makalah embriologi

25
MAKALAH EMBRIOLOGI MANUSIA TAFSIR Q.S AL-MU’MINUN AYAT 12-17 Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tafsir 1 Dosen Pengampu :H.Khoirul Anwar,S.Ag,M.Pd DI SUSUN OLEH : RIHATUL KHAERIYAH : 152111671 NURUL HIDAYAH : 152111663 YENI ANGGRAINI : 152111703 ZAIMATUL KHASANAH : 152111705 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Upload: sugiono-ughy

Post on 22-Jun-2015

2.005 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

materi kuliah semester 4 tafsir I

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah embriologi

MAKALAH

EMBRIOLOGI MANUSIA TAFSIR Q.S AL-MU’MINUN AYAT 12-17

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tafsir 1

Dosen Pengampu :H.Khoirul Anwar,S.Ag,M.Pd

DI SUSUN OLEH :

RIHATUL KHAERIYAH : 152111671

NURUL HIDAYAH : 152111663

YENI ANGGRAINI : 152111703

ZAIMATUL KHASANAH : 152111705

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

TAHUN AJARAN 2013

Page 2: Makalah embriologi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan

rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami selaku penulis dapat

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari beberapa pihak, untuk itu

makalah ini kami persembahkan dan kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Orangtua saya, yang selalu menjaga, dan mendidik saya setiap waktu dan mendukung

serta membiayai saya dalam bersekolah.

2. Bapak.H. Khoirul Anwar,S.Ag,M.Pd selaku pengampu mata kuliah Tafsir I

3. Teman-teman saya yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta semua pihak

yang telah membantu,

Saya menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk

itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

Penyusun

Page 3: Makalah embriologi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

A. Asal Usul Kejadian Manusia

B. Pandangan Al-Quran terhadap asal usul kejadian manusia

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 4: Makalah embriologi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Al-Quran merupakan kitab wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya

yang mulia Muhammad saw. lebih empat belas abad yang lalu. Ia diturunkan secara

berangsur-angsur memakan masa lebih dua puluh tahun. Ia tidak berubah dan tidak dapat

ditandingi sehingga akhir zaman. Al-Quran merupakan mukjizat yang teragung untuk

dipelajari, dijadikan panduan dan diamalkan oleh seluruh umat manusia sepanjang

zaman.Firman Allah SWT. :

Artinya : Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari

Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak)

bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)

Pada masa modern ini., ketika wilayah ilmu pengetahuan meluas dan banyak hakikat

terkait dengan isyarat-isyarat Al-Quran yang sebelumnya tidak ia diketahui. Manusia menjadi

bertambah dekat dengan isyarat-isyarat tersebut, serta banyak sekali yang dilakukan

penelitian yang khusus oleh para ilmuan muslim dan bukan muslim.

           Kita dapat melihat salah satu keajaiban Al-Quran adalah tentang proses penciptaan

manusia yang dibuktikan benar oleh sains modern setelah empat belas abad ia diturunkan.

Sungguh membuka fikiran bahawa kita mendapati Al-Quran menerangkan tahap-tahap

pembentukan embrio manusia dengan cara yang tidak pernah diketahui sebelum abad ke-19

dan ke-20 .

          Sejarah mencatat bahwa penelitian tentang perkembangan embrio manusia itu telah ada

sejak zaman Aristoteles (322-384 M) sebelum masihi. Ada dua teori yang berkembang

tentang perkembangan janin manuisa, yaitu :

1. Janin bekembang dimulai dari air mani laki-laki atau wanita dan ada makhluk sangat kecil

yang berkembang di dalam rahim.

2. Peciptaan dan pembentukan manusia itu terjadi dari darah haid seorang wanita, teori ini

dikutrakan oleh pendapat Aristetelas. Ia menambahkan bahwa cairan sperma laki-laki itu

memabantu proses pembekuan.

Page 5: Makalah embriologi

            Tidak ada seorang ilmuwan pun yang menyangkal teori ini hingga sekitar abad ke-19

kemudian. Sehingga, kemudian mucul seorang ilmuwan Redi pada tahun 1668 Masehi dan

Pasteur pada tahun 1864 Masehi yang menerangkna teori modernya tentang kejadian janin.

Tetapi Al-Quran telah menentang teori Aristotle ini sebelum munculnya Redi sekitar 1100

tahun dahulu.

           Oleh yang demikian itu, dalam kajian ini mencoba membahaskan secara terperinci

pekembangan embrio yang diterangkan di dalam Al-Quran dengan kaitannya ilmu anatomi.

