kuliah pakar, penyakit parkinson

77
PENYAKIT PARKINSON Jan S. Purba

Upload: diah-ayu-adiati

Post on 27-Jan-2016

281 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

medicine

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

PENYAKIT PARKINSON

Jan S. Purba

Page 2: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

PENYAKIT GANGGUAN GERAK

Dibagi dalam 2 kelompok :

Penyakit Parkinson Parkinsonisme

Page 3: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson

Penyakit neurodegeneratif yang ditandai oleh :

Ganguan motorik seperti tremor, rigiditas otot bradikinesia/ akinesia, postur tubuh

Sering disertai oleh gejala sekunder berupa gangguan psikiatrik

Neuropatologis terjadi degenerasi neuron dopaminergik di ganglia basalis terutama di SNc

Page 4: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Parkinsonisme

Ditandai oleh berbagai gejala gangguan gerak Berbagai etiologinya seperti tumor otak, AIDS,

post esefalitis, gangguan neurovaskuler seperti stroke, toksik dan obat-obatan, gangguan metabolik, kerusakan struktur di otak akibat cedera kepala dan pengaruh degenerasi

Juga pengguna beberapa jenis obat antipsikotik dalam jangka waktu yang lama bisa menginduksi parkinsonisme

Pemberian levodopa tidak akan memperbaiki gangguan gerak

Page 5: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

PENYAKIT PARKINSON (PP)

Urutan kedua terbanyak dari antara kelompok penyakit neurodegeneratif lainnya sesudah penyakit Alzheimer (AD) amiotrofik lateral sklerosis (ALS) penyakit Huntington (HD) serta multipel sklerosis (MS)

Populasi PP ditemukan lebih dari 3% pada kelompok umur diatas 65

Penyebab utama adalah degenerasi dari neuron di ganglia basalis terutama di SNc penghasil dopamin

Page 6: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Parkinson DiseaseDegenerative central nervous system

(CNS) disorder

Page 7: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Etiologi PP

Internal misalnya proses degeneratif, perubahan metabolisme sel, genetik dan kerusakan mitokhondria, patologi membrana sel serta pengaruh neurotransmiter eksitatorik seperti glutamat

Eksternal : makanan, pengaruh lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat, beberapa zat toksik sperti logam berat, racun, zat addiktif methyl-4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine ( MPTP )

Page 8: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Tanda klinik

Gejala Parkinson muncul apabila kematian neuron dopaminergik mencapai 70% atau lebih

Gangguan motorik (primer) Gangguan sekunder berupa gangguan saraf

otonom dan sensorik, gangguan psikiatrik seperti gangguan kognitif serta insomnia

Page 9: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

SEJARAH PENEMUAN PENYAKIT PARKINSON

James Pakinson (1755-1824 Dokter dari Inggris pada tahun 1817. Penemuan tersebut didokumentasikan dalam buku An Essay on the Shaking Palsy (Berios, 1995). Penemuan Parkinson ini ditindaklanjuti oleh seorang ahli saraf Perancis Jean Martin Charcot (1825-1893) yang mempopulerkan gejala klinik sebagai penyakit paralysis agitans.

Page 10: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Historical PerspectiveDr. James Parkinson (1755-1828)

18171. involuntary tremulous motion2. pass from a walking to a running

pace3. shaking palsy

Page 11: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Clock

Page 12: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

EPIDEMIOLOGI

Jarang terjadi dibawah umur 30 tahun Prevalensi PP ditemukan sekitar 160 per

100.000 populasi Gejala yang muncul mulai pada usia 40-70

tahun, dan mencapai puncak pada dekade ke-enam

Seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup maka insiden penyakit neurodegenratif termasuk PP juga akan meningkat

Page 13: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB

Patologi utama PP adalah defisiensi neurotransmiter dopamin di striatum akibat kematian neuron dopaminergik di SNc

Faktor Genetik Kerusakan mitokhondria Pengaruh inflamasi dan zat toksik

terhadap kematian neuron di striatum Pengaruh lingkungan dan obat-obatan Anoksia serebral pada trauma kepala

Page 14: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Faktor Genetik

Terjadi kesalahan pada formasi protein atau mutasi gen.

