laporan praktikum acara 3

18
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFOEMASI GEOGRAFI Acara III EDITING DAN PELABELAN Oleh : Nama : Cahahyadi Gumilang NIM : A1L010045 Kelas : A KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: agung

Post on 24-Oct-2015

304 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SIG ( Sistem Informasi Geografi )

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Acara 3

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFOEMASI GEOGRAFI

Acara III

EDITING DAN PELABELAN

Oleh :

Nama : Cahahyadi Gumilang

NIM : A1L010045

Kelas : A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

AGROTEKNOLOGI

2013

Page 2: Laporan Praktikum Acara 3

A. PUSTAKA

Pada waktu pembuatan peta tematik digital menggunakan metode digitasi on

screen umumnya terdapat beberapa kesalahan, diantaranya adalah: garis yang lebih

(overshoot); garis yang kurang atau poligon belum tertutup (undershoot); polygon

yang belum diberi label atau kelebihan label; dan kesalahan memberikan user_id

pada setiap arc yang dibuat.

Pemberian label pada setiap polygon yang terbentuk dari hasil digitasi sangat

penting untuk memberikan informasi yang benar dan tepat isi poligon yang

sebenarnya sesuai hasil interpretasi, serta menampilkannya dalam warna yang sama,

sehingga apabila terjadi kesalahan dalam pelabelan akan berpengaruh terhadap

kualitas peta yang dihasilkan.

Editing dilaksanakan setelah semua proses digitasi dinyatakan selesai dengan

baik. Hasil digitasi menggunakan ArcView disimpan dalam format *.shp. Digitasi

peta terdapat tiga macam theme, yaitu: Point, Line dan Polygon.

a. Point

1. Digunakan untuk penunjuk titik ketinggian, kampung, masjid, sekolahan,

kuburan dan lain-lain.

2. View/new theme/ … pilih point.

3. Titik pada tempat tempat yang sesuai.

4. Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk nama kampung dan titik

tinggi) dengan melakukan editing pada theme table.

5. Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan.

Page 3: Laporan Praktikum Acara 3

b. Polyline

Digunakan untuk digitasi batas administrasi, sungai, jalan, garis kontur, rel

KA dan lain-lain. Dapat dengan tool standar arcview 3.3

1. View/new theme/ … pilih type polyline.

2. Ikuti garis yang akan kita digit menggunakan tool draw line.

3. Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk jenis jalan, garis kontur dll)

dengan melakukan editing pada theme table.

4. Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan.

c. Edit Tools

1. Pastikan map units dan distance units dari view properties tidak unknown.

2. Aktifkan ekstensi edit tools.

3. Pilih edit theme/ new theme (polyline).

d. Polygon

Digunakan untuk digitasi suatu wilayah (misal: desa, penggunaan lahan

dll).Dengan Tool Standar Arcview 3.3

1. View/new theme/ … pilih type polygon.

2. Ikuti poligon yang akan kita digit menggunakan tool draw polygon.

3. Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk jenis jalan, garis kontur dll)

dengan melakukan editing pada theme table.

4. Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan.

Dengan Edit Tools

1. Pastikan map units dan distance units dari view properties tidak unknown.

2. Aktifkan ekstensi edit tools.

Page 4: Laporan Praktikum Acara 3

3. Buat theme baru bertype polygon.

Adanya kesalahan (errors) pada waktu digitasi dan untuk memberikan label

yang sesuai, maka diperlukan perbaikan (editing). Editing bias dilakukan langsung

menggunakan ArcView seperti pada waktu digitasi, maupun menggunakan ArcInfo.

B. TUJUAN

1. Melakukan perbaikan arc terhadap hasil digitasi yang mengandung kesalahan

2. Member, menambah dan memperbaiki label pada setiap polygon

C. ALAT DAN BAHAN

1. Seperangkat computer yang dilengkapi dengan CD room dan USB Mass Storage

Device Manager dan software GIS

2. Foto udara dan citra satelit daerah cilacap yang sudah didigitasi on screan

D. CARA KERJA

1. Setelah selesai digitasi, buka Arc View v 3.3

2. pilih File, selanjutnya klik New Project

3. Klik New untuk membuat sebuah view baru

4. Klik View pilih New Theme, pilih polygon, Selanjutnya simpan theme yang

akan dibuat dengan nama.shp

5. selanjutnya klik Start Editing, pilih draw rectangle (pesergi) dan pilih tool Draw

Line To Split Polygon (garis lengkung)

6. Aktifkan theme yang akan dilengkapi tabelnya, Pilih tool bar Open Theme Table

Page 5: Laporan Praktikum Acara 3

7. Tambahkan kolom baru (missal : zona)

8. Klik menu Table dan pilih Start Editing

9. Klik Edit pilih Add Field kemudian diisi dan dan klik Stop Editing untuk

mengakhiri pengisian tabel

10. Klik dua kali pada theme nama.shp, isian kotak Legend type dengan unique

value, pilih values field: zona

11. Untuk mengganti kombinasi warna double klik pada kotak warna (symbol)

12. Untuk melihat efeknya klik apply dan simpan legend dengan nama.avl

.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Page 6: Laporan Praktikum Acara 3

2. Pembahasan

Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan paling

banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI

(Environmental Systems Research Institute). Dengan Arcview kita dengan mudah

dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang berkaitan

dengan data spasial bereferensi geografis. (Mizwar, 2008)

Langkah- langkah pelabelann, antara lain :

a. Merancang Project Baru

Untuk membuat sebuah project baru, langkah yang diperlukan adalah :

1. Aktifkan Arcview

2. Dari menu bar pilih File, selanjutnya klik New Project sehingga diperoleh

tampilan sebagai berikut :

Gambar 1. New Project

3. Klik New untuk membuat sebuah view baru dengan nama View1

Page 7: Laporan Praktikum Acara 3

Gambar 2. View

b. Membuat theme

Untuk dapat menyimpan data spasial perlu di buat sebuah theme. Misalnya

akan dibuat sebuah theme yang digunakan untuk menyimpan data wilayah.

Langkah yang dilakukan adalah :

1. Dari menu bar View pilihlah New Theme, sehingga akan muncul kotak

dialog sebagai berikut :

Gambar 3. New Theme

2. Pilihlah feature type-nya adalah polygon, karena kita akan membuat

sebuah peta wilayah.

3. Selanjutnya simpan theme yang akan dibuat dengan nama wilayah.shp

4. Untuk memulai menggambar peta wilayah dengan mouse, dari menu bar

pilih Theme selanjutnya klik Start Editing.

5. Dari tool bar pilih draw rectangle dan pilih polygon seperti gambar 5. (a)

Page 8: Laporan Praktikum Acara 3

6. Untuk menggambar peta wilayah seperti gambar 5. (b) dapat dilakukan dari

mana saja asalkan tool draw sudah dalam posisi polygon. Tempatkan mouse

pada permukaan yang akan digunakan untuk mulai menggambar peta,

kemudian klik kiri untuk mulai menggambar. Tarik ke arah yang diinginkan,

jika diinginkan untuk belok lakukan kembali klik kiri pada titik belokan. Untuk

berhenti menggambar klik kiri dua kali. Sedangkan untuk batas wilayah antar

kecamatan gunakan tool Draw Line To Split Polygon.

Gambar 5. tool bar Draw

c. Membuat table untuk thema

Untuk memberikan informasi pada theme yang dibuat perlu disiapkan table

yang akan diisi dengan informasi yang diperlukan. Sebagai c untuk theme wilayah

akan dilengkapi informasi tentang nama kecamatan, jumlah penduduk, serta

jumlah penderita DB. Langkah yang dilakukan adalah :

1. Aktifkan theme yang akan dilengkapi tabelnya.

2. Pilih tool bar Open Theme Table sehingga muncul

Page 9: Laporan Praktikum Acara 3

Gambar 6. Attributes Nana.shp

3. Tambahkan kolom baru

4. Klik menu Table dan pilih Start Editing

5. Dari menu Edit, pilih Add Field sehingga muncul kotak dialog

Gambar 7. Add Field

4. Isi tabel dengan data sebagai berikut :

Gambar 9. Hasil pengisian tabel

5. Dari menu Table klik Stop Editing untuk mengakhiri pengisian tabel.

D. Membuat Legend

Untuk dapat membedakan wilayah antar kecamatan, dapat dengan

Page 10: Laporan Praktikum Acara 3

melangkapi theme menggunakan legend. Tahapan yang diperlukan adalah :

1. Aktifkan view yang berisi theme Nnashp.shp

2. Klik dua kali pada theme wilayah.shp sehingga akan muncul

Gambar 10. Legend Editor

3. Ganti isian kotak Legend type dengan unique value

4. Isikan pada kotak values field dengan zona sehingga akan muncul

beberapa baris dan tiga kolom isian yaitu symbol, value dan label.

5. Untuk mengganti kombinasi warna double klik pada kotak warna (symbol)

6. Untuk melihat efeknya klik apply dan simpan legend dengan nama

legend.avl

7. Klik thema, pilih auto label

8. Hasilnya seperti terlihat pada gambar bi bawah ini

Page 11: Laporan Praktikum Acara 3

Adanya kesalahan (errors) pada waktu digitasi dan untuk memberikan label

yang sesuai, maka diperlukan perbaikan (editing)

Beberapa Macam Kesalahan:

1. Overshoot (Garis yang berlebih)

Cara editing

Klik dengan tool select garis yang berlebih tersebut lalu delete

2. Undershoot (Garis yang telalu pendek)

Cara editing

a. Klik dengan tool extended polyline pada ujung garis, lalu tahan

b. drag / tarik melewati garis yang ada di depannya, lalu lepas

c. garis akan secara otomatis diperpanjang sampai garis di

depannya tersebut

3. Garis yang belum tersambung

Page 12: Laporan Praktikum Acara 3

a. gunakan tool Extend polyline to their intersection,

buat kotak (dengan klik & drag) yang meliputi

dua ujung garis yang akan dipotongkan.

b. lepas, kedua garis secara otomatis akan

diperpanjang sampai berpotongan.

F. SIMPULAN

1. Adanya kesalahan (errors) pada waktu digitasi dan untuk memberikan label yang

sesuai, maka diperlukan perbaikan (editing).

2. Pemberian label penting untuk memberikan informasi yang benar dan tepat isi

poligon yang sebenarnya sesuai hasil interpretasi, serta menampilkannya dalam

warna yang sama, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam pelabelan akan

berpengaruh terhadap kualitas peta yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Arc View GIS (on line). http://eprints.undip.ac.id/1107/1/ Arcvie_GIS_ 3.PDF diakses tanggal 7 Mei 2013

Sisno S.J. 2013. Pedoman Praktikum Sistem Informasi dan Geografi. Fakultas Pertanian UNSOED. Purwokerto

Inderaja. 2012. View table (On-Line) http://inderaja.mipa.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/Modul-3-VIEW-TABLE.pdf diakses pada tanggal 9 Mei 2013

Mizwar, Andy . Msi. 2008. Tutorial ArcView GIS. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.