sistem pakar penyakit ayam.pdf
TRANSCRIPT
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB IDENTIFIKASI
PENYAKIT AYAM
SKRIPSI
Oleh :
M. HATTAN SURURI
NIM. 04550053
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
2009
LEMBAR PERSETUJUAN
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB
IDENTIFIKASI PENYAKIT AYAM
SKRIPSI
Oleh :
M. HATTAN SURURI
NIM. 04550053
Telah Disetujui, .....................2009
Pembimbing I Pembimbing II
Suhartono, S.Si, M.Kom Ach. Nasichuddin, M.A
NIP. 150 327 241 NIP. 150 302 531
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
Suhartono, S.Si, M.Kom
NIP. 150 327 241
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB IDENTIFIKASI
PENYAKIT AYAM
SKRIPSI
Oleh
M. HATTAN SURURI
NIM. 04550053
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Tanggal, 15 Januari 2009
Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Penguji Utama : M. Amin Hariyadi, M.T ( )
NIP. 150 368 791
2. Ketua Penguji : Totok Chamidy, M.Kom ( )
NIP. 150 381 177
3. Sekertaris Penguji : Suhartono, S.Si, M.Kom ( )
NIP. 150 327 241
4. Anggota Penguji : Ach. Nasichuddin, M.A ( )
NIP. 150 302 531
Mengetahui dan Mengesahkan
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
Suhartono, S.Si, M.Kom
NIP. 150 327 241
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : M. Hattan Sururi
NIM : 04550053
Alamat : Jl. A.Yani 05 RT.03 RW 01 Bendosewu Talun Blitar.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan
pada Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam
Negeri Malang Dengan Judul SISTEM PAKAR BERBASIS WEB
IDENTIFIKASI PENYAKIT AYAM, ini adalah hasil karya sendiri dan bukan
duplikasi karya orang lain baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya . Selanjutnya apabila di
kemudian hari ada Claim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen
pembimbing dan atau pengelola Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik
Informatika Universitas Islam Negeri Malang tetapi menjadi tanggung jawab saya
sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Malang, 15 Januari 2009
Yang Menyatakan
M. Hattan Sururi
MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO
” YAKIN USAHA SAMPAI”
I WILL NOT GO DOWN, BECAUSE MY SPIRIT WILL NEVER DIE
“DAN TOLONG-MENOLONGLAH KAMU DALAM (MENGERJAKAN)
KEBAJIKAN DAN TAKWA, DAN JANGAN TOLONG-MENOLONG
DALAM BERBUAT DOSA DAN PELANGGARAN”
(Q.S: AL-MAIDAH : 2)
Lembar PersembahanLembar PersembahanLembar PersembahanLembar Persembahan
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas perkenan-Nya jualah, sehingga
skripsi sebagai karya ”sederhana” dari penulis ini bisa hadir. Sebagai seorang
mahasiswa Sains dan Teknologi karya ini tidak hadir dalam sekejap mata. Namun
butuh proses panjang. Empat tahun setengah semenjak tahun 2004 penulis
menginjakkan kaki di bumi Ulul Albab jurusan Teknik Informatika adalah waktu
yang tidak singkat bagi penulis . Dan akhirnya penulis memilih judul skripsi ”
Sistem Pakar Berbasis Web Identifikasi Penyakit Ayam” sebagai bentuk
pertanggungjawaban akademik, setelah sekian lama menempuh pendidikan dan
pengetahuan di jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang.
Ilmu dan pengetahuan tidak akan penulis peroleh tanpa diridhoi Allah SWT.
Untuk itu tidak jemu-jemu penulis panjatkan puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian
alam. Shalawat dan salam untuk junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga ilmu dan pengetahuan yang tertulis
dalam karya sederhana ini bisa bermanfaat.
Ide skripsi ini lahir dari harapan penulis untuk melahirkan karya bermanfaat bagi
kemajuan dunia peternakan dan kebangkitan negeri ini akan lahirnya penelitian
yang bermanfaat di tengah masyarakat. Namun keterbatasan dan kelemahan
penulis jualah yang menyebabkan tugas akhir ini ”mungkin” jauh dari kesan
sempurna. Namun penulis tetap optimis, sekecil apapun informasi yang bisa
diberikan dari karya ini, semoga bisa menjadi generator dan magnet untuk
dimanfaatkan dalam melahirkan karya yang lebih besar dan bermanfaat di tengah
masyarakat.
Usaha dan kerja keras dalam merampungkan karya akhir sebagai seorang
mahasiswa ini tidak lahir dari penulis semata. Ada banyak tangan, sumbangan
pemikiran dan tenaga yang ikut ambil bagian di dalamnya. Sejak penyusunan
hingga rampungnya skripsi ini. Oleh karena itu apresiasi dan ucapan terima kasih
wajib penulis ucapkan kepada mereka.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Rektor UIN
Malang, Dekan FST, Ketua Jurusan Teknik Informatika yang telah memberikan
kesempatan dan kemudahan kepada saya.
Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan
kepada kedua pembimbing, saya yaitu Bapak Suhartono, S.Si M.Kom dan Bapak
Ach. Nasichuddin, M.A yang penuh kesabaran dan kearifan telah membimbing
mengarahkan, dan dorongan di sela-sela kesibukkanya.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh dosen Jurusan Teknik
Informatika dan seluruh dewan kyai MSAA UIN Malang untuk curahan ilmu
yang diberikan selama menempuh pendidikan dari semester satu hingga semester
akhir ini.
Dedikasi dan apresiasi kepada segenap kawan-kawan terbaik saya, di TI kelas B
2004 (Witjaksono, Tjatoer, Adjeng, Agoenk, Boediman, Soe Hok Gug, Suryani,
Udin Nganjuk, Dhofr, Kronos, C-Plek, Ainatoel dan kawan-kawaku semua)
Terima kasih Sedalam-dalamnya kepada kawan-kawan HMI dan Partai
Pencerahan UIN Malang (Rohman, Anjar, Ghulam, Haryono, Hida, Susi, Mukidi,
Muis, Hadi, Safin, Udin Nganjuk, Syafi’i dan seluruh saudaraku di HMI)
Teman-teman Musyrif Ma’had ’Aly 2006/2007, 2007/2008 (well done, Abu
Naim, Ust Halimi, Ustdh Hafsoh, Ust Nuril, yayak, Tata, Fitroh, Muhlasin, Ariel,
Ali Kadarisman dan kawan musyrif semua)
Rekan-rekan HMJ TI 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008 .
