pengembangan model diktat praktikum kimia sma

253
i PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY- INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Risqiatun Nikmah 4301410022 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Upload: lamduong

Post on 12-Jan-2017

295 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

i

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM

KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY-

INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Risqiatun Nikmah

4301410022

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 10 Juni 2014

Risqiatun Nikmah

4301410022

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

iv

MOTTO

Jika kita mendahulukan kepentingan kita terhadap Allah maka Allah akan

mendahulukan kepentingan kita juga.

Jika kita berbuat baik kepada siapapun maka suatu saat siapapun akan berbuat baik

kepada kita.

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesunggunya bersama kesulitan

ada kemudahan. (Q.S Al-Insyirah : 5-6)

Sukses dunia dan akhirat.

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan ibu tercinta. You are everything and I am nothing without your sacrifices.

2. Adik-adikku tersayang yang membuatku tersenyum dan sebagai motivasiku.

3. Segenap keluarga besarku yang selalu mendukungku.

4. Guru-guruku yang telah berjasa dalam mengajarkan ilmu pengethuan, keterampilan dan

sikap yang baik.

5. Teman-teman PGSBI Pendidikan kimia, teman-teman sejurusan kimia, teman-teman

PPL dan KKN. You make my life more colorful.

6. Teman-teman “KOS BIRU DAN OMAH KOS”. You are not only my friends but also my

relatives here.

7. Dikti yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk kuliah di UNNES dengan

program Bidikmisi.

8. Pembaca yang budiman.

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengembangan

Model Diktat Praktikum Berbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi SETS untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains.”

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja

sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, sebagai dekan FMIPA UNNES yang telah

memberikan izin penelitian.

2. Ibu Dra. Woro Sumarni, M.Si, sebagai ketua jurusan kimia yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Bapak Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., Ph.D, sebagai dosen pembimbing

yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Latifah, M.Si dan Ibu Dr. Sri Susilogati Sumarti, M.Si, sebagai dosen

penguji.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SMA N 1 Kajen yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

vii

7. Ibu Setyorini, S.Pd dan Ibu Malichatun, S.Pd, sebagai guru kimia SMA N I

Kajen yang telah membantu dan memberikan arahan kepada peneliti dalam

melakukan penelitian.

8. Bapak Sumito, S.Pd. yang telah memberikan motivasi.

9. Ibu Linggar sebagai teknisi laboratorium yang telah membantu jalannya

praktikum.

10. Siswa-siswa SMA N 1 Kajen, khususnya kelas XI IPA 1 yang telah membantu

kesuksesan jalannya penelitian.

11. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan masukan-masukan dalam

menyusun skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca demi kebaikan di masa yang akan datang.

Semarang, 10 Juni 2014

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

viii

ABSTRAK

Nikmah, Risqiatun. 2014. Pengembangan Model Diktat Praktikum Kimia SMABerbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi SETS untuk MeningkatkanKeterampilan Proses Sains. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Prof. Drs.Achmad Binadja, Apt., Ph.D.

Kata kunci: diktat praktikum; guided discovery-inquiry; keterampilan proses sains

Kegiatan praktikum sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia yanghakikatnya termasuk pembelajaran sains. Komponen yang penting untukdiperhatikan dalam kegiatan praktikum di antaranya adalah diktat praktikum.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas model diktat praktikum kimiaSMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS (Science, Environment,Technology and Society), mengetahui pengaruh terhadap peningkatanketerampilan proses sains dan tanggapan siswa terhadap model diktat praktikumtersebut pada materi penyangga dan hidrolisis. Penelitian ini menggunakan desainpenelitian research and development yang diadopsi dari Sugiyono (2010). One-Group Pretest and Posttest Design digunakan pada saat uji coba skala luas danpengambilan sampelnya menggunakan teknik Purposive Sampling. Berdasarkanhasil penelitian, validitas diktat praktikum mencapai skor 202 dengan kategorisangat valid. Penggunaan diktat praktikum berbasis Guided Discovery–Inquirybervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Adanyapeningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil thitung (10,34) lebih dari tkritis (2,04).Hasil tanggapan siswa menunjukkan 7 dari 30 siswa memberi tanggapan dengankriteria sangat layak dan sisanya memberikan tanggapan dengan kriteria layak.Selain itu, didapatkan juga data hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik,afektif dan kognitif. Rata-rata hasil belajar pada ranah psikomotorik maupunafektif mencapai kategori baik dan 21 dari 30 siswa mampu mencapai KKMberdasarkan hasil belajar pada ranah kognitif. Jadi hasil penelitian inimenunjukkan model diktat praktikum berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisiSETS sangat valid, dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan mendapattanggapan positif dari siswa. Walaupun hasil penelitian ini sudah sesuai tujuantetapi masih perlu dilakukan perbaikan dan uji coba yang tidak hanya sekalisehingga diharapkan dapat menghasilkan model diktat praktikum yang lebih baiklagi.

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

PERNYATAAN............................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN.......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv

BAB

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 8

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Kimia di Laboratorium....................................... 10

2.2 Guided Discovery-Inquiry ........................................................ 12

2.3 SETS (Science, Environment, Technologi and Society) ........... 19

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

x

2.4 Keterampilan Proses Sains........................................................ 21

2.5 Diktat Praktikum Kimia............................................................ 26

2.6 Kompetensi Dasar pada Materi Hidrolisis dan Penyangga ...... 27

2.7 Penelitian yang Mendukung ..................................................... 29

2.8 Diktat berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ......... 29

2.9 Kerangka Berpikir..................................................................... 31

2.10 Hipotesis ................................................................................... 33

3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Pengembangan.............................................................. 34

3.1.1 Potensi dan Masalah ................................................................. 34

3.1.2 Mengumpulkan Data................................................................. 35

3.1.3 Desain Produk........................................................................... 35

3.1.4 Validasi Desain ......................................................................... 39

3.1.5 Revisi Desain ............................................................................ 39

3.1.6 Uji Coba Produk/Uji Skala Kecil.............................................. 39

3.1.7 Revisi Produk............................................................................ 40

3.1.8 Uji Coba Pemakaian/Uji Skala Luas ........................................ 40

3.1.8.1 Lokasi Penelitian....................................................................... 41

3.1.8.2 Populasi..................................................................................... 41

3.1.8.3 Sampel ...................................................................................... 41

3.1.9 Revisi Produk............................................................................ 41

3.1.10 Pembuatan Produk Masal ......................................................... 41

3.2 Prosedur Pengembangan........................................................... 41

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xi

3.3 Metode Pengumpulan Data....................................................... 42

3.3.1 Metode Tes ............................................................................... 42

3.3.2 Dokumentasi ............................................................................. 43

3.3.3 Observasi .................................................................................. 43

3.3.4 Angket atau Kuesioner .............................................................. 43

3.3.5 Portofolio (Penugasan).............................................................. 44

3.4 Instrumen dan Teknik Analisisnya ........................................... 44

3.4.1 Instrumen Tes ............................................................................ 44

3.4.1.1 Tingkat Kesukaran Soal ............................................................ 44

3.4.1.2 Daya Beda Soal ......................................................................... 45

3.4.1.3 Validitas Tes Objektif ............................................................... 46

3.4.1.4 Reliabilitas Tes Objektif............................................................ 47

3.4.2 Instrumen Silabus dan RPP....................................................... 48

3.4.3 Instrumen Lembar Observasi .................................................... 49

3.4.4 Instrumen Lembar Angket ........................................................ 49

3.4.5 Instrumen Portofolio ................................................................. 50

3.5 Metode Analisis Data ................................................................ 50

3.5.1 Data Validasi Ahli Terhadap Model Diktat .............................. 51

3.5.2 Data Hasil Belajar ..................................................................... 52

3.5.2.1 Data Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik dan Afektif........ 52

3.5.2.2 Data Hasil Belajar pada Aspek Kognitif ................................... 53

3.5.3 Uji Signifikansi Peningkatan KPS ............................................ 54

3.5.4 Data Angket Tanggapan Siswa ................................................ 55

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xii

3.6 Indikator Pencapaian ................................................................ 56

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 57

4.1.1 Hasil Studi Lapangan ............................................................... 57

4.1.2 Hasil Validitas Model Diktat.................................................... 58

4.1.3 Hasil Uji Coba Skala Kecil ...................................................... 60

4.1.4 Hasil Uji Coba Skala Luas....................................................... 62

4.1.4.1 Hasil Belajar............................................................................ 62

4.1.4.1.1 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .......................................... 62

4.1.4.1.2 Hasil Belajar Ranah Afektif .................................................... 65

4.1.4.1.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif .................................................. 67

4.1.4.2 Pengaruh Diktat Praktikum terhadap Peningkatan KPS ........ 67

4.1.4.3 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas ......................... 68

4.2 Pembahasan ........................................................................... 69

5 PENUTUP

5.1 Simpulan........................................................................................ 87

5.2 Saran ........................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 92

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ................................ 25

Tabel 3.1 Kualifikasi Tingkat Kesukaran ...................................................... 45

Tabel 3.2 Kualifikasi Daya Beda .................................................................. 46

Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas Soal .......................................................... 48

Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Silabus dan RPP ............................................. 49

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rata-rata Tiap Komponen Diktat...................... 51

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Total Tahap II terhadap Diktat ......................... 51

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif .............. 52

Tabel 3.8 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Praktikum................. 52

Tabel 3.9 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Diskusi .................... 53

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Afektif............................................. 53

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Tanggapan Siswa .................................................... 55

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validitas Tahap I................................................... 58

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Rata-rata Tiap Komponen Diktat.......................... 59

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Skor Total Penilaian Tahap II.............................. 59

Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil ...... 60

Tabel 4.5 Hasil Analisis Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil ................. 61

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Praktikum ........... 63

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xiv

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Praktikum .................. 64

Tabel 4.8 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Diskusi............... 64

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Diskusi ..................... 65

Tabel 4.10 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif....................................... 66

Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Penilaian Afektif.............................................. 66

Tabel 4.12 Hasil Nilai Akhir Siswa ................................................................. 67

Tabel 4.13 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas ................................ 68

Tabel 4.14 Catatan dan Saran dari Validator .................................................. 71

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Hubungan Unsur-Unsur dalam SETS .............................. 20

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 22

Gambar 3.1 Langkah-langkah dalam Metode R & D ...................................... 24

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan .............................................................. 42

Gambar 3.3 Desain Eksperimen One-Group Pretest dan Posttest .................. 54

Gambar 4.1 Hasil Peningkatan Tiap Aspek KPS............................................. 68

Gambar 4.2 Hasil Revisi Penambahan Materi Hidrolisis ................................ 72

Gambar 4.3 Hasil Revisi Terkait Aspek Wawasan Kontekstual...................... 73

Gambar 4.4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar............................ 74

Gambar 4.5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajiann....................................... 74

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Validitas Model Diktat Praktikum ............................... 93

Lampiran 2 Deskripsi Butir Instrumen Validasi .......................................... 100

Lampiran 3 Analisis Hasil Validitas Tahap I ................................................ 105

Lampiran 4 Analisis Hasil Validitas Tahap II............................................... 106

Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ....................................................... 108

Lampiran 6 Kisi-kisi Spesifikasi KPS pada Tes Uji Coba ........................... 110

Lampiran 7 Soal Uji Coba............................................................................. 111

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 123

Lampiran 9 Analisis Validitas dan Reliabilitas Tes Uji Coba ...................... 124

Lampiran 10 Rubrik Penilaian Psikomotorik Praktikum................................ 128

Lampiran 11 Analisis Reliabilitas Lembar Psikomotorik Praktikum ............. 131

Lampiran 12 Rubrik Penilaian Psikomotorik Diskusi .................................... 133

Lampiran 13 Analisis Reliabilitas Lembar Psikomotorik Diskusi................. 135

Lampiran 14 Rubrik Penilaian Afektif............................................................ 137

Lampiran 15 Analisis Reliabilitas Lembar Afektif ........................................ 139

Lampiran 16 Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ........................................ 141

Lampiran 17 Rubrik Penilaian Laporan Diskusi ............................................ 143

Lampiran 18 Angket Tanggapan Siswa .......................................................... 144

Lampiran 19 Analisis Reliabilitas Angket Tanggapan Siswa......................... 147

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xvii

Lampiran 20 Silabus ...................................................................................... 148

Lampiran 21 RPP ............................................................................................ 154

Lampiran 22 Daftar Nama Siswa Uji Coba Skala Kecil................................. 180

Lampiran 23 Angket Tanggapan Uji Coba Skala Kecil ................................. 181

Lampiran 24 Analisis Hasil Tanggapan Uji Coba Skala Kecil....................... 183

Lampiran 25 Daftar Nama Uji Coba Skala Luas ............................................ 184

Lampiran 26 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................ 185

Lampiran 27 Kisi-kisi Spesifikasi KPS pada Soal Pretest dan Posttest ......... 187

Lampiran 28 Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 188

Lampiran 29 Kunci Jawaban Pretest dan Posttest .......................................... 195

Lampiran 30 Lembar Jawaban Pretest Siswa ................................................ 196

Lampiran 31 Lembar Jawaban Posttest Siswa................................................ 197

Lampiran 32 Hasil Penilaian Psikomotorik Praktikum................................... 198

Lampiran 33 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik Praktikum..................... 202

Lampiran 34 Hasil Penilaian Psikomotorik Diskusi ....................................... 204

Lampiran 35 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik Diskusi ......................... 206

Lampiran 36 Hasil Penilaian Afektif .............................................................. 207

Lampiran 37 Analisis Hasil Penilaian Afektif ............................................... 209

Lampiran 38 Analisis Skor Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif ............... 210

Lampiran 39 Hasil Nilai Akhir Siswa............................................................ 211

Lampiran 40 Contoh Hasil Laporan Praktikum Siswa ................................... 212

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

xviii

Lampiran 41 Contoh Hasil Laporan Diskusi Siswa........................................ 218

Lampiran 42 Uji Normalitas Data Hasil Pretest ............................................. 221

Lampiran 43 Uji Normalitas Data Hasil Posttest ............................................ 222

Lampiran 44 Uji Signifikansi Peningkatan KPS............................................. 223

Lampiran 45 Analisis Aspek-Aspek KPS ...................................................... 225

Lampiran 46 Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Luas ........................... 227

Lampiran 47 Analisis Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas .............. 229

Lampiran 48 Foto-Foto Penelitian .................................................................. 230

Lampiran 49 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 231

Lampiran 50 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 233

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana

gejala-gejala alam yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Selain itu, Ilmu

kimia merupakan produk ilmu pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip,

hukum temuan saintis dan proses kerja ilmiah. Penilaian dan pembelajaran kimia

pun harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai produk dan proses.

Penjelasan mengenai kimia sebagai produk dan proses kerja ilmiah di

antaranya berkaitan dengan adanya kegiatan praktikum di laboratorium. Kegiatan

praktikum sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia yang hakekatnya

termasuk pembelajaran sains. Di laboratorium tersedia berbagai macam bahan

kimia yang di antaranya berbahaya bagi manusia dan alat–alat yang rentan pecah.

Hal ini tidak berarti akan membuat siswa menjadi takut untuk mengerjakan

praktikum tetapi siswa harus berhati-hati dan terampil dalam mengerjakannya.

Keterampilan sangat dibutuhkan oleh siswa selama praktikum. Siswa yang

melakukan pembelajaran di laboratorium harus memahami terlebih dahulu

penggunaan alat dan bahan tersebut. Di samping itu, materi yang dipraktikumkan

juga harus dikuasai agar siswa tidak hanya mengikuti prosedur dalam praktikum

tetapi mereka mengerti maksud dan tujuannya.

Selama lebih dari satu abad, “Laboratory Experiences” telah diakui untuk

mempromosikan tujuan utama pendidikan sains, termasuk peningkatan

1

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

2

pemahaman siswa tentang konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan dan

penerapannya; keterampilan ilmiah praktis dan kemampuan pemecahan masalah;

kebiasaan berpikir ilmiah; pemahaman tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan

pekerjaan ilmuwan, minat dan motivasi (Hofstein & Naaman, 2007:105)

Aktamis dan Argin (2008) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan sains

adalah membiasakan individu menggunakan keterampilan proses sains. Melalui

keterampilan proses sains, siswa dapat menentukan masalah di sekitar mereka,

mengamati, menganalisis, berhipotesis, bereksperimen, menyimpulkan,

menggeneralisasi dan menerapkan informasi yang mereka miliki sesuai dengan

kebutuhan. Menurut Duran et al (2011:467) keterampilan proses sains (KPS)

termasuk keterampilan yang setiap individu dapat menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari dengan bersikap ilmiah dan meningkatkan kualitas dan

standar hidup melalui pemahaman hakekat ilmu pengetahuan. Tanpa

mengembangkan keterampilan ini, sulit bagi orang untuk membangun informasi

baru. Dengan demikian, keterampilan proses sains meletakkan dasar penyelidikan

sains (Inquiry) dan berpikir ilmiah.

Keberhasilan pembelajaran kimia di laboratorium, selain membutuhkan

keterampilan proses sains juga membutuhkan komponen lain. Salah satu

komponen yang penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran di laboratorium

yakni diktat praktikum. Menurut Rustaman sebagaimana yang dikutip oleh

Trisnawati (2011:110), petunjuk praktikum atau diktat praktikum merupakan

sebagian sarana yang diperlukan agar kegiatan di laboratorium berjalan dengan

lancar, agar tujuan utama pembelajaran dapat tercapai, memperkecil resiko

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

3

kecelakaan yang mungkin terjadi dan lain–lain. Manfaat dari diktat praktikum

antara lain; (1) dapat membantu mencapai ketuntasan belajar siswa, (2)

menumbuhkan kebiasaan bekerja ilmiah, dan (3) untuk memberikan umpan balik

pada guru dalam menyususun rancangan pembelajaran yang lebih bervariasi dan

bermakna. Menurut Aka et al (2010) panduan belajar sains untuk siswa harus

mencakup pengalaman yang meningkatkan keterampilan proses, seperti

mengamati, mengukur, mengklasifikasi dan memprediksi. Oleh karena itu, diktat

praktikum yang digunakan sebaiknya yang berbasis metode pembelajaran yang

inovatif sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains.

Dewasa ini banyak model pembelajaran di kelas yang telah dikembangkan

oleh para ahli, termasuk juga pembelajaran di laboratorium. Guru harus

menggunakan strategi inovatif dalam pembelajaran di laboratorium agar tujuan

pembelajaran tercapai. Saptorini (2008) mengatakan bahwa pembelajaran kimia

dikelola oleh guru kimia, karena itu guru kimia perlu memiliki kemampuan

merancang kegiatan laboratorium inkuiri dan menerapkannya pada proses

pembelajaran. Hal ini diperjelas lagi dengan pendapat dari Sunyono, dkk (2009)

yang menjelaskan bahwa kesempatan untuk melakukan penemuan (inkuiri) dan

menyimpulkan sendiri hasil pengamatannya dapat diperoleh siswa antara lain

melalui metode eksperimen. Selain itu, menurut Prasetyo (2011:24), pendekatan

yang digunakan dalam pembelajaran sains harus berorientasi pada peserta didik.

Peran pendidik bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke

“bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik”.

Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

4

lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan narasumber

lain. Ada 5 pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

pembelajaran sains, yaitu:

(1) Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat,

belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya

sendiri),

(2) Inkuiri,

(3) Konstruktivisme,

(4) Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat atau SETS, dan

(5) Penyelesaian Masalah.

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 ini pada dasarnya mengamanatkan

terjadinya pergeseran paradigma proses pendidikan, dari pengajaran ke

pembelajaran. Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran adalah

pendekatan yang berpusat pada siswa (Students Centre Oriented) dengan strategi

Discovery-Inquiry. Hal itu didukung oleh Bruner & Lee et al sebagaimana yang

dikutip oleh Balim (2008:2). Kutipan tersebut sebagai berikut:

“The basis of science teaching is understanding that natural phenomenaand the nature of science requires inquiring and discovering. Inquiry in scienceconsists of experiments and inquiring natural phenomena by discovery learning.Bruner points out that any individual has the will to learn and this will should beused in such activities that it should raise curiosity and direct students to studyingand discovering knowledge.”

Kegiatan praktikum siswa akan lebih bermakna apabila siswa diberi

kesempatan untuk berperan lebih banyak dalam praktikum, tidak hanya

melakukan praktikum saja tetapi juga mengemukakan hipotesis, merancang

percobaan, menganalisis data yang diperoleh dari percobaan, dan menarik

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

5

kesimpulan (Mukaromah, 2008). Oleh karena itu, salah satu upaya agar siswa

lebih mudah menerapkan metode ilmiah tersebut adalah menggunakan diktat

praktikum. Diktat praktikum mempunyai peranan yang sangat penting karena

sebagai acuan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Penggunaan diktat

praktikum ini diharapkan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan

keterampilan proses sains siswa. Jadi, secara tidak langsung diktat praktikum

dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran di laboratorium. Akan tetapi, tidak

semua sekolah memerhatikan keberadaan diktat praktikum tersebut.

Berdasarkan observasi di SMA 1 Kajen pada 24 April 2013, siswa tidak

mempunyai buku khusus yang berisi panduan praktikum kimia atau diktat.

Panduan praktikumnya tertera pada LKS yang hanya berisi penjelasan secara

singkat dan bersisi prosedur-prosedur. Bahkan, terkadang diberi petunjuk

praktikum langsung dari guru apabila kegiatan praktikumnya tidak tercantum

dalam LKS. Sering kali siswa hanya menfokuskan pada prosedurnya saja selama

proses praktikum, bukan pada ide atau konsep dasarnya. Selain itu, metode

praktikum yang digunakan juga masih konvensional. Guru masih memberikan

arahan-arahan yang harus dilaksanakan dalam praktikum tanpa memberi

kesempatan terlebih dahulu kepada siswa untuk mencari informasinya sehingga

aktivitas pembelajaran di laboratorium masih berpusat pada guru (Teacher–

Centered Learning). Selama ini kegiatan praktikum juga kurang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpikir independen atau membangun

pengetahuannya sendiri dan kurang memahami penerapannya dalam teknologi,

pengaruhnya terhadap lingkungan dan masyarakat.

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

6

Pentingnya kompetensi dalam memahami sains dan kaitannya dengan

aspek lain seperti lingkungan, teknologi, dan masyarakat menuntut suatu

pembelajaran yang mengarah ke hal tersebut. Di antara cara mencapai

kompetensi itu, diperlukan suatu visi pembelajaran SETS atau salingtemas.

Menurut Binadja (2005a) dianjurkannya visi dan pendekatan SETS karena

sejumlah kelebihan berikut :

(1) Visi dan pendekatan SETS memberi peluang pada peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berpikir dan bertindak

berdasarkan hasil analisis dan sintesis yang bersifat komprehensif dengan

memperhitungkan aspek sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

sebagai satu kesatuan tidak terpisah.

(2) Visi dan pendekatan SETS memberi wadah secara mencukupi kepada para

pendidik dan peserta didik untuk menuangkan kemampuan berkreasi dan

berinovasi di bidang minatnya dengan landasan SETS secara kuat.

(3) Visi dan pendekatan SETS memberi kesempatan pendidik dan pesertadidik

untuk mengaktualisasikan diri dengan keistimewaan atau kelebihan

SETS.

Merujuk pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

mengembangkan diktat atau buku panduan praktikum dengan metode

pembelajaran nonkonvensional supaya pembelajaran lebih inovatif dan bermakna

sehingga keterampilan proses sains dapat ditingkatkan. Penelitian ini

memfokuskan pengembangan diktat praktikum kimia melalui desain pembelajaran

dengan berbasis Guided Diccovery –Inquiry dan bervisi SETS. Penggunaan

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

7

metode Guided Diccovery–Inquiry bertujuan supaya siswa terbiasa bekerja secara

ilmiah dengan penyelidikan untuk menemukan konsep sendiri. Tujuan dari

pendekatan SETS supaya siswa dapat mengkonstruksikan materi-materi dalam

pelajaran kimia dengan kehidupan nyata. Jadi, konsekuensi dari pengembangan

ini adalah dikembangkannya model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery–Inquiry bervisi SETS. Penelitian ini terangkum dalam judul

“PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

BERBASIS GUIDED DISCOVERY-INQUIRY BERVISI SETS UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS.

1.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang masalah tersebut, dalam penelitian

ini dirumuskan masalah sebagai berikut:

(1) Seberapa valid model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery-Inquiry bervisi SETS ?

(2) Apakah model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-

Inquiry bervisi SETS efektif terhadap peningkatan keterampilan proses sains

siswa?

(3) Bagimanakah tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccover -Inquiry bervisi SETS?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS untuk

meningkatkan keterampilan proses sains. Dengan demikian, secara operasional

tujuan penelitian ini adalah:

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

8

(1) Mengembangkan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

(2) Mengetahui efektivitas penggunaan model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS terhadap peningkatan

keterampilan proses sains siswa.

(3) Mengetahui tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan model

diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

1.4.2 Bagi Guru

Memberikan alternatif kepada guru untuk menggunakan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery–Inquiry bervisi SETS

sehingga menciptakan pembelajaran praktikum yang inovatif.

1.4.3 Bagi Siswa

(1) Membantu meningkatkan motivasi siswa dalam melakukan kegiatan

praktikum melalui penggunaan model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Diccovery–Inquiry bervisi SETS .

(2) Membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan proses sains mereka

dalam pebelajaran di laboratorium sehingga kegiatan praktikum menjadi

bermakna.

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

9

1.4.4 Bagi Sekolah

Menambah koleksi bahan ajar dan sebagai bahan referensi yang dapat

dipergunakan dalam pembelajaran praktikum yang inovatif sehingga dapat

meningkatkan prestasi sekolah.

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Kimia di Laboratorium

Belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan perubahan dari semula yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang

tidak bisa menjadi bisa. Menurut Anni (2009:82) belajar merupakan proses

penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar mencakup segala sesuatu

yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang. Banyak faktor yang mempengaruhi

belajar. Faktor – faktor yang memengaruhi belajar digolongkan menjadi faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dalam diri siswa seperti

faktor psikologis, emosi, motivasi dan bakat. Faktor eksternal meliputi segala

sesuatu yang berasal dari luar individu, kondisi siswa, tujuan pembelajaran dan

pemberian umpan baik (Saptorini, 2011).

Dalam proses pembelajaran sains, siswa dituntut untuk aktif dari awal

pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Siswa tidak hanya diam

menerima materi secara teoritis, tetapi mereka melakukan penyelidikan dan

menyimpulkan segala sesuatu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran

sains.

Hakikat sains meliputi empat unsur utama yaitu:

(1) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta

hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosedur yang benar; sains bersifat open ended.

10

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

11

(2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah

meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,

evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

(3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

(4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep sains dalam kehidupan sehari-

hari.

Keempat unsur itu merupakan ciri sains yang utuh yang sebenarnya tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, untuk mencapai produk

pembelajaran sains yang optimal peserta didik perlu melakukan kegiatan

praktikum. Kegiatan praktikum dapat membawa siswa mengalami proses berpikir

karena dari kegiatan praktikum siswa berhadapan langsung dengan suatu masalah

yang berkaitan dengan materi dan diberi kesempatan untuk menemukan

jawabannya dengan membuktikan secara langsung.

Menurut Surianto (2012:14) tujuan adanya praktikum di laboratorium

adalah:

(1) Meningkatkan keterampilan kognitif seperti:

a) Melatih agar teori dapat dimengerti.

b) Agar segi – segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan.

c) Agar teori dapat diterapkan kepada problem yang nyata.

(2) Meningkatkan keterampilan afektif seperti:

a) Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.

b) Belajar bekerjasama.

c) Belajar mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya.

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

12

(3) Meningkatkan keterampilan psikomotorik seperti:

a) Belajar memasang peralatan sehingga benar- benar berjalan.

b) Belajar mamakai peralatan dan instrumen tertentu.

Salah satu sasaran praktikum kimia adalah menuntun dan melatih siswa

untuk berpikir dari abstrak ke konkret. Dalam hal ini, kegiatan dalam laboratorium

merupakan mata rantai untuk menghubungkan beberapa aspek di antaranya ialah

apresiasi aspek estetika dari ilmu kimia, membangkitkan keingintahuan terhadap

kimia, mengenal baik zat- zat kimia yang umum dan bagaimana reaksinya, dan

siswa dapat berpartisipasi aktif.

2.2 Guided Discovery- Inquiry

Menurut Ilahi (2012:213) pembelajaran Discovery adalah pembelajaran

yang melibatkan anak didik yang aktif untuk mengikuti kegiatan belajar

berdasarkan penemuan. Pembelajaran dengan Discovery menitik beratkan pada

proses mental dan fisik dalam melaksanakan stategi tersebut, sehingga dituntut

untuk mendayagunakan segenap potensi dalam bentuk karya nyata. Dalam

Discovery strategi, para anak didik harus mampu menggunakan proses mental

dan fisik dalam menemukan sesuatu yang baru dan berkenaan dengan uji

kompetensi bagi mereka yang menghadapi persoalan. Dalam prosesnya, mereka

akan dihadapkan pada satu tahapan penting untuk mampu mencari dan

menemukan sendiri sauatu konsep atau prinsip yang berkaitan dengan potensi.

Ilmu kimia sebagai produk dan proses menuntut siswa untuk terbiasa dengan

proses penemuan sehingga metode Discovery sangat cocok.

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

13

Balim (2009:1) menyatakan bahwa mengajar siswa dengan menemukan

gagasan, berpikir kritis, bertanya, dan keterampilan memecahkan masalah adalah

salah satu prinsip utama pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan

demikian, kurikulum pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi harus

dikembangkan sesuai terhadap pengajaran siswa melek sains yang mampu untuk

memecahkan masalah yang mereka hadapi. Saat ini diyakini bahwa metode yang

sesuai dengan pendekatan konstruktivisme (siswa belajar lebih efektif dengan

membangun pengetahuan mereka sendiri) adalah Discovery. Pendapat itu

diperkuat oleh Oloyede (2010:1) yang mengatakan:

“Chemistry is a very important subject as its knowledge is required for thesuccessful study in very many important professions.Therefore chemistry teachershould adopt methods that would enable the students to understand whateverconcepts, topics or principles that are being taught. Guided discovery (GD) hasbeen recommended for teaching the contents of senior secondary school chemistrycurriculum.”

Menurut Ilahi (2012:93) bentuk kegiatan Discovery adalah sebagai berikut:

(1) Berdiskusi,

(2) Bertanya,

(3) Melakukan pengamatan,

(4) Mengadakan percobaan,

(5) Menstimulasi, dan

(6) Melakukan penelitian (Inquiry Approach).

Sund, sebagaimana yang dikutip oleh Trianto (2009:166) menyatakan

bahwa Discovery merupakan bagian dari Inquiry, atau Inquiry merupakan

perluasan proses Discovery yang digunakan lebih mendalam. Pengertian startegi

Inquiry menurut Sanjaya (2006:201) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

14

yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dan

secara umum langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi Inquiry

sebagai berikut:

(1) Orientasi

Langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.

(2) Merumuskan masalah

Langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung

teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa

untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

(3) Merumuskan hipotesis

Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan untuk mengira-ngira

(berhipotesis) dari suatu permasalahan. Jika siswa mampu membuktikan

hipotesisnya maka bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.

(4) Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

(5) Menguji hipotesis

Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir

rasional. Dalam menguji hipotesis ini yang terpenting adalah mencari tingkat

keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.

(6) Merumuskan kesimpulan.

Page 33: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

15

Inkuiri dimulai ketika siswa mengalami kebingunan tentang situasi atau

fenomena, ketika merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji

hipotesis mereka. Proses tersebut melibatkan seluruh aktivitas saintis untuk

memperoleh informasi seperti berhipotesis, meramalkan, membaca,

merencanakan dan melaksanakan eksperimen serta bekerjasama dengan saintis

lainnya. Informasi dipelajari melalui penyelidikan yang memungkinkan siswa

mengkomunikasikan data dan memberikan alasannya. Pemberian alasan

dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik dari koleganya dan instruktur agar

mengubah konklusi mereka. Inkuiri berlangsung ketika siswa menemukan

jawaban terhadap pertanyaan mereka (Rustaman, 2005:11).

Adapun model pembelajaran yang menggabungkan proses penemuan dan

penyelidikan atau model pembelajaran Diccovery-Inquiry. Sebagaimana yang

telah dijelaskan Bruner dalam kutipan Ilahi (2012:30) pembelajaran Discovery-

Inquiry adalah strategi pembelajaran menitik beratkan pada kemampuan siswa

dalam menemukan sesuatu melalui proses inquiry (penelitian/penyelidikan) secara

terstruktur dan terorganisir dengan baik.

Menurut Utomo (2004), beberapa keuntungan mengajar dengan

menggunakan metode “ Discovery-Inquiry” antara lain:

(1) Siswa akan memahami konsep–konsep dasar dan ide–ide lebih baik.

(2) Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi – situasi

proses belajar yang baru.

(3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

(4) Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesis sendiri.

Page 34: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

16

(5) Memberikan kepuasan yang bersifat instrinsik.

(6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

(7) Pengajaran menjadi “ Student-Centered”.

(8) Proses belajar melalui kegiatan “Inquiry” dapat membentuk dan

mengembangkan konsep sendiri.

(9) Tingkat pengharapan bertambah.

(10) “Inquiry Learning” dapat mengembangkan bakat kemampuan individu.

(11)“Inquiry Learning” dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar

tradisional.

(12)“Inquiry Learning” memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi.

Proses pembelajaran pada siswa untuk menemukan dan menyelidiki suatu

fenomena atau peristiwa–peristiwa kimia perlu dibimbing oleh guru agar tidak

terjadi suatu kesalahan. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat untuk

proses penemuan dan penyelidikan dengan bimbingan atau arahan dari guru

adalah model “Guided Discovery-Inquiry”. Menurut Makmun dalam Nufus

(2009:13) pada pembelajaran Guided Discovery-Inquiry, guru menyajikan bahan

pelajaran tidak dalam bentuk final, siswalah yang diberikan kesempatan untuk

mencari serta menemukan konsep sendiri dengan bimbingan seluas-luasnya dari

guru.

Menurut Makmun secara garis besar prosedur pembelajaran Guided

Discovery-Inquiry sebagai berikut:

Page 35: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

17

(1) Stimulasi

Pada kegiatan ini siswa disajikan permasalahan melalui beberapa

pertanyaan – pertanyaan. Contoh:

“Pernahkah kalian mangamati petani yang sedang menggarap ladangnya?

Mengapa petani perlu pupuk ZA? Apa yang terkandung dalam pupuk ZA?”.

(2) Perumusan Masalah

Siswa diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan

yang relevan sebanyak mungkin. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis. Contohnya adalah

sebagai berikut:

“Siswa diberikan suatu permasalahan tentang penurunan hasil panen yang

disebabkan adanya kenaikan pH tanah sehingga tidak sesuai lagi untuk

menanam tanaman kentang. Hal tersebut membuat petani harus berpikir

bagaimana cara menyelesaikannya masalah yang dihadapi tersebut. Menurut

tetangganya petani itu harus mencoba menggunakan pupuk ZA”.

Berdasarkan kasus di atas, siswa diarahkan untuk membuat rumusan

masalah. Rumusan masalahnya adalah “Apakah pemberian pupuk ZA dapat

mengubah pH tanah?”. Kemudian dari rumusan masalah dilanjutkan dengan

perumusan hipotesis. Hipotesisnya adalah, “Ada pengaruh pemberian pupuk

ZA terhadap perubahan pH tanah”.

(3) Pengumpulan Data

Siswa melakukan kegiatan investigasi untuk menjawab pertanyaan

atau membuktikan benar-tidaknya hipotesis. Siswa diberi kesempatan untuk

Page 36: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

18

menelaah literatur, mengamati objeknya, ataupun experimen serta dibimbing

melatih kemampuan penemuan dan bersikap ilmiah. Contoh:

Dari rumusan masalah kemudian dibuat suatu rancangan percobaan oleh

siswa dengan menyiapkan tanah, pupuk ZA, pH meter,dan air. Tanah

dilarutkan dalam air kemudian diukur pH awalnya setelah itu diberi pupuk

ZA dan diukur pH-nya lagi. Hasil pengukuran pH-nya dicatat oleh siswa.

Ternyata pH akhir lebih kecil dari pada pH awal.

(4) Analisis Data

Pada tahap ini siswa mengolah dan menafsirkan semua informasi yang

berupa hasil bacaan, data observasi, data eksperimen, dan sebagainya. Siswa

dibimbing untuk mengungkap pengetahuan yang mereka miliki dan

mensintesis pengetahuan baru melalui proses Discovery-Inquiry. Contoh:

Dari data pH yang diperoleh kemudian dianalisis mengapa terjadi

penurunan pH tanah setelah diberi pupuk ZA. Dalam analisis data, siswa

harus mencari informasi dari berbagai sumber yang mendukung tentang

kandungan pupuk. Siswa mencoba mengkaitkan antara teori dan fakta yang

terjadi. Informasi yang diperoleh dari studi pustaka ternyata pupuk ZA

mengandung garam amonium sulfat yang dapat terhidrolisis sebagian dan

bersifat asam.

(5) Verifikasi

Berdasarkan hasil pengolahan data dan tafsirannya atas informasi

yang ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu

Page 37: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

19

itu kemudian dicek apakah terbukti atau tidak. Verifikasi ini dapat dilakukan

antarsiswa atau antarkelompok dalam pengawasan guru. Contoh :

Setelah menganalisis data kemudian kembali pada pokok

permasalahan dan hipotesisnya apakah terbukti atau tidak. Berdasarkan

analisis data di atas maka hipotesis terbukti yaitu ada pengaruh pemberian

pupuk ZA terhadap perubahan pH tanah.

(6) Generalisasi

Siswa dibimbing menghubungkan setiap variabel yang ada sehingga

dapat menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu. Contoh :

Kesimpulan dari penyelidikan di atas, Pupuk ZA mengandung garam

amonium sulfat yang bersifat asam sehingga dapat menurunkan pH tanah.

Dari kesimpulan tersebut, siswa dapat mencari contoh garam-garam lainnya

yang bersifat sama seperti sifat garam dari pupuk ZA.

2.3 SETS

Menurut Binadja (1999:1) akronim SETS (Science, Environment,

Technology and Society) bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan

memiliki kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat. SETS

diturunkan dengan landasan filosofi yang mencerminkan kesatuan unsur SETS

dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS dalam susunan akronim tersebut.

Fokus pengajaran SETS haruslah mengenai tentang cara membuat siswa agar

dapat melakukan penyelidikan untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan

dengan sains, lingkungan, teknologi dan masayarakat yang saling berkaitan.

Meminta siswa melakukan penyelidikan, berarti memberi kesempatan kepada

Page 38: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

20

siswa untuk mengembangkan lebih jauh pengetahuan yang telah mereka peroleh

agar mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperkirakan akan

timbul di sekitar kehidupannya.

Skema hungungan di antara unsur-unsur dalam pendekatan SET

ditunjukkan pada gambar 2.1.

Menurut Binadja (1999a:24) karakteristik daripada pendekatan SETS adalah

sebagai berikut:

(1) Tetap memberikan pembelajaran sains

(2) Siswa dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk

teknologi untuk kepentingan masyarakat.

(3) Siswa diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang

terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke bentuk teknologi.

(4) Siswa diminta untuk menjelaskan keterkaitan antara unsur sains yang

dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi

berbagai keterkaitan antar unsur tersebut.

(5) Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian daripada

menggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi.

Page 39: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

21

(6) Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat diajak berbincang tentang SETS

dari berbagai macam cara dan dari berbagai macam titik awal tergantung

pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa bersangkutan.

Dalam pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS, kecakupan bahan

pembelajaran subjek tertentu juga harus dikaitkan dengan kecukupluasan serta

dalamnya bahan pembelajaran subjek tertentu dibahas serta diperlakukan dalam

konteks kesalingterkaitan unsur SETS. Kunci keberhasilan pembelajaran bervisi

SETS dan berpendekatan SETS bukan sekedar pada keberadaan fasilitas ICT atau

TIK yang canggih saja, akan tetapi sangat ditentukan oleh semangat, upaya, dan

kesungguhan para pelaksana pendidikannya untuk melakukan dengan sebaik-

baiknya proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembelajaran itu

(Binadja, 2005b).

2.4 Keterampilan Proses Sains

Perkembangan ilmu kimia sejalan dengan perkembangan sains dan

teknologi serta perubahan kondisi masyarakat yang sangat pesat ini menyaratkan

guru harus mengembangkan keahliannya. Peranan guru kimia dalam

perkembangan IPTEK sangat besar terutama dalam membina kemampuan awal

siswa untuk menghadapi masa industrialisasi di masa sekarang dan masa depan.

