natalia nainggolan laporan pkl ii siklus administrasi akuntansi

48
Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kurikulum yang terdapat dalam program semester di Politeknik LPP. Kegiatan praktik kerja lapang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menempuh masa perkuliahan dan terbagi dalam tiga tahap selama masa kuliah di Politeknik LPP, dalam PKL ini pada semester IV diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami secara langsung di lapangan tentang siklus akuntansi yang dipelajari secara teoritis selama masa kuliah dan mempraktikkan secara langsung di lapangan dan melaporkannya secara presentatif. Dengan adanya PKL ini mahasiswa dapat mengetahui dan memberikan suatu gambaran tentang proses administrasi dan siklus akuntansi yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih dimana setiap bagian dari unit kebun saling berkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dimulai dari bagian Afdeling sebagai awal mulanya biaya produksi harian yang di rekapitulasi oleh Bagian Tanaman, Bagian Teknik menyangkut biaya mekanis,perbaikan, dan transportasi yang direkap secara harian, bagian gudang sebagai penyedia barang/bahan dan penyimpanan persediaan yang secara harian direkapitulasi dalam kartu gudang, lalu Bagian Personalia Kebun yang membuat perhitungan Harian Kerja Karyawan dan Administrasi Tata Usaha sebagai Pusat Pengumpulan data meliputi biaya-biaya dari setiap bagian dan merekapitulasinya menjadi sebuah Laporan Manajemen yang dikirimkan ke Kantor Direksi sebagai hasil siklus akuntansi dalam bentuk sebuah Laporan Keuangan Kebun. Oleh sebab itu, Laporan PKL yang melibatkan mahasiswa secara langsung ke dunia kerja ini diberikan judul “IMPLEMENTASI SIKLUS AKUNTANSI” khususnya diruang lingkup kebun Sei Putih.

Upload: natalia-nainggolan

Post on 19-Jul-2015

1.484 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kurikulum yang terdapat

dalam program semester di Politeknik LPP. Kegiatan praktik kerja lapang

merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menempuh masa perkuliahan

dan terbagi dalam tiga tahap selama masa kuliah di Politeknik LPP, dalam

PKL ini pada semester IV diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan

memahami secara langsung di lapangan tentang siklus akuntansi yang

dipelajari secara teoritis selama masa kuliah dan mempraktikkan secara

langsung di lapangan dan melaporkannya secara presentatif.

Dengan adanya PKL ini mahasiswa dapat mengetahui dan memberikan

suatu gambaran tentang proses administrasi dan siklus akuntansi yang ada di

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih dimana setiap

bagian dari unit kebun saling berkaitan antara bagian yang satu dengan

bagian yang lain. Dimulai dari bagian Afdeling sebagai awal mulanya biaya

produksi harian yang di rekapitulasi oleh Bagian Tanaman, Bagian Teknik

menyangkut biaya mekanis,perbaikan, dan transportasi yang direkap

secara harian, bagian gudang sebagai penyedia barang/bahan dan

penyimpanan persediaan yang secara harian direkapitulasi dalam kartu

gudang, lalu Bagian Personalia Kebun yang membuat perhitungan Harian

Kerja Karyawan dan Administrasi Tata Usaha sebagai Pusat Pengumpulan

data meliputi biaya-biaya dari setiap bagian dan merekapitulasinya menjadi

sebuah Laporan Manajemen yang dikirimkan ke Kantor Direksi sebagai

hasil siklus akuntansi dalam bentuk sebuah Laporan Keuangan Kebun.

Oleh sebab itu, Laporan PKL yang melibatkan mahasiswa secara

langsung ke dunia kerja ini diberikan judul “IMPLEMENTASI SIKLUS

AKUNTANSI” khususnya diruang lingkup kebun Sei Putih.

Page 2: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

2

1.2 Tujuan umum

Ada pun tujuan umum dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang yaitu :

1. Memahami secara lengkap teknik dan cara menyusun :

a. Buku Jurnal

b. Buku Besar

c. Neraca Percobaan

d. Laporan Keuangan Unit Usaha

2. Dapat memahami perlakuan akuntansi disetiap pos rekening yang

tercermin pada hasil pembahasan tiap pos rekening yang membentuk

Harga pokok Produksi dan Laporan Laba Rugi Unit Usaha Kebun

1.3 Tujuan Khusus

1. Menganilisis rangkaian kegiatan pos-pos yang berpengaruh pada setiap

transaksi

2. Merangkum dan meringkas dalam Buku Besar

3. Menyusun Buku Pembantu yang diperlukan

4. Menyusun Neraca Percobaan/Neraca Sisa

5. Menyusun Laporan Keuangan Unit Usaha

6. Memahami “Accounting Treatment” dari pos-pos neraca, pos R/L, analisis

sumber dana (kas)

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Adapun pembahasan dalam praktek kerja lapangan ini meliputi:

1. Organisasi perusahaan perkebunan

a. Struktur organisasi tata usaha kantor

b. Uraian tugas

2. Proses bisnis bidang tugas administrasi tata usaha kantor

a. Prosedur pembukuan kas/bank

b. Prosedur pembukuan gaji dan upah

c. Administrasi gudang

Page 3: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

3

1.5 Batasan Masalah

Penulis hanya akan membahas mengenai Implementasi Siklus Akuntansi

kebun yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Divisi Tanaman

Tahunan Kebun Sei Putih.

1.6 Metodologi Praktek

Metode selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah :

1. Observasi

Mahasiswa dalam melaksanakan praktek harus melakukan pengamatan

berbagai kegiatan yang ada dilapangan

2. Wawancara

Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek juga mengadakan

berbagaiwawancara dengan pejabat maupun petugas yang terkait

dalam rangka baik kelancaran kerja maupun memantapkan data yang

diperoleh

3. Studi Pustaka

Mahasiswa sebelum melaksanakan praktek ke lapangan membekalidiri

dengan berbagai bahan pustaka yang mendukung kegiatan di lapangan.

4. Diskusi

Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek melakukan diskusi guna

mendukung pemahaman materi praktek

5. Studi Lapangan

Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek melakukan pekerjaan lapangan

sesuai dengan kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipraktekan

1.7 Tempat dan Jadwal Praktek

Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara III

(Persero) Kebun Sei Putih (Sumatra Utara).Pelaksanaan PKL selama 35 hari

mulai tanggal 16 Juni s/d 25 Juli 2014.

Page 4: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

4

No

Uraian Kegiatan

Minggu

1 2 3 4 5

1

Bagian Afdeling

Mempelajari Admistrasi

Kantor Afdeling

Mempelajari alur

Proses produksi

2 Bagian Personalia

Mempelajari Admistrasi

Kantor Personalia

3 Bagian Teknik dan Gudang

Mempelajari Admistrasi

Kantor Teknik

Mempelajari Admistrasi

Di Gudang

4

Bagian Tata Usaha meliputi :

