sistem informasi manajemen pengembangan sistem

56
BAB 7 PENGEMBANGAN SISTEM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Disusun Oleh IKBAR WIBIADILA B200120195

Upload: wibiadila-ikbar

Post on 20-Jul-2015

723 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

BAB 7

PENGEMBANGAN SISTEM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh

IKBAR WIBIADILA B200120195

Page 2: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

A. PENDEKATAN SISTEM

Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada John Adewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah buku di tahun 1910, Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang terlibat dalam pemecahan sebuah kontroversi secara memadai, yakni:

Mengenali kontroversi

Mempertimbangkan klaim-klaim alternatif

Membentuk satu pertimbangan

Page 3: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Urut-urutan Langkah

Upaya persiapan menyiapkan pemecahan

masalah dengan memberikan suatu orientasi

sistem. Upaya definisi terdiri atas

pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan

dan kemudian memahaminya.

Page 4: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Upaya Persiapan

Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan

secara berurutan, yakni:

Langkah 1 (MELIHAT PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU

SISTEM)

Langkah 2 (MENGENAL SISTEM LINGKUNGAN)

Langkah 3 (MENGIDENTIFIKASI SUBSISTEM

PERUSAHAAN)

Bentuk termudah yang dapat dilihat oleh manajer

adalah area-area bisnis. Seperti pada gambar dibawah

ini:

Page 5: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 6: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Upaya Definisi

Upaya definisi biasanya dirangsang oleh

suatu pemicu masalah (problem trigger).

Langkah-langkah pada upaya definisi yakni:

Langkah 4 (MELANJUTKAN TINGKAT SISTEM

KE TINGKAT SUBSISTEM)

Langkah 5 (MENGANALISIS BAGIAN SISTEM

DALAM URUTAN TERTENTU)

Urut-urutan unsur sistem seperti gambar

dibawah ini.

Page 7: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 8: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

4. Upaya Solusi

Pada upaya solusi langkah-langkah nya yakni:

Langkah 6 (MENGIDENTIFIKASIKAN

SOLUSI-SOLUSI ALTERNATIF)

Langkah 7 (MENGEVALUASI SOLUSI-

SOLUSI ALTERNATIF)

Langkah 8 (MEMILIH SOLUSI YANG

TERBAIK)

Page 9: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

B. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN

SISTEM

Pendekatan sistem merupakan sebuah

metodologi. Metodologi adalah satu cara yang

direkomendasikan dalam melakukan sesuatu.

Siklus hidup npengembangan sistem

(Systems development life cycle - SDLC)

adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi

pengembangan suatu sistem informasi.

Page 10: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

C. SLDC TRADISIONAL

SLDC tradisional sering juga disebut juga sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach). Pada SDLC tradisional terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut-urutan tertentu

Tahapan-tahapan tersebut adalah:

Perencanaan

Analisis

Desain

Implementasi

Penggunaan

Page 11: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pola Melingkar dari Siklus Hidup Sistem

Figur yang akan ditunjukkan dibawah ini

mengilustrasikan sifat melingkar dari siklus

hidup. Ketika sebuah sistem melampaui masa

manfaatnya dan harus diganti, satu siklus

hidup baru akan dimualai dengan awali boleh

tahap perencanaan.

Page 12: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 13: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

D. PROTOTYPING

Propotipe adalah satu versi dari sebuah

sistem potensial yang memberikan ide bagi

para pengembang dan calon pengguna.

Proses pembuatan prototipe ini disebut

prototyping.

Page 14: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Jenis-jenis Prototipe

Terdapat dua jenis prototipe yaitu prototipe evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas sampai yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe persyaratan dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan.

