penanganan sampah kelompok iii kelas akp

16
SAMPAH DAN SOLUSINYA MAHASISWA MAGISTER ADMINISTRASI KEBIJAKAN PUBLIK SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINIITRASI (STIA) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2015 OLEH KELOMPOK III JELAS YANG TERBAIK

Upload: kasmiah-ali

Post on 16-Apr-2017

208 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

SAMPAH DAN SOLUSINYA

MAHASISWA MAGISTER ADMINISTRASI KEBIJAKAN PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINIITRASI (STIA)LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2015

OLEHKELOMPOK III

JELAS YANG TERBAIK

Page 2: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

PERSONIL KELOMPK IIINo. NAMA NPM NUDH KONTRIBUSI1. A. HERIANI 2014.04.043 16 100%2. KASMIAH ALI 2014.04.063 34 100%3. H. BURHANUDDIN 2014.04.035 10 100%4. CHANDRA LELA 2014.04.033 8 100%5. HAMING 2014.04.032 7 100%6. SUSANTI 2014.04.030 5 100%7. HAMIDAH BOKKO 2014.04.050 22 100%

Page 3: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Latar Belakang Masalah

Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangat besar. Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampah negatif yang tidak sedikit.

Page 4: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Latar Belakang MasalahMenurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut;1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena

virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah

satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah

4. Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator

Page 5: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Latar Belakang MasalahSumber Timbulan Sampah

Sumber timbulan sampah yang ada di Kabupaten Enrekang yaitu:

Sampah permukiman atau sampah rumah tangga

Sampah pasar

Sampah kegiatan komersial seperti pertokoaan

Sampah kegiatan perkantoran

Sampah hotel

Sampah rumah makan

Sampah kegiatan dari institusi seperti industri, rumah sakit, untuk sampah yang sejenis sampah

permukiman

Sampah dari hasil penyapuan jalan

Sampah taman-taman

Sampah dari hasil bongkahan bangunan

Sampah dari hasil tebangan pohon

Page 6: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Sumber Timbulan Sampah

Page 7: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

META MASALAH SAMPAH1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang Prilaku

Hidup Sehat2. Kurangnya Infra Struktur Persampahan 3. Kurangnya personil pengangkut sampah4. Kurangnya penyediaan tempat sampah di setiap

rumah tangga5. Tempat pembuangan akhir hanya satu6. Belum optimalnya pengelolaan Bank Sampah, ada

tapi belum dioperasikan.7. Tidak ada Penelitian Tentang Sampah.8. Perda nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan

Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang perlu di Implementasikan dengan baik

9. Belum ada pemisahaan jenis sampah yang dimulai dari Rumah Tangga

10.Prinsip kebersihan adalah sebahagian dari iman belum menjadi prinsip hidup padahal kabupaten enrekang terkenal sebagai kabupaten yang religius

11.Masih sedikit pembagian tempat sampah kering dan basah, hanya ada dikota dan tidak ada dikecamatan

12.Perhatian terhadap pengelolaan persampahan masih sangat minim baik dari eksekutif maupun dari pihak legislatif.

Sampah Berserakan dimana-mana

Page 8: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Tabel 2.1. Jumlah Rata-rata Volume Sampah yang terangkutdi Kota Enrekang dan Sekitarnya Tahun 2015

Bulan / Tahun Volume Sampah terangkut

Januari 2015Februari 2015Maret 2015April 2015Mei 2015Juni 2015Juli 2015Agustus 2015September 2015  

1481,0 M³1412,6 M³1578,7 M³1423,9 M³1550,1 M³1584,8 M³1627,5 M³1659,4 M³1692,5 M³

Jumlah 14.010,5 M³Rata-rata Volume Harian ± 60 M³Rata-rata Volume Bulanan 1564,5 M³

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup,Kebersihan dan Pertamanan

Page 9: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

MASALAH SUBSTANTIF1. Perda nomor 6 Tahun 2004 Tentang

Pelaksanaan Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang perlu di Implementasikan dengan baik

2. Budaya Bersih masyarakat masih sangat rendah

3. Sarana dan prasarana Persampahan masih minim

4. Tidak Ada Penelitian Tentang Sampah.

5. Perhatian terhadap pengelolaan persampahan masih sangat minim baik dari eksekutif maupun dari pihak legislatif.

6. Belum ada pemisahaan jenis sampah yang dimulai dari Rumah Tangga

7. Belum optimalnya pengelolaan Bank Sampah, ada tapi belum dioperasikan

Pengangkutan Sampah perlu biaya Operasional

Page 10: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

MASALAH FORMAL1. Perda nomor 6 Tahun 2004

Tentang Pelaksanaan Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang perlu di Implementasikan dengan baik

2.Budaya hidup bersih dan pengelolaan sampah masih sangat minim

3.Tidak Ada Penelitian Tentang Sampah.

