penerapan siklus akuntansi pada pt pegadaian …

51
PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH I MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh : DYNA MARGARETH NIM 1605071093 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

PADA PT PEGADAIAN (PERSERO)

KANTOR WILAYAH I MEDAN

TUGAS AKHIR

Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Oleh :

DYNA MARGARETH

NIM 1605071093

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penerapan Siklus Akuntansi Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor

Wilayah I Medan”. Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan pencatatan

siklus akuntansi telah memiliki tahapan tersendiri yang ditetapkan oleh perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pencatatan siklus akuntansi PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan dengan siklus akuntansi berbasis PSAK.

Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu data sekunder dengan menggunakan data keuangan PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah 1 Medan tahun 2018 dan 2019. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa siklus akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan pada dasarnya

telah sesuai dengan siklus akuntansi yang berbasis PSAK.

Kata kunci: Penerapan, Siklus Akuntansi, Laporan Keuangan

Page 3: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

ABSTRACT

The title of this research was applying of accounting cycle at PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah 1 Medan. In PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah 1 Medan recording

of accounting cycle had has their own steps which had been set by company. This research

aims to know compatibility of accounting cycle at PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah

I Medan with accounting cycle based of PSAK. Data analysis using descriptive analysis.

The type of data used in this study is secondary data using the financial data of PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah 1 Medan 2018 and 2019. From the results of the

research it can be concluded that basically, accounting cycle at PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah I Medan had been compatible with accounting cycle based of PSAK.

Key words: Appllication, Accounting Cycle, Financial Statement

Page 4: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karuniaNya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini tepat waktu. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Diploma 3 Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan

dan Keuangan di Politeknik Negeri Medan.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak kesulitan yang penulis

alami namun dengan adanya perhatian, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak,

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terimakasih kepada orang tua tercinta yaitu Bapak B. Sihite

dan Ibu R. Sihombing yang telah memberikan kasih sayang, doa dan dukungan

maupun material, dan saudara penulis yaitu Dewi Friska Lasmaida Sihite, Deborah

Dicenelsye Sihite, Sry Rahayu Sihite dan Mikael Mandela Sihite yang telah

memberikan semangat dan motivasi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Medan.

3. Sastra Karo-Karo, S.E.Ak., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

4. Jonni H. Silaen, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan

Politeknik Negeri Medan.

5. Rina Walmiaty Mardi, S.E., M.Si., Ak., Dosen Pembimbing Utama yang selalu

membimbing penulis dari awal hingga akhir penelitian Tugas Akhir ini.

6. Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping yang

selalu membimbing penulis dari awal hingga akhir penelitian Tugas Akhir ini.

7. Jasa Ginting, S.E., M.Agr, Dosen Wali Kelas BK- 6C.

8. Seluruh Staf Pengajar dan Administrasi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Medan.

Page 5: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

ii

9. Gopher Manurung S.E, Manajer Humas PT Pegadaian (Persero) Kantor

Wilayah I Medan yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu

kepada penulis selama penulisan Tugas Akhir ini.

10. Teman-teman kelas BK- 6C yang telah membantu dan mendukung penulis

selama penelitian Tugas Akhir ini.

11. Teman teman penulis Lastika Tondang, Ronauli Siregar dan Lenni Simbolon

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama

penelitian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sebagai bahan

perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi semua pihak yang

berkepentingan khususnya Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi

Program Studi Perbankan dan Keuangan.

Medan, Agustus 2019

Penulis,

Dyna Margareth

NIM 1605071093

Page 6: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

1.5 Batasan Penelitian ............................................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi ......................................................................................................... 5

1.3.3 Pengertian Akuntansi ................................................................................... 5

2.1.2 Tujuan Akuntansi ......................................................................................... 5

2.1.3 Pengguna Informasi Akuntansi .................................................................... 6

2.1.4 Spesialisasi Bidang Akuntansi’ .................................................................... 7

2.2 Siklus Akuntansi .............................................................................................. 8

2.3 Laporan Keuangan ......................................................................................... 13

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ................................................................... 13

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan ......................................................................... 13

2.3.3 Jenis Laporan Keuangan ............................................................................ 13

Page 7: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

iv

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 15

3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 16

3.2.1 Populasi ...................................................................................................... 16

3.2.2 Sampel ........................................................................................................ 16

3.3 Jenis Data ....................................................................................................... 16

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 16

3.5 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 17

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan ........................................................................................... 18

4.1.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) .................................................... 18

4.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero) ...................................................... 20

4.1.3 Logo, Motto dan Budaya PT Pegadaian (Persero) ..................................... 20

4.2 Hasil Pengumpulan,Pembahasan dan Pengolahan Data ................................ 23

4.2.1 Pengumpulan Data ..................................................................................... 23

4.2.2 Pengolahan Data......................................................................................... 23

4.2.3 Pembahasan ................................................................................................ 26

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................................ 30

5.2 Saran ............................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

LAMPIRAN ......................................................................................................... 32

Page 8: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

v

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Hal

Tabel 3.1 Waktu kegiatan penulisan tugas akhir.............................................. 23

Tabel 4.1 Jurnal Umum..................................................................................... 32

Tabel 4.2 Buku Besar........................................................................................ 33

Tabel 4.3 Perbandingan Siklus Akuntansi........................................................ 34

Page 9: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi........................................................................... 16

Gambar 2.2 Asas debet kredit........................................................................... 17

Gambar 4.1 Logo Pegadaian ............................................................................ 28

Gambar 4.2 Budaya Pegadaian......................................................................... 30

Gambar 4.3 Siklus Akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan......... 31

Gambar 4.4 Contoh Kwitansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan......... 32

Page 10: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan kejadian-

kejadian ekonomi sebuah organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Akuntansi semakin luas peranannya dalam menyajikan informasi ekonomi sejalan

dengan pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di masyarakat. Untuk

kepentingan internal perusahaan, peranan sistem dan informasi akuntansi sangat

membantu dalam kelancaran tugas manajemen, khususnya dalam pelaksanaan

fungsi perencanaan dan pengawasan perusahaan. Sistem informasi akuntansi

perusahaan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Penyajian laporan keuangan seharusnya menerapkan siklus akuntansi, baik

perusahaan yang omsetnya maupun perusahaan yang memiliki omset kecil. Siklus

akuntansi adalah tahap-tahap yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan

yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Andrey Pulungan, dkk. (2013) dalam

bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012

menguraikan bahwa tahapan siklus akuntansi adalah transaksi keuangan, bukti

transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo sebelum penyesuaian, jurnal

penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, jurnal penutup dan laporan

keuangan. Pada dasarnya penerapan siklus akuntansi dimaksudkan untuk melihat

bagaimana perusahaan dapat merekam segala kejadian ekonomi (transaksi internal

dan eksternal) perusahaan, kemudian mencatat dan melaporkannya dalam bentuk

laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Laporan keuangan sebuah perusahaan yang baik secara umum terdiri dari 5, yaitu

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus

kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan disusun untuk

mengetahui bagaimana perkembangan dan kesehatan usahanya, bagaimana struktur

modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh usahanya pada suatu periode tertentu.

Hal ini sangat penting agar pelaku-pelaku usaha dapat menilai secara pasti kinerja

Page 11: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

2

dan kesehatan perusahaannya.. Masih banyak perusahaan melakukan pencatatan

transaksi keuangan secara manual dengan menggunakan laporan kas masuk dan kas

keluar dan belum menerapkan siklus akuntansi yang sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Yoan Tahta Rahma melakukan penelitian tentang “Analisa Penerapan Akuntansi

Keuangan Pada Perusahaan Menengah Bidang Perdagangan Pada UD Tani Kota

Lubuklinggau.” Penelitian ini menunjukkan bahwa proses pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan belum sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK). UD Tani Mandiri hanya mempunyai buku penjualan,

penerimaan kas, pembelian dan pengeluaran kas yang pencatatannya tidak rapi dan

sulit untuk dipahami.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Gita Mustikawati mengenai “Prosedur

Penyusunan Laporan Keuangan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)” telah

mengikuti siklus akuntansi yang diproses secara otomatis dengan menggunakan

System Aplication Data and Processing (SAP). Masalah yang sering dihadapi

dalam penyusunan laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah

salah dalam mencatatat dan menempatkan kode akun.

Penelitian lain yang dilakukan Supriono dan Desy Yuliana tentang “Analisis

Penerapan Siklus Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kabupaten

Purworejo.” Penelitian menunjukkan bahwa penerapan siklus akuntansi pada

UKM di Kabupaten Purworejo masih sangat kurang. Berdasarkan hasil jawaban

responden didapat alasan mereka belum menerapkan siklus akuntansi dalam usaha

mereka dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka mengenai ilmu akuntansi. Ada

beberapa responden mengetahui apa itu ilmu akuntansi hanya saja tidak mendalam

atau sebatas tahu saja.

