makalah kki bab 1

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya, ayam di Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama. Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antarspesies yang berbeda terdapat keanekaragaman. Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing. Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhluk hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya. Dalam tata nama makhluk hudup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang 1

Upload: nawasasi-laksmita-mahanani

Post on 16-Nov-2015

173 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

invertebrata

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang

Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya, ayam di Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama. Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antarspesies yang berbeda terdapat keanekaragaman.Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing.Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhluk hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya.

Dalam tata nama makhluk hudup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat takson diberi nama tertentu, yaitu :

dunia: regnum/ kingdom/ kerajaan

filum: phyllum

kelas: classis

bangsa: ordo

suku/ famili: famillia

marga: genus

jenis: species

Paraahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitudunia tumbuhan dan dunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia

Keanekaragaman makhluk hidup tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketigakeanekaragaman ini saling berkaitan dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman makhluk hidup.Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem.B. Rumusan masalahBerdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan masalah dengan pendekatan sebagai berikut:1. Bagaimana pemahaman tentang klasifikasi hewan secara luas?2. Apa manfaat dan tujuan klasifikasi hewan?3. Apa saja yang menjadi ciri yang dapat menjadi dasar klasifikasi hewan?4. Bagaimana sejarah klasifikasi hewan?5. Apa saja dasar-dasar klasifikasi hewan?6. Bagaimana tingkatan klasifikasi hewan?7. Bagaimana perkembangan sistem klasifikasi?8. Bagaimana tahapan klasifikasi hewan?9. Bagaimana tata penuliasan nama ilmiah pada hewan?C. Tujuan Penulisan1. Dapat memahami klasifikasi hewan secara luas.2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan klasifikasi hewan.3. Dapat memahami ciri yang dapat menjadi dasar klasifikasi hewan.

4. Dapat menjelaskan sejarah klasifikasi hewan.

5. Dapat mengetahui dasa-dasar klasifikasi hewan.

6. Mampu menjelaskan tingkatan klasifikasi hewan.7. Dapat menjelaskan perkembangan system klasifikasi.8. Mengetahui langkah-langkah dalam klasifikasi hewan.

9. Memahami tata penulisan nama ilmiah pada hewan.BAB IIPEMBAHASANA. Pemahaman KlasifikasiKlasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yaitu classificatie, yang sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan. Secara harafiah bisa pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.

Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan) atau Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.

B. Tujuan dan Manfaat KlasifikasiAndaikan suatu hari Anda menemukan suatu makhluk hidup, bagaimana cara Anda menggolongkan makhluk hidup itu? Termasuk jenis tumbuhan atau jenis hewan? Bagaimana cara Anda melakukannya? Jika makhluk hidup tersebut Anda golongkan sebagai hewan, maka langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengetahui ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati terlebih dahulu, misalnya tingkah laku, penampilan, makanan, cara berkembang biak, dan lain-lain. Adapun jika makhluk hidup itu Anda golongkan sebagai tumbuhan, coba ingat-ingat kembali mengenai ciri-ciri dari dunia tumbuhan seperti tempat tumbuh, batang, bentuk daun, dan bagian-bagian lainnya. Selain itu, untuk membedakan antara golongan tumbuhan dan hewan dapat diamati dari geraknya, hewan dapat bergerak bebas (pindah tempat) sedangkan tumbuhan hanya bergerak di tempat. Untuk itulah perlu adanya klasifikasi makhluk hidup. Setelah mengetahui ciri-ciri dari makhluk hidup, tentu Anda sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu, seperti contoh di atas. Para ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi, maupun anatominya. Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat tali kekerabatannya.

Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, makin maju pula para ilmuwan dalam mengelompokkan makhluk hidup dan makin teliti serta terinci mengamati perbedaan-perbedaan yang dapat diungkap. Dalam menggolongkan makhluk hidup, maka kita tidak berhenti hanya sampai pernyataan bahwa sesuatu tergolong tumbuhan atau hewan.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki;2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;

3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;

4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Manfaat klasifikasi makhluk hidup1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam. Jika ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah Anda akan membuka seluruh jantung semua jenis burung atau Aves? Tentu tidak mungkin. Bayangkan, betapa repotnya bila kita harus melakukan hal itu. Untuk itu, Anda cukup hanya mengamati jantung dari salah satu anggota Aves, misalnya burung dara.

2. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Apabila Anda mengamati hewan kelelawar, elang, dan marmot, apakah kelelawar termasuk golongan Mamalia sama seperti marmot? Jika kita amati dengan saksama, maka kelelawar memiliki kesamaan dengan marmot, yaitu termasuk hewan menyusui (Mamalia), kesamaan lainnya adalah bereproduksi dengan beranak. Walaupun kelelawar dan elang memiliki sayap untuk bisa terbang di udara, tetapi elang mempunyai perbedaan, yaitu tidak menyusui, melainkan bertelur, sehingga elang termasuk kelompok Aves (burung).

C. Ciri yang Dapat Menjadi Dasar Klasifikasi Hewan

Syimetri

1. Syimetri: hewan yang tubuhnya dapat dibagi dua sama besar. Contoh: serangga,mamalia dan antropoda.

2. Asymetr : hewan yang tubuhnya tidak dapat dibagi sama besar. Contoh: mikrobia

Segmentasi

Adalah pengulangan yang linier dari bagian tubuh tiap unit yang berulang disebut somit, buku atau segmen.

Appendix

Adalah alat-alat pelengkap yang merupakan sarana atau aktifitas locomotio (tentakel, setae, antenna).

Skeleton

Merupakan kerangka guna penguat ataupun proteksi yang dimiliki oleh hewan darat maupun air, dapat bersifat eksternal maupun internal yang tersusun dari bahan organic maupun anorganik.

Sex

Dalam tubuh hewan terdapat organ reproduksi jantan maupun betina.

Perkembangan embrional1. Holoblastik pada invertebrate, aphibi,mamalia.

2. Monoblastik pada cumi-cumi,insekta,reptilian dan burung. Larvae

Adalah periode sesudah zygot.

Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan atau kesamaan antara individu satu dengan yang lainnya.

a. Evolusi-Phylogeni

Tanpa mengetahui sejarah perkembangan organ maupun individu sejak zaman purba sapai sekarang sukar untuk menentukan hubungan kekeluargaan individu satu dengan yang lain.

b. Morphologi-anatomi

Pengelompokan organisme berdasarkan kenampakan dari luar (morfologi) dan susunan organ dalam (anatomi).

c. Analogi-Homologi

Analogi adalah kesamaan fungsi, misalnya sayap burung dan sayap kupu-kupu sama digunakan untuk terbang tetapi berbeda dalam struktur dan perkembangan evolusinya.

Homologi adalah kesamaan struktur, seperti tangan manusia dan kaki depan katak serta sayap burung adalah homolog yaitu secara esensial mempunyai kesamaan dalam susunan tulang, otot, pembuluh darah dan saraf meskipun digunakan untuk fungsi yang berbeda.

d. Ontogeny-embryologi

Setiap individu atau tiap organ berkembang dari bentuk-bentuk embrional sampai fase dewasa.

e. Physiologi coperativa

Merangkum hubungan-hubungan fungsional yang bberasal dari kelompok-kelompok organisme.

f. Genetika-sitologi

Dengan genetika dimungkinkan pengembangan jenis-jenis baru dalam kelompok tertentu dan dapat ditentukan keturunan murni dari suatu individu.

g. Ekologi

Individu akan berbeda dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh genotipnya.

h. Tingkah laku hewan (behavior)

Tingkah laku hewan akan menunjuk pada kelompok tertentu dari hewan-hewan, aktifitas-aktifitas juga memberikan petunjuk tentang relasi antar hewan. Dengan melihat tingkah laku dari hewan, kita dapat menentukan taksonomi dari hewan tersebut.D. Sejarah Klasifikasi Hewan Aristoteles

Merupakan bapak zoology menggolongkan hewan sebagai berikut :

1. Enaima (vertebrata): vivipar dan ovipar.

2. Anaima (invertebrata):

Cephalopoda

Crustacean

Insecta

Mollusca

Echinodermata

Sponge

Coelenterate

John ray

Suatu jenis ialah sekelompok individu yang serupa yang mempunyai nenek moyang yang sama.

Suatu jenis tidak dihasilkan oleh jenis lain.

Organism-organisme yang meperlihatkan perbedaan yang kecil dapat berupa satu jenis asal mereka berasal dari nenek moyang yang sama.

Carolus Linnaeus

Suatu jenis tidak akan pernah berupa sejak dia diciptakan. Meletakkan dasar klasifikasi modern serta mencetuskan tata nama hewan dengan bahasa latin.

CuvierMembagi hewan dalam 4 golongan:

Vertebrata (mamalia, ikan).

Mollusca (hewan bertubuh lunak dan basah).

Articullata (annelid, crustacea, insect, laba-laba).

