makalah sistem informasi manajemen pengembangan...

17
MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING COSOURCING DAN OUTSOURCING DI SUATU ORGANISASI Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc Disusun oleh : Rosalia Kusumowati NIM: K15161105 Kelas E62 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

76 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING COSOURCING

DAN OUTSOURCING DI SUATU ORGANISASI

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc

Disusun oleh :

Rosalia Kusumowati

NIM:

K15161105

Kelas E62

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan karunia Nya makalah dengan judul Pengembangan Sistem

Informasi Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing di Organisasi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini

adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada

triwulan 1 kelas E-62 MB-IPB.

Dalam penyelesaian makalah ini, tentunya tidak terlepas dari beberapa

kendala yang penulis alami terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu

pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak, akhirnya peulis dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Arif Imam

Suroso, Msc yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,

penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan

pengembangan lebih lanjut agar dapat bermanfaat. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, guna makalah yang lebih

baik lagi di masa yang akan datang.

Jakarta, 18 Februari 2017

Penulis,

Page 3: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 3

2.1.1. Definisi Sistem Informasi........................................................................... 5

2.1.1.1. Komponen-komponen Sistem Informasi ....................................... 4

2.1.1.2. Peran Utama Sistem Informasi ...................................................... 4

2.1.1.3. Pengembangan Sistem Informasi ................................................. 5

2.1.1.4. Manfaat Sistem Informasi .............................................................. 6

2.1.2. Definisi Insourcing ..................................................................................... 6

2.1.3. Definisi Cosourcing ................................................................................... 7

2.1.4. Definisi Outsourcing .................................................................................. 7

2.2. Pembahasan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing ........................................ 8

2.2.1. Alasan Organisasi Memilih Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing ...... 8

2.2.2. Perbedaan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing ................................. 9

2.2.3. Kelebihan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing ............................... 10

2.2.4. Kelemahan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing .............................. 10

2.2.5. Skala Ekonomi Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing ...................... 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 13

3.2. Saran ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

Page 4: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan salah satu

pilar dari perwujudan ASEAN vision 2020, banyak peluang dan tantangan yang

dihadapi oleh perusahaan. MEA menjadi tantangan serius bagi perusahaan dalam

mengoptimalkan sumber daya, kinerja, sistem manajemen dan teknologi

informasi. Perusahaan dituntut untuk mengembangkan sistem informasi dengan

perencanaan yang baik dan harus didukung oleh sumber daya yang kompeten,

dimana perusahaan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada dan

perusahaan dapat melibatkan pihak luar dari suatu organisasi untuk melimpahkan

tanggung jawab dan pemeliharaan sistem informasi yang dimilikinya.

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen

dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan

pengaliran informasi (Indrajit, 2001). Indrajit berpendapat bahwa keandalan suatu

sitem informasi dalam sebuah organisasi terletak pada keterkaitan antara

komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang

berguna akurat, terpercaya, rinci, cepat, relevan dan sebagainya untuk organisasi

yang bersangkutan. Dengan adanya sistem informasi operasional perusahaan

dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus bisa menerapkan sistem informasi

agar operasional perusahaan untuk mendukung pengelolaan sumber daya manusia

dimana aktifitas pekerjaan agar lebih efektif dan saling terintegrasi, dan untuk

menghasilkan produktifitas yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penerapan Sistem Informasi khususnya pada sebuah perusahaan diyakini

dapat meningkatkan daya saing dengan cara memberikan nilai tambah pada

produk dan layanan yang dihasilkannya. Peningkatan daya saing ini sangat

diperlukan mengingat tantangan yang muncul akibat penerapan MEA menuntut

setiap bisnis untuk bisa menghasilkan produk dan layanan yang lebih berkualitas

dengan harga murah. Persoalannya, upaya apa yang dapat ditempuh perusahaan

agar dapat diperoleh aplikasi sistem informasi untuk menjamin aliran data dan

informasi secara berkelanjutan. Sedikitnya ada tiga alternatif yang secara umum

dapat diterapkan untuk memperoleh sistem informasi tersebut diantaranya

membeli aplikasi jadi, insourcing, cosourcing dan outsourcing.

Penggunaan sistem teknologi informasi pada organisasi masa kini

cenderung menggunakan sisem outsourcing dan mulai meninggalkan

pengembangan sistem teknologi informasi secara inhouse. Adapun undang-

undang yang mengatur tentang outsourcing yaitu undang-undang ketenagakerjaan

no.13 tahun 2003 yang tercantum pada pasal 64 yaitu perusahaan dapat

menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui

perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang

dibuat secara tertulis.

