asuhan keperawatan gangguan kognitif

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Kognitif adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. Kognitif memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama adalahmengingat, dimana proses tersebut melibatkan fungsi kerja otak untuk merekam danmemanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami. Gangguan kognitif yang paling sering ditemui meliputi Demensia dan Delirium. Banyak orang mensalah artikan antara Demensia, Delirium dan Depresi.Juga tentang respon kognitif yang maladaptive pada seseorang. Hal ini merupaka tugasperawat sebagai tenaga professional yang mencakup bio-psiko-sosial yangmemberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengaan gangguan kognitif yang akan dibahas oleh kelompok kali ini. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari gangguan kognitif? 2. Apa saja macam-macam dari gangguan kognitif? 3. Apa perbedaan dari delirium, depresi dan demensia? 4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi dari gangguan kognitif? 5. Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif?

Upload: lalu-fathul-aziz

Post on 06-Aug-2015

456 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Kognitif adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. Kognitif memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama adalahmengingat, dimana proses tersebut melibatkan fungsi kerja otak untuk merekam danmemanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami.

TRANSCRIPT

Page 1: asuhan keperawatan gangguan kognitif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan

Kognitif adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional,

termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan.

Kognitif memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama

adalahmengingat, dimana proses tersebut melibatkan fungsi kerja otak untuk

merekam danmemanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami.

Gangguan kognitif yang paling sering ditemui meliputi Demensia dan

Delirium. Banyak orang mensalah artikan antara Demensia, Delirium dan

Depresi.Juga tentang respon kognitif yang maladaptive pada seseorang. Hal

ini merupaka tugasperawat sebagai tenaga professional yang mencakup bio-psiko-

sosial yangmemberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengaan gangguan

kognitif yang akan dibahas oleh kelompok kali ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari gangguan kognitif?

2. Apa saja macam-macam dari gangguan kognitif?

3. Apa perbedaan dari delirium, depresi dan demensia?

4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi dari gangguan kognitif?

5. Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif?

6. Bagaimana pola mekanisme koping yang digunakan pasien dengan

gangguankognitif?

1.3. Tujuan Penulissan

a. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa pada semester 5 Fakultas

Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang. Dan diharapkan untuk dapat memahami

tentangasuhan keperawatan jiwa khususnya pada klien dengan gangguan kognitif.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan kognitif 

2. Macam-macam dari gangguan kognitif

3. Perbedaan dari delirium, depresi dan demensia

Page 2: asuhan keperawatan gangguan kognitif

4. Faktor apa saja yang mempengaruhi dari gangguan kognitif

5. Stressor apa saja yang berpengaruh terhadap gangguan kognitif

6. Pola mekanisme koping yang digunakan pasien dengan gangguan kognitif

Page 3: asuhan keperawatan gangguan kognitif

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian

Kognitif adalah Kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk

prosesmengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. (Stuart and Sundeen,1987.

Hal.612).

Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karenakemampuan pasien

untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak .Respon kognitif maladaptif meliputi

ketidakmampuan untuk membuat keputusan,kerusakan memori dan penilaian, disorientasi,

salah persepsi, penurunan rentangperhatian, dan kesulitan berfikir logis. Respon tersebut

dapat terjadi secara episodik atau terjadi terus-menerus. Suatu kondisi dapat reversibel atau

ditandai denganpenurunan fungsi secara progresif tergantung stressor.

Fungsi Otak 

1. Lobus Frontalis

Pada bagian lobus ini berfungsi untuk : Proses belajar : Abstraksi, Alasan

2. Lobus Temporal

Diskriminasi bunyi

Perilaku verbal

Berbicara

3. Lobus Parietal

Diskriminasi waktu

Fungsi somatic

Fungsi motorik 

4. Lobus Oksipitalis

Diskriminasi visual

Diskriminasi beberapa aspek memori

5. Sisitim Limbik 

Perhatian

Flight of idea

Memori

Daya ingat

Secara umum apabila terjadi gangguan pada otak, maka seseorang akan

mengalamigejala yang berbeda, sesuai dengan daerah yang terganggu yaitu :

