embriologi abdomen

68
Embriologi Abdomen Pembimbing : dr. Haiman Madjedi, Sp.B Oleh : Nabilah, S.ked Referat

Upload: nabilah-vs-zombies

Post on 05-Sep-2015

105 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

embriologi

TRANSCRIPT

Embriologi Abdomen

Referat

2

3. Cakram mudigah trilaminer

Somit membentuk miotom (jaringan otot), skeletom (tulang rawan dan sejati), dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh. Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh, yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh getah bening, dan semua sel darah dan sel getah bening.

Di samping itu, ia membentuk sistem kemih-kelamin; ginjal, gonad, dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih). Akhirnya limpa dan korteks adrenal juga merupakan turunan dari mesoderm.

Embriologi sistem pencernaan

Potongan sagital mudigah(A) Mudigah prasomit. (B) Mudigah dengan tujuh somit (C) Mudigah dengan 14 somit. (D) Pada akhir minggu pertamaRegulasi molekular pembentukan tabung usus

Pada awalnya usus depan, usus tengah, dan usus belakang berkontak secara luas dengan mesenkim dinding abdomen posterior. Namun pada minggu kelima, jembatan jaringan penghubung menyempit, dan bagian kaudal usus depan, usus tengah, dan sebagian besar usus belakang menjadi tergantung di dinding abdomen oleh mesenterium dorsal yang berjalan dari ujung bawah esofagus hingga ke regio kloaka usus belakang.

Di daerah lambung, mesenterium ini membentuk mesogastrium dorsal atau omentum mayus, di daerah duodenum, struktur ini membentuk mesodeodenum dorsal; dan di daerah kolon struktur ini membentuk mesokolon dorsal. Mesenterium dorsal dilengkung ileum dan jejenum membentuk mesenterium propria.

Potongan melintang melalui mudigah pada berbagai tahap perkembangan. (A) Rongga intraembrional yang dibatasi oleh lapisan somatik dan splanknik mesoderm lampeng lateral, membentuk hubungan terbuka dan rongga ekstraembrional. (B) Rongga intraembrional kehilangan hubungan luasnya dengan rongga ekstraembrionik. (C) Pada akhirnya minggu ke-empat, mesoderm splanknik menyatu digaris tengah dan membentuk suatu membran berlapis ganda (mesenterium dorsal) antara separuh kanan dan kiri rongga tubuh. Mesenterium ventral hanya terdapat didaerah septum transversum (tidak diperlihatkan). (D) Foto mikroskop elektron scanning dari mudigah mencit pada tahap yang hampir sama dengan B. Mesoderm (mata panah) mengelilingi tabung usus (G) dan menggantungkannya di rongga tubuh ke dinding tubuh posterior (c). (E) Foto mikroskop elektron scanning dari mudigah mencit pada tahap yang hampir sama dengan C. Mosoderm menggantungkan tabung usus di rongga tubuh ke dinding tubuh posterior (c) dan menipis untuk membentuk mesenterium dorsal (tanda panah). NT, tabung saraf; A aorta dorsalis

Mudigah selamaperkembangan minggu keempat(A) dan ke lima (B) yang memperlihatkan pembentukan saluran cerna dan berbagai turunan yang berasal dari lapisan germinatifum endoderm

Ketika mudigah berusia sekitar empat minggu, terbentuk divertikulum respiratorium (tunas paru) di dinding ventral usus depan di perbatasan dengan usus faring septum trakeoesofageale secara bertahap memisahkan divertikulum ini dari bagian dorsal usus depan dengan cara ini, usus depan terbagi menjadi suatu bagian ventral, primordium respiratorik, dan bagian dorsal, esofagus.

Berbagai variasi atresia esofagus dan atau fistula trakeoesofagus sesuai urutan frekuensi kemunculannya. A: 90%, B: 4%, C: 4%, D: 1%, E: 1%

Lambung muncul sebagai pelebar fusiform usus depan pada minggu ke empat perkembangan. Lambung berputar 90o searah jarum jam mengelilingi sumbu longitudinalnya, menyebabkan sisi kirinya menghadap ke anterior dan kanan menghadap ke posterior (gambar 8-c). Karena itu nervus vagus kiri pada awalnya mensarafi sis kiri lambung, kini mensarafi dinding anterior; demikian juga nervus vagus kanan mensarafi dinding posterior. Selama pemutaran ini, dinding posterior lambung semula tumbuh lebih pesat dari pada bagiananteriornya, membentuk kurvatura mayor dan minor

