RINGKASAN

PEMBUATAN PUPUK PELEPASAN UNSUR TERKENDALI (CONTROLLED RELEASED FERTILIZERS) MELALUIPELAPISAN NPK DENGAN KITOSAN

Ir. Bambang Poerwadi. MS*', Ulfa Andayani. S.Si, M.SP Dr. Diah Mardiana. MS*>,

Prof. Dr. Ir. M, Luthfi Rayes. MSc***

Penelitian pembuatati membran kitosan telah dilakukan. Membran dikarakterisasi terkait penggunaannya yaitu untuk pelapis pupuk NPK sehingga menjadi pupuk NPK yang mampu melepaskan unsur secara terkendali. Metode pembuatan membran menggunakan metode fasa balik, yaitu melarutkan kembali kitosan serpihan ke dalam larutan asam asetat dengan menggunakan bahan pengikat larutan glutaraldehid 1%.

Membran kitosan dibuat dengan variasi komposisi kitosan dari 0,5%, 1% , 1,5% dan 2% dengan pelarut asam asetat 1% dan glutaraldehid sebagai bahan "cross linked" sebanyak 1%. Membran diperlakukan annealing pada kondisi: suhu 30°C - 45°C dengan waktu 90 menit

Kondisi optimum uji membran dengan larutan ion fosfat 1%, ion Kalium 1% dan N 1% didapatkan permeasi untuk : ion posfat pada 21.7%, ion kalium 40,0% dan N pada 18,0%. Urutan permeasi unsur dari pupuk NPK berurutan adalah unsur K, P dan N, pada pembuatan membran dengan komposisi larutan kitosan 1%, pelarut asam asetat 1% dan glutaraldehid 1%, annealing pada suhu 30° - 35°C, selama 90 menit.

Komposisi membran optimum dari hasil karakterisasi untuk permeasi campuran larutan N, P dan K dibuat untuk melapisi pupuk NPK komersial. Pelapisan pupuk NPK dilakukan dengan penyemprotan butiran pupuk dengan larutan kitosan 1% ditambah glutaraldehid 1% dalam pelarut asam asetat 1%. Pupuk NPK terlapis kitosan dikeringkan pada sinar matahari dan selanjutnya dikeringkan dalam oven sampai berat kontans.

Pengujian secara simulasi di laboratorium untuk pelepasan setiap unsur N, P dan K dari pupuk yang terlapis oleh kitosan diuji secara statis dan dinamis. Ukuran butiran optimal dari pupuk NPK berlapis zeolit alam rata-rata 12 mesh, untuk pelepasan unsur K sebesar 1/10 kali dan untuk unsur N dan P sebesar 1/15 kali lebih kecil dibanding pupuk NPK komersial. Membran kitosan mulai mengalami kerusakan akibat perendaman dengan larutan pupuk setelah hari ke 12 pada uji statis sedangkan pada uji dinamis setelah 36 jam.

SUMMARY

PRODUCED CONTROLLED RELEASED FERTILIZERS BY COATING NPK FERTILIZERS WITH CHITOSAN

Ir. Bambang Poerwadi. MS*1, Ulfa Andayani. S.Si, Dr. Diah Mardiana. MS*', Prof.

Dr. Ir. M. Luthfi Rayes. MSc*f

Chitosan membrane manufacturing research has been done. Membrane characterized

related to the use of NPK fertilizer coating that it becomes capable of NPK fertilizer in a controlled release element. Membrane manufacturing method using phase inversion, which dissolve back into chitosan dissolution in acetic acid solution by using a cross linked with solution of 1% glutaraldehyde.

Chitosan membrane made with the composition variations chitosan from 0.5%, 1%, 1.5% and 2% with solvent acetic acid and 1% glutaraldehyde as a cross-linked as much as 1%. Membrane treated annealing conditions: temperature 30 C - 45°C to 90 minutes.

Membrane test under optimum conditions with a solution of 1% of phosphate ions, potassium ions and N 1%. Permeasi for: phosphate ions at 21.7%, 40.0% potassium ions and N at 18.0%. Permeasi sequence elements of a sequence of NPK fertilizer to the element of K, P and N, in the manufacture of membranes with the composition kitosan 1% solution, solvent 1% acetic acid and 1% glutaraldehyde as a cross linked, annealing at a temperature of 30° -35°C, for 90 minutes.

Membrane composition which has optimum of the characterization results for permeasi mixture of N, P and K are made to cover commercial NPK fertilizers. NPK fertilizers coating is done by spraying with a 1% chitosan solution plus 1% glutaraldehyde in the solvent 1% acetic acid. NPK fertilizers coated with chitosan men sun dried and then dried in the oven until the weight contans.

Testing a simulation in the laboratory to the release of each element of N, P and K from fertilizers coated by chitosan tested statically and dynamically. Optimal grain size of coated NPK fertilizers of natural zeolite on average 12 mesh, for releasing the element K for 1/10 times and for the elements N and P for 1 / 15 times smaller than a commercial NPK fertilizers. Chitosan membrane begin to damage from soaking with a solution of fertilizer after day 12 in the static test, while the dynamic test after 36 hours.

In the process of testing each element of the release fertilizers need coated with chitosan reviewed the influence of interaction with other elements contained in the soil that affect the process of disposing of the fertilizer elements, especially biological effects.

Pada proses uji pelepasan setiap unsur dari pupuk terlapis kitosan perlu dikaji kembali

pengaruh interaksi dengan unsur lain yang terdapat dalam tanah yang mempengaruhi proses

pelepasan unsur dari pupuk khususnya pengaruh secara biologis.

DAFTARPUSTAKA

1. Anonim, 2003, Agriculture Fertilizers : Nitrogen, Potassium and Phosphorus. Chemical of the Week, scifim.chem.wisc.edu/chemweek/agrifert

2. Cervera. MF, et all, 2004, Solid-state and mechanical properties of aqueous Kiiosan-Amylose starch films plasticized with polyols, AAPS PharmSciTech. Cuba

3. Luinmark. W, 2004, Effect of kitosan coating on postharvest control and quality of Nam dork mai and Keaw Sawoey mangoes, Postharvest Technology

4. Obreza/T, Bob Rouse, 2004, Centrolled-Release Fertilizers for Florida Citrus Production, University of Florida, http:/edis.ifas.ufl.edu/BODY_SS433.

5. Poerwadi Bambang, Siti. N.I, Wahyu. P, Anita A.S, 2006, Pembuatan membran kitosan berpendukung seiulosa untuk rejeksi ion fbsfat, Kimia FMIPA Unibraw.

6. Ribeiro. AJ, et all, 2006, Microencapsulation of hemoglobin in kitosan-coated Alginate

Microspheres prepared by emulsification/Internal gelation, AAPS Journal.