Mempelajari proses LM

Mempelajari proses

penyusunan jurnal

Mempelajari proses

penyusunan DPUK

Mempelajari pengadaan

barang

Mempelajari proses

penyusunan anggaran

Mempelajari proses

penyusutan daftar

Aktiva dan penjurnalan

Page 5: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

5

aktiva

Mempelajari daftar

upah karyawan

Mempelajari proses

Administrasi Kas dan

Bank

Bagian Tanaman

Mempelajari proses

Administrasi pekerja tan

5 Revisi Laporan

Page 6: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI KEBUN

2.1 Identitas PTPN III ( Persero ) Kebun Sei Putih

1. Nama Perusahaan : PTP Nusantara III ( Persero )

2. Alamat

a. Kantor Kebun : KebunSeiPutihGalang, KodePos

(20585)

b. Kantor pusat :Jln. SeiBatangHari No. 2Medan

c. Telepon : (061)17980235

3. Status Perusahaan : Persero ( Perseroan Terbatas )

4. Komoditi : Kebun Karet

Kecamatan : Galang

Kabupaten : Deli Serdang,Provinsi Sumatera

Utara- Indonesia

a. Email : [email protected]

b. Web : http://www.ptpn3.co.id

5. Akta Pendirian Perusahaan : Padatanggal 11 Maret 1996 SK

Direksi

PT Perkebunan Nusantra III ( Persero )

a. Nomor : 08 Tahun 1996

b. Tanggal : 14 Februari 1996

c. SK UU. Kebun Sei Putih :

a. .Kebun : K/P No. 14/1958

: K/M No./UN/1959

: PPN/UU No. 86/1958

: PP No.3/1959

: UU/PP. No. 3/1959.PP No 19/1960

Page 7: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

7

b. Pusat : PP. No 24/1963

: PP. No 27/1971/PPN V

2.2 Sejarah Singkat Kebun Sei Putih

A. PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), merupakan salah

satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang

bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil

perkebunan Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan

pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan

adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan di awali dengan proses pengambilalihan

perusahaan – perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun

1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan

asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN

direstruksikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya di ubah

menjadi PT. Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha

perusahaan BUMN.Pemerintah merestruksikan BUMN subsector

perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah

eksploitasi dan perapingan struktur organisasi. Di awali dengan langkah

penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan

yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV

(Persero), PT. Perkebunan V (Pesero) disatukan pengelolaannya ke dalam

manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Page 8: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

8

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintahan No. 8 Tahun

1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut di gabung dan di

beri nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang kedudukan di

Medan, Sumatera Utara.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) di dirikan dengan

Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah

disahkan Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan

Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

B. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI PUTIH

Pada tahun 1957 Keputusan Peraturan Pemerintah No. 14/1958

bahwa :Wewenang NV.RCMA (Rubber Cultural Maatschppij Amsterdam)

di ambil alih oleh PT IBB. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian serta

di tetapkan kembali dengan keputusan Menpen No. 49/UN/1959 dan

penguasa di berikan kepada Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Pada

tahun 1959 dengan UU No. 86/1958 PPN dari cabang Sumatera Utara dan

dikuasai oleh Bannas berdasarkan PP No. 3/1959 dengan nama PPN baru

cabang EX,NV,RCMA. Kemudian Undang – Undang tersebut di perkuat

dengan peraturan pemerintah no. 3/1959, PP tersebut di perkuat lagi

dengan PP No. 19/1960 terbentuk dengan cabang unit Sumatra.

BerdasarkanPeraturanPusat No. 24/1963 namadaripada Perseroan

Perkebunan Negara (PPN) Sumatra Utara II di ubah menjadi Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) Sumatra Utara IV.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27/1971/PPN V dialihkan

menjadi perusahaan Perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan dengan

Akte notaris GHS. L. Tobing SH berkedudukan di Jakarta.

Page 9: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

9

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III

didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret

1996, merupakan peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V,

sesuai dengan peraturan pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari

1996. Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu Karet dan

KelapaSawit.

2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

2.1.2 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnisterbaik.

2.1.3 Misi Perusahaan

1. Mengembangkan industry hilir berbasis perkebunan secara

berkesinabungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memberlakukan karyawan sebagai asset strategic dan

mengembangkanya secara optimal.

4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan “imbal –

hasil” terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam

pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan

lingkungan

Page 10: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

10

MANAJER

ASKEP

APK ATU ASS.Tanaman ASTAB PA.PAM

STRUKTUR ORGANISAS

KEBUN SEI PUTIH

Page 11: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

11

KETERANGAN :

a. Manager : I Nyoman Hadi Sukendra,SE

b. Askep : Ir.M.J.Sinurat

c. APK : Mohammad Zein

d. ATU : Pradita Yugantara,SE

e. Asisten Afdeling I : Djoel Irwin,SP

f. Asisten Afdeling II : Ronal Situmorang,SP

g. Assisten Afdeling III : Dian Hansori Saragih,SP

h. Assisten Afdeling IV : Lamsar Hasudungan Nababan, SP

i. ASTAB :Aprio Monthein,ST

j. Pa. Pam : J.Lingga

Page 12: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

12

BAB III

BAGIAN KAS/BANK

3.1 Prosedur Pembukuan Kas/Bank

3.1.1 Buku Kas/Bank

RJP (Rencana

Jangka

Panjang)

RKO (Rencana

Kerja Operasional)

Cash Flow

DPUK

Droping Dana

RAB (Rencana

Anggaran Belanja) RAB draft I & II Definitif( penguncian

biaya)

Breakdown Per

bulan

RKAP (Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan)

Page 13: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

13

3.1.2 Prosedur masuk kas/bank

3.1.3 Prosedur Pengeluaran Kas/Bank

Pengeluaran kas adalah pembayaran tagihan/penggantian, pembelian , biaya yang sifatnya untuk

kepentingan perusahaan atau untuk kegiatan operasional perusahaan agar menghasilakan laba.

Contoh :

3.1.4 Laporan kashariandan kaskecil

DPUK Distrik Manajer Kantor Direksi

Dana Dropping

Bukti

Transaksi AU 12 Alokasi dana

AU 12 AU 6 ATU MANAJER

Page 14: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

14

3.1.5 Pengeluaran Giro

3.2 PEMBUKUAN

3.2.1 Mempelajari Proses Pembukuan

AU 79 C Pihak pemborong dan

pimpinan kebun AU 12

Giro

BUKTI

TRANSAKSI

JURNAL NERACA

PERCOBAAN

LM (LAPORAN

MANAJEMEN)

Page 15: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

PTP.Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

15

3.3.1 Proses Pengajuan Permintaan dan Penerimaan Barang/bahan

Afdeling/bagian :

-membuat intern kepada askep atau manajer

- mengajukan AU 58

Barang tidak tersedia di

Gudang ,KraniGudang

membuat PB 16

Barang tersedia di

gudang

Kantor Kebun

mengajukan ke ATU

untuk disposisi proses

OPL atau DPBB

Krani finansil: membuat

PPL; DPP; Pemesanan

barang

Kantor Gudang

menerima Barang

yangdicatat di AU 53

Kantor gudang membuat

Memo intern bahwa barang

sudah tersedia di gudang

-Membuat berita acara penerimaan dan

pemeriksaan mutu barang dan bahan

-mencatat keluar/masuk kantor gudang

dan mencatat ke AU 58

-

Kantor Kebun membuat

jurnal MG (memorial

Gudang)

AU 58 / Bukti

Pengeluaran Barang

Di catat di AU 54/Kartu

gudang

ATU:

Disposisi ATU untuk dilakukan pengecekan ketersediaan barang

Page 16: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

16

3.3.2 PROSES OPL (ORDER PEMBELIAN LOKAL)

AU 58

PB 16 DPBB

Krani Finansil

1. Permintaan penawaran lokal

2. Daftar penilaian penawaran

OPL

SPB

Berita Acara

AU 53

AU 58 Jurnal MG

Page 17: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

17

3.4.1 Mempelajari Proses Bagian upah

Buku Mandor

(PB-73)

APK

Krani upah

Rekap dan kompilasi buku mandor (PB

73),buku assisten(AU 29),daftar lembur

(AU 20),premi (PB 11),Daftar upah (AU

26)

Daftar Upah

(AU-29)

Krani upah

Pengimputan data ke dalam

program computer /payroll gaji

ATU Manajer

Page 18: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

18

3.5.1BAGIAN AKTIVA

Aktiva Tetap merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang

kegiatan operasional.Aktiva Tetap bisa berwujud maupun tidak berwujud.

