perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/63/2/wiwik ikayanti_32105012... · 2016. 8. 24. · stikes...
TRANSCRIPT
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUANG PERINATAL RSUD
PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
WIWIK IKAYANTI
NPM : 32105012
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2012
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
iii
ABSTRACT
EXPENSES RELATED TO THE DOCUMENTATION CARE NURSE
WORKING INTHE NURSING PERINATAL HOSPITAL
PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Wiwik Ikayanti ¹, Sri Arini ², Sulistyaningsih ³
Background: Documentation of nursing care have significance as evidence of
nursing actions given patient could be used as a form of responsibility or
accountability for the nurse. Nurses high workload in the Perinatal especially as
the number of patients exceeds the capacity (BOR> 100%), and high levels of
dependence will affect the spirit of nurses to perform nursing care
documentation.
Purpose: Knowing the relationship between nurse workload with documentation
of nursing care in the Perinatal Panembahan Senopati Bantul District Hospital.
Methods: This was an observational study using cross-sectional design approach,
with the number of respondents 21 people. Data retrieval by the daily workload
and the sheets of observational log of the Ministry of Health 2005 for
documenting nursing care. Analytical techniques digunaka with spearmen Rank
correlation test.
Study: Shows no link between the workload of nurses with documentation of
nursing care, this is evidenced by the results of bivariate correlation analysis Rank
spearmen, the value of rho - 0.744 to 0.000, compared with the r table 0,5
compute r > r table.
Conclusion: There is a workload and documentation of nursing care in hospitals
PanembahanSenopati Perinatal space which means the higher the negative pattern
of the workload of nurses, the lack of documentation of nursing care.
Keywords: workload, documenting
¹ Students PSIK of STIKES A. Yani Yogyakarta
² Lecturer Nursing Akademy of POLTEKES Yogyakarta
³ Lecturer PSIK of STIKES A.Yani Yogyakarta
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
iv
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG
PERINATAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Wiwik Ikayanti¹, Sri Arini², Sulistyaningsih³
INTISARI
Latar Belakang: Pendokumentasian asuhan keperawatan mempunyai arti penting
sebagai bukti tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien bisa digunakan
sebagai bentuk pertanggungjawaban dan atau tanggung gugat bagi perawat.Beban
kerja perawat yang tinggidi ruang Perinatalterutama karena jumlah pasien
melampaui kapasitas (BOR > 100%), dan tingkat ketergantungan tinggiiniakan
mempengaruhisemangat perawat untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara beban kerja perawat dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Metode: Penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan
rancangan cross-sectional, dengan jumlah responden 21 orang. Pengambilan data
beban kerja dengan daily logdan lembar observasional dari Depkes 2005 untuk
pendokumentasian asuhan keperawatan. Tehnik analisis yang digunaka dengan
uji korelasi Spearmen Rank.
Hasil Penelitian: Menunjukkan ada hubungan antara beban kerja perawat dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan, hal ini dibuktikan dengan hasil analisa
bivariat korelasi Spearmen Rank, yaitu nilai rho – 0,744 dengan taraf signifikan
0,000, jika dibandingkan dengan r tabel 0.5, r hitung > r tabel.
Kesimpulan: Ada hubungan beban kerja dan pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati yang berpola negatif
artinya semakin tinggi beban kerja perawat, semakin kurang pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Kata kunci : Beban kerja , pendokumentasian
¹ Mahasiswa Alih Jalur STIKES A Yani Yogyakarta
² Dosen POLTEKES Yogyakarta
³ Dosen STIKES A Yani Yogyakarta
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
iii
ABSTRACT
EXPENSES RELATED TO THE documentation CARE NURSE WORKING IN
THE NURSING Perinatal Hospital PanembahanSenopati BANTUL
Wiwik Ikayanti ¹, Sri Arini ², Sulistyaningsih³
Background: Documentation of nursing care have significance as evidence of
nursing actions given patient could be used as a form of responsibility or
accountability for the nurse. Nurses high workload in the Perinatal especially as
the number of patients exceeds the capacity (BOR> 100%), and high levels of
dependence will affect the spirit of nurses to perform nursing care documentation.
Purpose: Knowing the relationship between nurse workload with documentation
of nursing care in the Perinatal Panembahan Senopati Bantul District Hospital.
Methods: This was an observational study using cross-sectional design approach,
with the number of respondents 21 people. Data retrieval by the daily workload
and the sheets of observational log of the Ministry of Health 2005 for
documenting nursing care. Analytical techniques digunaka with spearmen Rank
correlation test.
Study: Shows no link between the workload of nurses with documentation of
nursing care, this is evidenced by the results of bivariate correlation analysis Rank
spearmen, the value of rho – 0,774 to 0.000, compared with the r table 0,5,
compute r > r table.
Conclusion: There is a workload and documentation of nursing care in hospitals
PanembahanSenopati Perinatal space which means the higher the negative pattern
of the workload of nurses, the lack of documentation of nursing care.
Keywords: workload, documenting
---------------------------------------------------------------------------------------------------
¹ Students PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
² Lecturer Nursing Akademy POLTEKES Yogyakarta
³Lecturer PSIK STIKES A Yani Yogyakarta
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGANPENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG PERINATAL RSUD
PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral
Achmad Yani Yogyakarta, sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya
tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Agustus 2012
Wiwik Ikayanti
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
vi
KATA PENGANTAR
,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal RSUD Panembahan
Senopati Bantul”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh
gelar sarjana keperawatan di STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Selesainya penyusunan skripsi ini merupakan pengalaman berharga dan sangat
membahagiakan, karena satu lagi langkah dalam perjalanan hidup ke masa depan
telah berhasil saya lalui. Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. dr.I. Edi Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
2. dr. Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur RSUD Panembahan Senopati
Bantul atas pemberian ijin untuk melakukan penelitian .