Di era perdagangan bebas ini, banyak berdiri perusahaan mulai dari yang berskala

kecil, menengah sampai berskala besar, baik milik Warga Negara Indonesia (WNI)

dan milik Warga Negara asing (WNA). Disamping itu banyak pula perusahaan

yang mengalami penurunan penjualan dan kemudian gulung tikar. Faktor yang

Page 12: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

3

mempengaruhinya adalah kekurangan modal dan manajemen yang tidak beraturan

yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu bersaing secara sehat. Perusahaan-

perusahaan tersebut dapat berbentuk Koperasi, Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

atau bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan

negara. BUMN dibentuk dengan tujuan menghasilkan barang atau jasa yang dapat

meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. BUMN terdiri dari dua

bentuk, yaitu Badan Usaha Umum ( Perum) dan Badan Usaha Perseroan (Persero).

Salah satu Badan Usaha Perseroan milik negara adalah PT Pegadaian (Persero)

yang dimana 100% sahamnya adalah milik negara. PT Pegadaian (Persero) adalah

perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan yang telah dijamin oleh LPS

(Lembaga Penjamin Simpanan) dan memiliki 4.221 outlet per 31 Desember 2018.

Hal ini dapat menunjukkan bahwa aktivitas PT Pegadaian (Persero) merupakan

perusahaan berskala besar yang seharusnya melakukan penyusunan laporan

keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Transaksi dan aktivitas PT Pegadaian (Persero) dalam kasus ini Kantor Wilayah I

Medan berupa pengadaan barang, promosi, pemasangan iklan dan hal lain yang

menimbulkan pengeluaran kas dan perlu pencatatan akuntansi. Karena tujuan dari

akuntansi adalah mencatat, melaporkan dan menganalisa harta, hutang dan modal.

Pada kenyataannya, dalam melakukan pencatatan akuntansi PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah I Medan telah memakai sistem/aplikasi khusus. Tetapi bagian

keuangan masih merasa perlu melakukan pencatatan dan penyusunan laporan

keuangan secara manual untuk menghindari resiko apabila sistem yang digunakan

eror.

Berdasarkan pemahaman dan jurnal tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dan memilih judul

“Penerapan Siklus Akuntasi pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I

Medan” berbasis PSAK.

Page 13: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan telah melakukan

pencatatan siklus akuntansi yang sesuai dengan tahapan siklus akuntansi berbasis

PSAK?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pencatatan siklus

akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dengan siklus akuntansi berbasis

PSAK.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan wawasan penulis

mengenai siklus akuntansi perusahaan khususnya PT Pegadaian (Persero)

Kanwil I Medan.

2. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan PT Pegadaian (Persero)

Kanwil I Medan untuk mengambil keputusan terutama mengenai penerapan

siklus akuntansi.

3. Bagi Pembaca

Dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber referensi untuk

penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Penelitian

Data keuangan yang dibahas adalah data PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I

Medan tahun 2018 dan 2019.

Page 14: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi

2.1.1 Pengertian Akuntansi

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan

transaksi-trasnsaksi keuangan suatu organisasi dengan cara-cara tertentu yang

sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya.” (Mardiasmo, 2000:1)

Accountancy merupakan suatu metodologi dan himpunan pengetahuan

yang berkenaan dengan sistem informasi dari satuan-satuan ekonomi apapun

bentuknya, yang terbagi atas dua bagian. Pertama, accounting ialah

pengetahuan yang menyangkut proses pelaksanaan pembukuan dalam arti luas.

Kedua, auditing ialah pengetahuan yang menyangkut pemeriksaan dan

penilaian (evaluasi) atas hasil proses pelaksanaan pembukuan tersebut. Oleh

karena itu, istilah accountancy lebih luas meliputi baik bidang teori, proses

pembukuan, penerapan atau praktek, maupun pemeriksaan dan penilaian.

Sementara itu, istilah accounting hanya menunjukkan bidang teori. (Lili M.

Sadeli, 2016:2)

2.1.2 Tujuan Akuntansi

Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat dilihat

dari penjelasan dibawah ini:

“Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic

information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.” (Soemarso, 2009:8)

Menurut A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) oleh Sofyan

Syafri Harahap dalam buku “Teori Akuntansi” (2011:122) merumuskan 4

tujuan akuntansi, sebagai berikut:

1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang

terbatas dan untuk menetapkan tujuan.

2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan

faktor produksi lainnya.

3. Memelihara dan melaporkan pengumuman terhadap kekayaan.

4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

Page 15: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

6

2.1.3 Pengguna Informasi Akuntansi

Menurut Rudianto (2009:5) dalam rangka menjalankan aktivitasnya untuk

menghasilkan barang dan jasa, perusahaan akan berinterkasi dengan berbagai

pihak. Dan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan tersebut sering kali

membutuhkan informasi keuangan tentang perusahaan. Pihak-pihak yang

berhubungan dengan perusahaan antara lain:

1. Kreditor adalah orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana

kepada perusahaan untuk berbagai keperluan usaha. Sebagai pihak yang

memberikan pinjaman dana kepada perusahaan, kreditor membutuhkan

informasi untuk menjamin bahwa uang yang dipinjamkannya akan dibayar

beserta bunganya. Karena itu informasi yang diperlukan mencakup:

1) Besarnya kekayaan perusahaan

2) Kemampuan menghasilkan laba usaha

3) Perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan

2. Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat

peraturan usaha dan hal-hal yang terkait dengannya. Sebagai pihak yang

akan memungut pajak penghasilan kepada perusahaan, maka informasi

utama yang diperlukan pemerintah mencakup:

1) Laba perusahaan yang diperoleh

2) Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

3. Calon Investor adalah orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan

uangnya di dalam suatu perusahaan, calon investor harus memiliki

keyakinan bahwa perusahaan tersebut dapat memberikan penghasilan yang

memadai dalam jangka panjang. Karena itu, informasi yang diperlukan

investor mencakup:

1) Laba usaha yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir

2) Pertumbuhan kekayaan perusahaan

4. Pemasok (supplier) adalah orang atau perusahaan yang menjual berbagai

barang kepada perusahaan, mulai dari peralatan kantor, mesin, kendaraan

sampai dengan bahan baku usaha. Sebagai pihak yang menjual barang

kepada perusahaan secara kredit, pemasok harus memiliki keyakinan

bahwa kredit yang diberikannya kepada perusahaan akan dibayar sesuai

dengan kesepakatan. Karena itu, informasi utama yang diperlukan adalah:

1) Besarnya kekayaan perusahaan

2) Kemampuan menghasilkan laba usaha

3) Perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan

5. Pemilik/pemegang saham adalah orang atau lembaga yang menanamkan

uangnya atau kekayaannya di dalam perusahaan. Sebagai pihak yang telah

menanamkan uangnya dalam perusahaan, pemilik perusahaan harus

memperoleh imbalan atas kekayaan yang telah ditanamkannya. Imbalan

tersebut berupa pembagian atas sebagian atau seluruh laba usaha yang telah

diperoleh perusahaan. Karena itu, informasi utama yang diperlukan adalah:

1) Laba usaha yang diperoleh

2) Perubahan kekayaan perusahaan dalam beberapa tahun

Page 16: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

7

6. Manajer produksi adalah orang bertanggung jawab terhadap keseluruhan

proses menghasilkan produk di dalam suatu perusahaan. Sebagai pihak

internal perusahaan yang bertanggung jawab terhadap proses produksi,

manajer produksi memerlukan informasi berkaitan dengan keseluruhan

biaya maupun rincian biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk

perusahaan.

7. Manajer pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

keseluruhan proses pemasaran produk perusahaan, mulai dari promosi,

distribusi sampai dengan pelayanan purna jual. Sebagai pihak internal

perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk

perusahaan, manajer pemasaran memerlukan data biaya produksi dari

setiap produknya guna menenentukan harga jual produk tersebut, dan

perincian dari biaya pemasaran untuk mencari alternatif biaya pemasaran

yang paling efisien bagi perusahaan tanpa mengabaikan efektivitas

pemasarannya.

8. Berbagai pihak internal perusahaan lainnya, memerlukan data dan

informasi keuangan lainnya yang harus disediakan oleh akuntansi.

2.1.4 Spesialisasi Bidang Akuntansi

Menurut Rudianto (2009:8) beberapa jenis bidang akuntansi yaitu:

1. Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang berfungsi untuk

menyediakan data dan informasi bagi pengambilan keputusan manajemen

untuk operasi harian dan perencaanaan operasi di masa mendatang.

2. Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi dengan fungsi utama sebagai alat

pengendalian biaya di dalam proses produksi yang dilakukan perusahaan.

3. Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang bertugas untuk

menjalankan keseluruhan proses akuntansi sehingga dapat menghasilkan

informasi keuangan bagi pihak eksternal perusahaan, seperti laporan laba

rugi, laporan perubahan laba ditahan, neraca dan laporan arus kas.

4. Auditing adalah bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah untuk

menjalankan pemeriksaan atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh

suatu perusahaan.

5. Akuntansi Pajak adalah bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah

untuk mempersiapkan data tentang segala sesuatu yang terkait dengan

kewajiban dan hak perpajakan dari setiap transaksi yang dilakukan

perusahan.

6. Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang terfokus pada aktivitas

mendesain dan mengimplementasikan prosedur dan pengamanan data

keuangan perusahaan.

7. Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang memfokuskan diri pada

pembuatan rencana kerja perusahaan di masa mendatang, dengan

menggunakan data aktual dari masa lalu.

