jurnal kimia lingkungan

12
1 | Jurnal Penelitian- Kimia Lingkungan KIMIA LINGKUNGAN Pengaruh Polusi Pada Makhluk Hidup dan Pengujian Kandungan Logam dalam Sampel Air dan Tanah Rinanda Rizkiarti 1 , Kairol Arifin, 1 Septia Marisa 1*) , Siti Nurul Ilmiyyah Laili 1 Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir. H. Juanda No.95, Ciputat 15412 Indonesia. Telp. (62-21) 7493606 *) Email : [email protected] Abstrak Penelitian kimia lingkungan ini dispesifikasikan dalam meneliti tentang pengaruh polusi dan pengujian sampel dari air di danau gintung dan tanah yang ada disekitarnya. Ada 4 percobaan yang dilakukan, percobaan pertama pada ikan yang ada di air bersih dan air detergen mengalami perbedaan seperti, ikan yang yang ada di air detergen membuka mulutnya lebih cepat, dan berenang semakin aktif. Percobaan kedua hanya sebagai sampel saja apabila suatu larutan mengandung perak (Ag) dan besi (Fe). Percobaan ketiga, sampel air danau gintung yang diuji tidak mengandung logam Ag, Fe berarti belum tercemar. Percobaan keempat, pada tanah disekitar gintung dan air danaunya belum tercemar karena pH, konduktivitas dan suhunya masih di batas normal. Kata Kunci: Kimia Lingkungan, logam, konduktivitas, pH, suhu, basa 1. PENDAHULUAN Kimia lingkungan itu amat luas, mulai menyangkut radikal hidrokarbon di udara, tetesan raksa di lantai atau dasar danau, maupun unsure beracun di pertambangan. Jadi kimia lingkungan itu ialah studi tentang sumber, reaksi, pengaruh, dan akhir zat kimia dalam tanah, air, dan udara di sekitar kita. Secara singkat kimia lingkungan ialah studi tentang gejala kimia di lingkungan kita (Sastrawijaya:2000, 1-2). Pada saat ini, pencemaran berlangsung di mana-mana dengan laju begitu cepat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kecenderungan pencemaran mengarah kepada dua hal yaitu, pembuangan senyawa kimia tertentu yang makin meningkat terutama akibat kegiatan industry dan transportasi. Yang lainnya akibat penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia (Achmad:2004, 91). Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan masuknya limbah industry dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat berbahaya

Upload: kairol-arifin

Post on 28-Dec-2015

355 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KELOMPOK 7 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEMESTER 2 2014

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

1 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

KIMIA LINGKUNGAN

Pengaruh Polusi Pada Makhluk Hidup dan Pengujian

Kandungan Logam dalam Sampel Air dan Tanah

Rinanda Rizkiarti1, Kairol Arifin,

1 Septia Marisa

1*), Siti Nurul

Ilmiyyah Laili1

Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir.

H. Juanda No.95, Ciputat 15412 Indonesia. Telp. (62-21) 7493606 *)

Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian kimia lingkungan ini dispesifikasikan dalam meneliti tentang pengaruh

polusi dan pengujian sampel dari air di danau gintung dan tanah yang ada

disekitarnya. Ada 4 percobaan yang dilakukan, percobaan pertama pada ikan yang

ada di air bersih dan air detergen mengalami perbedaan seperti, ikan yang yang

ada di air detergen membuka mulutnya lebih cepat, dan berenang semakin aktif.

Percobaan kedua hanya sebagai sampel saja apabila suatu larutan mengandung

perak (Ag) dan besi (Fe). Percobaan ketiga, sampel air danau gintung yang diuji

tidak mengandung logam Ag, Fe berarti belum tercemar. Percobaan keempat,

pada tanah disekitar gintung dan air danaunya belum tercemar karena pH,

konduktivitas dan suhunya masih di batas normal.

Kata Kunci: Kimia Lingkungan, logam, konduktivitas, pH, suhu, basa

1. PENDAHULUAN

Kimia lingkungan itu amat luas,

mulai menyangkut radikal

hidrokarbon di udara, tetesan raksa di

lantai atau dasar danau, maupun

unsure beracun di pertambangan.

Jadi kimia lingkungan itu ialah studi

tentang sumber, reaksi, pengaruh,

dan akhir zat kimia dalam tanah, air,

dan udara di sekitar kita. Secara

singkat kimia lingkungan ialah studi

tentang gejala kimia di lingkungan

kita (Sastrawijaya:2000, 1-2).

