pendekatan & level pelayanan publik

26
Pendekatan & Level Pelayanan Publik Pertemuan 3

Upload: atalo

Post on 15-Feb-2016

314 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pendekatan & Level Pelayanan Publik. Pertemuan 3. Pengantar. Pendekatan ( approach ) merupakan suatu cara pandang untuk menjelaskan fenomena tertentu ( a way of looking at and then explaining a particular phenomenon ) . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan & Level Pelayanan PublikPertemuan 3

Page 2: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pengantar▪ Pendekatan (approach) merupakan suatu cara pandang untuk

menjelaskan fenomena tertentu (a way of looking at and then explaining a particular phenomenon).

▪ Pendekatan juga didefinisikan sebagai sistem analitik untuk mengkaji suatu fenomena atau gejala (Apter, 1996).

▪ Sebagai suatu sistem analitik, pendekatan memberikan suatu kerangka konseptual dan teoretik dalam memandang dan menjelaskan suatu gejala sekaligus juga memiliki metode tersendiri dalam melakukan analisis gejala tersebut. Karena itu, pendekatan juga mencakup segala hal yang berkaitan dengan pengumpulan dan seleksi bukti yang diikuti dengan penyelidikan dan analisis terhadap hipotesis tertentu.

▪ Dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan suatu cara pandang untuk menjelaskan fenomena tertentu yang di dalamnya mencakup kerangka konseptual dan metode analisis data.

Page 3: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

STUDI ADMINISTRASI

POLITICAL

NEG. MAJU

SUBTANTIF/ APPROACH

SPATIALNEG. BERKEMBANG

PUBLIC SERVICE

DEVELOPMENT ADMINISTRATION

MANAJERIAL

ADMINISTRATION FOR PUBLIC

POSITIONING Public Service Management On Public Administration

MANAJEMEN PELAYANAN

PUBLIK

LEGAL

Page 4: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan ManajerialStruktur Organisasi▪ Dalam upaya memaksimumkan pencapaian nilai, pendekatan

manajerial tradisional mengajukan struktur organisasi yang secara universal diidentifikasi sebagai birokrasi (yang sering disinonimkan dengan inefisien).

▪ Birokrasi menekankan pada kebutuhan untuk pembagian pekerjaan tenaga kerja yang memungkinkan para pegawai untuk dispesialisasikan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

▪ Pimpinan Hierarki menciptakan suatu rantai kewenangan untuk mengelola (manage) dan mengkoordinasikan pekerjaan yang dibagi menurut prinsip spesialisasi.

▪ Selanjutnya, Pimpinan hierarki mendelegasikan program dan fungsi tertentu untuk ditugaskan pada unit-unit organisasi spesifik.

▪ Kewenangan yang tumpang tindih akan menimbulkan konflik.

Page 5: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan ManajerialPandangan Individual▪ Pendekatan manajerial tradisional terhadap Administrasi Publik

mengedepankan suatu pandangan individu-individu. ▪ Pendekatan tradisional jarang menganggap/mempertimbangkan

anggota publik menjadi pelanggan. ▪ Dalam perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh padangan Max

Webber (1864 – 1920) memunculkan Pergerakan Manajemen Saintifik (the Scientific Management Movement). ▪ Para pekerja disesuaikan/diibaratkan dengan mesin; dimana mesin

tidak diatur untuk menyesuaikan dengan seorang pekerja individual secara fisik, mental, sosial, dan tabiat emosional.

Page 6: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan ManajerialPandangan Kognitif (sejarah pemikiran)▪ Pendekatan manajerial tradisional menekankan suatu metode saintifik

dalam pembangunan/pengembangan pengetahuan. ▪ Dalam prakteknya, pembahasan Administrasi Publik sebagai suatu ilmu

pengetahuan telah memajukan suatu upaya pengembangan generalisasi tentang perilaku administrasi. ▪ Hal tersebut meliputi formulasi hipotesis yang dapat diuji secara empiris. ▪ Data dikumpulkan, diagregasi, dan dianalisis secara statistik. ▪ Orientasi dasarnya adalah deduksi; pengetahuan terdiri dari generalisasi

yang secara statistik dapat diuji kebenarannya yang dapat diaplikasikan, dengan sikap hati-hati, untuk kasus-kasus spesifik.

