pengaruh marketing mix terhadap loyalitas nasabah...
TRANSCRIPT
i
i
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
LOYALITAS NASABAH BPRS SUKOWATI SRAGEN
CABANG BOYOLALI DENGAN KEPUASAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
LENA TRI UTAMI
NIM 21314169
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Lena Tri Utami
NIM : 213 14 169
Program Studi : Perbankan Syariah S1
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi :Pengaruh Marketing Mix terhadap Loyalitas Nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan
Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperbolehkan
untuk dipublikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 12 September 2018
Penulis,
Lena Tri Utami
NIM. 213 14 169
MOTTO
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
pelindung.”
(QS. Ali ‘Imran: 173)
-o-
Ketika Allah menempatkanmu melalui sebuah ujian, berbahagialah
dan bersyukurlah bahwa Allah telah memilih kamu untuk
menjalani ujian tersebut.
Ketika seseorang menaruh emas ke dalam api, maka emas yang
keluar menjadi lebih murni dari sebelumnya. Demikian juga, ketika
Allah menempatkan seseorang melalui masa sulit, mereka akan
keluar menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat. Insya Allah
-LT-
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kesehatan dan rezeky dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kedua orang tua Saya, Alm. Bapak Sugiyarto, yang sangat luar biasa yang
sudah mendidik dan membimbing Saya ke arah yang lebih baik yang memotivasi
Saya untuk selalu maju dan semangat menjalani hari-hari. Kepada Ibu Saya,
Suryati, yang selalu mendampingi Saya, mendoakan Saya, sabar mendidik Saya,
yang pasti she is the best mom, tanpanya Saya tidak akan seperti sekarang.
Kepada Bpk/Ibu Dosen IAIN Salatiga, terutama Bp. Ari Setiawan selaku dosen
pembimbing Saya yang dengan sabar, teliti dan bijak serta menyenangkan dalam
membimbing Saya menyelesaikan skripsi ini, sehingga membuat Saya semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Kepada kakak-kakak Saya yang telah membantu Saya dalam meringankan
beban Saya, hingga Saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Untuk
keponakan-keponakan Saya yang lucu dan menggemaskan, Syifa, Firan, Iqbal,
dan Kesya yang menjadi penghibur dan penyemangat disaat Saya mulai lengah
dan lelah.
Untuk orang terkasih dan sahabat-sahabat seperjuangan yang setia dalam
susah maupun senang, yang telah membantu Saya dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga persahabatan ini selamanya.
Terimakasih atas dukungan dan doa kalian yang tiada tara. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur penulis haturkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta berkat rahmat dan hidayah-Nya
pula yang telah mengiringi penulis dalam menjalani kehidupan yang fana ini, rasa
syukur tak henti penulis panjatkan atas karunia-Nya yang telah diberikan kepada
penulis. Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Baginda
Rasulullah SAW yang telah berhasil membawa umatnya dari zaman gelap gulita
menuju zaman yang terang benderang dengan segala risalahnya.
Selama proses penyusunan skripsi ini, membuat penulis menyadari bahwa
suatu ilmu itu untuk diperoleh tidaklah mudah. Karena banyak perjuangan dan
pengorbanan yang harus penulis lakukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dengan demikian, penulis percaya bahwa itu semua adalah pelajaran
berharga yang telah Allah persiapkan untuk membuat penulis menjadi manusia
yang lebih baik dan berilmu.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentu penulis menyadari bahwa terdapat
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Walaupun demikian, berbagai bantuan
serta dukungan dari berbagai pihak menjadi salah satu faktor yang besar hingga
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan tulus penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
dan dosen pembimbing akademik
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah.
4. Ari Setiawan, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan
ilmu serta bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh staff dan karyawan bagian akademik IAIN Salatiga atas
pelayanannya.
7. Ayahku alm. Sugiyarto dan Ibuku Suryati yang telah memberikan doa,
dukungan dan kasih sayangnya selama ini.
8. Pihak BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kakak-kakakku tercinta, Nanang Ariyanto dan Afik Purwaningsih yang telah
mendukung penyelesian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku tercinta, Farhan, Amalia, Yana, Halimah, Rima, Rani,
Tika, teman-teman kelas E, dan semuanya yang menyayangi saya dan telah
memberikan dorongan, semangat serta motivasi dalam penyelesaian skripsi
ini.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga amal baik kalian mendapatkan
balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis
serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca
dan mempelajarinya.
Salatiga, 21 Juli 2018
Penulis
ABSTRAK
Utami, Lena Tri. 2018. Pengaruh Marketing Mix terhadap Loyalitas Nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan Kepuasan Nasabah
sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam
Negeri Salatiga, Pembimbing: Ari Setiawan, M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh marketing mix terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan kepuasan nasabah
sebagai variabel intervening. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh marketing mix yang ditinjau dari unsur produk, harga, lokasi
dan promosi terhadap kepuasan nasabah dan bagaimana pengaruh produk, harga,
lokasi dan promosi terhadap loyalitas nasabah, bagaimana pengaruh kepuasan
nasabah terhadap loyalitas serta bagaimana kepuasan nasabah dalam memediasi
pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi terhadap loyalitas. Populasi diambil
dari nasabah bank dengan jumlah 1000 nasabah. Teknik pengumpulan sampel
dilakukan dengan purposive sampling, dengan sampel 91 nasabah. Teknik analisis
data menggunakan metode regresi linier berganda dengan uji statistik terlebih
dahulu dan path analysis. Uji statistik terdiri dari uji ttest, Ftest, koefisien
determinasi (R2). Pengolahan data menggunakan SPSS.22. Berdasarkan hasil uji
ttest menunjukkan bahwa harga, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan produk berpengaruh negatif dan
signifikan. Hasil uji Ftest menunjukkan bahwa F hitung 74.823 dengan signifikansi
0.000, hal tersebut menunjukkan bahwa marketing mix dan kepuasan nasabah
secara signifikan berpengaruh terhadap loyalitas. Hasil koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.548 ini berarti kontribusi variabel independen (produk, harga, lokasi dan
promosi) mampu menjelaskan variabel dependen (kepuasan nasabah) sebesar
54,8% sedangkan sisanya 45,2% dijelaskan variasinya oleh variabel lain di luar
model. Kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh harga dan promosi
terhadap loyalitas, sedangkan produk dan lokasi tidak dapat dimediasi oleh
kepuasan nasabah.
Kata Kunci: Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Loyalitas, Kepuasan Nasabah
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………..i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.… … … …...…………………...………….. .iii
PENGESAHAN…………………………………………………………………. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………………....v
MOTTO…………………………………………………………………………. vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………………..... vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. viii
ABSTRAK……………………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................13
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 13
B. Kerangka Teori........................................................................................... 17
1.Loyalitas Nasabah .................................................................................. 18
2.Kepuasan Nasabah ................................................................................. 20
3.Bauran Pemasaran .................................................................................. 27
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 37
D. Hipotesis ..................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................50
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 50
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 50
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 53
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 54
F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 54
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 57
H. Tekhnik Analisis Data ................................................................................ 60
I. Uji Instrumen .......................................................................................... 60
2.Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 62
3.Uji Statistik ............................................................................................. 64
4.Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 67
5.Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung .............................. 68
J. Alat Analisis ............................................................................................... 71
BAB IV ANALISIS DATA ..................................................................................72
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 72
1.Identitas PT. BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali ........................ 72
2.Sejarah dan Perkembangan BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali . 72
3.Visi dan Misi .......................................................................................... 74
4.Struktur Organisasi dan Tugas Masin-masing Bagian ........................... 74
B. Deskripsi Responden .................................................................................. 76
C. Analisis Data .............................................................................................. 80
1.Hasil Uji Instrumen ................................................................................ 80
2.Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 82
3.Hasil Uji Statistik ................................................................................... 93
4.Analisis Regresi ...................................................................................... 98
5.Analisis Jalur / Path Analysis ............................................................... 103
6.Pengaruh langsung dan Pengaruh Tidak Langsung ............................. 105
D. Pembahasan Pengujian Hipotesis ............................................................. 112
BAB V PENUTUP ..............................................................................................129
A. Kesimpulan .............................................................................................. 129
B. Saran ......................................................................................................... 131
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 131
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................132
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………... 136
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 13
Tabel 2. 2 Hipotesis Penelitian…………………………………………….......... 49
Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian…………………………………………….…. 58
Tabel 4. 1 Usia Responden……………………………………………………… 77
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 78
Tabel 4. 3 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 78
Tabel 4. 4 Jenis Pekerjaan Responden .................................................................. 79
Tabel 4. 5 Lama Menjadi Nasabah ....................................................................... 79
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 80
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 81
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolonieritas Persamaan Regresi (1) ............................. 83
Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolonieritas Persamaan Regresi (2) ............................. 84
Tabel 4. 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi (1) ........................ 85
Tabel 4. 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi (2) ........................ 86
Tabel 4. 12 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov (1) ............................................... 87
Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov (2) ............................................... 89
Tabel 4. 14 Hasil Uji Linearitas Regresi (1) ......................................................... 91
Tabel 4. 15 Hasil Uji Linearitas Regresi (2) ......................................................... 92
Tabel 4. 16 Hasil Uji R2 (1) .................................................................................. 93
Tabel 4. 17 Hasil Uji R2 (2) .................................................................................. 93
Tabel 4. 18 Hasil Uji F (1) .................................................................................... 94
Tabel 4. 19 Hasil Uji F (2) .................................................................................... 95
Tabel 4. 20 Hasil Uji ttest (1) .................................................................................. 96
Tabel 4. 21 Hasil Uji ttest (2) .................................................................................. 97
Tabel 4. 22 Persamaan Regresi 1 ........................................................................ 103
Tabel 4. 23 Persamaan Regresi 2 ........................................................................ 104
Tabel 4. 24 Bahan Uji Sobel ............................................................................... 107
Tabel 4. 25 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 128
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 38
Gambar 3. 1 Analisis Jalur (Path Analysis)…………………………………….. 68
Gambar 4. 1 Logo BPRS Sukowati Sragen…………………………………….. 72
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi PT. BPRS Sragen Cabang Boyolali ................. 75
Gambar 4. 3 Regression Standardized Residual Regresi (1) ................................ 88
Gambar 4. 4 Grafik Normal Plot Regresi ............................................................. 88
Gambar 4. 5 Regression Standardized Residual Regresi (2) ................................ 90
Gambar 4. 6 Grafik Normal Plot Regresi (2) ........................................................ 90
Gambar 4. 7 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................... 105
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini lembaga keuangan syariah mengalami peningkatan yang
sangat pesat. Perkembangan dan peningkatan yang dialami lembaga keuangan
syariah tersebut tidak akan terjadi manakala manajemen yang ada tidak
berusaha untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena banyak
sekali lembaga keuangan konvensional yang sudah ada sebelumnya
menawarkan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik, dan masyarakat
juga telah mengenal serta menggunakannya.
Manajemen pada bank umum menurut Sulhan (2008) merupakan
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan bank umum untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien. Ruang lingkup manajemen bank umum meliputi proses pengelolaan
kegiatan operasional (operations), pemasaran (marketing), perkreditan (loan),
pendanaan (treasury), pengelolaan sumber daya manusia (human resources
development) dan pengawasan (audit) (Sulhan, 2008:74).
Pada era persaingan ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan
membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi
pelanggannya. Jones dan Sanser dalam Hurriyati (2010:127) yang
mempelajari persiapan berbagai penerapan kesempatan di era globalisasi
berkeyakinan bahwa di era perdagangan bebas yang tidak terproteksi sama
2
sekali, tumpuan perusahaan untuk tetap mampu bertahan hidup adalah
pelanggan-pelanggan loyal. Untuk itulah perusahaan dituntut untuk memupuk
keunggulan kompetitif masing-masing melalui upaya-upaya yang kreatif,
inovatif, serta efisien, sehingga menjadi pilihan dari banyak pelanggan yang
pada gilirannya nanti diharapkan puas dan loyal untuk tetap setia dan percaya
pada perusahaan.
Dengan adanya perbankan syariah yang telah memasuki persaingan
berskala global, merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan
ditangani oleh bank syari'ah untuk dapat memberikan kontribusi dalam
pembangunan bangsa melalui pemberdayaan ekonomi umat. Ketatnya
persaingan menuntut perusahaan untuk terus berusaha menciptakan hubungan
yang baik dan memberikan rasa puas terhadap pemakai barang atau jasa yang
dihasilkan. Peran nasabah sebagai sumber dana dari perusahaan sudah
selayaknya mendapat posisi yang penting. Istilah customer is king sangat
terasa dalam persaingan dewasa ini. Perlakuan khusus terhadap nasabah perlu
mendapat prioritas dalam strategi pemasaran sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan
nasabah (Cahyani, 2004:7).
Kondisi perbankan Indonesia dewasa ini semakin berkembang dan
menunjukkan tingkat persaingan yang dapat kita lihat berdirinya bank-bank
swasta, baik lokal maupun penanaman modal asing. Semua itu tidak terlepas
dari berbagai keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
indonesia yang cukup pesat. Melihat kondisi yang seperti ini, mendorong
3
pihak perusahaan khususnya perbankan untuk menarik nasabah sebanyak-
banyaknya dengan meningkatkan kualitas baik dari segi pelayanan, hadiah
produk, bunga sampai dengan pemamfaatan teknologi yang semakin
berkembang. Namun, setelah diperhatikan hal itu bukanlah satu-satunya yang
diperlukan oleh konsumen. Kegiatan pemasaran juga merupakan salah satu
kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan
eksistensinya untuk tumbuh berkembang dalam memperoleh laba. Berhasil
tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis perbankan tergantung keahlian
dalam bidang pemasaran, keuangan, dan bidang lainnya yang dikelola secara
efektif dan efisien (Sinungan, 1997:26).
Selain tergantung pada kemampuan dalam mengkombinasikan fungsi-
fungsi tersebut, individu atau perusahaan dapat memainkan peran pada waktu
yang berbeda agar organisasi dapat berjalan dengan lancar. Mungkin pada
satu kesempatan nasabah dihadapkan pada beberapa keadaan yang
menawarkan untuk mengkonsumsi suatu produk (tabungan atau simpanan)
dari pihak perusahaan lain. Pada saat itulah nasabah berhak menilai tentang
semua keandalan, produk-produk yang ditawarkan, tingkat bagi hasil untuk
produk simpanan maupun pinjaman, lokasi tempat perusahaan itu berada,
bagaimana cara promosi setiap perusahaan. Pada kondisi yang demikian, kita
dapat melihat bagaiamana sikap nasabah diperhadapkan pada banyak pilihan,
di mana semuanya itu menuntut nasabah puas dan loyal terhadap perusahaan
tersebut (Kotler, 2010:22).
4
Bagi perusahaan khususnya yang bergerak di bidang industri
perbankan, memuaskan nasabahnya adalah hal pokok yang tidak boleh
diabaikan, di mana kepuasaan nasabah merupakan aspek stategis dalam
memenangkan persaingan dan mempertahankan citra perusahaan di
masyarakat yang luas, sehingga pelayanan yang bermutu bagi nasabah (Aziz,
2010:173). Tanpa adanya nasabah maka perusahaan tidak akan dapat
diharapkan kelangsungan hidupnya. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian (dizconfirmation)
yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Menurut Kotler (2010:46) kepuasan
konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Bila kinerja
melebihi harapan mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila kinerja tidak
sesuai harapan maka akan kecewa.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen (nasabah)
membutuhkan konsep pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran
(marketing mix). Marketing mix is good marketing tool is a set of product,
pricing, promotion, distribution, combined to produce the desired response of
the target market – bauran pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik
yang meliputi produk, penentuan harga, promosi, distribusi, digabungan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan
Amstrong, 2012:92). Menurut Kotler (2010:17) Marketing mix merupakan
kombinasi dari empat variabel penting dari konsep pemasaran yang dapat
5
dikendalikan oleh perusahaan. Empat variabel tersebut meliputi produk
(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion), dan biasa
disingkat dengan 4P.
Beberapa penelitian yang telah menghubungkan antara variabel-
variabel marketing mix dengan kepuasan nasabah adalah penelitian
Meftahudin (2017) dimana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan dan bauran pemasaran (product, price, place, promotion)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah,
kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Sanjaya (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan variabel produk, harga dan bukti fisik
terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah, kepuasan nasabah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Selanjutnya, dalam
penelitian Subagiyo (2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan variabel-variabel marketing mix (product, price, place,
promotion, process, people, and physical evidence) terhadap kepuasan dan
loyalitas mahasiswa, serta kepuasan mahasiswa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas mahasiswa.
Terdapat perbedaan yang berarti antara penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya, yaitu peneliti menempatkan bauran pemasaran jasa 4P
sebagai variabel independen dan loyalitas nasabah sebagai variabel dependen
serta terletak pada penempatan variabel kepuasan nasabah, dimana dalam
penelitian ini kepuasan nasabah berfungsi sebagai mediator penghubung
6
antara variabel-variavel bauran pemasaran (produk, harga, lokasi dan
promosi) terhadap loyalitas nasabah. Sehingga teknik analisis yang digunakan
juga berbeda, dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan teknik
analisis regresi sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur/
path analysis.
Dari hasil penelitian sebelumnya dapat diartikan jika variabel-variabel
bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) tercipta dengan baik maka
kepuasan nasabah akan meningkat. Terdapat pengaruh yang berarti antara
variabel-variabel marketing mix terhadap loyalitas nasabah, artinya apabila
variabel-variabel marketing mix terlaksana dengan baik maka loyalitas
nasabah akan meningkat. Terdapat pengaruh yang berarti antara kepuasan
nasabah terhadap loyalitas nasabah, artinya apabila kepuasan nasabah
meningkat maka loyalitas nasabah akan meningkat.
Nilai kepuasan pelanggan dapat dicapai oleh bank bilamana dalam
melakukan usahanya dapat menerapkan konsep bauran pemasaran yang telah
disebutkan di atas dengan baik. Apabila perusahaan tidak mampu
mengkombinasikan marketing mix, sebagai implikasi yang nyata kedepan,
maka akan berdampak pada eksistensi perusahaan perbankan itu sendiri.
Terciptanya kepuasan nasabah dapat memberikan beberapa manfaat, antara
lain pengaruh antara perusahaan dan nasabah menjadi harmonis, memberikan
dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas nasabah dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of-mouth) yang
menguntungkan perusahaan.
7
Menurut Gramer dan Brown dalam Utomo (2006:27) loyalitas
pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk
berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa
terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi
dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perilaku
konsumen. Apabila perusahaan tidak mampu mengkombinasikan marketing
mix sebagai implikasi yang nyata kedepan, maka akan berdampak pada
eksistensi perusahaan perbankan itu sendiri. Nasabah dan calon nasabah tidak
percaya lagi untuk menyimpan uangnya pada perusahaan kita dan akan
beralih ke perusahaan lain yang lebih terpercaya.
BPRS Sukowati Sragen tidak akan pernah terlepas dari persaingan
ketat yang ada dalam dunia perbankan. Namun, PT. BPRS Sukowati Sragen
yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Sragen mencatatkan pertumbuhan
yang agresif sejak tahun 2016. BPRS Sukowati Sragen yang menggunakan
brand Bank Syariah Sragen pada akhir 2017 lalu (unaudited) mencatatkan
total aset Rp 57,9 miliar, tumbuh 48,28% dari setahun sebelumnya.
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan meningkat 48,02% menjadi Rp
42,68 miliar dari sebelumnya Rp 28,83 miliar. Kinerja tersebut mendorong
perolehan laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp 1,83 miliar pada akhir
2017, tumbuh 69,4% dari 2016 yang tercatat Rp 1,08 miliar
(www.bprssragen.co.id).
Prestasi yang diperoleh BPRS Sukowati Sragen tidak dipungkiri
bahwasannya prestasi tersebut dapat terwujud juga karena hasil kinerja dari
8
seluruh kantor cabang yang ada di bawahnya. Salah satu kantor cabang dari
BPRS Sukowati Sragen yang ikut meningkatkan kinerja BPRS Sukowati
Sragen adalah Kantor Cabang Boyolali.