Page 15: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pengembangan prototipe evolusioner

menunjukan empat langkah dalam pembuatan

suatu prototipe evolusioner. Empat langkah

tersebut adalah:

Mengidentifikasi kebutuhan pengguna

Membuat satu prototipe

Menentukan apakan prototipe dapat diterima

Menngunakan prototipe

Berikut adalah gambar pembuatan prototipe

evolusioner:

Page 16: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 17: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pengembangan prototipe persyaratan memiliki tujuh langkah dalam pembuatan suatu prototipe persyaratan. Tujuh langkah tersebut adalah:

Mengidentifikasi kebutuhan pengguna

Membuat satu prototipe

Menentukan apakan prototipe dapat diterima

Membuat kode sistem baru

Menguji sistem baru

Menentukan apakah sistem baru dapat diterima

Membuat sistem baru menjadi sistem produksi

Berikut adalah gambar dari pembuatan prototipe persyaratan:

Page 18: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 19: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Daya tarik prototype

Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan dibawah ini:

Membaiknya komunikasi antara pengembangan dan pengguna

Pengembangan dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna

Pengguna memainkan peran yang lebih aktif dalam pengembangan sistem

Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem

Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tau apa yang diharapkannya

Page 20: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Potensi kesulitan dari

prototipe

Kesulitan-kesulitan dari prototipe antara lain:

Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Jalan alternatif ini akan menciptakan usaha-usaha yang “cepat dan kotor”.

Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada ekspektasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.

Prototipe evolusioner bisa jadi tidak telalu efisien

Antarmuka komputer manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.

Page 21: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

E. PENGEMBANGAN APLIKASI

CEPAT

Satu metodologi yang memiliki tujuan yang

sama dengan prototyping yaitu memberikan

respon yang cepat atas kebutuhan pengguna,

namun dengan lingkup yang lebih luas adalah

RAD. RAD adalah kumpulan strategi,

metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat

didalam suatu kerangka kerja yang disebut

rekayasa informasi dan diperkenalkan oleh

James Martin.

Page 22: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 23: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Gambar diatas mengilustrasikan siklus hidup RAD menurut James Martin, yang menunjukkan banyaknya upaya yang dikeluarkan oleh baik pengguna maupun spesialis informasi. Pada figurdiatas pengguna memainkan peran penting kecuali dalam tahap konstruksi. Semakin banyak keterlibatan pengguna, khususmya dalam tahp awal-awal maka haltersebut memungkinkan sistem dikembangkan dengan lebih cepat. Serah terima terjadi lebih cepat dalam RAD di bandingkan dengan dalam siklus hidup tradisional.

Page 24: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Unsur-unsur penting RAD

RAD membutuhkan empat unsur penting

yakni:

Manajemen

Orang

Metodologi

Alat-alat

Page 25: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

F. PENGEMBANGAN BERFASE

Satu metodologi pengembangan sistem ini

digunakan oeleh banyak perusahaan adalah

kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping,

dan RAD.

Page 26: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Tahap-tahap perkembangan

berfase

Enam tahap yang perkembangan fase ini

adalah:

Investigasi awal

Analisis

Desaain

Konstruksi awal

Konstruksi akhir

Pengujian dan pemasangan sistem

ditunjukkan seperti gambar di bawah:

Page 27: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 28: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Fase-fase modul

Page 29: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

G. DESAIN ULANG PROSES

BISNIS

Teknologi informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu mengambil keuntungan dari kemajuan-kemajuan ini. Manajemen sering kali menyimpulkan bahwa pendekatan-pendekatan baru hendaknya dilakukan untuk sistem-sistem ini, dengan memanfaatkan secara penuh kemajuan dibidang teknologi komputer modern. Proses pengerjaan ulang sistem disebut dengan istilah desain ulang proses bisnis (business process redisign-BPR). BPR mempengaruhi operasi TI perusahaan dalam dua hal. Pertama,TI dapat menerapkan BPR untuk mendesain ulang sistem-sistem informasi yang hiidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa. Sistem-sistem seperti ini disebut sistem warisan (legacy systems).

Page 30: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Inisiasi strategis proyek-

proyek BPR

Page 31: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pada figur diatas menunjukkan bahwa

proyek-proyek seperti ini dipicu oleh suatu

masalah atau peluang. Menejemen strategis

memutuskan bahwa BPR layak untuk

dilakukan dan menyetujui proses-proses fisik

didesain ulang (lingkaran 1 dalam figur).

Proses-proses fisik meliputi logistik sumber

daya fisik yang masuk, operasi-operasi yang

menghasilkan produk atau jasaperusahaan,

dan logistik keluar.

