penuntun praktikum farmasetika dasar

Upload: rusdin-atlm-ode-hura

Post on 02-Jun-2018

288 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    1/37

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ......................................................................

    DAFTAR ISI ...................................................................................

    TATA TERTIB LABORATORIUM ..................................................

    TEORI RESEP................................................................................

    JUDUL PERCOBAAN :

    PERCOBAAN I : SERBUK BAGI...................................PERCOBAAN II : KAPSUL.............................................PERCOBAAN III : SALEP................................................PERCOBAAN IV : SERBUK TABUR...............................PERCOBAAN V : INFUS/DEKOK...................................

    1 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    2/37

    TEORI RESEP

    1. PETUNJUK UMUM PEMBUATAN RESEP RACIKANSebelum meracik sebuah resep harus diperhatikan beberapa

    hal sebagai berikut :a. Bacalah resep racikan tersebut secara keseluruhan dan

    periksalah apakah resep racikan tersebut telah lengkap.b. Buatlah persiapan, perhitungan, penimbangan bahan,

    perhitungan dosis maksimal (DM) jika ada, bagilah waktu dan

    urut kegiatan bekerja dengan cermat, teliti, cepat dan bersih.c. Periksalah timbangan sebelum anda menimbang, apakah

    timbangan berada pada permukaan ang datar dan seimbang.d. !aktu mengambil anak timbangan, harus diingat bahwa anak

    timbangan gram dapat diambil dengan tangan, sedangkan

    anak timbangan miligram diambil dengan pinset, sebelum

    menggunakan anak timbangan miligram cocokkan terlebih

    dahulu dengan da"tar ang ada pada kotak anak timbangan.e. !aktu mengambil, menimbang dan mengembalikan bahan

    obat, wadah bahan obat harus menghadap pada kita dan

    segera kembalikan ketempatna semula setelah menimbang.". Bahan obat ang berbentuk kristal besar, sebelum ditimbang

    terlebih dahulu digerus halus.g. Bahan padat#serbuk ditimbang diatas kertas perkamen

    sedangkan bahan higroskopis ditimbang diatas gelas arloji

    termasuk bahan$bahan ang bersi"at oksidator (argentii nitrat,

    2 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    3/37

    kalii permanganate, iodium) dengan menggunakan sendok

    porselin, bahan ang lembek sama dengan serbuk

    menggunakan spatel sedangkan bahan kental menggunakan

    batang pengaduk.h. Bahan cair ang bobotna kurang dari % gram dapat diteteskan

    dengan menggunakan penetes baku.i. Bahan ang mudah menguap (bromo"orm, ammonia, asam

    klorida) dapat menggunakan botol timbangan tertutup atau

    wadah lainna ang bertutup.j. Bahan ang berbau keras menggunakan sendok porselin dan

    sekali pakai.k. &unakanlah alat sesedikit mungkin dalam bekerja dan

    bersikanlah sebelum dan sesudah digunakan serta kembalikan

    ketempat semula.l. Sebelum mengerjakan resep berikutna bersikanlah lumpang

    dan aluna serta alat$alat ang digunakan.

    3 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    4/37

    2. TEORI UMUMA. Resep

    %) Pengertian 'esep'esep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter,

    dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk

    membuat#meracik, meniapkan, dan menerahkan obat

    kepada pasien ang disertai dengan pemberian in"ormasi

    terkait cara penggunaan obat.'esep ang sesuai menurut undang$undang adalah

    berwarna putih dengan ukuran %% % cm*) Sarat 'esep ang Baik

    Menurut PP Menkes +o. *#Menkes#Per#%-% Pasal %/

    resep ang baik terdiri dari :a) +ama, alat, no telepon, nomor i0in praktek dokter

    b) 1empat dan tanggal penulisan resepc) 1anda '# pada bagian kiri setiap penulisan resep

    (inscriptio)d) +ama obat atau komposisi resep (bentuk sediaan, dosis,

    jumlah obat) (Prescriptio)e) Petunjuk pemakaian (Signature)") 1anda tangan#para" dokter (Subcriptio)

    g) 1anda seru dan para" dokter untuk resep ang

    mengandung obat ang jumlahna melebihi dosis

    maksimum (DM)h) +ama pasieni) 2mur dan alamat pasien (jika perlu)