3. Dwi Susanti, S. Kep., Ns. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan.
4. Sumarsi, S.Kep.Ns, MM selaku Penguji
5. Sri Arini Winarti, SKM. M; Kep. selaku pembimbing I yang telah
mengarahkan dan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Sulistyaningsih, S.Kep., Ns. selaku pembimbing II yang telah
mengarahkan dan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Fifin Maria, S Kep Ns, selaku Kepala Ruang Perinatal RSUD
Panembahan Senopati yang telah memberikan kesempatan penulis dalam
pengumpulan data untuk penelitian.
8. Teman sejawat Ruang Perinatal dan ICU RSUD Panembahan Senopati
Bantul yang banyak memberi inspirasi , kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan skripsi ini.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
vi
9. Yang tersayang rekan-rekan S1 Keperawatan Alih Jalur angkatan 2010
yang selalu saling membantu dan memberi motivasi.
10. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, atas
kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini, penulis mohon maaf. Demi kebaikan
skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca.
Dengan penulisan karya tulis ini, semoga membawa manfaat bagi peneliti dan
orang lain, dapat memperkaya khasanah keilmuan, penghargaan tulus bagi anda
apabila memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata, mudah- mudahan segala amal baik yang
telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan akan mendapat imbalan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Yogyakarta, Agustus 2012
Penulis
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL........................................................................ ........... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… . ii
ABSTRACT................................................................................................ iii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………… ............ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian...................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 10 E. Keaslian Penelitian 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori……………………… 13 1. Beban Kerja…………………… ....................................... 13 2. Perawat Perinatal………………… ................................... 19 3. Asuhan Keperawatan Perinatal…………………………… 23 4. Dokumentasi Asuhan Keperawatan………………………. 29 5. Standar Asuhan Keperawatan…………… ....................... 34 6. Penilaian Standar Asuhan Keperawatan ........................... 39
B. Kerangka Teori………………………………………… ........ 40
C. Kerangka Konsep…………………………………………… 41
D. Hipotesis.................................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 42 B. Subyek Penelitian ………………… ........................................ 42 C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 43 D. Variabel penelitian …………………...................................... 43 E. Definisi Operasional………………………………………….. 44 F. Instrumen Penelitian dan Metode Pengumpulan Data ............. 45 G. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 49 H. Etika Penelitian ........................................................................ 51
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian......................................................................... 54 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................. 54
2. Karakteristik Responden.................................................... 55
3. Analisa aunivariat.............................................................. 57
4. Analisa Bivariat.................................................................. 59
B. Pembahasan.............................................................................. 60
C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan................................................................................. 67 B. Saran....................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 40
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 41
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jumlah Pasien Rawat Inap Bangsal Perinatal Tahun 2009 s/d 2011. 6
Tabel 1.2 Ketenagaan Perawat di Bangsal Perinatal...................................... 7
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden............................................ 58
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden.................................. 58
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden................................. 59
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Responden................................ 60
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan...... 60
Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Beban Kerja Perawat dengan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan....................................... 61
Tabel 4.7 Korelasi Spearman Rank Hubungan Beban Kerja dengan
Pendukumentasian Asuhan Keperawatan...................................... 62
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2 IjinPenelitian
Lampiran 3 Penjelasan tentang penelitian
Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Sebagai Responden
Lampiran 6 Kuesioner Penelitian tentang Beban Kerja Perawat dengan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Lampiran 7 Hasil Tabulasi Data Beban Kerja Shift Pagi, Sore dan Malam
Lampiran 8 Hasil Tabulasi Data Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Speraman Rho
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
menjadi bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, meliputi pelayanan biopsikososial dan spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Hidayat,
2007). Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan yang
dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta
memiliki ketrampilan yang jelas dalam keahliannya. Profesi keperawatan
mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam tindakan,
serta adanya kode etik. Perawat dalam melaksanakan pelayanan berorientasi
pada pelayanan melalui asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, atau
masyarakat (CHN dalam Hidayat, 2007).
Pelayanan keperawatan juga sebagai salah satu faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit, sehingga perawat dituntut berkualitas
dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan. Bentuk pelayanan
keperawatan itu sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada klien dalam berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan yang
berpedoman pada standar proses keperawatan, dan dilandasai dengan etik
keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
2
Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggungjawabnya (Hidayat, 2007).
Perawat profesional harus mampu bertanggungjawab dan bertanggung
gugat, terhadap setiap intervensi yang dilakukan, artinya setiap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien harus menghindari kesalahan
karena kelalaian (negligence) dengan menggunakan proses keperawatan dan
pendokumentasian yang akurat dan benar (Nursalam, 2008). Perawat
profesional harus mampu bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya. Perawat
berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat, konselor, pendidik,
kolaborasi, koordinator, pembaharu dan konsultan dibidangnya. Fungsi
keperawatan dapat dilakukan secara mandiri, ketergantungan dan kolaborasi
(Hutahaean, 2010).
Perawat profesional akan mampu bertanggungjawab dan
bertanggunggugat jika mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan
yang telah dilakukan terhadap klien. Dokumentasi keperawatan adalah suatu
catatan yang memuat seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
diagnosa keperawatan, menyususn rencana keperawatan, melaksanakan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang disusun secara sistematis, valid dan
dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan hukum (Hidayat, 2004).
Fungsi dokumentasi selain sebagai sarana komunikasi perawat dengan tim
mengenai perjalanan perawatan pasien juga sebagai bentuk
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
3
pertanggungjawaban dan atau tanggung gugat (legal aspec) bagi perawat
(Hidayat, 2004). Dokumen rahasia yang mencatat semua pelayanaan
keperawatan pasien dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting
dilihat dari berbagai aspek seperti hukum, kualitas pelayanan, komunikasi
keuangan, pendidikan, penelitian, dan akreditasi (Nursalam, 2008).