Radiata (echinodermata, nematode, coelenterate, rotifera). Lamark

Hewan yang bertulang belakang harus diklasifikasikan berdasarkan organ-organ respirasi,sirkulasi, serta system sarafnya.

E. Dasar-Dasar Klasifikasi Hewana. Sistem Klasifikasi Alamiah diciptakan oleh Theophrastus (370SM sampai 285SM), salah satumurid Aristoteles;

didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa(morfologi).

b. Sistem Klasifikasi Buatan diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan Swediadikenal sebagai Bapak Klasifikasi;

dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lainyang digunakan adalah morfologi;

merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh-nya terhadap manusia;

misalnya: beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.

c. Sistem Klasifikasi filogenetik diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentangteori evolusi;

Charles Darwin menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat;

didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.Cara pengelompokan hewan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:

1. Klasifikasi Kuno

Tokoh dalam klasifikasi ini adalah Aristoteles, yang mengklasifikasikan hewan berdasarkan habitat atau tempat hidup hewan tersebut (hewan darat, heran air, hewan udara) dan berdasarkan manfaatnya bagi manusia (hewan berbahaya, hewan berguan, dan hewan tak berguna).

2. Klasifikasi Modern

Tokoh dalam klasifikasi ini adalah Carolus Linnaeus, yang mengklasifikasikan hewan berdasarkan pada faktor homolog. Organ homolog adalah organ yang memiliki struktur dasar sama dan pada saat awal pertumbuhannya juga memiliki struktur dasar yang sama namun fungsi dari organ tersebut berbeda. Menurut Darwin (1859) klasifikiasi ini sama dengan klasifikasi yang didasarkan atas faktor kekerabatan, karena ia percaya organ-organ tersebut diwariskan dari nenek moyan yang sama.

Makin rendah tingakt golongannya makin banyak kesamaan yang dimiliki organisme-organisme dalam golongan tersebut. Klasifikasi modern yang dicetuskan Linnaeus dan sampai sekarang masih dipakai terdapat tingkatan penggolongan dari yang tinggi sampai yang rendah, meliputi:

Kingdom

Phylum

Classis

Ordo

Familia

Genus

Spesies

F. Tingkatan Klasifikasi HewanDalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok terkecil yang beranggotakan satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan itu disebut takson, ilmunya Taksonomi. Semakin tinggi tingkat taksonnya: Anggotanya semakin banyak;

Tingkat persamaannya semakin kecil;

Detil pengelompokkannya semakin sederhana; Perbedaannya semakin banyak karena tuntutan kesamaannya sedikit; Tingkat kekerabatannya semakin jauh.a. Kingdom atau Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia.

b. Pylum (Keluarga Besar)

Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam phylum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan.

Misalnya phylum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam phylum Arthropoda. Penamaan phylum hewan tidak memiliki akhiran yang khas.

c. ClassisTingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam division atau filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu class. Contoh classis pada hewan, yaitu Forifera misalnya classis corcorea, classis hexactinelida dan classis demospangia.

d. Ordo (Bangsa)Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada hewan, nama ordo tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging) dan Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).

a. Famili (Suku atau Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama family pada hewan diberi akhiran idae. Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing) dan Falidae (keluarga kucing).

f. Genus (Marga)Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia (marga cacing).

g. Species (Jenis)

Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).

Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing) dan Taenia solium (cacing pita). Dari sejumlah tingkatan-tingkatan tersebut sebenarnya dapat dibedakan atas 3 kelompok dasar sebagai berikut: Kategori SpesiesMerupakan unit dasar dari klasifikasi, kita membedakan spesies yang satu dengan yang lain berdasarkan atas perbedaan ciri-ciri morfologi. Spesies dapat didefisinikan sebagai suatu kelompok individu yang merupakan populasi alam yang mampu berkembang biak sesamanya tetapi tidak dapat berkembang biak dengan kelompok lain. Kategori di bawah SpesiesKategori ini disebut subspesies yaitu kelompok individu (populasi) di suatu daerah yang secara geografis terpisah dari kelompok lain dalam suatu spesies serta memiliki perbedaan taksonomi. Suatu spesies dapat memiliki lebih dari satu subspesies. Spesies yang hanya memiliki satu subspesies disebut spesies monotipe, sedangkan yang mempunyai lebih dari satu subspesies disebut politipe.

Kategori di atas spesies

Yang termasuk kategori di atas spesies adalah genus, familia, ordo, classis, phylum dan kingdom.

