laporan praktikum pengambilan contoh tanah ......pelaksanaan praktikum sains tanah acara 2 dan acara...

28
i LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL TANAH Oleh : Golongan K/ Kelompok 4B 1. Fajar Kurniawan (161510501241) 2. Arya Widya Kunthi S. (161510501277) 3. Amin Farida (161510501284) LABORATORIUM PEDOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

i

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN

PROFIL TANAH

Oleh :

Golongan K/ Kelompok 4B

1. Fajar Kurniawan (161510501241)

2. Arya Widya Kunthi S. (161510501277)

3. Amin Farida (161510501284)

LABORATORIUM PEDOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan suatu media yang digunakan untuk menanam tumbuhan

dan juga tempat hidupnya jasad hidup yang ada di dalam tanah seperti

makroorganisme dan mikroorganisme. Ketersediaan tanah saat ini mulai

berkurang, hal ini disebabkan oleh banyaknya gedung-gedung yang dibangun dan

mengakibatkan unsur-unsur yang terdapat dalam tanah tidak lagi asli atau

merupakan tanah campuran. Jenis tanah dibagi menjadi 3 yaitu jenis tanah basah,

tanah lembab, dan tanah kering, ketiga jenis tanah tersebut memiliki sifat atau

karakteristik masing-masing. Terbentuknya suatu tanah untuk mengembangkan

lapisan-lapisan didasari oleh 4 faktor yaitu iklim, bahan induk, organisme, dan

relief.

Tanah memiliki susunan horison yang berbeda-beda setiap jenisnya

sehingga hal tersebut dapat mengindentifikasikan tanah berdasarkan sifat biologi,

fisika dan kimianya dengan cara mengambil beberapa sampel tanah. Secara

morfologi, tanah dapat dibedakan berdasarkan tekstur, warna, dan kepadatan

tanah. Horison memiliki kecenderungan untuk berkembang pesat saat berada di

dalam kondisi panas, lembab, dan di kondisi hutan yang menyediakan cukup air

untuk memindahkan koloid dan menyebab bahan-bahan organik mudah dirombak.

Pengambilan sampel tanah perlu dilakukan untuk mengetahui jenis tanah apa yang

ada pada suatu daerah dan mengetahui susunan horison yang terdapat pada daerah

tersebut. Berdasarkan analisis pengambilan tanah terdapat beberapa contoh tanah

yang diambil seperti contoh tanah utuh, contoh tanah biasa, dan contoh tanah

agregat utuh.

Profil tanah merupakan suatu penampang yang melintang vertikal dari

suatu tanah. Faktor yang dapat menghambat perkembangan profil tanah antara

lain curah hujan rendah, memiliki kandungan kapur yang tinggi, memiliki

kemiringan lereng yng curam, temperatur yang rendah, dan juga memiliki

kelembapan yang relatif rendah. Setiap daerah memiliki tipe tanah yang berbeda-

beda, perbedaan tersebut didapatkan dari proses alami. Perbedaan tanah dapat

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

2

terlihat pada tekstur, struktur, warna tanah, ketebalan horizontal dan kedalaman

solum, sifat perakaran, dan bahan organik. Oleh karena itu, mahasiswa perlu

untuk mempelajari pengambilan contoh tanah dan penyandraan profil tanah agar

mengetahui profil dan sifat tanah pada beberapa tempat.

1.2 Tujuan

1. Mempelajari pengaruh kondisi lingkungan fisik terhadap sifat-sifat lapisan-

lapisan tanah dalam profil.

