makalah keperawatan anak dengan gangguan pernafasan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
1/55
Bab I
Pendahuluan
Latar belakang
Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya
berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi
ini terjadi akibat adanya invaksi agen atau infeksius adalah adanya
kondisi yang mengganggu tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah
pun beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme pertahanan
sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur
tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian
flora endogen yang menjadi patogen ketika memasuki saluranpernafasan. ( Ngasriyal, era!atan "nak #akit, $%%&'
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian
besar kuman terdiri atas asam lemak lipid!. "ipid inilah yang membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia
dan #isik.$uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es!. %al ini terjadi karena
kuman berada dalam si#at dormant. &ari si#at dormant ini kuman dapat
bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis akti# kembali. Si#at lain
kuman adalah aerob. Si#at ini menunjukkan bah'a kuman lebih menyenangi
jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Tuberkulosis paru merupakan
penyakit in#eksi penting saluran pernapasan. (asil mikrobakterium tersebut
masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas droplet in#e)tion!
sampai al*eoli, maka terjadilah in#eksi primer ghon! selanjutnya menyebar
kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks ranke!.
keduanya dinamakan tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya
sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tuberkulosis paru primer,
peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesi#ik terhadap
basil mikobakterium.
http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8046619295871650411http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8046619295871650411
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
2/55
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
3/55
PEMBAHASAN
BAB IPNEUMONIA
I. KONSEP DASAR
A. DEINISI
Pneumonia Virus adalah in#eksi paru-paru yang disebabkan oleh *irus.
Pneumonia adalah proses in#eksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
atau al*eoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali
bersamaan dengan proses in#eksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut
dengan bron)hopneumonia. ejala penyakit tersebut adalah nafas yang
cepat dan sesak karena paru-paru meradang secara mendadak.
Pneumonia adalah in#eksi atau radang yang )ukup serius pada paru-paru.
&ari jenis-jenis pneumonia itu ada yang spesi#ik/khusus yang disebut
dengan tuberkulosis atau tbc atau Tb, yang disebabkan oleh bakteri
tuberkulosa. +enis yang lain, adalah SS yang adalah pneumonia akibat
sampai hari ini *irus. neumonia merupakan radang paru yang disebabkan
mikroorganisme bakteri, *irus, jamur, dan parasit!.
Pneumonia adalah penyakit in#lamasi pada paru yang di)irikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area
al*eoli..enumonia adalah in#lasi parenkim paru, biasanya berhubungan
dengan pengisian )airan di dalam al*eoli. %al ini terjadi ini terjadi akibat
adanya in*aksi agen atau in#eksius adalah adanya kondisi yang mengganggu
tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah pun beberapa keadaan yang
mengganggu mekanisme pertahanan sehingga timbul in#eksi paru misalnya,
kesadaran menurun, umur tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. &engan demikian #lora endogen yang menjadi patogen ketika
memasuki saluran perna#asan. Pneumonia adalah sebuah penyakit pada
paru-paru di mana pulmonary al*eolus al*eoli! yang bertanggung ja'ab
menyerap oksigen dari atmos#er menjadi in#lame dan terisi oleh )airan.
neumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk in#eksi oleh
http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulmonary_alveolus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulmonary_alveolus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
4/55
bakteria , virus , jamur , atau parasit . neumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau #isik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya, seperti 2
kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol .
B. E!IOLO"I
Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, yang timbul se)ara
primer atau sekunder setelah in#eksi *irus. enyebab tersering pneumonia
bakterialis adalah bakteri positi#-gram, Strepto)o)us pneumoniae yang
menyebabkan pneumonia streptokokus. (akteri Staphylo)o))us aureus dan
streptokokus beta-hemolitikus grup juga sering menyebabkan pneumonia,demikian juga seudomonas aeruginosa. neumonia lainnya disebabkan
oleh *irus, misalnya influenza. neumonia mikoplasma, suatu pneumonia
yang relati# sering dijumpai, disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang
berdasarkan beberapa aspeknya, berada di antara bakteri dan *irus. ndi*idu
yang mengidap a)uired immunode#i)ien)y syndrome, &S! sering
mengalami pneumonia yang pada orang normal sangat jarang terjadi yaitu
pneumo)ystis )arinii. ndi*idu yang terpajang ke aerosol dari air yang lama
tergenang, misalnya dari unit pendingin ruangan 5! atau alat pelembab
yang kotor, dapat mengidap pneumonia "egionella. ndi*idu yang
mengalami aspirasi isi lambung karena muntah atau air akibat tenggelam
dapat mengidap pneumonia asporasi. (agi indi*idu tersebut, bahan yang
teraspirasi itu sendiri yang biasanya menyebabkan pneumonia, bukan mikro-
organisme, dengan men)etuskan suatu reaksi peradangan.
Et#$l$g#%
(akteri 2 strepto)o)us pneumoniae, staphylo)o)us aureus
irus 2 n#luen7a, parain#luen7a, adeno*irus
+amur 2 5andidiasis,
histoplasmosis,aspergi#osis,)o))idioidomy)osis,)rypto)o)osis, pneumo)ytis
)arini
spirasi 2 8akanan, )airan, lambung
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parasit&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alkoholisme&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parasit&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alkoholisme&action=edit
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
5/55
nhalasi 2 a)un atau bahan kimia, rokok, debu dan gas
neumonia *irus bisa disebabkan oleh2
• irus sinsisial perna#asan
• %anta*irus
• irus in#luen7a• irus parain#luen7a
• deno*irus
• hino*irus
• irus herpes simpleks
• Sitomegalo*irus.
• irus n#luensa
• irus Synsiti)al respiratorik
•
deno*irus• ubeola
• arisella
• 8i)oplasma pada anak yang relati# besar!
• neumo)o))us
• Strepto)o))us
• Staphilo)o))us
ada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah2
- *irus sinsisial perna#asan
- adeno*irus
- *irus parain#luen7a dan
- *irus in#luen7a.
9aktor-#aktor risiko terkena pneumonia, antara lain 2 Infeksi Saluran Nafas
tas !IS"#,usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, $mur
diba%ah & bulan, 'enis kelamin laki-laki , (izi kurang, )erat badan lahir
rendah, Tidak mendapat SI memadai, "olusi udara, *epadatan tempat
tinggal, Imunisasi yang tidak memadai, efisiensi vitamin dan penyakit kronik menahun.
akt$r&'akt$r (ang men#ngkatkan res#k$ kemat#an ak#bat Pnem$n#a
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
6/55
• :mur diba'ah bulan
• Tingkat sosial ekonomi rendah
• i7i kurang
• (erat badan lahir rendah
• Tingkat pendidikan ibu rendah• Tingkat pelayanan jangkauan! pelayanan kesehatan rendah
• $epadatan tempat tinggal
• munisasi yang tidak memadai
• 8enderita penyakit kronis
Klas#'#kas#
8enurut buku neumonia $omuniti, edoman &iagnosis dan
enatalaksanaan di
ndonesia yang dikeluarkan erhimpunan &okter aru ndonesia, 003
menyebutkan
Tiga klasi#ikasi pneumonia.
1. Berdasarkan kl#n#s dan e)#dem#$l$g#s%
• neumonia komuniti )ommunity-a)uired pneumonia!.
• neumonia nosokomial,hospital-a)uired pneumonia/noso)omial
pneumonia!.
• neumonia aspirasi.
• neumonia pada penderita immuno)ompromised.
. Berdasarkan bakter# )en(ebab2
a. neumonia bakteri/tipikal.
