laporan resmi kimia analit

Upload: oktrizalsp

Post on 06-Mar-2016

117 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Hasil dari Praktikum kimia analit

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 PENDAHULUANPada dasarnya kimia analit dibagi mejadi dua yaitu kimia analit kualitatif dan kimia analit kuantitatif. Kimia analit kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung dengan yang satu dengan yang lain, sedang kimia analitit kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan perbandingan relative dari penyusun-penyusun tersebut. Jadi dengan demikian jelaslah bahwa kimia Analitik kualitatif harus dilakukan sebelum kimia analit kuantitatif, karena analisa secara kualitatif akan memberikan suatu petunjuk tentang penyusun-penyusun yang ada dan terdapat dalam suatu zat yang akan dianalisa, disamping itu juga akan membantu sebagai pemandu pada metoda-metoda yang akan digunakan dalam analisa secara kuantitatif.Biasanya identifikasi suatu zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi suatu perubahan. Perubahan ini disebut suatu reaksi kimia.zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut disebut Pereaksi.Analisa secara kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara ,yaitu cara basah (dimana reaksi terjadi dalam larutan yang biasanya sebagai pelarutnya dalam air) ,dan cara kering, dari kedua cara tersebut yang lebih penting adalah cara basah.Adapun keuntungan cara basah terhadap cara kering adalah bahwa reaksi dapat terjdi dengan cepat ,lagipula relatif lebih mudah dikerjakan. Perubahan perubahan yang terjadi dengan cara ini antaralain, terjadinya suatu endapan, terjadinya suatu perubahan warna larutan,atau timbulnya suatu gas.Dalam analisa secara kualitatif, reaksi-reaksi yang digunakan sebagian besar adalah reaksi-reaksi :asam-asam, basa-basa dan garam-garam anorganik dalam larutan air, adapun pelarut-pelarut lain jarang digunakan, kecuali untuk keadaankeadaan tertentu, oleh karenanya perlu diberikan pengertian-pengertian umum dari keadaan yang ada dalam larutan.1.2 MAKSUDMaksud dilakukannya praktikum kimia analit adalah untuk mengetahui bagaimana reaksi suatu zat terhadap zat yang berbeda, dan dari itu kita dapat menganalisa apa yang terjadi pada larutan zat tersebut. Selain itu praktikum ini dilakukan guna mendidik mahasiswa agar mempunyai kemampuan dalam menguasai materi praktikum dan mempunyai ketrampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan yang ada dalam laboratorium kimia analit.Pada dasarnya Kimia Analitik dibagi menjadi dua, yaitu : Kimia Analitik Kualitatif dan Kimia Analitik Kuantitatif. Identifikasi suatu zat dapat dilakukan dengan cara penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi suatu perubahan perubahan ini disebut suatu reaksi kimia. Zat yang susunan telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut disebut pereaksi.

1.3 TUJUANTujuan dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua jurusan Teknik Pertambangan STTNAS Yogyakarta adalah membantu mahasiswa dalam praktikum di laboratorium kimia ataupun di lapangan pertambangan sehingga mempunyai cukup bekal dalam menentukan kandungan suatu unsur dalam hasil tambang. Selain itu dengan mempunyai kemampuan penguasaan materi praktikum dapat digunakan di kehidupan / lingkungan kerja nantinya sebagai seorang miner yang handal tentunya.

BAB IIANALISIS KUALITATIFAnalisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsure-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kationsuatu larutan.2.1 ANALISIS ANION2.1.1 Dasar TeoriAnalisa anion menjadi beberapa kelompok hanya saja tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti pada analsis kation. Uji pendahuluan juga bertujuan untuk mengetahui sifat fisik seperti warna, bau, terbentuknya gas dan kelarutannya. Beberapa anion dapat menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi asam sulfat pekat.Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:a. Golongan Sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-,BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43b. Golongan Halida : Cl-, Br-, I-, S2-c. Golongan Nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-.Dalam analisa terhadap anion-anion, sebetulnya belum ada suatu cara yang ada untuk mendeteksi anionnya dengan lebih sistematik seperti dalam analisa terhadap kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, sehingga memungkinkan penggolongan anion ke dalam golongan utama dan pada pemeriksaan selanjutnya dapat menghasilkan anggota-anggota golongan yang tidak diragukan lagi. Dalam analisa terhadap anion-anion dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan reaksi-reaksi anion dan penyelidikan anion dalam larutan.Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematis seperti metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-golongan utamadan pemisahan berikutnya yang tanpa ragu dan masing-masing golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun, harus kita sebutkan disini, bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya. Namun, ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dariKeterbatasan-keterbatasan metode ini dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana.Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktik. Skema ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak punya dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan denga asam-asam.2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.Kelas A dibagi lagi ke dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas B dibagi lagi ke dalam subkelas (i) reaksi pengendapan dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.Kelas A(i)Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer : karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.(ii)Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.

Kelas B(i) Rekasi PengendapanSulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.(ii) Okidasi dan Reduksi dalam larutanManganat, permanganat, kromat, dan dikromat.Reaksi-reaksi dan semua anion ini akan kita pelajari secara sistematis pada halaman-halaman berikut. Untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu, dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalat, tartrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan suksinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain lagi, semuanya memberi pewarnaan atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi (III) kloridakepada suatu larutan yang praktis netral.Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat, dan benzoat.Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematis seperti yang digunakan untuk kation.Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut : Anion sederhana seperti O2, F- atau CN- Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42- Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosterkondensasi. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan komples anion berbasa banyak2.1.2 Bahan dan Alat Percobaan1. Anion Klorida (Cl-) Bahan percobaan: larutan NaCl, larutan H2SO4, larutan AgNO3, larutan HNO3 dan larutan NH4OH. Alat percobaan: penjepit, lampu Spiritus, pipet dan tabung reaksi.

2. Anion Iodida (I-) Bahan percobaan: larutan KI, larutan AgNO3, larutan Na2S2O3, larutan NH4OH, larutan CuSO4, larutan HgCl2. Alat percobaan: pipet dan tabung reaksi.

3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida (CNS-) Bahan percobaan: larutan K4Fe(CN)6, larutan Pb(CH3OO)2, larutan KCNS,larutan HNO3, larutan KCNS, larutan AgNO3, larutan FeCl3. Alat percobaan: tabung reaksi dan pipet.

4. Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat (S2O3-) Bahan percobaan: larutan Na2CO3, larutan AgNO3, larutanNa2S2O3 dan larutan H2SO4. Alat percobaan: pipet dan tabung reaksi.

5. Anion Sulfat (SO42-) Bahan percobaan: larutan Na2SO4, larutan BaCl2,larutan Pb(CH3OO)2, larutan H2SO4. Alat percobaan: pipet dan tabung reaksi.

6. Anion Borat (BO33-) Bahan percobaan: larutan Na2B4O7, larutan AgNO3, larutan BaCl2. Alat percobaan: pipet, penjepit, tabung reaksi dan lampu spiritus.

2.1.3 Cara Kerja dan Kesimpulan

1. Analisis Anion Klorida (Cl-)a. Cara kerjaDigunakan larutan NaCl encer, kemudian masukkan kedalam 3 tabung reaksi yang masing-masing 4 ml larutan NaCl, maka dilakukan percobaan berikut : Berikan larutan asam sulfat (H2SO4) encer, maka tidak akan terjadi reaksi. Lalu panaskan larutan tersebut, dan amati yang terjadi. Berikan larutan perak nitrat (AgNO3) maka akan diperoleh endapan AgCl yang berwarna putih. Lalu ambillah endapan tersebut lalu masukkan kedalam 2 buah tabung reaksi yang bersih, kemudianm berikan masing-masing larutan amoniak (NH4OH), dan larutan asam nitrat. Perhatikan reaksi yang terjadi, endapan larut dalam amoniak tetapi tidak larut dalam asam nitrat. Berikan larutan Hg2(NO3)2 maka akan terbentuk endapan Hg2Cl2. Coba larutkan dalam amoniak perhatikan apa yang terjadi.

b. Kesimpulan Penambahan larutan HSO pada larutan NaCl tidak terjadi reaksi lalu ketika telah dipanaskanterdapat gas yang berbau menyengat. Penambahan larutan AgNO pada larutan NaCl diperoleh endapan AgCl putih Ketika endapan AgCl di tambah larutan NHOH , endapan tersebut larut. Ketika endapan AgCl di tambah larutan HNO3, endapan tersebut sedikit larut

2. Analisis Anion Iodidaa. Cara kerjaDigunakan Kalium lodida, Masukkan kedalam 3 buah tabung reaksi yang berisi masing-masing 4 ml larutan kalium lodida,kemudian lakukan percobaan berikut : Berikan larutan AgNO3, maka akan terjadi endapan berwarna kuning Agl. Bagi endapan menjadi dua bagian kemudian ujilah endapan tersebut dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan yang satunya lagi tambahkan larutan amoniak lalu amati endapan tersebut apakah larut atau tidak. Berikan larutan CuSO4 maka akan terbentuk endapan Cul dan I2 yang larut dalam larutan natrium tiosulfat.Amati warna endapan. Berikan laruta HgCl2 maka akan terbentuk endapan Hgl2, yang akan larut dalam larutan KI berlebih, membentuk Hgl42-. Amati perubahan warna endapan.