Pada saat ini, pencemaran

berlangsung di mana-mana dengan

laju begitu cepat, yang tidak pernah

terjadi sebelumnya. Kecenderungan

pencemaran mengarah kepada dua

hal yaitu, pembuangan senyawa

kimia tertentu yang makin meningkat

terutama akibat kegiatan industry dan

transportasi. Yang lainnya akibat

penggunaan berbagai produk

bioksida dan bahan-bahan berbahaya

aktivitas manusia (Achmad:2004,

91).

Sekarang ini beban pencemaran

dalam lingkungan air sudah semakin

berat dengan masuknya limbah

industry dari berbagai bahan kimia

yang kadang kala sangat berbahaya

Page 2: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

2 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

dan beracun meskipun dalam

konsentrasi yang masih rendah

seperti bahan pencemar logam-logam

berat: Hg, Pb, Cd, As dan sebagainya

(Achmad:2004, 91)

Potensi Hidrogen (pH) air dapat

mempengaruhi jenis dan susunan zat

dalam lingkungan perairan dan

mempengaruhi tersedianya hara-hara

serta toksitas dari unsure-unsur renik

(Saeni:1989, 17).

Pada umumnya jika pH air itu

kurang dari 7 dan lebih dari 8,5 kita

harus hati-hati, karena mungkin ada

pencemaran seperti pabrik bahan

kimia, rabuk, kertas, mentega, keju

dan sebagainya (Sastrawijaya:2000,

89).

Air yang mempunyai pH

antara 6,7 sampai 8,6 mendukung

populasi ikan dalam kolam. Dalam

jangkauan pH itu pertumbuhan dan

pembiakkan air tidak terganggu

(Sastrawijaya:2000, 89).

Daya Hantar Listrik (DHL)

menunjukkan kemampuan air untuk

menghantar listrik. Konduktivitas air

tergantung dari konsentrasi ion dan

suhu air. Oleh karena itu kenaikan

padatan terlarut akan mempengaruhi

kenaikan DHL. Suatu perairan

permukaan alami mempunyai kisaran

DHL 50-1500µmho/cm. Pada

sungai-sungai yang dasarnya terdiri

dari mineral-mineral yang mudah

larut, jumlah garam-garam terlarut

misalnya Na, Mg, Cl, SO4, dll dapat

bertambah. Di daerah aliran sungai

yang kecepatan limpasan

permukaannya tinggi akan banyak

memberikan bahan-bahan terlarut ke

dalam air. Padatan terlarut juga

banyak berasal dari buangan

penduduk, limbah industry, limpasan

dari daerah pertanian, dan masuknya

bahan-bahan aerosol ke dalam air

(Saeni:1989, 17).

Pencemaran lingkungan sudah

terjadi pula di lingkungan udara dan

tanah dengan segala dampak yang

ditimbulkannya. Penyebab

pencemaran ini selain disebabkan

oelh aktivitas manusia

(antropogemik) juga dapat

ditimbulkan oelh kegiatan alami,

seperti kebakaran hutan karena

kemarau panjang, letusan gunung

berapi dan sebagainya

(Achmad:2004, 91-92).

Setiap spesies hewan mempunyai

batas-batas suhu agar dapat hidup.

Kadar garam juga akan

mempengaruhinya. Demikian pula

kadar oksigen yang terlarut. Karena

itu banyak factor yang

mempengaruhi apa yang terkandung

dalam air (Sastrawijaya:2000, 83).

Oksigen adalah gas yang

berwarna, tak berbau, tak berasa dan

hanya sedikit larut dalam air. Untuk

mempertahankan hidupnya makhluk

yang tinggal di air, baik tanaman

maupun hewan, bergantung kepada

Oksigen yang terlarut ini. Jadi,

penentuan kadar Oksigen terlarut

dapat dijadikan ukuran untuk

menentukan mutu air

(Sastrawijaya:2000, 84).

Pencemaran air

Jenis bahan pencemaran air dan

pengaruhnya :

1. Zat hara berpengaruh

pada eutrofikasi

2. Pestisida berpengaruh

pada toksisitas

Page 3: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

3 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

3. Radionuklida

berpengaruh pada

toksisitas

4. Alkalinitas tinggi,

salinitas tinggi

berpengaruh pada

toksisitas kualitas air

kehidupan

5. Limbah minyak

berpengaruh pada

kesehatan

6. Patogen berpengaruh

terhadap penyakit kanker

7. Detergen berpengaruh

pada satwa liar estetik

(www.bimbie.com)

Ciri – ciri air yang tercemar :

1. Warna, air yang tercemar

memiliki tidak bening

Seperti contoh : Warna

kekuningan = tercemar

kromium

Warna

merah kekuningan =

tercemar besi

2. Air berwarna keruh

3. Air memiliki rasa

tertentu

Contoh : jika terasa pahit

maka air tercemar besi,

alumunium, mangan,

sulfat/kapur dalam

jumlah besar.

