laporan praktikum acara 6 sementara 2

31
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA VI PERHITUNGAN FREKUENSI ALELE,FREKUENSI GENOTIP,PENGUKURAN SIFAT SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF Semester: Ganjil 2015 Oleh: Muhammad Sofyan A A1L014139/ 6

Upload: ianardians

Post on 23-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

frek allele dkk

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

LAPORAN PRAKTIKUMGENETIKA TUMBUHAN

ACARA VIPERHITUNGAN FREKUENSI ALELE,FREKUENSI

GENOTIP,PENGUKURAN SIFAT SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Semester:Ganjil 2015

Oleh:Muhammad Sofyan A

A1L014139/ 6

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANLABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI

PURWOKERTO2015

Page 2: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Dalam mempelajari ilmu genetika kita tertarik pada nisbah fenotipe dan

genotipe dari keturunan yang dihasilkan dari keturunan tertentu. Hal ini meliputi

persilangan antaara dua tetua murni untuk mendapatkan F1 heterosigot.

F1 heterosigot kemudian dibuahi sendiri atau saling disilangkan (intercross)

dengan F1 yang lain untuk mendapatkan keturunan F2 atau F1disilang balik

dengan tetua homosigot resesif dalam suatu uji silang (testcross). Analisis nisbah

F1, F2 dan uji silang dapat digunakan untuk menetukan dominasi, jumlah gen

yang mengatur suatu sifat, jarak peta dan urutan letak gen.

Keanekaragaman adalah sifat beda dari suatu organisasi spesies. Dengan

adanya sifat beda akan terjadi variasi, maka dari itu perlu bagi mahasiswa

mengadakan percobaan dan pengamatan ini untuk mengetahui faktor – faktor

serta sifat secara genetik atau pengaruh lingkungan yang mempengaruhi

keanekaragaman dan keseragaman pada makhluk hidup. Meskipun terdapat

keseragaman pada makhluk hidup , tetapi tidak ada manusia yang tepat sama

sekalipun kembar identik , Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing ,

individu yang satu dengan yang lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan

sifat yang menurun , baik sifat kualitatif maupun kuantitatif .

Page 3: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Keanekaragaman yang tampak secara fenotip pada tumbuhan dan hewan juga

mempunyai variasi antara lain : bentuk, warna, dan ukuran, sedangkan pada

manusia dengan adanya pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip

sama kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda. Adanya pewarisan

sifat, dalam populasi dapat dilihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga

kecil kemungkinan persamaannya

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menghitung frekuensi alele dan frekuensi

genotip; membuktikan hukum hardy-weinberg, serta mengukur sifat sifat

kualitatif dan kuantitatif.

Page 4: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam

populasi,yang menguraikan secara sistematik dan matematik akibat dari keturunan

dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu

keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk

hidup merupakan masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil dari

perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen

(gen pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik

dalam anggota dari suatu populasi secara kawin (Suryo, 1986).

Dalam tahun 1908 G.H. Hardy ( seorang ahli matematik bangsa inggris )

dan W. Weinberg ( seorang dokter bangsa jerman ) secara terarah menemukan

dasar dasar yang ada hubunganya dengan frekuensi da dalam populasi.prinsip

yang terbentuk pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prisnsip Ekuilibrum Hardy-

Weinberg.Pernyataan ( dalam keseimbangan ), maka baik frekuensi gen maupun

frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi seterusnya.Hal ini

dijumpai dalam populasi besar,dimana perkawinan berlangsung secara acak

( random) dan tidak ada pilihan/ pengaturan atau faktor lain yang dapat merubah

frekuensi gen ( Suryo, 1986).

Suatu populasi terdiri atas individu-individu sejenis yang saling

berinteraksi. Dalam suatu poulasi menurut hukum Hardy-Weinberg adalah tetap.

Menurut hukum Hardy-Weinberg jika individu-individu dalam populasi

melakukan atau mengadakan persilangan secara acak dan beberapa asumsi

Page 5: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

terpenuhi, maka frekuensi alel dalam populasi akan tetap dalam keseimbangan

yang stabil, yaitu tidak berubah dari generasi ke generasi berikutnya. Tiap gamet

yang terbentuk akan sebanding dengan frekuensi masing-masing alelnya dan

frekuensi tiap tipe zigot akan sama dengan hasil kali dari frekuensi gamet-

gametnya, (Stanfield, 1991).

