paper makalah alk

60
TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. Untuk Periode Tahun 2007-2011 Oleh: AK-Q Asti Mariana 1054003 Hotmaria 1051363 Lidia NB 1051345 Carolina Sibarani 1051346 Rafisa Delila 0951206 Karina Chandra 0954030 Sanfrina Situmorang 0751048 Ogi Riyana 0851074 JURUSAN AKUNTANSI

Upload: asti-mariana

Post on 02-Jan-2016

338 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

paper makalah alk

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Makalah Alk

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.

Untuk Periode Tahun 2007-2011

Oleh:

AK-Q

Asti Mariana 1054003

Hotmaria 1051363

Lidia NB 1051345

Carolina Sibarani 1051346

Rafisa Delila 0951206

Karina Chandra 0954030

Sanfrina Situmorang 0751048

Ogi Riyana 0851074

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2013

Page 2: Paper Makalah Alk
Page 3: Paper Makalah Alk

Profil Perusahaan

Pendirian Perusahaan

Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. Memulai produksi bannya

dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan tumbuh menjadi produsen ban terintegrasi

terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan memperluas produksi dengan membuat variasi

produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil

penumpang dan niaga di tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi

ban radial untuk mobil penumpang dan truk.

Fasilitas Pabrik

Pada saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam yang telah

dimutakhirkan untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, ban bias dan ban

sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene

Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban

ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta, Indonesia.

Sedangkan pabrik SBR milik Perusahaan berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak,

Banten, sekitar 90 km disebelah barat Jakarta.

Pada tahun 2005, Perusahaan memulai suatu program ekspansi yang bertujuan

untuk meningkatkan kapasitan ban radial dan sepedamotor yang terpasang serta ban dalam

sepedamotor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban yang ada sekarang. Di bawah

program ini, kapasitas instalasi ban radial telah meningkat menjadi 45.000 ban/hari

menjelang akhir tahun 2011, yang merupakan target pertama program ekspansi tersebut.

Kapasitas instalasi ban sepedamotor akan meningkat secara bertahap dari 37.000 ban/hari

pada tahun 2005 menjadi 105.000 ban/hari. Menjelang akhir tahun 2011 kapasitan instalasi

untuk ban sepedamotor adalah sekitar 90.000 ban/hari.

Integrasi Vertikal

Page 4: Paper Makalah Alk

Perusahaan terus berusaha mengurangi biaya produksi serta menjamin kelancaran

pasokan bahan baku untuk produksinya melalui strategi integrasi vertikal yang dilakukan

dengan cara mengakuisisi aset-aset yang memproduksi bahan baku utama yang dibutuhkan

Perusahaan dalam proses produksinya. Pada tahun 2004 Perusahaan mengintegrasikan

asset produksi kain ban dan karet sintetis. Semenjak tahun 2011, sekitar 60% hasil

produksi Kain Ban dan produksi SBR Perusahaan digunakan untuk produksi ban,

sedangkan sisanya dijual kepada pihak ketiga.

Sejarah Perusahaan

- 1951 PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda.

- 1973 Persetujuan bantuan teknik ditandatangani dengan Inoue Rubber Company, Jepang untuk memproduksi ban sepedamotor.

- 1981 Perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknik dari Yokohama Rubber Company, Jepang.

- 1990 PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

- 1991 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.

- 1993 Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.

- 1995 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP), produsen kawat baja.

- 1996 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia.PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya denganmemproduksi karet sintetis, etilena glikol, benang poliester dan serat poliester.

- 2001 Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.

- 2002 PT Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.

- 2004 Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan pada saat

Page 5: Paper Makalah Alk

bersamaan mengakuisisi aset TC and SBR. Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja. Dimulainya perjanjian off-take dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar eksporhingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.

- 2005 Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindo Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium. Dimulainya produksi ban untuk Michelin melalui program off-take.

- 2006 PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan "Best Managed Company in Indonesia" dari Euromoney Magazine.

- 2007 Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru.Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

- 2008 Perusahaan menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden Republik Indonesia. Michelin off-take mencapai 2,8 juta ban

- 2009 Perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran terhadap obligasi yang belum dibayarkan. Gajah Tunggal juga merupakan penerima beberapa penghargaan, sebagian besar penghargaan ‘Anugerah Produk Asli Indonesia’ tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi ISO 14001 untuk sistem manajemennya.

- 2010 Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah lingkungan, oleh Menteri Perdagangan ibu Mari Pangestu. Penjualan konsolidasi Perusahaan melampaui US $ 1 miliar

- 2011 Gajah Tunggal mengekspor lebih dari 10 juta ban radial, dan melampaui Rp 10 triliun dalam penjualan bersih. Dan mendapatkan penghargaan sebagai "Top 10 - best management companies" oleh FinanceAsia dan "Top 10 - best big companies" oleh Forbes Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan

Pengembangan operasional Gajah Tunggal selalu berpedoman pada visi dan misi

yang membantu Perusahaan tetap fokus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan

misi ini membantu Gajah Tunggal untuk selalu berupaya mencapai idealisme dengan

Page 6: Paper Makalah Alk

mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan

yang sama, yang akan menjadi sumbangan dalam keberhasilan jangka panjang Perusahaan.

- Visi

Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin

pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas dengan reputasi

global.

- Misi

Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban

yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama

terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab sosial

kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta

nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.

Struktur Organisasi

Page 7: Paper Makalah Alk

Struktur Perusahaan

Page 8: Paper Makalah Alk

LAPORAN AUDIT PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.

PT. Gajah Tunggal Tbk tahun 2007-2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman

Bing Satrio & Rekan, anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu. Adapun Laporan Audit pada

tahun-tahun tersebut dinyatakan Wajar tanpa Pengecualian. Berikut adalah Laporan Audit PT.

Gajah Tunggal Tbk untuk tahun 2007.