    Sebuah resep dikatakan rasional apabila :

    a. 1epat dosis4 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    5/37

    b. 1epat obatc. 1epat bentuk sediaand. 1epat cara pemberian

    e. 1epat waktu pemberian". 1epat pasien

    3) 'esep +arkotika'esep ang mengandung obat narkotika perlu

    penanganan khusus dalam peniapanna, diantarana :a. 1idak boleh diulang (iter)b. +ama pasien tidak boleh ditulis m.i (mihi ipsi) atau u.p

    (usum propium) atau pemakaian sendiric. 4lamat pasien harus jelasd. 4turan pakai harus jelas tidak boleh ditulis u.c (usus

    cognitus) atau sdah tahu cara pakaie. 4potek hana dapat memberikan obat narkotik jika ada

    resep asli dari dokter

    ". 5ika obat narkotika belum diserahkan semuana makaapotek dapat memberikan cop resepna. Sisa obat

    narkotika ang belum diserahkan hana dapat dibeli

    diapotek ang mengeluarkan cop resep tersebut.g. 4potek tidak boleh memberikan obat narkotika

    berdasarkan cop resep apotek lain

    h. 'esep narkotika dipisahkan dari resep lainna (diberi

    garis merah dibawah nama obatna)6ontoh obat narkotik : 6odein %/ mg, %7 mg, dan */ mg

    Do8eri %// mg dan %7/ mg 6odipront kapsul dan sirup Mor"in dan Pethidin injeksi

    5 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    6/37

    Salinan resep#cop resep#apographumDiberikan jika :- Pasien memintana#menginginkanna

    -Pasien baru mengambil obatna

    - Pasien harus mengulang obatna (tercantum iter)Salinan resep : memuat semua keterangan yang termuat

    dalam resep asli

    6 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    7/37

    B. Suhu9ecuali dinatakan lain, semua suhu dalam armakope

    ;ndonesia dinatakan dalan derajat 6elcius dan semuapengukuran dilakukan pada suhu *7/6.

    %. Suhu kamar terkendali adalah suhu %7/6 dan 3//6*. Suhu penimpanan dingin adalah suhu tidak lebih dari //63.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    8/37

    D. A#&% T'"()nak timbangan ang dijual dipasaran adalah 7/ mg, %//

    mg, *// mg, 7// mg, % g, * g, 7 g, %/ g, 7/ g, dan %// g.4dapun jenis$jenis timbangan antara lain :%. 1imbangan kasar : 9etelitian 7// mg ? *7/ g*. 1imbangan halus : 9etelitian 7/ mg ? 7// mg

    8 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    9/37

    PERCOBAAN I

    SERBUK BAGI

    A. Tu*u Pe+,(&Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan

    mampu meracik dan menghitung dosis maksimum dari resep

    serbuk sesuai dengan metode peracikan serbuk.

    B. Te+' U"u"Serbuk adalah campuran kering bahan$bahan obat atau 0at

    kimia ang dihaluskan untuk pemakaian oral#dalam atau

    pemakaian luar.

    Menurut armakope ;ndonesia edisi ;;;, serbuk adalah

    campuran homogen dua atau lebih obat ang diserbukkan.

    Sedangkan menurut armakope ;ndonesia edisi ;@, serbuk adalah

    campuran kering bahan obat atau 0at kimia ang dihaluskan,

    ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian dalam.

    Secara 9imia isika, serbuk adalah partikel bahan padat ang

    mempunai ukuran antara %/.///$/,% mikrometer.

