pelepasan terkendali osmotik.docx

3
http://data.smartfren.com/prepaid_notification.php? isdn=628811763552&old_url=go.microsoft.com/fwlink/? LinkID=219472&clcid=0x409 PELEPASAN TERKENDALI OSMOTIK A. Pengertian Sistem pelepasan obat osmotik menggunakan tekanan osmotik sebagai gaya penggerak untuk pelepasan obat terkendali; suatu pompa osmotik sederhana terdiri dari sebuah inti osmotik (yang mengandung obat dengan atau tanpa zat osmotik) yang disalut dengan suatu membran semipermiabel, membran semi permiabel ini mempunyai lubang untuk pelepasan obat dari pompa. B. Mekanisme Kerja Obat Penghantaran obat dari sistem dikontrol oleh pelarut yang berpenetrasi melewati membran semi permeabel, kemudian keluar membawa obat melalui lubang tekanan osmosis. Sistem pelepasan obat osmotik menggunakan tekanan osmotik sebagai gaya penggerak untuk pelepasan obat terkendali; suatu pompa osmotik sederhana terdiri dari sebuah inti osmotik (yang mengandung obat dengan atau tanpa zat osmotik) yang disalut dengan suatu membran semipermiabel ; membran semipermiabel ini mempunyai lubang untuk pelepasan obat dari pompa. C. Farmakokinetika Pelepasan obat ditentukan oleh kecepatan pelarut polimer, memiliki kelarutan yang baik dan dapat diabsorbsi dengan baik. Polimer tidak hanya harus bersifat permeable, akan tetapi juga harus rigid, sehingga dapat mempertahankan struktur sediaan sampai semua obat dikeluarkan dari sistem. Karena sifatnya permeable, maka sistem permeable terhadap

Upload: jhanuar-elmubarocks

Post on 24-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELEPASAN TERKENDALI OSMOTIK.docx

http://data.smartfren.com/prepaid_notification.php?isdn=628811763552&old_url=go.microsoft.com/fwlink/?

LinkID=219472&clcid=0x409

PELEPASAN TERKENDALI OSMOTIK

A. PengertianSistem pelepasan obat osmotik menggunakan tekanan osmotik sebagai gaya penggerak untuk pelepasan obat terkendali; suatu pompa osmotik sederhana terdiri dari sebuah inti osmotik (yang mengandung obat dengan atau tanpa zat osmotik) yang disalut dengan suatu membran semipermiabel, membran semi permiabel ini mempunyai lubang untuk pelepasan obat dari pompa.

B. Mekanisme Kerja ObatPenghantaran obat dari sistem dikontrol oleh pelarut yang berpenetrasi melewati membran semi permeabel, kemudian keluar membawa obat melalui lubang tekanan osmosis.Sistem pelepasan obat osmotik menggunakan tekanan osmotik sebagai gaya penggerak untuk pelepasan obat terkendali; suatu pompa osmotik sederhana terdiri dari sebuah inti osmotik (yang mengandung obat dengan atau tanpa zat osmotik) yang disalut dengan suatu membran semipermiabel ; membran semipermiabel ini mempunyai lubang untuk pelepasan obat dari pompa.

C. FarmakokinetikaPelepasan obat ditentukan oleh kecepatan pelarut polimer, memiliki kelarutan yang baik dan dapat diabsorbsi dengan baik. Polimer tidak hanya harus bersifat permeable, akan tetapi juga harus rigid, sehingga dapat mempertahankan struktur sediaan sampai semua obat dikeluarkan dari sistem. Karena sifatnya permeable, maka sistem permeable terhadap air yang terdapat di saluran cerna tetapi tidak permeable terhadap larutan obat.

D. Contoh Obat Insulin

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus. Tempat kerja insulin ialah pd permukaan luar membran sel.

Page 2: PELEPASAN TERKENDALI OSMOTIK.docx

Beberapa peneliti mendapatkan bahwa adenilsiklase dihambat, sedangkan enzim fosfodiesterase dirangsang. Sintesis glikogen dan glikogenolisis tergantung dari rangkaian reaksi fostorilasi protein. Siklik AMP mengaktivasi proteinkinase dengan akibat perangsangan glikogenolisis dan hambatan glukoneogenesis. Insulin bekerja sebaliknya yaitu ke arah sintesis glikogen. Insulin mendefosforilasi enzim tertentu dengan akibat terjadinya penghambatan glikogenolisis dan lipolisis. Insulin meningkatkan ambilan K+ ke dlm sel, efek serupa terjadi pada Mg++ dan diduga ion tersebut bertindak sebagai second messenger yg memperantarai kerja insulin.

Steroid (hidrokortison) dari salep.

Hidrokortison adalah kostikosteroid topikal yang dengan mekanisme kerja sebagai antiinflamasi, anti alergi dan antipruritus pada penyakit kulit. Dari salep mata Hidrokortison asetat bekerja menstabilkan membran lisosomal leukosit, mencegah pelepasan asam hidrolase yang destruktif dari leukosit, encegah berkumpulnya makrofag pada area yang mengalami inflamasi, menurunkan adeshi leukosit pada endotelium kapilari, menurunkan permeabilitas dinding kapilari dan pembentukan edema, menurunkan komponen komplemen, antagonis aktivitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat, menurunkan proliferasi fibroblast, deposit kolagen, dan selanjutnya pembentukan jaringan skar.