Metode yang di pakai perusahaan metode garis lurus (Strainght Line Method)

Pengelompokan Aktiva Tetap

Nomor dan Golongan aktiva berpedoman pada nomor kode tata perkiraan

pembukuan dan dicatat dalam Kartu Aktiva Tetap :

Rek. Uraian Rek. Uraian

000 Tanah 006 Jalan, Jembatan &

Saluran Air

001 Tanaman

Menghasilkan

007 Alat-alat

Pengangkutan

003 Bangunan Rumah

Tinggal

008 Alat dan Inventaris

kecil

004 Bangunan

Perusahaan

009 Aktiva Tetap Lain-

lain

005 Mesin dan

Perlengkapan

Page 19: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

19

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.1 Bagian Kas/Bank

Keterangan: 3.1.1 Buku Kas/Bank

1. RJP( RencanaJangka panjang) adalah dasar pengelolaan perusahaan atau

pengelolaan biaya perusahaan yang di gunakan dalam jangka 5 tahun dengan

alur perbandingan atau pengawalan dalam untuk kegiatan operasional

perusahaan.

2. Penyusunan RAB ( Rencana Anggaran Belanja) disusun setiap pertengahan

tahun berjalan (sekitar bulan Juli ) untuk menggangarkan biaya-biaya dalam

satu tahun kedepan. RAB disusun oleh krani Anggaran dengan

menggabungkan setiap biaya dari misalnya bagian tanaman, APK, ATU,

teknik ,gudang dan lain-lain yang menjadi beban kebun. Penyebaran tenaga&

tarif menjadi dasar penyusunan RKAP yang dituangkan dalam RAB 18

tentang tarif Harian Kerja/HK per hari.

3. RAB kemudian dibagi menjadi dua draft yaitu, draft I dan II. Draft I berisi

usulan biaya-biaya yang dianggarkan untuk RKAP yang dibuat oleh Kebun

kemudian diserahkan ke kandir. Perbedaan Draft I dan II biasanya pada

jumlah nominalnya. Draft II menganggarkan nominal yang lebih kecil dari

draft I karena usulan draft I yang ditolak oleh kandir. Jarak waktu antara draft

I dan II sekitar satu minggu sejak diajukannya draft I. Setelah draft I diajukan

dan beberapa biaya ditolak, maka draft II diajukan ke kandir untuk diperiksa

dan disetujui.

4. Setelah kandir menyetujui draft II kemudian pihak kandir membuat defenitif /

biaya pasti yang akan mereka anggarkan atau jumlah dana yang akan mereka

berikan ke unit kebun.

Page 20: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

20

5. Definitif dikirim ke kebun agar bagian anggaran dapat membuat breakdown

per bulan atau anggaran setiap bulan atas definitif yang diberikan.

6. Setelah penyusunan breakdown bulanan selesai barulah RKAP terbentuk.

Penyebaran tenaga dan tarif menjadi dasar penyusunan RKAP yang

dituangkan dalam RAB 18 tentang tarif Harian Kerja/HK per hari. Bagian

Krani APK, Tanaman dan Anggaran terlibat langsung dalam penyusunan

RKAP kebun untuk satu tahun ke depan berdasarkan buku pedoman

penyusunan RKAP dari Kantor direksi.

RKO (Rencana Kerja Operasional) disusun setelah RKAP.RKO dijadikan

sebagai acuan kebun dalam melaksanakan realisasi dari RKAP atas kegiatan

operasional perusahaan.RKO juga berisi biaya-biaya yang dianggarkan kebun.

Berikut beberapa ketentuan dalam RKO:

1. Biaya di turunkan 3 % dari RKAP

2. Produksi dinaikkan sebesar 5% dari RKAP

RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) merupakan kumpulan data-data

mengenai biaya yang di anggarkan untuk 1 tahun kedepan. RKAP

dilaksanakan untuk operasional dalam pengelolaan biaya perusahaan,

biasanya RKAP disusun pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juni tahun

berjalan.

RKO (Rencana Kerja Operasional) adalah pelaksanaan dalam kegiatan

operasional perusahaan yang di lakukan perusahaan dalam tahun yang di

setujui oleh Direksi.

Cash Flow adalah sekumpulan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk

kegiatan perusahaan yang telah di setujui oleh Direksi demi kelancaran dan

kelangsungan kegiatan perusahaan.

DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja) adalah permintaan uang kerja untuk

kebutuhan atau untuk kegiatan operasianl perusahaan setiap bulannya, biaya –

biayanya adalah biaya yang di butuhkan untuk pembayaran pada pihak

pemborong atau pihak rekanan

Page 21: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

21

Dana Droping adalah dana yang di butuhkan perusahaan untuk pembayaran –

pembayaran gaji karyawan, untuk kegiatan operasional kebun yang telah di

setujui oleh kantor direksi

Pembuatan RJP di lihat 2 tahun sebelumnya untuk mengetahui rencana kerja

selanjutnya.

RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)

1. Menentukan tarif Harian Kerja(HK) tiap Karyawan dengan melakukan

perhitungan jumlah karyawan , gaji, golongan, tunjangan , nama karyawan,

identifikasi susunan keluarga. Menetapkan hari jumlah karyawan berdasarkan

jenis kelamin, menghitung dana yang dialokasikan karyawan meliputi gaji

tunjangan, biaya sosial.

Perhitungan biaya yang dialokasikan untuk karyawan

𝐺𝑎𝑗𝑖 + 𝑇𝑢𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛= 𝐻𝐾𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

2. Menentukan biaya gaji/bulan untuk semua karyawan

3. Mengalokasikan biaya di seluruh karyawan ke dalam rekening sesuai

bagian/afdeling

4. Menyusun rencana beban produksi (RAB 7)

5. Membuat rancangan RAB 10 untuk menentukan Harga Pokok Produksi

Page 22: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

22

DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja)

Keterangan :

1. Afdeling yang telah membuat PB 10 (Laporan Harian) yang meliputi dua hal

yaitu, TS (Tenaga Sendiri) seperti buku mandor dan buku asisten, TP (

Tenaga Pemborong) dan peta program dari afdeling yang berisi rincian kerja

TP dan di kirimkan ke kebun untuk di lampirkan ke AU 79(daftar permintaan

pembayaran).

2. Setelah kebun merekap semua data tersebut kebun mengirimkan ke kantor

Distrik manajer.

3. Setelah dari kantor distrik data tersebut di kirim dan di setujui oleh Kantor

Direksi

4. Direksi pun mendroping dana ke kebun untuk pembiayaan kebun perusahaan.

Afdeling (PB 10)

dan Peta Program

Kebun Distrik Disetujui oleh

kandir

Dropping dana

Page 23: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

23

DPBB (Daftar Permintaan Bahan dan barang)

DPBB biasanya meliputi kebutuhan alat panen lokal seperti mangkok dan lain-lain.

Prosesnya sebagai berikut:

Keterangan :

1. Afdeling/bagian mengajukan permintaan barang/bahan berdasarkan

Daftar harga kebutuhan alat panen lokal seperti mangkok dapat dilihat

di pedoman daftar harga yang ada di bagian tanaman. Daftar harga

tersebut bersumber dari internet dan referensi survei harga lainnya. Hal

ini untuk menentukan seberapa besar biaya yang diajukan dalam DPBB

dan biasanya telah ditetapkan di RKAP.