2. Menentukan lokasi/lapisan tanah yang akan diambil untuk

pengukuran/analisa sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

3. Pengambilan contoh tanah.

4. Mampu mengenali klasifikasi tanah-tanah di Indonesia serta karakteristiknya.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

3

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang

Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada hari

Minggu, 21 Oktober 2017 pukul 12.30-14.20 WIB bertempat di Agrotechnopark

(Sebelah Fakultas Kesehatan Masyarakat) Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

3.2.1.1 Pengambilan Contoh Tanah

1. Ring sampel yang dilengkapi dengan sepasang tutup plastic

2. Sekop

3. Palu karet

4. Balok kayu

5. Plastik kantong untuk tempat sampel

3.2.1.2 Penyandraan Profil Tanah

1. Pisang 6. Soil Munsel

2. Lapangan 7. pH universal

3. Roll meter 8. Blangko pengamatan

4. Sekop 9. Kantong Plastik

5. Altimeter 10. Spidol

3.2.2 Bahan

1. Tanah

2. Es Batu

3. Air mentah

3.3 Pelaksanaan Praktikum

3.3.1 Pengambilan Contoh Tanah

3.3.1.1 Pengambilan contoh tanah utuh

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

4

1. Menentukan batas lapisan tanah pada dinding lubang profil tanah.

2. Meratakan dan membersihkan lapisan permukaan tanah di samping lubang

profil yang akan diambil contohnya.

3. Meletakkan ring sampel tegak lurus secara vertikal dengan bagian tajam

menghadap ke bawah pada lapisan tersebut, kemudian meletakkan balok kayu

di atasnya.

4. Menekan balok kayu menggunakan palu karet hingga ring sampel asuk ke

dalam tanah hingga batas lapisan.

5. Menggali tanah disekeliling ring sampel dengan sekop.

6. Mencabut bor-ring sampel dan mengeluarkan ring yang berisi tanah secara

hati-hati agar tanah dalam ring tidak rusak. Meratakan kedua sisi vrtikal

secara hati-hati dengan pisau, menghindari semaksimal mungkin melakukan

tekanan terhadap tanah dalam ring.

7. Membuang sisa lapisan pertama sampai bataas lapisan kedua.

8. Meratakan, kemudian ambil contoh seperti diatas, dan seterusnya, sehingga

semua contoh setiap laporan dapat diambil.

9. Menutup ring dengan tutupnya dan beri label/kode, simpan dalam kotak ring

sampel.

3.3.1.2 Pengambilan contoh tanah terusik dan agregat utuh

1. Menggali tanah sampai kedalaman yag diinginkan.

2. Mengambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan bidang belah

alami (agregat utuh), memasukkan ke dalam plastik da memberi label/kode.

Mengusahakan agregat-agregat tersebut tetap utuh selama pengangkutan.

3. Menggunakan sisa-sisa contoh agregat sebagai contoh tanah terusik.

3.3.1.3 Pengangkutan dan Penyimpanan

1. Mengangkut contoh tanah dalam ring dengan hati-hati agar tidak terkena

goncangan dan rusak.

2. Menyimpan contoh tanah di dalam ruang.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

5

3.3.2 Penyandraan Profil Tanah

1. Membuat kubang profil dengan ukuran 1,5 m, lebar 1 m dan dalam 1,8 m.

Penampang yang dicandra adalah penampang bagian utara atau selatan.

2. Menentukan batas-batas lapisan.

3. Menyesuaikan morfologi tanah yang dicandra dengan daftar isian blanko

pengamatan.

4. Mengambil setiap lapisan contoh tanah sebanyak kurang lebih 1 kg dan

memasukkan ke dalam kantong plastik yang telah diberi keterangan: anggal

pengambilan, kedalaman, nomor lapisan dan nomor profil.

5. Menentukan dpl dengan altimeter.

6. Mengukur kemiringan topografi dengan klinometer.

3.4 Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalamkegiatan praktikum meliputi :

1. Sampel Tanah Utuh

2. Sampel Tanah terusik

3. Deskripsi Lingkungan

4. Deskripsi umum

5. Sketsa Profil Tanah.

3.5 Analisis Data

Data yang kami peroleh dari pengamatan, selanjutnya akan dianalisis

menggunakan analisis statistik deskriptif.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

