pemimpin penipu rakyat haram masuk surga
TRANSCRIPT
24/6/2015 Pemimpin Penipu Rakyat Haram Masuk Surga | Hizbut Tahrir Indonesia
data:text/html;charset=utf8,%3Ch1%20class%3D%22name%20posttitle%20entrytitle%22%20itemprop%3D%22itemReviewed%22%20itemscope%3D… 1/3
Pemimpin Penipu Rakyat Haram Masuk Surga07 May 2015 in Hadis Pilihan (Al Waie), Tsaqofah, Tsaqofah Islam Leave a comment
لرعيته إال حرم هللا عليه الجنة ما من عبد يسترعيه هللا رعية يموت يوم يموت وهو غاش
Tidaklah mati seorang hamba yang Allah minta untuk mengurus rakyat, sementara dia dalam keadaan menipu
(mengkhianati) rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga bagi dirinya (HR alBukhari dan Muslim).
Dalam hadis ini, Rasul saw. mengungkapkan dengan redaksi penafian (kata mâ) yang dilanjutkan dengan pengecualian
(kataillâ) untuk menetapkan. Ini memberi pengertian, tidak ada seorang pun yang memenuhi deskripsi hadis ini kecuali
pasti menghadapi akibat yang dijelaskan dalam hadis ini.
Makna yastar’îhilLâhu ra’iyyat[an] maksudnya, Allah mendelegasikan pengaturan urusan rakyat kepada dia, dengan
menobatkan dia untuk mengurus berbagai kemaslahatan rakyat dan mengendalikan urusan mereka. ArRâ’iy adalah
penjaga yang diberi amanah atas pengaturan urusan rakyat.
Kata ghâsysy[in] maknanya khâ‘in (khianat) atau khâdi’ (penipu). Artinya, dia mengelabui rakyat atau mengkhianati
amanah yang dipercayakan kepada dirinya untuk mengurus urusan rakyat, memelihara berbagai kemaslahatan rakyat dan
semua kewajiban dan tanggung jawab ri’ayah.
Frasa yawma yamûtu wa huwa ghâsysy[in] bermakna: saat ajal menghampiri dia dan tobat sudah tidak lagi bisa diterima,
sementara pada waktu itu dia seorang ghâsysy[in].
Adapun sabda Rasul saw, illâ harramallâh ‘alayhi aljannata, maksudnya dijelaskan dalam riwayat lain: lam yadkhul
ma’ahum aljannata (tidak masuk surga bersama mereka). Artinya, dia tidak masuk surga bersama rakyatnya yang masuk
surga, sebab dia harus mendapat hukuman karena mengkhianati amanah ri’ayahitu. Jadi, maknanya bukan dia kekal di
neraka.
Jadi, hadis ini seperti dijelaskan oleh Ibn Bathal di dalam Syarh Ibn Bathal, merupakan penjelasan dan ancaman keras
terhadap para pemimpin keji (a’immah aljûr). Jadi, siapa yang menelantarkan orangorang yang urusan mereka Allah
percayakan kepada dia atau dia mengkhianati mereka atau menzalimi mereka, maka kepada dia diarahkan tuntutan atas
kezalimankezaliman terhadap hamba pada Hari Kiamat kelak.
Qadhi ‘Iyadh mengatakan seperti dikutip oleh anNawawi di dalamSyarh Shahîh Muslim li anNawawi, “Maknanya jelas
dalam hal peringatan dari menipu (mengkhianati) kaum Muslim , peringatan untuk orang yang kepada dia didelegasikan
sesuatu dari urusan mereka, dia diminta mengurusi mereka dan dia diangkat untuk mengurusi kemaslahatan mereka
dalam hal agama dan dunia mereka. Jika dia berkhianat dalam apa yang dipercayakan (diamanahkan) kepada dia dan dia
tidak menasihati dalam apa yang didelegasikan kepada dia yang kadang itu dengan tidak memberitahu mereka apa yang
harus mereka pegang teguh dan mereka ambil dari agama mereka, dan kadang dengan tidak melakukan apa yang telah
ditentukan untuknya berupa menjaga syariah mereka dan membela/mempertahankan syariah dari setiap penentang yang
24/6/2015 Pemimpin Penipu Rakyat Haram Masuk Surga | Hizbut Tahrir Indonesia
data:text/html;charset=utf8,%3Ch1%20class%3D%22name%20posttitle%20entrytitle%22%20itemprop%3D%22itemReviewed%22%20itemscope%3D… 2/3
akan memasukkan sesuatu di dalamnya atau memalingkan maknamaknanya, atau mengabaikan hudud mereka, atau
menelantarkan hakhak mereka atau tidak melindungi/menjaga apa yang mereka peroleh dan tidak menghadapi musuh
musuh mereka, atau meninggalkan langkah keadilan di tengah mereka, maka sungguh dia telah menipu mereka.”
