penggerombolan kecamatan di kabupaten bogor … · 2015-09-03 · sedangkan masalah eks...

30
PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR BERDASARKAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL EKA RUDIANA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006

Upload: trinhquynh

Post on 19-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR BERDASARKAN PENYANDANG MASALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL

EKA RUDIANA

DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2006

Page 2: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

ABSTRAK EKA RUDIANA. Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten Bogor Berdasarkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Dibawah bimbingan Aam Alamudi dan Farid M Afendi. Masalah sosial merupakan salah satu masalah yang penting, karena apabila tidak segera ditanggulangi akan berpengaruh kepada bidang-bidang yang lain dan nantinya akan menyebabkan bermunculannya masalah-masalah baru yang dipicu dari permasalahan sosial tersebut. Informasi mengenai permasalahan sosial ini diperlukan untuk melihat tingkat permasalahan sosial setiap kecamatan di Kabupaten Bogor. Analisis gerombol berhierarki dengan menggunakan ukuran jarak euclidean dilakukan terhadap 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan terbentuk sembilan gerombol. Masing-masing gerombol dicirikan dengan nilai rataan jumlah penyandang kesejahteraan sosial yang paling banyak. Permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol satu adalah masalah anak nakal dan anak terlantar. Gerombol dua merupakan gerombol yang sebagian besar nilai rataan jumlah PMKSnya berada dibawah nilai rataan kabupaten dan merupakan gerombol yang mempunyai permasalahan kesejahteraan sosial yang relatif rendah. Gerombol tiga mempunyai jumlah PMKS paling banyak pada masalah lanjut usia terlantar, balita terlantar, dan WRSE. Permasalahan fakir miskin dan rumah kumuh merupakan masalah yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol empat. Gerombol lima mempunyai permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada masalah penderita cacat dan rumah tidak layak. Gerombol enam mempunyai jumlah korban bencana dan rawan bencana paling banyak di Kabupaten Bogor. Sementara itu, masalah komunitas terpencil merupakan masalah yang yang paling banyak ditemui pada gerombol tujuh. Gerombol delapan mempunyai jumlah penyandang paling banyak pada permasalahan bekas narapidana dan WTS. Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pemulung menjadi permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya di gerombol sembilan.

Page 3: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah (Everything You Possess is a Favor From Allah)

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan

hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)

Karya kecil ini kupersembahkan untuk kedua orang tua dan keluarga tercinta

Page 4: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR BERDASARKAN PENYANDANG MASALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Oleh : Eka Rudiana G14102016

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2006

Page 5: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Judul : Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten Bogor Berdasarkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Nama : Eka Rudiana NRP : G14102016

Meny etujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Aam Alamudi, M.Si Farid M Afendi, M.Si

Mengetahui,

Dekan Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP. 131 473 999

Tanggal Lulus :……………………

Page 6: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 23 Maret 1983 dari ayah Uhin Elwinarya dan ibu Ihat Supriatin. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat dasar di SDN Cihanjawar pada tahun 1996. Pendidikan lanjutan tingkat pertama diselesaikan penulis di SLTPN 1 Nagrak kabupaten Sukabumi pada tahun 1999. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat menengah umum di SMUN 1 Cibadak kabupaten Sukabumi pada tahun 2002 dan pada tahun yang sama diterima di Departemen Statistika IPB melalui jalur USMI. Penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Penulis pernah menjadi staf Departemen kewirausahaan Himpunan profesi Mahasiswa Statistika Gama Sigma Beta (GSB) pada tahun 2003-2004. Selama kuliah, penulis juga aktif di kepanitiaan antara lain Matematika Ria, Seminar Nasional Statistika, Statistika Ria, Pesta Sains, dan try out SMP-SMU. Pada bulan April - Juni penulis melakukan praktik lapang di PT. Grup Riset Potensial (GRP). Beasiswa yang pernah didapatkan penulis selama mengikuti perkuliahan adalah beasiswa PALASKARI (Perhimpunan Alumni Asrama IPB Sukasari) pada tahun 2003-2006, dan beasiswa PPA pada tahun 2003-2004.

Page 7: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah -Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten Bogor Berdasarkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial”, yang dilakukan dalam rangka tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan ummatnya hingga akhir zaman. Kesempatan ini penulis gunakan untuk mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Aam Alamudi, M.Si dan Bapak Farid M Afendi, M.Si atas segala bimbingan dan motivasinya yang diberikan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penelitian ini. Kepada kedua orang tua tercinta yang telah mengajari tentang makna hidup yang sebenarnya dan selalu mengiringi penulis dengan doa yang tulus ikhlas, adikku tersayang (Septi), serta seluruh family penulis di manapun berada. Seluruh staff dan dosen Departemen Statistika khususnya dan IPB pada umumnya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada staff kantor BPMKS kabupaten Bogor yang telah membantu menyediakan data dan informasi. Kepada rekan-rekan Statistika 39 atas kebersamaannya selama ini. Terakhir kepada seluruh staff pegawai, alumni dan penghuni tercinta asrama IPB Sukasari (Sukasari....Sukasari....You are Always in My Heart) yang memberikan makna ‘khusus’ dalam kehidupan serta kepribadian penulis. Serta kepada seluruh pihak yang telah membantu dan ikut serta menyelesaikan skripsi ini yang tak mungkin penulis sebutkan one by one (maaf, halamannya terbatas). Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Desember 2006

Eka Rudiana

Page 8: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................................ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ........................................................................................................................................1 Tujuan.......................................................................................................................................................1

TINJAUAN PUSTAKA Masalah Sosial dan Kesejahteraan sosial ...........................................................................................1 Beberapa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial .....................................................................2 Analisis gerombol...................................................................................................................................3

BAHAN DAN METODE Bahan ........................................................................................................................................................4 Metode......................................................................................................................................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi PMKS di Kabupaten Bogor ................................................................................................4 Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan PMKS .......................................8 Interpretasi masing-masing gerombol.................................................................................................9

SIMPULAN.............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................12

LAMPIRAN ............................................................................................................................................13

Page 9: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Daftar kode PMKS.............................................................................................................................4

2. Daftar anggota masing-masing gerombol .....................................................................................8

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram batang jumlah PMKS fakir miskin di Kabupaten Bogor..........................................5 2. Diagram batang jumlah PM KS penderita cacat di Kabupaten Bogor ....................................5 3. Diagram batang jumlah PMKS bekas narapidana di Kabupaten Bogor ................................5 4. Diagram batang jumlah PMKS WTS di Kabupaten Bogor......................................................5 5. Diagram batang jumlah PMKS eks penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bogor............5 6. Diagr am batang jumlah PMKS gelandangan di Kabupaten Bogor.........................................5 7. Diagram batang jumlah PMKS pengemis di Kabupaten Bogor ..............................................6 8. Diagram batang jumlah PMKS lanjut usia terlantar di Kabupaten Bogor .............................6 9. Diagram batang jumlah PMKS balita terlantar di Kabupaten Bogor .....................................6 10. Diagram batang jumlah PMKS anak jalanan di Kabupaten Bogor........................................6 11. Diagram batang jumlah PMKS anak nakal di Kabupaten Bogor ...........................................6 12. Diagram batang jumlah PMKS anak terlantar di Kabupaten Bogor......................................6 13. Diagram batang jumlah PMKS WRSE di Kabupaten Bogor..................................................7 14. Diagram batang jumlah PMKS keluarga yang tinggal di daerah kumuh

di Kabupaten Bogor.........................................................................................................................7 15. Diagram batang jumlah PMKS keluarga yang di rumah tidak layak huni

di Kabupaten Bogor .........................................................................................................................7 16. Diagram batang jumlah PMKS korban bencana di Kabupaten Bogor ..................................7 17. Diagram batang jumlah PMKS masyarakat rawan bencana di Kabupaten Bogor ..............7 18. Diagram batang jumlah PMKS pemulung di Kabupaten Bogor ............................................7 19. Diagram batang jumlah PMKS komunitas terpencil di Kabupat en Bogor ...........................8 20. Dendrogram pembentukan gerombol dengan menggunakan jarak Euclidean......................9