b. Kesimpulan Penambahan larutan AgNO pada larutan KI diperoleh endapan AgI putih kekuningan - - endapan AgI ditambahkan larutanNa2S2O3, endapan menjadi larut- endapan AgI ditambahkan larutan NHOH , endapan tidak larut. Penambahan larutan CuSO pada larutan KI diperoleh endapan CuI - endapan CuI ditambahkan larutan Na2S2O3, endapan menjadi larut Penambahan larutan HgCl pada larutan KI diperoleh endapan HgI orange - endapan AgI ditambahkan larutanKI berlebih, endapan menjadi larut

3. Analisa Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida ( CNS-)a. Cara kerjaDigunakan larutan K2Fe(CN)6 dan larutan KCNS, masukkan larutan pertama kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua masukkan kedalam dua buah tabung reaksi dan berikan pereaksi berikut ini : Pada larutan pertama tambahkan larutan timbale asetat,Pb(CH3COO)2, maka akan terjadi endapan putih, endapan ini akan larut kedalam asam nitrat encer. Pada larutan kedua berikan pada tabung reaksi larutan perak nitrat, maka akan terbentuk endapan putih AgCNS yang berwarna putih. Pada tabung yang satunya lagi di tambahkan larutan FeCl3 maka akan terbentuk senyawa komplek berwarna merah ferri rhodanida.

b. Kesimpulan Penambahan larutan Pb(CHCOO) pada larutan KFe(CN) diperoleh endapan PbFe(CN) putih Endapan PbFe(CN)ditambahkan larutan HNO3, endapan larut sbagian. Penambahan larutan AgNO pada larutan KCNS diperoleh endapan AgCNS putih. Penambahan larutan FeCl pada larutan KCNS diperoleh senyawa kompleks merah ferri rhodanida.

4. Analisis Anion Karbonat ( CO3-) dan Anion Tiosulfat (S2O3-)a. Cara kerjaDigunakan larutan Na2CO3 dan larutan Na2S2O3, lalu masukkan kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua kedalam dua tabung reaksi, dan masing-masing tambahkan pereaksi berikut ini : Larutan pertama pada tabung reaksi tambahkan larutan perak nitrat, maka akan terbentuk endapan Ag2CO3 dan tambahkan AgNO3 berlebih, lalu amati apa yang terjadi. Pada larutan kedua tambahkan pada tabung reaksi satu larutan asam sulfat encer maka akan terbentuk gas yang berbau merangsang, H2S dan endapan belerang S. Pada tabung reaksi yang satunya lagi tambahkan larutan perak nitrat akan terbentuk endapan putih Ag2S2O3, yang kemudian menjadi kuning, coklat dan akhirnya menjadi hitam karna terbentuk Ag2S.

b. Kesimpulan Penambahan larutan AgNO pada larutan NaCO diperoleh endapan AgCO putih. Ketika endapan AgCO ditambahkan larutan AgNO berlebih, endapan tidak larut dan bertambah banyak. Penambahan laarutan HSO pada larutan NaSO diperoleh gas SO yang berbau merangsang, dan terdapat endapan S Penambahan larutan AgNO pada larutan NaSO diperoleh endapan AgSO putih yang berubah menjadi AgS hitam

5. Analisa Anion Sulfat ( SO42- )a. Cara kerjaDigunakan Na2SO4 yang dimasukkan kedalam2 buah tabung reaksi dan masing-masing reaksi tambahkan pereaksi berikut : Tambahkan BaCl2 kedalam tabung reaksi yang pertama , maka akan terbentuk endapan BaSO4. Tambahkan Pb(CH3COO)3 maka akan terbentuk endapan putih dari timbale. Endapan ini larut dalam asam sulfat pekat dan amoniakb. Kesimpulan Penambahan larutan BaCl pada larutan NaSO diperoleh endapan BaSO putih pekat. Penambahan larutan Pb(CHCOO) pada larutan NaSO diperoleh endapan PbSO putih. Ketika endapan PbSOditambahkan larutan H2SO4 , endapan larut sebagian .

6. Analisa Anion Borak ( BO33- )a. Cara kerja Digunakan Boraks Na2B4O7 kedalam dua buah tabung reaksi , lalu masing-masing tambahkan pereaksi berikut : Tambahkan perak nitrat (AgNO3) kedalam tabung reaksi pertama, maka akan terbentuk endapan putih metaborat. Dan jika dipanaskan akan terbentuk Ag2O hitam. Pada tabung reaksi kedua tambahkan larutan BaCl2, maka akan terbentuk endapan putih metaborat.b. Kesimpulan Penambahan larutan AgNO pada larutan NaBO diperoleh endapan Ag2B4O7 perak metaborat berwarna putih Ketika endapan Ag2B4O7 di panaskan, endapan berubah menjadi Ag2O Penambahan larutan BaCl2 pada larutan Na2B4O7 diperoleh endapan BaB4O7 barium metaborat putih.

2.1.4 Laporan Anion

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 1

Tanggal Praktikum: 13 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion Cl-Bahan: NaCl, H2SO4, AgNO3, NH4OH, HNO3,Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes,penjepit, lampu spritus

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.NaCl+H2SO4 ( dipanaskan)Tidak terjadi reaksiTimbul gelembung udara dan gasNaCl+H2SO4 (dipanaskan)Timbul gas berbau menyengat

2. NaCl+AgNO3

AgCl+NH4OH

AgCl+HNO3Endapan berwarna putih, larutan berwarna bening.

Larut sempurna

Larut tidak sempurnaNaCl+AgNO3 NaNO3+AgCl

AgCl+ 2NH4OH [Ag(NH3)2] Cl +2H2O

AgCl+HNO3 AgNO3+HClEndapan AgCl

Endapan larut.

Endapan sedikit larut.

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS: 710012192KELOMPOK: 1 LAPORAN KE : 1

Tanggal Praktikum: 13 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion IBahan:KI, AgNO3, Na2S2O3, NH4OH, CuSO4, HgCl2Alat yang digunakan:Tabung reaksi, pipet tetesNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.KI+ AgNO3

AgI+Na2S2O3

AgI+NH4OHLarutan berwarna kuning ,endapan berwarna kuning

Endapan sedikit larut

Larut tidak sempurna, larutan berwarna beningKI+ AgNO3 AgI+KNO3

AgI+Na2S2O3 AgS2O3+Na2I

AgI+NH4OH AgOH+NH4IEndapan AgI

Endapan larut

Endapan tidak larut berwarna kuning

2. KI+ CuSO4

CuI +Na2S2O3Larutan berwarna kuning

Larutan berwana kekuninganKI+ CuSO4 CuI+KSO4

CuI + Na2S2O3 CuS2O3+Na2IEndapan coklat CuI

Tidak terbentuk endapan.

3.KI+ HgCl2

HgI2 + KILarutan berwarna orange, endapan berwarna orange.

Larut sempurna, larutan bening2KI+ HgCl2 HgI2+2KCl

HgI2 + 2KI K2+ + HgI42-Endapan berwarna orange HgI2

Endapan larut

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 2

Tanggal Praktikum: 16 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion Fe(CN) 4-6 dan CNS-Bahan: K4Fe(CN)6, Pb(CH3COO)2, HNO3, AgNO3,FeCl2Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetesNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.K4Fe(CN)6+ Pb(CH3COO)2

Pb Fe(CN)6+ 4HNO3Larutan berwarna kuning endapan berwarna putih.

