obat-obat gula diabetes

Upload: unells-ituh-punells

Post on 03-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    1/8

    Jenis-jenis Obat Hipoglikemik Oral

    1. Sulfoniruea

    Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara :

    a. Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan (stored insulin).

    b. Menurunkan ambang sekresi insulin

    c. Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.

    Sulfonilurea terikat dengan permukaan reseptor pada membran selbeta dan

    menghambat ATP-Sensitive Potassium Channel sehingga mencegah keluarnya

    kalium dan terjadilah depolarisasi membran sel. Depolarisasi membuka voltage-dependent calcium channel akibatnya kalsium ekstra seluler masuk dalam sel dan

    akhirnya meningkatkan Calcium Cytosolic yang merangsang insulin. Golongan

    sulfonilurea dalam pemberiannya dapat menyebabkan kegagalan primer yaitu sejak

    awal pasien tidak memberi respons yang memuaskan walaupun sudah ditingkatkan

    dosisnya ke dosis maksimal. Keberhasilan menurunkan kadar glukosa puasa terbatas

    hanya 20-30% penderita. Demikian pula dapat terjadi kegagalan sekunder biladalam periode yang lama obat ini sudah tidak memberi hasil yang memuaskan

    walaupun diberikan dalam dosis maksimal. Kegagalan sekunder dapat terjadi pada

    sekitar 10% penderita pertahun. Untuk itu diperlukan obat OHO tambahan atau

    insulin untuk memperbaiki kontrol glikemik (Henrichs, HR. 1988).

    Obat golongan ini diberikan pada penderita dengan berat badan normal dan

    dipakai pada penderita yang berat badannya lebih dari normal. Klorpropamid tidak

    dianjurkan pada keadaan insufisiensi renal dan orang tua karena resiko

    hipoglikemia yang berkepanjangan, demikian juga glibenklamid. Untuk orang tua

    dianjurkan preparat dengan waktu kerja pendek (tolbutamid, glikuidon). Glikuidon

    juga diberikan pada penderita diabetes mellitus dengan gangguan ginjal atau hati

    ringan (Henrichs, HR.1988).

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    2/8

    Tabel Obat Golongan Sulfoniruea

    2. Biguanid

    Biguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di bawah normal.Preparat yang ada dan aman adalah metformin. Metformin adalah golongan dimetil

    biguanide merupakan OHO yang dipakai untuk menurunkan kadar glukosa darah

    pada pasien diabetes mellitus tipe II, penggunaannya bertujuan untuk menurunkan

    resistensi insulin dengan memperbaiki sensitivitas insulin terhadap jaringan. Dengan

    demikian metformin di indikasikan sebagai obat pilihan pertama pada pasien diabetes

    mellitus tipe II gemuk yang mana dasar kelainannya adalah resistensi insulin.

    Walaupun cara kerja metformin berbeda dengan sulfonilurea akan tetapi efek kontrol

    glikemik sama dengan golongan sulfonilurea. Metformin dikenal bekerja sebagai anti

    hiperglikemia sedang sulfonilurea sebagai obat yang bekerja sebagai hipoglikemik

    (Balley, CJ. 1996).

    Mekanisme kerja metformin menambah up-take (utilisasi) glukosa diperifer

    dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin, menekan produksi

    glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian

    glukosa dalam usus melalui proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan

    diekstraksi oleh hati dan digunakan sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini

    mencegah terjadinya efek penurunan kadar glukosa yang berlebihan. Pada

    pemakaian tunggal metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20%

    (Balley, CJ, 2006).

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    3/8

    Metformin dapat diindikasikan sebagai terapi awal atau terapi tambahan

    pada penderita yang mendapat Sulfonil Urea (SU) sendiri tidak memberi hasil

    memuaskan. Tidak seperti SU, metformin tidak terikat pada protein plasma, tidak

    dimetabolisme dan diekskresi dengan cepat oleh ginjal. Dosis metformin 500-850 mg

    diberikan bersama makanan pada pagi dan malam hari. Dosis dapat ditingkatkan dengan

    menambah 1 tablet tiap pemberian dengan interval 1-2 minggu. Dosis total dapat

    mencapai 3-4 kali 500mg atau 2-3 kali 850 mg perhari bila diperlukan. Dosis maksimal

    3000 mg perhari.

    Efek samping pemberian metformin adalah gangguan gastro intestinal

    seperti diare, anoreksia atau rasa tidak enak pada perut. Asidosis laktat jarang

    ditemukan (0,03 per 1000 pasien pertahun). Biasanya terjadi bila diberikan pada

    pasien yang kontra indikasi. Metformin tidak dapat diberikan pada gangguan

    fungsi ginjal, penyakit jantung, kor pulmonale, riwayat asidosis laktat, infeksi berat,

    gangguan faal hati, keracunan alkohol, pemakaian bahan kontras radiografi intra vena.

    3. Inhibitor glukosidase

    Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyai mekanisme

    kerja menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapat pada brush border

    dipermukaan membran usus halus. Enzim alfaglukosidase berfungsi sebagai enzim

    pemecah karbohidrat menjadi glukosa diusus halus. Dengan pemberian acarbose

    maka pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan

    sendirinya kadar glukosa darah akan berkurang (Adam, JMF. 2007).