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar kecamatan di Kecamatan Bogor..........................................................................................14 2. Box plot PMKSdi Kabupaten Bogor...............................................................................................15 3. Diagram batang jumlah PMKS di Kabupaten Bogor ...................................................................15 4. Proses pembentukan gerombol berdasarkan jarak euclidean .....................................................16 5. Nilai rataan masing-masing gerombol............................................................................................17 6. Peta daerah masing-masing gerombol ............................................................................................18 7. Data jumlah PMKS di Kabupaten Bogor.......................................................................................19 8. Nilai korelasi antar peubah PMKS..................................................................................................21

Page 10: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kriminal, penyalahgunaan obat terlarang dan masalah sosial lainnya merupakan isu-isu yang menjadi perhatian baik itu secara nasional maupun internasional. Masalah sosial ini merupakan salah satu masalah yang penting, karena apabila tidak segera ditanggulangi akan berpengaruh kepada bidang-bidang yang lain dan nantinya akan menyebabkan bermunculannya masalah-masalah baru yang dipicu dari permasalahan sosial tersebut. Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut . Pemerintah melakukan pembangun dibidang sosial dan kesejahteraan sosial baik itu secara fisik ataupun non fisik. Namun permasalahan sosial dan kesejahteraan sosial ini memang tidak akan seluruhnya teratasi tapi harus dapat ditekan serendah mungkin dan ditangani dengan serius untuk mewujudkan pembangunan sosial dan kesejahteraan sosial yang merata disegala lapisan masyarakat. Informasi mengenai permasalahan sosial ini diperlukan untuk melihat tingkat permasalahan sosial setiap kecamatan di Kabupaten Bogor yang diharapkan nantinya bisa di jadikan acuan bagi instansi yang terkait dalam penentuan kebijakan dan pelaksanaan berkenaan dengan penanganan dan penanggulangan masalah sosial, serta dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bogor untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Tujuan

Tujuan dari peneletian ini: 1. Mendeskripsikan Penyandang Masalah

kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bogor.

2. Mengelompokan kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan kemiripan indikator PMKS.

TINJAUAN PUSTAKA

Masalah Sosial dan Kesejahteraan sosial

Masalah sosial merupakan produk dasar dari definisi kolektif, suatu permasalahan sosial tidak ada dalam suatu masyarakat kecuali permasalah an ini oleh masyarakat tersebut diyakini keberadaannya. Masalah sosial adalah kondisi ataupun keadaan sosial dimana suatu bagian dari masyarakat terlihat sebagai bagian yang mempunyai potensi membahayakan bagi masyarakat tersebut dan membutuhkan perbaikan ataupun pertolongan. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia maupun kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan (Soekanto 1990). Berdasarkan sumber itu pula secara umum masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat kategori, yang pertama yaitu masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi, faktor biologis, faktor psikologis, dan yang terakhir yaitu bersumber dari faktor kebudayaan. Masalah sosial berbeda dengan masalah kesejahteraan sosial. Masalah kesejahteraan sosial merupakan bagian dari masalah sosial . Sebagai ilustrasi, kemiskinan merupakan masalah utama yang terbentang dalam domain masalah sosial dan masalah kesejahteraan sosial. Namun, secara khusus, masalah kemiskinan kemudian menyentuh dimensi kesejahteraan sosial, seperti fakir miskin, orang dengan kecacatan (ODK), anak dan lansia telantar, dan rumah tidak layak huni. Populasi yang mengalami masalah ini dikenal dengan istilah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terp enuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar (BPMKS 2005). Hambatan, kesulitan, dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan, dan perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.

Page 11: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Beberapa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Anak Bermasalah Ada tiga permasalahan sosial pokok anak yaitu : 1. Anak terlantar Anak terlantar adalah anak yang karena

sebab tertentu; miskin, tidak mampu, tidak memiliki orang tua, salah seorang dari orang tuanya/wali pengampu meninggal dunia, keluarga yang tidak harmonis, tidak ada pengampu/pengasuh, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar, baik rohani, jasmani, maupun sosialnya (BPMKS 2005).

2. Anak nakal Anak nakal adalah anak atau remaja yang

berprilaku menyimpang dari norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat lingkungannya, sehingga merugikan diri sendiri, keluarga atau lainnya, namun perbuatanny a masih dibawah kategori yang dapat dituntut melalui proses hukum di pengadilan (BPMKS 2005).

3. Anak jalanan Anak jalanan adalah anak yang masih

berusia dibawah 18 tahun yang sebagian besar waktunya dihabiskan di jalanan baik dalam melakukan aktifitas ekonomi maupun bersosialisasi (BPMKS 2005).

Anak jalanan sebagaimana dimaksud bisa berada di perempatan jalan, pertokoan, pasar, terminal, atau tempat keramaian lainnya yang dijadikan sebagai kantong anak jalanan (BPMKS 2005).

Permasalahan yang dialami oleh bayi dan anak-anak terlantar terjadi karena kelalaian dan atau ketidakmampuan orang tua dan keluarga melaksanakan kewajibannya, sehingga kebutuhan jasmani, rohani, maupun sosial anak-anak tidak terpenuhi secara wajar. Lanjut usia bermasalah Lanjut usia adalah sesorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani, maupun sosialnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan (BPMKS 2005). Sasaran pelayanan sosial lanjut usia yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan, perlindungan, dan jaminan sosial lanjut usia, meliputi : a. Lanjut usia terlantar yaitu lanjut usia yang

tidak mempunyai keluarga b. Lanjut usia yang menjadi korban tindak

kekerasan atau diperlakukan salah, baik

oleh keluarga maupun masyarakat (BPMKS 2005).

Wanita Tuna Susila (WTS) Tuna susila adalah seorang wanita, pria, atau waria dari keluarga yang kurang mampu yang melakukan hubungan seksual diluar pernikahan dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan jasa (BPMKS 2005). Tuna susila dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapat upah (Soekanto 1990). Masalah tuna susila di Indonesia merupakan salah satu masalah sos ial yang kompleks, karena berkaitan dengan penyimpangan perilaku, nilai norma, agama, ekonomi, sosial budaya masyarakat, ketertiban, keamanan, dan kesehatan. Eks Penyalahgunaan Narkoba Korban penyalahgunaan Narkoba / Napza adalah seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya termasuk minuman keras diluar tujuan pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang (BPMKS 2005). Korban penyalahgunaan narkoba semakin hari semakin banyak, dan sebagian besar dari mereka mempunyai usia masih relatif muda. Bahaya Narkoba ini sangat besar sekali, selain membahayakan diri si pemakainya juga menimbulkan efek negatif bagi keluarga, lingkungan, dan lebih luas lagi bagi bangsa dan negara. Narkoba bisa merusak generasi muda yang menjadi calon penerus bangsa di masa yang akan datang. Akhir-akhir ini, pemerintah melakukan kampanye anti narkoba secara gencar untuk mencegah semakin banyaknya korban penyalahgunaan narkoba, hal tersebut dilakukan karena pemerintah sadar betul akibat buruk yang ditimbulkan dari masalah tersebut. Penyandang Cacat Penyandang cacat adalah seseorang yang mengalami kelainan fisik ataupun mental akibat bawaan sejak lahir atau karena lingkungan (kecelakaan, sakit, dll.) , sehingga menjadi hambatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara layak (BPMKS 2005). Berdasarkan jenisnya kecacatan dapat dibagi menjadi : 1. Cacat tubuh 2. Cacat Netra 3. Cacat mental 4. Cacat Eks penyakit kronis