Terakhir kalinya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk
ibuku tercinta dan Bapaku yang senantiasa mendoakanku dan perjuangannya
sehingga Ananda dapat kuliah di Universitas Islam Negeri Malang dan juga
kepada paman, om, tante, bibi, Teruntuk Rahardian, Yoeszri, Bu Sufi, Mothers,
ng.Pin, Nduts Paini, Kurnia Dewi, Mpuz, neng, Annisa MISA, yang selalu
memberiku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan manjadikan keluarga
dan saudara baru, semoga persaudaraan ini tidak akan putus meskipun ada jarak
dan waktu yang kan memisahkan nantinya, Ucapan terima kasih kepada seluruh
peternak ayam di daerah Blitar yang telah memberikan inspirasi berharga ini.
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik
Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:
1. Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Malang.
2. Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.
3. Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika dan Dosen
Pembimbing penulisan skripsi ini yang telah memotivasi, dan memberikan
penulis arahan yang benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .
4. Ach. Nasichuddin. M.A selaku dosen pembimbing agama yang bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap
permasalahan integrasi dalam skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang telah mengajar penulis selama
empat tahun lamanya, dan memberikan dukungan untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
6. Orangtua, Kakak dan Adik, Eyang, tersayang yang telah banyak
memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Kawan-kawan seperjuangan di HMI KORKOM UIN Malang , Partai
Pencerahan, KOPMA “Padang Bulan”, PAGAR NUSA, MSAA UIN
Malang, HMJ Teknik Informatika 2005-2006..
8. Rekan-rekan di PCNU Cabang Blitar, Kosgoro 1957, CV Software cn, CV.
Visi Mandiri Global, CV. Maha Karya Group, CV. Edu Media Group.
9. Semua pihak yang mungkin belum saya sebutkan yang telah membantu
penulis hingga terselesaikanya skripsi ini, khususnya kepada PUMA,
Budiman, Adjeng, Deni Juanda, C-Plek, Iqro WP, Tjatoer, Mujib, Kronos,
Suro, Mudhofar, Well Done, Kurnia Dewi, ng.pin, nduts, mother, adjeng,
semoga Allah SWT memberikan pahala atas bantuan yang diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak
akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka mengharapkan saran dan
kritik yang dapat menyempurnakan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan
berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Malang, 10 Januari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 4
1.4 Tujuan ............................................................................................ 5
1.5 Manfaaat ......................................................................................... 5
1.6 Metodologi ..................................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 10
2.1 Ayam .............................................................................................. 10
2.1.1 Anatomi Ayam .................................................................... 10
2.1.2 Penyebab Penyakit Ayam ................................................... 14
2.1.3 Tanda Awal gejala Penyakit Ayam .................................... 15
2.1.4 Jenis Pencegahan ................................................................ 18
2.1.5 Jenis Pengobatan ................................................................. 19
2.2 Sistem Pakar ................................................................................... 19
2.2.1 Definisi Sistem Pakar .......................................................... 20
2.2.2 Latar Belakang Pengembangan Sistem Pakar .................... 20
2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar .......................................................... 23
2.2.4 Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ....... 24
2.2.5 Keuntungan Sistem Pakar ................................................... 24
2.2.6 Kelemahan Sistem Pakar .................................................... 25
2.2.7 Konsep Dasar Sistem Pakar ................................................ 25
2.2.8 Bentuk Sistem Pakar ........................................................... 27
2.2.9 Struktur Sistem Pakar ......................................................... 28
2.2.10 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ............................... 30
2.2.11 Mesin Inferensi ................................................................... 31
2.2.12 Kategori Permasalahan Dalam Sistem Pakar ...................... 34
2.3 Perangkat Pemodelan Sistem dan Pembuatan Suatu Program ....... 35
2.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ................................. 36
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ................................................. 38
2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................... 40
2.3.4 Pengertian Sistem Database ................................................ 44
2.3.5 Bagan Alir (Flowchart) ....................................................... 46
2.4 PHP (Hypertext Preprocessor) ....................................................... 53
2.5 My Sql ............................................................................................ 55
2.6 Tolong Menolong Dalam Prespektif Islam .................................... 56
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM .................................... 62
3.1 Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ............................. 62
3.1.1 Blok Diagram Area Permasalahan ...................................... 62
3.1.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan .................................... 63
3.1.3 Blok Diagram Faktor Kritis ................................................ 64
3.1.4 Dependency Diagram ......................................................... 65
3.1.5 Perancangan Pohon Keputusan Idntifikasi Penyakit Ayam 66
3.2 Analisis Sistem ............................................................................... 69
3.2.1 Diagram Konteks (Data Context Diagram) ....................... 69
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ................................................ 71
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) .................................. 79
3.2.4 Struktur Basis Data ............................................................ 80
3.3 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining) .................... 83
3.4 Flowchart ....................................................................................... 85
3.4.1 Flowchart Pendaftaran ....................................................... 85
3.4.2 Flowchart Login user ......................................................... 86
3.4.3 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi ............ 88
3.4.4 Flowchart Hasil Identifikasi ............................................... 89
3.4.5 Flowchart Saran dan Kritik ................................................ 90
3.4.6 Flowchart Input Jenis Penyakit .......................................... 92
3.4.7 Flowchart Input Gejala ...................................................... 93
BAB IV HASIL DAN IMPELEMENTASI................................................. 95
4.1 Implementasi .................................................................................... 95
4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software ..................................... 96
4.2 Struktur Menu Program ................................................................... 97
4.2.1 Struktur Menu Program Pengguna ...................................... 97
4.2.2 Struktur Menu Program Admin .......................................... 98
4.3 Penjelasan Program .......................................................................... 98
4.3.1 Halaman Menu Program Pengguna ..................................... 98
4.3.2 Halaman Menu Program Admin ......................................... 102
4.4 Pengujian Sistem .............................................................................. 124
4.4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain
Sistem .................................................................................. 125
4.4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner mengenai keakuratan dan
kelayakan sistem .................................................................. 126
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 128
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 128
5.2 Saran ............................................................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 130
LAMPIRAN –LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan seorang pakar dengan sistem pakar .............................. 21
Tabel 3.1 Pembentukan Rule ......................................................................... 67
Tabel 3.2 Deskripsi Proses Pertanyaan .......................................................... 74
Tabel 3.3 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi ................................................ 74