Page 9: Paper Makalah Alk
Page 10: Paper Makalah Alk

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. TAHUN 2007-2011

Page 11: Paper Makalah Alk

Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007, 2008,

2009, 2010 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan

(anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian.

Page 12: Paper Makalah Alk

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Untuk membantu dalam menganalisis laporan keuangan,beragam alat dirancang untuk

memenuhi kebutuhan yang spesifik. Adapun analisis yang kelompok kami lakukan antara lain:

1. Analisis laporan keuangan komparatif

Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statement analysis)

dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang

berurutan dari satu period ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan

perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.

Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif adalah

nilai kecenderungan atau tren. Adapun fungsi dan kegunaan analisis ini, antara lain:

a. Untuk mengetahui perubahan masing-masing unsur laporan keuangan dalam

beberapa periode.

b. Sebagai dasar pembuatan perencanaan, kebijaksanaan, keputusan serta tindakan

operasional manajemen perusahaan pada periode yang akan dating.

Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan bagaimana setiap pos laporan keuangan

berubah, mengapa pos-pos tersebut berubah, dan apakah perubahan tersebut

menguntungkan atau tidak.

Adapun analisis laporan keuangan komparatif untuk PT. Gajah Tunggal Tbk. Tahun

2007-2011 terdapat pada lampiran.

Page 13: Paper Makalah Alk

2. Analisis laporan keuangan common size

Analisis ini disebut juga analisis vertical karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau bawah ke

atas) dalam laporan common-size. Analisis laporan common size berguna dalam memahami

pembentuk internal laporan keuangan. Contoh, dalam analisis neraca, analisis common size

menekankan pada dua faktor:

a. Sumber pendanaan-termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar,tidak lancar dan

ekuitas.

b. Komposisi asset- termasuk jumlah untuk masing-masing aset lancar dan tidak lancar.

Perbandingan waktu atas laporan common size perusahaan bermanfaat untuk mengungkapkan

perubahan proporsional pos dalam aset, kewajiban, beban, dan kategori lainnya.

Adapun analisis laporan common size PT. Gajah Tunggal Tbk. Tahun 2007-2011 terdapat pada

lampiran.

3. Analisis Rasio (ratio analysis)

Analisis ini merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak.digunakan.

Analisis rasio yang digunakan antara lain:

a. Analisis kredit (risiko)

1. Likuiditas yaitu untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Struktur modal dan solvabilitas yaitu untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban

jangka panjang.

b. Analisis Profitabilitas

1. Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) untuk menilai kompensasi keuangan kepada

penyedia pendanaan ekuitas dan utang.

2. Kinerja operasi untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.

Page 14: Paper Makalah Alk

Adapun analisis rasio untuk PT. Gajah Tunggal Tbk. Tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut:

PT. GAJAH TUNGGAL TbK

RATIO LAPORAN KEUANGAN

PERIODE 2007-2011

RATIO-RATIOTAHUN

2007 2008 2009 2010 2011

LIKUIDITAS

           1. Rasio Lancar (current ratio)

2.21 1.47 2.53 1.76 1.752. Rasio Cepat (acid test ratio)

0.89 0.58 1.66 0.89 1.013. Waktu Penagihan (collection Period)

40.71 33.42 67.74 70.15 51.844. Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan (days to sell inventory)

65.5 61.57 66.57 44.38 48.66 

         

STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS

          

1. Total Utang Terhadap Ekuitas (total debt to equity)3.38 4.28 23.24 1.94 1.61

2. Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (long term debt to equity)0.3 3.03 18.25 1.22 0.95

3. Kelipatan Bunga Dihasilkan (times interest earned)1.34 2.67 12.26 4.06 1.47

          

TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI

          

1. Tingkat Pengembalian Aset (return on assets)6.39% 1.38% 10.29% 9.32% 6.24%

2. Tingkat Pengembalian Equity (return on common equity)88.20% 28.81% 41.91% 26.80% 17.18%

           

KINERJA OPERASI

           1. Margin Laba Kotor (gross profit margin)

17.65% 14.25% 22.95% 19.67% 14.10%2. Margin Laba Operasi (operating profit margin)

9.98% 7.30% 13.00% 13.07% 7.23%3. Margin Laba Bersih (net profit margin)

1.36% -7.85% 11.41% 8.43% 5.77% 

         

PEMANFAATAN ASET (Asset Utilization)

          

1. Perputaran Kas (cash turnover) 11.62 21.45 16.11 11.72 16.562. Perputaran Piutang Usaha (account receivable turnover) 8.84 10.77 11.33 5.13 6.943. Perputaran Persediaan (inventory turnover) 5.5 5.84 5.41 8.11 7.44. Perputaran Modal Kerja (working capital turnover) 2.4 3.1 5.24 0 5.95. Perputaran Aset Tetap (PPE turnover) 2.06 2.19 2.20 2.56 1.926. Perputaran Total Aset (total asset turnover) 0.84 0.91 0.90 1.02 1.08           

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Page 15: Paper Makalah Alk

Aktivitas bisnis didanai dengan kewajiban atau ekuitas atau keduanya. Kewajiban merupakan

utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan pembayaran dimasa depan dalam

bentuk uang, jasa, atau aset lainnya. Kewajiban ada 2,kewajiban operasi (operating liabilities)

yang timbul dari aktivitas operasi perusahaan dan kewajiban pendanaan (financing liabilities)

merupakan kewajiban yang timbul dari aktivitas pendanaan yang berupa seluruh bentuk

pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek,

dan sewa.

