makalah kimia lingkungan hujan asam.klp3.2013

26
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN HUJAN ASAM Penyusun : Nurika Asdianti 062108032 Maisari Rahma P 062108035 Reni Nurmayani 062110050 Vany Dwi Cahya 062110052 Riska Amelia Candra 062110054 Yuli Yanti 062110061 Hanifa Ayudia 062110063 Aldi Muamar Aceng 062110066 Lukman Nur Hakim 062110069 Ahmad Zulfiqar 062110070 Doi Hasui 062110071 Cempaka Mega S 062110074 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA

Upload: muthia-septiani-s

Post on 31-Dec-2014

204 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

HUJAN ASAM

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

HUJAN ASAM

Penyusun :Nurika Asdianti 062108032Maisari Rahma P 062108035Reni Nurmayani 062110050Vany Dwi Cahya 062110052Riska Amelia Candra 062110054Yuli Yanti 062110061Hanifa Ayudia 062110063Aldi Muamar Aceng 062110066Lukman Nur Hakim 062110069Ahmad Zulfiqar 062110070Doi Hasui 062110071Cempaka Mega S 062110074

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

2013

Page 2: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “HUJAN ASAM” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang

disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai apa yang

dimaksud dengan hujan asam, apa penyebab terjadinya hujan asam, bagaimana dampak hujan

asam terhadap penurunan manusia dan lingkungan, dan bagaimana upaya yang dapat

ditempuh untuk mencegah terjadinya hujan asam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan guna

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami

maupun bagi para  pembacanya.

Bogor, April 2013

Tim Penyusun

2

Page 3: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

DAFTAR ISI

 

KATAPENGANTAR …………………………….............................................................. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………….................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang …………………………………………………….......................…… 4

1.2  Rumusan Masalah ………………………………………………..............................… 5

1.3  Tujuan Penulisan …………………………………....................................…………… 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hujan Asam  …………………………………….............................................. 6

2.2 Proses Terbentuknya Hujan Asam  ….…………………………………….................… 7

2.3 Dampak Hujan Asam Terhadap Kehidupan Manusia dan Lingkungan….................… 10

2.4 Upaya-Upaya Untuk mengurangi dan Mencegah Dampak Hujan Asam...................… 13

BAB III  PENUTUP

3.1 Simpulan …………………………………………………..…………......................… 15

3.2 Saran ………………………………………………………………......................…… 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

3

Page 4: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahun dan teknologi (IPTEK), semakin

tinggi pula aktivitas kegiatan ekonomi manusia, di antaranya dengan semakin pesatnya

perkembangan sektor industri dan sistem transportasi. Sebagai konsekuensi logis, maka

semakin dampaknya akan meningkatkan pula zat-zat polutan yang dikeluarkan kegiatan

industri maupun transportasi tersebut. Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu akan

berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Beberapa

contoh efek negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi isu-isu

global antara lain efek rumah kaca, pemanasan global, polusi, sampah, dan hujan asam.

Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith pada tahun 1972. Ia

menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah kawasan industri di bagian utara

Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian dari peristiwa terjadinya

deposisi asam. Ia mengatakan bahwa bahan pencemar di udara yang bercampur dengan

air hujan bersenyawa menjadi asam dan menyebabkan kerusakan bangunan dan

monumen bersejarah. Pada dasarnya, air hujan normal memang sudah asam dengan kadar

keasaman antara pH 5,6- 5,0. Keasaman ini dihasilkan ketika karbondioksida dan materi

asam alami lainnya terurai dalam uap air yang bercampur di udara.

Masalah itu masih terjadi hingga kini dan kita tahu bahwa banyak gas polutan yang

menyebabkan pencemaran udara. Ini termasuk sulfur dioksida yang umumnya dihasilkan

oleh pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara, dan nitrogen oksida dari

kendaraan bermotor serta bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri. Kedua unsur

tersebut bersenyawa di atmosfer dengan air, oksigen, dan oksidan dari senyawa-senyawa

asam lainnya. Persenyawaan ini membentuk semacam lapisan gabungan antara asam

sulfur dan asam nitrat. Cahaya matahari mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam

menyebabkan peningkatan kadar asam di tanah, danau-danau, sungai serta menyebabkan

kematian pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung dan

peninggalan sejarah.