Tabel 3.4 Deskripsi Proses Input Gejala ........................................................ 76
Tabel 3.5 Deskripsi Proses Laporan Gejala ................................................... 76
Tabel 3.6 Deskripsi Proses Input Penyakit .................................................... 76
Tabel 3.7 Deskripsi Proses Laporan Penyakit ................................................ 77
Tabel 3.8 Deskripsi Proses Laporan Rule ...................................................... 77
Tabel 3.9 Deskripsi Proses Laporan User ...................................................... 78
Tabel 3.10 Deskripsi Proses Input Rule ........................................................... 78
Tabel 3.11 Basis Data user_Admin .................................................................. 80
Tabel 3.12 Basis Data Peternak........................................................................ 81
Tabel 3.13 Buku_Tamu .................................................................................... 81
Tabel 3.14 Basis Data Penyakit ...................................................................... 82
Tabel 3.15 Basis Data Gejala ........................................................................... 82
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisisoner Mengenai Tampilan dan Desain
Sistem ............................................................................................. 125
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisisoner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan
Sistem ............................................................................................. 126
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar ............................................ 26
Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar .................................................................. 28
Gambar 2.3 Proses Backward Chaining ......................................................... 32
Gambar 2.4 Proses Foward Chaining ............................................................. 32
Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth-First Search ............... 33
Gambar 2.6 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-First Search ............ 33
Gambar 2.7 Diagram Alir Teknik Penelusuran Best-First Search .................. 34
Gambar 2.8 Proses .......................................................................................... 39
Gambar 2.9 Aliran .......................................................................................... 39
Gambar 2.10 Simpanan Data ............................................................................ 39
Gambar 2.11 Kesatuan Luar ............................................................................. 40
Gambar 2.1 2 Simbol Entitas ............................................................................. 40
Gambar 2.13 Simbol Tabel ............................................................................... 41
Gambar 2.14 Simbol Penghubung .................................................................... 41
Gambar 2. 15 Relasi Satu ke Satu ...................................................................... 42
Gambar 2.16 Relasi Satu ke Banyak ................................................................. 43
Gambar 2.17 Relasi Banyak ke Satu ................................................................. 43
Gambar 2.18 Relasi Banyak ke Banyak ............................................................ 44
Gambar 2.19 Simbol-simbol Bagan Alir Sistem .............................................. 50
Gambar 2.20 Simbol-simbol Bagan Alir Program............................................ 52
Gambar 2.21 Simbol-simbol Bagan Alir Proses ............................................... 53
Gambar 3.1 Blok Diagram Area Permasalahan .............................................. 63
Gambar 3.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan ............................................ 64
Gambar 3.3 Blok Diagram Faktor Kritis ........................................................ 64
Gambar 3.4 Dependency Diagram .................................................................. 65
Gambar 3.5 Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit Ayam ........................... 66
Gambar 3.6 Data Context Diagram Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam69
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1 ........................................................ 72
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi ......................... 73
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrasi ....................... 75
Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................... 79
Gambar 3.11 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju ................................ 83
Gambar 3.12 Flowchart Pendaftaran ................................................................ 85
Gambar 3.13 Flowchart Login Pengguna ......................................................... 86
Gambar 3.14 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi........................ 88
Gambar 3.15 Flowchart Hasil Identifikasi ........................................................ 89
Gambar 3.16 Flowchart Saran Kritik ................................................................ 90
Gambar 3.17 Flowchart Input Jenis Penyakit ................................................... 92
Gambar 3.18 Flowchart Input Gejala ................................................................ 93
Gambar 4.1 Struktur Menu Program Pengguna .............................................. 97
Gambar 4.2 Struktur Menu Program Admin .................................................. 98
Gambar 4.3 Halaman Menu Home ................................................................. 99
Gambar 4.4 Halaman Menu Info Penyakit ..................................................... 100
Gambar 4.5 Halaman Menu Profil .................................................................. 100
Gambar 4.6 Halaman Menu Daftar ................................................................. 101
Gambar 4.7 Halaman Menu Tips Trik ............................................................ 102
Gambar 4.8 Halaman Menu buku Tamu pengunjung ..................................... 103
Gambar 4.9 Halaman Menu Bantuan .............................................................. 104
Gambar 4.10 Halaman Login ............................................................................ 105
Gambar 4.11 Halaman Identifikasi Gejala ........................................................ 106
Gambar 4.12 Halaman Hasil Identifikasi .......................................................... 107
Gambar 4.13 Halaman Login Admin ................................................................ 109
Gambar 4.14 Halaman Home Admin ............................................................... 110
Gambar 4.15 Halaman Input Gejala ................................................................. 111
Gambar 4.16 Halaman Laporan gejala ............................................................. 113
Gambar 4.17 Halaman Edit Gejala ................................................................... 113
Gambar 4.18 Halaman Input Rule .................................................................... 116
Gambar 4.19 Halaman Laporan Rule ............................................................... 117
Gambar 4.20 Halaman Edit Rule ...................................................................... 118
Gambar 4.21 Halaman Input Penyakit .............................................................. 119
Gambar 4.22 Halaman Laporan Penyakit ......................................................... 121
Gambar 4.23 Halaman Edit Penyakit ................................................................. 122
Gambar 4.24 Halaman Laporan Pengguna ....................................................... 123
Gambar 4.25 Halaman Laporan Saran Kritk .................................................... 124
ABSTRAK
Sururi, M. Hattan. 2009. Sistem Pakar Berbasis WEB Identifikasi Penyakit Ayam.
Skripsi. Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Sains dan Teknologi.
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Pembimbing: (1) Suhartono, S,Si M.Kom (2) A. Nasichuddin, M.A.
Kata kunci: Sistem Pakar, Penyakit Ayam, Forward Chaining
Indonesia sebagai negara tropis dan agraris, memiliki berbagai macam
jenis flora dan fauna, salah satunya adalah ayam, unggas tersebut merupakan
hewan ternak yang paling banyak diternakkan karena banyak memberikan
manfaat dan keuntungan . Seperti halnya dengan hewan ternak lainya, Ayam
mempunyai bermacam jenis penyakit. Untuk beberapa peternak yang ingin
beternak ayam khususnya orang awam terbentur oleh beberapa masalah salah
satunya adalah penyakit. Untuk mendiagnosa sebuah penyakit diperlukan gejala-
gejala yang tampak pada tubuh ayam. Diperlukan keseriusan dan tindakan yang
cepat sebelum semuaa terlambat dan mengalami kerugian.. Oleh sebab itu
program ini dibuat untuk membantu para petrnak dalam mendapatkan beberapa
informasi mengenai penyakit ayam. Semakin cepat penyakit diketahui, maka
semakin cepat pula mereka dapat mencegahnya.