Kemampuan awal tersebut dapat berupa kemampuan dasar dan keterampilan

proses sains (Widhy, 2010). Keterampilan proses sains sebagaimana yang

dijelaskan oleh Sheeba (2013:109) proses yang dapat diterapkan pada hampir

setiap sisi kehidupan yang harus dimiliki dan digunakan oleh setiap individu

dalam masyarakat melek sains (Scientific Literate Societies) untuk meningkatkan

Page 40: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

22

kualitas dan standar hidup. Keterampilan proses sains memungkinkan siswa untuk

menerapkan konsep-konsep ilmiah, prosedur dan perilaku hidup mereka yang

lebih luas. Hal ini meningkatkan nilai pembelajaran sains siswa karena siswa

mendapatkan pemahaman yang luas dan konsep praktis bagaimana konsep-konsep

ilmiah dan prinsip-prinsip berlaku untuk diri sendiri, kelompok, keluarga dan

bangsa.

Salah satu tujuan diajarkan mata pelajaran kimia di sekolah adalah

membekali siswa agar mampu mengembangkan kemampuan mengobservasi dan

eksperimentasi serta berpikir taat asas. Siswa tidak hanya mengetahui fakta,

konsep atau prinsip, tetapi juga terampil untuk menerapkan pengetahuannya

dalam menghadapi masalah dalam kehidupan dan teknologi. Oleh karena itu,

keterampilan-keterampilan proses sains harus ditumbuhkan dalam diri siswa

SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya (Wardani dkk, 2009).

Menumbuhkan keterampilan proses sains di lingkungan sekolah harus didukung

oleh semua elemen terutama guru dan siswa. Sebuah lingkungan belajar dengan

keterampilan proses sains membutuhkan partisipasi aktif dari siswa (Duran dkk,

2011:467).

Menurut Weztel (2008) sebagaimana yang dikutip oleh Maknun

(2012:144) keterampilan proses terpadu meliputi:

(1) Merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti dari

penelitian sebelumnya atau penyelidikan.

(2) Mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap variabel

independen, dependen, dan variabel kontrol dalam penyelidikan.

Page 41: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

23

(3) Membuat defenisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk

menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan

karakteristik yang diamati.

(4) Percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data

(5) Interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.

Menurut Sheeba (2013:109) keterampilan proses sains merupakan refleksi

dari metode yang digunakan oleh para ilmuwan ketika menghasilkan informasi

tentang ilmu pengetahuan. Keterampilan proses sains meliputi keterampilan

intelektual, psikomotor dan afektif yang berkaitan dengan pembelajaran ilmu

pengetahuan dalam segala aspeknya. Keterampilan kognitif mencakup

membandingkan, berkomunikasi, menyimpulkan, meramalkan, menggunaan

sejumlah hubungan-hubungan antar materi, menggunakan hubungan

waktu/ruang/membuat definisi operasional, merumuskan hipotesis,

mengendalikan variabel, menafsirkan data, menggeneralisasikan, membuat

pertanyaan, menerapkan, mengukur, mengevaluasi, merancang penyelidikan,

menemukan hubungan dan pola. Keterampilan psikomotorik meliputi mengamati,

mengklasifikasi, memanipulasi, bereksperimen dan mengukur. Sedangkan

keterampilan afektif meliputi bertanya-tanya ‘mengapa', menikmati proses

penemuan, tekun atau pantang menyerah di tengah-tengah kesulitan dan kesiapan

diri dalam menerima pembuktian hipotesis. Keterampilan proses ini sangat

membantu dalam memajukan pengetahuan siswa dalam sains dan disiplin ilmu

lainnya.

Page 42: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

24

Banyak keterampilan proses sains yang harus ditingkatkan oleh siswa

tetapi keterampilan proses sains minimal yang harus dimiliki siswa adalah

keterampilan proses dasar.

Saptorini (2011:54) menyebutkan ada 9 keterampilan keterampilan proses sains

yaitu:

(1) Mengobservasi,

(2) Membuat hipotesis,

(3) Merencanakan penelitian,

(4) Mengendalikan variabel,

(5) Menginterpretasi atau menafsirkan data,

(6) Menyusun kesimpulan sementara (inferensi),

(7) Meramalkan,

(8) Menerapkan,

(9) Mengkomunikasikan,

Page 43: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

25

Berikut ini adalah indikator dari masing – masing keterampilan dasar

sebagaimana disebutkan oleh Saptorini (2011:54).

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

KPS Indikator

Melakukan Pengamatan(Observasi)

Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyata pada objek

atau peristiwa. Membaca alat ukur. Mencocokan gambar dengan uraian tulisan/benda. Menggunakan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap,

dan peraba.

Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara tentang pengaruh variabel manipulasi

terhadap variabel respon.

MerencanakanPenelitian/Penyelidikan

Menentukan alat dan bahan. Menentukan variabel atau perubah yang terlibat dalam suatu

percobaan . Menentukan variabel terikat dan variabel bebas. Menentukan apa yang diamati, diukur/ditulis. Menentukan cara dan langkah kerja.

MengendalikanVariabel

Mengidentifikasi variabel bebas. Mengidentifikasi variabel terikat. Mengidentifikasi variabel kontrol.

Menafsirkan Data(Interpretasi)

Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasil pengamatan. Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasan yang logis. Menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan .

Inferensi

Menggunakan informasi dari pengamatan untuk membuatkesimpulan awal.

Menggunakan berbagai sumber-sumber informasidari pengamatan.

Menggunakan kesimpulan awal untuk menentukan pengamatanberikutnya.

Meramalkan (Prediksi) Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi

berdasarkan suatu kecendrungan/pola yang sudah ada.

MenerapkanSubkonsep/prinsip

Menggunakan subkonsep yang telah dipelajari dalam situasi baru,menggunakan subkonsep pada pengalaman baru untuk menjalaskanapa yang sedang terjadi.

Mengkomunikasikan

Mengutarakan suatu gagasan. Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan secara akurat

suatu objek atau kejadian. Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuk lainnya

misalnya grafik, peta secara akurat.

Page 44: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

26

2.5 Diktat Praktikum Kimia

Diktat praktikum adalah buku penunjang kegiatan praktikum yang berisi

materi dan serangkaian prosedur yang akan dilakukan dalam praktikum dijadikan

pegangan bagi siswa.

Menurut Sawitri, sebagaimana yang dikutip oleh Trisnawati (2011:12)

penyusunan petunjuk praktikum atau diktat memeliki beberapa tujuan;

(1) Mengaktifkan siswa

Tujuan diberikan diktat praktikum, agar siswa tidak hanya menerima

penjelasan–penjelasan yang diberikan guru, melainkan lebih aktif melakukan

kegiatan belajar untuk menemukan atau mengelola sendiri perolehan belajar

(pengetahuan dan keterampilan).

(2) Membantu siswa menemukan/mengelola perolehannya

Siswa yang mendapatkan petunjuk praktikum tidak hanya menerima

pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh guru, melainkan setelah

melakukan kegiatan yang diuraikan dalam petunjuk praktikum dapat

menemukan atau memperoleh sendiri tanpa bantuan guru.

(3) Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan proses

Siswa dapat melakukan dan mengembangkan keterampilan proses

tertutama dengan disediakan rincian kegiatan dalam petunjuk praktikum.

Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun dalam kelompok.

Menurut Surianto (2012:15) pembelajaran menggunakan percobaan

laboratorium, haruslah diikuti beberapa petunjuk untuk memeperoleh output

pembelajaran optimum yaitu petunjuk – petunjuk yang diberikan dalam percobaan

Page 45: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

27

laboratorium harus jelas sehingga siswa melakukan percobaan dengan cara yang

tepat dan sebagai hasilnya mereka bisa memperoleh pengetahuan, pemahaman,

keahlian dan sikap kebenaran ilmiah. Selain itu, petunjuk – petunjuk keamanan

harus diikuti oleh semua partisipan di laboratorium, termasuk penggunaan bahan

kimia, peralatan dan limbah kimia.

Diktat praktikum yang akan dikembangkan dalam peneltian ini mencakup

berbagai komponen diktat pada umumnya. Namun, ada komponen berbeda yang

ingin ditonjolkan dalam pengembangan ini yakni pada pendekatan penulisannya

yang berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.

Selain itu, dalam pengembangan buku panduan atau diktat ini harus

memenuhi beberapa aspek yaitu aspek didaktif, kontruksi dan teknik. Aspek

didaktif yang berarti harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif

salah satunya menekankan pada proses menemukan konsep-konsep, sehingga

dapat memotivasi siswa untuk mencari tahu. Aspek konstruksi yaitu aspek yang

berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat

kesukaran, dan kejelasan yang hakekatnya harus dapat dimengerti oleh siswa.

Aspek teknik yang berhubungan dengan tulisan seperti cetak tebal, cetak miring

dan lain sebagainya.

2.6 Kompetensi Dasar pada Materi Penyangga dan Hidrolisis

Materi yang akan dimuat dalam pengembangan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ini menyangkut

beberapa kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013. Kompetensi

dasarnya (KD) adalah sebagai berikut:

Page 46: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

28

KD: 3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis

Indikator:

Menentukan ciri-ciri berbagai jenis garam yang dapat terhidrolisis

dalam air melalui percobaan.

Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi

ionisasi.

KD: 4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan

hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami

hidrolisis.

Indikator:

Mengukur pH larutan garam yang mengalami hidrolisis.

Menyimpulkan jenis–jenis garam yang dapat terhidrolisis

berdasarkan percobaan.

Menyimpulkan sifat garam (termasuk netral, asam atau basa)

berdasarkan percobaan.

KD: 3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk

hidup.

Indikator :

Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk

hidup.

KD: 2.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan

hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga.

Indikator :

Membandingkan pH larutan penyangga dan non-penyangga setelah

penambahan sedikit asam kuat, sedikit basa kuat dan pengenceran.

Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui

percobaan.

Page 47: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

29

Selain KD yang tertulis di atas, dikarenakan pengembangan diktat

praktikum ini bervisi SETS maka harus mengikuti pedoman pengembangan

bahan ajar yang bervisi SETS juga termasuk RPP dan silabusnya sehingga ada

beberapa KD tambahan sebagai berikut :

(1) Memberi contoh penerapan larutan penyangga dalam kaitannya dengan

SETS.

(2) Menjelaskan konsep hidrolisis garam pada kehidupan sehari- hari termasuk

keterkaitannya dalam SETS.

2.7 Penelitian yang Mendukung

Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan

dengan penelitian ini yaitu:

(1) Nazillatur Rohmiyati (2010) menyatakan bahwa pembelajaran dengan

Discovery- Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan

presentase ketuntasan belajar siswa 86,84% .

(2) Urwatin (2009) dalam Nufus (2011:15) menyatakan hasil penelitiannya

bahwa rata- rata hasil belajar kimia dengan pembelajaran Guided Discovery-

Inquiry aspek kognitif sebesar 75,52%, aspek afektif sebesar 81,45% dan

aspek psikomotorik sebesr 81,21%.

2.8 Diktat Praktikum Berbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi

SETS

Diktat praktikum berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS

merupakan buku panduan praktikum yang dikembangkan berdasarkan

model pembelajaran Guided Diccovery-Inquiry yang menekankan siswa

Page 48: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

30

untuk menemukan konsep sendiri melalui proses penyelidikan dengan

bimbingan guru. Selain berbasis Guided Diccovery-Inquiry, diktat

praktikum ini juga bevisi SETS. Pengusungan visi SETS dalam model diktat

ini dapat membantu siswa memahami perkembangan sains yang dapat

memengaruhi lingkungan, teknologi, dan masyarakat secara timbal balik.

Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum ini

adalah membiasakan siswa untuk berpikir independen dan memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk membangun pengetahuan

sendiri berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh. Jadi siswa tidak

hanya mengfokuskan pada prosedurnya saja selama kegiatan praktikum

tetapi juga pada ide atau konsep dasarnya.

Guru diposisikan sebagai pembimbing siswa dalam proses

pembelajaran menggunakan model diktat praktikum berbasis Guided

Diccovery-Inquiry. Siswalah yang berperan aktif saat proses pembelajaran

sehingga tercipta pembelajaran yang berpusat pada siswa. Isi dari model

diktat praktikum ini mengarahkan siswa untuk terampil dalam merumuskan

suatu permasalahan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data,

menganalisis data, dan menyimpulkan hasilnya. Selain itu, di dalam model

diktat praktikum ini terdapat bagian yang dapat merangsang rasa ingin tahu

siswa dan melatih siswa untuk terampil dalam berdiskusi. Penggunaan

model diktat praktikum berbasis Guided Diccovery-Inquiry dalam pelajaran

kimia diharapkan sejalan dengan karakteristik dari ilmu kimia sebagai

produk ilmu pengetahuan dan proses kerja ilmiah sehingga siswa tidak

Page 49: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

31

hanya paham akan materi kimia saja tetapi keterampilan-keterampilan

proses sainsnya dapat dikembangkan.

2.9 Kerangka Berpikir

Keberadaan diktat praktikum kimia mempunyai peran yang penting

sebagai acuan dalam kegiatan di laboratorium. Namun, tidak semua sekolah

mempunyai diktat praktikum kimia, contohnya di SMA I Kajen yang hanya

mengandalkan petunjuk praktikum dari LKS. Hal itu membuat kegiatan

pembelajaran di laboratorium menjadi kurang inovatif.

Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan model diktat praktikum

SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS. Model diktat praktikum

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS disusun sedemikian rupa

sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam

pembelajaran di laboratorium. Penyusunan diktat praktikum ini melalui beberapa

tahap yaitu mengumpulkan referensi, merancang diktat sampai akhirnya tercipta

produk yang diuji validitasnya oleh tim ahli. Setelah itu model diktat praktikum

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS diujikan pada skala kecil dan

skala luas guna mengetahui efektivitas terhadap peningkatan keterampilan proses

sains siswa dan tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum tersebut.

Adanya pengembangan produk ini diharapkan dapat memberikan nuansa

baru dalam pembelajaran kimia dan untuk kedepannya pembelajaran di

laboratorium yang masih menggunakan metode konvensional dapat digantikan

dengan metode yang lebih inovatif yaitu dengan menggunakan model diktat

paraktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

Page 50: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

32

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Hasil Observasi:1. Tidak tersedia bahan ajar khusus

untuk kegiatan praktikum, siswa hanyamenggunakan LKS yang mempunyaibanyak kekurangan apabila dijadikansebagai acuan kegiatan praktikum.

2. Bahan ajar yang digunakan belumdilengkapi dengan aspek keselamatnakerja di laboratorium dan penjelasanmengenai penggunakan alat.

3. Pembelajaran di laboratorium masihkonvensional.

4. Kegiatan pembelajaran belumsepenuhnya terpusat pada siswa.

Produk model diktat praktikum kimiaSMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS layak digunakanuntuk meningkatkan keterampilanproses sains siswa.

Pengembangan modeldiktat praktikum kimiaSMA berbasis GuidedDiccovery-Inquiry bervisiSETS

Perlu dikembangkan bahan ajar yang berupa:Model diktat praktikum yang berbasis model pembelajaran yang inovatif dilengkapi dengan pengenalan tekniklaboratorium kimia serta menekankan siswa untuk aktif dan terampil dalam menyelidiki dan menemukansendiri konsep – konsep yang dipelajarinya.

Uji kelayakan model diktat praktikum kimia kelasSMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisiSETS

Kelebihan :1. Dilengkapi aspek keselamatan

kerja dan cara menggunakanalat yang baik.

2. Terdapat peta konsep dengansubtansi yang dipelajari

3. Disusun berdasarkan metodepembelajaran GuidedDiccovery-Inquiryberpendekatan SETS

4. Terdapat ilustrasi terkaitdengan materi.

5. Terdapat bagian yangmenugasi siswa untukmengobservasi danmenganalisis masalah.

Studi Pustaka:1. Aktamis dan Ergin (2008) menjelaskan bahwa

tujuan pendidikan sains adalah untuk membiasakanindividu untuk menggunakan keterampilan prosessains

2. “The basis of science teaching is understanding thatnatural phenomena and the nature of sciencerequires inquiring and discovering (Balim, 2008:2).

3. Guided discovery (GD) has been recommended forteaching the contents of senior secondary schoolchemistry curriculum” (Oloyede,2010:1).

4. Di antara cara mencapai kompetensi yangdiharapkan, untuk pembelajaran sains para pendidikdianjurkan juga menggunakan pendekatan SETSatau salingtemas sekaligus sebagai visipembelajaran disamping pendekatan (Binadja:2005a).

1. Rata- rata skor validasi pakar mencapai lebih dari143 dengan kategori sangat layak atau layak.2. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS afektifterhadap peningkatan keterampilan proses sains.

3. Rata- rata skor tanggapan siswa lebih dari 37dengan kategori sangat layak atau layak.

Page 51: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

33

2.10 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

(1) Validitas model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-

Inquiry bervisi SETS mampu mencapai kategori layak atau sangat layak

(skor lebih dari 143).

(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry

bervisi SETS efektif terhadap peningkatan keterampilan proses sains

siswa.

(3) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry

bervisi SETS mendapat tanggapan siswa dengan kategori baik atau sangat

baik (skor lebih dari 37).

Page 52: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development.

Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono, 2010:407). Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model

yang diadopsi dari Sugiyono. Langkah- langkah penelitian dan pengembangan

seperti ditunjukkan oleh gambar 3.1

Gambar 3.1 Langkah–langkah dalam Metode Research and Development

(Sugiyono, 2010:409)

Berdasarkan gambar di atas dapat diberi penjelasan sebagai berikut:

3.1.1 Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bisa didayagunakan akan memiliki nilai tambahan.

Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Potensi danmasalah

Uji cobapenggunaan

Pengumpulandata

Revisi produk

Revisi produk

Uji cobaproduk

Revisi desain

Desainproduk

Validasidesain

Produksimasal

34

Page 53: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

35

Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan

dengan data emperik. Untuk mengetahui potensi dan mendapatkan masalah

peneliti melakukan observasi ke SMA N I Kajen.

3.1.2 Mengumpulkan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan update,

maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai macam informasi yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan

dapat mengatasi masalah tersebut.

Informasi didapatkan dengan melakukan wawancara kepada guru kimia

SMA I Kajen dan beberapa siswa serta mencatat segala masukan untuk dijadikan

bahan kajian dalam pengembangan model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

3.1.3 Desain Produk

Hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain

produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Setiap desain produk produk

perlu ditunjukkan dalam gambar kerja, bagan, atau uraian ringkas, sehingga akan

memudahkan fihak lain untuk memahaminya.

Secara umum komponen dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS adalah sebagai berikut:

(1) Pembuka

a) Halaman Sampul

Di halaman sampul tertulis judul “model diktat praktikum kimia berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS”. Selain itu, tercantum nama

Page 54: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

36

penyusun dan tulisan kurikulum 2013 dikarenakan pengembangan diktat

disusun berdasarkan kurikulum 2013.

b) Kata Pengantar

Penulis menuliskan tujuan dan harapan disusunnya diktat praktikum kimia

berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.

c) Daftar Isi

Di dalam daftar isi dicantumkan isi-isi yang ada di dalam diktat praktikum.

d) Tata-Tertib Praktikum

Di dalam tata tertib praktikum berisi aturan-aturan dan larangan yang

harus dipatuhi siswa saat melakukan praktikum.

e) Label atau Simbol Bahaya

Di dalam diktat praktikum dituliskan beberapa simbol bahaya dan

keterangnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa berhati-hati saat

menggunakan zat tertentu yang dipermukaan botolnya tercantum simbol

bahaya.

f) Pengenalan Alat

Di dalam bagian pengenalan alat siswa ditunjukkan beberapa alat-alat

laboratorium beserta kegunaannya yang sering digunakan oleh siswa.

g) Metode Ilmiah

Pada bagian metode ilmiah siswa dijelaskan tentang merumuskan masalah,

menentukan hipotesis, dan penentuan variabel.

h) Pengenalan SETS

Page 55: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

37

Pada bagian ini siswa dikenalkan tentang SETS dan contoh menganalisis

keterhubungkaitan antara suatu konsep materi dengan unsur-unsur SETS.

(2) Isi Utama Diktat (Dikemas Berdasarkan Metode Guided Discovery – Inquiry)

a) Penulisan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep

Kompetensi dasar ditulis bertujuan untuk menjadi pedoman dalam KBM

sedangkan peta konsep disusun untuk mempermudah siswa dalam

menghubungkan setiap konsep dan memahaminya.

b) Serba-Serbi Kimia

Serba-serbi kimia ini merupakan bentuk pembelajaran yang dikemas

dalam komik singkat sebagai upaya pemberian stimulus kepada siswa

sebelum melakukan praktikum.

c) Judul Praktikum

Judul dituliskan secara singkat, padat dan jelas.

d) Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum dituliskan berdasarkan kompetensi-kompetensi yang

akan dicapai.

e) Dasar Teori

Penjabaran materi yang akan dilakukan oleh siswa dijabarkan pada bagian

dasar teori. Penulisan ini bertujuan sebagai salah satu referensi dengan

memberikan pengetahuan sebelum melakukan praktikum.

f) Studi Kasus

Studi kasus berisi permasalahan-permasalahan yang relevan dengan materi

pembelajaran.

Page 56: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

38

g) Alat dan Bahan

Pada bagian ini hanya disediakan kolom alat dan bahan karena siswa yang

akan merancang percobaannya dengan menentukan alat dan bahan sendiri.

h) Langkah Kerja

Pada bagian ini hanya disediakan diagram langkah kerja yang kosong

karena siswa yang akan menyusun rancangan percobaannya dengan

bimbingan guru.

i) Hasil Pengamatan

Pada bagaian ini disediakan tabel sebagai tempat penulisan hasil

pengamatan siswa.

j) Evaluasi /Pertanyaan

Terdapat beberapa pertanyaan terkait dengan percobaan guna membantu

siswa untuk menganalisis hasil percobaan serta sebagai tolak ukur

pemahaman siswa setelah melakukan percobaan.

k) Lembar Diskusi

Lembar diskusi ini berisikan diagaram keterkaitan SETS dan tugas untuk

menganalisisnya.

(3) Bagian Penutup

a) Daftar pustaka,

b) Tabel-tabel,

c) Indeks, dan

d) Format Laporan.

Page 57: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

39

Pada bagian ini berisi contoh format laporan dan penjelasan cara

menyusun setiap bagian-bagain laporan yang baik dan benar sebagai acuan siswa

dalam membuat laporan setelah melakukan percobaan.

Hal yang berbeda dalam buku panduan praktikum ini adalah mengenai

isi diktat praktikum yang menerapkan suatu metode nonkonvensional yaitu

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Adanya metode tersebut diharapkan

membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif.

3.1.4 Validasi Desain/Uji Ahli (Expert Judgement)

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan

produk apakah sudah mencapai kriteria tertentu atau belum. Validasi produk dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS diujikan

pada para ahli yaitu 2 dosen FMIPA UNNES dan 2 guru kimia SMA N 1 Kajen.

3.1.5 Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar, maka akan

dapat diketahui kekurangan-kekurangannya. Kekurangan tersebut selanjutnya

diperbaiki.

3.1.6 Uji Coba Produk/Uji Skala Kecil

Setelah revisi produk, maka desain tersebut diuji cobakan pada lingkup

terbatas (skala kecil), yaitu diterapkan pada 6 siswa di SMA N I Kajen kelas XI

IPA. Siswa tersebut diminta untuk membaca dan melakukan praktikum sesuai

dengan model diktat praktikum yang diberikan, yaitu diktat praktikum kimia

Page 58: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

40

SMA berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS. Setelah uji coba, siswa

diminta untuk memberikan tanggapan dengan mengisi angket tanggapan. Hal ini

bertujuan untuk menemukan kekurangan dan kelemahan desain petunjuk

praktikum ini terutama dalam aspek keterbacaan.

3.1.7 Revisi Produk

Peneliti akan memperoleh infomasi setelah tahap pengujian efektivitas

produk pada sampel yang terbatas. Kemudian dari informasi tersebut, jika produk

ternyata belum memenuhi syarat maka produk itu harus direvisi agar lebih baik

lagi dan memenuhi syarat.

3.1.8 Uji Coba Pemakaian/Uji Skala Luas

Setelah pengujian produk dalam skala kecil dan kemungkinan ada revisi

yang perlu dilakukan oleh peneliti, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan

dalam skala luas. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah implementasi

produk yang berupa diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Inquiry bervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa atau

tidak.

3.1.8.1. Lokasi Penelitian

Uji coba skala luas dalam penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 Kajen

yang beralamat di Jl. Mandurorejo Kabupaten Pekalongan.

3.1.8.2 Populasi

Populasi dalam penelitian ini (Sugiyono, 2010:61) adalah seluruh siswa

kelas XI IPA SMA N 1 Kajen tahun ajaran 2013/2014. Populasi ini tersebar dalam

5 kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 dan XI IPA 5.

Page 59: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

41

3.1.8.3 Sampel

Berdasarkan populasi diatas akan diambil sampel 1 kelas dan

pengambilan sampelnya berdasarkan Purposive Sampling. Sampel dari penelitian

ini adalah kelas XI IPA 1 (Sugiyono, 2010:118).

Pada uji coba skala luas ini, siswa melakukan praktikum menggunakan

diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS

yang dikembangkan oleh peneliti. Pada kegiatan praktikum ini, aktivitas dan

kinerja siswa diukur dengan lembar observasi, penugasan yang berupa laporan.

Pada akhir pelaksanaan uji coba ini siswa diminta mengisi angket tanggapan

terkait penggunaan diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Inquiry bervisi SETS.

3.1.9 Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian skala lebih luas

terdapat kekurangan dan kelemahan.

3.1.10 Pembuatan Produk Masal

Bila produk dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka

produk itu dapat diterapkan pada skala luas. Untuk dapat memproduksi masal,

maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan atau pihak lainnya.

3.2 Prosedur Pengembangan

Berdasarkan model penelitian dan pengembangan sebagaimana yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka prosedur penelitian dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Page 60: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

42

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Metode Tes

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data hasil

keterampilan proses sains. Tes yang digunakan adalah tes tertulis tipe objektif

Identifikasi masalah

Kajian pendahuluan dan kajian pustaka

Studi lapangan

Melakukan analisisproduk yang akandikembangkan

Mendesain model diktat praktikum kimia SMA berbasisGuided Discovery-Inquiry bervisi SETS, RPP, alatevaluasi pembelajaran dan instrumen penilaian.

Validasi produk timahli

Revisi desain

uji coba produkskala kecil

Revisi produk

Mengumpulkan data

Uji coba skalaluas

Revisi produk Produk akhir

Draft I

Draft II

Draft III

Page 61: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

43

berjumlah 30 butir soal. Dalam 30 butir soal tersebut mencakup indikator

keterampilan proses sains terdiri dari soal C2 (jenjang kemampuan pemahaman),

soal C3 (jenjang kemampuan penerapan), dan soal C4 (jenjang kemampuan

menganalisis). Pengerjaan tes selama 90 menit. Sebelum instrumen tes digunakan

dalam penelitian, instrumen tes harus diujicobakan dahulu untuk mengukur

validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Uji coba dilakukan di

kelas XII IPA 2 SMA N 1 Kajen dengan pertimbangan siswa di kelas tersebut

telah mendapatkan materi kimia kelas XI.

3.3.2 Dokumentasi

Metode ini dilakukan denngan mengambil dokumen atau data–data yang

mendukung penelitian yaitu daftar nama dan daftar nilai ulangan harian siswa

kelas XI IPA SMA N 1 Kajen yang menjadi subjek penelitian.

3.3.3 Observasi

Observasi digunakan untuk merekam sikap siswa ketika pembelajaran

berlangsung. Observasi di lakukan di SMA N 1 Kajen meliputi kegiatan

pembelajaran di dalam kelas dan di laboratorium. Hasil kegitan observasi ditulis

pada lembar observasi yang sebelumnya telah dinyatakan valid dan reliabel.

Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi aspek

psikomotorik dan aspek afektif.

3.3.4 Angket atau Kuesioner

Angket digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap standar

kelayakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry

bervisi SETS yang telah dikembangkan oleh peneliti. Responden ahli meliputi

Page 62: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

44

dosen dan guru mata pelajaran kimia di tempat penelitian dilaksanakan. Selain itu,

angket berupa sejumlah pertanyaan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi

SETS. Dari lembar tersebut kemudian dijadikan acuan untuk memperbaiki

kekurangan dalam diktat tersebut.

3.3.5 Portofolio (Penugasan)

Setelah melaksanakan praktikum, siswa ditugaskan mengkomunikasikan

hasil percobaannya dalam bentuk laporan. Penugasan yang diberikan oleh guru

kepada siswa adalah laporan hasil praktikum dan laporan hasil diskusi.

3.4 Instrumen Penelitian dan Teknik Analisisnya

3.4.1 Instrumen Tes

Teknik tes dalam penelitian ini berupa soal objektif. Tes dilakukan

sebelum pembelajaran (Pretest) dan di akhir pembelajaran (Posttest). Uji coba

instrumen tes digunakan untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat

untuk dijadikan instrumen penelitian yang baik. Instrumen dikatakan baik apabila

memenuhi persyaratan antara lain validitas, reliabilitas, daya beda dan kesukaran

yang telah ditetapkan. Analisisnya dijabarkan sebagai berikut:

3.4.1.1.Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang,

artinya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat

kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus :

JS

JBIK

Page 63: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

45

Keterangan :

IK = Indeks kesukaran

JB = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa

Adapun kriteria yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesukaran

seperti ditunjukkan Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Interval KriteriaIK = 0,00

0,00 < IK ≤ 0,300,30 < IK ≤ 0,700,70 < IK < 1,00

IK = 1,00

Sangat SukarSukarSedangMudahSangat Mudah

3.4.1.2 Daya Beda Soal

Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung daya beda soal yaitu

mengurutkan skor hasil tes uji coba mulai dari skor tertinggi hingga skor terendah,

mengelompokkan siswa menjadi kelompok atas (JA) dan kelompok terbawah (JB),

kemudian menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus :

B

B

A

A

J

B

J

BD

Keterangan:

D = Daya pembeda

BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Page 64: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

46

Soal-soal yang akan dipakai soal-soal yang memiliki daya beda soal

berkategori cukup, baik, dan sangat baik. Kategori daya beda soal disajikan dalam

Tabel 3.2

Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda

Interval Kriteria0,00

0,00< 0,200,20< 0,400,40< 0,700,70< 1,00

Sangat jelek (very poor)Jelek (poor)Cukup (satisfactory)Baik (good)Sangat baik (excellent)

3.4.1.3 Validitas Tes Objective

Sedangkan untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi

poin biserial yaitu sebagai berikut.

q

p

S

XXr

t

tp

pbis

Keterangan :

: Koefisien korelasi biseral

pX : Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

tX : Rata-rata skor total

tS : Standar deviasi skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

( p = Banyaknya siswa yang menjawab benar/ Jumlah seluruh siswa )

q : Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

q = 1 – p

DP DP DP DP DP

Page 65: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

47

Hasil kemudian digunakan untuk mencari signifikasi ( ) dengan

rumus :

21

2

pbis

pbis

r

nrt

Keterangan:

t = t (hitung) atau nilai t yang diperoleh melalui perhitungan

pbi = Koefisien korelasi point biserial

n = Jumlah siswa

Menurut Sudjana (2005), kriteria : jika thitung lebih dari ttabel(1- α) dengan dk (n-2)

dan n jumlah siswa, maka butir soal tersebut valid.

3.4.1.4 Reliabilitas Tes Objective

Reliabilitas dalam penelitian ini dicari dengan rumus Kuder Richardson,

yaitu KR-21.

11r

tkV

XkX

k

k )(1

1

keterangan :

11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Jumlah butir soal

tV = Varians total

X = Rata-rata skor total

Setelah 11r diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. Apabila 11r

lebih dari tabelr maka instrumen tersebut reliabel.

pbisr hitungt

Page 66: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

48

Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Soal

Interval Reliabilitas Kriteria0,000 ≤ r ≤ 0,200 Sangat rendah0,200 ≤ r ≤ 0,400 Rendah0,400 ≤ r ≤ 0,600 Cukup0,600 ≤ r ≤ 0,800 Tinggi0,800 ≤ r ≤ 1,000 Sangat tinggi

3.4.2 Instrumen Silabus dan RPP

Instrumen dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

ini adalah diktat praktikum kimia yang dikembangkan peneliti, silabus dan

rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Validitas silabus dan RPP dilakukan

oleh ahli (Expert Judgement).

Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

(1) Menghitung skor penilaian dari masing – masing komponen

Data angket mengenai peniliaian validitas oleh pakar terkait kualitas petunjuk

praktikum dianalisis dengan kriteria:

Skor 4 = Baik

Skor 3 = Cukup baik

Skor 2 = Kurang baik

Skor 1 = Tidak baik

(2) Menghitung nilai keseluruhan dengan rumus;

NA =

Keterangan :

NA = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh

Page 67: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

49

SM = Skor maksimum yang diharapkan

(3) Menghitung rata-rata nilai dari keseluruhan responden.

(4) Menentukan kriteria kelayakan silabus dan RPP berdasarkan Tabel. 3.4

Tabel 3.4 Kriterian Kelayakan Silabus dan RPP

Rata- rata skor Kritera

3< ≤ 4 Sangat layak2< ≤ 3 layak

1< ≤ 2 Cukup layak= 1 Kurang layak

3.4.3 Instrumen Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk menilai segala aktivitas siswa saat

proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari lembar observasi merupakan hasil

belajar pada aspek psikomotorik dan afektif siswa. Kriteria instrumen lembar

observasi adalah valid dan reliabel. Validitas lembar observasi adalah validitas

isi, maka penentuanv alid tidaknya divalidasi oleh pembimbing atau ahlinya

(Expert Judgement), tidak dihitung, dilakukan sebelum uji coba. Reliabilitas

lembar observasi dilakukan sesudah uji coba, penentuan reliabilitas menggunakan

reliabilitas antar penilai atau observer (Inter Raters Reliability).

3.4.4 Instrumen Lembar Angket

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

diktat yang dikembangkan oleh peneliti yaitu diktat praktikum berbasis Guided

Discovery – Inquiry bervisi SETS.

Kriteria instrumen bentuk angket adalah valid dan reliabel. Validitas

lembar angket adalah validitas isi, maka penentuan valid tidaknya divalidasi oleh

Page 68: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

50

pembimbing atau ahlinya (Expert Judgement). Reliabilitas lembar angket

ditentukan dengan Cronbach–alpha.

= 1 − ∑Rumus untuk mencari varian total adalah:

= ∑ − (∑ ).Rumus untuk mencari varians tiap butir adalah:

= ∑ − (∑ ).Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varians butir

= Varians total

= Jumlah keseluruhan nilai responden

= Jumlah nilai suatu aspek

= Banyaknya responden

Hasil analisis diperoleh dibandingkan dengan nilai ( %: ). Butir angket

dinyatakan reliabel jika > ( %: ).3.4.5 Instrumen Portofolio

Lembar portofolio berupa laporan praktikum secara individu setelah

melaksanakan praktikum dan laporan hasil diskusi siswa secara kelompok.

Kriteria instrumen portofolio adalah valid dan reliabel. Validitas instrumen

portofolio adalah validitas isi, maka penentuan valid tidaknya divalidasi oleh

pembimbing atau ahlinya (Expert Judgement).

Page 69: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

51

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Data Validasi Ahli terhadap Diktat Praktikum SMA Berbasis Guided

Diccovery -Inquiry Bervisi SETS

Data angket mengenai penilaian validitas oleh pakar terkait kualitas

petunjuk praktikum dianalisis dengan kriteria:

Skor 4 = Sangat baik

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup baik

Skor 1 = Kurang baik

Kemudian data yang telah diberi skor kemudian dianalisis dengan

menghitung rerata masing-masing komponennya. Kriteria penilaian setiap

komponennya disajikan dalam tabel 3.5 berikuti ini.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Setiap Komponen Diktat

Rata- rata skor Kritera3 < ≤ 4 Sangat baik2< ≤ 3 Baik

1< ≤ 2 Cukup baik= 1 Kurang baik

Sedangkan untuk menentukan seberapa valid model diktat praktikum maka

digunakan kriteria penilaian skor total seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kriteria Total Penilaian Tahap II terhadap Diktat

Rata- rata nilai kelas Kritera186 < ≤ 228 Sangat layak143< ≤ 186 Layak

100< ≤ 143 Cukup layak

57< ≤ 100 Kurang layak

Page 70: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

52

3.5.2 Data Hasil Belajar

3.5.2.1. Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik dan Afektif

Kriteria penilaian aspek melakukan pengamatan/observasi adalah:

Skor 4 = Sangat baik

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup baik

Skor 1= Kurang baik

Kemudian data yang telah diberi skor kemudian dianalisis dengan

menghitung rerata masing-masing aspeknya. Kriteria penilaian setiap aspeknya

disajikan dalam tabel 3.7 berikuti ini.

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif

Rata- rata skor Kritera3 < ≤ 4 Sangat Tinggi2< ≤ 3 Tinggi

1< ≤ 2 Cukup Tinggi= 1 Rendah

Sedangkan untuk mengetahui nilai psikomotorik dan afektif siswa setelah

menggunakan model diktat praktikum maka digunakan kriteria penilaian skor

total seperti pada tabel 3.8, 3.9 dan 3.10.

Tabel 3.8 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Praktikum

Rata- rata nilai kelas Kritera35 < ≤ 44 Sangat baik27 < ≤ 35 Baik

19< ≤ 27 Cukup baik

11< ≤ 19 Kurang baik

Page 71: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

53

Tabel 3.9 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Diskusi

Rata- rata nilai kelas Kritera26 < ≤ 32 Sangat baik20 < ≤ 26 Baik

14< ≤ 20 Cukup baik

8< ≤ 14 Kurang baik

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Afektif

Rata- rata nilai kelas Kritera22 < ≤ 48 Sangat baik17 < ≤ 22 Baik

12< ≤ 17 Cukup baik

7< ≤ 12 Kurang baik

3.5.2.2 Hasil Belajar pada Aspek Kognitif

Hasil belajar pada aspek kognitif yaitu portofolio/penugasan berupa

laporan praktikum, laporan diskusi dan hasil posttest.

Cara untuk menghitung nilai akhir dari hasil belajar aspek kognitif yaitu dengan

rumus:

NA=

Keterangan:

NA= Nilai akhir

A = Nilai postest

B = Nilai laporan 1

C = Nilai laporan 2

D = Nilai laporan diskusi

Hasil belajar siswa dikatakan telah memenuhi nilai ketuntasan individu apabila

nilai akhir lebih atau sama dengan 75 sesuai dengan kriteria KKM. Ketuntasan

Page 72: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

54

klasikal dikatakan telah tercapai jika minimal 23 dari 30 siswa memenuhi kriteria

belajar individu sesuai dengan KKM.

3.5.3 Uji Signifikansi Peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS)

Uji signifikansi digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum

perlakuan dan sesudah perlakuan yaitu ada atau tidaknya peningkatan

keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah menggunakan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS. Desain

eksperimen yang dilakukan adalah One-Group Pretest dan Posttest Design

dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi

SETS (before-after). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.

X

Gambar 3.3 Desain Eksperimen One-Group Pretest dan Posttest

Keterangan :

= Nilai pretest (sebelum diberi diktat)

X = Perlakuan dengan memberikan diktat

= Nilai posttest (sebelum diberi diktat)

Analisis data hasil implementasinya menggunakan rumus t-test (Suharsimi:

2010). = ∑( − 1)Keterangan :

Md = mean dari perbedaan antara pre test dan post test (posttest- pretest)

Page 73: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

55

xd = deviasi masing-masing subjek∑ = jumlah kuadrat deviasi

N = banyaknya subyek

Tes signifikansinya adalah nilai t dari perhitungan di atas dikonsultasikan

dengan tabel nilai t dengan db= N-1 dan taraf kesalahan sebesar 5%. Jika nilai t

hitung lebih dari t tabel, maka dikatakan terdapat peningkatan keterampilan proses

sains siswa secara signifikan.

3.5.4 Data Angket Tanggapan Siswa

Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

(1) Menghitung skor penilaian dari masing – masing komponen

Data angket mengenai tanggapan siswa terkait kualitas petunjuk

praktikum dianalisis dengan kriteria:

Skor 4 = Sangat setuju

Skor 3 = Setuju

Skor 2 = Kurang setuju

Skor 1 = Tidak setuju.

(2) Menghitung rata-rata skor dari keseluruhan responden.

(3) Menentukan kategori tanggapan siswa berdasarkan kriteria pada tabel

3.11.