Page 5: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

2

Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik

karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk

melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.

Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti

pada implementasi supply chain banagement atau enterprise resource planning

membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain

struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui

perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing

sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak

lain demi kelancaran bisnisnya.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah perbedaan antara insourcing, cosourcing dan outsourcing?

2. Bagaimana perkembangan dan pengelolaan sistem informasi insourcing,

cosourcing dan outsorcing di suatu organisasi!

3. Apa yang menjadi alasan suatu organisasi menggunakan sistem secara

insourcing, cosourcing dan outsourcing?

4. Apa saja kelebihan dan kelemahan menggunakan sistem informasi secara

insourcing, cosourcing dan outsourcing?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah

Sistem Informasi Manajemen perorangan. Penulisan makalah ini merupakan

sebagai sarana untuk menambah dan menerapkan pengetahuan teoritis yang

diperoleh selama masa perkuliahan dan diharapkan dapat memberikan

pemahaman mengenai pengembangan sistem informasi insourcing, cosourcing

dan outsourcing di suatu organisasi. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui definisi sistem informasi khususnya insourcing, cosourcing

dan outsourcing.

2. Mengetahui pengembangan dan pengelolaan sistem informasi insourcing,

cosourcing dan outsorcing di suatu organisasi.

3. Mengetahui alasan perusahaan menggunakan sistem secara insourcing,

cosourcing dan outsourcing.

4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan menggunakan sistem informasi

secara insourcing, cosourcing dan outsourcing.

Page 6: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer

untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi pada

perusahaan diharapkan mampu mendukung strategi perusahaan dalam peningkatan keunggulan perusahaan dalam kompetisi inti, mendukung efiseiensi

dan efektifitas manajemen perusahaan, menjadi sumber yang akurat bagi pihak manajemen dalam mengambi keputusan yang bersifat strategik dan lain

sebagainya. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang. Dalam pengembangan

sistem informasi pada suatu perusahaan atau organisasi dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu insourcing, cosourcing dan outsourcing. Sebelum menjelaskan

lebih jauh mengenai insourcing, cosourcing dan outsourcing berikut akan dipaparkan terlebih dahulu mengenai sistem informasi.

2.1.1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan unuk

mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi. Adapun beberapa definisi dari sistem informasi daintaranya:

a. Kadir (2003:10), sistem Informasi adalah kombinasi dari sejumlah

komponen (manusia, komputer, teknologi informasi) yang akan

memproses data menjadi informasi untuk mencapai suatu sasaran atau

tujuan.

b. Budi Sutedja (2006: 11), sistem informasi merupakan kesatuan elemen-

elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk

menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung

pembuatan keputusan dan melakukan control terhadap jalannya

perusahaan.

c. James O’Brien (2010: 26) sistem adalah sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur. James O’Brien (2010: 34) informasi adalah

data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan

berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa menurut James O’Brien (2010: 4) sistem informasi

dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi. Manusia bergantung pada sistem informasi untuk melakukan

komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan

Page 7: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

4

informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan

data (data resources).

2.1.1.1. Komponen – Komponen Sistem Informasi

Model sistem informasi menurut James O’Brien (2010: 32) yang

menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas

sistem informasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Komponen-Komponens Sitem Informasi menurut James O’Brian

James O’Brian mengatakan bahwa komponen sistem informasi adalah

kombinasi dari integrasi yang terdiri dari unsur:

1. People Resources yaitu sumber daya manusia, pemakai akhir dan pakar

sistem informasi.

2. Hardware Resource yaitu mesin dan media.

3. Software Resource yaitu program dan prosedur.

4. Data Resource yaitu dasar data dan pengetahuan.

5. Network Resource yaitu jaringan media komunikasi dan dukungan jaringan,

untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas

pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.

2.1.1.2. Peran Utama Sistem Informasi

Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis

yaitu:

1. Mendukung proses bisnis dan operasional, mulai dari akuntansi sampai

dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan

dukungan bagi manajemen dalam operasi atau kegiatan bisnis sehari-hari.

Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan

Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan

informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.

2. Mendukung pengambilan keputusan, sistem informasi dapat

mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan

Page 8: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

5

menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu

para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi

hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para

manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih

bermakna.