Dipilihnya teknik identifikasi penyakit ayam ini karena gejala-gejala
penyakit yang lazim diderita oleh ayam relatif mudah untuk diamati dan relatif
aman untuk dilakukan oleh siapapun. Aplikasi yang dibangun dilengkapi ini
adalah dengan sistem pengelolaan pengetahuan ayng mudah digunakan dan
dinamis. Artinya bahwa pakar dapat menambahkan, mengubah, dan menghapus
pengetahuan atau aturan baru tanpa harus memulai dari awal. Aplikasi
dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
sebagai basis data. Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining,
yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan
berupa gejala menuju pada konklusi yaitu kesimpulan penyakit yang diderita serta
memberikan solusi mengenai saran pengobatan dan pencegahan berdasarkan
gejala-gejala yang diamati.
Hasil pengujian yang berdasarkan kuisioner menunjukan bahwa, program
cukup bermanfaat dalam memberikan informasi tentang penyakit ayam, juga
dikatakan mempunyai desain tampilan yang menarik, hal ini diperoleh dari hasil
responden yang terdiri dari orang-orang yang pernah atau sedang memelihara
ayam, dengan dilai rata-rata hasil kuisioner masing-masing sebesar 2,64 dan 3,25
dari range penilaian satu sampai lima.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang serba membutuhkan kecepatan informasi bagi semua
pihak, teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas
kaitanya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer merupakan satu bagian
paling penting dalam peningkatan Teknologi Informasi, kemampuan komputer
dalam menyimpan dan mengingat informasi dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang
dimiliki manusia pada umumnya, yaitu seperti : lapar haus, ataupun emosi. Yang
mana keadaan seperti ini akan mengakibatkan keputusan yang berbeda apabila
dibandingkan dengan keadaan ketika sehat atau fit, . dengan menyimpan informasi
aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan
kesimpulan atau pengambil keputusan yang kualitasnya sama dengan kemampuan
seorang pakar bidang ilmu tertentu, Salah satu cabang ilmu teknik informatika
yang dapat mendukung tersebut adalah Sistem Pakar.
Sistem Pakar (Expert Sistem) adalah usaha untuk menirukan seorang
pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang
mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang
problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari
seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang
ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer
itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan,
mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke
pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar malahan
terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia.
Aplikasi sistem pakar dibuat untuk tujuan saling berbagi dan saling
bertukar informasi tentang pengetahuan khususnya dalam hal penyakit ayam,
karena dalam agama dijelaskan bahwasanya sebagai seorang muslim dan makhluk
sosial kita dianjurkan untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan, seperti
dalam friman Allah SWT :
Artinya : .......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
(Q.S: Al-maidah : 2)
Selain itu Allah Juga menjanjikan apabila kita mempunyai ilmu maka kita
akan ditinggikan beberapa derajat seperti firman Allah :
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebrapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.s Al Mujadalah :11)
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar
dalam berbagai bidang sesuai dengan bidang kepakaran seseorang, misalnya
bidang kedokteran, pendidikan ataupun pertanian dan peternakan. Aplikasi dalam
bidang peternakan seperti yang diusulkan dalam tugas akhir ini didasakan atas
banyaknya peternak ayam yang mengalami kerugian karena tidak mengetahui
penyakit apa yang menjangkiti ternaknya, khususnya peternak pemula yang masih
awam dibidang peternakan, yang ingin berusaha untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dari hasil peternakanya, dan selain itu juga tidak menutup kemungkinan
aplikasi ini digunakan sebagai tambahan informasi bagi penyuluh peternakan.
Karena ayam merupakan jenis unggas yang paling diminati untuk
diternakkan karena selain perawatanya mudah, menjadi kebutuhan masyarakat
modern serta menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan. Sehingga perawatan
dan pemeliharaan yang intensif pada ayam akan menghasilkan keuntungan yang
berlipat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka ada beberapa
permasalahan yang ada pada penelitian Tugan Akhir ini, yaitu
1. Bagaimana mendesain, merancang dan membuat aplikasi sistem pakar
yang dapat mengidentifikasi penyakit ayam berdasarkan gejala yang ada,
yang mampu memberikan saran pengendalian dan pengobatanya kepada
para pengguna sistem ini.
1.3 Batasan Masalah
Masalah yang ditimbulkan suatu penyakit sangat luas dan beragam karena
banyak sekali faktor-faktor luar dan dalam yang mempengaruhinya, agar
pembahasan dalam tugas ini lebih terarah maka penulis melakukan pembatasan-
pembatasan seperti dibawah ini :
1. Program ini mengenai identifikasi penyakit ayam. Dan pemberian
informasi saran pencegahan dan pengobatanya.
2. User atau pengguna sistem pakar ini adalah para peternak ayam dan
semua kalangan yang menginginkan informasi tentang penyakit ayam
dan penanggulanganya.
3. Penyakit unggas khususnya penyakit biotis yang disebabkan virus dan
bakteri
4. Sistem pakar ini akan mendiagnosis gejala-gejala penyakit secara fisik
yang muncul pada ayam sebagai bahan input.
5. Metode inferensi sistem pakar yang dipakai adalah forward chaining.
6. Output yang dihasilkan dari software ini adalah informasi penyakit
ayam beserta saran pengendalianya.
7. Gejala-gejala penyakit pada unggas hasil analisa user dianggap benar.
8. Peneliti tidak bertanggung jawab atas kebenaran materi yang ada di
dalam buku, kebenaran materi adalah tanggung jawab pakar atau
pengarang buku.
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Merancang dan mengaplikasikan sistem pakar yang mampu
mengidentifikasi dan saran penanggulanganya pada ayam dengan
memperhatikan aturan-aturan (rule-rule), metode dan design sistem
sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat akan penyakit ayamnya
dapat terbantu dengan adanya sistem pakar ini.
2. Mengaplikasikan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL untuk
mendukung pembuatan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit
ayam.
1.5 Manfaat
1. Mengenalkan sistem pakar kepada masyarakat dalam hal ini peternak
ayam
2. Memberikan kemudahan kepada para peternak ayam untuk mengetahui
gejala penyakit atau penyakit yang diderita unggasnya, sehingga upaya-
upaya preventif dan promotif akan dapat lebih di maksimalkan.
3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi para peneliti
berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.
