makalah anorganik praktikum senyawa komplesk

4
A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan garam kompleks dan garam rangkap B. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa dapat membuat,menguji dan melihat perbedaan sifat antara garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat. 2. Membuat dan memeriksa sifat garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat, [Cu(NH 3 ) 4 ]SO 4 .H 2 O. 3. Mengetahui fungsi penambahan reagen pada percobaan. C. TINJAUAN TEORI Senyawa garam kompleks adalah senyawa yang terdiri dari ion kompleks lengkap dengan anion dan kation penyeimbangnya. Salah satu contoh diantaranya adalah garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat dengan rumus molekul [Cu(NH 3 ) 4 ]SO 4 dengan [Cu(NH 3 ) 4 ] +2 SO 4 2 - sebagai anion penyeimbangnya. Selain garam kompleks,dikenal juga ada garam rangkap yang memiliki sifat yang berbeda dengan garam kompleks. (tim dosen kimia anorganik,2015:12) Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang karakteristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga II klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada kation pasangannya. Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena pendesakan ligan Cl- dan ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijau ingin dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion

Upload: pinorinando

Post on 01-Feb-2016

258 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ANORGANIK PRAKTIKUM SENYAWA KOMPLESK

A. JUDUL PERCOBAANPembuatan garam kompleks dan garam rangkap

B. TUJUAN PERCOBAAN1. Mahasiswa dapat membuat,menguji dan melihat perbedaan sifat antara garam rangkap

kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat.2. Membuat dan memeriksa sifat garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat

monohidrat, [Cu(NH3)4]SO4.H2O.3. Mengetahui fungsi penambahan reagen pada percobaan.

C. TINJAUAN TEORISenyawa garam kompleks adalah senyawa yang terdiri dari ion kompleks lengkap dengan anion dan kation penyeimbangnya. Salah satu contoh diantaranya adalah garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat dengan rumus molekul [Cu(NH3)4]SO4 dengan [Cu(NH3)4]+2

SO42 - sebagai anion penyeimbangnya. Selain garam kompleks,dikenal juga ada garam

rangkap yang memiliki sifat yang berbeda dengan garam kompleks. (tim dosen kimia anorganik,2015:12)Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang karakteristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga II klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada kation pasangannya. Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena pendesakan ligan Cl- dan ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijau ingin dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion senama Cl- dengan penambahan padatan NaCl atau HCl pekat atau gas. (Sugiyarto, 2003 : 17).Pembuatan dari kompleks-kompleks logam biasanya dilakukan dengan mereaksikan garam-garam dengan molekul-molekul arau ion-ion tertentu. Penelitian-penelitian pertama selalu memakai amoniak dan tat yang terjadi disebut logammine. Kemudian ternyata, bahwa anion-anion seperti CN-, NO2-, NCS- dan Cl- juga membentuk kompleks dengan logam-logam.Fenny (1851-1852) memberi nama senyawa-senyawa kompleks berdasarkan warnanya. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa kloramin dari kobal (III) dan krom (III) dengan jumlah amoniak sama, mempunyai warna hampir sama. namun demikian hal ini kemudian tidak menjadi dasar lagi, seperti pada IrCl3.6H2O yang diberi nama iuteoridium klorida yang warnanya tidak kuning tapi putih. (Ramlawati, 2005 : 2-3 )Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak,dapat ditampa dan liat, tembaga dapat melebur pada suhu 10380C karena potensial elektrodanya positif (+0,34 V) untuk pasangan Cu/Cu2+ tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu (I) sangat

Page 2: MAKALAH ANORGANIK PRAKTIKUM SENYAWA KOMPLESK

mudah teroksida menjadi Cu (II). Namun oksidasi selanjutnya menjadi Cu (II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+ yang dikenal baik dan sejumlah besar garam sebagai anion didapatkan banyak diantaranya larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru, CuSO4 . 5H2O yang paling dikenal. (Anonim, 2010 : 1 ).Senyawa yang mengandung ion kompleks (dapat berupa kation kompleks atau anion kompleks 1. Senyawa tersusun dari ion kompleks atau kation kompleks, dan ion atau kation kompleks biasa disebut dengan senyawa kompleks (senyawa koordinasi) atau garam kompleks. Ion kompleks terdiri dari atom pusat (atom logam) dan ligan yang terikat pada atom pusat melalui ikatan koordinasi, sedangkan garam rangkap merupakan bila semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion logam tak senama, atau semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa asam tak senama. (Mulyono, 2005 : 143 & 375)Pada percobaan ini akan dilakukan pembuatan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat dan garam rangkap kupri ammonium sulfat, sekaligus menguji perbedaan sifat-sifat kedua garam tersebut. (tim dosen kimia anorganik,2015:12)

Page 3: MAKALAH ANORGANIK PRAKTIKUM SENYAWA KOMPLESK

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Pembuatan Garam Kompleks Dan Garam Rangkap. http://annisanfushie.wordpress.com (Diakses tanggal 08 september 2015)Muliyono. 2005. kamus kimia .Bandung: Bumi Aksara

Kristian, sugiarto. 2003. Kimia anorganik II. Yogyakarta: jurusan pendidikan kimia FMIPA UNY

Ramiawati. 2005. Buku ajar kimia anorganik fisik. Makassar jurusan kimia FMIPA UNM

Tim dosen. 2015. Penuntun praktikum Kimia anorganik. Medan: Laboratorium Kimia FMIPA Unimed

Wilkinson, cotton. 1989. Kimia anorganik dasar. Jakarta: UI-Press