lumine edisi ii/maret2015

37
1 LUMINE Edisi II / Maret 2015

Upload: kmk-fk-unpad

Post on 08-Apr-2016

263 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah Lumine edisi II Maret 2015. Edisi ini memiliki tema Prapaskah, pantang dan puasa, yang diwakilkan oleh satu kata yaitu "Lent". Semoga menginspirasi dan selamat membaca! God bless :) NB: If dowloaded, check "Two Page View" and "Cover Page in Two Page View" in your adobe reader

TRANSCRIPT

Page 1: Lumine edisi II/Maret2015

1

LUMINEEdisi II / Maret 2015

Page 2: Lumine edisi II/Maret2015

2

3

4

6

10

12

14

17

18

22

23

26

32

34

36

Bonjour!Redaksi

What you missed:Syukdok 2009

8

Prapaskah 2015

KomikThe Saint: St. Gianna

Dari 2009: Renca-na Masa Depan

Renungan

Health:Lenten Season

Pohon Turunan 2009 - 2014

Health: Recommen-dation for coping with fasting

Pantang-nya KMK

Prakoas-Koass 2011

Tips Survive di Dunia Koass

Dari KMK 2009:Our Story

Surat Gembala Prapaskah 2015

Pantang & Puasa

13

28KMK on Spotlight:Maria P. Kartika

Selamat membaca!

Page 3: Lumine edisi II/Maret2015

3

Bonjour

Halo KMK!Terima kasih kepada Tuhan Yesus, para narasumber, dan semua orang yang telah membantu hingga akhirnya Lumi-ne edisi Maret telah terbit. Karena sudah memasuki masa Prapaskah, maka tema pada edisi ini berkisar pada puasa dan pantang, yang diwakilkan oleh satu kata yaitu “Lent”.

Kata lenten sendiri memiliki arti hambar, tawar, tasteless. Mungkin bagi sebagi-an orang masa Prapaskah memang terasa ‘tawar’ karena harus menahan diri dari godaan duniawi, pantang makanan enak, dsb. Tetapi, menurut saya masa Prapaskah itu tidak hambar karena ada tantangan dalam menahan godaan tersebut, dan masih banyak misteri Paskah yang belum kita pahami. Tapi ya kembali lagi ke mas-ing-masing pribadi bagaimana memandang misteri ilahi tsb.

Dalam edisi ini, ada sharing pantang dan puasanya anak-anak KMK, cerita 2009 yang udah lulus, cerita 2011 tentang koass mereka, dan adapula tips menghadapi dunia koass dari para kakak yang udah melewati koas. Bagi kalian yang nggak ikut syukuran dokter 2009, nggak usah penasaran karena akan dibahas di rubrik What you missed. Rubrik The Saint akan membahas Santa Gianna, seorang santa pelind-ung para ibu, dokter, dan anak yang belum lahir. Rubrik Health akan membahas tentang puasa dan tips menjalani puasa.

Rubrik Doctor on Spotlight akan hadir secara bergantian dengan rubrik KMK on spotlight di setiap edisi. Di sini Lumine akan mengupas tentang kehidupan Tika 2013. Oh iya, kalau kalian pengen teman kalian dikupas / dikepoin tentang kehidu-pannya, boleh kirim nama ke redaksi loh.

Saya bersyukur punya kesempatan menghadirkan Lumine dalam masa Prapaskah ini. Semoga isi Lumine ini bermanfaat ya buat kalian. Saya tunggu kritik dan saran-nya. God bless! Selamat membaca :)

Love,Hilda Marsela

Pembimbing :

Penanggung jawab:

Editor in Chief :Kontributor :

Redaksidr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR

Marshel Budiarsa

Hilda MarselaAlbert l Vanessa Natasha l Octavianus Giovani Eveline Yuniarti l Jeane Claudia l Angela Grace

Page 4: Lumine edisi II/Maret2015

4

Tahun 2015 adalah tahun yang membahagiakan buat keluarga kita. Kakak-kakak kita dari 2009 akhirnya resmi disumpah sebagai dokter pada tanggal 5 Februari. Oleh karena itu, sebelumnya diadakan syukuran untuk mereka.

What you missed

Syukuran Dokter KMK 2009

Perjalanan ini memang tidak mu-dah. Tapi pada akhirnya, hasilnya

worthed.Acara berlangsung dari pukul 17.00, diawali ramah tamah dan pemesanan makanan, kemudian dibuka oleh Osler sebagai MC. Acara dibuka dengan permainan kartu maling, dengan hukuman tunda makan untuk yang kalah. Sekali posisi duduk ditukar selama permainan. Acara dilanjutkan dengan makan malam. Di tengah makan, ada surprise ultang tahun untuk Wenny dan Jeane yang bulan lalu berulang tahun. Setelah makan malam, kakak-kakak 2009 melakukan sharing pengalaman-pengalaman mereka selama ini. Sebagai balasan, se-tiap ketua angkatan yang hadir memberikan ucapa selamat dan kesan untuk mereka. -EY-

Syukuran diadakan di restoran Djo-eroe Masak di Jl Veteran, Bandung, pada 1 Februari. Penanggung jawab acara ini adalah 2014.

Page 5: Lumine edisi II/Maret2015

5

Susunan kepanitiaanPerizinan tempat : Octavianus Giovani & Christian AlbertSouvenir : Stella AnugerahMC : Osler SutantoPenanggung jawab : Eveline Yuniarti

Terima kasih KMK 2014!

Acara berlangsung dari pukul 17.00, diawali ramah tamah dan pemesanan makanan, kemudian dibuka oleh Osler sebagai MC. Acara dibuka dengan permainan kartu maling, dengan hukuman tunda makan untuk yang kalah. Sekali posisi duduk ditukar selama permainan. Acara dilanjutkan dengan makan malam. Di tengah makan, ada surprise ultang tahun untuk Wenny dan Jeane yang bulan lalu berulang tahun. Setelah makan malam, kakak-kakak 2009 melakukan sharing pengalaman-pengalaman mereka selama ini. Sebagai balasan, se-tiap ketua angkatan yang hadir memberikan ucapa selamat dan kesan untuk mereka. -EY-

Page 6: Lumine edisi II/Maret2015

6

PRAPASKAH2015“tIADA sYUKUR tANPA pEDULI”

Page 7: Lumine edisi II/Maret2015

7

Page 8: Lumine edisi II/Maret2015

8

Saudara-Saudari terkasih,Kita akan memasuki masa Prapaskah yang dimulai pada hari Rabu Abu, 18 Februari 2015. Setiap tahun dahi kita ditandai salib dengan abu sebagai simbol hati dan budi yang mau bertobat dengan cara ber-mati-raga untuk mengolah diri dan beramal-bakti bagi sesama seraya mendekatkan diri pada Allah.

Seruan yang menyertai tanda salib pada dahi adalah:

‘’Bertobatlah dan percayalah pada Injil!’’ Bertobat berarti menyelaraskan hati dan budi kita dengan apa yang Allah kehendaki sehingga seluruh energi dan materi yang kita miliki dikembangkan dan dimanfaat-kan demi kemuliaan Allah dan keselamatan manusia. Percaya pada Injil berarti meyakini dan mengamini warta Injil yang menyerukan ‘’Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat.’’ (Mrk 1: 15) Seruan pertobatan dan ajakan untuk mewujud-nyatakan Kerajaan Allah bukanlah sekedar refren yang diu-lang-ulang, tetapi merupakan komitmen setiap murid Kristus. Mewujud-nyatakan Kerajaan Allah berarti menciptakan transfonliasi kehidupan, yaitu perubahan konkret entah di bidang material, sosial, mental maupun spiritual yang buahnya dirasakan baik secara personal maupun komunal.

Pertobatan kita ini perlu ditempatkan dalam konteks perubahan tersebut. Saat ini banyak orang men-galami masalah dengan berbagai kesusahan yang tak kunjung selesai. Kita menjumpai orang sulit, seakan tak akan pemah berubah. Kita bertemu orang sakit berkepanjangan, seolah tak akan sembuh. Kita melihat orang yang berkubang dalam kelemahan dan bergelimang dosa, sepertinya tak akan ber-tobat. Semua kesusahan, penyakit, dan dosa sesungguhnya dapat diatasi. Akan tetapi, sejauh manakah orang yang bermasalah (‘’sakit’’) mau sembuh dan sungguh berusaha untuk sembuh. Banyak orang yang bermasalah hanya duduk diam tanpa asa dan menanti tanpa usaha seraya berteriak:

‘’Percuma! Saya tak mungkin sembuh!’’