2. Setiap afdeling yang mengajukan DPBB dikompilasi oleh bagian

tanaman untuk dibuatkan formnya untuk diparaf oleh Askep dan ATU

3. Setelah dikompilasi data tersebut, DPBB disetujui oleh Manajer

4. Barang yang dipesan dan biaya pembeliannya diserahkan ke rekanan /

pihak ketiga untuk memenuhi DPBB masing-masing afdeling

5. Barang yang ada digudang kemudian dapat diambil afdeling masing-

masing yang telah mengajukan DPBB sesuai jumlah pesanan.

6. Barang yang telah dipesan dikeluarkan dari gudang dan petugas gudang

mencatat ke dalam form AU 58 (bukti pengeluaran barang).

Afdeling Kompilasi dan

data

Di buat DPBB dan

di setujui manajer Rekanan (Pihakketiga)

Afdeling Gudang (AU 58)

Page 24: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

24

Keterangan: 3.1.2 Prosedur Masuk Kas/Bank

1. Pihak kebun membuat dan mengajukan DPUK (Daftar Permintaan Uang

Kerja) ke kantor Distrik. Diantaranya permintaan seperti : permintaan gaji,

Order Pembelian Lokal, dan pembayaran pada pihak ke tiga.pengajuan

tersebut berdasarkan cash flow di kebun masing – masing.

2. Setelah di periksa oleh bagian teknis terkait di Kantor Distrik, selanjutnya

kantor Distrik melakukan screeninguang kerja kebun untuk di teruskan ke

Kantor Direksi. Di Kantor Disrtik teknis terkait melakukan evaluasi rincian

DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) dan memeriksa rincian administrasi

dan bagian keungan Distrik merekapitulasi dari setiap kantor kebun. Di

Kantor Direksi bagian keuangan Kandir, kepala urusan terkait, dan kepala

bidang keuangan Distrik melakukan pembahasan ketepatan alokasi dana

dengan mempertimbangkan skala proiritas dan kondisi keuangan serta

membandingkan RKO (Rencana Kerja Operasional) masing – masing kebun.

Kandir mengirimkan DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) hasil evaluasi ke

bagian keuangan dan anggaran untuk melakukan droping dana kepada kantor

Distrik dan Kebun.Kantor Kebun mencatat ke bukti penerimaan Droping dana

(AU 9) untuk kemudian dilakukan pencairan dana menggunakan cek dan

dicatat di buku penerimaan Kas.

3. KTU menerima droping dana dari kantor direksi untuk pembayaran biaya –

biaya.

Page 25: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

25

Keterangan : 3.1.3 Prosedur Pengeluaran Kas/Bank

1. Bagian afdeling ,memberikan bukti transaksi atas pembayaran rutin ke Kantor

TU untuk diperiksa oleh ATU

2. Bukti transaksi tersebut akan dibuatkan AU 12 yaitu bukti pengeluaran

kas/bank untuk pembiayaan operasional perusahaan. Yang di tanda tangani

oleh pihak yang berwenang seperti manajer.

3. Pengeluaran dana sesuai dengan alokasi dana sesuai dengan proses pengeluran

yang di keluarkan untuk biaya perusahaan, contohnya biaya yang digunakan

untuk pembelian alat tulis,pembayaran lisrik dan lain – lain. Pembayaran

tagihan rekening listrik PLN untuk bangunan perusahaan.

Tambahan Dana Dari Kantor Direksi seperti :

1. Dana sumbangan kemalangan (STM) yang di bayarkan pada karyawan

yang telah meninggal dunia. Yang di berikan pada pihak keluarga

tersebut.

2. Dana SHT (Santunan Hari Tua) yang di bayarkan pada pihak

karyawan yang telah pensiun atau yang telah habis masa jabatannya

atau masa kerjanya di perusahaan tersebut.

3. JHT (Jaminan Hari Tua) yaitu jaminan yang di berikan pada pihak

perusahaan seperti jaminan kesehatan yang masih di berikan pada

karyawan yang telah pensiun.

Keterangan :3.1.4 Laporan Kas harian dank kas kecil

1. Untuk mendukung dokumen pembayaran Krani kas/bank membuat bukti

pengeluaran kas (AU 12) yang di keluarkan oleh bagian ATU untuk

pembayaran kegiatan operasional perusahaan.

Page 26: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

26

2. Pembuatan bukti Jurnal menggunakan AU 6 yaitu bukti jurnal rincian gaji

para karyawan, baik pada karyawan pimpinan maupun karyawan pelaksana.

3. AU 12 dan AU 6 tersebut di tandatangani oleh pihak Asisten Tata Usaha.

4. Setelah di tandatangani oleh ATU lalu di setujui dan di tandatangani oleh

Manajer.

5. Juru bayar Perusahaan dan di wakili krani I Tata Usaha dapat membayarkan

atau mengeluarkan angka yang sesuai dengan AU 12 dan AU 6 (Pengeluaran).

BUKTI PENERIMAAN DROPING DANA DARI KANTOR DIREKSI

AU 9 adalah bukti penerimaan droping dana dari Kantor Direksi, sebelum masuk

ke buku besar di Perusahaan. Pihak manajemen kebun terlebih dahulu melakukan

permintaan dana kerja dari kantor Direksi. Setelah pihak manajemen menerima

droping dana tersebut, pihak manajemen melakukan pencatatan di buku kas/bank

perusahaan sesuai memorandum.

PENERIMAAN KAS

Penerimaan kas adalah dana yang di setor atau di pindah bukukan atas dasar

pendapatan dari penjualan dari kebun sendiri/perusahaan BUMN. Contohnya : utang

karyawan

PENGELUARAN PADA BUKU BANK

Manajemen kebun melakukan pencatatan(bukti pengeluaran AU 12) pada

buku bank yang berisikan antar bank dan kas di setor ke dana kerja ke kas kebun

akhir bulan sesuia surat permintaan uang transfer No.xxx. jurnal kas/bank adalah

(AU12, AU6, AU9)

Page 27: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

27

Keterangan : 3.1.5 Pengeluarn Giro

1. Manajemen kebun membuat AU 79c atau perhitungan pekerjaan borongan

(pembayaran kewenangan kebun) contohnya pada CV. Habizah Corporation

pada pemeliharaan TM.

2. Setelah AU 79 c tersebut di tanda tangani oleh pihak pemborong dan

pimpinan yang tertera pada form terlampir dan tagihan pembayaran

keseluruhan di tanda tangani pihak terkait

3. Manajemen kebun membuat AU 12 (Buktu Pengeluaran Bank) dan di tanda

tangani oleh pihak terkait

4. Manajemen kebun melakukan penulisan giro dan atas nama pembayaran

keuntungan CV Habizah Corporation serta menuliskan rekening CV tersebut.

Penulisan Giro

Cara penulisan giro, terdapat beberapa hal antara lain :

1. Alamat bank dan tanggal, bulan, tahun, yang jelas

2. Penulisan nilai giro dengan huruf sesuai dengan angka nominal yang di

setujui dalam proses tagihan pembayaran.

3. Rekening pada CV yang kita bayarkan oleh perusahaan (CV.MITRA KERJA)

4. Di tanda tangani oleh pemegang Kas/Bank (manajer)

(Angka dan kalimat tidak di benarkan double atau di timpa)

Page 28: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

28

4.1.2 BAGIAN PEMBUKUAN

Keterangan :3.2.1 mempelajari Proses Pembukuan

1. Bukti Transaksi yang di perolah dari transaksi – transaksi, misalnya tagihan

PLN, tagihan pembayaran bahan bakar.