Tabel 3.11 Kriteria Hasil Tanggapan Siswa

Rata- rata skor Kritera48 < ≤ 60 Sangat layak37< ≤ 48 Layak

26< ≤ 37 Cukup layak

15< ≤ 36 Kurang layak

Page 74: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

56

3.6 Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian dalam pengembangan model diktat praktikum kimia

SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS adalah:

(1) Rata-rata skor validasi para ahli terhadap model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS lebih besar dari 143

(kategori layak atau sangat layak).

(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry

bervisi SETS dikatakan efektif jika terdapat peningkatan yang signifikan

katerampilan proses sains siswa dengan menggunakan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

(3) Minimal 23 dari 30 siswa mampu mencapai nilai akhir ≥ 75 sesuai dengan

kriteria KKM.

(4) Minimal 23 dari 30 siswa mampu mencapai hasil belajar aspek psikomotorik

dan afektif dengan kategori minimal baik.

(5) Rata-rata skor tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS lebih besar dari 37 (kategori

baik atau sangat baik).

Page 75: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

57

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS dilaksanakan menggunakan

metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian pengembangan

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi

SETS meliputi hasil studi lapangan, validitas oleh ahli, hasil belajar, data

pengaruh penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS dan

hasil tanggapan siswa.

4.1.1 Hasil Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang

permasalahan dalam pembelajaran di laboratorium. Pengambilan data awal pada

studi lapangan ini melalui wawancara dengan 2 guru kimia SMA N 1 Kajen,

observasi kegiatan pembelajaran siswa, dan penyebaran angket kepada siswa.

Berdasarkan hasil studi lapangan di SMA N 1 Kajen didapatkan informasi bahwa

siswa tidak mempunyai buku khusus yang berisi panduan praktikum kimia atau

diktat, model pembelajaran di laboratorium masih konvensional yang hanya

menekankan pada prosedur-prosedur atau cara kerja bukan pada konsep dasarnya,

siswa kurang diberi kesempatan untuk berpikir independen atau membangun

pengetahuannya sendiri, pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru

sehingga siswa kadang merasa bosan, siswa kurang memahami tentang penerapan

57

Page 76: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

58

kimia yang dihubungkan dengan SETS dan keterampilan proses sains siswa yang

masih tergolong rendah. Informasi yang diperoleh dalam studi lapangan tersebut

menjadi latar belakang dikembangkannya model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

4.1.2 Hasil Validitas Model Diktat

Penilaian kelayakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery-Inquiry bervisi SETS dilakukan dengan menggunakan instrumen

penilaian bahan ajar tahap I dan tahap II dari BSNP. Metode penilaiannya adalah

metode Expert Judgement. Tim validator dalam uji kelayakan ini adalah (1) Dr.

Sri Susilogati Sumantri, M.Si sebagai validator I, (2) Prof. Drs. A.Binadja, Apt,

Ph.D sebagai validator II, (3) Setyorini, S.Pd sebagai validator III, (4) Malichatun,

S.Pd sebagai validator IV.

Tahap I dari penilaian model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery-Inquiry bervisi SETS fokus pada penilaian kelengkapan komponen-

komponen yang meliputi aspek kelayakan isi dan aspek penyajian. Total skor dari

kedua aspek tersebut dirata-rata untuk mengetahui hasil penilaian tahap I. Hasil

penilaian tahap I disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Tahap I

Validator Perolehan Skor Skor MaksimalValidator I 9 9Validator II 9 9Validator III 9 9Validator IV 9 9

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, hasil penilaian pakar terhadap model diktat

praktikum menunjukkan bahwa penilaian tahap I dari pakar secara keseluran

memberikan skor maksimal. Hal itu berarti penyusunan komponen model diktat

Page 77: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

59

praktikum sudah memenuhi semua aspek pada penilaian tahap I sehingga

penilaian tahap I dapat dikatakan lolos dan berlanjut pada penilaian tahap II.

Penilaian tahap II meliputi 3 komponen, yaitu komponen kelayakan isi, komponen

kebahasaan, dan komponen penyajian. Hasil penilaian tahap II disajikan pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Rerata Penilaian Tiap Komponen Diktat

Komponen Penilaian Validator Rerata KriteriaI II III IV

Kelayakan isi 3,7 3,9 2,8 3,3 3,4 Sangat baikKebahasaan 3,9 4 2,5 3,8 3,6 Sangat baikPenyajian 3,7 4 3,4 3,6 3,7 Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata penilaian

tiap komponen mencapai kriteria sangat baik. Hal ini berarti validator

menganggap bahwa komponen kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian dari

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi

SETS sudah sangat baik sesuai dengan instrumen penilaian bahan ajar tahap II

dari BSNP. Selanjutnya untuk perolehan skor total pada penilaian tahap II model

diktat praktikum disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Skor Total Penilaian Tahap II

Validator Perolehan skor Skor maksimal Kriteria

Validator I 214 228 Sangat validValidator II 225 228 Sangat validValidator III 167 228 ValidValidator IV 201 228 Sangat valid

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa 3 dari 4 validator

memberikan penilaian terhadap model diktat praktikum dengan kriteria sangat

Page 78: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

60

valid dan 1 validator memberikan penilaian dengan kriteria valid. Rata-rata skor

hasil penilaian dari ke-4 validator tersebut terhadap model diktat praktikum

sebesar 202 dengan kriteria “sangat valid”, artinya model diktat praktikum sudah

valid dan sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.

4.1.3 Hasil Uji Coba Skala Kecil.

Tahap uji coba skala kecil dilaksanakan di SMA N 1 Kajen terhadap 6

siswa kelas XI IPA yaitu 2 siswa kelas XI IPA 2, 2 siswa XI IPA 4, dan 2 siswa

XI IPA 5. Data yang diperoleh dari uji coba skala kecil adalah data berupa

anggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Diccovery-Inquiry bervisi SETS.

Pada uji coba ini siswa diminta untuk mengisi angket tanggapan yang

meliputi tampilan model diktat praktikum, kejelasan bahasa yang digunakan,

ketertarikan siswa, dan keterpahaman serta kesan siswa setelah menggunakan

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi

SETS. Tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum pada uji skala kecil

disajikan pada Tabel 4.4 dan 4.5.

Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Anggapan Siswa pada Uji Skala Kecil

Responden Perolehan skor Skor maksimal Kriteria

S-01 48 60 LayakS-02 48 60 LayakS-03 45 60 LayakS-04 51 60 Sangat layakS-05 43 60 LayakS-06 48 60 Layak

Page 79: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

61

Tabel 4.5 Hasil Analisis Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil.

No. Pernyataan Jumlah SiswaSS S KS TS

1. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mudah dipahami dan dilaksanakan.

2 4 - -

2. Tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS menarik minat Saudara untukmembacanya.

3 3 - -

3. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS sangat membantu kegiatan praktikum Saudara.

1 5 - -

4. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS membangkitkan rasa ingin tahu Saudara terkait materiyang dipraktikumkan.

1 5 - -

5. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS memberikan pengalaman untuk bekerjasama dalamkelompok.

2 4 - -

6. Penyusunan konten/isi model diktat praktikum kimia SMA berbasisguided discovery-inquiry bervisi SETS menarik.

3 3 - -

7. Tata bahasa yang digunakan dalam model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS mudah dipahami.

- 6 - -

8. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS dapat menjadi referensi utama untuk melakukanpraktikum.

- 5 1 -

9. Pemilihan jenis/ukuran huruf pada model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS dapat terbaca denganjelas.

2 3 1 -

10. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mampu memberikan pengalaman cara belajar yang barubagi Saudara.

- 6 - -

11. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mampu mengarahkan Saudara untuk belajar mandiri.

1 5 - -

12. Instruksi – instruksi dalam model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS sudah jelas.

- 5 1 -

13. Penggunaan gambar dan icon dalam model diktat praktikum kimiaSMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS dapatmemudahkan Saudara dalam belajar.

1 5 - -

14. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS dapat mengembangkan kemampuan Saudara dalammemahami keterkaitan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

1 5 - -

15. Pemakaian model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS praktis.

1 5 - -

Page 80: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

62

Berdasarkan Table 4.4 rata-rata tanggapan secara klasikal pada uji coba

skala kecil sebesar 47. Sedangkan berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui dari uji

coba skala kecil bahwa siswa yang memberikan tanggapan setuju lebih banyak

pada setiap aspeknya. Perolehan skor tanggapan tersebut lebih besar daripada

skor minimal yang ditetapkan yaitu lebih besar dari 37. Hal itu berarti siswa

memberikan tanggapan positif bahwa model diktat praktikum layak diterapkan

dalam pembelajaran.

4.1.4 Hasil Uji Coba Skala Luas

Tahap uji coba skala luas dilaksanakan di SMA N 1 Kajen. Jumlah sampel

yang diambil yaitu 30 siswa kelas XI IPA. Uji coba skala luas ini bertujuan untuk

mengetahui efektivitas penggunaan diktat praktikum terhadap peningkatkan

keterampilan proses sains siswa. Data yang diperoleh dari uji coba skala luas

adalah data hasil belajar, data pengaruh model diktat praktikum terhadap

peningkatan proses sains dan data tanggapan siswa terhadap model diktat

praktikum.

4.1.4.1 Hasil Belajar

Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar pada ranah

psikomotorik, afektif dan kognitif.

4.1.4.1.1 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Hasil belajar ranah psikomotorik didapatkan dari aktivitas siswa dalam

praktikum di laboratorium dan diskusi. Kegiatan praktikum yang dilakukan adalah

kegiatan praktikum bab penyangga dan praktikum bab hidrolisis dengan

menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Page 81: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

63

Inquiry bervisi SETS. Penilaian ranah psikomotorik siswa meliputi 11 aspek.

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap

aspeknya.

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Praktikum

Aspek SkorPraktikumPenyangga

Kriteria PraktikumHidrolisis

Kriteria

Persiapan siswa dalammelakukan praktikum

3,6 Sangat tinggi 3,6 Sangat tinggi

Persiapan alat dan bahan 3 Tinggi 3 TinggiKelengkapan alat danbahan praktikum

3,9 Sangat tinggi 3,9 Sangat tinggi

Kemampuan siswa dalambekerja

2,9 Tinggi 3 tinggi

Penguasaan prosedur yangdigunakan dalampraktikum

3,3 Sangat tinggi 3,4 Sangat tinggi

Keterampilanmenggunakan alat.

3,5 Sangat tinggi 3,6 Sangat tinggi

Keterampilan melakukanpengukuran

3,4 Sangat tinggi 3,3 Sangat tinggi

Keterampilan melakukanpengamatan objek

3,6 Sangat tinggi 3,2 Sangat tinggi

Kebersihan alat dan tempatpraktikum

3,2 Sangat tinggi 3,3 Sangat tinggi

Kecakapan bekerjasamadalam kelompok

3,4 Sangat tinggi 3,5 Sangat tinggi

Pelaporan hasil praktikum 3 tinggi 2,9 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan

praktikum penyangga ataupun hidrolisis aspek yang mendapatkan skor paling

banyak adalah aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum, sedangkan aspek

yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek penguasaan prosedur yang

digunakan dalam praktikum.

Rekapitulasi hasil penilaian psikomotorik setiap siswa disajikan pada

Tabel 4.7 berikut ini.

Page 82: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

64

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik

Rata-rata NilaiPsikomotorik

Kritera Jumlah SiswaPraktikumPenyangga

PraktikumHidrolisis

35 < ≤ 44 Sangat baik 20 2427< ≤ 35 Baik 10 6

19< ≤ 27 Cukup baik 0 0

11< ≤19 Kurang baik 0 0

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, pada kegiatan praktikum penyangga

diketahui terdapat 20 dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik dengan kategori

sangat baik dan 10 siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Pada kegiatan

praktikum hidrolisis diketahui 24 dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik

dengan kategori sangat baik dan 6 siswa mendapat nilai dengan kategori baik.

Selain melakukan kegiatan prakikum, kegiatan diskusi juga dilakukan dalam

pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Discovery-Inquiry bervisi SETS. Penilaian diskusi meliputi 8 aspek. Tabel 4.8

berikut ini menyajikan aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap aspeknya.

Tabel 4.8 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik (Diskusi)

Aspek Skor KriteriaKecakapan bertanya 3,1 Sangat tinggiKecakapan berpendapat 3 TinggiToleransi 3,3 Sangat tinggiKepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapanteman dan guru.

3,4 Sangat tinggi

Kemampuan merumuskan masalah 3 TinggiKemampuan menentukan variabel 3 TinggiKemampuan merumuskan hipotesis 3 TinggiKemampuan memecahkan masalah 3 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa aspek yang

mendapatkan skor paling banyak dalam kegiatan berdiskusi adalah aspek

Page 83: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

65

kepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapan guru dan teman. Sedangkan

aspek yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek kecakapan berpendapat

dan kemampuan merumuskan hipotesis. Rekapitulasi hasil penilaian diskusi siswa

disajikan pada Tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik (Diskusi)

Skor Nilai Psikomotorik Kritera Jumlah Siswa26 < ≤ 32 Sangat baik 820< ≤ 26 Baik 22

14< ≤ 20 Cukup baik 0

8 < ≤ 14 Kurang baik 0

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, pada kegiatan diskusi diketahui terdapat 8

dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik dengan kategori sangat baik dan 22

siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Jadi hasil belajar siswa kelas XI IPA

1 pada ranah psikomotorik dengan menggunakan model diktat praktikum kimia

SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS mampu mencapai hasil

belajar dengan nilai terendahnya berkategori baik. Hasil ini telah memenuhi

indikator pencapaian yang menyatakan minimal 23 dari 30 siswa dapat mencapai

hasil belajar pada ranah psikomotorik dengan minimal berkategori baik.

4.1.4.1.2 Hasil Belajar Afektif

Penilaian ranah afektif dianalisis secara deskriptif, tujuannya untuk

mengetahui aspek afektif yang sudah dimiliki siswa dan aspek afektif yang perlu

dikembangkan lagi.

Penilaian ranah afektif meliputi 7 aspek. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan

aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap aspeknya.

Page 84: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

66

Tabel 4.10 Hasil Rata-Rata Skor Tiap Aspek Afektif

Aspek Skor Kriteria

Disiplin dalam kehadiran di kelas 3,7 Sangat tinggiKerjasama dalam kelompok 3,3 Sangat tinggiKejujuran 3 TinggiBertanggung jawab 3,4 Sangat tinggiKeaktifan siswa berpertanyaan (rasa ingin tahu) 3,1 Sangat tinggiKecakapan berkomunikasi lisan 3,3 Sangat tinggiKeberanian siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas

3 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa aspek yang

mendapatkan skor paling banyak dalam penilaian ranah afektif adalah aspek

disiplin dalam kehadiran di kelas. Sedangkan aspek yang mendapatkan skor

terendah adalah aspek keberanian siswa dalam mengerjakan soal di depan kelas.

Rekapitulasi penilaian ranah afektif siswa terangkum dalam tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Afektif

Skor nilai afektif Kritera Jumlah siswa22 < ≤ 28 Sangat baik 817 < ≤ 22 Baik 22

12< ≤ 17 Cukup baik 0

7< ≤ 12 Kurang baik 0

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, pada kegiatan diskusi diketahui terdapat 8

dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik (diskusi) dengan kategori sangat baik

dan 22 siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Jadi pada hasil belajar siswa

kelas XI IPA 1 pada ranah afektif dengan menggunakan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS mampu mencapai

hasil belajar dengan nilai terendahnya berkategori baik. Hasil ini telah memenuhi

indikator pencapaian yang menyatakan minimal 23 dari 30 siswa dapat mencapai

hasil belajar ranah afektif dengan kategori baik.

Page 85: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

67

4.3.1.1.3 Hasil Belajar Kognitif

Data hasil belajar kognitif didapatkan dari nilai akhir. Siswa dikatakan

tuntas belajar jika telah mencapai nilai akhir ≥ 75. Nilai akhir merupakan rata-rata

dari nilai portofolio (laporan dan diskusi) dan post-test dengan bobot dari post test

2 kali dari bobot portofolio. Tabel 4.12 berikut ini adalah rekapitulasi perolehan

hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

Tabel 4.12 Hasil Nilai Akhir Siswa.

Rata- rata nilai kelas Jumlah siswa Keterangan

75 ≤ ≤ 100 21 Tuntas50 ≤ < 75 9 Tidak tuntas25≤ < 50 0 Tidak tuntas0≤ < 25 0 Tidak tuntas

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa 21 dari 30 siswa

tuntas atau memenuhi kriteria KKM dan 9 mendapatkan nilai dibawah kriteria

KKM pembelajaran pada pembelajaran menggunakan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Hasil belajar ini

belum memenuhi indikator pencapaian yang menargetkan minimal 23 dari 30

siswa mencapai nilai akhir ≥ 75.

4.1.4.2 Pengaruh Model Diktat Praktikum terhadap Peningkatan KPS

Data yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh

penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS (Keterampilan

Proses Sains) adalah data pretest dan post test. Data pretest diambil sebelum

menggunakan model diktat praktikum dan data posttest diambil sesudah

menggunakan model diktat praktikum.

Page 86: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

68

Gambar 4.1 Hasil Peningkatan Tiap Aspek KPS

Aspek-aspek KPS (Keterampilan Proses Sains) tersebut adalah (1)

observasi, (2) membuat hipotesis, (3) merencanakan penelitian, (4)

mengendalikan variabel, (5) interpretasi, (6) inferensi, (7) prediksi, (8) penerapan

konsep, dan (9) mengkomunikasikan.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS digunakan uji t.

Berdasarkan analisis pada Lampiran 45 diperoleh thitung (10,34) lebih dari t tabel

(2,04) sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan keterampilan proses sains

secara signifikan setelah menggunakan model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.

4.1.4.3 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas.

Hasil tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum diambil melalui

pemberian angket. Angket diberikan setelah proses pembelajaran dengan

menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Inquiry bervisi SETS. Tabel 4.13 berikut ini adalah rekapitulasi hasil tanggapan

siswa.

6

108 9

18

811

6

1922

19

15

2427

18 18 19

27

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9Aspek KPS

Skor

SebelumPerlakuan

SesudahPerlakuan

Page 87: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

69

Tabel 4.13 Hasil Tangapan Siswa pada Uji Skala Luas

Jumlah Skor Tanggapan Kritera Jumlah Siswa48 < ≤ 60 Sangat layak 737< ≤ 48 Layak 23

26< ≤ 37 Cukup layak 0

15< ≤ 26 Kurang layak 0

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa pada uji coba lebih

luas didapatkan 7 dari 30 siswa memberi tanggapan dengan kriteria sangat layak

dan 23 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria layak. Rata-rata skor

tanggapan secara kalasikal yang diberikan oleh siswa adalah 46 dengan kategori

layak. Hasil tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS tersebut telah memenuhi

indikator pencapaian yaitu rata-rata tanggapan lebih besar dari 37.

4.2 Pembahasan

Pengembangan model dikat praktikum kimia SMA berbasis Guided

discovery-Inquiry bervisi SETS diawali dengan mengidentifikasi potensi dan

masalah. Tahapan ini peneliti melakukan observasi awal di SMA N I Kajen.

Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan informasi bahwa di SMA N 1 Kajen

tidak mempunyai model diktat praktikum sebagai sumber belajar dan model

pembelajaran praktikumnya pun masih konvensional, maka peneliti

mengembangkan model dikat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Inquiry bervisi SETS.

Penyusunan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Discovery-Inquiry bervisi SETS mengacu pada butir-butir penyusunan bahan ajar

Page 88: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

70

menurut BSNP sehingga sesuai dengan syarat kelayakan bahan ajar menurut

BSNP. Penilaian kelayakan model diktat praktikum dilakukan dengan

menggunakan instrumen tahap 1 dan tahap II bahan ajar menurut BSNP yang

telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil penilaian tahap I (Tabel 4.1) terhadap model

diktat praktikum oleh masing-masing validator, dapat diketahui bahwa semua

validator memberikan nilai maksimal. Hal ini berarti penyusunan model diktat

praktikum sudah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

dalam kurikulum 2013 serta aspek penyajian lainnya seperti daftar isi, tujuan

setiap bab, peta konsep, kata kunci, latihan dan daftar pustaka dinyatakan sudah

ada. Setelah uji kelayakan tahap I dinyatakan lolos karena semua validator

memberikan nilai maksimal maka dilanjutkan uji tahap II walaupun ada sedikit

revisi mengenai peta konsep dan daftar isi agar menjadi lebih baik lagi.

Penilaian yang dilakukan pada tahap II lebih rinci, dan harus sesuai dengan

indikator yang ditentukan BSNP. Hasil penilaian tersebut yang kemudian menjadi

bahan pertimbangan apakah model diktat praktikum layak diterapkan dalam

pembelajaran kimia menurut syarat kelayakan bahan ajar dari BSNP atau tidak

layak. Berdasarkan hasil uji kelayakan tahap II (Tabel 4.2), dapat diketahui bahwa

rata-rata penilaian setiap komponen yaitu komponen kelayakan isi, kebahasan dan

penyajian mendapatkan skor penilaian dengan kategori sangat baik. Jadi para

validator sudah menganggap semua komponen dalam penyusunan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS sudah

sesuai dengan kriteria penilaian tahap II dari BSNP. Adapun jumlah skor dari

masing-masing validator terhadap model diktat praktikum adalah validator I

Page 89: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

71

memberikan skor 214, validator II memberikan skor 225, validator III

memberikan skor 167 dan, validator IV memberikan skor 201. Rata-rata skor hasil

penilaian dari keempat validator tersebut sebesar 202 dengan kriteria “sangat

valid” sehingga validitas model diktat praktikum melebihi standar yang diajukan

yaitu lebih dari 143 artinya model diktat sudah sangat valid dan sangat layak

digunakan sebagai sumber belajar. Walaupun secara keseluruhan sudah dikatakan

sangat valid dan sangat layak, tahap revisi masih dilakukan oleh peneliti guna

memperbaiki model diktat agar lebih baik lagi karena masih ada kekurangan pada

aspek-aspek tertentu. Adapun revisi yang dilakukan berdasarkan atas saran dari

validator. Saran dari validator terangkum dalam Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Catatan dan saran dari validator

Validator Catatan dan SaranI Model diktat layak untuk diujicobakan, kalau mungkin tambahkan

indeks pengarang. Gambar tabung reaksi terlalu besar dibandingkan yang lain.

II Bedakan peta konsep dan struktur konsep. Ada beberapa kata yang masih salah salah satunya seperti kata

“hidroskopis” yang benar adalah “higroskopis”. Lebih dijelaskan ke hal yang bersifat ilmiah.

III Penyajian untuk reaksi hidrolisisnya perlu diperjelas perbahasan. Layout antar hidrolisis garam sebaiknya dipisahkan. Contoh hidrolisis bisa disajikan dalam bentuk tabel, agar lebih jelas Contoh soal perhitungan hidrolisis belum ada. Indikator menganalisis prinsip kerja larutan penyangga belum

dijabarkan, bagaimana cara kerja larutan penyangga ketika ditambahkansedikit asam, basa atau penngenceran.

Contoh soal perhitungan pH penyangga belum ada. Contoh soal perhitungan pH penyangga jika ditambah sedikit asam,

basa atau pengenceran belum ada.

IV Daftar isi disesuaikan dengan hal yang dibahas.

Page 90: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

72

Setelah dilakukan penilaian oleh validator, peneliti melakukan perbaikan

atau revisi berdasarkan catatan dan saran dari para validator sebelum berlanjut

pada tahap pengembangan berikutnya.

Pada komponen kelayakan isi dapat diketahui bahwa cakupan materi yang

disajikan sudah cukup luas dan dalam dengan ditambahkannya penjelasan reaksi

hidrolisis, contoh hidrolisis yang disajikan dalam bentuk tabel, contoh soal

perhitungan hidrolisis, prinsip kerja larutan penyangga, dan contoh soal

perhitungan pH penyangga jika ditambah sedikit asam, basa atau pengenceran.

Gambar di bawah ini salah satu contoh hasil revisi penambahan materi tersebut.

Gambar 4.2 Hasil Revisi Terkait Penambahan Materi Hidrolisis

Selain cakupan materi yang sesuai dengan KI dan KD dalam kurikulum

2013, model diktat praktikum juga mengandung aspek wawasan kontekstual yang

menyajikan contoh-contoh penerapan penyangga dan hidrolisis dalam lingkungan.

Hal ini terlihat dari penilaian validator yang tinggi terhadap aspek tersebut.

Adapun saran dari validator agar contoh-contoh dalam lingkungan lebih

dijelaskan ke hal yang bersifat ilmiah. Atas dasar saran tersebut, model diktat

praktikum direvisi kembali. Gambar 4.3 berikut ini adalah hasil revisinya.

Page 91: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

73

Pada komponen kebahasaan, menurut penilaian validator ada beberapa

kata-kata yang masih tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Hal ini

dikarenakan salah dalam pengetikan dan ketidaktelitian peneliti pada saat

mereview kembali hasil pengetikannya. Masalah tersebut dapat diatasi dengan

segera oleh peneliti dengan mencermati setiap kalimat dan membenahinya.

Pada komponen penyajian, para validator memberikan penilaian tertinggi

(skor 4) pada aspek (1) penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai dengan

rujukan/sumber acuan, (2) identitas tabel, gambar dan lampiran, (3) ketepatan

penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran, dan (4) daftar pustaka.

Adapun sedikit masukan dari validator mengenai gambar tabung reaksi yang

terlalu besar. Gambar 4.4 berikut ini menunjukan hasil revisi yang telah dilakukan

oleh peneliti.

Gambar 4. 3 Hasil Revisi Terkait Aspek Wawasan Kontekstual

Page 92: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

74

Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh

hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada

gambar 4.5 berikut ini.

Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar

Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian

Gambar

74

Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh

hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada

gambar 4.5 berikut ini.

Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar

Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian

Gambar

74

Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh

hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada

gambar 4.5 berikut ini.

Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar

Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian

Gambar

Page 93: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

75

Setelah dilakukan validasi model diktat praktikum dengan sedikit revisi

kemudian dilakukan uji coba skala kecil atau uji skala terbatas. Penelitian uji coba

skala kecil ini bertujuan untuk mengukur keterbacaan, keterlaksanaan dan

keterpahaman siswa terhadap instruksi-instruksi dalam diktat praktikum. Uji coba

skala kecil dilakukan di luar jam pelajaran dan dilakukan 2 kali pertemuan karena

keterbatasan waktu. Pertemuan pertama guru menjelaskan tentang SETS

kemudian siswa diberikan kesempatan untuk membaca diktat praktikum dan

melakukan percobaan uji buffer pada minuman bersoda. Pada pertemuan kedua

siswa diberi kesempatan untuk membaca dan melakukan penyelidikan sifat garam

yang terhidrolisis dengan bimbingan guru. Pada akhir pertemuan uji coba skala

kecil siswa diminta mengisi angket tanggapan.

Berdasarkan hasil penelitian uji skala kecil (Tabel 4.4) dari 6 responden,

rata-rata memberikan penilaian setuju terhadap setiap pernyataan. Pernyataan

yang mendapatkan nilai tertinggi adalah pernyataan nomer 2 dan 6. Pada

pernyatan nomer 2 dan 6, sebanyak 3 dari 6 responden memberikan tanggapan

sangat setuju bahwa tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menarik minat siswa untuk membacanya

dan penyusunan konten/isinya menarik, sedangkan sisanya yaitu 3 responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Semua siswa setuju bahwa tata

bahasa yang digunakan dalam diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided

Discovery-Inquiry bervisi SETS mudah dipahami dan jelas serta memberikan

pengalaman cara belajar yang baru bagi mereka. Rata-rata skor tanggapan dari

ke-6 responden pada uji coba skala kecil adalah 47 dengan kriteria layak (Tabel

Page 94: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

76

4.5). Hal ini berarti menurut responden pada uji coba skal kecil model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS telah

memenuhi indikator kelayakan. Hasil uji coba ini telah memenuhi ketentuan

sebagaimana yang dinyatakan oleh Surianto (2012:15) bahwa petunjuk-petunjuk

yang diberikan dalam pembelajaran di laboratorium harus jelas sehingga siswa

melakukan percobaan dengan cara yang tepat dan sebagai hasilnya mereka bisa

memperoleh pengetahuan, pemahaman, keahlian dan sikap kebenaran ilmiah.

Karena respon dari responden pada uji coba skala kecil adalah positif, maka

tahapan revisi terhadap model diktat praktikum pada uji coba skala kecil tidak

dilakukan. Setelah dilakukan uji coba skala kecil maka dilakukan uji coba skala

luas.

Data yang didapatkan dalam uji coba skala luas adalah (1) data hasil

belajar pada ranah psikomotorik, afektif dan kognitif, (2) data pengaruh model

diktat terhadap peningkatan keterampilan proses sains, dan (3) data tanggapan

siswa terhadap model diktat praktikum.

Data penilaian ranah psikomotorik diambil dari praktikum penyangga dan

hidrolisis. Walaupun susunan bab yang pertama dalam diktat praktikum adalah

hidrolisis tetapi dalam pelaksanaannya praktikum yang dilakukan terlebih dahulu

adalah penyangga. Penyusunan model diktat berdasarkan silabus pada kurikulum

2013 yang menempatkan bab hidrolisis lebih dahulu dari pada penyangga,

sedangkan saat di lapangan bab penyangga didahulukan karena akan dijadikan

materi UTS. Namun demikian, hal tersebut tidak menjadi penghambat dalam

penelitian.

Page 95: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

77

Pada analisis deskriptif hasil belajar pada ranah psikomotorik, didapatkan

rata-rata skor siswa secara klasikal dan rata-rata skor untuk tiap aspek

psikomotorik. Rata-rata skor siswa pada praktikum penyangga secara klasikal

adalah 36 dengan kategori sangat baik. Sedangkan rata-rata skor siswa pada

praktikum hidrolisis secara klasikal adalah 37 dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan dari kedua skor rata-rata tersebut ternyata ada peningkatan nilai

psikomotorik dari praktikum penyangga ke praktikum hidrolisis. Hal ini

menunjukkan pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menuntut siswa untuk aktif

dalam kegiatan praktikum sehingga hasil belajar psikomotorik siswa meningkat.

Aktivitas psikomotorik siswa dalam praktikum diukur dengan 11 aspek

penilaian (Tabel 4.6). Dari ke-11 aspek psikomotorik tersebut, aspek yang

memperoleh skor tertinggi adalah aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum.

Aspek ini sangat tinggi dikarenakan dalam proses pembelajaran menggunakan

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi

SETS memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk merancang dan

mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan mereka sendiri. Hal ini sesuai

dengan pendapat Utomo (2004) yang menjelaskan bahwa keuntungan mengajar

menggunakan metode “Discovery-Inquiry” dapat mendorong siswa untuk berpikir

dan bekerja atas inisiatif sendiri.

Diktat praktikum yang telah dikembangkan dilengkapi dengan teknik-

teknik laboratorium seperti pembacaan skala pada alat ukur dan pengenalan alat-

alat laboratorium serta fungsinya. Adanya komponen tersebut dapat membantu

Page 96: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

78

siswa untuk mengenal alat-alat apa saja yang akan digunakan dalam praktikum

dan ditambah bimbingan dari guru bagaimana cara menggunakannya sehingga

keterampilan siswa menggunakan alat dan keterampilan melakukan pengukuran

dalam kegiatan praktikum tergolong sangat tinggi. Model diktat praktikum ini

dapat membantu siswa berinteraksi dengan siswa yang lain maupun dengan guru.

Siswa secara berkelompok saling membantu dalam pelaksanaan praktikum. Akan

tetapi kebanyakan siswa dalam menjalankan prosedur praktikum masih melihat

diagram cara kerja dan bertanya kepada guru karena mereka kurang persiapan

dalam melakukan praktikum. Oleh karena itu, aspek yang mendapatkan skor

paling sedikit adalah aspek penguasaan prosedur yang digunakan dalam

praktikum.

Selain kegiatan praktikum, kegiatan lainnya adalah diskusi. Diskusi

digunakan dalam pembelajaran ini guna menggali pengetahuan siswa terhadap

materi yang telah dipelajari. Rata-rata skor psikomotorik diskusi siswa secara

klasikal adalah 25 dengan kategori baik. Dalam pelaksanaannya, guru

memberikan terlebih dahulu penjelasan mengenai SETS. Kemudian siswa

mendiskusikan tentang penerapan penyangga dan hidrolisis dalam kehidupan

sehari-hari dan dikaitkan dengan aspek sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat sebagai suatu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal-balik.

Aktivitas siswa dalam diskusi diukur dengan 8 aspek penilaian (Tabel

4.8). Dari ke-8 aspek psikomotorik tersebut, aspek yang memperoleh skor

tertinggi adalah aspek kepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapan guru dan

teman. Sedangkan aspek yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek

Page 97: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

79

kecakapan berpendapat dan kemampuan merumuskan hipotesis. Banyak siswa

yang masih bingung dalam menganalisis konsep penyangga dan hidrolisis dalam

konteks SETS saat proses diskusi dan hanya beberapa siswa yang paham

kemudian mencoba menjelaskan kepada teman sekelompoknya. Kurang lancarnya

proses diskusi tersebut kemudian diatasi oleh guru dengan menjelaskan kembali

tentang unsur-unsur SETS dan membimbing setiap kelompok secara intensif

karena pada pembelajaran “Guided Discovery-Inquiry ”, guru menyajikan bahan

pelajaran tidak dalam bentuk final, siswalah yang diberi kesempatan untuk

mencari serta menemukan konsep sendiri dengan bimbingan seluas-luasnya dari

guru. Pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya.

Melalui diskusi tersebut keterampilan berpendapat, bertanya serta berkomunikasi

dapat dikembangkan.

Secara keseluruhan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada ranah

psikomotorik baik dalam praktikum maupun diskusi dengan menggunakan model

diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS

kelas XI IPA 1 mampu memenuhi indikator pencapaian dengan nilai terendah

yang didapatkan siswa adalah kategori baik.

Pada analisis deskriptif hasil belajar ranah afektif, didapatkan rata-rata

skor pada ranah afektif secara klasikal dan rata-rata skor untuk tiap aspek afektif.

Rata-rata skor afektif siswa selama peroses pembelajaran secara klasikal adalah

23 dengan kategori baik.

Page 98: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

80

Aktivitas siswa dalam pembelajaran diukur dengan 7 aspek penilaian

(Tabel 4.10). Dari ke-7 aspek afektif tersebut, aspek yang memperoleh skor

tertinggi adalah disiplin dalam kehadiran di kelas. Sedangkan aspek yang

memperoleh skor paling rendah adalah aspek keberanian siswa dalam

mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini disebabkan kebanyakan siswa merasa

kurang percaya diri dengan jawaban mereka dan takut salah dengan jawaban yang

mereka kerjakan. Untuk membangkitkan keberanian siswa terkadang guru

menunjuk dan membimbing siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Secara

keseluruhan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada ranah afektif dengan

menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-

Inquiry bervisi SETS mampu memenuhi indikator pencapaian dengan nilai

terendah yang didapatkan siswa adalah kategori baik.

Pada analisis deskriptif hasil belajar kognitif, didapatkan rata-rata skor

nilai akhir siswa secara klasikal. Rata-rata skor nilai akhir siswa secara klasikal

yang didapatkan adalah 77 (Lampiran 39). Berdasarkan hasil belajar pada tabel

4.10, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif hanya 21 dari 30

siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) padahal pada indikator

keberhasilan yang ditargetkan minimal 23 dari 30 siswa harus memenuhi kriteria

ketuntasan belajar. Dasar dari penargetan ini adalah untuk melihat seberapa tinggi

keberhasilan siswa pada ranah kognitif setelah menggunakan model diktat

praktikum selain melihat pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan proses

sains siswa. Dari jumlah 30 siswa kelas XI IPA 1, ada 9 siswa yang tidak tuntas.

Nilai hasil belajar kognitif diambil dari nilai post test dan nilai fortofolio (laporan

Page 99: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

81

praktikum dan diskusi) dengan bobot post test adalah 2 kali dari bobot nilai

portofolio. Nilai portofolio dari kesembilan siswa tersebut sudah di atas KKM

tetapi nilai post testnya masih jauh di bawah KKM sehingga nilai akhirnya

menjadi rendah. Namun, dilihat dari penilaian ranah psikomotorik dan afektif

kesembilan siswa tersebut mampu mencapai indikator dengan kategori baik.

Ketidaktuntasan siswa disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang

memengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi faktor internal dan faktor

eksternal (Saptorini,2011).

Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar disebabkan siswa belum

siap dalam mengerjakan post-test yang diberikan pada akhir pembelajaran.

Penggunaan metode Guided Discovery-Inquiry menempatkan siswa sebagai pusat

pembelajaran, siswa diposisikan sebagai pemeran utama dalam proses

pembelajaran yaitu sebagai pencari informasi sehingga memberikan kesempatan

siswa untuk menyelidiki dan menemukan konsepnya sendiri dengan dibimbing

oleh guru. Siswa yang turut aktif dalam melakukan penyelidikan dan menemukan

konsep sendiri tentang materi yang dipelajari akan lebih mudah paham dan

mengerti dibandingkan dengan siswa yang hanya sekedar menerima materi

dengan mendengarkan penjelasan guru. Akan tetapi tidak semua siswa dapat

menemukan konsepnya sendiri dengan mudah dan malahan siswa dapat

menemukan kesulitan dalam proses pembelajaran tersebut. Penyebab kesulitannya

adalah tidak semua siswa dapat menyesuaikan metode pembelajaran

menggunakan model diktat praktikum ini dengan baik dan cepat sehingga kurang

menunjukkan hasil belajar yang maksimal dalam waktu yang singkat. Selain itu,

Page 100: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

82

motivasi juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa (Rafiqah dkk, 2013).

Walaupun pada awal pembelajaran guru telah berusaha memberikan motivasi dan

membimbing siswa setiap kali pertemuan dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya jika masih ada yang kurang paham. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian Marsita dkk (2010) yang menyatakan penyebab kesulitan siswa

dalam memahami materi penyangga antara lain kurangnya minat dan perhatian

siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kesiapan siswa

dalam menerima konsep baru dan penanaman konsep yang kurang mendalam.

Faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dalam uji skala luas ini

adalah adanya kendala-kendala yang ditemukan saat proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menjadikan suasana pembelajaran

menjadi ramai tetapi masih dalam kondisi yang diinginkan oleh guru. Hal ini

terjadi karena proses pembelajaran yang berpusat pada kegiatan siswa dalam

melakukan pengamatan maupun diskusi menjadikan siswa menjadi lebih aktif.

Penyusunan RPP dan silabus dalam pembelajaran menggunakan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS

berdasarkan kurikulum 2013. Terdapat ketidaksiapan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sehingga guru terkadang

kesulitan untuk mengarahkan siswa untuk mengikuti langkah-langkah

pembelajarannya. Jadi penerapan kurikulum 2013 dalam uji coba skala luas ini

kurang maksimal dalam penerapannya. Faktor lainnya adalah kurang tegasnya

guru dalam menyuruh siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Terkadang ada

Page 101: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

83

instruksi guru yang kurang diperhatikan siswa dan pada akhirnya ada siswa yang

tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik seperti tugas mengerjakan soal-soal.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dalam uji skala luas, rata-rata

skor hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik lebih besar dari pada hasil

belajar pada ranah kognitif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Urwatin (2009)

dalam Nufus (2011:15) yang menyatakan rata-rata hasil belajar kimia dengan

pembelajaran Guided Discovery-Inquiry pada aspek kognitif memperoleh hasil

yang lebih kecil (75,25%) dibandingkan dengan hasil belajar aspek afektif

(81,45%) dan aspek psikomotorik (81,25%). Meskipun rata-rata nilai pada ranah

kognitif kurang maksimal tetapi keterampilan-keterampilan siswa lainnya dapat

dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan

model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi

SETS.

Selain melihat hasil belajar dan perkembangan keterampilan proses sains

siswa melalui pengamatan langsung saat uji skala luas, dilakukan juga uji

signifikansi melalui instrumen tes. Setiap butir pertanyaannya mampu mengukur

keterampilan proses sains siswa yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Instrumen tersebut merujuk dari instrumen tes yang telah dikembangkan oleh Tek

et al (2011) untuk mengukur keterampilan proses siswa di Malaysia. Uji

signifikansi digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum perlakuan dan

sesudah perlakuan yaitu ada atau tidaknya peningkatan keterampilan proses sains

siswa sebelum dan sesudah menggunakan model diktat praktikum kimia SMA

berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS. Desain eksperimen yang

Page 102: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

84

dilakukan adalah One-Group Pretest-Posttest Design dan cara untuk menguji

signifikansi peningkatan keterampilan proses sainsnya dengan uji t-test

(Suharsimi 2010). Berdasarkan analisis data pada lampiran 44, diketahui nilai

thitung adalah 10,34 sedangkan ttabel adalah 2,04, artinya thitung lebih dari ttabel

sehingga HO ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan ketermpilan

proses sains siswa secara signifikan setelah menggunakan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Hasil penelitian ini

menambah bukti bahawa keterampilan proses sains dapat dikembangkan dalam

kegiatan praktikum. Penelitian yang sebelumnya sudah membuktikan tentang

peningkatan keterampilan proses sains melalui kegiatan praktikum adalah

penelitian yang pernah dilakukan oleh Siska dkk (2013). Hasilnya menyatakan

bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa secara signifikan

dalam pembelajaran kimia materi laju reaksi melalui pembelajaran praktikum

berbasis inquiry.

