kurikulum sdlb c
DESCRIPTION
kurikulum sdlbTRANSCRIPT
KELOMPOK DOKUMEN I
KETUA : ENDANG SUGANDI SLB N PUTUSIBAU
SEKRETARIS : MARGONO, S.Pd SLB N RASAU JAYA
ANGGOTA : 1. SRI SUMIARSIH SLB B DAHARMA ASIH PTK
2. HOTMA SITUMORANG,SPd SLB N SKW
3. MURSIAWATI,SPsi SLBN SEKADAU
4. ADE SUPRIYADI SLBN LANDAK
1
KURIKULUM SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN TUNAGRAHITA NEGERI RASAU JAYA
JL. PENDIDIKAN NO. 2 RASAU JAYA I KECAMATAN RASAU JAYAKABUPATEN KUBU RAYA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SEKOLAH DASAR BAGIAN TUNAGRAHITA ( SLB C ) NEGERI RASU JAYA
JL. PENDIDIKAN NO. 2 RASAU JAYA I KECAMATAN RASAU JAYAKABUPATEN KUBU RAYA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kubu Raya, 200
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah
Hellen Efiana Margono, S.PdNIP. 197110092007011011
Mengetahui,Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kuburaya
Drs. Damhuri Pembina
NIP. 196209071980011001
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya Sekolah Luar Biasa Bagian Tunagrahita
Negeri Rasau Jaya dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dokumen I. Penysunan KTSP Dokumen I dan KTSP Dokumen II SLB Bagian Tunagrahita
Negeri Rasau jaya tidak terlepas dari bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak dari
mulai persiapan sampai berakhirnya kegiatan penyusunan.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, sekolah mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, cq Kepala Seksi Pendidikan
Luar Biasa Dinas Pendidikan provinsi Kalimantan Barat beserta Satker, yang telah
memberikan petunjuk dan arahan tentang penyusunan KTSP.
2. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya yang telah banyak memberikan
fasilitas dan sosialisasi tentang penyusunan KTSP
3. Semua Guru SLB N Rasau Jaya yang telah membantu dan memberi masukan yang sangat
berguna bagi penyusunan KTSP.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu yang telah membantu suksesnya
kegiatan Penyusunan KTSP Dokumen I, Silabus dan RPP SLB C N Rasau Jaya
5. Semoga jasa-jasa Beliau diterima Allah SWT, dilimpahkan rahmad dan hidayah dari-Nya
dan semoga hasil Penyusunan KTSP Dokumen I, Silabus dan RPP SLB C Negeri Rasau
Jaya dapat berguna. Amin
Hormat kami,
Kepala SLB N Rasau Jaya
Kabupaten Kubu Raya
......................................
NIP.
4
DAFTAR ISI
HALAMANHALAMAN JUDUL .............................................................................. iHALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iiDAFTAR ISI .......................................................................................... iiiDAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ..................................................................... 1B. Tujuan .................................................................................. 1C. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP.................................. 2D. Landasan Hukum ................................................................. 2E. Pengertian Istilah.................................................................. 4
BAB II. TUJUAN PENDIDIKANA. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan. ..................................... 6B. SWOT .................................................................................. 6C. Visi, Misi dan Tujuan .......................................................... 8D. Profil Sekolah ...................................................................... 9
BAB III. SRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMA. Struktur Kurikulum Sekolahi. ............................................. 12B. Muatan Kurikulum ............................................................ 12C. Kalender Pendidikan ........................................................... 16
LAMPIRANLampiran 1. Model Silabus kelas ILampiran 2. Model Silabus kelas IILampiran 3. Model Silabus kelas IIILampiran 4. Model Silabus kelas IVLampiran 5. Model Silabus kelas VLampiran 6. Model Silabus kelas VILampiran 7. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Keterangan :Lampiran dijilid terpisah
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, tertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah melalui Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) telah mengembangkan standarisasi nasional di bidang pendidikan,
diantaranya adalah Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai acuan
utama dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaiaan program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, sesuai dengan permendiknas no 22
dan 23 tahun 2006, meliputi tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, silabus dan
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
B. Tujuan
Tujuan Penyusunan KTSP ini sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam rangka
mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pendidikan dan pengajaran
sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan yang akan dicapai, dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
6
C. Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDLB C :
1. Undang-undang Dasar 1945 bab XIII pasal 31
2. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Undang-undang No. 14 tentang Tenaga Pendidikan (Guru dan Dosen)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tantang Standar Isi
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL)
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Standar
Isi dan Kompetensi Lulusan
D. Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan suvervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
Agama Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BNSP serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah/madrasah.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BNSP.