    Obat ini efektif bagi pasien dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukose

    darah puasa kurang 180 mg %. Hanya mempengaruhi kadar glukose pada waktu

    makan dan tidak mempengaruhi kadar glukose darah setelah itu. Bila diminum

    bersama-sama sulfonilurea atau dengan insulin dapat terjadi hipoglikemia yang

    hanya dapat diatasi dengan glukose murni, jadi tidak dapat dengan gula pasir.

    Dosis Acarbose dimulai dengan 50 mg sesaat sebelum makan dan dosis dapat

    ditingkatkan menjadi 3 kali 100 mg perhari bila tidak ditemukan keluhan gastro

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    4/8

    intestinal. Efek samping obat ini berupa perut kurang enak, lebih banyak flatus

    dan kadang-kadang diare. Keluhan ini akan berkurang jika pengobatan tetap

    dilanjutkan.

    4. Insulin sensitizing agent

    Thoazolidinediones (Troglitazon) adalah golongan obat baru yang mempunyai

    efek farmakologi meningkatkan sensitifitas jaringan perifer terhadap insulin. Obat

    ini tidak menyebabkan reaksi hipoglikemia, menghilangkan adanya resistensi

    insulin, menurunkan hepatic glucose out put, menormalkan gangguan toleransi

    glukosa, dan mencegah serta memperlambat progresifitas gangguan toleransi

    glukosa menjadi diabetes. Terbukti pula obat ini dapat memperbaiki kendali

    glukosa darah dan hiperinsulinemia. Dosis Troglitazon umumnya berkisar 400 mg

    perhari sudah menurunkan kadar glukose darah puasa dan HbA1C. Efek yang tidak

    diinginkan adalah pusing dan edema, namun ini dapat ditolerir penderita.

    Obat generic dari golongan Glitazon adalah Rosiglitazone (Nama dagang

    Avandia) dan Pioglitazon (Nama dagang Actos). Rosiglitazon dosis awal yang diberikan

    4 mg dan dosis maksimal 8 mg, dengan durasi aksi 24 jam. Pemberiannya tidak

    tergantung jadwal makan. Pioglitazone dosis awal yang diberikan 15 mg dan dosis

    maksimal 45 mg, dengan durasi aksi 24 jam. Pemberiannya tidak tergantung jadwal

    makan.

    5. Repaglined (Prandin)

    Obat ini merupakan OHO yang paling baru dan baru diperkenalkan di Amerika

    Serikat pada tahun 1998. Berbeda dengan golongan SU maupun golongan OHO

    lainnya,repaglinid adalah derivat dari asambenzoat yang mempunyai struktur molekul,

    mekanisme kerja dan ekskresi yang berbeda. Repaglinid dapat diindikasikan pada

    pasien DM tipe 2 yang tidak berhasil dengan diet dan latihan jasmani. Dapat

    dikombinasi dengan metformin bila obat ini sendiri tidak berhasil mengontrol

    glukose darah.

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    5/8

    Mekanisme kerja repaglinid adalah menutup ATP-sensitive potassium

    Channel pada sel beta pankreas. Sehingga terjadi depolarisasi dan menyebabkan

    perangsangan pengeluaran insulin dari sel-sel beta pankreas. Repaglinid tidak menekan

    biosintesis proinsulin dan tidak merangsang secara langsung eksositosis insulin

    sebagaimana golongan SU. Repaglinid sebagian besar diekskresi oleh hati dan

    hanya 8 % diekskresi di ginjal. Sehingga bermanfaat terhadap pasien DM disertai gagal

    ginjal.Dosis repaglinid bervariasi antara 0,5 - 4 mg 30 menit sebelum makan dan

    uji klinis membuktikan efek hipoglikemik lebih rendah dibanding SU dan efek yag

    tidak diinginkan selama pemberian hampir sama dengan SU. Sebagaimana dengan OHO

    lainnya maka repaglinid tidak dianjurkan pemberiannya pada wanita hamil dan wanita

    menyusui.

    6. DPP 4 Inhibitor

    Sitagliptin dan vildagliptin merupakan obat dari golongan ini. Obat-obat

    kelompok terbaru ini bekerja berdasarkan efek penurunan kadar hormon incretin.

    Incretin berperan utama terhadap produksi insulin di pankreas. Incretin ini diuraikan

    oleh suatu enzim khas DPP-4 (dipeptidylpeptide). DPP-4 merupakan protein membran

    yang diekspresikan pada berbagai jaringan termasuk sel imun. DPP -4 Inhibitoradalah molekul kecil yang meningkatkan efek GLP-1 dan GIP yaitu meningkatkan

    glucose-mediated insulin secretion dan mensupresi sekresi glukagon. Dengan

    penghambatan enzim ini, senyawa gliptin mengurangi penguraian dan inaktifasi incretin,

    sehingga kadar insulin akan meningkat (Tjay dan Rahardja, 2007) Penelitian klinik

    menunjukkan bahwa DPP-4 Inhibitor menurunkan A1C sebesar 0,6-0,9 %.

    Golongan obat ini tidak meninmbulkan hipoglikemia bila dipakai sebagai

    monoterapi.

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    6/8

    Obat Hipoglikemik Oral di Indonesia

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    7/8

    Pedoman Penggunaan Obat Hipoglikeik Oral Menurut PERKENI 2006

    Keterangan :

    * = Produk Orisinal

    ** = Belum Beredar di Indonesia

  • 7/28/2019 obat-obat gula diabetes

    8/8

    *** = Kadar Plasma Efektif terpelihara selama 24 Jam