3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif, sistem informasi yang

dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat

men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Gambar 2: Peran Sistem Informasi menurut James O’Brian

2.1.1.3. Pengembangan Sistem Informasi

Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik mengatasi

masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat

ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau

mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi

perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola

usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para

pemakai akhir bisnis.

Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis

dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau

beberapa siklus seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini (O’Brien, 2005).

Gambar 3: Solusi Pengembangan Sistem Informasi menurut James O’Brian

Page 9: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

6

Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik mengatasi

masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat

ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau

mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi

perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola

usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para

pemakai akhir bisnis.

2.1.1.4. Manfaat Sistem Informasi

Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008) diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup

bagian keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya

manusia.

b. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan

efisiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja,

memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

c. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan

efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.

d. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai

sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.

e. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan

kehandalan jaringan bisnis masa kini.

2.1.2. Definisi Insourcing

Insourcing dari bahasa Inggris yang berarti alih daya internal adalah

kebalikan dari outsourcing, dimana perusahaan bukan menyerahkan aktivitas

perusahaan lain yang dianggap lebih kompeten, namun justru mengambil atau

menerima pekerjaan dari perusahaan lain dengan berbagai motivasi. Motivasi

utamanya adalah dengan menjaga tigkat produktivitas dan penggunaan aset secara

maksimal agar biaya satuannya dapat ditekan dimana hal ini meningkatkan

keuntungan perusahaan. Dengan demikian kompetisi utamanya tidak janya

digunakan sendiri tetapi juga dapat digunakan oleh perusahaan lain yang akan

meningkatkan keuntungan (Bisma Murti, 2008).

Jadi insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk

dipekerjakan diluar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu

sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja

diluar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi yang

diterima juga mengikuti pola tersebut artiya mereka akan dibayar secara penuh

oleh perusahaan yang menggunakannya atau sharing dengan perusahaan asalnya

atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram;2009)

Page 10: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

7

Insourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan dari sistem

teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional

dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan Produksi) dengan sedikit

bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini

dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.

Pengembangan ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada

dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information

Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem umumnya

dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau

daur hidup pengembangan sistem.

2.1.3. Definisi Cosourcing

Cosourcing merupakan jenis pekerjaan dan aktivitas dimana hubungan

antara perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar outsourcing. Contohnya

adalah dengan memperbantukan tenaga ahli pada perusahaan pemberi jasa untuk

saling mendukung kegiatan masing-masing (Indrajit: 2004). Cosourcing dapat

diartikan partnership dan didasarkan atas hubungan kerjasama jangka

panjang. Pelaksanaan strategi cosourcing oleh suatu perusahaan pada intinya

disebabkan semakin meningkatnya kegiatan bisnis suatu perusahaan pada satu sisi

dan adanya keterbatasan SDM internal dari segi kuantitas maupun knowledge

untuk mengatasi secara baik (efektif dan efisien) meningkatnya kegiatan bisnis

tersebut.

“Cosourcing is hiring dedicated staff for your use. It is based on a long

term relationship and emphasizes values traditionally associated with partnering

rather than with vendingCosourcin (sourceplicity; 2010).

Cosourcing dapat menjadi alternatif solusi yang baik karena perusahaan

dapat mengontrol data, dan informasi hasil pengolahan IT, tetapi perusahaan juga

mendapatkan keuntungan perkembangan IT yang ditawarkan oleh solusi

outsourcing dan konsultasi.

Strategi cosourcing ini lebih terarah pada performa bisnis yang dilaksanakan

setiap perusahaan. Trend globalisasi dan tantangan yang semakin besar pada

lingkungan yang membutuhkan fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan

fokus kepada kompetensi inti perusahaan merupakan penyebab perusahaan

memilih strategi cosourcing.

2.1.4. Definisi Outsourcing

Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti alih daya. Outsourcing

mempunyai nama lain yaitu “contracting out” merupakan sebuah pemindahan

operasi dari satu perusahaan ke tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk

memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal lain.

O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information

Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang

Page 11: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

8

atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang

dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya

dengan teknologi informasi, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi dari

teknologi informasi secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal.

Indtajit dan Djokopranoto (2003), outsourcing adalah pendelegasian operasi

dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada

pihak luar (pihak perusahaan outsourcing). Adapun definisi yang lain adalah

penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk

mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Adapun hal-

hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis

tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan

outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk

organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran.