Page 12: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Berdasarkan penyebab kecacatannya dapat dibedakan menjadi : 1. Cacat bawaan/sejak lahir 2. Cacat karena sakit (polio, kecelakaan,

kusta) 3. Herediter/faktor turunan. Fakir miskin Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencarian dan tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. Orang yang mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan juga bisa disebut sebagai fakir miskin (BPMKS 2005). Masalah tersebut merupakan masalah yang paling banyak di Indonesia. Khususnya untuk Kabupaten Bogor, fakir miskin juga merupakan masalah yang paling banyak dan jumlahnya senantiasa bertambah setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Bogor untuk menangani dan menekan jumlah penyandang fakir miskin sekecil mungkin. Keluarga berumah tidak layak huni dan tinggal di daerah kumuh Keluarga berumah tidak layak huni adalah keluarga yang menempati rumah yang tidak layak untuk ditempati manusia berdasarkan aturan kontruksi bangunan, kesehatan, dan sosialnya (BPMKS 2005). Keluarga yang tinggal di daerah kumuh adalah keluarga yang bertempat tinggal di pemukiman dan lingkungan padat yang tidak memenuhi syarat kesehatan maupun sosial yang kemungkinan besar di lokasi tersebut terjadi pelanggaran norma-norma kehidupan sosialnya (BPMKS 2005). Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Wanita rawan sosial ekonomi adalah seorang wanita yang belum menikah, ibu rumah tangga atau janda yang berperan sebagai pencari sumber nafkah utama, pembantu pencari sumber nafkah keluarganya, yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari -hari (BPMKS 2005). Peran sebagai ibu dan ayah sekaligus terlalu berat untuk dilakukan oleh seorang wanita, beban dari peran ganda tersebut dikhawatirkan tidak akan sanggup mereka pikul. .Ketidakmampuan seseorang menjalankan perannya akan mengakibatkan seseorang merasa gagal, frustasi, dan trauma. Apabila hal tersebut terjadi, mereka yang

merasa frustasi akibat kegagalan menjalankan perannya akan mencari pelarian dari masalahnya salah satu yang di khawatirkan adalah dengan menjalani profesi lain yang mudah dan mendapatkan hasil yang cukup, misalnya menjadi WTS atau wanita penghibur. Korban Bencana Korban bencana alam dan musibah lainnya adalah keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita akibat terkena suatu bencana alam dan musibah lainnya seperti kebakaran, kerusuhan, kekeringan, rawan pangan, rawan daya beli yang terjadi paling lama satu tahun yang lalu (BPMKS 2005). Masyarakat Rawan Bencana Masyarakat rawan bencana adalah keluarga atau kelompok masyarakat yang bertempat tinggal/bermukim di daerah yang sering terkena bencana atau di daerah yang kemungkinan dapat terjadi bencana yang membahayakan kehidupan dan penghidupannya (BPMKS 2005). Masyarakat rawan bencana tersebut biasanya tinggal di wilayah gunung berapi, di daerah aliran sungai yang sering mengalami banjir, di daerah yang kemungkinan besar terjadi tanah longsor, serta di daerah padat penduduk, rawan kebakaran, dan konflik sosial.

Analisis Gerombol

Analisis gerombol merupakan suatu metode peubah ganda untuk mengelompokan n objek ke dalam m gerombol (m<n) berdasarkan karakteristik-karakteristiknya (Johnson & Winchern 1988). Tujuan dari penggerombolan ini untuk menemukan gerombol alamiah dari sekumpulan unit pengamatan, dengan harapan keragaman antar unit -unit pengamatan lebih homogen dibandingkan keragaman antar gerombol sehingga dapat dianalisa lebih lanjut (Dillon & Winchern 1984). Secara umum ada dua metode dalam analisis gerombol, yaitu : 1. Metode berhirarki. Metode

penggerombolan berhirarki digunakan apabila banyak gerombol yang akan dibentuk belum diketahui sebelumnya. Secara garis besar metode ini dapat dibedakan menjadi dua metode lagi yaitu : metode penggabungan (Agglomerative) dan metode pembagian (Divisive). Dal am metode ini juga ada beberapa metode yang

Page 13: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

biasa dipakai dalam penggerombolan yaitu metode Pautan tunggal (Single Linkage), metode Pautan lengkap (Complete.Linkage), metode Pautan rataan (Average.Linkage), metode Ward’s, dan metode Centroid (Dillon & Winchern 1984).

2. Metode tak berhirarki. Metode penggerombolan tak berhirarki digunakan apabila banyak gerombol yang akan dibentuk sudah ditentukan terlebih dahulu. Salah satunya adalah metode K-Mean . Metode K-Mean ini pada tahap awal harus ditentukan dahulu banyaknya k, dimana k adalah banyaknya gerombol yang akan dibentuk. Pemilihan nilai k ini bersifat subjektif tergantung latar belakang bidang masing-masing.

Ukuran jarak Salah satu fungsi jarak yang paling sering digunakan adalah ukuran jarak Euclid yang didefinisikan sebagai berikut :

( ) 2

1

1

2

−= ∑

=

p

kjkikij XXd

dimana : dij = jarak antara objek ke-i ke objek ke-j Xik= nilai objek ke-i pada masalah ke-k Xjk = nilai objek ke-j pada peubak ke-k p = banyak nya masalah yang diamati

BAHAN DAN METODE

Bahan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai PMKS di Kabupaten Bogor yang diperoleh dari Badan Pengembangan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (BPMKS) Pemerintah Kabupaten Bogor. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua kecamatan di Kabupaten Bogor (lihat Lampiran 1) dengan 19 masalah permasalahan sosial seperti disajikan dalam T abel 1.

Metode

Pada tahap awal dilakukan pendeskripsian permasalahan kesejahteraan sosial untuk melihat gambaran umum permasalahan kesejahteraan sosial setiap kecamatan di Kabupaten Bogor. Selanjutnya dilakukan

penggerombolan berdasarkan kemiripan indikator permasalahan kesejahteraan sosial dengan menggunakan metode penggerombolan berhierarki dan ukuran jarak euclidean . Tabel 1 Daftar kode PMKS

Kode Masalah A Fakir miskin B Penderita cacat C Bekas narapidana D Wanita Tuna Susila (WTS) E Eks penyalahgunaan narkoba F Gelandangan G Pengemis H Lanjut usia terlantar I Balita terlantar J Anak jalanan K Anak nakal L Anak terlantar

M Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

N Rumah tidak layak huni O Korban bencana P Masyarakat rawan bencana Q Pemulung R Komunitas terpencil S Rumah kumuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi PMKS di Kabupaten Bogor

Secara umum jumlah PMKS yang paling banyak di Kabupaten Bogor adalah fakir miskin, hal ini dapat dilihat di Lampiran 3 dimana angka penyandangnya merupakan yang paling banyak dibandingkan dengan jumlah PMKS lainnya. Sedangkan, yang paling sedikit adalah jumlah PMKS gelandangan. Dari gambar diagram batang masing-masing permasalahan kesejahteraan sosial terlihat bahwa Kabupaten Bogor menghadapi permasalahan kesejahteraan sosial yang bervariasi. Hanya saja untuk permasalahan komunitas terpencil, hanya beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor yang mempunyai permasalahan tersebut. Pada Gambar 1-19 disajikan gambar diagram batang jumlah PMKS masing-masing pemasalahan kesejahteraan sosial. Sedangkan, untuk jumlah dan persentase PMKS masing-masing permasalahan tiap kecamatan dapat dilihat pada Lampiran 7.

Page 14: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

JUMLAH PMKS FAKIR MISKIN DI KABUPATEN BOGOR

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2 4 25 26 27 2 8 29 30 31 3 2 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.1.Diagram batang jumlah PMKS fakir miskin di kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS PENDERITA CACAT DI KABUPATEN BOGOR

0

50

100

150

200

250

300

350

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 1 3 14 15 1 6 17 18 1 9 20 21 2 2 23 24 2 5 26 27 2 8 29 30 3 1 32 33 3 4 35 36 3 7 38 39 4 0

No Urut Kecamatan

Gambar 2. Diagram batang PMKS penderita cacat di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS BEKAS NARAPIDANADI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.3.Diagram batang jumlah PMKS bekas narapidana di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS WTS DI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 1 3 14 1 5 16 17 1 8 19 2 0 21 22 2 3 24 2 5 26 27 2 8 29 3 0 31 32 3 3 34 3 5 36 37 38 39 4 0

No Urut Kecamatan

Gambar 4 Diagram batang jumlah PMKS WTS di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS EKS PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KABUPATEN BOGOR

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 5.Diagram batang jumlah PMKS eks penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS GELANDANGANDI KABUPATEN BOGOR

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.6..Diagram batang jumlah PMKS gelandangan di Kabupaten Bogor.