         Beberapa asumsi yang mendasari perolehan kesimbangan genetik seperti

diekspresikan dalam persamaan Hardy-Weinberg adalah:

1.  Populasi itu tidak terbatas besarnya dan melakukan secara acak (panmiktis).

2. Tidak terdapat seleksi, yaitu setiap genotype yang dipersoalkan dapat bertahan

hidup sama seperti yang lain (tidak ada kematian diferensial).

3.  Populasi itu tertutup yaitu tidak terjadi perpindahan (migrasi).

4. Tidak ada mutasi dari satu alelik kepada yang lain. Mutasi diperbolehkan jika

laju mutasi maju dan kembali adalah sama atau ekuivalen.

5. Terjadi meiosis normal, sehingga hanya peluang yang menjadi faktor operatif

dalam gametogenesis.

            Jika dalam suatu populasi terjadi perubahan dalam keseimbangan populasi

tersebut maka akan terjadi pelanggaran batasan hukum Hardy-Weinberg akan

menyebabkan poulasi tersebut bergerak menjauhi frekuensi keseimbangan

gametik dan zigotik (Stanfield, 1991)

Page 6: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Genetika ( ilmu keturunan ) tegolong dalam ilmu hayat yang mempelajari

turun – temurunnya sifat sifat induk atau orang tua kepada keturunannya).

Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip,

pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet

jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu persilangan tidak dapat dipastikan

begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan

dengan itu, peranan teori kemungkinan ( peluang ) sangat penting dalam

mempelajari genetika( Suryo, 2008).

Sifat kualitatif adalah sifat yang secara kualitatif berbeda sehingga mudah

dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori, Sifat ini yang menjadi

obyek penelitian Mendel sehingga tercipta hukumnya yang yang terkenal dengan

Genetika Mendel menyangkut segregasi, rekombinasi, linkage, interaksi non alel

dan lain-lain yang dapat menyebabkan berhasil tidaknya hibridisasi. Banyak sifat

penting seperti produksi, kadar protein dan kualitas dikendalikan oleh kegiatan

banyak gen yang masing-masing mempunyai pengaruh kecil pada sifat itu.

Dengan adanya pengaruh lingkungan, akan menambah pengaburan perbedaan

genetika tersebut(Stanfield, 1991)

        

Page 7: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan Dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong pelastik berisi

biji kedelai, kantong pelastik yang berisi kancing berwarna, kantong plastik yang

berisi kacang tanah dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam

praktikum ini adalah neraca ( timbangan eletrik), kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Pecobaan 1.

Misal suatu populasi yang sudah keadaan seimbang,tersusun dari individu

individu dengan warna merah (GG), putih(gg), dan merah muda (Gg).

1. Sebanyak 200 individu diambil secara acak

2. Individu yang dipilih dicatat warnanya

3. Frekuensi genotip dan frekuensi alel G dan alel g dihitung.

Page 8: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Percobaan 2.

Siapkan kantong yang sama ukuranya

1. Setiap kantong dengan 2 macam warna kancing baju diisi dengan

perbandingan seperti hasil perhitungan point 1.Kedua kantong isinya sama

banyak

2. Secara acak kancing diambil dari setiap kantong dan catat warna keduanya

3. Pengambilan diulang sebanyak 100x

4. Frekuensi alel dan frekuensi genotipnya dihitung

5. Label yang tersedia dimasukan data

6. X2 sebagai analisis.

Percobaan 3.

Pengamatan karakter kuantitatif dan kualitatif menggunakan kacang tanah:

1. Individu secara acak diambil dan timbang dari populasi kacang tanah yang

tersedia

2. Pekerjaan tersebut diulang sebanyak 100x

3. Warna dan bobotnya diamati dan buat grafiknya.

Page 9: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Percobaan 1

Misal

GG = 46 X

Gg = 108 Y

Gg = 46 Z

Z£ populasi

= 46200

= 0,23

1. Perhitungan frekuensi alel

p+ q = 1

( p + q )² = 1²

p² +2pq + q² = 1

q² = √0,23 = 0,48

Jika p + q = 1

Maka p = 1 – q

P = 1 – 0,48

P = 0,52

GG(merah) = p² = (0,52)² x 100% = 27,04

Gg(merah muda) = 2pq = 2 (0,52) (0,48) x 100 % = 49,92

gg(putih) = q² = (0,48)² x 100% = 23,04

Page 10: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

p² : 2pq : q² = GG + Gg + gg

27,04 : 49,92 : 23,04

1 : 2 : 1

Tabel 1.1 Uji X2 Percobaan 1

Karakteristik

GG(merah) Gg(putih) Gg(merah muda) Jumlah

Observasi (O) 46 108 46 200

Harapan (E)14

×200=5024

×200=10014

×20=50 200

(|O−E|)2 (|46−50|)2

¿16(|108−100|)2

¿64

(|46−50|)2

¿1696

(|0−E|)2

E

(16) ²50

=0,32(64) ²108

=0,92(16) ²

50=0,32 1,56

X2 0,32 0,92 0,32 1,56

X² table = 5,99

X² hitung = 1,56

X² table < X² hitung, jadi bersifat signifikan atau sesuai dengan teori.