8. Akuntansi Internasional adalah bidang akuntansi yang memfokuskan diri

pada persoalan-persoalan akuntansi yang terkait dengan transaksi

internasional (melintasi batas negara) yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan multinasional.

Page 17: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

8

9. Akuntansi Sektor Publik adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri

pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari organisasi pemerintahan dan

organisasi nonprofit lainnya.

2.2 Siklus Akuntansi

Menurut Andre Hasiholan dkk. (2013:4) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi

Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012”, siklus akuntansi meliputi bukti-

bukti transaksi keuangan, penjurnalan, posting ke dalam buku besar, penyusunan

neraca saldo sesudah penyesuaian, jurnal penutup, dan pembuatan laporan

keuangan. Siklus akuntansi menurut Andre Hasiholan dkk. (2013) dapat

digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Buku Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012 Hal. 4

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi

1. Transaksi Keuangan

Pirmatua Sirait (2014) mengemukakan bahwa transaksi adalah peristiwa atau

suatu transformasi bisnis yang terjadi atas kesepakatan bersama oleh

perusahaan yang mempengaruhi penambahan atau pengurangan elemen

keuangan. Untuk mengetahui pengaruh/efek dari transaksi, maka perlu untuk

melakukan analisis transaksi.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam analisis transaksi adalah:

Page 18: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

9

1) Pemahaman transaksi

Dari bentuk dan isi bahasa transaksi diidentifikasi posisi perusahaan, apakah

sebagai penerima, pembayar, pembeli atau penjual dan seterusnya, kemudian

syarat, konsep dan kebiasaan dalam bisnis.

2) Dramatisasi transaksi

Setelah memahami transaksi, transaksi didramatisir sehingga mudah

menemukan sebab-akibat transaksi. Artinya pelaku akuntansi harus mampu

merekontruksikan transaksi pada pihaknya.

3) Identifikasi sebab-akibat

Dari dramatisir transaksi, tentukan sebab-akibat dan nilainya yang bertambah

atau berkurang.

4) Penetapan debet kredit

Dari hasil identifikasi sebab akibat ditetapkan debet atau kredit sesuai dengan

azas debet kredit akun.

Berikut ini asas debet kredit akun dalam 5 kelompok akun:

Gambar 2.2 Asas debet kredit

2. Bukti Transaksi

Menurut Rudianto (2009:78) transaksi yang dilakukan perusahaan, apapun itu,

harus disertai dengan dokumen transaksi, baik berupa faktur, nota, kwitansi,

invoice, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang atau dokumen yang lain.

1) Faktur merupakan sebuah bukti transaksi tentang perhitungan penjualan

barang yang dilakukan secara kredit dan dibuat oleh pihak penjual untuk

disampaikan kepada pihak pembeli. Faktur biasanya dibuat rangkap dua.

Yakni, yang asli dan kopian. Faktur yang asli diberikan kepada pembeli

yakni sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit. Sedangkan

kopiannya dibawa oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara

kredit.

2) Kwitansi merupakan sebuah bukti transaksi tentang penerimaan uang atas

pembayaran suatu barang ataupun yang lainnya. Kwitansi dibuat dan

ditandatangani oleh kedua pihak, baik pihak yang menerima uang ataupun

juga pihak yang telah melakukan pembayaran. Biasanya kwitansi terdiri

dari dua bagian, yakni bagian pertama dan kedua. Bagian pertama

diberikan kapada pihak yang membayar. Tujuannya sebagi bukti

pencatatan pengeluaran uang. Dan bagian yang kedua (Sub atau bonggol

Page 19: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

10

kwitansi) di pegang oleh penjual. Tujuannya agar dapat dijadikan sebagai

bukti pencatatan penerimaan uang.

3) Nota debet merupakan bukti transaksi tentang perhitungan atau

pemberitahuan yang dikirim oleh sebuah perusahaan atau suatu badan

usaha kepada konsumennya. Nota debet memberitahukan kepada

konsumen bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu. Penerima

nota debet tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang

terdapat pada sisi kredit.

4) Nota kredit merupakan bukti transaksi tentang pemberitahuan atau

perhitungan yang dikirim oleh sebuah perusahaan atau badan usaha kepada

pelanggannya. Nota kredit di berikan kepada konsumen agar komsumen

tersebut tahu bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu.

Penerima nota kredit tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota

yang terdapat pada sisi debet.

5) Cek merupakan bukti transaksi yang berbentuk surat perintah yang tidak

bersyarat kepada suatu bank untuk membayar sejumlah uang dari seorang

nasabah. Cek ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah. Dan

nasabah tersebut mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk

giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, yakni bagian utama dan bagian

bonggol. Lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai alat

pembayaran. Struk/bonggol cek digunakan sebagai bukti tambahan

transaksi yang disatukan dengan kwitansi bukti dari pembayaran.

6) Bilyet giro merupakan bukti transaksi yang berbentuk surat perintah dari

nasabah kepada pihak bank agar memindahbukukan sejumlah uang dari

rekeningnya ke rekening penerima. Pemilik tabungan telah menyebutkan

nama penerima dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun pada bank

yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa menukarkannya dengan uang tunai

kepada bank yang bersangkutan. Akan tetapi penerima tersebut dapat

menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada

rekeningnya.

7) Rekening koran merupakan suatu bukti transakasi tentang mutasi kas pada

bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya. Rekening koran

digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut

perusahaan, dan juga saldo kas menurut bank.

8) Bukti setoran bank merupakan bukti transaksi setiap nasabah saat

melakukan setoran bank. Nasabah harus mengisi slip setoran yang telah

disediakan oleh bank terlebih dahulu. Tujuannya sebagai bukti bahwa

nasabah tersebut benar-benar menyetorkan uang pada bank tersebut.

9) Bukti memorandum merupakan suatu bukti transaksi yang dikeluarkan

oleh pimpinan perusahaan ataupun pihak tertentu yang memiliki

wewenang. Bukti memorandum digunakan untuk kejadian-kejadian yang

berlangsung di dalam internal perusahaan tersebut. Bukti memorandum

biasanya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para

pegawai yang masih dibayar.

10) Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi atas penerimaan uang yang

masuk yang dilengkapi dengan bukti tertulis. Seperti contohnya: kwitansi

dan nota. Sedangkan bukti kas keluar merupakan suatu bukti transaksi atas

Page 20: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

11

pengeluaran uang kas. Seperti contohnya: kwitansi dari kreditur dan nota

kontan asli.

3. Jurnal

Menurut Rudianto (2009:14) “jurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat

transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan

meringkas transaksi tersebut disebut buku jurnal.”

Menurut Hery (2011:71) jurnal dibedakan menjadi dua yaitu jurnal umum

(general journal) dan jurnal khusus (special journal). Jurnal umum dibuat atas

transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus. Jurnal khusus dibagi menjadi:

1) Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian

barang/produk atau jasa secara kredit.

2) Jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.

3) Jurnal penerimaan kas, berfungsi untuk mencatat semua transaksi

penerimaan uang dari berbagai sumber pemasukan, seperti pendapatan

penjualan dan yang lainnya.

4) Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi

pengeluaran uang untuk berbagai macam biaya/beban.

4. Buku Besar

Menurut Rudianto (2009:14) “buku besar (general ledger) adalah kumpulan dari

semua akun/perkiraan yang dimiliki suatu perusahaan yang saling berhubungan

satu dengan lainnya dan merupakan suatu kesatuan.”

Menurut Hery (2011:72) buku besar dibedakan menjadi dua yaitu buku

besar umum (general ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger).

Perusahaan membuat buku besar pembantu hanya untuk akun piutang dagan

dan utang dagang. Buku besar pembantu mencatat tagihan masing-masing

pelanggan dan mencatat utang ke masing-masing supplier. Dengan adanya

buku besar pembantu akan lebih memudahkan bagi perusahaan untuk

mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang dagang. Total jumlah

saldo dari keseluruhan masing-masing buku besar pembantu harus sama

dengan jumlah saldo yang tertera dalam buku besar umum.

5. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Menurut Rudianto (2009:54) “neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi seluruh

akun yang ada di dalam buku besar beserta saldo akhirnya suatu periode akuntansi

tertentu. Akun-akun dalam neraca saldo terdiri dari akun riil dan akun nominal.”

Menurut Hery (2011:73) “neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak

adanya kesalahan di dalam memposting jumlah debit/kredit dari jurnal ke buku

Page 21: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

12

besar. Jika antara jumlah debit dengan jumlah kredit tidak sama, maka berarti

terdapat kesalahan posting.”

6. Jurnal Penyesuaian

Menurut Rudianto (2009:85) “jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak

didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi didasarkan pada perhitungan atau

keterangan tertentu.”

Menurut Hery (2011:75) pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan

penyesuaian, yakni:

1) Beban yang masih harus dibayar/beban akrual/utang akrual

2) Pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual/piutang akrual

3) Beban yang ditangguhkan atau biaya dibayar dimuka

4) Pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima dimuka

Ayat jurnal penyesuaian dimasukkan ke dalam neraca lajur yang merupakan

selembar kertas berkolom-kolom yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan

akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada

akhir periode akuntansi. Neraca lajur terdiri dari kolom keterangan yang berisi

kode dan nama akun, saldo per akun yang diambil dari neraca saldo, ayat jurnal

penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan laba rugi, dan neraca.

