lingkungan pendidikan

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan semakin lama semakin berkembang, hal tersebut sesuai dengan majunya dan meningkatnya kualitas pendidkan pada saat ini. Hal ini memicu agar pendidkan tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan cara dan tindak yang efektif untuk memperbagus pendidikan dimasa sekarang. Seperti yang kita ketahui pendidikan sangatlah penting didunia ini terutama bagi para generasi yang akan datang demi membangun lingkungan pendidikan yang berkualitas. Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter manusia sebagaimana yang diinginkan. Sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya disebabkan oleh karena mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda. Dengan begitu peran lingkungan sangat besar dalam membentuk perilaku seseorang. Selain itu manusia selama hidupnya pasti membutuhkan yang namanya pendidikan. Pendidikan tersebut bisa didapat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan itulah kita 1

Upload: noraagnesiagultom

Post on 04-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Lingkungan Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkungan Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pendidikan semakin lama semakin berkembang, hal tersebut

sesuai dengan majunya dan meningkatnya kualitas pendidkan pada saat ini. Hal ini

memicu agar pendidkan tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan cara

dan tindak yang efektif untuk memperbagus pendidikan dimasa sekarang. Seperti

yang kita ketahui pendidikan sangatlah penting didunia ini terutama bagi para

generasi yang akan datang demi membangun lingkungan pendidikan yang

berkualitas.

Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk

karakter manusia sebagaimana yang diinginkan. Sedangkan karakter akan terbentuk

oleh berbagai faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya

disebabkan oleh karena mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda. Dengan begitu

peran lingkungan sangat besar dalam membentuk perilaku seseorang.

Selain itu manusia selama hidupnya pasti membutuhkan yang namanya

pendidikan. Pendidikan tersebut bisa didapat dari lingkungan sekolah, lingkungan

keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan itulah kita

mendapatkan pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan

yang pertama dan utama untuk kelancaran pendidikan. Lingkungan sekolah

merupakan lingkungan pendidikan setelah keluarga. Lingkungan masyarakat tempat

mendapatkan informasi, edukasi, dan rekreasi. Untuk itulah perlunya judul tentang

lingkungan pendidikan ini dibahas.

1

Page 2: Lingkungan Pendidikan

1.2 Rumusan masalah

Untuk mencapai sasaran pada pembahasan lingkungan hidup ini maka ada

beberapa hal yang perlu dirumuskan yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengn lingkungan pendidikan?

2. Apa saja fungsi dari lingkungan pendidikan?

3. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan?

4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan

2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan

3.      Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis lingkungan pendidikan

4.      Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan

pendidikan terhadap pendidikan

2

Page 3: Lingkungan Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Lingkungan Pendidikan

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam

konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada

di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang,

keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain

yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan. 

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,

baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada

individu. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat

anak bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga

pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi

bagian dari karakter lembaga tersebut.

Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada

yang sengaja diadakan (usaha sadar), ada yang tidak normatif disebut pendidikan,

sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan

untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau

satuan pendidikan.

Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena

satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan

pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba:1980).

Secara umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang

memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.

Pendidik merupakan bagian dari lingkungan juga, tetapi karena sifat

pengaruhnya berbeda dengan pengaruh yang diberikan oleh lingkungan lainnya maka

pendidik dipisahkan dari lingkungannya. Pengaruh pendidik merupakan pengaruh

3

Page 4: Lingkungan Pendidikan

yang mengandung unsur tanggung jawab, sedangkan pengaruh lingkungan hanya

merupakan pengaruh belaka, tidak tersimpul unsur tanggung jawab di dalamnya.

(Sutari Imam Barnadib,1987:117)

Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :

1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.

2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti

bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan

pandangan keagamaan.

3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,

kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif

apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka

intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak

dapat menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana

lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan

pendidikan peserta didik.

Pengertian lingkungan mengandung konotasi dalam segi positifnya dan ada

yang menyebut dengan istilah milleu, artinya belum menampakkan pengaruhnya

terhadap proses dan hasil pendidikan, baru berstatus sebagai faktor pendidikan.

Namun kalau sudah masuk dalam proses maka lingkungan dapat berubah menjadi

alat pendidikan.

Lingkungan dalam kaitan dengan pendidikan adalah segala sesuatu yang

berada diluar diri anak dalam alam semesta ini (Depdikbud, 1981:85). Pengertian ini

sejalan dengan pandangan Imam Bardani, MA, yang mengatakan bahwa lingkungan

adalah segala keadaan yang ada disekitar anak didik. Proses pendidikan dapat

berlangsung bila ada wadahnya, lapangan atau lingkungannya.

Sutan Zanti Arbi, Syahniar Syahrun (1992:31) juga memberikan pengertian

bahwa “Lingkungan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada diluar diri

individu walaupun ada yang menyatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam

diri individu” .

4

Page 5: Lingkungan Pendidikan

Drs. Suwarno (1974:55) yang mengutip pendapat M.J. Langeveld dan Ki

Hajar Dewantara, memandang lingkungan sebagai badan atau wadah berlangsungnya

proses pendidikan.

Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa yang

dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang berada disekitar

terjadinya kegiatan mendidik dan berpotensi memberikan pengaruh terhadap proses

dan hasil pendidikan.

2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam

berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial dan

budaya,terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai

tujuan pendidikan secara optimal. Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan dapat

berkembang efisien dan efektif.

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku umum

dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam

masyarakat. Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika setiap

individu belajar berbagi hal, baik pola tingkah laku umum maupun peranan yang

berbeda-beda.

Dalam menjalankan kedua fungsinya, lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh diantara berbagai ragam bentuknya. Untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing lingkungan

mempunyai andil dalam mencapainya.