&apat terjadi pada semua usia. neumonia bakterial sering diistilahkandengan pneumonia akibat kuman. neumonia jenis itu bisa menyerang siapa
saja, dari bayi hingga mereka yang telah lanjut usia. ara peminum alkohol,
pasien yang terkebelakang mental, pasien pas)aoperasi, orang yang
menderita penyakit pernapasan lain atau in#eksi *irus adalah yang
mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah dan menjadi sangat rentan
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
7/55
terhadap penyakit itu.ada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena
penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan )epat
berkembang biak dan merusak paru-paru. +ika terjadi in#eksi, sebagian
jaringan dari lobus paru-paru, atau pun seluruh lobus, bahkan sebagian besar
dari lima lobus paru-paru tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri!menjadi terisi )airan. &ari jaringan paru-paru, in#eksi dengan )epat
menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. (akteri neumokokus
adalah kuman yang paling umum sebagai penyebab pneumonia bakteri
tersebut.
ejalanya
(iasanya pneumonia bakteri itu didahului dengan in#eksi saluran napas yangringan satu minggu sebelumnya. 8isalnya, karena in#eksi *irus #lu!. n#eksi
*irus pada saluran pernapasan dapat mengakibatkan pneumonia disebabkan
mukus )airan/lendir! yang mengandung pneumokokus dapat terisap masuk
ke dalam paru-paru.
(eberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang seseorang yang peka,
misalnya klebsiella pada penderita alkoholik, staphyllo)o))us pada penderita
pas)a in#eksi in#luen7a. neumonia tipikal. &isebabkan my)oplasma,
legionella, dan )halamydia.
b. neumonia kibat *irus.
enyebab utama pneumonia *irus adalah *irus in#luen7a bedakan dengan
bakteri hemo#ilus in#luen7a yang bukan penyebab penyakit in#luen7a, tetapi
biasa menyebabkan pneumonia juga!.
ejalanya
ejala a'al dari pneumonia akibat *irus sama seperti gejala in#luen7a, yaitu
demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan. &alam 1
hingga 36 jam penderita menjadi sesak, batuk lebih parah, dan berlendir
sedikit. Terdapat panas tinggi disertai membirunya bibir.Tipe pneumonia itu
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
8/55
bisa ditumpangi dengan in#eksi pneumonia karena bakteri. %al itu yang
disebut dengan superin#eksi bakterial. Salah satu tanda terjadi superin#eksi
bakterial adalah keluarnya lendir yang kental dan ber%arna hijau atau
merah tua.
*.neumonia jamur
sering merupakan in#eksi sekunder. redileksi terutama pada penderita
dengan daya tahan lemah immuno)ompromised!.
3. Berdasarkan )red#leks# #n'eks#%
a. neumonia lobaris, pneumonia yang terjadi pada satu lobusper)abangan besar dari pohon bronkus! baik kanan maupun kiri.
b. neumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai ber)ak-
ber)ak in#eksi pada berbagai tempat di paru.
(isa kanan maupun kiri yang disebabkan *irus atau bakteri dan sering terjadi
pada bayi atau orang tua. ada penderita pneumonia, kantong udara paru-
paru penuh dengan nanah dan )airan yang lain. &engan demikian, #ungsi
paru-paru, yaitu menyerap udara bersih oksigen! dan mengeluarkan udara
kotor menjadi terganggu. kibatnya, tubuh menderita kekurangan oksigen
dengan segala konsekuensinya, misalnya menjadi lebih mudah terin#eksi
oleh bakteri lain super in#eksi! dan sebagainya. +ika demikian keadaannya,
tentu tambah sukar penyembuhannya. enyebab penyakit pada kondisi
demikian sudah beraneka ma)am dan bisa terjadi in#eksi yang seluruh tubuh.
+. PA!OISIOLO"I
neumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau
kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-paru. enyebaran bisa juga
melalui darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. +ika melalui saluran
napas, agen bibit penyakit! yang masuk akan dila'an oleh pelbagai sistem
pertahanan tubuh manusia. 8isalnya, dengan batuk-batuk, atau perla'anan
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
9/55
oleh sel-sel pada lapisan lendir tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut
halus silia! untuk mengeluarkan mukus lendir! tersebut keluar. Tentu itu
semua tergantung besar ke)ilnya ukuran sang penyebab tersebut.
D. MANIES!ASI KLINIS
ejala penyakit pneumonia biasanya didahului in#eksi saluran na#as atas
akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh
meningkat dapat men)apai 40 derajat )elsius, sesak na#as, nyeri dada, dan
batuk dengan dahak kental, terkadang dapat ber'arna kuning hingga hijau.
ada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurangna#su makan,dan sakit kepala.
!anda dan "e,ala beru)a%
• (atuk nonprodukti#
• ngus nasal dis)harge!
• Suara napas lemah
• etraksi inter)osta
• enggunaan otot bantu na#as
• &emam
• on)hii
• 5yanosis
• "eukositosis
• Thora; photo menunjukkan in#iltrasi melebar
• (atuk
• Sakit kepala• $ekakuan dan nyeri otot
• Sesak na#as
• 8enggigil
• (erkeringat
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
10/55
• "elah
ejala lainnya yang mungkin ditemukan2
- kulit yang lembab
- mual dan muntah
-kekakuan sendi
Se*ara umum da)at d#bag# men,ad# %
8ani#estasi nonspesi#ik in#eksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala,
iritabel, gelisah, malise, na#su makan kurang, keluhan gastrointestinal.ejala
umum saluran pernapasan ba'ah berupa batuk, takipnu, ekspektorasi
sputum, napas )uping hidung, sesak napas, air hunger, merintih, dansianosis. nak yang lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka
berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
Tanda pneumonia berupa retraksi penarikan dinding dada bagian ba'ah ke
dalam saat bernapas bersama dengan peningkatan #rekuensi napas!, perkusi
pekak, #remitus melemah,suara napas melemah, dan ronki.Tanda e#usi
pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di daerah e#usi, perkusi pekak, #remitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler
tepat di atas batas )airan, #ri)tion rub, nyeri dada karena iritasi pleura nyeri
berkurang bila e#usi bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul!, kaku
kuduk/meningismus iritasi meningen tanpa in#lamasi! bila terdapat iritasi
pleura lobus atas, nyeri abdomen kadang terjadi bila iritasi mengenai
dia#ragma pada pneumonia lobus kanan ba'ah!. ada neonatus dan bayi
ke)il tanda pneumonia tidak selalu jelas.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
11/55
E. KOMPLIKASI
• bses paru
•
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
12/55
3. +&"
leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
in#eksi *irus, kondisi tekanan imun.
4. "
meningkat spirasi / biopsi jaringan paru
lat diagnosa termasuk sinar-; dan pemeriksaan sputum. era'atan
tergantung dari penyebab pneumonia= pneumonia disebabkan bakteri dira'at
dengan antibiotik .
emeriksaan penunjang2
1. ontgen dada
. embiakan dahak
3. %itung jenis darah
4. as darah arteri.
". PENA!ALAKSANAAN MEDIS
Peng$batan
$epada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan
antibiotik per-oralle'atmulut!dan tetap tinggal di rumah.enderita yang
lebih tua dan penderita dengan sesak na#as atau dengan penyakit jantung
atau paru-paru lainnya, harus dira'at dan antibiotik diberikan melalui in#us.
8ungkin perlu diberikan oksigen tambahan, )airan intra*ena dan alat bantu
na#as mekanik $ebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap
pengobatan dan keadaannya membaik dalam 'aktu
minggu.
enatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang
ditentukan oleh
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sputum&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sputum&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
13/55
pemeriksaan sputum men)akup2@ksigen1-"/menit.9&
dekstrose 10 A 2 ?a5l 0,BA C 3 2 1, D $5l 10 m
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
14/55
redileksi penyakit saluran perna#asan lain seperti S, in#luen7a sering
terjadi dalam rentang 'aktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit
neumonia.
enyakit paru, jantung serta kelainan organ *ital ba'aan dapat memperberat
klinis penderita
Pengka,#an
S#stem Integumen
• Subyekti# 2 -
• @byekti# 2 kulit pu)at, )yanosis, turgor menurun akibat dehidrasi
sekunder!, banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan.
