laporan gtm 1a.docx

31
LAPORAN PRAKTIK BENGKEL Nama : Rian Rivaldi Yonathan T. Rita Pasa NIM : 211021 211053 211022 Kelas : 2A 2A 2A Spesialisasi : MM MD MM Praktik : Gambar Teknik Mesin (GTM 1a) Diterima Instruktur (Tgl & Paraf) : Dikembalikan ke Mahasiswa (Tgl & Paraf) :

Upload: rian-rivaldi

Post on 08-Aug-2015

157 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN GTM 1A.docx

LAPORAN

PRAKTIK BENGKEL

Nama : Rian Rivaldi Yonathan T. Rita Pasa

NIM : 211021 211053 211022

Kelas : 2A 2A 2A

Spesialisasi : MM MD MM

Praktik : Gambar Teknik Mesin (GTM 1a)

Tahun Akademik 2012/2013

Diterima Instruktur (Tgl & Paraf) :

Dikembalikan ke Mahasiswa (Tgl & Paraf) :

Page 2: LAPORAN GTM 1A.docx

KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat-Nyalah sehingga laporan Gambar Teknik Mesin 1 ini dapat selesai sebagaimana mestinya, terima kasih pula kepada Instruktur yang telah membimbing penulis selama praktik, semoga semua yang telah diajarkan bermanfaat bagi penulis dan dapat diaplikasikan ke dalam dunia industri yang sebenarnya, serta dapat lebih dikembangkan lagi sehingga bisa berguna untuk masyarakat.

Dalam laporan GTM 1 ini, terdiri dari 3 pokok bahasan, pertama mengenai landasan teori yang mendasari praktik, kedua mengenai pembahasan praktik yaitu dibahas mengenai kegiatan yang dilakukan ketika praktik, serta yang terakhir yaitu penutup mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari praktik GTM, hal-hal penting yang diperoleh dari praktik dan saran yang diberikan untuk menunjang lancarnya proses pembelajaran, serta permasalahan yang ditemukan ketika praktik dan bagaimana solusi untuk menanggulanginya.

Akhir kata penulis meminta maaf apabila selama praktik, penulis melakukan kesalahan, sebab penulis masih dalam proses pembelajaran, penulis juga menyadari dalam penulisan dan penyusunan laporan ini masih memiliki banyak kekurangan,oleh karena itu penulis akan lebih berusaha lagi agar dalam pembuatan laporan berikutnya bisa lebih baik lagi.

Sekian dan Terima kasih.

Sorowako,25 januari 2013

Penulis

Page 3: LAPORAN GTM 1A.docx

DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………

LEMBAR PENILAIAN……………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….

BAB I : ………………………………………………………………………………………….….

TEORI DASAR :……………………………………………………………………………......

A. Konstruksi Mesin Sekra /engine blok……………………………………………………....

B. Toleransi Geometric Mesin sekrap/engine…………………………………………………

C. Merakit Kontruksi Mekanik pada Mesin sekrap/otomotif…………………………………………….

SAFETY RULES……………………………………………………………………………….

BAB II:……………………………………………………………………………………………

PEMBAHASAN:……………………………………………………………………………..

A. Latihan 1 (Konstruksi Mekanik Sederhana)…………………………………………….

B. Latihan 2 (Penyalinan Gambar Tuangan)………………………………………………….

C. Latihan 3 (Menghasilkan Gambar Melalui Pengukuran)…………………………………

BAB III:…………………………………………………………………………………………….

PERMASALAHAN dan SOLUSI :…………………………………………………………

PENUTUP……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..

LAMPIRAN:……………………………………………………………………………………..

A. KARTU PROSES……………………………………………………………………………

B. OPRATION PLAN PENGGAMBARAN…………………………………………………..

C. LEMBAR QC untuk PRODUK GAMBAR…………………………………………………

Page 4: LAPORAN GTM 1A.docx

BAB 1 TEORI DASAR

1.1 Pengertian Mesin atau Motor Bakar ( Heat Engine ).

 Mesin atau motor bakar ( heat engine )merupakan alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga penggerak. Mesin atau motor bakar ( heat engine ) di bedakan atas dua, antara lain :

Tenaga panas yang dihasilkan di luar mesin, disebut motor pembakar luar (external combustion engine).

Tenaga panas yang dihasilkan didalam mesin, disebut motor pembakar dalam(internal combustion engine).

Motor pembakaran dalam dibedakan berdasarkan pada proses kerjanya yaitu motor 4 tak dan motor 2 tak.

Berdasarkan penyalaan bahan bakarnya dibedakan menjadi motor disel.

