laporan praktikum karbohidrat

15

Click here to load reader

Upload: hannahohoho

Post on 28-Oct-2015

140 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum karbohidrat

Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya

dengan beberapa reagen uji.

1. Reaksi Molisch

Tujuan :

Untuk mengetahui senyawa yang mengandung karbohidat.

Alat dan Bahan :

Tabung Reaksi

Pipet

Pereaksi Molisch

Larutan Glukosa 0,1 M

Larutan Sukrosa 0,1 M

Larutan Maltosa 0,1 M

Larutan Arabinosa 0,1 M

Larutan Amilum 1%

Cara Kerja :

Dimasukan 1 ml larutan yang ingin diperiksa ke dalam tiap tabung reaksi

Ditambahkan 1-2 tetes pereaksi molisch kedalam tiap tabung reaksi

Kemudian tabung reaksi dikocok sampai larutan menjadi homogeny

Tabung reaksi dimiringkan dan dialirkan perlahan – lahan 1 ml H2SO4

pekat melalui dinding tabung.

Diamati reaksi yang terjadi

Hasil dan Pengamatan :

Larutan yang dipakai Warna larutan sebelum

reaksi

Cincin berwarna ungu

Larutan Glukosa 0,1 M Bening Terbentuk

Larutan Sukrosa 0,1 M Bening Terbentuk

Larutan Maltosa 0,1 M Bening Terbentuk

Page 2: Laporan praktikum karbohidrat

Larutan Arabinosa 0,1 M Bening Terbentuk

Larutan Amilum 0,1 M Bening Terbentuk

Kesimpulan

Larutan Glukosa, larutan sukrosa, larutan maltose, larutan arabinosa,

larutan amilum menunjukan reaksi positif terhadap reaksi molisch, hal ini

dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu. Hal ini berarti bahwa

larutan – larutan tersebut mengandung karbohidrat.

2. Pembentukan Osazon

Tujuan

Untuk mengetahui senyawa yang mengandung karbohidrat (fenilhidrazin bereaksi

dengan c1 dan c2 dari karbohidrat).

Alat dan Bahan

Tabung Reaksi

Pipet

Sendok besi yang ukuran kecil

Stopwatch

Mikroskop

Penangas air

Fenilhidrazin HCl

Natrium Asetat

Larutan Glukosa 0,1 M

Larutan Fruktosa 0,1 M

Larutan Sukrosa 0,1 M

Larutan Laktosa 0,1 M

Larutan Maltosa 0,1 M

Gabus / Kertas

Cara kerja

Page 3: Laporan praktikum karbohidrat

Tabung reaksi diisi 0,2 gram Fenilhidrazin HCl, o,3 gram Natrium Asetat

dan 5 ml larutan yang ingin diperiksa.

Tabung reaksi dimasukan kedalam penangas air yang mendidih, waktu

dicatat.

Tabung ditutuo menggunakan gabus / kertas dan dikocok sampai

homogeny.

Waktu dari mulai memasukan setiap jenis gula sampai mulai terbentuk

endapan, dicatat.

Bentuk Kristal yang terbentuk diamati dibawah mikroskop.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang dipakai Warna sebelum bereaksi Endapan

Larutan glukosa 0,1 M Bening Terbentuk endapan

Larutan fruktosa 0,1 M Bening Terbentuk endapan

Larutan sukrosa 0,1 M Bening Tidak terbentuk endapan

Larutan laktosa 0,1 M Bening Terbentuk endapan

Larutan maltosa 0,1 M Bening Terbentuk endapan

Kesimpulan

Reaksi pembentukan osazon menunjukan fenilhidrazin yang bereaksi dengan c

nomor 1 dan c nomor 2 dari karbohidrat. Reaksi dapat berlangsung apabila

terdapat OH laktol dalam karbohidrat tersebut. Larutan glukosa, larutan

fruktosa,larutan laktosa dan larutan maltose menunjukan reaksi yang positif, hal

ini berarti bahwa laruta – larutan tersebut memiliki OH laktol. Larutan sukrosa

menunjukan reaksi yang negative, artinya larutak sukrosa tidak memiliki OH

laktol.

3. Percobaan Trommer

3.1 Reaksi Trommer 1

Page 4: Laporan praktikum karbohidrat

Tujuan

Untuk menunjukan adanya polihidroksi.