Boyolali merupakan kota yang strategis dari segi pariwisata, ekonomi
ataupun pendidikan. Banyaknya tempat pariwisata semakin banyak juga
usaha-usaha yang berdiri. Dengan demikian, kota Boyolali merupakan daerah
yang memiliki market yang tinggi untuk BPRS Sukowati Sragen, berbagai
produk yang dimiliki dan semakin sesuai dengan kebutuhan setiap nasabah
(www.boyolali.go.id).
Dengan potensi letak yang cukup strategis inilah BPRS Sukowati
Sragen tentunya dapat menjadi salah satu pendorong meningkatnya sumber
dana pihak ketiga (DPK) yang ada di BPRS Sukowati Sragen. Meningkatnya
sumber dana pihak ketiga juga dapat diindikasi adanya kepuasan pada
nasabah dan sikap loyal pada BPRS Sukowati Sragen dan peneliti ingin
membuktikan bahwa kepuasan nasabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali dipengaruhi oleh adanya strategi pemasaran yang menggunakan
konsep marketing mix dalam menawarkan berbagai produk dan pelayanan
nasabah.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing Mix terhadap
Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan
Kepuasan sebagai Variabel Intervening”.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah diuraikan diatas,
maka penelitian ini difokuskan kepada hal-hal berikut:
1. Bagaimana pengaruh marketing mix yang ditinjau dari elemen produk
(product), harga (price), lokasi (place) dan promosi (promotion) terhadap
kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali?
2. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali?
3. Bagaimana pengaruh marketing mix ditinjau dari elemen produk
(product), harga (price), lokasi (place) dan promosi (promotion) terhadap
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali?
4. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan
antara marketing mix yang ditinjau dari elemen produk (product), harga
(price), lokasi (place) dan promosi (promotion) terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengaruh marketing mix yang ditinjau dari elemen
produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi (promotion)
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
2. Untuk menjelaskan pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
10
3. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh marketing mix yang ditinjau
dari elemen produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi
(promotion) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
4. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh kepuasan nasabah dalam
memediasi hubungan antara marketing mix yang ditinjau dari elemen
produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi (promotion)
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan
bagi masyarakat mengenai perbankan syariah dan juga sebagai
sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian yang sudah
ada.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
perbankan dimasa yang akan datang.
b. Bagi mahasiswa
Menambah masukan agar penelitiannya dapat lebih difokuskan.
11
c. Bagi Peneliti dan Akademis
Penelitan ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya bagi yang berminat untuk memperdalam
masalah bauran pemasaran jasa dan loyalitas pelanggan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman
dan penelaahan alur penelitian dari awal hingga akhir kesimpulan. Maka
rencana sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan secara singkat tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memaparkan secara singkat mengenai telaah pustaka,
kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, skala
pengukuran, defisini konsep dan operasional, instrumen penelitian,
uji instrumen dan alat analisis.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang deskripsi objek penelitian, karakteristik
responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
12
pekerjaan. Kemudian ada analisis data yang berisi dari uji asumsi
klasik, analisis uji instrumen dan analisis jalur (path analysis), dan
bagian terakhir adalah pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan
penulisan dari hasil analisis dan pembahasan.
13
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Pembahasan mengenai marketing sangat luas, dimana marketing
merupakan bagian yang begitu melekat pada operasional suatu perusahaan
untuk mendapatkan pelanggan ataupun kepuasan dari pelanggan. Peneliti
akan membahas konteks tentang marketing mix atau bauran pemasaran 4P
(product, price, place and promotion). Peneliti berhasil menemukan beberapa
penelitian terkait marketing mix yang dihubungkan dengan kepuasan maupun
loyalitas nasabah/pelanggan.
Berikut ini adalah tabel hasil penelitian sebelumnya:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Isu: Pengaruh Marketing Mix terhadap Kepuasan Nasabah
Penelitian Terdahulu: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh
marketing mix terhadap kepuasan nasabah
Variabel Peneliti dan Tahun Hasil Penelitian
Produk/
product
Siti Samsiyah, 2016 Variabel produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah PT. Bank Negara Indonesia
Tbk. KC Sidoarjo
Muhammad Ihsan
Maulani, 2016
Variabel produk berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap
kepuasan nasabah PT. Bank Sulutgo
Cabang Utama Manado
14
Harga/ price
Harsanti, 2016 Variabel harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen
Firda Novriyanti dan
Muharsyah Hafiz,
2014
Variabel harga (sig=0.140) tidak
berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah CIMB Niaga Cabang
Marelan
Lokasi/ place
Rokhmat Subagiyo
dan M. Aqim Adlan,
2017
Variabel lokasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
mahasiswa Universitas Hasanudin
Andreas
Manampiring,
Tumbuan dan
Wenas, 2016
Variabel lokasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah Kartu Kredit Bank Mandiri
Manado
Promosi/
promotion
Sukimin Sudjinan
dan Dwi Jayanti,
2015
Variabel promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah KUR BRI Cabang
Balikpapan
Muhammad Ihsan
Maulani, 2016
Variabel promosi tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah PT. Bank Sulutgo
Cabang Utama Manado
Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah
Kepuasan
Maulana Rajif, 2016
Kepuasan nasabah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah Kota
Baru Yogyakarta
Ainul Yaqin dan
Aniek Maschudah
Ilfitriah, 2014
Kepuasan nasabah tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah pengguna e-
banking di Surabaya
Pengaruh Marketing Mix terhadap Loyalitas Nasabah
Produk/
product
Heri S., M.
Magdalena Minarsih
dan Azis Fathoni,
2016
Variabel produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah Koperasi Rejo Agung
Sukses Cabang Ngaliyan
15
Sukimin Sudjinan
dan Dwi Jayanti,
2015
Variabel produk tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah KUR BRI Cabang
Balikpapan
Harga/ price
Muhammad Fahmi
Arkanuddin, 2016
Variabel harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah payroll Bank Windu
Ninin Sutiningrum,
2013
Variabel harga tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah Asuransi Jiwasraya
Kantor Perwakilan Singkawang
Lokasi/ place
Meftahudin, 2017
Variabel lokasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah anggota Koperasi Aryadana
Wonosobo
Heni Triska
Zulkarnain dan Lilis
Sulistyowati, 2014
Variabel lokasi tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas debitur BPR di Wilayah
Riau Pesisir
Promosi/
promotion
Dinnul Aldian
Akbar, 2016
Variabel promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah BNI Syariah Cabang
Palembang
Ninin Sutiningrum,
2013
Variabel promosi tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah Asuransi Jiwasraya
Kantor Perwakilan Singkawang
Pengaruh Kepuasan dalam Memediasi Hubungan antara Variabel
Marketing Mix terhadap Loyalitas
Produk/
product Harsanti, 2016
Kepuasan mampu memediasi
hubungan produk terhadap loyalitas
konsumen
Harga/ price
Heri Setiawan,
Maria Magdalena
Minarsih dan Azis
Fathoni, 2016
Kepuasan mampu memediasi
hubungan harga terhadap loyalitas
nasabah BNI KC Balikpapan
Harsanti, 2016 Kepuasan belum mampu memediasi
hubungan harga terhadap loyalitas
16
konsumen
Lokasi/ place
Wijayaningratri,
Chatrin Surya dan
Budiyanto, 2015
Kepuasan mampu memediasi
hubungan lokasi terhadap loyalitas
nasabah Bank Mega Syariah
Walikukun
Andreas
Manampiring,
Tumbuan dan
Wenas, 2016
Kepuasan belum mampu memediasi
hubungan lokasi terhadap loyalitas
nasabah kartu kredit Bank Mandiri
KC Manado
Promosi/
promotion
Milli Cindy
Lumintang, 2013
Kepuasan mampu memediasi
hubungan promosi terhadap loyalitas
nasabah Bank Tabungan Negara
Cabang Manado
Berdasarkan penelitian terdahulu, terjadi perbedaan hasil temuan
dalam penelitian mengenai marketing mix terhadap kepuasan maupun
loyalitas nasabah, baik secara parsial maupun secara simultan. Untuk itulah
peneliti menguji kembali variabel marketing mix dan mendeteksi adakah yang
kurang atau faktor X lain yang tidak terdeteksi. Beda penelitian ini dengan
penelitian terdahulu terletak pada model penelitian, seperti yang tertera pada
tabel 2.1 dimana para peneliti menggunakan teknik analisis berganda
sedangkan penelitian ini menggunakan teknik Path Analysis (Analisis Jalur),
karena peneliti meletakkan variabel kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening antara marketing mix dan loyalitas. Sehingga baik secara
langsung maupun tidak langsung akan terdapat pengaruh antara marketing
mix terhadap loyalitas dengan menggunakan kepuasan nasabah sebagai
variabel intervening.
17
B. Kerangka Teori
Sebuah perusahaan akan menjadi sukses apabila didalamnya terdapat
kegiatan manajemen pemasaran yang baik. Menajemen pemasaran pun
menjadi pedoman dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan sejak
dimulainya proses produksi hingga barang sampai pada konsumen. Peran
manajemen pemasaran tidak bisa terpisahkan karena nantinya apabila
dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi
perusahaan khususnya dan konsumen pada umunya.
Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran
(2012:5) mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dann mengkomunikasikan
nilai pelanggan yang unggul. Sedangkan pengertian lainnya menurut Saladim
(2012:3), menjelaskan manajemen pemasaran sebagai suatu analisis,
perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti sampai pada
pemahaman bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang dapat
diaplikasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan melalui proses merencanakan, melaksanakan,
18
mengkoordinasikan dan mengendalikan program yang melibatkan konsep
pemasaran.
1. Loyalitas Nasabah
Dalam jangka panjang loyalitas pada pelanggan menjadi tujuan
bagi perencanaan sebuah perusahaan, dan dijadikan dasar untuk
pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Loyalitas
juga akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam kunci sukses jangka
pendek tetapi juga jangka panjang. Loyalitas pada pelanggan merupakan
perilaku yang terkait dengan produk, pelayanan dan kepuasan. Jika
sesuatu faktor tersebut tidak terdapat pada perusahaan maka nasabah
akan memutuskan untuk berhenti menggunakan sebuah produk.
Griffin (2005:5) menyatakan bahwa loyalitas adalah suatu konsep
yang dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada dengan sikap. Bila
seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku
pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian nonrandom yang
diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan
keputusan.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang membentuk loyalitas
nasabah menurut Swastha dan Handoko (2004:83):
1) Kualitas produk, kualitas produk yang baik secara langsung akan
mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah, dan bila hal tersebut
berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan nasabah yang selalu
19
setia membeli atau menggunakan produk tersebut dan disebut
loyalitas nasabah.
2) Kualitas jasa, selain kualitas produk ada hal lain yang mempengaruhi
loyalitas konsumen yaitu kualitas jasa.
3) Emosional, emosional disini lebih diartikan sebagai keyakinan
penjual itu sendiri agar lebih maju dalam usahanya. Keyakinan
tersebut nantinya akan mendatangkan ide-ide yang dapat
meningkatkan usahanya.
4) Harga, sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus dengan
harga yang lebih murah atau bersaing. Jadi, harga disini lebih
diartikan sebagai akibat atau dengan kata lain harga yang tinggi
adalah akibat dari kualitas produk tersebut yang bagus atau harga
yang tinggi sebagai akibat dari kualitas pelayanan yang bagus.
5) Biaya, orang berpikir bahwa perusahaan yang berani mengeluarkan
biaya yang banyak dalam sebuah promosi atau produksi pasti produk
yang akan dihasilkan akan bagus dan berkualitas, sehingga nasabah
lebih loyal terhadap produk tersebut.
Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan,
hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana
diungkapkan Lupiyoadi (2001:161), nasabah yang loyal akan
menunjukkan ciri-ciri yaitu:
1) Repeat, berarti nasabah akan selalu membeli produk atau jasa pada
perusahaan tersebut apabila membutuhkan.
20
2) Retention, berarti nasabah tidak akan terpengaruh kepada pelayanan
oleh pihak lain.
3) Referral, apabila naabah telah mempromosikan produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan kepada orang lain dan akan diam
serta memberitahukan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
itu buruk.
Indikator loyalitas nasabah menurut Griffin dalam Utami
(2015:645) sebagai berikut:
1) Re-purchase: Para nasabah menggunakan kembali produk-produk
bank syariah.
2) Buying between product lines and services: Para nasabah menambah
menggunakan produk-produk yang lain yang ditawarkan bank
syariah.
3) Refer to others: Para nasabah merekomendasikan produk-produk
bank syraiah kepada orang lain.
4) Immunity against competitors: Para nasabah menolak untuk
mengakui adanya jenis-jenis produk bank lain.
2. Kepuasan Nasabah
Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “factio” (melakukan atau membuat).
Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
sesuatu yang memadai.
21
Menurut Hasan (2010) kepuasan nasabah merupakan suatu respon
nasabah terhadap ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.
Menurut Howard dan Sheth dalam Tjiptono (2011:433) kepuasan
nasabah adalah situasi kognitif pembeli berkenan dengan kesepadanan
atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan
pengorbanan yang dilakukan.
Menurut Mowen dalam Tjiptono (2011:434) merumuskan
kepuasan nasabah sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau
jasa setelah perolehan (acquistion) dan pemakaiannya. Dengan kata lain,
kepuasan nasabah merupakan penilaian evelauatif purnabeli yang
dihasilkan dari seleksi spesifik.
Di era perdagangan bebas ini setiap perusahaan tentu saja harus
menghadapi persaingan yang lebih ketat dari sebelumnya, meningkatnya
intensitas persaingan dan jumlah pesaing, menuntut perusahaan untuk
selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha
memenuhi harapan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan yang
lebih untuk membuat para pelanggan merasa puas. Menurut Hasan
(2010) kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan
kepuasan pelanggan dan akan memberikan berbagai manfaat, seperti:
a. Hubungan perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,
b. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan,
22
c. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan,
d. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan, dan
e. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Konsep kepuasan pelanggan mutlak diperlukan dalam peta
persaingan bisnis yang semakin meningkat, prioritas dan perilaku
pelanggan berubah. Teknologi informasi dan mesin perbankan yang
semakin canggih mendorong organisasi bisnis untuk lebih fokus
menanggapi kepuasan pelanggan untuk menjamin pengembangan bisnis
perbankan. Sedangkan kepuasan pelanggan itu bergantung kepada
persepsi dari para pelanggan itu sendiri.
Sesuatu yang dianggap oleh pelanggan itu berkualitas, maka
kualitas itu dapat memberikan dorongan kepada pelanggan untuk
menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka
panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk secara terus
menerus dapat memahami dengan seksama harapan pelanggan serta
kebutuhan mereka (Hasan, 2010:83).
Puas tidaknya pelanggan atas produk akan berpengaruh pada pola
perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan oleh pelanggan setelah terjadi
proses pembelian. Apabila pelanggan merasa puas, dia akan
menunjukkan besarnya kemungkinan untuk membeli produk yang sama,
selain itu juga akan cenderung memberikan referensi yang baik terhadap
produk tersebut kepada orang lain (Rambat dalam Agustin, 2011:27).
23
Menurut Irwan (2008) dalam Arianto dan Mahmudah (2014:111)
indikator kepuasan nasabah sebagai berikut:
a. Kepuasan jasa dan produk secara menyeluruh
Para nasabah yang menggunakan jasa/produk bank dan pelayanan
oleh karyawan serta fasilitas penunjang akan merasa puas, ketika
yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan apa yang harapannya.
b. Akan menggunakan jasa kembali
Konsumen akan terus menggunakan produk/jasa bank karena puas
dengan nilai dan manfaat produk/jasa, kaulitas pelayanan yang baik,
ataupun fasilitas penunjang yang memadai.
c. Merekomendasikan kepada pihak lain
Konsumen yang merasa puas dengan produk, pelayanan atau fasilitas
akan menyarankan kepada teman, kerabat atau orang lain untuk
membeli produk yang ditawarkan. Karena pelayanan yang
memuaskan, fasilitas penunjang yang memadai atau manfaat yang
didapat setelah menggunakan produk/jasa.
Persepsi nasabah terkait kinerja (perceived performance)
perbankan didasarkan pada pengetahuan, keyakinan dan penilaian
terhadap merek, kinerja produk, citra dan pelayanan bank yang diterima
oleh nasabah. Sekali penilaian terhadap merek, kinerja produk, citra dan
pelayanan bank dipersepsikan memuaskan, maka kepuasan dan kesetiaan
nasabah akan terbentuk (Hasan, 2010:85).
24
Dalam praktik bisnis bahwa harapan seseorang selalu berkaitan
dengan lima hal sebagai berikut (Hasan, 2010:85):
a. Ketidak sesuaian antara harapan aktual dengan ideal yang diterima
akan menjadi pengalaman pribadi yang tidak menyenangkan dan ini
akan hilang ketika nasabah memperoleh produk lain yang memenuhi
identitas diri mereka.
b. Nasabah cenderung akan menggunakan jasa yang dipersepsikan
memiliki kesesuaian citra produk dengan persepsi dan harapan yang
diinginkannya.
c. Perilaku nasabah dipengaruhi oleh jenis usaha/ aktivitas mereka dan
konsistensi harapan terhadap citra dan kualitas kinerja produk dan
layanan yang dipersepsikan.
d. Pelayanan yang baik menghasilkan kepuasan, menciptakan
hubungan yang harmonis dan silaturahmi yang lancar. Lebih dari itu,
juga akan membangkitkan keinginan nasabah untuk memilih produk
yang memuaskan kebutuhannya.
e. Produk yang dirasakan cocok dan pelayanan yang diterima
menyenangkan, nasabah akan mengendalikan faktor eksternal yang
merusak citra perusahaan (bank) yang digunakan (ikut membela).
Harapan nasabah terkait kualitas produk jasa yang berfokus pada
lima dimensi, yaitu (Hasan, 2010:89):
25
a. Tangible
Dimensi ini mencakup kondisi fisik fasilitas, peralatan serta
penampilan pekerja. Jadi, dimensi ini terkait peralatan dan fasilitas
yang digunakan. Seperti meningkatkan kondisi gedung yang bersih,
nyaman dengan menggunakan interior yang menarik, tempat parkir
yang aman, eskalator, kemanan, AC, serta menjaga penampilan dan
keterampilan pegawai.
b. Reliabilty
Dimensi ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan secara akurat, handal dan bertanggung jawab
sesuai yang dijanjikan dan terpercaya. Kualitas pelayanan ini
biasanya nampak dalam kerja sehari-hari, seperti pada unit teller,
misalnya jika pada kurun waktu tertentu frkeuensi kesalahan
semakin tinggi, hal ini akan memberikan indikasi kualitas pelayanan
yang semakin menurun. Meningkatkan pelayanan dengan segera,
tepat waktu, akurat dan memuaskan, kemudahan proses transaksi di
kasir atau menggunakan kartu ATM, program promosi (program
bebas biaya profesi) dilaksanakan sesuai program yang
disosialisasikan dan lain sebagainya.
c. Responsiveness
Dimensi ini mencakup daya tanggap dan keinginan untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. Tingkat
26
kepekaan yang tinggi terhadap nasabah perlu diikuti dengan tindakan
yang sesuai kebutuhan nasabah tersebut.
d. Assurance
Dimensi mencakup kemampuan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan serta sifat yang dapat dipercaya dalam menangani
keluhan pelanggan, memberikan pelayanan dengan ramah dan sopan,
kualitas produk yang dijual sesuai dengan yang dipromosikan,
harga/biaya pemeliharaan produk sesuai dengan harga yang
dipromosikan.
e. Empathy
Dimensi ini menunjukkan bentuk perhatian kepada setiap pelanggan.
Jadi bentuk perhatian di sini disesuaikan dengan kondisi emosi
nasabahnya, karena kadang kala seorang nasabah saat datang merasa
kalut, marah-marah atau stres, untuk seorang pemasar harus
memahami perasaan yang demikian agar dapat melakukan tindakan
yang sesuai dengan kondisi psikologis nasabah.