G. Perkembangan Sistem Klasifikasi1. Sistem Dua kingdom Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani) dan dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735, yaitu: a. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan) b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)

2. Sistem Tiga Kingdom

Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi 3 kingdom, yaitu:a. Kingdom Monerab. Kingdom Plantaec. Kingdom Animalia

Ernst Haeckel pada tahun 1866 mengeelompokkan berdasarkan cara memperoleh nutrient, yaitu:.

a.Kingdom Protista

b.Kingdom Plantae 3. Sistem Empat KingdomDikemukakan oleh Herbert Copeland dan dibagi menjadi 4 kingdom, yaitu:a.Kingdom Protistab.Kingdom Plantaec.Kingdom Animaliad.Kingdom Monera4. Sistem Lima Kingdom

Dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dibagi menjadi 5 kingdom, yaitu:a.Kingdom Protistab. Kingdom Plantaec. Kingdom Animaliad. Kingdom Monerae. Kingdom Fungi5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom Dikemukakan oleh Woese pada tahun tahun 1977. Dibagi menjadi 6 kingdom, yaitu:a. Kingdom Eubacteriab. Kingdom Archaebacteriac. Kingdom Protistad. Kingdom Fungi (Jamur)e. Kingdom Plantae (Tumbuhan)f. Kingdom Animalia (Hewan)Sistem Klasifikasi 6 Kingdom yang dikemukakan oleh Menurut Thomas Cavalier-Smith pada tahun 2004, yaitu:a. Kingdom Bacteriab. Kingdom Protozoac. Kingdom Chromistad. Kingdom Fungie. Kingdom Plantaef. Kingdom Animalia

Sistem Klasifikasi Domain mempunyai tiga jenis Domain, yaitu:

a. Archaea (dari Archaebacteria)b. Bacteria (dari Eubacteria)c. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)H. Tahapan KlasifikasiPara biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.

1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.

2. Pengelompokan (Klasifikasi), setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. Bentuk pengelompokan dalam unit-unit takson digambarkan kurang lebih seperti urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut: Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus; Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson family; Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo; Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas; Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan); Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil.

3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

I. Tata Cara Pemberian Nama Ilmiaha. Binomial NomenklaturSistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Linnaeus sekaligus mencetuskan pemakaian nama takson tingkat spesies dan genus dalam bahasa latin. Tatanama hewan atau nomenclature adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti menyebut nama. Di dalam klasifikasi penamaan sangat penting agar tidak terjadi kesalah pahaman. Kemudian oleh Carolus Linnaeus mengenalkan cara baru dalam deskripsi dan memberi nama hewan dalam bahasa latin yang disebut binomial nomenclature, yaitu: Kata pertama merupakan nama genus

Kata kedua disebut nomentriaviale

Gabungan kedua kata disebut spesies

Kemudian Konggres Zoologi Internasional memutuskan untuk membentuk komisi tetap dalam membuat peraturan nomenclature yang isinya sebagai berikut:

Nama dalam Zoologi dan Botani harus dibedakan, artinya genus yang sama dan spesies yang sama tidak boleh dipakai dalam Zoologi dan Botani

Tidak boleh dua genera dalam kerajaan hewan mempunyai nama sama dan spesies yang sama.

Tidak ada suatu nama yang dianggap mendapat prioritas termasuk nama-nama yang tercantum dalam systema nature.

Nama ilmiah harus bahasa latin Nama genus harus kata tunggal dan dimulai dengan awal huruf besar. Nama nomentriviale harus kata tunggal dengan awal huruf kecil Pencipta nama adalah pertama ayng menerbitkan dalam suatu penerbitan berkala dengan memberikan deskripsi hewan-hewan tersebut. Nama familia dibentuk dengan penambahan akhir idae pada pokok genus dan sub familia dengan akhiran inae.

Pemberian nama takson spesies hewan masih dibenarkan adanya tautonum (nama yang terdiri atas dua kata yang sama atau hampir sama, misal Gallus gallus). Nama takson subspesies terdiri atas kombinasi tiga kata, misal Passer montanus niloticus (burung gereja dari lembah sungai Nil). Bila suatu jenis hewan dibagi atas beberapa anak jenis maka salah satu anak jenis itu harus memiliki nama penunjuk anak jenis yang sama dengan nama penunjuk jenisnya.Contoh:

1. Rattus rattus (nama takson tingkat jenis).Rattus rattus rattus (nama takson tingkat anak jenis).

Rattus rattus norwegicus (nama takson tingkat anak jenis, sebagai pembanding)