Alat dan Bahan

Tabung Reaksi

Pipet

Larutan CuSO4 5%

Larutan NaOH 10%

Larutan Glukosa 2%

Larutan Gliserol

Cara Kerja

Dimasukan 2ml larutan yang ingin diuji kedalam tabung reaksi.

Ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 5% dan 4 tetes NaOH 10%.

Diamati reaksi yang terjadi.

Diulangi pada larutan Gliserol.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang digunakan Hasil pengamatan

Glukosa Perubahan warna (menjadi biru)

Gliserol Perubahan warna (menjadi hijau)

Kesimpulan

Larutan glukosa dan larutan glikogen menunjukan reaksi yang positif

terhadap reaksi trimmer 1, hal ini menunjukan bahwa larutan glukosa dan

larutan glikogen mengandung polihidriksi.

3.2 Reaksi Trommer 2

Tujuan

Untuk menunjukan adanya gugus aldehid.

Alat dan Bahan

Tabung Reaksi

Pipet

Page 5: Laporan praktikum karbohidrat

Penangas air

Larutan CuSO4 5%

Larutan NaOH 10%

Larutan Glukosa 2%

Larutan Gliserol

Cara Kerja

Kedua larutan hasil dari reaksi trimmer 1 dipanaskan kedalam

penangas air.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang digunakan Hasil pengamatan

Glukosa Terbentuk endapan merah bata

Gliserol Tidak terbentuk endapan

Kesimpulan

Larutan glukosa menunjukan reaksi yang positif, hal ini berarti bahwa

larutan glukosa memiliki gugus aldehid. Larutan glikogen menunjukan

reaksi yang negative, hal ini menunjukan bahwa larutan glikogen tidak

memiliki gugus aldehid.

4. Test Benedict

Tujuan

Untuk menunjukan adanya gugus aldehid dan untuk menunjukan senyawa yang

mempunyai gugus OH laktol.

Alat dan Bahan

Tabung Reaksi

Pipet

Penangas air

Beaker glass

Larutan Benedict

Page 6: Laporan praktikum karbohidrat

Larutan glukosa 0,1 M

Larutan fruktosa 0,1 M

Larutan galaktosa 0,1 M

Larutan arabinosa 0,1 M

Larutan sukrosa 0,1 M

Larutan laktosa 0,1 M

Larutan maltosa 0,1 M

Larutan kanji 1%

Cara Kerja

Dimasukan 2,5 ml larutan benedict.

Ditambahkan 4 tetes larutan yang ingin diperiksa.

Dicampurkan dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit.

Steleah 2 menit, diangkat dan didinginkan.

Diamati reaksi yang terjadi.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang dipakai Hasil Pengamatan Warna

Larutan glukosa + Merah

Larutan fruktosa + Merah

Larutan galaktosa + Kuning

Larutan arabinosa + Merah

Larutan sukrosa - Tidak ada perubahan

Larutan laktosa + Jingga

Larutan maltosa + Jingga

Larutan kanji - Tidak ada perubahan

Kesimpulan

Page 7: Laporan praktikum karbohidrat

Larutan glukosa, larutan fruktosa, larutan galaktisa, larutan arabinosa, larutan

laktosa,larutan maltose menunjukan reaksi positif pada reaksi benedict, hal ini

menunjukan bahwa larutan – larutan tersebut memiliki gugus aldehid dan

memiliki OH laktol. Larutan sukrosa dan larutan kanji menunjukan reaksi

negative pada reaksi benedict, hal ini menunjukan bahwa larutan ini tidak

mempunyai gugus aldehid atau tidak mempunyai OH laktol.

5. Test Barfoed

Tujuan

Untuk membedakan larutan yang termasuk monosakarida dan larutan yang

termasuk oligosakarida.

Alat dan Bahan

Tabung reaksi

Pipet

Penangas air

Stopwatch

Beaker glass

Reagens barfoed

Pereaksi fosfomolibdat

Larutan maltosa 0,01 M

Larutan laktosa 0,01 M

Larutan sukrosa 0,01 M

Larutan glukosa 0,01 M

Air sebagai blanko

Cara Kerja

Dimasukan 1 ml larutan yang ingin diperiksa kedalam tabung reaksi.

Ditambahkan 1 ml reagens barfoes.

Dipanasakan dalam penangas air selama 3 menit.

Kemudian didinginkan dengan air dingin selama 2 menit.

Ditambahkan dengan 1 ml pereaksi fosfomolibdat.

Diamati reaksi yang terjadi.

Page 8: Laporan praktikum karbohidrat

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang digunakan Hasil pengamatan

Larutan maltosa -

Larutan laktosa -

Larutan sukrosa -

Larutan glukosa + (terjadi perubahan warna menjadi

biru tua)

Kesimpulan

Larutan glukosa menunjukan reaksi yang positif, hal ini menunjukan bahwa

glukosa merupakan gula monosakarida. Larutan maltose, larutan laktosa, larutan

sukrosa menunjukan reaksi negative, hal ini berarti bahwa larutan – larutan

tersebut merupakan oligosakarida.

6. Reaksi Seliwanoff

Tujuan

Untuk menunjukan larutan yang mengandung gugus keton.

Alat dan Bahan

Tabung reaksi

Pipet

Penangas air

Stopwatch

Saringan

Pereaksi Seliwanoff

Larutan glukosa 0,1 M

Larutan fruktosa 0,1 M

Larutan sukrosa 0,1 M

Cara Kerja

Page 9: Laporan praktikum karbohidrat

Dimasukan 0,5 ml larutan zat yang ingin diuji kedalam tabung reaksi.

Ditambahkan dengan 5 ml pereaksi Seliwanoff.

Dicampurkan dan kemudian dipanaskan selama 60 detik dalam penangas

air.

Diamati perubahan warna yang terjadi.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang diuji Warna Hasil pengamatan

Larutan glukosa Kekuningan ( bening ) -

Larutan fruktosa Merah +

Larutan sukrosa Kekuningan (hampir

jingga)

-

Kesimpulan

Larutan fruktosa menunjukan reaksi positif, hal ini membuktikan bahwa larutan

fruktosa mengandung gugus keton. Larutan glukosa dan larutan sukrosa

menunjukan reaksi negative, hal ini membuktikan bahwa larutan glukosa dan

larutan fruktosa tidak mengandung gugus keton melainkan mengandung gugus

aldehid.

7. Reaksi Tollens

Tujuan

Untuk menunjukan larutan yang termasuk dalam golongan pentosa.

Alat dan Bahan

Tabung reaksi

Pipet

Penangas air

Pereaksi tollens

Gummi arabicum 5%

Larutan glukosa 2 %

Page 10: Laporan praktikum karbohidrat

Cara Kerja

Dimasukan 2 ml pereaksi tollens kedalam tabung reaksi.

Ditambahkan dengan 5 tetes larutan yang dingin diuji.

Kemudian dipanaskan dalam penangas air yang mendidih.

Diamati perubahan yang terjadi.

Hasil dan Pengamatan

Larutan yang digunakan warna

Gummi arabicum Merah anggur

glukosa jingga

Kesimpulan

Gummi arabicum menunjukan reaksi pisitif, hal ini menunjukan bahwa gummi

arabicum temasuk dalam golongan pentosa. Larutan glukosa menunjukan reaksi

negative, hal ini menunjukan bahwa larutan glukosa termasuk dalam golongan

heksosa.

8. Test Jodium

Tujuan

Untuk mengetahui larutan – larutan yang mengandung iodine.

Alat dan Bahan

Test plate porselen

Sendok besi ukuran kecil

Yodium 5%

Pati

Dekstrin

Gum arab

Agar- agar

Cara Kerja

Page 11: Laporan praktikum karbohidrat

Pada test plate porselin ditaruh masing – masing sedikit pati, sedikit

dekstrin, sedikit gum arab, dan sedikit agar- agar.

Kemudian ditambahkan dengan masing – masing 1 tetes yodium 5%.

Diamati perubahan yang terjadi.

Hasil dan Pengamatan

Zat yang diujikan Warna

Pati Ungu tua

Dekstrin Kecoklatan

Gum arab Kuning kecoklatan

Agar-agar Ungu kecoklatan

Kesimpulan

Pati,dekstrin,gum arab, dan agar-agar menunjukan reaksi yang positf, hal ini

berarti zat – zat ini mengandung iodin.

Kesimpulan praktikum

Kandungan – kandungan yang terdapat dalam berbagai zat, dapat diketahui

dengan berbagai test yang sesuai dengan kandungan yang ingin diketahui kandungannya.