4. Memiliki bau. Apapun

baunya, itu sudah

menunjukkan bahwa air

tanah tidak layak

dikonsumsi

(health-detik.com)

Dampak pencemaran air :

1. Dampak terhadap

kualitas air

2. Dampak terhadap

kesehatan

Air tercemar membawa

penyakit menular

3. Dampak terhadap

estetika lingkungan

Air tercemar

menimbulkan bau yang

mengurangi setetika

lingkungan

4. Dampak terhadap biota

air

Air tercemar

mengandung banyak zat yang

dapat menurunkan kadar

oksigen terlarut dalam

air, mengakibatkan

kehidupan dalam air

terganggu serta

mengurangi

perkembangannya

(nanosmartfilter.com)

Ciri – ciri tanah yang tercemar :

1. Kesuburan tanah yang

hilang

2. pH kurang dari 6 =

kondisi asam

pH lebih dari 8 = kondisi

basa

3. Baunya tidak

sedap,cenderung berbau

busuk

4. Tekstur tanahmenjadi

kering

5. Adanya kandungan

logam berat dalam tanah

6. Adanya kandungan

sampah oeganik dalam

tanah

(www.anneahira.com)

Dampak pencemaran tanah :

1. Menimbulkan gangguan

pada bio tanah,

tumbuhan, merusak

struktur permukaan tanah

dan tekstur tanah

2. Merusak kandungan air

dalam tanah

Page 4: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

4 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

3. Membunuh

mikroorganisme dalam

tanah

4. Kesuburan tanah

berkurang

5. Hara tanah semakin

berkurang

(idkf.bogor.net)

2. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada

tanggal 3 April 2014. Penelitian

dilakukan di Danau Situ Gintung,

Ciputat.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan adalah

1 buah Gelas Beaker 250 mL, 1 buah

Statif & Ring, 1 buah Kawat Kasa, 1

buah Pembakar Spiritus, 1 buah

Spatula, 1 buah Batang Pengaduk, 1

buah Pipet Tetes, 4 buah Tabung

Reaksi, 1 buah Rak Tabung Reaksi, 4

buah Gelas plastik, 1 buah pH Meter,

1 set Konduktiviti Meter, dan 1 buah

Termometer.

Bahan yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari bahan uji

(sampel) dan bahan kimia. Bahan uji

(sampel) terdiri dari detergent

secukupnya, tanah basah

secukupnya, tanak kering

secukupnya, air keran secukupnya,

dan air danau Situ Ginting

secukupnya. Bahan kimia terdiri dari

PbNO3 30 tetes, AgNO3 30 tetes,

FeCl3 30 tetes, KI 10 tetes, Na2CO3 5

tetes, HCl 5 tetes, dan NaOH 10

tetes.

Percobaan 1, Menyiapkan 2

buah gelas plastik 240 ml. Kemudian

isi kedua gelas tersebut dengan air

bersih kurang lebih 200 ml. Pada

gelas kedua dimasukkan detergen

secukupnya. Masukkan ikan kepada

kedua gelas tersebut masing-masing

satu ekor. Amati perubahan yang

terjadi pada ikan dan bandingkan

keduanya.

Percobaan 2, Siapkan 2 tabung

reaksi yang telah dibersihkan dan di

keringkan. Ambil 1 ml larutan

AgNO3 dan masukkan ke dalam

tabung reaksi. Tambahkan ± 5 tetes

larutan HCl ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi. Tambahkan ± 5 tetes larutan

NaOH ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi. Tambahkan ± 5 tetes larutan

KI ke dalam tabung reaksi tersebut

dan amati perubahan yang terjadi.

Pada tabung kedua, masukkan 1 ml

larutan FeCl3 ke dalam tabung

tersebut. Tambahkan ± 5 tetes larutan

NaOH ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi.

Percobaan 3, Siapkan 2 tabung

reaksi yang telah dibersihkan dan di

keringkan. Ambil 1 ml sampel air

danau dan masukkan ke dalam

tabung reaksi. Tambahkan ± 5 tetes

larutan HCl ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi. Tambahkan ± 5 tetes larutan

NaOH ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi. Tambahkan ± 5 tetes larutan

KI ke dalam tabung reaksi tersebut

dan amati perubahan yang terjadi.