Kelainan genetik bisa mencapai sekitar 10%-15% berupa mutasi gen glukoserebrosidase

Tyr-Ser-Phe-Pro-Cys-Thr

Tyr-Ser-Phe-Glu-Cys-Thr

Page 15: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Kerusakan mitokhondria dalam patologi Penyakit Parkinson

Kanal Ca++ (kalsium) sangat berperan sebagai pace maker fire yang berulang-ulang di SN

Stimulasi yang berulang-ulang dan berlebihan dari Ca++ ini berefek terhadap kerusakan dan kematian mitokhondria dari neuron SN penghasil neurotransmiter dopamin itu sendiri

Page 16: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Pengaruh inflamasi dan zat toksik terhadap kematian neuron di striatum

Sistem imun di otak berupa mikroglia pada PP aktif Mikroglia mensekresi mediator inflamasi sitokin

yang bisa berdampak buruk pada neuron yang sehat menyebabkan terjadinya degenerasi dari neuron sampai kematian.

Pemberian nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) seperti ibuprofen pada pasien PP memberikan efek neuroprotektif berperan menurunkan insiden PP

Pemberian simvastatin yang pada awalnya digunakan untuk menurunkan kolesterol berperan juga sebagai neuroprotektor

Page 17: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Pengaruh lingkungan dan obat-obatan

Konsumsi bahan yang toksik seperti pada pengguna zat adiktif yang mengandung methyl-4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine (MPTP) sering memperlihatkan tanda-tanda PP

Page 18: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Anoksia serebral pada trauma kepala

Seseorang yang sering mengalami trauma kepala akan mendapat kemungkinan memperlihatkan empat kali lebih sering gejala Parkinson dibanding populasi lainnya

Page 19: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

PATOFISIOLOGI

Dopaminergik dari SNc diproyeksikan ke striatum dan seterusnya ke ganglion basalis

Reduksi ini menyebabkan aktivitas neuron di striatum dan ganglion basalis menurun menyebabkan gangguan keseimbangan antara inhibitorik dan eksitatorik.

Proyeksi dopamin ke area otak

Page 20: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Diagnosis of Parkinson’s disease

-Clinical diagnosis is very difficult at early stages, and reliable biological markers have not been identified yet.

-L-DOPA responsiveness is a reliable indication of PD

-Imaging is used, in particular PET scan, Positron Emission Tomography.

-Reliable diagnosis only post-mortem.

L-DOPA

L-DOPA

Page 21: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Healthy balance of dopamine and acetylcholine

Imbalance of dopamine and acetylcholine in Parkinson's disease.

Page 22: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Substansia Nigra di batang otak

Page 23: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Stages of Parkinson’s Disease

► Mild symptoms, no disability► Non-pharmacological approaches

► Moderate symptoms with some disability► Multiple treatments available including l-dopa

► Progression of symptoms► Levodopa required +/- other meds

Early Moderate Advanced

► Disease progresses► Non-motor complications may outweigh motor disturbances

Adjunctive Drug Therapy for Advanced PD

Report of the Quality Standards Subcommittee of theAmerican Academy of Neurology 2006

Page 24: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Gejala Klinik non-motorik Anosmia diduga degenerasi bulbus olfaktorius Juga intermedial batang otak, ganglia simpatetik dan

parasimpatetik sebagai penyebab disfungsi autonomik penyebab keluhan inkontinensia, konstipasi, ketidaksanggupan mengkontrol air ludah, dizziness

Gangguan gastrointestinalis, gangguan berkemih, gangguan seksual, gangguan kardiovaskuler, termoregulasi, respiratorius dan gangguan motorik pupil

Gangguan otonom ditemukan sekitar 2%-72% adalah gangguan inkontinensia dan konstipasi berpariasi dengan lamanya mengidap penyakit tersebut serta penggunaan obat anti Parkinson

Gangguan regulasi otonom sering sekali berasosiasi dengan depresi

Keterlibatan batang otak dimana ditemukan nukleus dari serotonergik dan noradrenergik diduga penyebab dari gangguan perilaku termasuk depresi yang menurut statistik diderita oleh 25% penderita Parkinson

Halusinasi dan delusi dialami oleh sekitar 4% penderita Parkinson yang diduga ada kaitannya dengan terapi levodopa

Page 25: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Dementia

Penurunan fungsi kognitif pada PP ditemukan sekitar 75-80%

Gangguan memori ditemukan enam kali lebih banyak dibanding kontrol

Sekitar 44% penderita PP menderita demensia diantaranya sekitar 29% kemungkinan demensia Alzheimer, 10% demensia badan Lewy

Page 26: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Ansietas

Sekitar 70% dari PP menderita ansietas sementara 90 % penderita ansietas berkembang menjadi depresi.

