laporan praktikum kimia dasar

15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERCOBAAN 1 PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK LABORATORIUM Nama : VIVI DWI FITRIANI NIM : 15612207 LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Upload: vivi-dwi-fitriani

Post on 09-Jul-2016

45 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat.Tidak akan merugi dengan berbagi ilmu

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK LABORATORIUM

Nama: VIVI DWI FITRIANI

NIM : 15612207

LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Dasar

PERCOBAAN I

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK LABORATORIUM

I. TUJUANa. Mahasiswa dapat mengenal penggunaan dan perawatan alat alat

gelas laboratorium.b. Mahasiswa dapat membuat larutan standar NaOH dan Hcl serta

melakukan titrasi.II. DASAR TEORI

Seorang praktikan dalam melakukan percobaan ilmiah dalam laboratorium harus mengenal alat alat yang akan digunakan dalam percobaannya demi kelancaran percobaan yang dilakukan. Seperti menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan yang dilakukan. Selain mengenal alat alatnya, seorang praktikan harus mengetahui cara penggunaannya sesuai dengan fungsinya masing masing.

Terdapat banyak peralatan laboratorium terbuat dari bahan gelas. Karena bahan gelas mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, diantaranya: tembus cahaya, tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia, mempuyai titik didih tinggi, sehingga tidak mudah pecah ketika proses pemanasan, serta mudah dibilas.

Alat alat gelas laboratorium merupakan perlengkapan yang selalu tersedia di setiap laboratorium. Alat gelas yang tersedia umumnya digunakan untuk melakukan preparasi sampel, pembuatan larutan, proses reaksi kimia dan digunakan juga untuk analisis kimia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Alat-alat gelas yang digunakan di laboratorium antara lain adalah sebagai berikut

NO NAMA ALAT FUNGSI1 Gelas Arloji Digunakan untuk menimbang bahan kimia

kristal atau padatan yang tidak higroskopis dan dapat digunakan untuk menutup gelas piala dalam suatu proses.

2 Gelas Ukur Digunakan untuk mengambil sejumlah tertentu suatu zat cair atau larutan yang tidak membutuhkan ketepatan dan ketelitian yang tinggi.

3 Erlenmeyer Umumnya digunakan sebagai wadah untuk

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Dasar

menempatkan suatu analit dalam titrasi atau dapat digunakan untuk mereaksikan bahan dan proses pemanasan suatu reaksi. Erlenmyer dapat digunakan untuk menampung destilat atau menampung filtrat pada proses penyaringan dengan corong.

4 Pipet tetes Digunakan untuk mengambil bahan kimia cair atau larutan yang tidak membutuhkan ketelitian dan ketepatan tinggi dalam jumlah sedikit. Pipet juga digunakan untuk menambahkan larutan yang telah diukur volumenya dalam suatu reaksi yang membutuhkan penambahan sedikit demi sedikit.

5 Gelas piala Menempatkan sementara suartu zat cair sebelum dipindahkan dalam wadah lain. Melarutkan padatkan, memanaskan bahan kimia. Mereaksikan bahan yang tidak berbahaya dan tidak membutuhkan perlakuan khusus.

6 Pipet volume Digunakan untuk mengambil sejumlah volume yang sama dengan volume pipet. Bagian tengah pipet mempunyai diameter yang lebih besar dan berbentuk seperti gondok, sedangkan pada bagian lain mempunyai diameter yang lebih kecil sehingga dapat meminimalkan kesalahan.

Dan masih banyak peralatan gelas yang lain. Selain peralatan gelas, terdapat peralatan lain yang mendukung praktikum di laboratorium, seperti :

NO NAMA ALAT FUNGSI1 Klem Diguanakan untuk menempatkan buret, labu

alas bulat, pendingin dan lain lain.2 Statif Untuk memgaitkan buret, corong, corong

pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat proses analisa.