Perlu diingatkan Al-Quran bukan satu kitab ilmiah akan tetapi di dalam Al-Quran terkandung

berbagai ilmu-ilmu yang sesuai dengan perkembangan zaman.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Dari apa manusia itu diciptakan?

2. Bagaimana Pandangan Al-Quran terhadap asal usul kejadian manusia?

                 

Page 6: Makalah embriologi

BAB II

PEMBAHASAN

A. asal usul penciptaan Manusia menurut Al-Quran.

             Kisah penciptaan manusia berawal di dua tempat yang saling berjauhan. Manusia

menapaki kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan

perempuan, yang diciptakan saling terpisah namun sangat selaras. Jelas, sperma di dalam

tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki tersebut, sebagaimana sel telur

di dalam tubuh perempuan tidak terbentuk atas kehendak dan kendali perempuan tersebut.

Sesungguhnya, mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini. Manusia pertama

yang diciptakan oleh Allah juga diterangkan dalam Al-Quran. Peringkat penciptaan manusia

seperti dibawah :

1. Manusia Pertama Diciptakan dari tanah

Penciptaan manusia pertama ini diterangkan di dalam Al-Quran dalam beberapa surah

yang berlainan, seperti dalam surah Al-Mukminuun: 12 :

Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari pati (yang berasal) dari

tanah (QS. Al-mukminuun:12)

Allah berfirman mengabarkan bahwa awal proses penciptaan manusia berasal dari

suatu saripati (berasal) dari tanah. Manusia pertama, yaitu Nabi Adam a.s., Allah ciptakan

dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk. Pendapat yang

mengatakan thin adalah Manusia pertama itu ada karena di dalam Al-Quran kebanyakan thin

digunakan untuk Adam a.s. Apabila dilihat dari segi ilmu pengetahuan dan pertemuan

moden, tubuh manusia mengandung banyak unsur-unsur yang dikandung oleh tanah. Tubuh

manusia terdiri daripada unsur seperti oksigen, higrogen, fosfor, sulfur, nitrogen, kalsium,

potassium, sodium, magnesium, kornea dan banyak lagi.

Dengan penjelasan diatas jelaslah bahwa manusia pertama yang diciptakan oleh Allah

swt. Ini diakui oleh fakta sains sendiri akan kebenaran yang dijelaskan di dalam Al-Quran

sejak lebih seribu tahun dahulu lagi.

Page 7: Makalah embriologi

2. Fase Nuthfah

           Nutfah dari segi bahasa ialah air mani sama ada air mani lelaki atau perempuan. M.

Quraish Shihab dalam tafsirnya mendifinisikan nutfah ialah nutfah dalam bahasa arab berarti

setetes yang dapat membasahi, ada juga yang memahami kata itu dalam arti hasil pertemuan

sperma dan ovum . Manakala Dr. Zaghlul An-Najjar mengatakan nuhfah dalam pengertian

bahasa Arab bererti air sedikit yang setara dengan satu atau beberapa tetes.

Ovum dan Sperma (Gambar)

Sperma lelaki mempunyai kepala dan ekor sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat,

kecuali dengan menggunakan mikroskop. Besar masing-masing sperma (air mani) tidak lebih

dari satu micron. Satu mikron sama dengan 0.0001 milimiter. Manakala nutfah perempuan

pula dinamakan ovum dan ukuran sel ovum sekitar 200mikron. Satu pancaran sperma

mambawa 200juta sperma, sedangkan yang membuahi ovum hanya satu sperma saja.

Manakala hasil pertemuan antara sperma lelaki dan ovum dinamai oleh Al-Quran sebagai

nuthfah amsya :

Artinya: Sesungguhnya Kami telah aturkan cara mencipta manusia bermulanya dari air

mani Yang bercampur (dari pati benih lelaki dan perempuan)…. (QS. Al-Insan : 2)

           Dalam ayat ini, Allah swt menerangkan percampuran air mani lelaki dan perempuan

dalam pembentukan janin. Salain itu juga hadis Rasulullah saw. menerangkan tentang

pembentukan janin dalam hadisnya :

, المرأة نطفة ومن الرجل نطفة من اإلنسان يخلق كل من

Artinya : “(Manusia diciptakan) dari segala yang diciptakan dari sperma laki-laki dan ovum

perempuan”

Page 8: Makalah embriologi

           Akan tetapi fakta ini baru ditemui sekitar abad ke-19. Sebelum ini Aristoteles

mengatakan janin terjadi dari air mani wanita sahaja dan ada mengatakan janin terjadi dari

haid dan sperma lelaki hanya untuk proses pembekuan.