Kelengkapan dan ketepatan dokumentasi perawat tentang perawatan pasien
tergantung lamanya hari rawat dan tindakan keperawatan terhadap pasien
tersebut. Mengingat bahwa pendokumentasian keperawatan itu sangat penting
dalam pelayanaan keperawatan, maka telah ditetapkan dalam surat keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomer 436/MENKES/SK/VI/1993 tentang standar
pelayanan rumah sakit dan Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan RI Nomer YM 00.03.2.6.7637 Tahun 1993
tentang berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.
Pendokumentasian asuhan keperawatan dipengaruhi oleh beban kerja
perawat, tingginya beban kerja perawat tehadap pasien ditambah beban kerja
non fungsi perawat berdampak pada stres kerja yang dialami perawat. Beban
kerja yang dirasakan perawat memberi dampak pada pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan (Hidayat, 2004). Beban kerja perawat
adalah sebagai jumlah waktu yang dibutuhkan oleh perawat untuk dapat
menyelesaikan seluruh tindakan keperawatan yang diwajibkan (O’Brient
2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat antara lain
adalah kondisi pasien, jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien, jumlah
tenaga perawat yang dinas, serta waktu yang diperlukan untuk tindakan
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
4
keperawatan terhadap pasien baik secara langsung maupun tidak langsung
(Hidayat, 2004). Angka kematian bayi merupakan acuan untuk menilai
tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan, sedangkan yang menjadi faktor
resiko kematian pada bayi, diantaranya adalah bayi lahir prematur, berat
badan lahir rendah, skor apgar rendah, dalam keadaan demikian seorang
perawat di ruang perinatal dituntut untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan secara intensif (Betz, 2002). Perawat selain memberikan asuhan
keperawatan kepada klien, juga dituntut untuk dapat medokumentasikan
seluruh asuhan keperawatan, sebagai catatan perkembangan dari perawatan,
dan bentuk pertanggung jawaban perawat terhadap pasien.
Beban kerja dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : kegiatan
langsung dan tidak langsung. Kegiatan langsung adalah kegiatan perawat
yang langsung berhubungan dengan pasien, sedangkan kegiatan tidak
langsung adalah kegiatan yang dilakukan oleh perawat berkaitan dengan
fungsinya tetapi tidak berkaitan langsung dengan pasien, seperti menulis
rekam medis. Kegiatan pribadi, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
kepentingan dari perawat yang diamati seperti makan, minum, pergi ke toilet,
dll(Ilyas, 2001). Menurut Ilyas (2001) ada tiga pendekatan untuk menghitung
beban kerja personel yaitu : pertama work sampling dimana yang menjadi
pengamatan adalah aktivitas atau kegiatan keperawatan yang dilaksanakan
perawat dalam menjalankan tugas sehari-hari diruang kerjanya, kedua time
end motion studies yaitu mengamati dan mengikuti dengan cermat tentang
kegiatan yang dilakukan oleh perawat selama jam kerja, dan yang ketiga daily
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
5
log yaitu perawat menuliskan sendiri kegiatan apa yang dilakukan selama jam
kerja (Ilyas, 2001).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprapti (2002) bahwa beban
kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja (performance)
perawat. Hasil analisa hubungan terhadap variabel dokumentasi dengan
beban kerja ditemukan nilai r = - 0,486 dengan p value 0,048 yang berarti ada
hubungan negatif yang cukup kuat antara beban kerja dengan kualitas
dokumentasi keperawatan, tingginya beban kerja perawat dapat berpengaruh
terhadap kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan yang diberikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Martini (2007) didapatkan data bahwa
semakin berat beban kerja perawat, prosentase ketidaklengkapan dalam
pengisisan dokumentasi semakin besar.
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul adalah
rumah sakit yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, terjangkau dan paripurna dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. RSUD Panembahan Senopati Bantul juga berusaha
agar perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional
kepada klien. Berbeda dengan bangsal perawatan yang lain, bangsal perinatal
merupakan ruangan untuk perawatan bayi yang bermasalah mulai umur 1 hari
sampai kurang dari 1 bulan, atau 28 hari (Maryunani dan Nurhayati, 2009).
Hasil observasi peneliti di bangsal Perinatal RSUD Panembahan Senopati
Bantul, jumlah pasien sering melampaui kapasitas, dimana satu tempat tidur
bayi untuk 2 bahkan 3 pasien, terlebih NICU (Neonatal Intensif Care Unit)
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
6
masih menjadi satu dengan bangsal perinatal, dan tingkat ketergantungan
pasien sangat tinggi. Hasil wawancara dengan kepala bangsal perinatal,
jumlah pasien yang melampaui kapasitas tersebut terjadi sudah kurang lebih
dua tahun terakhir.Data yang didapatkan oleh peneliti dengan cara
dokumentasi pada tgl 2 Februari 2012, di pelaporan RSUD Panembahan
Senopati Bantul diketahui jumlah pasien yang dirawat di bangsal Perinatal
pada tahun 2009 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah pasien rawat inap bangsal Perinatal RSUD
Panembahan Senopti Bantul tahun 2009 s/d 2011
no Tahun Jumlah pasien
1 2009 2157
2 2010 2364
3 2011 3156
Sumber : pelaporan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Dilihat dari tabel ada peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun. Hari
rawat pasien perinatal rata-rata 5-10 hari, rata-rata jumlah pasien yang
dirawat dalam satu bulan 200 - 300 pasien, rata-rata pasien perhari 60-70
pasien, sedangkan kapasitas saat ini 40 TT pasien. BOR di ruang perinatal
tahun 2011 rata-rata 154,963 % dan pada bulan Januari 2012 194,62 %
sedangkan rata-rata LOS 6,99 %.
