pemeriksaan kinerjainspektorat.probolinggokota.go.id/images/berita/... · konsep 3e (8) •ekonomi...
TRANSCRIPT
Pemeriksaan kinerjaDiklat teknis
andragogi
Anak Dewasa
Persepsi
generalisasi
distorsi
deletion
Training need analysis
Apa yang inginanda capai
dalam diklat ini?
Hambatan andaapa ?
Apa komitmenanda untuk
keberhasilandiklat ini?
Tujuan diklat
Konsep kinerja
Apa itu audit kinerja ?
INTOSAI AUDITING STANDARDS
“an independent of the efficiency and effectivenessof government undertakings, programs ororganizations, with due regard to economy, and theaim of leading to improvements”.
Pasal 4 ayat 2 UU No 15 tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
“Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan ataspengelolaan keuangan Negara yang terdiri ataspemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi sertapemeriksaan aspek efektivitas”
The US Government Accountability Office (U.S. GAO) :Performance audits are defined as engagements that provide assurance or conclusions based on an evaluation of sufficient, appropriate evidence against stated criteria, so that management and those charged with governance and oversight can use the information to improve program performance and operations, reduce costs, facilitate decision making by parties with responsibility to oversee or initiate corrective action, and contribute to public accountability.
The Australian National Audit Office :A review or examination of any aspect of the operations of a person or body. The aim of a performance audit is to examine the economy, efficiency and effectiveness of the operations of government administration and to recommend ways in which these may be improved.
Aspek Pemeriksaan Kinerja Pemeriksaan Keuangan
Kegunaan Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan
atau program Pemerintah telah dilaksanakan
sesuai dengan prinsip ekonomi, efisiensi dan
efektif.
Untuk menilai apakah transaksi
keuangan telah dijalankan sesuai
dengan aturan yang ada dan
apakah akunakun serta laporan
keuangannya telah disajikan
secara benar dan lengkap.
Fokus Kebijakan, program, organisasi, kegiatan
dan sistem manajemen. Transaksi keuangan, akuntansi,
laporan keuangan,
dan prosedur
pengendalian utama.
Dasar pendidikan dan
pengalaman yang
dibutuhkan
Ekonomi, ilmu politik, sosiologi dan
sebagainya. Mempunyai pengalaman dalam
hal investigasi atau evaluasi serta familiarisasi
dengan berbagai metode yang berlaku di
bidang ilmu sosial dan metode atau keahlian
di bidang ilmu lainnya.
Akuntansi dan hukum.
Keahlian pemeriksaan profesional.
Metode Bervariasi dari satu pemeriksaan ke
pemeriksaan lainnya
Format telah
terstandarisasi
Kriteria
Pemeriksaan
Lebih terbuka terhadap judgment
pemeriksa. Sedikit terbuka terhadap judgment
Mempunyai kriteria yang khas pada masing-
masing pemeriksaan yang dilakukan.
pemeriksa.
Kriteria telah terstandarisasi dan
diatur oleh ketentuan dan
diaplikasikan untuk semua
pelaksanaan pemeriksaan.
Laporan Laporan khusus diterbitkan pada ad hoc basis.
Struktur dan isi yang bervariasi tergantung
dari tujuan pemeriksaannya.
Laporan Pemeriksaan
Tahunan. Telah mempunyai standar
yang jelas (cth, opini)
KONSEP 3E (1)
Tujuan pemeriksaan kinerja dapat berupa pengukuran salah satu E saja, kombinasi 2E atau seluruh 3E secara bersama-sama.
Pengukuran aspek 3 E erat kaitannya dengat konsep input-proses-output-outcome
KONSEP 3E (2)
Input: • Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output.
• Input dapat berupa sdm, peralatan, waktu, uang dan lain-lain.
• Untuk mempermudah analisis, semua input yang digunakan dalamproses untuk menghasilkan output, sebaiknya dikonversi kedalambentuk kuantitas maupun nilai uang.
• Contoh: dokter di rumah sakit, tanah untuk gedung kantor,material membangun jalan.
KONSEP 3E (3)
Proses:• Kegiatan opersional yang menggunakan input untuk menghasilkan
output.
• Analisis atas proses kerja suatu program/kegiatan/entitas dapatmenjelaskan mengapa “3E” tercapai atau tidak tercapai.
• Contoh: penanganan pasien di rumah sakit, pembangunan gedung,pembangunan jalan
KONSEP 3E (4)
Output:
• Barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses atas input.
• Contoh: layanan konsultasi dokter yang diterima pasien, gedung,jalan
KONSEP 3E (5)
Outcome:
• Tujuan atau sasaran yang akan dicapai oleh output.
• Suatu proses terkadang menghasilkan lebih dari satu outcome dankemungkinan sebagian dari outcome tersebut berdampakmerugikan.
• Contoh: menurunnya tingkat kematian ibu dan bayi, menurunnyatingkat kemacetan
KONSEP 3E (6)
Output & Outcome
Contoh program busway:
Output: • Jumlah kilometer pelayanan bus• Tersedianya sarana angkutan umum yang nyaman,
aman dan tepat waktu
Outcome:
• Dampak positif:
Kelancaran lalu lintas, penurunan emisi CO2.
• Dampak negatif:
Penghasilan pengemudi dan pengusaha angkutan yang dilewati jalur busway turun.
Konsep Dasar 3E
Cost of Inputs
Actual Inputs
ProcessActual Output
Outcome
Ekonomis Efisien Efektif
KONSEP 3E (8)
• Ekonomi• meminimalkan biaya perolehan input untuk digunakan dalam proses, dengan tetap
menjaga kualitas sejalan dengan prinsip dan praktek administrasi yang sehat dan kebijakan manajemen.
• Contoh:
Jika entitas membeli di toko B maka dikatakan entitas tersebut telah melakukanpemborosan atau ketidakekonomian sebesar Rp20.000.000.
BARANG TOKO B TOKO C
A (kualitas sama) RP200 Juta Rp180 Juta
KONSEP 3E (9)
• Efisiensi
• Rasio antara input yang dipakai dengan output yang dihasilkan
• Pertanyaan-pertanyaan berikut perlu dipertimbangkan:
1.Apakah input yang tersedia telah dipakai secara optimal?
2.Apakah output yang sama dapat diperoleh dengan lebih sedikit input?
3.Apakah output yang terbaik dalam ukuran kuantitas dan kaulitas dapat diperoleh dari input yang digunakan?
• Dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output maksimal dengan jumlah input tertentu atau mampu menghasilkan output tertentu (kuantitas maupun kualitas) dengan memanfaatkan input minimal.
KONSEP 3E (10)
Efisiensi Sebagai pembanding untuk mengukur efisiensi dapat dipakai:
aktivitas/industri/organisasi sejenis, periode lain, standar, danbest practices
Contoh
cara 1 lebih efisien dari cara 2 dan 3. Karena rasio input dan output (i/o) pada cara 1, lebih kecil dibandingkan dengan rasio input dan output (i/o) pada cara 2 dan cara 3.
CARA MATERIAL JAM KERJA
1 5 unit 2 jam
2 6 unit 3 jam
3 7 unit 4 jam
KONSEP 3E (11)
• Efektivitas• Output yang dihasilkan telah memenuhi tujuan atau yang telah ditetapkan.
• Pertanyaan untuk menilai efektifitas:1.Apakah output yang dihasilkan telah dimanfaatkan sebagaimana diharapkan?
2.Apakah output yang dihasilakan konsisten dengan tujuan awal suatu program atau kegiatan?
3.Perhatikan pengaruh dari lingkungan eksternal terhadap keberhasilan dari program yang sedang kita periksa. Kita harus memastikan bahwa dampak (impact) yang kita identifikasi berasal dari kebijakan yang sedang kita periksa.
KONSEP 3E (12)
• Efektivitas• Beberapa kesulitan dalam menilai efektifitas:
• Dampak dari suatu program atau kebijakan biasanya baru dapat dirasakan dalam jangka panjang.
• Terdapat faktor-faktor diluar kendali entitas yang kemungkinan ikut menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu program.
KONSEP 3E (13)
• Efektivitas
Contoh:
Penggunaan bus B lebih efektif, meskipun tidak lebih efisien.
Keterangan Bus A Bus B
Biaya operasi Rp1 Milyar Rp1 Milyar
Kilometer yang
dilayani
250.000 Km 225.000 Km
Penurunan
tingkat
kemacetan
10% 30%
Topik potensial
TopikPotensial
Keuangan
SosialPolitik
DampakAudabilitas
Signifikansi
Topik
Program
KegiatanSatker/instansi
Pemahaman entitas
Tahapan dimana auditor mengumpulkan
informasi awal danmelakukan analisa
atasnya
Informasi berupa : Gambaran Umum
entitas, Bisnis Proses, Permasalahan, dankriteria/pengukuran
yang ada
Biasanya dilakukan di pemeriksaanpendahuluan
Tools yang digunakanantara lain : MLP, SIPOC, Fish Bone, Critical Path,
Task/work flow, VCA
Gambaran Umum Entitas Bisnis Proses Level O
Bisnis Proses KegiatanStandar/ukuran/penilaian
yang ada
Permasalahan
PendekatanPemeriksaan
Hasil
Proses
Permasalahan
Penentuan area kunci
Area Kunci adalahsuatu aktivitas,
atau bidang, atauprogram dalam
entitas terperiksayang menjadifokus dalampemeriksaan
kinerja.
Denganmenggunakan 4 kriteria
• Resiko manajemen
• Signifikansi
• Dampak
• Auditabilitas
Tools yang digunakan RIAS dengan FMEA
Fungsi/
Proses
Kegagalan Akibat
potensial
Severity
(nilai 1-10)
Sebab
potensial
Occurrenc
e
(nilai 1-10)
Keberadaan
sistem
pengendalian
Detection
(nilai 1-10)
Risk Priority
Number (RPN)
(nilai 1-1000)
Rekomend
asi
perbaikan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(4)x(6)x(8) (10)
Tuliskan
daftar
singkat
fungsi/
proses
yang
dianalisi
s.
Deskripsika
n
kegagalan-
kegagalan
yang
terjadi
dalam
setiap
fungsi/pros
es tsb.
Tuliskan
akibat dari
setiap
kegagalan
tsb.
Tentukan
nilai
seberapa
parah
tingkat
kerusakan
yang
diakibatkan
setiap
kegagalan
tsb.
(Lihat
penjelasan
Tabel 2)
Tuliskan
penyebab
dari
setiap
kegagalan
tsb.
Tentukan
nilai
seberapa
sering
kegagalan
tsb terjadi.
(Lihat
penjelasan
Tabel 2)
Tuliskan
sistem
pengendalian
yang ada
untuk
mencegah
atau
mendeteksi
setiap
kegagalan
tsb.
Tentukan
nilai
seberapa
mudah
tindakan
pencegahan
/
pendeteksia
n itu
dilakukan.
(Lihat
penjelasan
Tabel 2)
RPN
merupakan
nilai total yang
menunjukkan
area mana saja
yang harus
diprioritaskan
perbaikannya.
Disarankan
untuk
memprioritaska
n 20% items
dengan nilai
RPN tertinggi.
Tuliskan
saran
tindakan
perbaikan
yang dapat
mengurangi
Occurence
atau
meningkatk
an
Detection.
Penetapan kriteria pemeriksaan
Kriteria : standar, ukuran, acuan ataupun
peraturan
Sebaiknya disepakatidengan auditee
Dapat bersumber pada : aturan, anggarankinerja, IKU, SOP,
Benchmarking, FGD, pendapat ahli, BMP, simulasi modelling.
Dari key area akan dikembangkan terkait denganhipotesa kinerja yang ada.
Pemeriksa selanjutnya merumuskanindicator/ukuran dari key area dan ekspekasi nya.
Dari key area, pemeriksa juga mengembangkanhipotesa sebab akibat dari kinerja key area
Penetapan kriteria
Kriteria yang dikembangkanyaitu rumusan
ukuran/indicator padaoutput/outcome
dan key area
Laludikembangkannilai ekspektasiatas indicator
kinerja tersebut
Perludikembangkanhipotesa sebab
akibat ataskinerja key area
Pemeriksamengembangkanjenis bukti yang ingin diperolehdari kriteria-kriteria yang
ada.
Kriteria yang dirumuskan baik
kriteria input, kriteriaproses, maupun kriteria
ouput dan outcome
Kriteria dan ekspektasiharus memiliki dasar
yang rasional
Kriteria dan ekspektasiharus mendapatkan
kesepahaman denganauditee
Kriteria harus jelas, dapat diukur,
konsisten, dapatdiandalkan dan berlaku
secara umum.
SumberKriteria
Peraturan, SOP, Juklak, Juknis
dokumen perencanaan dan anggaran
Benchmarking
FGD
Pendapat Ahli
BMP
Simulasi Modelling
Penyusunan p2 &
Pelaksanaan audit
Hubungan Teknik Pengumpulan dan AnalisisData dengan Jenis Bukti Pemeriksaan
Teknik Pengumpulan DataJenis Bukti
1. Reviu Dokumen Dokumenter
2. Reviu Database Dokumenter
3. Reviu Hasil Pemeriksaan
Sebelumnya
Dokumenter
4. Wawancara Kesaksian
5. Konfirmasi Kesaksian
6. Observasi/Pengujian fisik Fisik
7. Benchmarking Analitis
8. Survei Analitis
9. Kuesioner Kesaksian
10.FGD Analitis
11.Penggunaan Pendapat Ahli Kesaksian/
Analitis
54
Teknik Analisis DataJenis
Bukti
1. Perbandingan
Sederhana
Analitis
2. Analisis Trend Analitis
3. Analisis Rasio Analitis
4. Prosedur Analitis Analitis
5. Model Logika Program Analitis
6. Analisis Fishbone dan
Pareto
Analitis
7. Simulasi-Modelling Analitis
8. Analisis Arus Kerja
dan Arus Komunikasi
Analitis
PENGERTIAN
• PEMECAHAN MASALAH DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI : Suatu ProsesMengamati, Pengenalan Dan Usaha Mengurangi Perbedaan AntaraSituasi Sekarang Dengan Yang Akan Datang (Rencana);
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIARTIKAN SEBAGAI : Proses MemilihTindakan Dari Beberapa Alternatif Untuk Mencapai Tujuan/Sasaran (Proses Mengakhiri Suatu Masalah).
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
55
Pengertian ……
• PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PMPK) DAPAT DIARTIKAN : Sebagai Suatu Proses Identifikasi, MencariPenyebab, Pemilihan Alternatif Dan Mengantisipasi Hambatan Yang Mungkin Menghalangi Terlaksananya Keputusan.
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
56
RAGAM MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
“PENGAMPILAN KEPUTUSAN” UNTUK :
1. Mengetahui hubungan faktor-2 yang bersifat tunggal relevandengan masalah yang akan diselesaikan;
2. Memperjelas hubungan yang signifikan di antara variabel yang ada;
3. Merumuskan hipotesis tentang hakekat hubungan antar variabel.
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
57
FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MENYUSUN MODEL PENGAMBILAN KEUTUSAN
1. TUJUAN ORGANISASI;
2. KENDALA INTERNAL;
3. KRITERIA PELAKSANAAN;
4. BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
58
FAKTOR YANG BERPENGARUH
FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
1. Keadaan lingkungan dan nilai-nilai yang dipertentangkan;
2. Politik;
3. Emosional;
4. Tingkat pendidikan;
5. Model keputusan faktual.
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
59
TAHAPAN PMPK(Secara Umum)
1. IDENTIFIKASI MASALAH;
2. ANALISIS MASALAH;
3. MERUMUSKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH;
4. MENETAPKAN KEPUTUSAN.
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
60
TAHAPAN ANALISIS DALAM PMPK (Menurut Kepner-Tregoe)
No TATARAN KEGIATAN
1ANALISIS SITUASI
(Apa yang terjadi)
1. MENGINVENTARISASI MASALAH;
2. MENENTUKAN MASALAH PRIORITAS.
2ANALISIS PERSOALAN
(Mengapa terjadi)
1. MENGIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB
MASALAH;
2. MENENTUKAN PENYEBAB UTAMA.
3
ANALISIS KEPUTUSAN
(Tindakan apa yang harus
diambil)
1. MEMBUAT ALTERNATIF PEMECAHAN;
2. MENENTUKAN ALTERNATIF YANG PALING
BAIK.
4ANALISIS PERSOALAN
POTENSIAL
(Apa yang kita hadapi)
1. MENGIDENTIFIKASI HAL-HAL YANG
MUNGKIN TERJADI;
2. MENENTUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN.
61
TAHAPAN ANALISIS DALAM PMPK
No KEGIATAN UTAMAKERANGKA POKOK
(Kepner-Tregoe)
1 IDENTIFIKASI MASALAH
(Mengenali Kerisauan)
1. ANALISIS SITUASI
(Apa yang terjadi)
2 ANALISIS MASALAH
(Belum diketahui Penyebabnya)
2. ANALISIS PERSOALAN
(Mengapa terjadi)
3 MERUMUSKAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
(Telah diketahui Penyebabnya)
3. ANALISIS KEPUTUSAN
(Tindakan apa yang harus
diambil)
4 MENETAPKAN KEPUTUSAN
(Dilengkapi antisipasi dengan
Analisis Masalah Potensial)
4. ANALISIS PERSOALAN
POTENSIAL
(Apa yang kita hadapi)
Surjadi - PMPK Diklatpim Tk. IV - 09
62
TAHAPAN ANALISIS DAN KEGIATANDALAM PMPK
N
oKEGIATAN UTAMA TATARAN RINCIAN KEGIATAN
1 IDENTIFIKASI MASALAH
(Mengenali Kerisauan)
1. ANALISIS SITUASI
(Apa yang terjadi)
1. Menginventarisasi
Masalah;
2. Menentukan Masalah
Prioritas.
2ANALISIS MASALAH
(Penyebab Belum
diketahui)
2. ANALISIS
PERSOALAN
(Mengapa terjadi)
3. Mengidentifikasi Faktor
Penyebab Masalah;
4. Menentukan Penyebab
Utama.
3 MERUMUSKAN ALTERNA-
TIF PEMECAHAN
MASALAH (Penyebab
Telah diketahui)
3. ANALISIS
KEPUTUSAN
(Tindakan apa yang
harus diambil)
5. Membuat Alternatif
Pemecahan;
6. Menentukan Alternatif
Yang Paling Baik.
4 MENETAPKAN
KEPUTUSAN
(Dilengkapi antisipasi
dengan Analisis Masalah
Potensial)
4. ANALISIS
PERSOALAN
POTENSIAL
(Apa yang kita hadapi)
7. Mengidentifikasi Hal-hal
Yang Mungkin Terjadi;
8. Menentukan Tindakan
Pencegahan.