6

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

1. Deskripsi Lingkungan

Desa : Tegalboto

Kecamatan : Sumbersari

Kabupaten : Jember

Hari/Tanggal : Minggu / 22 Oktober 2017

Posisi :113°42’59.66” BT

08°09’40.65” LS

Tinggi Tempat : 110 Mdpl

Arah Hadap : Timur

Curah Hujan Tahunan: 1870,97 mm/th

Kondisi lingkungan yang diamati berada pada posisi 113º 42’ 59,66’’ BT dan

8º 9’ 40,65’’ dengan ketinggian 110 Mdpl menghadap ke timur, dan kecepatan

angin 0,5 m/s serta curah hujan tahunannya yaitu 1870,97 mm/th. Cuaca pada saat

pelaksanaan pada saat itu berawan sebagian dengan kondisi lahan pengamatan

No. Deskripsi Keterangan

1 Cuaca Berawan sebagian

2 Kemiringan/Slope 0-3% Datar

3 Batuan permukaan Tidak berbatu

4 Banjir Sangat jarang

5 Tutupan lahan Rumput

6 Penggunaan lahan Lain-lain

7

Erosi

Bentuk Tidak ada

Tingkat Tidak ada

8 Landform/fisiografi lahan Vulkanik

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

7

yang datar dan juga tidak berbatu. Lahan yang diamati sangat jarang terkena

banjir, tanda jika suatu wilayah terkena banjir yaitu dengan melihat lapisan

tanahnya, pada tanah yang pernah tergenang oleh banjir maka akan terlihat ada

warna hijau pada lapisan tanahnya. Lahan sebagian besar ditutupi oleh rumput-

rumputan dan lahan tidak sering digunakan karena jaran sekali ada aktifitas

ditempat tersebut, lahan tidak berbentuk dan juga tidak ada tingkatan, fisiografi

lahannya merupakan vulkanik, hal itu diakibatkan karena lahan pengamatan

memiliki wilayah yang dekat dengan gunung yang masih melakukan aktifitas

vulkaniknya yaitu Gunung Raung.

2. PENCANDRAAN PROFIL/PEDON TANAH

2.A. DESKRIPSI UMUM

No. Deskripsi Lapisan

1

Lapisan

2

Lapisan

3

Lapisan

4

1. Kedalaman Efektif 0-16 cm 16-34 cm 34-59 cm 59-82 cm

2. Kejelasan Lapisan Baur Jelas

Tegas Agak

baur

3. Tekstur Tanah Clay

loam

Silty Clay

Loam

Sandy

Loam

Sandy

Loam

4. Struktur

Tipe

Sub

angular

blocky

Sub

angular

blocky

Angular

blocky

Angular

blocky

Ukuran 5-10 Fine 5-10 Fine Fine Fine

Kekerasan Lunak Lunak Sedang Sedang

5. Konsistensi

Basah Lekat Lekat Tidak

lekat

Tidak

lekat

Lembab Teguh Teguh Teguh Teguh

Kering Lunak Agak

keras Keras Keras

6. Warna 10 YR

2/2 very

10 YR

2/2 very

10 YR 2/2

very dark

7,5 YR

3/2 dark

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

8

dark

brown

dark

brown

brown brown

7. Kemasaman pH H2O 7 7 6 7

pH KCl

8. Bahan Organik +++ ++ + +

9. Kadar Kapur 0 0 0 0

2.B. SKETSA PROFIL TANAH

Sketsa Keterangan

Ordo : entisol

Sub ordo : orthen

Sub grup : antropotik

Suhu tanah : 29,14°C

26,3°-(0,01x110x0,6)+3,5°C

=29,14°C

Pegambilan contoh tanah utuh

No Gamabar Keterangan

Menentukan batas lapisan tanah pada

dinding lubang profil tanah.

A1

A2

C2

C3

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

9

Meratakan dan membersihkan lapisan

permukaan tanah di samping lubang

profil yang akan diambil contohnya.

Meletakkan ring sampel tegak lurus

secara vertikal dengan bagian tajam

menghadap ke bawah pada lapisan

tersebut, kemudian meletakkan balok

kayu di atasnya.

