lapsus irma
TRANSCRIPT
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
Khusus Kepanitraan Klinik
STATUS PASIEN
Nama Dokter Muda : IRMA FATIMAH
Nama Pasien : Ny. NURHAYATI
1
No. Status / No. Reg : 04 80 13
Masuk RS : 12 November 2013
Nama : Ny. NURHAYATI
Jenis kelamin : perempuan Tempat/Tgl Lahir : Abeli, 15-5-
1966
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Tolaki
Pekerjaan/sekolah : IRT
Alamat : Jln. Wedahu RT 1/RW 1. Kel. Abeli
Dikirim Oleh : Diri sendiri
Dokter yang mengobati : dr. Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ
Diagnosa sementara : Anxietas Depresi F41.2
Gejala-gejala utama : perasaan tidak enak di dada
2
LAPORAN PSIKIATRIK :
I. RIWAYAT PENYAKIT:
A. Keluhan Utama dan alasan MRSJ : perasaan tidak enak di dada
B. Riwayat Gangguan Sekarang
- Keluhan dan gejala :
Sejak 2 tahun SMRSJ pasien mengalami gejala perasaan tidak enak
di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas,
kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa
diketahui penyebabnya.
Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat dan
baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan
gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter
jiwa.
pasien juga mengalami gejala takut dan khawatir tentang sejumlah
peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa
khawatir tersebut, ada perasaan ingin marah namun tidak bisa untuk
melampiaskannya sehingga pasien mengalami kehilangan
kegembiraan, pasien juga mengalami gejala susah tidur, dalam sehari
semalam hanya bisa tidur ± 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar
konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan
berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan
(sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg).
Menurut pasien gejala seperti ini muncul karena ada beberapa hal
yang mendasarinya.
Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24 tahun
mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma ± 2 bulan, setelah
terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan post
trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. Padahal
harapan pasien ingin ini anaknya melanjutkan pendidikannya ke
3
bangku kuliah dan semenjak setelah kejadian tersebut jika
mendengar suara kendaraan muncul rasa ketakutan. Kedua suami
pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota
dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika
pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian
berangkat lagi ke tempat kerjanya.
Tahun 2003 suami pasien menikah siri dengan perempuan lain
tanpa sepengetahuan pasien, ±2 tahun kemudian baru diketahui oleh
pasien hal itu diperoleh dari mulut ke mulut orang-orang sekitar.
Sehingga pasien stress, marah, kesal dengan suaminya dan meminta
suaminya untuk menceraikan istri keduanya. Namun, suami pasien
hanya menganggup tapi tidak menceraikannya. Suami pasien hidup
bersama dengan istri ke-2nya ±6 tahun dan punya anak perempuan 1
orang.
Tahun 2008 Suami pasien menceraikan istri keduanya karena istri
pertama (pasien) minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan
istri keduanya. suami pasien masih memilih hidup bersama dengan
istri pertamanya (pasien).
Ketiga pada tahun 1992 anak pertama pasien umur 5 tahun
meniggal dunia karena DBD.saat itu pasien sementara hamil 6 bulan
anak kedua. Sehingga dari kejadian-kejadian tersebut pasien merasa
kehilangan kegembiraan, penuh rasa takut dan khawatir, Namun,
masih memiliki pandangan masa depan yang optimis, tidak ada
keinginan untuk membahayakan diri/ bunuh diri. Riwayat pernah
berobat ke dokter saraf (+), dokter jantung (+), dokter penyakit
dalam (+) namun, tidak ada perubahan. Riwayat pernah
mengkonsumsi obat-obatan (penenang) (-).
Hendaya / disfungsi
- Hendaya sosial :
Terganggu. Namun, masih bisa Berinteraksi dengan lingkungan
sekitar
4
- Hendaya pekerjaan :
terganggu. Karena pasien merasa sulit konsentrasi dan cepat lelah
jika bekerja. Sehingga, pasien lebih sering ke rumah tetangga untuk
bercerita karena merasa perasaannya terasa legah jika ke rumah
tetangga bercerita.