Dalam Injil hari ini, kita diingatkan bahwa awal dari perubahan positif adalah kemauan yang diduku-ng oleh iman. Pertama, orang yang sakit kusta harus mempunyai keinginan untuk sembuh. Ia mencari siapa yang dapat menyembuhkannya sampai ia bertemu dengan Yesus. Kedua, ia percaya bahwa selain mempunyai kuasa penyembuhan, Yesus juga akan menerimanya. Orang tersebut harus memiliki pikiran positif dan harapan kuat. Ketiga, ia sungguh beriman bahwa Yesus adalah utusan Allah yang menjadikan segalanya baik. Ia yakin bahwa penyakitnya sekalipun menahun dapat disembuhkan. Keempat, ia ter-buka dengan rendah hati; tak mau memaksakan kehendak diri apalagi mendikte Yesus. Ia berserah diri pada kehendak Tuhan. Maunya sembuh, tetapi Tuhan tahu yang terbaik. Maka, orang kusta itu datang kepada Yesus dengan terbuka penuh harapan: ‘’Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku.’’ Melihat iman yang demikian besar itu, Yesus menjawab: ‘’Aku mau, jadilah sembuh!’’ Kesembuhan terjadi karena si sakit mau pulih dan Tuhan menghendakinya. Iman seperti ini mengingatkan kita akan iman Maria yang berseru kepada malaikat: ‘’Sesungguhnya aku ini adalah hamba - Tuhan; jadilah padaku menurut perkataaan-Mu itu.’’ Kepasrahan semacam ini menghantar kita pada doa Yesus di taman Get-zemani: ‘’Janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.’’ Akhimya, semua ini membawa kita pada doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus sendiri: ‘’Jadilah kehendak-Mu di bumi sep-erti di dalam Surga.’’

Perubahan positif, yaitu kepulihan dari segala ketidak-beresan sepantasnya merupakan bagian dari usaha tobat kita yang pada tahun ini mengambil tema ‘’Menjadi Manusia Ber-APP.’’ Manusia ber-Aksi-Pua-sa-Pembangunan adalah pribadi yang hati dan budi serta energi dan materinya tertuju pada pemban-gunan umat dan masyarakat. Ungkapan tobat ditempatkan dalam upaya mengembangkan umat dan menyejahterakan masyarakat. Kita diundang untuk terlibat dalam kehidupan dan perjuangan masyar-akat; bagaimana kita makin menyejahterakan orang-orang di sekitar kita. Keberhasilan pertobatan kita juga diukur dari sejauh manakah Gereja makin mengumat dan memasyarakat.

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2015Bersama Umat Terlibat dalam Masyarakat

Dibacakan pada Misa Minggu Biasa VI, 14/15 Februari 2015

Page 9: Lumine edisi II/Maret2015

9

Kita makin mengumat kalau hidup kita sehati dan sejiwa bertekun dalam hidup persaudaraan, pewar-taan, perayaan (liturgi), dan pelayanan dengan semangat berkorban. Kita makin memasyarakat kalau kita menjadi bagian dari masyarakat dengan cara aktif terlibat dalam kegiatan dan kehidupan masyarakat. Semoga berkat kehadiran Gereja yang sehati-sejiwa, masyarakat sekitar mengalami perubahan positif: pangan, sandang, dan papannya makin baik; kehidupan mentalnya makin dewasa, sikapnya makin toler-an dan solider; hidup keagamaannya makin takwa dan imannya makin teguh.

Sri Paus Fransiskus menekankan mutlaknya dimensi sosial dari pewattaan Injil dan dimensi komunal dari hidup spiritual. ‘’Iman sejati -yang tak pemah nyaman atau sepenuhnya individual selalu melibatkan hasrat mendalam untuk mengubah dunia .... Seluruh umat Kristiani, termasuk para pastor mereka, di-panggil untuk menunjukkan kepedulian membangun dunia yang lebih baik’’ (Evangelii Gaudium 183) Sri Paus menambahkan bahwa: ‘’Iman kita akan Yesus Kristus, yang menjadi miskin, dan selalu dekat dengan kaum miskin dan kaum tersingkir, adalah dasar kepedulian kita pada pengembangan seutuhnya para an-ggota masyarakat yang paling terabaikan.’’ (186) Di situlah orang yang bertobat dan percaya pada Yesus Kristus ditantang untuk secara konkret peduli dan terlibat dalam pengembangan masyarakat.

Marilah kita menjadi manusia ber-APP dengan penuh sukacita, bukan hanya melalui pantang dan puasa material (makanan dan minuman), tetapi juga secara spiritual dengan bermatiraga untuk memperbaiki diri, berdoa untuk makin dekat dengan Yang Ilahi, dan beramal untuk mengabdi sesama terutama yang membutuhkan. Semoga pantang dan puasa kita merupakan usaha untuk sehati sejiwa bersama umat terlibat dalam masyarakat. Dengan demikian, laku tobat kita pada masa Prapaskah ini membawa pe-rubahan positif; bukan hanya diri sendiri yang disentuh dan disembuhkan, tetapi juga sesama dijamah dan diutuhkan. ‘’Tuhan, kalau Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku! Jadikanlah aku manusia ber-APP!’’

Bandung, 10 Februari 2015 Ut diligatis invicem

TTD +Antonius Subianto Bunjamin OSC

Page 10: Lumine edisi II/Maret2015

10

Tanpa terasa, kita telah memasuki masa Prapaskah kembali. Masa Prapaskah pada dasarnya adalah masa persiapan bagi seluruh umat katolik untuk menyambut Mis-teri Paskah. Masa persiapan itu berjalan selama 40 hari. Di mulai dari hari Rabu Abu sampai dengan Jumat Agung. Selama masa Prapaskah, umat Katolik diajak untuk bermati raga, melakukan Aksi Puasa Pembangunan, dan membaca sabda serta ber-doa guna mempersiapkan hati menyambut Paskah dan menghayati misteri ilahi.

Kita Yesus Kristus (Kan. 1521).” Menurut hukum ini, hari Jumat menjadi hari pantang. Selama masa Prapaskah, hari pantang dan puasa adalah Rabu Abu dan Jumat Agung.

Rabu Abu menjadi awal masa pantang dan puasa dalam masa Pra-paskah. Pada Pada hari Rabu Abu, umat Katolik datang ke Gereja dan diberi tanda salib dari abu sebagai simbol upacara ini pada dahinya. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel pada jaman dahulu di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan.

Aturan pantang dan puasa dalam Gereja Katolik juga demikian ringan. Dalam pantang, umat Katolik diajak untuk melawan segala bentuk kesenangan diri. Misalnya seseorang yang sangat menikmati rokok, selama masa Prapaskah ia diajak untuk berpantang rokok. Setiap orang yang berumur di atas 14 tahun memiliki kewajiban untuk melakukan pantang. Sedangkan aturan puasa adalah makan kenyang sekali selama sehari. Setiap orang yang berumur antara 18-60 tahun memiliki kewajiban untuk melakukan puasa.

Dalam hukum Gereja disebutkan demikian: “Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hen-daknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilaku-kan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan

1 Olah rohani dalam bentuk aksi

pantang dan puasa.

Sumber:http://edukasi.kompasiana.com/2012/02/22/pantang-dan-puasa-menurut-gereja-katolik-441487.htmlhttp://katolisitas.org/1914/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik

Page 11: Lumine edisi II/Maret2015

11

2 Aksi PuasaPembangunan

Selain melakukan aksi pantang dan puasa, kita juga diajak sampai kepada gerakan nyata, yang disebut sebagai Aksi Puasa Pembangunan (APP). APP ini menyangkut dua aspek, yaitu aspek ke dalam dan keluar. Aspek ke dalam ditandai den-gan usaha untuk semakin memperdalam iman dengan aneka bentuk pertemuan dan sarasehan.