Kurikulum SDLBN bagian C Rasau dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
central untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
7
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi central berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah,jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi subtansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, program kekhususan, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
3. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ikmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesimanbungan antar semua jenjang pendidikan.
8
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
E. Pengertian Istilah
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
3. Standar Isi
Standar isi (SI) adalah lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal, untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal, pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
4. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi lulusan (SKL) adalah ukuran kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan
9
pendidikan tertentu, meliputi standar kompetensi lulusan satuan pendidikan, standar
kompetensi kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi mata pelajaran
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran, dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan pisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka penyampaian kompetensi dasar.
10
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dasar adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut pada jenjang yang laebih tinggi.
B. SWOT
1. Sumber Daya Manusia
a. Kekuatan
1). Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidang Pendidikan Luar Biasa, S1 : 3
orang
2). Guru aktif mengembangkan diri, kreatif dan inovatif dalam wawasan.
b. Kelemahan
Tenaga guru masih sangat kurang, yaitu baru 4 orang.
c. Peluang
Penambahan tenaga guru untuk guru yang sesuai berlatar belakang pendidikan
luar biasa sangat diharapkan.
d. Tantangan
1) Menjadikan guru SLB C memiliki latar belakang pendidikan luar biasa
2) ( S1)
3) Guru yang sudah memiliki latar belakang pendidikan luar biasa S1 dapat
meneruskan ke jenjang S2
2. Komite
a. Kekuatan
Terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara
b. Kelemahan
Beberapa orang tua murid kurang mengetahui tentang pendidikan luar biasa.
11
c. Peluang
Kesempatan mengikuti seminar, lokakarya, atau workshop tentang ke- PLB an.
d. Tantangan
1) Memahami pengetahuan tentang pendidikan luar biasa/ Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus
2) Ikut bahu membahu dalam memajukan pendidikan luar biasa, khususnya di
wilayah SLB Kabupaten Kubu Raya
3. Dana
a. Kekuatan
Sumber dana sekolah BOP dan dana dekonsentrasi
b. Kelemahan
Pendanaan kurang memadai
b. Peluang
Kesempatan pendanaan dari para pengembang pendidikan maupun dunia
swasta/pengusaha untuk menjamin kelangsungan pendidikan khusus dan
pendidikan layanan khusus.
d. Tantangan
1) Meningkatkan pendapatan dari unit usaha oleh sekolah.
2) Pemberdayaan lulusan/ luaran sekolah dalam bentuk bengkel kerja sekolah
3) Pengalokasian dana operasional oleh masyarakat yang mampu/ pengusaha
dalam segala bentuk yang lebih memadai sesuai kebutuhan.
4. Sarana dan Prasarana
a. Kekuatan
1). Secara geografis letak sekolah sangat stategis, yaitu di jalur gedung- gedung
pendidikan, tempatnya aman tidak terlalu dekat dengan jalan raya.
2). Gedung sekolah dengan bangunan permanen, cukup ruangan.
3). Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengembangan sekolah.
b. Kelemahan
12
1) Ukuran ruangan kelas yang masih terlalu besar, sarana prasarana belum
lengkap.
2) Sanitasi/ kebersihan lingkungan belum dapat ditangani dengan sempurna.
c. Peluang
1) Dimungkinkan dilaksanakan penyempurnaan sarana prasarana keseluruhan baik
dalam maupun luar kelas.
2) Penyempurnaan sarana kebersihan/ pengairan sebagai kebutuhan pokok
pelaksanaan pendidikan.
3) Penataan ruang-ruang dalam sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Tantangan
Realisasi beberapa poin di atas dengan cara mengalokasikan anggaran dana
subsidi dan diusahakan dari para donatur.
C. Visi, Misi dan Tujuan
Visi : Mandiri , mampu berkarya, berbudi luhur serta berakhlak mulia.
Misi : 1. Mengembangkan keterampilan anak sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Mengembangkan kemandirian sebagai bekal dalam hidup.
3. Menanamkan nilai-nilai moral, agama dan sosial
Tujuan : 1. Memiliki kemampuan dasar dalam berinteraksi dengan orang lain.
2. Membentuk kemampuan dasar dalam bina diri agar dapat mandiri dan
beradaptasi di masyarakat.