S#stem Pulm$nal
• Subyekti# 2 sesak na#as, dada tertekan, )engeng
• @byekti# 2 erna#asan )uping hidung, hiper*entilasi, batuk
produkti#/nonprodukti#!, sputum banyak, penggunaan otot bantu
perna#asan, perna#asan dia#ragma dan perut meningkat, "aju perna#asan
meningkat, terdengar stridor, ron)hii pada lapang paru,
S#stem +ard#$0askuler
• Subyekti# 2 sakit kepala
• @byekti# 2 &enyut nadi meningkat, pembuluh darah *asokontriksi,
kualitas darah menurun
S#stem Neur$sens$r#
• Subyekti# 2 gelisah, penurunan kesadaran, kejang
• @byekti# 2 5S menurun, re#leks menurun/normal, letargi
S#stem Mus*ul$skeletal
• Subyekti# 2 lemah, )epat lelah
• @byekti# 2 tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru dan
penggunaan otot aksesoris perna#asan
S#stem gen#t$ur#nar#a
• Subyekti# 2
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
15/55
• @byekti# 2 produksi urine menurun/normal,
S#stem d#gest#'
• Subyekti# 2 mual, kadang muntah
• @byekti# 2 konsistensi #eses normal/diare
Stud# Lab$rat$r#k
• %b 2 menurun/normal
• nalisa as &arah 2 a)idosis respiratorik, penurunan kadar oksigen
darah, kadar karbon darah meningkat/normal
•
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
16/55
8enunjukkan perbaikan *entilasi dan oksigenasi jaringan dengan &
dalam rentang normal dan tak ada gejala distres pernapasan.
(erpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.
Inter0ens#%
1! $aji #rekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas.
2 8ani#estasi distres pernapasan tergantung pada/indikasi derajat
keterlibatan paru dan status kesehatan umum.
! Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam,
dan batuk e#ekti#.
2 Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
pengeluaran sekret untuk memperbaiki *entilasi.
3! ertahankan istirahat tidur. &orong menggunakan teknik relaksasi danakti*itas senggang.
2 8en)egah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen
untuk memudahkan perbaikan in#eksi.
4! @bser*asi penyimpangan kondisi, )atat hipotensi banyaknya jumlah
sputum merah muda/berdarah, pu)at, sianosis, perubahan tingkat kesadaran,
dispnea berat, gelisah.
2 Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian pada pneumonia
dan membutuhkan inter*ensi medik segera.• n#eksi, esiko Tinggi Terhadap penyebaran! berhungan dengan
$etidakadekuatan pertahanan utama.
$%2
G 8en)apai 'aktu perbaikan in#eksi berulang tanpa komplikasi.
G 8engidenti#ikasi inter*ensi untuk men)egah/menurunkan resiko in#eksi.
nter*ensi2
1! antau tanda *ital dengan ketat, khusunya selama a'al terapi. 2 Selama periode 'aktu ini, potensial komplikasi #atal Hhipotensi/syok!
dapat terjadi.
! njurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret mis., meningkatkan
pengeluaran daripada menelannya! dan melaporkan perubahan 'arna,
jumlah dan bau sekret.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
17/55
2 8eskipun pasien dapat menemukan pengeluaran dan upaya membatasi
atau menghindarinya, penting bah'a sputum harus dikeluarkan dengan )ara
aman.
3! Tunjukkan/dorong tehnik men)u)i tangan yang baik.
2
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
18/55
membantu silia untuk mempertahankan jalan napas paten. enekanan
menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi duduk memungkinkan upaya
napas lebih dalam dan lebih kuat.
E! enghisapan sesuai indikasi.
6! 2 8erangsang batuk atau pembersihan jalan napas se)ara mekanik pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak e#ekti# atau
penurunan tingkat kesadaran.
Asuhan Ke)era/atan )ada Kl#en Asma
A. Pengert#an
Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang
dikarakteristikan oleh periode bronkospasme kontraksi spasme yang lama
pada jalan na#as!. olaski 2 1BB6!.
Asma adalah gangguan pada jalan na#as bronkial yang dikateristikan dengan
bronkospasme yang re*ersibel. +oy)e 8. (la)k 2 1BB6!.
Asma adalah penyakit jalan na#as obstrukti# intermiten, re*ersibel dimana
trakea dan bronkhi berespon se)ara hiperakti# terhadap stimulasi tertentu.Smel7er Su7anne 2 001!.
&ari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bah'a asma adalah suatu
penyakit gangguan jalan na#as obstrukti# intermiten yang bersi#at re*ersibel,
ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea
dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan
jalan na#as.
B. Et#$l$g#
sma adalah suatu obstrukti# jalan na#as yang re*ersibel yang disebabkan
oleh 2
1! $ontraksi otot di sekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan
na#as.
http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
19/55
! embengkakan membran bronkus.
3! Terisinya bronkus oleh mukus yang kental.
+. Pat$'#s#$l$g#
roses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh #aktor yaitu alergi dan
psikologis, kedua #aktor tersebut dapat meningkatkan terjadinya kontraksi
otot-otot polos, meningkatnya sekret abnormal mukus pada bronkiolus dan
adanya kontraksi pada trakea serta meningkatnya produksi mukus jalan
na#as, sehingga terjadi penyempitan pada jalan na#as dan penumpukan udara
di terminal oleh berbagai ma)am sebab maka akan menimbulkan gangguan
seperti gangguan *entilasi hipo*entilasi!, distribusi *entilasi yang tidak
merata dengan sirkulasi darah paru, gangguan di#usi gas di tingkat al*eoli.
Tiga kategori asma alergi asma ekstrinsik! ditemukan pada klien de'asa
yaitu yang disebabkan alergi tertentu, selain itu terdapat pula adanya ri'ayat
penyakit atopik seperti eksim, dermatitis, demam tinggi dan klien dengan
ri'ayat asma. Sebaliknya pada klien dengan asma intrinsik idiopatik! sering
ditemukan adanya #aktor-#aktor pen)etus yang tidak jelas, #aktor yang
spesi#ik seperti #lu, latihan #isik, dan emosi stress! dapat mema)u serangan
asma.
D. Man#'estas# Kl#n#k
8ani#estasi klinik pada pasien asma adalah batuk, dyspnoe, dan 'hee7ing.
ada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada penderita yang
sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, sedangkan 'aktu
serangan tampak penderita berna#as )epat, dalam, gelisah, duduk dengan
tangan menyanggah ke depan serta tampak otot-otot bantu perna#asan
bekerja dengan keras.
Ada bebera)a t#ngkatan )ender#ta asma yaitu 2
23 !#ngkat I %
a! Se)ara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan #isik dan #ungsi paru.
b! Timbul bila ada #aktor pen)etus baik didapat alamiah maupun dengan test
pro*okasi bronkial di laboratorium.
43 !#ngkat II %
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
20/55
a! Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan #isik tapi #ungsi paru
menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi jalan na#as.
b! (anyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.
53 !#ngkat III %a! Tanpa keluhan.
b! emeriksaan #isik dan #ungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan
na#as.
)! enderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang
kembali.
63 !#ngkat I1 %
a! $lien mengeluh batuk, sesak na#as dan na#as berbunyi 'hee7ing.
b! emeriksaan #isik dan #ungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalanna#as.
73 !#ngkat 1 %
a! Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa serangan asma
akut yang berat bersi#at re#rator sementara terhadap pengobatan yang la7im
dipakai.
b! sma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan na#as yang
re*ersibel.
ada asma yang berat dapat timbul gejala seperti 2
$ontraksi otot-otot perna#asan, sianosis, gangguan kesadaran, penderita
tampak letih, takikardi.
E. Klas#'#kas# Asma
sma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang disebabkan
oleh alergi seperti debu, binatang, makanan, asap rokok! dan obat-obatan.