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa rata-rata keterampilan

proses sains siswa mengalami peningkatan pada tiap aspeknya setelah melakukan

pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis

Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS . Hal ini berarti sesuai dengan pendapat

Sawitri dalam Trisnawati (2011:12) yang menyatakan bahwa tujuan penyusunan

diktat praktikum salah satunya adalah untuk mengaktifkan siswa dan membantu

siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains. Aspek KPS yang

mencapai skor tertinggi adalah aspek interpretasi dan mengkomunikasikan hasil

penyelidikan dan penemuan. Keterampilan KPS pada aspek interpretasi dan

Page 103: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

85

berkomunikasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran terutama saat

kegiatan praktikum. Duran et al (2011) menyatakan keterampilan proses sains

termasuk keterampilan yang setiap individu dapat menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari dengan bersikap ilmiah dan meningkatkan kualitas dan

standar hidup melalui pemahaman hakekat ilmu pengetahuan.

Penggunaan model diktat ini dimaksudkan untuk menarik minat siswa

untuk membaca dan membantu dalam belajar agar lebih mudah serta siswa dapat

memahami mengenahi konteks SETS dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian

terhadap model diktat sangat diperlukan guna mengetahui ketertarikan siswa,

kualitas diktat, dan kebermanfaatan bagi siswa. Oleh karena itu, di akhir

pertemuan pada uji skala luas siswa diminta tanggapannya mengenai model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.

Penilaian tanggapan siswa menggunakan angket dengan 15 pernyataan (Lampiran

46). Berdasarkan hasil pengisian angket tanggapan siswa mengenai model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS yang

telah berlangsung dalam proses pembelajaran menunjukkan 7 dari 30 siswa

memberi tanggapan dengan kriteria sangat layak dan 23 siswa memberikan

tanggapan dengan kriteria layak. Rata-rata skor tanggapan secara kalasikal yang

diberikan oleh siswa adalah 46 dengan kategori layak. Selain itu, skor setiap

itemnya juga menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan setuju pada setiap

pernyataan (Lampiran 47). Hal ini berarti secara klasikal siswa beranggapan

setuju bahwa model diktat praktikum sangat membantu dalam kegiatan

praktikum, mudah dilaksanakan, penyusunan kontennya menarik, tata bahasanya

Page 104: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

86

mudah dipahami, menarik minat untuk membacanya, membangkitkan rasa ingin

tahu, dapat dijadikan referensi, dapat terbaca dengan jelas, memberikan

pengalaman cara belajar baru, mengarahkan belajar mandiri, tersedianya gambar

yang memudahkan dalam belajar, model diktat praktikum dapat mengembangkan

kemampuan siswa dalam memahami keterkaitan SETS dan pemakainnya praktis.

Berdasarkan hasil tanggapan tersebut dapat dikatakan bahwa model diktat

layak diterapkan dalam proses pembelajaran materi penyangga dan hidrolisis.

Setelah dilakukan uji coba skala luas adapun pembenahan yang perlu dilakukan

berdasarkan kekurangan-kekurangan yang didapatkan dalam uji coba skala luas.

Pembenahan atau revisi yang dilakukan pada tahap akhir adalah penambahan

intruksi yang lebih jelas pada penyelidikan membuat larutan penyangga asam dan

basa. Hal ini dikarenakan pada penyelidikan tersebut siswa merasa kebingungan

dan solusinya pada saat itu guru harus menjelaskan kembali kepada setiap

kelompok.

Page 105: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

87

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan model diktat

praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS materi

penyangga dan hidrolisis garam dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

(1) Validitas model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-

Inquiry bervisi SETS mampu mencapai skor 202 dari 228 dengan kategori

sangat valid berdasarkan penilaian menggunakan instrumen tahap II BSNP.

Hal ini berarti model diktat yang dikembangkan sesuai dengan standar

kelayakan bahan ajar menurut BSNP dan dapat diterapkan sebagai sumber

belajar.

(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry

bervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI

IPA 1 SMA N 1 Kajen secara signifikan. Sedangkan hasil belajar siswa pada

ranah kognitif baru 21 dari 30 siswa yang memenuhi KKM dan hasil belajar

siswa pada ranah psikomotorik maupun afektif semua siswa mencapai

indikator pencapaian dengan kategori minimal baik.

(3) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry

bervisi SETS mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal ini dapat dilihat

dari rata-rata skor tanggapan siswa secara klasikal mencapai skor 46 dari 60

dengan kategori layak.

Page 106: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

88

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat disampaikan

adalah:

(1) Guru sebaiknya mempersiapkan siswa mengikuti proses pembelajaran

berdasarkan kurikulum 2013 sehingga penggunaan model diktat praktikum

kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS yang

berbasis kurikulum 2013 dapat maksimal.

(2) Guru perlu memperhatikan kendala-kendala yang dialami setiap siswa

selama proses pembelajaran sehingga semua siswa dapat mencapai hasil

belajar yang maksimal di atas KKM.

(3) Dikarenakan keterbatasan waktu dalam penelitian ini maka

direkomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu model

diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi

SETS diujicobakan pada skala lebih luas kembali setelah belajar dari

kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanan

penelitian ini. Diharapkan dengan dilakukannya perbaikan dan uji coba

yang tidak hanya sekali dapat menghasilkan model diktat yang jauh lebih

baik.

Page 107: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

89

DAFTAR PUSTAKA

Aka, I.E et al (2010). Effect of Problem Solving Method on Science Process Skillsand Academic Achievement. Journal of TURKISH SCIENCEEDUCATION Volume 7, Issue 4, December 2010. Tersedia dihttp://www.tused.org/internet/tused/archive/v7/i4/text/tusedv7i4s2.pdf.[diakses 12 Juli 2013].

Aktamis, H & O. Ergin (2008). The Effect of Scientific Process Skills Education onStudent’s Scientific Creativity, Science Attitudes and AcademicAchievements. Asia –Pasific Forum on Science Learning and Teaching,Volume 9, Isue1, Article 4.p l (Jun 2008).Tersedia dihttp://www.ied.edu.hk/apfslt/download/v9_issue1_files/aktamis.pdf.[ diakses 12 Juli 2013].

Anni, Chatarina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.Balım, A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and

Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal ofEducational Research, 35, 1-20. Tersedia dihttp://wiki.astrowish.net/images/e/e1/QCY520_Desmond_J1.pdf.[ diakses 13 juli 2013].

Binadja, Achmad. 1999a. Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS. MakalahDisajikan pada Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan SETS UnnesSemarang.

.1999b. Pendidikan SETS Penerapannya pada Pengajar. MakalahDisajikan pada Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan SETS UnnesSemarang.

.2005a. Pedoman Praktis Pengembangan Silabus PembelajaranBerdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS.Semarang : Laboratorium SETS UNNES.

.2005b. Pedoman Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Berdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS.Semarang : Laboratorium SETS UNNES.

.2005c. Pedoman Pengembangan Bahan Pembelajaran BerdasarkanKurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS. Semarang :Laboratorium SETS UNNES.

.2005d. Model Pengevaluasian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum2004 Bevisi dan Berpendekatan SETS. Semarang : Laboratorium SETSUNNES.

Duran,M et al (2011). The Relationship Between The Pre-service Scince Teacher’sScientific Proses Skills and Learning Styles. Western Anatolia Journal ofEducational Sciences (WAJES), Dokuz Eylul University Institute, Izmir,Turkey ISSN 1308-8971. Tersedia dihttp://web.deu.edu.tr/baed/giris/baed/ozel_sayi/467-476.pdf. [diakses 7Juli 2013].

Page 108: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

90

Hofstein & R. Mamlok- Naaman. 2007. The Laboratory in Science education: TheState of the Art. Journal Chemistry Education Research and Practice105- 107. Tersedia dihttp://www.rsc.org/images/Hofstein%20intro%20final_tcm18-85027.pdf.[ diakses 16 Juli 2013].

Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & MentalVocational Skill. Jogjakarta : Diva Press.

Maknun, Djohar dkk (2012). Keterampilan Esensial dan Kompetensi MotorikLaboratorium Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Kegiatan PraktikumEkologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1 (2) (2012) 141-148.Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii. [diakses 9 Juli 2013].

Marsita, A.R dkk (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalamMemahami Materi Larutan Penyangga dengan menggunakan Two-TierMultiple Choice Diacnostic Instrument. Jurnal Inovasi Kimia, Vol 4, No. 1(2010). Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1308. [ diakses5 Mei 2014].

Mukaromah, Primasari. 2008. Pengembangan buku petunjuk praktikum kimia SMA.kelas X berbasis pendekatan inkuiri terbimbing. Skripsi. Malang:Universitas Negeri Malang.Tersedia di http://library.um.ac.id/free-contents/download/pub/pub.php/34482.pdf. [ diakses 1Juli 2013].

Nufus, Hayatun. 2011. Komparasi hasil belajar kimia materi larutan penyanggadan hidrolisis menggunakan pembeajaran guided discovery-inquiry (GDI)dan cooperative integrated reading dan composition ( CIRC) di SMAN 4Semarang. Skripsi. Semarang : FMIPA UNNES.

Oloyede, Olunfunmilayo I. (2010). Comparative Effect of the Guided Discoveryand Concept Mapping Teaching Stategies on Sss Students’ChemistryAchivement. Humanity and Social Journal 5 (1): 01-06,2010. Tersedia dihttp://www.idosi.org/hssj/hssj5(1)10/1.pdf. [diakses 8 Juli 2013].

Prasetyo, Zuhdan Kun. 2011. Laporan Penelitian Pengembangan PerangkatKognitif, Keterampian Proses, Kreativitas serta Menerapkan KonsepIlmiah Peserta Didik SMP. Yogyakarta: UNY. Tersedia dihttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/LAPORAN%20PENELITIAN%20PAYUNG%20Pengembangan%20Perangkat%20Pembelajaran%20Sains%20Terpadu%20untuk%20Meningkatkan%20Kognitif,%20Keterampilan%20Proses,%20Kreativitas%20serta%20Menerapkan%20Konsep%20Ilmiah%20Peserta%20Didik%20SMP_0.pdf. [ diakses 14 Juli 2013].

Rafiqah dkk, (2013). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa.ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), vol 2, no.2 (2013). Tersedia dihttp://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/view/1661. [ diakses 3Mei 2014].

Rohmiyanti, Nazillatur .2010. pengaruh pembelajaran discoveri-inquiry terhadaphasil belajar siswa kelas X semester 2 pada materi reaksi reduksi-oksidasidi SMA N 1 BERGAS tahun ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang:UNNES.

Page 109: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

91

Rustaman. N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiridalam Pendidikan Sains. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional IIHimpunan Ikatan dan pemerhati pendidikan IPA Indonesia Bekerjasamadengan FPMIPA UPI Bandung. Tersedia dihttp://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf. [diakses 9Desember 2013].

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar pendidikan.Bandung : prenada media group.

Saptorini (2008). Peningkatan Keterampilan Generik sains bagi MahasiswaMelalui Perkuliahan Praktikum Kimia Analisis Instrumen Berbasis Inkuiri.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 190-198.Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1218/1175.[ diakses 8 Juli 2013].

_______, 2011. Stategi Pembelajaran Kimia. Semarang : UNNES.Sheeba, M. N ( 2013). An Anatomy of Science Process Skills In The Light Of The

Challenges to Realize Science Instruction Leading To Global Excellencein Education. Educationia Confab . Vol. 2, No. 4, April 2013. ISSN: 2320-009 . Tersedia dihttp://www.confabjournals.com/confabjournals/images/6520138281213.pdf. [diakses 9 Desember 2013]

Siska B, M dkk (2013). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMAMelalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inquiry pada Materi LajuReaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia. Vol. 1, No.1, Mei2013. Tersedia dihttp://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jrppk/article/download/216/131[ diakses 9 Mei 2014].

Sudjana. 2002. Metode statistika. Bandung: PT Transito Bandung.Sugiyono. 2010. Metode Penellitian Kuantitatif Kalitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT rineka ciptaSunyono, Wirya, I.W., Suyanto, E., & Suyadi, G. 2009. Identifikasi Masalah

Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi Lampung.Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung. Tersedia dihttp://sunyonoms.files.wordpress.com/2012/12/jurnal-sunyono-pmipa_1.pdf. [diakses 1 Juli 2013].

Surianto. 2012. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA kelas XISemester Ganjil berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Thesis. Medan: Unimed. Tersedia dihttp://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-1314-081188410031%20Bab%20II.pdf.[ diakses 19 November 2013].

Tek, Ong E. et al (2011). The Development and Validation of an All EncompassingMalaysian-Based Science Process Skills Test for Secondary Schools.Journal of science and Mathematics Education in Southeast Asia 2011,Vol. 34 No. 2, 203-263. Tersedia di

Page 110: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

92

http://www.recsam.edu.my/R&D_Journals/YEAR2011/dec2011vol2/ong(203-236).pdf. [diakses 9 Desember 2013]

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya :Kencana Prenada Media Grup.

Trisnawati, Eka. 2011. Pengembangan Petunjuk Praktikum Biologi Materi StrukturSel dan Jaringan Berbasis Empat Pilar Pendidikan. Skripsi. Semarang ;UNNES

Utomo, Pristiadi. 2004. “ Discovery-Inquiry” dalam Pembelajaran fisika. Makalah.Tinjauan Ilmiah Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan PembelajaranFisika. Tersedia dihttp://pristiadiutomo.blog.plasa.com/2009/03/19discovery%E%80%93inquiry-dalam-pembelajaran-fisika.

Wardani,Sri dkk (2009). Peningkatan Hasil Belajar siwa melalui pendekatanketerampilan proses sains berorientasi problem- based instruction. JurnalInovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 391-399. Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1271/1322. [diakses 8 juli 2013].

Widhy, Purwanti. 2010. Pembelajaran Kimia Berbasis Laboratorium. PelatihanPembelajaran MIPA Berbasis Laboratorium MA Mualimin yogyakarta.Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/purwanti-widhy-hastuti-spd-mpd/plthn-pemb-mipa-basis-lab.pdf. [diakses 9Desember 2013].

Page 111: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

93

Lampiran 1

Page 112: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

94

Page 113: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

95

Page 114: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

96

Page 115: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

97

Page 116: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

98

Page 117: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

99

Page 118: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

100

DESKRIPSI BUTIR LEMBAR VALIDITAS1. KOMPONEN KELAYAKAN ISI

A. CAKUPAN MATERIButir 1 Keluasan MeteriDeskripsi Materi yang disajikan minimal mencerminkan jabaran substansi materi

yang terkandung dalam KI dan KD.Butir 2 Kedalaman materiDeskripsi Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai dengan interaksi

antarkonsep dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan yangdiamanatkan KI dan KD.

B. AKURASI MATERIButir 1 Akurasi faktaDeskripsi Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik.Butir 2 Kebenaran konsepDeskripsi Konsep yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai

dengan konsep dan definisi yang berlaku dalam bidang kimiaButir 3 Akurasi teoriDeskripsi Akurasi teori yang disajikan sesuai dengan yang berlaku dalam kimiaButir 4 Kebenaran prinsip/ hukumDeskripsi Prosedur / metode yang disajikan dapat diterapkan dengan runtut dan

benar.C. KEMUTAKHIRANButir 1 Kesesuaiaan dengan perkembangan ilmuDeskripsi materi yang disajikan up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuan

kimia.Butir 2 Keterkinian / ketermasaan fiturDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yg disajiakan relevan dan menarik, serta

mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi termasa ( up to date).Butir 3 Rujukan termasa (up to date)Deskripsi Rujukan yang digunakan relevan, valid dan mencerminkan

keterkemasaan.D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITASButir 1 Menumbuhkan etos kerjaDeskripsi Prosedur/metode yang disajikan dapat membangkitkan minat peserta

didik untuk melakukan aktivitas yang produktif baik secara individumaupun kelompok dengan penuh tanggung jawab dan semangat yangtinggi.

Butir 2 Menumbuhkan semangat inovatif / kreativitasDeskripsi Latihan atau contoh – contoh yang disajikan dapat merangsang berpikir

kreatif dan inovatif. Materi yang disajikan dapat memotivasi pesertadidik untuk menghasilkan karya- karya baru dan gagasan – gagasan baru.

Lampiran 2

Page 119: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

101

Butir 3 Menumbuhkan daya saingDeskripsi Latihan atau tugas yang disajikan memotivasi peserta didik untuk

menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih.D. KESESUAIAN DIKTAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDEDDISCOVERY- INQUIRYButir 1 Stimulasi (Kemampuan merangsang berpikir kritis)Deskripsi Metari yang disajikan dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan

inovatif termasuk melalui metode inquiry/ eksperimanButir 2 Bertanya (Menumbuhkan rasa ingin tahu)Deskripsi Uraian , contoh dan latihan (soal, kasus atau fenomena alam) yang

disajikan mendorong peserta didik untuk berpikir lebih jauh.Butir 3 Perumusan masalah (Menuntun peserta didik bekerja sama dan

berdiskusi untuk merumuskan masalah)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk

mengidentifikasi dan merumuskan masalah.Butir 4 Perumusan Hipotesis (Memberikan gambaran/ acuan untuk membuat

hipotesis )Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk berpikir ke

depan apa yang akan terjadi/ menduga- duga.Butir 5 Pengumpulan data ( Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk memperoleh

informasi dari berbagai sumber.Butir 6 Analisis Data (Mendorong peserta didik untuk manafsirkan semua

informasi)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk menafsirkan

semua informasi yang telah diperoleh.Butir 7 Verifikasi (Membimbing peserta didik untuk membuktikan dugaan

sementaranya)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk membuktikan

dugaan yang tertuang dalam hipotesis sehingga rasa keingintahuanmereka dapat terjawab.

Butir 8 Generalisasi (Membimbing peserta didik menghubungkan setiapvariabel)

Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untukmenyimpulkan dan menghubungkan segala sesuatu yang ada disekitarmereka dari apa yang diamati dengan teori yang ada.

F. MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)Butir 1 Mengembangkan kecakapan personalDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didik

untuk mengenal kelebihan dan kekurangan serta mengembangkan dirisendiri .

Butir 2 Mengembangkan kecakapan sosialDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didik

untuk berkomunikasi, berienteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.Butir 3 Mengembangkan kecakapan akademik

Page 120: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

102

Deskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didikuntuk menggali informasi dan memanfaatkan untuk menyelesaikanmasalah dan membuat keputusan dalam kerja ilmiah.

G. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUALButir 1 Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkunganDeskripsi Uraian, contoh dan latihan dapat berasal dari lingkungan terdekat peserta

didik/indonesia/ asia tenggara/dunia.Butir 2 Kemampuan menekankan keterkaitan SETS ( Sains, Environment,

Technologi, society) atau sains, lingkungan, teknologi, danmasyarakat.

Deskripsi Materi yang disajikan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didiktentang keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

2. KOMPONEN KEBAHASAAN

A. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKButir 1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didikDeskripsi Bahasa yang digunakan baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi

aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkret (yang dapat dijumpaioleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatifdapat dibayangkan peserta didik).

Butir 2 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional pesertadidik

Deskripsi Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan emosional pesertadidik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep- konsep darilingkungan terdekat sampai dengan lingkungan global.

B. KOMUNIKATIFButir 1 Keterpahaman peserta didik terhadap pesanDeskripsi Pesan (dapat berupa materi ajar) disajikan dengan bahasa yang menarik

dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa indonesia.Butir 2 Kesesuaian ilustrasi dengan subtansi pesanDeskripsi Ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau

pun subbab relevan dengan pesan yang disampaikan dalam wacana.C. DIALOGIS DAN INTERAKTIFButir 1 Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespons pesanDeskripsi Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik

membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebutsecara tuntas.

Butir 2 Menciptakan komunikasi interaktifDeskripsi Penyajian materi bersifat dialogis yang memungkinkan peserta didik

seolah – olah berkomunikasi dengan penulis buku.D. LUGASButir 1 Ketepatan struktur kalimatDeskripsi Kaimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang ingin

disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat yang benar dalambahasa indonesia.

Page 121: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

103

Butir 2 Kebakuan istilahDeskripsi Istilah-istilah yang digunakan baku.E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIRButir 1 Keutuhan makna dalam bab/subbab / aleniaDeskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan

kesatuan tema, kesatuan subtema dalam subbab, dan kesatuan pokokpikiran dalam satu alenia.

Butir 2 Ketertautan antarbab subbab/alenia/kalimatDeskripsi Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain, antar bab dengan

subbab dalam bab lain, antar kalimat dalam satu alenia yang berdekatanmencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.

F. KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASAButir 1 Ketepatan tata bahasaDeskripsi Tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu

kepada kaidah tata bahasa indonesia yang baik dan benar

Butir 2 Ketepatan ejaanDeskripsi Ejaan yang digunakan mengacu kepada pedoman ejaan yang

disempurnakan .G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANGButir 1 Konsistensi penggunaan istilahDeskripsi Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep , prinsip, asas

atau sejenisnya harus konsisten antarbagian dalam diktat.Butir 2 Konsistensi penggunaan simbol/lambangDeskripsi Penggunaan simbol/lambang yang menggambarkan suatu konsep,

prinsip, atau asa atau sejenisnya harus konsisten antarbagian dalamdiktat.

3. KOMPONEN PENYAJIAN

A. TEKNIK PENYAJIANButir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam babDeskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas dan runtut memiliki

pendahuluan, isi dan penutup.Butir 2 Kelogisan dalam penyajianDeskripsi Penyajian sesuai dengan alur berpikir deduktif ( umum ke khusus) atau

induktif ( khusus ke umum).Butir 3 Keruntutan konsepDeskripsi Penyajian konsep dari yang mudah ke sukar dari yang konkret ke abstrak

dan dari yang sederhana ke kompleks dari yang dikenal sampai yangbelum dikenal.

Butir 4 Keseimbangan substansi anatarbab/subbabDeskripsi Keseimbangan substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman)

proporsional dengan mempertimbangkan KI dan KD . Uraian substansiantar subbab dalam bab (tercermin dalam jumlah halaman ) proporsionaldengan mempertimbangkan KD.

Page 122: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

104

B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERIButir 1 Kesesuaian / ketepatan ilustrasi dengan materiDeskripsi Kesesuaian/ketepatan penggunaan ilustrasi sesuai dengan materi

sehingga mempermudah pemahaman.Butir 2 Penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai dengan rujukan

/sumber acuan.Deskripsi Teks, tabel, gambar dan lampiran yang diambil dari sumber lain harus

disertai dengan rujukan /sumber acuan.Butir 3 Identitas tabel, gambar dan lampiranDeskripsi Setiap tabel, gambar, lampiran diberi nomor, nama dan judul sesuai

dengan teksButir 4 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiranDeskripsi Penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran urut dan sesuai

dengan yang tertulis dalam teks.Butir 5 Advance organizer ( pembangkit motivasi belajar) pada awal babDeskripsi Penjelasan singkat sebelum memuai bab baru diberikan untuk

membangkitkan motivasi belajar peserta didik.Butir 6 Indeks ( Subyek dan pengarang)Deskripsi Indeks merupakan daftar kata penting yang diikuti dengan nomor

halaman kemunculan.Butir 7 Daftar PustakaDeskripsi Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan

buku tersebut.C. PENYAJIAN PEMBELAJARANButir 1 Keterlibatan peserta didikDeskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif yang memotivasi

peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaianKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Butir 2 Berpusat pada peserta didikDeskripsi Penyajian materi menepatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.Butir 3 Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaranDeskripsi Metode dan pendekatan penyajian sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran.Butir 4 Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diriDeskripsi Setiap bab menyajikan rangkuman / kesimpulan dan atau soal latihan

untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yangdisampaikan.

Butir 5 Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta didik melaluiilustrasi, analisis kasus dan latihan soal.

Deskripsi Penyajian materi dapat merangsang kedalaman berpikir peserta didikmelalui ilustrasi, analisis kasus, inkuiri atau eksperimen, dan latihansoal.

Butir 6 Kemampuan merangsang peserta didik untuk menemukan sendirikonsep yang baru.

Deskripsi Penyajian materi dapat merangsang peserta didik untuk mencari

Page 123: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

105

informasi sehingga peserta didik dapat menemukan konsep danmengkaitkan dengan fakta yang terjadi belajar secara mandiri dengan

ANALISIS HASIL PENILAIAN TAHAP I

MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED

DISCOVERY- INQUIRY BERVISI SETS

Penilaian dianalisis dengan kriteria:Jawaban iya/ ada = skor 1Jawaban tidak = skor 0

No. Butir Penilaian NilaiValidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4

Komponen Kelayakan Isi1. Kompetensi Inti (KI)

tercantum secaraimplisit.

1 1 1 1

2. Kompetensi Dasar(KD) tercantumsecara implisit.

1 1 1 1

3. Kesesuaian isi diktatdengan KI dan KD.

1 1 1 1

Komponen Penyajian1. Daftar isi 1 1 1 12. Tujuan setiap bab 1 1 1 13. Peta konsep 1 1 1 14. Kata kunci 1 1 1 15. Pertanyaan/ soal

latihan1 1 1 1

6. Daftar Pustaka 1 1 1 1

Jumlah 9 9 9 9Skor Maksimal 9 9 9 9

*Instrumen penilaian diadaptasi dan dimodifikasi dari instrumen tahap I Buku Teks menurut BSNP.

Keterangan : Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS lolos penilaian tahap 1 karena semua butir dalaminstrumen penilaian mendapat nilai maksimal atau semuanya menjawabiya/ada.

Lampiran 3

Page 124: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

106

ANALISIS HASIL PENILAIAN TAHAP IIMODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY-

INQUIRY BERVISI SETSNo. Butir Validator

IValidatorII

ValidatorIII

ValidatorIV

KOMPONEN KELAYAKAN ISIA. CAKUPAN MATERI1. Keluasan materi 4 4 3 42. Kedalaman materi 4 4 3 4B. AKURASI MATERI1. Akurasi fakta 4 4 4 42. Kebenaran konsep 4 4 4 43. Akurasi teori 4 4 4 44. Kebenaran prinsip/ hukum 4 4 4 4C. KEMUTAKHIRAN1. Kesesuaian dengan perkembangan ilmu 4 4 3 22. Keterkinian/ keterkemasan fitur 3 4 3 23. Rujukan termasa( up to date) 3 3 3 2D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITAS1. Menumbuhkan etos kerja 3 4 2 32. Menumbuhkan semangat inovatif / kreativitas 4 4 2 33. Menumbuhkan daya saing 3 3 2 3E. KESESUAIAN DIKTAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY- INQUIRY1. Stimulasi (Kemampuan merangsang berpikir kritis) 3 4 3 32. Bertanya (Menumbuhkan rasa ingin tahu) 4 4 3 33. Perumusan masalah (Menuntun siswa bekerja sama

dan berdiskusi merumuskan masalah)4 3 3 3

4. Perumusan Hipotesis (Memberikan gambaran/ acuanuntuk membuat hipotesis )

4 4 2 3

5. Pengumpulan data ( Mendorong untuk mencariinformasi lebih jauh)

4 4 3 3

6. Analis Data ( Mendorong siswa untuk manafsirkansemua informasi)

3 4 3 3

7. Verifikasi (Membimbing siswa untuk membuktikandugaan sementaranya)

4 4 3 3

8. Generalisasi (Membimbing siswa menghubungkansetiap variabel)

3 4 2 3

F. MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)1. Mengembangkan kecakapan personal 4 4 2 42. Mengembangkan kecakapan sosial 4 4 2 43. Mengembangkan kecakapan akademik 3 4 2 4G. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUAL1. Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkungan 4 4 3 42. Kemampuan

menekankan Keterkaitan SETS SETS ( Sains,Environment, Technologi, society) atausains, lingkungan,teknologi, danmasyarakat

4 4 3 4

JUMLAH SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 92 97 71 83SKOR MAKSIMUM 100 100 100 100

KOMPONEN KEBAHASAANA. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir

peserta didik4 4 3 3

2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta didik

4 4 3 3

Lampiran 4

Page 125: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

107

B. KOMUNIKATIF1. Keterpahaman peserta didik terhadap pesan 3 4 3 42. Kesesuaian ilustrasi dengan subtansi pesan 4 4 3 43. Kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan 4 4 2 4C. DIALOGIS DAN INTERAKTIF1. Kemampuan memotivasi peserta didik untuk

merespons pesan4 4 2 4

2. Menciptakan komunikasi interaktif 4 4 2 3D. LUGAS1. Ketepatan struktur kalimat 4 4 3 42. Kebakuan istilah 4 4 3 4E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR1. Keutuhan makna dalam bab/subbab / alenia 4 4 2 42. Ketertautan antar bab subbab/alenia/kalimat 4 4 2 4F. KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASA1. Ketepatan tata bahasa 4 4 2 42. Ketepatan ejaan 4 4 2 4G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANG1. Konsistensi penggunaan istilah 4 4 3 42. Konsistensi penggunaan simbol/lambang 4 4 3 4JUMLAH SKOR KOMPONEN KEBAHASAAN 59 60 38 57SKOR MAKSIMUM 60 60 60 60

KOMPONEN PENYAJIANA. TEKNIK PENYAJIAN1. Konsistensi sistematika sajian dalam bab 4 4 2 42. Kelogisan dalam penyajian 4 4 2 43. Keruntutan konsep 4 4 2 34. Keseimbangan substansi anatarbab/subbab 3 4 3 3B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERI1. Kesesuaian / ketepatan ilustrasi dengan materi 4 4 3 42. Penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai

dengan rujukan /sumber acuan4 4 4 4

3. Identitas tabel, gambar dan lampiran 4 4 4 44. Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan

lampiran4 4 4 4

5. Advance organizer ( pembangkit motivasi belajar) padaawal bab

3 4 4 4

6. Indeks ( Subyek dan pengarang) 3 4 3 37. Daftar Pustaka 4 4 4 4C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN1. Keterlibatan peserta didik 4 4 4 32. Berpusat pada peserta didik 4 4 4 33. Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran 4 4 4 34. Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri 3 4 4 45. Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta

didik melalui ilustrasi, analisis kasus dan latihan soal.4 4 4 4

6. Kemampuan merangsang siswa untuk menemukansendiri konsep yang baru.

3 4 3 3

RATA-RATA SEMUA KOMPONEN PENYAJIAN 93 100 85 90

*Instrumen penilaian diadaptasi dan dimodifikasi dari instrumen tahap II Buku Teks menurut BSNP.

Page 126: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

108

Kisi – Kisi Soal Uji CobaKompetensi Dasar Indikator Jenjang soal Jumlah

C1 C2 C3 C4Menganalisis garam-garam yang mengalamihidrolisis.

Menentukan sifat garamyang terhidrolisis daripersamaan ionisasi

36, 40 32,42,46 5

Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan jenisgaram yang mengalamihidrolisis.

Menentukan ciri- cirigaram yang terhidrolisismelalui percobaan.

30,33,34

3

Mengukur danmenghitung pH larutangaram yang terhidrolisis.

35,37

38 29,45 5

Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- haritermasuk danketerkaitannya dalamSETS.

Menguraikan keterkaitanunsur SETS dalam topikhidrolisis.

39,47 2

Memberikan contoh danimplikasi konsephidrolisis dalamlingkungan, teknologi danmasyarakat.

31,43,44,

41, 4

Menganalisis peranlarutan penyanggadalam tubuh makhlukhidup.

Menjelaskan fungsipenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.

19,20,24,25

4

Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan sifatlarutan penyangga.

Menganalisis larutanpenyangga dan bukanpenyangga melaluipercobaan.

15,50

3, 4, 11,12,13,14,27,

9

Membuat larutanpenyangga asam danlarutan penyangga basa.

5,6,10

7,8,9, 6

Menentukan danmenghitung pH dan pOHlarutan penyangga.

16 1,2,17,26 5

Menghitung pH larutanpenyangga denganmenambahkan sedikitasam,sedikit basa danpengenceran.

18,23

2

Memberi contohpenerapan larutan

Menjelaskanketerhubungkaitan antara

21,22 2

Lampiran 5

Page 127: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

109

penyangga dalamkaitanya dengan SETS

konsep penyangga yangtelah dipelajari denganunsur-unsur SETS yangsaling mempengaruhiketerkaitan antar unsurtersebut.

Memberi contohpenerapan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.

48 28,49 3

Presentase 0% 22%

30% 48% 50

Page 128: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

110

Kisi-kisi Spesifikasi Tes untuk Keterampilan Proses Sains pada SoalUji Coba

KPS IndikatorNomorSoal

JumlahSoal

Melakukan Pengamatan(Observasi)

Mengidentifikasi ciri-ciri suatubenda.

Mengidentifikasi persamaan danperbedaan yang nyata pada objekatau peristiwa.

Menggunakan indera penglihatan.

1, 2, 29,32,40

5

Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara

tentang pengaruh variabel manipulasiterhadap variabel respon.

3,30 2

Merencanakan Penelitian/Penyelidikan

Menentukan alat dan bahan. Menentukan cara dan langkah kerja.

5,6,7,8,9,10,35,36,

8

Mengendalikan Variabel Mengidentifikasi variabel bebas. Mengidentifikasi variabel terikat. Mengidentifikasi variabel kontrol.

4,31 2

Menafsirkan Data(Interpretasi)

Mengidentifikasi fakta-faktaberdasarkan hasil pengamatan.

Menafsirkan fakta atau data menjadisuatu penjelasan yang logis.

Menemukan pola atau keteraturandari suatu seri pengamatan .

11,14,33,37,38,

5

Inferensi

Menggunakan informasi daripengamatan untuk membuatkesimpulan awal.

Menggunakan berbagai sumber-sumber informasi dari pengamatan.

Menggunakan kesimpulan awaluntuk menentukan pengamatanberikutnya.

12, 13,15,42

4

Meramalkan (Prediksi)

Mengajukan perkiraan tentangsesuatu yang belum terjadiberdasarkan suatu kecendrungan/polayang sudah ada.

16,17,18,23,34,45,46

7

MenerapkanSubkonsep/prinsip

Menggunakan subkonsep yang telahdipelajari dalam situasi baru,menggunakan subkonsep padapengalaman baru untuk menjalaskanapa yang sedang terjadi.

19,20,21,22,24,25,26,28,39,41,43,44,47,49

14

Mengkomunikasikan

Mengutarakan suatu gagasan. Menjelaskan penggunaan data hasil

penginderaan secara akurat suatuobjek atau kejadian.

Mengubah data dalam bentuk tabelkedalam bentuk lainnya misalnya

27, 48, 50 3

Lampiran 6

Page 129: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

111

grafik, peta secara akurat.

SOAL UJI COBAMata pelajaran : KimiaPokok bahasan : Larutan penyangga dan hidrolisis garamKelas : XISemester : IIWaktu : 90 menitPetunjuk mengerjakan soal

Tulislah terlebih dahulu, nama, nomor absen dan kelas di dalam lembar jawaban yangtelah tersedia.

Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan kerjakan dengan teliti. Berikan tanda silang (X) pada huruf jawaban yang anda anggap benar. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta lembar

soalnya. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan. Selamat mengerjakan!

1. Suatu larutan terdiri dari 50 ml NH3 0,2 M dan 50 ml HCl 0,1 M dengan harga (Kb = 1,8 x 10-5).Berikut adalah analisanya:(1) Larutan terdiri dari basa lemah dan asam lemah(2) Larutan bersifat buffer(3) Mol basa : mol asam = 2 : 1(4) pH larutan 9 + log 1,8(5) jika ke dalam larutan ditambahkan 50 mL aquades, pH tidak berubah

Dari analisis di atas pernyataan yang benar adalah....a. hanya pernyataan (1)b. hanya pernyataan (1) dan (2)c.hanya pernyataan (1),(2), (3) dan (4)d. hanya pernyataan (2), (3) ,(4) dan (5)e. semua pernyataan benar

2. Di bawah ini merupakan beberapa pernyataan berkaitan dengan larutan penyangga asam.(1) Larutan penyangga dengan pH= 5 dapat dibuat dengan mencampurkan 10 mL CH3COOH

0,5 M dengan 20 mL CH3COONa 0,25 M ( Ka CH3COOH= 10-5)(2) Campuran HCOOH berlebih dengan larutan NaOH merupakan larutan penyangga asam(3) Campuran larutan 1 L CH3COOH 0,5 M dengan 1 L NaOH 0,25 M menghasilkan konsentrasi

basa konjugasi 0,75 M(4) Campuran larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 10-5) dengan larutan CH3COONa 0,01M dengan

perbandingan volum 10 : 1 menghasilkan penyangga dengan pH = 6.Pernyataan-pernyataan yang benar yaitu:a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 1, 2 dan 3d. 1,2 dan 4e. 1,2,3 dan 4

Lampiran 7

Page 130: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

112

3. Seorang siswa ingin membuktikan tentang fungsi buffer yang dapat mempertahankan pHsaat ditambah aquades atau pengenceran. Siswa tersebut menyelidiki pengaruhpengenceran terhadap pH larutan penyangga dengan menyediakan berbagai variasi volumeaquades dan larutan penyangga yang terbuat dari asam lemah dan garamnya.Perumusan hipotesis yang tepat dari penyelidikan di atas adalah:a. Ada pengaruh pemberian volume aquades terhadap perubahan pH larutan penyanggab. Pengaruh aquades terhadap larutan penyanggac. Ada pengaruh volume terhadap pH larutan penyanggad. Ada pengaruh pH larutan penyangga terhadap variasi volume akuadese. Pengaruh pH larutan penyangga terhadap pemberian volume aquades

4. Seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutan penyangga dari asam asetatdan natrium hidroksida. Berdasarkan studi pustaka yang dia baca untuk membuat larutanpenyangga asetat tersebut dibutuhkan jumlah mol asam asetat yang berlebih daripadajumlah mol natrium hidroksida. Kemudian dia ingin melakukan penyelidikan terlebih dahulutentang pengaruh konsentrasi asam asetat yang dinaikkan terhadap perubahan pHcampuran.Identifikasi variabel dari penyelidikan di atas adalah..a. Variabel bebas: pH campuran, variabel terikat : konsentrasi asam asetatb. Variabel terikat: pengaruh, variabel bebas : perubahanc. Variabel bebas: konsentrasi asam asetat, variabel terikat : pH campurand. Variabel terikat: asam asetat, variabel bebas : campurane. Variabel terikat: asam asetat , variabel bebas : pH

5. Ketika di laboratorium seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutanpenyangga. Diantara bahan-bahan dibawah ini, manakah yang akan digunakan........a. KNO 3 dan NaNO3

b. Na2SO4 dan H2SO4

c. CH3COONa dan NaOH6. Ani ditugaskan oleh gurunya untuk membuat larutan penyangga asam. Jika larutan yang telah

tersedia adalah KHCOO, maka larutan yang perlu ditambahkan adalah....a. NaOHb. CH3COOHc. NH4OH

7. Bejo ingin membuat larutan penyangga pH=5. Dia sudah menyiapkan 100 mL larutan NaOH0,2 M yang akan dimasukkan ke dalam larutan asam asetat ( Ka= 2x10-5). Di dalam lemariterdapat banyak larutan asam asetat dengan molaritas tertentu. Maka Bejo sebaiknyamengambil 100 mL larutan asam asetat dengan molaritas...........a. 0,1 Mb. 0,05 Mc. 0,02 M

8. Rina membuat larutan buffer pH=10 dengan mencampurkan x gram NH4Cl dan 1 L larutanNH4OH 0,1 M. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka banyaknya garam NH4Cl yang dibutuhkan (Ar dariH=1, N=14, Cl= 35,5) adalah.......a. 535 gb. 53,5 gc. 5, 35 gd. 0,535 ge. 5350 g

9. Dalam sebuah bejana, 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampur dengan larutan CH3COOH 0,1M. Ternyata pH campurannya adalah 5. Jika harga Ka asam asetat 10-5, maka volume larutanCH3COOH 0,1 M yang telah ditambahkan adalah....a. 100 mLb. 200 mL

d. KOH dan KCle. NH4Cl dan NH3

d. NH3

e. HCOOH

d. 0,3 Me. 0,01 M

Page 131: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

113

c. 250 mLd. 300 mLe. 400 mL

10. Berikut ini disediakan beberapa alat:(1.)

Alat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga adalah..a. Semua alat digunakanb. (1), (2), (3) dan (4)c. (2), (3), (4) dan (5)d. (3), (4) dan (5)e. (4), (5) dan (1)

11. Perhatikan data percobaan berikut:Larutan A B C

pH awal 6 5 8Ditambah sedikit asam 4 4,99 7,98Ditambah sedikit basa 10 5,01 8,01Ditambah air ( diencerkan) 7 5 8

Analisis dari data di atas adalah ......(1) Larutan A, B, C adalah larutan buffer karena dapat mempertahankan pH larutan.(2) Pengenceran tidak akan mengubah pH larutan A yang merupakan larutan penyangga asam

.(3) Penambahan sedikit basa hanya menambah sedikit harga pH larutan C yang merupakan

larutan penyangga basa .(4) Penambahan sedikit asam akan mengurangi sedikit harga pH larutan B yang merupakan

larutan penyangga asam.Analisis yang tepat dari data di atas adalah..a. 1 dan 2b. 1,2, dan 3c. 2,3, dan 4d. 3 dan 4e. Tepat semuanya

12. Seorang siswa telah melakukan praktikum uji larutan penyangga dan memperoleh datasebagai berikut.

Larutan pH awal pH akhir setelah ditambahAsam Basa Air

A 7,45 6,24 8,50 5,14B 7,35 7,15 7,50 7,35C 5,32 4,12 8,34 5,75D 8,25 5,11 8,21 7,05E 3,23 2,12 9,20 6,43

Berdasarkan data perubahan harga pH pada tabel di atas, dapat disimpulkan manakah yangtermasuk larutan penyangga?a. Larutan Ab. Larutan Bc. Larutan C

(2.) (3.) (4.)