2. Gallus gallus

Gallus gallus gallus

Gallus gallus bankiva. b. Identifikasi Makhluk HidupIdentifikasi di lakukan untuk menentukan identitas jenis atau kelompok makhluk hidup. Untuk mempermudah identifikasi pada suatu makhluk maka para ahli menyusun suatu kunci yang disebut kunci determinasi. Kunci determinasi yaitu keterangan-keterangan yang disusun untuk menentukan kelompok-kelompok suatu makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Kunci determinasi yang sederhana dan sering dipakai adalah system dikotom. Kunci determinasi dengan sitem dikotom dituliskan dalam dua kelompok berdasarkan cirri-ciri yang berlawanan dari makhluk hidup yang diamati sehingga membentuk identifikasi makhluk hidup yang tersusun secara berpasangan.

Cara enggunakan kunci determinasi adalah sebagai berikut :

a. Baca dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu mulai dari 1.a;

b. Cocokkan cirri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan cirri-ciri yang ada pada hewan yang sedang diamati;

c. Apabila cirri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri-ciri hewan yang diamati, catat nomernya dan lanjutkan membaca kunci pada nomer yang sesuai dengan nomer yang tertulis dibelakang setiap pernyataan pada kunci determinasi. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan cirri-ciri pada hewan yang diamati, beralih pada pernyataan dibawahnya. Misalnya, pernyataan 1.a tidak cocok atau tidak sesuai, maka beralihlah ke pernyataan 1.b;d. Identifikasi dengan cara determinasi akan berakhir pada pernyataan yang dibelakangnya menunjukkan nama hewan (kelas atau familia).

Contoh kunci determinasi sederhana untuk menentukan ordo sederhana adalah sebagai berikut :

1. a. Serangga tidak bersayap 2

b. Serangga bersayap.. 3

2. a. Serangga berupa ulat atau belatung larva serangga

b. Kaki tiga pasang, tidak mempunyai kaki semu (proleg) apterigota

3. a. Sayap belum tumbuh secara sempurna... nimfa serangga

b. Sayap sepurna 4

4. a. Sayap depan tidak transparan, urat-urat sayap

masih jelas.. orthoptera

b. Sayap depan tidak tidak seperti di atas.. 5

5. a. Sayap depan keras, tanpa urat-urat sayap. Colcoptera

b. Sayap depan tidak seperti di atas.. 6

6. a. Sayap depan bagian muka tebal dan bagian belakangnya

seperti selaput, alat mulut menusuk menghisap. Hemiptera

b. Sayap depan tidak seperti diatas. 7

7. a. Sayap depan mungkin warnanya berbeda-beda dengan

sayap belakang atau transparan, urat sayap jelas atau

tidak bersayap, alat mulut menusuk atau menghisap. Homoptera

b.sayap tidak seperti diatas 8

8. a. Sayap depan menyirip dan pendek, bagian belakang

abdomen (perut) mempunyai alat penjepit... dermoptera

b. Sayap tidak seperti di atas 9

9. a.Sayap muka dan sayap belakang hamper sama besar,

berurat banyak, mempunyai batik (pterostyma), mata besar

antenna tidak tampak (pendek) Ordonata

b. Sayap tidak seperti diatas 10

10. a. Sayap urat-uratnya direduksi, sayap depan lebih besar dari

sayap belakang, sayap depan dan sayap belakang dihubung

kan dengan kait-kait, mungkinn tidak bersayap, antara dada

dan perut ada pendengaran. Hymenoptera

b. Sayap tidak seperti diatas 11

11. a. Sayap depan dan sayap belakang transparan tapi tertutup

oleh sisik-sisik yang berwarna-warni, alat mulut menghisap

berupa belalai. Lepidoptera

b. Sayap depan transparan, satu pasang sayap belakang

berubah menjadi semacam pentungan kecil (halter)... Diptera

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKlasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Secara umum tujuan dan manfaat klasifikasi adalah mempermudah dalam mengetahui, mempelajari dan mendeskripsikan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang dapat menjadi dasar klasifikasi. Dasar-dasar klasifikasi, yaitu sustem buatan, sistem alamiah dan sistem filogenetik . Klasifikasi mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dari pembagian menjadi 2 kingdom hingga menjadi 6 kingdom. Dalam mengklasifikasikan terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu pencandraan, pengelompokan dan pemberian nama. Tata cara pemberian nama ilmiah dengan sistem binomial nomenclature.B. SaranMungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, kami juga membutuhkan saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi dalam membuahkan karya untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.

1