Selain itu, fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta

didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat

penting dalam pembentukan pribadi anak.

2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan

berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun

5

Page 6: Lingkungan Pendidikan

budaya, terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.

3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi

perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan

mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta

mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.

5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier,

akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun

keterampilan lainnya.

2.3 Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil

orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai

lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan

betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan

kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karena

beberapa alasan berikut ini:

1. Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak

perlakuan kepada anak

2. Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga

3. Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak

dengan pihak–pihak lainnnya (guru, teman, dan sebagainya)

4. Interaksi kehidupan oarng tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan

tidak dibuat–buat.

Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah

penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang– undang sistem Pendidikan

Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam pasal 10 Ayat 4, bahwa

6

Page 7: Lingkungan Pendidikan

keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan

keyakinan agama, nilai budaya, nilai– nilai moral dan keterampilan, kepada anak.

Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama

dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai– nilai, perilaku–

perilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.

Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan (1995) mengemukakan fungsi lembaga

pendidikan keluarga sebagi berikut:

1. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak–kanak, pengalaman ini

merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya

2. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional

anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat

penting dalam pembentukan pribadi anak

3. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua

dalam bertutur kata dan berprilaku sehari–hari akan menjadi wahana

pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk

manusia susila

4. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa,

sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera

5. Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar–

dasar pendidikan agama

6. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak

dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri , maka keluarga lebih

cendrung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan

inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan

kegiatan lain

Seifert & Hoffnung (1991), menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus

dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:

1. Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya

akan menjadi model bagi anak –anaknya

7

Page 8: Lingkungan Pendidikan

2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments),

yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran

terhadap perilaku–perilakunya yang positif dan memberi hukuman

terhadap prilakunya yang tidak di inginkan

3. Perintah langsung (direct instruction) member perintah secara sederhana

seperti “jangan malas belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan

dan sebagainya

4. Menyatakan peraturan– peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan

uumum yang berlaku dirumah walaupun secar tidak tertulis

5. Nlar (reasoning), cara yang digunakan orang tua untuk mempengaruhi

anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar

6. Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang.

Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas

atau bahan–bahan dan dengan suasana.

2. Lingkungan sekolah

Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan

zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi

dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan.

Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan

anak akan pendiddikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses

formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan. Jalur

pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui

kegiatan belajar mengajar denagn organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan

berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan–ketentuan

pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujukan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan pembangunan

nasional, maka pendidikan nasional harus berfungsi:

8

Page 9: Lingkungan Pendidikan

1. Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk

individu melalui pembekalan semua bidang studi.

2. Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan

siakp sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasidan sejenisnya dalam

rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk social.

3. Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang

studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang

cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma

yang hidup dan berkembang di masyarakat.

4. Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang

religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan

toleran.

5. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus

menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu mensejahterakan

dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan masyarakat,

bangsa dan negara.

6. Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam

mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan

pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses

pendidikan.

3. Lingkungan masyarakat

Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya

terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang

penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kaitan antara masyarakat

dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni:

1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan

maupun yang tidak dilembagakan

9

Page 10: Lingkungan Pendidikan

2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di

masyarakat, baik langsungmaupun tidak langsung ikut mempunyai peran

dan fungsi edukatif

3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang

maupun dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam

bekerja dan hidup sehari -hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat

dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.

Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat

peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu

berupa membantu penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya,

prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan

profesi baik langsung maupun tidak.

Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir

melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konferensi

ilmiah dan sebagainya

2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system

pendidikan nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis,

pendidikan melalui radio, televisi, dan sebagainya.

3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui

pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah

minggu dan sebaginya.

4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel

seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan

sebagainya.

5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang

untuk menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.

10

Page 11: Lingkungan Pendidikan

2.4 Peranan Lingkungan Pendidikan

Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan

pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan pengaruh tersebut. Diantara

peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Peranan Lingkungan Keluarga

Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah

lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga

tersebut diantaranya adalah:

1. Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama

kali berkenalan dengan nilai dan norma

2. Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini

merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,

khususnya dalam perkembangan pribadinya

3. Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena

keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana

pendidikan moral

4. Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar

pendidikan agama

2. Peranan Lingkungan Sekolah

Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan

masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan.

Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan dalam

pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan adalah

sebagai berikut:

1. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya

sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui

pembekalan dalam semua bidang studi

11

Page 12: Lingkungan Pendidikan

2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang

pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan

norma yang hidup dan berkembang di masyarakat

3. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa

dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa

3. Peranan Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai

tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :

1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat

berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai

dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut

2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang

berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai

falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara

3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan

sebagai makhluk individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu

menciptakan kehidupan bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai

kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap makaryanya

4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan

masyarakat banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan

dengan masalah keagamaan.

12

Page 13: Lingkungan Pendidikan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan

secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..

Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia

mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk

memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu,

sosial, susila,dan religius.

Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan

pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah

merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat

merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa..

Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik

sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk

religius.

3.2 Saran

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan

pembaca tentang lingkungan pendidikan, sehingga dapat bermanfaat membantu

peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitar.

Sebagai peserta didik wajib mengelolah lingkungan pendidikan dengan baik

karena lingkungan pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan semua manusia.

Lingkungan pendidikan ialah salah satu sarana untuk pengembangan diri individu.

Oleh sebab itu setiap peserta didik harus selektif memilih lingkungan pendidikannya

agar tidak salah pergaulan.

13

Page 14: Lingkungan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Aplikasi. Bandung: Pedagogik

Budiyanto, dkk. 2004. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Surabaya: Unipress

Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis: Darussalam

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim. 1994. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Tirtahadja, Umar. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Refleksi Pendidikan Masa Kini

14