4

Page 5: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap

kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai

bagaimana hujan asam terbentuk, dampak hujan asam terhadap manusia dan lingkungan,

serta usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya hujan

asam.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas dalam makalah yang akan membahas tentang

hujan asam, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan hujan asam ?

2. Bagaimanakah proses terbentuknya hujan asam ?

3. Bagaimanakah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap

kehidupan manusia dan lingkungan ?

4. Upaya apasajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan menegah terjadinya

hujan asam?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

merumuskan beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hujan asam.

2. Untuk mengetahui proses terbentuknya hujan asam.

3. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap

kehidupan manusia dan lingkungan.

4. Untuk mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan menegah

terjadinya hujan asam.

 

5

Page 6: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hujan Asam

Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester, Inggris, yang menjadi kota

penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan

hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai

digunakannya pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada

kehancuran alam.

Hujan asam adalah hujan yang bersifat asam daripada hujan biasa (Hunter BT, 2004

dalam Rahardiman, Arya. 2009). Deposit asam dari atmosfer dapat bersifat abash (dari

hujan, salju, atau hujan es) atau kering (dari pertukaran turbulen dan pengaruh gravitasi

yang tidak berkaitan dengan hujan).

Istilah keasaman berarti bertambahnya ion hydrogen ke dalam suatu lingkungan.

Suatu lingkungan akan bersifat asam jika kemasukan ion hydrogen yang bersal dari asam

sulfat (H2SO4) dan atau asam nitrat (HNO3). Satu reaksi penting dalam oksidasi sulfur

dioksida adalah antara sulfur dioksida yang terlarut dan hydrogen peroksida.

Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar dan

dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang ada pada air hujan

bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemah H2CO3 dan

terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam kuat, maka pH-nya

akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan asam.

Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming, gas buang seperti SO2

penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer bumi sehingga

dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi, efek samping dari hujan asam

menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah dibandingkan global warming.

Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah yang kurang tepat untuk menggambarkan

jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke permukaan bumi. Istilah yang lebih tepat

seharusnya adalah deposisi asam, karena pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan

bumi tidak hanya melalui air hujan tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol

6

Page 7: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

bahkan pengendapan langsung. Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan

asam.

Deposisi asam ada dua jenis yaitu :

Deposisi kering ialah peristiwa kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang

ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara

akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di

daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam.

Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.

Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap

di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi,

maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena

hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke

dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini

dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.

Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan

nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar

50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan

gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal

dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan

pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan

batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi

belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah

menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

2.2 Proses Terbentuknya Hujan Asam

Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada

do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan,

lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-

butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.

Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia

(anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari

7

Page 8: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi

salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor

hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia. Reaksi-reaksi yang terjadi cukup

banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan secara sederhana seperti dibawah ini.

1. Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)

Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik

di atmosfer, akan membentuk asamnya.

SO2 + OH → HSO3

HSO3 + O2 → HO2 + SO3

SO3 + H2O →  H2SO4

Selanjutnya apabila diudara terdapat Nitrogen monoksida (NO) maka radikan

hidroperoksil (HO2) yang terjadi pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi kembali

seperti:

NO + HO2 → NO2 + OH

Pada reaksi ini radikal hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO diudara,

maka reaksi radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin banyak SO2, maka

akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.

2. Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)

Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida dengan

radikal hidroksil.