    9 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    10/37

    &. Keu#-u#)/Ke+u)' Se+(u%%. 9euntungan Serbuk

    Sebagai campuran bahan obat sesuai kebutuhan

    Dosis lebih tepat, lebih stabil, dari pada sediaan cair Memberikan disolusi lebih cepat

    *. 9ekurangan Serbuk

    9urang baik untuk bahan obat amg mudah rusak#terurai

    dengan adana kelembaban#kontak dengan udara

    Bahan obat ang pahit akan sukar tertutupi rasana

    Peracikanna membutuhkan waktu ang lama(. K&+&-e+'s-'% Se+(u%Serbuk ang baik memiliki karateristik antara lain :

    %. >omogen dan kering. 9ering artina tidak boleh

    menggumpal atau mengandung air >omogenitas dari suatu

    sediaan serbuk dapat dipengaruhi oleh "aktor :

    2kuran partikel

    Densitas#berat jenis

    *. Memiliki derajat kehalusan tertentu, sehingga :

    Sediaan lebih homogen

    Disolusi makin cepat

    Permukaan serbuk jadi luas dan daa absorpsi jadi

    besar

    ,. Pe"(&)' Se+(u%Serbuk dapat dibagi menjadi * jenis aitu :%. Serbuk 1erbagi (Pul8eres)

    Serbuk terbagi adalah serbuk ang dibagi dalam bobot ang

    lebih kurang sama, dibungkus dengan menggunakan bahan

    pengemas ang cocok untuk sekali minum. 2ntuk serbuk

    terbagi ang mengandung bahan ang mudah meleleh atau10 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    11/37

    atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas

    ang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas

    logam.*. Serbuk 1ak 1erbagi (Pul8is)

    Serbuk tak terbagi adalah serbuk ang tidak dibagi dalam

    jumlah banak. 5ika pada suatu serbuk dinatakan suatu

    cara pemakaian dalam takaran sendok teh atau sendok lain,

    maka selalu sesendok rata serbuk.

    Serbuk tak terbagi#pul8is dapat dibagi menjadi beberapa

    macam aitu :a) Serbuk Tabur (Pulvis Adspersorius)

    Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan

    topikal, dapat dikemas dalam wadah ang bagian

    atasna berlubang halus untuk memudahkan

    penggunaan pada kulit. Pada umumna serbuk tabor

    harus melewati aakan dengan derajat halus %// mesh

    agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian ang peka.Bahan ang digunakan dalam serbuk tabur :

    %. Sebagai 0at berkualitas : sul"ur (antimikroba), asam

    tanat, 4l6l3 (adstringen), mentol$kam"er (pendingin

    dan anti gatal)*. Aat ang bersi"at absorben : bentonite, kaolin, talk,

    amilum3. Pelincir dan pendispersi : An. stearate, Mg. stearate,

    talk=. Pelekat An. stearate, 4l. stearat

    11 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    12/37

    b) Serbuk gigi (Pulvis Dentifricius)Dalam serbuk ini kadang$kadang digunakan karmin

    untuk memberi warna rosa. 2ntuk mendapatkanpembagian ang rata dari 0at warna, maka dianjurkan

    untuk melarutkan 0at warna ini dalam sedikit kloro"orm

    atau etanol -/ kemudian dikeringkan dengan talk.c) Pulvis Effervescent

    4lasan penggunaan pul8is e""er8escent :%. Menutup rasa pahit#tidak enak (karena mengandung

    6C*)*. &as 6C* mempercepat penerapan karena

    merangsang cairan lambung karminati"3. Serbuk lebih stabil dari pada potio e""er8escent

    Dalam beberapa hal digunakan juga istilah umum untuk

    menatakan kehalusan serbuk ang disesuaikan dengan

    nomor pengaak sebagai berikut :- Serbuk sangat kasar adalah serbuk 7#- Serbuk kasar adalah serbuk (%/#=/) : 6oarse Powder- Serbuk agak kasar adalah serbuk (**#/) : Moderatel

    6oarse Powder- Serbuk agak halus adalah serbuk (==#7) : Moderatel ine

    Powder- Serbuk halus adalah serbuk (7) : ine powder- Serbuk sangat halus adalah serbuk (%*/#*//$3//) : @er

    "ine powder$. Pu"(u&- Se+(u% De#) B&hB&h

    6ara mencampur bahan obat untuk serbuk :

    12 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    13/37

    %. 1riturition, mencampurkan bahan obat dalam mortir dan

    stamper

    *. Spatulation, mencampurkan bahan obat langsung diataskertas

    3. Si"ting, cara mencampurkan bahan obat dalam suatu

    aakan tertutup=. 1umbling, cara mencampurkan bahan obat dalam tempat

    tertutup ang dilengkapi dengan bola logam sebagai

    penggiling kemudian di goang$goangkan.