Jika kita melihat aturan mengenai pantang dan puasa, amat mudah kan? Ke-lihatannya sangat mudah, tetapi jika kita berani bertekun atasnya akan terasa betapa tidak mudah melakukan itu. Hakekat pantang dan puasa dalam Gereja Katolik bukan terletak pada menahan lapar atau haus. Hakekat pantang dan puasa adalah melawan diri sendiri. Dengan demikian, persoalannya bukan soal ritual pantang dan puasanya melainkan terletak pada bagaimana kita meng-hayati makna pantang dan puasa itu. Jika kita hanya menghayati pantang dan puasa sebatas ritual, maka kita akan semakin ingin melakukan hal-hal yang akan menjauhkan kita dari keselamatan. Pantang dan puasa akan semakin ber-makna jika kita mampu memaknai pantang dan puasa sebagai sebuah sarana penyelamatan. Penilaian kita atas pantang dan puasa itulah yang akan mem-pengaruhi perbuatan kita selama masa Prapaskah ini. -OG, HM-

“Setiap orang yang beru-mur di atas 14 tahun

memiliki kewajiban untuk melakukan pantang, se-

dangkan 18-60 tahun memiliki kewajiban untuk melakukan puasa.”

Sedangkan aspek keluar merupakan tindakan nyata sebagai bentuk pertobatan. Dalam APP, kita diharapkan untuk menyisihkan sebagian uang kita untuk mel-akukan karya-karya karitatif, terutama untuk membantu mereka yang lemah, miskin, tersingkir, dan difable. Inilah wujud nyata dari gerakan pantang dan puasa.

Puasa memang diwajibkan hingga seseorang berusia 60 tahun. Walaupun demikian, membaca sabda dan doa berlaku bagi semua usia. Pada hakekatnya, Prapaskah bukanlah han-ya persoalan puasa dan pantang. Akan tetapi, menurut St. Leo Agung, hal terpenting yang wa-jib dilaksanakan adalah mendengarkan

3 Sabda dan Berdoa

firman dan memperbanyak berdoa. Tentunya, tidak hanya meningatkan frek-uensi doa, namun juga meningkatkan kualitas doa. Tidak hanya membaca lebih banyak perikope, namun juga menghayati makna setiap perikope. Dengan de-mikian, kita semakin mengenal akan Dia dan semakin menghayati misteri

Page 12: Lumine edisi II/Maret2015

12

Komik

Page 13: Lumine edisi II/Maret2015

13

Pantang.Apa saja pantang yang dijalani anak-anak KMK?

Osler ‘14Saya pantang daging dan

nyemil.Berpuasa dan berpantang

itu bertujuan untuk mena-han hasrat daging kita ser-ta melakukan pantangan harus berdasarkan hasrat

daging yang selalu kita ikuti.

Gio ‘14Pantang... pantang jajan

sih heheTantangannya sering lupa, trs ssh aja nahan diri bwt

ga jajan wkwkHmm.. idealnya buat

ngedeketin diri sm Tuhan, tp bwt gw skalian untuk ngirit uang jajan hehehe

Stella ‘14Pantang daging (sapi, ayam), ikan, seafood Susah banget krn emang suka gitu, ga lengkap kalo sayuran doang, dan itu kesukaan banget. Belajar mengontrol diri, menahan napsu

Vanessa ‘13Pantang daging sama

mager.Hambatannya banyak makanan enak sama

susah ngilangin kemag-eran.

Buat ngubah diri jdi yg lbih baik

Tika ‘1340 hari ini pantang boros.Masih suka lupa kalau ini bulan pantang&puasa & terkadang masih belum bisa nahan godaan.Tujuannya untuk menunai-kan ajaran agama & bentuk perwujudan dari apa yang telah Yesus lakukan sebagai bentuk ketaatan iman.

Siska ‘12Gw pantang baca komik,

novel, ntn drama korea, serial barat, ngemil (paling susah!).

Sebagai sarana utk introspeksi diri, melihat apa kekurangan diri, godaan, yg bikin kita jauh dari Allah & sesama, mengakuinya di depan Tuhan & memohon kekuatan buat mengubah setidaknya mengu-rangi kekurangan itu.

Geraldo ‘11Pantang makan gorengan.

Hambatannya susah soalnya doyan banget

sama banyak makanan yg digoreng enak.

Biar deket sama Tuhan siapin diri buat Paskah.

Willy ‘11Pantang marah & jahatin orang.Hambatannya di dunia memang ada org yg menyebalkan, haha.Kepentingannya, diharap-kan ke depannya juga nggak gitu lagi, bukan Prapaskah doang, amin..

Vero ‘11Pantang ngegosipTantangannya kalo te-men udh ngajak ngegosip apalagi gosip yg seru sering kelupaan kalo lg pantang.Menurut gw untuk mela-tih diri kita untuk mena-han diri dr kesenangan duniawi yg menjauhkan diri kita dr Tuhan

Jeane ‘09Pantang minum yg din-gin2 karena kemaren seneng banget minum yg dingin.Tantangannya udara seka-rang panas.Pantang/puasa itu tanda pertobatan kita ke Yesus. jadi klo kita bisa pantang/puasa dengan benar berarti kita serius mau bertobat..

Albert ‘12Maunya sih pantang

susu sama daging.Banyak makanan enak

yang mengandung kedu-anya.

Biar pikiran kita lebih bersih & bisa mengendali-

kan diri dari godaan

?PantangHambatannya

Tujuan pantang/puasa

Sudahkah kamu pantang?

Page 14: Lumine edisi II/Maret2015

14

Gimana rasanya koas?Hahaha, gimana ya rasanya? Kalau gue sih ngerasanya ada senangnya, ada takutnya, ada pas-rahnya juga soalnya ya mau gimana lagi, kan mau gak mau harus koas, jadi yang paling nggak ada apa-apanya kalau di rumah sakit. Kalau senangnya bisa ngeliat pasien langsung dan nyoba ngasih tindakan (kalau dikasih hahaha), kalau takutnya juga karena ketemu pasien langsung hehehe, takut ngelakuin kesalahan ke pasien, konsulen, sama residen.

Stase Pertama?Stase pertama gue itu mata, tempatnya di cicendo .

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Senangnya di mata itu lebih santai dibandingkan di RSHS, karena residen dan konsulennya baik-baik banget. Kesulitannya ya adapatasi lagi terutama cara belajarnya sama bikin diri sendiri nggak panic dan gagap di depan pasien, terutama pas meriksa sama kalau ditanya preceptor tentang penyakitnya hahaha.

Setelah 3.5 tahun menjadi mahasiswa, akhirnya angkatan 2011 memasuki dunia koas. Selamat lagi ya! Lalu apa kata mereka ten-tang prakoas dan koas? Check this out....

PrakoasPrakoas dari tgl 21 sampai 29 Januari 2015, kecuali hari Minggu yah, hehe. Bener2 cuma lecture doang tiap hari dari jam 8 sampe setengah 4. Tapi yg prakoas tgl 24 itu dari Forum Dokter Muda RSHS, jadi semacam kayak Oppek dulu, yg dijelasin gimana survive di RSHS, dikasih tau aturan2 gak tertulis, diajak keliling2 RSHS, hehe. Nah yg ini lebih berguna sih, soalnya yg lecture2 itu kebanyakan dijelasin teori aja. Jadi kurang applicable,

hehe. Angie

KoasGimana rasanya koas?

Koas situ ternyata lebih sibuk dari yang dikatakan senior-senior, tapi ada santainya juga sih. Kalau dapet giliran jaga: seru! Karena bisa belajar banyak sekaligus capek begadang ahaha (apalagi kalo jaga IGD, bisa berdiri semaleman).

Stase Pertama? Stase anak

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Sulitnya karena ternyata aku masih banyak banget bodohnya, dan harus banyak belajar ulang ahaha. Senangnya karena sekarang bisa menerapkan beber-apa hal yang dipelajari pas skills lab.

dea

Gimana rasanya koas? CAPEEEEE. Jadwal padet, jam 7 udah harus absen, jam stgh 4 baru bias absen pulang. belum kalo jaga, jam stgh 4 lapor, jam 6 pagi baruberes..

Stase pertama?Stase anak :O

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi? Kesenengannya, banyak. bisa belajar cara meriksa anak2 g baik dang a menyakiti anak2. Kesulitannya, masih sulit beradaptasi ama jam tidur yg semakin menipis dan kecepatan belajar yg harus semakin su-per, karena materi banyak banget tapi waktu belajar sedikit banget. Yaa itu aja sih, yg lainnya harus off the record, kalo diomongin nanti dimarahin hehe

alvin

icha

Page 15: Lumine edisi II/Maret2015

15

Gimana rasanya koas?Koas rasanya beda dari S.Ked, haha, lebih enak, deket dari rumah. Tapi kerasanya lebih besar tanggung jawabnya buat belajar lebih sama bagaimana menjadi dokter yang baik ke pasien.