Dari kelima kualitas jasa di atas ada assurance, dimana kualitas
produk yang ditawarkan sesuai dengan yang dipromosikan, harga/biaya
pemeliharaan produk sesuai dengan harga yang dipromosikan, dalam
marketing mix termasuk pada elemen produk dan harga. Ada pula
tangible yaitu mencakup fasilitas dan lokasi yang digunakan dalam
proses pelayanan, dimensi ini termasuk dalam elemen marketing mix
yaitu lokasi. Reliability yaitu kemampuan perusahaan memberikan
27
pelayanan yang akurat, sesuai yang dijanjikan dan terpercaya. Dimensi
ini termasuk dalam elemen marketing mix yaitu promosi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam marketing mix
kajiannya ada yang berkaitan dengan kualitas produk jasa dan kualitas
produk jasa berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Agustina,
2011:33).
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat atau alat
bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran
yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran
berjalan sukses. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua
variabel yang dapat dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan
dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran.
Adapun pengertian bauran pemasaran yang dikemukakan oleh
Lupiyoadi (2013:92) bahwa bauran pemasaran merupakan keseluruhan
objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh
Bob Sabran (2012:23) dapat diartikan bahwa bauran pemasaran
(marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.
Adapun Alma (2012:205) mengartikan bauran pemasaran sebagai
strategi mencampuri kegiatan-kegiatan pemasraan, agar dicari kombinasi
maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan.
28
Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti sampai
pada pemahaman bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu
perangkat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan terhadap produknya dan perangkat-perangkat tersebut akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan serta untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Adapun konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller
yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2012:25) terdapat seperangkat alat
pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu produk (product), harga
(price), lokasi (place), promosi (promotion). Berikut adalah penjelasan
mengenai elemen-elemen bauran pemasaran:
a. Produk/ Product
Setiap perusahaan pasti memiliki produk tertentu yang dapat
ditawarkan kepada konsumen. Menurut Kotler dan Keller
(2012:325) “product is anything that can be offered to a market to
satisfy a want or need, including physical goods, services,
experiences, events, persons, places, properties, organizations,
information and ideas.” Jadi, produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa,
orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide-ide.
Assauri (2014:200) berpendapat bahwa produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian,
29
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara
fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan gagasan. Dalam setiap
produk terkandung fungsi dan faktor-faktor yang diharapkan oleh
konsumen, yang sering dinyatakan sebagai produk plus (pelayanan).
Kasmir (2014:216) mendefinisikan produk secara umum
sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Artinya, apa pun wujudnya selama itu dapat memenuhi
keinginan pelanggan dan kebutuhan dikatakan sebagai produk.
Menurut Tjiptono (2010:95) secara konseptual, produk adalah
pemahaman subjektif dari produsen atau suatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
produk harus memiliki tingkat kualitas yang tinggi agar keinginan
konsumen dapat terpenuhi. Keinginan konsumen tersebut
diantaranya kesesuaian produk dengan harapan, manfaat produk
sesuai kebutuhan dan kemudahan pemakaian.
b. Harga/ Price
Dalam proses jual beli harga menjadi salah satu bagian
terpenting, karena harga adalah alat tukar dalam transaksi. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang sifatnya
30
fleksibel, dimana setiap saat dapat berubah-ubah. Harga juga
merupakan salah satu faktor persaingan dalam memasarkan produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:314) yang
diterjemahkan oleh Bob Sabran harga adalah “The amount of money
charged for a product or service, the sum of the values that
customers exchange for the benefit of having or using the product or
service.” Harga adalah jumlah uang yang dikenakan untuk suatu
produk atau layanan, jumlah nilai-nilai yang dipertukarkan oleh
pelanggan untuk mendapatkan atau menggunakan produk atau jasa.
Menurut Stanton dalam Laksana (2008:115), harga adalah
jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang
dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
dan pelayanan yang menyertainya.
Kasmir (2014:228) pengertian harga dalam perbankan dengan
prinsip konvensional adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi
dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran dan
biaya lainnya. Sementara, harga bagi bank yang berdasarkan prinsip
syariah adalah bagi hasil.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, maka peneliti
sampai pada pemahaman bahwa harga adalah nilai dari suatu produk
dalam bentuk uang yang harus dikorbanbkan konsumen guna
mendapatkan produk, sedangkan dari produsen atau pedagang harga
dapat menghasilkan pendapatan.
31
Menurut Kotler dan Amstrong yang diterjemahkan oleh Bob
Sabran (2012:52), menjelaskan ada empat ukuran yang mencirikan
harga yaitu terdapat empat indikator yang mencirikan harga:
1) Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga adalah aspek penetapan harga yang
dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai dengan
kemampuan beli konsumen.
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau
penjual yangs esuai dengan kualitas produk yang dapat
diperoleh konsumen.
3) Daya saing harga
Penawaran harga yang diberikan oleh produsen atau penjual
yang sesuai dengan kualitas produk yang diperoleh konsumen.
4) Kesesuaian harga dengan manfaat produk
Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau
penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh
konsumen dari produk yang dibeli.
c. Lokasi/ Place
Menurut Kotler dan Keller (2009:24), tempat merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
32
Menurut Lupiyoadi (2001:155) lokasi adalah dimana produk
tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang
memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.
Lokasi suatu bank akan mempengaruhi kelancaran dari usaha
perbankan. Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah
satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi
yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan
bank (Kasmir, 2008:145). Melalui penentuan lokasi yang strategis
dan sesuai dengan keinginan nasabah akan meningkatkan jumlah
nasabah bank.
Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan lokasi dalam
mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi sangat dipertimbangkan.
Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting
dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbangan-
pertimbangan dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor
sebagai berikut (Tjiptono, 2000:41):
1) Akses, yaitu misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari
tepi jalan.
3) Lalu lintas (traffic) dimana ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
33
a) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang
terjadinya impulse buying.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi
hambatan.
4) Tempat parkir yang luas dan aman.
5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha
di kemudian hari.
6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing.
8) Peraturan pemerintah.
Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan
keuntungan lokasi bagi perusahaan. Pengusaha akan selalu berusaha
mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh
konsumen. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa adalah
di tempat dengan potensi pasar yang besar.
d. Promosi/ Promotion
Salah satu unsur untuk membantu perusahaan dalam
mengadakan komunikasi dengan konsumen adalah promosi dapat
disampaikan informasi berupa pengetahuan mengenai produk yang
ditawarkan.
Menurut Kotler dan Amstrong yang diterjemahkan oleh Bob
Sabran (2012:76) mendefinisikan bahwa promosi mengacu pada
34
kegiatan berkomunikasi mengenai produk dan membujuk pelanggan
sasaran untuk membeli.
Menurut Alma (2004:179) promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Tjiptono (2008:87) promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebar informasi, mempengaruhi atau
membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Dalam dunia perbankan, agar produk perbankan laku dijual
ke masyarakat atau nasabah, maka masyarakat perlu tahu kehadiran
produk tersebut, manfaat, harga, dimana dapat diperoleh dan
kelebihan produk dibandingkan pesaing.
Cara untuk memberitahukan kepada masyarakat adalah melalui
sarana promosi. Bank harus mempromosikan produk tersebut seluas
mungkin ke nasabah. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah
dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana
yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.
35
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala
jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah
yang baru, kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah
akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk
membe;li dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank
di mata para nasabahnya.
Promosi selain mempunyai manfaat dalam memperkenalkan
produk baru, juga penting sekali dalam hal mempertahankan selera
konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk yang sudah ada.
Namun betapun gencarannya kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan, perlu pula didukung oleh harga dan kualitas dari produk
yang dipromosikan, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai
volume penjualan serta market share akan tercapai.
Menurut Kasmir (2014:246) terdapat empat sarana promosi
yang dapat dilakukan bank, yaitu:
1) Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh
bank guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi
calon nasabah. Media yang dapat dilakukan seperti pemasangan
billoard dijalanjalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan
disetiap cabang atau pasar pembelanjaan, pemasangan spanduk,
melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media lainnya.
36
Adapun pertimbangan pengguna media yang akan
dipakai untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain:
a) Jangkauan media yang digunakan.
b) Saran atau konsumen yang dituju.
c) Biaya yang dikeluarkan.
2) Promosi penjualan (Sales promotion)
Tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan
atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank promosi
penjualan dapat dilakukan melalui:
a) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana
yang relatif besar walaupun hal ini akan meningkatkan
persaingan tidak sehat.
b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki
jumlah simpanan terbesar.
d) Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan
lainnya kepada nasabah yang loyal, serta promosi
penjualan dan penjualan lainnya.
3) Publisitas (Publicity)
Publitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial dan
kegiatan lainnya. Kegiatan publitas dapat meningkatkan pamor
bank dimata nasabahnya. Untuk itu kegiatan publitas perlu
dilakukan lebih serih 19 mempertimbangkan hal-hal tertentu
37
seperti biaya yang diperlukan dan juga nasabah yang
ditargetkan.
4) Penjualan pribadi (Personal selling)
Penjualan pribadi lebih banyak dilakuakan oleh petugas
customer service pada dunia perbankan. Dalam hal ini customer
service memegang peranan sebagai pembinaan hubungan
dengan masyarakat atau public relation. Customer service bank
dalam melayani nasabah selalu berusaha menarik para calon
nasabah menjadi nasabah yang bersangkutan dengan berbagai
cara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi
adalah suatu upaya yang merubah pandangan (image) konsumen
terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga konsumen
memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk dan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersngkutan.
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala
yang menjadi objek permasalahan. Sejalan dengan tujuan penelitian dan
kajian teori yang sudah dibahas, selanjutnya akan diuraikan kerangka berfikir
mengenai hubungan marketing mix terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening. Kerangka penelitian dijelaskan sebagai berikut:
38
Gambar 2. 1
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Menurut Muhamad (2008:76) hipotesis adalah kesimpulan teoritis atau
sementara dalam penelitian. Menurut Hasan (2002:50) hipotesis dapat
diartikan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris.
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran pada gambar 2.1, maka
peneliti menarik hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Produk terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Hasan (2010) persepsi nasabah terkait kinerja (perceived
performance) perbankan didasarkan pada pengetahuan, keyakinan dan
penilaian terhadap merek, kinerja produk, citra dan pelayanan bank yang
diterima oleh nasabah. Sekali penilaian terhadap merek, kinerja produk,
Loyalitas
Nasabah (Y)
Kepuasan
Nasabah (Z)
39
citra dan pelayanan bank dipersepsikan memuaskan, maka kepuasan dan
kesetiaan nasabah akan terbentuk.
Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud
dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta
pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi
jasa tersebut. Semakin berkualitas baik dan bermanfaat produk jasa yang
ditawarkan, maka hal tersebut akan menciptakan kepuasan konsumen
(Hasan, 2010:85).
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah (Z) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
2. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Hasan (2010) mengemukakan bahwa dimensi assurance terkait
kualitas produk jasa mencakup kemampuan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan serta sifat yang dapat dipercaya dalam
menangani keluhan pelanggan, memberikan pelayanan dengan ramah
dan sopan, kualitas produk yang dijual sesuai dengan yang dipromosikan,
harga/biaya pemeliharaan produk sesuai dengan harga yang
dipromosikan.
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam strategi pemasaran
jasa, karena harga menentukan pendapat dari suatu bisnis. Keputusan
40
penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan nilai atau
manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan. Strategi penentuan tarif
dalam perusahaan jasa dapat menggunakan penentuan tarif premium
pada saat permintaan tinggi dan tarif diskon pada saat permintaan turun.
Semakin berkualitas baik tarif jasa kepada produk jasa yang ditawarkan,
maka hal itu akan menciptakan kepuasan pelanggan (Hasan, 2010:89).
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah (Z) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
3. Pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Hasan (2010) terkait kualitas produk jasa yang
memfokuskan pada dimensi tangible mencakup kondisi fisik fasilitas,
peralatan serta penampilan pekerja. Jadi, dimensi ini terkait peralatan dan
fasilitas yang digunakan. Seperti meningkatkan kondisi gedung yang
bersih, nyaman dengan menggunakan interior yang menarik dan tempat
parkir yang aman.
Untuk produk industri jasa, lokasi diartikan sebagai tempat
pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan
digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada
pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Semakin strategis lokasi
41
pelayanan jasa dan kemudahan akses yang dirasakan pelanggan maka
akan menciptakan kepuasan tersendiri bagi konsumen (Hasan, 2010:87).
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Lokasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah (Z) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
4. Pengaruh Promosi terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Hasan (2010) dimensi reliability menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan secara akurat,
handal dan bertanggung jawab sesuai yang dijanjikan dan terpercaya.
Kualitas pelayanan ini biasanya nampak dalam kerja sehari-hari, seperti
pada unit teller, misalnya jika pada kurun waktu tertentu frkeuensi
kesalahan semakin tinggi, hal ini akan memberikan indikasi kualitas
pelayanan yang semakin menurun. Meningkatkan pelayanan dengan
segera, tepat waktu, akurat dan memuaskan, kemudahan proses transaksi
di teller atau menggunakan kartu ATM dilaksanakan sesuai program
yang disosialisasikan dan lain sebagainya.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya. Apabila promosi berhasil dilakukan dengan baik maka akan
42
menimbulkan keyakinan dari masyarakat dan promosi yang dilakukan
dengan jujur dan sesuai dengan produk yang ditawarkan maka akan
menimbulkan kepuasan bagi masyarakat atau pelanggan (Hasan,
2010:91).
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Promosi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah (Z) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
5. Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Puas tidaknya pelanggan atas produk akan berpengaruh pada pola
perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan oleh pelanggan setelah terjadi
proses pembelian. Apabila pelanggan merasa puas, dia akan
menunjukkan besarnya kemungkinan untuk membeli produk yang sama,
selain itu juga akan cenderung memberikan referensi yang baik terhadap
produk tersebut kepada orang lain (Rambat dalam Agustin, 2011:27).
Menurut Hasan (2010) kualitas jasa yang unggul dan konsisten
dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan dan akan memberikan berbagai
manfaat, seperti tercipatanya loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5: Kepuasan (Z) berpengaruh positif dn signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
43
6. Pengaruh Produk terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Swastha dan Handoko (2004) terciptanya loyalitas
nasabah dipengaruhi oleh beebrapa faktor, salah satunya dadalah kualitas
produk. Kualitas produk yang baik secara langsung akan mempengaruhi
perilaku nasabah untuk selalu setia membeli atau menggunakan produk
tersebut.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H6: Produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
7. Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Swastha dan Handoko (2004) untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaan selain menciptakan
produk yang berkualitas, harga juga memiliki pengaruh yang sangat
penting dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Harga disini berarti
biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan atas produk atau pelayanan
jasa yang diterima. Apabila tarif jasa yang dikeluarkan oleh perusahaan
kepada konsumen wajar sesuai dengan manfaat yang didapat oleh
konsumen, hal tersebut akan membuat konsumen loyal dan membuat
basis perusahaan menjadi semakin kuat.
44
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H7: Harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
8. Pengaruh Lokasi terhadap Loyalitas Nasabah
Menurut Swastha dan handoko (2004) selain kualitas produk,
terdapat faktor penting yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu
kualitas jasa. Kualitas jasa disini tidak hanya menitikberatkan pada
kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pegawai, tetapi juga mencakup
fasilitas pelayanan, kemudahan akses, keamanan dan kenyamanan lokasi
pelayanan jasa. Dengan demikian, semakin strategis lokasi pelayanan
jasa akan membuat konsumen loyal atau melakukan transaksi kembali
dan basis perusahaan menjadi semakin kuat.
Berdasarkan teroi yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H8: Lokasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
9. Pengaruh Promosi terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Menurut Swastha dan Handoko (2004), apabila sebuah
perusahaan mampu mengeluarkan biaya yang besar untuk
mempromosikan produk yang dikeluarkan dengan memberikan hadiah,
iklan, penyebaran brosur dan tidak ada unsur penipuan maka masyarakat/
45
pelanggan akan percaya terhadap produk yang ditawarkan sehingga
menimbulkan sikap loyal terhadap perusahaan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H9: Promosi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
10. Pengaruh Kepuasan Nasabah dalam Memediasi Hubungan Produk
terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali
Menurut Hasan (2010), memuaskan pelanggan merupakan hal
penting dalam mempertahankan kemajuan perusahaan. Kepuasan
pelanggan merupakan kesesuaian harapan dengan kenyataan yang
diterima. Pemenuhan harapan tersebut dapat dicapai dengan
memfokuskan pada beberapa hal, salah satu diantaranya adalah kualitas
produk. Dengan menciptakan produk yang berkualitas, memberikan
manfaat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan maka
kepuasan pelanggan akan tercapai.
Menurut Swastha dan Handoko (2004), dengan menumbuhkan
kepuasan pelanggan dapat memberikan berbagai manfaat bagi
perusahaan, diantaranya adalah terciptanya loyalitas pelanggan.
46
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H10: Kepuasan (Z) memediasi hubungan antara produk (X1)
terhadap loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
11. Pengaruh Kepuasan Nasabah dalam Memediasi Hubungan Harga
terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali
Hasan (2010) mengemukakan bahwa selain kualitas produk, harga
juga menentukan puas tidaknya seorang pelanggan terhadap perusahaan
yang bersangkutan. Apabila tarif biaya yang ditentukan oleh perusahaan
tidak memberatkan nasabah, dan sesuai dengan pelayanan yang diterima,
maka nasabah akan merasa puas.
Menurut Swastha dan Handoko (2004), dengan tumbuhnya rasa
puas pelanggan terhadap perusahaan, maka nasabah akan setia terhadap
perusahaan dan tidak akan beralih ke perusahaan/ bank lain.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H11: Kepuasan (Z) memediasi hubungan antara harga (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
47
12. Pengaruh Kepuasan Nasabah dalam Memediasi Hubungan Lokasi
terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali
Menurut Hasan (2010), kualitas jasa sangat menentukan puas
tidaknya seorang pelanggan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Kualitas jasa mencakup fasilitas yang disediakan perusahaan,
kenyamanan lokasi, keamanan lokasi dan kemudahan akses ke lokasi
pelayanan jasa. Apabila lokasi yang disediakan sesuai dengan harapan
pelanggan, maka kepuasan pelanggan dapat tercapai.
Swastha dan Handoko (2004) menyatakan bahwa tercapainya
kepuasan pelanggan dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H12: Kepuasan (Z) memediasi hubungan antara lokasi (X3)
terhadap loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
13. Pengaruh Kepuasan Nasabah dalam Memediasi Hubungan Promosi
terhadap Loyualitas Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali
Hasan (2010) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan dapat
tercipta apabila harapan pelanggan dapat terpenuhi. Setiap pelanggan
mengharapkan sebuah perusahaan dapat melakukan proses promosi yang
48
baik. Baik dalam arti sebuah perusahaan mampu mempromosikan produk
yang dikeluarkan perusahaan dengan jujur, tidak ada unsur penipuan, dan
untuk menarik simpati dari pelanggan dengan memberikan hadiah/
souvenir.
Swastha dan Handoko (2004) mengemukakan bahwa setelah
tercipta kepuasan pelanggan, maka secara otomatis sikap loyal pelanggan
akan terbentuk.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H13: Kepuasan (Z) memediasi hubungan antara promosi (X4)
terhadap loyalitas nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
49
Tabel 2. 2
Hipotesis Penelitian
H Hipotesis Penelitian
H1 Produk/ product berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H2 Harga/ price berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H3 Lokasi/ place berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H4 Promosi/ promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H5 Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H6 Produk/product berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H7 Harga/ price berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H8 Lokasi/ place berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H9 Promosi/ promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H10 Kepuasan nasabah memediasi hubungan produk terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H11 Kepuasan nasabah memediasi hubungan harga terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H12 Kepuasan nasabah memediasi hubungan lokasi terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
H13 Kepuasan nasabah memediasi hubungan promosi terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
50
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Metode kuantitaif adalah metodologi penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu yang menggunakan data primer dengan menggunakan instrumen
penelitian yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah
pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan
(Bawono, 2006:29).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
yang beralamatkan di Jl. Pandanaran No. 231, Boyolali, Jawa Tengah 57313.