Pada tabung kedua, masukkan 1 ml

sampel air danau ke dalam tabung

tersebut. Tambahkan ± 5 tetes larutan

NaOH ke dalam tabung reaksi

tersebut dan amati perubahan yang

terjadi.

Page 5: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

5 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

Percobaan 4, Ambil tanah

secukupnya lalu masukkan ke dalam

gelas plastik. Tambahkan air bersih

secukupnya kemudian aduk hingga

larut. Saring larutan tanah tersebut

menggunakan tisu. Ukur pH filtrat

larutan tanah dengan menggunakan

pH meter. Ukur konduktivitas tanah

dengan menggunakan

konduktivitimeter. Ambil sampel air

danau secukupnya kemudian

masukkan ke dalam gelas plastik.

Ukur pH air danau dengan

menggunakan pH meter. Ukur

konduktivitas air danau dengan

menggunakan konduktivitimeter

3. HASIL DAN

PEMBAHASAN

Setiap spesies hewan

mempunyai batas-batas suhu agar

dapat hidup. Kadar garam juga akan

mempengaruhinya. Demikian pula

kadar Oksigen yang terlarut. Karena

itu banyak factor yang

mempengaruhi apa yang terkandung

dalam air (Sastrawijaya:2000, 83).

Potensi Hidrogen (pH) air dapat

mempengaruhi jenis dan susunan zat

dalam lingkungan perairan dan

mempengaruhi tersedianya hara-hara

serta toksitas dari unsure-unsur renik

(Saeni:1989, 17). Pada umumnya

jika pH air itu kurang dari 7 dan

lebih dari 8,5 kita harus hati-hati. Air

yang mempunyai pH antara 6,7

sampai 8,6 mendukung populasi ikan

dalam kolam (Sastrawijaya:2000,

89).

Berdasarkan percobaan yang

telah dilakukan, kita dapat

mengetahui pengaruh pencemaran

pada makhluk hidup. Percobaan

pertama yaitu mengamati perbedaan

tingkah laku ikan di dalam kondisi

air yang berbeda-beda. Ketika ikan

dimasukkan ke dalam air yang

mengandung detergent. Berdasarkan

hasil pengamatan, ikan mengalami

kejang-kejang dan kemudian mati.

Pergerakan mulut ikan ketika berada

di dalam air tersebut yaitu sebanyak

80 kali dan ketika ikan diangkat,

terdapat lender pada kulit ikan. Hal

ini dikarenakan air tersebut bersifat

basa yang berarti air tersebut

memiliki pH >7. Berdasarkan teori di

atas, air ini tidak mendukung ikan

untuk dapat hidup. Ikan mengalami

kejang-kejang serta terdapat lendir

pada tubuhnya, hal ini dapat

diperkirakan ikan ini mengalami

keracunan terhadap zat-zat kimia

yang terkandung di dalam detergent

hingga akhirnya mati. Hal ini dapat

membuktikan bahwa air yang

mengandung detergent ini

berpengaruh buruk bagi makhluk

hidup khususnya pada ikan.

Percobaan kedua yaitu menguji

kandungan logam yang terdapat

dalam air. Kandungan perak (Ag) di

dalam air dapat diuji dengan

menambahkan HCl, NaOH, dan KI.

Ketika ditambahkan HCl, AgNO3(aq)

akan mengalami perubahan warna

menjadi putih dan terdapat butiran-

butiran putih tak larut yang berasal

dari reaksi keduanya. Reaksi :

AgNO3(aq) + HCl(l) AgCl(s) +

HNO3(aq). Ketika ditambahkan

dengan NaOH, larutan mengalami

perubahan warna menjadi abu-abu

dan terbentuk endapan. Reaksi yang

mungkin terjadi: AgNO3(aq) + HCl(l) +

NaOH(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

+ H2O. Ketika ditambahkan dengan

KI, larutan ini mengalami perubahan

warna kembali menjadi hijau pucat.

Page 6: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

6 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

Reaksi yang mungkin terjadi:

AgNO3(aq) + HCl(l) + NaOH(aq) +

KI(aq) AgCl(s) + NaI(aq) +

KNO3(aq) + H2O. Pemberian bahan-

bahan tersebut dapat digunakan

untuk menguji kandungan logam

perak (Ag) yang terkandung di dalam

air. Hal ini terbukti dari hasil reaksi

yang terjadi yaitu menghasilkan

endapan AgCl(s).