    C. A!&- $ B&ho A!&-

    %.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    14/37

    =. Buatlah cara kerja dan etiketna

    -.

    14 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    15/37

    E. Resep II%. >itunglah jumlah bahan baku ang akan dibuat*. Periksalah dosis atau aturan pakai resep dibawah ini. 5ika

    terdapat kekeliruan, hitunglah dosisna dan berikan aturanpakai ang rasional

    3. 1uliskan cara kerja dan penimbanganna%/.

    %%.

    15 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    16/37

    12. PERCOBAAN II

    13. KAPSUL

    %=.

    A. Tu*u Pe+,(&%7. Setelah menelesaikan percobaan ini mahasiswa

    diharapkan mampu meracik serbuk dan mahir memasukkan

    serbuk ke dalam kapsul ang sesuai dengan banakna serbuk.%.

    B. Te+' U"u"%. 9apsul adalah bentuk sediaan padat ang

    terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak ang dapat

    larut. 6angkang pada umumna terbuat dari gelatin tetapi dapat

    juga dibuat dari pati atau bahan lain ang sesuai.

    1! "acam#"acam $apsul

    %-. 9apsul bercangkang keras (capsulae durae,

    hard capsul) terdiri atas bagian wadah dan tutup (capsulae

    o8erculateae)ang terbut dari metil selulosa, gelatin, pati atau

    bahan lain ang sesuai. 2kuran cangkang kapsul keras ber8ariasi

    dari nomor paling 7 sampai nomor paling besar ///, kecuali

    cangkang hewan. Biasana cangkang kapsul ini diisi dengan

    bahan padat atau serbuk, butiran atau granul. 6ampuran serbuk

    ang cenderung meleleh dapat diisikan kedalam kapsul cangkang

    keras jika digunakan absorben seperti Mg6C3 atau silicon

    dioksida.

    16 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    17/37

    */. Penutupan cangkang kapsul gelatin keras dapat

    dilakukan dengan cara memberikan lekukan khas pada bagian

    tutup dan induk atau dengan pemanasan langsung. Penutupan

    cangkang kapsul pati keras dilakukan dengan cara pelekatan

    dengan mengoleskan cairan campuran air, alkohol kemudian

    dikeringkan. Membersihkan cangkang kapsul gelatin keras dapat

    dilakukan dengan cara meletakkan kapusl di antara sepotong kain

    (linen, wool) kemudian digosok$gosokkan.

    *%. 9apsul cangkang lunak (capsulae molles, so"t

    capsul) merupakan suatu kesatuan berbentuk bulat atau silindris

    atau bulat telur ang dibuat dari gelatin (kadang disebut gel lunak)E

    biasana lebih tebal dibandingkan dengan cangkang keras.

    %%! $euntungan dan $erugian &entuk Sediaan $apsul*3. 9euntungan pemberian bentuk sediaan kapsul :

    %. Bentukna menarik dan praktis*. 6angkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat

    ang berasa dan berbau tidak enak3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung

    sehingga obat cepat diabsorpsi=. Dokter dapat mengombinasikan beberapa macam obat dan

    dosis ang berbeda$beda sesuai kebutuhan pasien7. 9apsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memrlukan

    bahan 0at tambahan seperti pada pembuatan pil dan tablet

    *=. 9erugian pemberian bentuk sediaan kapsul :

    17 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    18/37

    %. 1idak bisa untuk 0at$0at ang mudah menguap kartena pori$

    pori kapsul tidak dapat menahan penguapan

    *. 1idak bisa untuk 0at$0at ang higroskopis (menerap lembab)3. 1idak bisa untuk 0at$0at ang dapat beraksi dengan cangkang

    kapsul=. 1idak bisa untuk balita7. 1idak bisa dibagi$bagi

    %'! Penyimpangan kapsul sebaiknya dalam tempat atau

    ruangan yang :

    %. 1idak terlalu lembab atau dingin dan kering*. 1erbuat dari botol gelas, tertutup rapat dan diberi bahan

    pengering3. 1erbuat dari wadah botol plastik, tertutup rapat dan juga diberi

    bahan pengering=. 1erbuat dari alumunium"oil dalam blister atau strip

    %! ara Pengisian $apsul

    *. 4da 3 cara pengisian kapsul aitu :