Meurut O’Brien dan Marakas (2010), aplikasi IT outsourcing di suatu

perusahaan antara lain mencakup layanan seperti, pemeliharaan aplikasi

(application maintenance, pengembangan dan implementasi aplikasi (application

development and implementation), pusat data operasional (data center

operations), menyokong penguna akhir (end user support), help desk, dukungan

teknis (technical support), perancangan dan desain jaringan (programme and

network design), opersional jaringan (network operations), analisa sistem dan

desain (system analysis and design), analisa bisnis ( business analysis), sistem dan

strategi teknis (system and strategy).

2.2. Pembahasan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

2.2.1. Alasan Organisasi Memilih Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka

mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan

outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa

organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan

pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka

daripada dengan melakukan outsourcing, menurut Zilmahram (2009), Insourcing

dapat terjadi karena kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di

dalam perusahaan, terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa

kompetensi tertentu tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan, sebagai persiapan

karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan.

Strategi cosourcing ini lebih terarah pada performa bisnis yang dilaksanakan

setiap perusahaan. Trend globalisasi dan tantangan yang semakin besar pada

Page 12: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

9

lingkungan yang membutuhkan fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan

fokus kepada kompetensi inti perusahaan merupakan penyebab perusahaan

memilih strategi cosourcing.

Outsourcing merupakan jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas, dimana

hubungan perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing

biasa. Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh

perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti

cost saving, perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan a core business, dan

akses pada resources yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, outsourcing

juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya,

waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik.

2.2.2. Perbedaan Utama diantara Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Perbedaan Insourcing Cosourcing Outsourcing