Larut tidak sempurna, larutan berwarna hijauK4Fe(CN)6+Pb(CH3COO)2 PbFe (CN)6 + K4(CH3COO)2

Pb Fe(CN)6+ HNO3H4 Fe(CN)6 +Pb(NO3)Endapan PbFe (CN)6

Endapan larut sebagian

2.KCNS+ AgNO3Larutan berwarna putih, endapan berwarna putihKCNS+ AgNO3 AgCNS+KNO3Endapan AgCNS

3.KCNS+FeCl3Larutan berwarna merahKCNS+FeCl3 FeCNS+KCl3Terbentuk senyawa komleks berwarna merah ferri rhodanida

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 2

Tanggal Praktikum: 16 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion CO3-2 dan S2O3-Bahan: Na2CO3, AgNO3,Na2S2O3,H2SO4Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetesNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.Na2CO3+AgNO3

Ag2CO3+AgNO3Larutan berwarna putih, endapan berwarna putih

Larutan berwarna putih, larut tidak sempurnaNa2CO3 + 2AgNO3 Ag2CO3 + 2NaNO3

Ag2CO3+ 2AgNO3Ag2CO3+ 2AgNO3Endapan Ag2CO3

Endapan bertambah banyak

2.Na2S2O3+H2SO4

Larutan berwarna putih, timbul gas yang berbauNa2S2O3+H2SO4SO2+S+Na2SO4+H2OBerbau SO2 yang merangsang dan terdapat endapan S

3.Na2S2O3 +AgNO3Larutan berwarna kekuningan , endapan berwarna kuning, yang berubah menjadi coklat, lalu ke hitamNa2S2O3 +2AgNO32NaNO3+Ag2S2O3Endapan putih Ag2S2O3 dan berubah menjadi endapan hitam Ag2S

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 3

Tanggal Praktikum: 20 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion Sulfat (SO42-)Bahan: Na2SO4, BaCl2, Pb(CH3COO)2,H2SO4Alat yang digunakan: Tabung reaksi, Pipet tetes

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1. Na2SO4+BaCl2Terdapat endapan berwarna , larutan berwarna bening.Na2SO4+BaCl2 BaSO4+2NaClEndapan BaSO4

2. Na2SO4+ Pb(CH3COO)2

PbSO4+H2SO4(P)

Endapan berwarna putih, Terdapat endapan berwarna putih, larutan berwarna bening

Larut tidak sempurna , larutan bening

Na2SO4+Pb(CH3COO)2 PbSO4+2CH3COONa

PbSO4+H2SO4(P)PbSO4+H2SO4

Endapan PbSO4

Endapan larut sebagian.

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 3Tanggal Praktikum: 20 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi anion (BO33-)Bahan:Na2B4O7, AgNO3, BaCl2Alat yang digunakan: Tabung reaksi, Pipet tetes, penjepit tabung, lampu spritus

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1. Na2B4O7+AgNO3Larutan berwarna bening , endapan berwarna putih.Na2B4O7+2AgNO3

Ag2B4O7+2NaNO3Endapan Ag2B4O7

Ag2B4O7(dipanaskan)Larutan berwarna bening ,endapan berwarna hitam.Ag2B4O7(dipanaskan)Endapan Ag2O

2. Na2B4O7+BaCl2Larutan berwarna putih, endapan berwarna putihNa2B4O7+BaCl2

2NaCl+BaB4O7Endapan BaB4O7

2.2 ANALISIS KATION2.2.1 Dasar TeoriAnalisis kation dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut. Dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji spesifik.Larutan sampel yang digunakan dalam percobaan adalah berupa air ledeng, air sungai dan air laut. Ketiga larutan sampel tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang terkandung didalamnya melalui penambahan Reagen yang spesifik dari masing masing kation tersebut. Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam larutan sampel yang telah disediakan adalah HCl, H2SO4, KSCN,KI, NaOH, K4Fe(CN)6danHgCl2.semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang dibuat dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat berreaksi meninggalkan endapanataupun perubahan warna yang menunjukkan adanya kandungan kation-kation tersebut di dalam larutan sampel yang digunakan

2.2.2. Bahan dan Alat Percobaan1. Kation golongan Ia. Perak (Ag +) Bahan percobaan : larutan AgNO3,HCl, NH4OH, NaOH,HNO3, K2CrO4,KI, Na2S2O3. Alat percobaan : tabung reaksi, pipet

2. Kation golongan IIa. Merkuri (Hg+) Bahan percobaan : larutan HgCl2, NH4OH,K2CrO4,NH4Cl,NaOH, HCl, KI Alat percobaan : tabung reaksi, pipetb. Kupri (Cu2+) Bahan percobaan : larutan CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KI Alat percobaan : penjepit, tabung reaksi, pipet, lampu spiritus c. Kadmium (Sn2+) Bahan percobaan : larutan SnCl2,NaOH,NH4OH,H2SO4,HNO3 Alat percobaan : tabung reaksi, pipet

3. Kation golongan IIIa. Aluminium (Al3+) Bahan percobaan : larutan AlCl3, NH4OH, larutan KOH, larutan H2O Alat percobaan : tabung reaksi, pipetb. Ferri (Fe3+) Bahan percobaan : larutan FeCl3, KOH , H2SO4, K4Fe(CN)6, KCNS Alat percobaan : tabung reaksi, pipetc. Nikel (Ni2+) Bahan percobaan : larutan NiSO4,NH4OH,NaOH,HCl,K2CrO4, HNO3 Alat percobaan : penjepit, tabung reaksi, pipet, lampu spiritus

4. Kation Golongan IVa. Barium (Ba2+) Bahan percobaan : larutan Ba(NO3)2, larutan K2CrO4, larutan H2SO4 Alat percobaan : tabung reaksi, pipetb. Magnesium (Mg2+) Bahan percobaan : larutan MgCl2, larutan NaOH Alat percobaan : tabung reaksi, pipet

5. Kation Golongan Va. Ammonium (NH4+) Bahan percobaan : larutan NH4OH, larutan NaOH, larutan HCl (P) Alat percobaan : tabung reaksi, pipet, pengaduk gelas

2.2.3. Cara kerja dan Kesimpulan1. Kation golongan Ia. Perak (Ag +) Cara KerjaDigunakan larutan AgNO3, memasukkan ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak masing-masing 4 ml, kemudian tambahkan pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan asam klorida encer, maka akan terbentuk endapan AgCl putih yang larut dalam larutan amoniak.b. Ditambahkan larutan NaOH, maka akan terbentuk endapan Ag2O berwarna coklat, endapan ini larut dalam amoniak dan asam nitrat.c. Ditambahkan kalium kromat netral pada larutan, maka akan terjadi endapan merah perak kromat, endapan ini larut dalam larutan amoniak dan asam nitrat.d. Ditambahkan KI, maka akan terbentuk Agl yang berwarna kuning, sedikit larut dalam larutan amoniak, dan larut sempurna dalam natrium tiosulfat.

Kesimpulana. Penambahan larutan HCl pada larutan pada larutan AgNO diperoleh endapan AgCl putih ,dan dan larut ketika ditambahkan NHOH b. Penambahan larutan NaOH pada larutan AgNO diperoleh endapan AgO coklat, penambahan NHOH pada endapan AgO , endapan larut . penambahan HNO pada endapan AgO, endapan larut.c. Penambahan larutan KCrO pada larutan AgNO diperoleh endapa perak AgCrO merah dan penambahan larutan NHOH dan HNO pada endapan tersebut, membuat endapan menjadi larut.d. Penambahan larutan KI pada larutan AgNO diperoleh endapn AgI kuning. Penambahan NHOH pada endapan AgI , Endapan larut tidak sempurna Dan Penambahan NaSO. Pada endapan AgI, dan endapan larut sempurna2. Kation golongan IIa. Merkuri (Hg+) Cara Kerja Digunakan larutan HgCl2, yang di masukkan kedalam 4 buah tabung reaksi di berikan pereaksi berikut :a. Ditambahkan NaOH maka akan terjadi endapan kuning HgOb. Ditambahkan larutan K2CrO4, maka akan terjadi endapan kuning endapan kuning merkuri kromat, jika dipanaskan akan berubah menjadi berwarna merah, karena terjadi garam basa c. Ditambahkan larutan amonia, maka akan terbentuk endapan putih dari merkuri amonia klorida. Endapan ini larut dalam asam klorida dan juga dapat bereaksi dengan larutan ammonium kloridad. Ditambahkan larutan KI, maka akan terbentuk endapan merah HgI, larut dalam KI berlebih. Kesimpulana. Penambahan larutan NaOH pada larutan HgCl diperoleh endapan Endapan HgO kuning.b. Penambahan larutan KCrO pada larutan HgCl diperoleh endapan HgCrO kuning kemudian menjadi kuning pekat ketika dipanaskan.c. Penambahan larutan NHOH pada larutan HgCl diperoleh endapan putih merkuri ammonia klorida Endapan tersebut larut dalam HCl Dan larut tidak sempurna dalamNHCl.d. Penambahan larutan KI pada larutan HgCl diperoleh endapan HgI merah, yang larut dalam KI berlebih.

b. Kupri (Cu) Cara KerjaDigunakan larutan CuSO4 yang dimasukkan kedalam 4 buah tabung reaksi yang masing-masing tambahkan pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan NaOH, maka akan terjadi endapan biru dari Cu(OH)2. Jika dipanaskan terbentuk CuO yang berwarna hitam.b. Ditambahkan Na2CO3, maka akan terbentuk endapan hijau biru dari basa karbonat. Pada penambahan Na2CO3 berlebihan maka akan terbentuk Kristal CuCO3, dan Cu(OH)2 .H2O , endapan tersebut larut dalam amoniak.c. Ditambahkan NH4OH, maka akan terbentuk endapan hijau dari garam basa, jika di tambah amoniak berlebihan akan larut, larutan menjadi berwarna biru.d. Ditambahkan larutan KI, maka akan terbentuk endapan putih Cul2 dan terbentuk I2 bebas yang menyebabkan larutan berwarna coklat.

