laporan praktikum farmasetika dasar suppositoria ii
TRANSCRIPT
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada dasarnya Farmasi merupakan sistem pengetahuan yang
mengupayakan dan menyelenggarakan jasa kesehatan dengan melibatkan
dirinya dalam mendalami, memperluas, menghasilkan dan mengembangkan
pengetahuan tentang obat dalam arti yang seluas-luasnya serta efek dan
pengaruh obat terhadap manusia dan hewan. Pengetahuan ilmu farmasi
jangkauannya sangat luas, namun dari semua cabang ilmu profesi
kefarmasian bertujuan untuk menciptakan racikan obat yang rasional, baik,
dan cocok bagi masyarakat untuk digunakan atau dikonsumsi, yang
memberikan efek teraupetik.
Dimana dasar untuk mempelajari cara peracikan obat ini di temukan
dalam salah satu mata kuliah wajib di lingkungan farmasi yaitu FarmasetikaDasar. Farmasetika dasar adalah ilmu dasar peracikan obat yang mempelajari
segala sesuatu mengenai seni peracikan serta perhitungan dosis obat untuk
menghasilkan sediaan obat yang baik dan rasional. Sediaan yang di pelajari
dalam mata kuliah ini diantaranya sediaan serbuk, suspense, emulsi, sirup,
kapsul, salep dan suppositoria. Bentuk-bentuk sediaan tersebut memiliki
fungsi dan kegunaannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan obat yang
digunakan. Salah satu bentuk sediaan jarang dijumpai di pasaran yaitu
sediaan suppositoria. amun kebanyakan orang lebih memilih obat yang
dikonsumsi!digunakan secara oral karna difikir lebih aman, dibandingkan
sediaan suppositoria yang penggunaannya melalui organ pencernaan.
"
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
Secara umum suppositoria merupakan sediaan padat yang digunakan
melalui dubur, #agina dan uretra, yang dapat melunak, melarut dan meleleh
pada suhu tubuh. Selain itu sediaan ini terdiri dari berbagai bentuk, basis$bahan dasar% dan bobot yang disesuaikan dengan penggunaannya.
Penggunaan sediaan suppositoria memiliki beberapa kelebihan daripada obat
peroral diantaranya yaitu dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
karena sediaan tidak melalui organ pencernaan. Berdasarkan keuntungan ini,
sebagai seorang farmasis sangatlah penting mempelajari
pembuatan!peracikan sediaan suppositoria dengan menggunakan bahan dasar
yang sesuai yang sehinggan dapat meyakinkan masyarakat bahwa sediaan
suppositoria sangatlah baik dan aman untuk penggunaannya.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
&.'." (aksud Percobaan
(engetahui cara meracik bahan baku menjadi bentuk sediaansuppositoria dengan menggunakan basis yang sesuai.
&.'." )ujuan Percobaan
(enentukan basis yang sesuai untuk pembuatan sediaan suppositoria
yang baik.
'
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
II.1 Teor# U$u$
&&."." Pengertian Suppositoria
Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur,
umumnya berbentuk torpedo dapat melarut, melunak, atau meleleh pada suhu
tubuh $F& &&&* +'%.
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk,
yang diberikan melalui rektal, #agina atau uretra. mumnya meleleh,
melunak, atau melarut pada suhu tubuh $F& &* "%.
Suppositoria adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak
melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan
padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa /at
tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yangditetapkan $Formularium asional* +++%.
Suppositoria umumnya dimasukkan melalui rektum, #agina, kadang-
kadang melalui urin dan jarang melalui telinga dan hidung. Bentuk dan
beratnya berbeda-beda. Bentuk dan ukurannya harus sedimikian rupa sehingga
dapat dengan mudah dimasukkan kedalam lubang atau celah yang diinginkan
tanpa menimbulkan kejanggalan dan penggelembungan begitu masuk, harus
dapat bertahan untuk suatu waktu tertentu. Suppositoria untuk rektum
umumnya dimasukkan dengan jari tangan, tetapi untuk #agina khusnya viginal
insert! atau tablet #agina yang diolah dengan cara kompresi dapat dimasukkan
lebih jauh ke dalam saluran #agina dengan bantuan alat khusus.