Percobaan 2

Misal

HH = 22 X

Hk = 51 Y

kk= 27 Z

Z£ populasi

= 27100

= 0,27

Page 11: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

q² = z = 27

q² = √ 27100

¿√0,27

= 0,51

Jika p + q = 1

Maka p = 1 – q

P = 1 – 0,51

P = 0,49 g

Perhitungan frekuensi genotip

HH = p² = (0,49)² x 100% = 24,01 %

Hk = 2pq = 2 (0,49) (0,51) x 100 % = 49,48 %

kk = q² = (0,51)² x 100% = 26,01 %

p² : 2pq : q² = HH + Hk + kk

24,01 : 49,48 : 26,01

1 : 2 : 1

Hasilnya signifikan atau sesuai dengan teori

Page 12: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Tabel 1.2 Uji X2 Percobaan 2

Karakteristik

GG Gg gg Jumlah

Observasi (O) 22 51 27 100

Harapan (E)14

×100=2524

×100=5014

×100=25 100

(|O−E|)2 (|22−25|)2

¿9(|51−50|)2

¿1

(|23−25|)2

¿414

(|0−E|)2

E(|22−25|)

25=0,36

(|51−50|)50

=0,02(|27−25|)

25=0,16 0,54

X2 0,36 0,02 0,16 0,54

X² table = 5,99

X² hitung = 0,54

X² table > X² hitung jadi bersifat signifikan jadi percobaan sesuai dengan

perbandingan Hukum Mendel atau sesuai dengan teori.

Percobaan 3Tabel 1.3 Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Bobot 0,2 0,3 0,4 0,5

Jumlah 15 48 35 2

Page 13: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Grafik Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.

0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.550

10

20

30

40

50

60Uji Kuantitatif dan Kualitatif

JumlahJumlah

Bobot

B. Pembahasan

Populasi Mendel meruapakan suatu kelompok organisme yang bereproduksi

secara seksual dengan derajat hubungan keluarga yang relatif dekat yang berada di

dalam batas-batas geografis dimana terjadi antar-perkawinan (interbreeding). Jika

semua gamet yang dihasilkan oleh suatu populasi Mendel ditetapkan sebagai

campuran hipotesis unit-unit genetik yang akan menimbulkan generasi

berikutnya, kita mempunyai konsep suatu kelompok gen (gen pool).

Jika kita memperhatikan akan sepasang alel (A dan a), kita akan menemukan

bahwa persentase gamet-gamet pada pusat gen yang mengandung A atau a akan

bergantung pada frekuensi-frekuensi genotipe dari generasi parental yang gamet-

gametnya membentuk pusat gen ini. Misalnya, jika sebagian besar populasi itu

bergenotipe resesif aa, maka frekuensi alele resesif dalam pusat gen itu akan

Page 14: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

relatif tinggi, dan persentase gamet-gamet yang mengandung alele dominan A

secara bersesuaian akan rendah. Perkawinan antar anggota dalam suatu populasi

yang terjadi secara acak maka frekuensi zigotik yang diharapkan pada generasi

berikutnya dapat diramalkan dari pengetahuan tentang frekuensi gen (alelik)

dalam pusat gen dari populasi parental, (Stanfield, 1991).

Bahwa p + q = 1, yaitu persentase gamet-gamet A dan a harus menjadi

100% umtuk memperhitumgkan semua gamet dalam pusat gen. Frekuensi-

frekuensi genotipe (zigotik) yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat

diringkas seperti berikut:

(p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1,0

AA Aa aa

Jadi p2 adalah fraksi generasi berikutnya yang diharapkan menjadi homozigot

dominan (AA), 2pq adalah fraksi yang diharapkan heterozigot (Aa), dan q2 adalah

fraksi yang diharapkan resesif (aa). Semua fraksi genotipe ini harus menjadi satu

unit untuk memperhitungkan semua genotipe dalam populasi keturunan.

Rumus ini, yang mengekspresikan harapan-harapan genotipe dari

keturunan yang berkenaan dengan frekuensi-frekuensi gametik (alelik) dari pusat

gen parental, disebut hukum Hardy-Weinberg, (Stanfield, 1991). Yaitu Di bawah

suatu kondisi yang stabil, baik frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan

tetap (konstan) dari generasi ke generasi pada populasi yang berbiak secara

seksual”.

Page 15: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam

populasi,yang menguraikan secara sistematik dan matematik akibat dari keturunan

dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu

keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk

hidup merupakan masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil dari

perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen

(gen pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik

dalam anggota dari suatu populasi secara kawin (Suryo, 1986).

Populasi adalah kelompok organisme yang dapat saling kawin. Dengan

kata lain, gen-gen dari beberapa individu organisme mampu membuat kombinasi

gen antara satu dengan yang lainnya. Gen-gen dalam populasi disebut kutub

gen,dalam kutub gen, jumlah dari terjadinya satu alel disebut frekuensi.. jika

dilihat dari ciri khas tertentu dalam populasi, terlihat bahwa bentuk dominan

menampilkan sifatnya sendiri secara lebih sering dibanding sifat resesif.

Contohnya pada populasi manusia, sifat bola mata coklat muncul lebih sering

daripada bola mata biru. Meskipun demikian, proporsi dari alal dominan dan

resesif dari gen tertentu masih sama. Hal itu tidak berubah akibat saling kawin.

Fenomena ini disebut hukum Hardy-Weinberg yang berupa rumus

metematika yang bergantung pada empat keadaan yaitu :

a. Tidak terjadi mutasi.

b. Populasi terisolasi, sehingga tidak ada aliran gen yang keluar masuk populasi.

c. Tidak terjadi seleksi alam.

Page 16: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

d. Populasi cukup besar dan terjadi perkawinan acak.( Pratiwi, 2000)

 Frekuensi alel adalah nisbah alel tertentu terhadap keseluruhan alel dalam

populasi. Dengan mengambil model diploid, frekuensi genotipe homozigot

dominan dan homozigot resesif serta heterozigot berturut-turut dapat

dilambangkan dengan P, Q, dan H. Frekuensi suatu alel dengan model diploid

tersebut dilambangkan sebagai p, sedangkan frekuensi alel pasangannya

dilambangkan sebagai q. Dalam hal iniP+H+Q = 1 dan p+q = 1.

Frekuensi genotipe didefinisikan sebagai proporsi atau persentase genotipe

tertentu di dalam suatu populasi. Frekuensi genotipe dapat pula diartikan sebagai

proporsi/persentase individu di dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam

genotipe tertentu (Kimball, 1994)

Hukum hardy weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi dalam suatu

populasi. Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu kontan dari

generasi,maka populasi tersebut tidak mengalami evulasi. Jika salah satu salah

satu syarat tidak terpenuhi maka gen akan berubah,yang artinya populasi tersebut

sedang atau akan mengalami evolusi atau perubahan.

Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe

dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari

satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh

tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut

meliputi perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan

genetik, dan aliran gen. Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar

laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karena itu,

Page 17: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam.

Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai

garis dasar untuk mengukur perubahan genetic .Asumsi untuk keseimbangan

Hardy-Weinberg (Yatim, 1980).:

1. Perkawinan secara rambang. Dalam perkawinan rambang fenotipe individu

tidak mempengaruhi pilihan pasangannya. Perkawinan rambang lebih banyak

terjadi diantara tanaman diantara manusia dan hewan.

2. Tidak ada seleksi. Semua gamet mempunyai kesempatan sama untuk

membentuk zigot dan semua zigot mempunyai viabilitas (daya hidup) dan

fertilitas sama.

3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak ada introduksi alele dari populasi lain.

4. Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat dan perubahan frekuensi

alele biasanya minimal.

5. Tidak ada penghanyutan genetik rambang (random genetic drift).

Penghanyutan terjadi dalam populasi kecil karena contoh alele yang kecil bila

dibandingkan suatu populasi besar.

6. Meiosis normal sehingga hanya faktor kebetulan yang berlaku dalam

gametogenesis.

Dan dari hasil praktikum bahwa asumsi asumsi Hukum Hardy Weinberg

perlakuan perkawinan secara acak,tidak ada seleksi dan hasil perbadingan sesuai

dengan hukum mendel.

Page 18: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

Sifat kualitatif merupakan sifat-sifat yang mudah digolongkan kedalam

kategori fenotipe yang jelas. Fenotipe-fenotipe yang jelas ini berada dibawah

kendali genetik dari hanya satu atau beberapa gen dengan sedikit atau tanpa

modifikasi-modifikasi lingkungan yang mengaburkan pengaruh-pengaruh gennya.

Pigmentasi normal atau albino, penggunaan tangan kanan atau kiri, dan rambut

lurus (normal) atau keriting merupakan salah satu contoh dari sifat kualitatif.

Sifat kuantitatif adalah penyusunan genotip dari suatu kultivar agar lebih

bermanfaat. Juga dapat diartikan sebagai ilmu genetika yang mempelajari model

pewarisan sifat sifat kuantitatif. Beberapa prinsip diantaranya:1. Merubah susunan

genotip, 2. Harus ada keragaman genotip, 3. Kebanyakan sifat agronomis

dikendalikan oleh gen minor..Banyak sifat tanaman dan hewan lebih

memperlihatkan perbedaan tingkatan fenotipe kontinu daripada perbedaan

tingkatan fenotipe yang jelas dan tegas seperti yang dijumpai dalam segregasi sifat

Mendel. Sifat-sifat ekonomis penting seperti hasil tanaman, produksi telur dan

susu, pertambahan berat badan, tinggi tanaman, ketahanan terhadap penyakit dan

lain-lain, menunjukan pola yang seolah-olah tercampur dari satu bentuk ke bentuk

lainnya. Sifat-sifat ini sering disebut sifat-sifat kuantitatif yang dibedakan dari

sifat kualitatif yang kategorinya berbeda jelas, (Crowder, 1986).

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa frekuensi gen sama dengan 1.Hal ini

sesuai dengan hukum Hardy – Weinberg, sehingga dapat dikatakan tidak ada

penyimpangan. Pada percobaan 1 menghasilkan perbandingan 27,04 : 49,92 :

23,04 atau 1: 2 :1 dan diperoleh X2 hitung sebesar 1,56. Oleh karena X2hitung <

X2 tabel, maka pengujian sesuai dengan perbandingan. Pada percobaan 2

Page 19: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

menghasilkan perbandingan 24,01 : 49,48 : 26,01 atau 1: 2 : 1 dan

diperoleh X2 hitung sebesar 0,54. Oleh karena X2hitung < X2tabel, maka

pengujian sesuai dengan perbandingan.

Pada percobaan penimbangan bobot kacang tanah seperti pada hasil

pengamatan di atas, bobot kacang 0,2 sebanyak 15 individu, bobot kacang tanah

0,3 sebanyak 48 individu, bobot kacang tanah 0,4 sebanyak 35 individu dan bobot

kacang tanah 0,5 sebanyak 2 individu.  

Dalam mempelajari pewarisan kuantitatif digunakan populasi besar. Dengan

banyak gen yang memberikan kontribusi kecil pada penampakan suatu sifat, dan

karena pengaruh dari satu gen tunggal tidak bisa ditentukan maka perlu dibuat

banyak pengukuran-pengukuran. Pengukuran yang dibuat dalam suatu populasi

tertentu dianggap mewakili contoh rambang dari populasi itu dan data dapat

digunakan untuk menduga hasil yang diharapkan dari populasi yang besar.

Page 20: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum Hardy Weinberg yaitu di bawah suatu kondisi yang stabil, baik

frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan) dari generasi ke

generasi pada populasi yang berbiak secara seksual”. Pada percobaan 1 diperoleh

perbandingan 27,04 : 49,92 : 23,04 atau 1: 2 :1 dengan X2 hitung sebesar 1,54.

Oleh karena X2 hitung < X2 tabel, maka hasilnya signifikan atau pengujian sesuai

dengan perbandingan. Pada percobaan 2 diperoleh perbandingan 24,01 : 49,48 :

26,01 atau 1: 2 : 1 dengan X2 hitung sebesar 0,54. Oleh karena X2 hitung <

X2 tabel, maka hasilnya signifikan. Pada percobaan 3 pengamatan karakter

kuantitatif dan kualitatif menggunakan kacang tanah diperoleh bobot yang

dominan yaitu 0,3 sebanyak 48 individu dari 100 individu yang diambil secara

acak.

B. Saran

1. Mahasiswa dalam praktikum harus lebih teliti dan serius.

2. Asisten harus benar benar meperhatikan praktikan.

Page 21: Laporan Praktikum Acara 6 Sementara 2

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University

Press:Yogyakarta.

Kimball, John W. 1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.

Pratiwi, D.A, (2000), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta .

Stanfield, W. D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga:Jakarta.

Suryo. 1983 Genetika. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Yatim, Wildan. 1980. Genetika. Tarsito. Bandung.