- Hendaya waktu senggang : tidak ada
- Faktor stresor psikososial :
- Ada. Bermasalah dengan suaminya karena sering keluar kota dan
mempunyai pacar di tempat kerjanya
- Takut mendengar suara kendaraan. Sehingga, sulit untuk bepergian
jika menggunakan kendaraan karena langsung timbul gejala
berdebar-debar, terasa panas di dada.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya : tidak ada
C. Riwayat gangguan sebelumnya :
1. Penyakit Fisik : sinusitis, gastritis, riwayat alergi dingin, riwayat
hipertensi.
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada.
3. Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya :
Tahun 1990 pasien mengalami gejala yang sama yaitu jantung
berdebar-debar, dada terasa panas, perasaan khawatir dan takut.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi :
Riwayat prenatal, natal dan post natal : Tanggal 15 mei 1966 Pasien
lahir spontan dari ibu G6P5A0 di tolong oleh dukun di rumah, saat lahir
langsung menangis. Tidak ada riwayat ibu DM (-), hipertensi (-), riwayat
infeksi (-), riwayat mengkonsumsi obat-obatan saat hamil (-), riwayat
kelainan kongenital (-).
5
Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun) tinggal dengan kedua
orang tua, pasien adalah anak yang rewel dan sering menangis.
Pada masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun), pasien mempunyai
sifat yang cerewet, suka bergaul, humoris sehingga disenangi oleh
teman-temannya.
Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun), saat remaja
sudah mengenal dunia pacaran dan ketika berumur 15 tahun pasien
memilih untuk menikah dan pasien juga mempunyai faktor pertumbuhan
yang mana lebih cepat tumbuh dan berkembang, serta mempunyai sifat
yang lebih dewasa dari teman-temannya, sehingga muncul rasa malu
dengan teman-temannya
riwayat Pendidikan terakhir adalah tamatan SMP
riwayat pekerjaan bekerja selain jadi ibu rumah tangga juga sering di
panggil jika ada pesta pernikahan sebagai tukang masak.
Riwayat pernikahan menikah pada umur 15 tahun dengan pacarnya
sendiri dari sejak SD.
Riwayat kehidupan sosial pasien merupakan orang yang mudah
bergaul dan tidak menutup diri dari lingkungannya. Hubungan dengan
tetangga dan keluarga harmonis baik sebelum dan sesudah sakit
Riwayat kehidupan spiritual Pasien shalat 5 waktu dan sering
membaca kitab suci AL-Qur’an. Semenjak sakit pasien lebih sering
mengingat Tuhan dan sering bertawakal serta mengingat bahwa semua
manusia kelak akan mati
E. Riwayat Kehidupan Keluarga:
Pasien adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara: (♂, ♀, ♂, ♂, ♂,
[♀],♂,♂).
1. Saudara pertama umur 62 tahun, riwayat pendidikan
terakhir D3, pensiunan PNS
2. Saudara kedua umur 60 tahun, riwayat pendidikan
terakhir SMA, Ibu Rumah Tangga.
6
3. Saudara ketiga umur 57 tahun, pendidikan terakhir SMA,
pekerja bangunan,
4. Saudara keempat umur 54 tahun, pendidikan terakhir
SMA, pekerja bangunan,
5. Saudara kelima 51 tahun, pendidikan terakhir SMA,
pekerja bangunan,
6. Pasien sendiri
7. Saudara ketujuh 45 tahun, pendidikan terakhir SMP, Ibu
Rumah Tangga,
8. Saudara kedelapan 43 tahun, pendidikan terakhir SMP,
petani.
Mereka berhubungan baik, saling membantu dan mendukung
jika saudaranya mengalami masalah atau kesulitan.
± 30 tahun yang lalu kedua orang tua mereka meninggal
dunia, selang antara meninggalnya ibu dan ayah mereka hanya 2
tahun. Disini pasien mengalami luka yang mendalam, karena mereka
belum ada yang bekerja, sehingga belum sempat membahagiakan
kedua orang tua mereka.