 

 

Page 5: LAPORAN GTM 1A.docx

1.2 Bagian Mesin

Secara garis besar konstruksi mesin mobil atau sepeda motor memiliki tiga bagian utama:

Bagian Kepala Silinder (cylinder kead) yang dilengkapi dengan tutup kepala silinder.

Bagian Blok Silinder (cylinder block) merupakan bentuk dasar dari mesin. Bagian Bak Engkol (crank case) tempat untuk pelumas dan rumah komponen.

A. Kepala Silinder

Kepala silinder terbuat dari besi tuang, cast iron atau almunium dengan maksud untuk mengurangi berat dan menambanh panas radiasi.Kepala silinder (cylinder kead) terletak diatas blok mesin. Bagian bawah kepala silinder diberi bentuk cekung untuk ruang bakar, satu lubang untuk busi dan dua lubang untuk mekanik katup atau klep.

 

B. Blok silinder (cylinder block)

Blok silinder (cylinder block) juga terbuat dari cast iron (besi tuang) atau almunium sama seperti kepala silinder, maksudnya untuk mengurangi berat dan menambah panas radiasi. Disini terdapat lubang silinder yang diberi lapisan khusus (cylinder liner) untuk mengurangi keausan silinder, karena gesekan naik turunnya torak atau piston.

Page 6: LAPORAN GTM 1A.docx

 

C. Bagian Engkol (crank case)

Bak engkol terletak di bawah blok silinder dan berfungsi sebagai tempat atau rumah dari komponen-komponen yang lain seperti:

Poros engkol Batang torak

 

1.3 TOLERANSI GEOMETRIK

Toleransi geometri atau toleransi bentuk adalah batas penyimpangan yang diizinkan,

dari dua buah garis yang sejajar, atau dua buah bidang yang sejajar bila bidang itu tidak

berbentuk sudut. Untuk bidang yang membentuk sudut maka daerah toleransinya adalah

batas yang diizinkan dari dua buah bidang yang sejajar mem bentuk sudut terhadap bidang

basisnya.

Page 7: LAPORAN GTM 1A.docx

Dengan demikian bila suatu benda kerja yang harus diselesai kan dengan hasil yang

baik maka dalam gambar kerjanya harus di berikan suatu informasi yang jelas pula.

Dengan sendirinya benda ini akan mahal harganya. Karena dalam penyelesaiannya memer

lukan ketelitian yang tinggi dan juga waktunya lama.

Oleh karena itu didalam memberikan tanda-tanda toleransi geometri, harus

ditempatkan pada daerah, atau benda yang betul -betul sangat penting. Tidak pula setiap

permukaan bidang dari benda kerja harus diberikan tanda toIeransi geometri. Toleransi

geometri mempunyai pengertian agar supaya bentuk daripada benda peker jaan itu tidak

akan mempunyai penyimpangan-penyimpangan yang terlalu besar, sehingga benda kerja

itu tidak dapat dipakai. Untuk mengontrol benda atau permukaan dari suatu benda maka

pada permukaan dalam gambar harus diberikan tanda toleransi geometri.

A. Simbol-simbol Toleransi GeometriJenis–jenis karakteristik geometri yang dapat di kontrol dengan suatu toleransi

geometri dan simbolnya dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

Page 8: LAPORAN GTM 1A.docx

Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.

Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang digunakan sebagai patokan (datum feature).

Page 9: LAPORAN GTM 1A.docx

Pada contoh di atas, alas dari balok digunakan sebagai patokan sedangkan sisi tegak merupakan bidang yang ditoleransi.

Penyajian pada Gambar Kerja

Lambang untuk menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan segi tiga sama kaki yang dihitamkan, disambung dengan garis tipis yang berakhir pada kotak, di dalam kotak terdapat huruf patokan yang dibuat dengan huruf kapital. Huruf-huruf yang menyerupai angka harus dihindarkan, misalnya huruf O.

untuk patokan, Gambar berikut ini menunjukkan bahwa bidang sebagai patokan, cara penggambarannya ialah segi tiga patokan tidak segaris dengan garis ukur.

Untuk menunjukkan bahwa garis tengah (sumbu) sebagai patokan maka cara menggambarnya ialah dengan mencantumkan segi tiga patokan segaris dengan garis ukur, seperti diperlihatkan oleh gambar berikut ini.

Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang untuk menunjukkan bahwa garis tengah tersebut sebagai patokan, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.