Stase Pertama?Pertama masuk stase anak nih :)

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya adaptasi dengan kehidupan koas, gimana preseptoran dan jaga malem, kesulitan ketemu temen-temen yang biasa ketemu setiap hari :( Kesenangannya ketemu suasana baru, ke-temu bayi tiap hari, belajar hal-hal baru yang gak pernah ketemu di S.Ked. Semangat koas 2011! Semangat juga 2010! Semangat belajarnya yang masih di Jatinangor!

Fang2

Gimana rasanya koas?Rasanya lelah.. Hahaha

Stase Pertama?Pertama masuk neuro

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Sulit karena semuanya nganggep kita udah rotasi ke banyak bagian, padahal baru pertama. Tapi senang sih soalnya di neuro dokter-dokternya suka ngajarin.

dionGimana rasanya koas?

Asik-asik aja seru, kaga bisa tidur di kelas lagi seka-rang susah.

Stase pertama?Stase pertama THT.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya susah ngumpul sama temen yang beda stase, kesenangannya hepi-hepi aja bisa bantu orang.

aldoGimana rasanya koas?

Rasanya koas buat gue sih karena stase pertama radi-ologi jadi kaya kuliah lecture-lecture aja gitu..

Stase pertama?Stase radiologi.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya ya, masih dodol aja guenya, udah lupa semua-semua yang di S.Ked jd guenya berasa blank gitu kadang-kadang. Kesenangannya, apa ya, senang temen-temen sestasenya seru, haha.

tataGimana rasanya koas?

Gabut, haha.Stase Pertama?

Stase anestesi.Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?

Senengnya ya bisa liat langsung lah apa yang tadinya di buku doang, kesulitannya belum tau juga ya, da baru 2 minggu , ujian juga belum, paling menghada-pi pasien gitu-gitu kan belum ada pengalaman jadi susah.

willy

Gimana rasanya koas?Koas itu jauh lebih malesin dari S.Ked. Jadi selama ini gua ngeluh-ngeluh S.Ked pusing ini itu, tern-yata koas kehidupan gua lebih menderita lagi, hahaha. Tapi enaknya koas langsung practical, jadi apapun yang dipelajarin entah itu skills atau penyakit-penyakit jadi langsung nyangkut (aminn).

Stase Pertama?Stase pertama gua bedah

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya belum tau harus ngapain aja, bener-bener beda banget sama S.Ked harus jago-jago nyesuain diri. Oh yah, sama jaga badan juga. Apalagi jaga 18x kalau bedah. Kesenangannya di bedah banyak tindakan yang bisa gua ikutin, kayak yang paling jauh ini pernah disuruh jadi asisten operasi hernia. Seru kok.sash

a

Page 16: Lumine edisi II/Maret2015

16

Gimana rasanya koas?Koas sih seru karena gue lagi di jiwa, jadi kerjaannya cuma ngajak ngobrol pasiennya.

Stase Pertama?Stase jiwa

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Senangnya kita jadi tau bentuk nyata dari hal-hal yang kita pernah baca di buku. Kayak orang schizo yang ngomongnya ngaco dan kadang-kadang lucu. Kesulitannya paling ya kesulitan keuangan, ha-haha. Makannya mahal coy, di bandung, jadi kangen Nangor. Sekian dan terimakasih.

ditover

o Gimana rasanya koas?Rasanya.. Kaget, hahaha. Kayak buta arah gitu harus ngapain, dan lumayan capek sih, hahaha.

Stase Pertama?Stase pertamanya IPD.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya ya karena stase pertama, jadi masih bingung, terus banyak materi yang lupa juga jadi be-rasa bodoh banget, terus baru merasakan capeknya jaga. Kalau kesenangannya sih kayak lebih banyak praktek jadi lebih aplikatif, hehe.

shycha

Gimana rasanya koas?Koas rasanya campur-campur, antara deg-degan, ex-cited, sama males harus bangun pagi hehe.

Stase Pertama?Stase pertama aku bedah.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya mungkin karena baru pertama banget, belum tau apa-apa, sedangkan di bedah dituntut buat kerja cepat apalagi pas jaga. Senangnya kare-na banyak banget dapet pengalaman baru dan 2010 semuanya ngebantuin banget, hehehe.

henryGimana rasanya koas?

Koas tuh gimana ya.. Bener-bener ga kebayang gitu kan awalnya gimana, jadi mesti adaptasi. Terus cape sih, kayanya gara-gara belum kebiasa gitu.

Stase Pertama?Stase pertamanya mata di Cicendo, harusnya jiwa, tapi gara-gara kepenuhan, jadi dipindah ke mata, ahaha.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya mungkin karena baru pertama banget, Senengnya banyak belajar yang baru aja, walaupun baru 2 minggu koas, tapi kerasa banyak yang bisa masuk aja. Sulitnya, asa capek dan belum biasa gitu, apalagi tiap 3 minggu ujian-ujian gitu.

angie

Gimana rasanya koas?Cape banget, hahaha, soalnya dulu waktu di nangor kan kuliah seminggu ga full, ada liburnya. Kalau seka-rang, senin – jumat masuk, jam 7 sampai jam 3, bisa lebih bahkan. Terus di RSHS-nya jalan terus. Terus ka-lau stase yang ada jaganya abis itu langsung jaga.

Stase Pertama?Stase pertama IPD nih hehehe.

Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?Kesulitannya sih masih ngawang-ngawang nih ha-rus apa dan bagaimana hahaha, terus mau ketemu teman-teman main gitu susah bet, musti janjian dulu soalnya beda-beda stasenya. Kesenangannya sih.. Apa ya? Haha, gak tau sih belum berasa, masih be-radaptasi hehe.

stevenGimana rasanya koas?

Rasanya koas pertama tuh melongo. Hehehe.Stase Pertama?

Forensik.Kesulitan dan kesenangan yang dihadapi?

Suram, itu visum belom selesai sampe sekarang. Senengnya, liat pasien belajar praktek.

- OG -

Page 17: Lumine edisi II/Maret2015

17

Buat 2011 yang baru mulai koas, selamat menempuh hidup baru ya :)Kalo cape, kurang tidur, ada temen atau residen atau konsulen yang nyebelin, dan semua pengalaman gak enak lainnya, ya nikmatin ajaa. Pada akhirnya semua bakal seru kok untuk diceritain.. HahaApapun yang kalian hadapi di perkoasan ini, jalani ajaa dengan gembira. Syukuri perseptor, temen segrup, residen LO, pasien, dan semua yang kalian dapat. Termasuk pen-galaman pribadi yang gak enak yang terjadi selama koas. Semua itu akan mendewasa-kan dan membuat kalian tahan banting nantinya.Koas itu ibarat masa orientasi untuk masuk ke dunia kerja yang sebenernya. Hidup gak selamanya ideal kayak yang ada di teori. Mungkin kalian akan jadi saksi pertentangan ilmu beberapa konsulen, atau dapet ilmu sesat dari residen :D ambil yang baiknya, yang kurang baik cukup dijadikan pelajaran..Yang menurut gue paling penting diperkoasan itu, bahwa sebenernya guru kita di sini adalah pasien. Mungkin kita ngerasa bodoh pas ngadepin pasien, gak tau diagnosis, gak tau obat... Itu mah bisa dipelajari belakangan (harusnya sih dipelajari sebelumnya, haha). Tapi apapun kondisi kita, pasien-pasien ini layak mendapat pelayanan maksimal. Jan-gan lupa senyum ke mereka dan selalu inget komunikasi dokter-pasien di atas segalanya.Karena hal paling indah semasa koas bukan waktu berhasil dapet A di judicium, tapi ketika pasien bilang terima kasih ke kita, bilang "kalo sama teteh ini mah baik yaa", lalu pulang jaga dengan bawa roti dari keluarga pasien :))Semoga masa-masa koas kalian menyenangkan! Selamat melayani, Tuhan memberkati.