Sekitar 40 % yang tidak berkaitan dengan beratnya penyakit maupun pengobatan dengan levodopa.

Gejala ansietas atau panik sering disertai depresi (atypical depression)

Gejala ansietas bisa juga muncul sebagai reaksi psikologik terhadap PP sendiri

Page 27: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Depresi

Depresi merupakan gejala PP yang paling menonjol dan bersifat tidak spesifik dan tidak berkaitan dengan derajat gangguan motorik

Diperkirakan prevalensi gangguan depresi berkisar 31% dan meningkat sehubungan dengan meningkatnya usia

Page 28: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Psikosis dan halusinasi Gejala psikosis dalam bentuk halusinasi atau delusi

pada umumnya berkaitan dengan toksisitas obat untuk PP

Obat - obat (antikholinergik, amantadin, deprenil, levodopa dan agonis dopamin) untuk PP dapat mempengaruhi neurokimiawi otak sehingga bisa memperlihatkan gejala psikosis, yaitu halusinasi, delusi dan delirium.

Halusinasi visual ditemukan sekitar 30 % dan berkaitan dengan obat dopaminergik.

Bromokriptin lebih sering menimbulkan efek samping dibandingkan levodopa

Antikholinergik menimbulkan halusinasi yang bersifat mengancam disertai dengan komponen auditorik – taktil dan delirium.

Halusinasi ini pada umumnya akan berkurang atau menghilang dengan pengurangan dosis obat obat tersebut.

Page 29: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Perubahan perilaku seks Kelainan fungsi saraf otonom dan rendahnya

kadar dopamin bisa mengakibatkan gangguan ereksi

Pada perempuan bisa diakibatkan oleh perubahan estrogen pada perempuan menopause lainnya.

Disisi lain ditemukan juga perubahan perilaku seks dalam bentuk peningkatan libido (1 – 10 %) dengan atau tanpa gejala mania dapat juga timbul sebagai efek samping pengobatan penyakit PP.

Hiperseksualitas ini terutama ditemukan pada penderita laki-laki dalam bentuk meningkatnya masturbasi, hubungan seks dan parafilia dan diperbaiki dengan mengurangi dosis obat.

Page 30: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Gangguan Tidur

Gangguan tidur dimana berkuragnnya stadium II dan IV sehingga sering terbangun, sering timbul bersamaan dengan gejala psikiatrik lainnya sebagai akibat efek samping pengobatan levodopa dan pergolid.

Gangguan tidur bisa dalam bentuk halusinasi, episode mengacau (confusional episodes) dan depresi yang dapat dibaca sebagai kelainan pada EEG pada fase REM. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan pemberian hipnotika dan antidepresan

Page 31: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Persentasi beberapa gangguan kemurungan pada penyakit

Parkinson

Gangguan (mood) kemurungan

Prevalensi

Depresi 58%

Afasia 54%

Ansietas 49%

Page 32: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Gangguan gastrointestinal

Penderita PP sering mengalami konstipasi dan dismotilitas lambung mengakibatkan gangguan pencernaan (Pfeiffer, 2003)

Penyebabnya diduga akibat pembentukan badan Lewy di sistem saraf pencernaan yang akan mengganggu persarafan dari saluran cerna

Page 33: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Gangguan optalmologik

Menurunnya kedipan mata Iritasi dri permukaan mata Gangguan cairan mata Sering terjadi halusinasi visual Konvergensi menurun Blefarospasmus Kesulitan membuka mata

Page 34: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Keluhan Nyeri

Keluhan nyeri pada PP biasa berasal dan diakibatkan oleh :

a) Masalah muskuloskletal yang ada hubungannya dengan gangguan postural jadi akibat mekanik;

b) Nyeri neuropatik dan atau nyeri inflamasi berupa artritis diakibatkan oleh lesi jaringan saraf ataupun inflamasi di daerah tulang belakang terutama di daerah servikal atau daerah lumbal;

c) Nyeri distonia, kelompok otot pendukung tubuh akibat peningkatan tonus otot;

d) Rasa kurang mengenakkan akibat gerakan yang terusmenerus seperti tremor;

e) Nyeri yang tidak bisa didefinisikan yang diketahui sebagai nyeri sentral

Page 35: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Keluhan NyeriMenentukan jenis nyeri pada PP sangat penting untuk terapi (farmaka atau non-farmaka).

