laporan modul a

24
Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material I Modul A Uji Tarik Oleh: Kelompok : 2 Anggota (NIM) : Maulana Alvin Garrin (13709009) Arif Cita Perdana (13709016) Ivan Naswandi (13709037) Wien Firmansyah Gayo (13709040) Tangkas M. Rejeki (13709050) Tanggal Praktikum : 28 Maret 2011 Tanggal Penyerahan Laporan : 1 April 2011 Nama Asisten (NIM) : Ekky Al-Ghazaly (13707002)

Upload: adriadhika

Post on 29-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul a

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Modul A

Laporan Praktikum

Laboratorium Teknik Material I

Modul A Uji Tarik

Oleh:

Kelompok : 2

Anggota (NIM) : Maulana Alvin Garrin (13709009)

Arif Cita Perdana (13709016)

Ivan Naswandi (13709037)

Wien Firmansyah Gayo (13709040)

Tangkas M. Rejeki (13709050)

Tanggal Praktikum : 28 Maret 2011

Tanggal Penyerahan Laporan : 1 April 2011

Nama Asisten (NIM) : Ekky Al-Ghazaly (13707002)

Laboratorium Metalurgi dan Teknik Material

Program Studi Teknik Material

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung

2011

Page 2: Laporan Modul A

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Uji mekanik adalah salah satu dari tipe pengujian pada material. Uji mekanik

bertujuan untuk mengetahui sifat pada suatu material saat diberi beban mekanik. Salah satu

diantaranya adalah Uji Tarik.

Uji tarik merupakan pengujian mekanik yang paling luas digunakan di industri karena

kemudahannya untuk mendapatkan analisis data dan memperoleh informasi mengenai sifat

mekanik pada suatu material yang diujikan (spesimen). Prinsipnya, pada uji tarik suatu

spesimen material diberi beban tarik sampai spesimen tersebut berubah bentuk atau patah

dengan kecepatan pembebanan yang statis. Dengan melihat perubahan yang terjadi pada

spesimen, maka kita mampu menentukan kecocokan saat material tersebut akan diaplikasikan

di penggunaan maupun lingkungan tertentu. Pengujian tarik ini dapat juga dilakukan pada

material logam, keramik, maupun polimer.

TUJUAN

1. Menentukan yield strength, ultimate tensile strength, dan perubahan pada dimensi

spesimen yang diujikan

2. Menentukan yield strength, UTS pada kurva Strain engineering- Stress engineering,

True stress- True strain, dan logaritma True stress- True strain

Page 3: Laporan Modul A

BAB II

TEORI DASAR

TEORI DASAR

Pada praktikum Uji tarik kali ini, ada beberapa poin penting yang akan didapatkan

yaitu, Yield strength, Ultimate tensile strength, persen elongasi, persen reduction of area,

Resilience, Toughness, dan Modulus elastisitas. Yield strength dan Ultimate tensile strength

adalah parameter kekuatan dari suatu material. Sedangkan persen elongasi dan reduction of

area mengindikasikan keuletan pada suatu material. Saat dilakukan pengujian tarik, material

akan mengalami beragam kondisi sesuai dengan jenis materialnya. Yield strength, Ultimate

tensile strength, dan sifat lainnya akan berbeda dari tiap material yang diujikan.

Uji tarik yang dilaksanakan pada praktikum kali ini telah sesuai dengan standar

American Society for Testing and Materials (ASTM). Untuk uji tarik dengan spesimen

logam, sesuai dengan ASTM E8 mengenai panjang gage length sebesar 4 kali dari ukuran

diameter spesimen.

Sesuai dengan gambar diatas, besarnya D 12,5 mm, besarnya G adalah 50mm.

Sedangkan A memiliki panjang sebesar 60mm. Ini adalah bentuk spesimen untuk uji tarik,

dimana ukuran diameter di tengah spesimen lebih kecil dibandingkan dengan diameter dari

bagian ujung kanan dan kiri. Bentuk spesimen didesain sedemikian rupa agar saat dilakukan

pengujian, deformasi akan dibatasi di tengah-tengah spesimen. Dan juga untuk mengurangi

kemungkinan patahan yang terjadi pada ujung-ujung spesimen.

Prinsip percobaan uji tarik adalah, di ujung-ujung spesimen akan ditahan oleh alat uji

tarik. Lalu kemudian diberi beban tarik dengan laju konstan oleh alat uji sampai terjadi

deformasi atau mengalami patahan sambil mengukur besar beban yang diberikan dan

elongasi yang terjadi pada spesimen.

Page 4: Laporan Modul A

Deformasi yang terjadi pada spesimen bergantung pada ukuran dari spesimen yang

diuji. Kita akan membutuhkan dua kali besar beban tarik yang diberikan untuk mendapatkan

elongasi jika cross-sectional area pada spesimen digandakan. Untuk meminimalisir pengaruh

dari faktor dimensi spesimen, kita memakai data hasil dari engineering stress dan

engineering strain.

Engineering stress dapat dirumuskan menjadi dengan nilai A adalah luas

penampang awal (sebelum diberi beban).

Sedangkan untuk engineering strain dirumuskan menjadi dimana

nilai L0 adalah panjang awal spesimen.

Pada kurva di atas dapat diamati bahwa Ultimate tensile strength dari Engineering

stress-strain dengan True stress-strain berbeda. Tegangan dan regangan saat patah pun

Page 5: Laporan Modul A

berbeda besarnya. Hal-hal ini disebabkan karena Engineering stress-strain tidak menghitung

hasil dengan didasari oleh perubahan luas penampang, sedangkan True stress-strain

menghitung perubahan luas penampang pada spesimen. Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya perbedaan pada kurva.

Saat melakukan praktikum uji tarik, kita juga akan mendapatkan kurva stress – strain.

Pada kurva akan dapat dilihat beberapa poin yaitu yield strength, ultimate tensile strength,

stress saat fracture, juga regangan yang diterima oleh spesimen.

Dapat diamati pada kurva stress-strain, bahwa ada kondisi dimana stress dan strain

berhubungan secara linier. Di daerah itulah terjadinya deformasi elastis pada suatu material

yang diujikan. Penggunaan offset juga dapat dilihat pada kurva berupa garis putus-putus.

Besarnya offset yang distandarkan adalah saat elongasi 0,2%. Nilai ini didapatkan dari hasil

percobaan-percobaan yang telah dilakukan sebelumnya dan digunakan sebagai standar.

Perpotongan antara garis linier stress dan strain dengan garis putus-putus offset adalah nilai

dari yield strength.

Yield strength didefinisikan sebagai batas saat material itu mengalami deformasi

elastis (deformasi yang akan kembali ke bentuk semula) dan deformasi plastis (deformasi

yang tidak akan kembali ke bentuk semula). Saat spesimen diberi tegangan tambahan, maka

akan melewati nilai yield strength, sehingga spesimen akan mulai mengalami deformasi

plastis. Hal ini akan amat berbahaya saat material ditempatkan di kondisi yang mengalami

banyak beban tarik. Sehingga uji tarik amat dibutuhkan untuk mengecek kecocokan suatu

material untuk dipergunakan pada kondisi dan situasi tertentu.

Beberapa cara untuk menentukan yielding secara presisi, diantaranya adalah true

elastic limit, proportional limit, elastic limit, dan yield strength. Bedanya true elastic limit

dan elastic limit adalah pada aspek peninjauannya. True elastic limit meninjau di skala mikro,

Page 6: Laporan Modul A

sedangkan elastic limit di skala makro. Proportional limit adalah dimana stress tertinggi saat

proposional dengan strain-nya. Proportional limit didapatkan dari pengamatan pada

penyimpangan yang terjadi dari garis linier stress dan strain. Sedangkan yield strength adalah

stress yang dibutuhkan untuk menghasilkan sedikit deformasi plastis.

Poin selanjutnya adalah Ultimate tensile strength. Ultimate tensile strength adalah

tegangan tertinggi yang dapat diterima oleh suatu material sebelum mengalami necking.

Necking terjadi karena saat diuji tarik dan spesimen mengalami deformasi plastis, material

akan memanjang dengan volume yang tetap. Sehingga luas penampang pada suatu titik di

spesimen akan mengecil, maka itu disebut necking. Ultimate tensile strength adalah

parameter umum yang digunakan untuk mendesain material yang bersifat getas. Karena pada

material yang bersifat getas, patahan akan terjadi saat diberi Ultimate tensile strength,

berbeda dengan material yang ulet. Perbedaan pada kurva stress-strain pada material yang

bersifat ulet dan getas dapat dilihat di bawah ini. Semakin ulet suatu material, maka Ultimate

tensile strength-nya akan semakin rendah. Demikian juga sebaliknya pada material yang

bersifat getas, semakin getas maka Ultimate tensile strength-nya semakin tinggi.

Kemudian, poin berikutnya adalah patahan pada spesimen yang diuji tarik. Untuk

material yang getas patahannya akan berbeda dengan patahn dari material yang ulet. Hal ini

diakibatkan oleh sifat yang dimiliki, juga berhubungan dengan microstructure-nya. Untuk

patahan yang getas, bentuknya akan cenderung rata dan halus tanpa ada deformasi plastis

terlebih dahulu. Sedangkan untuk material yang ulet, patahan yang terjadi akan berbentuk

lancip. Perbedaan dari kedua jenis material tersebut dapat diamati di gambar di bawah ini.

Page 7: Laporan Modul A

Material yang paling kiri, mengalami patahan ulet, dapat dilihat dari bentuknya yang lancip.

Material yang tengah mengalami patahan yang disebut cup-cone. Patahan jenis cup-cone

memiliki kedua jenis patahan, yaitu patahan getas dan patahan ulet. Sedangkan yang paling

kiri adalah material yang getas, sehingga patahannya rata.

Pada kebanyakan hasil uji tarik, kita dapat mengamati keadaan awal pada spesimen

yang diuji bahwa hubungan antara beban tarik yang diberikan dan elongasi yang terjadi

terjadi secara linier. Pada garis linier ini, material mengikuti Hukum Hooke, dimana rasio

antara stress dan strain adalah konstan . Pada Hukum Hooke, E adalah simbol dari

modulus elastisitas.

Pada material, modulus elastisitas merupakan salah satu poin yang penting. Dari

modulus elastisitas, dapat ditentukan sifat kegetasan atau keuletan suatu material tertentu.

Semakin rendah nilai modulus elastisitas, maka material tersebut akan semakin tinggi

ketangguhannya (stiffness). Begitu juga sebaliknya. Modulus elastisitas akan berkurang saat

diberi temperatur yang tinggi.

Pada baja, jenis karbon rendah, menengah, dan tinggi memiliki modulus elastisitas

yang sama. Hal ini dikarenakan ikatan atom yang mempengaruhinya hanya dari ikatan atom

Fe-Fe dan FE-C. Komposisi unsur lainnya yang terdapat pada baja diabaikan karena

jumlahnya hanya sedikit, tidak sebanding dengan jumlah atom Fe dan C. Sehingga tidak akan

terlalu mempengaruhi modulus elastisitasnya.

Poin penting lainnya yang didapatkan dari uji tarik adalah Resilience. Resilience

adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi saat berdeformasi elastis dan

kembali ke bentuk awal saat beban dilepaskan. Dapat dirumuskan menjadi :

dimana Ur adalah Modulus of Resilience. Nilai modulus resilience dapat ditentukan juga

dengan menghitung luas daerah di bawah kurva daerah elastis.

Poin penting selanjutnya adalah toughness. Toughness adalah kemampuan suatu

material untuk menyerap energi saat berada di daerah deformasi plastis. Cara untuk

menentukan toughness suatu material adalah area total di bawah kurva stress – strain. Area

Page 8: Laporan Modul A

ini mengindikasikan jumlah kerja per unit volume yang bisa diberikan pada material tersebut

tanpa menyebabkan patahan.

Pada saat kita melakukan uji tarik, akan ada fenomena yang disebut strain-hardening

dan luder’s band. Strain-hardening adalah suatu fenomena yang terjadi dimana material yang

ulet menjadi lebih keras dan kuat saat terdeformasi plastis. Terkadang disebut juga work-

hardening atau cold-working. Strain-hardening terjadi akibat adanya pergerakan dislokasi

yang menumpuk pada bidang slip karena diberi tegangan geser. Penumpukan dislokasi pada

suatu material ini, menyebabkan yield strength meningkat dan keuletan suatu material

menurun. Efek dari strain-hardening ini dapat dihilangkan dengan proses annealing dengan

temperatur tinggi dimana recovery dan rekristalisasi menurunkan kerapatan dislokasi.

Sedangkan Luder’s band adalah suatu fenomena yang terjadi pada suatu material

(terutama baja karbon rendah/menengah) akibat pergerakan dislokasi yang menumbuk atom

C dan Fe yang berbeda ukurannya. Sehingga pada kurva, beban yang dicatat akan naik turun,

seiring dengan berjalannya pergerakan dislokasi. Luder’s band menyebabkan garis-garis

cacat pada material, sehingga hasilnya kurang baik. Pada fenomena ini pula terdapat istilah

Upper Yield Point dan Lower Yield Point.

Page 9: Laporan Modul A

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

Siapkan spesimen Uji Tarik sesuai dengan Standar

Ukur kekerasan Awal dari spesimen

Tentukan Gage Length, serta ukur Dimensi Diameter dan Panjangnya

Siapkan Mesin Uji Tarik

Catat kondisi Mesin Uji Tarik seperti beban skala penuh, kecepatan kertas dan kecepatan penarikan

Pasang Spesimen ke dalam Uji Tarik

Jalankan Mesin Uji Tarik. Catat setiap perubahan diameter dan beban yang terjadi

Perhatikan Spesimen saat terjadi pengecilan setempat. Kemudian Catat Diameter saat beban mulai berkurang

Saat spesimen patah, ukur diameternya serta panjan spesimen

Ukur kekerasan pada daerah deformasi dan daerah patahan

Page 10: Laporan Modul A

DATA PENGAMATAN

No. 

          

 

mm mm mm2 N N/mm2 % N/mm2 %

1 6,35 1,26 31,65 9950 314,34 100,00 78,59 95,44

2 6,30 1,69 31,16 10400 333,80   82,14 98,43

3 6,25 2,14 30,66 10525 343,24   83,13 96,88

4 6,20 2,59 30,18 10675 353,76   84,31 95,33

5 6,15 3,06 29,69 10700 360,38   84,51 93,80

6 6,10 3,54 29,21 10775 368,88   85,10 92,28

7 6,05 4,03 28,73 10780 375,18   85,14 90,77

8 6,00 4,53 28,26 10800 382,17   85,30 89,28

9 5,98 4,74 28,07 10810 385,08   85,38 88,69

10 5,88 5,79 27,14 10845 399,58   85,66 85,74

11 5,78 6,90 26,23 10850 413,72   85,70 82,85

12 5,72 7,60 25,68 10855 422,64   85,74 81,14

13 5,62 8,80 24,79 10860 438,01   85,78 78,33

14 5,44 11,15 23,23 10860 467,48   85,78 73,39

15 5,35 12,41 22,47 10850 482,89   85,70 70,98

16 5,28 13,44 21,88 10845 495,56   85,66 69,14

17 5,11 16,10 20,50 10825 528,10   85,50 64,76

18 5,00 17,98 19,63 10810 550,83   85,38 62,00

19 4,90 19,79 18,85 10800 573,01   85,30 59,54

20 4,70 23,78 17,34 10775 621,37   85,10 54,78

21 3,83 48,97 11,52 - -   - 36,38

Jenis mesin tarik = Tarno Gracki

Beban skala penuh = 20.000 N

Panjang uji awal, Lo = 26,03 mm

Diameter awal, Do = 6,5 mm

Kekerasan awal = 37,5 HRA

Kecepatan tarik = 5 mm/menit

Kecepatan kertas = 5 mm/menit

Diameter patahan, Di = 3,83 mm

Panjang setelah patahan = 35,50 mm

Kekerasan setelah patahan = 47,5 HRA

Page 11: Laporan Modul A

Time (sec) Channel 1 (V) Channel 2

Page 12: Laporan Modul A

0,0000000000000 0,0727539062500 05,0000000000000 0,1237304687500 010,0500000000029 0,1668945312500 015,0500000000029 0,2313476562500 020,0500000000029 0,2398437500000 025,0400000000009 0,2166992187500 030,0400000000009 0,3273437500000 035,0400000000009 0,3678710937500 040,0400000000009 0,5352539062500 045,0400000000009 0,8043945312500 050,0299999999988 1,1315429687500 055,0299999999988 1,7581054687500 060,0299999999988 2,1279296875000 065,0299999999988 2,5427734375000 070,0299999999988 2,7265625000000 075,0299999999988 2,6682617187500 080,0200000000041 2,6083007812500 085,0200000000041 2,7231445312500 090,0200000000041 2,6786132812500 095,0200000000041 2,4083007812500 0100,0200000000040 2,7117187500000 0105,0100000000020 2,5853515625000 0110,0100000000020 2,6855468750000 0115,0100000000020 2,7260742187500 0120,0100000000020 2,6948242187500 0125,0100000000020 2,6441406250000 0130,0100000000020 2,7652343750000 0135,0000000000000 2,8015625000000 0140,0000000000000 2,7416015625000 0145,0000000000000 2,7647460937500 0150,0000000000000 2,7584960937500 0155,0000000000000 2,7682617187500 0160,0000000000000 2,7569335937500 0165,0500000000030 3,0065429687500 0170,0500000000030 2,8600585937500 0175,0400000000010 2,7705078125000 0180,0400000000010 2,8868164062500 0185,0400000000010 2,7931640625000 0190,0400000000010 2,8786132812500 0195,0400000000010 2,9064453125000 0200,0400000000010 2,7885742187500 0205,0299999999990 3,0149414062500 0210,0299999999990 2,9478515625000 0215,0299999999990 2,8675781250000 0220,0299999999990 2,7762695312500 0

Page 13: Laporan Modul A

225,0299999999990 2,8545898437500 0230,0299999999990 2,9285156250000 0235,0200000000040 3,0769531250000 0240,0200000000040 2,9168945312500 0245,0200000000040 2,9158203125000 0250,0200000000040 2,9654296875000 0255,0200000000040 2,9418945312500 0260,0100000000020 2,9325195312500 0265,0100000000020 2,9540039062500 0270,0100000000020 2,8909179687500 0275,0100000000020 2,9221679687500 0280,0100000000020 3,0526367187500 0285,0100000000020 3,0212890625000 0290,0000000000000 3,0429687500000 0295,0000000000000 3,1120117187500 0300,0000000000000 2,9706054687500 0305,0000000000000 3,0256835937500 0310,0000000000000 2,9178710937500 0315,0000000000000 2,9394531250000 0320,0500000000030 2,9587890625000 0325,0500000000030 2,9660156250000 0330,0400000000010 3,0466796875000 0335,0400000000010 3,0303710937500 0340,0400000000010 2,9347656250000 0345,0400000000010 2,9062500000000 0350,0400000000010 3,0125976562500 0355,0400000000010 3,0561523437500 0360,0299999999990 3,0018554687500 0365,0299999999990 2,9549804687500 0370,0299999999990 2,9305664062500 0375,0299999999990 3,0184570312500 0380,0299999999990 3,0800781250000 0385,0299999999990 3,0326171875000 0390,0200000000040 2,9221679687500 0395,0200000000040 3,0391601562500 0400,0200000000040 2,9149414062500 0405,0200000000040 3,0480468750000 0410,0200000000040 2,9752929687500 0415,0100000000020 2,8772460937500 0420,0100000000020 3,0289062500000 0425,0100000000020 2,9143554687500 0430,0100000000020 3,0123046875000 0435,0100000000020 2,9546875000000 0440,0100000000020 3,0140625000000 0445,0000000000000 3,0185546875000 0

Page 14: Laporan Modul A

450,0000000000000 2,9198242187500 0455,0000000000000 3,0760742187500 0460,0000000000000 2,9326171875000 0465,0000000000000 2,9383789062500 0470,0500000000030 3,0895507812500 0475,0500000000030 3,0582031250000 0480,0500000000030 2,8846679687500 0485,0400000000010 3,0338867187500 0490,0400000000010 2,7331054687500 0495,0400000000010 3,2288085937500 0500,0400000000010 2,8927734375000 0505,0400000000010 2,7683593750000 0510,0400000000010 3,1325195312500 0515,0299999999990 2,9424804687500 0520,0299999999990 3,0985351562500 0525,0299999999990 3,0412109375000 0530,0299999999990 3,1090820312500 0535,0299999999990 3,0707031250000 0540,0200000000040 3,0803710937500 0545,0200000000040 2,8702148437500 0550,0200000000040 2,9948242187500 0555,0200000000040 3,0430664062500 0560,0200000000040 2,9013671875000 0565,0200000000040 3,2041992187500 0570,0100000000020 3,0442382812500 0575,0100000000020 3,0425781250000 0580,0100000000020 3,0512695312500 0585,0100000000020 3,0178710937500 0590,0100000000020 2,9146484375000 0595,0100000000020 2,9176757812500 0600,0000000000000 2,9097656250000 0605,0000000000000 2,9512695312500 0610,0000000000000 2,9893554687500 0615,0000000000000 2,8796875000000 0620,0000000000000 3,0286132812500 0625,0500000000030 2,9044921875000 0630,0500000000030 3,1149414062500 0635,0500000000030 2,8714843750000 0640,0400000000010 2,9213867187500 0645,0400000000010 2,9564453125000 0650,0400000000010 2,8913085937500 0655,0400000000010 2,9848632812500 0660,0400000000010 2,9591796875000 0665,0400000000010 2,8240234375000 0670,0299999999990 2,8588867187500 0675,0299999999990 2,8341796875000 0

Page 15: Laporan Modul A

680,0299999999990 0,8048828125000 0685,0299999999990 0,0821289062500 0690,0299999999990 0,0733398437500 0695,0200000000040 0,0751953125000 0700,0200000000040 0,0674804687500 0705,0200000000040 0,0909179687500 0710,0200000000040 0,0708984375000 0715,0200000000040 0,1007812500000 0720,0200000000040 0,0715820312500 0725,0100000000020 0,0660156250000 0730,0100000000020 0,0766601562500 0735,0100000000020 0,0750000000000 0740,0100000000020 0,0657226562500 0745,0100000000020 0,0793945312500 0750,0100000000020 0,0685546875000 0755,0000000000000 0,0724609375000 0

PENGOLAHAN DATA

Rumus-rumus :

- Engineering stress = F/A0

- Engineering strain = ∆L/L0

- True Stress = Fi/Ai

- True strain = ln(Li/L0)

- Strain pada kurva = v x t

- Kecepatan pembebanan = 5mm/menit

Page 16: Laporan Modul A

0 100 200 300 400 500 600 700 8000.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

Diagram V (volt) vs t (s)

waktu (s)

Volta

se(V

olt)

0 100 200 300 400 500 600 700 8000

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000 Diagram F (N) vs t (s)

waktu (s)

Gaya

(N)

0 10 20 30 40 50 60 700

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000Diagram F (N) vs L (mm)

panjang (mm)

Gaya

(N)

Page 17: Laporan Modul A

0 1 2 30

2,000,000,0004,000,000,0006,000,000,0008,000,000,000

10,000,000,00012,000,000,00014,000,000,00016,000,000,000

Diagram Engineering Strain vs Engineering Stress

panjang (mm)

Gaya

(N)

-4 -3 -2 -1 0 10

5,000,000,00010,000,000,00015,000,000,00020,000,000,00025,000,000,00030,000,000,00035,000,000,00040,000,000,00045,000,000,000

Diagram True Stress vs True Strain

panjang (mm)

Gay

a (N

)

E = modulus elastis = stress/strain (di area elastis)

E = 7882461986,26/0,1761749 = 44,7 GPa

UTS = 14,4763561 GPa

Yield Strength = 11 MPa

Pengecilan diameter sebesar 2,67 mm

Penambahan panjang sebesar 9,47 mm

%Elongation = 187%

Page 18: Laporan Modul A

LAMPIRAN

RANGKUMAN PRAKTIKUM

Plane stress adalah kondisi dimana nilai tegangan adalah nol di salah satu arah sumbu

utama.

Tegangan yang berada pada bidang yang memiliki luas paling besar dibandingkan

dengan yang lainnya akan diabaikan. Hal ini disebabkan karena luas penampang

terlalu besar, sehingga dibuktikan dengan rumus tegangan dimana A adalah

luas penampang bidang yang terluas. Karena pembaginya terlalu besar maka tegangan

yang dihasilkan pada bidang tersebut dapat diabaikan.

Pergerakan dislokasi terbagi dua jenis, yaitu:

1. Edge dislocation

2. Screw dislocation

Edge dislocation adalah pergerakan dislokasi dimana arahnya searah dengan tegangan

gesernya. Sedangkan screw dislocation adalah pergerakan dislokasi dimana arahnya

tegak lurus dengan tegangan gesernya.

Lingkaran Mohr adalah grafik 2 dimensi yang merepresentasikan state of stress pada

suatu titik. Dengan memakai metode lingkaran Mohr, kita akan dapat menemukan

banyak poin dari state of stress, diantaranya adalah tegangan geser maksimum,

tegangan geser minimum, sudut saat tegangan maksimum, dan yang lainnya. Pada

Page 19: Laporan Modul A

lingkaran Mohr, tegangan geser terletak pada sumbu-y sedangkan tegangan normal

terletak pada sumbu-x. Contoh dari lingkaran Mohr ada di bawah ini

Page 20: Laporan Modul A

DAFTAR PUSTAKA

Dieter, George E.Mechanical Metallurgy. McGraw Hill Book Co. 1988. Hal 275-

288

Callister, William D.Materials Science and Engineering An Introduction,

SixthEdition. New York: John Wiley& Sons. 2003. Halaman 117-13

http://www.instron.us/wa/applications/test_types/tension/default.aspx (diakses tanggal

29 Maret 2011)

http://www.engineersedge.com/material_science/strain.htm (diakses tanggal 29 Maret

2011)