           Pada tahun 1883, Van Bander membuktikan bahwa sperma dan ovum memiliki

peranan yang sama dalam pembentukan benih yang telah bertemu itu, dan pada 1912,

Morgan membuktikan peranan kromosom dalam pembentukan janin. 

3. Fase ‘Alaqah

           Firman Allah SWT. dalam surah Al-Mukminun :

Artinya : “Kemudian Kami jadikan Nuthfah itu ‘Alaqah” (QS. Al-Mukminun: 14)

            Pakar-pakar dalam ilmu embrologi menegaskan selepas terjadi pembuahan iaitu

waktu sperma lelaki dapat menembusi ovum wanita, maka nutfah tersebut akan menempel di

dinding rahim, dan inilah yang dimaksudkan oleh Al-Quran sebagai ‘Alaqah.

Gambaran ‘Alaqah

          Secara harfiah ‘Alaqah berarti suatu yang menempel dan melekat pada rahim ibu, Hal

ini dengan jelas menggambarkan tahap impantasi. Kata ‘alaqah dalam kamus bahasa

mempunyai banyak erti, antara lain segumpal darah, atau sejenis cacing yang terdapat di

dalam air. Akar kata ‘alaqah yang bererti “tergantung”/meleket. Manakala Ibnul Jauzi seperti

yang dipetik oleh buku Al-Quran dan Embriologi mendifinisikan ‘alaqah adalah sejenis darah

yang bergumpalan dan kental. Dikatakan juga kerana sifat lembab dan bergantung pada

periode yang dilaluinya.

           Peringkat ini jelas digambarkan oleh sains sebagai peringkat zigot iaitu peringkat

pertama selepas pesenyawaan melekat di dinding rahim.Tahapan ‘alaqah berlansung sejak

akhir minggu kedua hingga beberapa saat sebelum akhir minggu keempat dari usia janin

Page 9: Makalah embriologi

(atau mulai hari ke-15 hingga hari ke-25). Pada pertengahan minggu keempat (hari ke-24

hingga hari ke-26 sejak dimulai proses pembuahan), ‘alaqah mulai beralih ke tahap baru yang

disebut Al-Quran denga Istilah mudhghah. 

4. Fase Mudhgah

           Di dalam Ayat Al-Quran surah Al-Mukminun menyebut :

Artinya : Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami

ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; …(QS. Al-Mu’minun: 14)

Gambaran Mudghah

Mudghah secara harfiah berarti sepotong daging yang telah dikunyah, Al-Quran

menggambarkan tahap ini seolah-olah ia adalah sepotong daging atau makanan yang telah

dikunyah, dan bekas gigitan gigi nampak jelas pada mudghah ini. Manakala Ibnu Kathir

mengatakan Mudghah ialah sepotong daging yang tidak memiliki bentuk dan belum memiliki

ukuran. Fase ini dimulai kira-kira pada minggu keempat. Setelah kapsul janin (embrio)

terbentuk menjadi tiga tingkatan pada minggu ketiga, mulai terlihat ciri-ciri pertama susunan

saraf dan aliran darah.

             Pada minggu keempat atau setelah dua puluh hari masa pembuahan, terlibat

permulaan munculnya anggota-anggota tubuh terpenting. Oleh keran itu, ilmu kedoktoran

menyatakan bahwa minggu ini adalah awal pembentukan anggota-anggota tubuh. Dalam

kamus kedoktoran disebutkan bahwa selama minggu keempat, tubuh janin mulai terbentuk

sedikit demi sedikit.

Inilah keistimewaan-keistimewaan terpenting pada minggu keempat. Oleh kerana itu, minggu

ini dianggap sebagai awal pembentukan anggota-anggota tubuh. Selama fase ini janin

berbentuk seperti mudhghah (segumpal daging).

Page 10: Makalah embriologi

5. Fase Tulang dan Daging

            Firman Allah SWT. dalam Surah Al-Mu'minun, mengatakan :

Artinya : Kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami

balut tulang-tulang itu dengan daging. …(QS. Al-Mu’minun: 14)

Setelah sempurnanya peralihan segumpal daging ke tahap pembentukan tulang pada

akhir minggu ketujuh usia janin, maka selanjutnya dimulailah proses pembukusan tulang-

tulang dengan daging (otot dan kulit) selama seminggu kedelapan (hari ke-50 hingga hari ke-

56 sejak tanggal pembuahan) panjang janin pada tahap ini berkisar antara 22mm hingga

31mm.