NO2 + OH → HNO3

Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon

NO2 + O3 → NO3 + O2

NO2 + NO3 → N2O5

N2O5 + H2O →  HNO3

8

Page 9: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

Didaerah peternakan dan pertanian akan concong menghasilkan asam pada tanahnya

mengingat kotoran hewan banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian mengandung

urea. Amoniak di tanah semula akan menetralkan asam, namun garam-garam

ammonia yang terbentuk akan teroksidasi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Disisi

lain amoniak yang menguap ke udara dengan uap air akan membentuk ammonia

hingga memungkinkan penetralan asam yang ada di udara.

HNO3 sangat asam dan larut dengan baik sekali. Selain itu juga merupakan asam keras

dan reaktif terhadap benda-benda lain yang menyebabkan korosif. Oleh sebab itu,

presipitasinya akan merusak tanaman terutama daun (Manahan, 1994 dalam

Rahmawaty, 2002).

3. Pembentukan Asam Chlorida (HCl)

Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan

Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*

CFC + hv(UV) → Cl* + produk

CFC + O* → ClO + produk

O* + ClO → Cl* + O2

Cl + CH4 → HCl + CH3

Reaksi diatas merupakan bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi

lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam

biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6

persen Asam Chlorida.

Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,

terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di

pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton

per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada

tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari

berbagai sumber pencemar (Musfil A.S., (2008) dalam Sumahamijaya, I., (2009)).

9

Page 10: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

Gambar 1. Proses Terjadinya Hujan Asam

2.3 Dampak Hujan Asam Terhadap Kehidupan Manusia dan Lingkungan

Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan

bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki

dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara

lain :

Danau

Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya spesies yang

bertahan. Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya

populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk

hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan.

Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk

keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau.

Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di

sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang

menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.

Tanah

Efek tidak langsung dari hujan asam adalah efek terhadap tanah. Gejala ini

menyebabkan terjadinya pencucian mineral  seperti Ca, Mg, dan Potassium, yang

merupakan yamg merupakan mineral utama bagi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman. Mineral tersebut digantikan oleh logam berat seperti Al, yang justru

menghambat pertumbuhan akar dan menghambat penyerapan air. Tanaman kemudian

10

Page 11: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

mulai mati, karena kekurangan air. Adanya pelapukan dalam batang menandakan

terjadinya kerusakan sistem transportasi air pada tanaman. Dr. Ulrich dari Universitas

Gottingen (Jerman) menyimpulkan bahwa hujan asam menghambat beberapa pohon

spruce dan beech mencapai umur lebih dari 30 – 40 tahun (Nandika, Dodi.,2004).

Tumbuhan

Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada

daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap

keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga

lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.

Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan

tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan

melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam

nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat

pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan

terserang penyakit, kekeringan dan mati.

Kesehatan Manusia

Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada

yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa

NOx dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang

mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap

pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status

gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang

yang sehat. Akan tetapi, kuat dugaan bahwa ion-ion beracun yang terlepas akibat

hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak

pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat

menyebabkan penyakit Alzheimer. Walaupun hujan asam ditemukan di tahun 1852,

baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan

penelitian mengenai fenomena ini. Kesadaran masyarakat akan hujan asam di

Amerika Serikat meningkat di tahun 1990-an setelah di New York Times memuat

laporan dari Hubbard Brook Experimental Forest in New Hampshire tentang

banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.

11

Page 12: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

Korosi

Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material

seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Ancaman

serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan

patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat,

meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal

semakin banyak akan merusak batuan. Lebih lanjut, Harjanto, N.T., (2008)

mengungkapkan beberapa dampak dari deposisi asam ini sangat luas yakni terhadap

makhluk hidup, vegetasi dan struktur bangunan seperti pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1. Dampak Deposisi Asam

Dampak terhadap Keterangan

Makhluk Hidup 1. Punahnya beberapa jenis ikan

2. Mengganggu siklus makanan

3. Mengganggu pemanfaatan air untuk air

minum, perikanan, pertanian

4. Menimbulkan masalah pada kesehatan,

pernafasan dan iritasi kulit

Vegetasi 1. Perubahan keseimbangan nutrisi dalam

tanah

2. Mengganggu pertumbuhan tanaman

3. Merusak tanaman

4. Menyuburkan pertumbuhan jamur madu

yang dapat mengganggu pertumbuhan

tanaman (menjadi layu)