Lokasi nyeri Gambaran nyeri yang di derita Apakah nyeri menjalar ketempat lain, nyeri radikuler Kapan muncul nyeri Apakah keluhan nyeri kontinu atau terusmenerus

atau hanya saat- saat tertentu? Apakah keluhan nyeri berhubungan dengan aktivitas

tertentu Apa yang menyebabkan nyeri berkurang Apa yang menyebabkan nyeri bertambah Apakah obat anti parkinson menurunkan nyeri Apakah juga penderita artritis

Page 36: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

TATALAKSANA PENYAKIT PARKINSON

Sarana diagnostik yang baku untuk deteksi dini PP saat ini belum ada

Gejala PP yang muncul pada usia lanjut biasanya terlewatkan karena dianggap sebagai efek dari penuaan.

Seringkali gejala awal oleh karena ringan dan tidak merasa terganggu, maka tidak disadari oleh pasien maupun orang terdekatnya.

Gejala awal mirip dengan gangguan penyakit lain (depresi, reumatoid) untuk itu dibutuhkan ketajaman pemeriksaan klinis sebagai alat deteksi dini

Banyak penyandang harus mengunjungi banyak dokter sebelum mendapat diagnosis yang pasti

Page 37: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Diagnosis

Penyakit parkinson didasari oleh anamnesis (riwayat kesehatan), pengamatan pada tanda – tanda yang ada (pemeriksaan fisik), pemeriksaan neurologis, informasi obat – obatan yang pernah digunakan dan riwayat pada keluarga.

Gejala utama berupa gangguan gerakan motorik disamping juga ditemukan gangguan lain yang menyerang sistem otonom, fungsi eksekutif, psikiatrik dan sensorik

Page 38: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

A. Anamnesis

Pada awal sakit manifestasi gejala dapat berupa: Gemetar pada jari tangan waktu istirahat, dan hilang

bila lengan bergerak Tremor ringan pada jari dan tangan Ayunan lengan waktu berjalan kurang (jalan seperti

robot) Suara menjadi halus / mengecil Mandi, mencukur kumis, mengancing baju, makan

jadi lama Jalan sering ketinggalan Mata melotot seperti marah, raut muka selalu sedih Duduk jarang bangun Tidur jarang berbalik badan

Page 39: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

B. Pemeriksaan fisik

Terdapat 4 gejala kardinal (gejala utama) PP yaitu :

i. Tremor (pada 50% kasus) ii. Rigiditas (pada 66% kasus) iii. Akinesia / bradikinesia (pada 75% kasus) iv. Postural instabilitas

Keempatnya bisa disingkat jadi TRAP

Page 40: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1. Tremor, 50% mengalami inner tremor sebelumnya (rasa gemetar di dalam tubuh)

Lengan / tangan: Resting tremor : saat diam atau menahan posisi

tertentu Pill rolling : seperti sedang menggulung pil atau

menghitung uang Tulisan tidak rata, semakin panjang kalimatnya

huruf tulisannya semakin kecil (lihat gambar 6, dibawah ini)

  Tulisan tangan dari penderita penyakit parkinson

seperti yang diperlihatkan oleh Charcot (1879) dalam Lectures on the diseases of the nervous system.

Saat berjalan jari / tangan bergetar

Page 41: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1. Tremor, 50% mengalami inner tremor sebelumnya (rasa

gemetar di dalam tubuh)

Tungkai / kaki Kaki bergoyang saat diam menggantung 

Kepala / muka Kepala jarang terlibat Bibir dan dagu bergetar seperti

mengunyah

Page 42: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

2. Rigiditas

Leher Susah menoleh Susah menelan Suara mengecil

Page 43: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

2. RigiditasLengan

Micrografia (tulisan mengecil) Ayunan lengan waktu berjalan kurang Merasa kekakuan pada sendi Sulit bangkit dari tidur / duduk Stopped Posture (waktu berdiri/berjalan badan

membungkuk) (lihat gambar 7, dibawah)  

Page 44: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

2. Rigiditas

Tungkai Langkah jalan pendek-pendek, kaki

diseret Rasa “lemah” karena memerlukan tenaga

ekstra untuk bergerak

Page 45: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

3. Bradikinesia/Akinesis

Muka Mata jarang berkedip Face mask (mimik muka miskin ekspresi) Liur menetes, kalau makan lama

