makalah kimia farmasi analisis
TRANSCRIPT
MAKALAH KIMIA FARMASI ANALISIS
ANALYSIS OF GENTAMICIN IN CREAM
Oleh:
Novi Fachrunnisa (201210410311051)
Noviatul Fitriyah (201210410311025)
Dyah Nuri Rahmadiany (201210410311052)
Ester Novianty (201210410311219)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah jurnal internasional kimia farmasi
analisis berjudul”Pharmaceutical Availability of Bethamethasone Dipropionate and Gentamicin
Sulfate from Cream and Ointment ” (kegunaan farmasetika dari bethamethasone dipropionat dan
gentamicin sulfat pada krim dan salep).
Kami dengan penuh kerendahan hati mengucapkan rasa hormat dan terima kasih pada
Stanislaw Dyderski. Edmund Grzeskowiak, Edita Szalex, dan Agnieszka Mrzyglod yang telah
membuat jurnal internasional tentang “Pharmaceutical Availability of Bethamethasone
Dipropionate and Gentamicin Sulfate from Cream and Ointment ” sehingga kami mendapatkan
referensi untuk menulis makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Acta
Poloniae Pharmaceutica – Drug Research. Vol 59 yang bersedia menerbitkan jurnal
internasional tersebut.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini bisa sempurna dan dapat
dimengerti oleh pembaca, namun kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan,
oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif selalu kami harapkan guna penulisan makalah
pada masa yang akan datang.
Malang, 29 Desember 2013
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Antiboitika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik juga dapar dibuat secara sintesis. Antimikroba
diartikan sebagai obat pembasmi mikroba khususnya yang merugikan manusia.
Aminoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram posistif dan gram negative.
Gentamicin adalah contoh dari aminoglikosida yang aktif terhadap pseudomonas aeruginosa.
BAB II METODE ANALISIS
A. Bahan Preparasi :
1. Gentaminik sulfat
2. Metanol
B. Peralatan yang dipakai :
1. Pengocok ABBOTT dan IKA VIBRAX VXR sentrifuse dengan tipe VX8
2. Mortir dan Stemper
3. Beker glass
4. Water bath
5. Pipet
6. Cawan stainless
7. Sentrifuser
C. Cara Penetapan:
Untuk melakukan pembuatan basis vaselin dan basis emulsi harus di lakukan pembuatan
bahan dasar terlebih dahulu, yaitu :
1. Gentamisin sulfat pada sampel ditentukan dengan FPIA menggunakan metode TDx
apparatus, untuk preparasi sampel menggunakan pengocok ABBOTT dan IKA VIBRAX
VXR sentrifuse dengan tipe VX8.
2. Buatlah basis vaselin yang terdir dari bedicort g-ointment yang mengandung 0,1%
gentaminik sulfat serta diprogenta-ointment yang mengandung 0,1% gentaminik sulfat
sebagai persiapan preparasi.
3. Kemudian untuk basis emulsi tipe minyak dalam air o/w menggunakan bedicort g-cream
dan diprogenta-cream dengan kandungan yang sama seperti ointment
4. Laju alir pelepasan Gentamisin dari ointment dan krim menggunakan design apparatus
dari multimer et al. 1,3g ointment atau 1,5g krim di tempatkan pada wadah apparatus
36cm2 dan dilapisi dengan semi permeable membrane hidrofilik.
5. Tambahkan methanol 20ml untuk mendapatkan kompartemen, apparatus kocok di water
bath pada suhu 37oc.
6. 150μl dipipet secara otomatis, setiap sampel yang diambil diganti dengan methanol
dengan volume yang sama.
7. Sampel dikumpulkan sampai mencapai kesetimbangan.
8. Semua sampel dicairkan selama 1menit, sentifuse 5menit.
9. Kemudian injeksikan 20μm pada kolom kromatografi.
10. Konstanta laju pelepasan gentaminic dari ointment dank rim ditentukan secara analogis
11. 2g ointment atau 0,6g krim merupakan berat yang ideal.
12. 20ml ointment dan 40ml krim dari dapar fosfat di tambahkan.
13. Apparatus dikocok pada waterbath dengan suhu 37oc.
14. 150μl dipipet secara otomatis.
15. Semua sampel dicairkan selama 1menit, sentifuse 5menit.
16. Kemudian injeksikan 100μm pada cartridges.
D. Skema Kerja:
1. Pembuatan gentaminik sulfat pada sampel
preparasi sampel menggunakan pengocok ABBOTT dan
IKA VIBRAX VXR sentrifuse dengan tipe VX8
Preparasi :
1. Ointment
bedicort g-ointment yang mengandung 0,1% gentaminik
sulfat
diprogenta-ointment yang 0,1% gentaminik sulfat
2. Basis emulsi tipe o/w
bedicort g-krim yang 0,1% gentaminik sulfat
diprogenta-krim yang mengandung 0,1% gentaminik sulfat
1,3g ointment atau 1,5g krim
dilapisi dengan semi permeable membrane hidrofilik
Tambahkan methanol 20ml
untuk mendapatkan
kompartemen , apparatus
kocok di water bath pada
suhu 37oc
OINTMENT EMULSI
150μl dipipet secara otomatis, setiap sampel yang diambil diganti dengan
methanol dengan volume yang sama
Cairkan selama 1 menit
Sentrifuse selama 5 menit
injeksikan 20μm pada kolom kromatografi
BAB III HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
Konsentrasi dari Gentamicin di dalam sampel yang diambil pada interval waktu yang tepat diukur dengan
TD (Thermal Desorption). Perubahan konsentrasi Gentamisin pada pelepasan dari salep atau krim,
diilustrasikan dalam gambar dibawah ini:
Perubahan konsentrasi ditafsirkan atas dasar persamaan orde pseudo-pertama.