Wah, keliatannya memang koass lebih jauh berat ya dari S.ked :( Walaupun demikian, dijalani saja ya teman2 2011, kalo nggak, nggak bisa lulus dokter dong. Hehe.. Semangat ya 2011! Jangan takut, jangan resah, ini ada tips survive di dunia koass dari kakak2 yang udah

melewati masa2 koass. ^^

Tips Survive di Dunia Koass

Tasya '08

Yang paling penting waktu koass adalah jangan sampe sakit.. Mau bodoh kek ato apa lah, biasa masih bisa lulus aja kalo gak absen melebihi kuota absen.. Jadi terutama kalo jaga malam, minumlah air yang cukup, makan yang banyak, dan curilah waktu tidur di saat memungkinkan.. Insya Allah akan sehat2..hahahKedua, koass itu sudah selayaknya bodoh.. Jd bagus kalo ngerasa bodoh.. Dibodoh2in sama konsulen ya iyain aja.. Yang paling penting dr merasa bodoh adalah kita harus mau belajar, dan pasien adalah guru yang baik.. Anamnesis pasien hepatitis, maka ga usa baca harrison lagi utk tau gejala hepatitis..hahaha..

Andre Opa '08

Tips akademik koas:Supaya dapet nilai bagus1. Jadilah seseorang yg penting di kelompok (ketua kelompok) dan dekati konsulen serta staff bag sehingga kamu bisa menunjang citra kelompok serta nilai sekelompok2. Pintar memuji konsulen3. Cari info kalo mw ujian mengenai konsulen pengujiKrn koas yg diutamakan bukan pinter akademik lagi, tp skill dan terutama comunica-tion skill

George '09

Page 18: Lumine edisi II/Maret2015

18

KMK FK Unpad 2009EDWIN-JULIUS-GEORGE-ADI-WENNY-JEAN-NOVA-LEVINA

“May we always be to you what God would have us be, a family always there to be strong and to lean on “

Lagu welcome to the family selalu mengingatkan kami akan KMK FK Unpad. Enam tahun yang lalu kami masih bermimpi menjadi seorang dokter. Perjala-nan kami dimulai saat melakukan wawancara rohani dengan senior KMK. Kami dibuat kesal, merasa bodoh, bahkan ada yang menangis juga. Walaupun demiki-an moment tersebut merupakan moment yang terus kami ingat. Saat itu kami merasakan hangatnya sambutan dari senior-senior yang membuat kami yakin, kami tidak sendirian, ada Keluarga yang kami miliki disini.

Kami diperkenalkan lebih lanjut pada Temu Kenal KMK FK Unpad. Ada satu kejadian yang menggelitik, saat perjalanan terjadi tabrakan beruntun dan ada satu mobil panitia yang ikut terkena. Untungnya tidak ada korban jiwa, alhasil penumpang di pindahkan ke mobil lain. Saking penuhnya Julius sampai di tem-patkan di bagasi mobil (juju masih kurus waktu itu jadi muat ^^).

Setiap dari kami mendapatkan 3 kakak turunan yang sangat menolong kami beradaptasi dengan fk. Saat Sooca pertama contohnya, Valen, Nicho, dan Susu datang ke bale untuk mengajari Nova dan membelikannya takoyaki un-tuk menyemangatinya :) Begitu juga dengan kakak-kakak turunan yang lainnya, berbeda-beda cara penyampaiannya namun intinya tetap memperhatikan adik turunannya. Kami yang diperlakukan baik tentu saja ingin menurunkannya pada adik-adik turunan kami sendiri. senang rasanya memiliki kakak dan juga adik. Yang berbeda hanya Weni, karena ia kelahiran ’93 jadinya sering tidak dianggap sebagai kakak oleh turunan-turunannya. ;)

Karena jumlah kami hanya 8 orang saja, kami menjadi sangat dekat. Kami saling membantu satu sama lain khususnya dalam hal danus, mulai dari jualan pin fk, sticker fk, alat kesehatan, fake skin, buku, Jco, nasi kuning, kupat tahu, snack, kue, hingga jas koas. Biasanya yang berjualan yang perempuan. Yang la-ki-laki membantu di bagian transportasi. ;) Menjadi dekat memiliki konsekuensi, kami tidak jarang juga bertengkar satu sama lain inter ataupun antar angkatan.

Selain aktif di KMK, ada satu organisasi lagi yang kami berdelapan ikuti, yaitu CIMSA. Bahkan setengah dari kami bahkan menduduki jabatan sebagai official CIMSA di FK Unpad. Kalau rapat serasa rapat KMK jadinya.haha. Selain itu ada juga yang ikut PSM. Masih teringat kesalnya George dan Adi Mulyono saat nama mereka tidak ada di daftar anggota yang di terima oleh PSM. Sampai sekarang George tetap mengingatnya dan menjadi anti PSM. Hahaha. Dari segi prestasi kami pantas berbangga memiliki Levina sebagai penyandang IPK tertinggi di ang-katan saat S.Ked.

Page 19: Lumine edisi II/Maret2015

19

Tahun kedua adalah tahun yang cukup berat untuk kami. Di pertengahan tahun Jean dilanda musibah kecelakaan. Betapa takutnya kami saat itu, takut kehilangan seorang keluarga kami. Hampir setiap hari kami bergantian menjen-guknya di RSHS. Puji Syukur Tuhan menyelamatkannya dan mengembalikannya pada kami. Di akhir tahun kami kembali menghadapi cobaan berat, Adi Mulyono tidak bisa melanjutkan ke tahun ketiga bersama kami. Ia harus mengulang tahun keduanya. Kami merasa gagal untuk menjaga teman kami. Merasa gagal dengan semboyan KMK. KMK means family, family means nobody get left behind. Akan tetapi walaupun sekarang kami beda angkatan, kami tetap berusaha merangkul-nya dan membantunya sebisa kami dan tidak meninggalkannya.

Kehidupan perkuliahan tidak lepas dari kisah cinta yang terjadi. Kami ber-delapan, terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Dulu kami sering di jodohkan satu sama lain karena pas sepasang. Namun Levina menolak karena sudah me-nemukan belahan hatinya. Pasangan yang paling ngetop dijodohkan waktu itu adalah Adi Mulyono - Wenny Zhang sayang sekali keduanya tidak merealisasikan harapan banyak orang. Haha. Tidak ada yang mau di jodohkan sama Julius Guna-di mengingat bahkan suaranya saja sudah bikin sakit kepala apa lagi kalau sudah melucu. Alhasil Julius tidak mendapatkan pasangannya dari KMK 2009. KMK FK Unpad 2009 juga memantapkan hubungan dengan eksternal dengan jadiannya Jean dengan anak KMK FK Maranatha. Dari segi internal ada George dan Nova yang sampai saat ini sudah 3,5 tahun bersama. Doakan langgeng selalu ya. Ada juga Edwin yang terkenal playboy karena memiliki kedekatan dengan satu per-empuan di tiap angkatan dari 2009 ke bawah. Untungnya sekarang ia telah me-nentukan hatinya pada seorang gadis angkatan 2012.

Kami rindu berdoa bersama. Sebelum sooca kami selalu doa novena bersa-ma, khususnya di bale 3 saat tahu pertama. Sampai koas pun kami masih berdoa bersama. Sebelum ukdi kami berdoa bersama dan membuat permohonan ber-sama untuk kelulusan kami di kapel di gereja pandu. Walaupun setelah tahun ketiga sampai koas kami tidak sedekat dulu, bahkan setelah lulus pun kami akan terpisah, kami tetap menyadari kami adalah keluarga. Keluarga itu walaupun ter-pisah jauh akan merindukan momen-momen bisa bersama kembali. Terimakasih Tuhan telah menjadikan kami satu keluarga KMK FK Unpad.

Membaca sumpah dokter menjadi moment yang tidak bisa kami lupakan. Dahulu hanya mimpi, tapi setelah berjuang selama 5,5 tahun kami dapat mewu-judkan mimpi itu dan boleh menyandang gelar dokter. Semoga dengan gelar ini

kami bisa menjadi pelayan Tuhan dan sesama kami.

“Jadilah Katolik yang kebetulan dokter, bukan dokter yang kebetulan katolik” pesan dr. Lany.

Page 20: Lumine edisi II/Maret2015

20

Page 21: Lumine edisi II/Maret2015

21

KMK means

FamilyFamily means nobody gets left behind

Page 22: Lumine edisi II/Maret2015

22

Paling sekarang liburan ikut pelati-han2 sama kursus aja kayak Hiperkes ACLS ATLS gitu.

Rencana masa de-pan paling PPDS aja sih, maunya kardio

atau IPD kalo ga anestesi gitu. Kalo ga

ya bedah sih haha.

JUJU

Liburan ini lebih banyak di rumahnya sih. haha.

Lagi belajar masak di rumah makan mama sama

rencana mau magang di dokter deket rumah.

Rencana masa depan pengen ngambil spesialis.

Doain aja. Hahaha.