Page 15: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

JUMLAH PMKS PENGEMISDI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan Gambar 7.D iagram batang jumlah PMKS

pengemis di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS LANJUT USIA TERLANTARDI KABUPATEN BOGOR

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 8.D iagram batang jumlah PMKS lanjut usia terlantar di Kabupaten Bogor

JUMLAH PMKS BALITA TERLANTARDI KABUPATEN BOGOR

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 9.D iagram batang jumlah PMKS balita terlantar di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS ANAK JALANANDI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 10 Diagram batang jumlah PMKS anak jalanan di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS ANAK NAKALDI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 11.Diagram batang jumlah PMKS anak nakal di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS ANAK TERLANTARDI KABUPATEN BOGOR

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 12 Diagram batang jumlah PMKS anak terlantar di Kabupaten Bogor.

Page 16: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

JUMLAH PMKS WRSEDI KABUPATEN BOGOR

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar 13 Diagram batang jumlah PMKS WRSE di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS MASYARAKAT YANG TINGGAL DI DAERAH KUMUH

DI KABUPATEN BOGOR

0

50

100

150

200

250

300

350

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan Gambar.14.Diagram batang jumlah PMKS

masyarakat yang tinggal di daerah kumuh di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS KELUARGA YANG TINGGAL DI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

DI KABUPATEN BOGOR

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 3 7 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.15.Diagram batang jumlah PMKS keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS KORBAN BENCANADI KABUPATEN BOGOR

0

100

200

300

400

500

600

700

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan Gambar 16.Diagram batang jumlah PMKS

korban bencana di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS MASYARAKAT RAWAN BENCANA DI KABUPATEN BOGOR

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan Gambar.17..Diagram batang jumlah PMKS

masyarakat rawan bencana di Kabupaten Bogor.

JUMLAH PMKS PEMULUNG DI KABUPATEN BOGOR

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 29 3 0 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.18..Diagram batang jumlah PMKS

pemulung di Kabupaten Bogor.

Page 17: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

JUMLAH PMKS KOMUNITAS TERPENCIL DI KABUPATEN BOGOR

0

100

200

300

400

500

600

700

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

No Urut Kecamatan

Gambar.19..Diagram batang jumlah PMKS komunitas terpencil di Kabupaten Bogor.

Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten

Bogor berdasarkan PMKS Penggerombolan kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan peubah PMKS menggunakan metode pengerombolan berhirarki dengan menggunakan ukuran jarak euclidean. Proses standarisasi perlu dilakukan karena adanya perbedaan satuan untuk tiap permasalahan kesejahteraan sosial. Masalah fakir miskin, rumah tidak layak huni, masyarakat rawan bencana, rumah kumuh, dan komunitas terpencil mempunyai satuan Kepala Keluarga (KK) sedangkan peubah yang lainnya satuannya jiwa. Selain itu juga, rentang interval antar permasalahan yang berbeda menyebabkan perlunya dilakukan standariasasi. Standarisasi yang dilakukan dengan menggunakan nilai Z scorenya. Ada beberapa peubah PMKS yang berkorelasi tinggi yaitu : peubah gelandangan dengan WTS (0,549) , gelandangan dengan pengemis (0,68), anak jalanan dengan gelandangan (0,741), anak jalanan dengan pengemis (0,754), balita terlantar dengan lanjut usia terlantar (0,607), anak terlantar dengan lanjut usia terlantar (0,699), anak terlantar dengan balita terlantar (0,643), pemulung dengan anak jalanan (0,57), dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dengan korban bencana (0,777), hal ini seperti telihat pada Lampiran 8. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan transformasi sebelum dianalisis gerombol yaitu dengan metode Analisis Komponen Utama (AKU). Namun pada penelitian ini transformasi AKU tidak digunakan, hal ini dikarenakan jarak euclidean antar pengamatan dengan atau tanpa transformasi komponen utama akan sama bila

semua komponen utama digunakan (Rohelan 2003). Hasil penggerombolan yang terbentuk dari analisis gerombol selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2 Daftar anggota masing-masing

gerombol Gerombol Kecamatan 1 Gunung Putri

2 Klp Nunggal, Tanjung sari, Jonggol, Cariu, Tenjolaya, Gunung Sindur, Parung, Ciseeng, Kemang, Rancabungur, Bojonggede, Cibinong, Sukaraja, Dramaga, Cijeruk, Ciawi, Megamendung, Babakan Madang, Ciomas, Tamansari, Tajurhalang, Çigombong, Jasinga, Parungpanjang, Nanggung, Leuwisadeng, Leuwili ang, Ciampea, Pamijahan, Rumpin

3 Cisarua Tenjo, Cibungbulang

4 Caringin 5 Cigudeg 6 Sukamakmur 7 Sukajaya 8 Cileungsi 9 Citeureup

Berdasarkan analisis gerombol yang dilakukan, kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bogor dapat dibagi kedalam 9 gerombol. Berdasarkan dendrogram pembentukan gerombol pada Gambar 20, pemotongan jumlah gerombol dilakukan pada tingkat kemiripan mendekati 50.30. Penentuan nilai pemotongan ini bersifat subjektif sehingga penggerombol dari kecamatan-kecamatan tersebut menjadi bermakna atau mempunyai arti dalam interpretasinya.

Page 18: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Interpretasi masing -masing gerombol Dari proses penggerombolan yang dilakukan, dihasilkan sembilan gerombol. Masing-masing gerombol dicirikan dengan nilai rataan jumlah penyandang kesejahteraan sosial yang paling banyak. Gerombol satu beranggotakan satu kecamatan dengan permasalahan yang paling banyak jum lah penyandangnya adalah masalah anak nakal dan anak terlantar. Gerombol dua terdiri dari 30 kecamatan mempunyai karakteristik yaitu sebagian besar nilai rataan jumlah PMKS berada dibawah nilai rataan kabupatennya. Gerombol tiga meliputi tiga kecamatan dengan permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya adalah masalah lanjut usia terlantar, balita terlantar, dan WRSE. Gerombol empat terdiri dari satu kecamatan dengan permasalahan yang paling banyak adalah masalah fakir miskin dan rumah kumuh. Gerombol lima terdiri dari satu kecamatan dengan permasalahan yang paling banyak adalah masalah penderita cacat dan rumah tidak layak huni. Gerombol enam hanya meliputi satu kecamatan dengan permasalahan yang paling banyak adalah masalah korban bencana dan rawan bencana. Gerombol tujuh dengan permasalahan yang paling banyak adalah masalah komunitas terpencil juga terdiri dari satu

kecamatan..Gerombol delapan dan sembilan juga hanya terdiri dari satu kecamatan, dimana gerombol delapan mempunyai permasalahan yang p aling banyak pada masalah bekas narapidana dan WTS. Sedangkan gerombol sembilan, mempunyai permasalahan yang paling banyak pada masalah eks penylahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pemulung. Interpretasi dari sembilan gerombol yang terbentuk adalah sebagai berikut : Gerombol satu Gerombol satu mempunyai karakteristik yaitu sebagian besar nilai rataan jumlah PMKS berada dibawah nilai rataan kabupatennya, kecuali pada permasalahan lanjut usia terlantar, anak nakal, dan anak terlantar seperti terlihat pada Lampiran 5. gerombol satu mempunyai permasalahan yang paling banyak pada masalah anak nakal dan anak terlantar, hal tersebut dapat terlihat dari nilai rataan jumlah prnyandangnya yang paling tinggi dibandingkan dengan gerombol lainnya. Gerombol satu beranggotakan hanya satu kecamatan yaitu kecamatan Gunung Putri. Anggota dari gerombol ini merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Depok dan DKI Jakarta sehingga tingkat perekonomian sudah maju serta akses dari dan menuju wilay ah kecamatan ini sangat mudah karena sudah memadainya fasilitas jalan yang