Pasien punya anak sebanyak 4 orang ((♀, ♂, ♂, ♀). Anak pertama di
usia 5 tahun meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue. Anak kedua
23 tahun, pendidikan terakhir SMA, post trauma kapitis akibat kecelakaan
berkendara yang menimbulkan gejala sisa yang mirip dengan gejala
parkinson (tremor, bicara tidak jelas, lambat berjalan dan sedikit
membungkuk) sebelum kecelakaan, keinginan anak ini dan pasien ingin
melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Anak ketiga 21 tahun,
pendidikan terakhir SMA, tidak ada keinginan untuk melanjutkan
pendidikannya ke bangku kuliah padahal harapan pasien ingin jika ini
anaknya melanjutkan sekolahnya. Anak keempat 17 tahun, kelas 2 SMA,
harapan pasien satu-satunya agar anaknya ini ingin melanjutkan sekolahnya
ke jenjang yang lebih tinggi.
7
F. Riwayat Kehidupan Sekarang :
Pasien tinggal di rumah yang berukuran 9 X 12 meter. pasien tinggal 1
rumah beranggotakan 4 orang yaitu dengan anak kandung 3 orang, anak
dari suaminya dari istri kedua satu orang, suami, dan pasien sendiri.
Namun suami jarang pulang ke rumah karena sering keluar kota untuk
urusan pekerjaan. Keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan
ekonomi cukup. Dimana kehidupan keluarga pasien didapatkan dari
penghasilan ayah sebagai polisi kehutanan dengan dan punya kebun
kelapa dengan luas 3 hektar dan pasien (istri tinggal di rumah sebagai
IRT untuk menugurus segala kebutuhan rumah tangga termasuk
mengurus semua anak-anaknya. Pasien hidup di lingkungan yang
mayoritas masyarakatnya mempunyai Mata pencaharian pokok sebagai
wiraswasta kemudian pegawai negeri sipil, nelayan dan peternak.
Tingkat pendidikan terbanyak pada masyarakat di kelurahan tersebut
berada pada sekolah dasar kemudian SMP, SLTA, D3, S1. Mayoritas
tingkat pendapatan di kelurahan tersebut adalah tingkat pendapatan
rendah dan mayoritas penduduknya suku pendatang.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Saat ini pasien merasa dirinya sakit dan ingin berobat supaya cepat sehat
sehingga bisa bekerja lebih fokus dan bisa mengurus anak-anaknya
dengan baik, serta berencana untuk menunaikan ibadah haji dan pasien
juga berharap supaya kedepannya kehidupan keluarganya baik-baik saja
8
dan jika ada masalah bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik.
Usaha untuk mencapai tersebut pasien selalu berusaha maksimal
II. STATUS MENTAL :
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan Umum :
Wajah sesuai dengan umur, memakai kacamata hitam, kontak mata
yang sayup, memakai bedak, lipstik, memakai jilbab orange, baju
panjang kaos warna merah, celana kain panjang, sandal hills 2cm
warna hitam campur putih, ekspresi wajah seperti ada yang di
pendam, cemas, ada kesedihan yang mendalam, wajah sering
menunduk dan diam, gaya berjalan lambat dan sedikit menunduk.
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : depresi
4. Pembicaraan : relevan
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan Afektif (mood), perasaan, dan empati, perhatian :
1. Mood : cemas
2. Ekspresi Afektif : afek depresif
3. Keserasian : serasi
4. Empati : dapat dirabarasakan
C. Fungsi intelektual (kognitif) :
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai
2. Daya Konsentrasi dan perhatian : baik
3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik
4. Daya ingat : Baik
5. Pikiran abstrak : baik
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Ada
D. Gangguan Persepsi :
1. Halusinasi : tidak ada
9
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran :
a. Produktifitas : baik
b. Kontinuitas : Baik
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls : baik
G. Daya Nilai :
1. Norma Sosial : Sadar dengan apa yang dia lakukan
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik
4. Tilikan (insight) : Derajat 6: mengerti kenyataan objektif tentang
suatu situasi disertai daya pendorong motivasi dan emosional untuk
mengatasi situasi tersebut
H. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
A. Status Internus : T : 110/70 mmHg N : 70x/menit
S : 36,6°C P : 20x/menit
KU : Normal
Wajah simetris kiri=kanan
Pemeriksaan Thoraks : Inspeksi : Simetris ki=ka
Palpasi : Vokal fremitus ki=ka
Perkusi : Sonor
Auskultasi : BP = vesikuler
BT = Wheezing:-/-, Ronkhi: -/-
10
Pemeriksaan abdomen : Inspeksi : Datar ikut gerak nafas
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+ 7 x/m)
B. Status Neurologis :
GCS : E4 M6 V5
Pupil : Bulat dan isokor Ø 2mm, RCL +/+, RCTL +/+
Refleks fisiologis : (+) dalam batas normal
Refleks patologis : (-)