(Rudianto 2009:84)

7. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Menurut Andrey Pulungan dkk.. (2013:48) “neraca saldo setelah penyesuaian

adalah neraca saldo yang menunjukkan posisi saldo akun-akun perusahaan setelah

memperhitungkan jurnal penyesuaian.”

8. Jurnal Penutup

Menurut Rudianto (2009:93) jurnal penutup adalah aktivitas memindahkan

akun-akun nominal (semua akun rugi laba) ke akun riil (semua akun neraca).

Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah

sebagai berikut:

1) Menutup semua akun pendapatan

2) Menutup semua akun beban

3) Menutup akun ikhtisar rugi laba

4) Menutup akun prive/deviden

Page 22: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

13

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2015:7) “laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode kedepannya. Maksud dan tujuan

laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.”

“Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas.” (PSAK No. 1, 2015: 1)

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3) adalah :“Tujuan laporan keuangan adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan

dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.”

Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam

rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan

informasi mengenai entitas yang meliputi: “asset, liabilitas, ekuitas,

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi

dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan

arus kas”. Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat

dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam

memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan

kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

2.3.3 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2015:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang

biasa disusun, yaitu:

1. Balance Sheet (Neraca)

Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukaan posisi

keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan

adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan

ekuitas) suatu perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil,

usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi

Page 23: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

14

ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang

diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis yang

dikeluarkan selama periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis

modal yang dimiliki saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan

perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di

perusahaan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk

dan kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau

pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-

biaya yang telah dikeluarkan peusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas

keluar dibuat untuk periode tertentu.

5. Laporan catatan atas laporan keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat

berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan

informasi tetang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang

ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar

pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.

Page 24: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

15

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah 1 Medan

yang terletak ini Jl. Pegadaian No. 112 AUR Medan AUR yang diperkirakan

membutuhkan waktu selama 5 (lima) bulan dengan alokasi waktu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu kegiatan penulisan tugas akhir

Sumber: Buku PedomanTugas Akhir, 2019

No

Kegiatan

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

April Mei Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

Tugas Akhir

2

Penyusunan

Proposal Tugas

Akhir

3 Konsultasi dan

Pembimbingan

4

Menyusun Konsep

Laporan Tugas

Akhir

5 Konsultasi pada

Pembimbing

6 Sidang Tugas Akhir

7 Revisi Laporan

Tugas Akhir

8

Penggandaan

Laporan Tugas

Akhir

Page 25: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

16

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:72) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pengertian populasi di atas dan judul yang diambil, maka dalam

penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh data keuangan PT Pegadaian

(Persero) Kantor Wilayah I Medan.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:62) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Adapun sampel dalam penelitian ini berasal

dari data keuangan pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah 1 Medan pada

tahun 2018 dan 2019.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data

sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.”

(Sanusi, 2011:104). Adapun data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari

dokumen keuangan yang berkaitan dengan siklus akuntansi PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah I Medan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi. Menurut Sanusi (2011:114) “cara dokumentasi biasanya dilakukan

untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi

maupun kelembagaan.”Penulis melakukan riset dokumentasi dengan cara

membaca dari buku-buku, jurnal, dan dokumen-dokumen perusahaan yang sesuai

dengan penelitian.

Page 26: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

17

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Menurut Sugiyono (2017:29) “metode deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi

tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Page 27: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

18

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero)

Sejarah PT Pegadaian (Persero) dikelompokkan menjadi dua era, yaitu era

kolonial/penjajahan dan era kemerdekaan. Berdasarkan sejarah tersebut, bisnis

gadai yang sudah melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia, menjadi

lembaga formal sejak Pemerintah Kolonial Belanda melalui Vereenigde

Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai lembaga

keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Momentum awal pendirian

lembaga Pegadaian di Indonesia itu terjadi pada tanggal 20 agustus 1746 di Batavia.

1. Pegadaian Pada Era Kolonial

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda pada

Tahun 1811, Bank Van Leening dibubarkan dan sebagai gantinya, masyarakat

mendapat keleluasan mendirikan usaha Pegadaian sepanjang mendapat lisensi dari

pemerintah setempat (liecentie stelsel). Dalam perkembangannya, metode tersebut

berdampak buruk. Pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir atau lintah darat

yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa.

Oleh karena itu, Inggris mengganti metode liecentie stelsel menjadi patch stelsel,

yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada masyarakat umum yang mampu

membayarkan pajak tinggi kepada pemerintah. Saat Belanda berkuasa kembali,

metode tersebut masih tetap dipertahankan dan menghasilkan dampak yang sama.

Pemegang hak banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.

Tak ingin hal tersebut terus terjadi, Pemerintah Hindian belanda mencari jalan

keluar dengan menerapkan cultuur-stelsel yang kajiannya mengusulkan agar

kegiatan pegadaian ditangani oleh pemerintah dengan tujuan memberikan

perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Momentum itulah yang menjadikan tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang

tahun Pegadaian. Pada masa Jepang berkuasa, gedung Kantor Pusat Jawatan

Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 sempat dijadikan sebagai tempat

Page 28: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

19

tawanan perang, sehingga Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan

Kramat Raya 132.

Selama kekuasaan Jepang itu, tidak banyak perubahan yang terjadi, baik dari sisi

kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian atau dalam bahasa Jepang

disebut sitji eigeikyuku. Saat itu, pimpinan jawatan dipegang oleh Ohno-San yang

berkebangsaan Jepang dan wakilnya orang pribumi M. Saubari.

2. Pegadaian Pada Era Kemerdekaan

Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat

berpindah ke luar Jakarta, yakni ke Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah karena

situasi perang yang semakin memanas. Agresi Militer Belanda kedua memaksa

Kantor Jawatan Pegadaian kembali mengalami perpindahan, yakni ke Magelang,

Jawa Tengah. Pasca perang, Kantor Jawatan Pegadaian kembali berkantor pusat di

Jakarta dan dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sejak dikelola

pemerintah, Pegadaian telah mengalami sejumlah pergantian status, mulai dari

Perusahaan Negara (PN) pada 1 Januari 1961, dan menjadi perusahaan Jawatan

(PERJAN) pada tahun 1969 berdasarkan PP nomor 7 tahun 1969.

Berdasarkan PP Nomor 10 tahun 1990 yang diperbaharui dengan PP Nomor 103

tahun 2000, Pegadaian berstatus Perusahaan Umum, yang selanjutnya berubah

menjadi PT.Pegadaian (Persero) berdasarkan akta pendirian PT Pegadaian

(Persero) Nomor 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan,

S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan, dan kemudian disahkan berdasarkan

keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

AHU-17525.AH. Tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Pengesahan Badan

Hukum Perseroan, telah disahkan Badan Hukum Perseroan Pegadaian (Persero),

yang kemudian diubah terakhir dengan akta Nomor 10 tanggal 12 Agustus 2015

yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, SH., MKn, Notaris di Jakarta Selatan

yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0956467

tanggal 12 Agustus 2015.

Page 29: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

20

4.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero)

Adapun yang menjadi visi dan misi PT Pegadaian (Persero) sebagai berikut:

1. Visi Pegadaian

“Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen

Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat.”

2. Misi Pegadaian

1) Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.

2) Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru

untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan.

3) Memberikan service excelence dengan focus kepada nasabah melalui :

(1) Proses bisnis yang lebih sederhana dan digital

(2) Teknologi informasi yang handal dan mutakhir

(3) Praktek manajemen risiko yang kokoh

(4) SDM yang profesional berbudaya dan berkinerja baik

4.1.3 Logo, Motto dan Budaya PT Pegadaian (Persero)

Adapun Logo, Motto dan Budaya PT Pegadaian (Persero) sebagai berikut:

1. Logo PT Pegadaian (Persero)

Sejak awal tahun 2013 PT Pegadaian (Persero) telah mengganti Logo menjadi

seperti di bawah ini:

Sumber: PT Pegadaian (Persero), 2019

Gambar 4.1 Logo PT. Pegadaian (Persero) mulai 1 April 2013

Page 30: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

21

Makna logo PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:

a. Pegadaian sekarang menggunakan tiga bentuk lingkaran berderet berwarna hijau

Warna hijau melambangkan keteduhan. Simbol tiga lingkaran yang

bersinggungan mewakili tiga layanan utama Pegadaian, yaitu Pembiayaan Gadai

dan Mikro, Emas dan Aneka Jasa.

b. Simbol timbangan berwarna putih bermakna: keseimbangan dan keterbukaan

dalam memberikan pelayanan yang bernilai kejujuran.

c. Font atau bentuk huruf Pegadaian juga berubah menampilkan perpaduan huruf

besar di awal dan huruf kecil. Tipografi berkesan ringan, sesuai dengan

maknanya, yaitu: rendah hati, tulus dan ramah dalam melayani.

d. Lingkaran pertama atau bagian paling kiri, menggambarkan fungsi Pegadaian

yang melayani pembiayaan gadai dan fidusia dengan produk seperti Gadai

Kredit Cepat Aman (KCA), Kreasi, Krasida.