Jumlah perawat yang bertugas di ruang perinatal dan kualifikasinya
dapat dilihat pada tabel berikut :
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
7
Tabel 1.2 Ketenagaan Perawat di Ruang Perinatal
No Jabatan Pendidikan Jumlah
1 Kepala Bangsal Skep Ners 2
2 Perawat Primer DIV 1
3 Perawat Sekunder DIII 25
4 Perawat Sekunder SPK 1
Pembagian jadwal dinas diatur oleh kepala ruang Bangsal Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul, dengan pembagian shif jaga sebagai berikut,
shif pagi tujuh orang ditambah satu orang kepala bangsal, satu orang CI, dua
orang PN, shif enam orang dan shif malam enam orang perawat pelaksana.
Pembagian shift jaga memperhatikan beberapa aspek yaitu tingkat
pendidikan, senioritas, kemampuan, ketrampilan dan jarak tempuh. Menurut
penjelasan kepala bangsal perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul,
belum pernah dilakukan penilaian beban kerja dikhususkan pada tenaga
keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan beban kerja yang
sangat dirasakan oleh perawat perinatal.
Hasil evaluasi dokumentasi penerapan Standar Asuhan Keperwatan
dengan menggunakan instrumen A dari Depkes 1995, yang diperoleh dari
seksi Keperawatan RSUD Panembahan Senopati Bantul pada periode Januari
s/d Juni tahun 2011 menunjukkan bahwa untuk studi dokumentasi telah
didapatkan hasil yang baik untuk masing-masing bangsal, dimana hasil
terendah adalah 71,76 (bangsal Teratai/Perinatal) dan tertinggi 83 (bangsal
Cempaka). Penetapan standar pendokumentasian tersebut diasumsikan pada
kriteria baik jika nilai 76 – 100, sedang jika nilai 56 – 75, dan kurang jika
nilai kurang dari 56.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
8
Perawat bangsal perinatal selain merawat pasien di ruangan perinatal,
juga harus siap sewaktu waktu menerima pasien baru baik dari kamar operasi
maupun kamar bersalin yang belum dapat dipastikan seberapa tingkat
kegawatan pasien, juga siap jika sewaktu waktu harus mengirim pasien ke RS
yang lebih besar karena kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang
tidak memadai untuk perawatan pasien. Perawat di bangsal perinatal selain
melaksanakan tugas pokok melakukan asuhan keperawatan juga
melaksanakan tugas administrasi. Pada shift sore, malam dan hari libur,
petugas administrasi tidak ada sehingga perawatlah yang mengerjakan tugas
administrasi saat ada pasien yang pulang baik dipulangkan, dirujuk, pulang
atas permintaan sendiri maupun karena meninggal. Sehubungan beban kerja
tersebut, berdasarkan pengamatan pada 10 status pasien di ruang perinatal
ada beberapa bagian dari asuhan keperawatan yang tidak diisi secara benar
dan lengkap sesuai dengan standar asuhan keperawatan, padahal asuhan
keperawatan seharusnya dilakukan sesuai standar sebagai bukti dan tanggung
gugat perawat telah menjalankan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan klien
dan sebagai bentuk profesionalisasi perawat.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan
Pelaksanaan dokumentasi Asuhan Keperawatan di Bangsal Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul”.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Adakah hubungan beban kerja perawat perinatal dengan
pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsal perinatal RSUD
Penembahan Senopati.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pelaksanaan
dokumentasi asuhan kepertawatan di bangsal perinatal RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran beban kerja di bangsal perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
b. Mengetahui gambaran pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan bayi di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
c. Mengetahui keeratan hubungan beban kerja dengan kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan bayi di ruang Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
10
D. Manfaat Penelitian.
Dari hasil penelitian ini diharapakan akan memberikan manfaat :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
melalui manajemen pelayanan keperawatan terutama dalam
pengelolaan sumber daya manusia dan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
2. Manfaat Praktis
a. Perawat / Rumah Sakit
Sebagai informasi bagi perawat untuk meningkatkan pelayanan
keparawatan khususnya di ruang Perinatal RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
b. Peneliti
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam
mengenai hubungan beban kerja dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan
c. peneliti lain
Sebagai bahan dasar untuk penelitian lanjutan terkait dengan
pengelolaan sumber daya manusia sebagai faktor penentu mutu
pelayaan keperawatan.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
11
E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian mengenai hubungan persepsi perawat tentang
beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul belum pernah diteliti oleh
peneliti lain. Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Suprapti (2002), meneliti tentang hubungan beban kerja perawat dengan
kualitas pedokumentasian pada setiap shif jaga, menggunakan metode
penelitian kuantitatif melalui studi kasus dengan hasil terdapat
hubungan negatif antara beban kerja dengan kualitas pendokumentasian
keperawatan. Semakin tinggi beban kerja semakin rendah kualitas
pedokumentasian keperawatan. Perbedaan dengan penelitian ini,
terletak pada tempat penelitian. Persamaannya terletak pada kedua
variabel yang sama-sama meneliti hubungan antara beban kerja perawat
dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.
