penerapan siklus akuntansi
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI
PADA PERUSAHAAN DAGANG PADA CV. INTERCHEMICALS
JL. SETIA BUDHI NO. 200 PEKANBARU – RIAU
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk persyaratan lulus sarjana
OLEH
Nama : Steffe Graff
NIM : 07.01.0018
JURUSAN : STRATA I (SATU)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
DHARMAPALA – RIAU
2009 – 2010

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Steffe Graff
NIM : 07.01.0018
Jurusan : Strata I (Satu)
Judul : PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
DAGANG PADA CV. INTERCHEMICALS JL. SETIA BUDHI NO.
200 PEKANBARU – RIAU
Disetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Tantri Kencana, SE. Akt., CPA. Melina, SE. Akt.
Ketua STMIK, Ketua Jurusan,
Bambang Prasetyo, S. Kom., MM. Nurul Hamida, SE. Akt.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini
tepat pada waktunya.
Adapun judul yang penulis ajukan adalah “Penerapan Siklus Akuntansi pada
Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada bulan Desember 2009”. Adapun tujuan
dalam penulisan Karya Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan
pembelajaran mengenai penerapan Siklus Akuntansi pada perusahaan khususnya
Perusahaan Dagang, dan sebagai persyaratan terakhir untuk mengikuti Ujian Akhir
Semester Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dharmapala Tahun
Ajaran 2009/2010.
Dalam kesempatan ini, penulis banyak mendapat bimbingan, pengajaran, dan
bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Salah
satunya yaitu dari pihak perusahaan yang telah banyak memberikan informasi dan
bimbingan kepada penulis mengenai pembukuan pada Perusahaan Dagang. Oleh
sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada semua
pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, terutama kepada :
1. Ibu / Bpk….., selaku Ketua STMIK Dharmapala.
2. Ibu / Bpk…., selaku Pimpinan Accounting CV. Inter Chemicals Pekanbaru.
3. Ibu / Bpk…., selaku Pembimbing I.
4. Ibu / Bpk…., selaku Pembimbing II.
5. Ibu / Bpk…., selaku Ketua Jurusan.
6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, dan
motivasi yang sangat berharga, baik secara moril maupun material kepada
penulis dalam penulisan dan penyusunanKarya Ilmiah ini.
7. Rekan – rekan seperjuangan yang sama – sama meneliti, menyusun, dan
menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
8. Tidak lupa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
Karya Ilmiah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga jasa dan amal kebajikan Bapak / Ibu dan pihak – pihak sekalian dapat
memperoleh berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan penyusunan Karya
Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, seperti pepatah mengatakan “Tiada Gading
yang Tak Retak”. Oleh sebab itu, penulis dengan kerendahan hati mengharapkan
saran – saran dan kritikan yang bersifat membangun (konstruktif) demi
kesempurnaan dari penyusunan dan penulisan Karya Ilmiah untuk masa yang akan
dating.
Akhir kata penulis mengharapkan agar Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak yang memerlukan.
Pekanbaru, 02 Agustus 2010
Penulis,
Steffe Graff

DAFTAR ISI
TANDA PENGESAHAN ............................................................................................i
ABSTRAK ...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ................................................................................
1.3 Metodologi ................................................................................................................
1.4 Sistematika ................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad 21 ini, Akuntansi semakin berkembang bersamaan dengan
perkembangan ilmu – ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Hal ini sejalan dengan
lingkup sosial ekonomi yang dari waktu ke waktu berubah sangat cepat. Tidak dapat
dipungkiri lagi, bahwa usaha – usaha yang semakin berkembanglah yang
menyebabkan perekonomian semakin pesat. Sehubungan dengan itu, bidang
Akuntansi telah mengembangkan cara – cara dan konsep baru dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasi keuangan (financial information) yang semakin cepat
dan meningkat.
Akuntansi merupakan bahasa dunia usaha, karena Akuntansi dipakai sebagai
alat komunikasi untuk menyampaikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada
mereka yang berkepentingan terhadap dunia usaha. Informasi keuangan yang hendak
disampaikan yaitu menyangkut posisi Aktiva, Kewajiban, Modal dari suatu periode
tertentu. Selain itu, Informasi Akuntansi juga menyangkut mengenai posisi keuangan
yaitu laba atau rugi selama satu periode Akuntansi yang juga disampaikan kepada
pihak – pihak yang membutuhkan.
Dalam rangka usaha menyampaikan Informasi Keuangan kepada pihak –
pihak yang membutuhkan, perusahaan memerlukan Akuntansi Keuangan untuk
mencatat, mengumpulkan, mengikhtisarkan data transaksi dan kejadian yang ada,
kemudian menyajikan serta menafsirkan dalam bentuk Laporan Keuangan. Untuk itu
diperlukan suatu pencatatan yang teratur atau pencatatan yang dilakukan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku agar mendapat gambaran yang jelas
mengenai laba atau rugi suatu perusahaan.
Informasi Akuntansi sangat membantu para pembuat laporan keuangan dalam
mengambil keputusan yang tepat, misalnya pemilik perusahaan akan memutuskan
untuk menambahkan modalnya kedalam perusahaan jika pengambilan investasinya