Page 4: asuhan keperawatan gangguan kognitif

1. Gangguan pada lobus frontalis , akan ditemukan gejala-gejala sbb :

Kemampuan memecahkan masalah berkurang

Hilang rasa sosial dan moral

Impilsif 

Regresi

2. Gangguan pada lobus temporalis akan ditemukan gejala sbb :

Amnesia

Dimensia

3. Gangguan pada lobus parietalis dan oksipitalis akan ditemukan gejala gejala yanghampir

sama, tapi secara umum akan terjadi disorientasi

4. Gangguan pada sistim limbik akan menimbulkan gejala yang bervariasi antara lain :

Gangguan daya ingat

Memori

Disorientasi

2.2. Macam Gangguan Kognitif 

Gangguan kognitif spesifik yang perlu mendapat perhatian adalah delirium

dandemensia. Tabel berikut menjelaskan karakteristik delirium dan demensia. Depresipada

lansia seringkali salah didiagnosis sebagai demensia, tabel dibawah dapatdigunakan sebagai

acuan.

RENTANG RESPON KOGNITIF

Respon adaptif Respon maladaptif

Tegas Ketidak tegasan periodic Ketidakmampuan

untuk

Ingatan utuh Mudah lupa membuat keputusan

Orientasi lengkap Kebingungan trasien ringan Kerusakan ingatan dan

Persepasi akut Kadang mispersepsi penilaian

Peerhatian terfokus Kadang berpikir tak jelas Disorientasi

Koheren, pikiran logis Mispersepsi serius

Page 5: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Ketidakmampuan

untuk

berfokus pada

perhatian

Kesulitan dnegan

alasan logis

2.3. Perbandingan delirium, depresi, dan demensia

Delirium Depresi Demensia

Awitan Cepat Cepat Bertahap

Perjalanan

gangguan

Fluktuasi luas; dapat

berlangsung terus

untuk beberapa

minggu jika penyebab

tidak diketahui

Mungkin ada pembatasan

diri atau menjadi kronik

tanpa penanganan

Kronik; lambat namun

penurunan

berkesinambungan

Tingkat

kesadaran

Berfluktuasi dari

sangat waspada hingga

sulit untuk

dibangunkan

Normal Normal

Orientasi Pasien disorientasi,

bingung

Pasien mungkin tamapk

disorientasi

Pasien disorientasi,

bingung

Afek Fluktuasi Sedih, depresi, cemas,

rasa bersalah

Labil; apati pada tahap

lanjut

Perhatian Selalu terganggu Kesulitan

konsentrasi;pasien

mungkin menelaah dan

menelaah kembali semua

tindakannya

Mungkin utuh;pasien

dapat memusatkan

perhatian pada satu hal

untuk waktu yang

lama

Tidur Selalu terganggu Terganggu; tidur

berlebihan atau insomnia,

terutama ketika bangun

pagi

Biasanya normal

Page 6: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Perilaku Agitasi, gelisah Pasien mungkin merasa

sangat lelah,

apatetik;mungkin agitasi

Pasien mungkin agitasi

atau apatetik; mungkin

bengong

Pembicaraan Jarang atau cepat;

pasien mungkin

inkoheren

Datar,jarang, mungkin

meledak-ledak, dapat

dimengerti

Jarang atau cepat;

berulang-ulang; pasien

mungkin inkoheren

Ingatan Terganggu, terutama

untuk peristiwa ynag

baru terjadi

Bervariasi dari hari ke

hari; lamban dalam

mengingat; sering deficit

ingatan jangka pendek

Kerusakan, terutama

untuk kejadian-

kejadian terbaru

Kognisi Gangguan

mengemukakan alasan

Mungkin tampak

terganggu

Gangguan

mengemukakan alasan

dalam menghitung

Isi piker Inkoheren, bingung,

waham, streotipik

Negatif ,hipokondriak,

pikiran dipenuhi oleh

kematian, paranoid

Tidak teratur, isi

pikiran kaya,

berwaham, paranoid

Persepsi Salah penafsiran, ilusi,

halusinasi

Terganggu; pasien

mungkin mengalami

halusinasi pandengaran;

penafsiran negative

terhadap orang lain dan

kejadian

Tidak berubah

Pengambilan

keputusan

Buruk Buruk Buruk; peraliku social

yang tidak sesuai

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kognitif 

Respon kognitif pada umumnya merupakan akibat dari gangguan biologis padafungsi

sistem saraf pusat. Faktor yang mempengaruhi individu mengalami gangguankognitif

termasuk:

1. Gangguan suplai oksigen, glukosa, dan zat gizi dasar yang penting lainnya keotak

a. Perubahan vaskuler arterisklerotik

b. Serangan iskemik sementara

Page 7: asuhan keperawatan gangguan kognitif

c. Hemoragi serebral

d. Infark otak kecil multipel

2. Degenerasi yang berhubungan dengan penuaan

3. Pengumpulan zat beracun dalam jaringan otak

4. Penyakit Alzheimer

5. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

6. Penyakit hati kronik

7. Penyakit ginjal kronik

8. Defisiensi vitamin (terutama thiamin)

9. Malnutrisi

10.Abnormalitas genetik 

Gangguan jiwa mayor seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan ansietas,dan

depresi, juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

2.5. Stressor yang Berpengaruh Terhadap Gangguan Kognitif 

Setiap serangan mayor pada otak cenderung mengakibatkan gangguan fungsikognitif. Berikut ini

merupakan kategori stressor :

1. Hipoksia

2. Gangguan metabolik, termasuk hipertiroidisme, hipotiroidisme, hipoglikemi,

hipopituitarisme, dan penyakit adrenal

3. Toksisitas dan infeksi

4. Respon yang berlawanan terhadap pengobatan

5. Perubahan struktur otak, seperti tumor atau trauma

6. Kekurangan atau kelebihan sensori.

Stressor spesifik yang berhubungan dengan gangguan kognitif sering kali tidak dapat

diidentifikasi, walaupun hal ini berubah secara cepat saat ilmu pengetahuantentang saraf

meningkat, secara umum, ketika mengkaji respon kognitif maladaptif,penyebab fifiologis

disingkirkan terlebih dahulu, kemudian steressor psikososialdipertimbangkan. Walaupun

ada faktor fisiologis, stres psokososial dapat menggangguproses fikir individu. Oleh karena

itu, penilaian stressor individu sangat penting.

2.6. Mekanisme Koping pada Pasien dengan Gangguan Kognitif 

Page 8: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Respon individu termasuk kekuatan dan ketrampilan. Pemberi perawatan

dapatbersifat mendukung dan juga dapat memberi informasi tentang

karakteristik kepribadian, kebiasaan dan rutinitas individu.Self-help group dapat menjadi

sumberkoping yang efektif bagi pemberi perawatan.

Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif maladaptif

sangatdipengaruhi oleh pengalaman hidup yang lalu. Individu yang

mengembangkanmekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu mengatasi

awitanmasalah kognitif daripada individu yang telah mempunyai masalah koping.Mekanisme

koping yang biasanya digunakan mungkin berlebihan ketika individumencoba beradaptasi

terhadap kehilangan kemampuan kognitif.

Karena gangguan perilaku yang mendasar pada delirium adalah perubahankesadaran,

yang mencerminkan gangguan biologis yang berat dalam otak, mekanismekoping psikologis

pada umumnya tidak digunakan. Dengan demikian perawat harusmelindungi pasien dari

bahaya dan mengganti mekanisme koping individu dengantetap mengorientasikan pasien

dan mendorongnya menghadapi realitas.