(5.)

c. Larutan Dd. Larutan E

Page 132: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

114

13. Berdasarkan tabel pada soal no.12 .Penambahan sedikit basa pada larutan penyangga yangterbentuk dari asam lemah dan basa konjugasinya, maka akan menyebabkan keadaanberikut:

1. pHnya sedikit berubah2. Konsentrasi asam lemah berkurang3. Konsentrasi basa konjugasi bertambah4. Konsentrasi asam lemah bertambah5. Konsentrasi basa konjugasi berkurangPernyataan yang tepat adalah...a. 1,3,4b. 1,4,5c. 1,2,5

14.

Analisis yang tepat adalah..a. 1 dan 3b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1 dan 5

15. Gambar dibawah ini adalah reaksi pembentukan larutan penyangga dari campuran asamlemah/basa lemah dengan basa/asam kuat.

Berdasarkan reaksi pembentukan di atas maka komponen larutan penyangga yang terbentukjika larutan H3PO4 ditambahkan dengan larutan NaOH adalah....a. H3PO4 dan NaOHb. H2PO4

- dan NaOHc. H2PO4

- dan H2O16. Campuran penyangga yang mempunyai pH terkecil adalah yang terdiri atas.....

a. 10 mL CH3COOH 0,15 M + 10 mL NaOH 0,1 Mb. 10 mL CH3COOH 0,2 M + 10 mL NaOH 0,08 Mc. 10 mL CH3COOH 0,25 M + 10 mL NaOH 0,15 Md. 10 mL CH3COOH 0,3 M + 10 mL NaOH 0,15 Me. 10 mL CH3COOH 0,35 M + 10 mL NaOH 0,25 M

17. Diketahui reaksi sebagai berikut:CH3COO-

(aq) + H+ CH3COOH(aq)

d. 1,2,3e. 1

Perhatikan grafik titrasi di samping.

(1) Grafik di samping adalah titrasi asam lemah dan basa kuat.(2) Grafik disamping adalah titrasi asam kuat dan basa lemah.(3) Pada titik P – Q terjadi sistem bufer.(4) Pada titik Q – T terjadi sistem buffer.(5) Pada titik T- R terjadi sistem bufer

1. Q-S

d. H3PO4 dan H2Oe. H3PO4 dan H2PO4

-

Page 133: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

115

Bila mula-mula larutan bufer tersebut terbuat dari 9 mol CH3COONa dan 9 mol CH3COOH,setelah itu ditambahkan dengan HCl sebanyak 4 mol, maka pernyataan yang benar mengenaireaksi di atas adalah...a. Penambahan HCl tidak menyebabkan perubahan jumlah mol, baik CH3COOH maupun

CH3COO-

b. Penambahan HCl menyebabkan mol CH3COO- bertambah menjadi 13 mol dan jumlahCH3COOH berkurang menjadi 5 mol

c. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COO- berkurang menjadi 5 mol danjumlah CH3COOH bertambah menjadi 13 mol.

d. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COOH bertambah menjadi 13 mole. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COO- berkurang menjadi 5 mol.

18. Seandainya kalian ada di laboratorium melakukan percobaan seperti gambar di bawahini,

19. Fungsi penyangga dalam tubuh manusia yaitu ....(1) Menjaga kesetimbangan cairan yang ada di luar dan di dalam sel(2) Menjaga pecahnya pembuluh darah(3) Menjaga pH darah agar relatif konstan(4) Menjaga tekanan darah tetap stabil(5) Menjaga kesetimbangan pH kelenjar ludah

Dari pernyataan di atas yang benar fungsi larutan penyangga bagi tubuh adalah...a. 1 dan 3b. 2 dan 4c. 1,2 dan 5d. 1,3 dan 5e. Semua jawaban benar.

20. Salah satu keadaan yang disebabkan oleh gangguan/kegagagalan sistem penyangga dalamtubuh (darah) adalah asidosis. Asidosis merupakan suatu keadaan dimana pH darah turun dibawah 7,0 (darah terlalu banyak mengandung asam) sehingga dapat menyebabkankerusakan permanen pada organ tubuh bahkan kematian. Di bawah ini adalah beberapapernyataan tentang hal-hal yang dapat mencegah/menghentikan serangan asidosis:

(1) Setelah berolahraga dalam waktu yang lama, sebaiknya segera minum minumanberisotonik yang mengandung asam sitrat-natrium sitrat.

(2) Bagi orang yang dalam keadaan cemas berlebih, sebaiknya diminta untukmenghembuskan nafasnya dalam kantong plastik kemudian menghirupnyakembali.

(3) Bagi orang yang tinggal di pegunungan sebaiknya selalu mengkonsumsi masakanberbumbu sangat pedas agar tubuhnya dapat berkeringat lebih banyak sehinggatidak kedinginan.

Yang terjadi pada larutan penyangga jika kalian mencampurkansemua aquades dengan larutan penyangga tersebut adalah....

a. pH akan naik sedikitb. pH akan turun sedikitc. pH tidak berubah

d. pH turun drastise. pH naik drastis

Page 134: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

116

(4) Tidak mengkonsumsi daging sapi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yanglama.

Pernyataan yang benar yaitu...a. 1b. 1 dan 2c. 2 dan 3d. 1 dan 4e. 1,2,3 dan 4

21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:I. Teknologi pengawetan ikan dengan penggaramanII. Teknologi pembuatan sabun mandiIII. Teknologi pembuatan minuman peningkat performa olahraga/minuman berkarbonasi.Diantara pernyataan-pernyataan di atas, manakah teknologi yang menerapkan konsep sainsdalam larutan penyangga...

A. IB. IIC. IIID. II dan IIIE. I, II dan III

22.

Obat tetes mata sangat berguna bagi masyarakat ( Society) untuk mengobati penyakit matakering atau iritasi. Dalam obat tetes mata ternyata juga menggunakan sistem buffer.Manakah pernyataan di bawah ini yang kurang tepat mengenahi teknologi pembuatan obattetes mata..a. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH pada mata

manusia.b. Sediaan obat tetes mata dibuat tidak harus mendekati isotonis.c. Untuk menaikkan viskositas diperlukan suatu zat pengental pada pembuatan obat tetes

mata.d. Proses pembuatan obat tetes mata harus sterile. Obat tetes mata harus jernih dan bebas dari partikel asing.

23.

Page 135: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

117

Bila pH larutan penyangga mula-mula 8,31, maka prediksi pH akhir yang tepat jika larutanyang di dalamnya adalah larutan penyangga....a. 7b. 8,35c. 8,15d. 9e. 8,40

24. Sistem penyangga yang utama dalam dalam cairan intrasel adalah pasangan dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa, manakah dari reaksi berikutyang menunjukkan cairan intrasel tersebut bereaksi dengan asam dan basa…

a. H2PO4-(aq) + H+

(aq)H3PO4(aq)

HPO42-

(aq) + H+(aq) HPO4

2-(aq) + H2O(l)

b. HPO42-

(aq) + H+(aq) H2PO4

-(aq)

H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

c. H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

HPO42-

(aq) + H+(aq) HPO4

2-(aq) + H2O(l)

d. H2PO4-(aq) + H+

(aq)H3PO4(aq)

HPO42-

(aq) + H+(aq) H2PO4

-(aq)

e. H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

HPO42-

(aq) + OH-(aq) PO4

3-(aq) + H2O(l)

25. Dari pernyataan berikut ini :(1) pH darah dalam tubuh manusia selalu konstan(2) Adanya proton (H+) dalam darah menyebabkan peningkatan keasaman darah(3) Paru-paru dan ginjal adalah organ utama yang mempunyai peran dalam menjaga pH

darah.Manakah dari pernyataan di atas yang tepat ….a. Hanya no. 1yang benarb. Hanya no.2 yang benarc. Hanya no. 1 dan 2 yang benard. Benar semuae. Tidak ada yang benar

26. Zat pengatur asam adalah suatu jenis zat aditif makanan yang bekerja sebagai penyangga.Salah satu diantara yang sering digunakan adalah campuran asam sitrat dengan natrium sitrat.Asam sitrat adalah adalah asam yang mengion sebagai berikut :C5H7O4CO2H(aq)C5H7O4

-(aq) + H+(aq) Ka = 7,4 x 10-4

Zat aditif yang biasanya dicampurkan adalah kedua larutan di atas, maka berapakah pH darilarutan yang mengandung asam sitrat 0,22 M dan larutan natrium sitrat 0,3 M!a. 4 – log 4,256b. 4 – log 5,426c. 4 – log 5,264d. 4 – log 5,624e. 4 – log 4,526

27. Seorang siswa melakukan percobaan membuat larutan penyangga dari asam lemah danbasa kuat melalui titasi asam basa. Grafik manakah yang menunjukkan hasil percobaantersebut.

a. c. e.

Page 136: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

118

28.

a. Asam sitrat dengan natrium benzoat.b. Asam benzoat dengan natrium benzoatc. Asam asetat dengan asam benzoat

29. Larutan NaCN 0,2 M sebanyak 50 mL diencerkan menjadi 100 mL. Ka HCN = 10-9, Kw = 10-14 .Pernyataan yang benar tentang larutan ini adalah...

(1) Konsentrasi larutan NaCN menjadi 0,1 M.(2) Larutan terhidrolisis dengan reaksi : CN- + H2O HCN + OH-

(3) Konstanta ionisasinya = [HCN][OH-]/[CN- ](4) pH = 11

a. 1,2 dan 3b. 1 dan 2c. 2 dan 4d. 4 sajae. Semua benar.

30. Seorang petani menanam kentang pada ladangnya. Setelah dilakukan beberapa kalipenanaman ternyata hasilnya tidak maksimal sehingga petani mengalami kerugian.Berdasarkan informasi yang petani dapatkan tanaman kentang akan tumbuh baik pada pHtanah 5. Berdasarkan informasi tersebut petani mengecek lahannya ternyata pHnyamendekati 7. Cara mengatasi permasalaahan tersebut petani akan melakukan percobaandengan menggunakan pupuk ZA untuk ditebar di ladangnya. Perumusan hipotesis daripercobaan yang akan dilakukan oleh petani yang tepat adalah.a. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap perubahan pH tanahb. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap tanaman kentangc. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap kerugian petanid. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap pupuk ZAe. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap kerugian petani

31. Seorang siswa sedang meneliti bagaimana caranya mentralkan lahan yang bersifat asamagar bisa ditumbuhi tanaman tertentu. Berdasarkan studi pustaka siswa akan mencobamenetralkan tanah dengan batu kapur (CaCO3). Dugaan sementaranya jika tanah yangbersifat asam ditambah batu kapur maka pH tanahnya akan naik.Variabel terikat dalam penelitian tersebut adalah..a. Penambahan batu kapurb. pH tanahc. tanamand. pertumbuhan tanamane. siswa

32. Berikut beberapa alasan yang mungkin bila suatu garam dilarutkan dalam air

Adanya larutan penyangga dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hariseperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit, makanan dan zat warna.Buffer yang biasanya terdapat dalam makanan olahan dalam kalenngadalah......

d. Asam sitrat dengan natrium benzoate. Asam asetat dan asam sitrat.

b. d.

Page 137: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

119

1. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa lemah sehingga terhidrolisissebagian.

2. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisissebagian.

3. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa kuat sehingga tidak terhidrolisis.4. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis

total.5. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga tidak

terhidrolisis.Manakah pernyataan yang mungkin untuk K2SO4 dalam air...a. (1)b. (2)c. (3)d. (4)e. (5)

33. Perhatikan tabel berikut:No. Jenis larutan warna

lakmus merah Lakmus biru1. NaCl merah biru2. NH4Cl merah merah3. KCN biru biru4. CH3COONa biru biru

Dari data percobaan di atas garam yang bersifat basa adalah....a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4

34. Perhatikan beberapa larutan garam berikut ini1. Na2CO 3

2. KNO 3

3. HCOONa4. NaCl

Larutan di atas yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah......a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 3 dan 4d. 1 dan 3e. 2 dan 4

35. Jika seorang siswa ingin melakukan praktikum membuat garam yang bersifat asam, makacampuran manakah yang diperlukan...a. 100 ml larutan HF 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Mb. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 ml larutan NH3 0,2 Mc. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 mL larutan KOH 0,2 Md. 100 ml larutan HCN 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Me. 100 ml larutan HCOOH 0,2 M + 100 ml larutan KOH 0,2 M

36. Ani akan membuat larutan garam dengan pH di bawah pH normal, bahan manakah yangakan digunakan....a. KBrb. NH4Clc. Na2CO3

d. CH3COOK

d. 3 dan 4e. 4

Page 138: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

120

e. NaCl37. Jika larutan 50 mL asam lemah monoprotik 0,2 M direaksikan dengan 50 mL larutan basa

kuat monoprotik 0,2 M , Ka= 10-5, pH larutan yang akan terjadi....a. 3b. 6c. 7

38. Perhatikan gambar di bawah ini39. Berikut ini adalah pernyataan mengenai amonium nitrat dalam konteks SETS (Sains, Environment,

Technologi and Society)(1) Amonium nitrat merupakan garam yang bersifat asam dan mengalami hidrolisis parsial(2) Ammonium nitrat digunakan sebagai pupuk oleh para petani(3) Amonium nitrat dapat sebagai oksidator bahan peledak(4) Amonium nitrat dapat digunakan sebagai salah satu bahan cold pack yang menghasilkan reaksi

endoterm.Manakah pernyataan tersebut yang benar..

a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 3 dan 4d. 1, 2 dan 4e. Benar semua

40. Perhatikan garam-garam berikut !1. Natrium asetat2. Ammonium asetat3. Ammonium klorida4. Natrium klorida5. Kalium kloridaManakah di antara garam-garam di atas jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsialadalah …a. 1, 2, dan 3b. 2 dan 4c. 1 dan 3d. 1, 3, dan 5e. Benar semua

41. Di bawah ini garam-garam dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan olehmasyarakat.(1) Penggunaan amonium sulfat sebagai pupuk, mengalami hidrolisis sebagian.(2) Penggunaan natrium benzoat sebagai pengawet mengalami hidrolisis total.(3) Penggunaan natrium hipoklorit sebagai pemutih pakaian,mengalami hidrolisis sebagian.(4) Penggunaan natrium klorida sebagai perasa asin pada makanan merupakan garam yang tidak

mengalami hidrolisis.Manakah pernyataan yang benar:......a. 1,2 dan 3b. 2,3 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1,3 dan 4

42. Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion garam yang berasal dari asam lemah/basa lemah.Spesi yang bereaksi dengan air adalah anion dari asam lemah dan kation dari basa lemah. Ion berikutyang mengalami hidrolisis dalam air adalah.....a. Na+

b. NH4+

c. Cl-

d. NO3-

e. SO42-

d. 8e. 9

Bila diketahui pH larutan ditabung 1 adalah 11 maka pH ditabung 2 adalah..

a. 3b. 5c. 7

d. 9

e. 11

Page 139: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

121

43. Pernahkah kalian makan manisan buah dalam kaleng? Biasanya ke dalam produk tersebutditambahkan garam natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Di antara pernyataan di bawah iniyang sesuai tentang sifat – sifat garam tersebut adalah...a. Garam natrium benzoat berasal dari basa lemah dan asam kuat .b. Ion Na+ mengalami hidrolisis dalam air.c. pH larutan garamnya di bawah 7d. larutan garam zat pengawet tersebut dapat memerahkan kertas lakmus birue. garam tersebut terhidrolisis sebagian dalam air

44. Produk pemutih pakaian mengandung garam NaOCl yang sangat reaktif. Garam ini digunakan untukmenghilangkan noda pada pakaian. Dalam air garam tersebut akan terhidrolisis sebagian, ion yangterhidrolisis adalah...a. Na+

b. OCl-

c. HOCl-

d. OH-

e. H+

45. Jika 50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan 50 mL NaOH 0,1 M diketahui Ka= 10-5

(1) Garam yang terbentuk dapat memerahkan lakmus biru(2) pH larutan 3 – log 5(3) konsentrasi CH3COONa = 0,005 M(4) CH3COONa mengalami hidrolisis sebagianDari pernyataan di atas yang benar adalaha. 1, 2 dan 3b. 2 dan 3c. 1 sajad. 4 sajae. 1,3 dan 4

46. Kemungkinan reaksi yang terjadi jika larutan HCN dan Fe(OH)2 dicampur adalah..(1) Fe2+

(aq) + 2H2O (l) Fe(OH)2(aq) + 2H+(aq)

(2) Fe2+(aq) + 2H2O (l) Fe(OH)2(aq) + 2H+

(aq)

(3) CN-(aq) + 2H2O (l) HCN(aq) + OH-

(aq)

(4) CN-(aq) + 2H2O (l) HCN(aq) + OH-

(aq)reaksi hidrolisis yang sesuai dengan pencampuran kedua larutan tersebut yaitu...a. Reaksi (2) dan (4)b. Reaksi (1) dan (3)c. Reaaksi (1)d. Reaksi (2)e. Semua reaksi benar

47. Banyak garam yang digunakan sebagai zat aditif pada pengolahan makanan. Zat aditif bisamemberikan dampak positif dari segi ekonomi dan dampak negatif dari segi kesehatan bagimasyarakat (Society). Beberapa pernyataan di bawah ini mengenahi garam-garam sebagaizat aditif yang benar adalah..(1) Garam monosodium glutamat digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan

dan dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.(2) Garam natrium benzoat digunakan sebagai pengawet makanan dan bersifat toksik bagi

tubuh manusia jika dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan.(3) Garam natrium nitrit digunakan sebagai pengawet pada daging sehingga daging tidak

cepat membusuk.

Page 140: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

122

(4) Garam kalium sorbat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan jamur sehinggamakanan menjadi awet dan menguntungkan secara ekonomi bagi produsen.a. 1, 2 dan 3b. 2, 3 dan 4c. 3, 4 dan 1d. 1 ,2 dan 4e. Benar semua

48. Suatu data penelitian menunjukkan bahwa semangka akan tumbuh dengan baik dalamkisaran pH antara 4,5 – 5,5. Maka berdasarkan informasi tersebut ,media tanam di bawah iniyang cocok untuk kelangsungan hidup semangka yaitu....

a. Media tanam yang bersifat basa dengan pH antara 7-9b. Media tanam yang bersifat netral dengan pH = 7c. Media tanam yang bersifat asam dengan pH kurang dari 6d. Media tanam yang bersifat asam dengan pH antara 4-6e. Media tanam yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7

49. Dalam minuman bersoda mengandung buffer....a. Fosfatb. nitratc. asetatd. klorate. sulfat

50. Seorang siswa melakukan percobaan membandingkan pH larutan buffer dan bukan buffer.Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut;

Perubahan larutan buffer di atas dalam grafik ditunjukkan oleh..a.

b.

c.

d.

e.

Page 141: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

123

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. D2. A3. A4. C5. E6. E7. D8. D9. E10. D11. D12. B13. D14. A15. E16. E17. C18. C19. D20. D21. C22. B23. C24. B25. D

26 B27 C28 B29 E30 A31 B32 C33 D34 D35 B36 B37 E38 B39 E40 C41 E42 B43 E44 B45 E46 A47 E48 D49 A50 A

Lampiran 8

Page 142: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

124

ANALISIS VALIDITAS, DAYA BEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITES INSTRUMEN TES

No. KODE Nomer Soal1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC-1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 UC-2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 UC-3 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 UC-4 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 UC-5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 16 UC-6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 UC-7 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 UC-8 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 19 UC-9 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 110 UC-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 111 UC-11 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 112 UC-12 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 113 UC-13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 114 UC-14 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 115 UC-15 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 116 UC-16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 117 UC-17 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 118 UC-18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 119 UC-19 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 120 UC-20 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 121 UC-21 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 122 UC-22 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 123 UC-23 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 124 UC-24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 125 UC-25 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 126 UC-26 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 127 UC-27 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 128 UC-28 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 129 UC-29 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 130 UC-30 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

jumlah 30 5 21 21 15 13 16 12 10 24 23 30

Val

idit

as B

utir

Soa

l

∑XY 749 147 578 561 429 374 476 345 287 641 620 749Xp 24,967 29,400 27,524 26,714 28,600 28,769 29,750 28,750 28,700 26,708 26,957 24,967Xt 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667p 1 0,16667 0,7 0,7 0,5 0,43333 0,53333 0,4 0,33333 0,8 0,76667 1q 0 0,83333 0,3 0,3 0,5 0,56667 0,46667 0,6 0,66667 0,2 0,23333 0St 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556

rbis #DIV/0! 0,25797 0,50824 0,34734 0,47275 0,43266 0,66535 0,40193 0,34348 0,45323 0,46931 #DIV/0!thitung #DIV/0! 1,41287 3,12273 1,96001 2,8388 2,53942 4,7161 2,3227 1,93529 2,69048 2,81231 #DIV/0!ttabel 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7

kriteria #DIV/0! tdk valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid #DIV/0!

IK

IK 1 0,16667 0,7 0,7 0,5 0,43333 0,53333 0,4 0,33333 0,8 0,76667 1

Kriteriasangatmudah sukar sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah sangat mudah

Day

a B

eda

BA 10 3 9 9 7 6 9 6 5 10 10 10BB 10 0 3 5 2 2 0 3 2 6 4 10JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Daya Beda 0 0,3 0,6 0,4 0,5 0,4 0,9 0,3 0,3 0,4 0,6 0Kriteria sgt jelek cukup baik cukup baik cukup sgt baik cukup cukup cukup baik sgt jelek

Rel

iabi

litas

Keterangan dibuang dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuangk/k-1 1,02041

M 24,9667M(K-M) 624,999

M(K-M)/KVt 0,211621-[M(K-M)/KVt] 0,78838

Reliabilitas 0,80447

Lampiran 9

Page 143: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

125

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 270 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 00 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 01 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 00 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 00 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 00 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 10 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 11 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 01 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 00 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 10 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 00 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 01 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 01 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 01 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

13 24 11 15 7 16 19 5 15 10 14 24 2 18 17285 641 343 419 200 430 483 120 441 292 404 659 58 486 396

21,923 26,708 31,182 27,933 28,571 26,875 25,421 24,000 29,400 29,200 28,857 27,458 29,000 27,000 23,29424,967 24,96667 24,9667 24,96667 24,96667 24,9667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,4333 0,8 0,36667 0,5 0,233333 0,53333 0,633333 0,166667 0,5 0,333333 0,466667 0,8 0,066667 0,6 0,5666670,5667 0,2 0,63333 0,5 0,766667 0,46667 0,366667 0,833333 0,5 0,666667 0,533333 0,2 0,933333 0,4 0,4333337,6856 7,685559 7,68556 7,685559 7,685559 7,68556 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559

-0,346 0,453231 0,61531 0,386005 0,258753 0,26545 0,077702 -0,05625 0,576839 0,389486 0,473512 0,648402 0,140257 0,324025 -0,24886-1,953 2,690477 4,1304 2,214153 1,417469 1,45687 0,412405 -0,29811 3,736695 2,237671 2,844719 4,506806 0,74958 1,81236 -1,35962

1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7tdk valid valid valid valid tdk valid tdk valid tdk valid tdk valid valid valid valid valid tdk valid valid tdk valid

0,4333 0,8 0,36667 0,5 0,233333 0,53333 0,633333 0,166667 0,5 0,333333 0,466667 0,8 0,066667 0,6 0,566667sedang mudah sedang sedang sukar sedang sedang sukar sedang sedang sedang mudah sukar sedang sedang

3 10 7 8 4 6 6 1 7 6 8 10 1 9 36 6 0 4 1 5 7 2 1 2 2 5 1 4 6

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

-0,3 0,4 0,7 0,4 0,3 0,1 -0,1 -0,1 0,6 0,4 0,6 0,5 0 0,5 -0,3sgt jelek cukup baik cukup cukup jelek sgt jelek sgt jelek baik cukup baik baik sgt jelek baik sgt jelekdibuang dipakai dipakai dipskai dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang

Page 144: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

126

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 410 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 11 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 01 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 00 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 11 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 00 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 00 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 00 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 00 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 00 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 01 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 00 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 01 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 01 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 3 19 16 19 25 3 28 23 20 3 3 16 7172 81 515 442 556 682 62 717 605 543 94 87 480 215

24,571 27,000 27,105 27,625 29,263 27,280 20,667 25,607 26,304 27,150 31,333 29,000 30,000 30,714

24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,233333 0,1 0,633333 0,533333 0,633333 0,833333 0,1 0,933333 0,766667 0,666667 0,1 0,1 0,533333 0,2333330,766667 0,9 0,366667 0,466667 0,366667 0,166667 0,9 0,066667 0,233333 0,333333 0,9 0,9 0,466667 0,7666677,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559-0,02837 0,088188 0,365707 0,369769 0,734715 0,673051 -0,1865 0,311811 0,315495 0,401753 0,276131 0,174931 0,700126 0,41257-0,15018 0,468475 2,079166 2,105888 5,730962 4,815396 -1,00447 1,736525 1,759293 2,321468 1,520256 0,940146 5,188541 2,396589

1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7tdk valid tdk valid valid valid valid valid tdk valid valid valid valid tdk valid tdk valid valid valid0,233333 0,1 0,633333 0,533333 0,633333 0,833333 0,1 0,933333 0,766667 0,666667 0,1 0,1 0,533333 0,233333

sukar sukar sedang sedang sedang mudah sukar mudah mudah sedang sukar sukar sedang sukar2 1 10 7 10 10 0 10 10 8 2 1 9 53 0 5 2 2 5 2 9 5 5 0 0 1 1

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

-0,1 0,1 0,5 0,5 0,8 0,5 -0,2 0,1 0,5 0,3 0,2 0,1 0,8 0,4sgt jelek jelek baik baik sgt baik baik sgt jelek jelek baik cukup jelek jelek sgt baik cukupdibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai

Page 145: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

127

42 43 44 45 46 47 48 49 50 Y Y²1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 16001 1 1 1 1 1 1 1 1 38 14441 1 0 1 1 1 0 0 1 36 12961 1 1 1 0 1 1 0 1 33 10891 1 0 1 1 1 1 0 1 32 10240 1 1 0 1 0 1 1 0 32 10240 1 1 1 1 1 1 1 0 31 9611 1 0 0 1 0 0 0 0 30 9001 1 1 0 0 0 1 0 1 30 9000 1 1 0 1 0 1 1 0 29 8411 1 0 0 1 0 0 0 0 29 8411 0 0 0 0 0 1 0 0 28 7841 1 1 0 0 0 1 0 1 27 7291 1 0 0 1 0 1 0 1 26 6761 0 0 0 1 0 1 0 0 26 6761 1 0 1 0 0 1 0 0 24 5761 0 0 0 1 0 1 0 0 24 5760 0 0 0 1 0 1 0 1 23 5291 0 0 1 0 1 1 1 1 23 5290 0 1 0 1 0 1 1 0 23 5291 1 0 0 1 0 0 0 0 22 4841 0 0 1 1 0 1 0 0 21 4410 1 1 0 0 0 1 1 0 20 4000 0 0 0 1 1 1 0 1 18 3240 0 0 0 0 1 0 1 0 18 3240 0 0 0 1 0 1 0 0 17 2891 0 0 0 0 0 1 0 0 16 2561 0 0 0 1 0 0 0 0 13 1690 0 0 1 0 0 0 0 1 11 1210 0 0 0 1 0 0 0 0 9 81

19 16 10 10 20 9 22 9 12 749 20413518 479 303 289 519 269 581 254 337

27,263 29,938 30,300 28,900 25,950 29,889 26,409 28,222 28,08324,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,633333 0,533333 0,333333 0,333333 0,666667 0,3 0,733333 0,3 0,40,366667 0,466667 0,666667 0,666667 0,333333 0,7 0,266667 0,7 0,67,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559

0,392708 0,691432 0,490691 0,361885 0,180942 0,419273 0,311232 0,277307 0,3311082,25954 5,06438 2,979908 2,054138 0,973526 2,443754 1,732952 1,52727 1,856793

1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7valid valid valid valid tdk valid valid valid tdk valid valid

0,633333 0,533333 0,333333 0,333333 0,666667 0,3 0,733333 0,3 0,4sedang sedang sedang sedang sedang sukar mudah sukar sedang

8 10 7 6 8 6 8 5 64 2 1 2 6 2 5 2 2

10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 100,4 0,8 0,6 0,4 0,2 0,4 0,3 0,3 0,4

cukup sgt baik baik cukup jelek cukup cukup cukup cukupdipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dipakai dibuang dipakai

Page 146: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

128

RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

Kode. Indikator Kriteriapenilaian

Keterangan

A. Persiapan siswa dalammelakukan praktikum.

4 Siswa datang tepat waktu, membawa diktatpraktikum, membawa bahan yangditugaskan, dan membersihkan alatpraktikum .

3 Siswa melaksanakan 3 kriteria di atas.2 Siswa melaksanakan 2 kriteria di atas.1 Siswa hanya melaksanakan 1 kriteria di atas.

B. Persiapan alat dan bahan( Guru hanyamenyediakan berbagaialat dan bahan yangdiperlukan dilaboratorium, siswadalam kelompok secaramandiri menyiapkan alatdan bahan yang sesuaidengan apa yang akandipraktikumkan).

4 Sudah menyiapkan alat dan bahan sebelumhari dilaksanakannya praktikum.

3 Menyiapkan alat dan bahan beberapa saatsebelum praktikum dimulai.

2 Menyiapkan alat dan bahan pada saatpraktikum dimulai.

1 Tidak menyiapkan alat dan bahan pada saatpraktikum dimulai.

C. Kelengkapan alat danbahan praktikum

4 Jika semua alat dan bahan praktikumlengkap.

3 Jika ada satu alat atau bahan yang kurang.2 Jika ada dua alat atau bahan yang kurang.1 Jika ada tiga atau lebih alat atau bahan yang

kurang.D. Kemampuan siswa

dalam bekerja4 Siswa mampu melaksanakan percobaan

dengan benar tanpa bantuan guru,dan tanpamelihat bagan cara kerja.

3 Siswa mampu melakukan percobaan denganbenar tanpa bantuan guru tapi melihat bagancara kerja.

2 Siswa mampu melakukan percobaan denganbenar, dibantu oleh guru dan melihat carakerja.

Lampiran 10

Page 147: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

129

1 Siswa tidak mampu melakukan percobaandengan benar.

E. Penguasaan proseduryang digunakan dalampraktikum

4 Jika semua prosedur yang dilakukan sesuaidengan urutan langkah-langkah dalampraktikum.

3 Jika ada 1 prosedur yang dilakukan tidaksesuai/menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.

2 Jika ada 2 prosedur yang tidaksesuai/menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.

1 Jika ada 3 prosedur atau lebih yang tidaksesuai atau menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.

F. Keterampilanmenggunakan alat.

4 Jika siswa mampu menggunakan semua alatdengan tepat.

3 Jika siswa tidak mampu menggunakan 1 alatdengan tepat.

2 Jika siswa tidak mampu menggunakan 2 alatdengan tepat.

1 Jika siswa tidak mampu menggunakan 3 alatatau lebih dengan tepat.

G. Keterampilanmelakukan pengukuran

4 Siswa mampu mengkur zat/bahan dengantepat tanpa bantuan orang lain/ guru.

3 Siswa mampu mengukur zat/bahan dengantepat dengan bantuan guru.

2 Siswa mampu mengukur zat/bahan tanpabantuan guru namun kurang tepat.

1 Siswa tidak mampu mengukur zat/bahansama sekali.

H. Keterampilanmelakukan pengamatanobjek

4 Siswa mampu melakukan pengamatan objekdengan tepat tanpa bantuan guru.

3 Siswa mampu melakukan pengamatan objekdengan tepat dan dibantu oleh guru.

2 Siswa mampu melakukan pengamatan objekkurang tepat.

1 Siswa tidak melakukan pengamatan objek.I. Kebersihan alat dan

tempat praktikuma. Mencuci alat-alat yang telah

digunakan.b. Merapikan kembali alat-alat yang

Page 148: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

130

telah digunakan.c. Membersihkan sampah atau larutan

yang tumpah di meja dan sekitarpraktikan.

d. Merapikan meja dan kursi yang telahditempati untuk praktikum.

4 Jika semua indikator dikerjakan3 Jika hanya tiga indikator dikerjakan2 Jika hanya tiga indikator dikerjakan1 Jika hanya satu indikator dikerjakan

J. Kecakapan bekerjasamadalam kelompok

4 Siswa mampu bekerjasama dengan baikantaranggota kelompok.

3 Siswa hanya mampu bekerjasama denganbeberapa anggota kelompok.

2 Siswa tidak mampu bekerjasama dalamanggota kelompok.

1 Siswa tidak mampu bekerjasama dalamanggota kelompok dan di luar kelompok.

K. Pelaporan hasilpraktikum

4 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum dan disusun rapi,runtut serta tepat waktu.

3 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum dan tidak rapi, runtutserta tepat waktu.

2 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum tetapi tidak tepatwaktu.

1 Siswa membuat laporan sementara tidaksesuai dengan hasil praktikum.

Page 149: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

131

ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM

PENGAMAT 1

No.KODE

NILAI SETIAP ASPEK JUMLAH

A B C D E F G H I J K

1. UC-01 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36

2. UC-02 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 36

3. UC-03 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38

4. UC-04 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36

5. UC-05 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 37

6. UC-06 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

7. UC-07 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 34

8. UC-08 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

9. UC-09 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

10. UC-10 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36

11. UC-11 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 38

12. UC-12 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36

13. UC-13 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36

14. UC-14 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 37

15. UC-15 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41

PENGAMAT 2

No.

KODE

SKOR SETIAP ASPEK

JUMLAHA B C D E F G H I J K

1.UC-01

3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

2.UC-02

3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36

3.UC-03

3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

4.UC-04

4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36

5.UC-05

3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

6.UC-06

3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36

7.UC-07

2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 35

8.UC-08

2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 35

9.UC-09

4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 36

10.UC-10

3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

11.UC-11

3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36

12.UC-12

4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36

13.UC-13

4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 33

14.UC-14

3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

15.UC-15

4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40

Lampiran 11

Page 150: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

132

PERHITUNGAN RELIABELITAS INSTUMEN PSIKOMOTORIK

No. Kode JUMLAH(PENGAMAT 1)

JUMLAH(PENGAMAT 2)

RANKING(PENGAMAT 1)

RANKING(pengamat 2) b b2

1.UC-01 36

36 8,5 7 0,5 0,25

2.UC-02 36

36 8,5 7 0,5 0,25

3.UC-03 38

36 2,5 7 3,5 12,25

4.UC-04 36

36 8,9 7 0,5 0,25

5.UC-05 37

36 4,5 7 2,5 6,25

6.UC-06 35

36 13 7 6 36

7.UC-07 34

35 15 13,5 1,5 2,25

8.UC-08 35

35 13 13,5 0,5 0,25

9.UC-09 35

36 13 7 6 36

10.UC-10 36

36 8,5 7 0,5 0,25

11.UC-11 38

36 2,5 7 3,5 12,25

12.UC-12 36

36 8,5 7 0,5 0,25

13.UC-13 36

33 8,5 15 6,5 42,25

14.UC-14 37

36 4,5 7 2,5 6,25

15.UC-15 41

40 1 1 0 0

JUMLAH 155

Rumus mencari koefisien reliabelitas dalam Inter Raters Reliability :

r11 = 1-∑( )

r11 = 1- ( )r11 = 0,7232

Koefisien reliabelitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien

reliabelitas (0,7232 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.

Page 151: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

133

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)

No. Aspek Kriterianilai

Keterangan

1. Kecakapan bertanya 4 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.

3 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.

2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpertanyaan dengan jelas dan menggunakanbahasa yang baik dan benar.

1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpertanyaan.

2. Kecakapan berpendapat 4 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.

3 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.

2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpendapat dengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.

1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpendapat.

3. Toleransi 4 Jika siswa menghargai pendapat,memperhatikan dan memberi kesempatanteman untuk berpendapat.

3 Jika siswa hanya melakukan 2 dari indikator diatas.

2 Jika siswa hanya melakukan 1dari indikator diatas.

1 Jika siswa tidak melakukan semua indikator diatas

4. Kepercayaan diri dalamberkomunikasi dihadapan teman danguru.

4 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tidak menundukkan kepala sewaktuberbicara dan suaranya jelas

3 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tidak menundukkan kepala sewaktuberbicara tapi suaranya kurang jelas.

2 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tapi menundukkan kepala dan suaranyakurang jelas.

1 Jika siswa tidak mampu berkomunikasi denganlancar, menunddukkan kepala dan suaranya

Lampiran 12

Page 152: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

134

kurang jelas.5. Kemampuan

merumuskan masalah4 Jika siswa mampu merumuskan masalah dengan

benar dan sangat tepat menjawab kebutuhanpraktikum

3 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan cukup tepat menjawab kebutuhanpraktikum

2 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar tetapi kurang tepat menjawab kebutuhanpraktikum

1 Tidak mampu merumuskan masalah dalampraktikum

6. Kemampuanmenentukan variabel

4 Mampu mengidentifikasi semua variabel (variabelkontrol, bebas dan terikat) dengan tepat

3 Hanya mampu mengidentifikasi dua dari variabeldengan tepat

2 Hanya mampu mengidentifikasi satu dari variabeldengan tepat.

1 Tidak mampu mengidentifikasi semua variabel7. Kemampuan

merumuskan hipotesis4 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan

tepat menjawab kebutuhan praktikum3 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan

cukup tepat menjawab kebutuhan praktikum2 Cukup dalam merumuskan hipotesis dan menjawab

kebutuhan praktikum1 Tidak mampu merumuskan masalah dalam

praktikum8. Kemampuan

memecahkan masalah4 Mampu memecahkan masalah dengan cukup

tepat.3 Mampu memecahkan masalah dengan kurang

tepat .2 Mampu memecahkan masalah dengan tidak

tepat.1 Tidak mampu memecahkan masalah.

Page 153: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

135

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)

No. Aspek Kriterianilai

Keterangan

1. Kecakapan bertanya 4 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas dan menggunakan bahasa yang baikdan benar.

3 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.

2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpertanyaan dengan jelas dan menggunakanbahasa yang baik dan benar.

1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpertanyaan.

2. Kecakapan berpendapat 4 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas dan menggunakan bahasa yang baikdan benar.

3 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.

2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpendapat dengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.

1 Jika siswa tidak pernah menyampaikan pendapat.3. Toleransi 4 Jika siswa menghargai pendapat,

memperhatikan dan memberi kesempatanteman untuk berpendapat.

3 Jika siswa hanya melakukan 2 dari indikator diatas.

2 Jika siswa hanya melakukan 1dari indikator diatas.

1 Jika siswa tidak melakukan semua indikator diatas

4. Kepercayaan diri dalamberkomunikasi dihadapan teman danguru.

4 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tidak menundukkan kepala sewaktu berbicaradan suaranya jelas

3 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tidak menundukkan kepala sewaktu berbicaratapi suaranya kurang jelas.

2 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tapi menundukkan kepala dan suaranya kurangjelas.

1 Jika siswa tidak mampu berkomunikasi dengan

Lampiran 12

Page 154: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

136

lancar, menunddukkan kepala dan suaranyakurang jelas.