Kesimpaulana. Penambahan larutan NaOH pada larutan CuSO diperoleh endapan Cu(OH) biru , kemudian menjadi hitam saat dipanaskan endapan menjadi CuO.b. Penambahan larutan NaCO pada larutan CuSO diperoleh endapan CuCO hijau biru basa karbonat, penambahan NaCO berlebih menimbulkan endapan Kristal CuCO3 dan Cu(OH)2 .H2O endapan CuCO larut dalam NHOH.c. Penambahan larutan NHOh pada larutan CuSO diperoleh endapan hijau dari garam basa yang larut dalam NHOH berlebih dan larutan bening kebiruan.d. Penambahan larutan KI pada larutan CuSO diperoleh endapan CuI putih.c. Kadmium (Sn) Cara KerjaDigunakan larutan SnCl2, dimasukkan ke dalam 2 buah tabung reaksi masing-masing tambahkan pereaksi berikut :a. Menambahkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi yang pertama, maka akan terjadi endapan putih dari Sn(OH)2 yang larut dalam amoniak.b. Menambahkan larutan H2SO4 ke dalam tabung reaksi yang kedua, maka akan terjadi endapan putih dari SnSO4,Larutdalam asam nitrat encer.

Kesimpulana. Penambahan larutan NaOH pada larutan SnCl2 diperoleh endapan Sn(OH)2 putih, dan larut jika di campur dengan larutan NH4OH.b. Penambahan larutan H2SO4 pada larutan SnCl2 diperoleh endapan SnSO4 putih, yang larut dalam HNO3.

3. Kation Golongan III : Al, Fe, Mn, Ni, dan Zn.a. Aluminium (Al) Cara KerjaDigunakan larutan AlCl3, di masukkan ke dalam 2 buah tabung reaksi kemudian berikan masing-masing pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan NH4OH, maka akan terbentuk endapan putih Al(OH)3, yang tidak larut dalam air.b. Ditambahkan larutan KOH, maka akan terbentuk endapan putih dari Al(OH)3, endapan ini larut dalam KOH berlebihan. Kesimpulana. Penambahan larutan NHOH pada larutan AlCl diperoleh endapan Al(OH) putih dan tidak larut dalam air.b. Penambahan larutan KOH pada larutan AlCl diperoleh endapan Al(OH) putih yang larut dalam KOH berlebih.

b.Ferri (Fe) Cara KerjaDigunakan larutan Ferri klirida (FeCl2), memasukkan ke dalam 3 buah tabung reaksi kemudian tambahkan pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan KOH, maka akan terjadi endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat. Endapan ini larut dalam asam, diantaranya adalah (HCl, H2SO4,CH3COOH)b. Ditambahkan larutan K4Fe(CN)6, maka akan terjadi warna biru karna terbentuk ferri ferro sianida.c. Ditambahkan larutan KCNS, maka akan terbentuk larutan berwarna merah ferri rhodanida.

Kesimpulana. Penambahan larutan KOH pada larutan FeCl diperoleh endapan Fe(OH) coklat, yang larut dalamHSO dan larutannya berwarna kuning.b. Penambahan larutan KFe(CN) pada larutan FeCl diperoleh endapan Fe4[Fe(CN)]3yang berwarna biru ferrosianida.c. Penambahan larutan KCNS pada larutan FeCl diperoleh endapan Fe(CNS)3 yang berwarna merah ferrirhodanida.\

c.Nikel (Ni) Cara KerjaDigunakan larutan NiSO4, masukkan kedalam 3 buah tabung reaksi kemudian tambahkan pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan NaOH, maka akan terjadi endapan hijau Ni(OH)2, perhatikan apa yang terjadi jika larutan dalam HCl atau HNO3.b. Ditambahkan larutan NH4OH, maka akan terbentuk endapan hijau, yang larut dalam amoniak berlebihan.c. Ditambahkan larutan K2CrO4 dalam keadaan panas ( dipanaskan ) terjadi endapan coklat dari Na2CrO4.NiO.

Kesimpulana. Penambahan larutan NaOH pada larutan NiSO diperoleh endapan Ni(OH) hijau yang larut dalam HCl dan HNO.b. Penambahan larutan NHOH pada larutan NiSO diperoleh endapan Ni(OH) hijau yang larut sempurna dalam NHOH berlebih. c. Penambahan larutan KCrO pada larutan NiSO dan dipanaskan diperoleh endapan NaCrO.NiO berwarna coklat.

4. Kation Golongan IV :Ba, dan Mga. Barium (Ba) Cara KerjaDigunakan larutan Barium nitrat yang di masukkan kedalam 2 buah tabung reaksi, kemudian berikan pereaksi berikut :a. Ditambahkan larutan K2CrO4, maka terbentuk endapan kuning Barium kromat.b. Ditambahkan larutan asam sulfat encer, terbentuk endapan BaSO4 putih, berbentuk koloid.

Kesimpulana. Penambahan larutan KCrO pada larutan Ba(NO) diperoleh endapan BaCrO kuning.b. Penambahan larutan HSO pada larutan Ba(NO) diperoleh endapan BaSO putih.b.Magnesium (Mg) Cara KerjaDigunakan larutan MgCl2, masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan pereaksi berikut.:a. Ditambahkan larutan NaOH, maka akan terbentuk endapan putih dari Mg(OH)2. KesimpulanPenambahan larutan NaOH pada larutan MgCl diperoleh endapan Mg(OH) putih.5. Kation Golongan V1. Amonium (NH) Cara KerjaDigunakan larutan Amonium hidroksida, masukkan larutan tersebut ke dalam tabung reaksi dan tambahkan NaOH, ambil pengaduk gelas yang telah terlebih dulu di basahi dengan larutan HCl (P), taruh di atas tabung reaksi, jika perlu dengan pemanasan. Amati yang terjadi. KesimpulanPenambahan larutan NaOH pada larutan NHOH diperoleh endapan NaOH putih kemudian pada ujung pengaduk yang dibasahi HCl keluar asap putih yang menuju ke larutan2.2.4 Laporan Kation

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 4

Tanggal Praktikum: 23 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation golongan I Ag+Bahan: AgNO3,HCl, NaOH, NH4OH, K2CrO4,HNO3, KI,Na2S2O3Alat yang digunakan: pipet tetes, tabung reaksiNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1. AgNO3+HCl(encer)

AgCl+NH4OHEndapan berwarna putih, larutan berwarna putih

Endapan putih, larutan jernihAgNO3+HCl(encer)AgCl+HNO3

AgCl+NH4OH AgOH+NH4ClEndapan AgCl

Endapan larut sempurna

2.AgNO3+NaOH

Ag2O+NH4OH

Ag2O+HNO3Endapan berwarna coklat, larutan coklat

Larut sempurna, larutan bening

Larut sempurna , larutan bening2AgNO3+2NaOH 2NaNO3+Ag2O+H2O

Ag2O+NH4OH2AgOH+(NH4)2O

Ag2O+2HNO3AgNO3+H2OEndapan Ag2O

Endapan larut sempurna

Endapan larut sempurna

3.AgNO3+K2CrO4

Ag2CrO4+NH4OH

AgCrO4+HNO3Endapan merah, larutan berwarna merah

Larutan bening kekuningan, endapan larut

Larutan bening kekuningan, larut tidak sempurna2AgNO3+K2CrO4 2KNO3+Ag2CrO4

Ag2CrO4+2NH4OH2AgOH+(NH4)2CrO4

AgCrO4+2HNO3 AgNO3+H2CrO4Endapan Ag2CrO4

Endapan larut sempurna

Endapan larut sebagian

4.AgNO3+KI

AgI+NH4OH

AgI+Na2S2O3Endapan kuning, larutan kuning

Larut tidak sempurna, larutan kuning

Larut sempurna,larutan beningAgNO3+KI AgI+KNO3

AgI+NH4OH AgOH+NH4I

2AgI+Na2S2O3 2NaI+Ag2S2O3Endapan AgI

Endapan larut sebagian

Larut sempurna

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 4

Tanggal Praktikum: 23 Mei 2013Acara Praktikum: identifikasi kation golongan II Hg2+Bahan: HgCl2, NaOH, K2CrO4, NH4OH, HCl, KI,NH4ClAlat yang digunakan: tabung reaksi, pipet tetes

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1HgCl2 + NaOHLarutan bening, Endapan berwarna kuningHgCl2+NaOHHgO + HCl +NaClEndapan HgO

2HgCl2+K2CrO4

HgCrO4 (dipanaskan)Endapan kuning Larutan kuning

Lutan kuning pekatHgCl2l+K2CrO42KCl+HgCrO4

HgCrO4 (dipanaskan)

Endapan HgCrO4

Terjadi perubahan warna karena garam basa

3HgCl2+NH4OH

Hg(OH)2Cl+HCl

Hg(OH)2Cl+ NH4Cl

Larutan bening , endapan putih

Larut sempurnaLarutan bening

Larut tidak sempurna, larutan beningHgCl2+2NH4OH NH4Cl+Hg(OH)2Cl

Hg(OH)2Cl+HCl HgCl2 + H2O + OH-

Hg(OH)2Cl+ 2NH4ClHgCl2 + 2NH4OH+Cl-Endapan merkuri ammonia kloridaHg(OH)2Cl

Larut sempurna

Larut tidak sempurna

4HgCl2 +KI

HgI2+KI (ber lebih)Endapan berwarna merah, larutan berwarna merah

Larut sempurna,larutan beningHgCl2 +2KIHgI2+2KCl

HgI2+2KI (ber lebih)2KI + HgI2endapan HgI2

Endapan Larut sempurna

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 5

Tanggal Praktikum: 27 Mei 2013Acara Praktikum: identifikasi kation golongsn II Cu2+Bahan: CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KIAlat yang digunakan: tabung reaksi, pipet tetes,penjepit tabung, lampu spritus.