2. Motto Pegadaian

Motto PT Pegadaian adalah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Dalam artian

sederhananya, persyaratan begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke

kantor Pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, jaminannya

pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam tangan. Pihak

Pegadaian tidak pernah mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan

hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci

mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sanksi yang diberikan

relative ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam akta tertentu maka jaminan

yang disimpan akan dilelang untuk menuutupi kekurangan pinjaman yang telah

diberikan.

3. Budaya Pegadaian

PT.Pegadaian menerapkan etos kerja kepada setiap karyawannya dalam melakukan

pekerjaannya yang dikenal dengan sebutan G STAR yang bila di jabarkan lebih luas

akan memberi makna yang dalam yaitu:

Page 31: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

22

Sumber: PT Pegadaian (Persero), 2019

Gambar 4.2 Budaya PT Pegadaian (Persero)

Keterangan :

1) G pertama adalah grow core. Artinya Pegadaian itu tidak akan meninggalkan

bisnis pergadaian. Tetapi, kalau Pegadaian hanya tumbuh di pergadaian saja,

maka pertumbuhannya tidak akan agresif, tidak akan aktraktif.

2) Pegadaian perlu mengerjakan strategi yang kedua, yang kita sebut grab new

business opportunity (mengambil peluang bisnis baru). Artinya, Pegadaian tidak

akan mengerjakan pergadaian saja, tapi harus mengerjakan bisnis-bisnis

keuangan di luar pembiayaan yang berbasis gadai. Jadi, selain pembiayaan

berbasis gadai, Pegadaian harus kerjakan bisnis-bisnis financial dan bisnis-bisnis

pembiayaan di luar gadai.

3) G yang ketiga, di aspek sumber daya manusia, yaitu yang kita sebut grooming

talent (pembenahan keahlian). Karena nanti semua ini tergantung manusianya.

4) G yang Keempat, manusianya harus dilengkapi dengan peralatan canggih, itu

adalah Generation Z Technology atau the latest technology. Itu pasti digital

teknologi, berbasis IT (teknologi informasi).

5) G yang terakhir Great Culture, bagaimana mengubah budaya dan pola pikir

digital, mindset attitude culture behind digital.

Page 32: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

23

4.2 Hasil Pengumpulan, Pembahasan dan Pengolahan Data

4.2.1 Pengumpulan Data

Flowchart siklus akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Sumber: PT Pegadaian (Persero), 2019

Gambar 4.3 Flowchart Siklus Akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Page 33: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

24

Contoh bukti transaksi PT Pegadaian (Kanwil) I Medan:

Sumber: PT Pegadaian (Persero), 2019

Gambar 4.4 Contoh Kwitansi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Kwitansi menunjukkan pembayaran pengadaan barang cetakan yang berupa

baliho. Transaksi tersebut mengakibatkan pengeluaran kas perusahaan (kas

berkurang disisi kredit) dan menimbulkan biaya iklan (biaya/beban bertambah

disisi debit).

Jurnal umum yang dibuat terdiri dari 5 (Lima) kolom, yaitu:

1) Kolom tanggal yang berisi tanggal kejadian transaksi

2) Kolom nama perkiraan yang berisi mengenai nama rekening transaksi

3) Kolom keterangan yang berisi mengenai keterangan dan penjelasan dari

transaksi yang terjadi

4) Kolom reff yang berisi nomor rekening transaksi

5) Kolom debit yang berisi jumlah transaksi didebit

6) Kolom kredit yang berisi jumlah transaksi dikredit

Tabel 4.1 Jurnal Umum

Tanggal Nama Perkiraan Keterangan Reff Debit Kredit

04/04/19 Biaya Iklan

Kas Besar

Pengadaan

Baliho

5130702

1110101

Rp 55.000.011

Rp 55.000.011

Sumber: Diolah

Page 34: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

25

Buku besar yang digunakan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan adalah buku

besar tiga kolom yang terdiri dari:

1) Kolom tanggal berisi tanggal kejadian transaksi

2) Kolom keterangan yang berisi tentang penjelasan transaksi

3) Kolom reff yang berisi mengenai halaman jurnal transaksi

4) Kolom debit yang berisi mengenai jumlah transaksi debit

5) Kolom kredit yang berisi jumlah transaksi kredit

6) Kolom saldo yang berisi jumlah selisih debit dan kredit

Tabel 4.2 Buku Besar

Biaya Iklan

Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit Saldo

31/04/19 Pengadaan Baliho JU-01 Rp 55.000.011 Rp 55.000.011

Sumber: Diolah

Bentuk neraca saldo yang digunakan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

terdiri dari 6 kolom, yaitu:

1) Kolom no CoA yang berisi nomor akun

2) Kolom keterangan berisi nama akun

3) Kolom saldo awal berisi saldo awal periode dari akun

4) Mutasi debit berisi jumlah transaksi didebit

5) Mutasi kredit berisi jumlah transaksi dikredit

6) Kolom saldo akhir yang berisi jumlah selisih debit dan kredit

Contoh jurnal penyesuaian yang dicatat oleh PT Pegadaian (Persero) Kanwil I

Medan:

1) Jumlah perlengkapan kantor yang habis dipakai dianggap 10 % setiap bulannya.

Maka pada setiap akhir bulan pada jurnal penyesuaian akan dicatat jumlah

beban perlengkapan sebesar 10% dari total perlengkapan.

2) Mobil menggunakan penyusutan garis lurus yang mempunyai masa ekonomis

8 tahun.

Page 35: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

26

4.2.2 Pengolahan data

Perbandingan siklus akuntansi menurut Andre Hasiholan dkk.. (berbasis PSAK)

dengan silklus akuntansi PT Pegadaian Kanwil I Medan:

Tabel 4.3 Perbandingan Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi

Pegadaian Kantor Wilayah

I Medan

Siklus Akuntansi Berbasis PSAK

Menurut Andrey Hasiholah dkk. Keterangan

Transaksi Transaksi Sesuai

Jurnal Jurnal Sesuai

Buku Besar Buku Besar Sesuai

Neraca Saldo Neraca Saldo Sesuai

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian Sesuai

Kertas Kerja Kertas Kerja Sesuai

Neraca Saldo Disesuaikan Neraca Saldo Disesuaikan Sesuai

Laporan Keuangan Jurnal Penutup Tidak Sesuai

Jurnal Penutup Laporan Keuangan Tidak Sesuai

Sumber: Diolah

4.2.3 Pembahasan

Siklus akuntansi pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan:

1. Transaksi

Suatu transaksi keuangan dapat mempengaruhi sisi aset saja, sisi passiva saja

dan dapat pula sisi aset dan passiva sekaligus. Dalam menganalisis transaksi perlu

memahami aturan debit dan kredit. . Persamaan dasar akuntansi juga

digunakan untuk mempermudah menganalisis transaksi. Persamaan dasar

akuntansi tersebut adalah:

ASET = UTANG + MODAL PEMILIK

ASET = UTANG + MODAL PEMILIK + PENDAPATAN – BIAYA –

PRIVE

2. Menyiapkan Jurnal

PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan menggunakan jurnal umum dalam

mencatat seluruh transaksi keuangan yang terjadi. Jurnal tersebut dibuat sesuai urut

tanggal per hari dan akan dijumlahkan setiap akhir bulan atau akhir periode.

Page 36: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

27

3. Memasukkan jurnal ke buku besar

Memasukkan jurnal ke buku besar dikenal dengan istilah “posting”. Buku besar

dibuat untuk memudahkan penyusunan neraca saldo.

4. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo atau juga sering disebut neraca percobaan/trial balance merupakan

suatu alat untuk mengoreksi kebenaran pendebitan atau pengkreditan setiap

transaksi yang dicatat dalam buku jurnal maupun buku besar. Neraca saldo yang

disusun harus memiliki nilai yang sama antara debit dan kreditnya. Neraca saldo

dibuat setiap akhir periode merupakan kumpulan atau hasil akhir dari setiap saldo

disetiap akun buku besar.

5. Menyusun Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian dibuat

untuk menyesuaikan atau memperbaiki saldo-saldo yang masih belum sesuai

jumlah sebenarnya, seperti saldo perlengkapan, sewa dibayar dimuka, beban gaji

dan penyusutan peralatan atau kendaraan bermotor.

6. Menyusun Kertas Kerja

Kertas kerja (neraca lajur) disusun untuk mempermudah dalam penyusunan neraca

saldo setelah penyesuaian dan laporan keuangan.

Neraca lajur yang digunakan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan adalah neraca

lajur 10 kolom, yang berisi kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo

setelah penyesuaian, laporan laba rugi dan neraca.

Proses pembuatan neraca lajur yaitu:

1) Membuat kolom nomor urut, nomor akun dan akun

2) Membuat kolom neraca saldo yang dibagi 2 yaitu kolom debit dan kredit,

kemudian memindahkan saldo-saldo neraca saldo percobaan ke kolom debit

dan kredit yang sesuai.

3) Membuat kolom jurnal penyesuaian yang dibagi 2 yaitu kolom debit dan kredit,

kemudian memindahkan saldo jurnal penyesuaian ke masing masing debit dan

kredit.