Page 7: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan ManajerialAnggaran/Pembiayaan (Budgeting)▪ Komitmen pendekatan manajerial tradisional terhadap nilai-nilai

efisiensi, ekonomi, efektivitas, dan ilmu pengetahuan membawanya pada sistem anggaran yang rasional yang lebih diinginkan. ▪ Sebagai sistem yang menekankan pada kebutuhan untuk

membangun pertimbangan efektivitas biaya dalam formulasi anggaran. ▪ Secara ideal, pada pendekatan ini, bagaimana mengalokasikan dana

diantara sejumlah besar fungsi pemerintah dan pada tingkatan apa dapat ditentukan dengan proyeksi “bang for the buck (membanting untuk melawan atau memberi semangat)” atau manfaat pada biaya.

Page 8: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan ManajerialPengambilan Keputusan▪ Pendekatan manajerial tradisional cenderung pada pengambilan

keputusan rasional. ▪ Secara esensial bahwa dalam pembuatan keputusan Administrasi

Publik harus mempertimbangkan semua alternatif yang masuk akal secara komprehensif dan memilih satu yang paling efektif dari sisi biaya. ▪ Berdasarkan pada keahlian atau kepakaran ilmu pengetahuan,

termasuk para ahli ilmu sosial, pendekatan ini tidak menyukai partisipasi publik yang luas.

Page 9: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan PolitikStruktur Organisasi▪ Administrasi Publik diorganisir dengan nilai-nilai politik, yakni

representasi, responsif, dan akuntabilitas yang cenderung menjadi ganjil/tidak tetap dibandingkan dengan pendekatan manajerial bagi organisasi. ▪ Pendekatan politik menekankan perluasan dan keuntungan

pluralisme politik dengan Administrasi Publik.

Pandangan Individual▪ Pendekatan politik terhadap Administrasi Publik cenderung

mengagregasi individu-individu ke dalam suatu kelompok masyarakat (sosial), ekonomi atau politik yang luas.

Page 10: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan PolitikPandangan Kognitif (sejarah pemikiran)▪ Pendekatan politik memandang ilmu pengetahuan sebagai suatu

jalan yang sesuai dalam membangun atau mengembangkan pengetahuan aktual.

Pembiayaan/Anggaran (Budgeting)▪ Perspektif politik Administrasi Publik memandang pembiayaan atau

anggaran sebagai politik dibandingkan bisnis dan dokumen-dokumen. ▪ Alokasi-alokasi merupakan statement formal dari bagaimana sistem

politik mengatur/mempengaruhi nilai-nilai yang bersaing, tidak perlu bagaimana uang akan digunakan secara paling efektif atau yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.

Page 11: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan PolitikPembuatan/Pengambilan Keputusan▪ Pendekatan politik cenderung menyukai suatu model incremental

dalam pengambilan/pembuatan keputusan yang sering disebut dengan “muddling through”, yang mengasumsikan bahwa pluralisme politik, keterbatasan rasionalisasi, dan tekanan waktu dan sumberdaya pada para Administrator Publik merupakan kendala yang signifikan dalam pengambilan atau pembuatan keputusan.

Page 12: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan LegalStruktur Organisasi▪ Struktur yang lebih disenangi dari pendekatan hukum bagi Administrasi

Publik adalah prosedur lawan atau yang berlawanan (adversary procedure), yang melibatkan hakim dan juri sebagai wasit. ▪ Percobaan hukum diibaratkan seperti menjaga anak burung sampai bisa

terbang (the full-fledged judicial trial) merupakan model struktur yang paling jelas.