3 Neraca analitik Untuk menimbang bahan bahan kimia.

Kata larutan (solution) sering dijumpai. Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat yang berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan yaitu zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Dasar

Fase larutan dapat berupa gas, cair atau padat bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Untuk memperoleh larutan standar, perlu dilakukan proses standarisasi sebelum melakukan analisa konsentrasi larutan yang akan dianalisa. Standarisasi dilakukan dengan cara titrasi. Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif untuk mengetahui suati konsentrasi larutan tertentu dengan mneggunakan atau mereaksikannya dengan suatu larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya dengan pasti.

Secara umum larutan standar ada dua jenis. Pertama larutan standar primer yang menjadi acuan dalam proses standarisasi. Contohnya H2C2O4.2H2O dan Na2CO3.2H2O. dan yang kedua larutan standar sekunder yaitu larutan standar yang akan distandarisasi dan lebih selanjtnya akan digunakan untuk proses analisis sampel. Standarisasi perlu dilakuakn, karena larutam standar sekunder biasanya bersifat tidak stabil jika disimpan dalam waktu yang lama.

III. ALAT1. Gelas arloji2. Botol timbang3. Gelas piala 100 mL4. Erlenmeyer 250mL5. Gelas ukur 25 mL6. Labu ukur 250 mL7. Buret8. Pipet tetes9. Pipet volume 25 mL10. Pipet ukur 1 mL11. Pro pipet12. Corong gelas13. Pengaduk gelas14. Neraca analitik15. Statif dan klem

IV. BAHAN1. Air suling2. Kristal NaOH3. HCl pekat 37%4. H2C2O4.2H2O 5. Na2CO3 an hidrat6. Indikator PP

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Dasar

7. Indikator MOV. CARA KERJA

1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N

2. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N

menimbang 400 mg NaoH

dimasukkan dalam gelas piala 100 mL

bilas botol timbang dengan aquades

tambah aquades aduk sampai homogen

masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan corong

tambah aquades sampai batas miniscus

larutan NaOH 0,1 N

menimbang 126 mg H2C2O4.2H2O

dilarutkan dengan aquades pada gelas piala

dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan corong

ditambahkan aquades sampai batas miniscus

dikocok sampai homogen

dipipet 25 mL dimasukkan dalam erlenmeyer 250 mL

ditambahkan 2 tetes indiaktor PP

dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai perubahan warna

dicatat volume NaOH dan lakukan titrasi 3x

dihitung konsentrasi NaOH

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Dasar

3. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 N

4. Standarisasi larutan HCl 0,1 N

VI. DATA PENGAMATAN1. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N

NO Volume H2C2O4

Volume NaOH awal

Volume NaOH akhir

Volume Akhir

Keterangan

1 25mL 0,00 4,5 4,5 Ungu muda2 25mL 4,5 8,7 4,2 Ungu muda3 25mL 8,7 13,1 4,4 Ungu mudaRata rata volume NaOH yang digunakan adalah 4,37mL

pipet HCl 0,833 mL dengan pipet ukur

ditambahkan sedikit aquades pada labu ukur dsn dimasukkan HCl pekat ke dalam labu ukur 100 mL

tambah aquades sampai batas miniscus

larutan HCl 0,1 N

ditimbang 106 mg Na2CO3

dibilas gelas arloji dengan aquades 25 mL

ditambahkan indikator metil jingga 2 tetes

dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna

diulangi titrasi 3 kali

dicatat volume

hitung konsentrasi HCl

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Dasar

2. Standarisasi larutan HCl 0,1 N

NO Volume Na2CO3

Volume HCl awal

Volume HCl akhir

Volume Akhir

Keterangan

1 25mL 0,0 24 24 Merah muda2 25mL 0,0 22 22 Merah muda3 25mL 22 45 23 Merah mudaRata rata volume HCl yang digunakan adalah 23mL