2. Pengimputan di lakukan dari bukti – bukti transaksi yang di gunakan

perusahaan untuk kegiatan tersebut, setelah pengimputan bukti – bukti

munculah jurnal secara otomatis.

3. Dasar penyusunan neraca percoban Berdasarkan penginputan jurnal sesuai

dengan akun rekening ke dalam program SIMAP menggunakan double entry,

sistem dimana bertugas dapat melakukan penginputan & pengkoreksian data.

Dasar penyusunan neraca percobaan jika asset bertambah maka posisi di debet

dan apabila berkurang posisi di kredit, jika Utang bertambah maka posisi di

kredit dan apabila berkurang posisi di debet, jika beban bertambah maka

posisi di debet dan apabila berkurang posisi di kredit, jika pendapatan

bertambah maka posisi di debet dan apabila berkurang posisi di kredit dan

apabila persediaan bertambah maka posisi di debet dan jika berkurang posisi

di kredit.

4. Dasar penyusunan LM adalah :

Penginputan beban biaya sesuai dengan rekening di dalam Rubrik I s/d 9.

Adapun LM menjadi fokus untuk evaluasi biaya sebagai berikut :

1. Evaluasi LM 14 : Beban Overhead & Adm. Budidaya

2. Evaluasi LM 13 : Beban-beban produksi perbudidaya % HPP

3. Evaluasi LM 19.3 : Saldo tetap aktiva

4. Evaluasi LM 19.4 : Akm. Aktiva

5. Evaluasi LM 68 : Daftar biaya kegiatan bulanan teknik

Page 29: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

29

1. Data-data pendukung penyusunan pembukuan ialah diawali dengan proses

penginputan data sebagai berikut :

Jurnal kas/bank, Rekening Koran (rekening Koran terjadi karena adanya

rekening : 080.000) nota dari kebun / unit seinduk.

Neraca percobaan PB 71 didapat dari semua penginputan data di bagian lain-

lain ke bagian pembukuan.

a) Jurnal-jurnal yang meliputi :

Jurnal MG :Memorial Gudang

Jurnal MU : Memorial Upah

Jurnal MP : Memorial Pembukuan

Jurnal ME : Memorial Exploitasi

Jurnal MR : Memorial koran

KA/BA : Jurnal Kas/bank

b) Dokumen Pendukung Jurnal :

Nota: Nota berasal dari pembebanan biaya kebun/unit seinduk. Selain itu

berasal dari rekening Koran kantor direksi

MG : AU 53 (barang keluar) dan AU 58 (Barang masuk).

MP : AU 79, AU 33 pembayaran utang borongan dan biaya-

biaya.

MU : AU 20, PB 11, dan PB 10

Memorial EAP : Dibuat dari hitungan km (AU 69) ke ME (memorial

eksploitasi)

Page 30: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

30

Keterangan : 3.2.2 Proses pengajuan permintaan dan penerimaan Barang/bahan

1. Masing-masing Afdeling/bagian mengajukan permintaan barang dengan

menggunakan intern setelah di disposisi oleh manajer dan disetujui maka

afdeling/bagian mengajukan permintaan dengan menggunakan AU-58

(permintaan pengeluaran barang/bahan) yang telah di tandatangani oleh

Asisten afdeling terkait

2. AU 58 tersebut diserahkan ke Kantor Gudang untuk dilakukan pengecekan

ketersediaan barang/bahan yang diminta misalnya pupuk dan bahan kimia

oleh Afdeling/bagian terkait

3. Jika barang tersedia di gudang, maka petugas gudang memproses AU 58

sebagai bukti permintaan barang/bahan. AU 58 tersebut di ditandatangani oleh

Asisten Afdeling/bagian lalu di paraf ATU dan diajukan keManajer untuk

mendapat persetujuan. Barang/bahan yang diminta pun dikeluarkan sejumlah

permintaan dan persediaan yang ada digudang dengan melampirkan SPB.

4. Setelah Barang dikeluarkan dari Gudang, petugas gudang mencatat kembali di

AU 54 / Kartu gudang yang berisi informasi mengenai jumlah barang yang

dikeluarkan pada tanggal tersebut dan sisa persediaan sampai tanggal yang

bersangkutan. Kartu gudang juga berfungsi untuk rekapitulasi jumlah

persediaan yang ada digudang.

5. Kemudian proses di krani finansil adalah melakukan pembukuan barang

gudang sesuai dengan jenis barang.

Page 31: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

31

Keterangan :3.2.3 Proses OPL (Order Pembelian Lokal)

Proses Order Pembelian Lokal (OPL)

1. Kebun membuat AU-58 ( Bon permintaan dan pengeluaran barang) dimana

menjelaskan nama barang, jenis barang, dan harga barang tersebut kedalam

AU-58 yang akan di pesan. Jika harga barang diatas plafon yang telah

ditetapkan maka dicatat dalam DPBB, tetapi jika masih di dalamplafon,emaka

di proses dalam PB 16

2. Krani finansil membuat permintaan penawaran lokal yang di ajukankapada

pihak ketiga, yang berguna untuk mengetahui harga barang per unit yang telah

ditetapkan oleh pihak ketiga. Permintaan Penawaran Lokal (PPL) dikirimkan ke

kantor kebun untukdi buatDaftar Penilaian Penawaran agar harga yang di

tetapkan tersebut bisa di negosiasi sehingga kantor kebun bisa mendapatkan

harga yang jauh lebih murah dari harga perkiraan.

3. Setelah proses negiosiasi selesai antara pihak ketiga dan kantor kebun setuju

maka Krani Finansil membuat proses OPL (Order Pembelian Lokal). Setelah

barang di terima di gudang maka rekanan mengirimkan SPB (Surat Pengantar

barang) Kantor Gudang membuat Berita Acara penerima barang dan

pemeriksaan mutu barang

4. Barang yang dikirim, dan yang telah diterima oleh kantor kebun di Bagian

gudang dicatat ke dalam form AU-53 (Bukti penerimaan) kartu gudang (AU-

54).

5. Kemudian bagian gudang menyerahkan ke bagian finansil untuk di bukukan ke

dalam program komputer (SIMAP) dan siap untuk dibuat jurnal yang namanya

jurnal MG (Memorial Gudang)

Page 32: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

32

Cara pembuatan DPBB :

1. Mencatat barang nilai nominal unit barang dan menyesuaikannya dengan

anggaran untuk dilakukan pengajuan yang sangat diperlukan untuk dibeli

2. Diajukan ke kantor distrik untuk diverivikasi di bagian teknis terkaitdan

mendapat persetujuan Disrik Manajer.

4.1.3 BAGIAN FINANSIL

Bagian finansil ini tugasnya membahas masalah pembukuan baik barang masuk

maupun barang yang telah keluar dari gudang, adupun tugas dalam finansil ini

membuat ada yang namanya :

1. AU 58 (Bon permintaan dan pengeluaran Barang)

Yaitu Form yang digunakan untuk meminta kebutuhan barang yang diperlukan dan

diaujukan oleh Afdeling/bagian.

2. PB 16 (Permintaan Pembelian)

3. Harga perkiraan sendiri

Digunakan untuk menentukan Harga perkiraan sendiri berkisar berapa harga barang

yang akan di beli.

4. Permintaan penawaran barang Lokal (PPL) AU 33

Form yang digunakan untuk penegosiasian barang, agar barang tersebut jatuh harga

tidak terlalu mahal sehingga menjadi kecocokan bagi ke dua pihak.

