laporan praktikum anatomi hewan

10
BAB I MATERI DAN METODE Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2012 pukul 11.00-13.00 WIB, di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro Semarang. 1.l. Materi Alat yang digunakan pada praktikum anatomi hewan antara lain meja bedah digunakan untuk meletakkan objek saat pembedahan, kapas digunakan untuk membius, pisau dan gunting bedah untuk melakukan pembedahan, pinset untuk menghindari pergeseran objek saat dibedah dan pemancapan untuk menetapkan posisi Burung Merpati pada meja bedah. Bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah burung merpati sebagai hewan yang akan diamati anatominya dan kloroform yang merupakan zat kimia golongan eter yang bisa menghilangkan kesadaran. 1.2. Metode Sebelum dibedah hidung burung merpati ditutupi kapas yang telah ada kloroformnya. Setelah itu meletakan burung merpati yang telah pingsan dimeja bedah dengan posisi terlentang, kedua sayap ditusuk dengan penancap agar tidak

Upload: mohammad-ridwan

Post on 22-Jun-2015

12.146 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum anatomi hewan

BAB I

MATERI DAN METODE

Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal 17 Oktober 2012 pukul 11.00-13.00 WIB, di Laboratorium

Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro

Semarang.

1.l. Materi

Alat yang digunakan pada praktikum anatomi hewan antara lain meja bedah

digunakan untuk meletakkan objek saat pembedahan, kapas digunakan untuk

membius, pisau dan gunting bedah untuk melakukan pembedahan, pinset untuk

menghindari pergeseran objek saat dibedah dan pemancapan untuk menetapkan

posisi Burung Merpati pada meja bedah.

Bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah burung merpati sebagai

hewan yang akan diamati anatominya dan kloroform yang merupakan zat kimia

golongan eter yang bisa menghilangkan kesadaran.

1.2. Metode

Sebelum dibedah hidung burung merpati ditutupi kapas yang telah ada

kloroformnya. Setelah itu meletakan burung merpati yang telah pingsan dimeja

bedah dengan posisi terlentang, kedua sayap ditusuk dengan penancap agar tidak

Page 2: laporan praktikum anatomi hewan

bergeser. Mengangkat kulit burung merpati dengan penjepit dan membedah

dengan pisau atau gunting bedah dimulai dari kloaka menuju bagian atas sampai

ke rahang. Membedahnya harus dilakukan dengan hati-hati agar organ dalam yang

akan diamati tetap utuh pada letaknya. Organ-organ Burung Merpati bagian dalam

sudah terlihat, lalu mengamati dan menggambar organ-organ respirasi maupun

pencernaan pada burung merpati.

Page 3: laporan praktikum anatomi hewan

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Inspectio Columba domestica

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah diamati gambar morfologi

burung merpati sebelum dibedah pada gambar dibawah ini:

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.

Ilustrasi 22. Burung Merpati Sebelum Dibedah

Keterangan : 1. Mata

2. Paruh

3. Hidung

4. Sayap

5. Kaki

6. Ekor

Burung merpati merupakan hasil domestikasi dari Columba livia. Tubuh

burung merpati terdiri atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan

cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-ciri paruh pendek dan langsing dengan

cora pada pangkalnya serta ingluvies besar (Radiopoetro, 1977). Bulu merupakan

hasil pertumbuhan epidermis yang berguna untuk mengisolasi panas tubuh

1

2 3

4 5 6

Page 4: laporan praktikum anatomi hewan

terhadap keadaan sekitarnya, temperatur tubuh Columba domestica relatif stabil.

Hal lain yang membedakan aves dengan vertebrata rendah lainnya yaitu

temperatur tubuh, kemampuan untuk terbang, perkembangan suara, pendengaran,

dan penglihatan serta cara memelihara telur dan anaknya (Djuhanda, 1982).

2.2. Morfologi Columba domestica

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah diamati gambar morfologi

burung merpati setelah dibedah seperti pada gambar dibawah ini:

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.