Page 10: LAPORAN GTM 1A.docx

Angka dalam kotak menunjukkan bahwa secara teoritis ukuran harus tepat. Penerapan dari angka dalam kotak diperlihatkan oleh gambar berikut ini, pengertiannya ialah secara praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal.

jangan lebih dari ±0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm.

Bagian yang Ditoleransi

Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut.

1. Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.2. Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.3. Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti

pada patokan).

Contoh Penggunaan

Page 11: LAPORAN GTM 1A.docx

Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan anak panah, hal ini menunjukkan bahwa operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah satu).

Untuk kasus seperti gambar berikut, sebagai patokan adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga patokan (sebelah kiri).

Page 12: LAPORAN GTM 1A.docx

K E S E L A M A T A N K E R J A

2.1 Alat Pelindung Diri

a.Pakaian Kerja Standar

Berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya

dari luar seperti percikan bahan kimia, percikan

partikel padat, radiasi panas. Pakaian kerja untuk

Page 13: LAPORAN GTM 1A.docx

pekerja yang melayani mesin sebaiknya tidak longgar (tidak longgar pada dada, atau

punggung, tidak ada lipatan- lipatan yang mungkin mendatangkan bahaya) dan digulung

hingga melewati sikut.

b. Sepatu safetyBerfungsi melindungi pekerja terhadap kecelakaan yang

disebabkan oleh beban- beban yang menimpa kaki, paku- paku

atau benda tajam lainnya yang mungkin terinjak, logam pijar,

asam- asam, dan sebagainya. Biasanya sepatu kulit yang

buatannya kuat dan baik cukup memberikan perlindungan,

tetapi terhadap kemungkinan tertimpa benda- benda masih perlu sepatu dengan ujung

bertutup baja dan lapisan baja di dalam solnya. Lapisan baja dalam sol perlu untuk

melindungi pekerja dari tusukan benda- benda runcing dan tajam.

c. Kacamata Safety

Berfungsi melindungi mata dari benda- benda

asing yang dapat mengganggu atau merusak

kesehatan mata.

Area kerja

a. Area kerja harus dalam kondisi aman, nyaman, dan bersih.b. Bebas dari benda – benda yang berserakan dilantai.c. Terbebas dari genangan air dan oli.d. Cukup intensitas cahaya 200 – 500 lux.e. Standar maksimal tingkat kebisingan 85 DBA.f. Standar kelembapan relative area kerja 40% - 50%.

Hal – hal yang perlu diperhatikan

a. Kondisi area kerja dalam kondisi aman &bersih

b. Suhu ruangan antara 16 0 C sampai 250 C

Page 14: LAPORAN GTM 1A.docx

c. Kondisi alat gambar perlu dicek sebelum digunakan (kesikuan mistar, penggerak

mistar kearah vertical & horizontal )

d. Batas peminjaman alat gambar 4 Ea

e. Batas penggunaan alat gambar 3 hari dari hari pertama peminjaman dan peminjam dapat diperpanjang dengan ketentuan alat yang dipinjam disertakan.

f. Tidak terlalu bising dalam lab. Karena mengganggu konsentrasi teman yang lain.

Potensi bahaya

a. Jatuh akibat lantai licinb. Terbentur meja gambarc. Ala tgambar rusak akibat jatuh & tertindisd. Tertusuk jangkae. Teriris oleh penahan Kertasf. Kejatuhan benda

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konstruksi mekanik sederhana.

Konstruksi ini berfungsi sebagai penerus putaran yang mengubah gerak putar menjadi gerak lurus.

Page 15: LAPORAN GTM 1A.docx

1.2.2 Benda Tuangan

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dasar dalam pemilihan metode tuangan dalam pebuatan suatu produk. Yaitu :

1. Bentuk geometris benda.:Berkaitan erat dengan proses machining, semakin rumit bentuknya, akan

lebih banyak pula proses pengerjaannya jika pembuatannya dilakukan dengan machining.

2. Dimensi :Benda berukuran sangat besar, akan sulit untuk diproses machining

bahkan tidak memungkinkan pada kondisi tertentu3. Kuantitas :

Page 16: LAPORAN GTM 1A.docx

Pemilihan metoda Casting cenderung lebih efektif untuk Mass Product.4. Lead Time :

waktu pengerjaan relative singkat di bandingkan process machining.5. Biaya :

Prosess casting mereduksi beberapa proses machining, sehingga mampu menekan biaya.

KEMIRINGAN

Tujuan;Saat pembuatan cetakan, pola & inti harus di cabut dari cetakan ( kecuali pola Styrofoam). Kemiringan bertujuan untuk menghindari gesekan pada kedua permukaan pasir dan pola pada saat di lepas. Yang berakibat merusak cetakan pasir. Kemiringan dalam penggambaran sebuah benda tuangan hendaknya seragam.