    %. Dengan tangan*. Merupakan cara ang paling sederhana aitu dengan

    tangan tanpa bantuan alat lain. 6ara ini sering digunakan di

    apotek untuk melaani resep dokter. 2ntuk memasukkan obat

    dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :a. Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul ang

    dimintab. 1iap bagian serbuk tadi dimasukkan kedalam badan

    kapsul dan ditutup

    18 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    19/37

    *. Dengan alat bukan mesin*-. 4lat ang dimaksud disini adalah alat ang

    menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alatini akan didapatkan kapsul ang lebih seragam dan

    pengerjaanna dapat lebih cepat sebab sekali buat dapat

    dihasilkan berpuluh$puluh kapsul. 4lat ini terdiri atas * bagian

    aitu bagian ang tetap dan bagian ang bergerak.

    *+! ara Pengisian $apsul :

    a. Buka bagian$bagian kapsulb. Badan kapsul dimasukkan kedalam lubang pada bgian

    alat ang tidak bergerak#tetapc. 1aburkan serbuk ang akan dimasukkan kedalam kapsuld. 'atakan dengan bantuan alat kertas "ilme. 1utup kapsul dengan cara merapatkan atau

    menggerakkan bagian alat ang bergerak.3. Dengan Mesin

    3%. 2ntuk memproduksi kapsul secara besar$besaran

    dan menjaga keseragaman kapsul perlu digunakan alat ang

    otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan

    menutup kapsul

    3*.C. A!&- $ B&ho Alat

    %. 6etakan 9apsul*.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    20/37

    -.

    o &a,an

    %. 4lkohol /*. 9apas3. 9ertas perkamen=. 6angkang 9apsul

    +o.//

    %/.

    7. Cbat. Plastic obat. 6op 'esep. tiket

    %%.

    20 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    21/37

    D. Resep I%. Bacalah resep dibawah ini dengan seksama*. Pasien hana ingin menebus setengah dari resep

    3. >itung bahan ang akan digunakan=. 1uliskan cara kerja dan etiketna

    -.

    %/.

    21 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    22/37

    E. ResepII%. >itunglah jumlah bahan baku ang akan dibuat*. Pasien minta dibuatkan cop resep meskipun sudah semua

    obatna diambil3. 1uliskan cara kerja dan etiket

    %%.12.

    22 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    23/37

    13. PERCOBAAN III

    14.SALEP

    15.

    A. Tu*u Pe+,(&%. Setelah menelesaikan percobaan ini, mahasiswa

    diharapkan mampu meracik sediaan salep atau krim ang terdapat

    pada resep dengan memperhatikan metode pencampuran ang

    sesuai.%.

    B. Te+' u"u"%. Salep (2nguenta Menurut ; ed ;;;) adalah sediaan

    setengah padat ang mudah dioleskan dan digunakan sebagai

    obat luar.%-. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen

    kedalam salep ang cocok.

    %+! Peraturan Pembuatan Salep "enurut -! .an D uin

    %. Aat$0at ang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan

    kedalamna jika perlu dengan panaskan*. Bahan$bahan ang larut dalam air, jika tidak ada pelarut lain

    dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air ang

    dipergunakan dapat diserap seluruhna oleh basis salep dan

    jumlah air ang dipakai, dikurangi dari basis salepna.3. Bahan$bahan ang sukar atau hana sebagian dapat larut

    dalam lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu,

    kemudian diaak dengan pengaak +o. /

    23 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    24/37

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    25/37

    a. 2nguenta : Salep ang mempunai konsistensi seperti

    mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah

    dioleskan tanpa memakaii tenaga.b. 6ream (krim) : Salep ang banak mengandung air,

    mudah diserap kulit, suatu tipe ang dapat dicuci dengan

    airc. Pasta : Salep ang mengandung lebih dari 7/ 0at padat

    (serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan penutup

    atau pelindung bagian kulit ang diolesid. 6erata : Salep berlemak ang mengandung persentase