Telp (0276) 323230.
Penelitian ini dilaksanakan pada 08 Agustus 2018 sampai 20 Agustus
2018.
51
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian
yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti,
sedangkan sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006:28). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah aktif BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali yang memiliki rekening tabungan atau pembiayaan,
yakni berjumlah 1000 nasabah.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan
subjek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi (Supardi,
2005:103). Sedangkan menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek
atau subjek penelitian yang mewakili keseluruhan dari populasi.
Menurut Sugiyono (2016:82) terdapat dua teknik sampling yang
dapat digunakan, yaitu:
a. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random
sampling, proportionate stratified random sampling,
disproportionate stratifies random sampling, sampling area (cluser).
b. Non Probability Sampling
52
Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini
meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,
snowball.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu non
probability sampling dengan teknik purposive sampling. Menurut
Sugiyono (2016:85) purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah karena
semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan pembahasan yang
diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling yang
menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria yang harus
dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun kriteria sampel yang penulis tetapkan adalah nasabah aktif yang
memiliki buku rekening tabungan ataupun pembiayaan minimal 2 tahun.
Dimana jumlah populasi nasabah aktif kurang lebih 1000 nasabah.
Berdasarkan rumus Slovin (1960) dalam Asnawi dan Masyhuri
(2009:142), diperoleh besarnya sampel sebagai berikut:
S = 𝑃
1+P (e) 2
= 1000
1+1000 (0,1x0,1)
= 1000
10,01
= 90,999 (dibulatkan menjadi 91)
53
Dimana:
S = sampel
P = populasi
e = tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir (10%)
Dengan menggunakan rumus tersebut peneliti menggunakan
tingkat kesalahan dalam penelitian ini adalah 10%, sehingga peneliti
mengambil sampel sebanyak 91 responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, sumber data
primer adalah data penelitian lapangan yang diperoleh dari aktivitas
penelitian tertentu sesuai dengan kebutuhan dan data penelitian lapangan
yang diperlukan untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian yang
telah dirumuskan sebelumnya (Supardi, 2005:118).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Angket
Dalam Bawono (2006 :29) angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna.
2. Studi Pustaka
54
Menurut Supardi (2005:335) studi pustaka ialah melakukan kajian
sumber bacaan, guna memperoleh berbagai konsep, teori dan data
pendukung lain untuk kelengkapan hasil penelitian ini.
E. Skala Pengukuran
Menurut Ghozali (2013:3) pengukuran merupakan suatu proses yang
mana suatu angka atau simbol diletakkan pada karakteristik atau properti
suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan.Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran interval. Menurut
Bawono (2006:31), skala interval adalah memberikan ranking terhadap
responden, yang diranking dapat berupa referensi, perilaku dan sebagainya.
Skala interval dalam penelitian ini terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
(Supranto, 2003:128) dengan tingkat jawaban sebagai berikut:
1-2 = Sangat Tidak Setuju
3-4 = TidakSetuju 5-6 = Ragu-ragu
7-8 = Setuju 9-10 = Sangat Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013:58) adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Untuk memudahkan pembahasan terhadap istilah yang terdapat dalam
penelitian ini, penulis akan menjelaskan arti istilah yang terdapat dalam judul
penelitian ini, berikut adalah penjelasannya:
55
1. Variabel Bebas (Independent Value)
Menurut Sugiyono (2013:64) variabel ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, prediktor, dan antecedent. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini terdapat tujuh variabel bebas antara lain:
a. Produk/Product (X1)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan (Kotler, 2000:428). Unsur-unsur produk
meliputi merek, kemasan, label, garansi, pelayanan dan sebagainya.
b. Harga/Price (X2)
Kasmir (2014:228) mendefinisikan harga dalam bidang
perbankan dengan prinsip konvensional adalah bunga, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih,
biaya sewa, biaya iuran dan biaya lainnya. Sementara, harga bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil. Dari sudut
pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau
jasa.
c. Place (X3)
56
Menurut Lupiyoadi (2001:155) lokasi adalah dimana produk
tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang
memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.
d. Promotion (X4)
Menurut Tjiptono (2008:87) promosin adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebar informasi, mempengaruhi atau
membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
2. Variabel Intervening (Y)
Menurut Tuckman dalam Sugiyono (2007) variabel intervening
adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungsn antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening adalah kepuasan
nasabah.
Menurut Kotler dalam Mohsan dkk (2011:263), kepuasan nasabah
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil (kinerja)
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jika kinerja berada
57
dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan,
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau
senang.
3. Variabel Dependen (Z)
Sugiyono (2013:64) mendefinisikan variabel terikat (variabel
dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen adalah loyalitas nasabah.
Definisi loyalitas menurut Oliver yang diterjemahkan Hurriyati
(2010:129) mengemukakan loyalitas pelanggan adalah komitmen
pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau
melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten
dimasa yang akandating, meskipu pengaruh situasi dan usaha-usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen pengukur variabel jika dipahami dari sisi variabel adalah
proses menghubungkan konsep/konstruk dengan fakta empiris (realita). Dari
sisi fakta, pengukuran variabel adalah pemberian bilangan atau simbol pada
peristiwa empiris menurut aturan yang ditetapkan. Dengan pengukuran ini
dimaksudkan agar hipotesis dapat diuji (didukung atau tidak) dengan fakta
empiris (Noor, 2011:101).
Berikut adalah indikator-indikator yang akan digunakan dalam
penelitian ini untuk mengukur dari setiap variabel:
58
Tabel 3. 1
Definisi dan Indikator Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Marketing Mix
Product
(X1)
Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, peristiwa,
orang, tempat, properti,
organisasi, informasi dan ide-
ide (Kotler dan Keller,
2012:325).
a. Produk yang
ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan
nasabah
b. Kesesuaian produk
dengan syariat Islam
c. Jenis produk yang
dikeluarkan bervariasi
Interval
Price (X2) Harga adalah jumlah uang
yang dikenakan untuk suatu
produk atau layanan, jumlah
nilai-nilai yang dipertukarkan
oleh pelanggan untuk
mendapatkan atau
menggunakan produk atau
jasa (Kotler dan Amstrong,
2012:314).
a. Keterjangkauan harga
b. Kesesuaian harga
dengan manfaat
produk
c. Ketetapan harga
sesuai syariat Islam
Interval
Place
(X3)
Tempat merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh
dan tersedia pada konsumen
sasaran (Kotler dan Keller,
a. Kemudahan akses
b. Lokasi yang strategis
c. Lalu lintas sekitar
lokasi
d. Keamanan lokasi
Interval
59
2009:24).
Promotion
(X4)
Promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebar
informasi, mempengaruhi
atau membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan
produknya agar bersedia
menerima, membeli, loyal
pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang
bersangkutan (Kotler dan
Amstrong, 2012:76)
a. Penyebaran
brosur/informasi dari
keluarga atau teman
dekat
b. Pengenalan produk
secara door to door
c. Tidak ada unsur
penipuan
d. Tidak ingkar janji
dalam proses
pemasaran
Interval
Kepuasan (Z)
Kepuasan nasabah adalah
sikap keseluruhan terhadap
suatu barang atau jasa setelah
perolehan (acquistion) dan
pemakaiannya. Dengan kata
lain, kepuasan nasabah
merupakan penilaian
evelauatif purnabeli yang
dihasilkan dari seleksi
spesifik (Tjiptono, 2011:434).
a. Kepuasan nasabah
terhadap produk yang
ditawarkan
b. Kepuasan terhadap
harga yang ditetapkan
c. Kepuasan terhadap
keadaan lingkungan
sekitar bank
d. Kepuasan terhadap
teknik pemasaran
Interval
60
Loyalitas (Y)
loyalitas adalah suatu konsep
yang dikaitkan dengan
perilaku (behavior) daripada
dengan sikap. Bila seseorang
merupakan pelanggan loyal,
ia menunjukkan perilaku
pembelian yang didefinisikan
sebagai pembelian
nonrandom yang
diungkapkan dari waktu ke
waktu oleh beberapa unit
pengambilan keputusan
(Griffin, 2005:5).
a. Melakukan pembelian
yang konsisten
b. Merekomendasikan
produk kepada orang
lain
c. Menyebarkan
keunggulan bank
d. Menunjukkan
kekebalan terhadap
tarikan dari pesaing
e. Menambah
menggunakan produk
yang lainnya.
Interval
H. Teknik Analisis Data
I. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Penelitian ini
menggunakan reliabilitas internal yang menghitung reliabilitas
berdasarkan data instrumen yang telah dibuat sebelumnya. Reliabel
internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2013:167).
61
Menurut Bawono (2006:63) suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha minimum
0,60. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan
seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. Uji reabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, perhitungannya
menggunakan bantuan computer dengan program SPSS. Dalam
penelitian ini menggunakan pengukuran one shot dengan nilai
Cronbach Alpha > 0.60.
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menentukan sah atau tidaknya
suatu penelitian. Sugiyono (2013:168) menyatakan bahwa valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Karena itu instrumen yang valid dan
reliabel menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel.
Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa
valid/cermat suatu pengujian yang dilakukan dengan hasil yang
didapatkan dan memberikan suatu manfaat yang berguna bagi
peneliti untuk menjawab atau menyelesaikan suatu permasalahan.
Kesimpulan valid atau tidaknya dalam penelitian ini diambil
apabila pada total skor masing-masing butir soal menghasilkan tanda
bintang, yang artinya adalah signifikan. Dimana ada dua
kemungkinan, yaitu tanda bintang satu (*) berarti korelasi signifikan
62
pada level 5% (0,05) dan berbintang dua (**) berarti signifikansi
pada level 1% (0,01) (Bawono, 2006:76).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar semua variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105).
Multikolinearitas dapat diukur dengan melihat variance
inflation factor (VIF), nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi. (Karena VIF=1/tolerance). Sedangkan nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
63
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas, karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar)
(Ghozali, 2013:139).
c. Uji Normalitas
Menurut Bawono (2006:174) uji normalitas ini digunakan
untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen
dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau
tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan
analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang
digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat
histogram dan normal probability plot.
Menurut Ghozali (2013:160) distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal dan ploasting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
c. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006:179). Uji linearitas
bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel mempunyai
64
hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas biasanya digunakan
sebagai syarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dalam
penelitian ini menggunakan metode uji test for linearity pada taraf
signifikansi lebih besar dari 0.05 (Suyono, 2015:65)
3. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Bawono (2006:92) uji ini dilakukan untuk
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel mempengaruhi variabel dependen. Analisis koefisien
determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
persentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap
variabel dependen.
Dalam penelitian ini penulis lebih menggunakan Adjusted R2 karena
untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Tidak seperti
R2, nilai Adjusted R2 dapat naik dan turun apabila satu variabel
ditambahkan ke dalam model.
Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2013), jika dalam uji
emepiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai R2 dianggap
bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 =
R2 = 1 sedang jika nilai R2 = 0, maka nilai Adjusted R2 = (1-k)/(n-k),
jika k > 1, maka Adjusted R2 akan bernilai negatif.
65
b. Pengujian secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91).
Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah semua parameter dalam
model sama dengan nol atau H0: b1= b2 =…..= bk = 0
H01: Produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi
(promotion) tidak terdapat pengaruh positif signifikan secara
simultan terhadap kepuasan nasabah.
H02: Produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi
(promotion) dan kepuasan nasabah tidak terdapat pengaruh
positif signifikan secara simultan terhadap loyalitas nasabah.
Hipotesis alternatif (HA) tidak semua parameter secara
simultan sama dengan nol atau HA: b1 ≠ b2 ≠ ….≠ bk ≠ 0,
HA1: Produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi
(promotion) terdapat pengaruh positif signifikan secara
simultan terhadap kepuasan nasabah.
HA2: Produk (product), harga (price), lokasi (place) dan promosi
(promotion) dan kepuasan nasabah terdapat pengaruh positif
signifikan secara simultan terhadap loyalitas.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: (Ghozali, 2013:98)
66
1) Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2) Jika nilai sig < 0.05 atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan
menerima HA.
c. Uji ttest (Uji secara individu)
Menurut Imam Ghozali (2013), uji t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t
sebagai berikut: (Ghozali, 2013:99)
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain, kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel atau nilai signifikansi < 0.05, kita
menerima hipotesis alternatif (HA) yang menyatakan bahwa
67
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Ghozali (2013:249) menyatakan bahwa analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis linear berganda atau analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel (model kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
teori. Analisis jalur sendiri tidak menentukan hubungan sebab-akibat dan
juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peenliti untuk melihat
hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel
telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi
atau menolak hipotesis kausalitas imajiner.
Berikut merupakan struktural dari model analisis jalur yang
memberikan hubungan kausalitas berdasarkan teori:
68
Gambar 3. 1
Analisis Jalur (Path Analysis)
Besarnya nilai e1 = √(1 − 𝑅2) , e2 = √(1 − 𝑅2
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien
jalur dihitung dengan membuat dua persamaan dari pengaruh langsung
dan tidak langsung. Persamaan regresi tersebut sebagai berikut:
a. Kepuasan Nasabah = α1 + p1.produk + p2.harga + p3.lokasi +
p4.promosi +e1
b. Loyalitas Nasabah = α2 + p5.kepuasan nasabah + p6.produk +
p7.harga + p8.lokasi + p9.promosi +e2
5. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Berdasarkan model jalur pada gambar 3.1, peneliti mengajukan
hubungan berdasarkan teori bahwa marketing mix yang terdiri dari
produk, harga, lokasi dan promosi mempunyai hubungan langsung
FKepuasan
Nasabah (Z)
FLoyalitas
Nasabah (Y)
69
dengan loyalitas (p6, p7, p8, p9). Namun demikian marketing mix juga
mempunyai hubungan tidak langsung ke loyalitas yaitu dari marketing
mix (produk, harga, lokasi, promosi) ke kepuasan nasabah (p1, p2, p3,
p4) baru kemudian ke loyalitas (p5) (Ghozali, 2013:250).
a. Pengaruh langsung dan tidak langsung variabel produk (X1)
Pengaruh langsung produk ke loyalitas = p6
Pengaruh tak langsung:
Produk ke kepuasan ke loyalitas = p1xp5
b. Pengaruh langsung dan tidak langsung variabel harga (X2)
Pengaruh langsung harga ke loyalitas = p7
Pengaruh tak langsung:
Harga ke kepuasan ke loyalitas = p2xp5
c. Pengaruh langsung dan tidak langsung variabel lokasi (X3)
Pengaruh langsung lokasi ke loyalitas = p8
Pengaruh tak langsung:
Lokasi ke kepuasan ke loyalitas = p3xp5
d. Pengaruh langsung dan tidak langsung variabel promosi (X4)
Pengaruh langsung promosi ke loyalitas = p9
Pengaruh tak langsung:
Promosi ke kepuasan ke loyalitas = p4xp5
Setelah melakukan penghitungan dari pengaruh variabel mediasi
secara tidak langsung, maka berikutnya melakukan pengujian hipotesis
mediasi signifikan atau tidak yang akan dilakukan dengan prosedur yang
70
dikembangkan oleh Sobel (1982) yang dikenal dengan uji Sobel. Uji
sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
X ke Y lewat Z (Ghozali, 2013:248). Berikut adalah rumus dari uji sobel:
Sab = √𝑏2 S𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Keterangan:
Sab = standar error pengaruh tidak langsung
a = jalur X ke Z
b = jalur Z ke Y
Sa = Standar error koefisien a
Sb = Standar error koefisien b
Jadi rumus uji sobel dalam penelitian ini adalah:
Produk (Sp1p5) = √𝑝52 S𝑝12 + 𝑝12 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝12𝑆𝑝52
Harga (Sp2p5) = √𝑝52 S𝑝22 + 𝑝22 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝52
Lokasi (Sp3p5) = √𝑝52 S𝑝32 + 𝑝32 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
Promosi (Sp4p5) = √𝑝52 S𝑝42 + 𝑝42 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita
perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑎𝑏
𝑠𝑎𝑏
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t
hitung > nilai t tabel, maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.
71
J. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
program olah data SPSS.22 (Statistical Product and Service Solution), data yang
didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS.22. SPSS
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
72
72
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Identitas PT. BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Perusahaan ini bernama PT. BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali yang beralamatkan di Jl. Pandanaran No. 231, Boyolali, Jawa
Tengah 57313. Telp (0276) 323230, website
http://www.banksyariahsragen.com, berikut adalah logo BPRS Sukowati
Sragen:
Gambar 4. 1
Logo BPRS Sukowati Sragen
2. Sejarah dan Perkembangan BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali
Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 juni 2008 dengan bentuk
Badan Hukum Perusahaan Daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS)
Kabupaten Sragen Tanggal 15 Agustus 2007 dan Keputusan Gubernur
Bank Indonesia Nomor : 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian
73
Ijin Usaha PD.BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2
November 2009 bentuk Badan Hukum dan Nama berubah menjadi
Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PT. BPRS)
Sukowati Sragen berdasarkan:
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
tanggal 16 Juli 2008.
b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama dan Bentuk Badan
Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen
tanggal 16 Mei 2009.
c. Akte Nomor 15 Notaris Sunastitiningsih, SH tanggal 9 Juni 2009.
d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor :AHU-41113.A.H.01.01.
Tahun 2009 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24
Agustus 2009.
e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/Slo tentang Persetujuan
Ijin Usaha Perubahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28 Oktober
2009.
Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam
bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus
mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta
membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta dan Non Pemerintah
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan
“Amanah dan Barokah”, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen mampu
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bumi Sukowati dan
74
sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor
cabang di Eks Karesidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten).
3. Visi dan Misi
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali mempunyai visi, misi
serta nilai budaya sebagai berikut:
a. Visi:
“Terwujudnya Lembaga Keuangan yang Sehat, Kuat, dan Istiqomah
dengan Prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat”
b. Misi:
1) Terciptanya tata kelola dan system perbankan berdasarkan prinsip
syariah yang sehat, kuat dan efisien.
2) Terwujudnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan
muamallah berdasarkan prinsip syariah.
3) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
berdasarkan prinsip syariah.
4) Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Pemerintah,
masyarakat dan lembaga non-pemerintah dalam rangka
mempercepat pembangunan daerah.
4. Struktur Organisasi dan Tugas Masin-masing Bagian
Struktur pengurus BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali
Tahun 2015 adalah:
75
a. Struktur Pengurus Umum
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : H. Musdiman, SE.MM
Komisaris : 1. Drs. Riwiyatmo,MM
2. Soemarsono, SE. MM
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Ketua : Drs. H. Soeparyo, M.Ag
Anggota : KH. Minanul Aziz, S. Ag. M.Ud
DIREKSI
Direktur Utama : Sunaryo
Direktur : Fakhrudin Nur, S.Si
b. Struktur Pengurus Kantor Cabang Boyolali
Gambar 4. 2
Struktur Organisasi PT. BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
2018
76
c. Jabatan Tugas Dan Wewenang
1) Pimpinan Umum: mengawasi kinerja angggota memberi
keputusan untuk wilayah cabang
2) Teller: menerima transaksi setoran memasukkan transaksi ke
dalam jurnal
3) CS (Costumer Service): memberi informasi mengenai akad atau
produk melayani nasabah barkaitan dengan pembiayaan
4) Accounting: menginput data, mengolah data melakukan
pemotongan biaya angsuran
5) AC (Account Offficer): mencari nasabah menagih tagihan yang
mengalami penunggakan marketting, promosi kepada
masyarakat
6) Remidial: remidial merupakan bagian khusus untuk menangani
pembiayaan bermasalah, oleh karenanya bagian ini sangat
penting dan berkontribusi terhadap tingkat kesehatan bank.
Remidial terus mengawasi kinerja para AO, dan segera
bertindak jika terjadi NPF lebih dari tiga nasabah.