Untuk PT. Gajah Tunggal Tbk. Aktivitas pendanaan yaitu didapat dari :

KEWAJIBAN

Pada akhir tahun 2011, jumlah kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 7.123 milyar, sedikit

meningkat dari Rp 6.845 pada akhir tahun 2010. Sebagian besar dari peningkatan ini didorong

oleh pertumbuhan perdagangan rekening hutang dalam kegiatan usahanya, karena

meningkatnya harga bahan baku dan pertumbuhan penjualan. Manajemen berkeyakinan ini

cukup cair untuk membayar kewajiban jangka pendek. Pada tanggal 31 Agustus 2006,

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit gabungan dari Hongkong and Shanghai Banking

CorporationLtd. (HSBC) yang telah diperpanjang dan dimodifikasi pada tanggal 12 September

2011. Fasilitas kredit tersebut terdiri dari beberapa fasilitas kredit yang berbeda dengan batas

maksimum jaminan menyeluruhsebesar US $ 60 juta pada tahun 2011. Perjanjian ini tunduk

pada beberapa syarat dan akad. Jumlah total kewajiban tidak lancar dari Perusahaan sebagian

Page 16: Paper Makalah Alk

besar stabil pada Rp. 4.223 milyar pada tanggal 31 Desember 2011. Kewajiban utang tidak

lancar dari Perusahaan saat ini hanya terdiri dari obligasi tunai dolar Amerika Serikat.

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak

diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan

dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan

dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat

sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Utang usaha dan utang lain-lain, obligasi serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada

nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga

diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi

biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu

pinjaman.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika,

liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

SEWA GUNA USAHA (LEASING)

PT. Gajah Tunggal Tbk, tidak memiliki akun sewa guna usaha dalam laporan keuangannya.

Jadi tidak menggunakan sistem pendanaan dengan cara metode leasing.

IMBALAN MASA KERJA (PENSION)

Perusahaan dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan

sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang

disisihkan oleh Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Page 17: Paper Makalah Alk

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi

keuntungan dan kerugian actuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini

kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja

yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan

langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui

sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut

menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian

merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian

aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

EKUITAS

Pada 31 Desember 2011, total ekuitas Perusahaan adalah sebesar Rp. 4.331 milyar, atau naik

26% dari posisi tanggal 31 Desember 2010, yang ketika itu adalah sebesar Rp. 3.526 milyar.

Peningkatan ini datang dari sokongan laba bersih tahun 2011, yang meningkatkan rasio utang-

ekuitas Perusahaan.

Page 18: Paper Makalah Alk

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

Analisis ini membahas analisis yang berkaitan dengan penilaian aset dan alokasi biaya yang

mengikutinya.

Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih

rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa

atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi

akumulasi penyusutan.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

sebagai berikut:

Bangunan dan prasarana 10 - 25 TAHUN

Mesin dan peralatan pabrik 5 - 20 TAHUN

Peralatan pengangkutan 5 TAHUN

Perabot dan peralatan kantor 5 TAHUN

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan

pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat

terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti

atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar

kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir

ke entitas dan biaya perolehan asset dapat diukur secara andal.

Page 19: Paper Makalah Alk

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset

tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap

tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut

termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang

digunakan untuk pembangunan asset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan

ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan

siap digunakan.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan

yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi

teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara

periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan

estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau

keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi

dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta

periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Piutang Usaha (tinggal diisi sama hotmaria dan lidia)

Page 20: Paper Makalah Alk

ANALISIS ARUS KAS

Arus kas bebas

Cara mencari arus kas bebas= arus kas dari operasi – pengeluaran modal bersih untuk

mempertahankan kapasitas produksi – dividen saham preferen dan saham biasa.

Definisi lain yang banyak digunakan dan konsepnya sama adalah FCF= NOPAT –

perubahan NOA. Definisi ini menyatakan arus kas bebas perusahaan sebagai laba

operasi setelah pajak dikurangi kenaikan asset operasi bersihh. Kenaikan NOA

termasuk perubahan modal kerja untuk arus kas bersih dari operasi serta kenaikan asset

operasi jangka panjang. Namun, fokusnya adalah perusahaan secara keseluruhan, tanpa

melihat pendanaannya. Sebagai konsekuensinya, dividen menjadi tidak

diperhitungkan.

Arus kas beban positif mencerminkan jumlah yang tersedia bgi aktivitas usaha setelah

penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan

kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan

bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah pengeluaran

modal untuk mempertahankan kapasitas produksi umumnya tidak diungkapkan.

Jumlah ini disajikan sebgai bagian total pengeluaran modal yang memang

diungkapkan, tetapi termasuk pengeluaran untuk ekspansi kapasitas produksi.

Pemisahan dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilakukan. Laporan arus kas

jarang memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk mempertahankan dan

komponen untuk ekspansi.

Rasio kecukupan arus kas

Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang

cukup untuk menutupi pengeluaran modal, investasi dalam persedian, dan dividen

tunai. Untuk menghilangkan pengaruh siklus danpengaruh acak lainnya, biasanya

digunakan total tahun untuk menghitung rasio ini. Rasio kecukupan arus kas dihitung

dengan jumlah kas dari operasi selama tiga tahun dibagi jumlah pengeluaran mosal,

penambahan persediaan, dan dividen tunai selama tiga tahun.

Investasi dalam modal kerja penting lainnya seperti piutang tidak disertakan karena

didana terutama oleh kredit jangka pendek (seperti pertumbuhan utang usaha). Dengan

Page 21: Paper Makalah Alk

demikian, hanya penambahan persediaan yang disertakan. Perhatikan bahwa pada

tahun di mana persediaan menurun, perubahan tersebut diperlakukan sebagai tidak ada

perubahan (nol) dalam menghitung rasio.

Rasio reinvestasi kas

Merupakan ukuran atas persentase investasi dalam asset yang mencerminkan kas

operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti

asset dan pertumbuhan operasi. Rasio ini dihitung dengan (arus kas operasi – dividen)

dibagi (asset tetap kotor+ investasi + asset lain + modal kerja).

Rasio reinestasi dalam kisaran 7% sampai 11% umumnya dianggap memadai.