IV. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA :
Seorang perempuan 57 tahun masuk RSJ kendari dengan gejala
utama perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-
debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang
muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Sejak 2 tahun
SMRSJ. Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat
dan baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan
gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter
jiwa. Selain gejala tersebut pasien juga mengalami gejala takut dan
khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan
sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, ada perasaan ingin
marah namun tidak bisa untuk melampiaskannya sehingga pasien
mengalami kehilangan kegembiraan, pasien juga mengalami gejala
susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur ± 3 jam, mudah
lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing,
sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa
mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun
menjadi 59kg). penyakitnya muncul ada beberapa hal yang
mendasarinya. Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24
tahun mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma ± 2 bulan,
setelah terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan
11
post trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. suami
pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota
dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika
pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian
berangkat lagi ke tempat kerjanya. Tahun 2003 suami pasien
menikah sirih dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasien,
±2 tahun kemudian baru diketahui oleh pasien. Tahun 2008 Suami
pasien menceraikan istri keduanya karena istri pertama (pasien)
minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan istri keduanya.
V. EVALUASI MULTIAKSIAL : (Sesuai PPDGJ – III)
Aksis I
Berdasarkan hasil autoanamnesis ditemukan adanya pola prilaku
pasien yang secara klinis bermakna seperti perasaan tidak enak di
dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas,
kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa
diketahui penyebabnya. takut dan khawatir tentang sejumlah
peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa
khawatir tersebut, susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur
± 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala
hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga
merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg
turun menjadi 59kg) dan mengalami hendaya dalam bidang sosial,
pekerjaan, sehingga kasus ini digolongkan dalam Gangguan Jiwa .
Tidak ada halusinasi dan waham sehingga kasus ini digolongkan
dalam Gangguan non- psikotik .
Tidak adanya hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya serta hasil alloanamnesis dan autoanamnesis yang
menguatkan berupa tidak adanya gangguan fungsi kognitif, daya
ingat dan riwayat trauma kapitis sehingga digolongkan dalam
Gangguan Non Organik .
12
Adanya gejala rasa Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg
timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan,
tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui. Perasaan takut &
khawatir ttg sejumlah peristiwa / hal atau aktivitas dan Pasien sukar
mengendalikan rasa khawatir tsb, konsentrasi dan perhatian
berkurang. Sehingga digolongkan dalam gangguan Anxietas
Kehilangan kegembiraan, mudah lelah, tidur terganggu disertai
penurunan nafsu makan dan berat badan sehingga digolongkan
dalam gangguan Depresi
Berdasarkan hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pasien saat ini menderita Gangguan Campuran Anxietas dan
Depresi (F41.2)
DD :
o Gangguan Anxietas Fobik
o Gangguan anxietas menyeluruh
Aksis II
Berdasarkan uraian riwayat kehidupan pribadi yang dilakukan
penelusuran pada pasien saat ini dapat dikatakan bahwa pasien ini
memiliki Gangguan Kepribadian Campuran dan lainnya (F61).
Aksis III
Gastritis, Hipertensi, sinusitis
Aksis IV
Masalah dengan keluarga
Masalah Lingkungan Sosial.
Aksis V
80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
VI. DAFTAR PROBLEM :
13
Organobiologik : Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di
otak, sehingga membutuhkan psikofarmaka (psikoterapi)
Psikologik : Terdapat gangguan suasana perasaan yang
mengganggu keseharian, sehingga membutuhkan psikofarmaka dan
psikoterapi
Sosiologik : Ada hendaya dalam bidang social dan pekerjaan
sehingga membutuhkan sosioterapi
VII.