B. Deskripsi Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang berjumlah 1000 nasabah.
Berdasarkan rumus Slovin, kuesioner dibagikan kepada responden sebanyak
91 nasabah. Semua kuesioner kembali dalam wujud seperti sedia kala, tidak
ada yang rusak atau hilang.
77
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, penulis akan terlebih dahulu
menjelaskan karakteristik responden yang digunakan untuk menggambarkan
keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi. Adapun
karakteristik responden pada uji deskriptif pada penelitian ini diklasifikasikan
pada jenis kelamin, usia responden, pekerjaan, pendidikan dan lama menjadi
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Berikut adalah hasil data profil responden berdasarkan beberapa
karakteristik yang digunakan:
1. Profil Responden Berdasarkan Usia Responden
Tabel 4. 1
Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30th 22 24.2 24.2 24.2
31-40th 24 26.4 26.4 50.5
41-50th 29 31.9 31.9 82.4
>50th 16 17.6 17.6 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan usia nasabah BPRS Sukowati
Sragen yang diambil sebagai responden, berdasarkan tabel tersebut
responden yang berusia antara 21-30 tahun sebanyak 22 responden
(24,2%). Responden yang berusia antara 31-40 tahun sebanyak 24
responden (26,4%), kemudian jumlah terbanyak adalah responden yang
berusia antara 41-50 tahun dengan jumlah 29 responden (31,9%) dan
jumlah paling sedikit adalah responden yang berusia lebih dari 50 tahun
dengan jumlah 16 responden (17,6%).
78
2. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Tabel 4. 2
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 44 48.4 48.4 48.4
Perempuan 47 51.6 51.6 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini terdiri dari 48,4% laki-laki yaitu sebanyak 44 responden
dan 51,6% perempuan yaitu sebanyak 47 responden. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa responden yang digunakan dalam penelitian ini
pada BPRS Sukowati Sragen didominasi oleh perempuan.
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Responden
Tabel 4. 3
Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 2 2.2 2.2 2.2
SMP 24 26.4 26.4 28.6
SMA 30 33.0 33.0 61.5
Diploma 7 7.7 7.7 69.2
Sarjana 28 30.8 30.8 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir
nasabah BPRS Sukowati Sragen yang dijadikan responden dalam
penelitian ini yang paling banyak yaitu SMA sebanyak 30 responden
(33%), kemudian sarjana sebanyak 28 responden (30,8%), setelah itu
SMP sebanyak 24 responden (26,4%), sedangkan D3 sebanyak 7
79
responden (7,7%) dan yang paling sedikit adalah SD hanya 2 responden
(2,2%).
4. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Tabel 4. 4
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pegawai Swasta 19 20.9 20.9 20.9
Pegawai Negeri 18 19.8 19.8 40.7
Wiraswasta 14 15.4 15.4 56.0
Lain-lain 40 44.0 44.0 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan responden
terbanyak adalah yang mengisi lain-lain sebanyak 40 responden (44%),
kemudian pegawai swasta sebanyak 19 responden (20,9%), kemudian
pegawai negeri sebanyak 18 responden (19,8%), kemudian wiraswasta
sebanyak 14 responden (15,4%).
5. Profil Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Tabel 4. 5
Lama menjadi Nasabah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 th 9 9.9 9.9 9.9
>2 th 82 90.1 90.1 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan bahwa lama responden
menjadi nasabah BPRS Sukowati Sragen yang terbanyak adalah lebih
80
dari dua tahun yakni sebesar 90,1% atau 82 responden, sedangkan 9,9%
atau 9 responden adalah yang menjadi nasabah selama dua tahun.
C. Analisis Data
1. Hasil Uji Instrumen
Agar suatu penelitian dikatakan akurat, maka terlebih dahulu
seorang peneliti melakukan uji pada setiap instrumen atau alat ukur
variabel yang digunakan. Dalam pengujian tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas (Bawono, 2006:63).
a. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi butir-
butir pertanyaan pada alat ukur (kuesioner) yang digunakan sehingga
dapat digunakan lagi pada subjek yang sama (Sugiyono, 2010:354).
Menurut Bawono (2006:63) suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha minimum 0,60. Hasil
penelitian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Produk (X1) 0,764 Reliable
Harga (X2) 0,833 Reliable
Lokasi (X4) 0,931 Reliable
Promosi (X5) 0,896 Reliable
Kepuasan (Y) 0,871 Reliable
Loyalitas (Z) 0,669 Reliable
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
81
Berdasarkan tabel 4.6, hasil pengujian reliabilitas pada alat
ukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai
cronbach’s alpha > 0,60, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
seluruh instrumen dalam penelitian ini sudah reliable, sehingga
semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
b. Hasil Uji Validitas
Menurut Sutrisno Hadi (1991) dalam Bawono (2006:68) uji
validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat alat ukur yang
digunakan dalam mencerminkan variabelnya. Item kuesioner
dikatakan valid apabila nilai person correlation ada tanda bintang
satu (*) yang berarti korelasi signifikansi pada level 5% (0,05), atau
berbintang dua (**) berarti korelasi signifikansi pada level 1% (0,01)
(Bawono, 2006:76). Berikut adalah tabel hasil pengujian validitas:
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation
Keterangan
Produk (X1) P1 .738** Valid
P2 .895** Valid
P3 .833** Valid
Harga (X2) P4 .892** Valid
P5 .849** Valid
P6 .859** Valid
Lokasi (X3) P7 .921** Valid
P8 .931** Valid
P9 .914** Valid
P10 .875** Valid
Promosi (X4) P11 .861** Valid
82
P12 .874** Valid
P13 .864** Valid
P14 .895** Valid
Kepuasan (Y) P15 .844** Valid
P16 .825** Valid
P17 .894** Valid
P18 .836** Valid
Loyalitas (Z) P19 .734** Valid
P20 .667** Valid
P21 .733** Valid
P22 .734** Valid
P23 .417** Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji validitas setiap butir
pertanyaan nomor 1 sampai 23 dalam kuesioner dinyatakan valid.
Karena menunjukkan signifikansi berbintang dua (**) pada level 1%
(0,01). Sehingga dinyatakan valid, tidak ada pertanyaan yang
dihapus dan layak untuk pengujian selanjutnya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi ini peneliti melihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresi
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
83
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi. (Karena VIF=1/tolerance).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan
nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013:105). Berikut adalah hasil uji
multikolonieritas berdasarkan masing-masing persamaan regresi:
1) Uji Multikolinearitas dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 8
Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan regresi (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.819 3.420 1.702 .092
Produk -.251 .121 -.155 -2.077 .041 .902 1.109
Harga .508 .132 .342 3.849 .000 .636 1.573
Lokasi .292 .097 .277 3.029 .003 .602 1.662
Promosi .304 .084 .325 3.637 .000 .630 1.588
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat pada nilai tolerance
variabel produk (0.902), harga (0.636), lokasi (0.602), promosi
(0.630). Keempat variabel independen tersebut memiliki nilai
tolerance lebih dari 0.10, sehingga dapat diartikan tidka terdapat
korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama, dengan nilai VIF kurang dari 10.0 dilihat dari variabel
produk (1.109), harga (1.573), lokasi (1.662), dan promosi
84
(1.558). oleh karena demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model
persamaan regresi 1.
2) Uji Multikolinearitas dari Persamaan Regresi
Tabel 4. 9
Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Regresi (2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.541 1.944 1.822 .072
Produk .377 .069 .274 5.446 .000 .858 1.165
Harga .240 .080 .191 3.007 .003 .542 1.844
Lokasi .246 .057 .275 4.339 .000 .544 1.839
Promosi .285 .050 .359 5.678 .000 .546 1.832
Kepuasan .131 .060 .154 2.172 .033 .432 2.315
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat pada nilai tolerance
variabel produk (0.858), harga (0.542), lokasi (0.544), promosi
(0.546) dan kepuasan nasabah (0.432). kelima variabel
independen tersebut memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10,
sheingga dapat diartikan tidak terdapat korelasi antar variabel
independen. Hasil perhitungan VIF menunjukkan nilai dibawah
10.0, dimana variabel produk (1.165), harga (1.844), lokasi
(1.839), promosi (1.832) dan kepuasan nasabah (2.315) yang
berarti tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen
dalam model persamaan regresi 2.
85
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Pada pengujian ini penulis
menggunakan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai
absolut residual terhadap variabel independen. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut:
1) Uji Heteroskedastisitas dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 10
Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2.222 1.927 1.153 .252
Produk -.034 .068 -.056 -.498 .620
Harga .061 .074 .110 .820 .414
Lokasi -.039 .054 -.100 -.724 .471
Promosi .025 .047 .072 .532 .596
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas tabel 4.10 terlihat
bahwa nilai signifikan variabel independen variabel produk
(0.620), harga (0.414), lokasi (0.471) dan promosi (0.596). Nilai
dari masing-masing tersebut tidak signifikan yaitu lebih besar dari
86
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terjadi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
2) Uji Heteroskedastisitas dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 11
Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi (2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .496 1.147 .432 .667
Produk .045 .041 .127 1.102 .273
Harga .039 .047 .119 .824 .412
Lokasi -.003 .034 -.014 -.098 .922
Promosi -.014 .030 -.067 -.466 .643
Kepuasan -.019 .036 -.087 -.537 .593
a. Dependent Variable: RES3
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas tabel 4.11 terlihat
bahwa nilai signifikan variabel independen variabel produk
(0.273), harga (0.412), lokasi (0.922) dan promosi (0.643) dan
kepuasan nasabah (0.593). Nilai dari masing-masing tersebut
tidak signifikan yaitu lebih besar dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi terjadi homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan
memiliki distribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang
baik adalah yang datanya berdistribusi normal. Kalau asumsi ini
87
dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil (Ghozali, 2013:160).
Pada pengujian ini agar hasil lebih akurat peneliti menggunakan
analisa statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Sminrnov
(K-S). Ketentuan analisa pada uji statistik K-S adalah apabila nilai
test statistic dan Asymp.Sig (2-tailed) tidak signifikan atau lebih
besar dari 0.05 maka data residual telah terdistribusi normal
(Ghozali, 2013:160).
Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov dan
grafik sebagai berikut:
1) Uji Normalitas dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 12
Hasil Uji Normalitas Regresi (1)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.05566087
Most Extreme Differences Absolute .061
Positive .052
Negative -.061
Test Statistic .061
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat nilai Kolmogrov-
Smirnov (test statistic) menunjukkan angka 0.061 dan Asymp.Sig.
(2-tailed) menunjukkan angka 0.200. Dapat disimpulkan bahwa
data pada persamaan regresi satu tersebut terdistribusi normal.
88
Gambar 4. 3
Regression Standardized Residual Regresi (1)
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Gambar 4. 4
Grafik Normal Plot Regresi (1)
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil grafik histogram (gambar 4.3) dan
grafik normal plot (gambar 4.4), menunjukkan bahwa
89
perbandingan antara dua observasi dengan distribusi telah
mendekati normal, demikian pula pada grafik plot menunjukkan
bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi 1 memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Normalitas dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 13
Hasil Uji Normalitas Regresi (2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.69821994
Most Extreme Differences Absolute .047
Positive .047
Negative -.046
Test Statistic .047
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat nilai Kolmogrov-
Sminrnov menunjukkan angka 0.047 dan Asymp.Sig. (2-tailed)
menunjukkan angka 0.200. Dapat disimpulkan bahwa data pada
persamaan regresi satu tersebut terdistribusi normal.
90
Gambar 4. 5
Regression Standardized Residual Regresi (2) Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Gambar 4. 6
Grafik Normal Plot Regresi (2)
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil grafik histogram (gambar 4.5) dan
grafik normal plot (gambar 4.6), menunjukkan bahwa
91
perbandingan antara dua observasi dengan distribusi telah
mendekati normal, demikian pula pada grafik plot menunjukkan
bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi 2 memenuhi asumsi normalitas.
d. Hasil Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dalam penelitian ini
menggunakan metode Deviation from Linearity pada taraf signifikan
0,05. Jika nilai sig pada baris Deviation from Linearity dalam tabel
ANOVA lebih dari 0,05 maka hubungan antar variabel bebas dan
variabel terikat adalah linear (Suyono, 2015:65). Berikut hasil uji
menggunakan Deviation from Linearity:
1) Hasil Uji Linearitas dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 14
Hasil Uji Linearitas Regresi (1)
Variabel Sig. Deviation
from Linearity
Keterangan
Kepuasan*Produk 0.635 Linear
Kepuasan*Harga 0.688 Linear
Kepuasan*Lokasi 0.283 Linear
Kepuasan*Promosi 0.299 Linear
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil output SPSS, tabel 4.14 menunjukkan
nilai Sig. Deviation from Linearity variabel independen terhadap
variabel dependen (kepuasan nasabah) adalah tidak signifikan
atau linear, dimana nilai Sig. Deviation from Linearity variabel
produk terhadap kepuasan sebesar 0.635, variabel harga terhadap
92
kepuasan sebesar 0.688, variabel lokasi terhadap kepuasan
sebesar 0.283 dan variabel promosi terhadap kepuasan sebesar
0.299. oleh karena demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan spesifikasi model, dengan kata lain model
linear layak untuk digunakan untuk model persamaan regresi satu.
2) Hasil Uji Linearitas dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 15
Hasil Uji Linearitas Regresi (2)
Variabel Sig. Deviation from
Linearity
Keterangan
Loyalitas*Produk 0.052 Linear
Loyalitas*Harga 0.268 Linear
Loyalitas*Lokasi 0.514 Linear
Loyalitas*Promosi 0.148 Linear
Loyalitas*Kepuasan 0.671 Linear
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Berdasarkan hasil output SPSS, tabel 4.15 menunjukkan
nilai Sig. Deviation from Linearity variabel independen terhadap
variabel dependen (loyalitas nasabah) adalah tidak signifikan atau
linear, dimana nilai Sig. Deviation from Linearity variabel produk
terhadap loyalitas sebesar 0.052, variabel harga terhadap loyalitas
sebesar 0.268, variabel lokasi terhadap loyalitas sebesar 0.514 dan
variabel promosi terhadap loyalitas sebesar 0.148 dan variabel
kepuasan terhadap loyalitas sebesar 0.671. oleh karena demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesalahan spesifikasi
model, dengan kata lain model linear layak untuk digunakan
untuk model persamaan regresi dua.
93
3. Hasil Uji Statistik
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2)
dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Berikut adalah hasil uji
koefisien determinasi:
1) Hasil Uji R2 dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 16
Hasil Uji R2 (1)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .754a .568 .548 3.126
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
b. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Pada tabel 4.16 menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R
Square sebesar 0.548, hal ini berarti kontribusi variasi variabel
independen (produk, harga, lokasi dan promosi) mampu
menjelaskan variasi variabel intervening (kepuasan nasabah)
sebesar 54,8% sedangkan sisanya 45,2% dijelaskan variasinya
oleh variabel di luar model.
2) Hasil Uji R2 dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 17
Hasil Uji R2 (2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .903a .815 .804 1.747
a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
94
b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R
Square sebesar 0.804, hal ini berarti kontribusi variasi variabel
independen (produk, harga, lokasi dan promosi) mampu
menjelaskan variasi variabel intervening (kepuasan nasabah)
sebesar 80,4% sedangkan sisanya 19,6% dijelaskan variasinya
oleh variabel di luar model.
b. Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Hasil uji F dapat dilihat pada
tabel berikut:
1) Hasil Uji Ftest dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 18
Hasil Uji Ftest (1)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1104.697 4 276.174 28.264 .000b
Residual 840.336 86 9.771
Total 1945.033 90
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Pada tabel 4.18, menunjukkan bahwa F hitung 28.264
dengan nilai signifikasi 0.000. karena probabilitas signifikansi
jauh lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel marketing mix 4P (product,
95
price, place, promotion) secara simultan berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah.
2) Hasil Uji Ftest dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 19
Hasil Uji Ftest (2)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1142.400 5 228.480 74.823 .000b
Residual 259.556 85 3.054
Total 1401.956 90
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Pada tabel 4.19, menunjukkan bahwa F hitung 74.823
dengan nilai signifikasi 0.000. karena probabilitas signifikansi
jauh lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel marketing mix 4P (product,
price, place, promotion) dan kepuasan nasabah secara simultan
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
c. Hasil Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh
setiap variabel independen secara individual. Pengujian ini dilakukan
secara parsial atau individu dengan menggunakan uji ttest statistik
pada setiap variabel independen, dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Ghozali, 2013:98). Berikut adalah hasil uji ttest variabel
independen terhadap variabel dependen:
96
1) Hasil Uji Ttest dari Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 20
Hasil Uji Ttest (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 5.819 3.420 1.702 .092
Produk -.251 .121 -.155 -2.077 .041
Harga .508 .132 .342 3.849 .000
Lokasi .292 .097 .277 3.029 .003
Promosi .304 .084 .325 3.637 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Untuk pengambilan keputusan dalam penelitian ini,
apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa 0.05, maka variabel
tersebut dinyatakan signifikan dan apabila nilai t hitung terdapat
tanda minus (-) dikatakan variabel independen memiliki pengaruh
negatif, begitu sebaliknya. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.20,
peneliti dapat mengambil keputusan sebagai berikut:
a) Variabel produk (X1) dengan t hitung -2.077 dan signifikansi
0.41, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05, maka
dapat dikatakan bahwa variabel produk (X1) secara statistik
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah (Z).
b) Variabel harga (X2) dengan t hitung 3.849 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah (Z).
97
c) Variabel lokasi (X3) dengan t hitung 3.029 dan signifikansi
0.003, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat dikatakan bahwa lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah (Z).
d) Variabel promosi (X4) dengan t hitung 3.637 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah (Z).
2) Hasil Uji Ttest dari Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 21
Hasil Uji Ttest (1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3.541 1.944 1.822 .072
Produk .377 .069 .274 5.446 .000
Harga .240 .080 .191 3.007 .003
Lokasi .246 .057 .275 4.339 .000
Promosi .285 .050 .359 5.678 .000
Kepuasan .131 .060 .154 2.172 .033
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Untuk pengambilan keputusan dalam penelitian ini,
apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka variabel tersebut
dinyatakan signifikan dan apabila nilai t hitung terdapat tanda
minus (-) dikatakan variabel independen memiliki pengaruh
negatif, begitu sebaliknya. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.21,
peneliti dapat mengambil keputusan sebagai berikut:
98
a) Variabel produk (X1) dengan t hitung 5.446 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
b) Variabel harga (X2) dengan t hitung 3.007 dan signifikansi
0.003, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
c) Variabel lokasi (X3) dengan t hitung 4.339 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
d) Variabel promosi (X4) dengan t hitung 5.678 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.05,
maka dapat diartikan bahwa lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
e) Variabel kepuasan (Z) dengan t hitung 2.172 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0.033,
maka dapat diartikan bahwa kepuasan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
4. Analisis Regresi
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen yaitu
kepuasan nasabah (Z) dan loyalitas nasabah (Y), dimana pada variabel Z
99
memiliki fungsi sebagai mediator. Sehingga dalam penelitian ini terdapat
dua persamaan regresi yaitu:
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε1
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Z + ε1
a. Persamaan Regresi 1: Variabel independen (produk, harga, lokasi
dan promosi) terhadap variabel intervening (kepuasan nasabah).
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε1
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel X, dapat diketahui
hasil analisis regresi diperoleh koefisien untuk variabel produk
sebesar -0.251, kemudian variabel harga sebesar 0.508, untuk
variabel lokasi sebesar 0.292 dan variabel promosi sebesar 0.304.
Sehingga model persamaan regresi 1 dapat diperoleh sebagai
berikut:
Z = 5.819 – 0.251X1 + 0.508X2 + 0.292X3 + 0.304X4 + ε1
Dimana:
Z = Kepuasan Nasabah
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Lokasi
X4 = Promosi
Arti dari model persamaan regresi sederhana di atas adalah:
100
1) Nilai konstan (β0) = 5.819 diartikan bahwa ketika variabel
produk, harga, lokasi dan promosi konstan atau sebesar 0, maka
kepuasan nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 5.819.