sangat menguntungkan atau seorang pemegang saham akan menambah modalnya jika
pengambilan investasiya sangat memuaskan dan memenuhi harapannya.
Sedangkan bagi kreditur atau bank, informasi keuangan dari laporan keuangan
membantu mereka dalam menilai kemampuan perusahaan mengembalikan kewajiban
– kewajiban, sehingga kreditur atau bank bersedia memberikan pinjaman kepada
perusahaan yang bersangkutan.
Informasi dan laporan ini juga dapat membantu pemerintah dalam
menentukan serta memperkirakan penerimaannya melalui berapa besar pajak yang
dibayar oleh perusahaan. Selain itu bagi manager perusahaan, Informasi Akuntansi
membantu mereka dalam menilai pelaksanaan bawahannya atau karyawannya.
Istilah Akuntansi mulai muncul sejak manusia mengenal hitungan uang dan
melakukan pencatatan dengan hitungan itu. Pada zaman dahulu, hitungan tidak
dilakukan dalam buku tetapi di batu, kayu, dan sebagainya. Pada pertengahan abad
ke-14, untuk mengetahui laba atau rugi suatu usaha, para pedagang dari Genoa
membandingkan harta yang dibawa waktu berangkat berlayar dengan harta yang ada
pada akhir pelayaran.
Sedangkan Akuntansi sebagai ilmu baru muncul pada tahun 1494, sewaktu
{Lucas Paciolo”, ahli matematika Italia menerbitkan buku pertama tentang “Sistem
Pembukuan Berpasangan” (Double Entry Bookkeeping) dengan bukunya yang
terkenal dengan judul “Summa de Arithmatica, Geomatrica, Pro Portioni et
Proportionality”. Lucas Paciolo membuat catatan yang lebih sistematis dari
sebelumnya dengan selalu menggunakan dua sisi (debet dan kredit). Istilah debet dan
kredit diambil dari bahasa latin yaitu “Debere da Credere” yang berarti percaya dan
mempercayai.
Buku yang diterbitkan Lucas Paciolo tersebut, sebenarnya berisi pelajaran
ilmu pasti, akan tetapi di dalamnya terdapat beberapa bagian yang membahas
Akuntansi untuk para pengusaha. Bagian yang membahas Akuntansi berjudul
“Tractatus de Computis et Scriptorio”. Buku ini merupakan tonggak sejarah dalam
bidang Akuntansi dimana pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan
menggunakan sistem berpasangan.

Sistem pembukuan berpasangan ini kemudian berkembang di Eropa khusunya
di Belanda yang lebih dikenal dengan Sistem Continental. Kemudian pada abad ke-
19, teori dan praktek pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika Serikat
menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem Akuntansi yang berkembang di Amerika
Serikat dikenal sebagai Sistem Anglo – Saxon.
Di Indonesia, perkembangan Akuntansi mulai tampak setelah undang –
undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga pengusaha
swasta Belanda banyak berrmunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Dengan demikian, berkembanglah Sistem Kontinental Belanda. Namun, pada saat
pendudukan Belanda berakhir dan diganti dengan pendudukan Jepang, tenaga –
tenaga Akuntasi Indonesia mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet
didirikan kursus – kursus Akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga Akuntan di
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan kedaulatan dari dunia,
banyak putra – putri Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat untuk memperdalam
ilmu Akuntansi. Pada tahun 1952, dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi lainnya.
Sedangkan untuk mengembangkan Akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru pada tahun 1967 dengan dibukanya
penanaman modal asing. Akuntansi di Indonesia berkembang semakin pesat. Seiring
dengan berjalan dan berkembangnya Akuntansi di Indonesi, muncul beberapa para
ahli / pakar Akuntansi di Indonesia. Salah satu diantara mereka adalah Drs. Tatang
Nataatmadja. Menurutnya, Akuntansi merupakan bahasa dunia karena Akuntansi
dapat dipakai sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi keuangan
suatu perusahaan kepada mereka yang membutuhkan dan berkepentingan terhadap
perkembangan dunia usaha dan industri tersebut.
Sama halnya dengan Indonesia, kegiatan Akuntansi di dunia terus berjalan
dan berkembang sesuai dengan perkembangan ekonomi, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta luasnya bidang Akuntansi pada zaman era globalisasi ini. Hal tersebut
mengakibatkan pengertian Akuntansi tergantung dari sudut pandang dan