VII. ANALISIS DATA1. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan larutan H2C2O4

2NaOH + H2C2O4.2H2O Na2C2O4 + 4H2O

mmol H2C2O4.2H2O = mg H 2C2O 4. 2H 2OMr H 2C 2O 4.2H 2O =

126mg126mg /mmol

= 1 mmol1 mmol untuk 100 mL 0,25 mmol untuk 25 mL mmol NaOH = 2 x mmol H2C2O4.2H2O

= 2 x 0,25 mmol = 0,5 mmol

N NaOH = mmol NaOHV rata rata(mL) =

0,5mmol4,37mL = 0,114 N

2. Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan larutan Na2CO3

2HCl + Na2CO3 2NaCl + CO2 + H2O

mmol Na2CO3= mg Na2CO3MrNa 2CO3 =

106mg106mg /mmol = 1 mmol

mmol HCl = 2 x mmol Na2CO3

= 2 x 1 mmol = 2 mmol

N NaOH = mmol HCl

V rata rata(mL) = 2mmol23mL = 0,087 N

VIII. PEMBAHASANPraktikum pengenalan alat dan teknik laboratorium

bertujuan agar praktikan dapat mengenal penggunaan dan perawatan alat alat yang digunakan dalam laboratorium. Dalam melaksanakan praktikum ini kami juga membuat larutan standar NaOH dan HCl serta melakukan standarisasinya, dengan tujuan agar lebih mengenal dan mengetahui cara membuat larutan dan

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Dasar

bagaimana standarisasinya dengan menggunakan alat-alat laboratorium.

Merawat (membersihkan, mengeringkan, dan menyimpan) peralatan laboratorium merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan di laboratorium, salah satunya adalah alat-alat gelas. Alat gelas merupakan barang sederhana di laboratorium, namun keberadaannya menjadi sangat penting karena segala hal aktivitas pengujian hampir pasti menggunakan alat gelas. Oleh karena itu perawatannya juga merupakan hal yang penting dalam menunjang keberhasilan pengerjaan atau analisa sampel.

Setelah digunakan alat gelas dibersihkan secepatnya. Idealnya alat gelas dibilas atau direndam dalam larutan organik untuk menghilangkan lemak, dan kemudian bilas kembali dengan air. Pembersihan dapat dilakukan dalam mesin pencuci atau secara manual. Pembersihan dengan mesin pencuci, pilih dari sekian banyak macam campuran detergen yang ditawarkan oleh specialis laboratorium untuk mesin pencuci, tergantung dari kotoran yang akan dihilangkan. Beberapa campuran memang dikhususkan untuk bermacam-macam kotoran pada peralatan. Mencuci manual, menggunakan busa halus atau kain halus lainnya atau sikat plastik yang lembut dan tidak mengandung bulu-bulu keras. Pilih dari sekian banyak detergen yang ditawarkan oleh specialis laboratorium untuk pencucian manual, tergantung dari residu yang ingin dihilangkan. Metode pembersihan khusus, noda permanganat dengan penggunaan dari 3% asam sulfat dan 3% hidrogen peroksida, noda besi dengan penggunaan larutan HCl 50%, noda lemak dengan penggunaan larutan asam kromat, adalah larutan mengandung kontaminasi bakteri dibersihkan dengan detergen. Setelah dibersihkan dengan detergent, alat gelas direndam dalam larutan desinfektan atau di steam dalam autoclave.

Setelah dicuci dan dibilas aquades, alat gelas dikeringkan dengan cara ditiriskan di rak peniris. Untuk alat gelas dasar atau biasa boleh dikeringkan dengan cara dimasukkan ke dalam oven dengan suhu dibawah 600C. Untuk alat gelas volumetric dan alat gelas ukur analitikal dikeringkan dalam oven. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat-alat laboratorium:a. Aman, alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan,

atas dasar alat mudah yang dibawa dan mahal harganya seperti (stopwatch,stirer) perlu disimpan dalam almari.