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1. CuSO4+NaOH

Cu(OH)2 (dipanaskan)Endapan Berwana biru, Larutan berwarna biru

Endapan berwarna hitam, larutan beningCuSO4+2NaOHCu(OH)2+Na2SO4

Cu(OH)2 (dipanaskan) CuO+ H2OEndapan Cu(OH)2

endapan CuO

2. CuSO4+Na2CO3

CuSO4+Na2CO3(berlebih))

CuCO3+NH4OHEndapan berwarna hijau biru, larutan berwarna bening

endapan hijau biru, larutan bening

Larutan bening kebiruan larut sempurna2CuSO4+Na2CO3

Na2SO4+CuCO3

CuSO4+Na2CO3(berlebih)) Na2SO4+CuCO3

CuCO3+NH4OH Cu(OH) 2 + (NH4) 2 CO3Endapan dari basa karbonat

Endapan kristal CuCO3, dan Cu(OH)2.H2O

Endapan larut sempurna.

3. CuSO4+NH4OH

Cu(OH)2 + NH4OH (berlebih)Larutan bening endapan hijau kebiruan

Larutan berwarna bening kebiruan, Larut sempurnaCuSO4+2NH4OHCu(OH)2 + (NH4)2SO4

Cu(OH)2 + 2NH4OH (berlebih)

Cu(OH)2 + 2NH4OH

Endapan hijau dari garam basa

Larut sempurna

4. CuSO4+KIEndapan berwarna putih , larutan berwarna kuning keruhCuSO4+2KI K2SO4+CuI2Endapan CuI

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 5

Tanggal Praktikum: 27 Mei 2013Acara Praktikum: idetifikasi kation golongan II Sn2+Bahan: SnCl2, H2SO4,HNO3, NaOH, NH4OHAlat yang digunakan: tabung reaksi, pipet tetesNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1. SnCl2 + NaOH

Sn(OH) 2 + NH4OHEndapan berwarna putih, Larutan bening.

Larut sempurna, larutan beningSnCl2 + 2NaOHSn(OH) 2 + 2NaCl

Sn(OH) 2 + 2NH4OH Sn(OH) 2 + 2NH4OHEndapan Sn(OH) 2

Endapan larut

2. SnCl2 + H2SO4

SnSO4 + HNO3Endapan putih, larutan berwarna bening

Larut sempurna Larutan beningSnCl2 + H2SO4 SnSO4 + 2HCl

SnSO4 + HNO3Sn(NO3)2 + H2SO4Endapan SnSO4

Endapan larut

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 6

Tanggal Praktikum: 30 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (Al3+)Bahan: AlCl3 ,NH4OH, H2O, KOHAlat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.AlCl3+NH4OHEndapan putih,larutan bening.AlCl3+3NH4OH

Al(OH)3+3NH4ClTerjadi endapan putih Al(OH)3

Al(OH)3+H2OTidak larut, larutan beningAl(OH)3+3H2O

Al(OH)3+3H2OEndapan tidak larut

2.AlCl3+KOH

Al(OH)3+KOH(berlebih)Terjadi endapan putih, larutan bening

Larutan bening, larut sempurna AlCl3+3KOH

Al(OH)3+3KCl

Al(OH)3+3KOH(berlebih)

Al(OH)3+3KOH

Terjadi endapan putih Al(OH)3

Endapan larut sempurna.

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 6

Tanggal Praktikum: 30 Mei 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (Fe3+)Bahan: FeCl3 ,KOH, H2SO4, K4Fe(CN)6, KCNSAlat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.FeCl3+KOH

Fe(OH)3+H2SO4Endapan berwarna coklat, larutan berwarna coklat

Endapan larut sempurna, larutan bening kekuninganFeCl3+3KOH Fe(OH)3+3KCl

Fe(OH)3+3H2SO4

Fe2(SO4)3+6H2Oendapan Fe(OH)3

endapan larut sempurna

2.FeCl3+K4Fe(CN)6Endapan berwarna biru, larutan berwarna biru pekat4FeCl3+3K4Fe(CN)6

Fe4 [ Fe(CN)6 ] 3 +12KClendapan berwarna biru ferri ferro sianida

3.FeCl3+KCNSEndapan berwarna merah, larutan berwarna merah pekatFeCl3+3KCNS Fe(CNS)3+3KClTerjadi larutan berwarna merah ferri rhodanida

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 7

Tanggal Praktikum: 3 juni 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (Ni2+)Bahan: NiSO4,NaOH, HCl, HNO3, NH4OH, K2CrO4Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes,penjepit tabung, lampu spritusNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.NiSO4+NaOH

Ni(OH)2+HCl

Ni(OH)2+HNO3Endapan berwarna hijau kebiruan ,larutan bening

Larutan bening, endapan larut sempurna

Larutan bening, endapan larut sempurnaNiSO4+NaOHNi(OH)2+Na2SO4

Ni(OH)2+2HCl NiCl2 +2H2O

Ni(OH)2+2HNO3Ni(NO3)2+2H2OEndapan Ni(OH)2

Endapan larut sempurna

Endapan larut sempurna

2.NiSO4+NH4OH

Ni(OH)2+NH4OH (berlebih) Endapan hijau, larutan hijau

Larutan bening kebiruan, larut sempurnaNiSO4+2NH4OHNi(OH)2+(NH4)2SO4

NiSO4+2NH4OH (berlebih) Ni(OH)2+2NH4OHEndapanNi(OH)2

Endapan larut sempurna

3.NiSO4+K2CrO4

NiSO4+K2CrO4 (dipanaskan)

Larutan bening kekuningan.

Larutan bening keorenan, endapan coklatNiSO4+K2CrO4 NiCrO4+K2SO4

NiSO4+K2CrO4NiCrO4+K2SO4 (dipanaskan)Tidak terdapat endapan.

Endapan Na2CrO.NiO

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 8

Tanggal Praktikum: 3 juni 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (Ba2+)Bahan: Ba(NO3)2,K2CrO4, H2SO4Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetesNOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.Ba(NO3)2+K2CrO4Endapan berwarna kuning, larutan berwarna kuningBa(NO3)2+K2CrO4

2KNO3+BaCrO4Endapan BaCrO4

2.Ba(NO3)2+H2SO4Larutan berwarna putih, endapan berwarna putihBa(NO3)2+H2SO4

BaSO4+2HNO3Endapan BaSO4Dalam bentuk koloid

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 8

Tanggal Praktikum: 3 juni 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (Mg2+)Bahan: MgCl2,NaOHAlat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

1.MgCl2+NaOHLarutan bening, endapan putihMgCl2+2NaOH

Mg(OH)2+2NaClEndapan Mg(OH)2

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALISISNAMA PRAKTIKAN: OKTRIZAL SYAHPUTRA NO.MHS:710012192KELOMPOK: 3C LAPORAN KE: 8

Tanggal Praktikum: 3 juni 2013Acara Praktikum: Identifikasi kation (NH4+)Bahan: NH4OH,NaOH,HCl(p)Alat yang digunakan: Tabung reaksi, pipet tetes,batang pengaduk

NOPERCOBAANPENGAMATANREAKSIKESIMPULAN

2.NH4OH+NaOH+HCl(p)Pada batang pengadukketika HCl(p) di basahi ,dan di taruh di atas tabung reaksidengan sedikit memsukannya kedalam tabung, maka pada batang pengaduk keluar asap warna putih yang bergerak menuju permukaan larutan. NH4OH+NaOHNH4OH+NaOH + HCl(p)Menimbulkan asap putih/ gas putih yang bergerak menuju larutan.