+
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
&&.".' Bobot dan Bentuk Suppositoria
Dikalangan umum biasanya suppositoria rektum panjangnya +' mm
$",0inci%, berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Beberapa suppositoria
untuk rektum diantaranya ada yang berbentuk seperti peluru, torpedo, atau
jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang
digunakan, beratnyapun berbeda-beda. SP menetapkan beratnya ' gr, untuk
orang dewasa bila oleum cacao yang digunakan sebagai basis. Sedangkan
suppositoria untuk bayi dan anak-anak ukuran dan beratnya 1 dari ukuran dan
berat untuk orang dewasa, bentuknya kira-kira seperti pensil. Suppositoria
untuk #agina, yang juga disebutpessarium biasanya berbentuk bola lonjong
atau seperti kerucut, sesuai dengan kompendik resmi beratnya 0 g, apabila
basisnya oleum cacao $2nsel* 03%.
Bentuk dan beratnya berbeda-beda. Bentuk dan ukurannya harus
sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang
atau celah yang diinginkan tanpa menimbulkan kejanggalan dan
penggelembungan begitu masuk, harus dapat bertahan untuk suatu waktu
tertentu $2nsel* 03%
Suppositoria untuk saluran urin yang juga disebut Boogie bentuknya
ramping seperti pensil gunanya untuk dimasukkan kedalam saluran urin pria
atau wanita. Suppositoria saluran urin pria bergaris tengah +- mm dengan
panjang 4 "56 mm, walaupun ukuran ini masih ber#ariasi satu dengan lainnya.
2pabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya 4 5 g. Suppositoria untuk
saluran urin wanita panjang dan beratnya 1 dari ukuran untuk pria, panjang
lebih kurang 36 mm dan beratnya ' g, inipun bila oleum cacao sebagai
5
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
basisnya. Suppositoria untuk hidung dan untuk telinga yang disebut juga
kerucut telinga, keduanya berbentuk sama dengan suppositoria saluran urin
hanya ukuran panjangnya lebih kecil, biasanya +' mm. Suppositoria telingaumumnya diolah dengan suatu basis gelatin yang mengandung gliserin $2nsel*
033%.
&&.".+ (etode Pembuatan Suppositoria
a. Dengan )angan
Pembuatan dengan tangan hanya dapat dikerjakan untuk suppositoria
yang menggunakan bahan dasar oleum cacao skala kecil, dan jika bahan
obat tidak tahan terhadap pemanasan. (etode ini kurang cocok untuk
iklim panas $&lmu 7esep* "'%.
b. Dengan (encetak 8asil 9eburan
:etakan harus dibasahi terlebih dahulu dengan parafin cair bagi yang
memakai bahan dasar gliserin-gelatin, tetapi untuk oleum cacao dan P;#ula * Suppositoria berbentuk o#al
d.t.d * Da tales doses * Serahkan sesuai dosis
o * umero * Sebanyak&& * Duo * Dua
G * Signa * )andailah
u.e * sus eAternus * Pemakaian luar
h.s * 8ora somni * Setiap menjelang tidur
s.n.s * Si necesse sit * @ika perlu
g *
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
7umus struktur *
Pemerian * Serbuk hablur atau butiran, putih, tidak berbau, rasa
agak pahit kemudian manis.
=elarutan * 9arut dalam '66 bagian air, sangat mudah larut dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam etanol $0I%.
=hasiat * Sebagai 2ntibakteri, 2ntibiotik, 2ntimikroba.
=egunaan * Sebagai bahan yang mengandung /at aktif untuk
pembuatan sediaan suppositoria.
Penyimpanan * Dalam wadah tertutup baik seperti aluminium foil
atau strip plastik, di tempat yang sejuk dan terlindung
dari cahaya.
'. Boric 2cid $F& &&&* 5 H &.2.&* + H ;Acipient* ?%ama resmi * 2:&D( B>7&:(
ama 9ain * 2sam Borat, 2cidum Boricum, Boracic 2cid, Boraic
2cid, BorofaA, Boron, >rthoboric 2cid,
)rihydroAy Borene.