2. Sukoco (2002), meneliti tentang hubungan antara beban kerja dengan
semangat kerja. Penelitian menggunakan metode analitik dilakukan
secara belah lintang (cross sectional) sebagai subyek penelitian perawat
di Ruang IRNA I RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, dengan hasil korelasi
yang diperoleh bersifat negatif, dimana semakin ringan beban kerja
perawat akan semakin meningkat semangat kerja perawat. Perbedaan
dengan penelitian ini terdapat pada variabel terikatnya dan tempat
penelitian.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
12
3. Eveline (2009), meneliti beban kerja perawat dengan kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangkaraya. Desain penelitian adalah kuantitatif non
eksperimental dengan cross sectional dengan uji Chi-square (X²). Hasil
uji chi-square menunjukkan nilai p hasil 0,000 sehingga lebih kecil dari
p tabel 0,005 jadi hipotesis penelitian ditolak, dimana ada hubungan
antara beban kerja perawat dengan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan. Perbedaan dengan penelitian ini, pada tempat penelitian
dan uji analisa bivariatnya.
4. Martini (2007), meneliti hubungan karakteristik perawat, sikap, beban
kerja, ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di BPRSUD kota Salatiga. Penelitian ini merupakan
penelitian eksplantory survay dengan menggunakan dua pendekatan
kuantitatif dan kualitatif, sedangkan waktu pengumpulan data secara
cross sectional. Pengolahan data penelitian dengan tehnik deskriptif dan
analitik dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa statistik
untuk variabel pengetahuan, sikap, beban kerja, serta fasilitas ada
hubungannya dengan asuhan keperawatan, sedangkan untuk variabel
umur, masa kerja, dan pendidikan tidak ada hubungan. Perbedaan
dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas yang hanya meneliti
tentang beban kerja perawat saja dan hanya menggunakan pendekatan
kuantitatif saja.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Penembahan Senopati Bantul berdiri
sejak tahun 1963, dengan perkembangannya sekarang rumah sakit ini
merupakan pusat rujukan di daerah Bantul dan sekitarnya. Rumah sakit
yang terletak di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul ini ditetapkan
sebagai rumah sakittipe B non pendidikan dengan KepMenKes RI
No.142/MenKes/SK/I/2007 tanggal 31 Januari 2007, dan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 195 Tahun 2009 tanggal
21 Juli 2009.
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
adalah terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan utama
masyarakat kabupaten Bantul dan sekitarnya (Profil RSUD Panembahan
Senopati, 2011).
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
adalah:
a. Memberikan “Pelayanan Prima” pada customer
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
c. Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan (continous quality
improvement).
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
55
d. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
e. Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap.
Ruang Perinatal merupakan ruang perawatan bayi resiko tinggi
yang berada di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berdiri sendiri
sejak Februari 2003, dimana sebelumnya merupakan bagian dari ruang
perawatan penyakit anak. Dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat
untuk perawatan bayi resiko tinggi, maka diharapkan dengan berdirinya
ruang perinatal yang terpisah dengan ruang anak akan dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat umumnya dan pelayanan perinatal pada
khusunya (Profil Ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul,
2012).
Dengan berkembangnya tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang paripurna, ruang Perinatal yang pada tahun 2003
mempunyai 14 tempat tidur dengan maksimal perawatan 15 bayi hingga
tahun 2010 ini telah mencapai 24 tempat tidur dengan kapasitas maksimal
49 bayi. Tahun 2012 tempat tidur bayi ditetapkan sebanyak 40 TT dengan
rincian 10 di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), 15 ruang observasi dan
15 ruang infeksi dengan kapasitas maksimal 69 pasien.
2. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati Bantul pada tanggal 26 sampai dengan 30 Juni
2012, dengan jumlah responden sebanyak 21orang perawat yang bertugas
di ruang Perinatal, diambil dengan total sampling dan semua berjenis
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
56
kelamin perempuan. Karakteristik responden yang diperoleh dari
kuesioner sebagaimana terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden di Ruang Perinatal
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
No Usia responden Frekuensi Prosentase
1
2
3
4
5
40 tahun
1
11
4
2
3
4,76
52,38
19,05
9,52
14,29
Total 21 100
Sumber : Data primer Juni 2012
Tabel 4.1menunjukkan Usia paling banyak berada pada rentang
usia 26 - 30 tahun yaitu sebanyak 11orang (52,38%).
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Ruang
Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
No Pendidikan Frekuensi prosentase
1
2
3
D III Keperawatan
D III Kebidanan
D IV Keperawatan
19
1
1
90,4
4,76
4,76
Total 21 100
Sumber : Data primer Juni 2012
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Pendidikan terbanyak adalah DIII
Keperawatan yaitu sebanyak 19 perawat ( 90,4%).
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
57
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Masa Kerja di Ruang Perinatal
RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012
No Masa Kerja Frekuensi Prosentase
1
2
3
10 tahun
9
7
5
42,86
33,33
23,81
Total 21 100
Sumber : Data primer Juni 2012
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masa kerja perawat sebagian besar
masih kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 9 orang (42,86%).
3. Analisa Univariat
a. Gambaran Beban Kerja Perawat di Ruang Perinatal Rumah Sakit
Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
Pengisian ceklist beban kerja dengan menggunakan daily log
di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul dilaksanakan
selama 4 hari, mulai dari tanggal 26 Juni sampai dengan 30 Juni 2012
dengan jumlah responden 21 orang. Beban kerja diukur dengan
menjumlahkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tindakan
keperawatan selama shift jaga, dinilai tinggi apabila waktu yang
digunakan 80% dari total jam selama satu shift jaga, sedang jika
antara 60% - 79%, dan rendah jika < 60%. Berdasarkan pengisian
lembar ceklist beban kerja, didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada
tabel :
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
58
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat di Ruang Perinatal
RSUD Panembahan Senopati Bantul Juni 2012
No Beban Kerja Frekuensi Prosentase
1 Rendah 3 14,29
2 Sedang 5 23,81
3 Tinggi 13 61,9
Total 21 100
Sumber : data primer Juni 2012
Tabel 4.4 menunjukan bahwa beban kerja perawat di ruang
perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar masuk
dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 13 orang (61,9%).
b. Gambaran Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang
Perinatal RSUD Panembahan Seopati Bantul.
Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang
perinatal diukur berdasarkan lembar observasi dari instrumen A
Depkes RI (1995) dengan jumlah 24 poin, yang dilakukan oleh
peneliti kepada responden dengan mengobservasi dokumen asuhan
keperawatan pasien yang sudah pulang. Penilaian hasil observasi
dikategorikan baik, jika poin yang dikerjakan antara 76% - 100%,
sedang jika antara 56% - 75%, dan kurang jika poin yang dikerjakan <
56%. Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan hasil
pelaksanaan dokumentasi askep sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.5. Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang
Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012.
No Pendokumentasian Askep Frekuensi Prosentase
1 Kurang 13 61,9
2 Sedang 5 23,81
3 Baik 3 14,29
Total 21 100
Sumber : data primer Juni 2012
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
59
Tabel 4.5 menunjukan bahwa sebagian besar perawat di ruang
Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul masih kurang dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu sebanyak 13 orang (61,9%).
4. Analisa Bivariat
Sebelum membahas hubungan antara beban kerja dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan, diuraikan terlebih dahulu tentang
tabulasi silang yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Tabulasi Silang Antara Beban Kerja Perawat Dengan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
No Beban
kerja
Pendokumentasian Askep Total
Baik Sedang Kurang
F % F % F % N %
1 Rendah 2 9,53 1 4,76 0 0 3 14,29
2 Sedang 1 4,76 3 14,29 1 4,76 5 23,81
3 Tinggi 0 0 1 4,76 12 57,14 13 61,9
total 3 14,29 5 23,81 13 61,9 21 100
Tabel 4.6 menunjukan sebagian besar responden mempunyai beban
kerja tinggi dan menunjukan dalam melaksanakan pendokumentasian
asuhan keperawatan kurang yaitu sebanyak 13 responden (61,9%).
Analisa korelasi Spearman Rank dilakukan untuk mengetahui
hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul signifikan atau tidak
secara statistik, dan sebagai hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
60
Tabel 4.7
Hasil Analisa Korelasi Spearman Rank Hubungan Beban Kerja Perawat
Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal
RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012
No Beban
kerja
Pendokumentasian Askep Rho
P
value Baik Sedang Kurang
1 Tinggi 0% 4,76% 61,9%
-0,744 0,000 2 Sedang 4,76% 14,29% 4,76%
3 Ringan 9,53% 4,76% 0%
Interprestasi Hasil :
Nilai rho yang diperoleh adalah sebesar -0,744 dengan taraf
signifikan 0.000 maka r hitung > r tabel sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima artinya ada hubungan antara beban kerja perawat dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Kesimpulan dari hasil uji statistik yaitu
bahwa hubungan antara beban kerja dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan bersifat negatif artinya semakin tinggi beban kerja perawat,
semakin kurang pendokumentasian asuhan keperawatan.
B. Pembahasan
1. Beban kerja perawat di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati
Bantul
Tabel 4.4 menunjukkan beban kerja perawat di ruang Perinatal
RSUD Panembahan Senopati Bantul, sebanyak 13 orang (61,9%) memiliki
beban kerja tinggi, 5 orang (23,81%) beban kerja sedang dan yang
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
61
memiliki beban kerja ringan ada 3 orang (14,29%). Data tersebut
menunjukan bahwa beban kerja perawat di ruang Perinatal saat ini tinggi
karena jumlah pasien sering melampaui kapasitas. Berdasarkan data yang
didapatkan dari pelaporan RSUD Panembahan Senopati, rata-rata BOR
tiap bulan pada semester I tahun 2012 adalah 194,62%. Pasien di ruang
Perinatal mempunyai ketergantungan yang tinggi dan memerlukan
perawatan yang lebih teliti karena memiliki resiko tinggi (Maryunani dan
Nurhayati, 2009). Beban kerja perawat bertambah dengan adanya tugas
tambahan seperti melakukan tugas administrasi pada shift sore dan malam.
Jumlah tenaga perawat di ruang Perinatal, dengan kapasitas 40 tempat
tidur sudah sesuai, sebagaimana keterangan yang diberikan kepala ruang
Perinatal dan beban kerja perawat yang tinggi diruang perinatal
disebabkan pasien di perinatal yang melampaui kapasitas karena dengan
adanya Jampersal dan Jamkesmas RSUD Panembahan Senopati tidak
boleh menolak pasien.
Berdasarkan data karakteristik perawat di ruang Perinatal 100%
perempuan, hal ini diharapkan perawat mampu memberikan perawatan
kepada pasien di ruang Perinatal yang semua pasiennya bayi sebagaimana
seorang ibu merawat anaknya sendiri. Perawat diharapkan memiliki
kepekaan terhadap kebutuhan pasien-pasien yang belum mampu
mengungkapkan keinginannya dengan bahasa verbal hanya dengan bahasa
tubuh. Usia perawat di ruang Perinatal sebagian besar berusia 26 – 30
tahun dengan lama bekerja 2 – 5 tahun, hal ini tentu akan berpengaruh
pada beban kerja perawat karena pengalaman bekerja dan kedewasaan
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
62
seseorang dalam menghadapi berbagai situasi pekerjaan akan berpengaruh
pada kinerja seseorang (Samba, 2002). Pendidikan perawat di ruang
Perinatal sudah sesuai dengan standar yaitu minimal DIII Keperawatan
atau Kebidanan, sehingga diharapkan perawat mampu memberikan asuhan
keperawatan secara profesional.