Kontrol

Kualitas

Standard dan

Prosedur

Kepemilikan

dan

akuntabilitas

Nilai Bisnis

Pengetahuan

Organisasi

Dibawah kendali

perusahaan

Dapat diketahui

tetapi harus

memiliki skill yang

mumpuni

Dapat

direncanakan

secara terstruktur

Tim dan

perusahaan adalah

pemilik

Mudah untuk

melakukan

modifikasi dan

pemeliharaan

Perusahaan adalah

yang mengetahui

organisasi

Dibawah kendali

perusahaan

kualitas mengarah

meningkatkan

prediktabilitas

kerja

Dapat

disampaikan dan

diikuti

Tim memperoleh

rasa kepemilikan

Adanya

pemeliharaan

melalui remote

dan tim di

perusahaan

Perusahaan dan

vendor tahu tetapi

berada ditangan

pertama yaitu

perusahaan

Dibawah kendali

vendor

Kualitas tidak

dapat diketahui

dan tidak dapat

dikontrol

Sulit untuk

dilaksanakan

Tidak ada

kepemilikan

Ada kurva

belajar yang

terkait dan jeda

waktu yang

signifikan

sebelum tim

dapat menjadi

produktif

Vendor adalah

penerima utama

pengetahuan

organisasi

Page 13: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

10

Kerahasiaan Kerahasiaan

terjaga

Dapat

mempertahankan

kerahasiaan

Berpotensi

tersebar ke luar

atau kompetitor

2.2.3. Kelebihan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Kelebihan Insourcing Cosourcing Outsourcing

Kontrol dan

kendali

Biaya

Pemanfaatan

kompetensi

Proses

Perencanaan

SI

Modifikasi

dan

pemeliharaan

Pengem-

bangan sistem

Keunggulan

Kendali ada

perusahaan

Biaya tenaga

kerja kecil

Karyawan dapat

disalurkan secara

optimal

Mampu melihat

proses

keseluruhan

Dapat

direncanakan

secara struktur

Mudah

dimodifikasi dan

dipelihara

Dapat

dikembangkan

Memiliki

keunggulan

kompetitif

Kendali dari

perusahaan

Relatif lebih

rendah

Karyawan dapat

dikembangkan

Dapat

direalisasikan

dilakukan

penyempurnaan

Sesuai spesifikasi

yang dibutuhkan

perusahaan

Mudah

dimodifikasi dan

dipelihara

Dapat

dikembangkan

Memiliki

keunggulan

kompetitif

Kendali dari

vendor

Murah karena

tidak membiayai

SI dan TI

Dapat

mengeksploitasi

vendor

Mempersingkat

waktu proses

Fleksibel dalam

melakukan

perencanaan

arsitektur

Mudah tetapi

pemeliharaan

ketergantungan

terhadap vendor

Ketergantungan

terhadap vendor

Mengurangi

keunggulan

kompetitif

2.2.4. Kelemahan Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Kelemahan Insourcing Cosourcing Outsourcing

Kemampuan

SDM

Pengem-

bangan SI

Biaya SI

Dibutuhkan

tenaga ahli

Memakan waktu

yang lama

Investasi yang tinggi dan mahal

Kompetensi yang

berbeda

Lama karena

karyawan masih

melakukan pekerjaan rutin

Butuh biaya pelatihan

Permasalahan

moral

Pengembangan

di masa datang

akan jadi kendala

Perbedaan kompensasi

Page 14: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

11

Perkembangan

IT

Resiko

Perusahaan

belum tentu mampu

Ditanggung sendiri atas

kesalahan pendefinisian

Belum tentu

dapat beradaptasi

Demotivasi karyawan

antara internal dan outsource

Ketergantungan

terhadap outsource

Kehilangan kendali bisa saja

outsource menjual data

2.2.5. Skala Ekonomi Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Jika dilihat dari skala ekonomi dan kemampuan sisi ekonomi perushaan

masih rendah, sebaiknya perusahaan menggunakan outsorcing hal in dikarenakan

perusahaan dapat mengeefesiensikan pengembangan. Jika dari skala ekonomi

masih rendah tetapi kemampuan ekonomi tinggi maka perusahaan dapat

menggunakan cosourcing, yaitu perusahaan bekerjasama dengan perusahaan luar

dengan mengikutsertakan karyawannya dalam rangka peningkatan skala ekonomi

yang lebih besar. Jika dari skala ekonomi sudah besar dan kemampauan ekonomi

juga tinggi, sebaiknya perusahaan menggunakan mengendalikan sistem informasi

secara internal insourcing untuk mendukung strategi perusahaan dalam

memperbesar pangsa pasar.

Terdapat beberapa literatur (Waheed, U dan Molla, A. 2004) yang dengan

tegas memaparkan tentang nilai outsourcing. Beberapa literatur tersebut

menjelaskan manfaat utama dari outsourcing termasuk, pemangkasan

biaya karena skala ekonomi kompetitif dengan vendor eksternal, memungkinkan

fokus pada kompetensi inti dan membebaskan sumber daya, menjembatani

kesenjangan keterampilan klien, dan penambahan nilai strategis. Namun, ada

literatur lain yang menantang literatur di atas mengenai manfaat

outsourcing. Misalnya, Lacity, 1993 (Waheed dan Molla, 2004:2) menegaskan

bahwa tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa penyedia jasa

outsourcing akan lebih efisien dari departemen SI internal. Menurut Ikram et al

(2002) bahwa dalam jangka panjang, pengembangan aplikasi internal akan lebih

murah daripada aplikasi outsourcing. Hal ini karena departemen internal biasanya

memiliki keahlian knowledge yang spesifik. Selain itu, mengembangkan aplikasi

internal cenderung lebih user-friendly dan lebih baik dalam pemeliharaan sistem

daripada sistem yang mendapat dukungan dari. Selanjutnya, beberapa penyedia

outsource mungkin tidak memiliki efisiensi internal. Jika penyedia layanan tidak

memiliki efisiensi, maka tidak mungkin untuk mengharapkan transfer efisiensi

untuk klien. Lacity et al (1993) menyatakan bahwa satu kali hasil dari outsourcing

adalah biaya yang tidak berkelanjutan dan mungkin akan meningkat karena

asimetri kekuasaan yang memungkinkan penyedia layanan untuk membebankan

premi tinggi untuk penambahan layanan. Keberhasilan outsourcing (baik dalam

bentuk penyelesaian proyek yang sukses atau dalam dari segi biaya yang lebih

Page 15: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

12

rendah, kualitas sistem informasi yang lebih baik, transfer knowledge dan

keuntungan strategis lainnya) bergantung pada kualitas hubungan antara penyedia

layanan outsourcing dan klien.