  Lengan

- Memakai baju / memasang kancing lama- Mandi / cuci tangan/ gosok gigi lama

Page 46: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

3. Bradikinesia/Akinesis

Badan Duduk diam lama, jarang bangkit (bangun) Tidur jarang berbalik 

Tungkai Membengkak oleh karena jarang bergerak waktu

duduk Sulit untuk memulai langkah Langkah mendadak berhenti Ketika berjalan, jika berbalik arah harus melakukan

gerakan memutar

Page 47: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

4. Postur tubuh yang tidak stabil

Muncul pada stadium lanjut Mudah terjatuh Langkah memutar sulit Cenderung terjerembab ke depan Cenderung terjengkang ke belakang Akhirnya menggunakan kursi roda

Page 48: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Staging Klinis (derajat penyakit)

Staging penderita PP menurut Hoehn and Yahr (Goetz et al., 2004)

Stage 1 = Unilateral Stage 2 = Bilateral Stage 3 = Gangguan keseimbangan

(postural Instability); jarang jatuh Stage 4 = Gangguan keseimbangan

lebih nyata; cenderung jatuh Stage 5 = Hanya terbaring di tempat

tidur, bergantung pada kursi roda

Page 49: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

C. Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan anamnesis, didasarkan pada kriteria klinisAntara lain menurut Hughes et al. (1992)1. POSSIBLE

Bila ada salah satu dari 4 gejala (1/4) TRAP (Tremor, Rigiditas, Akinesia,Postural Instabilitas)2. PROBABLE

Bila terdapat 2 dari 4 gejala TRAP (2/4) Bila ada 1 dari 3 gejala TRA (1/3) yang

asimetri / unilateral

Page 50: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

C. Diagnosis

3. DEFINITE

Bila terdapat 3 dari 4 gejala TRAP (3/4) Bila ada 2 dari 3 gejala TRA (2/3) dengan

1 gejala yang asimetris / unilateral Bila meragukan ulangi pemeriksan

beberapa bulan kemudian.

Page 51: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

D. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang bisa berupa:● Pemeriksaan radiologik

TScan, MRI, Spektroskopi, Positron Emission Tomography (PET) CTScan, MRI biasanya normal; PET bisa mendeteksi perubahan di substansia nigra

● Elektroensefalografi (EEG)Pemeriksaan ini tidak informatif untuk PP

● Pemeriksaan LaboratoriumDarah, urine, tergantung pada indikasi

Page 52: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

E. TERAPI

1. Terapi farmaka (Terapi farmaka terdiri dari 3 kategori)

Kategori pertama adalah obat yang secara langsung atau tidak langsung berkerja meningkatkan dopamin di otak.

Kategori kedua adalah farmaka yang bisa memperbaiki kadar neurotransmiter untuk memperbaiki simptom yang muncul seperti antikholinergik.

Kategori ketiga adalah menyangkut obat yang digunakan untuk kontrol non-motorik seperti obat antidepresan.

Page 53: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

E. TERAPI

Tujuan umum Menghilangkan/mengurangi tanda dan gejala penyakit

Memperlambat progresifitas penyakit

Memperpanjang waktu ON dan memperpendek waktu OFF

Mengatasi fluktuasi klinis Memperkecil efek samping

Page 54: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Jenis obat terapi PP antara lain :

Levodopa (Levazide, Stalevo, Madopar, Leparson)

Dopamin Agonis (bromokriptin, pramipexole, ropinirole)

MAO-B Inhibitor (selegiline) COMT Inhibitor (Comtan) Antikolinergik (Arkine, Artane) Neuroptotektor (Selegilin)

Page 55: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Strategi pengobatan PP meliputi

Terapi Simptomatik untuk mempertahankan selama mungkin kemandirian pasien dalam kegiatan sehari-hari, berupa terapi farmakologik dan non-farmakologik

Memperlambat progresivitas penyakit dengan tujuan neuroproteksi dan neurorestorasi berupa terapi farmakologik dan non-farmakologik

Page 56: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Tujuan umum terapi adalah

a. Menghambat progreivitas penyakit- Neuroproteksi- Neurorestorasi  b. Mengatasi tanda dan gejala

penyakit- Memperpanjang waktu ON dan

memperpendek waktu OFF- Mengatasi fluktuasi klinis- Memperkecil efek samping

Page 57: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Obat – obatan terapi simtomatik antara lain :