Page 9: Laporan Praktikum Kimia Dasar

b. Mudah dicari, untuk memudahkan mencari letak masing-masing alat, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

c. Mudah diambil, untuk memudahkan penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak, dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan ruangan yang tersedia.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu : bahan dasar pembuatan alat,bobot alat, kepekaan alat terhadap lingkungan, pengaruh alat yang lain dan kelengkapan peralatan dalam satu set.

Menimbang merupakan pekerjaan yang dilakukan pada saat kita memerlukan bahan dalam membuat campuran larutan. Penimbnagan diperlukan agar didapat bahan dengan ukuran ynag tepat dan cermat. Prinsip pengambilan dan penimbangan suatu padatan adalah yang pertama menyiapkan bahan yang akan ditimbang, gelas arloji, sendok sungu dan neraca. Gelas arloji kosong dimasukkan ke dalam neraca, sampai hasil timbangan stabil kemudian dinolkan. Pastikan keadaan neraca stabil, kemudin menimbang bahan padatan sesuai kebutuhan. Pembuatan larutan yang dimulai dengan penimbangan bahan perlu dilakukan dengan cara yang pertama adalah memasukkan padatan ke dalam gelas piala menambahkan aquades kemudian mengaduknya hingga larut.

Di dalam kehidupan sehari-hari sudha pasti kita pernah membuat larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Sangatlah lazim dalam berbicara mengenal larutan untuk menggunakan istialh zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan pada buret. Larutan baku primer adalah larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa) dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Adapun syarat –sayarat larutan baku primer adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai kemurnian yang tingggi.b. Rumus molekulnya pasti.c. Tidak mengalami perubahan selama penimbangan.

Page 10: Laporan Praktikum Kimia Dasar

d. Berat ekivalennya yang tinggi (agar kesalahan penimbangan dapat diabaikan)

e. Larutan stabil di dalam penyimpanan.

Contohnya dalam praktikum ini yang menjadi larutan baku primer adalah Na2CO3 dan H2C2O4.2H2O.

Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya belum diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titimetri. Adapun syarat-syarat larutan baku sekunder adalah :

a. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer.

b. Berat ekivalennya relatif rendah.c. Larutan relatif stabil dalam penyimpanan.

Contohnya dalam praktikum ini yang menjadi larutan baku sekunder adalah HCl dan NaOH.

Titrasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit-sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah diketahui konsentrasi dan volume (titran). Tetesan titran dihentikan ketika titik ekuivalen telah tercapai. Titik ekuivalen adalah titik dimana titran dan analit tepat bereaksi atau jumlah volume larutan titran dengan mol tertentu telah sama dengan mol larutan analit. Titik ekuivalen ini sulit diamati yang bisa diamati adalah titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditentukan dengan menggunakan indikator. Indikator ini akan berubah warna jika volume larutan titran yang menetesi analit berlebih atau dengan kata lain saat larutan analit telah bereaksi semua. Pada standarisasi larutan HCl , indikator yang digunakan adalh metil jingga, range indikator metil jingga adalah 3,1-4,4 dan perubahan warna yang terjadi adalah dari tidak berwarna menjadi merah muda. Pada standarisasi larutan NaOH indikator yang digunakan adalah PP yang mempunyai range pH 8,3-10 dan perubahan warna yang terjadi pada praktikum ini adalah dari tidak berwarna menjadi ungu muda.

Page 11: Laporan Praktikum Kimia Dasar

Terdapat perbedaan hasil percobaan dengan teori dikarenakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :

a. Alat : keakuratan alat.b. Bahan : keakuratan bahan.c. Pengamatan : ketidaktepatan dalam pengamatan atau kelbihan

volume pada saat titrasi.IX. KESIMPULAN

1. Peralatan laboratorium merupakan peralatan yang tersedia di setiap laboratorium untuk digunakan dalam analisa atau percobaan kimia baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Ada yang terbuat dari bahan gelas dan non gelas, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

2. Standarisasi NaOH 0,1 N adalah 0,114 N sedangkan standarisasi larutan HCl 0,1 N adalah 0,087 N