5. Kemampuanmerumuskan masalah

4 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan sangat tepat menjawab kebutuhanpraktikum

3 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan cukup tepat menjawab kebutuhanpraktikum

2 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar tetapi kurang tepat menjawab kebutuhanpraktikum

1 Tidak mampu merumuskan masalah dalampraktikum

6. Kemampuanmenentukan variabel

4 Mampu mengidentifikasi semua variabel (variabelkontrol, bebas dan terikat) dengan tepat

3 Hanya mampu mengidentifikasi dua dari variabeldengan tepat

2 Hanya mampu mengidentifikasi satu dari variabeldengan tepat.

1 Tidak mampu mengidentifikasi semua variabel7. Kemampuan

merumuskan hipotesis4 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan

tepat menjawab kebutuhan praktikum3 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan

cukup tepat menjawab kebutuhan praktikum2 Cukup dalam merumuskan hipotesis dan menjawab

kebutuhan praktikum1 Tidak mampu merumuskan masalah dalam

praktikum8. Kemampuan

memecahkan masalah4 Mampu memecahkan masalah dengan cukup

tepat.3 Mampu memecahkan masalah dengan kurang

tepat .2 Mampu memecahkan masalah dengan tidak

tepat.1 Tidak mampu memecahkan masalah.

Page 155: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

137

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

Kode . Aspek Kriterianpenilaian

Keterangan

A. Disiplin dalamKehadiran di kelas

4 Jika siswa tidak pernah terlambathadir mengikuti pelajaran.

3 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran satu kali.

2 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran kimia dua kali.

1 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran kimia tiga kaliatau lebih .

B. Kerjasama dalamkelompok

4 Sangat aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idetiga kali atau lebih.

3 Cukup aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idedua kali .

2 Kurang aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idesatu kali.

1 Tidak aktif bekerjasama dalamkelompok dan tidak pernahmenyumbangkan ide.

C. Kejujuran 4 Jika siswa tidak pernah bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.

3 Jika siswa pernah satu kali bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.

2 Jika siswa pernah dua kali bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.

1 Jika siswa pernah tiga kali atau lebihbertanya kepada teman sewaktumengerjakan tes.

D. Bertanggung jawab 4 Jika siswa melaksanakan semua tugasatau instruksi dari guru.

3 Jika siswa pernah satu kali tidakmengerjakan tugas atau instruksi dariguru.

2 Jika siswa pernah dua kali tidakmengerjakan tugas atau instruksi dariguru.

Lampiran 14

Page 156: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

138

1 Jika siswa pernah tiga kali atau lebihtidak mengerjakan tugas atau instruksidari guru.

E. Keaktifan siswadalam mengajukanpertanyaan di kelas(rasa ingin tahu)

4 Jika siswa bertanya tiga kali ataulebih saat KBM.

3 Jika siswa bertanya dua kali saat KBM.

2 Jika siswa bertanya satu kali saatKBM.

1 Tidak pernah bertanya saat KBM.F. Kecakapan

berkomunikasilisan

4 Mampu mengkomunikasikan denganjelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.

3 Mampu berkomunikasi dengan jelastetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.

2 Kurang mampu berkomunikasidengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.

1 Tidak mampu berkomunikasi denganjelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.

G. Keberanian siswadalam mengerjakansoal di depan kelas

4 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 3 kali atau lebih

3 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 2 kali

2 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 1 kali

1 Jika siswa tidak pernah mengerjakansoal di depan kelas.

Page 157: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

139

ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR AFEKTIF

PENGAMAT 1

No.KODE

NILAI SETIAP ASPEK JUMLAH

A B C D E F G

1. UC-01 4 3 3 3 3 3 3 22

2. UC-02 4 3 3 3 3 3 3 22

3. UC-03 4 3 3 3 3 3 3 22

4. UC-04 4 3 3 4 3 3 3 23

5. UC-05 4 4 4 4 3 3 3 25

6. UC-06 4 3 3 3 3 3 3 22

7. UC-07 4 4 3 3 3 4 4 25

8. UC-08 4 2 3 3 3 4 4 23

9. UC-09 4 4 3 3 3 3 3 23

10. UC-10 4 3 3 3 3 3 3 22

11. UC-11 4 4 3 4 3 4 4 26

12. UC-12 4 3 3 4 3 3 3 22

13. UC-13 4 3 3 3 3 3 3 22

14. UC-14 4 3 3 3 3 3 3 22

PENGAMAT 2

No.

KODE

SKOR SETIAP ASPEK JUMLAH

A B C D E F G

1.UC-01

3 3 1 4 4 4 2 21

2.UC-02

4 3 4 4 2 3 2 22

3.UC-03

4 3 3 3 3 3 2 21

4.UC-04

4 3 3 4 3 3 3 23

5.UC-05

4 4 2 3 4 3 2 22

6.UC-06

4 3 4 3 2 3 3 22

7.UC-07

3 3 4 4 4 3 4 25

8.UC-08

4 3 3 4 4 3 4 25

9.UC-09

4 4 4 3 2 3 2 22

10.UC-10

4 3 4 4 2 3 2 22

11.UC-11

4 4 4 4 4 4 2 26

12.UC-12

2 3 2 4 2 4 2 19

13.UC-13

4 3 3 3 3 3 3 22

14.UC-14

4 4 2 3 4 2 2 21

Lampiran 15

Page 158: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

140

PERHITUNGAN RELIABELITAS INSTUMEN PSIKOMOTORIK

No. Kode JUMLAH(PENGAMAT 1)

JUMLAH(PENGAMAT 2)

RANKING(PENGAMAT 1)

RANKING(pengamat 2) b b2

1.UC-01 22

21 12 10,5 1,5 2,25

2.UC-02 22

22 7,5 10,5 -3 9

3.UC-03 22

21 12 12 12 12

4.UC-04 23

23 4 5 -1 1

5.UC-05 25

22 7,5 2,5 5 25

6.UC-06 22

22 7,5 10,5 -3 9

7.UC-07 25

25 2,5 2,5 0 0

8.UC-08 23

25 2,5 5 -2,5 6,25

9.UC-09 23

22 7,5 5 2,5 6,25

10.UC-10 22

22 7,5 10,5 -3 9

11.UC-11 26

26 1 1 0 0

12.UC-12 22

19 14 10,5 3,5 12,25

13.UC-13 22

22 7,5 10,5 -3 9

14.UC-14 22

21 12 10,5 1,5 2,25

JUMLAH 93,5

Rumus mencari koefisien reliabelitas dalam Inter Raters Reliability :

r11 = 1-∑( )

r11 = 1-,( )

r11 = 0,7945

Koefisien reliabelitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien

reliabelitas (0,7945 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.

Page 159: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

141

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

No. Aspek Yang diNilai

Kriteria Skor

1. Judul Judul disajikan dengan benar, singkat sesuairancangan percobaan

4

Judul benar tetapi terlalu panjang, sesuaidengan rancangan percobaan

3

Judul tidak sesuai dengan rancangan percobaan 2Judul tidak dicantumkan 1

2. Tujuan Menyebutkan tujuan sesuai dengan judul danpermasalahan.

4

Menyebutkan tujuan sesuai dengan judul dantidak sesuai permasalahan.

3

Menyebutkan tujuan tidak sesuai dengan juduldan tidak sesuai permasalahan.

2

Tidak menyebutkan tujuan. 13. Dasar Teori Dasar teori ditulis sesuai dengan kebutuhan

dan mencantumkan sumbernya/rujukannya.4

Dasar teori ditulis sesuai dengan kebutuhantetapi tidak mencantumkansumbernya/rujukannya.

3

Dasar teori ditulis kurang sesuai dengankebutuhan dan tidak mencantumkansumbernya.

2

Tidak menuliskan dasar teori . 14. Alat dan Bahan Jika semua alat dan bahan ditulis dengan benar

dan lengkap4

Jika ada 1 alat atau bahan yang tidak ditulis. 3Jika ada 2 alat atau bahan yang tidak ditulis. 2Jika ada ≥3 alat atau bahan yang tidak ditulis. 1

5. Cara Kerja Menyusun cara kerja dengan menggunakandiagram cara kerja dan jelas.

4

Menyusun cara kerja dengan tidakmenggunakan diagram cara kerja tetapi jelas

3

Menyusun cara kerja dengan tidakmenggunakan diagram cara kerja dan kurangjelas.

2

Tidak menyusun cara kerja. 16. Hasil /data Hasil pengamatan ditulis jelas dan diberi

keterangan.4

Hasil pengamatan ditulis jelas dan tidak diberiketerangan.

3

Hasil pengamatan ditulis kurang jelas dan tidakdiberi keterangan.

2

Lampiran 16

Page 160: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

142

Hasil pengamatan tidak ditulis. 17. Penafsiran hasil

pengamatan (interpretasi)

Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis dengan tepat.

4

Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis namun kurang tepat.

3

Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis namun tidak tepat.

2

Tidak mampu menafsirkan fakta atau datahasil pengamatan menjadi suatu penjelasanyang logis.

1

8. Kesimpulan Kesimpulan benar sesuai dengan tujuan, jelasdan singkat

4

Kesimpulan benar sesuai dengan tujuan, jelas,tapi tidak singkat

3

Kesimpulan kurang benar, jelas, dan singkat 2Tidak menyantumkan kesimpulan 1

9. Menjawabpertanyaan

Dapat menjawab 76 %- 100% semuapertanyaan dengan benar

4

Dapat menjawab 51 % - 75% pertanyaandengan benar

3

Dapat menjawab 26% - 20% pertanyaandengan benar

2

Dapat menjawab 0% - 25% pertanyaan denganbenar

1

10. Daftar Pustaka Mencantumkan daftar pustaka ≥3 dan sesuaidengan tata tulis penulisan daftar pustaka.

4

Mencantumkan kurang dari 3 dan sesuaidengan tata tulis penulisan daftar pustaka.

3

Mencantumkan daftar pustaka tetapi tidaksesuai tata tulis penulisan daftar pustaka.

2

Tidak mencantumkan daftar pustaka. 1

Page 161: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

143

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN DISKUSI

No. Aspek Deskriptor Skor

1. Materi diskusi Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

3

2

1

2. Kesesuaian unsur laporan

(pendahuluan, pembahasan, penutup

dan daftar pustaka)

Sesuai

Kurang sesuai

Tidak sesuai

3

2

1

3. Penggunaan rujukan/referensi Menggunakan 3 referensi atau lebih

Menggunakan 2 referensi

Menggunkan 1 referensi

3

2

1

4. Keruntutan penjelasan Runtut

Kurang runtut

Tidak runtut

3

2

1

5. Pilihan kata Tepat

Kurang tepat 1-3 kata/ kelompok kata

Kurang tepat >3 kata/ kelompok kata

3

2

1

6. Kalimat Komunikatif

Kurang komunikatif

Tidak komunikatif

3

2

1

7. Ejaan Benar

Salah 1—4

Salah >4

3

2

1

Jumlah skor maksimal 21

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor

Nilai Akhir = ------------------ x 100

21

Lampiran 17

Page 162: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

144

ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODEL DIKTAT PRAKTIKUM

KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY- INQUIRY BERVISI SETS

Nama :...................................................

No. :...................................................

Kelas :....................................................

Petunjuk pengisisan

1. Isilah nama, nomer presensi dan kelas Saudara pada tempat yang telah

disediakan.

2. Berilah tanda chek list pada kolom yang disediakan

SS = sangat setuju

S = setuju

KS = kurang setuju

TS = tidak stuju

3. Setelah mengisi semua item angket. Saudara dimohon untuk memberikan

komentar dan saran untuk perbaikan petunjuk praktikum.

No. Pernyataan Jawaban

SS S KS TS

1. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS mudah dipahami dan

dilaksanakan.

2. Tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA

berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS

menarik minat Saudara untuk membacanya.

3. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS sangat membantu

kegiatan praktikum Saudara.

4. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS membangkitkan rasa

Lampiran 18

Page 163: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

145

ingin tahu Saudara terkait materi yang

dipraktikumkan.

5. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS memberikan

pengalaman untuk bekerjasama dalam kelompok.

6. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS dapat menjadi

referensi utama untuk melakukan praktikum.

7. Penyusunan konten/isi model diktat praktikum kimia

SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS

menarik.

8. Tata bahasa yang digunakan dalam model diktat

praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-

inquiry bervisi SETS mudah dipahami.

9. Stuktur kalimat pada model diktat praktikum kimia

SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS

sederhana dan tidak bermakna ganda.

01. Pemilihan jenis/ukuran huruf pada model diktat

praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-

inquiry bervisi SETS dapat terbaca dengan jelas.

11. Penyajian teks, tabel, dan gambar pada model diktat

praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-

inquiry bervisi SETS jelas.

12. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS mampu memberikan

pengalaman cara belajar yang baru bagi Saudara.

13. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS mampu mengarahkan

Saudara untuk belajar mandiri.

14. Instruksi – instruksi dalam model diktat praktikum

Page 164: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

146

kimia SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi

SETS sudah jelas.

15. Penggunaan gambar dan icon dalam model diktat

praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-

inquiry bervisi SETS dapat memudahkan Saudara

dalam belajar.

16. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided

discovery-inquiry bervisi SETS dapat

mengembangkan kemampuan Saudara dalam

memahami keterkaitan sains, lingkungan, teknologi

dan masyarakat.

17. Pemakaian model diktat praktikum kimia SMA

berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS

praktis.

18. Tugas – tugas dan pertanyaan – pertanyaan yang adadalam model diktat praktikum berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS mampu membantuSaudara untuk berpikir lebih dalam lagi dan kritis.

19. Materi larutan penyangga dan hidrolisis dalam diktatpraktikum berbasis guided discovery-inquiry bervisiSETS cukup luas.

20. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS dapat menciptakankomunikasi interaktif.Komentar dan saran

........................................................................................................................

........................................................................................................................

................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

....................................................

........................................................................................................................

........................................

Page 165: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

147

ANALISIS RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN SISWA

No. KODE Skor Setiap Aspek1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah

1 UC-1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 41

2 UC-2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 47

3 UC-3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 35

4 UC-4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43

5 UC-5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 53

6 UC-6 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 34

7 UC-7 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 33

8 UC-8 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 4 49

9 UC-9 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 36

10 UC-10 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 38

11 UC-11 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 2 42

12 UC-12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43

13 UC-13 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 2 43

14 UC-14 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 34

15 UC-15 2 2 4 4 2 1 3 1 3 3 2 1 3 2 2 35

16 UC-16 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 37

17 UC-17 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41

18 UC-18 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 39

19 UC-19 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 40

20 UC-20 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 39

21 UC-21 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 40

22 UC-22 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 36

23 UC-23 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 50

24 UC-24 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 40

25 UC-25 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 48

26 UC-26 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 41

27 UC-27 2 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 3 34

28 UC-28 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 3 3 42

29 UC-29 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 43

30 UC-30 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

jumlah 81 68 95 76 87 67 88 84 90 89 87 70 71 81 85 1219

S 0,651 0,583 0,5921 0,629 0,4807 0,626 0,5208 0,61 0,6948 0,49 0,712 0,711 0,669 0,7497 0,5921 5,1225Varians 0,424 0,34 0,3506 0,395 0,231 0,392 0,2713 0,372 0,4828 0,24 0,507 0,506 0,447 0,5621 0,3506 26,24Rumus mencari koefisien reliabilitas:

= 1 − ∑= 1 − , ,= 0,8030

Koefisien reliabilitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien

reliabilitas (0,8030 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.

Lampiran 19

Page 166: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

148

SILABUS

Mata Pelajaran : KIMIASatuan Pendidikan : SMAKelas/Semester : XI /2Kelompok Target : Kelompok bervisi SETSKompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denganlingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuaidengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajaran1.1 Menyadari keteraturan

sifat hidrolisis garamsebagai wujudkebesaran Tuhan YMEdan pengetahuantentang adanyaketeraturan tersebut

Menyadarikebesaran TuhanYME melaluiciptaanNYa danmanfaatnya bagimanusia.

Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai referensi

tentang hidrolisis garam. Mengamati konsep hidrolisis dalam

kehidupan sehari-hari seperti pupuksabun dan soda kue.

Mencari informasi keterhubungkaitan

Tugas Merancang

percobaanhidrolisisgaram.

Observasi

6 jp x 45menit

Model diktatpraktikumberbasisGuidedDiscovery-Inquiry bervisiSETS.

SumberDayaManusia

- Siswa yangmenyadarikebesaranTuhan YME.

Lampiran 20

Page 167: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

149

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajaransebagai hasil pemikirankreatif manusia yangkebenarannya bersifattentatif.

konsep hidrolisis garam dengan unsur-unsur SETS.

Melakukan identifikasi pH garam denganmenggunakan kertas lakmus atauindikator universal.

Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan sifat garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah

Mengumpulkan data (Eksperimenting) Merancang percobaan identifikasi sifat

garam. Melakukan percobaan identifikasi sifat

garam. Mengamati dan mencatat hasil

percobaan.

Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan menganalisis data hasil

percobaan. Menganalisis sifat suatu garam. Menganalisis keterhubungkaitan konsep

hidrolisis garam dengan unsur-unsurSETS .

Penilaianaspekpsikomorotikdalammelakukanpercobaandan diskusi.

Penilaianafektif siswasaatpembelajaran

Portofolio Laporan

percobaan Laporan hasil

diskusi.Tes tertulis Menjelaskan

pengertianhidrolisis.

Menjelaskankomponenpembentuksuatu garamdan sifatnya.

Menentukantetapanhidrolisis

Buku kimiakelas XI.

- Chang,Raymond.2005. KimiaDasarKonsep-Konsep IntiJilid 2.Jakarta:Erlangga

- Fajar pratana,Cry, Antuni W.2009. MariBelajar Kimiauntuk siswaSMA-MA kelasXI.Jakarta:PusatPerbukuanDepdiknas.

- Johari ,Rahmawati.2004. Kimia SMAuntuk Kelas XI.Jakarta: Esis

- Purba,Michael.2007.

- Siswa yangmemiliki sikapilmiah.

- Siswa yangmemahamipengertianhidrolisisgaram.

- Siswa yangdapatmengukurataumenghitungpH larutansuatu garam.

- Siswa yangterampil dalammelakukanpercobaanuntukmenyelidikisifatgaram:netral,asam, ataubasa.

- Siswa yangmemahamiperanan

2.1 Menunjukkan perilakuilmiah (memiliki rasaingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka,mampu membedakanfakta dan opini, ulet,teliti, bertanggung jawab,kritis, kreatif, inovatif,demokratis, komunikatif)dalam merancang danmelakukan percobaanserta berdiskusi yangdiwujudkan dalam sikapsehari-hari.

Menumbuhkan rasaingin tahu

Jujur dalammenggunakan datapercobaan.

Teliti dalammengolah danmenganalisis data.

Ulet dalam mencarisumberpengetahuan.

2.2 Menunjukkan perilakukerjasama, santun,toleran, cinta damai danpeduli lingkungan sertahemat dalammemanfaatkan sumberdaya alam.

Bekerjasama dalamkelompok.

Peduli terhadaplingkungan.

Page 168: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

150

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajaran2.3 Menunjukkan perilaku

responsifdan pro-aktifserta bijaksana sebagaiwujud kemampuanmemecahkan masalahdan membuatkeputusan.

Aktif dalammelakukan diskusi.

Tanggap terhadapsuatu masalah danmampu memberikankeputusan yangtepat.

Komponenpenyusunsuatu garam.

Sifat–sifatgaram (asam, basaatau netral).

pH garamyangterhidrolisis.

Konsep

Menganalisis grafik titrasi asam basauntuk menjelaskan sifat garam yangterhidrolisis.

Menenghitung pH larutan garam yangterhidrolisis secara teoritik.

Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan identifikasi

garam dan mempresentasikannya. Mendiskusikan konsep hidrolisis dalam

konteks SETS dalam kelompok.

(Kh) dan pHlarutangaram yangterhidrolisismelaluiperhitungan

Kimia untukSMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.

- Zumdahl,Zumdahl &DeCoste.2007.World ofChemistry.Boston:HoughtonMifflinCompany.

- Internet.- Berbagai

sumberlainnya.

hidrolisisgaram dalamkehidupansehari – haridan mampumenganalisisketerkaitankonsephidrolisisdengan unsur-unsur SETS. Non

SumberDayaManusia

- Kumpulanlaporanpraktikumindividu.

- Kumpulanhasil diskusitentangkonsephidrolisis danketerkaitannya denganSETS.

- Kumpulanpengerjaan

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalamihidrolisis.

Menentukan sifatgaram yangterhidrolisis daripersamaan ionisasi

4.10.a Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan jenisgaram yangmengalami hidrolisis.

Menentukan sifatgaram yangterhidrolisis melaluipercobaan.

Mengukur pH larutangaram melaluipercobaan danmenghitung pHlarutan garam secarateoritik.

410.b Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- hari

Menguraikanketerkaitan unsurSETS dalam topik

Page 169: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

151

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajarantermasuk danketerkaitannya dalamSETS.

hidrolisis danpenerapan konsephidrolisis garamdalam kehidupansehari-hari.

hidrolisisdalam konteksSETS.

Contohpenerapankonsephirolisisgaram.

tes.

1.1 Menyadari adanyaketeraturan larutanpenyangga sebagaiwujud kebesaran TuhanYME dan pengetahuantentang adanyaketeraturan tersebutsebagai hasil pemikirankreatif manusia yangkebenarannya bersifattentatif.

Menyadarikebesaran TuhanYME melaluiciptaanNya danmanfaatnya bagimanusia.

Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai referensi

tentang komponen dan pH larutanpenyangga serta peranannya dalamtubuh makhluk hidup

Mencari informasi tentang darah yangberhubungan dengan kemampuannyadalam mempertahankan pH terhadappenambahan sedikit asam, basa danpengenceran .

Mencari contoh larutan penyangga dalamindustri maupun lingkungan.

Mencari inforormasi tentang konseplarutan penyangga dalam konteks SETS.

Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan tentang:

- Prinsip kerja larutan penyangga- manfaat larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup

Tugas Merancang

percobaanlarutanpenyangga

Observasi Penilaian

aspekpsikomorotikdalammelakukanpercobaandan diskusi.

Penilaianafektif siswasaatpembelajaran

Portofolio Laporan

8 jp x45 menit

Model diktatpraktikumberbasisGuidedDiscovery-Inquiry bervisiSETS.

Buku kimiakelas XI.

- Chang,Raymond.2005. KimiaDasarKonsep-Konsep IntiJilid 2.Jakarta:Erlangga.

- Fajar pratana,Cry, Antuni W.

SumberDayaManusia

- Siswa yangmenyadarikebesaranTuhan YME.

- Siswa yangmemiliki sikapilmiah.

- Siswa yangmemahamipengertianlarutanpenyangga.

- Siswa yangmampumengidentifi-kasi larutanpenyangga

2.1 Menunjukkan perilakuilmiah (memiliki rasaingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka,mampu membedakanfakta dan opini, ulet,teliti, bertanggung jawab,kritis, kreatif, inovatif,demokratis, komunikatif)

Menumbuhkan rasaingin tahu

Jujur dalammenggunakan datapercobaan

Teliti dalammengolah danmenganalisis data

Ulet dalam mencari

Page 170: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

152

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajarandalam merancang danmelakukan percobaanserta berdiskusi yangdiwujudkan dalam sikapsehari-hari.

sumber pengetahuan

Perananlarutanpenyanggadalam tubuhmakhluk hidup

Mengumpulkan data (Eksperimenting) Merancang dan melakukan percobaan

identifikasi larutan penyangga atau tidakdengan menggunakan indikator universalatau pH meter.

Merancang dan melakukan pengaruhlarutan penyangga terhadap penambahansedikit asam, basa atau pengenceran.

Merancang dan melakukan percobaanpembuatan larutan penyangga asam danlarutan penyangga basa dengan pHtertentu.

Mengamati dan mencatat data hasilpercobaan.

Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan menganalisis data untuk

menyimpulkan larutan yang bersifatpenyangga.

Menganalisis komponen larutanpenyangga dan prinsip kerja larutanpenyangga.

Menghitung pH larutan penyangga .Mengkomunikasikan (Communicating)

percobaan. Laporan hasil

diskusi.

Tes tertulis Menyebutkan

kegunaanlarutanpenyanggadalam tubuhmakhlukhidup.

Menjelaskankomponen-komponenpembentukpenyangga

Menganalisisdata untukmenyimpulkan larutanyang bersifatpenyangga

MenghitungpH larutanpenyangga

2009. MariBelajar Kimiauntuk siswaSMA-MA kelasXI.Jakarta:PusatPerbukuanDepdiknas.

- Johari ,Rahmawati.2004. Kimia SMAuntuk Kelas XI.Jakarta: Esis

- Purba,Michael.2007.Kimia untukSMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.

- Zumdahl,Zumdahl &DeCoste.2007.World ofChemistry.Boston:

dan bukanpenyangga.

- Siswa yangterampil dalammelakukanpercobaanuntukmenganalisislarutanpenyanggadan bukanpenyangga.

- Siswa yangmampumenganalisisketerkaitankonseppenyanggadengan unsur-unsur SETS.

- Siswa yangdapatmenyebutkanperananlarutanpenyangga

2.2 Menunjukkanperilakukerjasama, santun,toleran, cintadamai danpeduli lingkungan sertahemat dalammemanfaatkan sumberdaya alam.

Bekerjasama dalamkelompok.

Peduli terhadaplingkungan.

2.3 Menunjukkan perilakuresponsifdan pro-aktifserta bijaksana sebagaiwujud kemampuanmemecahkan masalahdan membuat keputusan

Aktif dalammelakukan diskusi

Tanggap terhadapsuatu masalah danmampu memberikankeputusan yang tepat

3.13 Menganalisis peranlarutan penyanggadalam tubuh makhlukhidup.

Menjelaskan fungsipenyangga dalamtubuh makhluk hidup.

Page 171: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

153

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajaran4.10 Merancang, melakukan,

dan menyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan sifat larutanpenyangga.

Menganalisis larutanpenyangga danbukan penyanggamelalui percobaan.

Membuat larutanpenyangga asamdan larutanpenyangga basa.

Mengukur pH larutanpenyangga melaluipercobaan danmenghitung pHlarutan penyanggadengan adanyapenambahan sedikitasam, basadanpengenceransecara teoritik.

Komponenlarutanpenyangga

Sifat larutanpenyangga

pH larutanpenyangga

Konseplarutanpenyangga

Membuat laporan percobaan penyelidikansifat larutan penyangga dan bukanpenyangga dan mempresentasikanhasilnya dengan komunikatif.

Membuat laporan percobaan pembuatanlarutan penyangga asam dan penyanggabasa dan bukan penyangga danmempresentasikannya dengankomunikatif.

Mengkomunikasikan sifat larutanpenyangga dan manfaat larutanpenyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Mendiskusikan konsep larutanpenyangga dalam konteks SETS danketerkaitannya dengan masing-masingunsur SETS serta menuliskan hasildiskusi.

denganadanyapenambahansedikit asam,basa danpengenceran.

HoughtonMifflinCompany.

- Internet- Berbagai

sumber lainnya

dalam tubuhmakhluk hidupdan dalamkehidupansehari-hari Non

SumberDayaManusia

- Kumpulanlaporanpraktikumindividu.

- Kumpulanhasil diskusitentangkonseplarutanpenyanggadanketerkaitannya denganSETS.

- Kumpulanpengerjaantes.

4.17 Memberi contohpenerapan larutanpenyangga dalam kaitanyadengan SETS

Menjelaskanketerhubungkaitanunsur-unsur SETSyang saling

Page 172: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

154

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk

Pembelajaranmempengaruhidalam topik larutanpenyangga sertamemberikan contohpenggunaan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.

dalamkonteksSETS.

Konseplarutanpenyanggadalamkehidupansehari-hari.

Page 173: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Subjek pembelajaran : Kimia

Materi pokok : Larutan penyangga

Kelas/semester : XI/2

Kelompok target : Kelompok bervisi SETS

Pertemuan ke- : 1, 2, 3, dan 4 (4 pertemuan)

Alokasi Waktu : 8 jam pertemuan x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukansikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuaidengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secaraefektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikatornya1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat larutan penyangga sebagai wujud kebesaran

Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasilpemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator: Menyadari kebesaran Tuhan YME melalui ciptaanNya dan manfaatnya bagi manusia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan sertaberdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

Lampiran 21

Page 174: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

155

Indikator: Rasa ingin tahu Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan sifat larutan asam

(menggunakan data apa adanya dan hasilnya sesuai dengan data percobaan) Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian konsep asam

basa dan pH larutan secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah sertakebenaran hasil)

Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah(dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkunganserta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator: Bekerjasama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah Peduli terhadap lingkungan

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujudkemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.Indikator: Aktif dalam melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah Tanggap terhadap suatu masalah dan mampu memberikan keputusan yang tepat.

3.12 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Menjelaskan fungsi penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untukmenentukan sifat larutan penyangga. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan. Membuat larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Mengukur pH larutan penyangga melalui percobaan dan menghitung pH larutan

penyangga dengan adanya penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran secarateoritik.

410.b Memberi contoh penerapan larutan penyangga dalam kaitanya dengan SETS.

Menjelaskan keterhubungkaitan unsur-unsur SETS yang saling mempengaruhidalam topik larutan penyangga serta memberikan contoh penggunaan larutanpenyangga dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan Afektif (Sikap)

Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa:a. Memiliki motivasi untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya.b. Memiliki kemampuan bekerja sama secara kooperatif dan bertanggungjawab.c. Memiliki kemauan menyampaikan ide dan memberikan penjelasan atas ide yang ia

sampaikan secara komunikatif.d. Memiliki sikap ilmiah seperti disiplin, memiliki rasa ingin tahu, jujur, dan teliti.

2. Tujuan Kognitifa. Siswa dapat menjelaskan pengertiaan larutan penyangga.b. Siswa dapat menjelaskan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.c. Siswa dapat menjelaskan komponen larutan penyangga.

Page 175: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

156

d. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga.e. Siswa dapat mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan penyangga dari hasil

percobaan.f. Siswa dapat menyebutkan cara-cara yang mungkin untuk membuat larutan

penyangga.g. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan adanya penambahan

sedikit asam, basa dan pengenceran.h. Siswa dapat menjelaskan konsep larutan penyangga dalam konteks SETS.i. Siswa dapat menyebutkan contoh kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan

sehari-hari.3. Tujuan Psikomotorik

a. Siswa melaksanakan prosedur percobaan dengan runtut dan benar.b. Siswa terampil dalam menggunakan alat dan bahan dalam percobaan.c. Siswa terampil dalam melakukan pengamatan.

D. Materi Pembelajaran Komponen larutan penyangga Sifat larutan penyangga pH larutan penyangga Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Konsep larutan penyangga dalam konteks SETS Konsep larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hariPenjabaran Materi:

Larutan penyangga adalah suatu larutan yang mampu memepertahankan pHpada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH. Larutanpenyangga terdiri dari (1) asam lemah atau basa lemah (2) garamnya; kedua komponen ituharus ada. Komponen asam mengatasi kenaikan pH sedangkan komponen basa mengatasipenurunan pH sehingga larutan ini mampu melawan perubahan pH ketika terjadipenambahan sedikit asam atau sedikit basa.

Berdasarkan teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuranasam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akanmembentuk larutan penyangga. Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jikalarutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basalemah akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.

Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandungcampuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asamkonjugatnya akan membentuk larutan penyangga.

Page 176: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

157

Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanyauntuk campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkanprinsip berdasarkan Bronsted-Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya (contoha), juga mencakup campuran garam dan garam (contoh b). Tinjau contoh (b), sistemkesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH2PO4 danNa2HPO4 . Jika kedua garam ini dicampurkan, akan terbentuk larutan penyangga.

Kita mengenal ada dua larutan penyangga yaitu;

1. Larutan penyangga asamLarutan penyangga asam terdiri dari asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-

), dan dilambangkan HA/A-. Asam lemah HA hanya terionisasi sebagian kecil menjadi H+ danA-.

Kesetimbangan reaksi HA dilambangkan oleh tetapan ionisasinya Ka yangdirumuskan:

Ka=[ ][ ][ ] atau [ ] = Ka

[ ][ ]Persamaan dinyatakan dalam pH:−Log [ ] =− log Ka – log [ ][ ] ;

pH= p Ka– log [ ][ ]2. Larutan penyangga basa

Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+),dan dilambangkan B/BH+. Asam lemah B hanya terionisasi sebagian kecil menjadi BH+ danOH-.

Kesetimbangan reaksi HA dilambangkan oleh tetapan ionisasinya Ka yangdirumuskan:

Kb= [ ][ ][ ] atau [ ] = Kb[ ][ ]

Persamaan dinyatakan dalam pH:

.−Log [ ] = − log Kb– log [ ][ ] ;

Page 177: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

158

pOH= p Kb– log [ ][ ]pH = 14−pOH

Para ahli kimia juga telah mengembangkan penyangga buatan dengan meniruprinsip kerja larutan penyangga alami. Sebagai contoh, produk bio-zyme yang digunakanuntuk mengontrol pH tanaman hidroponik. Ada dua cara membuat larutan penyangga asamdan larutan penyangga basa. Cara tersebut adalah:

1. Membuat Larutan Penyangga Asam CH3COOH/ CH3COO-

Asam lemah CH3COOH hanya terurai sebagian kecil saja sehingga CH3COO- yangterbentuk sedikit sekali. Dengan demikian, konsentrasi CH3COO- harus dinaikkan untukmembentuk larutan penyangga asam CH3COOH/ CH3COO-.Konsentrasi basa konjugasi CH3COO- dapat dinaikkan dengan cara: Menambahkan garam seperti CH3COONa ke dalam asam lemah CH3COOH

CH3COONa (aq) → CH3COO-(aq) + Na+

(aq)

Menambahkan basa kuat seperti NaOH ke dalam asam lemah CH3COOH berlebih. JumlahCH3COOH harus berlebih agar setelah NaOH habis bereaksi masih terdapat cukupCH3COOH sebagai komponen asam larutan penyangga.CH3COOH (aq) + NaOH(aq → CH3COO-

(aq) + Na+(aq) + H2O(l)

2. Membuat Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+

Basa lemah NH3 juga terurai sebagian kecil sehingga NH4+ yang terbentuk sedikit

sekali. Dengan demikian, konsentrasi NH4+ harus dinaikkan untuk membentuk larutan

penyangga basa NH3/NH4+.

Konsentrasi basa konjugasi NH4+ dapat dinaikkan dengan cara:

Menambahkan garam seperti NH4Cl ke dalam basa lemah NH3.

NH4Cl(aq) → NH4+

(aq) + Cl-(aq)

Menambahkan asam kuat seperti HCl ke dalam basa lemah NH3 berlebih. Jumlah NH3

awal harus berlebih agar setelah HCl habis bereaksi, masih terdapat cukup NH3 sebagaikomponen basa larutan penyangga.NH3 (aq) + HCl(aq) → NH4

+(aq) + Cl-(aq)

Bufer sangat penting dalam sistem kimia dan biologi. pH manusia sangat beragamdari satu cairan ke cairan berikutnya; misalnya, pH darah adalah sekitar 7,4, sementara pHcairan lambung sekitar 1,5. Reaksi biokimia dalam tubuh kita, terutama reaksi yangmelibatkan enzim berlangsung pada lingkungan pH yang terkontrol agar dicapai hasil yangmaksimal. Enzim sangat sensitif terhadap perubahan pH. Adanya perubahan pH sedikit sajaakan menurunkan aktivitas katalik suatu enzim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu larutanpenyangga untuk mempertahankan harga pH dalam proses biokimia.

E. Motode dan pendekatan pembelajaranModel pembelajaran; Guided Discovery- Inquiry.

Metode pembelajaran:

Page 178: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

159

Ceramah Diskusi Kelompok Praktikum Pemberian tugas. Latihan soal

Visi: SETS

Page 179: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

160

F. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan ke-1 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar

kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak

dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.

Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan

sebelumnya seperti di bawah ini.“Apa yang kalian ketahui tentang larutan yang bersifat asamdan larutan yang bersifat basa?”“ Pernahkah kalian melihat orang yang sedang diinfus?“ Pernahkah kalian menggunkan obat tetes mata?

Stimulasi Guru memberikan sedikit penjelasan tentang kegunaan larutan

penyangga dalam industri pertanian (Bio-zyme) dan dalamkesehatan (Penyangga pada cairan intravena) untukmenumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa.

15 menit

Inti Observasi Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan

penyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga. Siswa mencari informasi peranan penyangga dalam tubuh

makhluk hidup contohnya penyangga dalam darah dan air ludah.

Siswa mencari informasi cara menghitung pH larutanpenyangga.

Menanya Mengajukan pertanyaan bagaimana terbentuknya larutan

penyangga. Mengapa larutan penyangga pHnya relatif tidak berubah

dengan penambahan sedikit asam atau basa. Apa manfaat larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data asam lemah/kuat dan basa

lemah/kuat. Siswa mengumpulkan data dari berbagai referensi mengenai

macan larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.

70 menit

Page 180: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

161

Mengasosiasi Siswa menganalisis sifat larutan penyangga dan bukan

penyangga. Siswa menganalisis prinsip kerja larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup contohnya penyangga dalam darah danair ludah.

Siswa menganalisis soal untuk menghitung pH larutanpenyangga.

Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil analisisnya mengenai sifat dan

prinsip kerja larutan penyangga. Siswa mengkomunikasikan jawaban pada soal (persiapan

teoritik) yang tercantum dalam diktat dan soal – soal darireferensi lainnya.

Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap hasil analisis dari siswa.

Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.

Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan larutanpenyangga dan bukan penyangga.

Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang mampumengkomunikasikan hasil analisis sifat dan prinsip larutanpenyangga serta perhitungan pHnya dihadapan teman-temansekelas.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.

5 menit

Page 181: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

162

Pertemuan ke-2 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar

kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak

dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.

Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan

sebelumnya seperti di bawah ini.“Apa yang kalian ketahui tentang larutan yang bersifat asamdan larutan yang bersifat basa?”“Sebutkan minimal tiga asam kuat, asam lemah, basa kuat danbasa lemah!”

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

15 menit

Inti Observasi Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan

penyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga danpenerapan larutan penyangga dalam industri makanan danminuman.

Menanya Siswa menanya tentang cara mengidentifikasi suatu larutan

penyangga.Merumuskan masalah Siswa diberikan suatu permasalahan yang tercantum pada

model diktat. Siswa didorong dan dibimbing oleh guru dalam kerja kelompok

untuk meyelesaikan permasalahan yang ada.Merumuskan hipotesis Siswa dengan dibimbing guru merumuskan hipotesis dari

permasalahan yang disajikan berkaitan dengan konsep larutanpenyangga.

Mengidentifikasi variabel Siswa dengan dibimbing guru menentukan variabel kontrol,

variabel terikat dan variabel bebas berdasarkan perumusanhipotesis yang telah diajukan.

Mengumpulkan data

70 menit

Page 182: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

163

Siswa merumuskan tujuan dan mendiskusikan rancanganpercobaan membandingkan pH larutan penyangga dan nonpenyangga setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basakuat, dan pengenceran sebagaimana yang ditugaskan dalammodel diktat praktikum.

Mengasosiasi Siswa menganalisis suatu permasalahan yang telah diberikan

dan menghubungkan dengan sifat larutan penyangga.Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikan

larutan penyangga dan bukan penyangga. Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikan

buffer fosfat dalam minuman bersoda. Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapan

terhadap rancangan percobaan yang disusun oleh siswa.Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan

melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.

Guru memberikan tugas untuk mempersiapkan alat dan bahanyang akan dipakai dalam praktikum pertemuan selanjutnya.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.

5 menit

Page 183: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

164

Pertemuan ke-3 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan

siswa untuk melaksanakan praktikum. Guru memberikan kata-kata bijak untuk memotivasi siswa. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan

sebelumnya seperti di bawah ini.“Jelaskan pengertian larutan penyangga!”“Bagaimana cara kerja larutan penyangga?”“ Jelaskan sifat larutan penyangga!”“Jelaskan komponen larutan penyangga asam dan penyanggabasa!”“Bagaimana cara menghitung pH larutan penyangga?”

15 menit

Inti Observasi Siswa mengukur pH berbagai macam larutan yang telah

disediakan oleh guru (tercantum dalam model diktat) denganmengamati perubahan warna indikator universal ataumenggunakan pH meter.

Siswa mengobservasi minuman bersoda apakah mengandungbuffer fosfat atau tidak.

Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutanpenyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga.

Siswa mencari informasi mengenai cara membuat larutanpenyangga.

Siswa mengobservasi bahan-bahan dari asam kuat/lemah, basakuat/lemah dan garamnya untuk membuat larutan penyanggaasam/basa dengan pH tertentu.