Page 32: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Rekayasa terbalik

Rekayasa terbalik (reserve engineering)

berasal dari intelijen bisnis. Rekayasa terbalik

adalah proses menganalisis sistem yang

sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur

tersebut sekaligus untuk membuat

dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih

tinggi dari pada yang telah ada saat ini.

Page 33: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Rekayasa ulang

Rekayasa ulang (reengineering) adalah

merancang ulang sebuah sistem seluruhnya

dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya.

Nama rekayas ke depan (forward engineering)

diberikan untuk proses mengikuti SDLC

dengan cara yang normal sambil sekaligus

menjalankan BPR.

Page 34: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

4. Pemilihan komponen-komponen

BPR

Komponen-komponen BPR dapat

diterapkan secara terpisah atau digabung,

tergantung pada tingkat kemungkinan yang

dicari.

Page 35: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 36: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pada gambar diatas menunjukan pengaruh dari segi fungsionalitas dan sifat teknisnya. Mutu fungsionalitas adalah ukuran dari apa yang dikerjakan oleh sistem. Mutu teknis adalah ukuran dari seberapa baik sistem tersebut melaksanakannya. Ketika mutu fungsional maupun teknis sama-sama buaruk, maka akan dibutuhkan suatu proyek rekayasa ke depan. Ketika fungsionalitas baik tetapi mutu teknis buruk, maka rekayasa terbalik hendaknya dicoba untuk dilakukan. Ketika fungsionalitas buruk tetapi mutu teknis baik, maka dibutuhkan rekayasa terbalik. Ketika mutu fungsionalitas meuoun teknis sama-sama baik, hal yang paling baik dilakukan adlah membiarkan sistem tersebut apa adanya.

Page 37: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

H. MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL,

PROTOTYPING, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE,

DAN BPR DALAM PERSPEKTIF

SDLC tradisional, prototyping, RAD, dan

BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya

adalah cara-cara yang direkomendasikan

dalam mengembangkan sistem informasi.

SDLC tradisional adalah suatu penerapan

pendekatan sistem terhadap masalah

pengembangan sistem, dan memiliki seluaruh

unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali

deri identifikasi masalah dan diakhiri dengan

penggunaan sistem.

Page 38: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

I. ALAT-ALAT PENGEMBANGAN

SISTEM

Pendekatan sistem dan berbagai siklus

hidup pengembangan sistem adalah

metodologi atau cara-cara yang

direkomendasikan dalam memecahkan

masalah-masalah sistem.

Page 39: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Pendekatan yang dipicu oleh data dan

dipicu oleh proses

Alat-alat pemodelan data seperti diagram

relasi entitas dan diagram kelas adalah bukti

dari perhatian ini. Kini kita mengembalikan

perhatian kita pada pemodelan proses-proses

yang dilakukan oelh sistem

Page 40: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

J. PEMODELAN PROSES

Pemodelan proses pertama kali dilakukan

dengan menggunakan diagram alur (flowchart).

Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui

system dan program. Diagram arus data sangat

baik untuk membuat model proses pada tingkat

ringkasan. Akan tetapi, diagram arus data

kurang baik dalam menangkap detail-detail

pemrosesan..

Page 41: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Diagram Arus Data

Suatu diagram arus data adalah penyajian grafisdari sebuah system yang mempergunakan empatsymbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang salingtersambung. Simbol –simbol tersebut mencerminkan :

Unsur-unsur lingkungan dengan mana system berinteraksi

Proses

Arus data

Penyimpanan data

Diagram arus data bertingkat

Diagram Konteks

Diagram Nomor N

Page 42: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Kasus pengguna

Kasus pengguna adalah suatu uraian

naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yag

terjadi antara system preimer dengan

sistemsekunder. Dalam kasus, system primer

adalah sebuah program computer dan system

sekunder adalah orang yang berinteraksi

dengan program computer.