2.3 ANALISIS KUANTITATIF2.3.1 Dasar TeoriAnalisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel, zat yang ditetapkan seringkali dinyatakan sebagai konstituen. Analisis kuantitatif diartikan sebagai upaya pemisahan suatu bahan atau materi menjadi senyawa-senyawa penyusunnya. Sehingga data yang diperoleh dapat ditinjau lebih lanjut dan data yang diperoleh juga dapat dipergunakan untuk menetapkan komponen atau penyusun bahan tersebut. Analisa kuantitatif adalah suatu upaya untuk menguraikan senyawa menjadi unsur unsurnya atau komponen komponennya. Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat.Pengertian lain dari analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran bahan. Titik akhir titrasi ditetapkan dengan bantuan perubahan warna indikator asam basa yang sesuai. Untuk memperjelas titik equivalen titrasi, biasanya ditambah indikator kimia yang akan memberikan perubahan warna pada kondisi keasaman larutan. Analisis kuantitatif digolongkan ke dalam beberapa macam, diantaranya :a. VolumetriVolumetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti, lalu mereaksikannya telah diketahui dengan larutan yang akan ditentukan konsentrsainya. Analisa volumetri merupakan salah satu metode dari analisa kuantitatif yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu zat dalam volum terentu. Analisa kuantitatif merupakan suatu upaya untuk menguraikan atau memisahkan suatu kesatuan bahan menjadi komponen-komponen pembentukan sehingga data yang diperoleh ditinjau lebih lanjutReaksi-reaksi dalam volumetri terdiri dari : Reaksi netralisasi Contoh : HCl + NaOH NaCl + H2O

Reaksi pengendapan atau pembentukan senyawa kompleksContoh : AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Reaksi redoks Contoh : 2FeCl3 + SnCl2 2FeCl + SnCl4Suatu analisis kimia terdiri daru empat tahapan yaitu : 1. Pengambilan atau pencuplikan smaple 2. Mengubah analit menjadi suatu bentuk yang sesuai untuk pengukuran, 3. Pengukuran4. Perhitungan dan penafsiran pengukuran.b. GrafimetriGrafimetri adalah cara mengevaluasi dan mereaksikan bahan sehingga timbul suatu gas caranya dengan mamasangkan bahan tersebut atau mereaksikan dengan suatu pereaksi sehingga yang dicari adalah banyaknya gas yang dicari. Grafimetri adalah suatu teknik pengukuran kadar dalam suatu larutan yang bisa berupa garam-garam klorida.c. Asidimetri dan AlkalimetriAsidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam yang diukur jumlah asam atau garam. Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam yang diukur jumlah asam atau garam (Haryadi, 1990)

d. PresipitrimetriPembahasan ini hanya membahas argentiometri yakni salah satu cara pengukuran suatu zat dalam larutan dengan mempergunakan larutan standarnya. Presipitrimetri yaitu titrasi dimana terbentuk endapan. Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks. Titik akhir titrasi ditetapkan dengan bantuan perubahan warna indikator asam-basa yang sesuai.

e. Idiometri Idiometri ialah salah satu bentuk pengukuran dari suatu oksidator dengan mempergunakan larutan kalium iodo yang berlebihan dimana I2 yang dibebabaskan dengan titrasi kembali dengan mempergunakan kalium kosulfat , Iodo termasuk tirasi reduksi dan oksidasi. Senyawa iodide merupakan suatu pereaksi dan reaksi yang cukup kuat , lebih kuat dari iodemetrik.

f. SpektometriAdalah penentuan kadar suatu zat berdasarkan hasil analisa spektrum zat atau dengan berdasarkan transmitasi larutan terhadap cahaya pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan instrumen spektometri.

2.3.2 Bahan dan Alat Percobaana. Asidi dan Alkalimeter (Standarisasi larutan HClxN) Bahan percobaan: HClxN , borax , indikator , m.o. Alat percobaan: buret , statif , gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml , corong , erlemeyer , pipet tetes.b. Asidi dan Alkalimeter (Standarisasi larutan NaOHyN) Bahan percobaan: NaOHyN , aquades , indikator p.p , indikator m.o. Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

c. Argentometri (Standarisasi larutan AgNO3 cN) Bahan percobaan: AgNO3 cN , NaCl , indikator kalium kromat Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

d. Argentometri (Menetapkan kadar garam dapur dengan cara mohr) Bahan percobaan: NaCl , indikator kalium kromat , AgNO3 Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

e. Menetapkan Kadar Larutan dalam Campuran (menentukan kadar NaOH dan Na2CO3) Bahan percobaan: larutan campuran (NaOH dan Na2CO3) , HCl 0.07 , aquadest (H2O) , indikator p.p , indikator m.o Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

f. Permanganometri (standarisasi larutan KMnO4 dengan asam oksalat) Bahan percobaan: asam oksalat , aquadest (H2O) , H2SO4 , larutan KMnO4 Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes, kompor listrikg. Menetapkan Kadar Ion Ferro dalam Campuran ( menentukan kadar ion ferro dalam campuran ) Bahan percobaan: larutan campuran (ferro + ferri) , larutan KMnO4 , larutan H2SO4 Alat percobaan: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

2.3.3 Cara Kerja dan Kesimpulana. Asidi dan Alkalimeter1. Standarisasi larutan HClxN Prosedur : a. Mengambil larutan HCl x N dimasukkan kedalam buret 50 mlb. Mengambil dan timbang 0,200 gr borax, larutan dengan aquades menjadi 100 ml.c. Memasukkan larutan borax 25 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml tambahkan 2 tetes indikator m.o.d. Titrasi larutan dengan prosedur a, sampai terjadi perubahan warna.e. Mencatat volume HCl yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali. Perhitungan :Volume HCl rata-rata = v mlBerat borax = 200mgrMr borax (Na2B4O7.10 H2O)= 381,2Normalitas HCl = NxMaka Nx

Kesimpulana. Jadi konsentrasi HCl adalah 0,086 Nb. Larutan berubah dari warna orange sebelum di titrasi menjadi warna merah setelah di titrasi

2. Standarisasi larutan NaOH yN Prosedur :a. Ambil cuplikan larutan NaOH yN sebanyak 10 ml masukkan kedalam Erlemeyer.b. Tambahkan larutan tersebut 15 ml aquades, tambahkan indicator p.p 2-3 tetes.c. Larutan dititrasi dengan HCl x N pada no 1, sampai terjadi perubahan warna.d. Catat volume HCl yang digunakan ulangi titrasi hingga 2 kali. Perhitungan :Volume HCl rata-rata = A ml, Normalitas Nx (hasil standarisasi pada nol) Maka : Ny = Kesimpulana. Jadi konsentrasi NaOH adalah 0.046 Nb. Warna larutan berubah dari ungu sebelum di titrasi menjadi bening setelah dititrasi

b. Argentometri 1. Standarisasi larutan AgNO3 cN Prosedur :a. Ambil cuplikan larutan AgNO3 c N masukkan ke dalam buret 50 ml.b. Ambil 10 ml NaCl masukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan indicator kalium kromat 1,0 ml.c. Titrasi larutan dengan larutan a, sampai terjadi perubahan warna merah yang tidak hilang (merah bata).d. Catat volume AgNO3 c N yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali. Perhitungan :Nc = Kesimpulana. Jadi konsentrasi AgNO3 adaalah 0.21 Nb. Warna larutan berubah dari kuning sebelum di titrasi menjadi warna merah bata sesudah di titrasi

2. Menetapkan kadar garam dapur dengan cara mohr Prosedur :a. Timbang 0,200 NaCl larutkan menjadi 100 ml dengan labu bakar.b. Ambil NaCl 25 ml masukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan indikator kalium kromat 1,0 ml.c. Titrasi larutan dengan AgNO3 c N pada percobaan no. 1, sampai warna merah tidak hilang.d. Catat volume AgNO3 c N, ulangi titrasi sampai 2 kali.

Perhitungan :Kadar NaCl = Kesimpulana. Jadi kadar garam NaCl adalah 17,5 %b. Warna larutan berubah dari warna kuning sebelum di titrasi menjadi warna merah bata setelah dititrasi

c. Menetapkan Kadar Larutan dalam Campuran1. menentukan kadar NaOH dan Na2CO3 reaksinya :NaOH + HCl -------NaCl + H2O (Titik ekivalen I)Na2CO3 + HCl ---- NaCl + NaHCO3NaHCO3 + HCl ---- NaCl + H2O + CO2 (Titik ekivalen II) prosedur :a. Diambil 25 ml cuplikan campuran, masukkan kedalam Erlenmeyer.b. Ditambahkan 25 ml aquades dan 3 tetes indicator p.p.c. Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N, misal sampai warna merah menghilang.d. Mencatat volumenya (Va), menambahkan lagi larutan pada Erlemeyer m.o.e. Titrasi dilanjutkan sampai warna kuning hilang.f. Mencatat volumenya (Vb), ulangi titrasi sampai 2 kali.

PerhitunganDari percobaan diatas, diperoleh bahwa tiap 25 ml larutan cuplikan mengandung : NaOH = (Va - Vb) Nx Mr NaOH mgr Na2CO3 = 2 Vb Nx Mr Na2CO3 mgr Hitung juga kadarnya dalam prosen ( % ).