Observations

Sim

ilari

ty

22539331183035213420143832371736286191043329408716272415261323251191221

25.45

50.30

75.15

100.00

Dendrogram with Average Linkage and Euclidean Distance

Gambar 20 Dendrogram pembentukan gerombol dengan menggunakan jarak euclidean

No Urut Kecamatan

Page 19: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

merupakan sarana penghubung ke wilayah lainnya. Gerombol ini merupakan salah satu wilayah yang relatif maju di Kabupaten Bogor. Gerombol dua Gerombol dua merupakan gerombol yang paling banyak anggotanya yaitu sebanyak 30 kecamatan. Sama halnya dengan gerombol satu, gerombol dua juga mempunyai karakteristik yaitu sebagian besar nilai rataan jumlah PMKS berada dibawah nilai rataan kabupatennya, kecuali untuk jumlah PMKS bekas narap idana, dan eks penyalahgunaan narkoba (Lampiran 5). Nilai rataan jumlah penyandang kedua masalah tersebut berada diatas nilai rataan kabupatennya, namun tidak terlalu jauh dan masih disekitar nilai rataan kabupatennya. Sehingga bisa dikatakan bahwa gerombol ini merupakan gerombol yang mempunyai masalah kesejahteraan sosial yang rendah . Anggota gerombol ini dapat dilihat pada Tabel 2. Gerombol tiga Ciri dan karakeristik gerombol tiga adalah tingginya jumlah PMKS fakir miskin, penderita cacat, bekas narapidana, eks penyalahgunaan narkoba, lanjut usia terlantar, balita terlantar, anak jalanan, anak terlantar, WRSE, rumah tidak layak huni, rawan bencana, dan rumah kumuh. Hal tersebut terlihat dari nilai rataan jumlah PMKS untuk permasalahan tersebut berada diatas nilai rataan kabupatennya (Lampiran 5). Gerombol tiga mempunyai jumlah PMKS yang paling banyak pada masalah lanjut usia terlantar, balita terlantar, dan WRSE, hal ini dapat terlihat dari nilai rataan jumlah penyandangnya yang tertinggi dibandingkan dengan gerombol lainnya. Gerombol ini beranggotakan tiga kecamatan, yaitu kecamatan Cisarua, Tenjo, dan Cibungbulang. Gerombol empat Gerombol empat mempunyai karakteristik yaitu tingginya permasalahan fakir miskin, penderita cacat, bekas narapidana, eks penyalahgunaan narkoba, lanjut usia terlantar, balita terlantar, anak terlantar, WRSE, rumah tidak layak huni, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, dan rumah kumuh. Hal tersebut terlihat dari nilai rataan jumlah penyandangnya yang berada diatas nilai rataan kabupatennya. Namun dari sekian banyak permasalahan yang miliki, masalah fakir miskin, dan rumah kumuh menjadi permasalahan yang banyak ditemukan pada

gerombol ini, hal tersebut terlihat dari nilai rataan jumlah penyandangnya yang tertinggi di Kabupaten Bogor, sehingga patut menjadi perhatian bagi instansi-instansi terkait berkenaan dalam penanganan dan penanggulangan kedua masalah tersebut. Anggota gerombol empat yaitu kecamatan Caringin. Jika dilihat dari permasalahan yang dihadapi, gerombol ini bisa dikatakan sebagai salah satu gerombol yang relatif miskin jika dibandingkan dengan gerombol lainnya. Gerombol lima Nilai rataan jumlah PMKS fakir miskin, penderita cacat, bekas narapidana, eks penyalahgunaan narkoba, lanjut usia terlantar, balit a terlantar, anak terlantar, WRSE, rumah tidak layak huni, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, dan rumah kumuh berada diatas nilai rataan kabupatennya. Masalah penderita cacat, dan rumah tidak layak huni menjadi masalah paling banyak jumlah prenyandangnya pada gerombol ini, nilai rataan jumlah penyandang kedua permasalahan tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan gerombol lainnya. Kecamatan Cigudeg adalah satu-satunya anggota gerombol ini. Gerombol enam Gerombol enam beranggotakan kecamatan Sukamakmur. Sebagian besar nilai rataan jumlah PMKS berada dibawah nilai rataan kabupatennya, kecuali untuk masalah fakir miskin, anak jalanan, anak terlantar, WRSE, korban bencana, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Perm asalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya di gerom bol ini adalah masalah korban bencana dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Nilai rataan jumlah penyandang dari kedua masalah tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan gerombol lainnya di Kabupaten Bogor. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah yang relatif rendah tingkat kepadatan penduduknya, hal ini berkaitan dengan kondisi alamnya yang relatif labil dan kurang bersahabat sehingga jarang sekali penduduk yang ingin tinggal menetap di daerah tersebut. Jika melihat dua masalah yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol enam, bisa dikatakan bahwa gerombol ini merupakan wilayah yang relatif rawan terjadinya bencana.

Page 20: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Gerombol tujuh Ciri dan karakteristik gerombol tujuh adalah tingginya masalah lanjut usia terlantar, rumah tidak layak huni, korban bencana, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, komunitas terpencil, dan rumah kumuh. Nilai rataan permasalahan-permasalahan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai rataan kabupatennya. Komunitas terpencil menjadi permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol ini, hal tersebut dapat terlihat dari nilai rataan jumlah penyandangnya yang paling tinggi dibandingkan dengan gerombol lainny a di Kabupaten Bogor. Kecamatan Sukajaya merupakan satu-satunya kecamatan yang menjadi anggota gerombol ini. Sama halnya dengan kecamatan Sukamakmur, kecamatan Sukajaya juga merupakan kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya rendah. Gerombol ini bisa dikatakan sebagai wilayah yang relatif terpencil. Gerombol delapan Tingginya jumlah PMKS bekas narapidana, penderita cacat, WTS, eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, lanjut usia terlantar, balita terlantar, anak jalanan, anak nakal, dan pemulung menjadi ciri dan karakteristik gerombol delapan. Hal ini terlihat dari nilai rataan jumlah penyandang masalah tersebut yang berada diatas nilai rataan kabupatennya. Permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya di gerombol ini adalah masalah bekas narapidana dan WTS, hal tersebut terlihat dari nilai rataan jumlah penyandangnya yang tertinggi dibandingkan gerombol lainnya (Lampiran 5). Tingginya jumlah kedua PMKS tersebut mengindikasikan bahwa wilayah ini merupakan wilayah yang rentan terhadap tindakan kriminal dan kegiatan prostitusi. Daerah ini disinyalir sebagai salah satu daerah pusat kegiatan prostitusi di Kabupaten Bogor selain kawasan Parung dan Megamendung kawasan puncak. Gerombol sembilan Ciri dan karakteristik gerombol ini adalah tingginya masalah bekas narapidana, WTS, eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, anak nakal, korban bencana, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, pemulung, dan rumah kumuh. Dari sekian banyak permasalahan kesejahteran sosial yang dimiliki gerombol

ini, masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pemulung adalah permasalahan-permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya. Kecamatan Citeureup satu-satunya anggota gerombol ini dan termasuk salah satu daerah yang relatif maju. Secara geografis, kecamatan Citeureup dekat dengan daerah Cibinong yang merupakan daerah pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, Depok dan DKI Jakarta. Imbasnya adalah perekonomian di daerah ini menjadi berkembang. Namun ada juga dampak negatif yang ditimbulkan, diantaranya adalah tingginya jumlah gelandangan, pengemis, anak jalanan, pemulung, dan rumah kumuh di kecamatan tersebut . Selain itu juga, mudahnya akses jalan juga memudahkan mobilitas baik orang maupun barang dari dan menuju wilayah tersebut. Sama halnya dengan gerombol delapan, gerombol sembilan juga mempunyai karakteristik perkotaan. Untuk melihat peta daerah masing-masing gerombol dapat dilihat pada Lampiran 6.

SIMPULAN Masalah yang paling banyak di Kabupaten Bogor adalah masalah fakir miskin, sedangkan masalah yang paling sedikit penyandangnya adalah masalah gelandangan. Berdasarkan permasalahan kesejahteraan sosialnya, kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bogor dapat digerombolkan kedalam sembilan gerombo l. Masing-masing gerombol dicirikan dengan permasalahan-permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya. Permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol satu adalah masalah anak nakal dan anak terlantar. Gerombol dua merupakan gerombol yang sebagian besar nilai rataan jumlah PMKSnya berada dibawah nilai rataan kabupaten dan merupakan gerombol yang mempunyai permasalahan kesejahteraan sosial yang relatif rendah. Gerombol tiga mempunyai jumlah PMKS paling banyak pada masalah lanjut usia terlantar, balita terlantar, dan WRSE. Permasalahan fakir miskin dan rumah kumuh merupakan masalah yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol empat. Gerombol lima mempunyai permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada masalah penderita cacat dan rumah tidak layak. Gerombol enam mempunyai jumlah korban bencana dan rawan bencana paling banyak di

Page 21: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Kabupaten Bogor. Sementara itu, masalah komunitas terpencil merupakan masalah yang yang paling banyak ditemui pada gerombol tujuh. Gerombol delapan mempunyai jumlah penyandang paling banyak pada permasalahan bekas narapidana dan WTS. Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pemulung menjadi permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya di gerombol sembilan.