    lilin ang tinggi sehingga konsistensina lebih keras.*. Menurut si"at "armakologi#terapeutik dan penetrasina, salep

    dapat dibagi Ea. Salep epidermis untuk melindungi kulit dan menghasilkan

    e"ek lokal, tidak diabsorpsi, kadang$kadang ditambahkan

    antiseptik, astringen untuk meredakan rangsanganb. Salep endoodermis : salep ang bahan obatna

    menembuh dalam kulit, tetapi tidak melalui kulit,

    terabsorpsi sebagian, digunakan untuk melunakkan kulitc. Salep diadermis : salep ang bahan obatna menembus

    kedalam tubuh melalui kulit dan mencapai e"ek ang

    diinginkan.3. Menurut dasar salepna salep dibagi E

    a. Salep hidro"obik aitu salep ang tidak suka air atau salep

    dengan dasar salep berlemak, misalna campuran lemak,

    lemak minak dan lemak malam.25 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    26/37

    b. Salep hidro"ilik, aitu salep ang suka air atau kuat

    menarik air biasana basisi tipe m#a.

    *3.C. A!&- $ B&ho Alat

    %.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    27/37

    dr.SIK :J.!e".

    #$r$nta$% 16 Januari 2014

    &' ()$ram")eni*$um200 m+ ,i*$na-$e1 tue /an$in.s *id Sai*0%5

    /(D3

    m..n+t da in P$t $. II u.e m.et.es"

    Pr$: Inda)mur: 20 ta)un

    D. Resep I%. Perhatikan resep dibawah ini dengan seksama*. Pasien meminta setengah dari resep ini

    3. >itunglah bahan$bahan ang akan diracik=. Buatkanlah etiket dan cara kerjana

    .

    27 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    28/37

    dr.SIK :J.!e".

    #$r$nta$% 20 Januari 2014

    &' idr$k$rtis$n (ream1 tue Pr$"en+ik$1

    de"s anae1 aseinum aum10 *id Sai*1

    m..n+t da in P$t $. I u.e t d.d I

    Pr$: . Iamur: 39 ta)un

    E. Resep II%. >itunglah jumlah bahan baku ang akan dibuat*. 1uliskan cara kerja dan etiket

    -.

    28 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    29/37

    10. PERCOBAAN IV

    11. SERBUK TABUR

    %*.

    A. Tu*u Pe+,(&%3. Mahasiswa diharapkan mampu meracik bedak tabur

    untuk pemakaian luar dan mengetahui cara penggunaanna%=.

    B. Te+' U"u"%7. Sebuk tabur termasuk dalam serbuk tidak terbagi

    (pul8is), dimana pul8is ini digunakan untuk pemakaian dalam (oral)

    dan serbuk tabur atau pul8is adspersorius aitu serbuk ringan

    ang bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian

    luar.1! Aturan pembuatan serbuk tabur yaitu :

    %. Serbuk tabur ang mengandung lemak diaak dengan aakan

    +o. ==*. Serbuk tabur ang tidak mengandung lemak diaak dengan

    aakan +o. %//3. Seluruh serbuk harus teraak semua10! ara membuat serbuk tabur yang mengandung :- 4deps lanae, 8aselin, emplastrum, odipumblici dengan cara

    dilarutkan dalam eter atau aseton kemudian dikeringkan

    dengan talk- ;chtol dengan cara encerkan dengan eter cum spiritus atau

    etanol - kemudian dikeringkan dengan talk- Para""in cair, minak jarak, dibuat dengan cara dicampur

    dengan talk sama banak kemudian sisa talk ditambahkan

    sedikit demi sedikit29 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    30/37

    - 9am"er, methanol, timol, asam salisilat, balsam peru, dibuat

    dengan cara dilarutkan dengan etet atau etanol --

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    31/37

    o &a,an

    %. 4lkohol /

    *. 9apas3. 6op 'esep=. tiket

    7. 4cid Salicl, Ano, 4cid

    boric, 1alcum, Cleum.'osari, Menthol, 4deps

    itunglah bahan baku ang harus diambil3. 1uliskan cara kerja, etiket, dan cop resepna

    .

    .

    31 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    dr.S;9 :5l.1elp.