$lien dengan asma alergi biasanya mempunyai ri'ayat keluarga denganalergi dan ri'ayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi tidak berhubungan
se)ara spesi#ik dengan alergen.9aktor-#aktor seperti udara dingin, in#eksi
saluran perna#asan, latihan #isik, emosi dan lingkungan dengan polusi dapat
menyebabkan atau sebagai pen)etus terjadinya serangan asma. +ika serangan
non alergi asma menjadi lebih berat dan sering dapat menjadi bronkhitis
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
21/55
kronik dan em#isema, selain alergi juga dapat terjadi asma )ampuran yaitu
alergi dan non alergi.
. Penatalaksanaan
rinsip umum dalam pengobatan pada asma bronhiale 2
a. 8enghilangkan obstruksi jalan na#as
b. 8engenal dan menghindari #aktor yang dapat menimbulkan serangan
asma.
). 8emberi penerangan kepada penderita atau keluarga dalam )ara
pengobatan maupun penjelasan penyakit.
Penatalaksanaan asma da)at d#bag# atas %
a. engobatan dengan obat-obatan Seperti 2
1! (eta agonist beta adrenergik agent!
! 8ethyl;anlines enphy bronkodilator!
3! nti kolinergik bronkodilator!
4! $ortikosteroid
E! 8ast )ell inhibitor le'at inhalasi!
b. Tindakan yang spesi#ik tergantung dari penyakitnya, misalnya 21! @ksigen 4-6 liter/menit.
! gonis ( salbutamol E mg atau *eneteror ,E mg atau terbutalin 10 mg!
inhalasi nabule7er dan pemberiannya dapat di ulang setiap 30 menit-1 jam.
emberian agonis ( mg atau terbutalin 0,E mg dalam larutan de;trose EA
diberikan perlahan.
3! mino#ilin bolus E-6 mg/kg ((, jika sudah menggunakan obat ini
dalam 1 jam.
4! $ortikosteroid hidrokortison 100-00 mg itu jika tidak ada respon segeraatau klien sedang menggunakan steroid oral atau dalam serangan sangat
berat.
).emeriksaan enunjang 2
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
22/55
(eberapa pemeriksaan penunjang seperti 2
a. Spirometri 2
:ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan na#as.
b. Tes pro*okasi 2
1! :ntuk menunjang adanya hiperakti#itas bronkus.! Tes pro*okasi dilakukan bila tidak dilakukan le'at tes spirometri.
3! Tes pro*okasi bronkial seperti 2Tes pro*okasi histamin, metakolin,
alergen, kegiatan jasmani, hiper*entilasi dengan udara dingin dan inhalasi
dengan aua destilata.
4! Tes kulit 2 :ntuk menunjukkan adanya anti bodi g < yang spesi#ik dalam
tubuh.
). emeriksaan kadar g < total dengan g < spesi#ik dalam serum.
d. emeriksaan radiologi umumnya rontgen #oto dada normal.e. nalisa gas darah dilakukan pada asma berat.
#. emeriksaan eosino#il total dalam darah.
g. emeriksaan sputum.
". K$m)l#kas#
$omplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan asma adalah
pneumotoraks, atelektasis, gagal na#as, bronkhitis dan #raktur iga.
%. Asuhan Ke)era/atan.
2. Pengka,#an
a. dentitas klien
1! i'ayat kesehatan masa lalu 2 ri'ayat keturunan, alergi debu, udaradingin
! ri'ayat kesehatan sekarang 2 keluhan sesak napas, keringat dingin.
3! Status mental 2 lemas, takut, gelisah
4! ernapasan 2 perubahan #rekuensi, kedalaman perna#asan.
E! astro intestinal 2 adanya mual, muntah.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
23/55
6! ola akti*itas 2 kelemahan tubuh, )epat lelah
b. emeriksaan #isik
&ada
1! 5ontour, 5on#ek, tidak ada de#resi sternum
! &iameter antero posterior lebih besar dari diameter trans*ersal3! $eabnormalan struktur Thora;
4! 5ontour dada simetris
E! $ulit Thora; = %angat, kering, pu)at atau tidak, distribusi 'arna merata
6! dan ritme selama satu menit.
Pal)as# %
1! Temperatur kulit! remitus 2 #ibrasi dada
3! engembangan dada
4! $repitasi
E! 8assa
6!
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
24/55
pro*okasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiper*entilasi
dengan udara dingin dan inhalasi dengan aua destilata.
3! Tes kulit 2 :ntuk menunjukkan adanya anti bodi g < yang spesi#ik dalam
tubuh.
4! emeriksaan kadar g < total dengan g < spesi#ik dalam serum.E! emeriksaan radiologi umumnya rontgen #oto dada normal.
6! nalisa gas darah dilakukan pada asma berat.
F! emeriksaan eosino#il total dalam darah.
J! emeriksaan sputum.
4. D#agn$sa Ke)era/atan
D#agn$sa 2 %
Tidak e#ekti#nya bersihan jalan na#as berhubungan dengan akumulasi
mukus.
Tujuan 2
+alan na#as kembali e#ekti#.
$riteria hasil 2
Sesak berkurang, batuk berkurang, klien dapat mengeluarkan sputum,
'hee7ing berkurang/hilang, *ital dalam batas normal keadaan umum baik.nter*ensi 2
a. uskultasi bunyi na#as, )atat adanya bunyi na#as, misalnya 2 'hee7ing,
ronkhi.
asional 2 (eberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan
na#as. (unyi na#as redup dengan ekspirasi mengi empysema!, tak ada
#ungsi na#as asma berat!.
b. $aji / pantau #rekuensi perna#asan )atat rasio inspirasi dan ekspirasi.asional 2 Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan
pada penerimaan selama strest/adanya proses in#eksi akut. erna#asan dapat
melambat dan #rekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.
). $aji pasien untuk posisi yang aman, misalnya 2 peninggian kepala tidak
duduk pada sandaran.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
25/55
asional 2 eninggian kepala tidak mempermudah #ungsi perna#asan dengan
menggunakan gra*itasi.
d. @bser*asi karakteristik batuk, menetap, batuk pendek, basah. (antu
tindakan untuk kee#ektipan memperbaiki upaya batuk.
asional 2 batuk dapat menetap tetapi tidak e#ekti#, khususnya pada klienlansia, sakit akut/kelemahan.
e. (erikan air hangat.
asional 2 penggunaan )airan hangat dapat menurunkan spasme bronkus.
#. $olaborasi obat sesuai indikasi.
(ronkodilator spiri*a 1K1 inhalasi!.
asional 2 8embebaskan spasme jalan na#as, mengi dan produksi mukosa.
D#agn$sa 4 %
Tidak e#ekti#nya pola na#as berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.Tujuan 2
ola na#as kembali e#ekti#.
$riteria hasil 2
ola na#as e#ekti#, bunyi na#as normal atau bersih, TT dalam batas normal,
batuk berkurang, ekspansi paru mengembang.
nter*ensi 2
1. $aji #rekuensi kedalaman perna#asan dan ekspansi dada. 5atat upaya
perna#asan termasuk penggunaan otot bantu perna#asan / pelebaran nasal.
asional 2 ke)epatan biasanya men)apai kedalaman perna#asan ber*ariasi
tergantung derajat gagal na#as.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
26/55
asional 2 dapat meningkatkan/banyaknya sputum dimana gangguan
*entilasi dan ditambah ketidak nyaman upaya berna#as.
6. $olaborasi
- (erikan oksigen tambahan
- (erikan humidi#ikasi tambahan misalnya 2 nebuli7er asional 2 memaksimalkan berna#as dan menurunkan kerja na#as,
memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu
pengen)eran sekret.
D#agn$sa 5 %
angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.