3. Penguasaan kemampuan kecakapan hidup sebagai modal dasar
pemenuhan kebutuhan dalam hidup agar dapat mandiri di dalam
masyarakat.
4. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar untuk
melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
13
D. Profil Sekolah
1. Identitas
1. Nama Yayasan : -
2. No. Akte / Tanggal :
3. Nama Akte Notaris :
4. Nama Sekolah : SLB Negeri Rasau Jaya
5. Ijin Operasional :
6. NISS :
7. Gedung : Milik Sendiri
8. Jumlah Guru dan Karyawan :
- Guru NDPK : 3 orang
- Guru Honor : 1 orang
- Karyawan : 1 orang
9. Letak Sekolah : Ibu kota Kecamatan
10. Jenjang : TK, SD, SMP dan SMA
11. Jumlah Murid : 19 orang
12. Alamat : Jl. Pendidikan
Kel. Rasau Jaya I Kec. Rasau Jaya
Kabupaten Kubu Raya 78382
13. Telepon / Hp. : 081256722110
14
2. Sumber Daya Sekolah
a. Keadaan Peserta Didik
NO.
KELAS L PJUMLA
H
01 SDLB
I 6 5 11
II - - -
III - - -
IV 4 4 8
V - - -
VI - - -
Jumlah 10 9 19
b. Sarana
No Nama Barang Jumlah Ukuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Kelas
a. TK
b. SD
c. SMP
d. SMA
Ruang Bina Wicara
Ruang Bina Diri
Ruang Tempat Ibadah
Ruang Dapur
Ruang Perpustakaan
Kamar Mandi dan WC
Aula/Ruang Tunggu
Area Bermain
1
1
11
1
7
-
-
-
-
1
1
1
6
-
1
4 x 6 m
5 x 8 m
@ 6 x 6 m
3 x 3 m
2 x 4 m
4 x 3 m
@ 2 x 2 m
30 x 30 m
15
c. Data Guru SLB N Rasau (Tunagrahita )
No Nama/NIP L/PStatus
Pegawai
Mulai Menjadi
Guru
Ijazah
Tingkat Jurusan Lulus Ket
1
2
3
4
Margono, S.Pd/ 197110092007011011
Rahayu Istiwahyuni, S.Pd/
197109052007012009
Ngatinem / 196703241993032007
Marjuki, S.Pd/ -
L
P
P
L
PNS
PNS
PNS
Guru honor
01-01-2007
01-01 -2007
28-02-1993
01-07-2009
S1
S1
DII
S1
Tunarungu
Tunarungu
Tunarungu
Tunalaras
1999
1999
1989
1998
PLT.Kep. Sekolah
Guru SDLB
Guru SDLB
Guru SDLB
16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum Sekolah
No. Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
a. Mata Pelajaran I, II, III IV, V, VI
1. Pendidikan Agama
29 – 32(Pendekatan
Tematik)
30
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
b. Muatan Lokal 2
c. Program Khusus *) 2
d. Pengembangan Diri 2 **)
Jumlah 29 – 32 34
Catatan : *) disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
**) ekuivalen 2 (dua) jam pelajaran
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni Budaya dan Keterampilan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
12
2. Muatan Lokal
Ketrampilan life skill ( kecakapan hidup)
– Tata boga
– Pembuatan kripik ubi
– Pertanian sederhana
– Perikanan : ternak ikan lele
3. Program Khusus
Merawat diri ( mandi, menggosok gigi, cuci rambut)
Mengurus diri ( berpakaian dan rias diri )
Menolong diri ( menghindari bahaya listrik dan api )
Komunikasi ( menyampaikan pesan dan menyampaikan pendapat )
Adaptasi lingkungan
4. Pengembangan diri
a. Kegiatan rutin (Upacara Bendera, SKJ, Budaya bersih)
b. Kegiatan terprogram (Pramuka, Bimbingan Kerja, dan Kerohanian/Menghafal
Surat-surat Pendek
5. Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar menggunakan sistem paket.
b. Jam belajar dialokasikan 34 jam pelajaran
Jam pembelajaran dialokasikan
Kelas I, II, III : 30 jam pelajaran ( klas II, III, belum ada )
Kelas IV, V, VI : 34 jam pelajaran ( kelas V, VI belum ada )
Tambahan 2 jam pelajaran untuk program khusus
Tambahan 2 jam pelajaran untuk mulok
6. Ketuntasan Belajar
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta sumber
daya pendukung pembelajaran SDLB Tunagrahita (C) Negeri Rasau Jaya Kabupaten
Kubu Raya, menentukan kriteria ketuntasan per mata pelajaran pada tahun 2008 – 2009
seperti tabel di bawah ini.