2) Nilai koefisien regresi variabel produk = -0.251, artinya jika
variabel produk mengalami penurunan 1 satuan, sedangkan
variabel harga, lokasi dan promosi konstan atau sebesar 0, maka
kepuasan nasabah tidak akan mengalami perubahan.
3) Nilei koefisien regresi harga = 0.508, artinya jika variabel harga
mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel produk,
lokasi dan promosi konstan atau sebesar 0, maka kepuasan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.508 atau 50,8%.
4) Nilei koefisien regresi lokasi = 0.292, artinya jika variabel lokasi
mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel produk,
harga dan promosi konstan atau sebesar 0, maka kepuasan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.292 atau 29,2%.
5) Nilei koefisien regresi promosi = 0.304, artinya jika variabel
promosi mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel
produk, harga dan lokasi konstan atau sebesar 0, maka kepuasan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0.304 atau 30,4%.
b. Persamaan Regresi 2 : Variabel independen (produk, harga, lokasi,
promosi dan kepuasan nasabah) terhadap variabel dependen
(loyalitas).
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Z + ε1
101
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel X, dapat diketahui
hasil analisis regresi diperoleh koefisien untuk variabel produk
sebesar 0.377, kemudian variabel harga sebesar 0.240, untuk
variabel lokasi sebesar 0.246, variabel promosi sebesar 0.285 dan
variabel kepuasan nasabah sebesar 0.131. Sehingga model
persamaan regresi 1 dapat diperoleh sebagai berikut:
Y = 3.541 + 0.377X1 + 0.240X2 + 0.246X3 + 0.285X4 + 0.131Z + ε2
Dimana:
Y = Loyalitas Nasabah
Z = Kepuasan Nasabah
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Lokasi
X4 = Promosi
Arti dari model persamaan regresi sederhana di atas adalah:
1) Nilai konstan (β0) = 3.541 diartikan bahwa ketika variabel
produk, harga, lokasi, promosi dan kepuasan nasabah konstan
atau sebesar 0, maka loyalitas nasabah akan mengalami
peningkatan sebesar 3.541.
2) Nilai koefisien regresi variabel produk = 0.377, artinya jika
variabel produk mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan
variabel harga, lokasi, promosi dan kepuasan nasabah konstan
102
atau sebesar 0, maka loyalitas nasabah akan mengalami
peningkatan sebesar 0.377 atau 37,7%.
3) Nilei koefisien regresi harga = 0.240, artinya jika variabel harga
mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel produk,
lokasi, promosi dan kepuasan nasabah konstan atau sebesar 0,
maka loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan sebesar
0.240 atau 24%.
4) Nilei koefisien regresi lokasi = 0.246, artinya jika variabel lokasi
mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel produk,
harga, promosi dan kepuasan nasabah konstan atau sebesar 0,
maka loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan sebesar
0.246 atau 24,6%.
5) Nilei koefisien regresi promosi = 0.285, artinya jika variabel
promosi mengalami peningkatan 1 satuan, sedangkan variabel
produk, harga, lokasi dan kepuasan nasabah konstan atau
sebesar 0, maka loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan
sebesar 0.285 atau 28,5%.
6) Nilei koefisien regresi kepuasan nasabah = 0.131, artinya jika
variabel kepuasan nasabah mengalami peningkatan 1 satuan,
sedangkan variabel produk, harga, lokasi dan promosi konstan
atau sebesar 0, maka loyalitas nasabah akan mengalami
peningkatan sebesar 0.131 atau 13,1%.
103
5. Analisis Jalur / Path Analysis
Uji analisis jalur ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
intervening pada model yang telah ditetapkan berdasarkan teori. Berikut
adalah hasil uji untuk analisis jalur:
a. Tampilan Output SPSS Persamaan Regresi 1
Tabel 4. 22
Persamaan Regresi (1)
Variabel Unstandardized
beta
Signifikansi
Produk (X1) -0.251 0.041
Harga (X2) 0.508 0.000
Lokasi (X3) 0.292 0.003
Promosi (X4) 0.304 0.000
Variabel Dependen: Kepuasan Nasabah (Z)
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Dari hasil persamaan regresi pertama (1), diperoleh
Unstandardized beta pada variabel produk sebesar -0.251 (p1)
dengan nilai sig. 0.041, harga sebesar 0.508 (p2) dengan nilai sig.
0.000, lokasi sebesar 0.292 (p3) dengan nilai sig. 0.003, dan promosi
sebesar 0.304 (p4) dengan nilai sig. 0.000.
Diperoleh R2 = 0.568
Maka besarnya nilai ε1 = (1-R2)
= (1 – 0.568)
= 0.432
= 0.657
104
b. Tampilan Output SPSS Persamaan Regresi 2
Tabel 4. 23
Persamaan Regresi (2)
Variabel Unstandardized
beta
Signifikansi
Produk (X1) 0.377 0.000
Harga (X2) 0.240 0.003
Lokasi (X3) 0.246 0.000
Promosi (X4) 0.285 0.000
Kepuasan (Y) 0.131 0.033
Variabel Dependen: Loyalitas Nasabah (Y)
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
Dari hasil persamaan regresi pertama (1), diperoleh
Unstandardized beta pada variabel produk sebesar 0.377 (p6)
dengan nilai sig. 0.000, harga sebesar 0.240 (p7) dengan nilai sig.
0.003, lokasi sebesar 0.246 (p8) dengan nilai sig. 0.000, dan promosi
sebesar 0.285 (p9) dengan nilai sig. 0.000, dan kepuasan nasabah
sebesar 0.131 (p5) dengan nilai sig. 0.033.
Diperoleh R2 = 0.815
Maka besarnya nilai ε2 = (1-R2)
= (1 – 0.815)
= 0.185
= 0.430
Secara lengkap hasil persamaan jalur dalam penelitian ini
dapat dilihat dalam gambar berikut:
105
Gambar 4. 7
Hasil Analisi Jalur (Path Analysis)
6. (Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung)
Analisis jalur mempertimbangkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil
analisis di atas, berikut merupakan hasil kesimpulan analisis secara
menyeluruh:
a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel
independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen
lainnya. Pengaruh langsung dapat dilihat pada hasil uji persamaan
regresi 2 pada tabel 4.23. Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat
diketahui pengaruh langsung masing-masing variabel sebagai
berikut:
Kepuasan
Nasabah (Z)
Loyalitas
Nasabah (Y)
106
1) Produk terhadap Loyalitas (Y)
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas dengan
koefisien regresi 0.377 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05 dengan
demikian produk berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap loyalitas.
2) Harga terhadap Loyalitas (Y)
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas dengan
koefisien regresi 0.240 dan nilai signifikan 0.003 < 0.05 dengan
demikian harga berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap loyalitas.
3) Lokasi terhadap Loyalitas (Y)
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas dengan
koefisien regresi 0.246 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05 dengan
demikian lokasi berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap loyalitas.
4) Promosi terhadap Loyalitas (Y)
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas dengan
koefisien regresi 0.285 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05 dengan
107
demikian promosi berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap loyalitas.
5) Kepuasan terhadap Loyalitas (Y)
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas dengan
koefisien regresi 0.131 dan nilai signifikan 0.033 < 0.05 dengan
demikian kepuasan berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap loyalitas.
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
Pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel
independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain
yang disebut variabel intervening.
Tabel 4. 24
Bahan Uji Sobel
Jalur Koefisien Jalur (p) Standar Eror (Sp)
P1 -0.251 0.121
P2 0.508 0.132
P3 0.292 0.097
P4 0.304 0.084
P5 0.131 0.060
Sumber: Data Primer yang Diolah, Agustus 2018
1) Produk terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Nasabah (X1 ke Z
dan Z ke Y)
Produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, dengan koefisien
sebesar -0.251 x 0.131 = -0.033
108
Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi
pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan
menggunakan uji sobel sebagai berikut:
Produk (Sp1p5) = √𝑝52 S𝑝12 + 𝑝12 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝12𝑆𝑝52
= √(0.131)2(0.121)2 + (−0.251)2(0.060)2 + (0.121)2(0.060)2
=√(0.017)(0.015) + (0.063)(0.004) + (0.015)(0.004)
= √0.000255 + 0.000252 + 0.00006
= 0.024
Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect
di atas, maka dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi
sebagai berikut:
tproduk = 𝑝1𝑝5
𝑆𝑝1𝑝5 =
−0.033
0.024 = -1.375
Oleh karena nilai t hitung -1.375 lebih kecil dari nilai t
tabel pada alpha 0.05 dan df (N-2 = 89) sebesar 1.662, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi tidak signifikan
pada variabel produk yang berarti kepuasan nasabah tidak
terdapat pengaruh mediasi.
2) Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Nasabah (X2 ke Z
dan Z ke Y)
Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif
109
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, dengan koefisien
sebesar 0.508 x 0.131 = 0.067
Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi
pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan
menggunakan uji sobel sebagai berikut:
Harga (Sp2p5) = √𝑝52 S𝑝22 + 𝑝22 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝52
=√(0.131)2(0.132)2 + (0.508)2(0.060)2 + (0.132)2(0.060)2
=√(0.017)(0.017) + (0.258)(0.004) + (0.017)(0.004)
= √0.000 + 0.001 + 0.000
= 0.032
Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect
di atas, maka dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi
sebagai berikut:
tharga = 𝑝2𝑝5
𝑆𝑝2𝑝5 =
0.067
0.032 = 2.094
Oleh karena nilai t hitung 2.094 lebih besar dari nilai t
tabel pada alpha 0.05 dan df (N-2 = 89) sebesar 1.662, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan pada
variabel harga yang berarti terdapat pengaruh mediasi.
3) Lokasi terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Nasabah (X3 ke Z
dan Z ke Y)
Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif
110
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, dengan koefisien
sebesar 0.292 x 0.131 = 0.038
Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi
pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan
menggunakan uji sobel sebagai berikut:
Lokasi (Sp3p5) = √𝑝52 S𝑝32 + 𝑝32 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
=√(0.131)2(0.097)2 + (0.292)2(0.060)2 + (0.097)2(0.060)2
=√(0.017)(0.010) + (0.085)(0.004) + (0.010)(0.004)
= √0.00017 + 0.00034 + 0.00004
= 0.023
Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect
di atas, maka dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi
sebagai berikut:
tlokasi = 𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5 =
0.038
0.023 = 1.652
Oleh karena nilai t hitung 1.652 lebih kecil dari nilai t
tabel pada alpha 0.05 dan df (N-2 = 89) sebesar 1.662, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi tidak signifikan
pada variabel lokasi yang berarti kepuasan nasabah tidak
terdapat pengaruh mediasi.
4) Promosi terhadap Kepuasan melalui Kepuasan Nasabah (X4 ke
Z dan Z ke Y)
111
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, dengan koefisien
sebesar 0.304 x 0.131 = 0.040
Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi
pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan
menggunakan uji sobel sebagai berikut:
Promosi (Sp4p5) = √𝑝52 S𝑝42 + 𝑝42 𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
=√(0.131)2(0.084)2 + (0.304)2(0.060)2 + (0.084)2(0.060)2
=√(0.017)(0.007) + (0.092)(0.004) + (0.007)(0.004)
= √0.000119 + 0.000368 + 0.000028
= 0.023
Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect di
atas, maka dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi sebagai
berikut:
tpromosi = 𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5 =
0.040
0.023 = 1.739
Oleh karena nilai t hitung 1.739 lebih besar dari nilai t tabel
pada alpha 0.05 dan df (N-2 = 89) sebesar 1.662, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan pada variabel
promosi yang berarti terdapat pengaruh mediasi.
112
D. Pembahasan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan bantuan SPSS.22, terlihat
bahwa variabel-variabel independen dalam model persamaan 1 atau 2 secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pada model persamaan 1 diketahui hasil uji F menunjukkan nilai F
hitung sebesar 28.264 dengan nilai signifikansi 0.000 jauh lebih ke il dari
0.05, hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel marketing
mix (product, price, place and promotion) berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah. Hal tersebut menunjukkan bahwa marketing mix yang diterapkan
oleh BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali sudah dapat dirasakan oleh
nasabah, dengan penerapan marketing mix semakin baik dapat meningkatkan
kepuasan nasabah.
Pada model persamaan 2 diketahui uji F menunjukkan nilai F hitung
sebesar 74.823 dengan nilai signifikansi 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05,
maka hal tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel marketing
mix (product, price, place and promotion) dan kepuasan nasabah berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Dengan demikian, marketing mix yang telah diterapkan dan adanya kepuasan
nasabah telah mempengaruhi tingkat loyalitas nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali. Namun secara parsial terdapat perbedaan hasil, ada
yang bersifat positif dan negatif terhadap kepuasan nasabah.
Adapun ketiga variabel marketing mix (price,place and promotion)
secara individu berpengaruh positif dan signfiikan terhadap kepuasan
113
nasabah, sedangkan variabel produk berpengaruh negatif tetapi signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Dengan upaya memasukkan variabel kepuasan nasabah pada analisis
model sebagai variabel mediator (intervening), diperoleh hasil bahwa variabel
kepuasan nasabah secara signifikan memediasi hubungan tidak langsung dari
empat variabel marketing mix (product, price, place, and promotion) terhadap
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Berikut merupakan pembahasan mengenai rumusan masalah terkait
pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini:
1. Pengaruh marketing mix ditinjau dari produk (product), harga
(price), lokasi (place) dan promosi (promotion) terhadap kepuasan
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
a. Pengaruh produk (product) terhadap kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H1) membuktikan bahwa terdapat
pengaruh negatif terhadap kepuasan nasabah. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar -2.077 dengan
taraf signifikansi 0.041 lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini
membuktikan bahwa produk berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
Hasil penelitian didukung dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Samsiyah (2016) yang menyatakan bahwa produk
114
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah BNI
KC Sidoarjo. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Maulani (2016) yang menyimpulkan bahwa produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini dapat membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu apabila kualitas produk jasa
melebihi harapan maka nasabah akan puas. Kualitas prodak jasa
dengan menerapkan teori marketing mix tepatnya elemen produk
dari Kotler dan Keller. Hal ini mengindikasikan bahwa produk yang
dikeluarkan oleh BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali kurang
mempengaruhi tingkat kepuasan pada sebagian nasabah. Jika
diperhatikan secara nyata, jenis-jenis produk yang dikeluarkan oleh
bank bervariasi dan sudah sesuai dengan kebutuhan nasabah serta
produk yang dikeluarkan sesuai dengan syariat Islam, sehingga
harapan nasabah telah terpenuhi. Dengan demikian, semakin banyak
jenis produk yang ditawarkan dan semakin sesuai dengan kebutuhan
nasabah maka akan meningkatkan kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyoalali.
b. Pengaruh harga (price) terhadap kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H2) membuktikan adanya
pengaruh harga terhadap kepuasan nasabah. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.849 dengan
115
taraf signifikansi 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini
membuktikan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Samsiyah (2016) yang menunjukkan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan PT. Bank
Negara Indonesia Tbk. KC Sidoarjo.
Hasil penelitian ini juga membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu apabila kualitas poduk jasa
melebihi harapan maka nasabah akan merasa puas. Kualitas produk
jasa dengan menerapkan teori marketing mix tepatnya elemen harga
oleh Kotler dan Keller, seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali dimana dalam menetapkan harga atau dalam transaksi
disebut biaya administrasi tidak memberatkan nasabah dan biaya
yang ditetapkan sesuai dengan manfaat dari produk yang diterima.
Sehingga semakin kecil biaya yang dikeluarkan oleh BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali kepada nasabah, maka semakin
meningkatkan kepuasan nasabah.
c. Pengaruh lokasi (place) terhadap kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H3) membuktikan adanya
pengaruh lokasi terhadap kepuasan nasabah. Hasil uji statistik yang
116
telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.029 dengan
taraf signifikansi 0.003 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini
membuktikan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Meftahudin (2017) yang menunjukkan bahwa lokasi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah
Koperasi Aryadana Wonosobo.
Hasil penelitian ini juga membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu apabila kualitas poduk jasa
melebihi harapan maka nasabah akan merasa puas. Kualitas produk
jasa dengan menerapkan teori marketing mix tepatnya elemen lokasi
oleh Kotler dan Keller. Seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali dimana dalam menyediakan tempat untuk proses pelayanan
atau proses transaksi sangat memudahkan nasabah, karena lokasi
bank yang mudah dijangkau dengan alat transportasi, berada di tepi
jalan raya dan berada di pusat keramaian. Sehingga hal ini
menjadikan nasabah merasa aman dan nyaman. Dengan demikian,
semakin strategis lokasi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
maka semakin meningkatkan kepuasan nasabah.
d. Pengaruh promosi (promotion) terhadap kepuasan nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
117
Hasil penelitian hipotesis (H4) membuktikan adanya
pengaruh promosi terhadap kepuasan nasabah. Hasil uji statistik
yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.637
dengan taraf signifikansi 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05.
Pengujian ini membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Manampiring (2016) yang menunjukkan bahwa
promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah pengguna kartu kredit Bank Mandiri Manado.
Hasil penelitian ini juga membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu apabila kualitas poduk jasa
melebihi harapan maka nasabah akan merasa puas. Kualitas produk
jasa dengan menerapkan teori marketing mix tepatnya elemen
promosi oleh Kotler dan Keller, seperti pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali dimana saat memasarkan produk-produk bank
senantiasa mencerminkan unsur kejujuran dan kepastian. Jadi,
marketer dalam menyampaikan keunggulan-keunggulan serta
manfaat produk yang akan diperooleh bagi nasabah sesuai dengan
kenyataan, tidak terdapat unsur penipuan dalam proses promosi dan
menepati janji atas apa yang sudah dijanjikan oleh marketer kepada
nasabah. Selain itu, dalam memasarkan produk agar dikenali oleh
118
masyarakat dan mudah dimengerti dilakukan penyebaran brosur di
tempat ramai atau sering kali menyebarkan brosur di depan Masjid
usai shalat Jumat. Ada pula dengan cara “blusukan” dengan kata lain
seorang marketer mendatangi dari rumah ke rumah untuk
mengenalkan produk bank. Sehingga semakin baik dalam
mempromosikan produk, maka semakin meningkatkan kepuasan
nasabah.
2. Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian pada hipotesis (H5) membuktikan terdapat
pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas. Hasil statistik
menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.172 dengan taraf signifikansi 0.033
lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini membuktikan bahwa kepuasan
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Minarsih (2016) yang menunjukkan bahwa kepuasan
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
BPRS Syarikat Madani Batam.
Hasil penelitian ini juga membuktikan teori yang disampaikan
oleh Hasan (2010), yaitu kualitas jasa unggul dan konsisten dapat
menumbuhkan kepuasan nasabah dan akan memberikan dampak pada
tingkat loyalitas nasabah yang akan semakin meningkatkan laba
119
perusahaan. Seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali,
dimana respon nasabah terhadap kualitas produk (jasa) yang menerapkan
konsep bauran pemasaran dirasa baik dan cukup sesuai dengan yang
diharapkan oleh nasabah, sehingga dapat mengimplikasi pada tingkat
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali semakin
tinggi.
3. Pengaruh marketing mix ditinjau dari produk (product), harga
(price), lokasi (place) dan promosi (promotion) terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
a. Pengaruh produk (product) terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H6) membuktikan terdapat
pengaruh produk terhadap loyalitas nasabah. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai t hitung sebesar 5.446 dengan taraf signifikansi
0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini membuktikan bahwa
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Arkanuddin (2016) yang menyimpulkan bahwa
produk terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Hasil penelitian juga membuktikan teori yang disampaikan
oleh Swastha dan Handoko, dimana tingkat loyalitas yang tinggi
120
dipengaruhi oleh kualitas produk yang baik pula. Kualitas produk
pada pelayanan disini menerapkan teori marketing mix dari Kotler
dan Keller, dimana pihak BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
produk yang dikeluarkan oleh bank telah sesuai dengan kebutuhan
sebagian nasabah. Sehingga hal ini membuat nasabah akan
melakukan tarnsaksi ulang atau secara terus menerus menggunakan
produk yang sudah digunakan sebelumnya. Dengan demikan,
semakin baik produk yang ditawarkan semakin meningkatkan
loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
b. Pengaruh harga (price) terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H7) membuktikan terdapat
pengaruh harga terhadap loyalitas nasabah. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.007 dengan taraf signifikansi
0.003 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini membuktikan bahwa
harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Triska (2014) yang membuktikan bahwa harga
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
Bank Tabungan Negara Cabang Manado.
