naskah publikasi_angga made santhika_012116325

16
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN TIN (Ficus carica L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN Studi eksperimental pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi diet tinggi kolesterol Angga Made Santhika 1 , Minidian Fasitasari 2 , Joko Wahyu Wibowo 3 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2 Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang 3 Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang Korespondensi : Angga Made Santhika, Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Jl Kaligawe KM 4 Semarang 50012 Telp (+6224) 6583584 Fax (+6224) 6594366, email:[email protected] ABSTRAK Penggunaan Obat-obatan untuk penyakit hiperlipidemia akhir-akhir ini semakin meningkat dan obat anti hiperlipidemia sendiri memiliki beberapa efek samping yang kurang menguntungkan. Daun tin diketahui memiliki senyawa-senyawa diantaranya b-sitosterol, campesterol, stigmasterol yang diketahui mampu menurunkan kadar LDL. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun tin terhadap kadar LDL pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi diet tinggi kolesterol. Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 30 tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. K-I merupakan 1

Upload: anggamadesanthika

Post on 29-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

daun tin

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN TIN (Ficus carica L.)

TERHADAP KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN

Studi eksperimental pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi diet

tinggi kolesterol

Angga Made Santhika1, Minidian Fasitasari2, Joko Wahyu Wibowo3

1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang

2 Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang

3 Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Korespondensi : Angga Made Santhika, Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Jl Kaligawe KM 4 Semarang 50012 Telp (+6224) 6583584 Fax (+6224) 6594366, email:[email protected]

ABSTRAKPenggunaan Obat-obatan untuk penyakit hiperlipidemia akhir-akhir

ini semakin meningkat dan obat anti hiperlipidemia sendiri memiliki beberapa efek samping yang kurang menguntungkan. Daun tin diketahui memiliki senyawa-senyawa diantaranya b-sitosterol, campesterol, stigmasterol yang diketahui mampu menurunkan kadar LDL. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun tin terhadap kadar LDL pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi diet tinggi kolesterol.

Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 30 tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. K-I merupakan kontrol negatif yang diberi diet tinggi kolesterol, K-II, K-III,dan K-IV diberi ekstrak daun tin dengan dosis 25 mg, 50 mg, dan 100 mg, serta diberi diet tinggi kolesterol, dan K-V sebagai kontrol positif yang diberi statin serta diberi diet tinggi kolesterol. Perlakuan diberikan selama 14 hari kemudian kadar LDL diukur pada hari ke-15 dengan menggunakan spektrofotometer.

Rata-rata LDL untuk K-I adalah 94,56 mg/dl, K-II sebesar 81,74 mg/dl, K-III sebesar 68,8 mg/dl, K-IV sebesar 56,01 mg/dl dan K-V sebesar 39,80. Dari hasil uji kruskal wallis menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh ekstrak daun tin terhadap kadar kolesterol LDL pada K-I, K-II, K-III, K-IV, K-V (p = 0,000). Hasil uji mann whitney antara K I-II, K I-III, K I-IV, K I-V, K II-III, K II-IV, K II-V, K III-IV, K III-V, K IV-V diperoleh

1

Page 2: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

2

perbedaan signifikan secara Keseluruhan dengan nilai p = 0,004 (p< 0,05).

Kesimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun tin dapat mempengaruhi kadar LDL pada tikus yang mendapat diet tinggi kolesterol.

Kata kunci : Ekstrak daun tin, LDL,Statin.

ABSTRACTThe use of hyperlipidemia’s drugs lately has increased but

unfortunately the medication has some side effects. Fig’s leaf are known to have some compound. Some of them are b-sitosterol, campesterol, stigmasterol which are known to reduce LDL level. The research objective was to determine the effect of fig leaf’s extract on cholesterol level in wistar strain of male rats induced by high cholesterol diet.

This experimental research using post test only control group design use samples of 30 rats which are divided into 5 groups. K-I is negative controls were fed with high cholesterol diet, K-II, K-III, and K-IV given fig leaf’s extract at a dose of 25 mg, 50 mg, and 100 mg respectively, and given high cholesterol diet, and K-V as a positive control given statin and high cholesterol diet. The treatment were given for 14 days & LDL level were measured on day 15 by spectrophotometer.