Kandungan besi (Fe) di dalam

air dapat diuji dengan menambahkan

NaOH. Ketika FeCl3(aq) ditambahkan

dengan NaOH, terjadi perubahan

warna menjadi coklat kemerahan dan

terbentuk endapan.

Reaksi : FeCl3(aq) + NaOH(aq)

Fe(OH)3(s) + NaCl(aq).

Endapan yang terbentuk adalah

Fe(OH)3(s).

Percobaan ketiga, menguji

kandungan logam-logam seperti Pb,

Ag, dan Fe di dalam air yang

terdapat di laboratorium fakultas.

Dengan mengacu kepada percobaan

kedua, kita dapat mengetahui apakah

logam-logam tersebut terdapat di

dalamnya atau tidak. Ketika

ditambahkan HCl, tidak terjadi

perubahan warna serta tidak terjadi

perubahan di dalam larutan ini. Lalu,

ketika ditambahkan dengan NaOH,

terjadi perubahan warna menjadi

keruh, namun tidak terjadi perubahan

pada larutan. Ketika ditambahkan KI

kembali, warna larutan berubah

menjadi tidak berwarna dan tidak

terjadi perubahan pada larutan.

Berdasarkan data tersebut dan data

dari hasil pengamatan percobaan

kedua, dapat dipastikan bahwa pada

air ini tidak mengandung logam

perak. Ketika ditambahkan dengan

NaOH kembali, tidak terdapat

perubahan warna dan tidak terjadi

perubahan pada larutan. Sehingga

dapat dipastikan bahwa air ini juga

tidak mengandung logam Fe.

Percobaan keempat,

menganalisis pencemaran pada

sampel tanah dan air selokan yang

terdapat di lingkungan. Berdasarkan

hasil pengamatan, sampel pada tanah

basah mempunyai pH 8,05 dan suhu

30,30C. Perbedaan nilai pH ini tidak

terlalu jauh dari ambang batas

normalnya yakni 7,00-8,50. Hal ini

berarti bahwa, tanah yang terdapat di

lingkungan tersebut belum tercemar

dengan logam-logam berat ataupun

yang lainnya.

Sampel air selokan di sekitar

sekolah dan di dekat kampus

memiliki nilai pH 7,67 & 7,88. Hal

ini berarti air tersebut masih dalam

kategori aman bagi makhluk hidup

karena masih dalam ambang batas

normalnya, dapat dipastikan juga

bahwa pencemaran yang terjadi pada

sampel air tersebuut tidak

mengandung bahan-bahan yang

berbahaya. Namun, air ini tidak

dapat dikonsumsi dikarenakan ada

kemungkinan banyak bakteri yang

berkembanng biak.

Daya Hantar Listrik (DHL)

menunjukkan kemampuan air untuk

menghantar listrik. Konduktivitas air

tergantung dari konsentrasi ion dan

suhu air. Oleh karena itu kenaikan

padatan terlarut akan mempengaruhi

tekanan DHL. Suatu perairan

permukaan alami mempunyai kisaran

DHL 50-1500µmho/cm. Berdasarkan

hasil pengamatan, daya hantar listrik

yang terdapat pada air mineral yaitu

186,4µs dengan nilai pH 7,80 dan

suhu 32,50C. Hal ini berarti

Page 7: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

7 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

kemampuan air mineral dalam

menghantar listrik tidak terlalu besar.

Nilai pH air mineral menunjukkan

bahwa air mineral ini tidak tercemar

dari bahan-bahan berbahaya.

Biasanya air segar dari pegunungan

mempunyai pH yang lebih tinggi.

Sehingga dapat dikategorikan bahwa

air ini aman untuk makhluk hidup.

4. SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pencemaran/polusi dapat

berpengaruh buruk bagi

makhluk hidup

2. Air ataupun tanah yang

mengandung logam-logam

berat seperti Pb, Ag, dan Fe

sangat berbahaya bagi

makhluk hidup

3. Kandungan logam berbahaya

dapat diuji dengan

mereaksikan air yang

mengandung logam tersebut

dengan bahan-bahan tertentu

4. Penggunaan bahan-bahan

yang dapat menghasilkan zat-

zat berbahaya harus dikurangi

agar tidak terjadi pencemaran

di lingkungan sekitar kita.