Tingginya beban kerja perawat di ruang Perinatal dapat dilihat dari
aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan sesuai dengan fungsinya
ditambah dengan tugas-tugas tambahan seperti tugas administrasi terutama
pada shift sore pada pasien pulang atau malam untuk pasien yang
meninggal atau dirujuk ke rumah sakit lain. Berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti didukung hasil wawancara dengan PN (Primary Nurse),
visit dokter lebih sering dilakukan diatas jam 13.00 WIB, sehingga pasien
yang sudah boleh pulang penyelesaian administrasinya dilaksanakan oleh
perawat, karena petugas administrasi pada jam 14.00 WIB sudah pulang.
Perawat selain merawat pasien juga harus memberikan pendidikan
kesehatan kepada setiap orang tua pasien terutama kepada ibu bagaimana
meneteki yang benar, merawat bayi setelah di rumah dan mengenali tanda-
tanda dini gangguan pada bayinya. Tingginya beban kerja yang dirasakan
perawat di ruang Perinatal dapat dilihat juga dari jumlah pasien yang
dirawat, kapasitas pekerjaan, waktu yang digunakan untuk setiap tindakan
dan kelengkapan fasilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik (Hidayat, 2004).
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
63
Pada tabel 4.5 data variabel pendokumentasian asuhan keperawatan
di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul, perawat yang
melaksanakan pendokumentasian kurang sebanyak 13 orang (61,9%),
sedang 5 orang (23,81%), dan baik sebanyak 3 orang ( 14,29%) sehingga
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat di ruang perinatal dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang. Berdasarkan data
yang didapatkan dengan observasi status pasien yang sudah pulang
minimal dirawat 3 hari, sebagian besar perawat di ruang Perinatal belum
mengisi data pada format pengkajian, membuat diagnosa keperawatan dan
rencana keperawatan. Format yang diisi langsung pada tindakan
keperawatan dengan mencantumkan data atau masalah yang dialami
pasien, setelah melakukan tindakan, perawat menuliskan evaluasi proses
pada kolom evaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bangsal di ruang
Perinatal, biasanya status pasien akan dilengkapi setelah pasien pulang
dan sebelum kembali ke pelaporan oleh PN (PrimaryNurse). Hal ini
terjadi karena perawat yang bertugas saat itu sering tidak sempat untuk
menuliskan pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan
keperawatan, perawat langsung menuliskan data atau masalah pasien,
tindakan yang dilakukan dan evaluasi, hanya sebagian kecil perawat yang
menuliskan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi, dan ini
dilaksanakan tidak serinci dan selengkap sesuai standar asuahan
keperawatan dari Depkes 2005. Masalah umum staf keperawatan terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu tidak adanya waktu yang
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
64
cukup dan setelah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
perawat merasa sudah lelah sehingga semangat untuk menuliskan asuhan
keperawatan secara rinci dan lengkap menjadi rendah, sesuai hasil
penelitian Sukoco (2002) tentang hubungan beban kerja dengan semangat
kerja.
Dokumentasi asuhan keperawatan mempunyai makna sangat
penting, dilihat dilihat dari aspek hukum, komunikasi, keuangan,
penelitian, kualitas pelayanan, pendidikan dan akreditasi (Nursalam,
2008). Pada saat terjadi masalah dengan hukum dan bukti tertulis tidak
ada, maka keadaan ini akan menyulitkan perawat dalam penyelesaiannya.
Dokumentasi asuhan keperawatan juga merupakan sarana komunikasi
antar tim kesehatan, sehingga jika tidak dibuat sebagaimana mestinya
akan menimbulkan masalah dalam memberikan perawatan dan pelayanan
kepada pasien.
Melakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis
merupakan salah satu cara terbaik bagi perawat untuk membela diri
sewaktu-waktu ada tuntutan hukum karena kelalaian dalam pemberian
perawatan. Pemahaman perawat tentang tanggung jawab profesionalnya
akan meningkatkan apresiasi mereka terhadap nilai dokumentasi sebagai
alat pembuktian bahwa perawat telah memenuhi tugas-tugasnya terhadap
pasien (Hutahean, 2010).
3. Hubungan beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
65
Data hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara beban
kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul yang bersifat negatif
artinya semakin tinggi beban kerja perawat maka semakin kurang baik
pendokumentasian asuhan keperawatan. Beban kerja perawat yang tinggi
menyebabkan kelelahan baik fisik maupun psikis, hal ini akan
mempengaruhi semangat dan keinginan perawat untuk melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan menurun bahkan hilang sama
sekali. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Martini (2007)
yang meneliti tentang hubungan beban kerja dengan pendokumentasian
asuhan keperawatan, bahwa beban kerja berpengaruh terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil penelitian Suprapti (2002)
dan Evelin (2009) menguatkan hasil penelitian ini, dimana beban kerja
mempengaruhi kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan.
Salah satu tujuan dokumentasi asuhan keperawatan adalah sebagai
sarana tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap pasien.
Pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan baik
dan benar sesuai dengan stadar asuhan keperawatan dari Depkes (2005)
yang dijadikan standar di RSUD Panembahan Senopati Bantul,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Asuhan
keperawatan adalah bagian dari pelayanan keperawatan, sebagai bentuk
pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Asuhan
keperawatan, disisi lain sebagai salah satu faktor penentu baik buruknya
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
66
mutu dan citra rumah sakit, maka kualitas pelayanan/asuhan keperawatan
perlu diupayakan secara optimal. Profesionalisme kerja perawat sangat
dibutuhkan dalam upaya pencapaian pelayanan/asuhan keperawatan yang
seoptimal mungkin.