1. Besarnya sudut kemiringan tergantung dari tinggi benda tuangan. Bagian yang tidak terlalu tinggi , menurut peraturan mempunyai kemiringan yang lebih besar dari dibandingkan bidang sisi pola yang lebib tinggi.

2.  Harga kemiringan berkisar antara 10~50.3.  Pada permukaan pola dengan permukaan yang bersih dan licin,seperti pola plastik dan

logam,diperbolehkan menggunakan sudut kemiringan yang minimum.4. Penggunaan kemiringan

Ada 3 cara untuk menentukan kemiringana.kemiringan +b.kemiringan + c.kemiringan –

TOLERANSI BENDA TUANGAN

Dalam merancang benda tuangan, biasanya selalu dicantumkan toleransi ukuran tambahan. Hal ini berkaitan dengan proses pengerjaan lanjut.Bagian sisi permukaan yang akan mengalami proses machining akan di cantumkan penambahan ukuran, yang besarnya tergantung pada dimensi benda Casting tersebut.

Pada sebagian benda tuangan.ada bagian datar .untuk mendapatkan ukuran yang tepat,permukaan yang halus, maka hanya akan bisa di kerjakan dengan proses permesinan.agar bisa dilakukan tambahan pengerjaan, maka bagian dari benda tuang tersebut harus lebih ukurannya .bidang yang akan mengalami tambahan pengerjaan harus di tandai dengan symbol.

Besarnya toleransi yang ditetapkan berkisar antara 2-5mm.Untuk menentukan besarnya tambahan pengerjaan tergantung pada.:

1. Material benda.Bahan yang di pakai untuk membuat benda tuang,sangat menentukan ukuran tambahan pengerjaan.

Page 17: LAPORAN GTM 1A.docx

2  letak permukaanBagian permukaan yang penting, dimana harus bersih dan padat. maka dengan tambahan pengerjaan normal,hasilnya cukup baik.

3.ukuran/besarnya Benda CastingBesarnya tambahan pengerjaan juga tergantung dari besarnya benda casting dan juga luas permukaan yang akan di beri tambahan pengerjaan.untuk benda tuang yang panjang dengan berbagai macam ketebalan dinding yang tidak sama,dikhawatirkan akan mengalami tegangan pengkakuan dan tarikan penyusutan,karena itu harus di beri tambahan pengerjaan yang lebih besar dari pada biasanya.

RADIUS TUANGAN

Sisi radiusSebuah pola pada bagian luar atau sisi permukaan sebaiknya  di buat radius dengan tujuan :

1. memudahkan pengambilan pola dari cetakan pasir2. mengalirnya bahan tuang akan lebih pasti & aman dibandingkan dengan sisi yang tajam.3.  panas yang terhambat, akan memanaskan sisi tajam mengakibatkan udara terjebak dan

menimbulkan rongga.

*untuk setiap sisi tajam akan di buat radius sebesar R=1/2 sampai 1/3

Contoh Gambar Benda Tuangana. Rumah pengatur kepala

Alat ini digunakan sebagai landasan bearing dan juga sebagai cover atau penutup untuk mencegah kotoran atau debu masuk ke dalam mesin.

Page 18: LAPORAN GTM 1A.docx

Gambar. Rumah pengatur kepala

b. Connecting rodAlat ini berfungsi Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran

bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.

Gambar b. Connecting rod

Page 19: LAPORAN GTM 1A.docx

2.3 Menghasilkan gambar melalui pengukuran.

Gambar teknik sbagai acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan baik itu pekerjaan permesinan, konstruksi, sipil dll. Untuk itu gambar teknik dapat dikatakan sbagai sebuah media komunikasi antara designer dengan para pelaksana produksi dilapangan atau workshop.

designer biasanya akan membuat sebuah perencanaan pekerjaan yang meliputi fungsi, bentuk produk, kekuatan material serta kelayakan pakai dan efeknya terhadap lingkungan sekitar. Untuk menerjemahkan idenya sang designer akan menuangkanya dalam bentuk gambar, baik dilakukan sendiri oleh designer ataupun dengan bantuan drafter.Dan disinilah seorang drafter akan akan diuji kapabilitasnya dalam menyampaikan informasi dari designer kedalam sebuah gambar teknik.