The average LDL level of K-I is 94,56 mg/dl, K-II is 81,74 mg/dl, K-III is 68,8 mg/dl, K-IV is 56,01 mg/dl and K-V is 39,80 mg/dl. Kruskal Wallis test showed that there were differences in the effect of fig leaf extract on LDL cholesterol levels at K-I, K-II, K-III, K-IV, and K-V respectively (p = 0.000). Mann Whitney test results between K I-II, K I-III, K I-IV, K I-V, K II-III, K II-IV, K II-V, K III-IV, K III-V, K IV-V obtained significant for each group showed differences with p = 0,004 (p <0.05).

We concluded that fig leaf’s extract can affect LDL levels in rats that received a diet high in cholesterol.

Keywords : Fig leaf’s extract, LDL,Statin

PENDAHULUAN

Akhir akhir ini penggunaan untuk obat-obatan anti hiperlipidemia

meningkat (Ma et al, 2005). Saat ini terdapat berbagai jenis obat untuk

pengobatan hiperlipidemia. Walaupun efektif, tetapi obat-obatan tersebut

masih terlalu mahal bagi sebagian masyarakat dan dianggap memiliki

berbagai efek samping diantaranya flushing, hiperglikemi, hiperurisemia,

hepatotoksik, miopati, dan lain-lain (US Department of Health and Human

Page 3: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

3

Service, 2007). Pengobatan obat tradisional secara umum dinilai lebih

aman dari penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat

tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit daripada obat

modern (Ruma, 2006). Sehingga Perlu dikembangkan pemanfaatan

pengobatan lain yang memiliki efek samping minimal, murah, serta mudah

diperoleh.

Banyak obat-obat tradisional yang diyakini masyarakat berkhasiat

dapat menurunkan kadar kolesterol, salah satunya dengan menggunakan

tanaman Tin (Serraclara et al., 1998). Menurut penelitian, Ficcus carica

Linn telah dilaporkan memiliki banyak senyawa bioaktif salah satunya

adalah β-sitosterol (Gilani et al., 2008). Senyawa tersebut memiliki efek

menghambat absorpsi kolesterol ransum dan reabsorpsi kolesterol

endogen dalam saluran pencernaan, meningkatkan pengeluaran

kelebihan kolesterol yang diabsorpsi, serta menyebabkan penurunan

kadar kolesterol serum (Bonsdorff-Nikander, 2005).

Menurut penelitian, pada tahun 2006 prevalensi penyakit jantung

koroner(PJK) di Amerika terdapat 17,6 juta jiwa setara 7,9 % total

penduduk Amerika, dan sebanyak 425,4 ribu kematian akibat jantung

koroner(AHA, 2010). Menurut data prevalensi penyakit jantung Badan

Litbang Departemen Kesehatan RI, presentase kematian disebabkan

karena penyakit jantung meningkat dari 5,9 % (1975) menjadi 9,1 %

(1986) dan 19,0 % (1995)(Zain, 2009). Penelitian pada tahun 2000 RS

Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta Selatan menunjukkan, 80 %

penyebab mortalitas adalah penyakit jantung (7 ,2 juta) dan stroke

sebanyak 5,2 juta, dan secara keseluruhan penyebab utama mortalitas

68,8 % disebabkan karena PJK (Zain, 2009).

Penelitian dengan tanaman Tin kebanyakan menggunakan buahnya

berdasarkan penelitian Said & Alhejy (2014) tentang pemberian ekstrak tin

sebanyak 0,6 g/kgBB/hari selama 8 minggu pada hamster yang diberi diet

tinggi lemak menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL (High

Density Lipoprotein) sebesar 62,8 mg/dl (Said & Alhejy, 2014). Selain itu

Page 4: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

4

penelitian Rassouli et al (2010) pemberian ekstrak tin sebanyak 10

mg/kgBB/hari selama 8 hari pada tikus hiperlipidemia menunjukkan

penurunan kadar kolesterol pada serum dan hati yang signifikan

(Rassouli et al., 2010).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang

pengaruh pemberian ekstrak daun tin terhadap kadar LDL pada hewan

coba yang diinduksi diet tinggi kolesterol. Secara khusus penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui rerata kadar LDL pada kelompok ekstrak

daun tin pada konsentrasi 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB

terhadap kadar LDL pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi diet

tinggi kolesterol dan mengetahui perbedaan kadar kolesterol LDL ekstrak

daun tin dengan statin pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi

diet tinggi kolesterol. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

menambah khasanah pengetahuan dan pengembangan penelitian lebih

lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun tin (Ficus carica linn)

terhadap kolesterol LDL serta sebagai sumber informasi tambahan

mengenai manfaat ekstrak daun tin (Ficus carica linn) terhadap kolesterol

LDL kepada masyarakat.