DAFTAR PUSTAKA

Aunuddin. 1989. Analisis Data . Bogor : PAU

Ilmu Hayat IPB. BPMKS Kabupaten Bogor. 2005. Profil

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bogor . Cibinong : BPMKS Kabupaten Bogor.

Dillon, W. R, dan Matthew Goldstein. 1984.

Multivariate Analysis Method and Applications. New York : John Wiley & Sons.

Johnson, R. A, dan D. W. Wichern. 1988.

Applied Multivariate Analysis . New York : Prentice Hall.

Rohelan, Ellan. 2003. Analisis Permasalahan

Sosial di Propinsi Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu

Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Page 22: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

LAMPIRAN

Page 23: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Bogor

No Urut Kecamatan 1 Gunung Putri

2 Klp Nunggal 3 Sukamakmur 4 Tanjung sari 5 Cileungsi 6 Jonggol 7 Cariu

8 Gunung Sindur 9 Parung 10 Ciseeng

11 Kemang 12 Rancabungur 13 Bojonggede 14 Cibinong 15 Sukaraja 16 Dramaga

17 Cijeruk 18 Caringin 19 Ciawi

20 Megamendung 21 Cisarua 22 Citeureup

23 Babakan Madang 24 Ciomas 25 Tamansari

26 Tajurhalang 27 Çigombong 28 Jasinga 29 Parungpanjang 30 Tenjo 31 Cigudeg

32 Nanggung 33 Leuwisadeng 34 Leuwiliang

35 Cibungbulang 36 Ciampea 37 Pamijahan 38 Rumpin 39 Sukajaya 40 Tenjolaya

Page 24: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 2 Box-plot PMKS di Kabupaten Bogor

SRQPONMLKJIHGFEDCBA

6

5

4

3

2

1

0

-1

-2

3422175

1 211

38

30

18

31

39

32

28

22

3

39

38

32

3

353422

14

35

32

18

17

5

23

22

20

11

5 34

19

28

22

8

6

5

22

30

35

33

21

22

14

1310

5

Boxplot of A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S

Keterangan :

• No pada pencilan menunjukan no urut kecamatan (lihat Lampiran 1)

• Kode pada sumbu X menunjukan kode PMKS (lihat tabel 1)

Lampiran 3 Diagram batang jumlah PMKS di Kabupaten Bogor

JUMLAH PMKS DI KABUPATEN BOGOR

0

50000

100000

150000

200000

250000

Fakir m

iskin

rum

ah td

k layak hu

ni

WR

SE

pen

derita cct

anak terlan

tar

rawan

ben

cana

lanju

t usia trln

tr

korb

an b

encan

a

rum

ah ku

mu

h

kom

un

itas terpen

cil

pem

ulu

ng

balita terlan

tar

narap

idan

a

anak n

akal

pengemis

WTS

anak jalan

an

narko

ba

Gelan

dan

gan

Page 25: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 4 Proses pembentukan gerombol berdasarkan jarak euclidean Number Number of obs. of Similarity Distance Clusters New in new Step clusters level level joined cluster cluster 1 39 87.0768 1.67980 11 25 11 2 2 38 86.7441 1.72304 24 27 24 2 3 37 85.1953 1.92436 2 12 2 2 4 36 83.8148 2.10381 2 9 2 3 5 35 83.3648 2.16229 11 23 11 3 6 34 82.5620 2.26665 15 24 15 3 7 33 82.1249 2.32346 11 13 11 4 8 32 80.6044 2.52110 2 11 2 7 9 31 80.5143 2.53281 15 16 15 4 10 30 78.3138 2.81883 7 8 7 2 11 29 77.7113 2.89715 2 26 2 8 12 28 76.7964 3.01608 2 15 2 12 13 27 76.4886 3.05608 4 10 4 2 14 26 76.0577 3.11209 2 7 2 14 15 25 75.1765 3.22664 29 33 29 2 16 24 74.5182 3.31221 2 40 2 15 17 23 74.1888 3.35502 28 36 28 2 18 22 72.9045 3.52196 4 19 4 3 19 21 70.4760 3.83762 6 28 6 3 20 20 68.6243 4.07830 2 29 2 17 21 19 66.1839 4.39552 32 38 32 2 22 18 65.7836 4.44755 4 6 4 6 23 17 64.9679 4.55358 2 4 2 23 24 16 63.9425 4.68687 17 37 17 2 25 15 60.1769 5.17633 2 17 2 25 26 14 59.1903 5.30457 2 32 2 27 27 13 58.6588 5.37365 21 35 21 2 28 12 58.0913 5.44742 2 14 2 28 29 11 56.5671 5.64554 2 20 2 29 30 10 52.4500 6.18069 2 34 2 30 31 9 50.8766 6.38521 21 30 21 3 32 8 48.7314 6.66405 1 2 1 31 33 7 47.5542 6.81707 1 21 1 34 34 6 46.1329 7.00181 18 31 18 2 35 5 42.0442 7.53328 1 18 1 36 36 4 40.7722 7.69861 1 3 1 37 37 3 38.7294 7.96415 1 39 1 38 38 2 36.9402 8.19671 5 22 5 2 39 1 25.4477 9.69053 1 5 1 40

Page 26: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 5 Nilai rataan masing-masing gerombol

Peubah PMKS Rataan Kabupaten

Gerombol I II III IV V VI VII VIII IX

Fakir miskin 5870 2591 5794 6188 10379 10113 8283 4596 3077 3402 penderita cct 150 107 137 212 283 317 124 78 257 126 narapidana 15 1 16 10 16 17 12 10 45 18 WTS 6 0 5 3 1 5 0 0 48 32 narkoba 3 0 4 2 8 5 0 0 10 12 Gelandangan 1 0 1 1 0 1 0 0 12 15 pengemis 7 0 5 12 2 2 5 2 12 83 lanjut usia trlntr 93 222 70 240 184 217 82 100 97 46 balita terlantar 17 0 11 96 24 40 15 1 24 0 anak jalanan 5 0 3 2 7 0 7 0 30 70 anak nakal 14 70 11 10 14 0 0 2 60 50 anak terlantar 120 461 83 320 273 396 136 11 80 20 WRSE 208 47 186 460 432 214 238 197 200 25 rumah tdk layak huni

324 36 291 395 593 1197 301 374 271 296

korban bencana 50 2 23 13 19 13 648 310 11 287 rawan bencana 110 0 87 21 290 272 539 359 5 275 pemulung 18 0 18 29 16 0 0 17 38 56 komunitas terpencil 24 0 12 10 0 0 0 584 0 0 rumah kumuh 24 0 16 38 288 0 0 36 0 67

* daerah yang diwarnai abu-abu merupakan nilai rataan jumlah penyandang tert inggi

Page 27: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 6 Peta daerah masing-masing gerombol

Page 28: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 7 Data jumlah PMKS di Kabupaten Bogor No KCMTN Fakir miskin penderita cct narapidana WTS narkoba Gelandangan pengemis lanjut usia trlntr balita

terlantar anak jalanan anak nakal anak t erlantar

1 Gunung Putri 2591(1.10) 107(1.77) 1(0.16) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 222(5.91) 0(0.00) 0(0.00) 70(12.30) 461(9.58)

2 Klp Nunggal 3567(1.52) 83(1.38) 6(0.97) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 69(1.84) 1(0.14) 0(0.00) 4(0.70) 75(1.56)

3 Sukamakmur 8283(3.53) 124(2.06) 12(1.94) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 5(1.66) 82(2.18) 15(2.11) 7(3.38) 0(0.00) 136(2.83)

4 Tanjung sari 3662(1.56) 204(3.38) 23(3.72) 12(5.00) 14(8.81) 1(1.72) 0(0.00) 50(1.33) 18(2.53) 0(0.00) 15(2.64) 156(3.24)

5 Cileungsi 3077(1.31) 257(4.26) 45(7.27) 48(20.00) 10(6.29) 12(20.69) 12(3.97) 97(2.58) 24(3.38) 30(14.49) 60(10.54) 80(1.66)