5. Daftar penilaian penawaran

Setelah terjadi kecocokan diantaranya maka kita membuat Daftar harga penilaian

penawarannya

6. OPL (Order Pembelian Lokal) AU 34

Form yaang digunakan untuk pembelian barang di tempat lain, sekaligus mencakup

surat perjanjian yang diterima dari bagian yang terkait.

7. Bukti Penerimaan Barang ( AU 53)

Page 33: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

33

Form yang digunakan untuk penerimaan barang, apakah barang yang di inginkan

sudah sampai di tempat atau belum. Jika brang tersebut sudah sampai maka kita harus

mencatatnya dalam form AU 53 ini.

Alur prosesnya :

Keterangan :

1. Bagian afdeling meminta jenis-jenis barang dan bentuk barang yang akan di

perlukan didalam formulir Bon Permintaan dan Pengeluaran barang-barang (

AU 58).

2. Bagian Afdeling menyerahkan ke Asisten Kepala ( ASKEP) / bagian teknis,

untuk diperiksa mengenai pemakaian dan layak tidaknya barang tersebut

Diminta oleh:

Asissten Afd

Diperiksa oleh:

Askep (bagian

teknis terkait )

Diteruskan oleh:

ATU untuk disposisi

ketersediaan barang

Disetujui oleh:

Manajer

Dibukukan oleh:

Finansil

Dikeluarkan oleh:

Gudang

Diterima oleh:

Bagian yang terkait

Krani finansil:

Proses OPL

Page 34: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

34

untuk dipenuhi. Setelah diperiksa oleh Asisten Kepala, lalu diserahkan ke

ATU (Tata Usaha) untuk mengetahui ketersediaan anggaran, jika anggaran

tersedia maka diteruskan ke Manajer untuk meminta persetujuan barang

tersebut untuk dikeluarkan.

3. Kemudian diteruskan ke Bagian Gudang untuk membuat surat pengantar

barang dan mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim, sebelum barang

tersebut dikirimkan bagian gudang mencatatnya ke dalam Kartu Gudang (AU

54).

4. Selanjutnya diserahkan ke Bagian Finansil untuk di bukukan, agar tidak

terjadinya kekeliruan yang akan menyebabkan manipulasi, setelah di bukukan

barang tersebut dikirim dan diterima ke Bagian yang berkaitan.

Dibagian finansil dalam membukukan menggunakan sistem online yaitu SIMAP

yang berisi:

1. Nama barang yang akan di jurnal yang berasal dari AU 58

2. NO. Rekening yang telah ditentukan dari kantor direksi

3. Jumlah fisik berapa banyak yang diambil atau dipesan

4. Maka baru akan terdapat debit- kredit saldo akhir harus balance

Penerimaan barang dari kandir berbeda dengan OPL :

Dimana barang dari kandir berdasarkan dari kontrak KantorDireksi yang telah

ditetapkan oleh Bagian Komersil (3.07), sedangkan OPL berdasarkan pembelian

lokal dari pengajuan AU 58 yang terdapat dari Bagian Afdeling, di Kantor

Kebun/Unit Order Pembelian Lokal (OPL) Hanya digunakan jika barag tidak ada

digudang atau digunakan untuk pembelian barang dari pihak rekanan.

OPL ditentukan melalui kebutuhan bagian masing-masing dan setiap bagian

yang ada di kebun itu bebeda untuk plafonnya, dan pembayaran kebutuhannya tidak

lebih dari plafon yang telah ditentukan. Untuk kebun sei putih plafon OPL sebesar Rp

20.000.000, Jika pengajuan permintaan melebihi plafon, maka dilakukan proses

DPBB.

Page 35: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

35

4.1.4 BAGIAN UPAH

Keterangan :3.4.1 Proses Upah

1) Dasar perhitungan gaji karyawan kebun adalah daftar hadir,baik yang

bertugas dikantor maupun yang di lapangan,Daftar kehadiran karyawan yang

bertugas dilapangan dijadikan dasar untuk pengisian buku mandor dan buku

assisten.

2) Selanjutnya oleh krani upah dilakukan rekapitulasi buku mandor dan buku

assisten (AU 29) untuk mendapatkan Hak kerja karyawan,selain itu krani

upah merekap tunjangan karyawan dan daftar lembur.Lembur dihitung

berdasarkan hari kerja kemudian dibuat ke dalam daftar lembur (AU-20).

3) Krani upah proses serta input ke dalam daftar gaji ke dalam program payroll.

4) Daftar gaji yang telah dibuat APK masukan ke jurnal memorial upah (MU)

5) Jika semua perhitungan tersebut benar maka ATU mempersiapkan bukti kas

keluar (AU12) dan disetujui oleh manajer/pimpinan/unit.

6) Krani upah melakukan proses pembuatan jurnal upah (MU) dengan alur

rekening yang diserahkan pada akhir bulan,yang diperiksa oleh ATU dan di

setujui manajer.

1. Mempelajari Dasar Perhitungan Premi Afdeling

Contoh Premi :

I. Latek kering + Kompo yang diterima oleh pabrik

Penderes yang mencapai basis tugas pada hari minggu

perhitungannya dibayar tanpa basis borong (seluruhnya)

Contoh perhitungan tanpa basis :

Latek kering deres x 600 kelas A + Deres minggu (x 1000 /Kg)+

Cuci mangkok + Kutip kompot + Anjang-anjang + Premi sepeda +

Kutip scrup

a. Produksi latek kering x tarif kelas penderes

Page 36: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

36

b. Ditambah produksi deres minggu x Rp.1000/kg

c. Ditambah premi cuci mangkok,kutip kompo,anjang-anjang

Premi speda,premi kutip scrub (Rp.500/hari) dan premi

stimulasi

Cth : 1000 kg karet basah yang dikirim dari lapangan,

diterima oleh pabrik menjadi 280 kk (DRC 28 % )

Premi penderes adalah sbb:

Kelas A : 280 kg kk x Rp.600 = 168.000

Kelas B : 280 kg kk x Rp. 450 =126.000

Kelas C :280 Kg kk x Rp.300 = 84.000

2. Perhitungan Gaji :

a. Untuk Golongan I – II

b. Untuk Golongan III – IV

c. Tunjangan Tetap terdiri dari :

a. Tunjangan Jabatanmeliputi General Manajer, Kepala Bagian, Manajer,

Kepala Bidang, Kepala Urusan, Asisten Kepala Tanaman/Pengolahan,

Kepala Tata Usaha dan Keuangan.

b. Tunjangan Strukturalhanya diberikan untuk manajer.

3. Perhitungan Lembur

Pelaksanaan lembur berdasarkan Surat Perintah Lembur yang telah disetujui

manajer.