4) Membuat kolom neraca saldo setelah penyesuaian yang dibagi 2 yaitu kolom

kredit dan debit. Saldo pada neraca saldo setelah penyesuaian diperoleh dengan

Page 37: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

28

menjumlahkan atau mengurangi saldo pada neraca saldo dengan saldo pada

jurnal penyesuaian.

5) Membuat kolom laba/rugi, dengan memindahkan saldo yang ada pada neraca

saldo setelah penyesuaian yang berhubungan dengan laba/rugi, yaitu akun-akun

pendapatan dan biaya.

6) Membuat kolom neraca, dengan memindahkan saldo-saldo pada neraca saldo

setelah penyesuaian yang berhubungan dengan aktiva, kewajiban dan modal.

7. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Yang Disesuaikan)

Penyusunan neraca saldo disesuaikan dapat dilakukan dengan mengambil nominal

masinng-masing akun dari buku besar yang telah disesuaikan atau mengambil

nominal masinng-masing akun langsungn dari kertas kerja.

8. Menyusun Laporan Keuangan

1) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dibuat setiap akhir periode akuntansi yang menunjukkan

pendapatan-pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang terjadi yang

dikeluarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Selisih yang terjadi

antara pendapatan dan biaya menghasilkan laba yang diperoleh atau rugi yang

diderita PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

2) Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)

Laporan ini berisi akun-akun yang mempengaruhi perubahan ekuitas PT

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan baik positif maupun negatif. Laporan ini

dibuat untuk mengetahui laba periode berjalan PT Pegadaian (Persero) Kanwil

I Medan.

3) Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan disusun setelah selesai menyusun laporan laba rugi

dan perubahan ekuitas. Akun-akun yang terdapat dalam laporan posisi

keuangan dibagi menjadi tiga (3) bagian, yaitu aktiva, hutang dan modal.

Laporan ini menunjukkan persamaan total aktiva dengan total passiva

(hutang+modal) PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

Page 38: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

29

4) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan menggunakan

metode langsung (direct method).

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan ini berisi penjelasan lebih rinci mengenai posisi

keuangan perusahaan, metode-metode yang digunakan dalam menyusun

laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan umum perusahaan dalam

menjalankan operasional perusahaan.

9. Menyusun jurnal penutup

Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup semua rekening

nominal/rekening sementara (mengurangi saldo rekening-rekening laba rugi

sehingga menjadi nol) dan agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai

dengan keadaan akhir periode (sehingga saldo akun modal akan sama dengan

jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan).

10. Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutup

Neraca saldo setelah penutupan disusun setelah menyelesaikan jurnal penutup yang

telah diposting ke masing-masing buku besar yang bersangkutan. Penyusunan

neraca saldo ini bertujuan untuk memeriksa kebenaran rekening-rekening neraca.

Pada neraca saldo setelah penutupan rekening penjualan dan biaya-biaya tidak akan

muncul.

11. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang

menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Jurnal

pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi.

Page 39: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

30

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan siklus akuntansi pada PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan dapat diambil kesimpulan: Siklus

akuntansi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan pada dasarnya telah

sesuai dengan silklus akuntansi menurut Andre Hasiholan yang berbasis PSAK.

Hanya terdapat perbedaan pada tahap kedelapan dan kesembilan dimana PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan lebih dulu menyusun laporan

keuangan kemudian menyusun jurnal penutup sedangkan menurut Andre Hasiholan

lebih dulu menyusun jurnal penutup kemudian menyusun laporan keuangan.

5.2 Saran

1. Bagi perusahaan disarankan untuk tetap memperhatikan dan mengerjakan

siklus akuntansi dengan teliti agar perusahaan dapat menghasilkan laporan

keuangan yang baik dan benar.

2. Bagi pembaca agar dalam penelitian selanjutnya dapat membahas siklus

akuntansi dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel.

Page 40: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

31

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Fajriani, Arie. Penerapan Siklus Akuntansi Dalam Menyusun Laporan Keuangan

Pada Pt Graha Sejahtera Mas Utama. Tugas Akhir. Batam: Politeknik

Negeri Batam.

Hery.2011. Teori Akuntansi.Cetakan 2. Jakarta : Kencana

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta: Penerbit Andi

Prof. Drs. H. Lili M. Sadeli, M. 2015. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: PT. BUMI

Aksara.

Pulungan, Andrey Hasiholan, Ahmad Basid Hasibuan, Luciana Haryono. 2013.

Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per 1 Juni 2012. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Rudianto. 2009.Akuntansi Manajemen.Yogyakarta: Grasindo

Sirait, Pirmatua.2014.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: Ekuilibria.

Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku ke 2. Edisi 5.Jakarta: Salemba

Empat

Sugiyono.2017. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Diakses dari internet:

https://www.pegadaian.co.id diakses tanggal 15 Juli 2019

Page 41: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

32

LAMPIRAN

Lampiran 1: Laporan Laba Rugi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Tahun

2018

Laporan Laba Rugi

KANWIL I MEDAN

Per Tanggal : 31/12/2018

NO COA Keterangan Saldo Awal Mutasi Debet Mutasi Kredit Saldo Akhir

411 Pendapatan Sewa Modal

41101 Pendapatan Sewa Modal

Kredit Gadai 476.031.868.788 40.153.515.232 87.101.862.160 522.980.215.716

41102 Pendapatan Sewa Modal

Kredit Kemitraan Usaha Mikro 27.966.112.107 2.692.518.304 6.752.044.142 32.025.637.945

41103 Pendapatan Ijaroh Gadai

Syariah 149.452.835.565 11.513.108.759 26.140.325.044 164.080.051.850

41106 Pendapatan Sewa Modal

Kredit Serba Guna (KRESNA) 5.936.793.760 13.113.923 549.235.400 6.472.915.237

41108 Pendapatan Marjin Syariah 4.917.704.741 197.930.231 751.809.557 5.471.584.067

41111 Pendapatan Ijaroh

Konsinyasi 1.258.695 0 0 1.258.695

41112 Pendapatan Ijaroh

AMANAH 12.584.639.244 3.869.065.141 5.747.563.310 14.463.137.413

41199 L/R Pendapatan SM 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Sewa

Modal 676.891.212.900 58.439.251.590 127.042.839.613 745.494.800.923

412 Pendapatan Administrasi

41201 Pendapatan Administrasi

Kredit Gadai 51.247.726.400 7.798.100 4.568.101.400 55.808.029.700

41202 Pendapatan Administrasi

K-KUM 1.578.205.500 0 241.121.000 1.819.326.500

41203 Pendapatan Administrasi

Gadai Syariah 1.618.778.000 0 0 1.618.778.000

41206 Pendapatan Administrasi

Kredit Serba Guna (KRESNA) 5.250.000 0 525.000 5.775.000

41207 Pendapatan Administrasi

Usaha Lainnya 245.150.022 0 0 245.150.022

41208 Pendapatan Administrasi

MULIA 123.730.000 0 0 123.730.000

41210 Pendapatan Administrasi

EDC 0 0 0 0

41211 Pendapatan Administrasi

AMANAH 0 0 0 0

41299 L/R Pendapatan

Administrasi 0 0 0 0

Page 42: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

33

TOTAL : Pendapatan

Administrasi 54.818.839.922 7.798.100 4.809.747.400 59.620.789.222

413 Pendapatan Jasa Kiriman Uang

41301 Pendapatan KUCICA 49.061.369 0 37.277.046 86.338.415

41302 Pendapatan Taksiran 1.380.000 0 140.000 1.520.000

41303 Pendapatan Titipan 0 0 0 0

41305 Biaya Tabungan Emas 2.406.873.632 0 212.792.853 2.619.666.485

41307 Pendapatan Sharing Fee 652.587.161 0 92.822.672 745.409.833

41399 L/R Pendapatan Jasa Lain 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Jasa

Kiriman Uang 3.109.902.162 0 343.032.571 3.452.934.733

414 Pendapatan Jasa Properti

41402 Pendapatan Sewa

Pertokoan 54.140.894 0 2.872.728 57.013.622

41403 Pendapatan Sewa Gedung 0 0 0 0

41404 Pendapatan Sewa Lahan 31.083.342 0 2.583.334 33.666.676

41499 L/R Pendapatan Properti 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Jasa

Properti 85.224.236 0 5.456.062 90.680.298

415 Pendapatan Jasa Payment

41501 Pendapatan Jasa Payment 600.477.774 7.620.274 192.923.296 785.780.796

41504 Pendapatan Transaksi

Uang Elektronik 35.071.934 2.908 1.724.444 36.793.470

41599 L/R Pendapatan Jasa

Payment 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Jasa

Payment 635.549.708 7.623.182 194.647.740 822.574.266

416 Pendapatan Fee

41602 Pendapatan Fee Asuransi 27.307.692 0 2.977.368 30.285.060

41603 Pendapatan Fee Pemasaran 5.462.019 0 595.526 6.057.545

41699 L/R Pendapatan Produk

LKM 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Fee 32.769.711 0 3.572.894 36.342.605

417 Pendapatan Denda

41701 Pendapatan Denda

Keterlambatan Angsuran 1.648.889.473 44.683.656 223.968.392 1.828.174.209

41799 L/R Pendapatan Denda

Keterlambatan 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Denda 1.648.889.473 44.683.656 223.968.392 1.828.174.209