Perilaku yang menunjukkan upaya seseorang yang mengalami demensia untuk mengatasi

kehilangan kemampuan kognitif dapat meliputi kecurigaan, permusuhan,bercanda, depresi,

seduktif, dan menarik diri. Mekanisme pertahanan ego yangmungkin teramati pada pasien

yang mengalami gangguan kognitif meliputi :

Regresi

Penyangkalan

Kompensasi

Page 9: asuhan keperawatan gangguan kognitif

BAB III

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian

Faktor Predisposisi

Gangguan fungsi susunan saraf pusat

Gangguan pengiriman nutrisi

Gangguan peredaran darah

Faktor Presipitasi

Hipoksia

Anemia hipoksik 

Histotoksik hipoksia

Hipoksemia hipopoksik 

Iskemia hipoksik 

Suplai darah ke otak menurun/berkurang

Malfungsi endokrin : Underproduct / Overproduct Hormon

Hipotiroidisme

Hipertiroidisme

Hipoglikemia

Hipopituitarisme

Racun, Infeksi

Gagal ginjal

Syphilis

Aids Dement Comp

Perubahan Struktur

Tumor

Trauma

Stimulasi Sensori

Stimulasi sensori berkurang

Stimulasi berlebih

Macam Gangguan Kognitif pada Kasus

Delirum adalah : Suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandai dengan:Gangguan

perhatian, memori, pikiran dan orientasi

Page 10: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Demensia : Suatu keadaan respon kognitif maladaptif yang ditandai denganhilangnya

kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian, berpikir abstrak.

Karakteristik Delirium dan demensia :

Biasanya tiba-tiba

Biasanya singkat/ < 1 bulan

Racun, infeksi, trauma

Fluktuasi tingkat kesadaran

Disorientasi

Gelisah

Agitasi

Biasanya perlahan

Biasanya lama dan progressif 

Paling banyak dijumpai pada usia & gt; 65 th

Hipertensi, hipotensi, anemia. Racun, deficit vitamin, tumor atropi jaringan otak 

Hilang daya ingat

Kerusakan penilaian

Perhatian menurun

Perilaku sosial tidak 

Ilusi

Halusinasi

Pikiran tidak teratur

Gangguan penilaian dan pengambilan keputusan

Afek labil

Sesuai

Agitasi

Mekanisme koping

Dipengaruhi pengalaman masa lalu

Regresi

Rasionalisasi

Denial

Intelektualisasi

Sumber Koping

Pasien

Keluarga

Page 11: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Teman

3.2. Diagnosa Keperawatan

Kebanyakan gangguan yang mengakibatkan beberapa tingkat gangguan kognitif biasanya

bersifat fisiologis. Oleh karena itu perawat harusmempertimbangkankebutuhan fisik pasien

dan masalah perilaku psikososial. Diagnosis keperawatan yanglengkap menggambarkan

semua pengaruh ini terhadap perilaku pasien. Jika disabilitaskognitif pasien mengganggu

peran sertanya dalam proses perencanaan pengobatan,mungklin perlu melibatkan orang

terdekat pasien dalam merumuskan diagnosiskeperawatan.Diagnosis keperawatan NANDA

yang berhubungan dengan respon kognitif maladaptif:

1. Ansietas

2. Komunikasi, hambatan verbal

3. Konfusi, akut

4. Konfusi, kronis

5. Koping keluarga, penurunan

6. Koping individu, ketidakefektifan

7. Pemeliharaan rumah, gangguan

8. Cedera, resiko

9. Memori, kerusakan

10.Mobilitas fisik, hambatan

11.Performa peran, ketidakefektifan

12.Defisit perawatan diri, mandi/hygiene, berpakaian/berhias, makan, eliminasi

13.Persepsi sensori, gangguan: penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan, peraba,

penghidung

14.Pola tidur, gangguan

15. Interaksi sosial, hambatan

16. Isolasi sosial

17.Proses pikir, gangguan

18.KeluyuranGangguan proses pikir berhubungan dengan gangguan otak ditandai dengan :

Interpretasi lingkungan yang tidak akurat

Kurang memori saat ini

Kerusakan kemampuan memberikan rasional

Konfabulasi

19. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan :

Page 12: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Ketakutan

Disorientasi yang ditandai dengan perilaku agitasi

20.Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan :

21.Kerusakan kognitif

22.Kehilangan memori saat ini

23.Konfabulasi

3.3. Intervensi Keperawatan

Identifikasi hasil

hasil yang diharapkan untuk pasien dengan respon kognitif maladaptive adalah;

pesian akan mencapai fungsi kognitif yang optimal

Perencanaan

rencana penyuluhan keluarga untuk keluarga pasien dengan respon kognitif maladaptive

Implementasi

Delirium

Beberapa intervensi yang harus ada dalam intervensi keperawatan delirium

1. Memenuhi kebutuhan fisiologik

Mempertahankan keseimbangan nutrisi dan cairan/elektrolit

Lakukan tindakan keperawatan seperti menggosok punggung, emberikan susu hangat

dan percakapan yang menenangkan pasien sehingga dapat tidur. Obat sedative

mungkin merupakan kontraindikasi sampai diketahui penyerbab delirium.