6 Jonggol 10317(4.39) 256(4.24) 18(2.91) 0(0.00) 3(1.89) 6(10.34) 2(0.66) 44(1.17) 0(0.00) 6(2.90) 6(1.05) 25(0.52)

7 Cariu 3370(1.44) 98(1.62) 22(3.55) 3(1.25) 0(0.00) 1(1.72) 12(3.97) 116(3.09) 0(0.00) 0(0.00) 8(1.41) 37(0.77)

8 Gunung Sindur 2932(1.25) 73(1.21) 12(1.94) 5(2.08) 0(0.00) 4(6.90) 0(0.00) 34(0.90) 0(0.00) 0(0.00) 27(4.75) 9(0.19)

9 Parung 3111(1.32) 118(1.96) 21(3.39) 2(0.83) 0(0.00) 0(0.00) 5( 1.66) 67(1.78) 5(0.70) 0(0.00) 14(2.46) 72(1.50)

10 Ciseeng 6166(2.63) 219(3.63) 33(5.33) 5(2.08) 12(7.55) 0(0.00) 0(0.00) 136(3.62) 20(2.81) 18(8.70) 10(1.76) 256(5.32)

11 Kemang 3856(1.64) 164(2.72) 5( 0.81) 14(5.83) 0(0.00) 0(0.00) 7(2.32) 33(0.88) 8(1.13) 0(0.00) 7(1.23) 94(1.95)

12 Rancabungur 4546(1.94) 79(1.31) 8(1.29) 0(0.00) 1(0.63) 0(0.00) 1(0.33) 5(0.13) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

13 Bojonggede 2758(1.17) 162(2.69) 4(0.65) 0(0.00) 2(1.26) 0(0.00) 3(0.99) 89(2.37) 25(3.52) 13(6.28) 9(1.58) 82(1.70) 14 Cibinong 2658(1.13) 217(3.60) 13(2.10) 1(0.42) 0(0.00) 0(0.00) 5(1.66) 98(2.61) 0(0.00) 33(15.94) 14(2.46) 105(2.18)

15 Sukaraja 6033(2.57) 111(1.84) 19(3.07) 0(0.00) 4(2.52) 0(0.00) 2(0.66) 25(0.67) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 26(0.54)

16 Dramaga 7610(3.24) 13(0.22) 16(2.58) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 2(0.66) 32(0.85) 1(0.14) 0(0.00) 12(2.11) 65(1.35)

17 Cijeruk 8090(3.44) 47(0.78) 52(8.40) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 3(0.99) 22(0.59) 2(0.28) 0(0.00) 58(10.19) 192(3.99)

18 Caringin 10379(4.42) 283(4.69) 16(2.58) 1(0.42) 8(5.03) 0(0.00) 2(0.66) 184(4.90) 24(3.38) 7(3.38) 14(2.46) 273(5.67)

19 Ciawi 9247(3.94) 185(3.07) 34(5.49) 3(1.25) 20(12.58) 0(0.00) 16(5.30) 43(1.14) 11(1.55) 1(0.48) 11(1.93) 100(2.08)

20 Megamendung 3569(1.52) 179(2.97) 21(3.39) 58(24.17) 1(0.63) 1(1.72) 1(0.33) 162(4.31) 22(3.09) 3(1.45) 3(0.53) 100(2.08)

21 Cisarua 4683(1.99) 206(3.41) 18(2.91) 6(2.50) 4(2.52) 1(1.72) 11(3.64) 233(6.20) 149(20.96) 1(0.48) 2(0.35) 481(9.99)

22 Citeureup 3402(1.45) 126(2.09) 18(2.91) 32(13.33) 12(7.55) 15(25.86) 83(27.48) 46(1.22) 0(0.00) 70(33.82) 50(8.79) 20(0.42)

23 Babakan Madang 3418(1.46) 122(2.02) 0(0.00) 13(5.42) 1(0.63) 0(0.00) 12(3.97) 135(3.59) 0(0.00) 0(0.00) 14(2.46) 40(0.83)

24 Ciomas 7430(3.16) 114(1.89) 11(1.78) 1(0.42) 2(1.26) 2(3.45) 3(0.99) 16(0.43) 0(0.00) 6(2.90) 1(0.18) 0(0.00)

25 Tamansari 3742(1.59) 167(2.77) 4(0.65) 11(4.58) 0(0.00) 0(0.00) 6(1.99) 57(1.52) 15(2.11) 4(1.93) 2(0.35) 161(3.34)

26 Tajurhalang 3413(1.45) 131(2.17) 6(0.97) 0(0.00) 13(8.18) 1(1.72) 2(0.66) 87(2.32) 2(0.28) 0(0.00) 1(0.18) 71(1.47)

27 Çigombong 7209(3.07) 93(1.54) 17(2.75) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 6(1.99) 19(0.51) 0(0.00) 0(0.00) 5(0.88) 12(0.25)

28 Jasinga 10170(4.33) 239(3.96) 11(1.78) 0(0.00) 0(0.00) 5(8.62) 6(1.99) 127(3.38) 8(1.13) 1(0.48) 21(3.69) 210(4.36) 29 Parungpanjang 4521(1.93) 24(0.40) 16(2.58) 1(0.42) 6(3.77) 1(1.72) 3(0.99) 156(4.15) 38(5.34) 0(0.00) 8(1.41) 151(3.14)

30 Tenjo 5901(2.51) 178(2.95) 8( 1.29) 2(0.83) 3(1.89) 2(3.45) 18(5.96) 396(10.54) 43(6.05) 4(1.93) 9(1.58) 236(4.90)

31 Cigudeg 10113(4.31) 317(5.25) 17(2.75) 5(2.08) 5(3.14) 1(1.72) 2(0.66) 217(5.78) 40(5.63) 0(0.00) 0(0.00) 396(8.23)

32 Nanggung 6187(2.63) 199(3.30) 13(2.10) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 5(1.66) 73(1.94) 2(0.28) 0(0.00) 3(0.53) 33(0.69)

33 Leuwisadeng 6068(2.58) 153(2.54) 0(0.00) 0(0.00) 13(8.18) 0(0.00) 11(3.64) 161(4.29) 81(11.39) 0(0.00) 0(0.00) 225(4.67)

34 Leuwiliang 10065(4.29) 40(0.66) 10(1.62) 4(1.67) 24(15.09) 2(3.45) 7(2.32) 37(0.98) 22(3.09) 0(0.00) 51(8.96) 78(1.62)

35 Cibungbulang 7980(3.40) 253(4.19) 3(0.48) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 6(1.99) 91(2.42) 95(13.36) 1(0.48) 19(3.34) 244(5.07)

36 Ciampea 8290(3.53) 224(3.71) 31(5.01) 9(3.75) 1(0.63) 2(3.45) 13(4.30) 95(2.53) 31(4.36) 1(0.48) 27(4.75) 65(1.35)

37 Pamijahan 11136(4.74) 95(1.57) 34(5.49) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 19(6.29) 34(0.90) 0(0.00) 0(0.00) 12(2.11) 15(0.31)

38 Rumpin 5350(2.28) 168(2.78) 9(1.45) 0(0.00) 0(0.00) 1(1.72) 1(0.33) 5(0.13) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 9(0.19)

39 Sukajaya 4596(1.96) 78(1.29) 10(1.62) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 2(0.66) 100(2.66) 1(0.14) 0(0.00) 2(0.35) 11(0.23)

40 Tenjolaya 5340(2.27) 127(2.11) 2(0.32) 4(1.67) 0(0.00) 0(0.00) 8(2.65) 62(1.65) 8(1.13) 1(0.48) 0(0.00) 12(0.25)

Total 234836(100) 6033(100) 619(100) 240(100) 159(100) 58(100) 302(100) 3757(100) 711(100) 207(100) 569(100) 4814(100)

Page 29: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lanjutan Lampiran 7

No KCMTN WRSE rumah tdk layak huni korban bencana rawan bencana pemulung komunitas terpencil rumah kumuh