JEANE

Liburan, sekarang sih lagi ikut pelatihan Hiperkes aja, habis itu belum ada rencana sih, hehe.

Rencanany habis internship mau kuliah S2 dulu kayaknya, ambil kesehatan kerja, terus ambil spesialisasi aja. Sampai saat ini sih itu dulu.

EDWIN

Liburan sekarang mau bener-bener liburan aja, pulang ke rumah kakek nenek di Jatim dan Sumut, sekalian

Imlekan. Pengen memaksimalkan liburan dulu aja :)Setelah jadi dokter dan setelah internship rencana mau nyari-nyari lowongan buat jadi dokter perusahaan, atau ngambil spesialisasi. Blm pasti juga mau milih yang mana. Doain yang terbaik aja ya. :)

WENNY

Wah liburan sekarang sampe nunggu internship kegiatan aku adalah bisnis

online shop. Haha. Agak banting setir ya untuk

mencari uang, haha. Jan-gan lupa follow @quano-shop dan @queen_akse-

soris yaaa. ;)Rencana masa depan ya.. Hmm... Abis ini aku mau internship di luar Jawa nampaknya. Mau cari pengalaman yang banyak sekalian mengabdi ke masyarakat. Abis itu mau kerja. Maunya sih abis itu ambil spesialis mata, tapi untuk kapannya masih belum tau juga, hehe. Tapi semuanya bisa berubah based on situation aja nantinya. :)

NOVAHaha liburan gue nunggu ikut pelatihan aja, SCLS

ATLS sama seminar-seminar lain gitu. Sekarang

bantu-bantu ngajar aja, haha, kalau ada yang minta

diajarin materi-materi.Rencananya pengen PTT sama ambil radiologi,

hehe, tapi masih galau sih.

LEVINA

Liburan mau menikmati wak-tu bersama keluarga

Rencananya ingin menjadi dokter spesialis, buka bisnis, ingin menikah, punya anak, dan hidup bahagia selamanya.

GEORGE

Hai, dotker 2009!Selama liburan ngapain aja?

Apa rencana masa depan setelah

internship?

&

Page 23: Lumine edisi II/Maret2015

23

"Also in suffering, let us say: Thanks be to God."

SantaGianna Beretta Molla

4 Oktober 1922 - 28 April 1962

"One cannot love without suffering or suffer without loving."

Page 24: Lumine edisi II/Maret2015

24

Gianna Beretta Molla lahir di Magenta, Milan, pada 4 Oktober 1922. Kedua orangtuanya, Alberto dan Marie Berreta, merupakan penganut Katolik yang taat. Gianna dibaptis tujuh hari kemudian di Basilica St. Martino. Saat berumur 3 tahun, keluarga Beretta pindah ke Bergamo di Borgo Canale. Ia menerima komuni pertama saat berusia 5 tahun.

Gianna merupakan anak ke-10 dari 13 bersaudara. Di kemudian hari, 3 diantaranya meninggal saat balita akibat Spanish flu, dan 3 diantaranya menerima konsekrasi kepada Allah: Henry, seorang misioner di Grajau, Brazil, yang dipanggil Father Alberto; Joseph, seorang pastor di Diocese of Bergamo; Virginia, seo-rang dokter dan musioner di India.

Pada 1961, Gianna mengandung anaknya yang keempat. Akan tetapi, pada kehamilan bulan kedua, ia baru mengetahui bahwa ada fibroma di uterusn-ya. Setelah diperiksa, dokter memberikan 3 pilihan: aborsi, yang akan menyelamatkan nyawanya dan tetap memungkinkan ia mengandung di kemudian hari; complete hysterectomy, yang bisa menyelamat-kan nyawanya namun tidak dengan fetusnya; dan pengangkatan fibroma (saja), namun berpotensi komplikasi. Ajarin Katolik Roma memperbolehkan histerektomi, namun melarang aborsi. Oleh karena ingin menyelamatkan nyawa fetusnya, maka ia memi-lih pengangkatan fibroma. Ia yakin dengan keputusan

Giana bertemu seorang pria bernama Pietro Molla, seorang insinyur yang bekerja di kantornya, 10 tahun lebih tua darinya. Pietro kemudian menjadi sahabat dan pasangan hidupnya kelak. Mereka menikah pada 1955. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai 4 orang anak: Pierluigi (1956), Maria Zita (Mariolina, 1957), Laura (1959).

Pada 1941, Gianna melanjutkan pendidikan di Genoa. Ia harus menerima kenyataan pahit akibat mening-galnya sang ibu pada Mei 1942, dan disusul oleh sang ayah beberapa bulan kemudian. Walaupun demikian, ia tetap melanjutkan pedidikan hingga akhirnya men-erima diploma. Selanjutnya, ia mengambil pendidikan kedokteran di Milan. Ia menerima gelar kedokteran dan bedah 7 tahun kemudian. Sebenarnya, ia ingin mengikuti jejak sang kakak untuk menjadi mision-aris di Brazil dan mengambil keahlian di bidang ginekologi untuk diterapkan pada wanita miskin. la. Akan tetapi, niatnya terhalang karena penyakit yang dideritanya. Tak berkecil hati, ia membuka klinik di Mesero. Ia mendapat gelar spesialis pediatrik 1 tahun kemudian.

Santa Gianna Beretta Molla

santa pelindung bagi para ibu, dokter, dan anak yang belum lahir

The Saints

Page 25: Lumine edisi II/Maret2015

25

yang dipilih, “Kali ini (kelahirannya) tidak akan mu-dah, dan mereka akan memilih untuk menyelamat-kan yang satu (bayi) atau lainnya (saya) – Tapi saya mau bayi ini diselamatkan.” katanya kepada keluarg-anya.

Pada Hari Jumat Agung di tahun 1962, Gianna dirawat di RS S. Gerardo di Monza untuk mencetus kelahiran bayi. Keesokan paginya, yakni Hari Sabtu Suci, ia melahirkan anak keempatnya yang diberi nama Gianna Emanuela melalui c-sectio.

Beberapa jam setelah operasi, kedaannya memburuk. Komplikasi sepsis, yang memang sudah diperingat-kan dokter sebelumnya, terjadi. Ia memaksa untuk menerima Sakramen Ekaristi, namun hal ini menye-babkan kondisinya semakin parah, dan ia hanya mampu memakan sedikit hosti. Segala treatment telah dilakukan, namun kondisinya tetap memburuk dari hari ke hari. Menjelang kematiannya, Suster Virginia datang dari India untuk memberi semangat dan kekuatan.

Akhirnya, 7 hari kemudian (hari Sabtu setelah Paskah), ia meninggal dunia. Ia disemayamkan di pemakaman di Mesero, tempat kelahiran Pietro sang suami. Hingga saat ini, yang disemayamkan bersama dengan Gianna adalah Pietro, sang suami (meninggal April 2010, Sabtu Suci); sang anak Mariolina (men-inggal Febuari 1964, akibat glomerulonefritis); dan keluarga Pietro, yaitu Luigi (ayah), Maria (ibu), dan Therese (saudara perempuan).

KanonisasiGianna dibeatifikasi oleh Paus John Paul II pada 24 April 1994, dan dikanonisasi pada 16 Mei 2004 di St. Pieter’s Square di Roma. Seremoni tersebut dihadiri oleh Pietro, Luara dan Gianna Emanuela – pertama kalinya dalam sejarah seorang suami menyaksikan kanonisasi istrinya.

MujizatSalah satu mujizat yang diterima oleh Gereja Katolik mengenai Gianna Molla: Pada 2003, Elizabeth Com-parini, seorang ibu dengan usia kehamilah 16 minggu, mengalami kerobekan plasenta sehingga kehilangan cairan amnion. Dokter mengatakan keberhasilan partus tersebut “nil”. Comparini mengaku ia berdoa kepada Gianna Molla. Pada akhirnya, ia melahirkan bayi yang sehat walaupun tanpa cairan amnion.