Page 5: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian ekperimental dengan rancangan Post

test only control group design. Variabel bebas adalah ekstrak daun tin

(Ficus Carica L.) dan variabel tergantung adalah kadar LDL darah. Ekstrak

daun tin adalau daun tin segar sebanyak 1000 g diekstraksi menggunakan

pelarut etanol 90% sebanyak 2000 ml dengan cara maserasi sehingga

didapat ekstrak daun tin dengan konsentrasi 100%. Dosis ekstrak yang

diberikan sebesar 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB dengan

skala ordinal. Kadar LDL darah adalah banyaknya jumlah low density

lipoprotein plasma darah yang dinyatakan dalam satuan mg/dl, diketahui

melalui uji laboratorium dengan metode precipitation reagent for in vitro

determination of HDL-cholesterol with The CHOD-PAP Method by

photometric systems. Subjek diberi perlakuan selama 14 hari. Kadar HDL

diukur pada hari ke-15 dengan skala rasio. Populasi target dalam

penelitian adalah tikus putih galur wistar jantan yang berada di

Laboratorium PAU Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dari populasi

yang ada dipilih sampel sebanyak 30 ekor tikus dengan menggunakan

kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah umur +3 bulan, berat

badan +200g, sehat pada pengamatan luar, dan dinyatakan drop out jika

tikus mati atau sakit saat penelitian berlangsung. Kriteria eksklusi: tikus

tidak memenuhi kriteria inklusi. Tikus dibagi dalam 5 kelompok secara

random. Kelompok I diberi diet tinggi kolesterol dan akuades. Kelompok II,

III, dan IV diberikan diet tinggi kolesterol dan ekstrak daun tin masing-

masing dengan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB.

Kelompok V diberikan diet tinggi kolesterol dan statin.

Tikus diberi perlakuan selama 14 hari. Pengukuran kadar LDL

dilakukan dengan spektrofotometer hari ke-15 kemudian dianalisis dengan

uji kruskal wallis dan dilanjut dengan uji mann Whitney.

5

Page 6: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

HASIL PENELITIAN

Hasil rata-rata kadar LDL pada kelompok I (kontrol negatif) adalah

sebesar 94,56 mg/dl. Berikutnya kadar LDL kelompok II,III, dan IV yaitu

adalah 81,74; 68,48; dan 56,01 mg/dl. Selanjutnya kelompok V (kontrol

positif) adalah sebesar 39,80 mg/dl. Kadar LDL di kelompok I adalah yang

tertinggi, pada kelompok perlakuan ekstrak daun tin ada penurunan kadar

LDL mulai dari dosis terendah sampai ke dosis tertinggi, sedangkan pada

kelompok V memiliki kadar LDL terendah.

Gambar 1 Grafik Kadar LDL (mg/dl) antar Kelompok

Tabel 1 Rata-rata Kadar LDL antar Kelompok

Tikus keKadar LDL (mg/dl)

Kelompok I

KelompokKelompok V

II III IV1 95,24 82,99 62,59 50,34 38,782 93,20 81,63 73,47 55,78 41,503 97,28 82,31 70,07 58,50 39,464 96,60 83,67 74,83 54,42 38,105 93,88 80,95 65,99 59,86 40,826 91,16 78,91 63,95 57,14 40,14

Rata-rata ± Std Deviasi

94,56±2,28

81,74±1,68

68,48±5,08

56,01±3,37 39,80±1,27

Keterangan :Kelompok I = Diet tinggi kolesterol + aquades

6

Page 7: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

Kelompok II = Diet tinggi kolesterol + ekstrak daun tin 25 mg/kgBBKelompok III = Diet tinggi kolesterol + ekstrak daun tin 50 mg/kgBBKelompok IV = Diet tinggi kolesterol + ekstrak daun tin 100 mg/kgBBKelompok V = Diet tinggi kolesterol + statin

Hasil tes normalitas diperoleh nilai signifikansi kelompok I, II, III, IV, V

p > 0,05 yang menunjukkan sebaran data normal. Hasil uji homogenitas

varians data dengan levene test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,04 (p

< 0,05) sehingga dikatakan varians data tidak homogen. Maka dilanjutkan

dengan uji non parametrik dengan menggunakan uji kruskal whallis

dilanjut dengan uji mann whitney.