Pandangan Individual▪ Pendekatan hukum menekankan pada prosedur yang sesuai dengan

proses, hak-hak substantif (yang sesungguhnya), dan keadilan yang memperhatikan individu sebagai seseorang yang unik dalam berbagai keadaan yang spesifik.

Page 13: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan LegalPandangan Kognitif (sejarah pemikiran)▪ Pendekatan hukum menyukai keputusan hakim sebagai metode

pembangunan/pengembangan pengetahuan. ▪ Fakta dibangun melalui prosedur lawan atau yang berlawanan dan

aturan-aturan kesaksian/bukti yang memeriksa dengan teliti informasi yang dapat dipertimbangkan oleh pembuat/pengambik keputusan.

Pembiayaan/Anggaran (Budgeting)▪ Pendekatan hukum dalam memandang pembiayaan/anggaran

menekankan integritas konstitusi dan kebutuhan untuk melindungi hak-hak walaupun hal tersebut melatih mereka menjadi seorang minoritas yang tidak disukai (unpopular minority).

Page 14: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan LegalPembuatan/Pengambilan Keputusan▪ Pembuatan keputusan hukum secara umum bersifat incremental. ▪ Fakta dari setiap kasus yang baru dievaluasi dalam menerangi

penerapan prinsip-prinsip hukum yang diturunkan dari keputusan-keputusan sebelumnya.

Incremental: berkembang sedikit demi sedikit secara teratur.

Page 15: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan Manajerial dalam Pelayanan Publik▪ Dalam Struktur Organisasi menunjukkan adanya upaya

memaksimumkan pencapaian nilai, pendekatan manajerial mengajukan struktur organisasi yang secara universal diidentifikasi sebagai birokrasi (yang sering disinonimkan dengan inefisien).

▪ Menjunjung prinsip administrasi, khususnya yang terkenal dari L. Gulick dan Urwick yakni POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting).

▪ Pendekatan manajerial terhadap Administrasi Publik mengedepankan suatu pandangan individu-individu. Pendekatan manajerial menekankan suatu metode scientific dalam pembangunan/pengembangan pengetahuan. Dalam prakteknya, pembahasan Administrasi Publik sebagai suatu ilmu pengetahuan telah memajukan suatu upaya pengembangan generalisasi tentang perilaku administrasi.

7

Page 16: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Komitmen pendekatan manajerial terhadap nilai-nilai efisiensi,

ekonomi, efektivitas, dan ilmu pengetahuan membawanya pada

sistem anggaran yang rasional yang lebih diinginkan.

Sebagai sistem yang menekankan pada kebutuhan untuk

membangun pertimbangan efektivitas biaya dalam formulasi

anggaran

8

Page 17: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan manajerial juga menyukai pengambilan keputusan rasional. Secara esensial bahwa dalam pembuatan keputusan Administrasi Publik harus mempertimbangkan semua alternatif yang masuk akal secara komprehensif dan memilih satu yang paling efektif dari sisi biaya. Berdasarkan pada keahlian atau kepakaran ilmu pengetahuan, termasuk para ahli ilmu sosial, pendekatan ini tidak menyukai partisipasi publik yang luas.

9

Page 18: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan politik dalam pelayanan publik

▪ Sejak tahun 1880-an, teori administrasi publik di Amerika Serikat telah menyatakan perbedaan antara politik dan administrasi.

▪ Merupakan suatu pandangan dari organisasi publik sebagai sebuah pertanyaan politik dari 3 pemikiran utama, yaitu :

1. Pertama, mengasumsikan bahwa pemerintah berbeda dengan swasta. Saat ini prospek teori organisasi umum terbatas sehingga perbedaan harus dibuat antara organisasi publik dan organisasi swasta. 4

Page 19: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

2.Kedua, sedangkan teori ortodoks dikaitkan dengan otoritas hirarkis dalam arti administrasi, pendekatan politik menekankan pengembangan, pemeliharaan, dan lokasi kekuasaan politik yaitu, kewenangan untuk membuat keputusan politik yang menyangkut kebijakan, pengertian pelaksanaan, dan pelaksanaan umum lembaga administrasi publik.