Kesimpulana. Kadar NaOH adalah 19,608 Mgrb. Kadar Na2CO3 adalah 355,524 Mgrc. Kadar NaOH dalam prosen adalah 5,23 %d. Kadar Na2CO3 dalam prosen adalah 94, 77 %e. Warna campuran sebelum dititrasi (titrasi 1) ungu yang di tambahkan indikator p.p berubah menjadi bening setelah dititrasi.f. Warna campuran yang di tambahkan indikator m.o sebelum dititrasi (titrasi 2) kuning berubah menjadi merah setelah dititrasi.

d. Permanganometri Dalam suasana asam, permanganat akan mengalami reaksi reduksi sebagai berikut :KMnO4 + 8H+ + 5e ----- Mn2+ + 4H2OUntuk membuat suasana asam ini dapat digunakan asam sulfat, sedang asam klorida tidak dapat digunakan karena dapat teroksidasi membentuk gas klor (Cl2).

1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan asam oksalat Prosedur :a. Ambil 20 ml larutan asam oksalat lalu masukkan kedalam erlemeyerb. Panaskan larutan hingga mendidihc. Setelah mendidih segara titrasi dengan larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warnad. Lakukan titrasi sampai 2 kali Perhitungan :Menentukan normalitas dan faktor normalitas larutan standar KMnO4 Nk =

Kesimpulan :a. Konsentrasi KMnO4adalah 10,697 Nb. Warna larutan dari bening sebelum dititrasi berubah menjadi coklat setelah di titrasi

e. Menetapkan Kadar Ion Ferro dalam Campuran 1. Menentukan kadar ion ferro dalam campuran Prosedur :a. Diambil 20 ml larutan campuran cuplikan ferro+ferri, masukkan kedalam Erlenmeyer, tambahkan 10 ml asam sulfat (e).b. Titrasi dengan larutan KMnO4 yang sudah diketahui konsentrasinya.c. Catat volume larutan ( V1 ) sampai terjadi perubahan warna. Perhitungan :Dalam 20 ml larutan campuran cuplikan mengandung :Ferro = V1 x NKMnO4 x 56mgr

Kesimpulan :a. Dalam 20 ml larutan campuran yang mengandung ferro sebesar 179,7096 Mgrb. Warna larutan dari kuning sebelum di titrasi berubah menjadi ungu setelah di titrasi

2.3.4 Laporan KationLAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIF

Nama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. PertambanganAcara: Asidi Dan Alkalimetri (Standarisasi Larutan HCl N)Bahan: HCl x N, borax, HCl, indikator m.oAlat: buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Standarisasi Larutan HCl NCara Kerja :a. Mengambil larutan HCl x N dimasukkan kedalam buret 50 mlb. Mengambil dan timbang 0,200 gr borax, larutan dengan aquades menjadi 100 ml.c. Memasukkan larutan borax 25 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml tambahkan 2 tetes indicator m.o.d. Titrasi larutan dengan prosedur a, sampai terjadi perubahan warna.e. Mencatat volume HCl yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali.Pengamatan :a. Borax + Indicator m.owarna larutan berubah menjadi orange.b. Titrasi I : volume HCl 3,2 ml warna larutan berubah menjadi merah.c. Titrasi II : volume HCl : 2,9 ml warna larutan berubah menjadi merah.

Perhitungan :Va = 3,2 ml Vb = 2,9 ml Mr borax = 381,2 Berat boraks = 200mgrVolume rata-rata = = = 3,05 ml

Normalitas HCl Nx = = = = 0,086 N

Kesimpulan:a. Jadi konsentrasi HCl adalah 0,086 Nb. Larutan berubah dari warna orange sebelum di titrasi menjadi warna merah setelah di titrasi

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIF

Nama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. PertambanganAcara: Asidi Dan Alkalimetri (Standarisasi Larutan Na OH yN)Bahan:NaOHyN , aquades , indikator p.p , indikator m.o.Alat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Cara Kerja :a. Mengambil cuplikan larutan NaOH yN sebanyak 10 ml masukkan kedalam Erlenmayer.b. Menambahkan larutan tersebut 15 ml aquades, tambahkan indicator p.p 2-3 tetes.c. Larutan dititrasi dengan HCl x N pada no 1, sampai terjadi perubahan warna.d. Mencatat volume HCl yang digunakan ulangi titrasi hingga 2 kali.

Pengamatan :a. NaOH yN + Aquades + indikator p.p Larutan berubah menjadi ungub. Titrasi I volume HCl 5,7 mlWarna larutan berubah menjadi beningc. Titrasi II volume HCl 5 mlWarna larutan berubah menjadi bening

Perhitungan :Ny = Diketahui = Va = 5,7 ml Vb = 5 mlA= = 5,35 ml

Ny = = = 0,046N

Kesimpulan:a. Jadi konsentrasi NaOH adalah 0.046Nb. Warna larutan berubah dari ungu sebelum di titrasi menjadi bening setelah dititrasi

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIF

Nama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. PertambanganAcara: Argentometri (Standarisasi larutan AgNO3 cN)Bahan:AgNO3 cN , NaCl , indikator kalium kromatAlat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Standarisasi Larutan AgNO3Cara Kerja:a. Mengambil cuplikan larutan AgNO3 c N masukkan ke dalam buret 50 ml.b. Mengambil 10 ml NaCl masukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan indikator kalium kromat 1,0 ml.c. Titrasi larutan dengan larutan a, sampai terjadi perubahan warna merah yang tidak hilang (merah bata).d. Catat volume AgNO3 c N yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali.

Pengamatan : NaCl + indikator kalium kromat larutan berubah menjadi kuning Titrasi I volume AgNO3 = 5,2 ml Warna larutan berubah menjadi merah bata Titrasi II volume AgNO3 = 4,3 mlWarna larutan berubah menjadi merah bata

Perhitungan :Diketahui :Va = 5,2 mlVb = 4,3 mlVrata-rata = = 4,75 ml Nc = = 0,21 N

Kesimpulan:a. Jadi konsentrasi AgNO3 adaalah 0.21 Nb. Warna larutan berubah dari kuning sebelum di titrasi menjadi warna merah bat sesudah di titrasi

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIF

Nama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. PertambanganAcara: Argentometri (menetapkan kadar garam dapur dengan cara mohr)Bahan: NaCl , indikator kalium kromat , AgNO3Alat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Cara Kerja :a. Menimbang 0,200 NaCl larutkan menjadi 100 ml dengan labu takar.b. Mengambil NaCl 25 ml masukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan indikator kalium kromat 1,0 ml.c. Titrasi larutan dengan AgNO3 c N pada percobaan no. 1, sampai warna merah tidak hilang.d. Mencatat volume AgNO3 c N, ulangi titrasi sampai 2 kali.

Pengamatan : NaCl + indikator kalium kromat 0,1 mllarutan berubah menjadi kuning kuning Titrasi I volume AgNO3 = 11,5 mlWarna larutan berubah menjadi merah bata Titrasi II volume AgNO3 = 11,5 mlerubah menjadi merah bata

Perhitungan :Diketahui : Va = 11,5 mlVb = 11,5 mlVrata-rata = = 11,5 mlKadar Nacl == = 17,5 %

Kesimpulan:a. Jadi kadar garam NaCl adalah 17,5 %b. Warna larutan berubah dari warna kuning sebelum di titrasi menjadi warna merah bata setelah dititrasi

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIFNama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. PertambanganAcara: mentapakan kadar larutan dalam campuran ( menentukan kadar NaOH danNa2CO3Bahan: larutan campuran (NaOH dan Na2CO3) , HCl 0.07 , aquadest (H2O) , indikator p.p , indikator m.oAlat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Cara kerja :a. Diambil 25 ml cuplikan campuran, masukkan kedalam Erlenmeyer.b. Tambahkan 25 ml aquades dan 3 tetes .c. Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N, misal sampai warna merah menghilang.d. Catatvolumenya (Va), menambahkan lagi larutan pada Erlemeyer m.o.e. Titrasi dilanjutkan sampai warna kuning hilang.f. Mencatat volumenya (Vb), ulangi titrasi sampai 2 kali.

Pengamatan : Warna campuran setelah ditambah indikator p.p menjadi ungu Setelah dititrasi warnanya berubah menjadi bening Pada saat ditambahkan indikator m.o warnanya berubah menjadi kuning Setelah dititrasi kembali warnanya berubah menjadi merah

Reaksi :NaOH + HCl -------NaCl + H2O (Titik ekivalen I)Na2CO3 + HCl ---- NaCl + NaHCO3NaHCO3 + HCl ---- NaCl + H2O + CO2 (Titik ekivalen II)Perhitungan :Diketahui :Nx = 0.086Va1 = 24,5 mlVa2 = 25,2 mlVb1 = 18,9 mlVb2 = 19,4 mlMr NaOH = 40Mr Na2CO3 = 106

Varata-rata : = = 24,85 mlVbrata-rata : = = 19,15 ml

Kadar NaOH = (Va - Vb) Nx Mr NaOH = ( 24,85 19,15 ) 0,086 40 = 19,608 Mgr

Kadar Na2CO3 = 2 Vb Nx Mr Na2CO3 = 2 19,15 0,086 106 = 355,524 Mgr

Kadar dalam prosen kadar NaOH = 100 %= 100 %= 100 %= 0,0523 100 %= 5, 23 %

kadar Na2CO3= 100 %= 100 %= 100 %= 0,94773 100 %= 94,77 %

Kesimpulan:a. Kadar NaOH adalah 19,608 Mgrb. Kadar Na2CO3 adalah 355,524 Mgrc. Kadar NaOH dalam prosen adalah 5,23 %d. Kadar Na2CO3 dalam prosen adalah 94, 77 %e. Warna campuran sebelum dititrasi (titrasi 1) ungu yang di tambahkan indikator p.p berubah menjadi bening setelah dititrasi.f. Warna campuran yang di tambahkan indikator m.o sebelum dititrasi (titrasi 2) kuning berubah menjadi merah setelah dititrasi.