Hasil penelitian ini juga telah membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Swastha dan Handoko, dimana tingkat loyalitas
121
yang tinggi dipengaruhi oleh kualitas produk dengan menerapkan
teori marketing mix dari Kotler dan Keller tepatnya pada elemen
harga. Seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dimana
dalam menetapkan biaya administrasi sangat ringan, biaya yang
dikeluarkan oleh nasabah juga sesuai dengan manfaat yang diperoleh
nasabah atas penggunaan produk tersebut. Sehingga semakin ringan
biaya yang dikeluarkan nasabah BPRS Sukowati Cabang Boyolali,
maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah.
c. Pengaruh lokasi (place) terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H8) membuktikan terdapat
pengaruh lokasi terhadap loyalitas nasabah. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai t hitung sebesar 4.339 dengan taraf signifikansi
0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini membuktikan bahwa
lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Subagiyo (2017) yang menyimpulkan bahwa lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Hasil penelitian ini juga membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Swastha dan Handoko, dimana tingkat loyalitas
yang tinggi dipengaruhi oleh kualitas produk dengan menerapkan
teori marketing mix dari Kotler dan Keller tepatnya pada elemen
122
lokasi. Seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
dimana letak bank tersebut telah sesuai dengan harapan nasabah,
yaitu lokasi bank sangat strategis sehingga memudahkan nasabah
yang hendak melakukan transaksi. Selain itu lokasi tergolong aman
karena berada di pusat keramaian. Sehingga, semakin strategis dan
aman tempat yang digunakan untuk proses pelayanana, semakin
meningkatkan loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali.
d. Pengaruh promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Hasil penelitian hipotesis (H9) membuktikan terdapat
pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai t hitung sebesar 5.678 dengan taraf signifikansi
0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini membuktikan bahwa
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Akbar (2016) yang membuktikan bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank
BNI Syariah Cabang Palembang.
Hasil penelitian ini telah membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Swastha dan Handoko, dimana tingkat loyalitas
123
yang tinggi dipengaruhi oleh kualitas jasa dengan menerapkan teori
marketing mix dari Kotler dan Keller tepatnya pada elemen promosi.
Seperti pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dimana dalam
memasarkan produk yang dikeluarkan oleh bank telah sesuai dengan
harapan masyarakat atau nasabah, dimana dalam menyampaikan
keunggulan dan manfaat produk tidak terdapat indikasi penipuan,
sesuai azas dan tidak ingkar janji sudah dapat dirasakan oleh para
nasabah. Sehingga semakin baik promosi yang diterapkan oleh
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali, maka semakin
meningkatkan loyalitas nasabah.
4. Pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan antara
marketing mix ditinjau dari produk (product), harga (price), lokasi
(place) dan promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
a. Pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan antara
produk (product) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel produk
terhadap loyalitas yang dimediasi oleh kepuasan nasabah diperoleh
pengaruh sebesar -0.033 dengan t hitung -1.375 < t tabel 1.662, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi tidak signifikan yang
berarti tidak terdapat pengaruh mediasi. Sehingga dapat dikatakan
124
bahwa produk tidak berpengaruh terhadap loyalitas dengan
dimediasi oleh kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini belum dapat membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu kualitas produk yang unggul
dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan nasabah dan akan
meningkatkan loyalitas nasabah. Berdasarkan teori Swastha dan
Handoko juga menjelaskan bahwa apabila nasabah puas dengan
produk yang ditawarkan, maka sikap para nasabah terhadap
perusahaan meningkat. Sehingga kepuasan nasabah disini menjadi
faktor mediasi antara produk yang ditawarkan oleh bank dengan
tingkat loyalitas nasabah. Namun hasil penelitian ini membuktikan
bahwa kepuasan nasabah tidak memediasi antara produk dengan
loyalitas dikarenakan pengaruh yang tidak signifikan, kemungkinan
dapat dimediasi oleh variabel lain.
b. Pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan antara
harga (price) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel harga terhadap
loyalitas yang dimediasi oleh kepuasan nasabah diperoleh pengaruh
sebesar 0.067 dengan t hitung 2.094 > t tabel 1.662, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti
terdapat pengaruh mediasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga
125
berpengaruh terhadap loyalitas dengan dimediasi oleh kepuasan
nasabah.
Hasil penelitian ini telah membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu kualitas produk (harga) yang
unggul dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan nasabah dan
akan meningkatkan loyalitas nasabah. Berdasarkan teori Swastha
dan Handoko juga menjelaskan bahwa apabila nasabah puas dengan
biaya yang harus dikeluarkan, maka sikap para nasabah terhadap
perusahaan meningkat. Sehingga kepuasan nasabah disini menjadi
faktor mediasi antara produk yang ditawarkan oleh bank dengan
tingkat loyalitas nasabah. Elemen harga yang diterapkan oleh BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali yaitu dengan menetapkan biaya
yang ringan dan biaya yang harus dikeluarkan nasabah sesuai dengan
manfaat yang diperoleh atas penggunaan produk. Sehingga tidak
menjadikan beban bagi nasabah, dengan semakin ringan beban yang
ditanggung nasabah maka nasabah akan merasa puas, sehingga
tingkat loyalitas nasabah juga meningkat.
c. Pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan antara
lokasi (place) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel lokasi terhadap
loyalitas yang dimediasi oleh kepuasan nasabah diperoleh pengaruh
sebesar 0.038 dengan t hitung 1.652 < t tabel 1.662, maka dapat
126
disimpulkan bahwa koefisien mediasi tidak signifikan yang berarti
tidak terdapat pengaruh mediasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap
loyalitas dengan dimediasi oleh kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini belum dapat mendukung teori yang
dikemukakan oleh Hasan (2010), yaitu kualitas produk yang unggul
dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan nasabah dan akan
meningkatkan loyalitas nasabah. Sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Swastha dan Handoko yang juga menjelaskan
bahwa nasabah akan merasa puas dengan kualitas produk yang
diberikan dimana produk disini berupa fisik lokasi bank, maka sikap
nasabah terhadap bank akan semakin loyal. Sehingga kepuasan
nasabah disini menjadi faktor mediasi antara lokasi dengan loyalitas.
Namun hasil penelitian ini, kepuasan nasabah tidak dapat menjadi
mediasi antara lokasi dengan loyalitas dikarenakan pengaruhnya
yang kurang signifikan, kemungkinan dapat dimediasi oleh variabel
lain.
d. Pengaruh kepuasan nasabah dalam memediasi hubungan antara
promosi (promotion) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali
Dari hasil uji path analysis, pengaruh variabel promosi
terhadap loyalitas yang dimediasi oleh kepuasan nasabah diperoleh
pengaruh sebesar 0.040 dengan t hitung 1.739 > t tabel 1.662, maka
127
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti
terdapat pengaruh mediasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap
loyalitas dengan dimediasi oleh kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini telah mendukung teori yang dikemukakan
oleh Hasan (2010) yaitu kualitas jasa yang unggul dan konsisten
dapat menumbuhkan kepuasan nasabah dan akan meningkatkan
loyalitas nasabah. Berdasarkan teori Swastha dan Handoko yang
menjelaskan bahwa nasabah akan puas dengan kualitas jasa yang
dberikan, maka tingkat loyalitas akan semakin meningkat. Sehingga
kepuasan nasabah disini menjadi faktor mediasi antara elemen
promosi dengan loyalitas. Elemen promosi yang diterapkan oleh
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yaitu memasarkan produk
tanpa ada unsur penipuan dan tidak ingkar janji sudah dirasakan oleh
para nasabah, sehingga membuat nasabah merasa puas dengan apa
yang dipromosikan, dengan demikian tingkat loyalitas akan
meningkat.
128
Tabel 4. 25
Hasil Uji Hipotesis
H Hasil Uji Hipotesis Keterangan
H1
Produk/ product berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Ditolak
H2
Harga/ price berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H3
Lokasi/ place berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H4
Promosi/ promotion berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali Diterima
H5
Kepuasan nasabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali Diterima
H6
Produk/ product berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H7
Harga/ price berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H8
Lokasi/ place berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H9
Promosi/ promotion berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali Diterima
H10
Kepuasan memediasi hubungan antara produk
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Ditolak
H11
Kepuasan memediasi hubungan antara harga
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
H12
Kepuasan memediasi hubungan antara lokasi
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Ditolak
H13
Kepuasan memediasi hubungan antara promosi
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali Diterima
129
129
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
yang kemudian dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas untuk melihat
konsistensi jawaban dan sah tidaknya kuesioner. Hasil pengujian reliabilitas
dan validitas dari data yang dipakai di BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel
dan valid.
Setelah uji reliabilitas dan validitas, data diuji asumsi klasik yang
meliputi uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji
linearitas yang menunjukkan pada dua model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini tidak ditemukan adanya gejala multikolonieritas dan
heteroskedastisitas, model terdistribusi normal dan dinyatakan bahwa kedua
model persamaan regresi linear adalah benar.
Dengan dmeikian berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian
hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel harga (price), lokasi
(place), dan promosi (promotion) terhadap kepuasan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali, sehingga semakin baik penerapan
bauran pemasaran harga (price), lokasi (place), dan promosi (promotion)
menyebabkan kepuasan nasabah semakin meningkat.
130
Sedangkan variabel produk (product) berpengaruh negatif signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Jadi, variabel produk juga berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah, namun dari hasil penelitian ini pengaruhnya
sangat kecil.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel kepuasan nasabah
terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali,
sheingga apabila kepuasan nasabah meningkat, maka loyalitas nasabah
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali juga meningkat.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel produk (product),
harga (price), lokasi (place), dan promosi (promotion) terhadap loyalitas
nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga semakin
baik produk (product), harga (price), lokasi (place), dan promosi
(promotion) semakin meningkatkan loyalitas nasabah BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali.
4. Kepuasan nasabah mampu memediasi variabel harga (price) dan promosi
(promotion) terhadap loyalitas nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali, sedangkan pada pengaruh produk (product) dan lokasi (place)
terhadap loyalitas tidak dapat dimediasi oleh kepuasan nasabah, mungkin
variabel produk dan lokasi dapat dimediasi dengan variabel mediasi
lainnya.
131
B. Saran
1. Bagi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali, penelitian ini dapat
digunakan sebagai evaluasi dan masukan bagi pihak manajemen untuk
senantiasa meningkatkan efisiensi penerapan dari marketing mix terutama
pada elemen produk, dimana dalam penerapannya harus hati-hati agar
sesuai dengan harapan nasabah, sehingga senantiasa dapat
mempertahankan kepuasan nasabah atas produk yang ditawarkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai
bahan acuan dan referensi dalam penelitian sejenis. Sebaiknya tidak
hanya melihat tingkat loyalitas dari marketing mix dan kepuasan nasabah
saja, tetapi dapat juga dilihat dari kualitas layanan atau kepercayaan
nasabah, citra perusahaan, atau reputasi nasabah.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini difokuskan terhadap loyalitas dan kepuasan nasabah yang
hanya dilakukan di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali, sehingga
hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan ke dalam unit lainnya.
2. Mengingat keterbatasan jumlah sampel yang diambil menyebabkan
tingkat keakuratan yang terjadi mungkin belum cukup untuk dijadikan
dasar pengambilan keputusan secara tepat.
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan
bauran pemasran 4P (marketing mix) dan kepuasan nasabah saja dalam
memprediksi tingkat loyalitas nasabah.
132
132
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Dinnul Aldian. 2016. “Bauram Pemasaran Jasa terhadap Loyalitas
Nasabah pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Palembang.” I-Economic.
Juli 2016, Vol. 2, No. 1
Alma, Buchari. 2012. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran: dasar, konsep dan strategi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Astuti, Ambar Kusuma dan Agustini Dfyah Respati. 2015. “Pengaruh Promosi
dan Kinerja Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah sebagai Pemoderasi pada Bank BUMN di DIY.” Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis. Desember 2015, ISSN 1907-7343, Vol. 10, No. 2
Aziz, Abdul dan Mariyah Ulfah. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam
Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program IBM SPSS
21. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, W dan Ronald Ebert. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Hasan, Iqbal Muhammad. 2002. Pokok- pokok Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Jakarta:
Alfabeta CV.
Ismail, Riswandhi. 2014. “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan
Kepuasan Nasabah sebagai Prediktor dalam Meningkatkan Loyalitas
Nasabah pada PT. BPRS Syarikat Madani Batam.” Jurnal Organisasi dan
Manajemen. September 2014, Vol. 10, No. 2, hal. 179-196
Kasmir. 2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
______. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kertajaya, Hermawan dan Muhammad Sula. 2006. Syariah Marketing. Jakarta:
PT. Pustaka Mizan.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.
133
Kotler, Philip dan G. Amstrong. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi
Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan; Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Lumintang, Milli Cindy. 2013. “Promosi dan Customer Relayionship
Management Pengaruhnya terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Manado.” Jurnal EMBA. ISSN 2303-
1174, Vol. 1, No. 4, hal. 1033-1-41.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah; Teori, Kebijakan dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Manampiring, Andreass S., W.J.A.F. Tumbuan dan R.S. Wenas. 2016. “Analisis
Produk, Harga, Lokasi, Promosi terhadap Kepuasan Konsumen pada Kartu
Kredit PT. Bank Mandiri Tbk. Manado.” Jurnal EMBA. Juni, Vol. 4, No.
2, hal. 164-176
Meftahudin. 2017. “Pengaruh Kualitas Pelayanana dan Bauran Pemasaran
terhadap Loyalitas Anggota Koperasi Aryadana Wonosobo dengan
Kepuasan Anggota sebagai Variabel Intervening.” Jurnal PPKM II (2017)
175-186
Mohammad Fahmi Arkanuddin. 2016. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Loyalitas Nasabah Tabungan Payroll pada Bank Windu.” Skripsi. Koleksi
Perpustakaan Universitas Terbuka
Mohsan, Faizan, et. al. “Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty
and Intentions to Switch: Evidence from Banking Sector of Pakistan.”
International Journal of Business and Social Science. 16 September 2011,
Vol. 2 No. 16, hlm 263
Muhamad. 2008. Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Nasution, M. 2010. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.
Novriyanti, Firda dan Muharsyah Hafiz. 2014. “Pengaruh Marketing Mix 4P
terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank CIMB Niaga Cabang
Marelan.” Jurnal Ilman. Februari. ISSN 2355-1488, Vol. 1, No. 1
134
Oentoro, Deliyanti. 2010. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Laksbang
Pressindo.
Samsiyah, Siti. 2016. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Nasabah
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KC Surabaya.” Majalah
Ekonomi. Vol 21, No. 1 Juli, hal 133, November 2016. ISSN 1441-9501
Sanjaya, Sigit dan Susy Yuliastanty. 2016. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan atas Pelayanan sebagai
Variabel Intervening pada Bank Rakyat Indonesia Unit Kuranji.” Majalah
Ilmiah UPI YPTK, Vol. 23, No. Maret 2016, Hal 39-58
Setiawan, Heri, Maria Magdalena Minarsih, Azis Fathoni. “Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terjhadap Kepuasan Nasabah
dan Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel Intrvening
(Studi Kasus pada Nasabah Koperasi Rejo Agung Sukses Cabang
Ngaliyan).” Jurnal Of Management, Volume 2 No. 2 Maret 2016
Subagiyo, Ahmad. 2010. Marketing In Business. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Subagiyo, Rokhmat, M. Aqim Adlan. 2017. “Pengarauh Service Quality,
Marketing Mix dan Kepuasan Mahasiswa terhadap Customer Loyalty.”
Jurnal Ekonomi Modernisasi. Vol. 13, No. 1, 2017, 1-15
Sudjinan, Sukimin dan Dwi Jayanti. 2015. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
terhadap Kepuasan Nasabah pada KUR BRI Cabang Balikpapan.”
Available Online at http://fe.unp.ac.id/. Book of Proceedings Published by
©
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonimi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Sutiningrum, Ninin. 2013. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas
Nasabah pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Perwakilan
Singkawang.” Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol 2, No 1
Swastha, Basu dan Handoko, Hani. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
BPFE.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi
Offset.
______________. 2011. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayumedia Publishing.
Triska, Heni, Zulkarnain dan Lilis Sulistyowati. 2014. “Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Bank terhadap Kepuasan dan Implikasinya terhadap
Loyalitas Debitur BPR di Wilayah Riau Pesisir.” Jurnal Tepak Manajemen
Bisnis. Vol. 6 No. 2 Mei
Utami, Sorayanti. “The Influence of Customers Trust on Customer Loyalty.
International Journal of Economics, Commerce and Management United
Kingdom.” Dept. of Management, Faculty of Economics, University of
135
Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Indonesia. Vol. III, Issue 7, July
2015
Utomo, Priyanto Doyo. 2006. “Analisis terhadap Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Loyalitas Konsumen pada Operator Telepon Seluler.”
Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wijayaningratri, Chatrin Surya dan Budiyanto. 2015. “Pengaruh Fasilitas, Lokasi
dan Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mega Syariah
Walikukun.” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 4, No. 4
Yamit, Zulian. 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta:
Ekonisia.
Yaqin, Ainul dan Aniek Maschudah Ilfitriah. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Pengguna E-Banking di
Surabaya.” Jurnal of Business and Banking. November 2014, ISSN 2088-
7841, Vol. 4, No. 2, hal. 245-260
Website:
http://rosididi.blogspot.com/2013/01/instrumen-penelitian.html?m=1, akses pada
Sabtu, 7 Juli 2018, 20.45 WIB
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/uu_bi_10099.pdf, 7 Juli 2018,
21.00 WIB
http://www.bprssragen.co.id/category/laporan-tahunan, 9 Juli 2018, 19.30 WIB
http://www.boyolali.go.id/, 9 Juli 2018, 20.00 WIB
http://www.spssindonesia.com/2017/03/cara-uji-analisis-jalur-path-analysis.html,
1 September 2018, 13.35 WIB
136
Lampiran I
CURRICULUM VITAE
Nama : Lena Tri Utami
Tempat, Tgl/Lahir : Kab. Semarang, 13 Oktober 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
E-mail : [email protected]
Phone : 085325421621
Ayah : Sugiyarto
Ibu : Suryati
Alamat Rumah : Krajan 01 Bener, RT 01/RW 01, Bener, Kec.
Tengaran, Kab. Semarang
Latar Belakang Pendidikan :
SDN 01 Bener : 2003 – 2008
SMP N 03 Salatiga : 2008 – 2011
SMA N 02 Salatiga : 2011 – 2014
S1 Perbankan Syariah : 2014 – 2018
Demikian daftar riwayat hidup Saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 11 September 2018
Lena Tri Utami
NIM: 21314169
137
Lampiran II
KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sebelumnya kami smapaikan dalam rangka penyusunan skripsi yang
berjudul “PRNGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS
NASABAH BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI DENGAN
KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.” Dimana
skripsi tersebut merupakan salah satu prasyarat kelulusan untuk memperoleh gelar
sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Oleh karena itu, Saya
mohon kesediaan bapak/ibu nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
untuk mengisi beberapa pertanyaan yang kami berikan.
Setiap jawaban bapak/ibu merupakan bantuan yang tidak ternilai besarnya
bagi penelitian ini. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudahnya Saya
ucapkan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. Hasil ini hanya
diperuntukkan bagi keperluan penulisan ilmiah, oleh karena itu jawaban
bapak/ibu tidak dipublikasikan dan dijamin kerahasiaannya.
Wasslamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Saya,
Peneliti
Lena Tri Utami
138
Indetitas Responden
Berilah tanda () pada kotak di bawah ini sesuai dengan pilihan Anda!