Menanya Mengapa larutan penyangga pHnya relatif tidak berubah

dengan penambahan sedikit asam atau basa dan pengenceran. Siswa menanya cara menyiapkan komponen bahan membuat

larutan penyangga asam/basa dengan pH tertentu.Mengumpulkan data Siswa mencatat hasil pengukuran pH pada percobaan 1

kemudian membandingkan pH larutan penyangga dan nonpenyangga setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basakuat, dan pengenceran sebagaimana yang ditugaskan dalammodel diktat praktikum dalam kelompoknya.

70 menit

Page 184: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

165

Siswa mencatat hasil penyelidikan buffer fosfat dalamminuman bersoda.

Siswa mengukur pH larutan penyangga asam/basa yang telahdibuat dalam percobaan.

Mengasosiasi Siswa menganalisis hasil percobaan kemudian mengidentifikasi

manakah larutan penyangga dan bukan penyanggaberdasarkan sifat dan prinsip kerja larutan penyangga.

Siswa mengolah dan menganalisis data untuk membuat larutanpenyangga dengan pH tertentu.

Siswa membandingkan hasil pengukuran pH larutan penyanggayang telah dibuat dengan pH larutan penyangga yangdiinginkan.

Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan mengidentifikasi

larutan penyangga dan bukan penyangga. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan penyelidikan buffer

fosfat dalam minuman bersoda. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan membuat larutan

penyangga asam dan penyangga basa. Siswa menyerahkan laporan sementara/data hasil pengamatan

kepada guru. Guru mengoreksi hasil laporan sementara siswa.

Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporanpercobaan.

Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi praktikumpembuatan larutan penyangga asam dan penyangga basa.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.

5 menit

Page 185: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

166

Pertemuan ke-4 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan tugas laporan

percobaan yang telah dilakukan. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-

kata motivasi. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari praktikum yang akan

dilakukan. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur SETS dan

keterhubungkaitannya antara unsur-unsurnya.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam

mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuanawal siswa seperti:

. “Bagaiamana sifat larutan penyangga?”“Bagaimana cara membentuk larutan penyangga asam dan

larutan penyangga basa?”“Sebutkan manfaat dari larutan penyangga?”

15 menit

Inti Observasi Mencari informasi keterhubungkaitan konsep larutan penyangga

dengan unsur-unsur SETS.Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kegunaan

larutan penyangga dan keterhubungkaitannya dengan unsur SETSmelalui diskusi kelompok.

Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data tentang larutan penyangga dalam

konteks SETS.Mengasosiasi Siswa menganalisis keterhubungkaitan antara konsep larutan

penyangga dengan unsur-unsur SETS melaui diskusi kelompok.Mengkomunikasikan (Communicating) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai

konsep larutan penyangga dalam konteks SETS denganmenggunakan tata bahasa yang benar.

Siswa memberikan tanggapan maupun pertanyaanantarkelompok saat presentasi .

Guru membimbing jalannya presentasi dan memberikan koreksijika didapati konsep yang salah pada siswa.

70 menit

Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan 5 menit

Page 186: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

167

melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.

Guru memberikan tugas untuk mempelajari bab berikutnya. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang melakukan

diskusi dengan baik. Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –

kata motivasi.

G. Media, Alat dan Sumber BelajarMedia : Papan tulis, proyektor dan laptop, slide.Sumber Belajar:

a. Model diktat praktikum berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.b. Buku kimia yang relevan

Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Fajar pratana, Cry, Antuni W. 2009. Mari Belajar Kimia untuk siswa SMA-MA kelasXI. Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.Johari , Rahmawati.2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: EsisPurba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.Zumdahl,Zumdahl & DeCoste. 2007. World of Chemistry. Boston: Houghton Mifflin

Company.c. Internet.

H. Produk PembelajaranSumber Daya Manusia (SDM)- Siswa yang menyadari kebesaran Tuhan YME.- Siswa yang memiliki sikap ilmiah.- Siswa yang memahami pengertian larutan penyangga.- Siswa yang mampu mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan penyangga.- Siswa yang terampil dalam melakukan percobaan untuk menganalisis larutan

penyangga dan bukan penyangga.- Siswa yang mampu menganalisis keterkaitan konsep penyangga dengan unsur-

unsur SETS.- Siswa yang dapat menyebutkan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk

hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.Non Sumber Daya Manusia- Kumpulan laporan praktikum individu.- Kumpulan hasil diskusi tentang konsep larutan penyangga dan keterkaitannya

dengan SETS.- Kumpulan pengerjaan soal kognitif.

I. Evaluasi program dan Evaluasi Hasil BelajarEvaluasi Program:Kecukupan dan kesesuaian perencanan , pelaksanan dan evaluasi melalui observasi diri,kelompok serta proses oleh guru dan siswa.

Page 187: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

168

Evaluasi Hasil Belajar:

1. Penilaian KognitifPenilaian kognitif berupa tes tertulis/soal-soal tentang hidrolisis garam dan

portofolio berupa laporan percobaan.

a. Prosedur: Tertulisb. Instrumen: lembar soal kognitif dan rubik penilaian portofolio.Soal Evaluasi Kognitif:

1. Jelaskan pengertian larutan penyangga!2. Sebutkan dua peranan larutan penyangga dalam makhluk hidup dan dalam

kehidupan sehari-hari!3. Jelaskan komponen penyangga asam dan penyangga basa!4. Analisislah prinsip kerja larutan penyangga dalam darah!5. Berdasarkan data berikut analisislah manakah yang termasuk larutan

penyangga!Larutan Sampel A Sampel B Sampel C

pH awal 7 4 8Ditambah sedikit asam 5 3,99 7Ditambah sedikit basa 9 4,01 9Ditambah air ( diencerkan) 7 4 8

6. Bagaimanakah cara membuat larutan penyangga asetat dengan pH 5! (KaCH3COOH = 1,8 x 10-5).

7. Jika 100 mL CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL CH3COONa 0,1 M,Berapakah pH larutan penyangga tersebut! Ka CH3COOH= 1,8 x 10-5?

8. Analisislah konsep penyangga pada produk minuman bersoda dalamkonteks SETS!

2. Penilaian AfektifMengobservasi perilaku siswa secara langsung ketika proses praktikum berlangsung.

a. Prosedur : Observangsi langsungb. Instrumen: Lembar Observasi

3. Penilaian psikomotorikMengobservasi kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatanpraktikum.

a. Prosedur : Observangsi langsungb. Instrumen: Lembar Pengamatan.

Mahasiswa Peneliti

Risqiatun Nikmah

NIM 4301410022

Pekalongan, 6 Januari 2014

Page 188: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

169

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Subjek pembelajaran : Kimia

Materi pokok : Hidrolisis garam

Kelas/semester : XI/2

Kelompok target : Kelompok bervisi SETS

Pertemuan ke- : 1,2,dan 3 ( 3 pertemuan)

Alokasi Waktu : 8 jam pertemuan x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukansikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindaksecara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidahkeilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikatornya1.2 Menyadari adanya keteraturan sifat hidrolisis garam sebagai wujud kebesaran Tuhan

YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan sebagai hasil pemikiran kreatifmanusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator: Menyadari kebesaran Tuhan YME melalui ciptaanNya dan manfaatnya bagi manusia.

2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,

Page 189: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

170

inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan sertaberdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator: Rasa ingin tahu Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan sifat larutan asam

(menggunakan data apa adanya dan hasilnya sesuai dengan data percobaan) Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian konsep asam

basa dan pH larutan secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah sertakebenaran hasil)

Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah(dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).

2.5 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkunganserta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator: Bekerjasama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah Peduli terhadap lingkungan

2.6 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujudkemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.Indikator: Aktif dalam melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah Tanggap terhadap suatu masalah dan mampu memberikan keputusan yang tepat.

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan ionisasi

4.10a Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untukmenentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

Menentukan sifat garam yang terhidrolisis melalui percobaan. Mengukur pH larutan garamm melalui percobaan dan menghitung pH larutan garam

secara teoritik.410.b Menjelaskan konsep hidrolisis garam pada kehidupan sehari- hari termasuk dan

keterkaitannya dalam SETS.

Menguraikan keterkaitan unsur SETS dalam topik hidrolisis dan penerapan konsephidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan Afektif (Sikap)

Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkansiswa:a. Memiliki motivasi untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya.b. Memiliki kemampuan bekerja sama secara kooperatif dan

bertanggungjawab.c. Memiliki kemauan menyampaikan ide dan memberikan penjelasan atas ide

yang ia sampaikan secara komunikatif.

Page 190: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

171

d. Memiliki sikap ilmiah seperti disiplin, memiliki rasa ingin tahu, jujur, danteliti.

2. Tujuan Kognitifa. Siswa dapat menjelaskan pengertian hidrolisis garam.b. Siswa dapat mengidentifikasi sifat garam yang terhidrolisis melalui

percobaan.c. Siswa dapat menganalisis rumus suatu garam dan memprediksi sifatnya

berdasarkan komponen pembetukannya.d. Siswa dapat menghitung pH suatu larutan garam yang mengalami hidrolisis.e. Siswa dapat menguraikan keterkaitan unsur SETS dalam topik hidrolisis

garam.f. Siswa dapat menyebutkan minimal dua peranan hidrolisis garam dalam

kehidupan sehari-hari.3. Tujuan Psikomotorik

a. Siswa melaksanakan prosedur percobaan dengan runtut dan benar.b. Siswa terampil dalam menggunakan alat dan bahan dalam percobaan.c. Siswa terampil dalam melakukan pengamatan.

D. Materi Pembelajaran Komponen penyusun suatu garam Sifat garam yang terhidrolisis pH garam yang terhidrolisis Konsep hidrolisis garam dalam konteks SETS Contoh penerapan konsep hidrolisis garam

Penjabaran Materi:Larutan garam dalam air dapat bersifat netral, asam, atau basa. Hal ini bergantung

pada jenis komponenen asam dan basa pembentuknya. Lebih tepatnya, ditentukan olehkekuatan asam basa konjugasi dari komponene asam basa pembentuknya. Komponen garamyang berupa asam basa lemah mempunyai basa asam konjugasi yang relatif kuat. Jadi, dapatbereaksi dengan air atau terhidrolisis. Sebaliknya, komponen garam yang berupa asam basakuat mempunyai basa asam konjugasi lemah, sehingga tidak dapat terhidrolisis dan larutangaramnya bersifat netral ( pH = 7, Ka= Kb). Ada 3 macam garam yang akan terhidrolisis yaitu;1. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam amonium klorida (NH4Cl) berasal dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH3). Didalam air garam ini akan terionisasi sempurna membentuk NH4

+ dan Cl-. NH4+ bersifat

asam kuat karena berasal dari basa lemah, sedangkan Cl- bersifat lemah karena berasaldari asam kuat. Jadi hanya NH4

+ yang akan terhidrolisis.NH4Cl(aq)→ NH4

+(aq) + Cl-(aq)

(NH4+

(aq) = asam konjugasi kuat, Cl-(aq) = basa konjugasi lemah)

NH4+

(aq) + H2O↔ NH3(aq) + H3O+(aq)

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Ion H3O+ yang terbentukmenunjukkan bahwa larutan garam ini bersifat asam.pH larutan garam dari asam kuat dan basa lemah ini dapat dihitung dengan rumus:

[H+] = [ ]2. Garam dari asam lemah dan basa kuat

Page 191: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

172

Garam natrium asetat (CH3COONa) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat(NaOH). Di dalam air, garam ini akan terhidrolisis sempurna membentuk CH3COO- danNa+. CH3COO- bersifat kuat karena berasal dari asam lemah, sedangkan Na+ bersifatlemah karena berasal dari basa kuat. Jadi, hanya CH3COO- yang dapat terhidrolisis.CH3COONa(aq)→ CH3COO-

(aq) + Na+(aq)

(CH3COO-(aq) ) = basa konjugasi kuat, Na+

(aq) = asam konjugasi lemah)CH3COO-

(aq) + H2O↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Ion OH- yang terbentuk menunjukkanbahwa larutan garam ini bersifat basa.pH larutan garam dari asam kuat dan basa lemah ini dapat dihitung dengan rumus:

[OH-] = [ ]3. Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam amonium asetat (NH4CH3COO) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basalemah (NH3). Di dalam air, garam ini akan terionisasi sempurna membentuk CH3COO-

dan NH4+. CH3COO- dan NH4

+ bersifat kuat karena berasal dari asam dan basa lemah. JadiCH3COO- dan NH4

+ dapat terhidrolisis.NH4 CH3COO(aq)→ CH3COO-

(aq) + NH4+

(aq)

(CH3COO-(aq) ) = basa konjugasi kuat, NH4

+(aq) = asam konjugasi kuat)

CH3COO-(aq) + H2O↔ CH3COOH(aq) + OH-

(aq)

NH4+

(aq) + H2O↔ NH3(aq) + H3O+(aq)

Masing-masing reaksi hidrolisis membentuk ion OH- dan H3O+. pH bergantung padaperbandingan konsentrasi OH- dan H3O+, atau bergantung pada tetapan ionisasi asamlemah (Ka) dan basa lemah (Kb).

[H+] =

E. Motode dan pendekatan pembelajaranModel pembelajaran; Guided Discovery- Inquiry.

Metode pembelajaran:

Ceramah Diskusi Kelompok Praktikum Pemberian tugas.

Visi: SETS

Page 192: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

173

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar

kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak

dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.

Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalammempelajari topik yang akan dibahas dan menggalipengetahuan awal siswa seperti:

. “Masih ingatkah kalian tentang larutan asam dan basa?”“Bagaimanakah sifat asam dan basa?”“Sebutkan beberapa asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa

lemah!”. “Jelaskan kegunaan hidrolisis garam?” Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-

masing kelompok terdiri dari 4 siswa.Stimulasi Guru menjelaskan tentang contoh penggunaan garam dalam

kehidupan sehari-hari seperti garam yang terkandung dalamproduk pemutih pakaian dan garam pada pupuk ZA.

15 menit

Inti Observasi Siswa mengamati peta konsep hidrolisis garam yang tercantum

pada diktat praktikum. Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait hidrolisis garam

seperti yang tertulis pada soal (persiapan teoritik) dalam diktatmaupun pertanyaan dari referensi lainnya.

Guru memberikan latihan soal menentukan pH suatu garamyang mengalami hidrolisis dan menentukan tetapan hidrolisis(Kh)

Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentangpengertian hidrolisis garam dan sifat – sifat garam yangmengalami hidrolisis.

70 menit

Page 193: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

174

Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat

garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana caramembuktikan sifat suatu garam yang telah kalian analisis padapertemuan kemarin?

Merumuskan masalah Siswa diberikan suatu permasalahan yang tercantum pada

model diktat praktikum. Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama merumuskan

masalah.Merumuskan hipotesis Siswa dengan dibimbing guru merumuskan hipotesis dari

permasalahan yang disajikan berkaitan dengan konsephidrolisis garam dalam lingkungan di sekitar kita.

Mengidentifikasi variabel Siswa dengan dibimbing guru menentukan variabel kontrol,

variabel terikat dan variabel bebas berdasarkan perumusanhipotesis yang telah diajukan.

Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dari berbagai macam referensi

tentang larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basalemah.

Siswa mengumpulkan data melalui studi pustaka berupa daftarnama garam yang nantinya akan diprediksi apakah bersifatasam, basa atau netral.

Siswa merumuskan tujuan dan mendiskusikan rancanganpercobaan menyelidiki sifat-sifat garam yang terhidrolisissebagaimana yang ditugaskan dalam model diktat praktikumdalam kelompoknya.

Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan untukpertemuan berikutnya.

Mengasosiasi Siswa menganalisis berbagai pertanyaan yang tercantum dalam

model diktat. Siswa menganalisis daftar nama garam dan rumus kimianya

apakah mengalami hidrolisis atau tidak dan memprediksisifatnya ( asam,basa atau netral).

Siswa menentukan grafik hubungan perubahan harga pH padatitrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang

Page 194: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

175

terhidrolisis Siswa menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan

garam yang terhidrolisis melalui perhitungan. Siswa menganalisis suatu permasalahan yang telah diberikan

dan mencoba menghubungkan dengan materi sifat hidrolisisgaram yang telah mereka pelajari.

Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil analisis dari daftar nama

garam yang mereka peroleh dari studi pustaka. Siswa mengkomunikasikan jawaban pada soal (persiapan

teoritik) yang tercantum dalam diktat dan soal – soal darireferensi lainnya.

Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap hasil analisis dari siswa.

Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikansifat-sifat garam yang terhidrolisis kepada guru.

Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap rancangan percobaan penyelidikan sifat – sifat garamyang terhidrolisis yang akan dilakukan oleh siswa.

Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa untukmengungkapkan apa-apa yang telah dipelajari.

Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan konsep hidrolisisgaram yang telah dipelajari.

Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi praktikumtentang penyelidikan sifat – sifat garam.

Guru memberikan tugas untuk membaca materi berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan

motivasi.

5 menit

Page 195: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

176

Pertemuan ke-2 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan

siswa dalam melakukan praktikum. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-

kata motivasi Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari praktikum yang

akan dilakukan.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam

mempelajari topik yang akan dibahas dan menggalipengetahuan awal siswa seperti:“Jelaskan pengertian dari hidrolisis?”“Jelaskan sifat – sifat garam yang mengalami hidrolisis?”

15 menit

Inti Mengamati ( Observing) Siswa melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan

kertas lakmus, indikator universal atau pH meter.Menanya Siswa bertanya tentang prosedur praktikum yang akan mereka

lakukan dalam percobaan.Mengumpulkan data (Eksperimenting) Siswa melakukan percobaan mengidentifikasi sifat larutan

beberapa garam yang telah tersedia kemudianmengelompokkannya berdasarkan sifatnya ( percobaan 1).

Siswa melaukan percobaan untuk membuktikan hipotesis danmenyelesaikan masalah ( percobaan 2).

Mengasosiasi (Associating) Siswa mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari

percobaan penyelidikan sifat garam pada percobaan 1. Siswa menganalisis data hasil percobaan 2 untuk menjawab

rumusan permasalah dan membuktikan hipotesis. Siswa menyerahkan laporan sementara/data hasil pengamatan

kepada guru.

70 menit

Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.

Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil percobaanpercobaan 1 dan percobaan 2.

5 menit

Page 196: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

177

Guru memberikan tugas untuk membuat laporan praktikumsecara individu.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.

Pertemuan ke-3 ( 2 jp x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memerikas kehadiran siswa. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-

kata motivasi. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur SETS dan

keterhubungkaitannya antara unsur-unsurnya.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam

mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuanawal siswa seperti:

. “Sebutkan sifat – sifat garam yang terhidrolisis!”

15 menit

Inti Observasi Siswa mengamati label produk pasar yang mengandung garam

seperti yang ditugaskan dalam diktat praktikum. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang

kandungan garam pada berbagai macam produk pasar. Mencari informasi keterhubungkaitan konsep hidrolisis garam

dengan unsur-unsur SETS.Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat garam

yang terkandung dalam produk.Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data daftar garam yang terkandung dalam

produk. Siswa mengumpulkan data dari berbagai macam referensi

tentang sifat garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah

Siswa mengumpulkan data tentang konsep hidrolisis garamdalam konteks SETS.

Mengasosiasi Siswa menganalisis daftar nama garam dan rumus kimianya

apakah mengalami hidrolisis atau tidak dan memprediksi

70 menit

Page 197: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

178

sifatnya ( asam,basa atau netral) yang terkandung dalamberbagai macam produk.

Siswa menganalisis keterhungkaitan antara unsur-unsur SETSdengan konsep hidrolisis melaui diskusi kelompok.

Mengkomunikasikan (Communicating) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai

konsep hidrolisis dalam konteks SETS dan keterkaitannya denganmasing-masing unsur SETS dan dengan menggunakan tatabahasa yang benar.

Siswa memberikan tanggapan maupun pertanyaanantarkelompok saat presentasi .

Guru membimbing jalannya presentasi dan memberikan koreksijika didapati konsep yang salah pada siswa.

Penutup Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama menyimpulkanhasil presentasi.

Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi babselanjutnya.

Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang melakukandiskusi dengan baik.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.

5 menit

G. Media, Alat dan Sumber BelajarMedia : Papan tulis, proyektor dan laptop, slide.Sumber Belajar:

a. Model diktat praktikum berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.b. Buku kimia,

Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Fajar pratana, Cry, Antuni W. 2009. Mari Belajar Kimia untuk siswa SMA-MA kelasXI. Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.Johari , Rahmawati.2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: EsisPurba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.Zumdahl,Zumdal & DeCoste. 2007. World of Chemistry. Boston: Houghton Mifflin

Company.c. Internet.

H. Produk PembelajaranSumber Daya Manusia (SDM)- Siswa yang menyadari kebesaran Tuhan YME.- Siswa yang memiliki sikap ilmiah yang baik.- Siswa yang memahami pengertian hidrolisis garam.- Siswa yang mampu mengukur dan menghitung pH larutan garam.- Siswa yang terampil dalam melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat

garam:netral, asam, atau basa.

Page 198: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

179

- Siswa yang memahami peranan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari – hari danmampu menganalisis keterkaitan konsep hidrolisis dengan unsur-unsur SETS.

Non Sumber Daya Manusia- Kumpulan laporan praktikum individu.- Kumpulan hasil diskusi tentang konsep hidrolisis dan keterkaitannya dengan SETS.- Kumpulan pengerjaan tes.

I. Evaluasi program dan Evaluasi Hasil BelajarEvaluasi Program:Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui observasidiri, kelompok serta proses oleh guru dan siswa.Evaluasi Hasil Belajar:1. Penilaian Kognitif

Penilaian kognitif berupa tes tertulis/soal-soal tentang hidrolisis garam danportofolio berupa laporan percobaan.

a. Prosedur: Tertulisb. Instrumen: lembar soal kognitif dan rubik penilaian portofolio.

2. Soal evaluasi kognitif:1. Jelaskan pengertian hidrolisis garam?2. NaCl NH4CN CH3COONa CH3COOK

NH4Cl CH3COONH4 NaHCO3 Na2SO4

NaNO3 FeCl3 NiSO4 HCOONaDari data garam di atas, manakah garam yang terhidrolisis sempurna,terhidrolisis sebagian dan tidak bisa terhidrolisis ?

3. Dari data garam nomor 4, sebutkan sifat garam tersebut apakah termasukgaram asam, garam basa atau netral!

4. Berapakah pH larutan CH3COONa 0,1 M, jika ka = 10-5?5. Jelaskan produk pupuk amonium sulfat dalam konteks SETS!

3. Penilaian AfektifMengobservasi perilaku siswa secara langsung ketika proses praktikum berlangsung.

c. Prosedur : Observangsi langsungd. Instrumen: Lembar Observasi

4. Penilaian psikomotorikMengobservasi kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatanpraktikum.

b. Prosedur : Observangsi langsungc. Instrumen: Lembar Pengamatan.

Mahasiswa Peneliti

Risqiatun Nikmah

NIM 4301410022

Pekalongan, 6 januari 2014

Page 199: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

180

Lampiran 22

DAFTAR NAMA SISWA DALAM UJI COBA SKALA KECIL

No. NAMA SISWA KELAS KODE

1. AYU RAHMAWATI XI IPA 5 S-012. ELA ATIKA XI IPA 5 S-023. M. MIFTAKHUL HUDA XI IPA 2 S-034. INTAN ALFINA N XI IPA 2 S-045. ANNISA RAHMA F XI IPA 4 S-056. RAHMA DEMY FITRIA IBRATI XI IPA 4 S-06

Page 200: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

181

Page 201: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

182

Lampiran 23

Page 202: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

183

Page 203: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

184

ANALISIS HASIL TANGGAPAN SISWA PADA UJI COBA SKALA KECIL

No. KODE NILAI TIAP BUTIR ANGKETjumlah Skor

maksimum

kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 S-01 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48 60 Layak

2 S-02 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 48 60 Layak

3 S-03 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak

4S-04 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 51 60

Sangatlayak

5 S-05 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 43 60 Layak

6 S-06 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 48 60 Layak

jumlah 20 21 18 19 19 21 18 17 19 18 19 17 19 19 19 283

Rata-rata tiap aspek 3,3 3,5 3 3,2 3,2 3,5 2,9 3,1 3,2 3 3,2 3,1 3,2 3,2 3,2 47

2 3 0 1 2 3 0 0 2 0 1 0 0 1 1

4 3 6 5 3 3 6 5 3 6 5 5 6 5 5

0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah siswa yang menyatakan sangat layak 1

Jumlah siswa yang menyatakan layak 5

Rata-rata penilaian secara klasikal47

(Layak)

Keterangan:Kriteria penilaian48 < ≤ 60 = Sangat layak37 < ≤ 48 = Layak

26< ≤ 37 = Cukup layak

15< ≤ 26 = Kurang layak

Lampiran 24

Page 204: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

185

DAFTAR NAMA SISWA PADA UJI COBA SKALA LUAS (SISWA KELAS XI IPA 1)

No. NAMA SISWA KODE

1. ADI ANGGORO R-01

2. ARDIA LINTANG PRAMESTI R-02

3. AULINADIA KHALIFASATI R-03

4. AVID WAHYU PERMADI R-04

5. BHILLA ALIFFITRIA R-05

6. DEWI RAHMAWATI R-06

7. DIANA PRAMESTI AYU N. R-07

8. DITA ARIANI R-08

9. DODI ADI BUDIARTO R-09

10. DWI KOMALASARI R-10

11. GALUH PRIMA SHOLAWATI R-11

12. HADI PRANOTO R-12

13. HILDA PURNAMASARI R-13

14. HISYAM ABDUL KHOLIQ R-14

15. LIANDITYA RIVALDI R-15

16. MANGGAR ARUM ARISTRI R-16

17. MAULIDA CAHYANINGFADHILAH

R-17

18. MOHAMMAD FAIRUZZABAADY R-18

19. NIKTUN NAFILAH R-19

20. NOVY FITRIANI R-20

21. NUR KAMILLAH FITRIANI R-21

22. OKTAFIANI PERMATA DEWI R-22

23. RISKI DWI FASTIANA R-23

24. SITI MAGHFIROH R-24

25. THAFAKI MAFRUDHAAHDIYAKA

R-25

26. TRI APRILINA R-26

27. TRI PUTRI NUR MILATI R-27

28. USWATUN KHASANAH R-28

29. YUNIA LATHIFA R-29

30. ZULFA AYU MALINDA R-30

KELOMPOKPRAKTIKUM

ANGGOTA KODE

1. BHILLA ALIFFITRIA R-05

HILDA PURNAMASARI R-13

MANGGAR ARUM ARISTRI R-16

MAULIDA CAHYANINGFADHILAH

R-17

TRI APRILINA R-26

2. DITA ARIANI R-08

DODI ADI BUDIARTO R-09

MOHAMMADFAIRUZZABAADY

R-18

TRI PUTRI NUR MILATI R-27

3. AULINADIA KHALIFASATI R-03

GALUH PRIMA SHOLAWATI R-11

NIKTUN NAFILAH R-19

RISKI DWI FASTIANA R-23

4. DEWI RAHMAWATI R-06

DWI KOMALASARI R-10

YUNIA LATHIFA R-29

ZULFA AYU MALINDA R-30

5. ADI ANGGORO R-01

HADI PRANOTO R-12

HISYAM ABDUL KHOLIQ R-14

LIANDITYA RIVALDI R-15

6. ARDIA LINTANG PRAMESTI R-02

AVID WAHYU PERMADI R-04

NOVY FITRIANI R-20

OKTAFIANI PERMATA DEWI R-22

USWATUN KHASANAH R-28

7. DIANA PRAMESTI AYU N. R-07

NUR KAMILLAH FITRIANI R-21

SITI MAGHFIROH R-24

THAFAKI MAFRUDHAAHDIYAKA

R-25

Lampiran 25

Page 205: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

186

KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Kompetensi Dasar Indikator Jenjang soal JumlahC1 C2 C3 C4

Menganalisis garam-garamyang mengalami hidrolisis.

Menentukan sifat garamyang terhidrolisis daripersamaan ionisasi

40(23),

32(19),42(25),

3

Merancang, melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasil percobaanuntuk menentukan jenisgaram yang mengalamihidrolisis.

Menentukan ciri- cirigaram yang terhidrolisismelalui percobaan.

30(17),33(20),

2

Mengukur danmenghitung pH larutangaram yang terhidrolisis.

35(21),37(22),

45(28),

3

Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- haritermasuk dan keterkaitannyadalam SETS.

Menguraikan keterkaitanunsur SETS dalam topikhidrolisis dan penerapankonsep hidrolisis garamdalam kehidupan sehari-hari

31(18),43(26),44(27),

41(24),

4

Menganalisis peran larutanpenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.

Menjelaskan fungsipenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.

24(15),

1

Merancang, melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasil percobaanuntuk menentukan sifatlarutan penyangga.

Menganalisis larutanpenyangga dan bukanpenyangga melaluipercobaan.

15(10),50(30),

3(1), 4(2)

11(8),14(9),

6

Membuat larutanpenyangga asam danlarutan penyangga basa.

6 (3),10 (7)

7 (4),8(5),9 (6),

5

Menentukan danmenghitung pH dan pOHlarutan penyangga.

16(11),

26(16),

2

Menghitung pH larutanpenyangga denganmenambahkan sedikitasam,sedikit basa danpengenceran.

23(14),

1

Lampiran 26

Page 206: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

187

Memberi contoh penerapanlarutan penyangga dalamkaitanya dengan SETS

Menjelaskanketerhubungkaitan unsur-unsur SETS yang salingmempengaruhi dalamtopik larutan penyanggaserta memberikan contohpenerapan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.

48(29),

21(12),22(13),

3

Presentase 0% 27 % 30% 43% 30

Page 207: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

188

Spesifikasi Keterampilan Proses Sains pada Soal Pretest danPosttest

KPS IndikatorNomor Soal Jumlah

Soal

Melakukan Pengamatan (Observasi)

Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda.

Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyatapada objek atau peristiwa.

Menggunakan indera penglihatan.

32 (19), 40(23)

2

Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara tentang pengaruhvariabel manipulasi terhadap variabel respon.

3 (1), 30 (17) 2

Merencanakan Penelitian/ Penyelidikan Menentukan alat dan bahan.

Menentukan cara dan langkah kerja.

6 (3), 7 (4), 8(5), 9 (6), 10(7),35 (21),

6

Mengendalikan Variabel

Mengidentifikasi variabel bebas.

Mengidentifikasi variabel terikat.

Mengidentifikasi variabel kontrol.

4 (2), 31 (18) 2

Menafsirkan Data (Interpretasi)

Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasilpengamatan.

Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasanyang logis.

Menemukan pola atau keteraturan dari suatu seripengamatan .

11 (8), 14(9), 33 (20),37 (22),

4

Inferensi

Menggunakan informasi dari pengamatan untukmembuat kesimpulan awal.

Menggunakan berbagai sumber-sumber informasi daripengamatan.

Menggunakan kesimpulan awal untuk menentukanpengamatan berikutnya.

15 (10), 42(25)

2

Meramalkan (Prediksi) Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum

terjadi berdasarkan suatu kecendrungan/pola yang sudahada.

16(11), 23(14), 45 (28)

3

Menerapkan Subkonsep/prinsip

Menggunakan subkonsep yang telah dipelajari dalamsituasi baru, menggunakan subkonsep pada pengalamanbaru untuk menjalaskan apa yang sedang terjadi.

21 (12), 22(13), 24 (15),26 (16), 41(24), 43 (26),44 (27),

7

Mengkomunikasikan

Mengutarakan suatu gagasan.

Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan secaraakurat suatu objek atau kejadian.

Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuklainnya misalnya grafik, peta secara akurat.

48 (29), 50(30)

2

Lampiran 27

Page 208: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

189

SOAL PRETEST DAN POSTTESTMata pelajaran : KimiaPokok bahasan : Larutan penyangga dan hidrolisis garamKelas : XISemester : IIWaktu : 90 menitPetunjuk mengerjakan soal

Tulislah terlebih dahulu, nama, nomor absen dan kelas di dalam lembar jawabanyang telah tersedia.

Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan kerjakan dengan teliti. Berikan tanda silang (X) pada huruf jawaban yang anda anggap benar. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta

lembar soalnya. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan. Selamat mengerjakan!

1. Seorang siswa ingin membuktikan tentang fungsi buffer yang dapat mempertahankan pHsaat ditambah aquades atau pengenceran. Siswa tersebut menyelidiki pengaruhpengenceran terhadap pH larutan penyangga dengan menyediakan berbagai variasi volumeaquades dan larutan penyangga yang terbuat dari asam lemah dan garamnya.Perumusan hipotesis yang tepat dari penyelidikan di atas adalah:a. Ada pengaruh pemberian volume aquades terhadap perubahan pH larutan penyanggab. Pengaruh aquades terhadap larutan penyanggac. Ada pengaruh volume terhadap pH larutan penyanggad. Ada pengaruh pH larutan penyangga terhadap variasi volume aquadese. Pengaruh pH larutan penyangga terhadap pemberian volume aquades

2. Seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutan penyangga dari asam asetatdan natrium hidroksida. Berdasarkan studi pustaka yang dia baca untuk membuat larutanpenyangga asetat tersebut dibutuhkan jumlah mol asam asetat yang berlebih daripadajumlah mol natrium hidroksida. Kemudian dia ingin melakukan penyelidikan terlebih dahulutentang pengaruh konsentrasi asam asetat yang dinaikkan terhadap perubahan pHcampuran.Identifikasi variabel dari penyelidikan di atas adalah..a. Variabel bebas: pH campuran, variabel terikat : konsentrasi asam asetatb. Variabel terikat: pengaruh, variabel bebas : perubahanc. Variabel bebas: konsentrasi asam asetat, variabel terikat : pH campurand. Variabel terikat: asam asetat, variabel bebas : campurane. Variabel terikat: asam asetat , variabel bebas : pH

3. Ani ditugaskan oleh gurunya untuk membuat larutan penyangga asam. Jika larutan yang telahtersedia adalah KHCOO, maka larutan yang perlu ditambahkan adalah....

a. NaOHb. CH3COOHc. NH4OH

4. Bejo ingin membuat larutan penyangga pH=5. Dia sudah menyiapkan 100 mL larutan NaOH0,2 M yang akan dimasukkan ke dalam larutan asam asetat ( Ka= 2x10-5). Di dalam lemariterdapat banyak larutan asam asetat dengan molaritas tertentu. Maka Bejo sebaiknyamengambil 100 mL larutan asam asetat dengan molaritas...........a. 0,1 Mb. 0,05 Mc. 0,02 M

d. NH3

e. HCOOH

d. 0,3 Me. 0,01 M

Lampiran 28

Page 209: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

190

5. Rina membuat larutan buffer pH=10 dengan mencampurkan x gram NH4Cl dan 1 L larutanNH4OH 0,1 M. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka banyaknya garam NH4Cl yang dibutuhkan (Ar dariH=1, N=14, Cl= 35,5) adalah.......a. 535 gb. 53,5 gc. 5, 35 gd. 0,535 ge. 5350 g

6. Dalam sebuah bejana, 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampur dengan larutan CH3COOH 0,1M. Ternyata pH campurannya adalah 5. Jika harga Ka asam asetat 10-5, maka volume larutanCH3COOH 0,1 M yang telah ditambahkan adalah....a. 100 mLb. 200 mLc. 250 mLd. 300 mLe. 400 mL

7. Berikut ini disediakan beberapa alat:(1.)

Alat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga adalah..a. Semua alat digunakanb. (1), (2), (3) dan (4)c. (2), (3), (4) dan (5)d. (3), (4) dan (5)e. (4), (5) dan (1)

8. Perhatikan data percobaan berikut:Larutan A B C

pH awal 6 5 8Ditambah sedikit asam 4 4,99 7,98Ditambah sedikit basa 10 5,01 8,01Ditambah air ( diencerkan) 7 5 8

Analisis dari data di atas adalah ......1. Larutan A, B, C adalah larutan buffer karena dapat mempertahankan pH larutan.2. Pengenceran tidak akan mengubah pH larutan A yang merupakan larutan penyangga

asam.3. Penambahan sedikit basa hanya menambah sedikit harga pH larutan C yang merupakan

larutan penyangga basa .4. Penambahan sedikit asam akan mengurangi sedikit harga pH larutan B yang merupakan

larutan penyangga asam.Analisis yang tepat dari data di atas adalah..

a. 1 dan 2b. 1,2, dan 3c. 2,3, dan 4d. 3 dan 4e. Tepat semuanya

(2.) (3.) (4.)

(5.)

Page 210: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

191

9.

Analisis yang tepat adalah..a. 1 dan 3b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1 dan 5

10. Gambar dibawah ini adalah reaksi pembentukan larutan penyangga dari campuran asamlemah/basa lemah dengan basa/asam kuat.

Berdasarkan reaksi pembentukan di atas maka komponen larutan penyangga yang terbentukjika larutan H3PO4 ditambahkan dengan larutan NaOH adalah....a. H3PO4 dan NaOHb. H2PO4

- dan NaOHc. H2PO4

- dan H2O11. Campuran penyangga yang mempunyai pH terkecil adalah yang terdiri atas.....

a. 10 mL CH3COOH 0,15 M + 10 mL NaOH 0,1 Mb. 10 mL CH3COOH 0,2 M + 10 mL NaOH 0,08 Mc. 10 mL CH3COOH 0,25 M + 10 mL NaOH 0,15 Md. 10 mL CH3COOH 0,3 M + 10 mL NaOH 0,15 Me. 10 mL CH3COOH 0,35 M + 10 mL NaOH 0,25 M

12. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:i. Teknologi pengawetan ikan dengan penggaraman

ii. Teknologi pembuatan sabun mandiiii. Teknologi pembuatan minuman peningkat performa olahraga/minuman berkarbonasi.

Diantara pernyataan-pernyataan di atas, manakah teknologi yang menerapkan konsep sainsdalam larutan penyangga...a. Ib. IIc. IIId. II dan IIIe. I, II dan III

13.

Perhatikan grafik titrasi di samping.

(6) Grafik di samping adalah titrasi asam lemah danbasa kuat.

(7) Grafik disamping adalah titrasi asam kuat dan basalemah.

(8) Pada titik P – Q terjadi sistem bufer.(9) Pada titik Q – T terjadi sistem buffer.(10) Pada titik T- R terjadi sistem bufer

2. Q-S

d. H3PO4 dan H2Oe. H3PO4 dan H2PO4

-

Page 211: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

192

Obat tetes mata sangat berguna bagi masyarakat ( Society) untuk mengobati penyakit matakering atau iritasi. Dalam obat tetes mata ternyata juga menggunakan sistem buffer.Manakah pernyataan di bawah ini yang kurang tepat mengenahi teknologi pembuatan obattetes mata..a. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH pada mata

manusia.b. Sediaan obat tetes mata dibuat tidak harus mendekati isotonis.c. Untuk menaikkan viskositas diperlukan suatu zat pengental pada pembuatan obat tetes

mata.d. Proses pembuatan obat tetes mata harus sterile. Obat tetes mata harus jernih dan bebas dari partikel asing.

14.

Bila pH larutan penyangga mula-mula 8,31, maka prediksi pH akhir yang tepat jika larutanyang di dalamnya adalah larutan penyangga....a. 7b. 8,35c. 8,15d. 9e. 8,40

15. Sistem penyangga yang utama dalam dalam cairan intrasel adalah pasangandihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa, manakahdari reaksi berikut yang menunjukkan cairan intrasel tersebut bereaksi dengan asam danbasa…

a. H2PO4-(aq) + H+

(aq)H3PO4(aq)

HPO42-

(aq) + H+(aq) HPO4

2-(aq) + H2O(l)

b. HPO42-

(aq) + H+(aq) H2PO4

-(aq)

H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

c. H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

HPO42-

(aq) + H+(aq) HPO4

2-(aq) + H2O(l)

d. H2PO4-(aq) + H+

(aq)H3PO4(aq)

HPO42-

(aq) + H+(aq) H2PO4

-(aq)

e. H2PO4-(aq) + OH-

(aq)HPO42-

(aq) + H2O(l)

HPO42-

(aq) + OH-(aq) PO4

3-(aq) + H2O(l)

16. Zat pengatur asam adalah suatu jenis zat aditif makanan yang bekerja sebagai penyangga.Salah satu diantara yang sering digunakan adalah campuran asam sitrat dengan natriumsitrat. Asam sitrat adalah adalah asam yang mengion sebagai berikut :C5H7O4CO2H(aq)C5H7O4

-(aq) + H+(aq) Ka = 7,4 x 10-4

Zat aditif yang biasanya dicampurkan adalah kedua larutan di atas, maka berapakah pH darilarutan yang mengandung asam sitrat 0,22 M dan larutan natrium sitrat 0,3 M!a. 4 – log 4,256b. 4 – log 5,426c. 4 – log 5,264d. 4 – log 5,624e. 4 – log 4,526

Page 212: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

193

17. Seorang petani menanam kentang pada ladangnya. Setelah dilakukan beberapa kalipenanaman ternyata hasilnya tidak maksimal sehingga petani mengalami kerugian.Berdasarkan informasi yang petani dapatkan tanaman kentang akan tumbuh baik pada pHtanah 5. Berdasarkan informasi tersebut petani mengecek lahannya ternyata pHnyamendekati 7. Cara mengatasi permasalaahan tersebut petani akan melakukan percobaandengan menggunakan pupuk ZA untuk ditebar di ladangnya. Perumusan hipotesis daripercobaan yang akan dilakukan oleh petani yang tepat adalah.

a. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap perubahan pH tanahb. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap tanaman kentangc. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap kerugian petanid. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap pupuk ZAe. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap kerugian petani

18. Seorang siswa sedang meneliti bagaimana caranya mentralkan lahan yang bersifat asamagar bisa ditumbuhi tanaman tertentu. Berdasarkan studi pustaka siswa akan mencobamenetralkan tanah dengan batu kapur (CaCO3). Dugaan sementaranya jika tanah yangbersifat asam ditambah batu kapur maka pH tanahnya akan naik. Variabel terikat dalampenelitian tersebut adalah..

a. Penambahan batu kapurb. pH tanahc. tanamand. pertumbuhan tanamane. siswa

19. Berikut beberapa alasan yang mungkin bila suatu garam dilarutkan dalam air1. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa lemah sehingga terhidrolisis

sebagian.2. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisis

sebagian.3. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa kuat sehingga tidak terhidrolisis.4. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis total.5. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga tidak terhidrolisis.