Obat DopaminergikLevodopa : Madopar (levodopa + benserazide); Stalevo (levodopa+ karbidopa + entakapon); Levazide (levodopa + benserazide); Leparson (levodopa + benserazide)

Dopamin Agonis : Pramipexole (Sifrol), Ropinirole (Requip), Bromokriptin (Parlodel)

MAO-B Inhibitor : selegiline (Jumex) COMT Inhibitor : Entacapone (Comtan) Amantadine: Symmetrel

Page 58: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Obat terapi simtomatik antara lain :

Obat Non-dopaminergikAntikolinergik : trihexyphenydil (Arkine, Artane)

Antagonis Glutamat: Amantadin (Symmetrel), dextrometorfan

Antihistamin : difenhidramin Neuroptotektor : Selegilin, vit E, vit

C, coenzyme Q 10

Page 59: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1b.Terapi non-farmaka

Edukasi Penyakit parkinson adalah penyakit kronis

progresif yang tanda dan gejalanya akan memburuk jika tidak diterapi sehingga perlu diberikan informasi lengkap kepada penderita serta keluarganya tentang penyakit tersebut.

Dengan pemberian obat dan penatalaksanaan yang tepat maka gejala yang muncul dapat diperbaiki.

Penderita dan keluarga juga diharapkan proaktif untuk mencari informasi sendiri melalui media informasi

Page 60: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1b.Terapi non-farmaka

Fisioterapi

Tujuanya adalah untuk menguatkan otot dan mengurangi kekakuan otot melalui pergerakan penuh (full range of motion). Selain itu juga untuk meningkatkan kekuatan tubuh hingga penderita mampu menerima keterbatasan fisiknya. Contohnya latihan berjalan, berkebun, berenang dan lain-lain.

Page 61: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1b.Terapi non-farmaka

Nutrisi   Banyak mengkonsumsi makanan yang

mengandung serat (buah-buahan, sayur-sayuran dan gandum). Buah-buahan yang mengandung anti oksidan sangat dianjurkan’

Page 62: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

1b.Terapi non-farmaka

Akupunktur medik   Banyak penelitian dan publikasi yang

telah membuktikan manfaat terapi akupunktur

Page 63: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Neurorehabilitasi

Sudah dibuktikan bahwa walaupun dengan hasil minimal, gangguan bicara dan mobilitas dapat diperbaiki dengan terapi rehabilitasi.

Latihan fisik bisa memperbaiki mobilitas, fleksibilitas otot, kekakuan dan kualitas hidup serta terapi bicara (speech therpy)

Selain itu disebutkan juga bahwa terapi menari (dance therapy) juga berperan dalam perbaikan fungsi otot

Page 64: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Terapi fisik dan latihan

Kebutuhan terapi fisik terhadap penderita ini efektif untuk mempertahankan keseimbangan tubuh

Selain dari itu disebutkan bahwa aktifitas fisik dan latihan dibutuhkan untuk memperbaiki struktur dan fungsi otak.

Model percobaan PP menunjukan bahwa aktivitas fisik mendukung stimulasi neuroproteksi dan integritas fungsi mitokhondria

Page 65: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Terapi bedah

Metode lama dan sudah jarang dilakukan: Palidotomi, Talamotomi, bisa menimbulkan kerusakan permanen

Metode baru: Deep Brain Stimulation ( DBS), tidak menimbulkan kerusakan permanen

Page 66: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Kapan mulai memberikan obat anti parkinson ?

Obat antiparkinson baru diberikan bila gejala-gejalanya sudah mengganggu kegiatan sehari-hari.

Page 67: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Obat apa yang dipilih untuk terapi awal?

Pemilihan obat untuk terapi awal tergantung pada onset, gejala dominan, beratnya penyakit, dan dengan memperhitungkan efek samping obat

Page 68: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Pilihannya adalah sebagai berikut:

Usia Obat pilihan< 60 tahun

Antikolinergik, dopamin agonist, amantadin atau MAOB-inhibitor - Efeknya kurang dari levodopa- Dapat mengurangi gejala ringan selama 6-9 bulan, setelah itu tetap diperlukan Levodopa- Dibanding levodopa lebih jarang menimbulkan komplikasi motorik, tetapi lebih sering menimbulkan halusinasi, hipotensi ortostatik, dan mengantuk.