penekanannya. Berikut penulis mengambil beberapa pengertian Akuntansi menurut
pandangan beberapa ahli dan buku, diantaranya yaitu :
1. Dikutip dari buku a Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT),
Akuntansi diartikan sebagai berikut :
“Proses pengidentifikasian, mengukur, dan menyampaikan informasi
ekonomi sebagai badan informasi dalam hal mempertimbangkan berrbagai
alternative dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya.”
2. Menurut “American Accounting Association”, Akuntansi adalah proses
mengidentifikasi / mengenali, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas
dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.
3. Menurut Drs. Bambang Sudibyo, Akuntansi merupakan “teknologi” yaitu
mengubah data atau bukti – bukti transaksi menjadi model informasi yang
lebih bermanfaat bagi para pemakainya.
Pengertian di atas menekankan kepada fungsi dan kegiatan Akuntansi,
sehingga dapat disimpulkan pengertian Akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Dipandang dari sudut fungsi dan kegunaannya, Akuntansi merupakan jasa
yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan
atau pihak – pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan – pertimbangan
dan mengambil keputusan yang tepat.
2. Dipandang dari sudut kegiatannya, Akuntansi merupakan suatu proses yang
meliputi identifikasi (penentuan), pengukuran, dan penyampaian informasi
ekonomis.
Informasi ekonomis yang dihasilkan Akuntansi adalah data transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu
yang menjadi objek dan sasaran Akuntansi adalah transaksi financial atau keuangan,
atau juga yang pada akhirnya / akibatnya dapat diukur dengan satuan mata uang.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak

hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi saja, tetapi terdiri dari
bermacam – macam transaksi yang terjadi secara berulang – ulang. Oleh karena itu,
semua data transaksi keuangan tersebut yang terjadi selama periode tertentu harus
diproses, sehingga menjadi data yang lebih sempurna, sederhana, dan lebih berguna
bagi semua pihak yang memerlukan data tersebut.
Rangkaian proses tersebut itulah yang merupakan kegiatan proses Akuntansi
dalam menjalankan fungsinya, menyediakan informasi keuangan bagi pihak – pihak
yang memerlukan. Jadi produk akhir dari suatu kegiatan Akuntasi Keuangan adalah
Laporan Keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan modal. Laporan Keuangan ini akan disajikan kepada manajemen
perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
lebih lanjut.
Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam
menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang
diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut
dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat
transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,
misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal
tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan
dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter
Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan
transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,
juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.
Sedangkan menurut pendapat ahli sistem pencatatan dan pembukuan yang
baik adalah sesuai dengan standar Akuntansi. Dimana setiap transaksi yang terjadi
dicatat kedalam jurnal-jurnal yang disediakan sesuai dengan perubahan posisi
keuangannya. Berikut juga dilakukan penyesuaian pada akhir periode. Sehingga data
yang di sajikan berupa laporan keuangan menggambarkan keuangan sebenarnya akan
relevan dan mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan.

Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji
lebih lanjut dan lebih dalam lagi mengenai Siklus Akuntansi. Sehingga penulis
mengambil judul” Penerapan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang CV.
Inter Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru” ini untuk menguji
kemampuan dan wawasan serta ilmu pengetahuan Akuntansi yang telah penulis
peroleh dari bangku sekolah.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
Sistem Akuntansi pada setiap golongan usaha pada umumnya sama. Demikian
pula dengan tujuan penyajian Akuntansinya. Sistem Akuntansi pada setiap
perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mengetahui laba atau rugi usaha,
mengontrol penerimaan dan pengeluaran kas, mengetahui nilai harta, hutang dan
modal pada periode tertentu.
Informasi tentang susunan,kuantitas, dan nilai harta, hutang dan modal serta
laba rugi perusahaan dapat digunakan sebagai alat kontrol (pengawasan) terhadap
harta, hutang dan modal, serta dapat pula menjadi dasar bagi pemilik /pimpina usaha
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan pada masa yang akan dating.
Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui betapa pentingnya penerapan
Sistem Akuntansi yang baik pada suatu perusahaan. Adapun tujuan penulis
mengambil judul “ Penerapan Siklus Akuntansi Perusahaan pada Dagang CV. Inter
Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru” sebagai bahan pengamatan dan
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui dan membantu sistem pembukuan yang ada di CV .
Inter Chemicals.
2. Untuk membantu pembuatan laporan keuangan pada CV . Inter Chemicals
sesuai dengan Standar Akuntansi.
3. Untuk membantu mempermudah pihak-pihak perusahaan dalam mengambil
keputusan karena adanya pencatatan sesuai dengan Standar Akuntansi.
4. Dapat mempraktekan secara langsung mengenai pelajaran Akuntansi yang
telah penuslis peroleh selama di bangku sekolah.

5. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman pernulis terutama
mengenai penerapan Siklus Akuntansi pada perusahaan khususnya perusahaan
dagang.
6. Untuk dapat mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengerjaan
pembukuan sebuah perusahaan.
7. Sebagai bahan kajian untuk membandingkan pengetahuan Akuntansi yang
diterima disekolah dengan sistem pembukuan yang ada di Dunia Usaha dan
industri khususnya perusahaan dagang.
1.3 Metodologi
Adapun metodologi penyusunan Proposal Penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Observasi : Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke dunia usaha
dan industri khususnya perusahaan dagang.
2. Tanya Jawab : Penulis mencari informasi secara langsung kepada nara sumber
di perusahaan.
3. Dokumentasi : Penulis menggali informasi melalui dokumen-dokumen
perusahaan yang bersangkutan.
4. Studi Pustaka : Penulis mencari landasan-landasan teori yang dapat
mendukung dalam peyusunan Proposal Penelitian ini .
5. Argumentasi : Penulis mengambil informasi dari pendapat atau argument-
argument penulis sendiri.
6. Sampling : Penulis mengambil objek penelitian Perusahaan Dagang yaitu
pembukuan CV . Inter Chemicals Jalan Srtia Budhu No.200, Pekanbaru.
1.4 Sistematika
Adapun sistematika penyusunan Proposal Penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I Penulis menguraikan tentang:
- Latar belakang

- Tujuan
- Metodologi
- Sistematika penulisan
BAB II Dalam proses produksi Perusahaan Dagang penulis menguraikan
tentang proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,
pengikhtisaran, dan pelaporan informasi keuangan Perusahaan
Dagang yaitu CV . Inter Chemicals untuk bulan Desember 2005.
BAB III Dalam temuan ini penulis menguraikan tentang faktor-faktor
pendukung dan faktor-faktor penghambat serta manfaat yang
dirasakan dan pengembangan/tindak lanjut yang dilakukan.
BAB IV Penulis membuat kesimpulan dan saran-saran mengenai penyusunan
dan penulisan Proposal Penelitian pada CV . Inter Chemicals serta
memberikan saran-saran yang bersifat konstruktif atau membangun
dan lampiran-lampiran yang berhubungan dengan penyusunan
Proposal Penelitian ini.

BAB II
TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Telaah Pustaka
1. LKS Siklus Akuntansi Tingkat 1 SMK (Wardimin, 2009).
2. Kamus Istilah – istilah Akuntansi (Aliminsyah, 2005).
3. Pengantar Akuntansi SMEA (Barata, 2007).
4. Analisa Laporan Keuangan (Munawir, 2008).
2.2 Kerangka Pemikiran
Proses produksi ini merupakan proses dimana dokumen diulas hingga menjadi
laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan yaitu laporan keuangan bagi
pihak-pihak yang memerlukan. Adapun proses Penerapan Siklus Akuntansi pada
pembukaan Dunia Usaha dan Industri tidaklah selalu sama dengan teori yang
diperoleh dari bangku sekolah walaupun produk yang dihasilkan selalu sama.
Hal ini disebabkan karena pihak manajemen perusahaan hanya ingin
mengetahui berapa laba ataupun rugi dalam menjalakan suatu usaha dalam satu
periode tanpa memperhatikan apakah Sistem Akuntansi yang diterapkan telah sesuai
dengan Standar Akuntansi yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, penulis mencoba melaksanakan proses produksi dengan
Penerapan Siklus Akuntansi pada pembukuan Perusahaan Dagang CV. Inter
Chemicals yang terletak di jalan Setia Budhi No.200,Pekanbaru.
2.3 Hipotesis
Informasi ekonomis yang dihasilkan Akuntansi adalah data transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu
yang menjadi objek dan sasaran Akuntansi adalah transaksi financial atau keuangan,
atau juga yang pada akhirnya / akibatnya dapat diukur dengan satuan mata uang.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak
hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi saja, tetapi terdiri dari