4.Sarana dan prasarana Persampahan masih minim

5.Perhatian terhadap pengelolaan persampahan masih sangat minim baik dari eksekutif maupun dari pihak legislatif.

Sampah Perlu Menjadi Perhatian Prioritas Semua

Pihak

Page 11: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Penentuan TujuanNO MASALAH KEBIJAKAN TUJUAN KEBIJAKAN

1. Perda nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang perlu di Implementasikan dengan baik

Perlu ada Perbup dari Perda Nomor 6 Tahun 2004

2 Kesadaran Masyarakat dalam budaya hidup bersih dan pengelolaan sampah masih sangat minim dan belum da pemberian sangsi

Mengubah Budaya Masyarakat untuk hidup bersih dan Ketegasan Pengawasan Penegak Hukum

3. Tidak Ada Penelitian Tentang Sampah.

Menumbuhkan semangat Penelitian untuk permasalahan persampahan

3 Sarana dan prasarana Persampahan masih minim

Penyediaan Sarana dan Prasarana Persampahan

4 Perhatian terhadap pengelolaan persampahan masih sangat minim baik dari eksekutif maupun dari pihak legislatif

Sinkronnya Program Eksekutif dan Legeselatif dalam Persampahan

Page 12: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Perumusan Alternatif KebijakanNO MASALAH KEBIJAKAN TUJUAN KEBIJAKAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

1. Perda nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang perlu di Implementasikan dengan baik

Adanya Perbup yanga mengatur lebih lanjut tentang Perda Perda nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Kebersihan dalam Kabupaten Enrekang

1. Merancang, memutuskan, dan melaksanakan peraturan-peraturan terkait pengelolaan persampahan, baik peraturan pemerintah maupun peraturan daerah

2. Melibatkan Masyarakat dalam Penyusunan Regulasi Persampahan

2 Kesadaran Masyarakat dalam budaya hidup bersih dan pengelolaan sampah masih sangat minim dan belum ada pemberian sanksi

Mengubah Budaya Masyarakat untuk hidup bersih

1. Intensif Sosialisasi Budaya Hidup Bersih Melalui Media Cetak, TV Kabel dan Radio-Radio Lokal

2. Pemberian Sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan

Page 13: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Perumusan Alternatif KebijakanNO MASALAH KEBIJAKAN TUJUAN KEBIJAKAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

3 Tidak adanya Penelitian menyangkut persampahan

Melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan dan penanganan sampah

1. Mengadakan Sayembara Karya Ilmiah tentang Pengelolaan sampah

2. Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian untuk mencari Solusi Penanganan Sampah

4 Sarana dan prasarana Persampahan masih minim

Penyediaan Sarana dan Prasarana Persampahan

1. TPS dipersiapkan dengan mengubah kondisi fisik TPS menjadi lebih teratur.

2. Menyiapkan bak-bak sampah yang terpilah, tempat pengolahan sampah yang mengolah sampah organik menjadi kompos maupun biogas dan

3. Tersedianya bank sampah.

Page 14: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP

Perumusan Alternatif KebijakanNO MASALAH KEBIJAKAN TUJUAN KEBIJAKAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

5 Perhatian terhadap pengelolaan persampahan masih sangat minim baik dari eksekutif maupun dari pihak legislatif

Sinkronnya Program Eksekutif dan Legeselatif dalam Persampahan

1. Membangun Kesepahaman Legeslatif terhadap Pengelolaan sampah.

2. melakukan kerjasama dengan beberapa pihak terkait antara lain pemerintah, masyarakat umum, industri pengolahan sampah, universitas, dan LSM Lingkungan, yang ikut serta dalam upaya sosialisasi pengelolahan dan pengolahan sampah

Page 15: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Page 16: Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP