pemilihan tekniklot sizing untuk meminimalkan biaya …

161
TUGAS AKHIR PEMILIHAN TEKNIK LOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PADA PENDISTRIBUSIAN PRODUK COKELAT ROSO (Studi Kasus CV. Roso Indonesia Yogyakarta) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Lntuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Teknik Industri Oleh Nam a Jelvi Mitra No. Mahasiswa : 07 522 236 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

TUGAS AKHIR

PEMILIHAN TEKNIK LOT SIZING UNTUK

MEMINIMALKAN BIAYA PADA PENDISTRIBUSIAN

PRODUK COKELAT ROSO

(Studi Kasus CV. Roso Indonesia Yogyakarta)

Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratLntuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Teknik Industri

Oleh

Nama Jelvi Mitra

No. Mahasiswa : 07 522 236

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

PENGAKUAN

Demi Allah, Saya akui karya mi adalah hasil kerja saya sendin kecuali nukilan dan

nngkasan yang sctiap satunya telah saya jelaskan sumbcmya. Jika dikemudian han

ternyata terbukti pengakuan saya ini tidak benar dan melanggar peraturan yang sah

dalam karya talis dan hak intclektual maka saya bersedia ijazah yang telah saya terimauntuk ditarik kembali oleh Univcrsitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, Juli 2011

F6C2EAAF737387044

07 522 236

Page 3: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PEMILIHAN TEKNIK LOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN

BIAYA PADA PENDISTRIBUSIAN PRODUK COKELAT ROSO

TUGAS AKHIR

oleh :

Nama : Jelvi Mitra

No. Mahasiswa : 07 522 236

Yogyakarta, Juli2011

Pembimbing

_J—^CA^Ir. Ali Parkhan, MT.

m

Page 4: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PEMILIHAN TEKNIK LOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN

BIAYA PADA PENDISTIBUSIAN PRODUK COKELAT ROSO

TUGAS AKHIR

oleh:

Nama : Jelvi Mitra

No. Mahasiswa : 07 522 236

Telah Dipertahankan di Depan Sidang Penguji sebagai Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam IndonesiaYogyakarta, Juli 2011

Tim Penguji

Ir. Ali Parkhan. MT.

Ketua

Ir. Sunarvo, MP.

Anggota I

3—^-^

Yuli Agusti Rochman. ST. M.Eng

Anggota II

Mengetahui,

Prodi Teknik Industri

live rsitas Islam Indonesia

IV

Page 5: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

PERSEMBAHAN

Ku persemSafilian karya ini untu^Sang <Ra6fmC'Izzati...

renmuiyang tersayang iSunda Qusmaim dan ayafianda MuRtami 'Yang taipernaft feUft^8untaldo'a,lnerajut^lflsayangfmem6en

airmata.

yeruruuiilafiat&u, <Efia Sandra Jlfriani

aerimatiasifi unlufido'a dan dukimgannya,..

Teruntuisemua guru-gun, yang teCait memben\anku ifmu-iCmuyang sangat Berftarga datam

fiidup^u..

raMan ampundafi dosa-dosanya dan sayangifaf, meref^a semua...Amien...

Jazal{umuftafi 'Kfwiron !{atsiron„.

Page 6: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

MOTTO

A-^tyt^jijTjgiS^jT^^s^^rs^ ^ i_4j

"Dalam penciplaan langit dan bumi silih bergantinya malum dan siang, dan perahu

yang berlayar di lautan membawa manfaat bagi manusia, dan air yang diturunkan

Allah dari langit, yang karenanya bumiyang tadinya tampak gersang menjadi subur

kembali, dan terseharlah hinatang melata disana, dan berhembusnya angin, serta

megayang berarak diantara langit dan bumi, sungguh semua itu merupakan ayat

kehesaran Allah bagi yangpunya ketajamanpikir." (QS AI Baqarah: 164)

* J 5 & 5 .rf

05,^^*1^ait

"Bila salat telah dilaksanakan secara sempurna, berpencarlah kamu di humi carilah

limpahan karunia Allah, dan zikirlah kepadaNya banyak-banyak agar kamu sekalian

berhasil. "(AI Jumu'ah : 10)

VI

Page 7: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

KATA PENCANTAR

Assalamu'alaikum Wr. VVb.

Alhamdulillah, segala puj, bag, Allah, Rabb alam semesta. Shalawa, dan salamsemoga terlnnpahkan kepada Rassulu.lah SHaUallahu Ala,,,, wa Saltan,, keluarganyasahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Dcngan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lag, Maha Penyayangan syukur A,hamdul„lah atas sega,a rahmat dan anllgerah-Nya yang ,e,ah memberi

•tau kekuatan dan kese.patan sehingga Tugas Akhir dengan judul ^emllhanTekruk Lot Slzi»s yang wltuk Memilumalk(m ^ ^ p^.^ ^^Coketat lloso " ini dapat terselcsaikan.

Tujuan dan penyusunan TugaS Akh,r ,n, merupakan syarat untuk memperolehgclar sa,ana Strata-, program studi Teknik ,ndustr, pada Fakultas Teknolog, IndustnUniversitas Islam Indonesia .

Keberhasilan terselcsaikannya Tugas akhir ,n, tidak terlcpas dan bantuanberbaga, pihak. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan terima kas.h yang sebesar-besarnya penuhs sampaikan kepada :

1. Bapak ir. Gnmbolo HS., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Tekno.og, IndustnUniversitas Islam Indonesia.

2. Bapak Drs. H. M. ,b„u Mastur, MSIE., selaku Ketua Prod, Teknik Industnscrta pengurus Prodi Teknik Industn, Fakultas Teknolog, Industri, UmversHasIslam Indonesia.

3- Bapak DR. ,r. AI, Parkhan, MT., selaku Doscn Pembimbmg yang telahmembenkan bantuan dan araharmya dalam penyusunan Tugas Akh,r ini

4. Ibu, Bapak dan Kakak atas segala doa, bantuan, dan kasih sayang yang tiadahentinya.

5- Yopie Kurniawan selaku Marketing CV Roso Indonesia yang selalu membantudalam penclitian.

6. Scmua pihak yang telah membantu, memberi semanga, dan member, segalamasukan dalam mcnjalankan pcneliiian dan penyusunan laporan tugas akhiryang tidak dapat disebutkan satu persatu,

vi i

Page 8: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Akh,r kata penul.s berharap semoga tugas akh,r in, dapat membenkan manfaatkhususnya di dunia „mu pengetahuan bag, semua p.hak. Dan sentoga Allah SWT-mbenkan ridha dan mcmbalas segala bud, ba,k yang telah dibenkan kepadapenulis.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, Juli 2011

Penulis

vni

Page 9: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

DAFTAR ISI

HALAMANJLJDUt

HALAMAN PENGAKUAN

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBINGHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .v

HALAMANMOTTOvi

KATA PENGANTARvii

DAFTAR ISIix

DAFTAR TABELxii

DAFTAR GAMBARxiii

ABSTRAKxiv

BABIPENDAHULUAN

1-1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah3

1-3 Batasan Masalah4

1.4 Tujuan Penelitian..5

1-5 Manfaat Penelitian5

1-6 Sistematika Penulisan

BAB II KAJIANPUSTAKA

2.1 Persediaan10

2.2 Sistem Distnbusi Banyak Eselon2.3 Manajemen dsitnbusi

18

2.4 PerencanaanKebutuhan Distnbusi 7|

ix

Page 10: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

2.5 Prosedur Perhitungan DRP ?.

2.6 Asumsi Perencanaan Kebutuhan Distribusi ->62.7 Masukan Perencanaan Kebutuhan Distribusi 962.8 Proses Perencanaan Kebutuhan Distribusi ?72.9 Pcramalan

29

2.9.1 Konsep Dasar Peramalan 292.9.2 Tujuan Peramalan 99

2.9.3 Bebcrapa Sifat Hasil Peramalan 3()

2.9.4 Klasifikasi Teknik Pcramalan 30

2.9.5 Metode Peramalan Kuantitatif {StatisticalMethod) 322.9.6 Metode Time Scries ,?

• 40

2.9.6 Tcknik-leknik Lot Sizing

2.9.7 Ukuran Akurasi Hasil Peramalan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Objck Penelitian

3.2 Data-data yang diperlukan

3.3 Cara Pengambilan Data Penelitian 503.4 Pengolahan Data

3.5 Analisis Data52

3.6 Diagram Alir Penelitian54

BAB IVPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

554.1 Gambaran Singkat Pcnisahaan

4.2 Pengumpulan Data

4.2.1 Bill OfDistribution {BOD) 574.2.2 Data Pcnjualan 5?

4.2.3 Data Persediaan Outlet 59

x

Page 11: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

4.2.4 Data Lead Time54

4.2.5 PerhitunganBiayaSimpan

4.2.6 Perhitungan Biaya Pemesanan 634.3 Pcngolahan Data

65

4.3.1 Peramalan {forecasting)

4.3.2 Rencana Induk Pcnjualan

4.3.3 Perhitungan Distribution Requirement Planning 764.3.4 Perhitungan Total Cost

126

4.3.5 Rencana Pemesanan

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Peramalan {forecasting)...:

5.2 Rencana Induk Penjualan

5.3 Lot Size..132

5.4 Distribution Requirement Planning5.5 Total Cost.

133

5.6 Rencana Pemesanan134

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan135

6.1 Saran137

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

XI

Page 12: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

DAFTAR TABEL

TabeU.l. Data Penjualan58

Tabel4.2. Data Persediaan Outlet 59Tabel4.3. Data Lead Time

62

Tabel 4.4. Parameter Kesalahan Hasil Peramalan dengan WinQSB 63Tabel 4.5. Hasil Peramalan WinQSB

69

Tabel 4.6. Prediksi Penjualan dari Perusahaan ?0

Tabel 4.7. Rencana Induk Penjualan Cokro Tela Cake 71Tabel 4.8. Rencana Induk Penjualan Indoguna 71Tabel 4.9. Rencana Induk Penjualan Pamella 1 72

Tabel 4.10. Rencana Induk Penjualan Bakpia 75 y7

Tabel 4.11. Rencana Induk Pcnjualan Rumah Mirota 73Tabel 4.12. Rencana Induk Penjualan Dagadu Djogja 73Tabel 4.13. Rencana Induk Penjualan Bakpia Djava 74Tabel 4.14. Rencana Induk Penjualan Kado Kita 74

Tabel 4.15. Rencana Induk Penjualan Maga Swalayan 75Tabel 4.16. Rencana Induk Penjualan Batik Nadzar 75Tabel 4.18. Perhitungan Total Cost n

xn

Page 13: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Distribusi 2Eselon 16

Gambar 2.2. Sistem Distribusi 3Eselon 93

Gambar 2.3. Pola Trend 9

Gambar 2.4. Pola Siklus/Cycle ?3

Gambar 2.5. Pola Musiman/Season ?3

Gambar 2.6. Pola Acak/Random 23

Gambar 3.1. Flow Chart Diagram Alir Penelitian 43

Gambar 4.1. Bill OfDistribution

Gambar 4.2. Pola Data Penjualan Cokro Tela Cake

Gambar 4.3. Pola Data Pcnjualan Indoguna

Gambar 4.4. Pola Data Penjualan Pamella 1

Gambar 4.5. Pola Data Penjualan Bakpia 75

xui

.53

.54

55

55

56

Page 14: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

ABSTRAK

Persediaan merupakan salah satu hal yang sangat periling dalam kelancaran prosesdistribusi. Jika perusahaan mengahmi kelebihan persediaan maka dapat merugikan karenamenyebahkan terhentinya perputaran uangatau modal dan munculnva biaya-biaya tambahanyang tidak diperlukan. Jika perusahaan kekurangan persediaan, maka perusahaan tidakdapat memenuhi permintaan, sehingga untuk dapat memenuhi permintaan konsumenperusahaan harus memesan barang lebih sering yang herarti akan meningkatkan biayapemesanan. CV Roso Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi cokelat roso Dalammengatur pendistribusian produk ke pengecer/outlet, perusahaan belum memhuat suatuperencanaan distnbusi produk periode yang akan datang untuk distribusi produk dan meapertimbangan untukproduksi.

Penelitian ini berkaitan dengan perencanaan distribusi produk agar pendistribusian produkmenjadi teratur, pengendalian persediaan, jumlah produk setiap kali pemesanan yangoptimal, waktu pemesanan yang tepat, dan agar meminimalkan total cost distribusi produkcokelat roso. Penelitian ini menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP) dengan6teknik lot sizing untuk perencanaan distribusi produk dan pengendalian persediaan Tujuanpenelitian mi adalah menentukan teknik lot sizing yang digunakan, menentukan jumlahproduk untuk setiap kali pemesanan dan waktu rencana pengiriman pesanan masing-masinvpengecer/oudet untuk penjualan 3 bulan mendatang serta menentukan jumlah produk van?disediakan perusahaan (pusat distribusi, dan waktu rencana pengiriman pesanan 'olehperusahaan (pusat distribusi) untuk semua pengecer/outlet penjualan selama 3 bulanmendatang.

Hasil penelitian ini adalah perencanaan distribusi produk dengan Distribution RequirementPlanning menggunakan teknik tot sizing least total cost. Teknik least total cost digunakankarena menghasiikan total cost terkecil dari 6 teknik lot sizing lainnya. Waktu rencanapengiriman pesanan oleh perusahaan (pusat distribusi) untuk memenuhi kebutuhan semuapengecer/outlet adalah pada minggu ke-3 sebesar 1854 unit dan minggu ke-7 sebesar I8?8unit. Total cost menggunakan teknik Least Total Cost (L TC) yaitu sebesar Rp 332.003

Kata Kunci : Persediaan, Distribusi, Distribution Requirement Planning, Teknik lot sizing.Total cost. Least total cost (LTC)

XIV

Page 15: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persed,aan merupaka„ salah satu ha, yang sangat penting da,am kelanearanproses d.stribus,. Perusahaan d.tuntut untuk b,sa mengendahkan persed,aan agar tidakkeicbihan atau kekurangan persed.aan. J.ka perusahaan mengalam, ke,eb,hanpersediaan nraka dapat merug.kan, karena menyebabkan terhentmya perputaran uangatau modal dan munculnya b,aya-b,aya tambahan yang tidak d.pcrlukan. Jikaperusahaan kekurangan persed.aan, maka perusahaan t,dak dapat mentenuh.permintaan da,am Jum,ah besar, sehtngga untuk dapat memenun, perm,ntaankonsumen perusahaan harus memesan barang lebih senng yang berarri akanmenmgkatkan b.aya pemesanan (Emawati dan Sunarsih, 2008).

Biaya-biaya tambahan yang tidak diperlukan karena persed.aan yang terla,u besar(keiebthan persed.aan) yam, menmgka.nya b.aya pcny.mpanan se„a ns.ko kerusakanW- menjad. ,eb,h besar. Selam ,tu Persed,aan yang terlalu sed.k.t (kekuranganpersed,aan) mengak.batkan ter,admya kekurangan (,,,, out) karena ^ ^produk tidak dapat d.datangkan secara mendadak dan sebesar yang d.butuhkan-hmgga akan mengak.batkan pada terhent.nya penman (proses produk,)temmdanya keuntungan, dan juga keh.langan pelanggan. Pereneanaan dan

Page 16: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

pengendalian persediaan dapat diartikan sebagai upaya menentukan besamya tingkat

persediaan dan mengendalikannya secara efektifdan efisien.

Masalah scring terjadinya kelebihan dan kekurangan produk disebabkan karena

kegiatan produksi dan distribusi yang dilakukan tidak direneanakan dengan baik dan

tanpa memperhatikan data permintaan masa lalu melainkan hanya berdasarkan intuisi

(Garszde, 2001). Untuk mengendalikan persediaan agar dalam pendistribusiannya

teratur dan terkoordmasi dengan baik scrta memimmalkan total cost maka perlunyaperencanaan distribusi produk.

Distribution Requirement planning merupakan aplikasi dan angka logika

Material Requirement Planning (MRP). Persediaan Bill of Material (BOM) pada

MRP diganti dengan Bill of Distribution (BOD) pada Distribution Requirement

Planning (DRP) menggunakan logika Time Phased On Point (TPOP) untuk

memerlukan pengadaan kebutuhan pada janngan (Tersine, 1994). Distribution

Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangam pengadaan persediaan

dalam suatu jarmgan distnbusi mult, eselon. Distribution Requirement Planningmengantisipasi kebutuhan mendatang dengan perencanaan pada setiap level dan

jarmgan distribusi. Metode ini dapat memprcdiksi masalah-masalah sebclum masalah

tcrsebut benar-benar terjadi serta membersihkan titik pandang terhadap jarmgandistribusi (Elsaycd et.al., 1994).

CV Roso Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi cokelat roso. Penjualan

Cokelat Roso pada awalnya hanya melalui langsung di perusahaan dengan membuka

gerai penjualan. Seraakin lama bcrkembang Cokelat Roso didistnbusikan ke

pengecer/outlet untuk mcningkatkan pcnjualan. Cokelat roso sudah didistnbusikan ke

10 pengecer/outlet. Dalam pendistribusian produk ke pengecer/outlet, perusahaan

Page 17: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

belum ada membuat suatu perencanaan d,stribus, produk periode yang akan datanguntuk d,stribus. produk dan juga pert.mbangan untuk produkst. Pada prosespendistribusian produk tidak adanya perhitungan dan pert.mbangan jumlah produkyang optimal untuk sekal. pemesanan agar tidak tcrjadi kekurangan dan keleb.han

persediaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan membuat suatu perencanaan distnbus,

produk agar pendistribusian produk menjadi teratur, pengendalian persediaan, jumlahproduk sekali pemesanan yang optimal, waktu pemesanan yang tepat, danmeminimalkan total cost distribusi produk cokelat roso.

Dalam penelitian ini akan menggunakan Distribution Requirement Planning(DRP) untuk perencanaan distribusi produk dan pengendalian persediaan. Hasil danDistribution Requirement Planning (DRP) akan diperolch ukuran lot sekal,pemesanan dengan teknik lot si=ing yang optimal dan waktu pemesanan yang tepat.Sehtngga penelitian mi diharapkan dapat mengatas. kekurangan dan kelebihanpersediaan serta menghasilkan perencanaan distnbus, produk yang meminimalkantotal cost distribusi produk cokelat roso.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dialas dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut :

1• Apakah teknik lot sizing yang digunakan untuk meminimalkan total cost?

2. Bcrapa jumlah produk untuk setiap kali pemesanan dan kapan rencana pengirimanpesanan masing-masing pengecer/outlet untuk penjualan 3bulan mendatane?

Page 18: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

3. Berapa jumlah produk yang harus disediakan perusahaan (pusat distnbusi) dan

kapan rencana pengiriman pesanan oleh penisahaan (pusat distribusi) untuk semua

pengecer/outlet selama penjualan 3 bulan mendatan*?

1.3 Batasan Masalah

Agar pennasalahan lidak menyimpang dan tujuan semula serta untuk menjaga

agar analisis yang dilakukan lebih teratur, maka dilakukan pembatasan masalah padapenelitian ini, sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di CV. Roso Indonesia Yogyakarta.

2. Data penjualan yang digunakan adalah data penjualan 14 minggu dan 16 minggusebelumnya.

3. Peramalan penjualan dilakukan untuk 3bulan selanjutnya.

4. Peramalan yang dilakukan hanya 4 outlet dan peramalan penjualan 6 outlet

dilakukan dengan prediksi penisahaan.

5. Teknik lot sizing yang digunakan adalah Lot For Lot, Economic Order Quantity

(EOQ), Least Total Cost (LTC), Part Period Balancing (PPB), Period Order

Quantity (POQ), dan Fixed Period Requirement. (FPR).

6. Pcramalan menggunakan software WinQSB menggunakan kriteria kesalahan

dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

7. Jarak transportasi antara penisahaan dengan pengecer/outlet tidak diperhatikan.

Page 19: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1- Menentukan teknik lot sizing yang digunakan untuk meminimalkan total cost.

2. Menentukan jumlah produk untuk setiap kali pemesanan dan waktu rencana

pengiriman pesanan masing-masing pengecer/outlet untuk penjualan 3 bulanmendatang?

3. Menentukan jumlah produk yang disediakan perusahaan (pusat distribusi) danwaktu rencana pengiriman pesanan oleh perusahaan (pusat distnbusi) untuk semuapengecer/outlet penjualan selama 3bulan mendatang?

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Perencanaan distnbusi produk yang teratur sehingga tidak tcrjadi kekuranganpersediaan dan kelebihan persediaan.

2. Total cost distribus. produk yang rendah sehingga akan menaikkan keuntun«aan.

1.6 Sistematika Penulisan

Selanjutnya untuk lebih terstmkturnya penulisan tugas akhir ini, maka selanjutnyadisusun sebagai berikut:

Page 20: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB IPENDAHULUAN

Bab im berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian dan sistcmaiika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab mi memuat mformasi hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengrpenelitian yang akan dilakukan dan teori-teori pendukung yang berhubungan deng

an

jan

penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab mi berisi tempat dan objck penelitian, data-data yang diperiukan, carapengambilan data, pengolahan data dan analisis data serta diagram alir penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab mi mcnguraikan tentang pengambilan data, pengolahan data, tabel-tabei, dangambar-gambar.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini bensi mformasi tentang pembahasan hasil penelitian, kesuaian dengan latarbelakang masalah, rumusan dan tujuan penelitian yang mengarahkan kepadakesimpulan dari hasil penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab im merupakan bab terakhir yang bens, kcsimpulan yang diperolch dan anahsa

pemecahan masalah maupun hasil pengumpulan data serta saran.

Page 21: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB IF

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Prawirosentono (1997) persediaan adalah kekayaan yang terdapa, dalamperusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan bakuW material), barangsetengah jad, (Work in process), dan barang jadi (finished good). Kebutuhan akansistem pengendalian persediaan pada dasamya muncu. karena adanya permasalahanyang mungkin dihadap, oleh perusahaan berupa terjadmya kelebihan atau kekuranganpersediaan (Sutarman, 2003). Jika perusahaan mengalam, kelebihan persediaan makadapat merugikan, karena menyebabkan terhentinya perputaran uang atau modal danmunculnya biaya-biaya tambahan yang tidak diperiukan. Jika perusahaan kekuranganpersediaan, maka perusahaan tidak dapa, memenuhi permintaan dalam jumlah besar,sehingga untuk dapa, memenuhi permintaan konsumen, perusahaan harus memesanbarang lebih sering, yang berart, akan menmgkatkan biaya pemesananan (Emawatidan Sunarsih, 2008).

Masalah senng terjadmya kelebihan dan kekurangan produk discbabkan karenakegiatan produks, dan distnbusi yang dilakukan tidak direncanakan dengan baik dantanpa memperhatikan data permintaan masa lalu melainkan hanya berdasarkan mtuis,(Garside, 200,). Diharapkan dengan arfanya perencanaan dan penjadwa]an ^.^

distnbus, yang baik, keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akanmenjadi lebih optimal, k.nerja penjualan meningkat dalam memenuhi order dengan

Page 22: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

tepat waktu dan tepat jumlah sehingga b,aya distnbus, dapa, d,,ekan semimmummungkin (Abdillah, 2009).

Distribusi Requirement Planning sangat berperan baik untuk sistem distnbusimanufaktur yang integrasi maupun sistem, distribusi murm. Dengan kebutuhannyapersediaan tune phasing pada tiap level janngan distribusi. DRP mcmilikikemampuan untuk mcmprediksi suatu problem benar-benar lerjadi. Untuk organisas,manufaktur yang memproduks, untuk memenuhi persediaan serta untuk dyual melaluijanngan d,s,ribus,„ya send.n dapa. dilakukan in.egras, s,s,em denganmengkombinasikan DRP dan MRP (Tersine, 1994).

Menurut Tersine (1994) kcuntungan yang didapa, dan penerapan metode DRP adalahsebagai berikut:

1. Dapat dikenali saling ketergantungan persediaan distribusi dan manufaktur2- Sebuah janngan distribusi yang lengkap dapat disusun, yang membenkan

gambaran yang jelas dari atas maupun dan bawah janngan.

3- DRPmenyusun kerangka kerja untuk pengendalian logist.k total dari distribusike manufaktur untuk pcmbelian.

4. DRP menyediakan masukan untuk perencanaan penjadwalan distnbusi darisumberpenawaran ke titik distribusi

Beberapa penelitian terkait dengan Distribution Requirement Planning (DRP) yangpernah dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Abdillah (2009)tentang Perencanaan dan Penjadwalan Ak.iv.tas Distribusi Hasil penkanan denganMenggunakan Distribution Requirement Pianmng (DRP). Tujuan penelitian iniadalah untuk merencanakan penjadwalan aktiv.tas pendistribusian produk supaya

Page 23: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

terkoordmas, dengan baik yang tenkat dengan biaya distribusi yang minimal denganjumlah pengmman yang optimal. Penelitian lam yang terkait adalah yang dilakukanoleh Garside (2001) tentang Peraneangan Sistem Informas, Manajemen Unmk

Distribution Requirement Planning (DRP). Tujuan penelitian ini adalah Untuk

membuat jadwal distnbusi pengiriman rokok dari gudang menuju distributor. Agarpenerapan metode DRP tersebut efektif maka akan dirancang suatu sistem mformasi

berbasis komputer untuk Distribution Requirement Planning, sehingga tidak terjadilost sales.

Penelitian lain adalah yang dilakukan oleh Enns dan Suwanraji (2001) tentangDistribution Planning and Control: An Experimental Comparison of DRP and Order

Point Replenishment Strategies. Tujuan penelitian mi adalah mengkaj, kincrja dalam

jaringan yang melibatkan manufaktur, distnbusi dan fasilitas ntel. Beberapa produkdengan nonstasioner permintaan dipertimbangkan. Hasil simulasi yang digunakandalam mcngidcntifikasi kekuatan dan kinerja karakteristik dan setiap strategi.Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dedi (2010) yaitu Optimas. pendistribusian

produk dengan menggunakan Distribution Requirement Planning berdasarkan mlai

scrap factor dan bulbrhip effect di Ph.a Deva Slcman- Yogyakarta. Pada penelitian im

hanya meneliti sebagian keeil outlet tempat pcnjualan produk. Perencanaan distribusi

produk hanya unmk masing-masing outlet dan tidak secara keseluruhan yaitu pusatdistnbusi perusahaan. Pada penelitian ini juga mempertimbangkan nilai scrap factor.Teknik lot sizing yang digunakan hanya 2teknik lot sizing.

Pada penelitian ini perencanaan disttribusi produk dengan menggunakanDistribution Requirement Planning (DRP). Jumlah pengecer/outlet penelitian adalah

semua pengecer/outlet tempat penjualan cokelat roso sehingga hasilnya merupakan

Page 24: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

total kebutuhan produk yang hanis disediakan penisahaan dan waktu pemesanantepat untuk penjualan beberapa penode yang akan datang. Jumlah kcbumhan tersebut•*. menjad, masukan untuk bagian produksi yang akan memproduksi cokelat roso-mule produk konsmyas,. Penehtian yang dilakukan im dengan mengambil semuapengecer/outle, dan semua produk yang d.has.lkan agar total cost d.stribusi produkcokdat roso unmk keseluruhan dapat d.ketahui. Kcmud.an pada penelit.an ,„, tidaknil* >crapfactor karena produk t.dak terlahl mudah rusak dan waktu expired selama6bulan. Teknik lot stz,„g yang digunakan yaitu Pot For Lot, Economic OrderEntity (EOQ), Feast Total Cost (LTC), Part Penod Balancing (PPB), Pertod OrderQuantity (POQ), dan Fixed Period Requirement (FPR).

2.1 Persediaan

Persediaan mempakan sejumlah bahan-bahan, part yang disediakan dan bahan-bahan da.am proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, sertabarang-barang jadi/produk yang disediakan untuk memenuh, permmtaan darikomponen atau laugganan setiap waktu. Pada dasamya persediaan mempermudah atau-mperlanear jalannya opcrasi perusahaan pabnk yang harus dilakukan secaraberturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta selanjutnya menyampa.kanPada pelanggan atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk d.has.lkanpada tempat yang jauh dan pelanggan dan/atau sumber bahan mentah. Dengan adanyaPersediaan, produks, tidak perlu dilakukan khusus buat konsums,, atau sebalikuya.dak perlu konsums, didesak supaya sesua, dengan kepentingan produks, (Assaun

10

yang

Page 25: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

11

Menurut Assaun (1993) adapun alasan d.perlakukannya persediaan oleh suatuperusahaah adalah karena :

1. Dibutuhkan waktu untuk menyelcsaikan operas, produks, unmk mcmindahkanproduk dan suatu tingkat ke tingka. proses yang la.n, yang disebu, persediaandalam proses dan pemindahan.

2. Alasan organisasi, unmk memungkinkan satu unit atau bagian membuat jadwaloperasmya secara bebas, tidak tergantung dengan yang lamnya.

Persediaan yang tcrdapa, da.am perusahaan dapat dibedakan menunit beberapacara. Dilihat dan fungsmya, persediaan dapat dibedakan atas :

1• Batch Stock atau lot stze inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kitamembeli atau membuat bahan-bahan/barang-barang dalam jumlah yg lebihbesar dari pada jumlah yang dibutuhkan pada saa, ,tu. Jadi dalam hal mipembelian atau pembuatan yang dilakukan unmk jumlah besar, sedangpenggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadmya pcrsed.aankarena pengadaan bahan/barang yang dilakukan leb.h banyak daripada yangdibutuhkan

2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapiiluktuas, permintaan konsumen yang tidak dapa. diramalkan. Dalam hal miperusahaan mengadakan persediaan unmk dapa, memenuhi permintaankonsumen, apab.la tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang t.dakberaturan atau tidak tetap dan fluktuas, permmtaan tidak dapat diramalkanlebih dahulu. Jadi apabila terdapa, fluktuasi permintaan yang sangat besar,maka persediaan ,n, (fluctuation stock) dibutuhkan sangat besar pula untukmcnjaga kemungkinan naik tumnnya permintaan tersebut.

Page 26: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

12

3. Anticipation Stock ya.tu persediaan yang diadakan unmk menghadapi fluktuas,permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapatdalam satu tahun dan unmk menghadapi penggunaan atau penjualanpermintaan yang meningkat. Disamping im anticipation stock dimaksudBnpula untuk menjaga kemungkinan sukamya diperolch bahan-bahan sehinggatidak menganggu jalannya produk atau menghindan kemaeclan produksi.

Biaya dalam sistem persediaan secara umum dapa, diklasifikasikan sebagai benkut:

1. Biaya pembelian {Purchasing Cost)

Biaya pembelian (purchase cost) dan suatu item adalah harga pembelian setiap"nit item jika item tersebut berasal dan sumber-sumber eksternal, atau biayaproduksi per unit bila item tersebut berasa, dan internal perusahaan ataudiproduksi sendin oleh perusahaan.

2. Biaya pengadaan {Procurement Cost)

Biaya pengadaan dibedakan atas 2jen.s sesua. asal-usul barang, yaitu biayapemesanan (Ordering Cost) bila barang yang d.perlukan diperoleh dan pihakluar (supplier) dan biaya pembuatan (setup cost) bila barang diperoleh denganproduksi sendiri.

a. Biaya pemesanan (Ordering Cost) adalah semua pengeluaran yang timbuluntuk mendatangkan barang dan luar. Biaya in, pada umumnya meliputipemrosesan pesanan, biaya ekspedisi, biaya te.epon, biaya admimstrasi,biaya pengepakan, biaya pemmbangan, biaya inspeksi, biaya pengirimanke gudang dan Iain-lain.

b. Biaya pembuatan (Setup Cost) adalah semua pengeluaran yangditimbulkan untuk pers.apan memproduksi barang. Biaya ini b.asanya

Page 27: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

13

timbul didalam pabnk, yang meliput, biaya menyetel mesin, biayamempcrsiapkan gambar bcnda kerja dan sebagainya.

3. Biaya penyimpanan {Carrying Cost)

Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul ak.bat disimpannya suatu item.Biaya penyimpanan terdiri atas biaya-b.aya yang bervariasi secara langsungdengan kuan,,,as persediaan. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biayapenyimpanan adalah sebagai berikut:

a- Biaya Modal (Cos, Of Capital). Adanya penumpukan barang dalampersediaan sama artmya dengan penumpukan modal yang menyebabkanpeluang untuk investasi la.nnya berkurang. Modal ini dapat diukur denganbesamya suku bunga bank, oleh karena ,,u biaya yang disebabkan olehkarena memihki haras diperhilungkan dalam biaya s,stem persediaan.

b. Biaya gudang adalah biaya yang d.keluarkan untuk tempat/gudangpenyimpanan barang. Apabila gudang yang digunakan adalah sewa, maka

biayanya dapat berupa b,aya sewa dan apabila gudang adalah mihk send.n,maka biayanya merapakan biaya depresiasi.

c Biaya keusangan/kadaluwarsa (Obselent Cost). Penyimpanan barangdalam waktu yang relatif lama dapa, berakibat menumn/merosotnya mlaibarang, hal ini dapat disebabkan oleh adanya perubahan teknologi, modeldan tren konsumen.

d. Biaya kehilangan (loss cos,) dan biaya kerusakan (detertotion).Penyimpanan barang dapat mengakibatkan kerusakan dan penyusulankarena beratnya dapa, berkurang atau jumlahnya berkurang karenakehilangan.

Page 28: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

14

e. Biaya asuransi (insurance cost). Ak.bat lain dalam penyimpananpersediaan adalah bahaya yang tidak dapat dikendalikan sepert, beneanaalam, kebakarandan Iain-lain.

f. Biaya admimstrasi dan pemindahan mcrupakan biaya yang dikeluarkanuntuk adiministrasi persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan,penenmaan barang, maupun penyimpanannya, dan biaya untuk

memindahkan dan dan ke tcmpa, penyimpanan termasuk biaya tenagakerja dan material handling.

4. Biaya kekurangan persediaan (Shortage Cost)

Dan semua biaya-biaya yang berhubungan dengan tingkat percdiaan, biayakekurangan bahan (Stockout Cos,) adalah yang paling su.it diperk.rakan. Biayaini timbul bilamana persediaan tidak meneukupi permintaan produk ataukebutuhan bahan. Biaya-biaya yang termasuk b.aya kekurangan persediaanadalah biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan langganan, biayapemesanan khusus, biaya terganggunya proses produksi, biaya tambahanpengeluaran tambahan kegiatan manjenal dan sebagainya.

5. Biaya sistemik

Selain biaya-b.aya disebu, di atas yang biasanya bersifat rutin, maka adaongkos lain yang disebu, biaya sistemik. B.aya ,n, meliput, biaya peraneangandan perencanaan sistem persediaan serta ongkos-ongkos unmk mengadakanperalatan serta melatih tenaga yang digunakan unmk mengoperasikan sistem.

Page 29: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

15

2.2 Sistem Distribusi Banyak Eselon

Pada sistem in, terdapat satu atau lebih tempat penyimpanan antara pabnk sampaigudang. Menurut Nasution (2006) ada beberapa alasan mcngapa sua,,, perusahaanmenerapkan sistem seperti ini, yaitu:

1. Perusahaan customer akan lebih eepat bisa d.penuhi bila gudang diusahakansedeka, mungkin dengan lokasi customer.

2. Ongkos ongkos transportas, akan lebih hema, karena jarak pengangkutan akanbisa dipersingkat.

3. Customer lebih yakin akan mendapatkan apa yang dnnginkan pada toko ataugudang distnbus, yang lebih dekat dibandingkan apabila dia haras pergi kepusat distribusi yang jauh letaknya.

Gudang-gudang cabang biasanya menyimpan produk akhir maupun suku cadang.Gudang cabang mi senng dikenal dengan pusat distnbusi (DC) dan gudang yangmelayani sejumlah gudang regional disebu, Regional Distribution Center (RDC).Sistem distnbus, dengan 2eselon yakn, produk dibuat di pabrik, disimpan padagudang pusa, pemasok dan pusat-pusat distnbusi dipasok dan gudang pusat ,n„.Pesanan customer akan masuk dan dipenuhi dan tiap-tiap pusat distnbusi.

Page 30: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Pabrik

— T

Warehouse Center (WC)

j Distribution Centre 1 ' I Distribution Centre 2

Gambar 2.1 Sistem Distribusi 2 Eselon

16

Distribution Centre 3

Sistem distnbusi 3eselon mi p.hak pembuat (pabrik) memiliki toko-toko ceeran(retail stores). Barang-barang yang dibuat di pabrik disimpan pada gudang pusa,pemasok. Gudang saa, in memasok pusat-pusat distnbusi dan setiap pusa, distnbusiakan melayani toko-toko eceran.

Page 31: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

17

Pabrik

WarehouseCenter (WC) j

Distribution Centre I j ' Distribution Centre 2 j Distribution Centre 3

Retail 1 j Retail 2 I Retail 3 ' Retail 4 j j Retail 5 ' Retail 6 i ! Retail 7 I i Retail 8 Retail 9

Gambar 2.2 Sistem Distribusi 3 Eselon

Banyak variasi yang bisa dibuat dalam merancang sistem distribusi. Misalnya

dengan menggunakan pusat distribusi metropolitan. Toko-toko pada sistem ini

memamerkan produk-produk yang akan ditawarkan. Para konsumen akan datang

secara langsung ke toko ini. Bila ada pesanan maka toko akan mengirimkan berita kc

pusat distnbusi dan barang yang dipesan akan langsung dikinmkan dan pusat

distribusi (Nasution, 2006).

Pada sistem yang Iain mungkin juga perusahaan mengirimkan produk-produk

yang belum dikcmas ke pusat distnbusi. Kemasan ini akan dibeli secara desentralisai

oleh masing-masing pusat distnbusi dan pemasok lokal. Bebcrapa pengerjaan akhir

kadang-kadang juga dilakukan pada pusat distribusi (Nasution, 2006).

Page 32: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

18

2.3 JVIanajemen Distribusi

Manajemcn persediaan logistik meliput, kegiatan memperoleh material

(pengadaan), metmndahkan material melalui lingkungan manufaktur (manufakturproduk) dan distnbusi. Logistik dapat dikelompokan sebagai berikut;

1. Perencanaan kebutuhan distribusi {Distribution Requirements Planning)Serangkaian kegiatan untuk memenuhi pelanggan serta menerima danmenyimpan barang dengan biaya serendah mungkin.

2. Perencanaan sumbcr daya distnbusi {Distribution Resource Planning)Melaujutkan perencanaan kebutuhan distnbusi ke arah perencanaan sumber dayapcnting yang terkandung dalam sistem distribusi yaitu ruang gudang, tenagakerja, dan biaya angkutan.

3. Persediaan distnbusi meliputi semua persediaan di manapun dalam sistemdistribusi.

Obyck dan manajemcn distnbus, adalah menempatkan persediaan pada waktu dan

tempat yang tepat dengan biaya yang sesuai. Dengan kata lain, obyck manajemen

adalah mcncapa, tingkat yang diinginkan oleh konsumen. Suatu penisahaanmemutuskan untuk mendistnbusikan produknya dengan mempcrt.mbangkan beberapahal berikut ini :

1. Fasilitas

2. Transportasi

3. Modal yang ditanam pada perusahaan

4. Frckuensi kehilangan penjualan

5. Komunikasi dan pemrosesan kata

Page 33: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

19

Strategi dan keb.jakan perusahaan adalah bagian yang tenntegras, denganperusahaan yang meneakup semua area fungsional sepert, pemasaran, teknologi,keuangan dan manufaktur. Pada sistem DRP telah dijelaskan berkaitan erat denganpcnyaluran fisik atau distribusi fisik ^nstcal distribution) yang tepat. D.stnbus, fisikmempunyai sua, meneakup perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan arns bahandan produk final dan lempa, asa, ke ,empa, pemaka, unmk memenuhi kebutuhanpelanggan dengan memperoleh keuntungan. Sedangkan tujuaunya adalah membawa

mungkin. Tak ada sistem distribusi fsik yang bisa secara serentak memngkatkanpelayanan kepada pelanggan dan mengurangi sebanyak mungkin biaya distnbusi.Pelayanan yang maks.ma, kepada pembel, beram barang banyak, angkutan maha, danbanyak gudang yang scmuanya menambah biaya distribusi.

Sistem distribusi itu sendin, secara bebas dapat dik.asifikas.kan menjadi dua, ya,tu:1• Sistem Tarik {Pull System)

Prinsip dan sistem im adalah setiap pusa, distribusi mcngclola persediaanproduk yang dimilikinya. Persediaan berada d, gudang pusat atau d, pusatproduksi. Setiap pusa, dis,r,bus, pada tingkat yang lebih rendah menghitungkebutuhan dan kemud.an memesan kepada pusat distribusi pada tingkat yanglebih tingg,. Dengan demikian produk ditank dan pabnk melalui stmkturjanngan distribusi, dipesan melalui pesanan peng.sian kembali dan lokasi stokyang secara langsnng memasok kebutuhan pelanggan. Model-modelpcrseduian termasuk dalam sistem tarik ini adalah:

a- Sistem titik pemesanan kembali (Re-Order Point) merupakan can,pemesanan yang dilakukan bi.a persediaan yang ada telah mencapai titik

Page 34: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

tertentu. Pusat distnbusi pada tingkat yang lebih rendah menghitung

kebutuhannya dan kemudian memesan pada pusat distribusi yang lebih

tinggi apabila persediaan telah mencapai litik pemesanan kembali atau Re-

Order Point (ROP). Gudang cabang meminta barang ke gudang pusat bila

jumlah persediaan di gudang cabang mencapai jumlah Tertentu (gudang

pusat menyimpan banyak inventory). Order point didasarkan kepada

demand normal selama lead time ditambah safety stock.

b. Sistem pemesanan secara penodik {periodic review system) merupakan

salah satu pemesanan dengan interval waktu anlara pemesanan tetap,

misalnya mingguan, bulanan atau tahunan. Jumlah pemesanan bervanasi

tergantung pada permintaan, sehingga tidak mempcrhatikan kondisi

persediaan yang ada. Fixed order interval dan gudang cabang, safety stock

di gudang cabang lebih banyak karena adanya jluktuasi demand padaperiodc yangfixed.

c. Sistem titik pemesanan ganda

Pada sistem ini gudang pusat menerima laporan kapan persediaan gudang

daerah mencapai titik pemesanan kembali ditambah permintaan nonnalselama waktu tcnggang.

d. Sistem pengganti penjualan {the sales replacement svstem)

Pada sistem ini gudang menentukan persediaan setiap item secara periodik

berdasarkan permintaan lokal. Setiap produk terjual dilaporkan ke gudang

pusat. Gudang pusat mengirim barang ke gudang cabang sejumlah yangterjual.

Page 35: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

21

2. Sistem Dorong {Push System)

Sistem ini mendorong persediaan dari pabrik pusat ke gudang. Keputusan

penambahan kembali persediaan dilakukan di pabrik. Keuntungan dari sistem

dorong adalah tercapainya skala ekonorms oleh satu sumber pusat, seperti

pabrik. Kcrugiannya adalah kurang fleksibel dalam menanggapi kebutuhan

pelanggan lokal. Menentukan kebutuhan total (gudang-gudang dan penjualan

langsung), persediaan yang ada di gudang pusat dan cabang, barang dalam

perjalanan dan rencana penerimaan dari sumber (pabrik atau pemasok).

Menentukan jumlah yang tersedia untuk setiap gudang dan penjualan

langsung, dimana gudang pusat menentukan apa yang akan dikirim {to push)ke gudang cabang.

Sistem dorong yang paling umum adalah perencanaan kebutuhan distribusi

{Distribution Requirement Planning/DRP). Seperti halnya proses MRP, DRP

menggunakan teknik titik pemesanan kembali berbasis waktu untuk

mencerminkan pennintaan dan rencana pesan yang akan datang di semua

tingkatan sistem distribusi. Perencanaan dan pengendalian persediaan

distnbusi dengan sistem dorong, titik kendali pusat seperti pabrik menetapkan

jumlah persediaan yang akan ditenma setiap pusat distribusi (Fogarty et.al,1992).

2.4 Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Persediaan produk oleh banyak penisahaan dianggap sangat perlu, hal

dikarenakan adanya fluktuasi permintaan sehingga menyebabkan kehilang

penjualan. Salah satu cara yang dapat menyelesaikan masalah pengendalian

ini

*an

Page 36: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

11

persediaan adalah perencanaan kebutuhan distnbus, atau biasa dikenal denganDistribution Requirement Planning (DRP). Dalam hal ,m DRP menyediakaninformasi yang dibutuhkan distribusi dan manajemen manufaktur untukmengefektifkan alokas, persediaan dan kapasitas produks, sehingga pelayanankonsumen dapa, ditingkatkan dan investasi persediaan (biaya penyimpananpersediaan) dapat dikurangi.

Sistem DRP dimaksudkan unmk mcngaitkan proses produksi (atau tingkatpeluang penjualan dan persediaan) kepada tmgkatan persediaan yang lain, kemudianturun dalam saluran distribusi. Konsep DRP merupakan tumnan dan konsep sistemMRP yang diterapkan unmk permasalahan distnbusi, dimana perhitungan-perhitungandalam DRP juga menggunakan metode perhitungan Time Phased sebagaimana MRP(untuk manufaktur). Penggunaan DRP im dapat dilakukan tanpa harusmemperhitungkan sampai tahap manufaktumya.

Proses DRP mcmerlukan hasil ramalan, permintaan konsumen, persediaan yangada, barang yang sedang dalam perjalanan, rencana pengangkutan, dan luas lantaigudang. DRP adalah metode penanganan matenal dalam distribusi multi eselon. DRPmempunya, logika sama dengan Material Requirement Planning (MRP), dimana BillofMaterial diganti oleh Bill ofDistribution (DRP).

DRP terdiri dan netting, explosion, time phasing, lotting, dan time bucket padaDRP mirip seperti pada MRP. Namun demikian konsep DRP mi dapa, digabungkandengan konsep MRP untuk tahap manufaktumya. Di mana keluaran (hasil akh,r)kebutuhan dan sistem distnbusi seeara keseluruhan, yang tercermin pada kebutuhanproduk dan pusat distnbus. (Centra, Distribution Center) akan menjadi masukan,yaitu bcrupa MPS, kepada sistem MRP yang digunakan oleh sistem manufaktumya.

Page 37: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

23

Kunci keberhasilan sistem DRP ini tcrletak pada kemampuan perusahaan untuk

melakukan peramalan yang akurat terhadap kebutuhan barang dagangan (yang

mempunyai kebutuhan independen), penentuan lead time yang tepat dari pusat

distribusi, dan penentuan jumlah barang yang dipesan sebagai rencana kebutuhan di

masa datang, pada akhimya akan menekan persediaan barang dagangan secara total

dan menjaga tingkat service level dari jaringan distribusi secara menyelumh.

1. Struktur Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Konsep DRP (Distribution Requirement Planning) mengikuti konsep MRP

(Material Requirement. Planning) sehingga perhitungannya pun analog same

dengan perhitungan MRP. Hubungan ketergantungan antara setiap mata rantai

distribusi bersifat hirarkis, dimana jadwal induk pengadaan barang tidak hanyi

mensyaratkan adanya pasokan dari setiap titik distnbusi tetapi juga

memperhitungkan waktu tenggang untuk semua titik distribusi tersebut.

2. Tahapan Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Tahapan perencanaan kebutuhan distribusi adalah :

a. Tahap pcramalan penjualan

Pada tahap ini perusahaan mencoba untuk meramalkan atau memprediksi

rencana penjualan di setiap pengecer untuk bcberapa periode mendatang

dengan menggunakan metode peramalan.

b. Tahap penentuan rencana induk penjualan

Pada tahap ini penisahaan membuat rencana induk penjualan untuk

bcberapa periode tertentu misalnya mingguan, dimana setiap pcnode telah

diketahui berapa produk yang akan dijual.

a

a

Page 38: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

24

e. Tahap rencana pemcnuhan kebutuhan

Pada tahap in, ditentukan kapan barang dagangan yang dibutuhkan harusdisiapkan dan berapa banyaknya.

d. Tahap rencana pemesanan

Pada tahap in, distributor akan memesan kebutuhan sesua, dengankebutuhannya kepada produsen.

2.5 Proscdur Perhitungan DRP

Perhitungan perencanaan kebutuhan distnbus, dimulai dari peramalan permintaanimgkat pengecer, dari has,, peramalan penjualan yang diperoleh kemudian d,hi,un„kebutuhan bersih un,uk tingkat pengecer d.mana kebutuhan bersih ,„, akan menjadiPlanned Order Release, sampai penentuan perencanaan pesanan dikirim. PlannedOrder Release adalah selisih hasi, peramalan dengan persediaan ditangan periodesebelumnya. Planned oder release pada tingkat pengecer akan menjadi kebutuhankotor pada tingkat distnbusi d.atasnya (Tersine, 1994). Menuru, Vollman (1994)-tuk menyclesaikan perhitungan tersebu, langkah - langkah yang pcrlu dilakukaiiadalah:

1. Menentukan kebutuhan bers.h adalah selisih kebutuhan kotor denganpersediaan yang ada di tangan.

2. Menentukan jumlah pesanan (ukuran lot).

3- Penentuan jumlah pesanan pada setiap jaringan distribusi, didasarkan padaKebutuhan bersih. Sistem penentuan jumlah pesanan yang dapat digunakanantara Iain LFL, EOQ dan FOQ.

Page 39: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

25

4. Menentukan Bill ofDistribution (BOD) dan kebutuhan kotor di setiap janngandistnbusi BOD ditentukan berdasarkan struktur jaringan distnbusi, sedangkankebutuhan kotor untuk setiap janngan distnbus, ditentukan berdasarkanPlanned Order Release janngan distribusi.

5. Menentukan tanggal pemesanan adalah dengan menentukan saat yang tepatuntuk melakukan pemesanan, dipengaruh, oleh rencana penerimaan (PlannedOrder Receipt) dan tenggang waktu pemesanan kembali (lead time).Perhitungan perencanaan kebutuhan distribusi dimulai dan peramalanpermintaan kemudian dihitung kebutuhan bersih, sampai penentuanperencanaan pesanan dikirim.

kogika dasar DRP adalah:

1- Dan hasil ramalan di gudang cabang dihitung net requirement (NR) dengancara:

NR terjadi bila tingkat stock (TS) lebih keel dari safety stockFS = Scheduled receipts + POH - GR

2. Dan perhitungan pada no Idiperoleh,/™,*, order receipts untuk memenuhiNR pada periode yang bersangkutan.

3- Langkah 2di atas akan menentukan saat planned order release (han/saa,penginman) dengan menggunakan infonnasi lead time.

4. Projected on hand pada akhir setiap periode dapat dihitung dengan rumusanPOH, =(POHt, +Scheduled Recetpts +Planned order release) -GR

5. Planned order release akan menjadi OR pada periode yang sama unmk pusa,pengiriman (level gudang lebih tinggi).

Page 40: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

26

2.6 Asumsi Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Menurut Fogarty (199,), asums, yang dapat digunakan dalam mcngoperas.kanmetode perencanaan kebutuhan produk adalah sebagai berikut:

•• Mcngetahu, lama waktu pemesanan (lead time) unmk setiap mata rantaidistribusi.

b- Jumlah persediaan, persediaan pada setiap mata ranta, harus selalu dikoniro,dalam an, setiap transaksi yang terjadi harus selalu dacatat karena dapatmenyebabkan perubahan pada jumlah persediaan.

c Pada saat penjualan berjalan, semua barang dagangan harus tersedia.d. Pengadaan dan pemaka.an persediaan bers.fat dtskrtt artmya pengadaan barang

mampu memenuhi rencana penjualan pada periode penjualan.

2.7 Masukan Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Menuru, Tersine (1994), masukan unmk kebutuhan distnbus. antara lain:

a. Catalan Persediaan

Catatan persediaan merupakan catatan mengena, .nfonnasi tentang persediaanyang dimiliki, lead time, rencana kedalangan barang, ukur,

an pemesanan dan

sebagainya. Catatan persediaan haras selalu diperbahaarm scsuai dengan

kondtsi persediaan, selumh transaksi yang terjadi harus dieatat karena dapatmenyebabkan perabahan stams persediaan.

b. Struktur Jaringan Pemasaran

Struktur jaringan pemasaran merupakan gambaran tentang kondis, jannganusaha cceran. Dan struktur jaringan pemasaran in, dapat diketahui berapa

Page 41: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

27

banyak pengecer dan sub distributor yang d.miliki, tingkatan dan hubunganketcrkaitan antara pengecer, sub distributor dan distributor,

c. Rencana Induk Penjualan

Rencana induk pcnjualan merupakan pemyataan tentang berapa banyak barangyang akan dijual dalam satu periode. Penentuan penjualan didasarkan padahasil peramalan yang telah dilakukan.

2.8 Proses Perencanaan Kebutuhan Distribusi

Analognya perhitimgan DRP dengan MRP menyebabkan samanya langkah-•angkah perhitimgan dan asums, yang digunakan d, aniara keduanya. Seeara gansbesar proses perhitimgan DRP menurut Vollman (1994), ada,ah sebagai berikut:

•• Perbimngan Kebutuhan Bersih (Uetitng) merupakan proses perhitungankebutuhan bers.h (net requirement) yang besarnya merupakan selisih antarakebumhan kotor (gross requirement, dengan jadwa, penermiaan barana(Planned reee.pts) dan persediaan awa, yang tersed.a (beginning ,„VentofyJ.Data yang dibutuhkan dalam perhitungan kebutuhan bersih adalah:1• Kebumhan kolor unmk setiap periode

2. Persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan

3. Rencana penerimaan unmk setiap periode perencanaan

*umus yang berhubungan dengan proses ncting in, d.jelaskan sebaga,berikut:

POHT - (On-Hand)T-l - (GRT-1) +(SR)T-l

(NR)T = (GR)T~(SR)T-POHT

Keterangan:

Page 42: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

28

POHT =Planned on-hand (persediaan ditangan) pada periode T

CRT =Gross requirement (kebutuhan kotor) pada penode T

SRT =Schedule receipt (jadwal kedatangan) pada penode T

NRT =Net requirement (kebutuhan bersih) pada periode T

Kebutuhan bersih (net requirement) akan ditujukan sebagai n.lai positif yangsesuai dengan pertambahan negatif dari persediaan di tangan dalam penodeyang sama. Apabila lot sizing dipakai, kebutuhan bersih adalah prediksi

kekurangan matenal, sehingga per,u dimasukkan dalam perhitungan rencanapenerimaan pesanan (planned order receipt) dan tidak hanya menghitungkenaikan dalam nila, negatif yang ditunjukkan dalam bans persediaan ditangan.

b. Lotting

Lotting merupakan proses unmk menentukan besarnya pesanan di setiapmata rantai berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dan proses nettingTerdapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot.

e. Offsetting

Offsetting merapakan proses yang bertujuan untuk menentukan saat yam,tepat untuk merencanakan pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan

bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saa, awaltersedianya kebutuhan bersih yang dnngmkan dengan lead time yangdibutuhkan.

d. Explosion.

Proses explosion merapakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuktingkat mata rantai d, bawahnya (sub distributor, distributor) yang didasarkan

Page 43: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

29

atas rencana pemesanan. Dalam proses im struktur jarmgan inilah proses

explosion akan berjalan dan dapat menentukan ke arah mata rantai manaharusdilakukan explosion.

2.9 Peramalan

2.9.1 Konsep Dasar Peramalan

Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu bcsaran, misalnya permintaanterhadap satu atau bcberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekanyapcramalan hanya merapakan suatu perkiraan (guess), tetapi dengan menggunakanteknik-teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan

dapat dikatakan perkiraaan yang ilrmah (educated guess). Setiap pengambilankeputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti adaperamalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut (Assauri, 1993).

2.9.2 Tujuan Pcramalan

Tujuan peramalan dilihat dengan waktu menurut Ginting (2007) adalah sebagaiberikut:

a. Jangka pendek {Short Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dan item dijadikan produksi. Biasanyabersifat hanan ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.

b. Jangka menengah (Medium Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dan kapasitas produksi. Biasanya bersifatbulanan ataupun kuartal dan ditentukan Middle Management.

Page 44: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

30

c Jangka panjang (Long Term)

Mercncaanakan kuantitas dan wakti, dan fasilitas produks,. Biasanya bersifa,tahunan, 5tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.

2.9.3 Beberapa Sifat Hasil Peramalan

Menurut Ginting (2007) dalam membuat peramalan atau mcnerapkan suatuperamalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :

a. Ramalan pas,, mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangiketidakpastian yang akan terjad,, te.ap, tidak dapa, menghilangkanketidakpastiaan tersebut.

b- Peramalan seharusnya membenkan mformasi tentang beberapa ukurankesalahan, artinya karena pcramalan pas,, mengandung kesalahan, makaadalah penting bag, peramalan unmk mengmformasikan seberapa besarkesalahan yang mungkin terjadi.

e- Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangkapanjang. Hal mi disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengarah, permintaan relatif masih konstan sedangkan masihpanjang pcnode peramalan. maka semakin besar pula kemungkinan terjadmyaperabahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

2.9.4 Klasifikasi Teknik Peramalan

Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akanmembenkan mla, ramalan yang berbeda dan deraja, dan galat peramalan yang

Page 45: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

31

berbeda pula. Salah satu seni dalam melakukan peramalan adalah memihh model

peramalan yang terbaik yang mampu mcngidcntifikasi dan menanggapi pola aktifitashistoris dari data.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka pcramalan dapat dibedakanatas dua macam, yaitu;

a. Pcramalan kualitatif yaitu pcramalan yang didasarkan atas kwalitatif padamasa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang

mcnyusunnya. Hal penting karena hasil pcramalan tersebut ditentukan

berdasarkan pemik.ran yang bersifat intuisi. judgement atau pendapat, danpengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.

b. Peramalan kuantitttif yaitu peramalan yang didasarkan atas date kuanlitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode

yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda

akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan

dari penggunaan metode tersebut adalah baik tidaknya metode yangdipergunakan sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara

hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah

metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yangmungkin. Peramalan kuantitaif hanya dapat digunakan apabila terdapat tigakondisi yaitu adanya mformasi tentang keadaan yang lam, mformasi tersebut

dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data dan dapat diasumsikan bahwa polayang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Page 46: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

32

2.9.5 Metode Peramalan Kuanlitatif (Statistical Method)

Pada dasaniya metode peramalan kuantitaif mi dapat dibedakan atas dua bagian,yaitu:

a. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan aualisa pola hubunganantara variabel yang diperkirakan dengan vanabcl waktu, yang merapakanderet waktu atau time-series.

b. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubunganantara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yangmempenganihinya, yang bukan waktu yang d.sebut metode korelas, atau sebabakibat (causal method).

Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan seeara kauntitatif adalah

1. Defmisikan tujuan pcramalan.

2. Pembuatan diagram pencar.

3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.

4. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan.

5. Hitung kesalahan setiap metode pcramalan.

6. Pilih metode yang terbaik yaitu yang metmliki kesalahan terkecil.7. Lakukan verifikasi peramalan

2.9.6 Metode TimeSeries

Metode time series adalah metode yang dipergunakan mengana.isisserangkaian data yang berupa fungsi dan waktu. Metode mi mengasumsikan beberapa

Page 47: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

33

pola atau kombmas, pola selalu beralang sepanjang waktu dan pola dasamya dapa,dndemifikasikan semata-mata atas dasar histons dan serial itu. Dengan analisis deretwakui dapa. ditunjukkan bagannana permintaan terhadap suatu produk tertentubervariasi terhadap waktu. Sifat dan perabahan pennintaan dan tahun kc tahundirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan datang (Ginting,2007).

Analisis deret waktu didasarkan pada asumsi bahwa deret waktu tersebuttcrdiri dari komponen-komponen Trend (T), Stklus/Cycle (C), pola musimanW™(S) dan variasi acakWom (R) yarig akan menunjukkan pQ,a ^^ K()mponcn_

komponen tersebu, kemudian d.pakai sebagai dasar dalam pembuatan pecsamaanma.ema.is. Analisis deret waktu mi sangat tepa, unutk dipakai meramalkanpennintaan yang pola permintaan d, masa lalunya cukup kons,sten dalam penodewaktu yang lama sehingga pola tersebut dapat diharapkan masih akan tetap berlanju,.

Permintaan di masa lalu pada analisis deret waktu dipengaruhi oleh keempa,komponen utama T, C, S, dan R. Penjelasan tentang komponen-komponen tersebutadalah sebagai berikut:

a. 7VeHf//Keccnderungan (T)

Trend merupakan sifat dan permintaan di masa lalu terhadap waktu terjadmya,apakah permintaan tersebut cenderung naik, turun atau konstan.

Page 48: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

34

Gambar 2.3 Pola Trend

b. Siklus/Cycle (C).

Pennintaan suatu produk dapat memiliki stklus yang berulang secara penodik,biasanya lebih dari satu tahun, sehingga pola mi tidak terialu dimasukkan dalamperamalan jangka pendek. Pola in, amat berguna untuk peramalan jangkamenengah dan jangka panjang.

Gambar 2.4 Pola Siklus/Cycle

Page 49: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

35

c. Pola MusirmmJSeason (S).

Fluktuasi permintaan suatu produk dapat naik di sekitar garis trend dan biasanya

bcrulang setiap tahun. Pola mi biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, musim

libur panjang dan hari raya keagamaan yang akan berulang secara periodik setiaptahunnya.

Gambar 2.5 Pola Musiman/Season

d. Variasi Acak/Random (R),

Permintaan suatu produk dapa. mengikuti pola bcrvariasi secara acak karena

faktor-faktor adanya bencana alam, bangkrutnya penisahaan pesamg, promosi

khusus, dan kejadian-kejadian lain yang tidak tidak mempunyai pola tertentu.

Variasi acak im diperiukan dalam rangka menentukan persediaan pengaman

untuk mengantisipasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan pennintaaan.

Page 50: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

36

Gambar 2.6 Pola At <\kjRandom

Adapun metode peramalan yang termasuk model time senes (Ginting, 2007) adalahsebagai berikut:

A. Metode Penghalusan (Smoothing)

Metode smoothing digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari

data yang lalu dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu.

Ketepatan peramalan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangkapendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat. Metodesmoothing terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

I• Metode rata-rata bergerak (Moving Average), terdiri atas:

a. Single Moving Average (SMA)

Moving Average pada suatu periode merupakan peramalan unmk sam

periode ke depan dari periode rata-rata tersebut. Persoalan yang timbul

dalam penggunaan metode ini adalah dalam menentukan nilai t (periode

rata-rata). Scmakm besar nilai l maka pcramalan yang dihasilkan semakin

Page 51: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

37

menjauhi pola data. Secara matematis, minus fungsi peramalan metode ini

adalah:

Ft+i =Xt.N+i + ... + X,r| + X;N

Dimana:

X| " data pengamatan periode i

N ^ jumlah deret waktu yang digunakan

^h-i = nilai peramalan periode l+l

b. Linier Moving Average. (I.MA)

Dasar dari metode ini adalah penggunaan moving average kedua untuk

memperoleh penyesuain bentuk pola trend. Metode linier moving averageadalah:

1. Hitung Single moving average" dari data dengan periode perata-

rataan tertentu; hasilnya dinotasikan dengan st'.

2. Setelah semua single average dihitung, hinmg moving average kedua

yaitu moving average dari sf dengan periode perata-rataan yang sama.

Hasilnya dinotasikan dengan st".

3. Hitung komponen At dengan rumus :

At - St" + (St'-Sf)

4. Hitung komponen trend btdengan rumus :

^-—(sf-sn

5. Peramalan untuk periode ke depan setealah tadalah sebagai berikut :

F,-fm = at + bt.m

Page 52: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

38

c Double. Moving Average (DMA)

Notasi yang dibenkan adalah MA (M.N) artinya M-penode MA dan N-

periode MA.

d. Weighted Moving Average

Data pada periode tertentu diberi bobot, semakin dckat dengan saat

sekarang semakin besar bobotnya. Bobot ditentukan berdasarkan

pengalaman. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Ft= W|A1.i + w^A,.,-i-wTA.nW| + w2 + wn

dimana :

w, = bobot yang dibenkan pada periode t-1

W] = bobot yang dibcrikan pada periode t-2

w, = bobot yang diberikan pada periode t-n

n = jumlah periode

Metode Exponential Smoothing, terdiri dan atas:

a. Single Exponential Smoothing

Pengertian dasar dari metode ini adalah nilai ramalan pada periode t+1

mempakan nilai aktual pada penode tditambah dengan penyesuaian yang

berasal dan kesalahan nilai ramalan yang terjadi periode tersebut. Nilai

peramalan dapat dican dengan menggunakan rumus benkut:

Ft+i = a.X,+ (l-a). F,

Page 53: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

39

Dimana :

x< =data pennintaan pada periode t

a = faktor/konstanta pemulusan

Ft+i ^ peramalan untuk periode t

b. Double Exponential Smoothing (DES)

- Satu parameter (Brown ,s Unear Medio,) mempakan metode yangHanrpir sama dengan metode linear movmg average, disesuaikandengan menambahkan satu parameter.

S*t=--uXt + (l-a)S\,

S*'. =aX, +(l-a)S,V,

dimana S', meruapakan Single Exponential Smoothing, scdangkan S"mempakan Double Exponential Smoothing.

a.= S\ +(S',-S'\)=2S\-S"t

^(SVS")

rumus perhitungan peramalan pada penode ke t:

Pi t-m- a,+ b,,m

" Dua Parameter (//,/, Melhod) ^^ ^ ^ ^ ^

series dengan trend lime, Terdapat konstanta yaitu adan p. Adapunnimusnya adalah sebagai berikut:

S1 =aD, +(l-a)(SM+G]])

G' =P(S. +Sl.1)-f-(i-p)G,.I

Dimana :

St = intercept pada waktu t

G, = slope pada waktu t

Page 54: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Rumusan perhitungan peramalan pada periode ke t:Ft-rm" S, + G,.m

- Exponential Smoothing dengan musiman

Rumusan untuk exponential smoothing dengan mus.man:

s', =a^"h0-«)(s,,) +bM

Gt--y(S,fSt.,) + (i-y)bM

Maka rumus perhitungan peramalan

Ft +,n = (S, -f- G-f- m) I,., + m

Dimana:

G = komponen trend

L = panjang musiman

I = faktur penyesuaian

Ft +m - ramalan untuk mperiode ke muka

2.9.7 Ukuran Akurasi Hasil Peramalan

Ukuran akuras, hasi, peramaian yang merupakan ukuran kesaiahan Perama,an-W, ukuran ,en,ang tingkat perbedaan antara bas„ peram.an dengan pemuntaanyang sebcnamya terjad,. Ada 4ukuran yang biasa digunakan, yaitu:

40

Page 55: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

41

1• Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation =MAD)

MAD mempakan rata-rata kesalahan mutlak selama penode tertentu tanpamempcrhatikan apakah hasil peramalan ieb.h besar atau lebih kceii dibandingkankenyataannya. Secara matematis, MAD dimmuskan sebagai benkut:MAD - y \*LzEL\

~" n '

Dimana :

A, = permintaaan aktual pada penode-t

F, =peramalan permintaan (forecast) pada periode-t

n -jumlah periode peramalan yang terlibat

2. Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error =MSE)

MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan padasetiap penode dan membaginya dengan jumlah penode peramalan. Secaramatematis, MSE dimmuskan sebagai berikut:

MSE = vt^I)!^ n

3. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error =MFE)

MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selamaperiode tertentu terialu tmggi atau terialu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias

maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semuakesalahan peramalan selama periode peramalan dan membaginya dengan jumlahperiode peramalan. Secara matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut:MFE-v^l^

^ 71

Page 56: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

42

4. Rata-rata persentase kcsalahn absolut (Mean Absolute Percentage Error =MAPE)

MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti

dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil

peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan

membenkan mfonnasi persentase kesalahan terialu tinggi atau terialu rendah.

Secara matematis, MAPE dinyatakan sebagai berikut:

MAPE==(^)2Ut- H\\ n J ^ \ Atl

4.4 Teknik-teknik Lot Sizing

Teknik lot sizing mempakan teknik unmk meminimalkan jumlah barang yangakan dipesan dan meminimalkan biaya persediaan. Objek dan manajemen persediaanadalah untuk menghitung tingkat persediaan yang optimum yang sesuai denganpermintaan pasar dan kapasitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan hams bisa

mendefinisikan apa yang hams dipesan, kapan hams memesan, dan berapa banyakyang hams dipesan. Hal ini bukanlah persoalan yang mudah. Maka dan itu

manajemen hams b.sa membuat keputusan untuk memesan seekonomis mungkin

barang yang dibutuhkan. Bcberapa teknik lot sizing sebagai berikut :

1- Jumlah pesanan tetap (Fixed Order Quantity)

Teknik im menggunakan kuantitas pemesanan yang tetap, yang berarti ukuran

kuantitas pemesanan (lot size) adalah sama untuk setiap kali pemesanan.

Ukuran lot tersebut ditentukan secara sembarang berdasarkan raktor-faktor

mtuisi/empiris, misalnya menggunakan jumlah kebutuhan bersih (Rt) tertinggisebagai ukuran lotnya (Ginting, 2007).

Page 57: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

43

2. Jumlah pesanan ekonomis (Economic Order Quantity)

Teknik EOQ ini didasarkan pada asumsi bahwa kebutuhan bersifat continue

terhadap pola pennintaan yang stabil. Ukuran kuantitas pcrnesanannya (lotsize) ditentukan dengan minus (Joko, 2004):

EOQ- l2DS•' H

Dimana :

D = Jumlah kebutuhan rata-rata dalam satu periode

S = Biaya pemesanan untuk sam kali pesan

H = Biaya simpan tiap unit produk

3. Jumlah pesanan atas dasar periode (Period Order Quantity)

Metode Period Order Quantity mempakan pengembangan dari metode EOQ

untuk penerimaan yang tidak seragam unmk beberapa penode. Rata-rata

pennintaan digunakan dalam model EOQ untuk mendapatkan rata-rata jumlah

barang untuk setiap kali pesan. Angka ini selanjutnya dibagi dengan rata-rata

jumlah permintaan per periode dan hasilnya dibulalkan ke bilangan integer.

Angka terakhir menunjukkan jumlah periode waktu yang dicakup dalam sekali

pemesanan (Joko, 2004). Perhitungan diatas dapat diselesaikan dalam satu

minus sebagai berikut:

POQ=- ,2S^ -'D.H

Dimana :

D - Jumlah kebutuhan rata-rata dalam satu periodt

S = Biaya pemesanan untuk sam kali pesan

Page 58: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

44

H - Biaya simpan tiap unit produk

4. Lot For lot

Teknik im mempakan teknik lot sizing yang paling sedcrhana dan mudah

dimengcrti. Pemesanan dilakukan dengan pertimbangan minimasi ongkossimpan. Pada teknik ini, pemenuhan kebutuhan bersih (Rt) dilaksanakan setiap

periode yang membutuhkannya, sedangkan besar ukuran kwantitas

pemesanannya (lot size) adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih (Rt)

yang hams dipenuhi pada periode yang bersangkutan. Teknik im biasanya

digunakan untuk item-item yang mahal atau yang tingkat kontinuitaspenninlaannya tinggi (Ginting, 2007).

5. Kebutuhan dengan Periode Tetap (Fixed Period Requirement)

Teknik ini menggunakan konsep interval pemesanan yang konstan, sedangkanukuran kwantitas pemesanannya (lot size) boleh bervariasi. Ukuran kwantitas

pemesanan tersebut mempakan penjumlahan kebutuhan bersih (Rt) dari setiap

penode yang tercakup dalam interval pemesanan yang telah ditetapkan.

Penctapan interval pemesanannya dilakukan secara seimbang atau mtuitif.

Teknik FPR mi, jika saat pemesanan jatuh pada periode yang kebutuhan

bersilmya sama dengan nol, maka pemesanannya dilaksanakan pada penodeberikutnya (Ginting, 2007).

6. Ongkos Unit Terkccil (Least Unit Cost)

Pada teknik LUC mi ukuran kwantitas pemesanan (lot size) ditentukan dengan

cara coba-coba, yaitu dengan jalan mempertanyakan apakah ukuran lot di

Page 59: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

45

suatu periode sebaiknya sama dengan kebutuhan bersih (Rt) atau bagaimana

kalau ditambah dengan periode-periode berikutnya. Keputusan ditentukan

berdasarkan ongkos per unit +ongkos simpan per unit terkecil dan setiapbakal ukuran lot yang akan dipilih (Ginting, 2007).

Teknik ini menghitung kombinasi pemesanan dengan biaya pemesanan perunityang terkecil.

Dm = permintaan pada penode ke-m

Km - rata-rata biaya tiap periode bila melakukan order untuk m, untuk

periode sekaligus

A = biaya order

H = biaya simpan tiap unit/periode

Demand= DuD2,Dh...Dm

„ A +h.D2K.7

D1 + D2

V __ A +h.D2 +2H.D3JV3

D1+D2+D3

v _ A +h.D2 +2h.Dl +-+(m-l)hDmJvm — " • . .

Dl+D2+D3+-+Dm

Page 60: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

46

7. Ongkos Total Terkecil (Least Total Cost)

Metode ini hampir sama dengan LUC, namun pada metode ini memihh ongkos

total terkecil selama periode bemmtan dengan cara menggabungkan kebutuhan

sampai ongkos simpan mendekati ongkos pesan (Fogarty et.al, 1991)

8. Metode Part Period Balancing

Metode Part Period Balancing merupakan salah satu pendekatan guna

mcnenmkan ukuran lot suatu kebutuhan bahan baku yang tidak scragam

menjadi lot-lot yang dapat mcminimalisasi biaya persediaan total. Meskipun

tidak menjamin diperolehnya biaya total yang minimal, metode ini

memberikan solusi pemecahan yang cukup baik. Metode ini minp dengan *

model EOQ yang berusaha menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan. Perbedaan metode ini dengan EOQ adalah pada

dimungkinkannya setiap pesanan dapat dilakukan dalam jumlah yang berbeda,

hal ini diakibatkan oleh jumlah permintaan setiap periode yang berbeda.

Ukuran lot dihimng dengan menggunakan pendekatan penode bagian yang

ekonomis (economic pert periode/EPP), yaitu dengan membagi biaya

pemesanan/set up dengan biaya penyimpanan per unit per penode (Joko,2004).

jrpp - Biaya pemescman (Set up)Biaya penyimpanan per unit/periode

9. Silver Meal

Metode Silver-Meal atau senng juga discbut metode SM dikembangkan

oleh Edward Silver dan Harlan Meal berdasarkan pada periode biaya.

Penentuan rata-rata biaya per penode adalah jumlah penode dalam

Page 61: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

47

penambahan pesanan yang meningkat. Penambahan pesanan dilakukan ketika

rata-rata biaya periode pertama meningkat. Jika pesanan datang pada awal

penode pertama dan dapat meneukupi kebutuhan hingga akhir pariode T.

Teknik Silver-Meal menggunakan pendekatan yang agak sama dengan PBB

atau sering discbut juga Part Period Algorithm. Kriteria dan teknik Silver-

Meal adalah bahwa lot size yang dipilih hams dapat meminimasi ongkos

total perpenode. Pennintaan dengan periode-penode yang berumtan

diakumulasikan kedalam suatu bakal ukuran lot (tentative lot size) sampai

jumlah Carriying cost dan setup cost dan lot tersebut dibagi dengan jumlah

penoda yang terlibat meningkat. Total biaya relevan perpenode adalah sebagaiberikut:

TRC (T) = C+T<>tal biaya simpan hingga akhitr periode r

TRCJJ) _C+PhEj^fk-pRkr T

T

Dimana :

C - Biaya pemesanan per periode

H - Persentase biaya simpan perpenode

P =•- Biaya pembelian perunit

Ph= Biaya simpan perperiode

TRC(T) = Total biaya relevan pada periode T

T - Waktu penambahan dalam periode

Rk - Rata-rata pennintaan dalam periode k

Page 62: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

48

10. Algoritma Wagner Within

Teknik menggunakan proscdur optimasi yang didasari model proram dinamis.

Tujuaiinnya adalah untuk mendapatkan strategi pemasaran yang optimal untuk

seluruh jadwal kebutuhan bersih dengan jalan meminimasi total ongkos

pengadaan dan ongkos simpan. Pada dasarnya teknik menguji semua cara

pemesanan yang mungkin dalam memenuhi kebutuhan bersih setiap periode

yang ada pada horison perencanaan, sehingga senantiasa memberikan jawaban

optimal (Ginting, 2007).

Tujuan metode mi adalah untuk mendapatkan strategi pemesanan yang optimal

untuk seluruh jadwal kebutuhan bersih dengan jalan meminimasi total ongkospengadaan dan ongkos simpan.

Dimana :

Zce =ongkos pesan xongkos simpan x[(permintaan)]

Fe = min (Zcc x F(,)

TC=2 omJkos Pesan f £ ongkos simpan

Page 63: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab mi akan dijelaskan mengcnai subbab dan metode penelitian yaitu tempatdan objek penelitian, data-data yang diperiukan, cara pengambilan data, pengolahdata dan analisis data serta diagram alir peneliti^

3.1 Tempat dan Objek Penelitian

an

.in.

Penelitian ini dilakukan di Jl. Sultan Agung No 46 Yogyakarta. Objekpenchtiannya adalah persediaan, perencanaan dan penjadwalan pendistnbusian produkCokelat Roso.

3.2 Data-data yang diperiukan

Data-data yang diperiukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bill OfDistribution (BOD)

2. Data volume penjualan 14 minggu dan 16 minggu sebelumnya.

3. Data persediaan perusahaan (pusat distribusi) dan semua pengecer/outlet.4. Data biaya produksi per unit produk coklat

5. Data biaya pemesanan

a. Biaya telepon

b. Biaya transportasi

Page 64: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

50

c. Biaya buruh

6. Data biaya simpan

a. Biaya modal (capital)

b. Biaya kaiyawan

c. Biaya listrik

d. Biaya administrasi

7. Data lead time

8. Data prediksi pemsahaan untuk penjualan 3bulan mendatang

3.3 Cara Pengambilan Data

Unmk menghimpun data yang dibutuhkan maka digunakan metode pengumpulandata sebagai berikut:

1. Metode Interview/Wawancara yaitu suatu cara untuk mendapatkan data denganmengadakan wawancara langsung dengan kaiyawan perusahaan. Dar, metode in,

diharapkan dapat memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dan datalam yang berhubungan dengan permasalahan.

2. Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data yang penyelidikannya ditujukanpada penguraian dan penjelasan melalui sumbcr-sumber dokumen. Dan metode

ini diharapkan memperoleh data tentang Bill OfDistribution (BOD), data volume

penjualan, data lead time, data persediaan semua outlet, data biaya produks, perunit produk, data biaya pemesanan (biaya telepon, biaya transportasi dan biayaburuh) dan data b.aya simpan (biaya capital, biaya kaiyawan, biaya Hstnk danbiayaadministrasi).

Page 65: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

51

3. Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data atau mformasi melalui

pengamatan dan peneatatan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan.

3.4 Pengolahan Data

1. Tahap peramalan penjualan

Pada tahap mi perusahaan mencoba untuk meramalkan atau memprediksi rencana

penjualan di setiap pengecer/outlet untuk bcberapa penode mendatang denganmenggunakan metode peramalan.

2. Tahap penentuan rencana induk penjualan

Pada tahap mi pemsahaan membuat rencana induk penjualan untuk beberapaperiode yaitu mingguan, dimana setiap penode telah diketahui berapa produkyang akan dijual.

3. Tahaprencana pemenuhan kebutuhan

Pada tahap ini ditentukan kapan produk yang dibutuhkan harus disiapkan danberapa banyaknya.

a. Perhitungan Kebutuhan Bersih (Netting)

Mempakan proses perhitungan kebutuhan bersih (net. requirement) yangbesaraya mempakan selisih antara kebutuhan kotor (gross requirement)dengan jadwal penerimaan barang (planned receipts) dan persediaan awalyang tersedia {beginning inventory).

b. Lotting

Lotting merupakan proses untuk mcnenmkan besarnya pesanan di setiap mata

rantai berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dan proses netting.Terdapat banyak alternatif untuk menghitung lot size.

Page 66: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

52

c Offsetting

Offsetting merupakan proses yang bertujuan unmk menentukan saat yang tepatuntuk merencanakan pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih.Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awalterscdianya kebuUihan bersih yang diingmkan dengan lead time yangdibutuhkan.

d. Explosion.

Proses explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkatmata rantai d, bawahnya (sub distributor, distributor) yang didasarkan atas

rencana pemesanan. Dalam proses ini struktur jaringan imlah proses explosion

akan berjalan dan dapat menentukan ke arah mata rantai mana haras dilakukanexplosion.

4. Tahap rencana pemesanan

Pada tahap ,n, distributor akan memesan kebutuhan sesuai dengan kebutuhannyakepada produsen.

3.5 Analisis Data

Berdasarkan pengolahan data kemudian akan dilakukan analisis data. Pada prosesperamalan akan diketahui perkiraan penjualan untuk periode yang akan datang. Hasilperamalan tersebut diperoleh dari hasil peramalan dengan metode yang terpihhdengan nilai kriteria Mean Absolute Percentage Error (MAPE) terkecl. Selain ituuntuk perkiraan penjualan tidak hanya dengan peramalan tetapi juga dilakukan dengaprcdiksi oleh perusahaan. Perusahaan membuat rencana induk penjualan untukbeberapa periode tertentu yaitu mmgguan. dimana setiap periode telah d.ketahu,

Page 67: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

53

berapa produk yang akan dijual. Perhitungan ukuran pemesanan (lot size) denganbeberapa teknik lot sizing.

Perhitungan distribution requirement planning diperiukan Bill Of Distribution(BOD), forecast demand, scheduled receipts, projected ending inventory, lead time.teknik lot sizing yang digunakan dan lot stze (ukuran pemesanan). Sctelah perhitunganDRP akan dihitung berapa total b.aya simpan, total biaya pemesanan dan ,o,al cos,.Perhitungan DRP dengan teknik lot sizing tertentu yang total cost terkecil akandigunakan oleh perusahaan untuk perencanaan distnbus, produk. Hasil perhitunganDRP akan d,ke,ahu, jumlah produk untuk setiap kali pemesanan dan waktu rencanapengiriman pesanan masmg-mas,ng pengecer/outlet unmk penjualan 3 bulanmendatang serta jumlah produk yang disediakan pemsahaan (pusat distribusi) danwaktu produk disediakan perusahaaa (pusa, distribusi) untuk semua pengecer/outle,penjualan selama 3bulan mendatang.

Page 68: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

3.6 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Peramalan Penjualan Periodeyang akan datang

Menentukan MetodePeramalan Terbaik

. ._T

Hasil Peramalan

Penentuan Rencana IndukPenjualan

Perhitungan denganDistribution Requirement

Planningf/2RP}_

Perhitungan TataI Cost

Pemilihan Teknik Lot Sizingyang Meminimalkan Total

Cost

"i~Rencana Pemesanan

Pembahasan

- —— .i_. .._..._.. _Kcsimpulan dan Saran

. _T ._./'

' Selesai

Gambar 3. i Flow Chart Diagram Alir Penelitian

54

Page 69: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Gambaran Singkat Perusahaan

CV Roso Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi cokelat roso. Cokelat

roso "Taste of Jog]'a" telah hadir sebagai pilihan oleh-oleh cokelat asli Jogja yangdiproduksi di Ngayogyakarta dan diramu oleh chocolatier aseli Indonesia. Cokelat

Roso dengan kemasan yang umk dan kemasan yang menank hadir untuk melengkapioleh-oleh makanan aseli Jogja lainnya yang telah hadir lebih dulu.

Berbagai vanan rasa dihadirkan seperti Cokelat Roso Bener dengan 3varian rasa

Dark Chocolate, Milk Chocolate dan White Chocolate dikcmas dengan berbagai iconpanwisata Jogja seperti tempat wisata Kraton Jogja, Tugu Jogja dan Tamansan.

Cokelat Roso Kacang-kacangan yaitu Mete, Almond dan Huzelnut dihadirkan dengankemasan alat transportasi khas Jogja yaituonthel, becak dan andhong. Edisi spesialCokelat Roso Jejamuan dengan 3vanan rasa Gula Asem, Kunyit dan Beras Kencur

dikemas dengan gambar Mbok Jamu yang diangkat sebagai produk aseli Cokelat Rosoyang bcrcitrakan "Taste of Jogja".

CUKRO Cupid Cokelat Roso, maskot Cokelat Roso im Dewa Cinta aseli Jogjadengan pakaian petarung Jawa yang mempunyai sayap dan bersenjatakan panahasraara yang akan membenkan cinta dan cita rasa Cokelat Roso kapanpun dimanapun

juga dalam produk Cokelat Roso dengan kemasan mini sehingga memperkaya pilihan

Page 70: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

56

Cokelat Roso. Selain irujuga ada Cokelat Roso Butong (Buah Gentong) dengan 9ras

buah-buahan yang dikemas dengan gerabah aseli Jogja sehingga lebih memperkuatcita rasa oleh-oleh cokelat asli Jogja.

"Taste ofJogja" inilah yang menjadi ciri klias cokelat roso yang menggabungkan

rasa cinta dan ciri khas Jogja. Cokelat roso ini benar-benar bikinan orang Indonesia

(Chocoiatier Indonesia). Varian rasanya-pun mencirikhaskan karaktcr Jogja yang

disuguhkan dengan cantik dan manis. Potensi panwisata dan kuliner di tampilkandengan menarik di dalamnya.

rasa

Page 71: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

57

4.2 Pengumpulan Data

4.2.1 BillOfDistribution (BOD)

Cokelat Roso didistnbusikan ke beberapa outlet/swalayan. Pada awalnya baru

didistnbusikan 2 outlet. Namun semakin bcrkembang sampai sckarang sudahdidistnbusikan ke 10 outlet.

CV. Roso Indonesia

Cokro Tela Cake ; i! Indoimna Pamella

DagaduDjogja Bakpia Djava . I Kado Kita

Bakpia 75 I I IRumah Mirota

MagaSwalayan

Batik

Nadzar

Gambar 4.1 Bill OfDistribution

4.2.2 Data Penjualan

Data penjualan yang digunakan dari bulan Januari 2011 sampai Mei 2011. Data

tersebut hanya data penjualan untuk 4 outlet karena data outlet yang lain belum

meneukupi unmk dilakukan peramalan penjualan penode yang akan datang, Perkira.

penjualan periode yang akan datang unmk selain 4 outlet tersebut diperoleh da

prediksi oleh perusahaan saja. Selain 4outlet tersebut baru saja menjalin kerjasdengan CV Roso indonesia.

All

an

asama

Page 72: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Periode

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Rata-rata/minggu

Tabel 4.1 Data Penjualan

Cokro Tela Cake

(bungkus)

46

48

50

52

58

63

62

60

65

70

74

70

73

71

75

75

63

Swalayan/Outlet

lndoguna

(bungkus)

26

29

27

30

30

34

30

32

33

38

35

38

40

35

40

45

34

Pamella 1

(bungkus)

28

26

27

30

33

30

32

30

34

35

37

35

40

39

33

58

Bakpia 75

(bungkus)

40

38

45

47

52

43

50

55

45

50

57

65

65

65

60

Page 73: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

59

4.2.3 Data Persediaan Outlet

Data persediaan oulct adalah data persediaan yang masih ada pada saat dilakukan

peramalan unmk periode yang akan datang. Data tersebut unmk perencanaan

distnbusi persediaan untuk pcnjualan periode yang akan datang.

Tabel 4.2 Data Persediaan Outlet

No. Outlet Jumlah (bungkus)

Cokro Tela Cake 40

lndoguna 30

Pamella 1 25

Bakpia 75 30

Rumah Mirota 10

Dagadu Djogja 20

Bakpia Djava 30

Kado Kita 15

Maga Swalayan 40

10 Batik Nadzar 20

11 Pusat Distribusi 300

4.2.4 Data Lead Time

Data lead time adalah sclang waktu antara saat pemesanan barang hinggapesanan ditenma. Data lead time digunakan unmk menentukan kapan waktu untuk

melakukan pemesanan produk.

Page 74: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.3 Data Lead Time

No.

1

Outlet Waktu

Cokro Tela Cake I minggu

2 Indoguna 1 minggu

3 Pamella 1 1 minggu

4 Bakpia 75 1 minggu

5 Rumah Mirota 1 minggu

6 Dagadu Djogja 1 minggu

7 Bakpia Djava 1 minggu

8 Kado Kita 1 minggu

9 Maga Swalayan 1 minggu

10 Batik Nadzar 1 minggu

11 Pusat Distribusi 1 minggu

60

4.2.5 Perhitungan Biaya Simpan

Biaya simpan adalah biaya yang timbul akibat disimpannya suatu item. Biayasimpan terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitaspersediaan. Biaya simpan yang ada di CV. Roso Indonesia adalah biaya modal(capital), biaya karyawan, biaya administrasi dan biaya listrik.

a. Biaya modal (capital)

Biaya produksi/uml = Rp 7.300

Suku bunga per tahun = 12 %

Page 75: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Biaya capital per unit/tahun =biaya produksi/unit xsuku bunga per tahun

Biaya capital per unit/tahun - Rp 7.330 x12% - Rp 876

Biaya capital = Rp 876 per unit/tahun

Biaya capital - RP 876 Per unit/tahun _ 1% n -t/u ,/ 12 bulan ~ 73 per unit/bulan

Biaya capital *P 73 per "-"Vbulan , .4minggu " 'S'25 Per unit/minggu

61

b. Biaya karyawan untuk persediaan

Biaya karyawan adalah biaya yang dikeluarkan unmk biaya karyawan untukmengums persediaan di gudang. Biaya karyawan yang dikeluarkan adalah sebesar

Rp 200.000 per bulan. Biaya tersebut untuk satu orang kaiyawan sebagai tambahangaji yang mengurusi persediaan di gudang.

Biaya karyawan unmk persediaan per unit/bulan = Biaya Karyawan per bulanJumlah produkperbulan

Biaya kaiyawan untuk persediaan =^^=Rp „„,, per^^

Biaya karyawan untuk persediaan =^12ZI =Rp ,4493 per mit/mi

c. Biaya Listrik

Biaya listrik yang dikeluarkan untuk persediaan digudang adalah sebesar Rp35.000 per bulan. Biaya tersebut diambil 5%dari total biaya listrik yangdikeluarkan pemsahaan selama 1bulan.

Biaya listrik per unit/bulan - Biaya Hstrik per bulanJumlah produk per bulan

Page 76: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

D. .. t ., Rp 35.000Biaya listrik - = Rp 10,145 perunit/bulan

3450

,->• ,. ., Rp 10,145Biaya listrik - Rp 2,536 per unil/minggu

62

d. Biaya Administrasi

Biaya administrasi yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp 5.000 per

bulan.

Biaya administrasi per uml/bulan =Biaya administrasi per bulanJumlah produk per bulan

D. ... Rp S.000Biaya administrasi - ^^ = Rp 1,449 per unit/bulan

D- , • - Rp 1,449Biaya administrasi ~ = Rp 0,362 per unit/mmggu

Biaya simpan - biaya capital +biaya karyawan +biaya listrik +biaya administrasi

Biaya simpan - 73 per unit/bulan +Rp 57,971 per unit/bulan +Rp 1(), j45 per

unit/bulan + Rp 1,449 per unit/bulan

= Rp 142,565 per unit/bulan

Biaya simpan =18,25 per unit/mmggu t- Rp 14,493 per unit/minggu 4- Rp 2,536 per

unit/mmggu 4- Rp 0,362 per unit/minggu

~ Rp 35,67 per unit/minggu

Page 77: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

63

4.2.6 Perhitungan Biaya Pemesanan

CV Roso Indonesia adalah pemsahaan yang memproduksi cokelat. Produk CV

Roso Indonesia yaim cokelat roso. Produk tersebut didistnbusikan dengan mcmbuka

gerai dan juga diditnbusikan ke bcberapa swalayan-swalayan atau outlet-outlet.

Penjualan cokelat roso bukan hanya penjualan melalum gerai dan swalayan-swalayan

atau outlet-outlet tetapi juga melalui mengikuti pameran-pameran dan juga

penegiriman melalui paketan. Dalam pendistribusian cokelat roso CV Roso Indonesia

mengirimkan cokelat roso apabila ada permintaan dari swalayan-swalayan atau outlet-

outlet. Kemudian perusahaan akan mengirimkan cokelat roso. Biaya yang dikeluarkan

dalam proses pemesanan ini adalah biaya dari perusahaan.

Proses pemesanan awalnya dimulai dan pihak swalayan-swalayan atau outlet-

outlet akan memberitahu kepada pihak pemsahaan melalui telepon dan pihak

pemsahaan juga akan menclepon kembali unmk memberitahukan hal-hal tertentu.

Setelah itu pihak pemsahaan akan mengirimkan cokelat roso apabila produk sudah

terscdia dan siap didistnbusikan. Tentunya dalam mengirimkan produk sampai ke

tujuan membutuhkan biaya transportasi dan buruh unmk mengantar cokelat roso.

Dalam hal mi biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pemesanan cokelat roso yaitu

biaya telepon, biaya transportasi dan biaya buruh.

a. Biaya telepon

Biaya telepon adalah biaya telepon yang dikeluarkan pemsahaan setiap sekali

pemesanan. Biaya telepon tersebut dikeluarkan pemsahaan untuk mcnelepon

pengecer/outlet untuk mengkonfirmasi hal-hal yang perlu dan mulai pemesanan

sampai barang sampai ke pengecer/outlet. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar

Rp3.000/ordcr.

Page 78: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

64

b. Biaya transportasi

Biaya transportasi adalah biaya transportasi yang dikeluarkan pemsahaan setiap

sekali pemesanan. Biaya transportasi untuk mcngantarkan produk yang dipesan

sampai ke pengecer/outlet. Biaya transportasi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp3000/order.

e. Biaya buruh

Biaya buruh adalah biaya yang dikeluarkan unmk upah buruh mengantarkan

pemesanan. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 5000/order.

Biaya pemesanaiv'ordcr =Rp 3.000/order 4 Rp 3000/order 4 Rp 5000/order

Biayapemesanan/order - Rp 11000/order

Page 79: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

65

4.3 Pengolahan Data

4.3.1 Peramalan (Forecasting)

Peramalan dilakukan unUik mendapatkan perkiraan penjualan penode yang akandatang. Dalam meramalkan dibutuhkan data penjualan periode sebelumnya. Datatersebut dilakukan plotting data untuk mendapatkan pola data penjualan periodesebelumnya. Dan pola data dapat ditentukan metode peramalan yang tepat untukmenghitung peramalan sehinggga didapat perkiraan pcnjualan untuk periode yangakan datang. Dibawah ini pola data penjualan penode sebelumnya untuk outlet cokrotela cake, mdoguna, pamella 1dan bakpia 75.

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Cokro Tela Cake

1 2 3 4 5 6 S 9 10 11 12 13 14 15 16

-^-Cokro Tela Cake

Gambar 4.2 Pola Data Penjualan Cokro Tela Cake

Page 80: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

9 10 11 12 13 14 15 16

Indoguna

Gambar 4.3 Pola Data Pcnjualan Indoguna

Pamella 1

2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

"^-Pamella 1

Gambar 4.4 Pola Data Pcnjualan Pamella

66

Page 81: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

67

Gambar 4.5 Pola Data Pcnjualan Bakpia 75

Dari plotting data diatas dapa. ditentukan metode peramalan yang tepat untukmenghitung peramalan. Untuk plotting data penjualan cokro tela cake, indoguna,pamella , dan bakpia 75 dipcro.ch pola data trend. Untuk data penjualan berben.uktrend, metode peramalan yang digunakan:

1• Metode moving average with linear trend (MAT)

2. Metode single exponential smoothing with trend (SEST)3. Metode double exponential smoothing (DES)

4. Metode double exponential smoothing with trend ((DEST)

Perhitungan peramalan dengan menggunakan metode tersebut denganmenggunakan software yaitu WmQSB. Dengan menggunkan Mean AbsolutePercentage Error (MAPE) sebagai parameter penilaian kesalahan. Hasil peramalandengan menggunakan WmQSB seperti tabel dibawah ini:

Page 82: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.4 Parameter Kesalahan Hasil Peramalan dengan WinQSB

OutletNo Metode yang digunakan

MAT^~~ ~" ~" ~

sesF~~ ~~~~-

MAPE

Untuk memilili metode peramalan yang lepa, maka dipilih akan digunakan

•sebagai metode yang tepat. Dan tabe, diatas untuk outlet cokro tela cakemenggunakan metode „,oV,„g average w,,„ linear trend (MAT), outlet Indogunamenggunakan metode n,oVu,g average uitb Hnear trend (MAT), outlet Pamella 1

68

Page 83: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

69

mem.ggunakan ^oio ,„oVing average witl, linear trend (MAT), dan outlet bakp.a75 menggunakan metode double exponential stnootlung with trend (DEST, Dibawahim has,, peramalan dengan metode yang terpilih dengan nibi kritcna MAPE tcrkcei,yaitu sebagai berikut;

Tabel 4.5 Hasil Peramalan WinQSB

Swalayan/Outlet

Pamella I Bakpia 75

Page 84: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

70

Untuk perkiraan penjualan pcnode yang akan datang selain 4outlet tersebutd,akukan prediksi oleh perusahaan. Keenam outlet tersebut tidak bisa dilakukanPeramalan karena data penjualan periode sebelumnya tidak meneukupi. Dibawah in,P-diksi penjualan penode yang akan datang untuk 6outlet yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Prediksi Penjualan dan Pemsahaan

PeriodeRumah

Mirota

(bungkus)

Swalayan/Outlet

Dagadu Bakpia

Djogja

(bungkus)

Djava

(bungkus)

Kado

Kita

(bungkus)

Maga

Swalayan

(bungkus)

Batik

Nadzar

(bungkus)

Page 85: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

4.3.2 Rencana Induk Penjualan

^Tabel 4.7 Rencana Tnduk Penjualan Cokro Tela CakePeriode Penjualan (bungkus)

Mei3

4

78

80

Juni

1 82

2 84

3 86

4 88

Juli

1

2

90

92

3 94

4 96

Agustus1 98

2100

Tabel 4.8 Rencana Induk Penjualan IndogunaPeriode Penjualan (bungkus)

Mei 50 ~~

4 55

Juni

i ~r 60

2 I 65

3 70

4 75

Juh

1 80

2 85

3 90

* |~ 95

Agustus1 100

2 105

71

Page 86: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.9 Rencana Induk Penjualan Pamella 1

— __

Pcnode Penjualan (bungkus)

Mei3

——.

42

4 44

Juni

1 46

2 48

3 50

4

1

52

Juli

54

2 56

3 58

4 60

Agustus1 62

2 |64

Tabel 4.10 Rencana Induk Penjualan Bakpia 75

Periode Penjualan (bungkus)

Mei3 59

4 60

Juni

1 60

2 1 ri3

~4~

62

~~63~~~~

Juli

1 64

264

~~65~~~"~~

4 J ~~66 —

Agustus

~— ———. .—_—

1 I1 6^* J 67

72

Page 87: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.11 Rencana Induk Penjualan RumahMirota

Periode Penjualan (bungkus)

Mei3

-| .

40

4 40

Juni H-40

40

3 40

4

I

40

40

Juh2 40

J 4

40

40

Agustus1 40

~— . __

2

40

Tabel 4.12 Rencana Induk Penjualan Dagadu Djogjogja

Periode Penjualan (bungkus)

Mei3 30

4 30

Juni

1

2

3~

30

30

1 30 ""

Juli

I

2 ~

4

30

30

30

Agustus"> i

i

30

—— A 30

73

Page 88: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.13 Rencana Induk Penjualan Bakpia Djava

Penjualan (bungkus)

Tabel 4.14 Rencana Induk Penjualan Kado Rita

Periode Pcnjualan (bungkus)

Mei3 25

4 1 25

Juni

1 25

225

L3 jl 25 " ~14 T~~~25~~" ~~~

Juh

1 25

225

~~~ ~~~2fT ~" ~~~ ~

4 1 25

Agustus1 25

— ————__

2

— l_

25

74

Page 89: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.15 Rencana Induk Pcnjualan Maga Swalayan

Periode Penjualan (bungkus)

Mei

Juni

I 3 50

4 50

50

2 50

3 P " 504 1 50

Juli

1 50

2 50

3

4

50

50

Agustus1 50

2 50

Tabel 4.16 Rencana Induk Penjualan Batik Nadzar

Penode Penjualan (bungkus)

Mei3 25

4 25

Juni

I 25

2 25

3 25

~~2~5~~'~ ~~~

Juh

1 25

2

~~3~

25

~25~ ~~~~~4 25

Agustus1 25

2 25

75

Page 90: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

76

4.3.3 Perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP)

Pada tahap in, akan dllakukan ^.^ ^ ^.^^^Planning Pada tahap ,n, ditentukan kapan produk yang dibutuhkan harus d,s,apkandan berapa banyaknya.

a. Perhitungan Kebutuhan Bersih (Netting)

Mempakan pro.es perhitungan kebutuhan bers,h (net recrement) yang besan.yamerupakan se.tsih antara kebutuhan kotor (gross retirement) dengan jadwa,penertmaan barang (planned rece,Pts) dan persediaan awa, yang terscd.a(beginning inventory).

b. Lotting

Lotting merupakan proses untuk menentukan besantya pesanan di setiap mata•anta, berdasarkan kebutuhan bers,h yang dihas.lkan dan proses netting. Terdapatbanyak altematif untuk menghitung ukuran pemesanan (lot size).

c. Offsetting

Offsetting merupakan proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang tepatun.uk merencanakan pemesanan dalam rangka memenuh, kebutuhan bers,h.Rencana pemesanan d.peroieh dengan cara mengura„gka„ saa, awal terscdianyakebutuhan bersih yang dimginkan dengan lead time yang dibutuhkan.

d, Explosion.

Proses explosion mea,pakan proses perhitungan kebutuhan kotor un.uk t.ngka,mata ranta, d, bawahnya (gub d]stnbulor, dislnbmor) ^ ^^ ^

rencana pemesanan. Da,am proses ini struktur jaringan ,n„ah proses explosionakan berjalan dan dapat mcnenmkan ke arah mata rantai mana harus dilakukanexplosion.

Page 91: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

1.L

otF

orL

ot

a.C

okro

Tel

aC

ake

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

Fore

cast

Dem

and

Sche

dule

dR

ecei

pt;

Proj

ect

On

Han

d

Net

Req

uire

men

tPl

annn

edO

rder

Rece

ipts

Plan

nned

Ord

erR

elea

ses

b-In

doL

-una

Lead

time:

1m

ingg

u

Per

iod

e

Fore

cast

Dem

and

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ect

On

Han

d~

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erRe

ceip

tsPl

annn

edO

rder

Rel

ease

s

On

Han

d:4

0

78

82

84

40

38

38

82

84

82

On

Han

d:

30

86

90

92

90

92

90

92

90

92

94

94

94

94

96

10

96

21

96

98

~98~

98

10

0

12

100"

191_

10

0

11

Page 92: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

c-P

amel

la1

Lea

dti

me:

min

gg

u

Peri

od

e

Fore

cast

Dem

and

Sche

dule

dRe

ceip

ts~p

ec70

i7H

a^d~

~~

d.B

akpi

a75

Lead

time:

1min

ggu

Per

iod

e

Fore

casiJ

)em

and

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ectO

nH

and

Net

Req

uire

men

tP

lann

ned

Ord

er

_PIa

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

78

On

Han

d:2

5

On

Han

d;

30

Page 93: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

e-R

um

ahM

irot

a

Lea

dtim

e:I

min

CU

T1

1

Net

Req

uire

men

tPl

annn

edO

rder

Rece

ipts

i_Pl

annn

edO

rder

Rel

ease

s

LD

agad

uD

jogj

a

Lead

time:

1min

ggu

Per

iod

e

Fore

cast

Dem

and

^che

dule

dRe

ceip

tsPr

ojec

tOnl

jano

TN

etR

equi

rem

ent

Plan

nned

Orde

rRec

eipts

^^n^

Ord

eTR

^ie^

eT

On

Han

d:

10

On

Han

d;

20

20

5[6

7P

P9

pp

^3

03

03

0|J

0P

p

PZ

j~lo

~~

00

0__

o_J

~~

(P~

~3

p PP

!3

0

30|_

J0l

PQ

pp

pj-

Pr~

30

J3

0

30

13

0~

3<n.p

pp

p~

lo~

79

Page 94: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

g.B

akpi

aD

java

Lead

time:

1m

ingg

u

Pen

od

e

Fore

cast

Dem

and

Sche

dule

dRe

ceip

ts"

[Plai

mne

dOr

derR

eleas

es

h.K

ado

Kita

Lead

time:

1m

ingg

u

Per

iod

e

_Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

On

Han

d:

30

On

Han

d:

15

Page 95: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

i.M

aga

Swal

ayan

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

For

ecas

tD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ect

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

J.B

atik

Nad

zar

Lea

dlim

e:1

min

ggu

Per

iod

e

For

ecas

tD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ect

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erRe

ceip

tsPl

annn

edO

rder

Rel

ease

s

On

Han

d:

40

50

50

40

50

10

50

50

50

On

Han

d:

20

25

25

20

25

25

25

25

50

50

50

50

50

50

50

50

25

25

25

25

25

25

25

25

50

50

50

50

25

25

P ~25~

50

50

50

50

25

25

P ~25~

50

50

50

50

25

25

P ~25~

50

50

50

50

50

50

50

50

25

25

25

25

PP

10

11

12

50

Po~~PP

00

0

50

50

50

50

50

50

50

50

10

25

25 25_

~25~

11 25

25

P "25"

12

25

25

25

Page 96: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

k.P

usa

tD

istr

ibu

si

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

On

Han

d:

30

0

Page 97: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

2.E

cono

mic

Ord

erO

uant

ity

(EO

Q)

a.C

ok

roT

ela

Cak

e

EO

Q2

DS

H

'2*

89

*1

1,0

00

=2

35

35

,67

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:4

0E

OQ

:235

!P

erio

de

12

34

15

67

89

10!

111

2F

ore

cast

Dem

an

d7

88

08

28

48

68

89

09

29

49

69

81

00

Sch

edul

edR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d4

01

97

11

73

51

86

10

012

15

76

52

06

11

01

21

47

Net

Req

uire

men

t3

84

97

82

98

8Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s2

35

23

52

35

23

52

35

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

23

52

35

23

52

35

b.In

do

tiu

na

EO

Q=

l2D

S'2

*7

8*

11

.00

0

H3

5,6

7=

22

0

83

Page 98: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

EO

Q:

22

0

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d5

05

56

06

57

07

58

08

59

09

51

00

10

5Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

30

20

01

45

85

20

17

09

51

51

50

60

18

58

52

00

Net

Req

uire

men

t2

05

07

03

52

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s2

20

22

02

20

22

02

20

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

22

02

20

22

02

20

c.P

am

ell

a1

EO

Q=

'2D

5'2

*5

3*

11

.00

0=

18

1H

35

,67

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

On

Han

d:

25

42

44

25

16

41

20

17

18

1

EO

Q:

18

46

74

26

18

1

10

1112

50

52

54

56

58

60

62

64

15

70

551

17

61

18

58

17

71

13

24

18

.1

81

18

1

18

11

81

84

Page 99: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

d.B

akpi

a75

"O-J

x-J

2^-

."

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Plan

nned

Ord

erR

elea

ses

e,R

um

ahM

iro

ta

EOQ=

/—=

/2*4-0

*11.0

00V

U4

35,67

On

Han

d:

30

59

60

30

!68

29

19

7

=1

57

EO

Q;

197

60

48

19

7

61

18

4

P

62

63

64

64

12

25

91

92

12

8

97

97

65

63

19

7

10

~66

19

4

19

7

11

"67

12

7

12

"67"

60

85

Page 100: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

10

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d4

04

0

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d1

27

87

Net

Req

uire

men

t3

0

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

15

7

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

f.D

agad

uD

jogj

a

mn

2D5"

2*30

*11

.000

H3

5,6

7

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

On

Han

d:

20

20

30

12

6

10

T36"

30

96

EO

Q:

157

40

40

47

15

7

EO

Q:

136

30

30

66

36

40

12

4

P 30

36

40

84

30

~136

~

40

44

30

82

40

15

7

30

52

40

12

1

~36~

"T

51

30

22

13

6

10

"40"

P "30"

12

8

13

6

11 "40"

41

11 "30"

12

"40"

12

"30"

86

Page 101: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

g.B

akpi

aD

java

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

For

ecas

tD

eman

d

_Sch

edul

cdR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

35

,67

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Plan

nned

Ord

erR

elea

ses

h-K

ado

Kit

a

35

,67

=1

76

On

Han

d:

30

30

=1

24

50

15

6

"~20

~"T

ib

50

10

6

EO

Q:

176

50

50

56

17

6

50

P P 776"

50

50

82

32

17

6

50

58

17

6

50

10

"50"

58

"50" 76

P ~50

P P T76"

87

Page 102: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

!P

erio

de

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ect

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

mie

dO

rder

Rec

eipt

sPl

annn

edO

rder

Rel

ease

s

i-M

aga

Swal

ayan

EOQ=

/—=

/2*50

*11.0

00H

435

,67

Lead

time:

1m

ingg

u

Per

iod

e

For

ecas

tD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Plan

nned

Ord

erR

elea

se

On

Han

d:

15

25

25

15

11

4

12

4

=1

76

On

Han

d:

40

EO

Q:

124

25

25

64

39

EO

Q:

176

25

14

12

4

25

111

7T

25

25

25

63

38

"25"

13 !24

II "25"

12

2

P T24

"

12

"25"

97

Page 103: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nmie

dO

rder

Rel

ease

s

3.L

east

Tota

lCos

t(LT

C)

a.C

ok

roT

ela

Cak

e

On

Han

d:

30

0E

OQ

:18

95

10

43

29

10

38

44

3:

53

37

53

55

34

29

30

03

00

30

07

63

85

34

69

37

13

99

64

69

31

55

91

32

49

63

36

18

95

18

95

18

95

18

95

18

95

18

95

Peri

od

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

J*^n

piL

CH

DJ«

£^os

^K

um

ula

tif

38x

35.6

7x

0=

0

82

84

x35

,67

x1

=28

53,6

82

*3

5,6

7x

2=

5849

,!84

x35

,67

x0

=0

86x3

5567

xl

=30

67,6

2

10

11

90

92

94

96

10

0

03

5,6

7x

2=

6277

,92

90

x3

5,6

7x

0=

092

x35

,67

x1

=32

81,6

49

4x

35

,67

x2

=67

05,9

696

x35

,67

x0

=0

98*3

5,67

*i

=349

5,66

100

x3

5,6

7x

2=

7134

0

2853

,68

70

3,4

8

0

3067

,62

93

45

,54

0

32

81

,64

99

87

,60

34

95

,66

10

62

9,6

6

II 80

7

75

;

90

12

75

2

Page 104: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Plan

nned

Ord

erR

elea

ies"

b.In

dogu

na

On

Ela

nd

:4

0

78

40

16

28

2

38

20

0

P "82"

25

8

84

86

90

92

17

49

4

84

90

25

82

76

27

6

Per

iod

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

11 12

20

55

60

65

70

75

80

85

90

95

10

0

10

5

20

*3

5,6

7*

0=

0

55*35,67x1=

1961,85

60*35,67*

2=4280,4

65

*3

5,6

7x

3=

6955

,65

70x

35

,67

*0

=0

75*

35,6

7x

1=2

675,

25

x3

5,6

7*

2=

5707

,285

*35

,67*

0=

9095

,85

90*

35,6

7*1

=32

10,3

95

*3

5,6

7x

2=

6777

.3

100*

35,6

7*0

=31

38,9

610

5*35

,67*

1=37

45,3

5

94

29

4

96

_198

_

"294

"

Ku

mu

lati

f

0~"

n%

L8

5~

6242

,25

J319

7^0

2675

,25

83

82

,45

0

3210

,3

J>98

7^0

37

45

,35

11 10

0

P Too"

91

Page 105: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

_Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

sP

lann

ned

Ord

erR

elea

ses

c.P

am

ell

a1

On

Han

d:

30

50

55

60

65

30

'1

80

12

56

5

20

20

0

22

5

Peri

od

eU

nit

Peri

od

sC

arr

ied

11

70

44

46

48

50

52

54

56

58

10

60

116

2

64

70

75

85

90

P "95"

15

58

08

51

95

70

85

22

52

70

27

0

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

17x

35

i67

x0

=0

44x

35,6

7x

1=

1569

,48

46

x3

5,6

7*

2=

3281

,64

S*35

,67*

3=

5136

,48

50*

35

;67

x0

=0

52x

35,6

7x

1=

1854

,84

54x3

5,67

*2

=38

52,3

656

*35,

67*3

=59

92,5

658

*3

5,6

7x

0=

0

60*3

5,67

*1=

2140

,262

x3

5,6

7*

2=

4423

,<

64

*3

5,6

7*

3=

6848

,64

20

5

Ku

mu

lati

f

0

15

69

,48

48

51

,12

^9

87

^0

T8H

845

70

7,2

1169

9,76

0

21

40

,2

6563

,28

1341

1,93

J_l^_

"Too

"

PL

"Too

""2

05~

12

T05"

92

Page 106: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

d.B

akpi

a75

On

Han

d:

25

42

44

46

48

25

14

49

85

0

17

20

5

Peri

od

eU

nit

Peri

od

sC

arr

ied

12

9

60

60

46

1

62

63

64

64

65

66

II

61

50

52

54

56

11

05

6

52

16

2

16

22

44

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

~~29

x35

,67

x0

=0^

~6

0*

35,6

7*i

=21

40,2

60

*3

5,6

7x

2=

4280

,461

*35

,67*

3=

6527

,61

62

x3

5,6

7x

0=

0

63*

35,6

7*

1=

2247

,21

58

58

24

4

P ~60~

!26

Ku

mu

lati

f

0

2140

,2

6420

,6

1294

8,21

0

64x

35,6

7*3

=68

48,6

4

2247

,21

64*

35,6

7*2

=44

94,42

|67

41,63

'

65x

35

,67

*0

=0

13

59

0,2

7

0

66

*3

5,6

7*

1=23

54,2

22

35

4.2

2

67*

35,6

7*2

=47

79,7

87

13

41

26

76

7*

35

,67

*3

=71

69,6

71

43

03

,67

62

64

12

"64"

93

Page 107: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plam

med

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

e.R

um

ahM

iro

ta

On

Han

d:

30

59

60

60

61

62

30

18

11

21

61

19

:

29

62

21

02

53

25

3

63

64

64

12

86

4

26

5

65

20

0

P "267

10

66

13

4

Peri

od

eU

nit

Peri

od

sC

arr

ied

Peri

odC

arry

ing

Cos

tK

um

ula

tif

13

00

30

*3

5,6

7*

0=

00

24

01

40*

35,6

7*

1=

1426

,81

42

6,8

34

02

40

*3

5,6

7*

2=

2853

,64

28

0,4

44

03

40

*3

5,6

7*

3=

42

80

,485

60,8

54

0^

~~

~y

l~~

~4

0*

35

,67

*0

=0

06

40

1|4

0HS5

,67

*1=

1426

,814

26,8

74

02

40

*3

5,6

7*

2=

2853

.64

28

0,4

84

03

40

*3

5,6

7*

3=

4280

,485

60,8

94

00

40

*3

5,6

7*

0=

00

10

40

I40

*35

,67

*1

=14

26,8

1426

,81

11~

loT

24

0*

35

,67

*2

=28

53.6

42

80

,41

24

03

—_

—_

40

*3

5,6

7*

3=

4280

,485

60,8

11 67

67

12

"67

94

Page 108: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

tPl

annn

edO

rder

Rec

eipt

sP

lanm

ied

Ord

erR

elea

ses

f.D

agad

uD

jogj

a

On

Han

d:

10

40

40

40

40

10

12

04

0

30

15

0

60

Peri

od

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

11

0

30

30

30

30

30

30

30

30

30

113

0

12

30

40

40

12

08

0

40

16

0

7 40

40

40

16

0

9

"To"

12

0

"To"

"

W

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

Ku

mu

lati

f

10*

35

,67

*0

=0

30*

35,6

7*1

=10

70,1

30

*3

5,6

7*

2=

2140

,23

0*

35

,67

*3

=32

10,3

30*

35,6

7*

4=

4240

,43

0*

35

,67

*0

=0

30*3

5,67

*1

=10

70,1

30

*3

5,6

7*

2=

2140

,23

0x

35

,67

*3

=32

10,3

30*

35,6

7*4

=42

40,4

30

x3

5,6

7*

0=

0

30*

35,6

7*1

=10

70,1

0

1070

,

3210

,3

64

20

,6

J070

T~

~0

~~

10

70

.

3210

,3

64

20

.6

10

70

1

0

1070

,1

10

"To"

n "To"

40

12

"To"

95

Page 109: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

_Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

sP

lann

ned

Ord

erR

elea

ses

Bak

pia

Dja

va

On

Han

d:

20

30

30

30

30

20

12

09

06

03

0

10

13

0

30

15

0

30

12

0

TtT

15

0

30

90

10

30

30

30

60

30

60

Peri

od

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

Ku

mu

lati

f1

20

020

*3

5,6

7x

0=

00

25

01

50

*3

5,6

7*

1=

1783

,517

83,5

35

02

50

*3

5,6

7*

2=

3567

53

50

,54

50

33

5*

35

,67

*3

=53

50,5

1070

1J

5 6~

"5

00

50*

35

,67

*0

=0

05

01

50

*3

5,6

7*

1=

1783

,517

83,5

75

02

50

*3

5,6

7*

2=

35

67

53

50

.5

i8

50

33

5*

35

,67

*3

=53

50,5

10

70

19

50

050

*3

5,6

7*

0=

00

10

11

50

15

0*

35,6

7*1

=17

83,5

1783

,55

02

50

x3

5,6

7*

2=

3567

53

50

,51

25

03

35

*3

5,6

7*

3=

5350

,51

07

01

11 30

30

30

"60"

96

12

Page 110: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

h.K

ado

Kit

a

On

Han

d:

30

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

30

15

01

00

50

15

01

00

50

50

10

02

05

05

0

17

02

00

20

0

20

02

00

Perio

de

1

Un

it

10

Per

iods

Car

ried

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

10

*3

5,6

7*

0=

0K

um

ula

tif

0

10

11 12

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

*3

5,6

7*

1=

891,

7525

*35

,67*

2=

1783

,5

25

*3

5,6

7*

3=

2675

,25

25x

35

,67

*4

=35

67

25x

35,6

7x

5=

4458

,75

25

*3

5,6

7*

6=

5350

,525

*35

,67*

7=

6242

,525

*3

5,6

7*

0=

0

25

*3

5,6

7*

1=

891,

7525

*35

,67

x2

=17

83,5

89

1,7

5

26

75

,25

53

50

,5

8917

,5

13

37

6,2

5

1872

6,75

24

69

6

0

89

1,7

5

2675

,25

25x3

5,67

*3=

2675

,25

5350

,5

11 "5(T

50

12

"50

97

Page 111: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plam

med

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Mag

aSw

alay

an

On

Han

d:

15

25

25

25

25

25

25

25

25

25

P "25"

15

17

51

50

12

51

00

75

50

25

75

50

Pen

od

e

1 4

_L°

TT

TT

10 85

Un

it

10

50

50

50

50

50

50

50

50

50

"50"

"50"

Per

iod

sC

arr

ied

0

25

10

0

10

0

Per

iod

Car

ryin

gC

ost

10*

35

,67

*0

=0

50*

35,6

7*1

=17

83,5

50

*3

5,6

7*

2=

3567

35

*3

5,6

7*

3=

5350

,550

*3

5,6

7*

0=

0

50*3

5,67

*1

=17

83,5

50

*3

5,6

7*

2=

3567

35

*3

5,6

7*

3=

5350

,55

0*

35

,67

*0

=0

_50_

*35

,67*

1=17

83,5

^Qlp

67^Y

£356

7~"

l5^p

67^3

"=53

50,5"

Ku

mu

lati

f

"6"""

"T78

3T5

5350

,5

10

70

1

0

1783

,5

5350

,5

10

70

1

0

PP

5350

,5

10

70

1

11 "25"

25

12

"25"

98

Page 112: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ect

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

J.B

atik

Nad

zar

On

Han

d:

40

50

50

50

50

50

50

50

50

40

15

01

00

50

15

01

00

50

10

50

16

02

00

20

02

00

Peri

od

eU

nit

Perio

dsCa

rried

T^Te

riod

Carr

ying

Cost

25

25

25

25

25

25

25

25

10

25

112

5

12

25

10

*3

5,6

7*

0=

0

25*

35,6

7*1

=89

1,75

25*

35,6

7*2=

1783

,5_2

5*35

,67*

3=

2675

,25

^25

x^61

^4^

3561

25*3

5,67

x5=

4T58

75"

25*

35,6

7*6

=53

50,5

25

*3

5,6

7*

7=

6242

,52

5*

35

,67

*0

=0

25x

35,6

7x

1=

891,

75

25*3

5,67

*2=

1783

,52

5*

35

,67

*3

=26

75,2

5

50

15

0

TT

20

0

P TT

10

0

Ku

mu

lati

f

0

891,

75

2675

,25

53

50

,5

~T9T

TT"

T3T7

0T5"

1872

6,75

24

69

6

0

J391

7526

75,2

5"5

35

0,5

11 TT

50

12

"50

99

Page 113: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

recast

Dem

an

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

_Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

sP

lann

ned

Ord

erR

elea

ses

k.P

usa

tD

istr

ibu

si

On

Han

d:

20

25

25

25

25

25

25

25

25

25

10

25

17

51

50

12

51

00

75

50

25

75

50

25

18

01

00

10

0

Pen

od

e

1

Un

itP

eri

od

s

Carr

ied

Peri

odC

arry

ing

Cos

tK

um

ula

tif

99

60

P99

6*35

,67*

0=0

01

23

12

131

2*

35,6

7*

1=

1112

91

11

29

32

76

227

6x

35,6

7*2

=19

689.

843

08

18

,84

|4

27

03

270*

35,6

7*3

=28

892,

75

97

11

,54

51

26

90

12

69

x3

5,6

7x

0=

00

1—6

29

41

294

x35

,67*

1=

7850

,25

78

50

,25

/2

65

226

5*

35,6

7*2

=18

905.

126

755,

35

11 25

25

12

25"

10

0

Page 114: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

4.Pa

rtPe

riod

Bal

anci

ng(P

PB)

a.C

ok

roT

ela

Cak

e

11

.00

0E

PP

=—

—=

308,

383

5,6

7

On

Han

d:

30

0

25

8

30

03

00

30

04

2

18

54

10

38

85

8

~996

~8

54

31

2

54

6

27

62

70

27

0

18

28

12

69

55

9

T269

~1

82

8

29

4

26

5

10

26

5

11

10

1

12

Page 115: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lead

time:

1m

ingg

u

Peri

od

e

For

ecas

tD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Perio

de

Un

it

13

8

82

84

86

90

92

94

10

96

119

8

12

10

0

On

Han

d:

40

78

80

40

16

28

2

38

20

0

Peri

od

sC

arr

ied

Pa

rtP

eri

od

s

00

16

4

86

17

6

92

98

20

0

82

84

90

17

4

90

25

82

76

25

82

76

Ku

mu

lati

f

0

24

4

26

2

92

28

0

29

8

92

94

94

29

4

P ~96~

_I9S P 29

4

11 P Too"

P loo"

10

2

Page 116: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

b.In

dogu

na

11

.00

0

EP

P=

l57P

308'

38

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

^Sch

edul

edR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Peri

od

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

Pa

rtP

erio

ds

Ku

mu

lati

f1

20

00

02

55

15

55

53

60

21

20

17

54

65

31

95

37

05

70

00

06

75

17

57

57

80

21

60

23

5L

88

50

i0

0J

99

0I 2

~~

90

~~

fl9

0T

o9

51

90

28

0n

10

00

00

PP

Z1

05

11

05

10

5

On

Han

d:

30

12

50

55

60

65

70

75

80

85

90

30

18

0

20

20

0

12

56

51

55

70

22

5

18

5

85

27

0

95

22

52

70

11

95

00

10

5

00

20

5

20

5

12

105"

10

3

Page 117: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

c.

Pam

ell

a1

11

.00

0

EP

P=

l5P

=3°

8'38

Lead

time:

1m

ingg

uP

eri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Peri

od

eU

nit

11

7

44

46

48

50

52

54

56

58

60

116

2

12

64

On

Han

d:

25

2

42

44

25

13

89

4

17

15

5

Per

iod

sC

arr

ied

0

46

48

50

48

62

50

212

212

PartPeriods

0 44

92

144

52

108

6S

60

124

192

52

54

10

56

Kumulatif

0 44

136

280

52

160

328

60

184

376

56

58

58

244

244

10

"TT

126

11

TT

64

12

TT

10

4

Page 118: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

d.B

akpi

a75

11

.00

0E

PP

=—

—=

308,

383

5,6

7

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Perio

de

Un

itP

eri

od

sC

arr

ied

Pa

rtP

eri

od

sK

um

ula

tif

12

90

00

26

01

60

60

36

02

12

01

80

46

13

18

33

63

56

20

00

66

31

63

63

76

42

12

81

91

86

43

'19

23

83

96

50

00

10

66

16

66

611

67

21

24

19

01

26

73

201

391

On

Han

d:

30

12

59

60

60

62

63

64

64

65

30

18

11

26

11

91

12

86

42

00

29

62

65

21

02

53

26

5

25

32

65

66

12

4

II TT

67

12

TT

05

Page 119: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

e.R

um

ah

Mir

ota

11

.00

0

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Per

iod

eU

nit

1 4 Uf

U_

12

30

40

_40_ 40

_40_

40

_40_

_40_

_40_

40

40

40

On

Han

d:

10

10

1

"To"

12

0

p TT

T

40

Per

iod

sC

arr

ied

0~

~~

40

40

0

4|

5"

40

40

0.

12

0

~T

T16

0T

60~

Pa

rtP

eri

od

s

0 40

12

0

40

J0_

12

0

0_

"40

12

0

40

40

40

Ku

mu

lati

f

0 40

12

0

24

0

0 40

12

0

24

0

0 40

12

0

24

0

40 0

16

0

9

TT

TT

TT

TT

TT

10

"To"

n "To"

40

12

"To"

10

6

Page 120: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

f.D

agad

uD

jogj

a

11

.00

0

EP

P=

T5P

=30

8^8

Lead

time:

1m

ingg

uP

eri

od

e

Fo

reca

stD

eman

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nnne

dO

rder

Rel

ease

s

Peri

od

eU

nit

Per

iod

sC

arr

ied

Pa

rtP

eri

od

sK

um

ula

tif

11

00

00

23

01

30

]_30

33

02

60

90

43

03

90

18

0:>

30

41

20

30

06

30

00

07

30

13

03

08

30

26

09

03

03

i9

01

80

10

30

41

20

30

011

30

00

01

23

01

30

30

On

Han

d:

20

30

30

30

90

60

30

10

30

11 To

"

IT P "oT

12

"To"

.07

Page 121: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

g.B

akpi

aD

java

11

.00

0

EP

P=

35

,67

=3

08

.38

Lea

dti

me:

1m

ing

gu

Peri

od

e

Fore

cast

Dem

and

Sche

dule

dR

ecei

pts

Proj

ectO

nH

and

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Plan

nned

Ord

erR

elea

ses

On

Han

d:3

0

1

50

50

50

Ku

mu

lati

f0

5T

P^

050

505

0

10

50

11 TT

10

8

12

50

Page 122: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

h.

Kad

oK

ita

11

.00

0

Perio

de

Un

itP

eri

od

sC

arr

ied

Pa

rt

Peri

od

sK

um

ula

tif

11

00

00

22

51

25

25

32

52

50

75

42

53

75

15

05

25

41

00

25

06

25

00

07

25

12

52

58

25

25

07

59

25

37

51

50

10

25

41

00

25

01

12

50

00

12

25

1|

252

5

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

15

EP

P:3

15

, 27

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d2

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

5Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

15

10

07

55

02

50

10

07

55

02

50

25

0N

etR

equi

rem

ent

10

25

25

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

11

01

25

50

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

12

5i

50

j

10

9

Page 123: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

i.M

aga

Sw

alay

an

11

.00

0E

PP

==

308,

383

5,6

7

Perio

de

Un

itP

eri

od

sC

arrie

dP

art

Peri

od

sK

um

ula

tif

11

00

00

25

01

50

50

35

02

10

01

50

45

03

15

03

00

55

00

00

65

01

50

50

75

02

10

01

50

85

03

15

03

00

95

00 1

00

10

50

50

50

115

02

10

01

50

12

50

31

50

30

0

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

40

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

11

12

Fo

recast

Dem

an

d5

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

0S

ched

uled

Rec

eipt

s

Pro

ject

On

Han

d4

01

50

10

05

00

15

01

00

50

01

50

10

05

00

Net

Req

uire

men

t1

05

05

0

Plan

mie

dO

rder

Rec

eipt

s1

60

20

02

00

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s2

00

20

0

11

0

Page 124: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

j.B

atik

Nad

zar

11

.00

0E

PP

==

30

8,3

83

5,6

7

Perio

de

Un

itP

erio

ds

Ca

rrie

dP

art

Peri

od

sK

um

ula

tif

15

00

0

22

51

25

25

32

52

50

75

42

53

75

15

0

52

54

10

02

50

62

50

00

72

51

25

25

82

52

50

75

92

53

75

15

01

02

54

10

02

50

112

50

00

12

25

1'2

52

5

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

20

EP

P:

15,0

2P

eri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2

Fo

recast

Dem

an

d2

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

5Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

20

10

07

55

02

50

10

07

55

02

50

25

0

Net

Req

uire

men

t5

25

25

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

10

51

25

50

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s.

.i

12

55

0

11

1

Page 125: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

k.P

usa

tD

istr

ibu

si

11

0.0

00

EP

P=

——

-=

3083

,82

35

,67

Lea

dtim

e;1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

recast

Dem

an

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

Perio

de

Un

itP

eri

od

sC

arr

ied

Pa

rt

Peri

od

sK

um

ula

tif

11

20

80

00

24

00

14

00

40

0

32

76

25

52

95

2

42

70

38

10

17

62

51

06

90

00

62

94

12

94

29

4

73

65

27

30

10

24

On

Han

d;

30

0E

PP

:31

52,7

6

25

81

25

04

00

27

62

70

10

69

29

4

30

0.

30

03

00

42

94

65

46

27

06

59

36

5

12

08

10

69

21

54

17

28

21

54

17

28

11

2

10

11

12

36

5

Page 126: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

5.P

erio

dO

rder

Qua

ntit

y(P

OQ

)

a.C

ok

roT

ela

Cak

e

PO

Q=

I2

.5

D.H

2*

11

.00

0

89

*3

5,6

7-3

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

40

PO

Q=

3

Peri

od

e!

12

34

56

7j

89

10

11

12

Fo

recast

Dem

an

d7

88

08

28

48

68

89

09

29

49

69

81

00

Sch

edul

edR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d4

02

02

12

24

02

14

12

84

02

26

13

44

01

98

10

04

0

Net

Req

uire

men

t3

84

45

05

6

Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

s2

40

25

82

76

29

4

Pla

nn

ned

Ord

er

Rele

ase

s2

58

27

62

94

b.In

do

gu

na

PO

Q=

I2

.5

D.H

2*

11

.00

0

78

*3

5,6

7=

3

11

3

Page 127: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

PO

Q=

3

Peri

od

e1

12

34

i5

67

89

10

111

2

Fo

recast

Dem

an

d5

05

56

06

57

07

58

08

59

09

51

00

10

5

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d3

01

45

90

30

17

51

05

30

19

51

10

20

22

51

25

20

Net

Req

uire

men

t2

03

55

07

5

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

16

52

10

25

53

00

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s2

10

25

53

00

c.

Pam

ell

a1

PO

Q=

12

.5

D.H

2*

11

.00

0

53

*3

5,6

7

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

25

PO

Q=

4

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d4

24

44

64

85

05

25

45

65

86

06

26

4Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

25

11

57

12

51

27

77

25

13

98

32

51

51

89

25

Net

Req

uire

men

t1

72

32

93

5

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

13

21

50

16

81

86

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s1

50

16

81

86

11

4

Page 128: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

d.B

akpi

a75

PO

Q=

f2

.5

D.H

'2*

11

.00

0

63

*3

5,6

7-3

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

PO

Q=

3

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2

Fo

recast

Dem

an

d5

96

06

06

16

26

36

46

46

56

66

76

7

Sch

edul

edR

ecei

pts

_—

_

Pro

ject

On

Han

d3

01

50

90

30

15

59

33

01

59

95

30

16

49

73

0

Net

Req

uire

men

t2

93

13

43

6

Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

s1

79

18

61

93

20

0

Pla

mm

ed

Ord

er

Rele

ase

si

18

61

93

20

0

e.R

um

ah

Mir

ota

PO

Qf

2.5

D.H

'2*

11

.00

0

40

*3

5,6

7=

4

11

5

Page 129: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

10

PO

Q=

4

Peri

od

e1

j2

34

56

78

91

011

12

Fo

recast

Dem

an

d4

04

04

04

04

04

04

04

04

04

04

0.

40

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d1

01

30

90

50

10

13

09

05

01

01

30

90

50

10

Net

Req

uire

men

t3

03

03

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s1

60

16

01

60

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

si

16

0j

160

—~

—_

—.—

f.D

agad

uD

jogj

a

PO

Q=

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

recast

Dem

an

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

On

Han

d:

20

POQ

=5

30

30

30

30

20

14

01

10

50

10 50

10

111

2

30

30

30

30

30

30

30

30

20

40

11

05

02

03

0

10

30

15

06

0

15

06

0

11

6

Page 130: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Bak

pia

Dja

va

PO

Q=

50

*3

5,6

7

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

PO

Q=

4

Peri

od

e3

23

45

67

89

10

11i

12

Fo

recast

Dem

an

d5

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

0

Sch

edul

edR

ecei

pts

j

Pro

ject

On

Han

d3

0;

18

01

30

80

30

18

01

30

80

30

18

01

30

80

30

Net

Req

uire

men

t

Pla

nnne

dO

rder

Rec

eipt

s

20

20

20

20

02

00

20

0

Pla

nn

ned

Ord

er

Rele

ase

s1

20

0i L

20

0

h.

Kad

oK

ita

PO

Q=

'2.5

D.H

'2*

11

.00

0

25

*3

5,6

7

_^

11

7

Page 131: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

15

PO

Q

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2

Fo

recast

Dem

an

d!

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

!2

52

5

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d1

51

15

90

65

40

15

11

59

06

54

01

51

15

90

Net

Req

uire

men

t1

01

01

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s1

25

12

51

25

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s.

L.

125

|1

25

i.M

aga

Swal

ayan

PO

Q=

12

.5

D.H

'2*

11

.00

0

50

*3

5,6

7=

4

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

40

PO

Q=

4

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d5

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

0Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

40

19

01

40

90

40

19

01

40

90

40

19

01

40

90

40

Net

Req

uire

men

t1

01

01

0

Plan

mie

dO

rder

Rec

eipt

s2

00

20

02

00

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

;2

00

20

0

11

8

Page 132: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

j.B

atik

Nad

zar

PO

Q=

'2*

11

.00

0

25

*3

5,6

7=

5

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

20

POQ

=5

Pen

od

e|

12

34

56

78

91

011

12

Fo

recast

Dem

an

d2

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

5?5

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d2

01

20

95

70

45

20

12

09

57

04

52

04

52

0N

etR

equi

rem

ent

55

5Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s1

25

12

55

0_

.

Pla

nn

ned

Ord

er

Rele

ase

s1

25

50

k.

Pu

sat

Dis

trib

usi

PO

Q=

I2

.5

D.H

2*

11

0.0

00

55

4*

35

,67-

=4

11

9

Page 133: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Lea

dtim

e:1

min

gg

uO

nH

an

d:

30

PO

Q:

4

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d0

08

04

56

04

00

89

20

56

09

80

23

50

0S

ched

uled

Rec

eipt

s

Pro

ject

On

Han

d3

00

30

03

00

21

52

15

92

11

92

30

03

00

15

15

53

53

00

00

Net

Req

uire

men

t5

04

26

0

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

26

56

17

75

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s!

26

56

17

75

6.Ju

mla

hpe

riod

ete

tap

(Fix

edPe

riod

Req

uire

men

t)

a.C

ok

roT

ela

Cak

e

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:4

0FP

R=

3pe

riod

e

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

11

12

Fo

recast

Dem

an

d7

88

08

28

48

68

89

09

29

49

69

81

00

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d4

02

02

12

24

02

14

12

84

02

26

13

44

02

38

14

04

0N

etR

equi

rem

ent

38

44

50

56

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

24

02

58

27

62

94

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

i2

58

27

62

94

1

12

0

Page 134: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

b.In

dogu

na

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

FP

R=

3pe

riod

e

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d5

05

56

06

57

07

58

08

59

09

51

00

10

5S

ched

uled

Rec

eipt

s

Pro

ject

On

Han

d3

01

45

90

30

17

51

05

30

20

51

20

30

23

51

35

30

Net

Req

uire

men

t2

03

55

06

5

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

36

52

10

25

53

00

Pla

nn

ned

Ord

er

Rele

ase

s1

21

0|

255

30

0

c.

Pam

ell

a1

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

25

FP

R=

3pe

riod

e

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d4

24

44

64

85

05

25

45

65

86

06

26

4Sc

hedu

led

Rec

eipt

s

Pro

ject

On

Han

d2

51

15

71

25

12

77

72

51

39

83

25

15

18

92

5N

etR

equi

rem

ent

17

23

29

35

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

13

21

50

16

81

86

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

15

01

68

18

6

12

1

Page 135: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

d.B

akpi

a75

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

FP

R=

3pe

riod

e

jPer

iode

12

34

56

78

91

011

12

Fo

recast

Dem

an

d5

96

06

061

62

63

64

64

65

66

67

67

Sch

edul

edR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d3

01

50

90

30

15

59

33

01

59

95

30

16

49

73

0N

etR

equi

rem

ent

29

31

34

36

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

17

91

86

19

32

00

Pla

nn

ned

Ord

er

Rele

ase

s1

86

19

32

00

e.R

um

ah

Mir

ota

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

20

FPR

=3

peri

ode

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

111

2F

ore

cast

Dem

an

d3

03

03

03

03

03

03

03

03

03

03

03

0Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

20

80

50

20

80

50

20

80

50

20

80

50

20

Net

Req

uire

men

t1

01

01

01

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s9

09

09

09

0•

Pla

nm

ied

Ord

er

Rel

ease

s9

09

09

0i

12

2

Page 136: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

f.D

agad

uD

jogj

a

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

10

FPR

=3

peri

ode

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

11!

12F

ore

cast

Dem

an

d4

04

04

04

04

04

04

04

04

04

04

04

0Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

10

90

50

10

90

50

10

90

50

10

90

50

10

Net

Req

uire

men

t3

03

03

03

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s1

20

12

01

20

12

0P

lan

nn

ed

Ord

er

Rel

ease

s1

12

01

20

12

0

g.B

akpi

aD

java

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

30

FP

R=

3pe

node

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

11

12

Fo

recast

Dem

an

d5

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

0Sc

hedu

led

Rec

eipt

sP

roje

ctO

nH

and

30

13

08

03

01

30

80

30

13

08

03

01

30

80

30

Net

Req

uire

men

t2

02

02

02

0Pl

annn

edO

rder

Rec

eipt

s1

50

15

0:

15

01

50

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

15

01

50

15

0

12

3

Page 137: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

h.

Kad

oK

ita

Lea

dtim

e:1

min

ggu

On

Han

d:

15

FP

R=

3pe

riod

e

Peri

od

e1

23

4.

56

78

91

011

12

Fo

recast

Dem

an

d2

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

52

5

Sch

edul

edR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d1

56

54

01

56

54

015

65

40

15

65

40

15

Net

Req

uire

men

t1

01

01

01

0

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

75

75

75

75

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s7

57

57

5

i.M

aga

Sw

alay

an

Lea

dti

me:

1m

ing

gu

On

Han

d:

40

FPR

=3

peri

ode

Peri

od

e1

23

45

67

89

10

11

12

Fo

recast

Dem

an

d5

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

05

0S

ched

uled

Rec

eipt

s

Pro

ject

On

Han

d4

01

40

90

40

14

09

04

01

40

90

40

14

09

04

0N

etR

equi

rem

ent

10

10

10

10

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

15

01

50

15

01

50

Pla

nn

ned

Ord

er

Rel

ease

s1

50

15

01

50

12

4

Page 138: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

j,B

atik

Nad

zar

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

recast

Dem

an

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

k.P

usa

tD

istr

ibu

si

Lea

dtim

e:1

min

ggu

Peri

od

e

Fo

recast

Dem

an

d

Sche

dule

dR

ecei

pts

Pro

ject

On

Han

d

Net

Req

uire

men

t

Plan

nned

Ord

erR

ecei

pts

Pla

nn

ned

Ord

erR

elea

ses

On

Han

d:

20

25

25

20

70

45

75

On

Han

d:

30

0

30

03

00

30

0

14

64

FPR

=3

peri

ode

25

25

25

20

70

45

75

75 FP

R:3

peri

ode

14

64

30

0

11

64

14

64

30

03

00

15

52

25

20

75

15

52

30

0

"125

2"1

552

25

70

75

30

0

25

45

30

0

'64

0

25

20

75

16

40

30

0

TTTo

"T

rTo"

10

"25"

70

75

10

30

0

25

45

11 30

0

12

"25"

20

12

30

0

12

5

Page 139: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

126

4.3.4 Perhitungan Total Cost

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan total cost dari masing-masing teknik

lot sizing yang digunakan. Setelah im akan dipilih teknik lot sizing yang memiliki total

cost terkecil.

Total cost = total biaya simpan + total biaya pemesanan

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

Total biaya pemesanan =biaya pesan per order *jumlah pemesanan

1. Lot For Lot

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

= 35,67 per unit/minggu * 0 unit - 0

Total biaya pemesanan = biaya pesan per order *jumlah pemesanan

-Rp 110.000* 11

= Rp 1210.000

Total cost = total biaya simpan + total biaya pemesanan

= 0 + Rp 1210.000= Rp 1210.000

2. Economic Order Quantity (EOQ)

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

= 35,67 per unit/minggu x 8923 unit = Rp 318.283

Total biaya pemesanan =biaya pesan per order xjumlah pemesanan

= Rp 110.000*3

= Rp 330.000

Page 140: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Total cost- total biaya simpan + total biayapemesanan

= Rp 318.283 + Rp 330.000 = Rp 648.283

3. Least Total Cost (LTC)

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

-35,67 per unit/minggu *3140 unit = Rp 112.003

Total biaya pemesanan = biaya pesan per order * jumlah pemesanan

-Rp 110.000*2

= Rp 220.000

Total cost = total biayasimpan + total biaya pemesanan

= Rp 112.003 + Rp 220.000 = Rp 332.003

4. Part Period Balancing (PPB)

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

- 35,67 per unit/minggu * 3428 unit = Rp 122.276

Total biaya pemesanan = biaya pesan per order *jumlah pemesanan

= Rp 110.000x2

= Rp 220.000

Total cost = total biaya simpan 4 total biaya pemesanan

= Rp 122.276 + Rp 220.000 = Rp 342.276

5. Period OrderQuantity (POQ)

Total biaya simpan =biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

= 35,67 per unit/minggu x 8486 unit = Rp 302.695

127

Page 141: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Total biaya pemesanan =biaya pesan per order *jumlah pemesanan

= Rp 110.000*2

- Rp 220.000

Total cost = total biaya simpan + total biaya pemesanan

= Rp 302.695 + Rp 220.000 - Rp 522.695

6. FixedPeriod Requirement (FPR)

Total biaya simpan - biaya simpan per unit per/minggu * total persediaan

= 35,67 perunit/minggu * 3600 unit= Rp 128.412

Total biaya pemesanan =biaya pesan per order *jumlah pemesanan

= Rp 110.000* 3

= Rp 330.000

Total cost. = total biaya simpan + total biaya pemesanan

= Rp 128.412 + Rp 330.000 = Rp 458.412

128

Page 142: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Tabel 4.18 Perhitungan Total Cost

No

1.

3.

4.

T

6.

Teknik LotSizing

Lot For Lot

Economic Order Ouantity (EOQ)

Least Total Cost (LTC)

Part Period Balancing (PPB)

Period Order Quantity (POQ)

Fixed Period Requirement. (FPR)

4.3.5 Rencana Pemesanan

Biaya

Simpan

0

Biaya

Pemesanan

Rp 1210.000

Rp 318.283 Rp 330.000

Rp 112.003 Rp 220.000

Rp 122.276 Rp 220.000

Rp 302.695 Rp 220.000

Rp 128.412 Rp 330.000"

129

Total Cost

Rp 1210.000

Rp 648.283

Rp 332.003

Rp 342.276

Rp 522.695

Rp 458.412

Pada tahap mi pengecer/outlet akan memesan kebutuhan sesuai dengan

kebutuhannya kepada perusahaan. Dari perhimngan Distribution RequirementPlanning (DRP) sudah diketahui jumlah produk sckah pemesanan dan waktu rencana

penginman pesanan yang tepat untuk pengecer/outlet. Jumlah produk dan waktu yang

tepat produk dikirim diperoleh dari perhitungan Distribution Requirement Planning(DRP) dengan teknik lot sizing yang meminimalkan total cost.

Page 143: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Peramalan (forecasting)

Tabel 5.1 Nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

No Outlet Metode yang digunakan

MAT

SEST

Cokro Tela Cake

DES

DEST

MAT

SEST

IndogunaDES

DEST

MAT

SEST

Pamella 1

DES

DEST

MAT

SEST

Bakpia 75

DES

DEST

MAPE

14,3

23,67

10,47

9,6

12,58

20.2

9,86

7,44

:0,91

14,41

8,89

13,65

14,11

20

12.39

Page 144: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

131

Hasil peramalan dengan software WinQSB menggunakan nilai Mean Absolute

Percentage Error (MAPE) terkecil untuk memilih metode peramalan yang tepat. Nilai

Mean Absolute Percentage Error (MAPE) terkecil dipilih agar kesalahterror dan

hasil peramalan dengan nilai yang paling kecil. Mean Absolute Percentage Error

(MAPE) memiliki kelebihan yaitu menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan

terhadap pennintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi

persentase kesalahan terialu tinggi atau terialu rendah, sehingga akan lebih akurat.

Software WinQSB digunakan agar perhitungan peramalan lebih akurat atau

menghindari kesalahan dalam perhitungan manual dan mempersingkat waktu dalam

peramalan dibandingkan dengan perhimngan manual .

Hasil perhitungan dengan software WinQSB diperoleh bahwa untuk outlet

cokro tela cake menggunakan metode moving average with linear trend (MAT), outlet

Indoguna menggunakan metode moving average with linear trend (MAT), outlet

Pamella 1menggunakan metode moving average with linear trend (MAT) dan outlet

bakpia 75 menggunakan metode double exponential smoothing with trend (DEST)

karena nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) metode yang terpilih terkecil

dari mctode-metode yang lain. Nilai MAPE masing-masing metode tcrlihat pada label

diatas. Hasil peramalan untuk penjualan periode mendatang menggunakan hasil

peramalan dengan metode yang tetpilih. Hasil peramalan tersebut untuk penjualan 3

bulan yang akan datang.

Pcramalan hanya dilakukan untuk outlet cokro tela cake, indoguna, pamella 1

dan bakpia 75. Sedangkan perkiraan pcnjualan periode yang akan datang untuk outlet

rumah mirota, dagadu djogja, bakpia djava, kado kita, maga swalayan, dan batik

Page 145: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

132

nadzar diperoleh dari prediksi perusahaan. Prediksi penjualan setiap minggu selama 3

bulan dianggap sama.

5.2 Rencana Induk Penjualan

Pemsahaan membuat rencana induk penjualan unmk beberapa periode yaitu

mingguan, dimana setiap periode telah diketahui berapa produk yang akan dijual.

Rencana produk yang akan dijual tersebut selain dari hasil pcramalan juga dari

prediksi yang dilakukan perusahaan. Rencana induk penjualan 3 bulan mendatang

tersebut akan menjadi kebumhan setiap minggu pada perhitungan Distribution

Requirement Planning (DRP).

5.3 Lot Size

Perhitungan lot size unmk mengetahui ukuran pemesanan dalam perhitungan

Distribution Requirement Planning (DRP). Perhitungan lot size menggunakan 6

teknik lot sizing yaitu Lot For Lot, Economic Order Quantity (EOQ), Least. Total Cost

(LTC), Part Period. Balancing (PPB), Period Order Quantity (POQ), dan Fixed

Period Requirement (FPR). Dari keenam teknik lot sizing tersebut akan digunakan

satu teknik lot sizing yang total cost terkecil dalam perhitungan DRP. Teknik lot

sizing yang digunakan tersebut jika digunakan oleh perusahaan akan mengeluarkan

biaya yang lebih kccil dari teknik lot sizing yang lain.

5.4 Distribution Requirement Planning

Pada awal proses perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP)

dilakukan perhitungan yaita project on hand dikurangi precast demand minggu ke-1.

Page 146: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

133

Apabila hasilnya positif sehingga tidak perlu dilakukan pemesanan dan apabila

hasilnya negatif sehingga perlu dilalkukan pemesanan. Hasil project on hand

dikurangi forecast demand minggu ke-1 yang hasilnya negatif merupakan net

requirement minggu ke-I. Pada minggu ke-1 dilakukan pemesanan dengan ukuran lot

sesuai dengan perhitungan 6 teknik lot sizing untuk masing-masmg outlet. Ukuran lot

diletakkan pada rencana penerimaan pesanan (planned order receipt). Ukuran lot

tersebut dikurangi net requirement sehingga hasilnya mempakan project on hand

untuk minggu ke-1. Unmk rencana pengiriman pesanan (planned order release) sesuai

dengan lead time pemesanan.

Langkah-langkah diatas dilakukan sampai pada periode terakhir sehingga akan

menghasilkan perencanaan kebumhan distribusi masing-masing pengecer/outlet.

Apabila perhimngan Distribution Requirement Planning (DRP) untuk semua

pengecer/outlet selesai maka akan dilakukan perhitungan Distribution Requirement

Planning (DRP) untuk pusat distribusi (pemsahaan). Untuk forecast demand pusat

distribusi diperoleh dari penjumlahan jumlah produk yang dibutuhkan pada rencana

persiapan pesanan (planned order release) semua pengecer/outlet. Langkah

perhitungan untuk pusat distribusi (pemsahaan) sama dengan langkah perhitungan

pengecer/outlet.

5.5 Total Cost

Perhimngan total cost distribusi produk cokelat roso dari masing-masing teknik

lot sizing yang digunakan adalah untuk mengctahui teknik lot sizing yang memiliki

total cost terkecil. Perencanaan distnbusi produk dengan total cost terkecil yang akan

digunakan pemsahaan dalam pendistnbusian produk. Total cost adalah penjumlahan

Page 147: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

134

dari total biaya simpan dan total biaya pemesanan. Total biaya simpan adalah

perkalian biaya simpan per unit per/minggu dengan total persediaan. Total biaya

pemesanan adalah pcrkalian biaya pesan per order dengan jumlah pemesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan total cost tersebut teknik lot sizing yang digunakan

adalah Least Total Cost (LTC) karena total cost yang terkecil dari 5 teknik lot sizing

lainnya. Total biaya yang dikeluarkan dalam pendistribusian produk cokelat roso

dalam pencrapan Distribution Requirement Planning (DRP) denga teknik lot sizing

least total costadalah sebesar Rp 332.003

5.6 Rencana Pemesanan

Pengecer/outlet akan memesan kebutuhan sesuai dengan kebutuhannya kepada

pemsahaan. Dari perhitungan Distribution Requirement Planning (DRP) sudah

diketahui jumlah produk sekali pemesanan dan waktu rencana pengiriman pesanan

yang tepat unmk pengecer/outlet. Jumlah produk dan waktu rencana pengiriman

produk yang tepat diperoleh dari perhitungan Distribution Requirement Planning

(DRP) dengan teknik Least Total Cost (LTC).

Page 148: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kcsimpulan

1. Teknik lot sizing yang digunakan pada perencanaan distribusi produk cokelat roso

adalah teknik Least Total Cost (LTC). Total costmenggunakan teknik Least Total

Cost (LTC) yaitu sebesar Rp 332.003

2. Hasil perhitungan dengan Distribution Requirement Planning (DRP) dengan

menggunakan teknik lot sizing Least Total Cost (LTC) diketahui bahwa jumlah

produk untuk setiap kali pemesanan dan waktu rencana pengiriman pesanan

masing-masing pengecer/outlet untuk penjualan 3 bulan mendatang adalah

sebagai berikut:

a. Jumlah produk unmk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet cokro tela

cake adalah sebesar 258 unit, 276 unit dan 294 unit. Waktu rencana

pengiriman pesanan adalah pada minggu ke-3, ke-6 dan ke-9.

b. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet indoguna

adalah sebesar 225 unit, 270 unit dan 205 unit. Waktu rencana penginman

pesanan adalah pada minggu kc-4, ke-7 dan ke-10.

c. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet pamella I

adalah sebesar 162 unit dan 244 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan

adalah pada minggu kc-5 dan ke-8.

Page 149: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

136

d. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet bakpia 75

adalah sebesar 253 unit dan 265 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan

adalah pada minggu ke-4 dan kc-8.

e. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet rumah

mirota adalah sebesar 160 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan adalah

pada minggu ke-4 dan ke-8.

f. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet dagadu

djogja adalah sebesar 150 unit dan 60. Waktu rencana pengiriman pesanan

adalah pada minggu ke-5 dan ke-10.

g. Jumlah produk unmk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet bakpia djava