B(!7( * ",?+! 8+B>+
7umus struktur *
"6
8
>PB 8
>P
>P
8' S>
'8
'
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
Pemerian * 8ablur, serbuk hablur putih atau sisip mengkilap
tidak berwarna, kasar, tidak berbau, rasa agak asam
dan pahit kemudian manis.=elarutan * 9arut dalam '6 bagian air, dalam + bagian air
mendidih dalam " bagian etanol $0I% P dan dalam
0 bagian gliserol P.
=hasiat * 2nti iritan.
=egunaan * Sebagai bahan yang mengandung /at aktif untuk
pembuatan sediaan suppositoria.
Penyimpanan * Dalam wadah tertutup baik dan rapat terlindung dari
cahaya.
+. P.;.< 5666 $F& &&& * 065%
ama resmi * P>9J2;)8J9;9( 5666
ama 9ain * Polietilenglikol 5666, (akrolog 5666, Poliglikol5666
B(!7( * +666-+366! 8$> K :8'K :8'%n
7umus struktur *
Pemerian * Serbuk licin putih atau potongan putih, kuning
gading praktis tidak berbau, tidak berasa.
=elarutan * (udah larut dalam larut dalam air, dalam etanol
$0I% P dan kloroform P, praktis tidak larut dalam
eter P.
""
>88>
n
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
=hasiat * -
=egunaan * Sebagai bahan dasar $basis% pembuatan sediaan
suppositoria.Penyimpanan * Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
5. 2ethanolum 36I $F& &&&* 5 H >bat->bat Penting* %
ama resmi * 2;)82>9( D&9)(
ama 9ain * 2lkohol, ;tanol
B(!7( * "?,6'!:'80>8
7umus struktur *
Pemerian * :airan bening, mudah menguap dan mudah bergerak,
tidak berwarna, bau khas, rasa panas, mudah terbakar
dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
=elarutan * (udah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
=hasiat * Sebagai antiseptik dan desinfektan.
=egunaan * ntuk mensterilkan alat yang digunakan.
Penyimpanan * Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
kelembaban atau uap air, di tempat sejuk, jauh dari
nyala api.
0. 2moAicillin $F& &* 0%, $&S>*??%
ama 7esmi * 2(>C&:&99&(
ama 9ain * 2moksisilin , 2moAicillini
"'
8
8
8
8
8
>: : 8
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
B(!7( * 5",50! :"8"+>0S
7umus Struktrur *
Pemerian * Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
=elarutan * Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam
ben/ena, dalam karbon tetraklorida dan dalam
kloroform.
=hasiat * 2nti &nfeksi.
=egunaan * Sebagai /at aktif dalam pembuatan sediaan
suppositoria.
Penyimpanan * Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar
terkendali.II.* +ar$akolog#
&&.5." 2moAicillin
2moAicillin $deri#ate-hidroksi% aktifitasnya sama seperti ampisilin.
)etapi reabsorbsinya lebih lengkap $=." ?6I% dan pesat dengan kadar darah
dua kali lipat. PP dan plasma-t 1-nya lebih kurang sama tetapi difusinya ke
jaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain kedalam air liur penderita
bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih lebih tnggi
daripada ampisilin $=." 36I% maka lebih layak digunakan pada infeksi saluran
kemih $>bat-obat Penting* 36%.
"+
8> 8
8'
: :
:>>a
88
>
:8+
S8
:8+
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
&&.5.' Boric 2cid
2bsorbsi asam borat melalui saluran cerna mudah. >bat ini diserap
melalui rongga serosa dan kulit yang luka. Pada kulit yang utuh dan sehat, obatini tidak diserap.
&ntoksikasi terjadi pada pemakaian kronis, misalnya pada pemakaian
kompres boorwater atau boor/alt.