             Lalu mengapa Al-Quran mengangap fase tulang belulang merupakan fase yang

terpisah setelah fase mudghah?. Manakala buku kedoktoran tidak membedakan antara fase

mudghah, tulang dan daging(otot). Buku kedoktoran hanya menyusun dengan standar minggu

dan hari sahaja.

            Antara sebab utama ialah, pada akhir minggu keempat ini saintis mengakui jantung

janin telah mulai detakannya yang pertama hingga dalam hitungan mundur yang bilangan

akhirnya bersamaan dengan terhentinya seluruh aktivitas tubuh manusia tidak dapat

diketuahui kecuali Allah swt. Selain itu juga banyak perubahan lain seperti yang

digambarkan di bawah : 

Minggu ke5, Dua Mata, tangan dan kaki mulai nampak.

Page 11: Makalah embriologi

 Minggu ke6-7, tali pusat semakin jelas dan semakin jelas sebagai seorng manusia.

Minggu ke-8, muka lebih jelas walaupun berat tidak melebihi 4 gram

Page 12: Makalah embriologi

Minggu ke9 - 10, Kelopak mata janin mula tumbuh tetapi masih dalam keadaan tertutup.

Minggu ke12-13 tangan janin nampak lebih sempurna, Minggu ke14 mula dapat mendengar

denyutan jantung.

Page 13: Makalah embriologi

Bulan ke6 tali pusat memegan peranan sebagai paru-paru, ginjal dan alat pencernaan. Bayi

memasukkan tangan adalah latihan menyusu setelah lahir.

Bulan ke-7, ia terbungkus selapuk amniotik dan telah sempurna. Selapuk amniotik

melindungan dari pergantian suhu dan serangan mikrob.

Page 14: Makalah embriologi

B. Pandangan Al-Quran terhadap asal usul kejadian manusia

"Al-Qur’an ini menjadi rahmat, umumnya bagi semesta alam dan khususnya bagi

manusia. Dalam berbagai ayatnya, Al-Qur’an banyak memperbincangkan tentang manusia

dan rahasia kehidupannya dalam segala aspek yang berkaitan dengannya."Al-Qur’an

diturunkan oleh Allah Swt sebagai rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana Rasulullah Saw

yang diturunkan kepadanya Al-Qur’an yang merupakan rahmat bagi semesta alam. Allah Swt

berfirman: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

semesta alam.” (QS Al-Anbiya’: 107)

Sebagai keutamaan dari kitab suci Al-Qur’an, kebenaran dari setiap kata dan kalimat

yang terdapat di dalamnya, dapat dibuktikan secara ilmiah. Para ilmuwan telah banyak

menemukan bukti-bukti ilmiah ini, sehingga dugaan orang-orang yang menuduh Al-Qur’an

dengan tidak benar dapat dibantah. Yang akan kami bicarakan berikut ini menyangkut salah

satu aspek yang berkaitan dengan manusia, yaitu masalah penciptaan manusia.

Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia diciptakan secara khusus. Allah Swt

berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah

Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah

kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS Shaad: 71-72) Dalam ayat lain, Allah

Swt berfirman: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani…” (QS

Faathir: 11) Kemudian, dalam ayat Al-Qur’an, kita mendapatkan bahwa Allah Swt

menegaskan penciptaan manusia ini dengan menggunakan kata ‘Qad’ yang sebelumnya

didahului dengan ‘lam’ yang memiliki fungsi penegasan (lâm ta’kîd). Allah Swt berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan

oleh hatinya.” (QS Qaaf: 16)

Demikianlah, Al-Qur’an menegaskan kekhususan penciptaan manusia. Namun orang-

orang sesat yang tidak mau mengakui kebenaran Al-Qur’an menuduh Al-Qur’an bohong,

karena menurut mereka, manusia tercipta sebagai hasil dari evolusi makhluk lainnya.