1.6 Metodologi
Pembuatan tugas akhir ini terbagi menjadi beberapa tahap pengerjaan yang
tertera sebagai berikut :
1. Pengumpulan data-data yang diperlukan
Beberapa metode yang akan dipakai dalam pengumpulan data:
a. Studi Literatur
Pada metode ini penulis akan melakukan pencarian, pembelajaran dari
berbagai macam literatur dan dokumen yang menunjang pengerjaan Tugas
Akhir ini khususnya yang berkaitan dengan sistem pakar berbasis web
identifikasi penyakit dan penanggulanganya pada ayam.
b. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap data yang diteliti, melakukan
interview dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembuatan program
untuk mengidentifikasi penyakit ayam yaitu para dokter hewan “mantri ayam”
dan para peternak ayam yang telah lama memelihara ayam.
c. Browsing
Melakukan pengamatan ke berbagai macam website di internet yang
menyedikan informasi yang relevan dengan permasalahan dalam pembuatan
sistem ini.
2. Analisa data yang telah dikumpulkan
Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi yaitu
menggabungkan dengan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi
spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan.
3. Perancangan dan Desain Sistem
Memahami rancangan sistem pakar sesuai data yang ada dan
mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna. Pemodelan
sistem ini berupa Blok Diagram Area Permasalahan, Blok Diagram Fokus
Permasalahan, Blok Diagram Faktor Kritis Dependency Diagram, Pohon
Keputusan, serta Perancangan Database dengan didukung pembuatan Context
Diagram, Data Flow Diagram, ER-Diagram dan Flowchart, guna
mempermudah dalam proses-proses selanjutnya.
4. Pembuatan Aplikasi
Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan pengembangan aplikasi sesuai
dengan desain sistem yang ditetapkan pada tahap sebelumnya. Sistem Pakar
identifikasi penyakit dan penanggulanganya pada ayam ini dibangun dengan
PHP dan MySQL.
5. Uji Coba dan Evaluasi
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara keseluruhan.
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun dengan
menggunakan kuisioner. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan
bahwa sistem yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang
ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya.
6. Penyusunan Buku Tugas Akhir
Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas akhir.
Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin
mengembangkan sistem ini lebih lanjut maupun pada lain kasus.
1.7.1 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan
permasalahan yang diambil.
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan dalam
merancang dan membuat sistem pakar yang meliputi Blok
Diagram Area Permasalahan, Blok Diagram Fokus
Permasalahan, Blok Diagran Faktor Kritis, Dependency
Diagram, Pohon Keputusan, Data Context Diagram (DCD),
Data Flow Diagram (DFD), Pohon Keputusan, Entity
Relationship Diagram (ERD), Rancangan Database, Flowchart.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi yang
dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap
aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai
dengan yang diharapkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan
dapat bermanfaat untuk pengembangan pembuatan program
aplikasi selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ayam
Ayam menurut kamus Ilmiah biologi adalah hewan yang termasuk phylum
chordata, subphilum dari vertebrata kelas aves (Burung), sub kelas neormithes,
super ordernya carinatae, dan genus atau berspesies Gallus Domesticus adalah
suatu unggas yang berasal dari daerah Indian, yang tersebar luas diseluruh dunia
Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, sehingga merupakan
jumlah terbesar dari jenis burung yang ada. Ayam secara alami dapat hidup
selama lima sampai sebelas tahun tergantung cara pengelolaanya, pada
pengelolaan peternakan komersial ayam pedaging dari ras tertentu secara umum
hanya hidup selama 6 sampai 14 minggu. Karena seelah itu ayam-ayam tersebut
akan disembelih untuk dikonsumsi, Jenis Ayam Petelur atau yang biasa disebut
(Leghorn) dapat menghasilkan sekitar 300 telur selama kurun waktu 1 tahun. Dan
setelah 12 bulan, kemampuan bertelurnya akan menurun untuk selanjutnya akan
diganti dengan ayam yang baru,
2.1.1 Anatomi Ayam
1. Bulu
Bulu ayam dewasa dapat dibagi menjadi tige tipe. Pertama, Contour
feather (bulu secara keseluruhan) yang terdiri dari quill, shaft atau rachis, Fluff
dan web. Kedua, Plumules atau buku halus di dekat kulit seperti rachis pendek.
Ketiga, filoplume, lentur, dan rambutnya seperti rachis.
Hampir semua permukaan tubuh ayam ditumbuhi buku dari daerah kepala, leher,
dada, bahu, sampai dengan ekor, kecuali di daerah paruh, mata, dan kaki bagian
bawah (ceker). Warna buku ayam sangat banyak, tergantung dari jenis ayam dan
jenis kelaminya. Bulu ayam memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
• Membantu untuk terbang
• Menjaga suhu tubuh
• Memberi perlindungan dari hujan
• Memberi perlindungan dari hewan pemangsa
2. Sistem Rangka
Secara keseluruhan sistem rangka ayam hampir sama dengan rangka
mamalia. Rangka Ayam terdiri dari beberapa tulang yang saling berhubungan dan
memiliki fungsi yang berbeda. Rangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang
leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, dan tulang belakang. Rangka
berfungsi untuk menjaga bentuk tubuh, menyangga daging, melindungi organ
vital dan sebagai alat gerak
3. Sistem Otot
Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus, otot jantung, dan otot
kerangka. Otot halus terdapat di alat pencernaan, otot jantung terdapat di jantung,
dan otot kerangka terdapat disekeliling kerangka tubuh. Otot kerangka berisi tiga
jenis serabut otot yaitu serabut merah, serabut putih, dan serabut pertengahan
4. Sistem Peredaran Darah
Jantung ayam terdiri dari empat bilik, yaitu atrium kanan, vertikel kanan,
atrium kiri, dan ventrikel kiri. Darah yang dating tidak mengandung oksigen.
Darah ini akan masuk melalui atrium kanan, kemudian ventrikel kanan, Adanya
gerakan pompa dari jantung, darah dari ventrikel kanan akan keluar menuju paru.
Di paru darah akan mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru menuju atrium
kiri dan melalui vertikel kiri darah menuju ke system asterial dan dibawa ke sel
tubuh. Fungsi utama sistem ini adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh
sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sementara itu, darah dalam tubuh berfungsi
sebagai berikut .
• Membawa Oksigen dari sel tubuh dan memindahkan karbon dioksida dari
sel tersebut,
• Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke
jaringan tubuh.
• Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.
• Membawa produksi hormone dari kelenjar endocrine ke berbagai bagian
ayam.
• Membantu mengatur kandungan air di jaringan tubuh.