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
BAB III
MET,DE "E%A
III.1 Alat dan Ba)an Percobaan
&&&."." 2lat-alat yang digunakan
". Batang Pengaduk
'. :awan Porselin $3,0 ml%
+. 9ap 8alus
5. 9ap =asar
0. 9umpang dan 2lu
. eraca 2nalitik $:iti/en%
3. Sendok )anduk
?. Sudip
. Later Bath $(emmert%
&&&.".' Bahan-bahan yang digunakan". 2lkohol 36I
'. 2luminium Foil $Bagus%
+. 2moAicilin $=imia Farma%
5. Boric 2cid 6.' g
0. :opy 7esep
. ;tiket Biru
3. =ertas Perkamen
?. P;< 5666
. Plastik >bat $=lip Plastik%
"6. )issue $ice%
"0
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
III.2 -ara "erja
". Disiapkan alat dan bahan
'. Dibersihkan alat dengan menggunakan alkohol 36I+. Digerus 2mociAillin sebanyak ' tablet
5. Ditimbang 2moAicillin sebanyak " g, Boric 2cid 6.5 g, P;< 0.5 g dengan
menggunakan neraca analitik
0. Dimasukkan 2moAicilin dan Boric 2cid ke dalam lumpang kemudian
digerus hingga homogen.
. Ditambahkan P;< 5666 kemudian digerus hingga homogen
3. Dimasukkan ke dalam cawan porselin
?. Dileburkan campuran bahan diatas water bath pada suhu ?",+6 :
. Dibentuk sediaan menggunakan tangan hingga berbentuk bulat telur!o#al
"6. Dibungkus menggunakan 2luminium Foil
"". Dikemas ke dalam plastik obat"'. Diberi etiket biru dan copy resep
"
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
BAB I
HA!IL DAN PEMBAHA!AN
I.1 Has#l Percobaan
&."." Perhitungan Bahan
2moAicillin 6,0 g * 6,0 g M ' N " g
Bobot Suppo + g * + g M ' N g
) 2moAicillin * 6,3 M " N 6,3
P;< 5666 N Bobot Suppo K )
N K 6,3 g N 0,+ g
I.2 Pe$ba)asan
Pada percobaan ini kami meracik sediaan suppositoria #agina.
langkah yang pertama kami lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. 2lat yang digunakan terdiri dari batang pengaduk, cawan
porselin, lap kasar, lumpang, alu, neraca analitik, sendok tanduk dan sudip.Sedangkan bahan yang digunakan adalah alkohol 36I, aluminium foil, boric
acid, kertas perkamen, P;< 5666, sulfanilamida, dan tissue.
Sebelum melakukan percobaan, kami mensterilkan alat dengan
menggunakan alkohol 36I, agar /at aktif yang masih tertinggal pada pori-
pori lumpang tidak akan berinteraksi dengan sediaan yang akan dibuat.
=arena sediaan 2moAicillin berbentuk tablet, maka sebelum
menimbang 2moAicillin harus digerus terlebih dahulu untuk mendapatkan
serbuk 2moAicillin yang halus dengan bobot yang diinginkan. Setelah itu
ditimbang bahan berupa Boric 2cid sebanyak 6.5 g, P.;.< 5666 0.5 g dan
2moAicilin " g. =emudian 2moAicilin, 2cid boric dan P.;.< 5666
"3
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
dimasukkan kedalam lumpang dan digerus hingga homogen. Selanjutnya
bahan yang sudah digerus halus dimasukkan ke dalam cawan porselin, dan
dileburkan di atas water bath menggunakan suhu ?",+6
: alasandigunakannya suhu ini agar sediaan serbuk dapat melebur dengan baik.
Setelah semua bahan melebur dibentuk sediaan suppositoria #aginal dalam
bentuk bulat telur atau o#al, dengan menggunakan metode tangan, hal ini
dilakukan dengan cara dikepal untuk memudahkan dalam proses
pembentukan dan menghasilkan sediaan berbentuk o#al.
(enurut salah satu literatur metode yang digunakan dalam
pembuatan suppositoria ada beberapa yaitu dengan tangan, dengan mencetak
hasil leburan, dan dengan kompresi. amun dalam skala laboratorium
digunakan metode dengan tangan dan mencetak hasil leburan, pada dasarnya
metode pembuatan dengan mencetak hasil leburan lebih baik daripada
metode dengan tangan. =arena sediaan yang dibuat dengan cetakan bobotnyaakan lebih seragam.