C. Keterbatasan Penelitian
Pengumpulan data tentang beban kerja perawat menggunakan
metode daily log, dimana responden menuliskan sendiri tindakan yang
dilakukan kepada pasien selama shift jaga sehingga peneliti harus melakukan
pengamatan untuk memastikan bahwa tindakan yang dituliskan sesuai dengan
yang benar-benar dilakukan, keadaan ini akan menyulitkan peneliti pada saat
pengamatan terhadap perawat shif malam.
Observasi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan menjadi
kurang optimal karena observasi pendokumentasian dilakukan pada status
pasien yang sudah pulang dan yang melengkapi sebagian besar dilakukan
oleh PN (Primary Nurse).
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian
asuhan keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul, yang
dibuktikan dengan hasil analisa bivariat dimana nilai r hitung -0,744 >
nilai r tabel 0,5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
2. Beban kerja perawat di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati
Bantul 66,67% tinggi, 23,81% sedang dan 9,52% rendah.
3. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD
Panembahan Senopati Bantul 66,6% kurang baik, 23,81% sedang dan
9,52 baik.
4. Hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruang Perinatal adalah kuat, dimana nilai korelasi 0,744
masuk dalam kriteria hubungan kuat (0,60 – 0,799), semakin tinggi beban
kerja perawat, semakin kurang baik pendokumentasian asuhan
keperawatan.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
68
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan kaitannya dengan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Institusi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Perlu dipertimbangkan untuk menambah tenaga administrasi di
ruang Perinatal untuk shift sore dan malam dengan harapan pekerjaan
yang menjadi tugas administrasi yang selama ini dikerjakan oleh
perawat dapat dikerjakan oleh yang berkompeten, sehingga perawat
dapat berfokus pada tugas pokok sebagai perawat baik secara langsung
kepada pasien maupun secara tidak langsung seperti melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan, dimana dokumentasi
mempunyai peran penting.
2. Bagi perawat Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
Perawat perlu dan harus menyadari pentingnya pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan sebagai bentuk pertanggungjawaban
perawat terhadap pasien, sehingga mempunyai semangat tinggi untuk
melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar yang
ditentukan. Data mengenai keadaan pasien segera dituliskan pada
pengkajian untuk dapat merumuskan masalah, menentukan prioritas
dan membuat diagnosa keperawatan. Perencanaan perlu dituliskan
supaya tindakan keperawatan dapat sesuai dengan diangnosa
keperawatan, sehingga kriteria hasil yang diharapkan bisa tercapai.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
69
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk dapat
melakukan penelitian secara kualitatif, sehingga dapat mengetahui
secara lebih detail seberapa kuat beban kerja berpengaruh terhadap
keinginan dari masing-masing perawat dan faktor lain apa yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan,
khususnya di ruang Perinatal dimana pasien-pasiennya mempunyai
tingkat ketergantungan yang tinggi.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aritonang, dkk. (2005). Aplikasi statistika Dalam Pengolahan dan Analisa Data
Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo.
Arwani, Supriyatno. (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran.
Betz. (2002). Keperawatan Pediatri. Jakarta: BukuKedokteran.
Capernito, LJ. (2000). Nursing DiagnosisApplication to Clinical Practice.
Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
Depkes RI. (1993). Undang-undang Republik Indonesia Nomer 23, Surabaya:
Arkala.
Depkes RI. (1995). Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.
Depkes RI. (1997). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keparawatan
di Rumah Sakit. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat RSU dan
Pendidikan.
Evelin. (2009). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kualitas Dokumentasi
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya. UNDIP Semarang: Thesis Program Ilmu Keperawatan.
Gillies. (1994). Nursing Management: A System Approach. Phiadelphia: WB
Saunders.
Hidayat. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat. (2007). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Editor Ester D.A.
ECG. Jakarta.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
Hutahaean, S. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta.
Trans Info Media.
Ilyas,Y. (2001). Perencanaan Sumber Daya Rumah Sakit. Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesi: Jakarta.
Kuncara, Y. (2002). Asuhan Kebidanan dan Persalinan. Jakarta: Buku
Kedokteran.
Manuba, (2000). Ergonomi Kesehatan Keselamatan Kerja. Surabaya: Guna
Widya.
Martini, (2007). Hubungan Karakteristik perawat, Sikap, Beban
kerja,Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Rawat Inap BPRSUD kota Salatiga. Tesis. Semarang.
Maryunani, Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada
Neonatus. Jakarta: Trans Info Media.
Munandar, A.S. (2001). Stres Dan Keselamatan Kerja Psikologi Industri Dan
Organisasi. Penerbit Universitas Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba
medika.
Nursalam. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
O’Brient, et all. (2002). Proses Bekerja Perawat dalam Pengukuran Kesehatan
Mental pada Unit Rawat Inap.
Purwanto. (2002). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: ECG.
-
STIKES
JEND
ERAL A
. YANI Y
OGYAK
ARTA
PERPUS
TAKAA
N
----------- . (2009-2011). Data pasien rawat inap bangsal Perinatal. Rekam medis
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Riwidikdo. (2010). Statiatik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi program
SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Samba, S. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk
Perawat Klinis. Jakarta: Buku Kedokteran, ECG.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendekia.
Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Afabeta.
Sukoco. (2002). Hubungan Beban Kerja dengan Semangat Kerja Perawat di
Ruang Bedah IRNA RSUP DR. Sardjito. Yogyakarta: Skripsi. FK UGM.
Suprapti. (2002). Hubungan Antara Beban Kerja Perawat dengan Kualitas
Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Ranap RSUD Tasikmalaya.
Yogyakarta: Skripsi. UGM.
Wirnata, M. (2009). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Universitas Udayana Bali.
Halaman JudulHalaman PengesahanIntisariAbstractPernyataan KeaslianKata PengantarDaftar IsiBAB IBAB IVBAB VDaftar Pustaka