Manakah pernyataan yang mungkin untuk K2SO4 dalam air...a. (1)b. (2)c. (3)d. (4)e. (5)

20. Perhatikan tabel berikut:No. Jenis larutan warna

lakmus merah Lakmus biru1. NaCl merah biru2. NH4Cl merah merah3. KCN biru biru4. CH3COONa biru biru

Dari data percobaan di atas garam yang bersifat basa adalah....a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4

21. Jika seorang siswa ingin melakukan praktikum membuat garam yang bersifat asam, makacampuran manakah yang diperlukan...a. 100 ml larutan HF 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Mb. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 ml larutan NH3 0,2 Mc. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 mL larutan KOH 0,2 M

d. 3 dan 4e. 4

Page 213: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

194

d. 100 ml larutan HCN 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Me. 100 ml larutan HCOOH 0,2 M + 100 ml larutan KOH 0,2 M

22. Jika larutan 50 mL asam lemah monoprotik 0,2 M direaksikan dengan 50 mL larutan basakuat monoprotik 0,2 M , Ka= 10-5, pH larutan yang akan terjadi....

a. 3b. 6c. 7

23. Perhatikan garam-garam berikut !1. Natrium asetat2. Ammonium asetat3. Ammonium klorida4. Natrium klorida5. Kalium klorida

Manakah di antara garam-garam di atas jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisisparsial adalah …

a. 1, 2, dan 3b. 2 dan 4c. 1 dan 3d. 1, 3, dan 5e. Benar semua

24. Di bawah ini garam-garam dan manfaatannya dalam kehidupan sehari-hari yang seringdigunakan oleh masyarakat.

1. Penggunaan amonium sulfat sebagai pupuk, mengalami hidrolisis sebagian.2. Penggunaan natrium benzoat sebagai pengawet mengalami hidrolisis total.3. Penggunaan natrium hipoklorit sebagai pemutih pakaian,mengalami hidrolisis sebagian.4. Penggunaan natrium klorida sebagai perasa asin pada makanan merupakan garam yang

tidak mengalami hidrolisis.Manakah pernyataan yang benar:......a. 1,2 dan 3b. 2,3 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1,3 dan 4

25. Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion garam yang berasal dari asamlemah/basa lemah. Spesi yang bereaksi dengan air adalah anion dari asam lemah dan kationdari basa lemah. Ion berikut yang mengalami hidrolisis dalam air adalah.....a. Na+

b. NH4+

c. Cl-

d. NO3-

e. SO42-

26. Pernahkah kalian makan manisan buah dalam kaleng? Biasanya ke dalam produk tersebutditambahkan garam natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Di antara pernyataan dibawah ini yang sesuai tentang sifat – sifat garam tersebut adalah...a. Garam natrium benzoat berasal dari basa lemah dan asam kuat .b. Ion Na+ mengalami hidrolisis dalam air.c. pH larutan garamnya di bawah 7d. larutan garam zat pengawet tersebut dapat memerahkan kertas lakmus birue. garam tersebut terhidrolisis sebagian dalam air

27. Produk pemutih pakaian mengandung garam NaOCl yang sangat reaktif. Garam inidigunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian. Dalam air garam tersebut akanterhidrolisis sebagian, ion yang terhidrolisis adalah...

d. 8e. 9

Page 214: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

195

a. Na+

b. OCl-

c. HOCl-

d. OH-

e. H+

28. Jika 50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan 50 mL NaOH 0,1 M diketahui Ka= 10-5

1. Garam yang terbentuk dapat memerahkan lakmus biru2. pH larutan 3 – log 53. konsentrasi CH3COONa = 0,005 M4. CH3COONa mengalami hidrolisis sebagianDari pernyataan di atas yang benar adalah

a. 1, 2 dan 3b. 2 dan 3c. 1 sajad. 4 sajae. 1,3 dan 4

29. Suatu data penelitian menunjukkan bahwa semangka akan tumbuh dengan baik dalamkisaran pH antara 4,5 – 5,5. Maka berdasarkan informasi tersebut ,media tanam di bawahini yang cocok untuk kelangsungan hidup semangka yaitu....a. Media tanam yang bersifat basa dengan pH antara 7-9b. Media tanam yang bersifat netral dengan pH = 7c. Media tanam yang bersifat asam dengan pH kurang dari 6d. Media tanam yang bersifat asam dengan pH antara 4-6e. Media tanam yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7

30. Seorang siswa melakukan percobaan membandingkan pH larutan buffer dan bukan buffer.Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut;

Perubahan larutan buffer di atas dalam grafik ditunjukkan oleh..

a.

b.

c.

d.

e.

Page 215: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

196

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

1. A2. C3. E4. D5. D6. E7. D8. D9. A10. E11. E12. C13. B14. C15. B

16. B17. A18. B19. C20. D21. B22. E23. C24. E25. B26. E27. B28. D29. D30. A

Lampiran 29

Page 216: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

197

Lampiran 30

Page 217: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

198

Lampiran 31

Page 218: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

199

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PENYANGGA

(PENGAMAT 1)

No. Kode Skor Setiap Aspek

A B C D E F G H I J K Jumlah

1 R-01 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 33

2 R-02 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36

3 R-03 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 35

4 R-04 4 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 34

5 R-05 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 36

6 R-06 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38

7 R-07 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36

8 R-08 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 41

9 R-09 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42

10 R-10 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 37

11 R-11 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 37

12 R-12 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 39

13 R-13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

14 R-14 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 37

15 R-15 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 34

16 R-16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

17 R-17 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 38

18 R-18 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

19 R-19 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 37

20 R-20 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36

21 R-21 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

22 R-22 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36

23 R-23 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

24 R-24 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 38

25 R-25 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36

26 R-26 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36

27 R-27 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 39

28 R-28 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 37

29 R-29 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 36

30 R-30 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41

jumlah 120 90 120 95 97 96 96 100 93 97 98

Rata-rata tiapaspek 4,0 3,0 4,0 3,17 3,23 3,2 3,2 4,0 3,1 3,23 3,27

Lampiran 32

Page 219: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

200

DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PENYANGGA

(PENGAMAT 2)

No. Kode Skor Setiap Aspek

A B C D E F G H I J K Jumlah

1 R-01 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 2 34

2 R-02 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

3 R-03 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

4 R-04 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 36

5 R-05 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36

6 R-06 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

7 R-07 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36

8 R-08 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 35

9 R-09 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 34

10 R-10 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

11 R-11 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

12 R-12 2 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 31

13 R-13 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36

14 R-14 2 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 31

15 R-15 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 35

16 R-16 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 35

17 R-17 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 34

18 R-18 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 36

19 R-19 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

20 R-20 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

21 R-21 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 34

22 R-22 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

23 R-23 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

24 R-24 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36

25 R-25 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36

26 R-26 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 33

27 R-27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33

28 R-28 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

29 R-29 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 39

30 R-30 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40

Jumlah 92 90 112 74 99 114 104 94 99 106 81

Rata-rata tiap aspek 3,1 3,0 3,7 2,5 3,3 3,8 3,5 3,1 3,3 3,5 2,7

Page 220: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

201

DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM HIDROLISIS

(PENGAMAT 1)

No. Kode Skor Setiap Aspek

A B C D E F G H I J K Jumlah

1 R-01 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

2 R-02 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 38

3 R-03 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 38

4 R-04 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35

5 R-05 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 37

6 R-06 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 37

7 R-07 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38

8 R-08 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 41

9 R-09 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43

10 R-10 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 38

11 R-11 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 37

12 R-12 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 37

13 R-13 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 37

14 R-14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

15 R-15 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 36

16 R-16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

17 R-17 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 37

18 R-18 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 36

19 R-19 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36

20 R-20 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 36

21 R-21 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 39

22 R-22 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

23 R-23 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36

24 R-24 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 37

25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

26 R-26 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

27 R-27 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 37

28 R-28 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36

29 R-29 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 38

30 R-30 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38

jumlah 120 90 120 102 102 98 97 99 92 100 93

Rata-ratatiap aspek 4,0 3,0 4,0 3,4 3,4 3,3 3,2 3,3 3,1 3,3 3,1

Page 221: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

202

DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM HIDROLISIS

(PENGAMAT 2)

No. Kode Skor Setiap Aspek

A B C D E F G H I J K Jumlah

1 R-01 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 2 32

2 R-02 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

3 R-03 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

4 R-04 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 37

5 R-05 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 35

6 R-06 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

7 R-07 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38

8 R-08 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 35

9 R-09 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 34

10 R-10 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36

11 R-11 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

12 R-12 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 32

13 R-13 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 35

14 R-14 3 2 4 3 2 4 2 3 4 4 2 33

15 R-15 3 2 4 3 2 4 2 3 4 4 2 33

16 R-16 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 38

17 R-17 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 35

18 R-18 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 40

19 R-19 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

20 R-20 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

21 R-21 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 34

22 R-22 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

23 R-23 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37

24 R-24 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36

25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36

26 R-26 3 3 2 4 3 4 4 3 2 4 3 35

27 R-27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33

28 R-28 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36

29 R-29 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 39

30 R-30 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40

jumlah 95 88 113 77 101 117 100 93 100 111 79

Rata-rata tiapaspek 3,2 2,9 3,8 2,6 3,4 3,9 3,3 3,1 3,4 3,7 2,6

Page 222: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

203

ANALISIS HASIL PENILAIAN PRAKTIKUM PENYANGGA

No. Kode

(pengmat 1)(pengmat 2) Rata-Rata

SkorMaksimum Kategori

1 R-01 33 34 33,5 44 Baik

2 R-02 36 36 36 44 Sangat Baik

3 R-03 35 37 36 44 Sangat Baik

4 R-04 34 36 35 44 Baik

5 R-05 36 36 36 44 Sangat Baik

6 R-06 38 36 37 44 Sangat Baik

7 R-07 36 36 36 44 Sangat Baik

8 R-08 41 35 38 44 Sangat Baik

9 R-09 42 34 38 44 Sangat Baik

10 R-10 37 36 36,5 44 Sangat Baik

11 R-11 37 37 37 44 Sangat Baik

12 R-12 39 31 35 44 Baik

13 R-13 35 36 35,5 44 Baik

14 R-14 37 31 34 44 Baik

15 R-15 34 35 34,5 44 Baik

16 R-16 35 35 35 44 Baik

17 R-17 38 34 36 44 Sangat Baik

18 R-18 35 36 35,5 44 Baik

19 R-19 37 37 37 44 Sangat Baik

20 R-20 36 36 36 44 Sangat Baik

21 R-21 37 34 35,5 44 Baik

22 R-22 36 36 36 44 Sangat Baik

23 R-23 35 37 36 44 Sangat Baik

24 R-24 38 36 37 44 Sangat Baik

25 R-25 36 36 36 44 Sangat Baik

26 R-26 36 33 34,5 44 Baik

27 R-27 39 33 36 44 Sangat Baik

28 R-28 37 36 36,5 44 Sangat Baik

29 R-29 36 39 37,5 44 Sangat Baik

30 R-30 41 40 40,5 44 Sangat Baik

Rata-rata nilai secara klasikal 36(Sangat Baik)

Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 20Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 10Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0

Keterangan:Kriteria penilaian35 < ≤ 44 = Sangat Baik27 < ≤ 35 = Baik

19< ≤ 27 = Cukup Baik

11< ≤ 19 = Kurang Baik

Lampiran 33

Page 223: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

204

ANALISIS PENILAIAN PRAKTIKUM HIDROLISIS

No. KodeSkor

(pengmat 1)Skor(pengmat 2)

Rata-ratadari ke-2pengamat

Skormaksimal Kategori

1 R-01 35 32 33,5 44 Baik

2 R-02 38 36 37 44 Sangat baik

3 R-03 38 37 37,5 44 Sangat baik

4 R-04 35 37 36 44 Sangat baik

5 R-05 37 35 36 44 Sangat baik

6 R-06 37 36 36,5 44 Sangat baik

7 R-07 38 38 38 44 Sangat baik

8 R-08 41 35 38 44 Sangat baik

9 R-09 43 34 38,5 44 Sangat baik

10 R-10 38 36 37 44 Sangat baik

11 R-11 37 37 37 44 Sangat baik

12 R-12 37 32 34,5 44 Baik

13 R-13 37 35 36 44 Sangat baik

14 R-14 36 33 34,5 44 Baik

15 R-15 36 33 34,5 44 Baik

16 R-16 36 38 37 44 Sangat baik

17 R-17 37 35 36 44 Sangat baik

18 R-18 36 40 38 44 Sangat baik

19 R-19 36 37 36,5 44 Sangat baik

20 R-20 36 36 36 44 Sangat baik

21 R-21 39 34 36,5 44 Sangat baik

22 R-22 36 36 36 44 Sangat baik

23 R-23 36 37 36,5 44 Sangat baik

24 R-24 37 36 36,5 44 Sangat baik

25 R-25 36 36 36 44 Sangat baik

26 R-26 36 35 35,5 44 Baik

27 R-27 37 33 35 44 Baik

28 R-28 36 36 36 44 Sangat baik

29 R-29 38 39 38,5 44 Sangat baik

30 R-30 38 40 39 44 Sangat baik

Rata-rata nilai secara klasikal37

(Sangat baik)

Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 24

Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 6

Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0

Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0

Keterangan:Kriteria penilaian35 < ≤ 44 = Sangat Baik27 < ≤ 35 = Baik

19< ≤ 27 = Cukup Baik

11< ≤ 19 = Kurang Baik

Page 224: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

205

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)

(PENGAMAT 1)

No. KODE SKOR TIAP ASPEK

A B C D E F G H JUMLAH

1 R-01 3 3 3 4 3 3 3 3 25

2 R-02 3 3 3 3 3 3 3 3 24

3 R-03 3 3 4 3 3 3 3 3 25

4 R-04 4 4 3 4 3 3 3 3 27

5 R-05 3 3 3 3 3 3 3 3 24

6 R-06 3 3 4 3 3 3 3 3 25

7 R-07 4 3 4 4 3 3 3 3 27

8 R-08 3 4 4 3 4 3 3 4 28

9 R-09 4 4 4 4 4 3 3 4 30

10 R-10 3 3 4 3 3 3 3 4 26

11 R-11 4 3 3 4 3 3 3 3 26

12 R-12 3 3 3 4 3 3 3 3 25

13 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 24

14 R-14 3 3 3 4 3 3 3 3 25

15 R-15 3 4 4 4 3 3 3 4 28

16 R-16 3 3 3 3 3 3 3 3 24

17 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

18 R-18 3 3 4 4 3 3 3 3 26

19 R-19 3 3 3 3 3 3 3 3 24

20 R-20 3 3 3 3 3 3 3 3 24

21 R-21 3 4 3 4 3 3 3 4 27

22 R-22 3 3 3 3 3 3 3 3 24

23 R-23 3 3 4 3 3 3 3 3 25

24 R-24 4 3 3 3 3 3 3 4 26

25 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 24

26 R-26 3 3 3 4 3 3 3 3 25

27 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 24

28 R-28 3 3 3 3 3 3 3 3 24

29 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 24

30 R-30 4 3 4 4 3 3 3 4 28

Jumlah 96 95 100 102 92 90 90 97

Rata-rata skor tiap aspek 3,2 3,2 3,3 3,4 3,1 3,0 3,0 3,2

Lampiran 34

Page 225: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

206

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)

(PENGAMAT 2)

No. KODE SKOR TIAP ASPEK

A B C D E F G H JUMLAH

1 R-01 2 3 3 4 4 2 4 3 25

2 R-02 3 3 4 4 2 3 3 3 25

3 R-03 3 3 3 4 4 3 3 4 27

4 R-04 3 3 4 4 2 2 3 3 24

5 R-05 4 2 2 4 2 4 1 4 23

6 R-06 2 2 4 3 3 3 3 3 23

7 R-07 3 4 3 2 3 4 4 3 26

8 R-08 3 3 3 2 2 2 2 3 20

9 R-09 3 2 2 4 2 2 2 2 19

10 R-10 2 2 4 3 3 3 3 3 23

11 R-11 3 3 3 4 4 3 3 4 27

12 R-12 2 3 4 4 3 3 3 2 24

13 R-13 4 2 2 3 3 3 3 4 24

14 R-14 3 2 2 4 2 2 4 4 23

15 R-15 2 2 3 4 4 4 3 4 26

16 R-16 4 3 2 3 3 3 3 4 25

17 R-17 2 2 3 3 3 2 3 4 22

18 R-18 4 3 2 4 3 3 4 4 27

19 R-19 3 3 3 4 4 3 3 4 27

20 R-20 3 3 4 4 2 3 3 3 25

21 R-21 4 4 4 4 3 3 3 3 28

22 R-22 3 3 4 4 2 3 3 3 25

23 R-23 3 3 3 4 4 3 3 4 27

24 R-24 3 3 4 3 3 4 3 3 26

25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 26

26 R-26 4 4 2 3 2 4 3 2 24

27 R-27 3 2 2 3 2 2 2 2 18

28 R-28 3 3 4 4 2 3 3 3 25

29 R-29 3 2 4 3 3 3 2 3 23

30 R-30 3 2 4 3 3 3 2 3 23

Jumlah 91 82 95 105 85 88 87 97

Rata-rata skor tiap aspek 3,0 2,7 3,2 3,5 2,8 2,9 2,9 3,2

Page 226: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

207

ANALISIS HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK ( DISKUSI)

No. KodeSkor(pengmat 1)

Skor(pengmat 2)

Rata-Rata

SkorMaksimal

Kategori

1 R-01 25 25 25 32 Baik

2 R-02 24 25 24,5 32 Baik

3 R-03 25 27 26 32 Sangat baik

4 R-04 27 24 25,5 32 Baik

5 R-05 24 23 23,5 32 Baik

6 R-06 25 23 24 32 Baik

7 R-07 27 26 26,5 32 Sangat baik

8 R-08 28 20 24 32 Baik

9 R-09 30 19 24,5 32 Baik

10 R-10 26 23 24,5 32 Baik

11 R-11 26 27 26,5 32 Sangat baik

12 R-12 25 24 24,5 32 Baik

13 R-13 24 24 24 32 Baik

14 R-14 25 23 24 32 Baik

15 R-15 28 26 27 32 Sangat baik

16 R-16 24 25 24,5 32 Baik

17 R-17 24 22 23 32 Baik

18 R-18 26 27 26,5 32 Sangat baik

19 R-19 24 27 25,5 32 Baik

20 R-20 24 25 24,5 32 Baik

21 R-21 27 28 27,5 32 Sangat baik

22 R-22 24 25 24,5 32 Baik

23 R-23 25 27 26 32 Sangat baik

24 R-24 26 26 26 32 Sangat baik

25 R-25 24 26 25 32 Baik

26 R-26 25 24 24,5 32 Baik

27 R-27 24 18 21 32 Baik

28 R-28 24 25 24,5 32 Baik

29 R-29 24 23 23,5 32 Baik

30 R-30 28 23 25,5 32 Baik

Rata-rata nilai secara klasikal25

(Baik)

Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 8

Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 22

Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0

Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0

Keterangan:Kriteria penilaian26 < ≤ 32 = Sangat Baik20 < ≤ 26= Baik

14< ≤ 20 = Cukup Baik

8 < ≤ 14= Kurang Baik

Lampiran 35

Page 227: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

208

HASIL PENILAIAN AFEKTIF

(PENGAMAT 1)

No. KODE SKOR TIAP ASPEK

A B C D E F G JUMLAH

1 R-01 4 3 3 3 3 4 3 23

2 R-02 4 4 3 4 3 3 3 24

3 R-03 4 3 3 3 3 3 3 22

4 R-04 4 4 3 3 3 4 3 24

5 R-05 4 3 3 3 3 3 3 22

6 R-06 4 3 3 3 3 3 3 22

7 R-07 4 3 3 4 3 3 3 23

8 R-08 4 4 4 4 3 3 3 25

9 R-09 4 4 4 4 3 4 4 27

10 R-10 4 4 3 4 3 4 4 26

11 R-11 4 3 3 4 3 4 3 24

12 R-12 4 4 3 3 4 4 4 26

13 R-13 4 3 3 3 3 3 3 22

14 R-14 4 4 3 3 3 4 4 25

15 R-15 4 2 3 3 3 4 4 23

16 R-16 4 4 3 3 3 3 3 23

17 R-17 4 3 3 3 3 3 3 22

18 R-18 4 3 3 3 3 3 3 22

19 R-19 4 3 3 4 3 3 3 23

20 R-20 4 3 3 4 3 3 3 23

21 R-21 4 4 3 4 3 4 4 26

22 R-22 4 3 3 4 3 3 3 23

23 R-23 4 3 3 3 3 3 3 22

24 R-24 4 4 4 4 3 4 4 27

25 R-25 4 4 3 4 3 3 3 24

26 R-26 4 3 3 3 3 3 3 22

27 R-27 4 3 3 3 3 3 3 22

28 R-28 4 3 3 4 3 3 3 23

29 R-29 4 3 3 4 3 3 3 23

30 R-30 4 4 4 4 3 4 4 27

Jumlah 120 101 94 105 91 101 98

Rata-rata skor tiapaspek 4,0 3,4 3,1 3,5 3,0 3,4 3,3

Lampiran 36

Page 228: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

209

HASIL PENILAIAN AFEKTIF

(PENGAMAT 2)

No. KODE SKOR TIAP ASPEK

A B C D E F G jumlah

1 R-01 2 4 3 2 4 2 4 21

2 R-02 2 2 3 3 3 3 3 19

3 R-03 3 3 1 4 4 4 2 21

4 R-04 2 2 3 4 3 3 3 20

5 R-05 4 3 4 4 2 3 2 22

6 R-06 4 3 3 3 3 3 2 21

7 R-07 4 3 3 4 3 3 3 23

8 R-08 4 4 2 3 4 3 2 22

9 R-09 4 4 2 2 4 3 2 21

10 R-10 4 3 4 4 2 3 2 22

11 R-11 3 3 1 4 4 4 2 21

12 R-12 3 4 3 2 4 2 4 22

13 R-13 4 3 4 3 2 3 3 22

14 R-14 3 3 4 4 4 3 4 25

15 R-15 4 3 3 4 4 3 4 25

16 R-16 4 4 4 3 2 3 2 22

17 R-17 4 3 4 4 2 3 2 22

18 R-18 3 3 4 4 4 4 4 26

19 R-19 2 3 1 4 4 4 2 20

20 R-20 2 2 3 3 3 3 3 19

21 R-21 4 4 4 4 4 4 2 26

22 R-22 2 2 3 3 3 3 3 19

23 R-23 2 3 2 4 2 4 2 19

24 R-24 3 3 2 3 2 3 2 18

25 R-25 4 3 2 1 4 4 2 20

26 R-26 4 3 3 3 3 3 3 22

27 R-27 4 4 2 3 4 2 2 21

28 R-28 2 2 3 3 3 3 3 19

29 R-29 4 3 3 3 2 3 2 20

30 R-30 4 3 3 3 3 3 2 21

jumlah 98 92 86 98 95 94 78

presentase tiapaspek 3,3 3,1 2,9 3,3 3,2 3,1 2,6

Page 229: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

210

ANALISIS HASIL PENILAIAN AFEKTIF

No. KodeSkor(pengmat 1)

Skor(pengmat 2)

Rata-Rata Skor maksimal Kategori

1 R-01 23 21 22,5 28 Baik

2 R-02 24 19 21,5 28 Baik

3 R-03 22 21 21,5 28 Baik

4 R-04 24 20 22 28 Baik

5 R-05 22 22 22 28 Baik

6 R-06 22 21 21,5 28 Baik

7 R-07 23 23 23 28 Sangat baik

8 R-08 25 22 23,5 28 Sangat baik

9 R-09 27 21 24 28 Sangat baik

10 R-10 26 22 24 28 Sangat baik

11 R-11 24 21 22,5 28 Baik

12 R-12 26 22 24 28 Baik

13 R-13 22 22 22 28 Baik

14 R-14 25 25 25 28 Sangat baik

15 R-15 23 25 24 28 Sangat baik

16 R-16 23 22 22,5 28 Baik

17 R-17 22 22 22 28 Baik

18 R-18 22 26 24 28 Sangat baik

19 R-19 23 20 21,5 28 Baik

20 R-20 23 19 21 28 Baik

21 R-21 26 26 26 28 Sangat baik

22 R-22 23 19 21 28 Baik

23 R-23 22 19 20,5 28 Baik

24 R-24 27 18 22,5 28 Baik

25 R-25 24 20 22 28 Baik

26 R-26 22 22 22 28 Baik

27 R-27 22 21 21,5 28 Baik

28 R-28 23 19 21 28 Baik

29 R-29 23 20 21,5 28 Baik

30 R-30 27 21 24 28 Baik

Rata-rata nilai secara klasikal 23

Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 8

Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 22

Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0

Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0

Keterangan:Kriteria penilaian22 < ≤ 28 = Sangat Baik17 < ≤ 22= Baik

12< ≤ 27 = Cukup Baik

7 < ≤ 12= Kurang Baik

Lampiran 37

Page 230: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

211

ANALISIS SKOR TIAP ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF

1. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik praktikum penyanggaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I

4,0 3,0 4,0 3,2 3,2 3,2 3,2 4,0 3,1 3,2 3,3II

3,1 3,0 3,7 2,5 3,3 3,8 3,5 3,1 3,3 3,5 2,7Rata-rata 3,6 3,0 3,9 2,9 3,3 3,5 3,4 3,6 3,2 3,4 3,0

Kriteria SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

Tinggi

2. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik praktikum hidrolisisPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I

4,0 3,0 4,0 3,4 3,4 3,3 3,2 3,3 3,1 3,3 3,1II

3,2 2,9 3,8 2,6 3,4 3,9 3,3 3,1 3,4 3,7 2,6Rata-rata 3,6 3,0 3,9 3,0 3,4 3,6 3,3 3,2 3,3 3,5 2,9

Kriteria SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

Tinggi

3. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik diskusi siswaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-8

1 2 3 4 5 6 7 8I

3,2 3,2 3,3 3,4 3,1 3,0 3,0 3,0II

3,0 2,7 3,2 3,5 2,8 3,0 3,0 3,0Rata-rata 3,1 3,0 3,3 3,4 3,0 3,0 3,0 3,0

Kriteria SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

SangatTinggi

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

4. Analisis rata-rata skor tiap aspek afektif siswaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-7

1 2 3 4 5 6 7I

4,0 3,4 3,1 3,5 3,0 3,4 3,3II

3,3 3,1 2,9 3,3 3,2 3,1 2,6Rata-rata 3,7 3,3 3,0 3,4 3,1 3,3 3,0

Kriteria SangatTinggi

SangatTinggi

Tinggi SangatTinggi

SangatTinggi

SangatTinggi

Tinggi

Keterangan:Kriteria penilaian3 < ≤ 4 : Sangat Tinggi2 < ≤ 3 : Tinggi

1< ≤ 2 : Cukup Tinggi= 1 : Rendah

Lampiran 38

Page 231: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

212

ANALISIS NILAI AKHIR SISWA

No. Kodepraktikum 1

(A)praktikum 2

(B)Diskusi

(C)post-test

(D) (A+B+C+2D)/5

Keterangan

1 R-01 80 88 86 57 74 Tidak tuntas

2 R-02 88 93 76 40 67 Tidak tuntas

3 R-03 85 85 76 67 76 Tuntas

4 R-04 85 55 76 47 62 Tidak tuntas

5 R-05 83 90 86 80 84 Tuntas

6 R-06 88 95 81 73 82 Tuntas

7 R-07 80 83 81 50 69 Tidak tuntas

8 R-08 88 78 81 67 76 Tuntas

9 R-09 80 78 81 87 83 Tuntas

10 R-10 90 95 81 87 88 Tuntas

11 R-11 90 85 76 80 82 Tuntas

12 R-12 72 83 86 67 75 Tuntas

13 R-13 90 85 86 33 66 Tidak tuntas

14 R-14 70 85 86 87 83 Tuntas

15 R-15 78 88 86 67 77 Tuntas

16 R-16 90 90 86 83 87 Tuntas

17 R-17 85 83 86 73 80 Tuntas

18 R-18 88 78 81 90 85 Tuntas

19 R-19 90 78 76 57 72 Tidak tuntas

20 R-20 90 93 76 70 80 Tuntas

21 R-21 83 88 81 70 78 Tuntas

22 R-22 80 90 76 73 79 Tuntas

23 R-23 90 85 76 53 72 Tidak tuntas

24 R-24 83 78 81 47 67 Tidak tuntas

25 R-25 80 83 81 87 84 Tuntas

26 R-26 85 78 86 33 63 Tidak tuntas

27 R-27 88 78 81 70 77 Tuntas

28 R-28 88 90 76 60 75 Tuntas

29 R-29 90 93 81 70 81 Tuntas

30 R-30 88 93 81 73 82 Tuntas

Rata-rata 85 85 81 67 77

Jumlah siswa yang tuntas 21

Jumlah siswa yang tidak tuntas 9

Lampiran 39

Page 232: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

213

Lampiran 40

Page 233: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

214

Page 234: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

215

Page 235: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

216

Page 236: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

217

Page 237: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

218

Page 238: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

219

Lampiran 41

Page 239: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

220

Page 240: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

221

Page 241: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

222

Daerah penolakanHoDaerah penerimaan

UJI NORMALITAS

DATA NILAI PRETEST KELAS XI IPA 1

HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:χ² = ( )Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ2tabel

Pengujian HipotesisNilai maksimal = 53,33 Panjang kelas = 5Nilai minimal = 20,00 Rata-rata(x) = 30,67Rentang = 30,33 s = 8,38Banyak kelas = 7 n = 30

kelas interval Bataskelas

Z untuk batas kelas peluang Z Luas tiap kelasinterval

(Ei) (Oi) (Oi-Ei)2

Ei20-24 19,5 -1,33 0,4082 0,1378 4,134 6 0,5803

25-29 24,5 -0,74 0,2704 0,2147 6,441 3 3,9468

30-34 29,5 -0,14 0,0557 0,2329 6,987 10 0,9078

35-39 34,5 0,457 0,1772 0,1759 5,277 4 0,4077

40-44 39,5 1,054 0,3531 0,0974 2,922 5 0,8636

45-49 44,5 1,65 0,4505 0,0373 1,119 0 0

50-55 49,5 2,247 0,4878 0,0009 0,027 2 1,9464

54,5 2,844 0,4977 χ² = 8,65

Untuk a = 5% dengan dk= 7 – 3 = 4 diperoleh χ²tabel 9,49

8,65 9,49

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi

normal

Lampiran 42

Page 242: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

223

Daerah penolakanHoDaerah penerimaan

UJI NORMALITAS

DATA NILAI POSTTEST KELAS XI IPA 1

HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:χ² = ( )Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ2tabel

Pengujian HipotesisNilai maksimal = 90,00 Panjang kelas = 5,66Nilai minimal = 33,33 Rata-rata(x) = 62,5Rentang = 56,77 s = 16,22Banyak kelas = 7 n = 30

kelas interval Bataskelas

Z untuk batas kelas peluang Z Luas tiap kelasinterval

(Ei) (Oi) (Oi-Ei)2

Ei30-39 29,5 -2,03 0,4783 0,0561 1,683 2 0,0503

40-49 39,5 -1,42 0,4222 0,1341 4,023 3 0,3488

50-59 49,5 -0,8 0,2881 0,2167 6,501 4 1,5638

60-69 59,5 -0,18 0,0714 0,2378 7,134 5 0,9108

70-79 69,5 0,43 0,1664 0,1867 5,601 8 0,7194

80-89 79,5 1,05 0,3531 0,0984 2,952 7 2,3409

90-99 89,5 1,66 0,4515 0,0375 1,125 1 0,0156

99,5 2,28 0,4887 χ² = 5,95

Untuk a = 5% dengan dk= 7 – 3 = 4 diperoleh χ²tabel 9,49

5,95 9,49

Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi

normal

Lampiran 43

Page 243: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

224

UJI SIGNIFIKANSI PENINGKITAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

HipotesisHo = Tidak terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah

menggunakan model diktat praktikum.Ha= Terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah menggunakan

model diktat praktikum.Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:= ∑( − 1)Ho diterima jika –t1-1/2 < t hitung < t1-1/2

Cara menenetukan Md yaitu:∑

= = 34

No. Kode Pre-test Post-test Gain (d) Xd =(d-Md) X2d

1 R-01 33 57 24 -10 100

2 R-02 43 40 -3 -37 1369

3 R-03 37 67 30 -4 16

4 R-04 20 47 27 -7 49

5 R-05 23 80 57 23 529

6 R-06 30 73 43 9 81

7 R-07 30 50 20 -14 196

8 R-08 37 67 30 -4 16

9 R-09 43 87 44 10 100

10 R-10 43 87 44 10 100

11 R-11 23 80 57 23 529

12 R-12 23 67 44 10 100

13 R-13 37 33 -4 -38 1444

14 R-14 27 87 60 26 676

15 R-15 43 67 24 -10 100

16 R-16 30 83 53 19 361

17 R-17 50 73 23 -11 121

18 R-18 43 90 47 13 169

19 R-19 37 57 20 -14 196

20 R-20 53 70 17 -17 289

21 R-21 30 70 40 6 36

22 R-22 20 73 53 19 361

23 R-23 33 53 20 -14 196

24 R-24 33 47 14 -20 400

25 R-25 27 87 60 26 676

26 R-26 27 33 6 -28 748

27 R-27 30 70 40 6 36

28 R-28 30 60 30 -4 16

29 R-29 30 70 40 6, 36

30 R-30 20 73 53 19 361

jumlah 987 1997 1013 9407

Lampiran 44

Page 244: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

225

Dari analisis data pre-test dan post-test maka diperoleh:

Sumber variasi NilaiN 30Md 34

9407

Jadi berdasarkan rumus diatas:ℎ = 34940730(30 − 1)ℎ = 10,34Hasil perhitungan t di atas kemudian dikonsultasikan pada t tabel = 5% dengandk = 30-1=29 diperoleh t(0,975)(29) = 2,04.

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwaterdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa secara signifikan setelahmenggunakan model diktat praktikum.

Page 245: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

226

KodeObservasi hipotesis Perencanaan pnelitian

Pengendalianvariabel

Interpretasi inferensi prediksi Penerapan konsep komunikasi

19 23 1 17 3 4 5 6 7 21 2 18 8 9 20 22 10 25 11 14 28 12 13 15 16 24 26 27 29 30

1 R-01 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1

2 R-02 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1

3 R-03 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0

4 R-04 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

5 R-05 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

6 R-06 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1

7 R-07 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

8 R-08 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0

9 R-09 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

10 R-10 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

11 R-11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

12 R-12 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

13 R-13 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1

14 R-14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0

15 R-15 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1

16 R-16 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

17 R-17 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1

18 R-18 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

19 R-19 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0

20 R-20 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1

21 R-21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

22 R-22 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

23 R-23 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

24 R-24 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1

25 R-25 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

26 R-26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

27 R-27 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

28 R-28 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

29 R-29 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

30 R-30 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1jumlah 6 6 8 12 3 4 4 0 20 15 7 10 24 11 28 7 7 9 9 15 9 7 9 4 4 5 9 6 23 15

Jumlah tiapaspek 12 20 46 17 70 16 33 44 38

Rata-rata 6 10 8 9 18 8 11 6 19

ANALISIS ASPEK-ASPEK KPSPRE TEST

Lampiran 45

Page 246: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

227

No. KodeObservasi hipotesis Perencanaan pnelitian

Pengendalianvariabel

Interpretasi inferensi prediksi Penerapan konsep komunikasi

19 23 1 17 3 4 5 6 7 21 2 18 8 9 20 22 10 25 11 14 28 12 13 15 16 24 26 27 29 30

1 R-01 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1

2 R-02 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1

3 R-03 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

4 R-04 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

5 R-05 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

6 R-06 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1

7 R-07 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

8 R-08 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1

9 R-09 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

10 R-10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

11 R-11 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

12 R-12 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0

13 R-13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

14 R-14 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

15 R-15 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0

16 R-16 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

17 R-17 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

18 R-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

19 R-19 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0

20 R-20 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

21 R-21 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0

22 R-22 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

23 R-23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

24 R-24 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

25 R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

26 R-26 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

27 R-27 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1

28 R-28 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1

29 R-29 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

30 R-30 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1jumlah 22 21 15 22 7 15 14 1 28 24 23 25 30 26 30 21 14 21 7 29 19 4 15 19 22 24 22 25 29 25

Jumlah tiapaspek 43 37 89 48 107 35 55 131 54Rata-rata tiapaspek 22 19 15 24 27 18 18 19 27

POST TEST

Page 247: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

227Lampiran 46

Page 248: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

228

Page 249: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

229

ANALISIS HASIL TANGGAPAN SISWA PADA UJI COBA SKALA LUASNo.

Kode Skor Setiap Aspek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15jumlah

Skormaksi-mal

Ketera-gan

1R-01 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 51 60

Sangatlayak

2 R-02 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 42 60 Layak

3 R-03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 60 Layak

4 R-04 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 44 60 Layak

5 R-05 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 48 60 Layak

6 R-06 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak

7R-07 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 49 60

Sangatlayak

8 R-08 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 46 60 Layak

9R-09 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 51 60

Sangatlayak

10 R-10 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 4 2 44 60 Layak

11 R-11 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 45 60 Layak

12 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 47 60 Layak

13R-13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 56 60

Sangatlayak

14R-14 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 50 60

Sangatlayak

15 R-15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak

16 R-16 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 39 60 Layak

17 R-17 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 41 60 Layak

18R-18 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 55 60

Sangatlayak

19R-19 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 50 60

Sangatlayak

20 R-20 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 39 60 Layak

21 R-21 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 38 60 Layak

22 R-22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 45 60 Layak

23 R-23 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 46 60 Layak

24 R-24 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 60 Layak

25 R-25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 43 60 Layak

26 R-26 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 48 60 Layak

27 R-27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 60 Layak

28 R-28 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 60 Layak

29 R-29 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 38 60 Layak

30 R-30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 45 60 Layak

jumlah 92 83 99 89 104 88 88 87 99 96 88 82 86 99 84 1364

Rata-rata tiapaspek 3,1 2,8 3,3 3 3,5 3 3 2,9 3,3 3,2 3 2,7 2,9 3,3 2,8

6 2 9 3 18 5 3 6 10 7 3 0 3 10 5

20 19 21 21 8 18 22 15 19 22 22 22 10 19 14

4 9 0 4 4 7 5 9 1 1 5 8 7 1 11

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah siswa yang menyatakan sangat layak7

Jumlah siswa yang menyatakan layak 23

Rata-rata penilaian secara klasikal46

(Layak)

Kriteria penilaian48 < ≤ 60 = Sangat layak37 < ≤ 48 = Layak

26< ≤ 37 = Cukup layak

15< ≤ 26 = Kurang layak

Lampiran 47

Page 250: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

230

Lampiran 48

DOKUMENTASI

Gambar 1. Uji Keterbacaan Diktat Gambar 2. Uji Keterlaksanaan Diktat

Gambar 3. Diskusi di Kelas Gambar 4. Praktikum Penyangga

Gambar 5. Praktikum Hidrolisis Gambar 6. Presentasi

Page 251: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

231

Lampiran 49

Page 252: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

232

Page 253: PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA

233

Lampiran 50