makalah olah raga
TRANSCRIPT
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 1/9
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA RENANG
MAKALAH INI DISUSUN OLEH:
MOH. ZAINUR ROFIK
MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 2/9
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat,karunia, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Penjaskes ini yang memuat materi tentang ³Pengertian Pendidikan Jasmani
beserta sejarahnya dan materi tentang Olah Raga Renang´
Makalah ini menjelaskan tentang pengertian pendidikan jasmani, sejarah
perkembangannya, hakekat pendidikan jasmani, pandangan-pandangan tentang
pendidikan jasmani dan materi tentang olah raga renang.
Semoga makalah ini dapat berguna saya dan bagi orang-orang yang
membacanya,dan semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Makalah ini masih belum sempurna karena masih banyak kekurangan-
kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.
Bangkalan, 30 September 2011
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 3/9
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
A. Hakekat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Olehkarena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalu aktivitas jasmani.
Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilailuhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi
pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran
ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadianak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani
yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan
organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu
memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya.walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak
dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi,
akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum ( general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Apabila dicermati lebih jauh, makna pendidikan jasmani maka beraneka ragam tetapi keragamantersebut pada umumnya sama seperti pandangan terhadap pendidikan pada umumnya.
1. Pandangan Tradisional
Menganggap bahwa Pendidikan jasmani hanya semata-mata mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain
pendidikan jasmani hanya sebagai pelengkap
Di Amerika Serikat, pandangan dikotomi ini muncul pada akhir abad 19 (1885-1900), yangdipengaruhi oleh sistem Eropa, seperti sistem Jerman dan system Swedia; yang menekankan
pada perkembangan aspek fisik, kehalusan gerak, dan karakter peserta didik, dengan gymnastik sebagai
Penjas lebih berperan sebagai ³medicine´ (obat) dari pada pendidikan. Oleh karena itu para
pengajar Pendidikan jasmani berlatarbelakang akademis kedokteran dasar, sehingga dalammerumuskan tujuan, program pelaks, dan penilaian menjadi salah kaprah. Yaitu cenderung
kepada upaya memperkuat badan, memperhebat ketr fisik yg mengabaikan kepentingan jasmani
itu sendiri.
2. Pandangan Modern
Pandangan modern atau sering disebut juga pandangan holistik, menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian yg terpilah-pilah. Manusia adl kesatuan dari
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 4/9
berbagai bagian yang terpadu. Oleh karena itu pendidikan jasmani tidak hanya berorientasi pada jasmani (satu komponen
Di Amerika Serikat dipelopori oleh Wood dilanjutkan Hetherington tahun 1910. Pendidikan
jasmani dipengaruhi ³progressive education´ bahwa semua pendidikan harus memberi
kontribusi terhadap perkembangan anak secara menyeluruh, dan penjas mempunyai perananyang sangat penting terhadap perkembangan tersebut.
3. Pandangan di Indonesia
Pandangan holistik oleh Jawatan Pendidikan Jasmani tahun 1960: ³Pendidikan jasmani adalah
pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak, dankarya yg diberi bentuk isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita
kemanusiaan´
Definisi yang relatif sama, oleh Pangrazi dan Dauer (1992) Pendidikan jasmani merupakan
bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalamangerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan jasmanididefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yg
tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaranyang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain
pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Bucher, (1979) mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional.
Hal senada juga dikemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1993) bahwa; pendidikan jasmanimerupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan
emosional.
Wall dan Murray (1994) mengemukakan lebih spesifik, ³masa kanak-kanak adalah masa yangsangat kompleks, dimana pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu berubah-ubah. Oleh karena
sifat anak-anak yang selalu dinamis pada saat mereka tumbuh dan berkembang, maka perubahansatu element sering kali mempengaruhi perubahan pada element lainnya. Oleh karena itulah,
adalah anak secara keseluruhan yang harus dididik, tidak hanya mendidik jasmani atau tubuhnyasaja´.
Pendidikan jasmani dalam KTSP adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani
yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembanganseluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
B. Perbedaan Pendidikan Jasmani dengan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering
digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guruatau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih
konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan
bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun
elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 5/9
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang
terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan
aktivitas
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kitamengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar
tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan
atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatansemua pihak yang
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan
olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadisemata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi
sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga,tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara
keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam
aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermaindan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya
dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuankependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan,
seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional(di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi
tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya.
Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 6/9
Olah Raga Renang
Induk organisasiFederasi Renang
Internasional (FINA)
Data lengkap
Kategori Akuatik
Dipertandingkan di Olimpiade sejak 1896
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gayarenang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada.
Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasantercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju
ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang
Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasicabang olahraga renang di Indonesia.
Sejarah Olah Raga Renang
Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 7/9
Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenangdengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di
lomba-romba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orangInggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti
gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting
seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896.
Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavillmemperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya
kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupumerupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung ( Bandungse Zwembond ) didirikan pada
1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond ), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond ) didirikan pada
1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalamkejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil
Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21Maret1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang
Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
Fasilitas dan peralatan
Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m.
Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan
panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulaidari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang
dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama
dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjangdengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya
sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkenagelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk
lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat ). Dikolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8
lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5,3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 8/9
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg,
Kanada.
Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dansensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x
0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
Peraturan
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisistart di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke
dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya
punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam
posisi start setelah aba-aba S iap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasitstart. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.
Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada
). Nomor-
nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
y Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
y Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
y Gaya punggung: 100 m, 200 m
y Gaya dada: 100 m, 200 m.
y Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
y Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
y Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
y Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
y Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
y Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
y Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
y Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
y Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 my Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
y Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian
untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.
5/12/2018 Makalah Olah Raga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-olah-raga-55a4d363971de 9/9
Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renanglintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-
masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan
perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
Pakaian
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui
dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang.Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau
mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhikecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput,
kaki katak, sirip, dan sebagainya