Qadhi ‘Iyadh mengatakan, “Sungguh Allah SWT telah memperingatkan bahwa hal demikian termasuk dosa besar yang
berakibat menjauhkan dari surga. WalLah a’lam.”
AlAmir ashShan’ani di dalam Subul asSalâm menjelaskan, “Sabda Rasul saw., ‘yawma yamûtu (hari ketika dia mati),’
maksudnya bahwa dia dihampiri kematian dalam keadaan menipu rakyatnya tanpa bertobat dari hal itu. Al
Ghisyyu adalah lawan dari annushhu(nasihat). Ghissyu itu terjadi dengan kezaliman dia terhadap rakyat dengan
mengambil harta mereka, menumpahkan darah mereka, melanggar kehormatan mereka, menghalangi diri dari keperluan
dan kebutuhan mereka, menahan dari mereka harta Allah SWT yang Allah tetapkan menjadi milik mereka yang
ditentukan untuk pengeluaranpengeluaran, tidak memberitahu mereka apa yang wajib atas mereka baik perkara agama
dan dunia mereka, mengabaikan hudud, tidak menghalangi orangorang yang membuat kerusakan, menelantarkan jihad
dan lainnya yang di dalamnya terdapat kemaslahatan hamba. Termasuk dalam hal itu adalah mengangkat orang yang
tidak melingkupi mereka dan tidak memperhatikan perintah Allah tentang mereka dan mengangkat orang yang mana
Allah lebih meridhai orang lainnya. Padahal orang lain yang lebih diridhai oleh Allah itu ada. Banayak hadis
menunjukkan keharaman alghisyyu (penipuan/khianat) dan bahwa itu termasuk dosa besar karena adanya ancaman
terhadapalghisyyu itu sendiri.”
Rasul saw. bersabda:
من استعمل رجال على عصابة وفيهم من هو أرضي هللا عنه فقد خان هللا ورسوله والمؤمنين
Siapa saja yang mengangkat seorang lakilaki terhadap suatu kelompok, sementara di tengah mereka ada orang yang
lebih diridhai Allah dari lakilaki itu maka sungguh dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum Mukmin.” (HR
Ahmad dan alHakim. AlHakim berkata, “Ini hadis shahîhul isnâd tetapi beliau berdua [alBukhari dan Muslim] tidak
mengeluarkan hadis tersebut.”).
Di antara bentuk spesifik alghisysyu terhadap rakyat itu adalah mempercayakan urusan rakyat kepada orang yang tidak
amanah, tidak layak atau yang lemah untuk mengemban amanah ri’ayah. Biasanya hal itu dilakukan karena kedekatan,
kecintaan, kekerabatan dan semacamnya, atau yang disebut nepotisme. Adapun jika orang itu memang orang terbaik,
amanah dan layak mengemban tanggung jawab ri’ayah, maka tidak termasuk alghisysyu. Rasul saw. memperingatkan
hal itu:
… من ولي من أمر المسلمين شيئا فأمر عليهم حدا محاباة فعليه لعنة هللا ال يقبل هللا منه صرفا وال عدال حتى يدخله جهنم
Siapa saja yang mengurusi urusan kaum Muslim, lalu ia menjadikan seorang yang dia cintai sebagai pemimpin mereka,
maka bagi dia laknat Allah. Allah tidak menerima dari dia tobat dan tebusan sampai Allah masukkan dia ke dalam
Jahanam (HR Ahmad, alHakim. AlHakim berkata, “Ini hadis shahîhul isnâd tetapi beliau berdua [alBukhari dan
Muslim] tidak mengeluarkan hadis tersebut.”).
24/6/2015 Pemimpin Penipu Rakyat Haram Masuk Surga | Hizbut Tahrir Indonesia
data:text/html;charset=utf8,%3Ch1%20class%3D%22name%20posttitle%20entrytitle%22%20itemprop%3D%22itemReviewed%22%20itemscope%3D… 3/3
WalLâh a’lam bi ashshawâb. [Yoyok Rudianto)]
Baca juga :
1. Nafais Tsamarat: Tidak Besedekah dan Tidak Berjihad, Lalu dengan Apa Anda Akan Masuk Surga?
2. Ingin Masuk Surga? Harus Berjihad dan Sabar
3. Mereka de Jure DPR, Tapi de Facto Dewan Penipu Rakyat
4. Aksi Renungan HTI Semarang: Neraka Menanti Penguasa Penipu Rakyat !
5. Aksi Renungan HTI Semarang: Neraka Menanti Penguasa Penipu Rakyat!