laporan praktikum iktiologi acara 2

Upload: suji-pamungkas

Post on 18-Jul-2015

2.225 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 1 dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI STRUKTUR ANATOMI IKAN NILA (Oreochromis niloticus), IKAN GURAME (Osphronemus gouramy), IKAN LELE (Clarias batrachus), IKAN MAS (Oreochromis niloticus) DAN BELUT (Monopterus albus)

Disusun oleh: Nama : Suji Pamungkas NIM : 08/270352/BI/8205 Asisten: Atik Rahmawati

LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 2 dari 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisces merupakan anggota vertebrata yang terbanyak baik dari jumlah,

kemelimpahan, distribusi maupun keanekaragaman.

Ikan memiliki habitat yang sangat

beraneka ragam mulai dari laut dalam,laut yang terpapar cahaya, air sungai hingga perairan goa. Jenis makanan ikan sangat bervariasi dari daging (karnifora), tumbuhan (herbifora) ataupun keduanya(omnifora). Namun dari seluruh jumlah yang ada hanya sebagian saja yang telah diketahui, dan diteliti. Sedangkan sebagian yang lain belum diketahui bahkan belum memiliki nama ilmiah yang baku. Dengan kandungan nutrisi, jumlah serta kemelimpahan yang tinggi, ikan sangat berperan penting dalam pemenuhan gizi atau nutrisi bagi manusia. Oleh karena itu studi tentang ikan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sektor perikanan. Setiap ikan yang berbeda memiliki organ dan sistem organ yang spesifik bagi dirinya walaupun secara umum semua ikan memiliki bagian yang mirip. Sistem tersebut antara lain sistem pencernaan, sistem repoduksi, urogenital, dan sistem respirasi. Sistem-sistem tersebut memiliki organ-organ tersendiri, dan pada tiap jenis ikan biasanya memiliki ukuran dan serta bentuk yang berbeda. Perbedaan yang dimiliki ini dapat menjadi salah satu alat untuk membedakan spesies tertentu dari spesies lain yang hampir mirip. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut perlu dipelajari baik anatomi, morfologi, fungsi, sifat maupun ukuran organ dari tiap ikan yang akan diamati.Sebagai bagian dari sistem organ yang khas, setiap organisme yang teramati memiliki sistem respirasi, pencernaan dan reproduksi yang berbeda pada tiap spesiesnya. Kekhasan yang dimiliki organisme-organisme dapat menjadi salah stau cara untuk mengidentifikasi suatu jenis ikan. A. Sistem Respirasi Alat respirasi pada ikan adalah insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar darI insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 3 dari 19

sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

Gambar 1. Bagian-bagian insang Insang tidak berfungsi sebagai alat pernapasan saja tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui dua tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. B. Sistem Pencernaan Berdasarkan makanannya ikan dapat dibedakan menjadi pemakan plankton, pemakan tanaman, pemakan dasar, pemakan detritus, ikan buas, dan ikan pemakan campuran. Berdasarkan jumlah variasi dari macam-macam makanan tadi, ikan dapat dibagi menjadi : Euryphagic, yaitu ikan pemakan bermacam-macam makanan; Stenophagic, yaitu ikan pemakan makanan yang macamnya sedikit; Monophagic, yaitu ikan yang makannya terdiri dari satu macam makanan saja (Effendi, 1997). Mulut ikan memiliki rongga yang didalamnya terdapat sejumlah kecil gigi untuk memegang makanan. Dalam rongga tersebut terdapat lidah yang dapat memandu makanan untuk dapat memasuki kerongkongan yang pendek. Kerongkongan ini akhirnya akan mengarah pada lambung dan terdapat pula tenggorokan yang akan mengarah pada insang. Ikan karnifor /pemakan daging memiliki usus halus yang lebih pendek dari ikan yang