UCAPAN TERIMA

KASIH

Penulis mengucapkan terima

kasih kepada Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dekan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Kepala Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam dan Kepala Prodi

Pendidikan Kimia atas

kesempatan yang di berikan

kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Dr Rukaesih. Kimia

Lingkungan.Yogyakarta :

Andi Yogyakarta.

2004.

Saeni, MS. Kimia Lingkungan.

Bogor : IPB Press. 1989.

Sastrawijaya, A Tresna MSc.

Pencemaran Lingkungan.

Jakarta : PT. Rineka

Cipta. 2000.

Anne Ahira. Ciri – Ciri Tanah

yang Tercemar.

www.anneahira.com/

2012/tanah-

tercemar.htm. Diakses pada

tanggal 10-04-2014 pada

pukul 8.12 WIB

Anonim. Ciri – Ciri Air yang

Tercemar. http://Health-

detik.com/read/

2010/05/25/140049

/1363335/766/tanda-tanda-

air-tanah-yang-

tercemar. Diakses pada

tanggal 07-04-2014 pada

pukul 15.10 WIB

Anonim. Dampak Pencemaran

Air.

http://Nanosmartfilter.com/20

12/dampak-

pencemaran-air-terhadap-

lingkungan/. Diakses pada

tanggal 07-

04-2014 pada pukul 14.47

WIB

Page 8: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

8 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

Anonim. Dampak Pencemaran

Tanah.

http://Idkf.bogor.net/2011/yue

sbi/e- du_ku

/edukasi.net/Peng_Pop/lingk.

Hidup/Pencemaran.Tanah/all

- htm.

Diakses pada tanggal 09 -04-

2014 pada pukul 22.18 WIB

Anonim. Pencemaran Air, Jenis

dan Pengaruhnya.

www.bimbie.com

/2012/09/26

/pencemaran-air.htm.

Diakses pada tanggal 09-04-

2014 pada pukul

23.01 WIB

Page 9: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

9 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

TABEL

Percobaan 1 (dilakukan dalam waktu 3 menit)

Kondisi air Pergerakan mulut ikan Keterangan

Air bersih Pergerakan mulut normal Ikan bergerak aktif ,

lincah , insang ikan

bekerja dengan baik

Air detergen Pergerakan mulut cepat Ikan bergerak pasif,

keluar lendir dan darah

dari tubuh ikan, sisik ikan

mengelupas, insang ikan

terbuka lebar, ikan

melemas

Percobaan 2 (Menggunakan AgNo3 0,02 M 1mL sebagai sampel 1 dan

FeCl3 0,1 M 1 mL sebagai sampel 2)

Sampel Warna awal Penambahan larutan Perubahan warna Notes

I

Larutan AgNO3 Bening

+ 5 tetes larutan HCl

Putih susu lalu

menjadi putih

keunguan

Membentuk

endapan

putih

(berbentuk

butiran)

+ 5 tetes larutan

HCl+ 5 tetes larutan

NaOH

kelabu

Membentuk

endapan

+ 5 tetes larutan

HCl+ 5 tetes larutan

NaOH + 5 tetes

larutan KI

Kuning keruh

Membentuk

endapan

II

Larutan FeCl3 Orange

+ 5 tetes larutan

NaOH Cokelat kemerahan

Membentuk

endapan

Page 10: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

10 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

Percobaan 3 (Menggunakan Air danau sebanyak 1 mL sebagai sampel 1

dan 2)

Percobaan 4

Sampel pH Konduktivitas Suhu

Tanah 8,35 392 µs 29,2ºC

Air danau 8,54 1073 µs -

Sampel Warna awal Penambahan

larutan

Perubahan

warna

Keterangan

I

Air danau

Bening

+ 5 tetes larutan

HCl Sangat keruh

Tidak

mengandung

logam

+ 5 tetes larutan

HCl+ 5 tetes

larutan NaOH

Agak Keruh

+ 5 tetes larutan

HCl+ 5 tetes

larutan NaOH + 5

tetes larutan KI

Agak Bening

II

Air danau Bening

+ 5 tetes larutan

NaOH

Sangat

Bening

Page 11: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

11 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

FIGURE

Ikan dalam air detergen

i

Ikan dalam air bersih

Mengecek konduktivitas tanah

Uji Logam terhadap kandungan air

Page 12: JURNAL KIMIA LINGKUNGAN

12 | J u r n a l P e n e l i t i a n - K i m i a L i n g k u n g a n

Menyaring air tanah

Mengecek suhu air tanah

Mengecek suhu air tanah

Mengecek pH tanah