Di dalam homili Paus John Paul II pada misa kanonisasi, beliau menyebut Giana

"a simple, but more than ever , significant messenger of divine

love.”

the daughter:Dr. Gianna Emanuela Mollageriatrician from Milan

Page 26: Lumine edisi II/Maret2015

26

Di dalam kalender Liturgi Gereja Katolik, tanggal 18 Februari kemarin adalah Hari Rabu Abu, awal masa Prapaskah. Simbolnya adalah penandaan diri umat Allah tepatnya pada dahi dengan abu. Tanda abu dimaksudkan supaya umat Allah menyadari kerapuhan dirinya, men-yatakan penyesalan dan tobat, membangun komitmen untuk melakukan karya-karya amal, menata hidupnya secara baru dengan memelihara martabat dirinya agar tak bercela di hada-pan Tuhan dan sesamanya. Maka, dengan menerima abu setiap umat Allah menyatakan ke-sediaannya untuk mulai memasuki masa retret agung. Semangat pokok yang mendasari dan menyemangati setiap umat Allah dalam menjalani masa ini adalah berpuasa dan berpantang.

RenunganBERPANTANG DAN BERPUASA.

UNTUK APA?

Berpuasa tidak berarti tidak boleh makan minum dan tidak hanya berarti makan kenyang sekali saja pada hari puasa itu. Berpuasa merupakan seruan penuh keselamatan dan kehidu-pan bagi umat Allah. Karena itu, maknanya adalah penguasaan diri, pengendalian diri, pe-mantapan diri terhadap egoisme, konsumerisme, hedonisme, korupsi, diskriminasi, kebohon-gan dan segala yang bersifat dosa, kegelapan, dan maut. Contoh konkrit misalnya, kurangi atau bila perlu berhenti merokok, kurangi hobi belanja, kurangi jajan, lalu sisihkan uangnya untuk menolong sesama yang miskin dan berkekurangan. Berpuasa juga dijalankan dengan meningkatkan doa pribadi, keluarga, serta lebih sering membaca Kitab Suci. Pedoman pua-sa yang tepat dan benar ini termaktub di dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik. “Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan wak-tu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia.” (Kan. 1249)

Apabila engkau berpuasa,minyakilah kepalamudan cucilah mukamu

supaya jangan dilihat oleh orang

maka Bapa-Muyang melihat

yang tersembunyiakan membalasnya kepadamu.

Mat 6:17-19

Page 27: Lumine edisi II/Maret2015

27

Berpantang tidak melulu berarti tidak boleh makan ini atau tidak boleh minum itu. Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik menjelaskan: “Konfrensi Para Uskup dapat menentukan dengan lebih rinci pelaksanaan puasa dan pantang; dan juga dapat menggantikan seluruhnya atau sebgaiwajib puasa dan pantang itu dengan bentuk-bentuk tobat lain, terutama dengan karya amal kasih serta latihan-latihan rohani.” (Kan. 1253) Di dalam uraian ini tampak jelas sekali bahwa berpantang merupakan pernyataan tobat yang dilakukan oleh umat Allah, terutama dengan karya amal kasih serta latihan-latihan rohani.

Pertobatan dan pembaharuan diri merupakan kandungan makna yang paling fundamental di dalam berpantang. Artinya, masa puasa bagi setiap umat Allah menjadi momen pengudusan dan penyucian diri di hadapan Allah. Contoh, sebuah keluarga punya kebiasaan makan malam keluarga dengan menggunakan lauknya daging. Selama masa puasa, keluarga ini memutuskan untuk mengganti lauknya dengan tempe dan tahu yang harganya lebih murah, sehingga dana untuk beli daging bisa disumbangkan kepada sebuah panti asuhan untuk membantu anak-anak yang orang tuanya kurang mampu secara ekonomis. Keputusan ini memperlihatkan sol-idaritas keluarga ini dengan sesamanya sekaligus merupakan pembaruan hidup keluarga, dari keluarga eksklusif menjadi keluarga inklusif. Di sinilah makna berpantang terwujud menjadi kenyataan di dalam diri umat Allah, bernilai keselamatan dan kehidupan. Berpantang men-jadi moment istimewa bagi umat Allah untuk menyelamatkan diri sendiri dan menghidupkan sesamanya.

Ketika Yesus menegaskan “… apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, …” (Mat 6: 17-18) Artinya Tuhan meminta kita untuk menyucikan, membersih-kan dan menguduskan diri. Itulah maksud seluruh Masa Prapaskah ini: supaya kita disucikan dan dibaharui oleh Tuhan, sehingga kita kembali menjadi putera-puteri kesayanganNya.

Doa missioner: Ya Yesus, di dalam masa Prapaskah ini kami mempersembahkan diri ke dalam tangan-Mu. Tuntunlah kami kepada pembaharuan diri dan hidup lewat puasa dan pantang, lewat karya amal dan doa, lewat kedekatan kami kepada SabdaMu yang tertulis dalam Kitab Suci, sehingga kami kembali hidup sebagai anak-anak Bapa surgawi. Amin

Misiku hari ini: berkomitmen untuk pantang dan puasa supaya dibebaskan dari kelekatan tertentu dan kelema-

han tertentu dalam diriku.

Page 28: Lumine edisi II/Maret2015

28

KMK on Spotlight

MariaPuspaKartikaYoung, smart & beautiful

Ketua angkatan KMK 2013

Page 29: Lumine edisi II/Maret2015

29

Page 30: Lumine edisi II/Maret2015

30

MASA KECILUsia 4 tahun, Tika pindah ke Itaewon,

Korea (Itaewon itu kayak Mampang-nya Jakarta). Diawali dengan kursus bahasa selama 1 tahun, selanjutnya ia menghabiskan masa TK & SD di suatu sekolah negri di Itaewon. “SD di Korea itu lamanya 6-7 tahun. Sedangkan gue masih tahun ke-6 waktu balik ke Indonesia. Jadi sebe-narnya gue belum lulus saat itu. Makanya harus ngurus SKHUN & ikut UN dulu sebelum bisa daftar SMP di sini.” Dari SMP Marsudirini Bekasi, ia pin-dah ke SMA Loyola, Semarang. SMA kelas 2 & 3 ia kembali lagi ke SMA Marsudirini Bekasi.

BULU TANGKIS“Gue suka badminton & taekwondo, sejak

SD, tapi lebih suka bultang. Taekwondo itu buat kebutuhan fisik aja, jadi walaupun sekarang udah sabuk hitam tapi baru 1x ikut kejuaraan.”

Prestasinya di dunia bultang boleh dibilang baik. Ia sering mengikuti kejuaraan, diawali dari kejuaraan-kejuaraan di kecamatan & provinsi. Sejak SMP kelas 1, ia masuk klub bultang di Kota Bekasi selama setahun, hingga akhirnya ia lolos seleksi untuk ikut kejuaraan lebih lanjut. Selan-jutnya ia mendapat posisi untuk ikut pelatihan di Provinsi Jawa Barat kurang lebih selama 1.5 tahun. “Saat kelas 3 SMP akhir, setelah UN, pernah ikut PON tapi dapet posisi ke-4 sehingga nggak dapet medali.”

Selanjutnya, ia berhasil masuk ke klub bultang Djarum, Kudus. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa ia pindah ke Semarang. “Lalu gue coba daftar ke Pelatnas. Seleksi pertama nggak masuk, tapi seleksi kedua masuk. Sejak di Pelatnas gue mulai ikut kejuaraan-kejuaraan di luar negri, kay-ak Malaysia dan Guangzhou.”

TITIK BALIKSaat mengikuti kejuaraan di Guangzhou, terjadi

musibah yang mengubah 180” kehidupannya. Ia mengalami dislokasi patella yg menyebabkan ia tidak mampu bermain blutangkis lagi. Bahkan, ia mengaku terkadang lari pun tidak mampu terlalu berat.

KMK on Spotlight Diakuinya, proses ini tidak mudah & butuh waktu ham-pir setahun. “Saat di Pelatnas, tidur itu cuma 5 jam & dalam posisi masih pake sepatu olah-raga. Bangun2 langsung sit up, push up, squat jam, lari, & itu bisa ratusan kali. Awal2 setelah cidera, masih suka kebawa mimpi, atau bangun tidur masih reflex sit up.”

Dari angka 0 sampai 10, kira2 berapa rasa sakit (hati)-nya? “Kira2 6 lah.”

“Saat itu, gue lebih milih bultang dibanding kuliah. Lalu

Maria Puspa Kartika, atau yg sering disapa Tika, lahir di Bekasi, 3 Juli 1995. Ia merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara & anak perempuan satu2nya di keluarga.

gue cidera saat SMA kelas 2. Makanya, saat kelas 3 gue langsung banting setir, yg awalnya nggak niat kuliah, jadi belajar buat masuk PTN. Gue juga ikut bimbel.”

