neoplasia intraepitelial serviks

Click here to load reader

Upload: jimmypatabang10

Post on 06-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Powerpoint NIS

TRANSCRIPT

KOMPLIKASI RINOSINUSITIS

Oleh :Jimmy Patabang (C111 09 140)

Pembimbing :dr. Arini Firmansyah

Supervisor :dr. Irnawaty Bahar, SpOG (K)NEOPLASIA INTRAEPITELIAL SERVIKS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKDEPARTEMEN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015PendahuluanKanker serviks di Indonesia lebih dari 70% kasus ditemukan pada stadium lanjutKanker serviks menduduki urutan pertama dari 10 jenis kanker terbanyak di Indonesia.Salah satu faktor utama untuk memperoleh hasil pengobatan kanker serviks yang baik adalah penemuan stadium secara dini. rata-rata penyembuhan berkisar antara 66,3% sampai 95,1%. angka harapan hidup yang rendah, berkisar antara 9,4 63,5%, serta biaya yang tinggi.

Iskandar TM. Pengelolaan Lesi Prakanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer. 2009:97-102Goedadi A. Kebijakan dan Strategi Program Kesehatan Reproduksi. Indonesia: BKKBN; 2012: 80-90.PendahuluanNeoplasia intraepitelial serviks (NIS) adalah lesi premaligna yang terbentuk dari transformasi sel skuamosa pada permukaan serviksNIS dapat dibagi menjadi 2 kategori: lesi derajat rendah (NIS 1) dan lesi derajat tinggi (NIS 2 dan NIS 3).Pemeriksaan sitologi dengan test Pap masih merupakan pemeriksaan standar untuk deteksi dini keganasan serviks WHO merekomendasikan salah satunya dengan cara inspeksi visual dengan asam asetat.

Iskandar TM. Pengelolaan Lesi Prakanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer. 2009:97-102Cheng X, Feng Y, Wang X, et al. The effectiveness of conization treatment for postmenopausal women with high-grade cervical intraepithelial neoplasia. 2012:185-188

ANATOMI

World Health Organitation. Comprehensive Cervical Cancer Control. Geneva: WHO; 2006: 28-32,39ANATOMI

World Health Organitation. Comprehensive Cervical Cancer Control. Geneva: WHO; 2006: 28-32,39ANATOMI

World Health Organitation. Comprehensive Cervical Cancer Control. Geneva: WHO; 2006: 28-32,39HISTOLOGI

EtiologiHuman Papilloma VirusHPV-16, -18, -31, -33, -45, -58

Leon SS, Camargo M, Sanchez R. Distribution Patterns of Infection with Multiple Types of Human Papillomaviruses and Their Association with Risk Factors. 2011:1-7PatofisiologiNIS 1 merupakan displasia ringan dan diklasifikasikan sebagai lesi derajat rendah, NIS 2 dan 3 merupakan displasia moderat sampai berat.

Host Immunologic factorsHost Genetic factor; cellular genetic changes; co-carcinogensJin XW. Cervical Cancer Screening and Prevention. Center for Continuing EducationGomez DT, Santos JL. Human papillomavirus infection and cervical cancer: pathogenesis and epidemiology. 2007:680-688

Boardman C. Cervical Cancer. Available from: http://emedicine.medscape.com/Liverani CA, Ciavattini A, Monti E, et al. High risk HPV DNA subtypes and E6/E7 mRNA expression in a cohort of colposcopy patients from Northern Italy with high-grade histologically verified cervical lesions. 2012:452-457Tanda dan GejalaTidak ada gejala dan tanda yang spesifik dari neoplasia intraepitelial serviksJika telah terjadi kanker : Metrorrhagiapendarahan pasca senggamaulserasi servikscairan yang berbau dan purulenGejala lanjutan dapat terjadi gangguan BAB dan BAK ataupun fistula.