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIFNama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. Pertambangan Acara: Permanganometri (standarisasi larutan KMnO4 dengan asam oksalat)Bahan: asam oksalat , aquadest (H2O) , H2SO4 , larutan KMnO4Alat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes, kompor listrik

Cara kerja :a. Ambil 20 ml larutan asam oksalat lalu masukkan kedalam erlemeyerb. Panaskan larutan hingga mendidihc. Setelah mendidih segara titrasi dengan larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warnad. Lakukan titrasi sampai 2 kaliPengamatan :a. Ketika dipanaskan hingga mendidih larutan tidak mengalami perubahan warnab. Titrasi I volume KMnO4 = 4,6 mlWarna larutan berubah menjadi coklatc. Titrasi I volume KMnO4 = 4,6 mlWarna larutan berubah menjadi coklat

Pehitungan :Diketahui : Va = 4,6 mlVb = 4,6 mlMr oksalat = 126

V rata-rata == = 4,6 mlNk = = = = 10,697 ml

Kesimpulan :a. Konsentrasi KMnO4adalah 10,697 Nb. Warna larutan dari bening sebelum dititrasi berubah menjadi coklat setelah di titrasi

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIK KUANTITATIFNama Mahasiswa: Oktrizal syahputraNo. Mahasiswa: 710012192Kelompok: 3cJurusan: T. Pertambangan Acara: Menetapkan Kadar Ion Ferro dalam Campuran ( menentukan kadar ion ferro dalam campuran )Bahan: : larutan campuran (ferro + ferri) , larutan KMnO4 , larutan H2SO4Alat:buret, statif, gelas beker , gelas ukur 10 dan 50 ml, corong, erlemeyer, pipet tetes.

Cara kerja :a. Diambil 20 ml larutan campuran cuplikan ferro+ferri, masukkan kedalam Erlenmeyer, tambahkan 10 ml asam sulfat (e).b. Titrasi dengan larutan KMnO4 yang sudah diketahui konsentrasinya.c. Catat volume larutan ( V1 ) sampai terjadi perubahan warna.Pengamatan :a. Warna awal kuningb. Titrasi I , volume KMnO4= 0.3 mlWarna larutan berubah menjadi ungu setelah dititrasic. Titrasi II , volume KMnO4= 0,3 mlWarna larutan berubah menjadi ungu setelah dititrasi

Perhitungan :Diketahui :Va = 0,3 mlVb = 0,3 ml

V rata-rata == = 0,3 ml

Ferro = V1 N KMnO4 56 mgr = 0,3 ml 10,697 56 mgr= 179,7096 mgr

Kesimpulan:a. Dalam 20 ml larutan campuran yang mengandung ferro sebesar 179,7096 Mgrb. Warna larutan dari kuning sebelum di titrasi berubah menjadi ungu setelah di titrasi

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan maka praktikan dapat menyimpulkan bahwa : Analisa KualitatifReaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal).Ciri-ciri reaksi kimia : Terbentuknya endapan Terbentuknya gascontoh : Mg + H2SO4 > MgSO4 + H2 Terjadinya perubahan warna Terjadinya perubahan suhu atau temperaturReaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah: Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-. Definisi Brnsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius. Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brnsted-Lowry.Analisis kualitatif anion 1. Anion Klorida (Cl-)2. Anion Iodida (I-)3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida(CNS-)4. Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat (S2O3-)Analisis kualitatif kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai reagensia golongan secara sistematik, dapat ditetapkan ada tidaknya golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia yang dipakai pada umumnya adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3, dan masih banyak reagensia yang lain. Klaisifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfide dan karbonat. Kelima golongan tersebut dan cirri-ciri khas golongan ini adalah sebagai berikut: - Golongan I. kation golonbgan ini membetuk endapan dengan HCl encer, ion-ion golongan ini antara lain Ag+- Golongan II. Kation golongan ini membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Contoh : Hg22+ ; Cu 2+ dan Sn 2+- Golongan III. Kation golongan ini membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral atau ammonia dan tidak bereaksi dengan HCl dan hydrogen sulfida.Contoh : Al 3+ ; Fe 3+ ; Mn 2+ ; Ni 2+- Golongan IV. Kation ini tidak bereaksi reagen golongan I, II, dan III tapi kation ini membentuk endapan dengan amoium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana etral atau sedikit asam. Contoh : Ba2+ dan Mg2+- Golongan V. kation-kation ini merupakan kation yang tidak dapat bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya. Contoh : NH4+

Setelah melakukan percobaan standarisasi Larutan HCl dan NaOH dengan Titrasi Asidi-Alkalimetri maka praktikan dapat menarik kesimpulan yaitu :1. Reaksi yang ada pada titrasi ini adalah reaksi netralisasi yaitu reaksi antara asam dengan basa untuk mencapai titik ekivalen2. Pada titrasi asam dengan basa kuat indikator yang sesuai adalah phenolphthalein.3. Metode titrasi asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat asam ataupun basa dalam sampel4. Larutan baku yang digunakan dalam titrasi asidi-alkalimetri adalah asamkuat ataupun basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya secara tepat.

Analisa KuantitatifSetelah melakukan percobaan standarisasi larutan AgNO3 cN dan menetapkankadar garam dapur dengan cara Mohr, maka praktikan dapat menarik kesimpulan yaitu :

1. Argentometri adalah titrasi pengendapan dengan larutan standar AgNO3. 2. Normalitas AgNO3 hasil Dengan indikator K2CrO4 N AgNO3 = 0,21 N standarisasi dengan NaCl N3. Kadar NaCl dalam garam kasar sebesar 17,5 % dengan berat NaCl 0,2 gr dalam 100 ml

Setelah melakukan percobaan menetapkan kadar campuran , maka praktikan dapat menarik kesimpulan yaitu :a. Percobaan 1 : menetapkan campuran NaOH dan Na2CO3Dari percobaan tersebut diperoleh bahwa tiap 25ml larutan cuplikan mengandung : 1. NaOH= 19,608 mgr2. Na2CO3= 355,524 mgr

Prosentase kadar dari NaOH dan Na2CO31. NaOH= 5,23 %2. Na2CO3= 94,77%

b. dari percobaan tersebut dapa diketahui bahwa normalitas larutan KMnO4 adalah 10,697 N

c. Percobaan 2 : menetapkan ion ferro pada campuranDalam 20ml larutan campuran cuplikan mengandung :Ferro = 179,7096 mgr

Tujuan dari analisa kulitatif untuk mengetahui penyusun -penyusun suatu zat, Campuran-campuran suatu zat atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung dengan yang satu dengan yang lain,sedang kimia analitik kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan perbandingan relatif dari penyusun-penyusun tersebut.Jadi dengan demikian jelas lah bahwa kimia analitik kualitatif harus dilakukan sebelum kimia analitik kuantitatif,karena analisa secara kualitatif akan membeerikan suatu zat yang akan dianalisa,disamping itu juga akan membantu sebagai pemandu pada metoda-metoda yang akan digunakan dalam analisa secara kuantitatif.Kemungkinan Kesalahan Dalam setiap melakukan percobaan/analisis tidak selamanya hasil yang dicapai adalah hasil yang sebenarnya. Hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal berikut: a.Kurang telitinya praktikan dalam mereaksikan zat b.Kurang tepat pada saat memberikan reagen-reagen untuk direaksikan c.Kurang teliti dalam melakukan uji reaksi suatu sampel d.Penambahan reagen yang tidak sesuai e.Kurang tepat pada saat menentukan suatu endapan yang terjadi

3.2 SaranSaran saya ketika kita melakukan percobaan hendaknya lebih hati-hati , karena hampir sebagian besar peralatan laboratorium terbuat dari kaca ,yang bisa pecah jika kita tidak hati-hati dalam menggunakannya.Dan selain itu untuk mengurangi kesalahan dalam mereaksikan larutan hendaknya, praktikan membaca dan mengikuti buku panduan yang telah ada, dan lebih teliti dalam mengerjakannya, dan apabila ada hal dalam praktikum yang tidak di mengerti hendaknya praktikan bertanya, kepada dosen yang bersangkutan atau asisten dosen yang ada .

LAMPIRAN

1