Hasil uji kruskal whallis diperoleh p sebesar 0,000 (p<0,05) atau ada

perbedaan rata-rata kadar LDL yang signifikan diantara kelima kelompok

perlakuan. Hasil uji mann whitney menunjukkan bahwa perbedaan rata-

rata kadar LDL antar tiap kelompok bermakna (p = 0,004).

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengamatan pada kelompok

kontrol negatif yang diberi diet tinggi lemak berupa telur burung puyuh

menunjukkan kadar LDL yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

pemberian telur burung puyuh dapat meningkatkan kadar LDL. Lemak

hewani seperti pada telur puyuh lebih banyak mengandung asam lemak

jenuh rantai panjang dan hanya sedikit sekali mengandung asam lemak

tak jenuh. Asam lemak jenuh menghasilkan asetil KoA yang akan diubah

menjadi kolesterol di dalam hati, sehingga akan mempengaruhi kenaikan

kolesterol serum (Sediaoetomo, 2000).

Hasil uji statistik dari penelitian ini juga menunjukkan ada pengaruh

pemberian ekstrak daun tin terhadap kadar LDL tikus putih jantan galur

wistar yang telah diinduksi diet tinggi lemak, dimana pemberian ekstrak

daun tin ini berefek menurunkan kadar LDL. Pada ekstrak daun tin

didapatkan senyawa diantaranya β-sitosterol, campesterol, stigmasterol,

(Saeed, 2002). B-sitosterol merupakan senyawa yang mirip dengan

kolesterol. Dimana β-sitosterol paling dominan mengurangi kolesterol

7

Page 8: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

dengan cara menurunkan penyerapan lemak makanan di dalam usus.

Penyerapan dimulai dari Triasilglieserol yakni lemak utama dalam

makanan masuk kemudian di dalam usus mengalami pemecahan menjadi

asam lemak dan 2-monoasilgliserol oleh lipase yang dihasilkan dari

pankreas, kemudian mengalami emulsifikasi oleh garam empedu dan

dikemas dalam bentuk misel. Lemak makanan lain yaitu kolesterol dan

vitamin larut lemak juga dikemas dalam misel tersebut. Misel kemudian

berpindah menembus lapisan air ke mikrovili pada permukaan sel epitel

usus. Dengan adanya β-sitosterols maka asam lemak bebas seperti

triasilgliserol akan terikat dan tidak dapat diubah menjadi asam lemak dan

2 monoasilgliserol pada emulsifikasi oleh garam empedu menjadi misel.

Beta-Sitosterol juga dapat menghambat pembentukan kolesterol di dalam

hati Dengan cara menghambat aktivitas enzim HMG-KoA reduktase yang

berperan penting dalam penentu kecepatan reaksi reduksi HMG-KoA

menjadi mevalonat yang akan digunakan untuk pembentukan kolesterol.

(Asbach, 2004).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan LDL akan

bertambah seiring dengan kenaikan dosis ekstrak daun tin yang diberikan.

Penurunan kadar LDL oleh karena pemberian ekstrak daun tin didapat

penurunan yang drastis pada pemberian dosis 100 mg/kgBB

dibandingkan dengan dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB. Hal ini dapat

dibandingkan dengan penelitian Wardhani (2014) yang menunjukkan tikus

putih jantan galur wistar memiliki kadar LDL 61,61 mg/dl setelah diberi diet

standar tanpa intervensi selama 14 hari (Wardhani, 2014).

Pada pemberian statin, didapatkan penurunan LDL tertinggi karena

statin dapat menurunkan kolesterol dengan menghambat enzim HMG-

CoA reduktase. Penghambatan enzim ini di hati akan menurunkan

sintesis kolesterol serta peningkatan sintesis reseptor LDL. Hasil pertama

dapat dilihat setelah satu minggu penggunaan dan efek yang maksimal

setelah empat sampai enam minggu. Statin bertindak dengan kompetitif

menghambat HMG-COA reduktase, enzim yang utama pada jalur HMG-

8

Page 9: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

COA reduktase. Karena statin mirip dengan HMG-CoA, pada tingkat

molekuler mereka mengambil tempat HMG-CoA dalam enzim dan

mengurangi produksi mevalonate, yaitu molekul yang akan memproduksi

kolesterol, serta sejumlah senyawa lainnya. Hal ini akhirnya mengurangi

kolesterol melalui beberapa mekanisme dan menurunkan LDL (Jacobson,

2011). Berbeda dengan ekstraks daun tin dimana beta-sitosterol lebih

dominan menurunkan kolesterol didalam usus melalui pengikatan asam

lemak bebas triasilgliserol sehingga tidak dapat diubah menjadi asam

lemak dan 2 monoasilgliserol pada emulsifikasi oleh garam empedu

menjadi misel (Asbach, 2004). Perubahan kadar LDL pada kelompok yang

diberikan ekstrak daun tin dilihat dan dibandingkan dengan kelompok

kontrol positif untuk melihat pengaruh penurunan kadar LDL dan kontrol

negatif untuk melihat kadar LDL tanpa perlakuan.