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 4 dari 19

vegetarian. Perbedaan ini terjadi karena ikan vegetarian membutuhkan ruangan perut tambahan untuk mencerna selulose yang diperoleh dari tanaman yang dikonsumsinya. Dekat bagian akhir dari intestium, pada bagian perut, terdapat projeksi seperti jari yang disebut caeca pyloric. Bagian ini membantu absorbsi dalam intenstinumdan berperan sebagai tempat penyimpanan sementara. Karena jumlah bagian ini spesisik sehingga pada spesies tertentu dapat digunakan sebagai salah satu alat identifikasi pada tingkat spesies. C. Sistem Reproduksi Pisces memiliki 2 macam jenis populasi ikan yaitu heteroseksual dan monoseksual. Heteroseksual adalah populasi yang terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, ada yang jantan ada yang betina. Monoseksual adalah populasi yang hanya terdiri dari 1 jenis ikan betina saja atau jantan saja. Namun ada kelompok ikan yang bersifat hermaprodit baik sinkroni, protandri, protogeni maupun gonokhorisme (Effendi, 1997). Menurut Effendi (1997), perkembangan gonad yang semakin matang adalah bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Dalam individu telur terdapat proses vitellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur pada tiap-tiap individu telur. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam gonad. Faktor utama yang di pengaruhi kematangan gonad ikan didaerah 4 musim antara lain suhu dan makanan. Tetapi untuk daerah tropik faktor suhu tidak terlalu besar pengaruhnya dan umumnya gonad dapat masak lebih cepat. Untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad (Effendi, 1997).

Gambar 2. Anatomi organ dalam ikan

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 5 dari 19

B. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah mempelajari perbedaan beberapa sistem organ, yaitu : sistem pencernaan, reproduksi dan respirasi pada beberapa jenis ikan, yaitu Ikan Gurame (Oshpronemus gouramy), Ikan Nila (Tilapia nilotica), Ikan Lele (Clarias batrachus), dan Belut (Monopterus albus).

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 6 dari 19

BAB II METODE

Praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu tanggal 24 Maret 2012, bertempat di laboratoriumTaksonomi hewan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan yaitu ikan Gurame (Ospronemus gouramy), Ikan Nila (Oreochromis nilotica), Ikan Lele (Clarias batrachus), Belut (Monopterus albus), dan Ikan Mas (Cyphrinus carpio). Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: Skapel, gunting, ,pinset ,lup, nampan , jangka sorong, penggaris, dan kamera. Cara Kerja Metode yang digunakan adalah ikan dibedah dan diamati langsung serta gambarnya diambil menggunakan kamera.. Kemudian spesimen ikan tersebut dibedah dengan menggunakan peralatan berupa skapel, gunting dan pinset. Lalu diamati dan digambar organorgan dalamnya yang meliputi organ reproduksi, organ pencernaan dan organ pernafasan. Untuk organ pencernakan dilakukan pengukuran yang kemudian dibandingkan dengan panjang tubuhnya.

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 7 dari 19

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Ikan Panjang usus (cm) Cyprinus carpio Monopterus albus 44 cm 20 cm Herbivore Omnivore Seluruh kulit dapat digunakan untuk difusi Osphronemus gouramy Clarias batrachus Oreochromis niloticus 36 cm 23 cm 150 cm Herbivore Omnivore Herbivore Labirin Arborecend Jenis ikan Organ tambahan pernapasan

B. Pembahasan 1. Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Klasifikasi : Kingdom : Animalia Phylum : Vertebrata

Superclass : Pisces Class Ordo Famili Genus Spesies : Osteichtyes : Perciformes : Anabantidae : Osphronemus : Osphronemus gouramy

Pada ikan gurame diamati saluran pencernaan dan pernafasannya . Gurame memiliki usus yang dua kali lebih panjang dari pada panjang tubuhnya dan bentuknya pun melingkar karena ikan ini bersifat herbivora. Usus yang panjang dan melingkar merupakan adaptasi untuk mencerna makanan.Selulosa memerlukan waktu pencernaan yang lebih lama sehingga

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 8 dari 19

usus juga menjadi lebih panjang. Namun karena kebutuhan kecepatan produksi para peternak ikan juga member pakan pellet hewani pada ikan gurame, hal ini membuat ikan menjadi dapat bersifat omnivora.Umumnya sistem pencernaannya diselubungi lemak sebagai cadangan makanan dengan posisi anus yang dekat terhadap kepala dibandingkan dengan ikan yang lain (Susanto,1999).Sistem pencernaan pada ikan gurame terdiri dari mulut esophagus ventrikulus ventriculus intestinum tenue intestinum crassum dan berakhir di anus.