13
No Mata Pelajaran Target Ketuntasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pendidikan Agama
PKN
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA
IPS
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya
Muatan Lokal
Program Khusus
60
60
60
60
60
60
61
60
61
61
Catatan:
Diusahakan peningkatan ketuntasan belajar rasio 5% - 10% setiap tahun sehingga ditargetkan
pada tahun ajaran 2010-2014 kriteria ketuntasan ideal 75%
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kriteria kenaikan kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas dengan mempertimbangkan :
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
Memperoleh nilai yang telah memenuhi target ketuntasan
Memperhatikan usia dan tingkat kemandirian siswa
b. Kriteria kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus setelah :
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
Menempuh ujian sekolah
Minimal dapat menyelesaikan standar kompetensi pada program kekhususan
8. Kecakapan Hidup
Peserta didik dibekali keterampilan untuk merawat diri, mengurus diri, menolong
diri, berkomunikasi, dan bersosialisasi agar dapat mandiri. Bagi siswa yang berpotensi
dan berbakat ketrampilan akan dilakukan pemberdayaan melalui keterampilan. SLB N
Rasau dalam bidang kecakapan hidup ini mulai merintis kegiatan budidaya ikan yaitu
ikan lele dan pertanian ( sayuran dan jagung ) yang diharapkan dapat membentuk
14
keterampilan hidup yang akan bermanfaat untuk kehidupan anak dimasa yang akan
datang. Target pada tahun 2012 budidaya ikan di SLB N Rasau sudah dapat
mengadakan pembibitan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan bibit sekolah
tidak lagi mengalami kesulitan.
9. Keunggulan Lokal dan Global
Mengingat peserta didik kemampuan intelektual kurang sehinga tidak memungkinkan
untuk memenuhi keunggulan lokal dan global. Kompetensi yang diharapkan adalah
siswa mampu menolong diri sendiri, merawat diri, bersosialisasi dengan lingkungan,
agar tidak selalu bergantung dengan orang lain.
15
BAB IV
KALENDER AKADEMIK
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untukuntuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,mingg
efektif, waktu pembelajaran efektif/hari efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah selain waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, juga disusunnya Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar 38 mingguDigunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester 2 minggu 1 minggu setiap semester3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
4Libur akhir tahun
pelajaran3 minggu
Digunakan persiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6 Hari ibur umum/nasional 2 mingguDisesuaikan dengan peraturan pemerintah misal : 17 Agustusan
7 Hari libur khusus 1 minggu`Untuk satuan pendidikan sesuai cirri kekhususan masing-masing.
8Kegiatan khusus
sekolah/madrasah3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
16
Kalender Pendidikan SLB C Negeri Rasau JayaTahun Pelajaran 2009 - 2010
No Waktu Bulan Kegiatan Tanggal Hari efektif
1
SM
ES
TE
R I
Juli
Rapat tahunan ajaran baruMOS bagi siswa baruIsro’ mi,rojKBM
1617-19
2021 – 31
9
2 AgustusKBMMenyambut puasaHUT RI
1 – 3121 – 22
1723
3 SeptemberKBMLibur seputar Idul Fitri
1 - 31 27
4 Oktober KBM 1 – 31 27
5 November KBM1 – 31
2724
6 Desember
KBMUlangan UmumPenilaianPembagian RaportNatal dan hari libur semester 1
1 – 67 – 1513 – 22
2324 – 31
5
17
Kalender Pendidikan SLB C Negeri Rasau JayaTahun Pelajaran 2009 – 2010
No Waktu Bulan Kegiatan Tanggal Hari efektif
1
SM
ES
TE
R II
JanuariLibur Tahun Baru MasehiKBM
11 – 31
25
2 PebruariKBMMaulid Nabi
1 – 2826
23
3 MaretKBMHari Raya Nyepi
1 – 3116
26
4 AprilKBMWafat Isa Al MasihHari Kartini
1 – 31221
25
5 Mei
KBMUASBNKenaikkan Isa Al Masih Hari Waisak
1 – 31271328
24
6 Juni
KBMUlangan UmumRapat Kenaikkan KelasPembagian Raport/STTBLibur Semester II
1 – 910 – 15
2229
1 – 15
8
18