Omentum minus dan Ligamentum falsiforme terbentuk dari mesogastrium ventral, mesogastrium ini berasal dari mesoderm septum transversum. Ketika korda (genjel) hati tumbuh ke dalam septum, septum menipis untuk membentuk (a) peritoneum hati, (b) Ligamentum falsiforme yang berjalan dari hati ke dinding tubuh ventral, dan (c) omentum minus yang berjalan dari lambung dan duodenum atas ke hati (A) Turunan mesenterium dorsal pada akhir minggu ketiga. Mesogastrium dorsal menonjol keluar di sisi kiri lambung tempat struktur ini membentuk sebagian dari tepi bursa omentalis. (B) Omentum mayus menggantung ke bawah dari kurvatura mayor lambung di depan kolon transversum

Tepi bebas ligamentum falsiforme mengandung vena umbilikalis yang mengalami obliterasi setelah lahir untuk membentuk ligamentum rotundum hati (ligamentum teres hepatis). Tepi bebas omentum minus yang menghubungkan duodenum dan hati (ligamentum hepatoduodenale) mengandung duktus biliaris, vena porta, dan arteri hepatika (trias porta).

Tepi bebas ini juga membentuk atap foramen epiploikum Winslow, yaitu lubang yang menghubungkan bursa omentalis (kantong minor) dengan sisa rongga peritoneum (kantong mayor) (A) Potongan sagital yang memperlihatkan hubungan omentum mayus, lambung, kolon transversum, dan lengkung usus halus pada 4 bulan. Pankreas dan duodenum telah berada di posisi retroperitoneum. (B) Potongan serupa seprti (a), pada bayi baru lahir. Lembaran-lembaran omentum mayus telah saling menyatu dengan mesokolon transversum. Mesokolon transversum menutupi duodenum yang menyatu dengan dinding tubuh posterior untuk berada di posisi retroperitoneum

(A) Mudigah 3 mm (sekitar 25 hari) yang memperlihatkan secara primitif dan pembentukan tunas hati. Tunas di bentuk oleh endoderm yang melapisi bagian dalam usus depan. (B) Mudigah 5 mm (sekitar 32 hari). Epitel korda hati menembus mesenkim septum transversum.

(A) Mudigah 9 mm (sekitar 36 hari). Hati membesar kearah kaudal menuju rongga abdomen. Perhatikan pemadatan mesenkim di daerah abtara hati dan rongga perikardium, yang menandakan pembentukan diafragma dari sebagian septum transversum. (B) Mudigah yang sedikit lebih tua. Perhatikan ligamentum falsiforme yang berjalan di antara hati dan dinding abdomen anterior dan omentum minus yang berjalan antarahati dan usus depan (lambung dan duodenum). Hati seluruhnya di kelilingi oleh peritoneum kecuali di daerahnya berkontak dengan diafragma. Ini adalah daerah telanjang hati

Omentum minus berjalan dari dari hati ke kurvatura minor lambung (ligamentum hepatogastrikum) dan ke duodenum (ligamentum hepatoduodenale). Ditepi bebasnya anterior dan foramen omentale (foramen epiploikum winslow) terdapat arteri hepatika, vena porta, dan duktus biliaris (trias porta)

Sewaktu lambung berputar, duodenum mengambil bentuk lengkung C dan berputar ke kanan. Perputaran ini, bersama dengan pertumbuhan pesat kaput pankreas, menggeser duodenum dari posisinya yang semula di garis tengah menjadi ke sisi kiri rongga abdomenDuodenum dan kaput pankreas menekan dinding tubuh dorsal, dan permukaan kanan mesoduodenum dorsal menyatu dengan peritoneum di dekatnya. Kedua lapisan kemudian lenyap, dan duodenum dan kaput pankreas terfiksasi dalam posisi retroperitoneum. Karena itu, seluruh pankreas terletak retroperitoneum. Mesoduodenum dorsal lenyap seluruhnya kecuali di regio pilorus lambung, tempat sebagian kecil duodenum (duodenal cap) mempertahankan mesenteriumnya dan tetap terletak intraperitoneum.