Menekan balok kayu menggunakan palu

karet hingga ring sampel asuk ke dalam

tanah hingga batas lapisan.

Menggali tanah disekeliling ring sampel

dengan sekop.

Mencabut bor-ring sampel dan

mengeluarkan ring yang berisi tanah

secara hati-hati agar tanah dalam ring

tidak rusak. Meratakan kedua sisi vrtikal

secara hati-hati dengan pisau,

menghindari semaksimal mungkin

melakukan tekanan terhadap tanah

dalam ring.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

10

Menutup ring dengan tutupnya dan beri

label/kode, simpan dalam kotak ring

sampel.

Penyandraan Profil Tanah

No Gambar Keterangan

1 Membuat kubang profil dengan

ukuran 1,5 m, lebar 1 m dan dalam

1,8 m. Penampang yang dicandra

adalah penampang bagian utara atau

selatan.

2 Menentukan batas-batas lapisan.

3 Menyesuaikan morfologi tanah

yang dicandra dengan daftar isian

blanko pengamatan.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

11

4 Mengambil setiap lapisan contoh

tanah sebanyak kurang lebih 1 kg

dan memasukkan ke dalam kantong

plastik yang telah diberi keterangan:

anggal pengambilan, kedalaman,

nomor lapisan dan nomor profil.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengambilan contoh tanah

Tanah merupakan suatu bagian yang terdapat pada kerak bumi dan

memiliki kandungan mineral dan bahan-bahan organik di dalamnya. Kandungan

mineral dan bahan-bahan organik dalam tanah berfungsi sebagai alat pendukung

suatu aktivitas biologi dan juga keaneka ragaman hayati. Proses pembentukan

tanah terjadi berawal dari letusan gunung merapi yang nantinya membentuk suatu

batuan yang mengalami pelapukan, baik pelapukan fisika, kimia dan biologi

sehingga menjadi bahan induk dan berubah bentuk berupa tanah (Aak, 1983).

Tanah juga memiliki sifat-sifat fisik yang meliputi tekstur, struktur, warna dan

kerapatan. Tekstur suatu tanah berperan penting pada karakter tanah itu sendiri

seperti berperan dalam tingkat penyerapan air, kesuburan suatu tanah hingga

pengudaraan yang ada di dalam tanah.

Pengambilan contoh tanah mewakili sifat dan ciri tanah pada lokasi tersebut

yang mempertimbangkan profil yang dibutuhkan dalam pengambilan contoh

tanah, letak profil yang ditentukan secara acak atau grid,mengambil masing

masing tanah secara horison atau setiap onterval 10 cm maupun secara acak,

dalam pengambilan contoh diambil mengunakan pisau atau ring. Pengambilan

contoh tanah dibedakan menjadi tanah utuh, tanah terusik, dan tanah agregat utuh.

Dalam distribusi pori pada berbagai permeabilitas pemngambilan sampel tanah

yaitu menentukan titik suatu lahan untuk pengambilan sampel tanah, memasang

soil sampling ring pada soil sampling auger, lalu menancapkan soil sampling

auger kedalam tanah hongga kedalaman 5 cm, kemudian melepaskan soil

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

12

sampling ring yang berisi tanah,melakukan pengukuran titik koordinat lahan

pengambilan sampel tanah mengunakan GPS (Sulistyaningrum dkk ., 2014).

Tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah

tertentu dalam keadaan tidak terganggu,sehingga kondisinya hampir menyamai

kondisi dilapangan ( Kurnia dkk, 2006). Pengambilan sampel tanah utuh tersebut

digunakan untuk penetapan atau mengukur sifat fisik tanah seperti tekstur, berat

volume tanah, porositas dan air tersedia (Thurrohmah, 2014). Pengambilan

contoh tanah utuh dapat padat menggunakan ring dengan diameter 7 cm dan

tinggi 5,2 cm, dan mengambil tanah dengan kedalaman tanah berkisar antara 5 –

10 cm (Suwardji, 2012). Hal tersebut juga dilakukan pada kegiatan praktikum,

dengan menggunakan ring sampel yang ditutup oleh balok kayu dan lalu di palu

sampai tanah memenuhi ring sampel. Pada saat melakukan ini harus dengan hati –

hati dan sebisanya pada ring sampel tidak terdapat benda benda lain seperti batu,

akar dan hewan, karena itu dapat merusak tanah pada ring sampel dan membuat

berat volume tanah akan tidak sesuai dengan semestinya.

Tanah terusik merupakan tanah yang diambil dengan cara mencuil dari

lapisan tanah dan digunakan untuk mengetahui struktur, tekstur dan

mikroorganisme tanah. Tanah ini sebagai penetapan sifat fisika tanah dan sifat

kimia. Sifat fisika ini seperti kadar air, tekstur, erapatan partikel, konsistensi dan

kapilaritas sedangkan sifat kimia seperti Ph, bahan organik, dan kadar unsur hara.

3.2.2 Penyandraan Profil Tanah

Profil adalah irisan tegak tedon yang mempunyai lapisan –lapisan tanah

hasil proses pedogenesis yang membentuk horison tanah dari hasil pembentukan

tanah (Sutanto,2005) batas antar horison tidak seluruhnya rata dengan permukaan

tanah ada yang bergelobang dan ada yang putus putus. lapisan tanah memiliki

perbedaan setiap layernya,untuk membedakannya bisa dilihat dari warna tanah,

suara dan tekstur. Tanah yang terdapat di desa tegalboto merupakan tanah entisol,

tanah ini memiliki tekstur yang kasar.

Horison tanah adalah lapisan tanah yang kurang lebih seragam di dalam

profil tanah, perbedaan horison dapat dibedakan melalui warna ataupun suara,

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

13

perbedaan horison ini ada yang sejajar ataupun yang tidak beraturan, pada

pengamatan yang dilakukan saat praktikum batas horizon ini tidak beraturan

(Sutanto, 2005). Pada praktikum yang telah dilakukan ditemukan horizon pada

profil tanah di lahan praktikum di bagi menjadi 4 horizon. Pada horizon tanah

nomer 1 dan nomer 2 memiliki perbedaan warna yang cukup mencolok, namun

pada horizon nomer 3 dan 4 warnah horizon hampir sama dan dibedakan dengan

cara mendengar suara tanah saat diketuk. Setiap horizon tanah juga memiliki

struktur perbedaan struktur ini disebabkan karena perbedaan agregat gumpal

tanah dan kondisi tanah menentkan tingkat kegemburan atau keremahan tanah (

Utoyo, 2007), pada hasil pengamatan pada horizon 1 tekstur terbilang halus dan

gembur, namun pada horizon pada nomer 2, 3, dan 4 lebih kasar dan lebih keras.

Struktur tanah juga memiki beberapa tipe seperti angular blocky tanah ini

berbentuk tanah dengan gumpalan bersudut ( Arifin dkk, 2016), struktur tanah

seperti ini juga yang ditemukan di tempat praktikum tepatnya pada horison nomer

3 dan 4.

Tektur tanah merupakan cara yang digunakan untuk menetukan tekstur

yaitu dengan cara feeling metod yaitu merasakan dengan tangan dengan

membasahi sedikit media tanah dengan air dan dibentuk pita dengan memelintir

tanah dengan ibu jari dan telunjuk. tektur tanah dibedakan menjadi tektur tanah

debu (silty), tekstur tanah liat(clay), tekstur tanah pasir (sand) (Sulistyaningrum

dkk ., 2014). Lapisan tanah 1 bertekstur clay loam , lapisan tanah 2 bertekstur

silty clay loam, lapisan tanah 3 bertekstur sandy loam dan lapisan tanah 4

bertekstur sandy loam,Tekstur lapisan tersebut berbeda dikarenakan jumlah dan

luas partikel permukaan tanah.

Tanah pada lapisan 1 berwarna very dark brown yang kaya akan bahan

organik dan aktivitas biologis, tumbuhan ataupun hewan yang mempunyai

kedalaman lapisan 30 cm. Lapisan 2 pada profil dalam mempunyai kedalaman

lapisan 20 cm dan berwarna very dark brown. Lapisan 3 pada profil dalam

berwarna very dark brown sedangkan lapisan 4 berwarna dark brown, kedua

lapisan tersebut memiliki kedalaman lapisan 15 cm, Memiliki tekstur lempung liat

berpasir mempunyai struktur yang medium dan konsistensinya lembab atau tidak

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

14

kering karena berada pada lapisan bawah sehingga tidak mudah untuk mengalami

penguapan air.

Keasaman adalah salah satu indikator kesuburan dalam tanah. Tinggi dan

rendahnya keasaman tanah sangat bergantung pada keadaan ion hidrogen dan

hidroksi. Tanah yang besrsifat asam akan lebih memiki ion hidrogen yang lebih

banyak dan sebaliknya. Keasaman tanah jika nilainya 6,7 – 7 maka tanah tersebut

masih terbilang netral dan layak digunakan lahan pertanian (Utoyo, 2007). Pada

tanah yang ada di lahan pengamatan diketahui bahwa lapisan 1 memiliki pH

sebesar 6 dan lapisan 2, 3 dan 4 memiliki pH 7, ini mengindikasikan bahwa tanah

di tempat praktikum dilakukan masih bersifat asam dan memiliki tinggkat

kesuburan yang cukup baik, yang sangat baik jika digunakan sebagai lahan

pertanian.

Penentuan kandungan bahan organik dan kapur pada tanah dapat dilakukan

dengan menteskan H2O2 10 %, dan meneteskan HCL 1 pada sampel tanah, bila

tanah di tetesi H2O2 10 % dan mengeluarkan gelembung maka tanah tersebut

mengandung bahan organik, demikian juga jumlah gelembung yang dikeluarkan

sebagai indikasi tingkat banyaknya bahan organik, jika gelembung banyak maka

bahan organik pada tanah tersebut cukup tinggi. Begitu pula dengan tanah yang

diberikan HCL, jika tanah mengeluarkan gelembung maka tanah tersebut

memiliki bahan kapur dan semakin banyak gelembung yang keluar maka

kandungan kapur pada tanah tersebut makin tinggi. Pada tanah di tempat

praktikum tanah disana saat diberi H2O2 mengeluarkan gelembung dan paling

banyak pada horizon 1 ini menandakan pada horizon 1 tanah yang paling banyak

mengandung bahan organik dan saat di beri HCL tanah disana tidak

mengeluarkan gelembung yang menandakan tanah disana tidak mengandung

kapur.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

15

BAB 4 PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Kondisi fisik lingkungan membuat profil tanah akan berbeda di setiap

horizonnya, baik secara tekstur, struktur dan warna.

2. Lokasi yang di gunakan di tegal boto dtemukan 4 lapisan tanah pada lahan

percobaan yang dianalisa dengan sifat fisik,kimia, bilogi tanah.

3. Pengambilan contoh tanah di gunakan untuk menentukan penetapan sifat

fisik,kimia dan biologi tanah.

4. Klasifikasi tanah di indonesia sangat beragam, karena di pengaruhi bahan

induk di sekitar tanah tersebut seperti dari debu vulkanik.

4.2. Saran

kegiatan praktikum berjalan dengan baik dengan penjelasan para asisten

yang detail, tetapi waktu yang dimulai terlalu siang akibatnya sulit menentukan

arah cahaya tepat untuk menggali profil tanah , karena semua arah terpancar

cahaya matahari. sebaiknya pihak lab lebih mengatur jatwal yang sesuai supaya

praktikan merasa nyaman dalam pengamatan.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

16

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.

Arifin, Mahfud, R. Hudaya, R. Devnita, A. Sandrawati, M. A. Solichin,,

R. Harryanto, dan G. Herdiansyah. 2016. Identifikasi Taksa Tanah di Situs

Megalitik Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Soilrens, 14(2): 38-43.

Fathurrohmah, R. A. 2006. Pengaruh Pohon Penaung Leda ( Eucalyptus deglupta

BI.) dan Suren ( Toona sureni merr.) Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Kopi ( Coffe arabica L.). Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Kurnia, U., F. Agus ., A. Adimihardja., A. Dariah. 2006. Sifat Fisik Tanah dan

Metode Analisisnya. Departemen Pertanian.

Sulistyaningrum, D., Susanawati., Suharto B. 2014. Pengaruh Karakteristik

Fisika-Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah Dan

Upaya Konservasi Lahan. Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 1(2):

55-62.

Sutanto.R.2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Suwarji., W.H. Utumo., Sukartono. 2012. Kemantapan Agregat Setelah Aplikasi

Biochar di Tanah Lempung Berpasir Pada Pertanaman Jagung di

Lahan Kering Kabupaten Lombok Utara. Buana Sains, 12 (1): 61 –

68.

Utoyo, Bambang. 207. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT Setia

Purna Inves.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

17

DOKUMENTASI

Proses pengambilan sampel tanah utuh

Gambar 1. Pembersihan permukaan tanah

Gambar 2. Meletakkan ring sampel ke dalam tanah

Gambar 3. Ring sampel telah tertatanam di dalam tanah

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

18

Gambar 4. Penggalian tanah sekitar ring sampel untuk mengeluarkan ring dari

dalam tanah

Gambar 5. Pemerataan tanah dalam ring sampel menggunakan pisau

Gambar 6. Pemberian label pada pengambilan sampel tanah

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

19

Proses penyandraan profil tanah

Gambar 1. Pengukuran kedalaman lapisan tanah

Gambar 2. Batas-batas lapisan tanah

Gambar 3. Pengambilan contoh tanah setiap lapisan

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

20

Gambar 4. Penentuan konsistensi setiap lapisan

Gambar 5. Penentuan warna pada lapisan tanah

Gambar 6. Penentuan pH pada setiap lapisan tanah

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

21

Gambar 7. Pemberian H2O untuk mendeteksi kandungan bahan organik pada

tanah

Gambar 8. Pemberian HCL untuk mendeteksi kandungan kapur dalam tanah

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

22

Literatur

Sulistyaningrum, D., Susanawati., Suharto B. 2014. Pengaruh Karakteristik

Fisika-Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah Dan

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

23

Upaya Konservasi Lahan. Sumber Daya Alam dan Lingkungan,

1(2): 55-62.

Sutanto.R.2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

24

Utoyo, Bambang. 207. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT Setia

Purna Inves.

Aak. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

25

Arifin, Mahfud, R. Hudaya, R. Devnita, A. Sandrawati, M. A. Solichin,,

R. Harryanto, dan G. Herdiansyah. 2016. Identifikasi Taksa Tanah di Situs

Megalitik Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Soilrens, 14(2): 38-43.

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

26

Kurnia, U., F. Agus ., A. Adimihardja., A. Dariah. 2006. Sifat Fisik Tanah dan

Metode Analisisnya. Departemen Pertanian.

Suwarji., W.H. Utumo., Sukartono. 2012. Kemantapan Agregat Setelah Aplikasi

Biochar di Tanah Lempung Berpasir Pada Pertanaman Jagung di

Lahan Kering Kabupaten Lombok Utara. Buana Sains, 12 (1): 61 –

68.

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH ......Pelaksanaan praktikum Sains Tanah acara 2 dan acara 3 tentang Pengambilan Contoh Tanah dan Penyandraan Profil Tanah dilaksanakan pada

27

Fathurrohmah, R. A. 2006. Pengaruh Pohon Penaung Leda ( Eucalyptus deglupta

BI.) dan Suren ( Toona sureni merr.) Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Kopi ( Coffe arabica L.). Bogor : Institut Pertanian Bogor.