Gambar 4. Pengaruh Ekonomi terhadap Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing

Page 16: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

13

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Keputusan yang diambil dalam penggunaan salah satu pendekatan untuk

mengembangkan sistem informasi di suatu organisasi atau perusahaan bisnis yaitu

outsourcing ataupun insourcing dan cosourcing tergantung pada kondisi

perusahaan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu ketersediaan sumber

daya manusia, ketersediaan dana dan kompleksitas sistem informasi yang

dibutuhkan. Pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat

merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi. Kesalahan di dalam pemilihan

alternatif akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang

terpakai akan menjadi sia-sia. Tiga model tersebut diatas merupakan suatu pilihan

yang memiliki nilai lebih dan nilai kurang, sehingga semua dikembalikan kepada

perusahaan, apa yang terbaik menurutnya. Perusahaan pun bisa mengombinasikan

model-model tersebut, untuk departemen tertentu bisa menggunakan model

outsourcing sedang departemen lain menggunakan model insourcing atau model

cosourcing. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem insourcing dan

outsourcing dalam pengelolaan sistem informasi di perusahaan. Semua ditimbang

dari prioritas, segi kemampuan finasial, kemampuan infrastruktur dan yang

penting kemampuan sumber daya manusianya dalam hal memperoleh, memproses

serta menganalisa data yang sudah menjadi informasi untuk kepentingan

perusahaan.

3.2. Saran

Metode pendekatan outsourcing memiliki beberapa kelemahan seperti

ketergantungan perusahaan pada vendor terutama pada sistem informasi yang

utama bagi perusahaan apabila mengalami gangguan dan kelemahan akibat

kontrak kerja bagi perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi kelemahan

dari pendekatan outsourcing, perusahaan harus memperhatikan sepuluh kunci

sukses outsourcing menurut O’Brian sebelum menentukan dan menerapkannya

dalam perusahaan. Pemilihan sistem yang terbaik, baik itu insorcing atau

outsourcing harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk perusahaan

yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas sebaiknya menggunakan

sistem outsourcing, sedangkan untuk perusahaan besar dengan cakupan bisnis

yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik adalah menggunakan

sistem insourcing dan jika perusahaannya relatif kecil tetapi tetapi kemampuan

ekonomi tinggi maka perusahaan dapat menggunakan cosourcing. Selain itu,

berhati-hati dalam memilih dan menentukan vendor juga merupakan salah satu

faktor penting reputasi vendor, harga, ketentuan kontrak yang fleksibel yang

mendorong kesuksesan pelaksanaan outsourcing.

Page 17: MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Rosalia-Kusumowati-E62-Take... · MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM

14

DAFTAR PUSTAKA

Agisni. 2014. Konsep Sitem Informasi James O’Brian [internet]. [diunduh 2017

Pebruari 12]. Tersedia pada: gisagisni.wordpress.com/2014/03/25/konsep-

sistem-informasi-james-obrien/.

Billy, A. T. 2017. Kesejahteraan Tenaga Outsorcing Buruk Apindo Tugas

Pemerintah Mengawasi [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 12]. Tersedia

pada: tribunnews.com.

Indrajit, Richardus Eko. 2000. Pengantar konsep dasar manajemen sistem

informasi dan teknologi informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. 2003. Proses Bisnis

Outsourcing. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Inndrajit, Richardus Eko. 2004. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Grasindo.

Lacity, M. and Hirschheim, R. 1993. Implementing information systems

outsourcing: Key issues and experiences of an early adopter [internet].

[diunduh 2017 Pebruari 15]. Tersedia pada:

journa.//pdfs.semanticscholar.org.

Murti, B. 2008. Mengelola SDM Secara Contracting Out, dalam Workshop

Pertemuan Tahunan ke-7 Desentralisasi Kesehatan. Yogyakarta: UGM

Nurhayati N.P. 2015. Tenaga Alih Daya Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pegawai Kementrian Komunikasi dan Informatika [internet]. [diunduh

2017 Pebruari 12]. Tersedia pada: respository.uinjkt.ac.id.

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems,

fifteenth edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Rahardjo, B. 2006. Kesulitan Outsourcing di Indonesia [internet]. [diunduh 2017

Pebruari 12]. Tersedia: //rahard.wordpress.com.

Utomo, B. K. 2014. Penerapan Insourcing, Outsorcing dan Cosourcing dalam

Pengelolaan Sistem Informasi di Perusahaan [internet]. [diunduh 2017

Pebruari 12]. Tersedia pada: bobit48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id.

Waheed, Molla A. 2004. Information systems outsourcing success: A client-

service provider gap analysis in Pakistan [internet]. [diunduh 2017

Pebruari 15]. Tersedia pada: jurnal.//pdfs.semanticscholar.org.

Zilmahram, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing [internet]. [diunduh 2017

Pebruari 12]. Tersedia pada: habahate.blogspot.com.

________. 2010. Cosourcing vs Outsourcing [internet]. [diunduh 2017 Pebruari

12]. Tersedia pada: slideshare.net/sourceplecity-co-sourcing-vs-out-

sourcing.