Tujuan 2
$ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.$riteria hasil 2
$eadaan umum baik, mukosa bibir lembab, na#su makan baik, tekstur kulit
baik, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan, bising usus 6-1
kali/menit, berat badan dalam batas normal.
nter*ensi 2
1. $aji status nutrisi klien tekstur kulit, rambut, konjungti*a!.
asional 2 menentukan dan membantu dalam inter*ensi selanjutnya.
. +elaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
asional 2 peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi
klien dalam asuhan kepera'atan.
3. Timbang berat badan dan tinggi badan.
asional 2 enurunan berat badan yang signi#ikan merupakan indikator
kurangnya nutrisi.
4. njurkan klien minum air hangat saat makan.
asional 2 air hangat dapat mengurangi mual.
E. njurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering
asional 2 memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
6. $olaborasi
- $onsul dengan tim gi7i/tim mendukung nutrisi.
asional 2 menentukan kalori indi*idu dan kebutuhan nutrisi dalam
pembatasan.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
27/55
- (erikan obat sesuai indikasi.
- itamin ( surb K1.
asional 2 de#isiensi *itamin dapat terjadi bila protein dibatasi.
- ntiemetik rantis K1
asional 2 untuk menghilangkan mual / muntah.
D#agn$sa 6 %
ntoleransi akti*itas berhubungan dengan kelemahan #isik.
Tujuan 2
$lien dapat melakukan akti*itas sehari-hari se)ara mandiri.
$riteria hasil 2
$: klien baik, badan tidak lemas, klien dapat berakti*itas se)ara mandiri,kekuatan otot terasa pada skala sedang
nter*ensi 2
1.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
28/55
asional 2 menurunkan stress dan rangsangan berlebihan meningkatkan
istirahat.
D#agn$sa 7 %
$urangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya berhubungan dengankurangnya in#ormasi
Tujuan 2
engetahuan klien tentang proses penyakit menjadi bertambah.
$riteria hasil 2
8en)ari tentang proses penyakit 2
- $lien mengerti tentang de#inisi asma
- $lien mengerti tentang penyebab dan pen)egahan dari asma
- $lien mengerti komplikasi dari asmanter*ensi 2
1. &iskusikan aspek ketidak nyamanan dari penyakit, lamanya
penyembuhan, dan harapan kesembuhan.
asional 2 in#ormasi dapat manaikkan koping dan membantu menurunkan
ansietas dan masalah berlebihan.
. (erikan in#ormasi dalam bentuk tertulis dan *erbal.
asional 2 kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk
mangasimilasi in#ormasi atau mengikuti program medik.
3. Tekankan pentingnya melanjutkan batuk e#ekti# atau latihan perna#asan.
asional 2 selama a'al 6-J minggu setelah pulang, pasien beresiko besar
untuk kambuh dari penyakitnya.
4. denti#ikasi tanda atau gejala yang memerlukan pelaporan pemberi
pera'atan kesehatan.
asional 2 upaya e*aluasi dan inter*ensi tepat 'aktu dapat men)egah
meminimalkan komplikasi.
E. (uat langkah untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesejahteraan,
misalnya 2 istirahat dan akti*itas seimbang, diet baik.
asional 2 menaikan pertahanan alamiah atau imunitas, membatasi terpajan
pada patogen.
5. E0aluas#
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
29/55
a. +alan na#as kembali e#ekti#.
b. ola na#as kembali e#ekti#.
). $ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
d. $lien dapat melakukan akti*itas sehari-hari se)ara mandiri.
e. engetahuan klien tentang proses penyakit menjadi bertambah.
BAB II
!B PARU
2. Pengert#an
Tuberkulosis adalah penyakit in#eksi menular yang disebabkan oleh +ycobacterium tubeculosis.
4. Et#$l$g#
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian
besar kuman terdiri atas asam lemak lipid!. "ipid inilah yang membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia
dan #isik.$uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es!. %al ini terjadi karena
kuman berada dalam si#at dormant. &ari si#at dormant ini kuman dapat
bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis akti# kembali. Si#at lain
kuman adalah aerob. Si#at ini menunjukkan bah'a kuman lebih menyenangi
jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. &alam hal ini tekanan bagian
apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian
apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit in#eksi penting saluran pernapasan.
(asil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran
napas droplet in#e)tion! sampai al*eoli, maka terjadilah in#eksi primer
ghon! selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan
terbentuklah primer kompleks ranke!. keduanya dinamakan tuberkulosis
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
30/55
primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami
penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh
mempunyai kekebalan spesi#ik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis
yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut
tuberkulosis post primer rein#e)tion! adalah peradangan jaringan paru olehkarena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk
kekebalan spesi#ik terhadap basil tersebut.
5. Pr$ses Penularan
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet
nu)lei yang dikeluarkan ke udara oleh indi*idu terin#eksi dalam #ase akti#.
Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nu)lei.enularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nu)lei dapat
tinggal di udara dalam 'aktu lebih lama. &i ba'ah sinar matahari langsung
basil tuberkel mati dengan )epat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat
bertahan sampai beberapa jam. &ua #aktor penentu keberhasilan pemaparan
Tuberkulosis pada indi*idu baru yakni konsentrasi droplet nu)lei dalam
udara dan panjang 'aktu indi*idu bernapas dalam udara yang
terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.
&i samping penularan melalui saluran pernapasan paling sering!, 8.
tuber)ulosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pen)ernaan
dan luka terbuka pada kulit lebih jarang!.
6. Ins#den
enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman
mikrobakterium tuberkulosa telah mengin#eksi sepertiga penduduk dunia.
rogram penaggulangan se)ara terpadu baru dilakkan pada tahun 1BBE
melalui strategi &@TS dire)tly obser*ed treatment short)ourse
)hemoterapy!, meskipun sejak tahun 1BB3 telah di)anangkan kedaruratan
global penyakit tuberkulosis. $egelisahan global ini didasarkan pada #akta
bah'a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak
terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil
disembuhkan, terutama penderita menular (T positi#!.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
31/55
ada tahun 1BBE, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar sembilan juta
penderita dengan kematian tiga juta orang I%@, 1BBF!. &i negara-negara
berkembang kematian karena penyakit ini merupakan E A dari seluruh
kematian, yang sebenarnya dapat di)egah. &iperkirakan BE A penyakit
tuberkulosis berada di negara berkembang, FE A adalah kelompok usia produkti# 1E-E0 tahun!. Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian
lebih banyak terhadap 'anita dibandingkan dengan kasus kematian karena
kehamilan, persalinan dan ni#as.
&i indonesia pada tahun yang sama, hasil sur*ey kesehatan rumah tangga
S$T! menunjukkan bah'a penyakit tuberkulosis merupakan penyebab
kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit in#eksi saluran
pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit in#eksi. I%@ memperkirakan setiap tahun menjadi EJ3.000 kasus
baru tuberkulosis dengan kematian sekitar 140.000. se)ara kasar
diperkirakan setiap 100.000 penduduk ndonesia terdapat 130 penderita baru
tuberkulosis dengan (T positi#.
7. Anat$m# dan #s#$l$g#
Saluran penghantar udara hingga men)apai paru-paru adalah hidung, #arin;,
larin; tra)hea, bronkus, dan bronkiolus. %idung = ?ares anterior adalah
saluran-saluran di dalam. rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke
dalam bagian yang dikenal sebagai *estibulum. rongga! hidung. ongga
hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh
darah, dan bersambung dengan lapisan #arin; dan dengan selaput lendir
sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam. rongga hidung. 9arin;
tekak! = adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang ra'an krikoid.
8aka Lletaknya di belakang larin; larin;-#aringeal!.
"aring; tenggorok! terletak di depan bagian terendah #arin; yang
mernisahkan dari )olumna *ertebrata, berjalan dari #arin;. sampai ketinggian
*ertebrata ser*ikals dan masuk ke dalarn tra)hea di ba'ahnya. "aryn; terdiri
atas kepingan tulang ra'an yang diikat bersama oleh ligarnen dan membran.