Makhluk yang mendahului wujud asli manusia ini, mereka sebut sebagai ‘bapak’ bagi setiap

binatang menyusui. Akan tetapi kebohongan mereka, akhirnya terbongkar juga. Pada 1986,

ketika para ahli arkeologi menemukan sebuah fosil kera di Afrika, mereka menyimpulkan

secara tegas tanpa ada keraguan, bahwa antara kera dan manusia tidak ada hubungan sama

sekali dalam asal penciptaannya. Lihatlah bagaimana kebenaran senantiasa unggul di atas

Page 15: Makalah embriologi

kebatilan? Al-Quran sendiri, ketika menceritakan tentang penciptaan manusia, petunjuk yang

terkandung didalamnya mengandung kebenaran yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Kita perhatikan apa yang dikatakan al-Quran tentang penciptaan manusia ini. Allah Swt

berfirman: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air.” (QS Al-Furqan: 54)

“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani.” (QS Faathir: 11)

“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan

mengembalikan kamu pada kali yang lainnya.” (QS Thaaha: 55)

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” (QS Al-Mursalat: 20)

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari

air yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Sesungguhnya

Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).” (QS Ath-Thaariq:

5-8)

Dan banyak ayat lainnya yang seluruhnya menunjukkan bukti ilmiah yang terdapat

dalam Al-Qur’an. Misalnya, dalam firman-Nya “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia

dari air”, Allah Swt menegaskan bahwa asal penciptaan manusia adalah air. Ayat ini sesuai

dengan bukti ilmiah yang mengatakan bahwa kira-kira 75 persen dari berat manusia adalah

air. Karenanya air sebagai asal segala sesuatu yang diciptakan, merupakan unsur terpenting

bagi setiap proses kehidupan. Dalam tubuh manusia, air berfungsi untuk melunakkah bahan

makanan yang masuk ke dalam tubuhnya hingga mudah untuk dicerna.

الله { لقد خلقنا اإلنسان } آدم { من ساللة } هي { و }من سللت الشيء من الشيء أي استخرجته منه وهو خالصته { من طين } متعلق بساللة

أي اإلنسان نسل آدم { نطفة } منيا { في { ثم جعلناه }قرار مكين } هو الرحم { ثم خلقنا النطفة علقة } دما جامدا { فخلقنا العلقة مضغة } لحمة قدر ما يمضغ { فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما } وفي قراءة عظما في الموضعين وخلقنا في المواضع الثالث بمعنى صيرنا { ثم أنشأناه خلقا آخر } بنفخ الروح فيه

Page 16: Makalah embriologi

{ فتبارك الله أحسن الخالقين } أي المقدرين ومميز أحسن محذوف للعلم به : أي خلقا{ ثم إنكم بعد ذلك لميتون }

للحساب والجزاء{ ولقد { ثم إنكم يوم القيامة تبعثون }خلقنا فوقكم سبع طرائق } أي سماوات : جمع طريقة ألنها طرق المالئكة { وما كنا عن الخلق} التي تحتها

آية{ غافلين } أن تسقط عليهم فتهلكهم بل نمسكها ك 1

Mengamati pembahasan Al-Qur’an tentang penciptaan manusia, kita mendapatkan

sebagian orang yang senantiasa meragukan kebenaran Al-Qur’an, menentang apa yang telah

disampaikan Al-Qur’an tentang penciptaan manusia ini. Yaitu ketika mereka mengatakan

bahwa Al-Qur’an tidak konsisten dalam menyebutkan asal penciptaan manusia. Menurut

mereka, dalam salah satu ayat dikatakan: “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan

kamu”. Sedangkan dalam ayat lain disebutkan: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia

dari air”.

Dan dalam ayat lain dinyatakan: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari

tanah”. Dan dalam ayat lain: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air

mani”. Bagaimana penafsiran atas beberapa ayat yang saling bertentangan ini?

Demikianlah mereka meragukan kebenaran Al-Qur’an. Sebelum kami mematahkan

argumen mereka, perlu kami ingatkan hal penting berikut ini: Siapa pun yang ingin

mendapatkan hakikat kebenaran yang menyangkut suatu hal tertentu, maka pertama kali ia

harus melepaskan diri dari penilaian subyektifnya. Karena bagaimana ia akan berdialog

secara jujur dan obyektif dengan orang lain tentang sesuatu hal yang ia sukai? Jika ia tidak

mau melepaskan subyektifitasnya? Tentunya ia akan cenderung membenarkan apa yang

disukainya. Kemudian bagaimana ia akan berdialog secara jujur dan obyektif tentang suatu

hal yang ia benci? Jika ia tidak mau melepaskan subyektifitasnya? Tentunya ia akan

cenderung untuk menyalahkan apa yang dibencinya. Dan pada realitanya, memerhatikan

orang-orang yang memusuhi Islam dan menentang isi Al-Qur’an, kita hanya mendapatkan

sedikit dari mereka yang mau melepaskan subyektifitas mereka. Sebaliknya, kita menemukan

hati mereka telah dikuasai oleh kedengkian dan kebencian kepada Islam. Memerhatikan Al-