adalah sebesar 200 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan adalah pada

minggu ke-4 dan kc-8.

h. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet kado kita

adalah sebesar 100 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan adalah pada

minggu ke-8.

i. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengecer/outlet maga

swalayan adalah sebesar 200 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan adalah

pada minggu ke-4 dan ke-8.

j. Jumlah produk untuk setiap kali pemesanan pada pengeccr/outlel bakpia

nadzar adalah sebesar 100 unit. Waktu rencana pengiriman pesanan adalah

pada minggu ke-8.

3. Hasil perhitungan dengan Distribution Requirement Planning (DRP) dengan

menggunakan teknik lot sizing Least Total Cost (LTC) diketahui bahwa jumlah

produk yang disediakan perusahaan (pusat distribusi) dan waktu rencana

Page 150: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

137

pengiriman pesanan oleh pemsahaan (pusat distribusi) unmk semua

pengecer/outlet selama penjualan 3 bulan mendatang adalah sebagai berikut:

a. Jumlah produk yang disediakan pemsahaan (pusat distribusi) adalah sebesar

1854 unit dan 1828 unit.

b. Waktu rencana pengiriman pesanan oleh pemsahaan (pusat distribusi) untuk

semua pengecer/outlet adalah pada minggu ke-3 dan kc-7.

6.2 Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan distribusi produk dengan

ukuran lot menggunakan perhitungan teknik lot sizing least total cost, yang total cost

terkecil diantara teknik lot sizing lainnya. Scbaiknya pemsahaan menggunakan

metode Distribution Requirement Planning (DRP) dengan teknik lot sizing least total

cost untuk perencanaan distribusi produk. Penerapan Distribution Requirement

Planning (DRP) agar distribusi produk dapat terjadwal dan teramr. Manfaat dari

perencanaan distribusi produk adalah memperoleh keuntungan dengan total cost yang

rendah, perencanan distribusi produk yang teratur sehingga tidak terkadi kekurangan

persediaan dan kelebihan persediaan serta produk selalu ada untuk konsumen.

Page 151: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A.F., (2009). perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi hasil

perikanan dengan menggunakan distribution requirement planning (DRP).

Jurnal, Universitas PembangunanNasional "veteran", Jawa Timur.

Assauri, S., (1993). manjemen produksi dan operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi (JL

Elsayed, Elsayed A., Boucher, dan Thomas, O., (1994). analysis and control of

production systems. Second Edition, Prentice Hall international.

Emawati, Y., dan Sunarsih, (2008). sistem pengendalian persediaan model

probabilistik dengan "back order policy". Jurnal Malematika, Vol. 11, No.2,

Agustus 2008: 87-93, ISSN: 1410-8518.

Enns, ST., dan Suwanruji, P., (2001). An Experimental Comparison of DRP and

Order Point Replenishment Strategies. Journal,

Fogarty, Donald, W., Blackstone, J.R., John H., Hoffmann, dan Thomas, R., (1991).

production & inventory management. 2nd Edition. South-Western Publishing

Co.

Garside, A.K., (2001). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Untuk Distribution

Requirement Planning (DRP). Jurnal Teknik Industri, Vol. 2, No. 4, 2001, Hal.

127-136.

Ginting, R., (2007). sistem produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Heizer, J., Render, dan Barry, (1995). production & operations managementstrategic

and tactical decisions. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey 07458

Joko, S., (2004). manajemen produksi danoperasi. Malang : UMM press.

Page 152: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Nasution, A.H., (2006). manajemen industri. Yogyakarta : ANDI.

Pardede, P.M., (2007). manjemen operasi clan produksi. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta.

Prawirosentono, S., (1997). manajemen produksi danoperasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutarman (2003). perencanaan persediaan bahan baku dengan model backorder. FT!

Universitas Pasundan Bandung.

Tersine, R.J., (1994). principle of inventory and materials management. 4th Edition,

Prentice Hall.

Vollmann (1994). manufacturingplanning andcontrol system. Dow John Irwin.

Zulftkarijah, F., (2005). manajemen persediaan. Malang : UMM Press.

Page 153: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

61«<*

^t^dw*CV. ROSO INDONESIA

Alamat: Jl. Sultan Agung No. 46 YogyakartaTelp : (0274) 9409080/388855, HP : 081802782268

E-mail: [email protected]

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yopie Kurniawan

Jabatan : Marketing

Merangkan bahwa :

Nama : Jelvi Mitra

Nomor Mahasiswa : 07 522 236

Jurusan : Teknik Industri

Fakultas : Tcknologi Industri

Universitas : Universitas Islam Indonesia

Telah selesai melaksanakan penelitian yang berjudul:

"PEMILIHAN TEKNIK LOTSIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIA YA PADA

PENDISTRIBUSIAN PRODUK COKELA T ROSO "

Di CV Cokelat Roso Yogyakarta

Waktu: I Mei-3 Juli 2011.

Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.

Atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 7 Juli 2011

Mengetahui,

(Yopie Kurniawan)

Page 154: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

HASIL PERAMALAN

1. Cokro Tela Cake

Metode moving average with linear trendActual.Dsla I

F<M«c«lbyI3MAT

52

M

fit.33333

68.66667

S5.0O001

5B.666G9

EG, 33336

75.001)03

7B,fiGG7

71.3333714 n 71.33339

15 /5 72.3334

16 75 7S.0000B

1' 77.GG6/6

18 79.66682

• 19 81 .GG687

20 R3.G6632

21 85.66698

22 87.66/03

23 09.66/08

24 91,66714

25 93.66713

26 95\667?427 97.6673

20 99.66735

CFE 0,6K70341MAD

MSE

3.282055

18.17893MAPE 5.(106065

Ilk.Signal n,20323fc7

Ft-Hgaiiie 1

m-3

EflDl

U

4

1.GG6GH

-6.686672

5.00080B

6.333313

4.6GRR41

I.D0IH131

-B.666702

1.666626

-0.3333093

2.666535

7.629395E -85

0

4

5.GRG66B

1.888004

-G. 000011

0.3333015

4.333943

3.999912

4.66679

3.000164

3.333553

0.6669573

0.6 G7 0341

0

2

1.888883

3,003335

3.46667

3.944443

4.04/615

3.866667

4.222226

3,966666

3.636368

3.555554

3.28?05 5

MAP£(*)I Hacking I It-loamsI I Signal

0

8

6.259261

15,8055/

17.G4447

21.38087

21.4444

10.08885

25.135B4

22.30002

20,8293

13.68517

1B.17093

3.4482/6

3.1 B0685

2 0.5555556

3 0.972527E

5.073688 -U.3243254

5.725619 -1.730771

6.33527G

6,4.14041

5.790709

6.5300 n

6.1053/3

0,084499

1.23S281

1.0908B5

1.105231

0,756344

5.593027 0.9167261

5.423229 -0.187582

5.006065 0.2032367

Metode single exponential smoothing with trend (SEST)08-02-2011

Week*

25

Actual Fgiecait bf jData SEST

Forecast IEnoi

CFE MAD MSE MAPE IXjfTtackJnaiH-.qaureSignal I

48.fi8954

50.33292

52.032U3

53.3BG91

55.22343

57,b2217

60.15673

62.22626

64,49657

66,40488

60,6083?

70.G5533

72.06316

73.471

74.87804

76.2B667

77.89451

79.10235

80.51019

81.31802

83.32586

84.733i'

86.14153

140./84

8.385599

1D4.12C6

14.3021

15

1

Alpha-0.1

Bet,,=0.1

F|0)=4R

T|0]=0

14.4104G 38.2337 7.246G39 73.79378 12.6646911,G0708 47.G4028 7.97338 83.34880 13.67417.967372 55.80825 7.972607 B1.U2598 13.G17/911.61309 67.47134 8,4276KB 87.755/1 14.1488514.77757 02.19831 9.133213 102.2691 14.92241G.47/83 98.G767* 3.867674 119.1841 15.65689.843273 108.52 9.865457 117.1665 15.5118910.77374 113.79.30 3,941147 117.0754 15.449116.503433 125.7972 9.676/07 111.323 14.9G5318,595116 134.3923 9.53945 10H.64B2 14./14956.3916/8 140.784 9,385599 184,1786 14.3021

Page 155: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Metode double exponential smoothing (DES)

08-02-2011Week*

ActualIfmecari byData j DES

ForecastE.r*

CFE MAD 1 MSE MAPE l*J 1 Fiacking 1R-sgaweSignal; J -.V..

5 58

63

62

GO

65

70

74

70

73

71

75

75

4G.1806

46.38352

46.71405

47.13464

47,60397

48.15809

43.82534

49.61757

50.46309

51.37333

52.3069

53.23002

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

54.30344

239.8529

15.99019

305,2156

23.67953

15

1

Alpha=0.1

F[0}=4G

F'[0J=4G

11.8194

16 61648

15.28595

12.8G536

17,33603

21.84191

25.17466

20.38243

22.53691

19.G2GG7

22.6931

21,70398

23.7234

40 33988

55.62583

68.4912

85.88722

107.7291

132.9038

153.2BG2

175.8231

195.4498

218.1429

239.8529

5.93085 48.B581

8.0G7976 94 14797

9,270972 117.4

9.784456 124.2739

10.7359 146.5674

11,9699 183.2899

13.29030 228,3372

13.93511 245.3469

14.65193 267.2273

15.034G 276.3026

15.58164 293.3508

15,93019 305.2156

10,97431

14 05452

15.82123

16,62424

17,8916

19.370G1

20.83553

21.58846

22,36213

22.7G836

23,3033

23.67953

E

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

IB

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

DTE

MAD

MSE

MAPE

TrfcSignal

R-jqauie

Metode double exponential smoothing with trend ( (DEST)

08-02-2011Week*

Actual FData |

• 5 58

fi 63

7 62

8 60

9 65

10 70

11 74

12 70

13 73

14; 71

15 75

16 75

17

18

19

2a

21

22

23

24

25

2G

27

28

CFE

MAD

MSE

MAPE

Tik. SignalR-sqaure

A

DESTjFotecMt j

ElIMCFE MAD MSE MAPE (*JJTt«kin9|R-«iauie

Si^wl48.168

50.739

52.99412

55.12582

56.52124

58.60633

61.50318

64.6698

66.52807

88.66798

70.04463

71.96927

73.55853

74.57196

75.58539

76.53082

77.61224

78.62567

79.6331

80,65253

81.66595

B7.G7938

83,68281

84.70624

101,3476

6.75617

58.032G3

10.47176

15

1

Alpha-0.1

F(0|-4G

F,|0]=46

3.831997 20.29199 i.072998 34.31133 9.416132

12,761 33,05299 6.610538 G0.01816 11.58402

3.805882 42.05887 7.009812 63.532/9 12,074284.874176 46.93305 6,704721 57.85062 11.50998.470756 55.4118 6.926476 59.60545 11.701711,31367 66.72548 7,413942 G7.20475 12,1373312.49G87 79.2223 7.92223 76.10133 12,66635

5.3302 84.5525 7.68G591 71.76584 12.20716,471931 91.02443 7.585369 69.27585 11,928662.332024 93.35G45 7.181266 64.36527 11.263724.9553C8 98.3118? 7.022273 61.52173 10.931113,030731 101,3426 6.75617 58.03263 10.47176

Page 156: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

2. Indoguna

Metode moving average with linear trend0*02-2011

Week*

10

12

14

IS

1G

18

19

2D

ActualData

Fmecwt b*[3 MAT

FaiscaitEmu i

29

27

30

30

34

30

32

33

38

35

38

78.33333

79.66GG7

32

35.33332

31.33332

29.99938

34.66663

40.33329

37.33328

36.39994

42.6666

34.66658

38.33324

49.99989

54.99382

59.99976

64.9997

69.99964

74.99958

1.666GGG

0.333334

2.000004

5.333324

0.6666832

3.000023

3.3333G6

-5,33323

0.GGG7175

3.000061

-7.GB6595

5.33347

6.6G6763

23 79.99352

24 84.99946

23 89,9994

26 94.39934

27 99.93928

28 104.9992

CFE 8,333820

MAD 3,461558

MSE 17.34199

MAPE 3.601457T»k.S«nat 2,407537H-Mjaiao 0.9131748

m-3

1.666666

2

4.onooo4

1.333321

-0.6666374

2.333385

5.66G752

0.3334G18

1.000179

4.00024

-3.666355

1.667065

8.333828

1.66666G

1

1.333335

2.333332

2.000002

2.166672

2.333343

2.70833G

7.48149

2.533347

3.000006

3.194457

3.461558

MSE JHAPEf*)| Hacking I fimauie' I -•: I- Signal :

2,777776

1.444444

2,296301

8.833313

7.155543

7,462976

7,984169

10.54165

9.419743

9.377805

13.868G1

15.(18334

17.34199

5.555553

3.333333

4,18301

7.581695

6.482033

6.916857

7.18188

8.188831

7.473361

7.47658

8.788715

3.16E932

9.601457

7

3

0.5714234

0.3333183

1.076944

2.428598 0.8726193

0.1231242

0.403056

1.579034

-1.222116

0,5218617

2.40/537 0.9131/48

Metode single exponential smoothing with trend (SEST)08-822011

22

ActualIFoieeiuttwlData BEST

FBiScaltElIM

27,28016

28.12308

28,50047

23.07512

29.73156

30,3n504

3 r.70211

32./B246

34.02695

34.6567?

35.77635

37.37739

38.05552

38.73365

33,41178

10.08991

40.76804

41.44617

42.12431

42.00244

43.48057

44.1587

44,83683

G7.B1298

6.713841

1.876y23

3.499527

3.974875

8.26844

4,034965

6.297888

/.217G37

0.9730492

5.343277

9.22304a

MAD

MSE

4,520065

26,65238MAPE 12.50214

Tik.Signal 15

R-iqauie 1

Alpha-0.1

Bela-0 1

F|0H26

r[0>0

CEE

17.03345

18,37037

22.4639

26.39478

34.66322

38.75818

45.05607

52.2/361

53,24665

58.58393

67.81298

MAD

3.41869

3.161723

3.203386

3,293347

3.851468

3.075818

4.036006

4.356134

4.035897

4.184335

4.520865

MSE jMAPE \X\ Iliaciing IR-tqauteSignal j

15.43328 10.98718

13,4482 10.19872

13.77656 10.30406

13.54257 10.50274

19.63418 11./5344

18.34764 11.74803

21,13453 12.18675

23.76939 12.67484

22.013B1 11.31371

22.48072 12.01689

26.65298 12.50214

Page 157: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Metode double exponential smoothing (DES)08-02-2B11

Week*Actual!Foiecait b*Dais j DES j

FwecaitEliot

« MAD MSE MAPE (*JjTiackmg 1Ft-.qaurie1 Signal \ »:.•-..

34

30

32

33

38

35

38

40

35

40

45

26.1309

2G.22378

26.376/8

26.53633

26,72129

26.93341

27.21589

27.52254

27.87571

28.28301

28.6801

29,11434

29.62601

29,62601

29.62601

29.G2GQ1

23.62601

79.62601

79.62601

23.62601

23.62601

29.62601

29.62601

29.62601

110.2907

/.352714

69.91321

70.20258

15

1

Alph.i=Q.1

F|0)=?6

r(0J=2S

3.869899

7.77G218

3.623224

5.463066

6.278708

11.06659

7.784107

10.47746

12.12429

6.71699

11.3139

15.8850G

11.7751

13.55132

23.17454

28,63761

34,91631

45,38?9

53.76701

64.24447

76,368/6

03.08575

94.40565

110,2907

2,943/74

3.910263

3.862423

4.091086

4.364539

5.103211

5.37G701

5.840406

6.3G40G3

G.391212

6,74326

7.352714

10.10073

20.1745

19.00004

20.54933

27.30844

33.97076

36,63292

43.28239

51.9254

51.40175

56.88306

63.91321

3.388603

12.56513

12.48384

13.13331

13.87519

15.56935

1G.23G44

17.2663/

18,35395

18.41837

19.12418

20,20258

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

3 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

1G

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

CFE

MAO

MSE

MAPE

TrlcSignal

Ft fqaure

Metode double exponential smoothing with trend ((DEST)

08-02-2011Wet*.]

ActualData

Foiecait by jDEST |

FoiecaitEriDi

CFE MAD MSE MAPEl*) I lacking 1R-iqaufe

30

34

30

32

33

38

35

38

40

35

40

45

77.402

27.9005

29.28368

29.57394

30.22411

30,96365

32,58303

33.34891

34.58578

3G.02179

36.22473

37.37687

39.33G33

33.8474

40.3584/

40.86954

41.38062

41.89163

42.40276

42.91383

43.4249

43.33597

44.44704

44,95811

51.10703

3.543373

17.11113

9,866103

14.42327

1

Alpha-O.l

F|0)=26

F'(0]=26

2,598001

6.011501

0.71632

2.4200G1

2.77583

7.03G352

2,4169Gb

4,651093

5.414223

-1.021786

3.7/5269

7.623131

9.288006

15,29951

16.01583

18.43583

21.21178

28.74813

30.6651

35.31619

40.73041

39.70863

43,48389

51.10/03

7.322001

3.059901

2.663305

2.G33G38

2.651472

3.138G81

3.06651

3.210563

3.334201

3.211708

3.251362

3.543373

6.G83433

12,5/438

10.56417

9.83167

9.618407

14.05083

13.22332

13.39381

15,27048

14.17E14

14.1816

17.1103

7.8G3249

9.82G777

8.586936

0,440616

8,437012

9.556979

3.291842

9.559831

9.891141

9.354853

9,360804

9.866103

4 1

5 1

G 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

12.36371 1

13.37153 1

14.42327 1

B

7

e

9

10

11

12

13

14

15

IB

17

13

19

2D

?1

22

23

24

25

26

27

28

CFE

MAD

MSE

MAPE

Tik SlgtidlR xqauiF

Page 158: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

3. Pamella I

Metode moving average with linear trend08-02-201

Weak.ActuatjFoFecaMbyData | 3-HAT

forecjitEiiw

CFE ! MAO ' MSE MAPE(*] tracking [R-iqaure

2 26

27

30

33

30

32

30

34

35

37

35

40

33

26

31,66667

36

31

30,66667

30.G6667

34.00001

38.U0001

38.33334

35.66G67

40.33335

47.00002

44.00003

46.00005

48.00006

50.00007

57.00008

54.00009

56.0001

58.00011

60,00013

62.U0014

64.00014

7.GG662

2.48485

3.030903

7.441882

1.073152

1

m-3

4

1.333334

6

0,3399981

-0.G666679

3.33333

0.9999924

1,000000

-3.333336

4.333328

-1.333351

4

5.333334

-0.666666

0.3333321

-0,3333359

2.939994

3.99398/

2.939973

0.3333563

3.999371

2,66662

4

2.66666/

3.7777/8

3.(183333

2.G

2.722222

2.4/6189

2.291666

2.4074O7

7.599399

2,48485

16

8.8B8889

17.32593

13.69444

11.04444

11,05555

9.613042

U.541664

8,82716

3.822218

9.090909

13.33333

0.6868/

12.45791

10.12468

8.544131

8.754146

7.911713

/.2G053

7.51206

7.844186

7.441882

1 l

2 1

-0.1764/04 1

0.1081077 1

0.1?82061 1

1.102039 1

1.61538 i

1.309082 1

0.1384713 1

1.538451 l

1.073152 1

. 3 '•

4

5

6

i 7 •••

8

3

10

11

12

13

14

15

16

17

18

13

20

21

22,

23

24

25

26

CFE

MAD

MSE

MAPE

Tik.Signal

Ff-tqaure

Metode single exponential smoothing with trend (SEST)08 02-2011

Week i

3

24

MAD

MAPE

Tik-Signal

rt-tctauts

Actual jForecast bf IData SEST

Foiecait.Er™

27,/a

1 27.6742

27.30274

28.45845

28,67446

29.10212

29.29599

29,91751

30.627/1

31.53061

32,1 //92

33.33871

34.34005

34.77525

35.21045

35.645G5

36.08084

36,51604

36.95124

37.38644

37.82164

38.25684

38.69204

33.12724

43.52007

3,77539

18.77568

10.31235

11,52731

0.8350669

Alpha=0.1

Beta-It. I

F|0)=28

t(0H)

-0.7793388

2.3258

5.03/761

1.54155

3.325544

0.8978844

4.70401

5.082485

6.3/2286

3.169385

7,8??079

5,661285

CFE MAD I MSE |MAPEI*J|-2.773999

•0.4541988

4.643562

6.185112

9.510656

10.40854

15.11255

20.19504

26.56732

30.03671

37.85679

43.52007

1.389339

1.701333

2,55089

2.349022

2.511776

2.28122

2.504063

2.86167

3,212/32

3.236064

3.610232

3,77539

2.304199

3.333248

3.001728

7.676258

8.240089

7.1/8105

9.046805

10.91179

13.88121

13.71352

17.6G347

18.7/5GB

5.290596

6.111286

8.445405

7.784024

8,218741

7,4/2199

8.26753

8.362456

9./B845

9.739729

10.61269

10.91295

Tlacking- Signal

2

0.2668/23

1,870369

2,633053

3.78642/

4.562708

5.848355

7.057079

8.263386

3.281864

10.46334

11.52731

.R~tq»iiB

1

1.430315E 02

0.181707G

0.2603428

0.4249468

0.4584414

0.5B37361

0.6818047

0,7321301

0.8147816

0.730313.1

0.8350669

Page 159: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

10

13

15

18

22

24

26

MSE

MAPE

Metode double exponential smoothing (DES)ActualjData

Fowcaxt byIDES

FoistiattEtroi

-2

-0.9/99995

2.046001

5.046602

1.396622

3.93G172

1.847845

5.757822

6.627325

8.455349

G.231435

10.98786

9.680634

CFE

-2

2.98

-0.9339981

4.112604

6.109226

10.0454

11.89324

17.65107

24.27839

37.73374

39,96524

43.95309

53,633/3

MAD j MSE JMAPEftJl

2

1.43

1,675334

2.518151

2,413845

2.66Z5G6

2,550463

2,951383

3.309821

3.869374

4.084112

4.659424

5.045671

A

2.4802

3,04884

8.G53679

7.720243

9,0157/9

8.2156

11.33271

14,95368

20.60761

77.2G433

30.47005

35.33502

7.692307

5.660968

6.047314

8.35BGG8

8.018016

8.7317/

9.3G4301

9.435603

10.49112

11,72724

12.27369

13.54552

14.41236

TrackingSignal

-1

-2

(1.5574998

1.633184

2.530911

3.765754

4.GG317

5.360608

7.226096

0.4597

9.540688

10,72087

11.81879

1

3.367493E 02

0.1409965

0.2424303

0.45071 G?

0.5406914

0.7293527

0,9927266

0.9919405

1

1

1

Tik.Signal

28

27.98

27.954

27.9534

28.00338

28.06383

28.15215

28.24218

28.37267

28.54465

28.76851

29.01214

29,31937

29,66502

29,66502

29.66502

29,66502

29,66502

29.66502

23,66502

29,66502

23.66502

29.66502

23.66502

23.66502

59.63373

5.045671

35.33502

14.41296

11.81879

1

Alpha-0.1

F|D>2B

F"[0J=20

R sqauie

Metode double exponential smoothing with trend ((DEST)

B8-B2-2011WBBfct

12

14

13

22

J23-24

MAD

_MBEMAPT

Tik.SignalR-tq«w«

Actual Foresail by Ilata DEST

28

27.6

27.46

27,342

78.353

29.21738

29.83035

29.95261

30.85211

31.81213

33,02173

33,64124

35.15G63

36,23753

36.57819

36.92384

37.2695

37,61516

37.3608?

30,30647

38.65213

38,33773

39.34344

39.6891

40,03476

34.56575

3.058304

12,68534

0.896573

11,30005

0.7454738

Alpha-0.1

F(0|-28

•FmBcarl ].Enw j

CFE MAD MSE; : MAPE (*)! TrackingSignal

Ft-tqauie

2 2 2 4 7,6323070.5999385 2,599938 1.293999 2,173939 4.957262

2.533999 -5.93934/E 02 1.713333 3.603864 6.127062 3.501916E-02 1.826152E-024.33733/ 2.543439 3.098731 8,42/113 1.960384

1.046993 6,044936 2.248399 7,438226 7.43963 2.68/8612.787619 8.832615 2.338763 7.543658 7,651626 3.776609

9.00226 7.028834 6.470104 6.63932 4.43702813.04965 2,28120G 7.70901 7.237415 5.720505

4,14/886 17.19753 2.488615 8.7641 IS 7.80338 6.91048522.38535 2.758534 10.57904 8.425154 8.11494374.36362 2,687601 9.973089 8.173067 9.0651330.77730 2,333531 12,51149 8.816721 10.2629234.56575 3.058904 17.60534 8.836573 11.30005 0.7454 73B

Page 160: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

4. Bakpia 75

Metode moving average with linear trend08-02-201

WfmkiActual FtuecaitbyjData 3-MAT ..]

' Forecatt 1'•Eitw- j

CFE 1 MAO MSE MAPE E*}| Tracking 1H-iqouie

46

52.33333

55

43,33334

46.33334

61.33334

45.0U0O2

45.00002

62.66668

72.33334

70.33334

65

G5

65

65

65

65

65

65

65

G5

65

65

-5.666756

G.999933

71 .G4G48

13,65385

0.8095368

1

m-3

1

0,3333321

•12

6.666664

8.66GGG

-1G.33334

4,999905

11.99998

2.333317

7.333344

-5.333344

1 1

0.6GG6G79 0.6G6GG6

-11.33334 4.444445

-4.6GGG72 5

3.999989 5.733332

•12.33335 7.5

7.33337 7.142856

4.G66G15 7.749337

G.999931 7.148143

0.3334122 7.166663

-5.666756 6.999998

1

0.5555551

48.3784

47,3889

52.93333

88.57413

79,49209

87.55553

70.43208

75.96666

71.64648

2.12766

1.384341

10,22522

11.00225

11.95331

16.01048

15.15184

15.88943

14,5221)

14.19872

13.65395

1 1

1,800(H13 1

-2.55 1

-0.9333344 1

0,6976725 1

-1.G44447 1

-1,026672 1

0.6021441 1

0,9792657 1

4.652265E-02 |

-0.8095368 1

• 2 .• • 38

45

47

52

43

50

55

45

50

57

65

65

65

3

A

5

G

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

2a

21

22

23

24

25

28

CFE

MAD

MSE

MAPE

Tik. SignalFf-iqauie

Metode single exponential smoothing with trend (SEST)0S-D2-201

Week!AclualjFoKjcailbjrData'.j1 SEST

Forecast. Eftof -..

. CFE:. MAD . 1 MSE; MAPE{XJ Ttacknq . 8-tqaunr

4 47

5?

43

50

55

45

50

57

65

65

6b

40.334?

4I.099G4

42.39753

42.6/167

43.63167

45.222/6

45.5385

46.40069

48.07985

50.4883

52.80102

55.00446

55.988

56.9/15J

57.95507

58.33861

59.92215

60.90569

61.08923

62.872//

63.05631

64.83385

65.02339

98.35418

7.U076G9

88,63729

14.11566

12.4.1782

0.99819/6

A(riha=0.1

Rela=0.1

F18M0

noi-o

5,220001

6,665807

18,90036

0.6D2466G

7.32B335

11.30833

0.2227554

4.401497

18.51331

16.32015

14.511/

t2.1y898

3.228001

9.885803

20.78617

71.38863

70.71697

40.0253

39.00254

44.20404

54.72335

71,64349

86.1552

98,35418

3.610001 15.62421

4.628601 25.72/11

6.196542 48,624825.8/7/2/ 38.9/245

5,452828 41.47779

6.209329 53.77/8/

5.531007 47.06184

5.40550G 43.985325.916886 50.65737

6.917102 72.0741

7.558059 83.61704

7.307669 88.63229

8.431581

10.34BH7

13.80199

10.68181

11,34479

12.6609

11.14017

1U.B804B

11.63793

12.94639

13.728

14.11566

U.89I9GG9

2,135808

3.354479

4.212246

5.266436

6.364002

7.196257

0.17/596

9.2486/3

10.35/32

11.4112

12.43/82

0.2125B73

5

6

7

8

9

IS

11

12

T3

14

13

IB

17

IS

13

20

21

22

23

a*

2S

26

CFF

MAD

MSE

MAPE

Ilk Signal

R-trains

~ L

Page 161: PEMILIHAN TEKNIKLOT SIZING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA …

Metode double exponential smoothing (DES)

DM2>2OT1WihAi

AciuattForecastbyData f DES

ForecastEiiot

CFE MAD MSE MAPE I*) Tlackins 1 R-iqatseSignal |

2 38

45

47

52

43

50

55

45

50

57

G5

65

G5

40

39.98

40.014

40,1114

40,30918

40.49629

40.74283

41,0652

41.40162

41,74391

47.17372

42.75013

43.43953

44.21354

44.21354

44.21354

44.21354

44.21354

44.21354

44,21 354

44.21354

44,21354

44.21354

44.21354

44.21354

142,7521

11.28862

178.7019

20.03936

12.645G6

1

Alpha=0,1

F[0)-40

F,|0)=40

-2

5.02

6.9BG

11.0866

2.690819

9.503708

14.25711

3.914799

8.538377

15.25603

22.82G28

22.24987

21.5G047

2

3.02

10.006

21,8946

24.58542

34.08913

48.34624

52.2GI04

G0.85341

76,11551

98.94179

121,1917

142.7521

2

3.51

4.668667

6.47365

5.717084

6.348186

7.478034

7.032G29

7.206G02

8.811551

9,358344

10,43264

11.20062

4

14.6882

26.00153

54.83585

45.31678

52,81739

74.30994

6G.9363

67,71414

34,21756

123.9286

154.8559

178,7019

5.263158

8.209357

10.42752

13.53631

12,08059

13.23506

15.04748

14,25399

14.58037

15.73938

17,55556

18.94514

20.03336

3

4

5

G

7

B

9 .10

11

12

13

14

15

IK

17

18

IS

20

21

22

23

24

25

2B

CFE

MAO

MSE

MAPE

Tik.Signal

R'Kjaure

Metode double exponential smoothing with trend ((DEST)

08-02-2011W«fc>

Actual

DataForocaxt by

DESTForecast

ErtoiCFE MAD USE MAPEtXJ I lacking

SignatR-Iqaure

45

47

52

43

50

55

45

50

57

65

R5

65

40

39.6

40.66

41.962

44.067

44.05138

45.42821

47.58916

47.41364

48,24733

50,34015

53.70193

bG.53736

58.31375

53.69376

G0.46777

61.24178

62.01573

62.7898

G3.5G381

64.3378?

65.11183

65.88584

6G.G5385

67.43386

77.40125

fi.824119

62.0328?

12,33031

11.34231

0.8315398

Alpha-0.1

HOMO

F'|0)=40

2

5.400002

6.34

10.038

1.066938

5.948624

9,571793

-2.589157

2.586361

8.752GG6

14.65985

11.29007

8,46704

-2

3.4000U2

3.740007

19.778

18.71101

24.R5963

34.23142

31.64277

34.22863

42.38129

57.64114

68.33321

77.40125

2

3.700001

4.58

5,9*4581

4.369

5.132271

5,766488

5.363322

5.960104

5.42936

6,268495

G.R8762G

6,824119

4

16.58001

24.45187

43.52927

35.05112

35.10695

43.18013

38.62058

35.07266

39.22631

55.19765

61.23504

62.03282

5.263158

8.63158

10.25084

12,51409

10.58755

10.73917

11.69118

10.34899

10.30719

10.81202

11.87944

17.33/36

12.39031

•1

0.9183191

2.126638

3.327109

3.765547

4.804819

5.936269

5.B93I5B

6./G4412

7.916456

9.1953/2

18.30847

11.34231

3

4

5

E0.7833203

7

S0,3994211

0.8942257

0,366133?

8.940637*

3

10

11

12

130.7300503

0,8315391114

15

16

17

Ifi

19

70

21

&

23

24'"""'25

" 26

Cft

MAD

MSE

MAPE

Iik Signal

R sijauaB