Page 69: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Pilihannya adalah sebagai berikut:

Usia Obat pilihan>60 tahun

Ada 2 pilihan, yaitu1. Agonis dopamin atau dopaminergikKurang efektif dibanding levodopa, tetapi lebih jarang menimbulkan komplikasi motorikAkhirnya membutuhkan levodopa juga 2. LevodopaPaling efektifSering menimbulkan komplikasi motorik dan non-motorik pada pengobatan jangka panjang

Page 70: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Komplikasi pengobatan jangka panjang dengan levodopa

Walaupun levodopa merupakan obat paling efektif untuk PP, namun dengan waktu terbatas setelah 3-7 tahun dapat timbul komplikasi motorik dan non-motorik.

Page 71: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Komplikasi pengobatan jangka panjang dengan levodopa

Komplikasi Motorik: 1. Fluktuasi motorik i. ”Wearing-off”

Ini adalah suatu keadaan dimana efek levodopa menjadi pendek dari semula 4 jam menjadi, misalnya, 2 jam ii. “On-off”

Efek levodopa bisa naik (“on”) turun (“off”)

Page 72: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Komplikasi pengobatan jangka panjang dengan levodopa

2. DiskinesiaBerupa gerakan-gerakan tak terkendali seperti: - Khorea Contoh: gerakan berupa tarikan cepat pada anggota gerak - DistoniaGerakan konstan seperti melintir yang mengubah postur bagian tubuh tertentu

Page 73: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Komplikasi Non-motorik

1. Gangguan OtonomikBanyak liur, keringatan, hipotensi ortostatik, konstipasi, disfungsi seksual

2. Gangguan PsikiatrikInsomnia, halusinasi, depresi, demensia

Page 74: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

PENCEGAHAN Pola hidup dengan konsumsi makanan sehat,

melakukan aktifitas fisik yang teratur. Menghindari kontak dalam jangka waktu lama

dengan faktor risiko seperti zat kimia khususnya pestisida dan herbisida.

Menghindari pemakaian obat-obatan dalam jangka waktu lama seperti pemakaian obat psikoterapi dan obat anti-muntah.

Terapi hormonal estrogen tunggal secara dini kepada perempuan pre-menopause (konsultasi dengan ahli kebidanan), dan khususnya perempuan yang telah melakukan operasi histerektomi.

Page 75: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Prognosis Penyakit Parkinson bukanlah penyakit yang sifatnya

fatal akan tetapi progresif. Rata-rata harapan hidup dari penderita ini lebih

rendah dibanding yang tidak menderita Parkinson Pada stadium akhir dari penyakit ini pada umumnya

bisa mendapat komplikasi seperti kehilangan kekuatan fisik dalam hal ini ketidakberdayan, sering terjatuh akibat gangguan keseimbangan yang bisa berefek fatal serta pneumonia.

Perjalanan penyakit ini bisa mencapai 20 tahun atau lebih.

Melalui penanggulangan yang tepat dan cepat baik melalui terapi farmakologik maupun non-farmakologik penderita PP diharapkan bisa hidup produktif.

Page 76: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Kuesioner Deteksi Dini Parkinson Apakah anda mengalami kesulitan ketika bangkit dari

kursi? Apakah tulisan tangan anda menjadi kecil? Apakah teman – teman anda mengatakan bahwa

suara Anda menjadi lebih lembut atau tidak terdengar?

Apakah keseimbangan Anda menjadi buruk? Apakah tungkai Anda sering seperti ”Macet”

ketika sedang berjalan? Apakah teman – teman Anda mengatakan wajah anda

tampak selalu sedih atau murung? Apakah tangan atau kaki Anda bergetar? Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengancing

baju? apakah ketika sedang berjalan kedua tungkai

Anda harus diseret?

Page 77: Kuliah Pakar, Penyakit Parkinson

Kuesioner Deteksi Dini Parkinson Apakah langkah – langkah Anda menjadi pendek

– pendek atau kecil – kecil ketika berjalan? Pernahkah seseorang menanyakan kepada Anda ”

Apakah Anda menderita Parkinson? Pernahkah Anda mendapatkan obat Anti parkinson

dari dokter Berapakah jumlah jawaban ”YA” dari pertanyaan

tersebut? Minimal 6 : Kemungkinan kecil anda menderita

penyakit perkinson 7 - 9 : Kemungkinan anda sedang

menderita penyakit parkinson 10 - 12 : Kemungkinan besar anda menderita

penyakit perkinson Pertanyaan yang tercetak tebal memiliki sensitifitas

tinggi untuk mendeteksi gejala PP