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu kadar LDL sebelum diberikan

ekstrak daun tin tidak diperiksa sehingga tidak dapat dilihat perubahan

kadar LDL antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun tin.

Selain itu juga tidak diperhitungkan jumlah pakan standar yang

dikonsumsi oleh tikus.

KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun tin terhadap kadar LDL pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi diet tinggi lemak.

2. Rata-rata kadar LDL Kelompok aquades = 94,56 mg/dl; Kelompok ekstrak 25 mg/kgBB = 81,746 mg/dl, Kelompok ekstrak 50 mg/kgBB = 68,481 mg/dl, kelompok ekstrak 100 mg/kgBB = 56,01 mg/dl dan kelompok kontrol = 39,80 mg/dl.

3. Perbedaan rata-rata kadar LDL yang bermakna ditunjukkan oleh kelompok I dengan kelompok II, III, dan IV, antara kelompok II dengan kelompok III dan IV, antara kelompok III dengan kelompok IV.

SARAN

Mengingat dalam penelitian ini kadar LDL sebelum pemberian ekstrak daun tin tidak diukur, maka untuk penelitian mendatang bisa menggunakan rancangan pre and post test only control group design.

9

Page 10: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

Selain itu perlu mempertimbangkan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh tikus.

DAFTAR PUSTAKA

AHA, 2010, Heart Diseases and Stroke Statistics, Available from : http://www.AHA.com/pdf.[dikutip 22 agustus 2011].

Asbach, J., 2004, HowTo Naturally Maintain Healtly Cholesterol Level. Dalam: http://www.Avmazon.com/reserch/natcholree.html. Dikutip tanggal 5 Oktober 2004.

Bonsdorff-Nikander, A.V., 2005, Studies on a Cholesterol-lowering Microcrystalline Phytosterol Suspension Oil, Dissertation, University of Helsinki, Helsinki. [journal]

Gilani, A.H., Mehmood, M.H., Janbaz, K.H., Khan, A.U., Saeed, S.A., 2008, Ethnopharmalogical studies on antispasmodic and antiplatelet activities of Ficus carica, J. Ethnopharmacol, 119:1-5. [journal]

Jacobson, T., 2011, Statin-induced myopathy, Department of Medicine, Emory University School of Medicine, USA. 10 (3) Page: 373–387

Ma, J., Sehgal, N.L., Ayanian, J.Z., Stafford, R.S., 2005, National Trends in Statin Use by Coronary Heart Disease Risk Category. PLoS Med 2(5). Page: 123

Rassouli, A., Ardestani, A.F., Asadi, F., Salehi, M.H., 2010, Effects of fig tree (Ficus carica) leaf extracts on serum and liver cholesterol levels in hyperlipidemic rats.

Ruma, L.O., 2006, Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbanganmanfaat dan keamanannya. [cited on 2008 Jan 30]. Available from:URL:http://www.jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2006/v03n01/lusia0301.pdf.

Saeed, S., 2002, Irritant potensial of triterpenoids from ficus carica leaves, Fitoterapia, 73:417-420.

Said, M., Alhejy, M., 2014, Fig (Ficus carica L.) and their Effects in the Prevention of Atherosclerosis in Hamster, Journal of Food and Nutrition Sciences.

Sediaoetomo, A., 2000, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta. Hal: 98,101

10

Page 11: Naskah Publikasi_Angga Made Santhika_012116325

Serraclara, A.F., Hawkins, C., Perez, C., Dominguez, E., Campillo ,J.E., Torres, M.D., 1998, Hypoglicemic action of an oral fig-leaf decoction in type-1 diabetic patients, Diabet. Res. Clin. Prac.39:19-22

USDA National Nutrient Database, 2011, http://ndb.nal.usda.gov/, diakses 15 September 2014.

Wardhani, D.K., 2014, Pengaruh Asam Lemak Omega 3 Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Zain, 2009, Kesehatan Jantung.

11