pengembangan sistem informasi manajemen

24
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Disusun Oleh : Rahmi Septhianingrum SIF 5 C

Upload: rahmi-septhianingrum

Post on 18-Jul-2015

879 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh :

Rahmi Septhianingrum

SIF 5 C

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Pendekatan/metodologi pengembangansistem

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

1. Pendekatan dipandang dari metodologi yang digunakan

a. Pendekatan Klasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

b. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) merupakan pendekatan yang menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

2. Pendekatan Dipandang dari sasaran yang dicapai

a. Pendekatan Sepotong Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach) merupakan pendekatan

pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja,tanpa memperhatikan posisi dan sasaran keseluruhan organisasi.

b. Pendekatan Sistemmemperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk

masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

3. Pendekatan Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari system

a. Pendekatan Bawah Naik.Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach) merupakan pendekatan

dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level perasional dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik kelevel atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

b. Pendekatan Atas TurunPendekatan Atas Turun (Top Down Approach) merupakan pendekatan yang

dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur dan kontrol.

4. Pendekatan Dipandang dari cara mengembangkannya

a. Pendekatan Sisten MenyeluruhPendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga

menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).

b. Pendekatan Modulerberusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau modul yang

sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

5. Pendekatan Dipandang dari teknologi yang digunakan

a. Pendekatan Lompatan JauhPendekatan Lompatan jauh (great loop approach) merupakan Pendekatan

yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.

b. Pendekatan BerkembangPendekatan Berkembang (evolutionary approach) : Pendekatan yang

menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahappemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem info

rmasi.

Siklus hidup pengembangan sistem dan Sistem Informasi Manajemen

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :a. Perencanaan sistemb. Analisis sistemc. Perancangan sistem secara umum / konseptuald. Evaluasi dan seleksi sisteme. Perancangan sistem secara detailf. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistemg. Pemeliharaan / Perawatan Sistem

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatanprototipe (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untukmenyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbulakibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya.

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadapmodel kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototypingdisebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karenamenyederhanakan dan mempercepat desain sistem.

Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkanaplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikanoleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya kedalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terusmenerus sampai sesuai dengan kebutuhan user.

Metode/pendekatan prototyping

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Keunggulan prototyping adalah :

1. Adanya komunikasi yang baikantara pengembang danpelanggan.

2. Pengembang dapat bekerjalebih baik dalam menentukankebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalampengembangan sistem.

4. Lebih menghemat waktu dalampengembangan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudahkarena pemakai mengetahui apayang diharapkannya

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan tidak melihatbahwa perangkat lunakbelum mencerminkan kualitasperangkat lunak secarakeseluruhan dan belummemikirkan peneliharaandalam jangka waktu yanglama.

2. Pengembang biasanya ingincepat menyelesaikan proyeksehingga menggunakanalgoritma dan bahasapemrograman sederhana.

3. Hubungan pelanggan dengankomputer mungkin tidakmenggambarkan teknikperancangan yang baik.

Page 11: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Rapid Application Development (RAD) mengacu pada jenis metodologipengembangan perangkat lunak yang menggunakan perencanaan minimaldalam mendukung rapid prototyping. The "perencanaan" dari perangkat lunakdikembangkan menggunakan RAD disisipkan dengan menulis perangkat lunakitu sendiri. Kurangnya perencanaan luas pra-umumnya memungkinkanperangkat lunak untuk ditulis jauh lebih cepat, dan membuatnya lebih mudahuntuk mengubah persyaratan.

Metode pengembangan aplikasi cepat

Page 12: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

A. Tahap Pengembangan Sistem

Tahapan pengembangan sistem danpengembangan berfase

Page 13: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

1.Tahap Perencanaan

Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yangmelatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan.Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkanperhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besarlainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologiinformasi , rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.

Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sisteminformasi direncanakan secara matang, mencakup: Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unitorganisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalampengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikanperkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.

Page 14: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaanakan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehinggahal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.

Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah danharus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untukpengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkanprioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.

Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harusdipertegas sejak awal.

Page 15: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

2.Tahap Analisis

Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis ataumanajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajarikarakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah iniadalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang palingsesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen danaspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampaktertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.

Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dankomite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatansebagai berikut:

a. Menetapkan rencana penelitian sistemb. Mengorganisasikan tim proyekc. Mendefinisikan kebutuhan informasid. Mendefinisikan kriteria kinerja sisteme. Menyiapkan usulan rancangan sistemf. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem

Page 16: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

3.Tahap Perancangan/Desain

Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis ataumanajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Timteknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologiinformasi yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan komputer,teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.

Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen,dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadapkomponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruhatau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, danimplementasi.

Page 17: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi

Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangansistemyang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulangpunggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifatkonseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasidalam skala yang lebih detail.

Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya palingbanyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaanSDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahapkonstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif danefisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyeksistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahapkonstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang barudikembangkan.

Page 18: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

5. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untukpertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Adaberbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaanutama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasib. Mengumumkan rencana implementasic. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunakd. Menyiapkan databasee. Menyiapkan fasilitas fisikf. Memberikan pelatihan dan workshopg. Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over (peralihan sistem)h. Penggunaan sistem baru

Page 19: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pemberian pelatihan harus diberikan kepada semua pihak yang terlibatsebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risikokegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasamemiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruhjajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut danmemeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.

Page 20: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

6. Tahap Pasca Implementasi

Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasidilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan olehmanajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahappasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.

Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalamiperkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedomanke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas padasistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbuldalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai danpemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untukmenjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.

Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatuaktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahanatau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhanbisnis yang dinamis.

Page 21: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dankomite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatansebagai berikut:

a. Menetapkan rencana penelitian sistemb. Mengorganisasikan tim proyekc. Mendefinisikan kebutuhan informasid. Mendefinisikan kriteria kinerja sisteme. Menyiapkan usulan rancangan sistemf. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalahpenting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampakpermasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahanmasalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihanalternatif solusi yang direkomendasikan.

Page 22: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pengembangan berfase adalah suatu pendekatan bagipengembangan sistem informasi yang terdiri atas enam tahap, yaituinvestigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, serta pengujian danpemasangan sistem. Tahap-tahap analisis dan konstruksi awaldilaksanakan untuk setiap modul sistem.

Tahap-tahap pengembangan berfase :

Investasi awal

Analisis

Desain

Konstruksi awal

Kontruksi akhir

Pengujian dan pemasangan sistem

Pengembangan berfase

Page 23: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Page 24: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

TERIMA KASIH