    &orontalo, * +o8ember*/%=

    '# 4cid Salicl %

    Ano %/

    4cid boric %

    1alcum ad 7/ g

    Cleum 'osari H.s

    m.".Pul8. 4dsper da in Pot +o. ;I u.c m.et.8esp

    Pro : Bai !ahu

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    32/37

    dr.SIK :J.!e".

    #$r$nta$% 28 $emer 2014

    &' *id Sai*0%5 ,ent$0%1 de"s /anae2 ,a+nesii ;uan

    E. RESEP II%. >itunglah jumlah bahan baku ang akan diracik*. 1uliskan cara kerja dan etiket

    -.%/.

    %%.

    %*.

    %3.

    32 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    33/37

    10. PERCOBAAN VI

    1. INFUS/DEKOK

    1.

    A. Tu*u Pe+,(&%. Setelah menelesaikan percobaan ini, mahasiswa

    diharapkan mampu meracik dan membuat in"us#dekok ang

    terdapat pada resep dengan memperhatikan metode

    pencampuran ang sesuai.%.

    B. Te+' U"u"

    %-. Sediaan galenika adalah sediaan ang dibuat dari

    simplisia nabati atau hewani ang disari 0at$0at berkhasiatna. Aat

    berkhasiat antara lain : alkaloid, glikosida, karbohidrat, minak

    lemak, minak atsiri, dammar*/. ;n"us adalah sediaan cair, dibuat dengan menari

    simplisia nabati dengan air pada suhu -//nci6 selama %7 menit

    menggunakan panci in"use.

    %1! ara membuat infus yaitu :

    %. Memasukkan simplisia dengan derajat halus ang cocok kedalam panci in"us

    *. Basahi dengan air * bobot simplisia3. 1ambahkan air %// ml, panaskan diatas tangas air selama %7

    menit terhitung mulai suhu mencapai -//6 sambil sekali$kali

    diaduk

    33 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    34/37

    =. Serkai selagi panas melalui kain "lannel, tambahkan air panas

    secukupna melalui ampas hingga %// ml

    %%! atatan :- ;n"us ang mengandung minak atsiri dapat diserkai setelah

    dingin- ;n"us daun sena, asam jawa, dan dengan mengandung lender

    tidak boleh diperas- 4sam jawa sebelum dibuat in"us harus dibuang bijina dan

    remas dengan air sampai massa seperti bubur.*3. Sari in"us tidak stabil dan mudah tercemar

    mikroorganisme dimana tidak boleh disimpan lebih dari *= jam

    (dibuat segar # r.p J rescen paratus)%! Dekok dibuat dengan cara :%. Pembuatan sama seperti in"us*.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    35/37

    C. A!&- $ B&ho A!&-

    %. Panci in"us*. 9ain lanel3. Saringan=. Pengaduk kau7. 6utter

    . 9ompor#penangas. Botol / ml dan %// ml.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    36/37

    %/.o B&h

    %. 4Hudes

    *. tiket3. Andrograp,is paniculatalos %// mg=. arica papayaSemen 7 mg7. Areca catec,uSemen K kg. Sirup Simpleks ml. innamomun verum 6aulis *7/ mg. Solenostemon scutellarioides %-.

  • 8/10/2019 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar

    37/37

    D. Resep VI1. Baca dan analisa resep dibawah ini dengan seksama2. >itung dosis obat ang akan diracik

    . 1uliskan cara kerja dari resep racikan tersebut0. 1uliskan semua langkah$langkah cara pengerjaan resep

    dibawah ini hingga siap untuk diserahkan kepada pasien11.

    %*.

    %3.

    %=.%7.

    16.

    dr.S;9 :5l.

    1elp.

    &orontalo, Desember*/%=

    '#Andrograp,is paniculatalos %// mg

    arica papayaSemen 7 mg

    Areca catec,uSemen K kg

    Sirup Simpleks mlm.".;n"us +o. ; btl (/ ml)

    I * dd % cth p.c

    '# innamomun verum 6aulis *7/ mg Solenostemon scutellarioides %

    m.".dekok +o. ; btl (%// ml)I 3 dd % cth a.c

    Pro : Pro Mau