bermacam – macam transaksi yang terjadi secara berulang – ulang. Oleh karena itu,
semua data transaksi keuangan tersebut yang terjadi selama periode tertentu harus
diproses, sehingga menjadi data yang lebih sempurna, sederhana, dan lebih berguna
bagi semua pihak yang memerlukan data tersebut.
Rangkaian proses tersebut itulah yang merupakan kegiatan proses Akuntansi
dalam menjalankan fungsinya, menyediakan informasi keuangan bagi pihak – pihak
yang memerlukan. Jadi produk akhir dari suatu kegiatan Akuntasi Keuangan adalah
Laporan Keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan modal. Laporan Keuangan ini akan disajikan kepada manajemen
perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
lebih lanjut.
Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam
menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang
diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut
dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat
transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,
misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal
tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan
dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter
Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan
transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,
juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.
Sedangkan menurut pendapat ahli sistem pencatatan dan pembukuan yang
baik adalah sesuai dengan standar Akuntansi. Dimana setiap transaksi yang terjadi
dicatat kedalam jurnal-jurnal yang disediakan sesuai dengan perubahan posisi
keuangannya. Berikut juga dilakukan penyesuaian pada akhir periode. Sehingga data
yang di sajikan berupa laporan keuangan menggambarkan keuangan sebenarnya akan
relevan dan mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Tempat : CV. Inter Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru”
Kejadian : Transaksi harian selama tahun 2005.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
1. Bukti – bukti/bon pembelian, penjualan.
2. Buku Besar Pembantu.
3.2.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam membantu
penyusunan Proposal Penelitian adalah sebagai berikut:
NoNama
BahanSpesifikasi Satuan Jumlah
1 Formulir Jurnal Khusus Lembar 10
2
Buku Besar & Buku Besar
pembantuLembar 50
3 Neraca Saldo Lembar 2
4 Jurnal Penyesuaian Lembar 2
5 Neraca Lajur Lembar 1
6 Laporan keuangan Lembar 5
7 Jurnal penutup Lembar 1
8 Neraca saldo penutupan Lembar 1
9 Daftar Saldo Piutang Dagang Lembar 1
10 Daftar Saldo Utang Dagang Lembar 1
11 Daftar Sediaan Barang Lembar 1
12 Jurnal Pembalik Lembar 1

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun dokumen sumber yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan
keuangan Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada Desember 2005 yaitu bukti-
bukti atau dokumen-dokumen transaksi yang terjadi pada bulan Desember 2005.
Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) yang mengakibatkan
perubahan terhadap harta, hutang dan modal perusahaan. Sehingga harus diproses
mulai dari pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
Macam-macam bukti transaksi antara lain seperti: Kuitansi, Cek, Bilyet Giro, Faktur,
Nota Kontan, Nota Kredit, atau Debet, dan bukti memo. Selain itu, penulis juga
memerlukan neraca saldo awal, kartu persediaan, daftar saldo hutang dagang dan
piutang dagang. Sedangkan dokumen lainnya pada bulan November 2005 tersebut
sebagai bahan penunjang dalam porses kerja penerapan Siklus Akuntansi pada
Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals.
3.4 Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel
3.4.1 Identifikasi Variabel
Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam
menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang
diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut
dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat
transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,
misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal
tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan
dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter
Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan
transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,
juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.