Perhitungan uang lembur /jam adalah sebagai berikut :

Ketentuan Perhitungan Uang Lembur :

Gaji Pokok x 4 : 3 x 25 %

Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Premi/Lembur

Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap

Page 37: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

37

a. Hari biasa

1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayarkan upah lembur

sebesar 1,5 x upah sejam

2. Untuk setiap jam kerja lembur harus dibayarkan upah sebesar 2x

upah sejam

b. Hari Istirahat

1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama dibayar

2x sejam upah

2. Setelah 7jam kerja pertama,di bayar uang lembur 3 x upah sejam

c. 1 Januari,17 Agustus,dan Hari Besar Keagamaan

1. Untuk 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur sebesar 3x

uang lembur 1 jam

2. Setelah 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur 4x uang

lembur 1jam

4. Kerja lembur

1. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang

bersangkutan

2. Waktu kerja lembur hanya dilaksanakan 3 jam kerja dalam 1 hari

14 jam kerja dalam 1 minggu

3. Yang berhak memperoleh uamg lembur karyawan menduduki

starta I,II,III golongan (IA s/d II D)

Perhitungan uang lembur adalah sebagai berikut :

Gaji Pokok + Tunjangan + Beras Pekerja harga BKS-PPS

173

Page 38: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

38

5. Tunjangan Cuti

a. Cuti Tahunan

Karyawan yang telah bekerja secra terus-menerus selama 1 tahun

berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, dan mendapat tunjangan

cuti sebagai berikut:

b. Cuti Panjang

Karyawan yang bekerja secara terus-menerus selama 6 tahun berhak

atas cuti panjang selama 30 hari kalender. Besarnya tunjangan cuti

panjang adalah 1 bulan gaji dan mandapat tunjangan cuti sebagai

berikut :

c. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal lima tahun

secara terus-menerus karena sesuatu kepentingan pribadi

Lamanya cuti diluar tanggungan perusahaan minimal satu tahun

dan maksimal tiga tahun, dan diberikan hanya sekali

Selama mennjalani cuti tersebut, perusahan tidak memberikan

gaji pokok, tunjangan, Santunan sosial, jaminan sosial, bonus,

penerimaan-penerimaan lain yang sah tidak berikan lagi oleh

perusahaan

Karyawan yang telah selesai menjalani cuti diwajibkan melapor

secara tertulis paling lambat sebulan.

d. Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Menerima Gaji

Perkawinan karyawan sendiri tiga hari kerja

Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 125 %

Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 175 %

Page 39: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

39

Perkawinan anak karyawan, istri melahirkan/keguguran,

khitanan anak, meninggalnya keluarga, mengalami musibah

bencana alam dua hari kerja

Wisuda karyawan sendiri satu hari kerja

Cuti haid yaitu hari pertama dan kedua haid

Cuti melahirkan selam 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah

melahirkan

6. Bonus, Tunjangan Hari Raya, Pensiun, Santunan Hari Tua

a. Bonus dibiayakan dalam RKAP tahun berjalan yang besarnya

ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) diberikan kepada seluruh

karyawan yang pelaksanaannya ditentukan oleh Direksi.

c. Karyawan di ikutsertakan dalam program pensiun yang

diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

d. Perhitungan Santunan Hari Tua (SHT) adalah:

- Karyawan golongan IA – IID: 1 bulan gaji pokok (tiap tahun

sampai 20 tahun masa kerja) dan 1,5 bulan gaji pokok (tiap tahun

diatas 10 tahun masa kerja).

- Karyawan golongan IIIA – IVD: 2 bulan gaji pokok (tiap tahun

sampai 20 tahun kerja) dan 3 bulan gaji pokok (tiap tahun diatas

20 tahun masa kerja).

Pembayaran gaji dilengkapi dengan daftar gaji atau rekapitulasi gaji,

daftar lembur, dan surat kuasa bermaterai cukup (apabila berhalangan

menerima gaji)

7. Santunan dan Bantuan Sosial

a. Sewa Rumah, meliputi :

50 % dari gaji pokok untuk karyawan kantor direksi

35 % dari gaji pokok untuk karyawan kebun/unit

Page 40: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

40

b. Air

15 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

c. Transport

30% dari gaji pokok khusus karyawan kantor direksi

d. Listrik

25 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

Santunan sosial diberikan kepada seluruh karyawan sesuai masa kerjagolongan

(MKG)

8. Administrasi Upah

Sistem pembayaran upah karyawan tetap dan karyawan lepas/borongan

dilaksanakan sesuai prosedur pengeluaran kas.Untuk pembayaran kepada

karyawan borongan dilengkapi SPK (Surat Perintah Kerja).

4.1.5 BAGIAN AKTIVA

1. Inventarisasi Aktiva

Inventarisasi seluruh aktiva dilakukan oleh masing-masing unit kerja dengan cara

menghitung dan memeriksa terhadap kondisi suatu aktiva dan dikoordinasi KTU.

Dasar Inventarisasi aset tetap adalah daftar aset tetap tahun berjalan.Jika dalam

inventarisasi ditermukan ada aset yang sudah kurang bermanfaat atau rusak agar

dibuat berita Acara Pengunduran dan disampaikan ke bagian teknis terkait dan bagian

akuntansi.

Inventaris besar adalah yang terdaftar di aset tetap > 5 juta seperti bangunan,

jembatan dll Inventaris kecil adalah aset yang nilainya < 5 juta misalnya kalkulator

.Pengawasan aktiva tetap dapat dilakukan dengan pemantauan dan pengendalian

inventaris besar dan kecil

Page 41: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

41

Berikut beberapa ketentuan Inventarisasi Aktiva tetap :

a. Pelaksanaan inventarisasi aktiva dilakukan sekali tiap akhir semester

dengan memeriksa jumlah dan kondisi fisik aktiva.

b. Hasil pelaksanaan dimasukkan dalam Daftar Pemeriksaan Inventaris

Besar/Kecil dan dikirim ke bagian akuntansi.

c. Aktiva yang telah berakhir masa penyusutannya nilai bukunya adalah Rp

1,00 per unit dan tetap dicatat dalam daftar aktiva.

d. Aktiva yang sudah tidak produktif ditempatkan tersendiri dan dibuat

daftar rekapitulasi aktiva non produktif penggolongan.

e. Pengafkiran dan penghapusan aktiva non produktif yang telah mendapat

persetujuan dikeluarkan dari pembukuan.

2. Penyusutan Aktiva

Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan Metode Garis Lurus. Berikut ini

adalah cara perhitungannya :

3. Nilai Buku dan Nilai Residu/Sisa Aktiva

4. Penyusutan Daftar Aktiva

Penyusutan aktiva = % penyusutan setahun x Harga perolehan

12 bulan

Nilai perolehan (Investasi tahun berjalan) + Nilai perolehan mutasi – Nilai perolehan

mutasi keluaran x Tarif penyusutan : 1 Tahun berjalan x bulan berjalan ( yang

sedang dikerjakan)

Nilai Buku = Harga perolehan – Penyusutan

Nilai Risidu = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎−𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛

𝑀𝑎𝑠𝑎𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡

Page 42: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

42

Bentuk-bentuk Aktiva Tetap pada PTP Nusantara III kebun Sei Putih adalah

sebagai berikut: Perumahan karyawan dan pimpinan sejumlah 328 Unit, (terdiri dari

Tipe G1 dan G2 yang keseluruhanya ada 594 pintu). Rumah terdiri dari dua kategori

yaitu: Permanen (sepenuhnya batu) Semi Permanen (setengah papan)

Aktiva non produktif disebabkan oleh tidak layak pakainya aktiva tetap tersebut

dan umur ekonomisnya telah habis.Jika terjadi kebakaran rumah berubah dari aktiva

tetap menjadi aktiva non produksifunit aset tetap yang masih layak pakai akan diakui

sebesar Rp 1/unit seperti rumah semi permanen dll.

Pada Aktiva tetap terdapat LM sebagai berikut:

1. LM 19.2 merupakan rekapitulasi investasi aktiva tetap yang akan dievaluasi

setiap bulannya.