Gambar 3. Intestenum Gurameh Jantan Ikan gurame memiliki empat lembar insang serta organ pernafasan tambahan berupa labirin pada lembaran insang keempat. Labirin merupakan suatu bentuk adaptasi ikan gurame terhadap ketersediaan oksigen. Dengan organ tambahan ini mungkinkan ikan ini mengambil langsung oksigen langsung dari udara sehingga ia mampu bertahan dilingkungan dengan kadar oksigen yang rendah (Susanto,1999). Sistem reproduksi gurame ini cenderung mirip dengan sistem reproduksi pada ikan yang lain. Ikan jantan memiliki 2 testis dan akan matang pada breeding season / musim kawin. Sedangkan ikan betina mengeluarkan telur yang melewati 2 ovarium yang bersatu pada saluran oviduct (Storer dkk, 1975). 2. Ikan Lele (Clarias batracus) Klasifikasi : Kingdom Phylum : Animalia : Vertebrata

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 9 dari 19

Superclass Class Ordo Famili Genus Spesies

: Pisces : Osteichtyes : Siluriformes : Claridae : Clarias : Clarias batracus

Sistem respirasi ikan lele sangat cocok untuk daerah perairan yang memiliki kandungan oksigen yang rendah. Adanya labirin dan arborescen organ pada insang membuat ikan ini mampu bertahan pada kondisi perairan dengan kandungan O2 terlarut sangat kecil. Sistem pencernaan ikan lele sudah kompleks, dibantu dengan 4 pasang barbel sebagai detektor dan mulut yang bergigi. Ikan ini merupakan karnifor karena terbukti memiliki panjang usus yang hanya 2/3 dari panjang tubuhnya. Namun karena pengaruh pembudidaya ikan lele menjadi mampu bersifat omnifora yaitu mampu memakan hewan maupun tumbuhan Alat reproduksi yang dimilikinya diselubungi lapisan lemak untuk menjaga kondisi sistem tersebut dan juga untuk persiapan bertelur. Sebagai ikan omnivore, saluran pencernaan ikan lele teradaptasi dengan bentuk gabungan antara karnivora dan herbivore, misalnya dalam hal panjang.Rasio panjang usus dibanding dengan panjang tubuhnya yaitu 58/12 cm. Saluran pencernaan pada ikan lele berturut-turut adalah mulut, pharink, esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, intestinum crassum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaannya adalah hepar dan pancreas.

Gambar 4: organ dalam lele

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 10 dari 19

Makanan alamiah yang berupa zooplankton, larva, cacing, serangga air dan fitoplankton seperti Gomphonema spp. (gol. Diatome), Anabaena spp. (gol. Cyanophyta), Navicula spp. (gol. Diatome), Ankistrodesmus spp. (gol. Chlorophyta). Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein serta kotoran yang berasal dari kakus. Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai. Ikan lele termasuk jenis ikan bertulang sejati yang dapat hidup pada perairan dengankandungan oksigen yang rendah (amphibious fish).Pada saluran pernafasannya luar terdapat operculum sebagai tutup insang yang merupakan cirri ikan bertulang sejati dan celah insang.Insang ikan lele terdiri dari empat lambaran dengan bagian lamella insang yang pendek.Lamella insang yang pendek tidak memungkinkan mengikat oksigen dalam jumlah yang banyak.Pada ikan lele terdapat alat tambahan pernafasan berupa labirin yang berfungsi sebagai tempat tambahan untuk menyimpan kandungan O2, hal ini diperlukan Karen akandungan O2 yang sedikit di dalam air sehingga perlu dilakukan penyimpanan.Setelah o2 masuk bersamaan dengan air melewati insang, kemudian O2 menuju ke paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. O2 yang berlebih disimpan dalam labirin sebagai persediaan untuk proses pernafasan selanjutnya. Sisa metabolism dari seluruh tubuh berupa CO2 kemudian dikeluarkan melalui insang. Masuk dan keluarnya udara dari tubuh ikan dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan tutup insang supaya udara masuk atau keluar dari celah insnag bersamaan dengan gerakan mulut.

Labyrin t

Insang

Gambar 5; Anatomi Insang Ikan Lele Antara lele jantan dan betina dapat dibedakan yaitu: Ciri- ciri lele jantan: - Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina. - Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 11 dari 19

- Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus dan warna kemerahan. - Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress) - Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina - Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa) - Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina. Ciri-ciri lele betina: - Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan. - Warna kulit dada agak terang. - Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus. - Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung. - Perutnya lebih gembung dan lunak. - Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/ telur)

Gambar 6: ikan lele. Atas= betina. Bawah= jantan 3. Monopterus albus Klasifikasi : Kingdom Phylum : Animalia : Vertebrata

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 12 dari 19

Superclass Class Ordo Famili Genus Spesies

: Pisces : Osteichtyes : Symbrachiformes : Monopteridae : Monopterus : Monopterus albus

Sistem respirasi belut memilik insang yang menyatu dan memanjang menyerupai bangunan tulang belakang. Sistem pencernaan juga memiliki bentuk yang memanjang mengikuti anatomi tubuhnya yang memanjang. Panjang usus belut hanya 2/3 dari panjang tubuhnya. Hal ini terjadi karena belut merupakan karnifor organisme yang lebih kecil dari dirinya. Gonad yang dimiliki berbentuk bangunan yang memanjang didaerah dekat kloaka. Belut mengalami perubahan kelamin dari betina menjadi jantan atau bersifat hermaprodit protogini. Perubahan ini biasanya pada panjang tubuh sekitar 20 cm. Belut merupakan ikan yang berbentuk memanjang seperti ular, hal ini menyebabkan saluran pencernaannya juga teradaptasi memanjang mengikuti bentuk tubuh.Saluran pencernaan pada belut terdiri dari mulut, pharink, esophagus, ventrikulus, intestinum dan anus.Kelnjar pencernaan yang ditemukan adalah hepatopankreas dan kantung empedu untuk menampung sekresi dari hepatopankreas yang berisi salah satunya enzim pencernaan. Secara makroskopis saluran pencernaan pada belut sulit dibedakan, karena bentuknya yang sama antar organ pencernaan. Saluran pencernaan dapat dibedakan berdasarkan urutan letaknya. Organ pencernaan dalam yang jelas terlihat adalh ventrikulus yang bentuknya menggembung bila dibandingkan dengan organ yang lain. Hepatopankreas memanjang, terletak disamping ventrikulus dan intestinum. Intestinum tenue dan crassum sulit dibedakan.Panjang saluran pencernaan pada belut mengikuti panjang tubuhnya, tidak terlalu terpengaruh oleh tipe makanannya. Belut tergolong jenis ikan karnivore hal ini dapat dilihat rasio panjang usus dengan panjang tubuh (19,5/28 cm). Pada ikan belut usus lebih pendek bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.Pada saat dilakukan pengamatan organ reproduksinya tidak dapat dibedakan sehingga sulit untuk dibedakan apakah ikan belut ini jantan atau betina.

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 13 dari 19

Gambar 7: Intestenum belut 4.Nila (Oreochromis niloticus) Klasifikasi : Kingdom Phylum Superclass Class Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Vertebrata : Pisces : Osteichtyes : Perciformes : Cichliidae : Oreochromis : Oreochromis niloticus

Gambar 8: Labirint Nila Jantan

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 14 dari 19

Nila memiliki sistem respirasi terdiri atas 4 lembar insang yang masing-masing lembar terdiri atas 2 lembar insang. Ikan ini merupakan contoh dari ikan herbivora. Ditandai dengan panjang ususnya yang 3-2 kali lebih panjang dari pada panjang total tubuhnya. Panjangnya usus ini dikarenakan makanannya mengandung serat yang harus dicerna. Pencernaan serat tersebut membutuhkan panjang usus yang lebih dari pada yang dimiliki hewan karnifor maupun omnifor. Sistem reproduksi nila adalah fertilisasi eksternal yaitu sel telur dan sel sperma dikeluarkan diluar tubuhnya lalu dibiarkan terjadi fertilisasi sendiri. Apabila diamati secara seksama usus pada ikan ini memiliki ciri membentuk suatu pusaran (melingkar).Panjang usus melebihi panjang tubuhnya (26/22). Ukuran ini menyesuaikan dengan makanan dari ikan ini yaitu fitoplankton / tumbuhan.Organ reproduksi dari ikan yang diamati adalah betina dan jantan. Perbedaan antara ikan nila jantan dan betina adalah sebagai berikut: a. Betina Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas Warna perut lebih putih Warna dagu putih Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan b. Jantan Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan Jika perut distriping mengeluarkan cairan 5. Ikan Mas (Cyphrinus carpio) Klasifikasi : Kingdom Phylum : Animalia : Vertebrata

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 15 dari 19

Superclass Class Ordo Famili Genus Spesies

: Pisces : Osteichtyes : Cyproniformes : Cyprinidae : Cyphrinus : Cyphrinus carpio

Pneumatocyst

Gambar 9:Gelembung renang Ikan Mas

Ikan mas memiliki sistem pencernaan yang tidak jauh berbeda dengan Ikan Gurami. Intestinum ikan ini juga sangat panjang dan tersusun melipat-lipat. Perbedaan yang tampak adalah letak hepar (hepatopankreas) ikan tersebut. Pada Ikan Gurami hepatopankreas terutama terletak pada lebih ke cranial sedangkan pada Ikan mas hepatopancreas terbagi atas tiga lobi yang terletak di bagian cranial, dorsal dan caudal. Sama seperti halnya ikan gurami, diantara intestinum dan hepatopancreas terdapat kumpulan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Sistem reproduksi Ikan mas tidak jauh berbeda dengan Ikan Gurami. Pada percobaan, diperoleh ikan jantan. Testis terletak pada bagian dorsal hepatopancreas bagian dorsal. Ikan mas memiliki diameter rongga perut yang cukup besar apabila dibandingkan dengan panjang totalnya. Hal ini juga berlaku untuk individu betina sehingga menyebabkan Ikan mas memiliki kemampuan untuk memproduksi spermatozoa dan telur lebih banyak dibandingkan dengan Ikan mas.

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 16 dari 19

Operculum Insang

Gambar 10: Penampakan Insang Ikan Mas Ikan mas memiliki alat pernapasan berupa insang yang dilindungi oleh operculum. Insang ikan mas berjumlah empat pasang. Ikan Nila tidak memiliki organ tambahan yang membantu dalam penyerapan oksigen. Hal ini menyebabkan ikan ini hanya dapat hidup di lingkungan yang cukup oksigen.

Gambar 11: ikan mas. Atas= betina. Bawah= jantan

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 17 dari 19

BAB V KESIMPULAN Ikan lele dan gurame terdapat alat bantu pernafasan untuk memperoleh oksigen dari perairan . Ikan belut memiliki celah insang yang menyatu dan organ yang memanjang di sisi tubuhnya perbedaan pola makan menentukan bentuk system pencernaan Nila dan gurame memiliki usus yang lebih panjang dari pada panjang tubuhnya karena makanannya mengandung selulosa atau bersifat herbivor. Lele dan belut pendek karena omnivora,

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 18 dari 19

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 17 Mei 2010 00 19 dari 19

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2005.Fish.http://www.flmnh.ufl.edu/fish/Education/bioprofile.htm. tanggal akses 13 April 2011. Anonimus, 1988. Ensiklopedi Indonesia seri Fauna Ikan. PT DAI Nippon. Jakarta. Chapmann, G and Baker H.B., 1972. Zoologi for Intermediate Student. 2nd ed. The university of london. London. Sitanggang L. 1995, Budidaya Gurame . PT Penebar. Jakarta. Storer, T.I., 1951. General Zoologi. 2nd ed. McGraw-Hill Book Comp. New York. Storer, T.I. and Usinger R.L., 1957. General Zoologi. 5th ed. McGraw-Hill Book Comp. New York. Storer, T.I. Nybakken J.W., Stebbin R.C., and Usinger R.L., 1975. General Zoologi. TMF ed. McGraw-Hill Book Comp. New York. Susanto H. 1995. Budidaya ikan di Pekarangan . PT Penebar. Jakarta.