421 Pendapatan Investasi

42102 Pendapatan Penyertaan 124.575.875 0 0 124.575.875

Page 43: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

34

42103 Penjualan LM 6.669.600.788 8.581.838 0 6.661.018.950

42104 Penjualan Emas Batangan 1.622.591.250 2.718.550 0 1.619.872.700

42199 L/R Pendapatan Investasi 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Investasi 8.416.767.913 11.300.388 0 8.405.467.525

422 Pendapatan Pengembalian

Subrogasi/Recovery

42201 Pendapatan Pengembalian

Subrogasi/Recovery K-KUM 410.320.301 0 46.938.775 457.259.076

42299 L/R Pendapatan

Subrogasi/Recovery 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan

Pengembalian Subrogasi/Recovery 410.320.301 0 46.938.775 457.259.076

423 Penapatan Selisih Harga Emas

42301 Pendapatan Selisih Harga

Mulia 0 0 0 0

TOTAL : Penapatan Selisih

Harga Emas 0 0 0 0

424 Penjualan Tabungan Emas

42401 Penjualan Tabungan Emas 43.658.058.635 0 0 43.658.058.635

42499 L/R Penjualan Tabungan

Emas 0 0 0 0

TOTAL : Penjualan Tabungan

Emas 43.658.058.635 0 0 43.658.058.635

425 Harga Pokok Penjualan (HPP)

42501 Harga Pokok Penjualan

(HPP) (6.399.021.422) 33.587.813 84.938.348 (6.347.670.887)

42502 Harga Pokok Penjualan

(HPP) Tabungan Emas (41.441.675.095) 0 0 (41.441.675.095)

42504 Harga Pokok Penjualan

Mulia (1.585.551.001) 0 0 (1.585.551.001)

42599 L/R Harga Pokok

Penjualan (HPP) 0 0 0 0

TOTAL : Harga Pokok

Penjualan (HPP) (49.426.247.518) 33.587.813 84.938.348 (49.374.896.983)

431 Pendapatan Jasa Hotel

TOTAL : Pendapatan Jasa Hotel 0 0 0 0

451 Uang Kelebihan Nasabah Yang

Kadaluarsa

45101 Uang Kelebihan Nasabah

Yang Kadaluarsa Usaha Gadai 0 0 0 0

TOTAL : Uang Kelebihan

Nasabah Yang Kadaluarsa 0 0 0 0

Page 44: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

35

452 Pendapatan Jasa Giro

45201 Pendapatan Jasa Giro 1.871.099 358.054 665.983 2.179.028

45299 L/R Pendapatan Jasa Giro 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Jasa Giro 1.871.099 358.054 665.983 2.179.028

453 Selisih Perhitungan

45301 Selisih Perhitungan Kas 3.985.820 220.191.404 220.506.094 4.300.511

45302 Selisih Inventarisasi Selain

Kas 0 0 136 136

45303 Pendapatan Diskon 0 0 0 0

45304 Selisih Inventarisasi Data 0 0 0 0

45399 L/R Selisih Perhitungan 0 0 0 0

TOTAL : Selisih Perhitungan 3.985.820 220.191.404 220.506.230 4.300.647

456 Pendapatan Selisih Kurs

45601 Pendapatan Selisih Kurs 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Selisih

Kurs 0 0 0 0

457 Pendapatan SBK/SBR/Kartu

Nasabah Hilang

45701 Pendapatan SBK Hilang

Gadai 29.959.000 0 2.675.000 32.634.000

45705 Pendapatan SBR Hilang

Gadai Syariah 7.532.000 0 673.000 8.205.000

45799 L/R Pendapatan

SBK/SBR/Kartu Nasabah Hilang 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan

SBK/SBR/Kartu Nasabah Hilang 37.491.000 0 3.348.000 40.839.000

458 Pendapatan Lainnya

45801 Pendapatan Atas

Pengadaan Proyek 29.524.256 0 0 29.524.256

45803 Pendapatan Denda

Angsuran (77.731) 0 0 (77.731)

45804 Pendapatan Administrasi

Penjualan BJ 5.789.103.401 0 753.753.614 6.542.857.015

45806 Pendapatan Lain-lain 0 0 0 0

45899 L/R Pendapatan Lainnya 0 0 0 0

TOTAL : Pendapatan Lainnya 5.818.549.926 0 753.753.614 6.572.303.540

491 Laba Penjualan Surat Berharga

TOTAL : Laba Penjualan Surat

Berharga 0 0 0 0

492 Laba Penjualan Aktiva Tetap

49204 Laba Penjualan Aktiva

Tetap Kendaraan Bermotor 29.409.086 0 11.022.990 40.432.076

Page 45: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

36

TOTAL : Laba Penjualan Aktiva

Tetap 29.409.086 0 11.022.990 40.432.076

493 Laba Penjualan Aktiva Lain-

lain

49301 Laba Penjualan Barang

Lelang Milik Perusahaan (BLP) 0 0 0 0

49302 Laba Penjualan Barang

Jaminan Yang Disisihkan 402.000 0 0 402.000

49399 L/R Laba Penjualan

Aktiva Lain-lain 0 0 0 0

TOTAL : Laba Penjualan Aktiva

Lain-lain 402.000 0 0 402.000

494 Laba Pertukaran Aktiva Tetap

dan Aktiva Lain-lain

49401 Laba Pertukaran Aktiva

Tetap dan Aktiva Lain-lain 0 0 0 0

49499 L/R Laba Pertukaran

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain 0 0 0 0

TOTAL : Laba Pertukaran

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain 0 0 0 0

G R A N D T O T A L : 746.172.996.374 58.764.794.186 133.744.438.611 821.152.640.799

511 Biaya Bunga

51101 Biaya Bunga

Bank/Lembaga Keuangan 54.432.274.178 5.644.886.584 0 60.077.160.762

51102 Biaya Bunga Obligasi 44.896.486.730 4.587.525.941 0 49.484.012.671

51103 Biaya Bunga Hutang

Kepada Pemerintah 4.150.801.983 639.149.322 0 4.789.951.305

51105 Biaya Provisi & Emisi 2.357.885.966 225.642.045 0 2.583.528.011

51106 Biaya Administrasi Bank 46.473.222 2.051.371 6.000 48.518.594

51109 Biaya Bagi Hasil 38.756.680.554 4.598.705.031 0 43.355.385.585

51199 L/R Biaya Bunga, Provisi

dan Bagi Hasil 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Bunga 144.640.602.633 15.697.960.294 6.000 160.338.556.928

512 Biaya Pegawai

51201 Gaji Pokok 18.233.008.561 1.644.627.256 0 19.877.635.817

51202 Tunjangan-Tunjangan 77.442.404.719 46.594.676.457 4.103.199.957 119.933.881.219

51203 Biaya Kesejahteraan 10.485.561.589 1.323.029.417 178.399.126 11.630.191.880

51204 Biaya Pegawai Tidak

Tetap (Tenaga Kontrak) 0 0 0 0

51205 Biaya Uang Sumbangan

Perumahan 1.962.082.086 369.835.051 0 2.331.917.137

51206 Biaya Dana Pensiun 2.395.658.838 216.678.776 0 2.612.337.614

51299 L/R Biaya Pegawai 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Pegawai 110.518.715.793 50.148.846.957 4.281.599.083 156.385.963.667