14
VIII. PROGNOSIS : Dubia et bonam
A. Faktor pendukung :
Ada dukungan keluarga
Keteraturan minum obat
B. Faktor penghambat :
Faktor pencetus
Riwayat pendidikan
Gejala berulang/Kekambuhan
IX. RENCANA TERAPI :
A. Farmakoterapi :
Kalxetin 1-0-0
Zypraz 0-1/2-1
B. Psikoterapi :
1. Suportif
- Ventilasi
- Konseling
2. Cognitive Behavioral Therapy
C. Sosioterapi : Social Skill Training
X. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fisik-biologis : darah rutin, kimia darah, foto toraks dan skull,
Pemeriksaan Psikometri : MMPI-2
15
XI. PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKA
ANXIETAS = KECEMASAN
DEFINISI :
Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan
akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian
besar tidak diketahui.
Epidemiologi :
Prevalensi : 3% - 8%
50% penderita GA juga
mempunyai ggn
mental lain.
Ratio = ♀ : ♂ = 2 : 1
Usia = ± 20 tahun
Kebanyakan pasien GA pergi berobat pd dokter umum, internist,
cardiologist, pulmonolog, gastro-entrologist oleh karena gejala somatiknya.
Gejala :
1. Perasaan takut & khawatir ttg sejumlah peristiwa / hal atau aktivitas
2. Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tsb
3. Gejala pd point 1 disertai 3 atau lebih gejala berikut :
a. Gelisah d. mudah marah
b. Mudah lelah e. otot tegang
c. Sukar konsentrasi f. tidur terganggu (sukar,
terbangun2, tidur tak nyenyak)
4. Gejala-gejala somatik
Manifestasi Perifer dari Anxietas
Diarrhae Lambung terganggu
Pusing, kepala ringan Polyuria (miksi frekuen)
Hyperhidosis Telapak tangan berkeringat
Hypertensiatau dingin
Palpitasi Perut kembung, nausea
16
Mydriasis Nafas pendek
Gelisah Otot tegang
Syncope Mulut kering
Tachicardi Sulit masuk tidur atau
Rasa kesemutan pada mempertahankan tidur
extremitas
Tremor
Episode depresi
Ditandai oleh :
A. Gejala utama
1. Afek deresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan
3. Berkurangnya energi menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
B. Gejala tambahan
1. Konsentrasi dan perhatian berkurang
2. Harga diri dan kepercayaan diri yang berkurang
3. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
5. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan berkurang
Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)
Pedoman Diagnostik
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa
gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus,
disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan
17
Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan,
maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya
atau gangguan anxietas fobik
Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat
untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua
diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya
dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan
Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan
yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan
penyesuaian.
Pedoman Diagnostik Gangguan Kepribadian Campuran
Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60.- tetapi tanpa
suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suatu
diagnosis yang lebih khas.
18
AUTOANAMNESIS ( 12/11/2013)
DM : Assalamualakum Bu’
P : Waalaikummussalam
DM : Perkenalkan bu’, saya dokter muda yang bertugas di RS Jiwa ini, kalau
boleh tau nama ibu siapa ?
P : Nurhayati
DM : oh..Ibu Nurhayati, kalau boleh tau dengan siapa datang kesini berobat?
P : sendirian
DM : kenapa tidak di antar oleh suami atau anak Ibu ?
P : suami saya jarang tinggal di rumah, selalu keluar kota untuk urusan
pekerjaan, kalau anak-anak jam segini sudah pada tidak ada di rumah dan
saya memang yang berkeinginan sekali datang berobat kesini tanpa disuruh
oleh suami atau anak
DM : oh.. ibu sendiri yang berkeinginan untuk datang berobat disini?
P : Ia. Karena saya sudah ke dokter saraf, penyakit dalam, jantung, tapi tidak
ada perubahan, jadi saya ke mencoba ke dokter jiwa
DM : ibu nurhayati. Ibu bisa menceritakan yang membuat ibu datang kesini?
P : ia. Bisa..begini dok, dada saya terasa panas, jantung saya berdebar-debar,
nafas saya cepat, kepalaku seperti mau pecah, telinga saya seperti ada keluar
asap
DM : sejak kapan ibu merasakan hal seperti itu ?
P : sebenarnya sudah dua tahun lebih dok. Namun, baru satu bulan saya
rasakan berat seperti ini
DM : kalau boleh tau bu’..awalnya, apa yang membuat ibu mengalami gejala
seperti ini. Mungkin ibu’ bisa menceritakan ??
P : mungkin terlalu banyak yang saya pikirkan dok.