3.Ketiga, pendekatan politik adalah representasi kekuatan utama di balik organisasi lembaga-lembaga publik.

▪ Long menulis bahwa "birokrasi diakui oleh semua kelompok yang berkepentingan sebagai saluran utama representasi. Akibatnya, dalam prakteknya, banyak upaya yang dilakukan oleh kelompok, pejabat politik dan orang lain yang ingin melihat rangkaian nilai yang diwakili dalam misis dan program lembaga publik.

5

Page 20: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

▪ Pendekatan politik memiliki keterkaitan dalam representasi yang mengarah dalam mempertimbangkan tenaga kerja sektor publik dengan cara yang sangat berbeda daripada pendekatan manajerial. ▪ Dalam menekankan tiga faktor, pendekatan politik dalam

organisasi publik menyatakan bahwa "Penetapan doktrin organisasi (ortodoksi), dengan penekanan pada mekanika struktural, kurangnya pemahaman dalam sistem konstitusi, perilaku institusional, dan taktis dan strategi menggunakan struktur organisasi sebagai instrumen politik, posisi dan kekuasaan.

6

Page 21: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Pendekatan Legal dalam Pelayanan Publik

▪ Pendekatan legal menimbulkan akibat-akibat serius bagi kurang berkembangnya kajian sumber daya manusia di bidang administrasi negara, demikian pula pada yang terjadi pada pelayanan publik.

▪ Ada beberapa konsekuensi praktis yang dialami oleh para praktisi, akademisi, bahkan para pelaku layanan publik itu sendiri baik yang secara langsung mereka sadari maupun tidak.

10

Page 22: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Konsekuensi logis1. Semua hal yang berkaitan dengan materi atau fungsi yang

ada dalam pelayanan publik, mulai dari perencanaan prosedur layanan, lama layanan, sampai pada pemisahan berbagai jenis layanan (dalam rangka diversifikasi).

2. Pendekatan legalistik telah memberikan teknik tertentu pada fungsi-fungsi tertentu dijalani dan diaplikasikan pada suatu organisasi sehingga sebagai konsekuensi logisnya adalah menyebabkan para pengelola personalia secara implisit mengabaikan dimensi nilai dalam keputusan dan penerapan kebijakan pelayanan publik.

3. Pendekatan hukum menekankan pada prosedur yang sesuai dengan proses, hak-hak substantif (yang sesungguhnya), dan keadilan yang memperhatikan individu sebagai seseorang yang unique dalam berbagai keadaan yang spesifik

11

Page 23: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Level dalam Manajemen Pelayanan PublikPolicy level

Institutional Arrangements

Manajerial levelInstitutional Arrangements

Operational levelPatterns of interaction

Outcomes

Assessment

Page 24: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Level Kebijakan▪ Merupakan Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang

relative kecil.▪ Dikenal pula dengan istilah executive officer. ▪ Manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan

dari organisasi.▪ Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara

umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. ▪ Contoh level kebijakan adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO

(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Sektor Publik: Presiden, Bupati, Sekda, dan setingkat.

Page 25: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Level Manajerial▪ Merupakan Manajer menengah (Middle Manager), yakni meliputi

beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. ▪ Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-

kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.▪ Mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini

pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. ▪ Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala

bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Page 26: Pendekatan & Level Pelayanan Publik

Level Operasional▪ Merupakan manajemen lini garis-pertama (first line), yakni tingkatan

manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. ▪ Merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas

memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. ▪ Tidak membawahi manajer yang lain.▪ Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer

area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Sektor publik: Ka. Sie, Ka. UPTD.