Pelepasan Gentamisin dari salep dan krim yang diteliti tiga kali dan nilai-nilai yang diperoleh dievaluasi
secara statistic.
B. Pembahasan
Gentamisin adalah aminoglikosida paling penting, penggunaan utamanya pada terapi „empiris‟ infeksi
Gram negative akut yang mengancam jiwa (misalnya Pseudomonas aeruginosa) di rumah sakit, sampai
sensitifitas antibiotic diketahui. Gentamicin bisa mempunyai aksi antimikroba yang sinergis dengan
Penisilin dan Vankomisin, dan kombinasi dengan salah satu obat-obat ini digunakan pada terapi
endocarditis streptokokus.
.
Struktur Gentamisin
Gentamisin diperoleh dari biakan Micromonospora purpurea. Gentamisin sulfat timbul sebagai bubuk
putih untuk penyuka dan larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol. Obat ini stabil pada pH = 6-8.
Secara umum, gentamisin aktif terhadap bakteri Gram negatif aerobik dan tidak aktif terhadap jamur,
virus, dan bakteri yang paling aerobic.
Gentmisin tersedia sebgai salep atau krim dalam kadar 0,1 dan 0,3%, salep mata 0,3%. Sediaan parenteral
ada di pasar tidak boleh dipergunakan untuk suntikan intratekal atau intraventrikular (otak) karena
mengandung zat pengawet. Tidak ada korelasi baik antara dosis dan efektivitas tetapi ada korelasi antara
kadar dalam darah dengan efektivitas. Jadi bila hasil pengobatan dengan dosis standar tidak efektif, perlu
dilakukan pemantauan kadar dalam darah.
Produk seperti krim dianalisis menggunakan Thermal Desorption . Aplikasi catatan ini menggambarkan
suatu metode analisis untuk mengidentifikasi senyawa lain yang terkandung dalam formulasi. Karena
sifat padat atau kental dari formulasi ini , injeksi sampel langsung menjadi gas chromatograph tidak layak
dan beberapa bentuk ekstraksi analit biasanya diperlukan . Pendekatan yang dilakukan dalam pekerjaan
ini adalah untuk menempatkan sejumlah kecil sampel dalam tabung desorpsi termal dan menggunakan
gas inert carrier untuk membersihkan konstituen sampel yang mudah menguap ke dalam perangkap
sekunder didinginkan . Perangkap sekunder kemudian dengan cepat dipanaskan sampai desorb komponen
dikumpulkan menjadi gas kromatografi - grafis kolom untuk pemisahan dan deteksi berikutnya dan
identifikasi yang dengan spektrometri massa . Desorpsi termal ini - kromatografi gas - spektrometri massa
( TD - GC - MS ) teknik dapat sepenuhnya otomatis menggunakan instrument standar dan menyediakan
cara yang nyaman dan mudah dari skrining matriks sampel sulit seperti produk untuk senyawa volatil
konstituen.
BAB IV KESIMPULAN
Gentamicin adalah antibiotik aminoglikosida yang dihasilkan dari golongan
Microsmonophora Purpurea. Pemerian gentamicin sulfat adalah serbuk putih kekuning-
kuningan. Kelarutannya larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol. Ia stabil pada pH 6-8.
Krim digunakan untuk sebagian besar kulit, sedangkan salep digunakan pada bagian yang
tertutup. Antara krim dan salep mengandung bahan aktif yang sama, hanya prosedurnya saja
yang berbeda, sehingga efek terapinya hampir sama atau bisa dikatakan sama.
Dari pengujian yang dilakukan di atas, pelepasan bahan obat gentamicin sulfat pada krim
lebih baik daripada salep.
DAFTAR PUSTAKA
Dydersky Stanislaw, Grześkowiak Edmund, Szalek Edyta & Mrzyglód. 2002. Pharmaceutical
Availability of Betamethasone Dipropionate and Gentamicin Sulfate from Cream and Ointment.
Publish Pharmaceitucal Society.
Neal M.J. 2005. At a Glance Farmakologi Medis, Ed. 5. Erlangga Medical Series.
2012. Farmakologi dan Terapi, Universitas Indonesia, Ed. 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Using THERMAL DESORPTION – GAS CHROMATOGRAPHY for the identification of fragrance and
other components in cosmetic products. Perkin Elmer Instrumens.