2. Lakukan intervensi pada gangguan persepsi seperti halusinasi

Biarkan lampu menyala diruangan untuk mengurangi bayangan

Pastikan keamanan dengan menempatkan pasien dalam ruangan dengan tirai

pengaman dan memindahkan perabot yang berlebihan

Berikan asuhan keperawatan satu perawat-satu pasien jika diperlukan untuk

mempertahankan orientasi pasien.

Orientasikan kembali pada waktu, tempat dan orang

3. Komunikasi

Berikan pesan yang jelas

Hindari memberikan pilihan

Gunakan pernytaan langsung yang sederhana

4. Penyuluhan pasien

Berikan informasi mengenai penyebab delirium

Page 13: asuhan keperawatan gangguan kognitif

Ajarkan pasien dan keluarga tentang pengobatan yang diresepkan.

Informasikan tentang pencegahan episode dimasa yang akan dating,

Rujuk pada agensi keperawatan kesehatan komunitas jika dibutuhkan penyuluhan dan

intervensi lebih lanjut.

Ringkasan Rencana Asuhan Keperawatan Respon

Kognitif Maladaptif Diagnosis Keperawatan: Perubahan Proses PikirKriteria

Hasil: Pasien akan mencapai fungsi kognitif yang optimal

Tujuan jangka pendek Intervensi Rasional

Pasien akan memenuhi

kebutuhan biologis dasar

Pertahan nutrisi yang

adekuat; pantau asupan dan

keluaran cairan; pantau TTV

Berikan kesempatan untuk

istirahat dan stimulasi

Bantu ambumlasi jika

diperlukan

Bantu aktivitas hygiene

sesuai kebutuhan

Integritas biologis dasar

diperlukan untuk

mempertahankan kehidupan

Intervensi yang berhubungan

dengan mempertahankan

kehidupan diberikan prioritas

tinggi dalam intervensi

keperawatan

Respon kognitif maladaptif

biasanya mencakup

gangguan sensori dan

persepsi yang dapat

membahayakan keamanan

pasien

Pasien akan aman dari

cedera

Kaji fungsi sensori dan

persepsi

Berikan kemudahan untuk

memperoleh kacamata, alat

bantu pendengaran, tongkat,

alat bantu berjalan, jika

diperlukan

Amati dan jauhkan dari

keadaan yang

membahayakan (mis; lantai

Page 14: asuhan keperawatan gangguan kognitif

licin, penerangan kurang)

Awasi pengobatan jika perlu

Lindungi pasien dari cedera

selama periode agitasi

Pasien akan mengalami

tingkat harga diri yang

optimal

Lakukan orientasi realitas

Bina hubungan saling

percaya

Dukung kemandirian

Identifikasi minat dan

keterampilan; berikan

kesempatan untuk

menggunakannnya

Beri pujian yang tulus

terhadap keberhasilan yang

dicapainya

Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk membantu

pasien menyampaikan

pikiran dan perasaannya

Gangguan kognitif merupkan

ancaman terhadap harg diri;

hubungan perawat-pasien

yang positif dapat membantu

pasien mengekspresikan rasa

takut dan merasa aman dalam

lingkungan ia berada;