Tra)hea atau batang tenggorok kira-kira B )m panjangnya tra)hea berjalan
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
32/55
dari laryn; sarnpai kira-kira ketinggian *ertebrata torakalis kelima dan di
tempat ini ber)abang m)njadi dua bron)kus bron)hi!. Tra)hea tersusun atas
16 - 0 lingkaran tak- lengkap yang berupan )in)in tulang ra'an yang diikat
bersama oleh jaringan #ibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah
belakang tra)hea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.(ron)hus yang terbentuk dari belahan dua tra)hea pada ketinggian kira-kira
*ertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan tra)hea dan
dilapisi oleh.jenis sel yang sama. (ronkus-bronkus itu berjalan ke ba'ah
dan kesamping ke arah tampuk paru. (ron)kus kanan lebih pendek dan lebih
lebar daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan
mengeluarkan sebuah )abang utama le'at di ba'ah arteri, disebut bron)kus
lobus ba'ah. (ronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan,
dan berjalan di ba'ah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa)abang yang berjalan kelobus atas dan ba'ah.
berikut:
1! Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan @ksigen dari udara
atmos#er kedarah *ena dan mengeluarkan gas )arbondioksida dari al*eoli
keudara atmos#er. ! menyaring bahan bera)un dari sirkulasi 3! reser*oir
darah 4! #ungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas.
8. Pat$'#s#$l$g#
ort deM entri kuman mi)robaterium tuber)ulosis adalah saluran perna#asan,
saluran pen)ernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan in#eksi
tuber)ulosis terjadi melalui udara air borne!, yaitu melalui inhalasi droppet
yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang
terin#eksi.
(asil tuberkel yang men)apai permukaan al*eolus biasanya diinhalasi terdiri
dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar )enderung tertahan di
saluran hidung dan )abang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit.
Setelah berada dalam ruang al*eolus biasanya di bagian ba'ah lobus atau
paru-paru, atau di bagian atas lobus ba'ah. (asil tuberkel ini
membangkitkan reaksi peradangan. "eukosit polimor#onuklear tampak pada
tempat tersebut dan mem#agosit ba)teria namun tidak membunuh organisme
tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makro#ag.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
33/55
l*eoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala
pneumonia akut. neumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya
sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus,
dan bakteri terus di#agosit atau berkembang biak di dalam sel. (asil juga
menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional.8akro#ag yang mengadakan in#iltrasi m)ajadi lebih panjang dan sebagian
bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh
#osit. eaksi ini biasanya membutuhkan 'aktu 10 sampai 0 hari.
9. Man#'estas# Kl#n#k
Tuberkulosis sering dijuluki Nthe great imitatorO yaitu suatu penyakit yang
mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikangejala umum seperti lemah dan demam. ada sejumlah penderita gejala yang
timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.
ambaran klinik T( paru dapat dibagi menjadi golongan, gejala
respiratorik dan gejala sistemik2
1. ejala respiratorik, meliputi2
a. )atuk
ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering
dikeluhkan. 8ula-mula bersi#at non produkti# kemudian berdahak bahkan
ber)ampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
b. )atuk darah
&arah yang dikeluarkan dalam dahak ber*ariasi, mungkin tampak berupa
garis atau ber)ak-ber)ak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam
jumlah sangat banyak. (atuk darak terjadi karena pe)ahnya pembuluh darah.
(erat ringannya batuk darah tergantung dari besar ke)ilnya pembuluh darah
yang pe)ah.
c. Sesak napas
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
34/55
ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena
ada hal-hal yang menyertai seperti e#usi pleura, pneumothora;, anemia dan
lain-lain.
d. Nyeri dada
?yeri dada pada T( paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. ejala ini
timbul apabila sistem persara#an di pleura terkena.
&. (ejala sistemik, meliputi
a. &emam
8erupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan
malam hari mirip demam in#luen7a, hilang timbul dan makin lama makin
panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.
b. ejala sistemik lain
ejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan
serta malaise.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan
tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas 'alaupun jarang
dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
"e,ala kl#n#s Haem$)t$e%
$ita harus memastikan bah'a perdarahan dari naso#aring dengan )aramembedakan )iri-)iri sebagai berikut 2
1. (atuk darah
a. &arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
35/55
b. &arah berbuih ber)ampur udara
). &arah segar ber'arna merah muda
d. &arah bersi#at alkalis
e. nemia kadang-kadang terjadi
#. (en7idin test negati#
. 8untah darah
a. &arah dimuntahkan dengan rasa mual
b. &arah ber)ampur sisa makanan
). &arah ber'arna hitam karena ber)ampur asam lambung
d. &arah bersi#at asam
e. nemia seriang terjadi
#. (en7idin test positi#
3.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
36/55
9oto thora; dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology
standar. +enis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top #oto, oblik,
tomogram dan lain-lain.
*arakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain a. (ayangan lesi radiology yang terletak di lapangan atas paru.
b. (ayangan yang bera'an pat)hy! atau berber)ak noduler!
). $elainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru
d. (ayang yang menetap atau relati# menetap setelah beberapa minggu
e. (ayangan bilier
emeriksaan (akteriologik Sputum! = &itemukannya kuman mi)obakterium
T(5 dari dahak penderita memastikan diagnosis tuber)ulosis paru.emeriksaan biasanya lebih sensiti*e daripada sediaan apus mikroskopis!.
engambilan dahak yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil
yang sebaik-baiknya. ada pemeriksaan pertama. sebaiknya 3 kali
pemeriksaan dahak. :ji resistensi harus dilakukan apabila ada dugaan
resistensi terhadap pengobatan.
emeriksaan sputum adalah diagnostik yang terpenting dalam prograrn
pemberantasan T(5 paru di ndonesia.
;. Klas#'#kas#
$lasi#ikasi T( aru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik,
radiologik dan ri'ayat pengobatan sebelumnya. $lasi#ikasi ini penting
karena merupakan salah satu #aktor determinan untuk menetapkan strategi
terapi.
Sesuai dengan program erdunas T( klasi#ikasi T( aru dibagi sebagai
berikut2
a. T( aru (T ositi# dengan kriteria2
1. &engan atau tanpa gejala klinik
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
37/55
. (T positi#2 mikroskopik positi# kali, mikroskopik positi# 1 kali
disokong biakan positi# satu kali atau disokong radiologik positi# 1 kali.
3. ambaran radiologik sesuai dengan T( paru.
b. T( aru (T ?egati# dengan kriteria2
1. ejala klinik dan gambaran radilogik sesuai dengan T( aru akti#
. (T negati#, biakan negati# tetapi radiologik positi#.
). (ekas T( aru dengan kriteria2
a. (akteriologik mikroskopik dan biakan! negati#
b. ejala klinik tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru.
). adiologik menunjukkan gambaran lesi T( inakti#, menunjukkan serial
#oto yang tidak berubah.
d. da ri'ayat pengobatan @T yang adekuat lebih mendukung!.
2
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
38/55
$uinolon, 8akrolide dan moksisilin D sam $la*ulanat, deri*at
i#ampisin/?%.
:ntuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu
berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan
bakteriologik, hapusan dahak dan ri'ayat pengobatan sebelumnya. &isamping itu perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan T( yang
dikenal sebagai irectly bserved Treatment Short /ourse !TS# yang
direkomendasikan oleh I%@ yang terdiri dari lima komponen yaitu2
1. danya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan
dalam penanggulangan T(.
. &iagnosis T( melalui pemeriksaan dahak se)ara mikroskopik
langsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan
radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yangmemiliki sarana tersebut.
3. engobatan T( dengan paduan @T jangka pendek dengan
penga'asan langsung oleh enga'as 8enelan @bat 8@!
khususnya dalam bulan pertama dimana penderita harus minum obat
setiap hari.