3.4.2 Operasionalisasi Variabel
Adapun langkah-langkah yang di tempuh dalam proses pengerjaan jasa
Akuntansi sehingga menghasilkan suatu laporan keuangan periode Desember 2005
pada Perusahaan Dagang CV, Inter Chemicals adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Dokumen sumber dari perusahaan
Adapun dokumen sumber yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan
keuangan Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada Desember 2005 yaitu
bukti-bukti atau dokumen-dokumen transaksi yang terjadi pada bulan
Desember 2005. Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan
(kondisi) yang mengakibatkan perubahan terhadap harta, hutang dan modal
perusahaan. Sehingga haru diproses mulai dari pencatatan sampai dengan
disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Macam-macam bukti transaksi
antara lain seperti: Kuitansi, Cek, Bilyet Giro, Faktur, Nota Kontan, Nota
Kredit, atau Debet, dan bukti memo. Selain itu, penulis juga memerlukan
neraca saldo awal, kartu persediaan, daftar saldo hutang dagang dan piutang
dagang. Sedangkan dokumen lainnya pada bulan November 2005 tersebut
sebagai bahan penunjang dalam porses kerja penerapan Siklus Akuntansi pada
Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals.
2. Mengklasifikasikan dokumen sumber menurut kelompoknya atau atau urut
tanggal transaksi.
Maksudnya adalah bukti-bukti transaksi yang telah dikumpulkan
diklasifikasikan menurut kelompok dan urutan tanggalnya. Seperti
faktur-faktur dan nota-nota penjjualan di kelompokkan menjadi satu
dan di urutkan berdasarakn dari tanggal terkecil atau bawah hingga
yang tanggal yang terbesar atau keatas. Begitu pula dengan faktur
pembelian, bukti penerimaan kas, dan bukti pengeluaran kas mauoun
bukti-bukti lainnya. Guna memudahkan pencatatan yang secara
sistematis dan konsisten.
3. Menganalisa dokumen sumber

Dokumen sumber yang telah diklasifikasikan, dianalisa dan
diperiksakembali kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya
kesalahan perhitungan dan pencatatan yang terjadi sehingga saldo untuk setiap
pencatatan akan balance. Penganalisaan meliputi mengecek harga nominalnya
dan tanda tangan sebagai bukti keabsahannya.
4. Mencatat ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Setelah bukti-bukti transaksi dianalisa dan diperiksa kebenarannya,
bukti-bukti transaksi tersebut di posting kedalam jurnal umum ataupun jurnal
khusus. Pada perusahaan yang jumlah transaksinya relative sedikit, masih
memungkinkan untuk melakukan pencatatan dalam satu jurnal, seperti jurnal
umum.
Namun pada perusahaan khususnya perusahaan dagang yang
melakukan transaksi yang relative banyak dan beragam, hal demikian
dirasakan kurang praktis dan membutuhkan waktu yang relative lama. Untuk
mengatasi masalah tersebut, maka digunakan beberapa jurnal khusus, antara
lain:
a. Jurnal penerimaan kas(Cash Recipe Journal)
Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi yang berhubungan
dengan penerimaan kas secara tunai, seperti penerimaan piutang
dagang, penjualan tunai, penerimaan pendapatan dan sebagainya.
b. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi pengeluaran
(pengurangan) kas secara tunai seperti pembayarang hutang
dagang, pembelian tunai, pembayaran beban, dan sebagainya.
c. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Adalah jurnal yang secara khusus mencatat semua transaksi
pembelian kredit barang dagangan maupun pembelian kredit
lainnya yang secara berurutan dari tanggal terkecil hingga tanggal
terbesar.
d. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Adalah jurnal yang secara khusus mencatat semua transaksi yang
berhubungan dengan penjualan kredit berupa barang dagangan
secara berurutan dari tanggal terkecil hingga tanggal terbesar.
e. Jurnal Umum (Memorial)
Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi yang tidak umum
(tidak lazim) dicatat didalam jurnal penerimaan kas, pengeluaran
kas, pembelian, dan penjualan, seperti retur penjualan, retur
pembelian dan sebagainya.
5. Memposting ke buku besar (Ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary
Ledger)
Buku besar adalah buku yang berfungsi sebagai buku tempat
pengelompokkan perkiraan-perkiraan yang sejenis dalam satu periode
Akuntasi. Perkiraan sejenis tersebut terjadi berulang-ulang, sehingga tidak
praktis jika semua transaksi yang terjadi dalam satu periode di catat dalam
bentuk perubahan-perubahan pada persamaan dasar akuntansi.
Adapun beberapa procedure dalam melakukan posting ke buku besar,
antara lain:
a. Dari Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Saldo akhir dari kas, potongan penjualan, piutang dagang
dan penjualan pada journal penerimaan kas di posting
kebuku besar
Sedangkan jumlah yang terdapat dalam kolom serba-serbi
diposting secara tunggal keperkiraan yang bersangkutan
dalam buku besar
Pada kolom refrensi buku besar yang bersangkutan diberi
inisial JKM(singkatan dari Jurnal Kas Masuk).
b. Dari Jurnal Pegeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jumlah bulanan dari kas, potongan pembelian, hutang
dagang, dan pembelian di posting ke buku besar secara
kolektif.