2. LM 19.3 adalah daftar aktiva tetap dalam penyelesaian dan aktiva lain-lain.

3. LM 19.4 merupakan daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap.

4. LM 19.5 merupakan daftar mutasi aktiva tetap berpindah dari kebun A ke

kebun B

5. LM 19.6 merupakan daftar persediaan bibit investasi bulan berjalan ,

contohnya persemaian kayu okulasi (Entrys)

6. LM 19.02 merupakan lampiran 10.04 uraian investasi

Nilai aset tetap tiap tahunnya mengalami kenaikan dikarenakan faktor adanya

penambahan investasi seperti TBM, Pembibitan, dan Aset tetap non produktif

AU 62.08 merupakan berita acara penarikan /pengunduran aset tetap beserta

lampiran.Aktiva tetap lain-lain yang diakui sebagai beban/pemeliharaan misalnya

Hak Guna Usaha (HGU),Sertifikat dll

Page 43: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

43

Contoh jurnal penarikan/pengunduran aset tetap :

(D) Aset tetap non produktif 100

(K) Aset tetap 100

(D) Akumulasi Penyusutan Aset tetap 90

(K) Akumulasi penyusutan aset tetap non produktif 90

Contoh Jurnal Penyusutan dipercepat sesuai dengan PSAK 16

(D) 925.00.00 Beban aset non produktif 9

(D) 298.00.00 biaya penyusutan 9

(K) 029.00.00 Akumulasi penyusutan non produktif 9

(K) 298.00.19 Pemindahbukuan 9

5. Mutasi ke kebun lain

Aset tetap yang akan

dimutasi

Surat pengajuan dan

AU.62.05 Kandir menerbitkan

PMAT (AU 62.04)

Instruksi Pemindahan

Aset tetap (IPAT) (AU

62.06.00)

Menandatangani formulir

daftar penyerahan/pemindahan

aset tetap (AU 62.06.01)

Page 44: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

44

Keterangan :

a. Aset tetap yang akan dimutasikan dari dan ke kantor direksi, distrik,

kebun/unit sebelumnya telah dibicarakan dengan kepala bagian terkait.

b. Atas dasar point A,kantor direksi,distrik, kebun/unit yang membutuhkan

permutasian aset tetap membuat surat pengajuan kepada bagian terkait di

Kantor direksi, dengan melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan

(AU.62.05)

c. Bagian terkait di kantor direksi kemudian mengusulkan kepada direksi dengan

menerbitkan permintaan mutasi aset tetap (PMAT) (AU 62.04) dengan

melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan (AU 62.05) untuk

mendapat persetujuan

d. Permintaan mutasi aset tetap (PMAT) yang telah mendapat persetujuan dari

direksi oleh bagian terkait dikirim ke bagian akuntansi untuk penerbitan

instruksi pemindahan aset tetap (IPAT) (AU 62.06.00)

e. Untuk melengkapi pelaksanaan serah terima pemutasian aset tetap tersebut,

kantor direksi , distrik, kebun/unit yang memutasikan atau yang menerima

mutasi aset tetap menandatangani formulir daftar penyerahan/pemindahan aset

tetap (AU 62.06.01).

Page 45: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

45

6. Reklasifikasi Aset tetap

4.1.5 Rekening Koran Antara Kantor Direksi Dengan Kebun

1. Pada saat Rekening Koran 1 yang jatuh setiap tanggal 25 – 26

Kantor Direksi mengirimkan Rekening Koran 1 ke PPK

mengcroscek antara nota pabrik dengan nota kebun.

2. Kantor Direksi mengirrimkan Rekening Koran 2 sebagaik

konfirmasi atas nota – nota dan biaya yang di bebankan kebun

seinduk untuk operasioanal perusahaan yang isinya berisikan

penyesuaian atas pengiriman dan penerimaan not yang di gunakan

kebun.

3. Rekening Koran 3 untuk mengkonfirmasi atas nota – nota dan

biaya – biaya dari kebun seinduk, yang biayanya berupa biaya

pengolahan, pembebanan biaya alat berat dan bahan bakar.

Kebun

membuat

Berita Acara

Promosi

TBM ke TM

Memeriksa

dan menilai

langsung

fisik di

lapangan

oleh kabid

Ditandatanga

ni oleh

Distrik

Manajer dan

Manajer

kebun

Berita acara

promosi

TBM dikirim

ke bagian

tanaman

Bagian akuntansi

menerima berita

acara promosi

TBM setelah di

tandatangani

kepala tanaman

Bagian

akuntansi

membandingk

an nilai

perolehannya

dengan PB-71

Bagian

akuntansi

membuat

SKPTS

diteruskan ke

Direksi

untuk

disetujui

Kebun

membukukan

jurnal ke PB

71 dan

memposting

ke AU-91

maupun AU

60

Page 46: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

46

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari semua penelitian yang dilakukan dalam penyusunan

laporan Praktik Kerja Lapang II ini maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Pada Implementasi Siklus Akuntansi kebun sei putih dan pengetahuan teori

mengenai siklus akuntansi yang telah di pelajari di perkuliahan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan. Contohnya Buku besar di kebun

biasanya disebut sebagai buku rekening.

2. Pada tahap penyusunan Laporan keuangan di kebun sei putih lebih mudah

dibandingkan dengan teori akuntansi. Hal ini dikarenakan pengaruh

teknologi dan Informasi seperti penginputan data jurnal secara online.

3. Siklus akuntansi di kebun saling berkaitan khususnya terlihat pada tutup

buku atau laporan bulanan kebun. Seluruh bukti transaksi yang telah di input

ke dalam program komputer secara online menjadi jurnal yang kemudian

secara otomatis menampilkan buku rekening dan neraca percobaan kebun.

Dari neraca tiap bagian maka akan terbentuk LM(Laporan Manajemen)

sebagai laporan bulanan unit kebun ke Kantor Direksi dan bentuk

pertanggungjawaban atas biaya-biaya yang dialokasikan dalam satu bulan

tersebut

4. Administrasi Tata Usaha menjadi pusat prngumpulan biaya-biaya dari semua

bagian kebun misalnya bagian afdeling, tanaman, teknik, gudang , dan

Personalia Kebun.

Page 47: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

47

B. SARAN

1. Terkait dengan implementasi siklus Akuntansi pengontrolan biaya dapat

ditingkatkan dengan berpedoman pada Rencana Kerja Operasional agar

mendukung Harga Pokok Produksi (HPP) turun sehingga akan menghasilkan

laba yang tinggi

2. Dalam penetapan standar dan anggaran biaya agar selalu memperhatikan dan

mengawasi adanya penurunan dan penaikan biaya dimana dapat

mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan.

3. Penekanan biaya produksi perlu dilakukan untuk menekan harga pokok

produksi sehingga diharapkan sasaran perusahaan dapat tercapai dan target

yang diinginkan sesuaikan dengan yang diharapkan.

Page 48: Natalia Nainggolan laporan PKL  II siklus administrasi akuntansi

Implementasi Siklus Akuntansi Praktik Kerja Lapangan ll

48

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman pelaksanaan penutupan buku tahun 2013 , SE Nomor : 3.05/SE/03/2013

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2014-2015 , PTP. Nusantara III (Persero)

dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN)

Wawancara dengan seluruh karyawan PTP . Nusantara III (Persero) Kebun Sei

Putih , Sumatera Utara.

Wawancara ; Narasumber:

1. Krani I tata Usaha : Bapak Surianto DJ

2. Krani Kas/bank : Bapak Lokot Pane

3. Krani Anggaran : Bapak Eryanto

4. Krani Upah : Bapak Misyanto

5. Krani Aktiva : Bapak Heri Pristiwanto

6. Krani Pembukuan : Bapak Mujiono dan Bapak Joni

7. Krani Laporan Manajemen : Bapak Hari Prayudha

8. Krani Finansil : Bapak Saat Saragih

9. Krani Personalia Kebun : Ibu Thoyyibah

10. Krani Tanaman : Bapak Sutrisno

11. Krani Afdeling I : Bapak Usman

12. Krani I Teknik : Bapak Asran

13. Krani Gudang : Bapak Sitompul dan Bapak M. Nasib