ANALISIS ARUS KAS BERSIH

Analisis menggunakan konsep FCF (Free Cash Flow) =

NOPAT ( Net Operating After Tax) – Perubahan NOA (Net Operating Asset)

2007

FCF = 90,841- (449,548 – 298,764)

= -599,943

2008

FCF = -624,788- (571,092- 449,548)

= -746,332

2009

FCF = 905,330- (1,137,405- 571,092)

= 339,017

2010

FCF = 830,624- (1,010,980- 1,137,405)

= 704,199

2011

FCF = 683,629- (304,312- 1,010,980)

= -23,039

Page 22: Paper Makalah Alk

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa arus kas bebas negative pada tahun 2007 & 2008

berubah menjadi positif pada tahun 2009 & 2010. Akan tetapi arus kas bebas berubah menjadi

negative kembali pada tahun 2011. Sebagai seorang analisis kredit, dapat dipertimbangkan

tidak perlu melakukan perubahan peringkat kredit perusahaan. Mempertimbangkan

perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan besar dan pada tahun-tahun

sebelumnya perusahaan dapat mengubah arus kas bebas negative menjadi positif dan juga

jumlah arus kas negative terbilang kecil, sehingga dapat diperkirakan perusahaan masih dapat

mengubah arus kas bebas menjadi positif. Akan tetapi apabila arus kas bebas perusahaan

berikut-berikutnya negative, kreditur perlu mempertimbangkan apakah perusahaan masih

memenuhi persyaratan utang atau tidak.

RASIO KECUKUPAN ARUS KAS

Jumlah kas dari operasi selama 2007-2009 (dalam jutaan) Rp. 2.158.045

Jumlah pengeluaran modal dan dividen tunai (dalam jutaan) Rp. 1.974.595

Maka Rasio Kecukupan Arus Kas 2007-2009 adalah (dalam jutaan) :

Rp. 2.158.045 : Rp. 1.974.595 = 1,093

Rasio kecukupan arus kas sebesar 1,093 artinya PT. Gajah Tunggal Tbk dapat menutup

kebutuhan kas tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal, mampu menutup dividen

dan pertumbuhan operasi.

Jumlah kas dari operasi selama 2009-2011 (dalam jutaan) Rp. 2.452.697

Jumlah pengeluaran modal dan dividen tunai (dalam jutaan) Rp. 6.845.384

Maka Rasio Kecukupan Arus Kas 2009-2011 adalah (dalam jutaan) :

Rp. 2.452.697 : Rp. 6845.384 = 0,358

Rasio kecukupan arus kas sebesar 0,358 menunjukkan bahwa sumber kas internal PT.

Gajah Tunggal Tbk tidak cukup untuk mempertahankan dividend an tingkat pertumbuhan

operasi.

Page 23: Paper Makalah Alk

RASIO REINVESTASI KAS

Rasio reinvestasi kas (cash reinvestment ratio) merupakan ukuran atas persentase investasi

dalam asset yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam

perusahaan untuk mengganti asset dan pertumbuhan operasi.

Rasio reinvestasi dalam kisaran 7-11% umumnya dianggap memadai

(Subramanyam,2008:112).

2007= 449,548 – 13,120 = 5.6%

5,832,645 + 1,885,345

2008= 571,092 – 17,332 = 12,02%

3,618,630 + 973,490

2009= 1,137,405 = 12,8%

6,843,080 + 2,042,107

2010= 1,010,980 – 59,079 = 9.9%

7,680,751 + 1,939,778

2011= -506,701 – 44,622 = -5.1%

8,586,804 + 2,173,160

Page 24: Paper Makalah Alk

ANALISIS ARUS KAS TAHUN 2007-2011

PIE CHART

Page 25: Paper Makalah Alk
Page 26: Paper Makalah Alk
Page 27: Paper Makalah Alk

ROIC DAN ANALISIS KREDIT

RNOA

Pengembalian dihitung dengan RNOA= (Laba operasi bersih setelah pajak(net

operating profit after tax- NOPAT)/ (Rata-rata asset operasi bersih (average net

operating asset- NOA).

Penyebut rumus di atas, operasi bersih (net operating asset- NOA), sama dengan asset

operasi dikurangi kewajiban operasi. Asset dan kewajiban operasi adalah pos yang

dibutuhkan untuk menjalankan usaha perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha,

persediaan, beban dibayaar dimuka, asset pajak tangguhan, asset tetap, dan investasi

jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis (seperti investasi metode ekuitas,

goodwill, dan asset tak berwujud). Yang kemudian dilawankan dengan asset operasi

ini adalah kewajiban operasi bersih, seperti utang usaha dan beban yang masih harus

dibayar serta kewajiban operasi jangka panjang, seperti pension dan kewajiban

purnakarya lainnya (other postretirement-OPEB) serta kewajiban pajak tangguhan.

Aset non-operasi meliputi investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan, investasi

ekuitas non-strategis, and investasi dalam operasi yang dihentikan sebelum dijual.

Kewajiban non-operasi meliputi obligasi dan kewajiban jangka panjang lain yang

dikenakan bunga, serta bagian tidak lancar sewa guna usaha modal. Kewajiban

keuangan bersih sama dengan kewajiban non-operasi dikurangi asset non-operasi

(kewajiban disebutkan pertama kali untuk menghasilkan angka positif karena

kebanyakan jumlah kewajiban keuangan perusahaan lebih besar dari asset

keuangannya).

Page 28: Paper Makalah Alk

ROCE

Pengembalian atas ekuuitas biasa umumnya hanya memperhitungakan ekuitas

pemegang saham biasa dari seluruh investasi modal. Dapat dihitung dengan

ROCE=(laba bersih – dividen saham preferen)/ rata-rata ekuitas pemegang saham

biasa.