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan
2. Usia :
< 20 tahun 41-50 tahun
> 50 tahun > 50 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
3. Pendidikan terakhir :
SD SMA S1 S3
SMP D3 S2
4. Pekerjaan :
Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Negeri Lain-lain
Pegawai swasta
5. Berapa lama menjadi nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali:
2 tahun 3-4 tahun > 5 tahun
2-3 tahun 4-5 tahun
PETUNJUK
Mohon bantuan dan kesediaan Anda untuk menjawab seluruh pertanyaan
yang ada, beri tanda centang () pada kolom yang sesuai dengan penilaian
Anda.
1 – 2 = Sangat Tidak Setuju 3 – 4 = Tidak Setuju
5 – 6 = Ragu-ragu 7 – 8 = Setuju
9 – 10 = Sangat Setuju
NO. PERNYATAAN PRODUK (X1)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Produk yang ditawarkan oleh BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali sesuai
dengan kebutuhan Saya.
2. Produk BPRS Sukowati Sragen sesuai
dengan syariat Islam.
3. Produk yang dikeluarkan oleh BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
bermacam-macam.
139
PERNYATAAN HARGA (X2) STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Biaya administrasi yang ditetapkan oleh
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
tidak memberatkan Saya sebagai nasabah.
5. Biaya yang Saya keluarkan sesuai dengan
manfaat yang Saya peroleh
6. Besar bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
ditentukan.
PERNYATAAN LOKASI (X3) STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. Lokasi BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali mudah dijangkau.
8. Lokasi BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali berada di tepi jalan raya.
9. Kondisi lalu lintas sekitar lokasi BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali lancar.
10. Lokasi BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali cukup aman karena berada di pusat
keramaian.
PERNYATAAN PROMOSI (X4) STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11. Saya mengenal BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali dari brosur/keluarga/teman
dekat..
12. Saya semakin yakin jika pegawai BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali
menawarkan produk secara langsung atau
door to door (pintu ke pintu).
13. Saya percaya bahwa produk yang
ditawarkan pihak BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali tidak ada unsur penipuan.
14. Saya percaya bahwa pihak BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali menepati janji atas
produk yang dipasarkan.
PERNYATAAN KEPUASAN (Z) STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15. Saya merasa puas karena produk yang
dikeluarkan oleh BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali sesuai dengan harapan.
16. Saya merasa puas karena biaya yang
ditetapkan oleh BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali sesuai syariat Islam.
140
17. Saya merasa puas karena lokasi BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali sangat
strategis.
18. Saya merasa puas karena proses pemasaran
oleh pihak BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali tidak ada unsur penipuan.
PERNYATAAN LOYALITAS (Y) STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19. Saya akan melakukan transaksi ulang di
BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
20. Saya akan merekomendasikan/menawarkan
produk BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali kepada orang lain.
21. Saya akan menceritakan keunggulan BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali kepada
orang lain.
22. Saya tidak tertarik beralih ke bank lain.
23. Saya akan menambah menggunakan produk
yang lain dari BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali.
TERIMAKASIH
141
Lampiran III
Tabulasi Jawaban Karakteristik Responden
No. Umur Jenis
Kelamin Pendidikan Pekerjaan
Lama
Menjadi
Nasabah
1 29 Perempuan Sarjana Pegawai Swasta 5
2 29 Perempuan Sarjana Pegawai Swasta 6
3 50 Laki-laki Sarjana Pegawai Swasta 7
4 55 Perempuan SMP Wiraswasta 4
5 35 Perempuan SMA Wiraswasta 3
6 48 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 5
7 36 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 5
8 62 Laki-laki Sarjana Lain-lain 5
9 48 Perempuan SMP Wiraswasta 3
10 50 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 3
11 22 Perempuan SMA Wiraswasta 3
12 25 Perempuan SMA Pegawai Swasta 3
13 45 Laki-laki SMA Wiraswasta 4
14 45 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 4
15 22 Laki-laki Diploma Pegawai Swasta 3
16 28 Perempuan SMA Pegawai Swasta 3
17 43 Laki-laki SMA Wiraswasta 4
18 23 Perempuan SMA Lain-lain 3
19 22 Perempuan SMA Pegawai Swasta 2
20 26 Laki-laki Sarjana Pegawai Swasta 3
21 27 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
22 29 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
23 31 Laki-laki SMP Lain-lain 3
24 45 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 3
25 44 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 4
26 50 Laki-laki SMP Lain-lain 5
27 30 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
28 32 Laki-laki Diploma Pegawai Swasta 3
29 30 Perempuan SMA Lain-lain 4
30 50 Perempuan SMA Lain-lain 5
31 38 Perempuan SMA Lain-lain 3
32 27 Laki-laki SMA Wiraswasta 4
33 53 Laki-laki SMA Wiraswasta 5
34 43 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 4
142
35 36 Laki-laki Diploma Pegawai Swasta 4
36 65 Perempuan SMP Lain-lain 5
37 37 Perempuan Diploma Lain-lain 3
38 41 Laki-laki SMA Wiraswasta 5
39 55 Laki-laki SMA Wiraswasta 6
40 37 Laki-laki Sarjana Pegawai Swasta 4
41 33 Laki-laki SMA Wiraswasta 4
42 29 Laki-laki SMA Lain-lain 3
43 36 Laki-laki SMA Lain-lain 4
44 55 Perempuan SMP Lain-lain 5
45 47 Perempuan SMP Lain-lain 5
46 39 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
47 50 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 4
48 30 Perempuan SMA Lain-lain 3
49 35 Perempuan SMP Lain-lain 3
50 22 Perempuan SMA Pegawai Swasta 2
51 32 Perempuan SMA Wiraswasta 3
52 35 Laki-laki SMA Lain-lain 4
53 29 Perempuan SMA Lain-lain 2
54 35 Perempuan SMA Lain-lain 3
55 45 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 4
56 45 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
57 50 Perempuan SMP Lain-lain 4
58 60 Perempuan SMP Lain-lain 3
59 57 Laki-laki SD Lain-lain 4
60 55 Laki-laki SMP Lain-lain 3
61 48 Perempuan SMA Lain-lain 5
62 46 Perempuan SMA Lain-lain 4
63 45 Perempuan Diploma Pegawai Swasta 3
64 34 Laki-laki Sarjana Pegawai Swasta 4
65 30 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 5
66 56 Perempuan SMA Wiraswasta 6
67 54 Perempuan SMA Wiraswasta 5
68 55 Laki-laki Sarjana Pegawai Negeri 5
69 46 Perempuan Sarjana Pegawai Negeri 3
70 40 Laki-laki SMP Lain-lain 4
71 35 Perempuan SMA Lain-lain 5
72 56 Perempuan SD Lain-lain 4
73 50 Perempuan SMP Lain-lain 5
74 45 Laki-laki SMP Lain-lain 4
75 35 Perempuan SMP Lain-lain 3
143
76 33 Laki-laki SMP Lain-lain 4
77 27 Laki-laki S1 Pegawai Swasta 5
78 29 Perempuan S1 Pegawai Swasta 4
79 42 Perempuan S1 Pegawai Negeri 4
80 44 Laki-laki SMP Lain-lain 5
81 47 Laki-laki SMP Lain-lain 4
82 53 Perempuan SMP Lain-lain 4
83 58 Perempuan SMA Lain-lain 5
84 57 Laki-laki SMP Lain-lain 4
85 47 Laki-laki SMA Lain-lain 5
86 44 Perempuan SMP Lain-lain 4
87 35 Laki-laki SMP Lain-lain 5
88 31 Laki-laki Diploma Pegawai Swasta 4
89 29 Laki-laki Diploma Pegawai Swasta 5
90 31 Laki-laki Sarjana Pegawai Swasta 4
91 33 Laki-laki SMA Lain-lain 5
cxliv
cxliv
Lampiran IV
HASIL ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum Responden
a. Jenis Kelamin responden
b. Usia Responden Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30th 22 24.2 24.2 24.2
31-40th 24 26.4 26.4 50.5
41-50th 29 31.9 31.9 82.4
>50th 16 17.6 17.6 100.0
Total 91 100.0 100.0
c. Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 2 2.2 2.2 2.2
SMP 24 26.4 26.4 28.6
SMA 30 33.0 33.0 61.5
Diploma 7 7.7 7.7 69.2
Sarjana 28 30.8 30.8 100.0
Total 91 100.0 100.0
d. Jenis Pekerjaan Responden Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pegawai Swasta 19 20.9 20.9 20.9
Pegawai Negeri 18 19.8 19.8 40.7
Wiraswasta 14 15.4 15.4 56.0
Lain-lain 40 44.0 44.0 100.0
Total 91 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 44 48.4 48.4 48.4
Perempuan 47 51.6 51.6 100.0
Total 91 100.0 100.0
cxlv
cxlv
e. Lama Responden Menjadi Nasabah Lama menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 th 9 9.9 9.9 9.9
>2 th 82 90.1 90.1 100.0
Total 91 100.0 100.0
2. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
1) Variabel Produk (X1) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 3
2) Varibel Harga (X2) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.833 3
3) Variabel Lokasi (X3) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
cxlvi
cxlvi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 4
4) Variabel Promosi (X4) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.896 4
5) Variabel Kepuasan Nasabah (Z) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.871 4
6) Variabel Loyalitas Nasabah (Y) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100.0
Excludeda 0 .0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.669 5
cxlvii
cxlvii
b. Uji Validitas
1) Variabel Produk (X1) Correlations
P1 P2 P3 X1
P1 Pearson Correlation 1 .505** .371** .738**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
P2 Pearson Correlation .505** 1 .668** .895**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
P3 Pearson Correlation .371** .668** 1 .833**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
X1 Pearson Correlation .738** .895** .833** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2) Varibel Harga (X2) Correlations
P4 P5 P6 X2
P4 Pearson Correlation 1 .667** .651** .892**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
P5 Pearson Correlation .667** 1 .561** .849**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
P6 Pearson Correlation .651** .561** 1 .859**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
X2 Pearson Correlation .892** .849** .859** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3) Variabel Lokasi (X3) Correlations
P7 P8 P9 P10 X3
P7 Pearson Correlation 1 .876** .767** .707** .921**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P8 Pearson Correlation .876** 1 .805** .707** .931**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P9 Pearson Correlation .767** .805** 1 .767** .914**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P10 Pearson Correlation .707** .707** .767** 1 .875**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
cxlviii
cxlviii
N 91 91 91 91 91
X3 Pearson Correlation .921** .931** .914** .875** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4) Variabel Promosi (X4) Correlations
P11 P12 P13 P14 X4
P11 Pearson Correlation 1 .699** .618** .684** .861**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P12 Pearson Correlation .699** 1 .659** .697** .874**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P13 Pearson Correlation .618** .659** 1 .749** .864**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P14 Pearson Correlation .684** .697** .749** 1 .895**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
X4 Pearson Correlation .861** .874** .864** .895** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5) Variabel Kepuasan Nasabah (Z) Correlations
P15 P16 P17 P18 Z
P15 Pearson Correlation 1 .656** .697** .526** .844**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P16 Pearson Correlation .656** 1 .578** .548** .825**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P17 Pearson Correlation .697** .578** 1 .775** .894**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
P18 Pearson Correlation .526** .548** .775** 1 .836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
Z Pearson Correlation .844** .825** .894** .836** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
6) Variabel Loyalitas Nasabah (Y) Correlations
P19 P20 P21 P22 P23 Y
cxlix
cxlix
P19 Pearson Correlation 1 .374** .372** .376** .268* .734**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .010 .000
N 91 91 91 91 91 91
P20 Pearson Correlation .374** 1 .502** .336** .108 .667**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .310 .000
N 91 91 91 91 91 91
P21 Pearson Correlation .372** .502** 1 .551** .009 .733**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .931 .000
N 91 91 91 91 91 91
P22 Pearson Correlation .376** .336** .551** 1 .024 .734**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .818 .000
N 91 91 91 91 91 91
P23 Pearson Correlation .268* .108 .009 .024 1 .417**
Sig. (2-tailed) .010 .310 .931 .818 .000
N 91 91 91 91 91 91
Y Pearson Correlation .734** .667** .733** .734** .417** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 91 91 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolonieritas
1) Hasil Uji Multikolonieritas (1) Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Promosi,
Produk, Harga,
Lokasib
. Enter
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .754a .568 .548 3.126
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
b. Dependent Variable: Kepuasan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1104.697 4 276.174 28.264 .000b
Residual 840.336 86 9.771
Total 1945.033 90
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
cl
cl
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.819 3.420 1.702 .092
Produk -.251 .121 -.155 -2.077 .041 .902 1.109
Harga .508 .132 .342 3.849 .000 .636 1.573
Lokasi .292 .097 .277 3.029 .003 .602 1.662
Promosi .304 .084 .325 3.637 .000 .630 1.588
a. Dependent Variable: Kepuasan
2) Hasil Uji Multikolonieritas (2) Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kepuasan,
Produk, Lokasi,
Promosi, Hargab
. Enter
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .903a .815 .804 1.747
a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1142.400 5 228.480 74.823 .000b
Residual 259.556 85 3.054
Total 1401.956 90
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.541 1.944 1.822 .072
Produk .377 .069 .274 5.446 .000 .858 1.165
Harga .240 .080 .191 3.007 .003 .542 1.844
Lokasi .246 .057 .275 4.339 .000 .544 1.839
Promosi .285 .050 .359 5.678 .000 .546 1.832
Kepuasan .131 .060 .154 2.172 .033 .432 2.315
cli
cli
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Heteroskedastisitas
1) Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas (1) Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Promosi,
Produk, Harga,
Lokasib
. Enter
a. Dependent Variable: RES2
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .124a .015 -.030 1.76125
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
b. Dependent Variable: RES2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.187 4 1.047 .337 .852b
Residual 266.772 86 3.102
Total 270.959 90
a. Dependent Variable: RES2
b. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.222 1.927 1.153 .252
Produk -.034 .068 -.056 -.498 .620
Harga .061 .074 .110 .820 .414
Lokasi -.039 .054 -.100 -.724 .471
Promosi .025 .047 .072 .532 .596
a. Dependent Variable: RES2
2) Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas (2) Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kepuasan,
Produk, Lokasi,
Promosi, Hargab
. Enter
a. Dependent Variable: RES3
b. All requested variables entered.
clii
clii
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .191a .036 -.020 1.03150
a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: RES3
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.406 5 .681 .640 .670b
Residual 90.440 85 1.064
Total 93.846 90
a. Dependent Variable: RES3
b. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .496 1.147 .432 .667
Produk .045 .041 .127 1.102 .273
Harga .039 .047 .119 .824 .412
Lokasi -.003 .034 -.014 -.098 .922
Promosi -.014 .030 -.067 -.466 .643
Kepuasan -.019 .036 -.087 -.537 .593
a. Dependent Variable: RES3
c. Normalitas dengan Grafik, Plot dan Kolmogorov
1) Hasil Uji Normalitas (1)
cliii
cliii
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.05566087
Most Extreme Differences Absolute .061
Positive .052
Negative -.061
Test Statistic .061
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2) Hasil Uji Normalitas (2)
cliv
cliv
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.69821994
Most Extreme Differences Absolute .047
Positive .047
Negative -.046
Test Statistic .047
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
d. Linearitas dengan Test for Linearity
1) Hasil Uji Linearitas (1 Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Kepuasan * Produk 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Kepuasan * Harga 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Kepuasan * Lokasi 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Kepuasan * Promosi 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
clv
clv
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan
* Produk
Between Groups (Combined) 222.141 13 17.088 .764 .695
Linearity 3.576 1 3.576 .160 .690
Deviation
from
Linearity
218.565 12 18.214 .814 .635
Within Groups 1722.891 77 22.375
Total 1945.033 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kepuasan * Produk .043 .002 .338 .114
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan *
Harga
Between Groups (Combined) 815.160 13 62.705 4.273 .000
Linearity 681.293 1 681.293 46.430 .000
Deviation
from
Linearity
133.867 12 11.156 .760 .688
Within Groups 1129.873 77 14.674
Total 1945.033 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kepuasan * Harga .592 .350 .647 .419
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan
* Lokasi
Between Groups (Combined) 996.003 18 55.333 4.198 .000
Linearity 726.012 1 726.012 55.080 .000
Deviation
from
Linearity
269.991 17 15.882 1.205 .283
Within Groups 949.030 72 13.181
Total 1945.033 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kepuasan * Lokasi .611 .373 .716 .512
clvi
clvi
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan
* Promosi
Between Groups (Combined) 1047.166 20 52.358 4.082 .000
Linearity 759.592 1 759.592 59.220 .000
Deviation
from
Linearity
287.574 19 15.135 1.180 .299
Within Groups 897.867 70 12.827
Total 1945.033 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kepuasan * Promosi .625 .391 .734 .538
2) Hasil Uji Linearitas (2) Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Loyalitas * Produk 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Loyalitas * Harga 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Loyalitas * Lokasi 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Loyalitas * Promosi 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
Loyalitas * Kepuasan 91 100.0% 0 0.0% 91 100.0%
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Produk
Between Groups (Combined) 522.310 13 40.178 3.517 .000
Linearity 266.126 1 266.126 23.295 .000
Deviation
from
Linearity
256.184 12 21.349 1.869 .052
Within Groups 879.646 77 11.424
Total 1401.956 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Loyalitas * Produk .436 .190 .610 .373
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas
* Harga
Between Groups (Combined) 772.541 13 59.426 7.270 .000
Linearity 650.275 1 650.275 79.552 .000
clvii
clvii
Deviation
from
Linearity
122.266 12 10.189 1.246 .268
Within Groups 629.415 77 8.174
Total 1401.956 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Loyalitas * Harga .681 .464 .742 .551
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Lokasi
Between Groups (Combined) 845.670 18 46.982 6.081 .000
Linearity 719.923 1 719.923 93.180 .000
Deviation
from
Linearity
125.747 17 7.397 .957 .514
Within Groups 556.286 72 7.726
Total 1401.956 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Loyalitas * Lokasi .717 .514 .777 .603
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Promosi
Between Groups (Combined) 943.270 20 47.163 7.198 .000
Linearity 766.995 1 766.995 117.051 .000
Deviation
from
Linearity
176.275 19 9.278 1.416 .148
Within Groups 458.686 70 6.553
Total 1401.95
6 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Loyalitas * Promosi .740 .547 .820 .673
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Kepuasan
Between Groups (Combined) 771.852 20 38.593 4.287 .000
Linearity 630.703 1 630.703 70.067 .000
Deviation
from
Linearity
141.149 19 7.429 .825 .671
clviii
clviii
Within Groups 630.104 70 9.001
Total 1401.956 90
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Loyalitas * Kepuasan .671 .450 .742 .551
4. Uji Statistik
a. Persamaan Regresi 1 Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Promosi,
Produk, Harga,
Lokasib
. Enter
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .754a .568 .548 3.126
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
b. Dependent Variable: Kepuasan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1104.697 4 276.174 28.264 .000b
Residual 840.336 86 9.771
Total 1945.033 90
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Lokasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.819 3.420 1.702 .092
Produk -.251 .121 -.155 -2.077 .041
Harga .508 .132 .342 3.849 .000
Lokasi .292 .097 .277 3.029 .003
Promosi .304 .084 .325 3.637 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
clix
clix
b. Persamaan Regresi 2 Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kepuasan,
Produk, Lokasi,
Promosi, Hargab
. Enter
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .903a .815 .804 1.747
a. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1142.400 5 228.480 74.823 .000b
Residual 259.556 85 3.054
Total 1401.956 90
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Kepuasan, Produk, Lokasi, Promosi, Harga
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.541 1.944 1.822 .072
Produk .377 .069 .274 5.446 .000
Harga .240 .080 .191 3.007 .003
Lokasi .246 .057 .275 4.339 .000
Promosi .285 .050 .359 5.678 .000
Kepuasan .131 .060 .154 2.172 .033
a. Dependent Variable: Loyalitas
clx
clx
clxi
clxi
clxii
clxii
clxiii
clxiii
clxiv
clxiv