Untuk itu maka seorang drafter harus mengetahui dasar-dasar gambar teknik supaya gambar yang dibuat mempunyai standart yang jelas dan bisa menyampaikan informasi yang akan dipakai semua pihak yang berkepentingan. Di blog inilah kita akan bahas tentang dasar-dasar gambar teknik yang mudah-mudahan bisa dipakai sbagai referensi tambahan bagi siapa saja yang membutuhkan.

seorang drafter konvensional untuk memulai aktifitasnya harus harus menyiapkan peralatan yang cukup banyak.Antara lain:

1. Meja Gambar/Mesin Gambar2. Penggaris3. Busur derajat4. Pensil atau mekanik pen dan penghapus5. Rapidograph6. Jangka7. Mal angka dan huruf8. Kalkulator9. Tabel logaritma10. Dll sesuai kebutuhan

Page 20: LAPORAN GTM 1A.docx

Adapun alat alat yang digunakan sebagai alat ukur untuk membuat penggambaran lewat mengukur benda kerja yaitu.

1. Jangka sorong.Digunakan untuk

mengukur ∅ lubang/poros, kedalaman, dimensi luar dan ketinggian suatu benda yang di ukur untuk mengetahui seberapa besar ukuran dan posisi benda tersebut.

2. MicrometerKarena micrometer

memiliki tingkat ketelitian pengukuran yang teliti hingga 0,02 atau 0,05 maka micrometer digunakan untuk mengukur benda yang memiliki toleransi toleransi tertentu.

3. Mal ulirBerguna untuk memeriksa ulir yang ada pada

suatu benda untuk mengetahui ulir ap yang di pakai di benda tersebut agar pada saat penggambaran tidak salah.

4. Bevel protectorDigunakan untuk mengetahui seberapa besar

sudut pada benda tuangan yang akan di gambar.

Page 21: LAPORAN GTM 1A.docx
Page 22: LAPORAN GTM 1A.docx

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A. PERMASALAHAN

Adpun permasalahan yang terjadi pada saat praktek yaitu:

a. Waktu praktek sangat kurang karena libur.b. Kekurangtahuan symbol-simbol pengganmbaran yag baru bagi

mahasiswa.c. Keseleo pinggang dan mata lelah.d. Kurangnya pengetahuan mengenai penggambaran yang baik dan benar.

B. SOLUSI

Adapun solusi dari permasalahan di atas yaitu:a. Gunakan waktu libur untuk menyelesaikan gambar yang sudah di tetapkan

agar tidak terjadi response.b. Baca modul dan tambah referensi.c. Sesekali luruskan pinggang ataw berdiri sejena meluruskan pinggang dan

alihkan pandangan sesekali pada objek yang jauh.d. Banyak membaca modul dan tambah reverensi.

Page 23: LAPORAN GTM 1A.docx

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan

Selama melakukan kegiatan praktik penulis dapat menarik kesimpulan dalam proses praktik gambar teknik sangat diperlukan ketelitian yang cukup tinggi karena ada banyak hal yang harus diperhatikan sperti pemberian ukuran,toleransi pada hasil gambar baik toleransi bentuk dan suaian maupun toleransi suaian, tingkat kekasaran permukaan dll yang menunjang pemahaman dalam membaca hasil gambar.

b. saran a. perbanyak literature dan membaca serta memahami literature yang dibaca.b. tingkatkan komunikasi antara instruktur dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa.c. perbanyak bertanya pada instruktur jika menemukan kesulitan pada saat penggambaran.

Page 24: LAPORAN GTM 1A.docx

Daftar Pustaka

Akademi Teknik Soroako, Modul Gambar Teknik Dasar 1, 1991, Soroako

Akademi Teknik Soroako, Modul Gambar Teknik Dasar 2, 1992, Soroako

Akademi Teknik Soroako, Gambar Teknik Mesin 1, 2011, Soroako

Akademi Teknik Soroako, Katalog Standar Gambar, 2011, Soroako

Basic Fundamental machining http://www.google.com/search?

q=mesin+sekrap+toleransi+geometrik&hl=en&gbv=2&um=1&tab=iw&gs_l=heirloom-serp.3...8669.19487.0.20033.26.26.0.0.0.0.649.5958.5j8j7j4j0j2.26.0...0.0...1c.1._SUyjkDh5TU&oq=mesin+sekrap+toleransi+geometrik

http://eprints.unsri.ac.id/1360/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011-38.pdf http://motomodif-world.blogspot.com/2009/01/langkah-kerja-motor-bensin-2-

tak.html http:// images.google.co.id/images?

hl=id&q=motor+bakar+2+tak&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&oq=

http://webdiverg3.blogspot.com/2011/03/benda-tuangan.html

Page 25: LAPORAN GTM 1A.docx