“Dulu setelah keluar bultang awalnya mau teknik krn tertarik melihat kakak. Pertama, coba jalur undangan, pilihan 1 FK Unair, pilihan 2 FK Unpad. Selain itu juga coba lamar FTI ITB jalur SBNPTN. Sebenarnya milih Unair karena ada kakak di sana, eh malah dapetnya Unpad. Lalu karena masih penasaran sama ITB, gue coba ikut tesnya, eh diterima juga.”

PRESTASIPrestasi yg pernah ia raik tidak hanya di dun-

ia olahraga. Segala perlombaan pernah ia coba. “Suka ikut lomba Inggris, entah storytelling atau news reporting yg di lapangan. Awalnya nggak juara tapi lama2 menang. Di rumah, penuh sama buku dongeng Inggris, haha…” Di bidang kes-iswaan, ia pernah menjabat sebagai anggota OSIS di bidang seni & daya kreasi siswa (bidang 8), & ketua OSIS SMP. Saat SMA, ia pernah menjadi del-egasi dari Indonesia untuk pertemuan internasion-al, yakni Asian Session and Counsel 2012 di Korea & World Youth Counsel 2012 di Muenchen. Olimpiade sains bidang kebumian pun pernah ia coba, namun tidak lolos ke nasional. Selain itu, ia juga pernah ikut lomba akting di nasional & lomba mempera-gakan Cut Nyak Dien di Provinsi Jabar.

Page 31: Lumine edisi II/Maret2015

31

SEKARANGCewek peraih nilai UN tertinggi pertama di

SMP & tertinggi kedua di SMA ini mengaku bah-wa ia tidak pernah menyesal dalam hidupnya. “Biasa aja, tapi iri & nyesel gitu kenapa nggak masuk klub bultang lebih awal. Gue mulai bultang dari SMP, masuk pelatnas nggak sampai 1 tahun, makanya prestasi gue nggak banyak.”

Sekarang ia sedang sibuk dengan UKM CIMSA, PH-Hima dan KMK. “UKM cuma 3 sih tapi masing2 kegiatannya banyak.” Selain itu ia juga sedang mengikuti kursus Jerman.

Sibuk tapi nilainya tetap bagus. Bagaimana cara membagi waktu? “Gue punya prioritas. Gue punya 1 agenda yg apa yg harus gue lakuin tiap harinya. Tapi kalau gimana bagi kegiatan non-akademik sama belajar, gue juga belum bisa sih.”

Cowok idaman: JAWA yg jelas, kacamata, KatolikPhobia: ketinggian dan airNilai terjelak: 3,5 mat kalkulusPaling benci: cabeTempat favorit: gunung, pemandangan sepiWarna favorit: putihAngka favorit: 3 krn angka lahir, & 23Film favorit: The BreakfastKebiasaan buruk: jorok, numpuk2 kertas apapun kayak brosur & bonRegrettable moment: nggak adaUnforgettable moment: Waktu ke Ubud, Bali, ketemu penduduk lokal dan tetua di sana. Tiba2 dia “membaca” gue. Kata orang itu, ternyata di kehidupan gue sebelumnya gue adalah seorang dokter bedah yg terkenal, hidupnya berkecukupan, tapi nggak nikah. Terus dia turun lg ke bumi krn ingin mencari jodoh. Hahaha, epic. Dia juga bilang kalo dokter tsb punya anjing cokelat. Dan sekarang gue punya anjing cokelat!Sesuatu yg selalu dibawa kemanapun: hp & ipadIsi tas yg wajib dibawa: buku & alat tulisCan’t sleep without: guling bauCan’t live without: familyOne word describe yourself: lumba2 Motto: carpe diem: maanfaatkanlah waktu satu hari lu semaksimal mgknImpian: Pengen tinggal di Jerman, sepengen itu, as a doctor

FunFacts

10 things you didn’t know about her:1. Suka banget, banget, sama Michael Jackson & Bruno Mars, sesuka itu2. Suka ikut tutorial dance di youtube3. Suka banget acara serial tv crime dari luar, kayak Hawaii five-O, Law & Order, Body of Proof, CSI4. Punya guling & bantal sejak umur 3 tahun, tapi sekarang tinggal guling5. Tidur dalam posisi meringkuk kayak janin6. Silinder 3 tapi nggak pake kacamata7. Semales itu cuci piring, pernah sampe seminggu baru cuci8. Punya abang yg sangat protektif9. Suka banget minuman bubble milktea10. Suka banget vanilla, tapi nggak suka banget rasa coklat dan semua jenis kopi

-HM-

Page 32: Lumine edisi II/Maret2015

32

It’s Lenten season already. As we all know, in this Lenten season all Catholics around the world are obligated to undergo fasting. Fasting is Spring Cleaning for the whole person, body, soul and spirit. Accompanied by prayer, fasting on Lenten season leads us to a deeper closeness to God and to peace and beauty with-in. The benefits of fasting are not just about the spiritual world, they are also about the physical world. Interestingly, fasting on a purely physical level does have some significant and won-derful benefits. According to Catholic Online’s interview with Dr. Denton D. Weiss, M.D., these are the benefits of fasting for human body

Health

&

Impact of the Fasting to the Body

Page 33: Lumine edisi II/Maret2015

33

Impact of the Fasting to the BodyCalorie ReductionThe most profound way of the benefit of fasting is in the calorie restric-tion. Studies performed on animals and humans where caloric intake had been restricted and under control, have shown that it leads to increased longevity. In fasting, the body has a decreased calorie intake. The body needs 2000 or so calories to stay at an even weight and function. When the calories are less than our daily needs, we start breaking down our energy reserves, fat and muscle. In a short term fast such as a day of bread, honey, and water the body burns those fat stores. In the ideal world, we fast enough to burn the excess fat stores. We also control our tendency to indulge our disordered appetites through focused prayer, meditation, exercise, and simple discipline.

1

Body Reparation and GrowthThe body needs rest to heal itself and to grow. During a day of fasting, the stomach and bowels are rested. The toxins that are produced by the body in the breakdown of food and the toxins in the food we eat, such as free radicals, are thereby limited, because there are fewer being made as waste in your body. In addition, fewer free radicals are also brought in with the foods we eat.

2

Mind Clearing EffectWe often eat high carbohydrate, high calorie meals. Initially, with food intake, the brain gets a high calorie boost but as we begin to digest large amounts of food our blood flow is directed to the gut to help with nutrient breakdown and transport. Later, the insulin release is often higher than the caloric intake so the brain has a moment where the sugar in the blood is too low and we get tired and feel cloudy. By fasting, the calories and carbohydrates we eat are limited. The body does not surge with too much insulin. Instead a small amount of calories are brought into the body so we can function and the remainder of our needs come from our own fat stores. The brain is rested because its needs are not in competition with the gut and the reduced insulin re-lease allows the brain to get its supply of energy from balanced blood sugars.

3

-OG-

Page 34: Lumine edisi II/Maret2015

34

Follow our Lenten calendar. Make Fridays and Wednesday your days to fast.

Start slowly - no meat. Then extend this to a low carbohydrate/ low fat day with water, a small piece of fish, honey on whole grain bread, a spin-ach salad with olive oil and a touch of vinegar.

However, the highest benefit of fasting doesn’t lie in its phys-ical world; it’s in the spiritual world. Fasting is about becom-ing identified in solidarity with the poorest of the world in order to feel their hunger, their ache, their longing for sus-tenance. That is what compassion means; to enter into the

suffering of another. It is for love - and for the beauty and dignity of the human person. In our small sacrifice we be-come one with each other and then we truly are one with

Christ, one with God.

Health

Some recommendation to help us cope with fasting

Drink water over coffee, soda, or fruit drinks. If you need something else, or your caffeine headache is kicking in, the answer is tea. Try green tea as the primary choice followed by herbal teas or fruit teas such as lemon tea, hot apple spice or chamomile.

Page 35: Lumine edisi II/Maret2015

35

Some recommendation to help us cope with fasting

The truth is, fasting is extremely healthy for the body if the fast is not extreme (the fast

is performed for days or weeks at a time).Drink water over coffee, soda, or fruit drinks. If you need something else, or your caffeine headache is kicking in, the answer is tea. Try green tea as the primary choice followed by herbal teas or fruit teas such as lemon tea, hot apple spice or chamomile.

Remember prayer time in the morn-ing to set the right priorities. Start the day right and you will finish right. A little walk in the evening or even midday will ward off those urges for sweets.

Page 36: Lumine edisi II/Maret2015

36

Page 37: Lumine edisi II/Maret2015

37