Qur’an melalui ayat-ayatnya yang membicarakan tentang penciptaan manusia, kita akan

1 Tafsir jalalain

Page 17: Makalah embriologi

mendapatkan bahwa ia senantiasa menggunakan kata ‘min’ yang memiliki arti ‘dari

sebagian’ (juz-iyyah). Ketika Allah Swt berfirman: “Dan Dia (pula) yang menciptakan

manusia dari air”, maka kalimat ‘dari air’ berarti sebagian unsur-unsur yang membentuk

manusia, diambil dari air

Mengenai berapa persen kadar air dalam penciptaan manusia, maka hakikatnya, hanya

Allah Swt yang mengetahuinya. Karena‘penciptaan’(al-khalqu) merupakan sifat yang hanya

dimiliki oleh Allah Swt. Selanjutnya dalam ayat lain, Allah Swt menjelaskan bahwa air yang

darinya manusia diciptakan adalah air mani yang dalam bahasa Arabnya disebut “maa-un

mahiin” atau “maa-un hayyin”, yang memiliki arti sebagai air yang mempunyai potensi

kehidupan yang lemah. Dan sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa Allah

Swt pun telah menciptakan manusia dari air mani (nuthfah). Nuthfah ini adalah air mani laki-

laki atau sperma. Untuk dapat memahami petunjuk ilmiah yang ada dalam firman Allah Swt:

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” kita sebaiknya memberikan

penjelasan tentang kelompok binatang bersperma atau spermatozoon. Spermatozoon,

sebagaimana tampak dalam gambar, terdiri dari bagian kepala, bagian tengah dan bagian

ekor. Dengan menggunakan ekornya ini, binatang ini hidup dalam saluran air mani yang

memberinya makanan. Dan dikarenakan binatang ini merupakan makhluk hidup, maka

tentunya ia juga berasal dari air, sesuai firman-Nya: “Dan dari air kami jadikan segala

sesuatu yang hidup”.

Namun kekuatan yang dimiliki binatang ini sangat lemah, sehingga kebanyakan dari

spermatozoon ini mati ketika terjadi pembuahan (fertilisasi). Akan tetapi, dengan kekuasaan

Allah, seseorang ketika mengeluarkan air maninya, jumlah yang ia keluarkan, bisa mencapai

300 sampai 500 juta spermatozoon. Hal itu sebagai tanda ke Maha Tahuan Allah, karena dari

jutaan spermatozoon ini akan mati, saat terjadi pembuahan antara sperma laki-laki dan sel

telur perempuan.

Page 18: Makalah embriologi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Manusia menapaki kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam

tubuh lelaki dan perempuan, yang diciptakan saling terpisah namun sangat

selaras. Jelas, sperma di dalam tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan

kendali lelaki tersebut, sebagaimana sel telur di dalam tubuh perempuan tidak

terbentuk atas kehendak dan kendali perempuan tersebut. Sesungguhnya,

mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini.

Fase Penciptaan

1. Manusia Pertama Diciptakan dari tanah

2. Fase Nuthfah

3. Fase ‘Alaqah

4. Fase Mudhgah

5. Fase Tulang dan Daging

2. Al-Qur’an banyak memperbincangkan tentang manusia dan rahasia

kehidupannya dalam segala aspek yang berkaitan dengannya."Al-Qur’an

diturunkan oleh Allah Swt sebagai rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana

Rasulullah Saw yang diturunkan kepadanya Al-Qur’an yang merupakan

rahmat bagi semesta alam.

B. SARAN

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena

itu kami mohon kritik dan saran untuk pembuatan makalah selanjutnnya. Atas kritik dan sarannya,

kami mengucapkan terima kasih.

Page 19: Makalah embriologi

DAFTAR PUSTAKA

Alquranul Karim Dan Terjemahan

Tafsir Jalalain

Tafsir Al-Misbah

http : //ayat2 kehidupan.blogspot.com/2009/02/al-mukminun-ayat-12-14, html?m = 1 (diakses pada 26-09-2012 pukul 16.00)

Zainuddin dan Moh. Nasir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Cipta Pustaka Media Perintis, 2010), hal. 31-32

Abudin Nata, Tafsir Ayat-ayat  Pendidikan (Tafsir Al-Ayat At-Tarbawy), (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), hal. 39-41