4. $esinambungan ketersediaan paduan @T jangka pendek yang )ukup.
E. en)atatan dan pelaporan yang baku.
(. @S
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
39/55
pendek!, sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari.
@bjekti# 2 Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak tahap,
lanjut= in#iltrasi radang sampai setengah paru!, demam sub#ebris 40 -4105!
hilang timbul.
b. ola nutrisi
Subjekti# 2 noreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
@bjekti# 2 Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub
kutan.
). espirasi
Subjekti# 2 (atuk produkti#/non produkti# sesak napas, sakit dada.
@bjekti# 2 8ulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent,
mukoid kuning atau ber)ak darah, pembengkakan kelenjar lim#e, terdengar
bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu penyakit luas atau
#ibrosis parenkim paru dan pleural!, sesak napas, pengembangan pernapasan
tidak simetris e##usi pleura.!, perkusi pekak dan penurunan #remitus )airan
pleural!, de*iasi trakeal penyebaran bronkogenik!.
d. asa nyaman/nyeri
Subjekti# 2 ?yeri dada meningkat karena batuk berulang.
@biekti# 2 (erhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri
bisa timbul bila in#iltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
e. ntegritas ego
Subjekti# 2 9aktor stress lama, masalah keuangan, perasaan tak berdaya/tak
ada harapan.
@bjekti# 2 8enyangkal selama tahap dini!, ansietas, ketakutan, mudah
tersinggung.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
40/55
. i'ayat enyakit Sebelumnya2
a. ernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh.
b. ernah berobat tetapi tidak sembuh.
). ernah berobat tetapi tidak teratur.d. i'ayat kontak dengan penderita Tuberkulosis aru.
e. &aya tahan tubuh yang menurun.
#. i'ayat *aksinasi yang tidak teratur.
3. i'ayat engobatan Sebelumnya2
a. $apan pasien mendapatkan pengobatan sehubungan dengan sakitnya. b. +enis, 'arna, dosis obat yang diminum.
). (erapa lama. pasien menjalani pengobatan sehubungan dengan
penyakitnya.
d. $apan pasien mendapatkan pengobatan terakhir.
4. i'ayat Sosial
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
41/55
?utrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur,
kebersihan diri.
). Tingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang penyakit, pen)egahan, pengobatan dan pera'atannya.
6. emeriksaan &iagnostik2
a. $ultur sputum2 8ikobakterium Tuberkulosis positi# pada tahap akhir
penyakit.
b. Tes Tuberkulin2 8antou; test reaksi positi# area indurasi 10-1E mm
terjadi 4J-F jam!.). oto torak2 n#iltnasi lesi a'al pada area paru atas = ada tahap dini
tampak gambaran ber)ak-ber)ak seperti a'an dengan batas tidak jelas = ada
ka*itas bayangan, berupa )in)in = ada kalsi#ikasi tampak bayangan ber)ak-
ber)ak padat dengan densitas tinggi.
d. (ron)hogra#i2 untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru
karena T( paru.
e. &arah2 peningkatan leukosit dan "aju
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
42/55
Terkontaminasi oleh lingkungan, $urang pengetahuan tentang in#eksi
kuman.
4. erubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan2 $elelahan, (atuk yang sering, adanya produksi sputum, &ispnea,
noreksia, enurunan kemampuan #inansial.E. $urang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pen)egahan
berhubungan dengan2 Tidak ada yang menerangkan, nterpretasi yang salah,
n#ormasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya
pengetahuan/kogniti#
5. Ren*ana Ke)era/atan
dapun ren)ana kepera'atan yang ditetapkan berdasarkan diagnosis
kepera'atan yang telah dirumuskan sebagai berikut2
1. (ersihan jalan napas tidak e#ekti#
Tujuan2 8empertahankan jalan napas pasien. 8engeluarkan sekret tanpa
bantuan. 8enunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas.
(erpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi. 8engidenti#ikasi
potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.
nter*ensi2
a. $aji #ungsi pernapasan2 bunyi napas, ke)epatan, imma, kedalaman dan
penggunaan otot aksesori.
1asional enurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki indikasi
akumulasi se)ret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga otot
aksesori digunakan dan kerja pernapasan meningkat.
b. 5atat kemampuan untuk mengeluarkan se)ret atau batuk e#ekti#, )atat
karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
1asional engeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat
kerusakan paru atau luka bron)hial yang memerlukan e*aluasi/inter*ensi
lanjut.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
43/55
). (erikan pasien posisi semi atau 9o'ler, (antu/ajarkan batuk e#ekti# dan
latihan napas dalam.
1asional 8eningkatkan ekspansi paru, *entilasi maksimal membuka area
atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkand. (ersihkan sekret dari mulut dan trakea, su)tion bila perlu.
1asional 8en)egah obstruksi/aspirasi. Su)tion dilakukan bila pasien tidak
mampu mengeluarkan sekret.
e. ertahankan intake )airan minimal E00 ml/hari ke)uali kontraindikasi.
1asional 8embantu mengen)erkan se)ret sehingga mudah dikeluarkan
#. "embabkan udara/oksigen inspirasi.
1asional 8en)egah pengeringan membran mukosa.
g. (erikan obat2 agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuaiindikasi.
1asional 8enurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen
trakeabronkial, berguna jika terjadi hipoksemia pada ka*itas yang luas.
h. (antu inkubasi darurat bila perlu.
1asional &iperlukan pada kasus jarang bronkogenik. dengan edema laring
atau perdarahan paru akut.
&. (angguan pertukaran gas
Tujuan2 8elaporkan tidak terjadi dispnea. 8enunjukkan perbaikan *entilasi
dan oksigenasi jaringan adekuat dengan & dalam rentang normal. (ebas
dari gejala distress pernapasan.
nter*ensi
a. $aji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal. eningkatan upaya
respirasi, keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan.
asional2 Tuberkulosis paru dapat rnenyebabkan meluasnya jangkauan
dalam paru-pani yang berasal dari bronkopneumonia yang meluas menjadi
in#lamasi, nekrosis, pleural e##usion dan meluasnya #ibrosis dengan gejala-
gejala respirasi distress.
b.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
44/55
asional2 kumulasi se)ret dapat menggangp oksigenasi di organ *ital dan
jaringan.
). &emonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir
disiutkan, terutama pada pasien dengan #ibrosis atau kerusakan parenkim.
asional2 8eningkatnya resistensi aliran udara untuk men)egah kolapsnya jalan napas.
d. njurkan untuk bedrest, batasi dan bantu akti*itas sesuai kebutuhan.
asional2 8engurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.
e. 8onitor &.
asional2 8enurunnya saturasi oksigen a@! atau meningkatnya a50
menunjukkan perlunya penanganan yang lebih. adekuat atau perubahan
terapi.
#. (erikan oksigen sesuai indikasi.asional2 8embantu mengoreksi hipoksemia yang terjadi sekunder
hipo*entilasi dan penurunan permukaan al*eolar paru.
2. 1esiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi
Tujuan 8engidenti#ikasi inter*ensi untuk men)egah/menurunkan resiko
penyebaran in#eksi. 8enunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk
meningkatkan lingkungan yang. aman.
Intervensi
a. e*ie' patologi penyakit #ase akti#/tidak akti#, penyebaran in#eksi
melalui bronkus pada jaringan sekitarnya atau aliran darah atau sistem lim#e
dan resiko in#eksi melalui batuk, bersin, meludah, terta'a., )iuman atau
menyanyi.
asional2 8embantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi yang
diberikan untuk men)egah komplikasi.
b. denti#ikasi orang-orang yang beresiko terkena in#eksi seperti anggota
keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.
asional2 @rang-orang yang beresiko perlu program terapi obat untuk
men)egah penyebaran in#eksi.
). njurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat
penampungan yang tertutup jika batuk.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
45/55
asional2 $ebiasaan ini untuk men)egah terjadinya penularan in#eksi.
d. unakan masker setiap melakukan tindakan.
asional2 8engurangi risilio penyebaran in#eksi.
e. 8onitor temperatur.asional2 9ebris merupakan indikasi terjadinya in#eksi.
#. denti#ikasi indi*idu yang berisiko tinggi untuk terin#eksi ulang
Tuberkulosis paru, seperti2 alkoholisme, malnutrisi, operasi bypass
intestinal, menggunakan obat penekan imun/ kortikosteroid, adanya diabetes
melitus, kanker.
asional2 engetahuan tentang #aktor-#aktor ini membantu pasien untuk
mengubah gaya hidup dan menghindari/mengurangi keadaan yang lebih
buruk.g. Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani.
asional2 eriode menular dapat terjadi hanya -3 hari setelah permulaan
kemoterapi jika sudah terjadi ka*itas, resiko, penyebaran in#eksi dapat
berlanjut sampai 3 bulan.
h. emberian terapi ?%, etambutol, i#ampisin.
asional2 ?% adalah obat pilihan bagi penyakit Tuberkulosis primer
dikombinasikan dengan obat-obat lainnya. engobatan jangka pendek ?%
dan i#ampisin selama B bulan dan
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
46/55
mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, ri'ayat
mual/rnuntah atau diare.
asional2 berguna dalam mende#inisikan derajat masalah dan inter*ensi
yang tepat. b. $aji pola diet pasien yang disukai/tidak disukai.
asional2 8embantu inter*ensi kebutuhan yang spesi#ik, meningkatkan
intake diet pasien.
). 8onitor intake dan output se)ara periodik.
asional2 8engukur kee#ekti#an nutrisi dan )airan.
d. 5atat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada
hubungannya dengan medikasi. 'asi #rekuensi, *olume, konsistensi (uang
ir (esar ((!.asional2 &apat menentukan jenis diet dan mengidenti#ikasi peme)ahan
masalah untuk meningkatkan intake nutrisi.
e. njurkan bedrest.
asional2 8embantu menghemat energi khusus saat demam terjadi
peningkatan metabolik.
#. "akukan pera'atan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan.
asional2 8engurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-obat yang
digunakan yang dapat merangsang muntah.
g. njurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohidrat.
asional2 8emaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster.
h. ujuk ke ahli gi7i untuk menentukan komposisi diet.
asional2 8emberikan bantuan dalarn peren)aaan diet dengan nutrisi
adekuat unruk kebutuhan metabolik dan diet.
i. $onsul dengan tim medis untuk jad'al pengobatan 1- jam
sebelum/setelah makan.
asional2 8embantu menurunkan insiden mual dan muntah karena e#ek
samping obat.
j. 'asi pemeriksaan laboratorium. (:?, protein serum, dan albumin!.
asional2 ?ilai rendah menunjukkan malnutrisi dan perubahan program
terapi.
k. (erikan antipiretik tepat.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
47/55
asional2 &emam meningkatkan kebutuhan metabolik dan konsurnsi kalori.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan.
Tujuan2 8enyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan. 8elakukan perubahan prilaku dan pola hidup unruk
memperbaiki kesehatan umurn dan menurunkan resiko pengakti#an ulang
luberkulosis paru. 8engidenti#ikasi gejala yang mernerlukan
e*aluasi/inter*ensi. 8enerima pera'atan kesehatan adekuat.
nter*ensi
a. $aji kemampuan belajar pasien misalnya2 tingkat ke)emasan, perhatian,kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan,
media, orang diper)aya.
asional2 $emampuan belajar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan
#isik. $eberhasilan tergantung pada kemarnpuan pasien.
b. denti#ikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya2
hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan berna#as, kehilangan pendengaran,
*ertigo.
asional2 ndikasi perkembangan penyakit atau e#ek samping obat yang
membutuhkan e*aluasi se)epatnya.
). Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi $alori Tinggi rotein T$T!
dan intake )airan yang adekuat.
asional2 8en)ukupi kebutuhan metabolik, mengurangi kelelahan, intake
)airan membantu mengen)erkan dahak.
d. (erikan n#ormasi yang spesi#ik dalam bentuk tulisan misalnya2 jad'al
minum obat.
asional2 n#ormasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien.
e. jelaskan penatalaksanaan obat2 dosis, #rekuensi, tindakan dan perlunya
terapi dalam jangka 'aktu lama. :langi penyuluhan tentang interaksi obat
Tuberkulosis dengan obat lain.
asional2 8eningkatkan partisipasi pasien mematuhi aturan terapi dan
men)egah putus obat.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
48/55
#. jelaskan tentang e#ek samping obat2 mulut kering, konstipasi, gangguan
penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah
asional2 8en)egah keraguan terhadap pengobatan sehingga mampu
menjalani terapi.g. njurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi ?%.
asional2 $ebiasaan minurn alkohol berkaitan dengan terjadinya hepatitis
h. ujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol.
asional2
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
49/55
d. $ebutuhan nutrisi adekuat, berat badan meningkat dan tidak terjadi
malnutrisi.
e. emahaman tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan
dan perubahan perilaku untuk memperbaiki kesehatan.
BAB III
PENU!UP
KESIMPULAN
Pneum$n#a adalah proses in#eksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
atau al*eoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali
bersamaan dengan proses in#eksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut
dengan bron)hopneumonia. ejala penyakit tersebut adalah na#as yang )epat
dan sesak karena paru-paru meradang se)ara mendadak.ada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah2 - *irus
sinsisial perna#asan - adeno*irus - *irus parain#luen7a dan - *irus in#luen7a.
9aktor-#aktor risiko terkena pneumonia, antara lain, n#eksi Saluran ?a#as
tas S!,usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, :mur
diba'ah bulan, +enis kelamin laki-laki , i7i kurang, (erat badan lahir
rendah, Tidak mendapat S memadai, olusi udara, $epadatan tempat
tinggal, munisasi yang tidak memadai,8embedong bayi, e#isiensi *itamin
dan penyakit kronik menahun.sma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang
dikarakteristikan oleh periode bronkospasme kontraksi spasme yang lama
pada jalan na#as!. olaski 2 1BB6!.
enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman
mikrobakterium tuberkulosa telah mengin#eksi sepertiga penduduk dunia.
http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
50/55
rogram penaggulangan se)ara terpadu baru dilakkan pada tahun 1BBE
melalui strategi &@TS dire)tly obser*ed treatment short)ourse
)hemoterapy!, meskipun sejak tahun 1BB3 telah di)anangkan kedaruratan
global penyakit tuberkulosis. $egelisahan global ini didasarkan pada #akta
bah'a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil
disembuhkan, terutama penderita menular (T positi#!.
SARAN
8akalah ini dapat dijadikan a)uan untuk menambah 'a'san pada mata
kuliah kepera'atan anak khusus untuk pembahsan gangguan pernapasan.
8akalah ini jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan kritik dan saran yang
bersi#at membagun untuk kesempurnaan makalah yang berikutnya.
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
51/55
DA!AR PUS!AKA
1. 5, (arbara "ong. era'atan 8edikal (edah Suatu endekatanroses $epera'atan! +ilid . 1BB6. Qayasan $ ajajaran 2
(andung.
. 8ansjoer, ri# dkk. $apita Selekta $edokteran +ilid
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
52/55
==Anak dengan "angguan Perna'asan
>Pneum$n#a?!B Asma3@@
Oleh
Kel$m)$k 6
Nama %
Sa)#ah Mahua
S$l)#ana d/#,angge
Seru)#a #k/a
Sust#na hulda (a)senang
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
53/55
Susan gres )all$
Nes /enda
Med# tabun#
SEKOLAH !IN""I ILMU KESEHA!AN >S!IKES 3 AAPURA
4
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
54/55
penulis
&9T S
$T
-
8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
55/55
$