ROCE terdiri atas dua komponen yaitu: pengembalian operasi (RNOA) dan

pengembalian non-operasi (dampak positif atau negative dari leverage keuangan).

Modal kerja

Modal kerja dapat dicari dengan asset lancar dikurangi kewajiban lancar. Asset lancar

adalah kas dan asset lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas atau dijual

atau digunakan selama satu tahun (atau dalam siklus operasi normal perusahaan jika

lebih dari satu tahun). Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang diharapkan akan

dilunasi dalam waktu relative pendek, biasanya satu tahun.

Rasio lancar

Rasio lancar dapat dicari dengan aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.

Alasannya digunakan rasio lancar yaitu: (1) kemampuan memenuhi kewajiban lancar.

Makin tinggi jumlah (kelipatan) asset lancar terhadap kewajiban lancar, makin besaar

keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar; (2) penyanngga kerugian.

Makin besar penyangga, makin kecil risikonya. Rasio lancar menunjukkan tingkat

keamananyang tersedia untuk menutup penurunan nilai asset lancar non-kas pada saat

asset tersebut dilepas atau dilikuidasi. (3) cadangan dana lancar. Rasio lancar

merupakan ukuran tingkat keaman terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas

perusahaan. Ketidakpastian dan kejutan, seperti pemogokan dan kerugian luar biasa,

dapat membahayakan arus kas secara sementara dan tidakterduga.

Rasio terhadap aktiva lancar

Rasio asset “serupa kas” terhadap asset lancar merupakan satu tingkat likuiditas asset

lancar. Ukuran ini, yang dikenal dengan nama rasio kas terhadap asset lancar. Dihitung

dengan (kas+ setara kas + efek yang dapat diperjualbelikan)/ aktiva lancar.

Page 29: Paper Makalah Alk

Makin tinggi rasio ini, makin liquid asset lancar.

Rasio kas terhadap kewajiban lancar

Rasio lain yang mengukur kecukupan kas adalah rasio kas terhadap kewajiban lancar.

Dapat dihitung dengan (kas + setara kas + efek yang dapat diperjualbelikan)/ aktiva

lancar.

Rasio ini mengukur ketersediaan kas untuk membayar kewajiban lancar. Ukuran ini

merupakan uji yang paling sederhana dengan mengabaikan sifat pendanaan asset

lancar dan kewajiban lancar. Rasio ini melengkapi rasio kas terhadap asset lancar

untuk mengukur ketersediaan kas dari perspective yang berbeda. Terlalu sederhana

untuk menganggap rasio ini sebagai pengembangan dari rasio cepat untuk menguji

likuiditas jangka pendek, kecuali pada kasus ekstrim. Namun, pentingnya sebagai

bentuk akhir likuiditas seharusnya tidak dipandang rendah. Catatan kegagalan usaha

memberikan banyak contoh perusahaan yang tidak sanggup membayar utangnya

meskipun memiliki asset non-kas yang cukup besar dan tidak mampu membayar utang

atau menjalankan operasinya.

Perputaran persediaan

Rasio perputaran persediaan mengukur kecepatn rata-rata persediaan bergerak keluar

masuk perusahaan. Perputaran persediaan dihitung dengan harga pokok penjualan

dibagi rata-rata persediaan. Agar konsisten, harga pokok penjualan digunakan sebagai

pembilang karena akun ini disajikan berdasarkan harga perolehan- seperti juga

persediaan. Sebaliknya penjualan mencakup margin laba di dalamnya. Persediaan rata-

rata dihitung dengan menambah saldo awal dan akhir persediaan, dan membaginya

dengan dua. Perhitungan rata-rata ini dapat diperhalus denga rata-rata angka

persediaan kuartalan atau bulanan. Jika ingin mengevaluasi tingkat persediaan pada

tanggal tertentu, seperti akhir tahun, rasio perputaran persediaan dihitung dengan

menggunakan saldo persediaan pada tanggal tersebut sebagai penyebut.

Jumlah hari untuk menjual persediaan

Page 30: Paper Makalah Alk

Ukuran perputaran persediaan lain yang berguna menilai kebijakan pembelian dan

produksi perusahan adalah jumlah hari untuk menjual persediaan. Rasio jumlah hari

penjualan persediaan dihitung dengan harga pokok penjualan dibagi 360. Rasio ini

menggambarkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaan akhir dengan

mengasumsikan tingkat penjualan tertentu.

Siklus operasi

Ukuran ini menggabungkan periode penagihan piutang dengan jumlah hari untuk

menjual persediaan guna memperoleh jarak waktu konversi persediaan menjadi kas.

Jumlah hari untuk membayar utang usaha

Ukuran sejauh apa perusahaan menggunakan utang usaha adalah jumlah hari rat-rata

utang belum dibayar. Angka ini dihitung dengan utang usaha/ (harga pokok penjualan/

360).

Jumlah hari rat-rata utang belum dibayar memberikan indikasi waktu rata-rata yang

dibutuhkan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada pemasoknya. Makin lama

periode pembayaran, makin besar modal pemasok yang digunakan.

Rasio cepat

Uji likuiditas yang lebih ketat adalah menggunakan rasio cepat. Rasio ini

menggunakan asset yang lebih cepat dikonversi menjadi kas dan dihitung dengan cara;

(kas + setara kas + efek yang dapat diperjualbelikan + piutang usaha)/ kewajiban

lancar.

Persediaan sering kali merupakan asset lancar yang paling tidak likuid dan tidak

dimasukkan ke dalam rasio cepat. Alasan lain untuk tidak memasukkan persediaan

adalah nilainya sering kali melibatkan pertimbangan manajerial dibandingkan dengan

nilai asset lancar lainnya. Namun, harus diingat bahwa persediaan pada beberapa

perusahaan lebih likuid dibandingkan dengan piutang yang lambat tertagih. Analisis

harus menilai keuntungan mengeluarkan persediaan dalam mengevaluasi likuiditas.