Page 43: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Panduan kasus pengguna

Beberapa panduan untuk membuat sebuah

kasus pengguna dalam format ping-pong

disajikan dalam Figure 7.16

Page 44: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 45: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

K. MANAJEMEN PROYEK

Proyek-proyek pengembangan system

yang pertama dikelola oleh manajer unit TI,

dengan dibantu oleh manajer dari analisis

system,pemrograman, dan operasi. Ketika

system memiliki nilai strategi atau

pengaruhnya meliputi keseluruhan organisasi,

direktur utaa atau komite eksekutif perusahaan

dapat memutuskan untuk mengawasi sendiri

proyek pengembangan tersebut.

Page 46: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Steering Committee SIM

Steering committee SIM menjalankan tiga fungsi utama:

Menciptakan kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaran strategis perusahaan

Melakukan pengendalian fiscal engan bertindak sebagai yang berwenang dalam memberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan computer

Menyelesaikan perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan computer.

Jadi secara tidak langsung tugas steering committee SIM adalah melaksanakan seluruh strategi yang dibuat oleh komite eksekutif maupun rencana strategi untuk sumber daya informasi. Dan steeringcommitte SIM adalah bukti yang paling nyata dalam perusahaan memang berniat untuk menjadikan sumber daya informasi tersedia bagi seluruh pengguna yang benar-benar membutuhkan.

Page 47: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Page 48: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Kepemimpinan Proyek

Tim proyek meliputi semua orang yang ikut

berpatisipasi dalam pengambangan system

informasi. Satu tim dapat memiliki anggota

hingga selusin, yang terdiri atas gabungan

bebetapa orang pengguna, spesialis informasi,

dan mungkin auditor internal. Aktivitas tim

akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau

pimpinan proyek yang memberikan arahan di

sepanjang masa proyek.

Page 49: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Mekanisme Manajemen

Proyek

Dasar dari manajemen proyek adalh

rencana proyek, yang dibuat selama tahap

investigasi awal ketika metodologi

pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan-

tujuan proyek, kendala, dan ruang lingkupnya

telah selesai didefinisikan, kita akan dapat

mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang

harus dilakukan.

Page 50: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

Para Manajer dari suatu Sistem Siklus Hidup

Disusun dalam suatu Hierarki

Page 51: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

4. Dukungan Web bagi Manajemen

Proyek

Selain system manajemen proyek berbasis

piranti lunak seperti Microsoft Project,

dukungan juga dapat diperoleh dari internet.

Seperti contoh, Logic Software, sebuah

perusahaan yang berbasis di Toronto,

menawarkan sebuah system manajemen

proyek yang disebut Easy Projects.net

Page 52: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

L. MENGESTIMASI BIAYA

PROYEK

Mengestimasikan waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah system telah lama menjadi satu tugas yang menantang. Semua metode ini kurang lebih mengandalkan pada tiga komponen:

Informasi mengenai system tertentu yang sedang dibuat dan orang yang akan melakukan pengembangan

Pengalamanhistoris

Pengetahuan mengenai proses pengembangan piranti lunak dan alat-alat serta teknik estimasi

Page 53: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

1. Input Pengestimasi Biaya

Sebuah work breakdown structure mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Contoh WSBadalah grafik Gantt dan diagram jaringan. Kebutuhan sumber daya mencantumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Tarif sumber daya adalah biaya perunit untuk setiap jenis sumber daya. Estimasi durasi aktivitas menyebutkan periode pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.

Page 54: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

2. Alat-alat dan Teknik Estimasi

Biaya

Estimasi analogis menggunakan biaya

actual proyek-proyek serupa yang telah

dilakukan di masa lalu sebagai dasar untuk

memproyeksikan biaya dariproyek yang

sedang dipertimbangkan. Estimasi dari atas

bawah dimulai dengan detail, seperti aktivitas

di dalam grafik Gantt, lalu mengalikannya

dengan data biaya, sepeti tariff per jam untuk

karyawan.

Page 55: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem

3. Output Pengestimasian

Biaya

Estimasi biasa dibuat untuk seluruh sumber

daya yang dibebankan ke proyek dan

biasanya dinyatakan dalam unit-unit keuangan

yang berlaku, seperti dolar atau euro. Estimasi

seperti ini dapat disempurnakan kembali

selama proyek berlangsung untuk

mencerminkan tambahan informasi seiring

dengan semakin jelasnya proyek tersebut.

Page 56: Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem