laporan ii praktikum farmasetika

Upload: fedri-baysar

Post on 02-Jun-2018

328 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Maksud Praktikum

    Maksud dari pelaksanaan praktikum farmasetika dasar ini adalah agar

    praktikan dapat mengetahui cara pembuatan sediaan obat yang baik dan benar,

    serta praktikan dapat menghitung dosis yang tepat terhadap keadaan pasien.

    B. Tujuan Praktikum

    Setelah melaksanakan praktikum farmasetika dasar, praktikum ini

    bertujuan agar praktikan dapat :

    Memahami resep dokter

    Memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan mengenai sediaan

    obat yang dibuat

    Menghitung dosis dengan benar

    Menimbang bahan dengan benar

    Mengerjakan sediaan obat sesuai dengan yang diminta dokter

    Mengetahui fungsi serta efek samping dari sediaan obat yang dibuat

    BAB II

    DASAR TEORI

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    2/32

    SERBUK (PULVERES

    Menurut Farmakope Indonesia edisi III, Serbuk adalah campuran homogen

    dua atau lebih bahan obat yang diserbukkan. Sedangkan menurut Farmakope

    Indonesia edisi IV, serbuk adalah campuran bahan kering, bahan obat atau zat

    kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.

    Serbuk dibagi menjadi dua yaitu, serbuk terbagi pul!eres" dan serbuk tabur

    pul!is adspersorius" Ilmu Meracik #bat, $al. %&".

    Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi pul!eres" atau tak

    terbagi pul!is". 'ul!eres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang

    lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali

    minum Farmakope Indonesia edisi III, $al. &%".

    Serbuk tidak terbagi untuk pemakaian luar dapat dibedakan menjadi :

    (. Serbuk tabur pulvis adspersorius"

    )dalah serbuk bebas dari butiran kasar, dimaksudkan untuk obat luar.

    *alam pembuatan selalu dilakukan obat+obat yang berkhasiat dicampurkan

    dengan talk atau bolus alba, tetapi tidak dengan inci #-idum dan zat lain

    yang sama.

    Syarat+syarat serbuk tabur yaitu :

    a) alk, kaolin dan bahan mineral lain yang digunakan untuk serbuk tabur

    harus memenuhi syarat bebas dari bakteri Clostridium tetani, Clostridium

    welchii,danBacillus anthracis.

    b) Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.c) 'ada umumnya serbuk tabur harus mele/ati ayakan dengan derajat halus

    (00 mesh, agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

    &. Serbuk gigi pulvis dentrificus"

    1iasanya menggunakan per/arna carmin yang dilarutkan dalam etanol

    203.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    3/32

    %. Serbuk bersin pulvis sternutatorius"

    'enggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuknya harus halus

    sekali.

    4ara pembuatan pul!eres adalah:

    Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per satu, sedikit

    demi sedikit dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit. 5emudian diayak

    dengan pengayak 6o. 70 dan dicampur ladi. 8ika serbuk mengandung lemak,

    harus diayak dengan pengayak 6o. 99. 8ika jumlah obat kurang dari 0 mg atau

    jumlah tersebut tidak dapat ditimbang, maka harus dibuat pengenceran

    menggunakan zat tambahan yang cocok Farmakope Indonesia III, $al. &%".

    $al+hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan 'ul!eres adalah :

    (. 8angan mencampurkan obat berkhasiat keras ke dalam mortir dengan keadaan

    tidak diencerkan, karena mencegah masukkanya obat ke dalam pori+pori

    dinding mortir.&. #bat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.

    %. )pabila serbuk sangat halus dan ber/arna, misalnya : ;ifampisin, Stibii

    'entasulfidum. Sediaan ini dapat masuk kedalam pori+pori mortir dan

    /arnanya sulit dihilangkan, maka pada /aktu menggerus mortir harus dilapisi

    dengan zat tambahan konstituen".

    9. )pabila di dalam serbuk terdapat ekstrak kental dilakukan dengan cara

    mengencerkan terlebih dahulu kedalam mortir panas dan ditambahkan dengan

    penyari spiritus dilutus lalu dikeringkan dengan saccharum lactis.

    . )pabila didalam serbuk terdapat inctura atau uidum maka,

    dilakukan dengan cara, inctura atau uidum diuapkan

    pelarutnya diatas tangas air hingga hampir kering lalu diserbukkan dengan

    saccharum lactis.

    K!"!#i$an%k!"!#i$an s!diaan s!r#uk ada"a$ &

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    4/32

    (. *okter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan

    penderita.

    &. =ebih stabil, terutama untuk obat yang rusak oleh air.

    %. 'enyerapan lebih cepat dan sempurna dibandingkan sediaan padat lainnya.

    9. 4ocok untuk anak+anak atau orang de/asa yang sukar menelan kapsul atau

    tablet.

    . #bat yang !olumenya terlalu besar untuk dibuat tablet atau kapsul dapat

    dibuat dala bentuk serbuk.

    K!"!ma$an s!diaan s!r#uk ada"a$ &

    (. idak menutupi rasa obat yang tidak enak.

    &. Mudah lembab pada penyimpanan.

    %. Membutuhkan /aktu dalam penyimpanan di apotek.

    P!rs'aratan s!r#uk (u")!r!s &

    Pu")!r!s &

    K!s!ra*aman B+#+t &

    (. imbang isi dari &0 bungkus satu persatu, campur isi ke+&0 bungkus tadi dan

    timbang sekaligus, hitung bobot rata+rata.

    &. 'enyimpangan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata+rata

    tidak lebih dari ( 3 tiap & bungkus dan tidak lebih (0 3 tiap (? bungkus.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    5/32

    BAB III

    PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    PRAKTIKUM II

    R!s! ,

    A. R!s! As"i

    (. ;esep Standar

    ;@ loco Inzana ab. IS# 9&, %&9"

    5omposisi

    (. )spirin ?0 mg

    &. Alisina (0 mg

    &. 5elengkapan ;esep

    (. 'araf dokter tidak tertera

    &. )lamat pasien tidak tertera

    %. 'enggolongan #bat :

    # B Serbuk candu majemuk

    A B

    C B

    1 B )spirin, Alisina, 5armin

    dr. Aaluh

    8l. =ambung Mangkurat no (&2 Samarinda

    SI' : (D@*E@(2?2

    Smd, (D Sept &0((

    ;@ Ioco Inzana ab no.II

    5armin >s

    M.f.pul!. d.t.d. no.

    S.t.d.d.pul! I p.c.

    'ro : Aita (? bulan

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    6/32

    9. 5omposisi 1ahan

    iap ( bungkus mengandung :

    - )spirin B ?0 mg - & B (70 mg- Alisina B (0 mg - & B &0 mg- 5armin B & mg- =aktosa B %D0 mg

    B. Uraian Ba$an

    ,. Asam As!ti"sa"isi"at

    a. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"

    b. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang

    menghilangkan rasa nyeri tanpa menimbulkan

    ketidaksadaran )nsel, 7%9".

    + )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu

    tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".

    c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG

    tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asamF( III, 9%".

    d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali

    90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit

    ##', &2?".

    e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

    23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.

    f. *osis : + *= anak

    BH (- B 0 mg 70 mg@tahun( $r B (0 mg &90 mg@tahun

    - *M )nak bulan"

    BH (- B (000 mg

    ( hr B ?000 mg

    -. Amin+ As!tat P

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    7/32

    a. Sinonim : )sam )minoasetat 'G Alisina ' FI III, 79&"

    b. 5hasiat : Mendeteksifikasi hati denganjalan mengikat radikal bebas dan toksin, serta

    mempercepat pertumbuhan luka. FI III, 79&"

    c. 'amerian : Serbuk hablurG putih FI III, 79&"

    d. 5elarutan : Mudah larut dalam airG

    praktis tidak larut dalam etanol mutlak ' dan dalam

    eter '. FI III, 79&"

    . /arminum

    a. Sinonim : 5armin FI IV, 9??"

    b. 5hasiat : 1ahan tambahan, pe/arna FI IV, 9??"

    c. 'amerian: Serbuk atau massa hablur,

    keras, merah, tidak berbau dan rasa sedikit

    manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap

    bau FI IV, 9??"

    d. 5elarutan : Mudah atau pelan+

    pelan larut dalam air, mudah larut dalam air

    mendidih, sangat sukar larut dalam etanol,

    tidak larut dalam kloroform dan eter. FI IV,

    9??"

    e. Inkompatibilitas : *iendapkan oleh

    asam Sco!elleJs, 92D"

    /. P!r$itun*an D+sis

    ,. Asam As!ti"sa"isat

    *= anak B (- B 0 mg 70 mg@tahun - (,7 tahun

    B ?0 mg 27 mg

    ( hr B (0 mg &90 mg@tahun - (,7 thn

    B &90 mg %?9 mg

    *M anak B (- B n - *M *e/asa

    (0

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    8/32

    (? - (000 mg B (&0 mg

    (0

    ( hr B n - *M *e/asa (? - ?000 mg B 270 mg (0 (0

    *osis dalam resep

    - (- B & - ?0 mg B (70 mg- ( hr B %- (70 B (00 mg

    5esimpulan : *osis #!er dosis karena dosis diatas dosis

    maksimum

    ;ekomendasi : *osis diturunkan sesuai dosis lazim menjadi(- B & - 0 mg B (00 mg

    ( hr B % - (00 mg B %00 mg

    'erbaikan ;esep

    ;@ )spirin 0 mg"

    Alisin (0 mg"

    5armin >s

    M.F 'ul! d.t.d no. S.t.d.d. pul! I '.4

    D. P!nim#an*an Ba$an

    (. )sam )setilsalisilat B (00 mg@tab - (0 B (000 mg untuk (0 bungkus

    ( tab B (00 mg ( bungkus B (000 mg : (0 B 0,( g

    &. Alisin B & - (0 mg B &0 mg - (0 B &00 mg

    %. 5armin B 0,0& g B & mg

    9. =aktosa B (0 - 0," (K0,&K0,0&"

    B %,DD g B %.DD mg B %.D0 mg

    5arena jumlah karmin diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :

    - imbang 5armin 0 mg

    - imbang S= 90 mg K

    6o II

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    9/32

    00 mg

    L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :

    & mg - 00 mg B &0 mg

    0 mg

    $asil pengenceran B &0 mg

    Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"

    E. /ara K!rja

    (. Sediakan alat dan bahan.

    &. imbang bahan yang diperlukan sesuai perhitungan.

    %. *ibuat pengenceran karmin. *iambil &0 mg, disisihkan sisanya

    dibungkus tersendiri &0 mg"

    9. Masukkan glisina didalam mortir, ditambahkan sebagian laktosa, gerus

    hingga homogen dan keluarkan.

    . *imasukkan aspirin didalam mortir, tambahkan sisa laktosa, gerus hingga

    halus dan homogen, tambahkan dan campuran no.9

    7. *imasukkan hasil pengenceran karmin &0 mg" dalam mortir, gerus

    hingga homogen.

    D. Serbuk dibagi menjadi & bagian yang sama dengan penimbangan masing+

    masing bagian dibagi menjadi bagian sama banyak dan dibungkus

    ?. Serbuk dikemas rapi dan diberi etiket putih.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    10/32

    0. P!nandaan (Etik!t Puti$

    1. Edukasi

    (. #bat ini sebagai obat demam, meringankan nyeri, nyeri kepala, nyeri gigi

    dan lain+lain.

    &. #bat ini diminum % - sehari ( bungkus, pagi, siang dan malam, sesudah

    makan.

    %. #bat ini disimpan ditempat sejuk dan kering

    9.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    11/32

    dr. Galuh

    Jl. Lambung Mangkurat no 129 SamarindaSIP : 157/!/19"9

    Smd# 17 S$%t 2&11

    '/ lo(o )$dak *$ka(il5

    +dd$

    P$%%$rmint ,ilgtt I

    S.u.$

    Pro : $ndra

    A. R!s! As"i 2 Standar & ;@ 1edak ekacil IS# 9, %?%"

    ,. R!s! as"i

    (. )sam )setilsalisilat ( 3

    &. 1alsam peru 0, 3

    %. 5amper 0, 3

    9. Mentol 0, 3

    . Seng #ksida 3

    -. K!"!n*kaan r!s!

    + 'araf dokter tidak tertera

    + )lamat pasien tidak tertera

    + Emur pasien tidak tertera

    . P!n**+"+n*an +#at

    # :

    A :

    C:

    1 : )sam Salisilat, 1alsam peru, 5amter, Menthol dan n#.

    3. K+m+sisi #a$an

    *alam ( bungkus mengandung:

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    12/32

    (. )sam salisilat 0,0 g

    &. 1alsam peru 0,0& g

    %. 5amper 0,0& g9. Mentol 0,0& g

    . Seng #ksida 0,& g

    B. Uraian Ba$an

    ,. Asam As!ti"sa"isi"at

    a. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"

    b. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang menghilangkan

    rasa nyeri tanpa menimbulkan ketidaksadaran

    )nsel, 7%9".

    + )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu

    tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".

    c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG

    tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asam

    F( III, 9%".

    d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali

    90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit

    ##', &2?".

    e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

    23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.

    f. Inkompatibilitas : 1ila bercampur dengan asam borat akan membentuk

    asam borasalisilat yang mudah larut dan rasa pahit.

    1ila bercampur dengan n# akan membentuksemen.

    &. Ba"samum P!ru)ianum

    a. Sinonim : 1alsam 'eru FI III, (0&"

    b. 5hasiat : 5eratolitikum, )nti iritansia FI III, (0&"

    c. Farmakologi : *enaturasi protein mikroorganisme, lalu

    pengendapan protein dalam protoplasma, setelah

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    13/32

    itu protein dioksidasi, mengganggu pada sistem

    dan proses enzim dan akhirnya terjadi modifikasi

    dinding sel atau membransitoplasma

    desinfektansia dengan akti!itas permukaan".

    d. 'emerian : 4airan kental, lengket t idak berserat, coklat tua

    dalam lapisan tipis ber/arna coklat, transparan

    kemerahan, bau aromatik khas menyerupai

    !anilin. FI III, (0&"

    e. 5elarutan : =arut dalam kloroform, sukar larut dalam eter,

    dalam eter minyak tanah dan dalam asam asetat

    glasial. FI III, (0&"

    f. Inkompatibilitas : *engan minyakG tidak tersatukan.

    . /am$+ra

    a. Sinonim : 5amper FI III,(%0"

    b. 5hasiat : )nti iritan FI III,(%0"

    Entuk membunuh mikroorganisme

    c. 'emerian : $ablur butir atau massa hablur G

    idak ber/arna atau putih G bau khas G tajam G rasa

    pedas dan aromatik FI III,(%0".

    d. 5elarutan : =arut dalam D00 bagian air, D

    bagian etanol 23", dalam 0,& bagian kloroform.

    Sangat mudah larut dalam eter. =arut dalam

    minyak lemak.

    e. Inkompatibilitas : )kan meleleh bila

    bercampur dengan asam benzoat, guala coli,

    carbonas, diuretinum dan chlolari $ydras.

    3. M!nt$+"um

    a. Sinonim : Mentol, Minyak 'okok FI

    III, %7&"

    b. 5hasiat : )nti iritasi FI III, %7&"

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    14/32

    c. 'emerian : $ablur berbentuk jarum atau

    prisma, tidak ber/arna, bau tajam seperti

    minyak permen, rasa panas dan aromatik diikuti

    rasa dingin. FI III, %7&"

    d. 5elarutan : Sukar larut dalam air, sangat

    mudah larut dalam etanol 2 3" dalam

    kloroform dan dalam eter, mudah larut dalam

    parafin cair dan dalam minyak aksiri. FI III,

    %7&"

    e. Inkompatibilitas : *alam larutan

    spiritus, kalau di-ampur dengan air atau jika

    kadar alkoholnya terlampau rendah, mentol

    akan memisah. FI III, %7&"

    4. 5in6i +7'dum

    a. Sinonim : Seng oksida F( III,7%7"

    b. 5hasiat : )ntiseptikum lokal F( III,7%D"

    c. 'emerian : Serbuk amorf, sangat halusGputihatau putih kekuningan G tiadak berbau G tidak

    berasa,lambat laun menyerap karbondioksida

    dari udara F( III,7%7"

    d. 5elarutan : 'raktis tidak larut dalam ain

    dan dalam etanol 23" 'GII larut dalam asam

    mineral encer dan dalam larutan alkali

    hidroksida. F( III,7%7"

    e. Inkompatibilitas : )pabila bercampur dengan asam salisilat akan membentuk senya/a

    padat berupa semen".

    8. O"!um M!nt$a!

    a. Sinonim : Minyak permen FI III, 9?"

    b. 5hasiat : at tambahanG karminatifum

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    15/32

    c. 'emerian : 4airan, tidak ber/arna, kuning pucat atau

    kuning kehijauan, bau aromatik, rada pedas dan

    hangat, kemudian digin.

    d. 5elarutan : *alam etanol larut dalam 9 bagian !olume

    etanol D0 3".

    /. P!nim#an*an #a$an

    (. )sam salisilat B (3 - B 0,0 g B 0 mg

    &. 1alsam 'eru B 0,3 - B 0,0& g B & mg

    %. 5amfer B 0,3 - B 0,0& g B & mg

    9. Mentol B 0,3 - B 0,0& g B & mg. Seng #ksida B 3 - B 0,& g B & mg

    7. #leum Menthae B ( tetes

    5arena jumlah 5emfer diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :

    - imbang 5amfer 0 mg

    - imbang S= 90 mg K

    00 mg

    L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :

    & mg - 00 mg B &0 mg

    0 mg

    $asil pengenceran B &0 mg

    Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"

    5arena jumlah mentol diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :

    - imbang Mentol 0 mg

    - imbang S= 90 mg K

    00 mg

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    16/32

    Laboraturium arma$tika aar +kad$mi armai Samarinda

    +%t : $dri )a0ar

    o.IIgl : 17 S$%t 2&11

    $ndra

    aburkan %ada bagian 0ang gatal 3t$riritai4

    ,)+ L!+'

    L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :

    & mg - 00 mg B &0 mg0 mg

    $asil pengenceran B &0 mg

    Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"

    E. /ara k!rja

    (. *isiapkan alat dan bahan

    &. *itimbang bahan+bahan yang diperlukan sesuai perhitungan n# diayak

    terlebih dahulu"

    %. *imasukkan asam salisilat dan balsam peru dalam mortir, lalu di tetesi

    etanol 23 &+% tetes, gerus hingga larut dan homogen, dikeringkan degan

    sebagian n# gerus hingga homogen, lalu dikeluarkan dari mortir

    4ampuran ( "

    9. *imasukkan pengenceran camphora dalam mortir lalu ditambahkan

    pengenceran mentol gerus hingga larut dan homogen, lalu keringkan

    dengan sisa n# gerus hingga homogen.

    . *imasukkan campuran ( kedalam mortir gerus hingga halus dan

    homogen.

    7. *itambahkan #leum Menthae 'erpemint #il " ( tetes kedalam mortir

    gerus hingga homogen.

    D. *itimbang pot kemas sebelum dan sesudah diisi bedak tabur, dihitung

    selisih.

    ?. *ikemas dalam pot dan diberi etiket biru.

    0. P!nandaan

    Etik!t #iru

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    17/32

    1. Edukasi

    (. Fungsi obat ini adalah untuk mengatasi iritasi yang disebabkan gatal+gatal.

    &. 4ara pemakaian ditaburkan dibagian yang teriritasi.

    %. idak ada efek samping tetapi jika terjadi iritasi berlebih, hentikan

    pemakaian obat dan hubungin dokter.

    9. *isimpan ditempat yang sejuk dan kering jauhkan dari jangkauan anak+

    anak.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    18/32

    dr. Galuh

    Jl. LambungMangkurat no 129 Samarinda

    SIP : 157/!/19"9

    Smd# 17 S$%t 2&11

    '/Pul. +PL in$ 6$na$tinno

    +dd$ %ro doi ing

    86$dhrin tab1/2

    M.6. %ul. o.

    S. 1-&-1

    Pro : 'atih 35 th4

    R!s!

    A. R!s! As"i

    ,. R!s! Standar

    ;@ 'ul! )'= sine fenasetin F#I, (277, hal (%D"

    5omposisi terdiri dari :

    )sam )setilsalisilat 0,&

    Fenobarbital 0,%

    -. K!"!n*kaan R!s!

    - 'araf dokter tidak tertera- )lamat pasien tidak tertera

    . P!n**+"+n*an O#at

    # B

    A B Fenobarbital 'sikotropika",

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    19/32

    c. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"

    d. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang menghilangkanrasa nyeri tanpa menimbulkan ketidaksadaran

    )nsel, 7%9".

    + )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu

    tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".

    c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG

    tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asam

    F( III, 9%".

    d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali

    90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit

    ##', &2?".

    e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

    23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.

    f. *osis : *= (- B 90 mg 0 mg @ tahun

    ( hari B (&0 mg &00 mg @ tahun

    *M de/asa

    (- B (000 mg( hari B ?000 mg

    g. Inkompatibilitas : )pabila bercampur dengan alkali akan tejadi

    penyabunan dan pemisahan akan membentuk asam

    asetat dan garam salisilat", dan bila bercampur

    dengan anti dopyrin akan meleleh dan ber/arna

    kuning.

    -. P$!n+#ar#ita"um

    a. Sinonim : Fenobarbital, =uminal FI III, 9?("

    b. 5hasiat : $ipopuotikum, sedati!um

    c. Famakologi : Memperkua efek A)1)$,

    kemudian menghambat kerjanya aspartat dan

    gliutaman memblokir saluran+saluran 6a, 5, 4a

    kemudain meningkatkan ambang serang dengan

    jalan menstabilkan membran sel, mencegah

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    20/32

    timbulnya muatan up normal dipangkalnya dlam

    SS', kemudian terakhir menghindari menjalannya

    hiperaktifitas muatan listrik" tersebut pada neuron

    otak lainnya.

    d. 'emerian : $ablur @ sendok hablur, putih

    tidak berbau, rasa agak pahit.

    e. 5elarutan : Sangat sukar larut dalam air,

    larut dalam etanol 23", dalam eter, daam larutan

    alkali karbonat.

    f. *osis : *= (- B ( mg &0 mg

    ( hr B 9 mg ?0 mg

    *M (- B %00 mg

    ( hr B 700 mg

    g. Inkompatibilitas : )rgenti 6itras G #pa lesensi

    karena terbentuk luminal )g

    )miinofilin G kertas pembungkus dalam serbuk akan

    ber/arna kuning, jika tidak disimpan dalam tempat

    yang kering sempurna, tetapi serbuknya tetap

    ber/arna putih

    . E$!drini H'dr+6$"+ridum

    a. Sinonim :

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    21/32

    e. 5elarutan : =arut dalm lebih kurang 9

    bagian air, dalam lebih kurang (9 bagian etanol

    23" praktis tidak larut dalam eter. FI II, &%7"

    f. Inkompatibilitas : *icampur dengan asetosal

    menjadi basah meleleh. *icampur dengan mentol

    dan phenobarbital akan menjadi basah. *icampur

    dengan ekstra belladone akan lengket, ber/arna

    kuning dan menyerupai amin.

    g. *osis : *= (- B 0,? mg@kg (7 mg@kg

    dibagi dalam 9 dosis "

    ( hr B 0,& mg@kg 9 mg@kg

    *M *e/asa

    (- B 0 mg

    ( hr B (0 mg

    /. P!r$itun*an D+sis

    ,. Asirin

    *= ( - B 90 mg 0 mg@tahun - tahun

    B &00 mg &0 mg

    ( hr B (&0 mg &00 mg@tahun - tahun

    B 700 mg (000 mg

    *M (- B n - *M

    n K (&

    B - (000 mg

    K (&

    B &29,( mg

    ( hr B n - *M

    n K (&

    B - ?000 mg

    K (&

    B &%&,2 mg

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    22/32

    *osis dalam resep (- : ( - @(0 0,&" B ( - 0,( B 0,( g

    B (00 mg

    ( hr : & - 0,( B 0,&B &00 mg

    5esimpulan : *osis subterapi karena dosis diba/ah dosis lazim

    ;ekomendasi : *osis dinaikkan sesuai dosis lazim menjadi

    (- B (- @(0 - 0,? B (- 0,&2 B &20 mg

    ( hr B & - 0,&2 B 0,? B ?0 mg

    supaya mendekati dosis lazim seharinya"

    -. 0!n+#ar#ita"

    *= (- : ( mg &0 mg

    ( $r : 9 mg ?0 mg

    *M (- : n - *M

    n K (&B - %00 mg B ??,& mg

    K (&

    ( $r : n - *M

    n K (&

    B - 700 mg B (D7, mg

    K (&

    *osis dalam resep (- B ( - @(0 0,0%" B ( mg

    ( hr B & - ( mg B %0 mg

    5esimpulan : *osis dalam resep ini sub terapi karena diba/ah dosis lazim

    ;ekomendasi : *osis dinaikkan sesuai dengan dosis lazim

    (- B ( - @(0 0,0" B 0,0& B & mg

    ( $r B & - & mg B 0 mg

    diambil 0,0 untuk mencapai *= ( hari dan bahan dapat ditimbang "

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    23/32

    . E9!drin

    Emur anak tahun, berat badannya (9,& kg IS# 9&, 99"

    *= (- : 0,& mg@kg + 9 mg@kg

    B 0,& mg@kg (9,& kg" + 9 mg@kg (9,& kg"

    B &,?9 mg + 7,? mg

    ( $r : 0,? mg@kg + (7mg@kg

    B 0,? mg@kg (9,& kg" + (7mg@kg (9,& kg"

    B ((,%7 mg + &&D,& mg

    *M (- : n - *M

    n K (&

    B - 0 mg B (9,D mg

    K (&

    ( $r : n - *M

    n K (&

    B - (0 mg B 99,( mg

    K (&

    *osis dalam resep (- B N tab - & mg@tab B (&, mg

    ( hr B & - (&, mg B & mg

    5esimpulan : *osis dalam resep ini adalah terapi karena berada dalam rentang

    *= dan *M.

    'erbaikan ;esep

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    24/32

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    25/32

    D. *ikemas dengan sak plastik dan diberi etiket putih.

    0. P!nandaan

    Etik!t Puti$

    1. K+ns!"in*2Edukasi

    (. #bat ini berfungsi sebagai obat demam, obat nyeri sakit kepala dan sakit

    gigi, dll" dan juga sebagai obat sesak nafas asma".

    &. #bat ini diminum & kali sehari ( bugkus, pagi dan malam hari dan

    diminum sesudah makan.

    %. *isimpan ditempat yang sejuk dan kering.

    9.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    26/32

    IV.PEMBAHASAN

    RESEP ,

    'ada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi pul!eres", yaitu

    serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan

    kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum FI

    edisi III, &%".

    'ada resep ini bahan+bahannya adalah loco Inzana ab yang komposisinya

    terdiri dari )spirin, Alisina dan ditambah kan karmin sebagai pengenceran.

    )setosal adalah obat anti+nyeri tertua, yang sampai kini paling banyak digunakan

    di seluruh dunia. at ini juga berkhasiat anti+demam kuat O pada dosis rendah

    sekali 90 mg" berdaya menghambat agregasi trombosit. ;eabsorpsinya cepat dan

    praktis lengkap, terutama di bagian pertama duodenum usus (& jari". 6amun,

    karena bersifat asam, sebagian zat diserap pula dilambung.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    27/32

    dikurangi melalui kombinasi dengan suatu antasido Mg# aluminium hidroksida,

    4a4#%" atau digunakan garam kalsiumnya. Selain itu asetosal menimbulkan efek

    spesifik, seperti reaksi alergi kulit dan tinitus telinga berdengung" pada dosis

    lebih tinggi.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    28/32

    Entuk inc #-ydum dan alc diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang.

    inc #-ydum diayak dengan pengayak no. (00 yaitu ayakan untuk serbuk halus.

    5arena inc #-ydum higroskopis atau menyerap karbondioksida di udara, agar

    tidak membentuk n#% yang akan menggumpal dan membuat sediaan menjadi

    tidak halus. Sedangkan alc diayak dengan pengayak no. (&0 yaitu ayakan untuk

    serbuk sangat halus IM#, hal.%%". 'engayakan sediaan ini bertujuan untuk

    menghilangkan butiran kasar, karena pada bedak tabur tidak boleh ada butiran

    kasar yang dapat mengiritasi kulit.

    4amphora dan Menthol termasuk bahan yang bersifat eutektikum, yaitu

    bahan yang memiliki titik lebur rendah, sehingga dalam pengerjaannya Menthol

    dan 4amphora digerus bersamaan sampai mencair, ini juga memudahkan

    pengerjaan sediaan ini. Setelah campuran ini mencair dikeringkan dengan Seng

    #ksida dan gerus hingga homogen. =akukan jugan pada )setosal dan 1alsam

    'eru digerus hingga homogen dan tambahkan etanol 23" dan keringkan dengan

    sisa n#. 4ampurkan campuran 5amferKMentol dan )setosalK1alsam 'eru dan

    tambahkan 'epermint oil ( tetes gerus hingga homogen. *ikeluarkan dandimasukkan ke dalam pot yang sudah ditimbang pot kosongnya. 5emudian

    ditimbang berat akhir pot dan diberi etiket biru untuk pemakaian luar. 'enggunaan

    obat ini dengan cara menaburkan tipis+tipis pada bagian yang sakit dan tidak

    boleh untuk kulit yang terbuka.

    RESEP

    'ada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa serbuk.

    'ada resep % praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan )sam

    )setilsalisiat, Fenobarbital,

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    29/32

    - Anti!ritikum : obat yang menormalkan suhu tubuh pada saat

    demam.

    Fenobarbital berfungsi sebagai hipotikum dan sedati!um

    Fenobarbital adalah senya/a hipnotik. Entuk mengatasi efek

    hipnotiknya, obat ini dapat dikombinasikan dengan kofein. ;eabsorpsinya

    di usus baik D0+203", maka dosisnya dapat diberikan sekaligus sehari.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    30/32

    V. PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Setelah menjalani praktikum, praktikan dapat mengambil kesimpulan

    bah/a sediaan serbuk !rtamamengandung )sam )setilsalisilat dan Alisina,

    yang dibuat sebanyak (0 bungkus dan hasilnya sudah mendapatkan efek terapi.

    5hasiatnya adalah sebagai obat demam, meringankan nyeri, nyeri kepala, nyeri

    gigi dll. *iminum % kali sehari ( bungkus sesudah makan. *isimpan ditempat

    yang kering dan sejuk.

    Setelah menjalani praktikum, praktikan dapat mengambil kesimpulan bah/a

    sediaan serbuk k!dua mengandung 4amphora, inci #-ydum, 1alsam 'eru,

    )cid. Salyc, dan Mentol yang dikemas dalam pot karena sebagai obat tabur dan

    sediaan yang dihasilkan sudah homogen. ang berkhasiat sebagai obat tabur untukmengatasi iritasi yang disebabkan gatal+gatal pada tubuh dengan cara ditabutkan

    sedikit demi sedikit. *isimpan ditempat yang kering.

    5esimpulan dari resep % adalah bah/a sediaan serbuk k!ti*a mengandung

    Fenobarbital,

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    31/32

    (. 'erhitungan dosis harus tepat dan akurat, karena praktikan tidak dapat

    menggunakan dosis subterapi ataupun o!er dosis.

    &. 1erhati+hati dalam membuat sediaan agar sediaan yang dihasilkan sesuai

    dengan yang diharapkan.

    %. 'enimbangan harus cermat dalam menmbang sediaan dan juga menggunakan

    timbangan yang sesuai.

    9. Aunakan /aktu dengan sebaik mungkin.

    . 1erhati+hati dalam menggunakan alat+alat praktikum.

  • 8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika

    32/32