Interpretasi rasio cepat sama dengan interpretasi rasio lancar.

Page 31: Paper Makalah Alk

Rasio arus kas

Sifat statis rasio lancar dan ketidakmampuannya (sebagai pengukur likuiditas) untuk

mengakuui pentingnya arus kas guna memenuhi kewajiban jatuh tempo telah memicu

dicarinya ukuran likuiditas yang lebih dinamis. Karena kewajiban dilunasi dengan kas,

perbandingan arus kas operasi terhadap kewajiban lancar menjadi cukup penting.

Rasio yang membandingkan arus kas operasi terhadap kewajiban lancar dapat

mengatasi sifat statis rasio lancar karena pembilangya mencerminkan variable yang

bergerak. Rasio arus kas dapat dihtung dengan; arus kas operasi dibagi kewajiban

lancar.

Solvabilitas

Total debt ratio

Rasio komprehensi tersedia untuk mengukur hubungan antara total utang (utang lancar

+ utang jangka panjang + kewajiban lainnya yang ditentukan oleh analisis seperti pajak

tangguhan dan saham preferen yang dapat ditarik kembali) dengan total modal (total

utang + ekuitasa pemegang saham (termasuk saham preferen)). Rasio total utang (total

debt ratio) dapat dihitung dengan: total utang dibagi total modal.

Total debt to equity equity ratio

Rasio total utang terhadap modal ekuitas (total debt to equity capital ratio) dapat

dihitung dengan: total utang dibagi ekuitas pemegang saham.

Debt to equity ratio

Mengukur hubungan antara utang jangka panjang terhadap modal ekuitas. Rasio yang

melebihi 1:1 menunjukkan pendanaan utang jangka panjang yang lebih besar

dibandingkan modal ekuitas. Rasio ini dapat dihitung dengan: utang jangka panjang

dibagi ekuitas pemegang saham.

Analisis cakupan laba:

Rasio laba terhadap beban tetap; hubungan antara laba dengan beban tetap bagian dari

analisis cakupan lab (earning coverage analysis). Ukuran cakupan laba berfokus pada

hubungan antara beban tetap yang terkait utang dengan ketersediaan laba perusahaan

Page 32: Paper Makalah Alk

untuk melunasi beban ini. Ukuran ini merupakan factor penting dalam peringkat utang.

Surat utang obligasi sering kali mencatumkan tingkat cakupan laba minimum untuk

penambahan utang. SEC mewajibnkan rasio laba terhadap beban tetap diungkapkan

pada prospectus seluruh efek utang terdaftar. Ukuran rasio laba terhadap beban dapat

dihitung dengan laba yang tersedia untuk memnuhi beban tetap dibagi beban tetap.

Konsep yang mendasari ukuran ini sederhana. Namun, penerapan ukuran ini dipersulit

dengan apa yang dimasukkan dari “laba tersedia untuk menutup beban tetap” dan

“beban tetap”

Rasio kelipatan bunga dihasilkan

Ukuran cakupan laba lainnya adalah rasio periode penagihan bunga (times interest

earned ratio). Rasio ini menganggap bunga sebagi satu-satunya beban tetap yang

memerlukan cakupan laba: (laba + beban pajak + beban bunga)/ beban bunga.

Pembilang dalam rasio ini terkadang disebut laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT

sehingga rasio ini disebut EBIT/I. rasio kelipatan bunga dihasilkan merupakan ukuran

sederhana. Rasio ini mengabaikan sebagian besar penyesuaian pada pembilang dan

penyebut seperti pada pembahasan rasio laba terhadap beban tetap. Meskipun

perhitungannya sederhana, rasio ini memilki kemungkinan kesalahan dan tidak

seefektif alat analisis seperti rasio laba terhadap beban tetap.

Berikut ini adalah hasil perhitungan ROIC dan analisis kredit (Solvabilitas dan Likuiditas)

RNOA ( Return on Net Operating Asset )

2007 2008 2009 2010 2011

RNOA 1,46% (10,36%) 13,17% 11,37% 8,39%

Analisis :

Page 33: Paper Makalah Alk

PT. Gajah Tunggal Tbk, untuk tahun 2008 RNOA mengalami penurunan sampai

dengan minus 10,36% hal ini dikarenakan PT. Gajah Tunggal Tbk, mengalami

kerugian. Sedangkan nilai RNOA tertinggi adalah tahun 2009, nilai pengembalian

asset operasi bersih 13,17% dikarenakan adanya peningkatan laba operasi bersih

setelah pajak.

ROCE ( Return on Common Shareholder’s Equity)

2007 2008 2009 2010 2011

ROCE 3,82% (36,23%) 29,76% 21,80% 15,35%

Analisis :

ROCE yang paling baik adalah pada tahun 2009 karena laba bersih pada tahun tersebut

mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 29,76%. Sedangkan yang paling

buruk adalah pada tahun 2008 karena perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.

624.788.000.000 dengan ROCE sebesar minus 36,23%.

Modal Kerja

Analisis :

Perusahaan memiliki modal kerja yang baik yaitu selalu bernilai positif. Dimana

perusahaan pada tahun 2007-2011 memiliki nilai aktiva lancar lebih besar daripada

2007 2008 2009 2010 2011

Modal Kerja

1,885,345 1,885,345 1,885,345 1,885,345 1,885,345

Page 34: Paper Makalah Alk

aktiva lancar. Artinya perusahaan masih mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dan masih memiliki aktiva lebih setelah melunaasi kewajiban jangka

pendek perusahaan.

Siklus Operasi

Analisis :

Rata-rata siklus operasi pada tahun 2007-2011 adalah 96 hari. Siklus operasi tercepat

adalah pada tahun 2009 yaitu selama 80 hari, sedangkan siklus operasi terlama adalah

pada tahun 2011 yaitu 105 hari. Terdapat perbedaan yang lumayan jauh dikarenakan

perbedaan jumlah persediaan dan piutang usaha pada tahun 2008 dan 2011. Persediaan

yang ada pada tahun 2008 sebesar 1,399,407 sedangkan persediaan pada tahun 2011

sebesar 1,660,462. Piutang usaha pada tahun 2008 sebesar 541,560 sedangkan piutang

usaha pada tahun 2011 sebesar 1,598,803. Sehingga pada tahun 2011 dibutuhkan lebih

banyak waktu untuk melakukan produksi dan mengumpulkan kas dari penjualan.

Rasio Lancar

2007 2008 2009 2010 2011

Rasio

Lancar

215,35% 147% 253,18% 176,09% 174,93%

2007 2008 2009 2010 2011

Siklus Operasi

100 hari 100 hari 100 hari 100 hari 100 hari

Page 35: Paper Makalah Alk

Analisis :

Berdasarkan hasil analisis current ratio diatas dapat melihat bahwa likuiditas

perusahaan,apabila dilihat dari perkembangannya dari tahun 2007 – 2011 berfluktuasi,

tetapi rata-rata current rationya berada diatas 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa

perusahaan dalam keadaan likuid atau perusahaan dapat menjamin semua hutang

jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang ada, dengan kata lain perusahaan ini

mampu melunasi kewajiban-kewajibannya yang segera jatuh tempo.

Rasio Kas Terhadap Aset Lancar

Analisis :

Berdasarkan hasil analisis cash to current ratio diatas dapat melihat bahwa likuiditas

perusahaan, apabila dilihat dari perkembangannya dari tahun 2007 – 2011 tidak

menentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan tidak dalam keadaan likuid atau

perusahaan tidak dalam keadaan stabil karena perusahaan yang dalam keadaan likuid

dari tahun ke tahun makin tinggi rasionya.

Rasio Kas Terhadap Kewajiban lancar

2007 2008 2009 2010 2011

2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Kas Terhadap Aset

Lancar 17 % 6% 24% 19% 20%

Page 36: Paper Makalah Alk

Rasio Kas Terhadap Kewajiban Lancar

20,43% 13,51% 20,47% 20,41% 16,51%

Analisis :

Semakin tinggi rasionya maka makin likuid asset lancarnya. Pada tahun 2007 2009 dan

2010 merupakan tahun yang memiliki rasio tinggi pada perusahaan ini. Tetapi,

memiliki penurunan pada tahun 2008 dan 2011 dikarenakan kas dan setara kas nya

kecil.

Perputaran Piutang Usaha

Analisis :

Perputaran piutang usaha memiliki presentasi tinggi pada tahun 2011 karena saldo

piutangnya tinggi, dan pada tahun 2008 kecil karena saldo piutangnya rendah.

Periode Penagihan Piutang

2007 2008 2009 2010 2011

Perputaran Piutang Usaha 0.7862 0.4669 0.8606 1.0304 1.2441

2007 2008 2009 2010 2011

Periode Penagihan Piutang 5.7971 2.7238 3.9371 9.1297 5.9107

Page 37: Paper Makalah Alk

Analisis : Rasio kas pada perusahaan ini memiliki nilai presentasi paling tinggi pada tahun 2010 karena memiliki piutang usaha yang banyak, tetapi pada tahun 2008 memiliki angka presentasi yang paling kecil, dikarenakan piutang usahanya sedikit.

Jumlah Hari Untuk Menagih Piutang

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Hari untuk Menagih Piutang 19,77 hari 10,25 hari - 9,85 hari 13,69 hari

2007 365.062 : ( 6.647.088/360 ) = 19.77141

2008 226,354 : (7,945,115/360 ) = 10.25629

2009 211.900 : (7.914.709 ) = 0.009638257

2010 269.181 : (9.834.315/360 ) = 9.853778326

2011 449,895.00 : (11,826,525/360 ) = 13.69482583

Analisis :

Meskipun rasio perputaran piutang usaha mengukur kecepatan penagihan dan berguna

untuk tujuan perbandingan, rasio ini tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan

syarat pelunasan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Perbandingan ini

dibuat dengan mengubah rasio perputaran menjadi jumlah hari untuk menagih piutang.

Perputaran Persediaan

2007 2008 2009 2010 2011

Perputaran Persediaan 5,18 4,88 5,41 8,11 7,40

Page 38: Paper Makalah Alk

2007 5,484,352 / 1059611 = 5.175816408

2008 6,828,199 / 1399407 = 4.879351754

2009 6,114,839 / 1130779.5 = 5.407631638

2010 7,915,176 / 975681.5 = 8.11245883

2011 10,172,522 / 1,374,837 = 7.399077636

Jumlah Hari Penjualan Dalam Persediaan

2007 93626 : (5,484,352/360) = 6.14573244

2008 1,399,407 : (6,828,199 / 360) = 73.78029258

2009 862,152 : (6,114,839 / 360) = 50.75762747

2010 1,089,211 : (7,915,176 / 360) = 49.53976513

2011 1,660,462 : (10,172,522 / 360) = 58.76284367

Analisis :

Rasio ini menggambarkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaan

akhir dengan mengasumsikan tingkat penjualan tertentu. Ukuran perputaran

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Hari Penjualan Dalam Persediaan 6,15 73,78 50,76 49,54 58,76

Page 39: Paper Makalah Alk

persediaan lain yang berguna untuk menilai kebijakan pembelian dan produksi

perusahaan adalah jumlah hari untuk menjual persediaan.

Rasio Arus Kas

2007 (434.525 + 1.793.900) / 3.461.617 = 0.64375

2008 (85.128 + 1.793.900) / 3.048.651 = 0.61635

2009 (723.113 + 1.793.900)/ 3.357.377 = 0.74969

2010 (755.846 + 1.793.900)/ 4.442.022 = 0.57401

2011 (390.614 + 1.793.900)/ 5.012.994 = 0.43577

Analisis :

Semakin tinggi rasio pada tahun 2007-2011, maka semakin likuid asset lancar, tetapi

dari tahun 2007-2011 mengalami penurunan.