• Sistem Pencernaan (Hadis, 2006:43).
Alat Pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, ampela
bagian depan, ampela, usus kecil, usus buntu, usus besar, dan kloaka
5. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas (lubang
hidung dan larinx), saluran pernapsana dan paru. Fungsi alat pernapasan adalah
sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh ayam . dengan
kata lain, berfungsi sebagai tempat pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
yang dikeluarkan dari tubuh ayam. Selain itu, alat pernapasan memiliki fungsi
untuk mengatur temperature tubuh ayam
6. Sistem Saluran Urine
Sistem ini memiliki dua ginjal (kidneys) yang terletaj dekat paru. Saluran
tunggal (ureter) menghubungkan injal dengan kloaka. Air Kemih ayam berupa
asam urat dan merupakan hasil akhir produk metabolisme protein.
7. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki
epididimis dan vas deferens yang menuju nalat copulatory. Alat Copulatory pada
ayam memiliki dua papillae dan satu alat copulatory mengecil yang berada di
daerah kloaka (vent).
Adapun Sistem reproduksi ayam betina memiliki dua indung telur
(ovaries), yaitu ovari kanan dan ovari kiri. Dan alat tersebut adalah alat reproduksi
yang diperlukan untuk membentuk telur. Proses pembentukan tekur memerlukan
waktu 23-26 jam dari proses pembentukan kuning telur (yolk) hingga terbentuk
telur yang siap dikeluarkan. Pembentukann telur akan terganggu jika ada
gangguan pada ayam betina seperti stress, infeksi penyakit, atau pakan yang tidak
cukup kuantitas dan kualitasnya
8. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi untuk mengatur semua organtubuh dan terdiri dari
banyak bagia. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar dari sel-sel saraf dan
berfungsi sebgagi pusat pengatur semua saraf. System saraf yang berfungsi baik
yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa, sementara itu saraf penciuman
kurang berfungsi.
Secara nantomi, system saraf dibagi menjadi dua system. Pertama, somatic
nerveus system yaitu system yang terdapat dalam tubuh yang dapat menerima
rangsangan dari lingkungan luar. Jenis rangsangan tersebut adalah dipegang.
Kedua , Automatic nervous system yang terdiri dari sympathetic autonomic
nerveus system dan parasympathetic automatic nerveus system. System ini secara
umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan pada ayam yaitu
“berkelahi dan terbang”.
2.1.2 Penyebab Penyakit Ayam
Drh. Aagustin Polana mengemukakan bahwa, ada berbagai macam
penyebab penyakit yang menjangkiti ayam diantaranya . penyakit yang
disebabkan oleh virus seperti : Avian Adenovirus infection, Avian
Encephalomyelitis, Avian Influenza, Fowl pox, Infectious Bronchitiss, Infectious
Bursal Disease, Gumboro, Newcastle Diseaase dan viral arthriris. Adapun
penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah seperti berikut : Avian
chlamydiosis, Avian Colibacillosis, Avian Salmonesis,, Avian Turbecolosis,
Kolera, Coryza, Necrotic Dermatits, Botulism, dan lain sebagainya.
Sementara penyakit yang disebabkan oleh jamur : Aspergillosis,
Candidias, Mycotoxisis, untuk penyakit yang disebabkan protozoa adalah :
Coccidiosis, Cryptosporidiosis, Hexamitiasis, Histomoniasis, Leucocytozoonosis,
Trychomoniasis dan penyakit yang disebabkan karena ayam kekurangan nutrisi
seperti Defisiensi Vitamin A, Defisiensi Vitamin B, Perosis, Rickets (Agustin,
2005:157).
2.1.3 Tanda Awal Gejala Penyakit Ayam
Untuk mengetahui tanda-tanda awal penyakit ayam dapat dipantau secara
langsung dengan melihat tanda-tanda klinis pada ayam dengan mengelompokkan
penyakit pada ayam berdasarkan adanya luka di jaringan atau oragan tubuh ayam
yang terinfeksi., diantaranya (Agustin, 2005:42) :
1. Kulit
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Adanya pendarahan pada setiap organ bawah kulit , disertai muntah darah,
berak hijau, adanya penjendalan darah di dalam rongga perut tanda
penyakit Padodermatis
• Bungkul bungkul kecil pada kulit yang tidak berbulu, tanda penyakit Fowl
Pox
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri
• Adanya benjolan atau tumor pada organ. Tanda penyakit Navel Infection
• Terdapat sarang nekrosa di hati dan gas di bawah kulit. Tanda penyakit
Necrotic Dermatitis,
• Terjadi Peradangan dan Pendarahan pada otot bawah kulit. Tanda penyakit
Staphylococosis
2. Tulang dan Sendi
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Terjadi penebalan/pengerasan Tulang, Tidak ada sumsum tulang di dalam
tulang panjang/pipa
• terdapat nanah didalam pembungkus tendon
• Telapak kaki bengkak bernanah dan ada luka infeksi
3. Alat Pencernaan
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Terdapat keropeng di dalam mulut
• Tembolok berbau asam, eksudat tebal seperti keju & luka bernanah
• Terdapat bintik-bintik putih dibagian bawah ampela dan terjadi
peradangan pada usus.
4. Otot
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Pendarahan pada otot dada dan paha
• Pendarahan pada otot otot bagian dalam
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri
• Otot otot dada nampak seperti daging dimasak
• Ada daerah Nekrosa yang Pucat disetai otot dada bergaris-garis
5. Alat Reproduksi
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Ginjal membengkak akibat tumor (pembengkakan juga terjadi pada kaki
dan sayap)
• Ovarium mengalami pembengkakan (tumor) yang diikuti sayap atau kaki
lumpuh
• Ginjal Bengkak dan berisi asam urat
• Oviduct mengalami terjadi abses ditandai juga dengan kulit telur tipis dan
bentuk tidak normal, serta ada gangguan pernafasan
Gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri
• Ureter berisi asam urat yang berwarna putih
6. Pembentuk Kekebalan
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Bursa Fabricus pada mulanya membengkak 2 kali keadaan normal,
berwarna kekuningan, permukaan berdarah. Setelah penyakit berjalan
cukup lama bursa fabricus akan kembali normal atau lebih kecil
• Limpa Bengkak oleh Tumor
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri
• Limpa Bengkak, bungkul-bungkul keras bagian tengah seperti pasir.