memberikan pujian terhadap

keberhasilan yang dicapainya

juga dapat meningkatkan

harga diri

Pasien akan

mempertahankan hubungan

interpersonal yang positif

Awali kontrak dengan orang

yang dekat dengan pasien

Dukung pasien untuk

berinteraksi dengan orang

lain; libatkan dalam aktivitas

kelompok

Ajarkan keluarga dan pasien

tentang sifat masalah dan

rencana pelayanan kesehatan

yang direkomendasikan

Izinkan orang terdekat untuk

membantu dalam asuhan

pasien

Bertemu dengan orang

Hubungan yang penuh

perhtian dengan orang lain

akan meningkatkan konsep

diri yang positif; komunikasi

dengn orang terdekat

seringkali dapat lebih mudah

dimengerti daripada

komunikasi dengan orang

asing; keluarga dan teman

dapat memberikan bantuan

berupa informasi tentang

kebiasaan dan minat pasien;

keterlibatan orang terdekat

dalam pemberian asuhan

Page 15: asuhan keperawatan gangguan kognitif

terdekat secara teratur dan

berikn mereka kesempatan

untuk berbicara

Libatkan pasien dan keluarga

dalam perencanaan pulang

sering membantu mereka

untuk mengatasi stres yang

berkaitan dengan kesehatan

pasien.

Rencana Penyuluhan Keluarga : Membantu Anggota Keluarga dengan ResponKognitif

Maladaptif

Isi Aktivitas intruksional Evaluasi

Jelaskan kemungkijnan

penyebab respon kognitif

maladaptive

Uraikan factor – factor

predisposisi dan stressor

pencetus yang mungkin

mengarah pada kerusakan

kognisi: berikan bahan

referensi tertulis

Keluarga mengidentifikasi

kemungkinan penybab

gangguan pasien

Definisikan dan uraikan

orientasi terhadap waktu,

tempat dan orang

Definisikan tiga bidang

orientasi: mainkan peran

respons interpersonal

terhadap disorientasi

Keluarga mengidentifikasi

disorientasi dan melakukan

reorientasi

Uraikan hubungan tigkat

fungsi kognitif dengan

kemampuan berkomunikasi

Uraikan dampak respons

kognitif maladaptifpada

komunikasi; peragakan

teknik komujnikasi yang

efektif; rekam dan bahas

peragaan ulang

Keluarga menyesuaikan

pendekatan komunikasi

dengan kemampuan pasien

dalam berinteraksi.

Page 16: asuhan keperawatan gangguan kognitif

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Respon kognitif maladaptif adalah ketidakmampuan untuk membuatkeputusan,

kerusakan memori dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunanrentang perhatian,

dan kesulitan berfikir logis. Macam gangguan kognitif melitputiDelirium dan

Demensia.Terdapat beberapa perbedaan antara Delirium, Demensia, dan Depresi, terutama

pada tingkat kesadaran pasien dimana pasien dengan delirium dapatmengalami penurunan

tingkat kesadaran.

Delirum adalah suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandaidengan:

Gangguan perhatian, memori, pikiran dan orientasiSedangkan demensia adalah suatu keadaan

respon kognitif maladaptif yangditandai dengan hilangnya kemampuan intelektual/ kerusakan

memori, penilaian,berpikir abstrak.Faktor yang menyebabkan terjadinya respon kognitif pada

umumnyamerupakan akibat dari gangguan biologis pada fungsi sistem saraf pusat.

4.2. Saran

Sebagai tenaga kesehatan yang professional, hendaknya kita:

Dalam memberikan asuhan keperawatan menarik diri hendaknya hubungan salingpercaya

dilakukan secara bertahap, mulai dari perawat kemudian perawat lainserta pada klien

lainnya

Membuat kontrak yang dibuat bersama klien hendaknya dilakukan secarakonsisten.

Menerapkan terapi aktivitas kelompok dan stimulus hendaknya dilakukan secarateratur.

Memberikan feed back positif setiap melakukan kegiatan dan kemajuan yangdialami

pasien.

Mampu membedakan klien dengan delirium dan demensia sehingga dapatmemberikan

asuhan keperawatan yang tepat.

Page 17: asuhan keperawatan gangguan kognitif

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, G.W.2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. Penerbit BukuKedokteran EGC

http://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/02/askep-dengan-gangguan kognitif.html

http://ameliarina.blogspot.com/gangguan-kognitif.html

http://imron46.blogspot.com/2009/02/mengenal-terapi-kognitif.html