Rasio Cepat

2007 (434.525 + 1.793.900) / 1.557.144 = 0.9101

2008 (85.128 + 1.793.900 ) / 2.064.670 = 0.0412

2009 (723.113 + 1.793.900 ) / 1.331.948 = 1.8897

2010 (755.846 + 1.793.900 ) / 4.320.278 = 0.59018

2011 (390.614 + 1.793.900 ) / 2.800.098 = 0.78016

2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Arus Kas 0.64375 0.61635 0.74969 0.57401 0.43577

2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Arus Kas 0.9101 0.0412 1.8897 0.5902 0.78016

Page 40: Paper Makalah Alk

Analisis :

Dari tahun 2007-2011 mengalami kenaikkan dan penurunan pada utang perusahaan.

Pada tahun 2009 mengalami lonjakkan utang yang besar pada PT.Gajah Tunggal.

Jumlah Hari Untuk Membayar Utang Usaha

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Hari Untuk Membayar Utang Usaha

35,93

hari

67,48

hari

42,24

hari

48,31

hari

44,91

hari

2007 547.378 : (5.484.352 : 360) = 35.9306

2008 1.279.893 : (6.828.199 : 360) = 67.47921

2009 717.543 : (6.114.839 : 360) = 42,24404

2010 1.062.268 : (7.915.176 : 360) = 48.31434

2011 1.269.163 : (10.172.522 : 360) = 44.91499

Analisis :

Pada tahun 2007-2011 PT. Gajah Tunggal dalam membayar kewajibannya, tahun 2009

mengalami lama periode pembayaran, sehingga pada tahun 2009 makin besar modal

pemasok dalam membayar utang perusahan.

TOTAL DEBT RATIO

2007 1 .560.032 + 10.064 + 4498783 = 6.068.879 = 0,72

6.068.879 + 2 .385.814 8.454.693

Struktur modal PT. Gajah Tunggal tahun 2007 72% terdiri atas utang

2007 2008 2009 2010 2011

Total Debt Ratio 0,72 0,81 0,65 0,66 0,62

Page 41: Paper Makalah Alk

2008 2.071.221 + 4.992.913 = 7.064.134 = 0,81

7.064.134 + 1.649.425 8.713.559

Struktur modal PT. Gajah Tunggal tahun 2008 81% terdiri atas utang

2009 1.333.179 + 4.873.307 = 5.006.486 = 0,65

5.006.486 + 2.670.660 7677146

Struktur modal PT. Gajah Tunggal tahun 2009 65% terdiri atas utang

2010 2.549.406 + 4.295.564 = 6.844.970 = 0,66

6.844.970 + 3.526.597 10.371.567

Struktur modal PT. Gajah Tunggal tahun 2010 66% terdiri atas utang

2011 2.900.317 + 3.721.745 + 501.256 = 7.123.318 = 0,62

7.123.318 + 4.430.825 11.554.143

Struktur modal PT. Gajah Tunggal tahun 2011 62% terdiri atas utang

TOTAL DEBT TO EQUITY CAPITAL RATIO

2007 6.068.879 = 2,54

2 .385.814

Total utang PT. Gajah Tunggal tahun 2007 adalah 2,54 kali lebih besar dari modal ekuitasnya

2008 7.064.134 = 4,28

1.649.425

Total utang PT. Gajah Tunggal tahun 2008 adalah 4,28 kali lebih besar dari modal ekuitasnya

2009 5.006.486 = 1,87

2.670.660

Total utang PT. Gajah Tunggal tahun 2009 adalah 1,84 kali lebih besar dari modal ekuitasnya

2007 2008 2009 2010 2011

Total Debt to Equity Capital Ratio 2,54 4,28 1,87 1,94 1,61

Page 42: Paper Makalah Alk

2010 6.844.970 = 1,94

3.526.597

Total utang PT. Gajah Tunggal tahun 2010 adalah 1,94 kali lebih besar dari modal ekuitasnya

2011 7.123.318 = 1,61

4.430.825

Total utang PT. Gajah Tunggal tahun 2011 adalah 1,61 kali lebih besar dari modal ekuitasnya

LONG TERM DEBT TO EQUITY CAPITAL RATIO

2007 6.068.879 - 1 .560.032 = 1,89

2 .385.814

2008 7.064.134 - 2.071.221 = 3,03

1.649.425

2009 5.006.486 - 1.333.179 = 1,38

2.670.660

2010 6.844.970 - 2.549.406 = 1,22

3.526.597

2011 7.123.318 - 2.900.317 = 0,95

4.430.825

Rasio Laba Terhadap Beban Tetap dan Rasio Kelipatan Bunga

TAHUN 2011 2010 2009 2008 2007RASIO LABA TERHADAP BEBAN TETAP

-1.05740 0 0 5.68207 0

RASIO KELIPATAN BUNGA -0.4750 -0.4253 -0.2778 2.0267 0.8994

2007 2008 2009 2010 2011

Long Term Debt to Equity Capital Ratio 1,89 3,03 1,38 1,22 0,95

Page 43: Paper Makalah Alk

Analisis :

Pada tahun 2010, 2009, 2007 , terlihat rasio laba terhadap beban tetap nol , karena

beban lebih besar bahkan bernilai negative , artinya hutang tidak dapat lebiih besar

daripada laba yang diperoleh oleh perusahaan, dikarenakan kerugian anak perusahaan

dengan kepemilikan mayoritas yang sangat rendah. Kemungkinan tingkat resiko gagal

bayar pada tahun 2010, 2009, 2007 sangatlah besar korelasinya terhadap tingakat

kelipatan bunga .