2gar sediaan tidak terpengaruh oleh suhu yang dapat merusak
sediaan, (aka sediaan harus dibungkus dengan menggunakan aluminium foil
dan dikemas dalam plastik obat. =emudian diberi ;tiket biru yang ditujukan
untuk penggunaan luar atau selain oral.
&.'." &nformasi >bat $Syamsuni * "0+, "0?, "5%, $2nsel * 0'%.
a. :opy 7esep
Pasien bernama y. (aria meminta agar dibuatkan setengah dari
resepnya saja, sehingga perlu dibuatkan copy resepnya. sebelum diracik
resep harus dihitung dan ditimbang jumlah bahan baku yang akan
"?
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
digunakan, ntuk resep suppositoria ditandai dengan etiket biru yang
artinya untuk pemakaian luar!selain oral.
b. :ara pemakaian
Suppositoria ini digunakan untuk pemakaian luar, dimasukkan
melalui #agina, dan digunakan malam hari sebelum tidur.
"
AP,TE" AMANDA
@l. 2ndalas 8ijra o. '3 #ulae d.t.d o.&&
G u.e h.s s.n.s
P::
det
:2P2P>)&
=
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
c. :ara penyimpanan
Disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu ?6-"06 : . =arena
suppositoria tidak tahan pengaruh panas, maka perlu dijaga dalam tempatyang dingin!sejuk. Suppositoria yang basisnya P.;< akan lebih baik bila
disimpan dalam lemari pendingin.
d. @angka waktu penyimpanan
Sediaan suppositoria tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama
karena sediaan ini cepat rusak dan melebur pada suhu tertentu.
e. ;tiket
f. =onseling
Sediaan suppositoria digunakan untuk pemakaian luar. Dimasukan
melalui #agina, dan dipakai sekali sehari yaitu pada malam hari. Sediaan
ini harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu sejuk yaitu ?6-
"06:.
'6
AP,TE" AMANDA
l. Andalas H#jra No. 2/ 0orontalo
Tel&. *(34 567
APA8 %obert Tungad#9 !.!#.9 M.!#.9 A&t
!IPA8 2/'DI"E!:25'III'2/
No8 ( Tgl. 11:(:21(
Na$a &as#en8 N;. Mar#a
,leskan
Taburkan
Aturan Paka# A$&ul
Pag#9 !#ang9 Mala$
Masukkan dala$
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
&.'.' &nteraksi obat $Farmakologi dan )erapi edisi &&& * "?3%
2moAicillin merupakan antibiotic yang umum digunakan. Dalam
berbagai kasus kesehatan karena adanya infeksi bakteri, amoAicillin adalahobat untuk menonaktifkan bakteri. Dimana amoAicillin hipersensitif terhadap
penisilin. Selain itu penggunaan bersama 2lopurinol dapat menyebabkan
peningkatan terjadinya reaksi pada kulit.
=ombinasi dengan asam kla#ulanat $inhibitor kuat bagi beta-
laktamase bacterial% membuat antibiotik ini $ko-amoksikla#, augmentin%
efektif terhadap kuman yang memproduksi penisilinase. )erutama digunakan
terhadap infeksi saluran kemih dan saluran nafas yang resisten terhadap
amoAicillin $>bat-obat penting* 36%.
'"
-
5/27/2018 Laporan Praktikum Farmasetika Dasar Suppositoria II
http:///reader/full/laporan-praktikum-farmasetika-dasar-suppositoria-ii-5622a576
BAB
PENUTUP
." =esimpulanBerdasarkan percobaan yang telah di lakukan dapat disimpulkan
bahwa basis yang sesuai untuk sediaan Suppositoria #aginal yaitu P.;.< 5666
yang mempunyai titik lebur +06-+6:.
.' Saran
Diharapkan dalam pelaksanaan praktikum praktikan maupun asisten
dapat membangun suasana yang tenang sehingga meminimalisir kegaduhan
dalam raungan praktikum.
''