DM : mungkin ibu bisa menceritakan,apa yang ibu pikirkan sehingga membuat
ibu seperti ini
P : ada beberapa hal yang mendasarinya dok..awalnya pada tahun 2008 anak
ke-2 saya mengalami kecelakaan ditabrak dengan mobil sedangkan anak
saya memakai motor sehingga koma ± 2 bulan, setelah terbangun dari
19
komanya anak saya mengalami gangguan yaitu bicara tidak jelas, tremor,
sulit tidur. Padahal harapan saya ingin anak saya seperti anak orang lain bisa
melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dan setelah kejadian tersebut
jika saya mendengar suara kendaraan muncul rasa ketakutan dan rasa tidak
enak di dada saya.
DM : tadi ibu mengatakan ada beberapa hal yang mendasari timbulnya gejala
pada ibu?
P : oh iya.. suami saya dok.
DM : kenapa dengan suami ibu’?
P : suami saya merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam
1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika pulang ke rumah
kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat
kerjanya. Sehingga sering muncul rasa kekhawatiran dan ketakutan jangan
sampai suami saya punya pacar atau istri simpanan disana. Tapi saya selalu
menguatkan hati bahwa tidak mungkin suami saya punya perempuan di luar
sana, dia kan cinta mati sama saya, saya pacaran dengan dia sejak saya
duduk di bangku sekolah dasar.
Tapi seiring berjalannya waktu, saya mendengar kabar dari orang-orang
sekitar bahwa suami saya telah menikah dengan perempuan lain tanpa
sepengetahuan saya. Awalnya saya tidak percaya dok, karena suami saya
cinta mati sama saya. akhirnya saya telusuri kebenaran berita tersebut, dan
ternyata benar bahwa suami saya telah menikah lagi dengan perempuan lain.
DM : kalau boleh tau, bagaiman perasaan ibu sewaktu mengetahui kebenaran
berita tersebut ?
P : perasaan saya waktu itu, kesal, marah, sedih, stres bercampur jadi satu.
Muncul rasa tidak enak di dada saya, kepala terasa berat, jantung saya
berdebar-debar
DM : apakah waktu itu, ibu ada perasaan putus asa atau perasaan ingin bunuh
diri
P : sempat terpikir dok. Tapi saya pikirkan anak-anak saya bagaimana ke
depannya dan saya berfikir bahwa saya tau Tuhan tidak akan memberikan
20
cobaan kepada hambanya, melampaui batas kemampuannya dan saya yakin
Insya Allah saya kuat untuk menjalaninya.
DM : Pernah tidak ibu mendengar bisikan atau melihat bayangan ?
P : tidak pernah dok..
DM : maaf bu, ibu pernah mencoba tuk merokok atau minum alkohol dan
semacamnya ?
P : tidak pernah dok
DM : ibu pernah menderita seperti ini sebelumnya atau pernah di rawat di
RSJ ?
P : Tidak pernah dok
DM :Ibu, berapa bersaudara ?
P : 8 orang dok
DM : ibu anak keberapa dari 8 orang bersaudara ?
P : anak ke-6 dari 8 bersaudara: (♂, ♀, ♂, ♂, ♂, [♀],♂,♂)
DM : pendidikan terakhir ibu apa ?
P : Pendidikan terakhir saya adalah tamatan SMP dan tidak melanjutkan lagi
ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor`biaya dan faktor pertumbuhan yang
mana saya lebih cepat tumbuh dan berkembang, serta mempunyai sifat yang lebih
dewasa dari teman-temanku, sehingga muncul rasa malu dengan teman-temanku
dan saya memilih untuk menikah pada umur 15 tahun dengan pacarnya sendiri
dari sejak SD.
DM : Bagaimana persepsi ibu tentang diri dan kehidupan ibu sekarang ?
P : Saat ini saya merasa diri saya sakit dan ingin berobat supaya cepat sehat
sehingga bisa bekerja lebih fokus dan bisa mengurus anak-anak saya dengan baik,
serta saya berencana untuk menunaikan ibadah haji dan saya juga berharap supaya
kedepannya kehidupan keluarga saya baik-baik saja dan jika ada masalah bisa
dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik.
DM : ok.. terima kasih atas kesediaannya ibu untuk diwawancarai tentang
pribadi ibu
P : O...tidak apa-apa dok. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
dokter
21
22