Ilustrasi 23. Burung Merpati Sesudah Dibedah

Keterangan : 1. Trakea

2. Paru-paru

3. Jantung

4. Hati

5. Ampela

6. Usus Halus

7. Usus Besar

8. Kloaka

Berdasarkan hasil praktikum pada burung merpati setelah dibedah terlihat

beberapa bagian-bagian burung merpati diantaranya trakea, paru-paru, jantung,

hati, ampela, usus halus, usus besar, dan kloaka.

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 5: laporan praktikum anatomi hewan

2.3. Digestorium Columba domestica

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah diamati gambar morfologi

pencernaan burung merpati seperti pada gambar dibawah ini:

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.

Ilustrasi 24. Pencernaan pada Burung Merpati.

Keterangan : 1. Hidung

2. Trakea

3. Tembolok

4. Paru-paru

5. Jantung

6. Hati

7. Pankreas

8. Ampela

9. Usus Halus

10. Usus Besar

11. Kloaka

12. Sekka

Berdasarkan hasil praktikum terlihat beberapa organ pencernaan

diantaranya, oesophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan kloaka.

1

2

4

7 6

10

8

9 11

12

3

5

Page 6: laporan praktikum anatomi hewan

Menurut Jasin (1989), truncus digestivus dari Columba domestica terdiri dari

cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang

panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu tempat sementara dari lambung

akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan terakhir

adalah rectum dan kloaka.

2.4. Resphiratorium Amphibi Ranacanorivara

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah diamati gambar morfologi

pernafasan Burung Merpati seperti pada gambar dibawah ini:

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2012.

Ilustrasi 25. Pernafasan pada Burung Merpati

Keterangan: 1. Hidung

2. Trakea

3. Laring

4. Bronkus

5. Paru-paru

1

2

3

4 5

Page 7: laporan praktikum anatomi hewan

Berdasarkan hasil praktikum saluran pernapasan pada burung ada dua

yaitu pernapasan waktu istirahat dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh

pars sternalis costae dan pars vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu

persendian sehingga dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam

dua fase yaitu fase inspiratiodan fase exparatio.

Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus interclavicularis dan saccus

axillaries. Apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus

interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya (Radiopoetro, 1977). Sistem

pernapasan burung merpati dimulai ketika udara dihisap ke dalam sepasang

rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga mulut ke

langit-langit keras. Hewan dapat bernapas walaupun makanan berada dalam

mulut. Udara selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam laring

yang dalam keadaan terbuka. Epiglottis menekuk ke belakang jika dinaikkan

(Villee et al., 1988). Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea

yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara). Paru-paru

dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat

berpasangan dan satu median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase

inspirasinya yaitu inhalasi (Brotowidjoyo, 1993)

Page 8: laporan praktikum anatomi hewan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Anatomi Hewan

didapatkan bahwa burung merpati terdiri dari caput (kepala), cervix (leher),

truncus (badan), dan cauda (ekor). Sistem pencernaan burung merpati terdiri dari

mulut, eosophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum, dan kloaka. Sistem

pernafasan burung merpati terdiri dari hidung, trakea, faring, bronkus, dan paru-

paru.

3.2. Saran

Bagi Anda yang ingin melaksanakan Praktikun Anatomi, kami sarankan

agar sebaiknya Anda mempersiapkan materinya dengan sebaik mungkin. Jika

Anda menggunakan burung merpati sebagai objek pengamatan, gunakanlah

burung merpati yang berukuran besar agar organ-organ yang akan diteliti tampak

lebih jelas.

Page 9: laporan praktikum anatomi hewan

DAFTAR PUSTAKA

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata . Sinar Wijaya,

Surabaya.

Brotowidjoyo, D.M. 1993. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amrico,

Bandung.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. W. B. Saunders

Company, London.

Page 10: laporan praktikum anatomi hewan

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun oleh:

Kelompok IVC

Mahpudin 23010112130138

Mohammad Ridwan Setiyono 23010112130140

Muhklis Agus Prasetyo 23010112130141

Mentari Tri Utami 23010112130148

Vima Meisya Fristika Sari 23010112140149

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

JURUSAN PETERNAKAN

PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012