Page 46: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

37

513 Biaya Administrasi dan

Pemasaran

51301 Biaya Cetak SBK/SBR 220.003.250 21.647.370 0 241.650.620

51302 Biaya Alat Tulis Kantor 951.732.613 128.655.705 11.825.500 1.068.562.818

51303 Biaya Fotocopy 60.713.230 8.529.375 4.114.100 65.128.505

51304 Biaya Cetak

Formulir/Buku 246.047.000 17.000.000 0 263.047.000

51305 Biaya Perlengkapan

Kantor 2.575.056.165 376.195.186 15.477.458 2.935.773.893

51306 Biaya Perpustakaan dan

Dokumentasi 190.000 240.000 0 430.000

51307 Biaya Pemasaran 5.063.675.648 1.113.677.088 241.216.887 5.936.135.849

51308 Biaya Pengembangan

Teknologi Informasi (TI) 0 0 0 0

51309 Biaya Penelitian dan

Pengembangan 50.000 0 50.000 0

51310 Biaya Ijin Usaha 127.347.841 0 0 127.347.841

51311 Biaya Lelang 3.966.592.320 5.782.311.258 3.412.624.053 6.336.279.525

51312 Biaya Konsultan 148.280.000 60.341.000 88.000 208.533.000

51313 Biaya Muqosah 0 0 0 0

51314 Biaya Pendaftaran Fidusia 0 0 0 0

51320 Biaya Sharing Fee 648.542.614 91.212.672 0 739.755.286

51330 Biaya Akomodasi dan Fee

Lelang 0 0 0 0

51399 L/R Biaya Administrasi

dan Pemasaran 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Administrasi

dan Pemasaran 14.008.230.681 7.599.809.654 3.685.395.998 17.922.644.337

514 Biaya Umum

51401 Biaya Pemeliharaan

Bangunan Kantor 914.510.238 121.611.740 1.255.090 1.034.866.888

51402 Biaya Pemeliharaan

Rumah 4.178.500 13.250.000 0 17.428.500

51403 Biaya Pajak 167.305.021 8.600.414 611.737 175.293.698

51404 Biaya Pemeliharaan

Kendaraan Dinas 742.270.535 161.886.059 72.201.695 831.954.899

51405 Biaya Pemeliharaan

Inventaris Kantor 669.597.400 50.457.270 1.303.000 718.751.670

51406 Biaya Pemeliharaan

Inventaris Rumah 1.381.000 0 0 1.381.000

51407 Biaya Air 184.805.301 16.462.559 755.330 200.512.530

51408 Biaya Listrik 2.386.290.338 424.257.549 190.467.196 2.620.080.691

51409 Biaya Gas 0 0 0 0

51410 Biaya Telekomunikasi 563.938.479 3.938.924.267 95.261.568 4.407.601.178

51411 Biaya Sarana 265.494.500 110.094.000 0 375.588.500

51412 Biaya Perjalanan Dinas 2.823.156.341 642.665.331 457.955.376 3.007.866.296

51413 Biaya Sewa 6.257.676.377 850.436.125 78.642.887 7.029.469.615

Page 47: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

38

51414 Biaya Asuransi 0 0 0 0

51415 Biaya Operasional

Perusahaan 3.112.206.059 162.536.453 223.861.715 3.050.880.797

51416 Biaya Selisih Perhitungan

Klaim KCA 334.493.557 11.009.981 0 345.503.538

51417 Biaya Penarikan Barang

Jaminan 6.400.000 41.500.000 20.000.000 27.900.000

51420 Biaya Outsourching 50.871.526.755 21.997.210.300 12.537.717.344 60.331.019.711

51423 Biaya PKBL dan CSR 27.193.366 762.784.473 713.096.994 76.880.845

51426 Biaya Operasional Gedung

Sewa 129.500 1.165.000 129.500 1.165.000

51429 Biaya Pengadaan Jasa

Pemeliharaan Bangunan Kantor 360.089.700 56.502.270 300.000 416.291.970

51430 Biaya Pengadaan Jasa

Pemeliharaan Rumah 800.000 150.000 150.000 800.000

51431 Biaya Jasa Pemeliharaan

Inventaris Kantor 3.772.000 375.000 0 4.147.000

51433 Biaya Manajemen Fee

Jasa Outsourcing 4.250.557.084 1.458.248.372 791.859.613 4.916.945.843

51499 L/R Biaya Umum 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Umum 73.947.772.051 30.830.127.163 15.185.569.045 89.592.330.169

515 Biaya Pendidikan dan

Pelatihan (DIKLAT)

51501 Biaya Diklat Internal 1.349.189.928 272.557.438 511.354.350 1.110.393.016

51502 Biaya Diklat Eksternal 0 0 0 0

51503 Biaya Rekruitmen 13.735.250 0 8.771.000 4.964.250

51599 L/R Biaya Pendidikan dan

Pelatihan (DIKLAT) 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Pendidikan dan

Pelatihan (DIKLAT) 1.362.925.178 272.557.438 520.125.350 1.115.357.266

516 Biaya Penghasilan Direksi dan

Dewan Pengawas

51602 Tunjangan Direksi 925.600 0 925.600 0

TOTAL : Biaya Penghasilan

Direksi dan Dewan Pengawas 925.600 0 925.600 0

517 Biaya Selisih

TOTAL : Biaya Selisih 0 0 0 0

521 Biaya Penyusutan Bangunan

Kantor dan Rumah

52101 Biaya Penyusutan

Bangunan Kantor Permanen 2.977.858.254 2.486.938.000 2.195.214.833 3.269.581.421

52102 Biaya Penyusutan

Bangunan Rumah Permanen 360.797.106 47.570.842 14.821.756 393.546.192

52103 Biaya Penyusutan

Bangunan Tidak Permanen 60.580.080 1.875.750.573 1.870.243.293 66.087.360

Page 48: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

39

52199 L/R Biaya Penyusutan

Bangunan Kantor dan Rumah 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Penyusutan

Bangunan Kantor dan Rumah 3.399.235.440 4.410.259.415 4.080.279.882 3.729.214.973

522 Biaya Penyusutan Inventaris

Kantor dan Rumah

52201 Biaya Penyusutan

Inventaris Kantor 3.577.643.792 277.016.520 0 3.854.660.312

52202 Biaya Penyusutan

Inventaris Rumah 13.123.037 809.898 0 13.932.935

52299 L/R Biaya Penyusutan

Inventaris Kantor dan Rumah 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Penyusutan

Inventaris Kantor dan Rumah 3.590.766.829 277.826.418 0 3.868.593.247

523 Biaya Penyusutan Kendaraan

Bermotor

52301 Biaya Penyusutan Mobil 0 0 0 0

52399 L/R Biaya Penyusutan

Kendaraan Bermotor 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Penyusutan

Kendaraan Bermotor 0 0 0 0

524 Biaya Amortisasi

52401 Biaya Amortisasi Aktiva

Tak Berwujud 0 0 0 0

52402 Biaya Amortisasi Beban

Yang Ditangguhkan 1.747.136.436 189.442.584 9.764.168 1.926.814.852

52499 L/R Biaya Amortisasi 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Amortisasi 1.747.136.436 189.442.584 9.764.168 1.926.814.852

526 Biaya Penyisihan Piutang

52601 Biaya Penyisihan Piutang

Usaha 0 0 0 0

52699 L/R Biaya Penyisihan

Piutang 0 0 0 0

TOTAL : Biaya Penyisihan

Piutang 0 0 0 0

527 Biaya Penghapusan Piutang

TOTAL : Biaya Penghapusan

Piutang 0 0 0 0

528 Biaya Penyisihan Penurunan

Nilai PYD

52801 Biaya Penyisihan

Penurunan Nilai PYD 27.053.292 944.383.985 859.106.329 112.330.948

52899 L/R Biaya Penyisihan

penurunan Nilai PYD 0 0 0 0

Page 49: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

40

TOTAL : Biaya Penyisihan

Penurunan Nilai PYD 27.053.292 944.383.985 859.106.329 112.330.948

529 Kerugian Penurunan Nilai

Persediaan

52901 Kerugian Penurunan Nilai

Persediaan Emas 0 0 0 0

52999 L/R Kerugian Penurunan

Nilai Persediaan 0 0 0 0

TOTAL : Kerugian Penurunan

Nilai Persediaan 0 0 0 0

543

TOTAL : 0 0 0 0

551 Rugi Penjualan Surat Berharga

TOTAL : Rugi Penjualan Surat

Berharga 0 0 0 0

552 Rugi Penjualan Aktiva Tetap

55203 Rugi Penjualan Aktiva

Tetap Inventaris 24.638.328 24.794.909 1 49.433.236

TOTAL : Rugi Penjualan Aktiva

Tetap 24.638.328 24.794.909 1 49.433.236

553 Rugi Penjualan Aktiva Lain-

lain

TOTAL : Rugi Penjualan Aktiva

Lain-lain 0 0 0 0

554 Rugi Pertukaran Aktiva Tetap

dan Aktiva Lain-lain

TOTAL : Rugi Pertukaran

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain 0 0 0 0

593 PAJAK PPH BADAN

TOTAL : PAJAK PPH BADAN 0 0 0 0

G R A N D T O T A L : 353.268.002.262 110.396.008.817 28.622.771.456 435.041.239.623

Laba / Rugi : 386,111,401,176

Page 50: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

41

Lampiran 2: Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan

Manajer

Area

Manajer

Bisnis

Manajer

Keuangan

n

Manajer

SDM

Manajer

Logistik

Inspektur

Wilayah

Pemimpin

Cabang Asisten

Manajer

Asisten

Manajer

Tresuri

Asisten

Manajer

APSDM

Asisten

Manajer

Bangunan

Humas

Asisten

Manajer

Bisnis

Fidusia

Dan Jasa

Asisten

Manajer

Akuntansi

Asisten

Manajer

KESRA &

HI

Asisten

Manajer

Perlengka

pan

Ahli

Taksir

Asisten

Manajer

Bisnis

Syariah

Asisten

Manajer

Bisnis

Emas

Asisten

Manajer

Pelatihan

Pranata

TI

Legal

Officer

PKBL &

CSR

Page 51: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PT PEGADAIAN …

42

Lampiran 3: Biodata Mahasiwa

1. Nama Lengkap/Panggilan : Dyna Margareth / Dina

2. NIM/IPK : 1605071093/

3. Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 23 Oktober 1998

4. Agama : Kristen Protestan

5. Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Dolok Sanggul

6. Alamat : Jl. Jamin Ginting Gang Sempurna Medan

7. No. HP : 082278684032

8. E-mail : [email protected]

9. Hobby : Jalan-jalan, membaca, menyanyi

10. Motto Hidup : Stay Kind and Sweet

11. Nama Orang tua

Ayah : Belsius Shite

Ibu : Renta Sihombing

12. Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta

Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung

jawab untuk dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Medan, Agustus 2019

Hormat Saya,

Dyna Margareth