1 Gunung Putri 47(0.57) 36(0.28) 2(0.10) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

2 Klp Nunggal 193(2.32) 195(1.50) 10(0.50) 51(1.16) 10(1.34) 0(0.00) 0(0.00)

3 Sukamakmur 238(2.86) 301(2.32) 648(32.21) 539(12.24) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

4 Tanjung sari 138(1.66) 589(4.53) 19(0.94) 13(0.30) 4(0.53) 0(0.00) 12(1.23) 5 Cileungsi 200(2.40) 271(2.09) 11(0.55) 5(0.11) 38(5.07) 0(0.00) 0(0.00)

6 Jonggol 234(2.81) 605(4.66) 23(1.14) 86(1.95) 32(4.27) 0(0.00) 0(0.00)

7 Cariu 220(2.64) 431(3.32) 38(1.89) 38(0.86) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

8 Gunung Sindur 230(2.77) 334(2.57) 15(0.75) 34(0.77) 20(2.67) 0(0.00) 60(6.16)

9 Parung 125(1.50) 161(1.24) 0(0.00) 0(0.00) 21(2.80) 0(0.00) 30(3.08)

10 Ciseeng 195(2.34) 420(3.23) 0(0.00) 34(0.77) 28(3.74) 0(0.00) 1(0.10)

11 Kemang 79(0.95) 181(1.39) 0(0.00) 5(0.11) 21(2.80) 0(0.00) 0(0.00) 12 Rancabungur 32(0.38) 180(1.39) 0(0.00) 0(0.00) 9(1.20) 0(0.00) 0(0.00)

13 Bojonggede 249(2.99) 162(1.25) 0(0.00) 0(0.00) 9(1.20) 0(0.00) 0(0.00)

14 Cibinong 252(3.03) 237(1.82) 12(0.60) 66(1.50) 71(9.48) 0(0.00) 9(0.92)

15 Sukaraja 184(2.21) 239(1.84) 22(1.09) 174(3.95) 35(4.67) 0(0.00) 0(0.00)

16 Dramaga 220(2.64) 239(1.84) 23(1.14) 42(0.95) 16(2.14) 0(0.00) 67(6.88)

17 Cijeruk 158(1.90) 188(1.45) 11(0.55) 170(3.86) 9(1.20) 0(0.00) 0(0.00)

18 Caringin 432(5.19) 593(4.57) 19(0.94) 290(6.59) 16(2.14) 0(0.00) 288(29.57)

19 Ciawi 241(2.90) 363(2.79) 19(0.94) 119(2.70) 15(2.00) 0(0.00) 14(1.44) 20 Megamendung 162(1.95) 273(2.10) 2(0.10) 145(3.29) 14(1.87) 0(0.00) 0(0.00)

21 Cisarua 234(2.81) 114(0.88) 5(0.25) 42(0.95) 19(2.54) 0(0.00) 0(0.00)

22 Citeureup 25(0.30) 296(2.28) 287(14.26) 275(6.25) 56(7.48) 0(0.00) 67(6.88)

23 Babakan Madang 128(1.54) 202(1.56) 47(2.34) 99(2.25) 12(1.60) 0(0.00) 12(1.23)

24 Ciomas 291(3.50) 119(0.92) 19(0.94) 75(1.70) 16(2.14) 0(0.00) 1(0.10)

25 Tamansari 160(1.92) 151(1.16) 9(0.45) 5(0.11) 12(1.60) 1(0.10) 0(0.00)

26 Tajurhalang 152(1.83) 147(1.13) 2(0.10) 13(0.30) 17(2.27) 0(0.00) 0(0.00) 27 Çigombong 128(1.54) 90(0.69) 13(0.65) 92(2.09) 10(1.34) 0(0.00) 0(0.00)

28 Jasinga 159(1.91) 384(2.96) 61(3.03) 136(3.09) 8(1.07) 0(0.00) 12(1.23)

29 Parungpanjang 142(1.71) 299(2.30) 46(2.29) 113(2.57) 22(2.94) 0(0.00) 22(2.26)

30 Tenjo 763(9.17) 538(4.14) 11(0.55) 0(0.00) 13(1.74) 29(3.00) 43(4.41)

31 Cigudeg 214(2.57) 1197(9.21) 13(0.65) 272(6.18) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

32 Nanggung 201(2.42) 593(4.57) 212(10.54) 339(7.70) 14(1.87) 0(0.00) 118(12.11)

33 Leuwisadeng 69(0.83) 318(2.45) 24(1.19) 49(1.11) 18(2.40) 0(0.00) 25(2.57)

34 Leuwiliang 208(2.50) 236(1.82) 22(1.09) 137(3.11) 54(7.21) 0(0.00) 2(0.21) 35 Cibungbulang 383(4.60) 532(4.10) 24(1.19) 22(0.50) 54(7.21) 0(0.00) 72(7.39)

36 Ciampea 225(2.70) 339(2.61) 4(0.20) 54(1.23) 32(4.27) 0(0.00) 46(4.72)

37 Pamijahan 58(0.70) 432(3.33) 17(0.84) 44(1.00) 0(0.00) 136(14.05) 12(1.23)

38 Rumpin 470(5.65) 325(2.50) 12(0.60) 437(9.93) 7(0.93) 218(22.52) 25(2.57)

39 Sukajaya 197(2.37) 374(2.88) 310(15.41) 359(8.16) 17(2.27) 584(60.33) 36(3.70)

40 Tenjolaya 282(3.39) 306(2.36) 0(0.00) 28(0.64) 0(0.00) 0(0.00) 0(0.00)

Total 8318(100) 12990(100) 2012(100) 4402(100) 749(100) 968(100) 974(100)

Page 30: PENGGEROMBOLAN KECAMATAN DI KABUPATEN BOGOR … · 2015-09-03 · Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, ... berkenaan dengan penanganan

Lampiran 8 Nilai korelasi antar peubah PMKS

PEUBAH Fkr

mskn Pndrt

cct Narapidana WTS Narkoba Glndngn Pengemis Lansia

terlantar Balita

terlantar Anak

jalanan Anak nakal

Anak terlantar WRSE

Rmh tdk

layak

Krbn Bencana

Rawan Bencana Pemulung

Kmnts Terpencil

Rumah Kumuh

Fkr mskn 1

Pndrt cct 0.225 1

Narapidana 0.264 0.093 1

WTS -0.325 0.217 0.285 1

Narkoba 0.168 0.095 0.193 0.149 1

Gelandangan -0.08 0.188 0.258 0.549 0.254 1

Pengemis -0.057 -0.012 0.11 0.338 0.243 0.68 1

Lanjut usia terlantar -0.057 0.352 -0.158 0.075 0.019 -0.046 0.01 1

Balita terlantar

0.079 0.35 -0.078 0.03 0.165 -0.066 0.016 0.507 1

Anak jalanan -0.239 0.182 0.177 0.446 0.222 0.741 0.754 -0.033 -0.092 1

Anak nakal -0.048 -0.1 0.357 0.28 0.23 0.492 0.308 0.007 -0.104 0.366 1

Anak terlantar 0.104 0.406 -0.027 -0.074 0.107 -0.154 -0.128 0.699 0.643 -0.096 0.19 1

WRSE 0.196 0.304 -0.1 -0.173 -0.069 -0.091 -0.139 0.432 0.219 -0.101 -0.19 0.119 1

Rmh tdk layak

0.468 0.579 0.13 -0.05 0.118 0.063 -0.011 0.297 0.13 -0.045 -0.19 0.227 0.31 1

Krbn Ben cana 0.078

-0.112 -0.073 -0.012 -0.075 0.155 0.278 -0.058 -0.107 0.257 -0.06 -0.123 -0.059 0.069 1

Rawan Bencana 0.308 0.062 0.02 -0.051 -0.037 0.046 0.108 -0.081 -0.146 0.106 -0.13 -0.077 0.149 0.304 0.727 1

Pemulung -0.049 0.152 0.069 0.203 0.313 0.407 0.336 -0.12 0.15 0.57 0.31 -0.108 0.032 -0.083 -0.039 -0.085 1

Kmnts Terpencil -0.014 -

0.161 -0.05 -0.118 -0.159 -0.093 -0.055 -0.051 -0.132 -0.098 -0.15 -0.208 0.091 0.062 0.297 0.402 -0.097 1

Rumah Kumuh

0.249 0.247 -0.039 -0.088 0.032 0.022 0.101 0.159 0.061 0.09 0.03 0.09 0.334 0.31 0.088 0.299 0.109 0.03 1