Stuktur Bangunan 1. Melarutkan Kalsium Karbonat pada beton,

lantai marmer

2. Melarutkan tembaga dan baja

3. Mempercepat korosi pada pipa saluran air

4. Mengikis bangunan candi dan patung

12

Page 13: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

 

2.4  Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam

Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang

mengandung sedikit zat pencemaran, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya

pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi.

a. Menggunakan Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah

Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Penggunaan gas asalm akan

mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat

menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-

belerang atau bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, misalnya metanol, etanol

dan hidrogen.

b. Pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran

Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran

telah dikembangkan. Salah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners

(LIMB). Selain itu, bisa juga dilakukan dengan penggunaan Scrubbers. Alat ini

mampu mengurangi emisi sulfur okida hingga 80-95 % (Ophardt, C.O., 2003).

c. Pengendalian Setelah Pembakaran

Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi

yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD). Cara lain ialah dengan

menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat

dipergunakan sebagi pupuk.

d. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana

produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah

sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi.

e. Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap tanah

ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam tanah atau

kedalam danau. Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau dapat menetralkan

sifat asam.

13

Page 14: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

f. Melakukan Reboisasi atau penanaman kembali. Keberhasilan program reboisasi dan

rehabilitasi lahan akan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas

lingkungan terutama dalam aspek:

a. Fungsi hidrologi

b. perlindungan tanah

c. Stabilitas iklim mikro

d. Penghasil O2, dan penyerap gas-gas pencemar udara

e. Potensi sumberdaya pulih yang dapat dipanen

f. Pelestarian sumberdaya plasma nutfah

g. Perkembangbiakan ternak dan satwa liar

h. Pengembangan kepariwisataan dan rekreasi

i. Menciptakan kesempatan kerja

j. Penyediaan fasilitas pendidikan dan penelitian.

BAB III

PENUTUP

 

3.1.  Kesimpulan

14

Page 15: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

1. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.

Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida di

udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

2. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan

bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur

dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan

air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh

bersama air hujan. Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2)

dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran.

3. Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara lain Kelebihan

zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan, hujan

asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut

sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh, korosi dan

menyebabkan terganggunya kesehatan manusia.

4. Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang

mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saar

terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan

energi serta penambahan zat kapur.

3.2 Saran

Gunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemaran

Menangkap zat pencemar dari buangan

Penghematan energi

15

Page 16: Makalah Kimia Lingkungan Hujan Asam.klp3.2013

DAFTAR PUSTAKA

Nandika, Dodi.,2004. Hujan Asam Suatu Fenomena yang Mengancam Kelestarian Hutan.

Sataf Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Hutan-IPB. Diperoleh dari:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/ 23543/Dodi% 20Nandika_RK.pdf?

sequence=1. Diakses pada: 17 April 2013

Rahardiman, Arya. 2009. Hujan Asam. Diperoleh dari:

http://keslingbanget.blogspot.com/2009/03/ hujan -asam. html. Diakses pada: 17 April 2013.

Rahmawaty, 2002. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tumbuhan. Fakultas Pertanian

Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Diperoleh dari:

http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/857/1/ hutan-rahmawaty2.pdf. Diakses pada

17 April 2013.

Sumahamijaya,I., 2009.  Hujan Asam Menghancurkan Bumi. Diperoleh dari

http://majarimagazine.com/2009/03/ hujan – asam – mencegah – global – warming-

menghancurkan- bumi/. Diakses pada 17 April 2013.

Annaskurniawan., 2011. Makalah Hujan Asam “Rain city” . Diperoleh dari

http://annaskurniawan.wordpress.com/2011/06/01/makalah-hujan-asam-acid-rain/. Diakses

pada 17 April 2013

 

16