• Thymus mengalami pembengkakan dan pendarahan
7. Otak
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus
• Terjadi Degenerasi / Necrosa Syaraf Pusat
• Pembesaran Syaraf ischiadus, Syaraf brachialis dan Vagus
• Infeksi pada Basal Otak
8. Jantung dan Sistem Peredaran Darah
Gejala penyakit yang disebabkan oleh Bakteri
• Adanya nodul pada myocardium, pendarahan pada lemak jantung
• paeradangan pada otot jantung dan pendarahan pada lemak jantung
• Pendarahan pada selaput jantung dan kadang ada perlekatan
• Jantung Membesar, Ujung Bulat adanya ascites, eksudat fibrin
2.1.4 Jenis Pencegahan
Beberapa program pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegahg
datangnya beberapa sumber penyakit pada ayam yang dapat diaplikasikan pada
peternakan ayam diantaranya ialah program sanitasi, vaksinasi dan pengobatan
dini., serta program manajemen pemeliharaan yang baik, karena dengan demikian
ayam yang di perlihara dapat memberikan hasil yang optimal.
1. Program Sanitasi.
Program sanitasi adalah program yang dijalankan disuatu kawasan
peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit
menular sehingga ternak dipelihara ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi
penyakit serta selalu dalam kondisi yang sehat, yang dimulai dari pintu gerbang,
kandang, tempat penetasan, dan lingkungan sekitar kandang
2. Program Vaksinasi
Program vaksinasi merupakan satu cara yang paling efektif dan sering
disarankan untuk mencegah timbulnya penyakit disuatu kawasan peternakan
ayam, program vaksin tidak ada yang baku antar daerah satu dengan yang lain.
Vaksinasi diartikan sebagai suatu aktifitas memasukkan agen penyakit agen
penyakit (virus, bakteri) yang telah dilemahkan ke dalam tubuh ayam. Tingkat
antibodi didalam darah ayam akan meningkat sesuai dengan agen yang telah
dimasukkan. Akibatnya, ayam akan memiliki kekebalan tubuh yang kuat untuk
melawan penyakit.
2.1.5 Jenis Pengobatan
Program pengobatan dilakukan ketika ayam sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda klinis terkena penyakit, jika infeksi terlalu parah, pengobatan akan
sulit untuk dilakukan. Mendeteksi suatu penyakit secara dini bisa dilakukan
denganmengamati perilaku ayam, konsumsi pakan dan air minum, kotoran yang
dikeluarkan.
Jenis Obat, dosis dan lamanya pemberian obat disesuaikan dengan
rekomendasi yang tertera pada kemasan obat atau telah dikonsultasikan kepada
dokter hewan
2.2. Sistem Pakar
Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada
pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI). AI adalah suatu
studi khusus dimana tujuanya adalah membuat komputer berpikir dan bertindak
seperti manusia, Sistem Pakar adalah salah satu Bidang teknik kecerdasan buatan
yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan
masalah secara normal memerlukan keahlian manusia.
2.2.1 Definisi Sistem Pakar
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain: (Kusumadewi,
2003:109)
1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang
dilakukan oleh seorang pakar.
2. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer
yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
3. Menurut Martin dan Oxman: Sistem pakar adalah sistem berbasis
komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh
seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusumadewi, 2003:109).
4. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya
dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
2.2.2 Latar Belakang Pengembangan Sistem Pakar
Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan.
perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar.
Dapat digambarkan dalam tabel berikut:
Pakar Manusia Sistem Pakar
Terbatas waktu karena
manusia membutuhkan
istirahat
Tidak terbatas karena dapat
digunakan kapanpun juga
Tempat akses bersifat lokal
pada suatu tempat saja
dimana pakar berada
Dapat digunakan diberbagai
tempat
Pengetahuan bersifat
variabel dan dapat berubah
tergantung situasi
Pengetahuan bersifat konsisten
Kecepatan untuk
menemukan solusi berfariasi
Kecepatan untuk memberikan
solusi konsisten dan lebih cepat
daripada manusia
Biaya yang diperlukan untuk
konsultasi sangat mahal
Biaya yang dibutuhkan konsultasi
lebih murah
Tabel 2.1 Perbedaan seorang pakar dengan sistem pakar
Pengembangan penjelasan lebih lanjut mengenai keunggulan sistem pakar
dibanding seorang pakar, yaitu:
1. Sistem pakar bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin
sedangkan seorang pakar tidak mungkin bekerja terus menerus setaip hari
tanpa beristirahat.
2. Sistem pakar merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan
kemudian dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-beda
untuk digunakan sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada satu tempat
dan pada saat yang bersamaan.
3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja
yang diberikan hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang
diberikan oleh sistem terbebas dari proses intimidasi atau ancaman,
sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada
saat menyelesaikan permasalahan.
4. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan bisa
hilang atau lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh
maintenance yang baik, sedangkan pegetahuan seorang pakar manusia
lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin tua, maupun
menderita suatu penyakit.
5. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak
dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan,
faktor ekonomi atau perasaan tidak suka.
6. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar
relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia.
7. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan
penggunaan program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem
pakar itu sudah ada).
2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar
Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan
sistem lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakterisitik yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris.
2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak
konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkunagan
keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak, akan tetapi
menurut ukuran kebenaran tertentu.
3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahanadalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang diterima, semua
faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti.
4. Perubahan dan pengembangan pengetahuan dalam sistemm pakar dapat
terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan bervariasi.
5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalau sama, yang oleh
karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan
jawaban yang pasti benar.
2.2.4 Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar
Perbandingan sistem konvensional dan sistem pakar yaitu :
Sistem Konvensional :
1. Fokus pada solusi..
2. Pengembangan dapat dilakukan secara individu.
3. Pengembangan secara sekuensial.
Sistem Pakar :
1. Fokus pada permasalahan
2. Pengembangan dilakukan oleh tim kerja.
3. Pengembangan secara iteratif.
2.2.5 Keuntungan Sistem Pakar
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan
mengembangkan sistem pakar, antara lain :
1. Masyarakat awam non pakar dapat memanfaatkan keahlian didalam
bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
2. Meningkatkan produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan
tertentu serta memberikan hasil solusi kerja.
3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4. memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang komplek
dan berulang ulang.
5. Pengetahuan dari seoranga pakar dapat didokumentasikan tanpa batas
waktu
6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari
berbagai pakar untuk dikombinasikan
2.2.6 Kelemahan Sistem Pakar
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan
sistem pakar, yaitu :
1. daya kerja dan produktifitas manusia menjadi berkurang karena semuanya
dilakukan secara otomatis oleh sistem
2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan
dengan perangkat lunak konvensional.