Sedangkan jumlah yang terdapat pada kolom serba-serbi
diposting secara tunggal ke perkiraan yang bersangkutan
dalam buku besar.
Pada kolom referensi buku besar yang bersangkutan diberi
inisial JKK (singkatan dari Jurnal Kas Keluar).
c. Dari Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Posting ke buku besar “pembelian” dan “hutang dagang”
dilakukan pada akhir periode.
Pada kolom referensi buku besar “pembelian” dan “hutang
dagang” diberi inisial JPB (singkatan dari jurnal
pembelian).
d. Dari Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Posting ke buku besar “piutang dagang” dan “penjualan”
dilakukan pada akhir periode.
Pada kolom referensi buku besar “Piutang dagang” dan
“penjualan” diberi inisial JPN (singkatan dari Jurnal
Penjualan).
e. Dari Jurnal Umum (General Journal)
Posting ke buku besar akun retur penjualan, retur
pembelian, piutang dagang, dan utang dagang pada akhir
periode.
Besar nilai yang tertera pada jurnal umum diposting secara
tunggal ke perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar.
Pada kolom referensi buku besar yang bersangkutan di beri
inisial JU (singkatan dari Jurnal Umum).
Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar
umum. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan
perincian dari salah satu akun yang terdapat dalam buku besar
umum. Buku besar pembantu hutang dagang merupakan

perluasan atau perincian dari akun hutang dalam buku besar,
yang berisi tentang hutang dagang dibuku besar menurut nama
kreditur. Ini berarti bahwa bukku besar pembantu hutang
dagang akan memuat informasi tentang hutang dagang untuk
setiap kreditur. Demikian juga dengan buku besar pembantu
piutang dagang yang memuat informasi tentang piutang
dagang untuk setiap debitur.
Selain itu terdapat pada buku pembantu persediaan
yang merincikan tentang banyaknya persediaan barang (ready
stock) yang siap akan dijual nantinya. Pencatatan persediaan
berasal dari pembelian,retur pembelian, penjualan dan retur
penjualan. Tujuan dibuatnya buku besar pembantu adalah
untuk membantu kita mengetahui perincian utang dagang
maupun piutang dagang serta persediaan atau stock barang
dagangan pada akhir periode serta untuk mengetahui nilai
sebenarnya dari saldo utang dagang, piutang dagang dan
persediaan barang dagangan. Selain itu, juga akan membantu
kita untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan atau
pembukuan.
6. Menyusun neraca saldo (Trial Balance)
Setelah transaksi dijurnal dan diposting ke perkiraan masing-masing
dalam buku besar, kemudian disusunlah neraca saldo. Angka-angka
yang dicatat dalam neraca saldo adalah saldo daring masing-masing
perkiraan dalam buku besar. Neraca saldo dicatat secara berurutan
berdasarkan referensi yang ada di buku besar.
7. Mencatat jurnal penyesuaian (Adjustment Journal)

Oleh karena angka-angka yang tertulis pada neraca saldo belum
memperlihatkan kenyataan yang sebenarnya dan perlu disesuaikan.
Untuk itu perlu diadakan pula penyesuaian pada akhir periode. Contoh
pos perkiraan pada neraca yang belum memperlihatkan kebenaran
tersebut, adalah:
Saldo yang tertulis atas suatu perkiraan masih merupakan sebagian
sebagai harta dan sebagian sebagai biaya, misalnya perkiraan
“asuransi dibayar dimuka” yang belum disesuaikan pada akhir
periode pembukuan.
Saldo yang tertulis atas suatu perkiraan masih merupakan sebagian
sebagai hutang dan sebagian sebagai pendapatan, misalnya “sewa
diterima dimuka” yang belum disesuaikan pada akhir periode
pembukuan.
Bilamana penyusutan dan aktiva tetap dilakukan setiap kali
periode pembukuan.
Pemakaian perlengkapan kantor yang habis pakai, seperti suplay
kantor, suplay toko, dan lain sebagainya dimana waktu pembelian
dicatat sebagai aktiva dan selama periode belum ada pencatatan
sebagai biayanya.
Pendapatan yang masih harus diterima / piutang pendapatan pada
akhir periode.
Piutang tidak tertagih setelah diadakan penagihan pada saat jatuh
tempo.
Pembetulan kesalahan bilamana terjadi kesalahan dalam
pencatatan.
Beban yang masih harus dibayar pada akhir periode.
8. Menyusun neraca lajur (Work Sheet)
Dari neraca saldo dan ayat penyesuaian tersebut kemudian
disusunlah sebuah neraca lajur. Neraca Lajur berfungsi untuk

memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan dan menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan pencatatan. Neraca lajur
terdiri dari neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo yang
disesuaikan, ikhtisar laba-rugi, dan neraca. Neraca saldo yang
disesuaikan merupakan hasil penambahan dan pengurangan neraca
saldo dengan ayat penyesuaian. Ikhtisar laba-rugi berisikan semua
perkiraan yang berhubungan sengan aktiva (harta) dan pasiva
(kewajiban).
9. Menyusun Laporan keuangan (Laporan Laba / Rugi, Neraca, Laporan
Perubahan Ekuitasi).
Laporan keuangan terdiri atas laporan neraca, laporan laba-rugi
dan laporan perubahan modal. Laporan neraca adalah laporan yang
memberi informasi mengenai harta, hutang, dan modal suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu yang disusun secara sistematis.
Laporan laba-rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis
mengenai pendapatan yang diperoleh, dan beban-beban yang terjadi
dalam kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan
laporan perubahan modal adalah ikhtisar mengenai perubahan modal
suatu perusahaan pada periode tertentu. Pembuatan laporan keuangan
bersumber pada kolom neraca dan ikhtisar laba-rugi yang terdapat
pada neraca lajur. Tujuan pembuatan laporan keuangan ini tidak lain
adalah untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu selama menjalankan operasi perusahaan. Sehingga
memungkinkan pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan
sebagai tindak lanjut pada masa yang akan dating.
10. Mencatat jurnal penutup (Closing Journal)
Setelah penyusunan laporan keuangan, buku besar umum harus
ditutup. Artinya saldo akun-akun yang bersifat sementara harus

dipindahkan, sehingga saldonya menjadi nol. Yang termasuk saldo
yang bersifat sementara adalah akun-akun pendapatan, beban, prive,
dan ikhtisar laba-rugi. Untuk menutup perkiraan-perkiraan tersebut
dilakukan sebagai beriukut:
Untuk menutup perkiraan yang bersaldo debet, yaitu dengan
mendebet perkiraan “ikhtisar laba-rugi” dan mengkredit saldo
perkiraan yang bersangkutan.
Untuk menutup perkiraan yang bersaldo kredit, yaitu dengan
mendebet perkiraan yang bersangkutan dan mengkredit “ikhtisar
laba-rugi”.
Untuk menutup perkiraan prive, yaitu dengan mendebet modal dan
mengkredit prive.
Untuk menutup besar laba pada periode Desember 2005, yaitu
dengan mendebet ikhtisar laba-rugi dan mengkredit modal (apabila
perusahaan memperoleh laba).
Untuk menutup besar rugi pada periode Desember 2005, yaitu
dengan mendebet modal dan mengkredit ikhtisar laba-rugi (apa
bila perusahaan memperoleh rugi).
11. Buku besar penutup (Closing Ledger)
Buku besar penutup merupakan posting dari jurnal Penutup yang
sudah dibuat. Setelah diposting maka besarnya saldo akhir pada pendapatan,
beban, ikhtisar laba-rugi bersaldo nol.
12. Menyusun neraca saldo setelah penutupan (Closing Trial Balance)
Setelah kegiatan penutupan buku selesai dilakukan, akun-akun yang
masih mempunyai saldo dalam buku besar hanya akun harta, hutang,
dan modal. Untuk mengetahui ketelitian dan keseimbangan
penyelesaian system akuntansi pada akhir periode, akun-akun yang
masih mempunyai saldo harus disusun dalam neraca saldo setelah
penutupan.

13. Jurnal Pembalik (Reversing Journal)
Jurnal Pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian
yang menimbulkan akun rill yang baru, sehingga saldo-saldonya
menjadi nol kembali dan timbul kembali akun nominal yang sesuai
dengan akun yang terdapat pada neraca sisa sebelum ada penyesuaian
(kecuali akun yang biasa digunakan terus-menerus, seperti akumulasi
penyusutan aktiva tetap). Tujuannya untuk menjaga konsisten system
pencatatan.
3.5 Analisa Data
Dalam pembuatan Proposal Penelitian ini, penulis juga memakai beberapa
fasilitas dan peralatan lain yaitu:
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Pemilik
1 Bollpoint Warna hitam 2 Siswa
2 Pensil 2 B 1 Siswa
3 Pengaris 30 Cm 1 Siswa
4 Penghapus
Penghapus
pensil1 Siswa
5 Kalkulator 12 Digit 1 Siswa
6
Komputer &
Printer Pentium 31 Siswa/Sekolah/Rental
7 Kertas HVS A 4 1 rim Siswa
8 Disket Verbatin 1 unit Siswa
9 Kertas Buram Buram 1 rim Siswa