Mackay HT. Gynecologic Disorder. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGrawHill; 2007:661-663Klasifikasi NIS

Mackay HT. Gynecologic Disorder. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGrawHill; 2007:661-663DiagnosisSitologiDimulai dalam 3 tahun setelah melakukan aktivitas seksual atau ketika umur 21 tahun. Dilakukan setiap 3 tahun jika tidak ada kelainan yang didapatSetelah usia 65-70 tahun, jika tidak didapatkan kelainan maka skrining dapat dihentikanJika menggunakan sitiologi cairan maka interval pemeriksaannya setiap 2 tahun sekaliSpesimen yang diambil yaitu dari dari sel serviks bagian luar (ektoserviks) dan kanalis servikalis (endoserviks)

Mackay HT. Gynecologic Disorder. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGrawHill; 2007:661-663Sitologi

KolposkopiASC-US dan skrining HPV negatif, maka pemeriksaan dengan kolposkopi perlu dilakukanPerubahan yang dapat terjadi yaitu adanya bercak putih dan vaskuler yang atipik yang menandakan adanya aktivitas selular yang hebatMackay HT. Gynecologic Disorder. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGrawHill; 2007:661-663Kolposkopi

Inspeksi Visual dengan Asam AsetatAsam asetat/asam cuka 3-5% secara inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata telanjangPrinsip metode IVA adalah melihat perubahan warna menjadi putih (acetowhite) pada lesi prakanker

Depkes RI. Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)Robles S, Ferreccio C, Gage J. Visual Inspection Of The Uterine Cervix With Acetic Acid (VIA). Pan American Health Organization. 2005:39-51

Metode Inspeksi dengan Iodium LugolMetode ini dikenal juga dengan Schillers test, dengan menggunakan cairan iodium sebagai pengganti asam asetat

Parkin MD, Sankaranarayanan R, Chithrathara K. Visual Inspection With Lugols Iodine (VILI): Evidence to date. New York: Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP)Metode Inspeksi dengan Iodium LugolTes NegatifEpitel skuamosa berwarna coklat dan epitel kolumnar tidak menunjukkan perubahan warna; atau tidak beraturan, sebagian atau tidak ada area yang menyerap iodiumBercak kuning,menyebar tampak di fornik dan serviks terjadi karena penipisan sebab inflamasi

Parkin MD, Sankaranarayanan R, Chithrathara K. Visual Inspection With Lugols Iodine (VILI): Evidence to date. New York: Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP)Metode Inspeksi dengan Iodium Lugol

Tes PositifBerbatas jelas, area yang tidak menyerap iodium yang berwarna kuning terang bersentuhan dengan squamocolumnar junction (SCJ) atau mentupi jika SCJ tidak kelihatan

Parkin MD, Sankaranarayanan R, Chithrathara K. Visual Inspection With Lugols Iodine (VILI): Evidence to date. New York: Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP)Metode Inspeksi dengan Iodium LugolSuspek KankerSecara klinik terlihat ulserasi, pertumbuhan cauliflower atau ulkus; mengeluarkan dan/atau berdarah jika disentuh

Parkin MD, Sankaranarayanan R, Chithrathara K. Visual Inspection With Lugols Iodine (VILI): Evidence to date. New York: Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP)PencegahanVaksin HPV Vaksinasi bukanlah pengganti untuk skrining kanker serviks. Perempuan masih harus mendapatkan Pap Smear secara teraturDirekomendasikan untuk anak perempuan berusia 11 atau 12 tahunVaksin HPV diberikan dalam 3 seri:Dosis awal : Hari pertamaDosis kedua: 1 sampai 2 bulan setelah Dosis 1Dosis ketiga: 6 bulan setelah Dosis 1

CDC. Human Papilloma Virus (HPV). 2014. Available from: www.immunize.org/vis.Terapi NISKrioterapiCarbon dioxide laserElektrokauterElektrokoagulasi

Iskandar TM. Pengelolaan Lesi Prakanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer. 2009:97-102KesimpulanNeoplasia intraepitelial serviks (NIS) adalah lesi premaligna yang terbentuk dari transformasi sel skuamosa pada permukaan serviksPenyebab dari kanker serviks yaitu oleh infeksi oleh HPV (Human Papillomavirus)Pada stadium awal, biasanya tidak didapatkan gejala yang spesifik. Gejala baru dirasakan jika telah terjadi kankerPemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan sitologi, kolposkopi, metode IVA dan metode IVIL

KesimpulanPencegahan pada kanker serviks dapat berupa vaksinasi, dan juga melalui metode skriningTerapi pada NIS berupa krioterapi, elektrokoagulasi, CO2 laser, dan elektrokauterPrognosis pada kasus ini, pada stadium dini rata-rata penyembuhan berkisar antara 66,3% sampai 95,1% Sedangkan pada stadium lanjut memberikan hasil yang kurang memuaskan berkisar antara 9,4 63,5%, serta biaya yang tinggi