Potongan melintang melaui regio duodenum pada berbagai tahap perkembangan. Mula-mula duodenum dan kaput pankrea, terletak dibidang median (A), tetapi kemudian keduanya berputar ke kanan dan memperoleh posisi retroperitoneum (B)

Selama bulan kedua, luman duodenum mengalami obliterasi akibat proliferasi sel-sel di dindingnya. Namun, setelah itu lumen segera mengalami rekanalisasi.Karena usus depan didarahi oleh arteri seliaka dan usus tengah didarahi oleh arteri mesenterika superior, duodenum didarahi oleh cabang-cabang kedua arteri

Primordium hati muncul pada pertengahan minggu ketiga sebagai suatu tonjolan epitel endodermis di ujung distal usus depan (Gambar 17 dan 18). Pertumbuhan keluar ini, divertikulum hati atau tunas hati, terdiri dari sel-sel berproliferasi cepat yang menembus septum transversum, yaitu lempeng mesoderm di antara rongga perikardium dan tangkai yolk sac.

Sementara sel-sel hati terus menembus septum, hubungan antara divertikulum hati dan usus depan (duodenum) menyempit, membentuk duktus biliaris (saluran empedu). Saluran empedu ini membentuk sebuah tonjolan ventral kecil, dan pertumbuhan keluar ini kemudian menjadi kandung empedu dan duktus sistikusDiagram regio-regio pembentukan jantung dan hati yang melukiskan induksi perkembangan hati. Semua endoderm usus memiliki potensi untuk membentuk jaringan hati , tetapi kapasitas ini tertekan oleh berbagai inhibitor yang dikeluarkan oleh mesoderm, ektoderm, dan notokord sekitar. Stimulasi perkembangan hati diperoleh oleh sekresi protein morfogenik tulang (bone morphogenic protein , BMPs) oleh septum transversum dan faktor pertumbuhan fibroblas 2 (FGF 2) oleh mesoderm jantung. BMP meningkatkan kompentensi endoderm bakal hari untuk berespon terhadap FGF2. FGF 2 kemudian menghambat aktivitas inhibitor sehingga terbentuk hati dan memicu pembentukan hati. Interaksi ini memperlihatkan bahwa tidak semua proses induktif terjai akibat pembentukan signal langsung oleh suatu molekul penginduksi, tetapi dapat terjadi melalui peniadaan signal represor.

Tunas Ventral membentuk prosesus unsinatus dan bagian inferior kaput pankreas. Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas dorsal. Duktus pankreatikus utama (Wirsung) dibentuk oleh bagian distal duktus pankreatikus dorsalis dan seluruh duktus pankreatikus ventralis.Bagian proksimal duktus pankreatikus dorsalis mengalami obliterasi atau menetap sebagai suatu saluran kecil, duktus pankreatikus aksesorius (SantoriniTahapan pembentukan pankreas. (A) 30 hari (~5 mm). (B) 35 hari (~7 mm). Awalnya tunas pankreas ventral terletak dekat dengan tunas hati , tetapi kemuadian bergerak keposterior memutari duodenum kearah tunas pankreas dorsal.

Pakreas selama minggu keenam perkembangan. Tunas pankreas ventral terletak sangat dekat dengat tunas pankreas dorsal. (B) Penyatuan kedua duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus utama masuk ke duodenum bersama dengan duktus biliaris di papila mayor. Duktus pankreatikus aksesorius (jika ada) masuk ke duodenum di papila minor.

Herniasi Fisiologis

Akibat pertumbuhan yang pesat dan ekspansi hati, rongga abdomen untuk sementara menjadi terlalu kecil untuk menampung semua lengkung usus, dan lengkung tersebut masuk ke rongga ekstraembrional di tali pusat selama minggu keenam perkembangan (herniasi umbilikalis fisiologis)

Retraksi lengkung yang mengalami Herniasi

Lengkung-lengkung yang masuk belakangan secara bertahap menetap semakin ke kanan. Tunas saekum yang muncul pada sekitar minggu keenam sebagai suatu pelebaran kecil berbentuk kerucut di bagian kaudal lengkung usus primer adalah bagian terakhir usus yang masuk kembali ke rongga abdomen.

Dari sini, bagian tersebut turun ke dalam fosa iliaka kanan, menempatkan kolon asendens dan fleksura hepatika di sisi kanan rongga abdomen . Selama proses ini ujung distal tunas saekum membentuk divertikulum sempit, apendiks Tahap perkembangan saekum dan appendiks. (A) 7 minggu. (B) 8 minggu. (C) bayi baru lahir