2.2.7 Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban (1995), konsep dasar sistem pakar mengandung
keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan
menjelaskan.
Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan dibidang
tertentu yang diperoleh dari praktek di lapangan, membaca atau pengalaman.
Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup
permasalahan tertentu.
4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
5. Meta- knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Gambar 2.1 Konsep dasar fungsi sistem pakar
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:4)
Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang
orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya (Kusrini,
2006:3).
Knowledge base berisi pengetahuan sangat spesifik yang disediakan oleh
seorang pakar untuk memecahkan masalah tertentu. Contohnya: knowledge dari
seorang dokter ahli untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Knowledge planning
disediakan oleh seorang konsultan investasi.
Knowledge pada sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge
yang umumnya terdapat dalam buku, majalah, dan orang-orang yang mempunyai
pengetahuan terhadap suatu bidang.
Bagian dalam sistem pakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu
knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan
kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respon dari sistem pakar atas
permintaan pengguna.
Menurut Christian (2005) Inference engine adalah “engine” pemroses
knowledge yang dimodelkan berdasarkan konsep berpikir dari expert penyedia
knowledge. Inference engine beserta informasi yang didapat dari sebuah masalah,
berpasangan dengan knowledge yang disimpan pada knowledge base, berusaha
untuk mencari/ menarik kesimpulan, jawaban dan rekomendasi guna memecahkan
masalah tersebut.
2.2.8 Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu:
1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang
berdiri-sendiri tidak tergabung dengan software yang lainnya.
2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang
terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan
program dimana didalamnya memanggil algoritma suburtin lain
(konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain. Bentuk ini biasanya merupakan
sistem yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu,
misalnya dengan DBMS.
4. Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer
khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya
sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data
radar.
2.2.9 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu: lingkungan
pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment).
Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar
baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan
konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Gambar 2.2 Struktur sistem pakar
(Sumber: Sri Kusumadewi, 2003:114)
Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar adalah sebagai
berikut:
1. Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk
memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas
pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal
dari: ahli, buku, basis data, penelitian dan gambar.
2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan
untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.
3. Motor inferensi (inference engine). Ada 3 elemen utama dalam motor
inferensi, yaitu:
a. Interpreter: mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan
menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai.
b. Scheduler: akan mengontrol agenda.
c. Consistency enforcer: akan berusaha memelihara kekonsistenan
dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.
4. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk
merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan
sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:
a. Rencana: bagaimana menghadapi masalah.
b. Agenda: aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk
dieksekusi.
c. Solusi: calon aksi yang akan dibangkitkan.
5. Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan
program
6. Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan
memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif
melalui pertanyaan:
a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar?
b. Bagaimana konklusi dicapai?
c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan?
d. Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?
7. Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk
mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah
pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan
dimasa mendatang.
2.2.9.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Based)
Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian
masalah, tentu di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis
pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu:
1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita
memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si
pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, juga
digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah – langkah)
pencapaian solusi.
2. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning).
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi
yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk
keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini akan digunakan
apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang
hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila kita telah
memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan.
Dalam studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan terdapat beberapa
karakteristik yang dibangun untuk membantu dalam membentuk serangkaian
prinsip-prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi:
1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar
2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap
3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi
4. Amatir menjadi ahli secara bertahap
5. Sistem pakar harus fleksibel
6. Sistem pakar harus transparan
2.2.9.2 Mesin Inferensi
Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar
berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan
ke depan (forward chaining). Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang di
motori tujuan terlebih dahulu (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan
dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk
kesimpulannya.
Gambar 2.3 Proses Backward Chaining
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:19)
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya
mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang
sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
Gambar 2.4 Proses Forward Chaining
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:20)
Kedua metode inferensi tersebut dipengauhi oleh tiga macam penulusuran,
yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-first search.
1. Depth-first search, melakukan penulusuran kaidah secara mendalam
dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth First Search
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)
2. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada
setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.
Gambar 2.6 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-first search
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)
3. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode
sebelumnya.
Gambar 2.7 Best-First Search
(Sumber: Muhammad Arhami, 2005:21)
2.2.10 Kategori permasalahan dalam Sistem Pakar
Ada beberapa masalah yang menjadi area luas aplikasi sistem
pakar, antara lain:
1. Interpretasi. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk
diantaranya: pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra,
interpretasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.
2. Prediksi. Termasuk diantaranya: peramalan, prediksi demografis,
peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer,
pemasaran, atau peramalan keuangan.
3. Diagnosis. Termasuk diantaranya: medis, elektronis, mekanis, dan
diagnosis perangkat lunak.
4. Perancangan. Termasuk diantaranya: layout sirkuit dan perancangan
bangunan.
5. Perencanaan. Termasuk diantaranya: perencanaan keuangan,
komunikasi, militer, pengembangan produk, routing, dan manajemen
produk.
6. Monitoring. Misalnya: Computer-Aided Monitoring Systems.
7. Debugging. Memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.
8. Perbaikan.
9. Instruksi. Melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging, dan
perbaikan kinerja.
10. Kontrol. Melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan,
dan monitoring kelakuan
2.3 Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu Program.
Didalam merancang sistem informasi diperlukan suatu pemodelan sistem
untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan
sistem yang dibuat, agar sistem mudah dipahami dan dikoreksi.
Melalui pemodelan sistem, dapat digambarkan aliran data yang akan
diproses menjadi informasi dan aliran distribusinya secara sederhana, sehingga
arus data dan informasi dapat terlihat secara jelas.
Ada tiga alasan yang menyebabkan pemakaian pemodelan sistem, yaitu:
(Pohan&Bahri, 1997:9)
1. Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa
mesti terlibat terlalu jauh
2. Mendiskusikan perubahan dan koneksi terhadap kebutuhan pemakai
dengan resiko dan biaya minimal
3. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan
membantu pendisain sistem dan pemrograman membangun sistem
Dalam dunia pemodelan sistem terdapat sejmlah cara yang
mempresentasikan sistem melalui diagram, perangkat pemodelan sistem tersebut
meliputi:
2.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Untuk menggambarkan suatu interaksi dalam sistem informasi secara
umum diperlukan suatu diagram konteks yang menjelaskan mengenai keterkaitan
sistem informasi tersebut dengan entitas-entitas yang ada didalam sistem.
Diagram konteks menurut Pohan dan Bahri (1997:11) merupakan kasus
khusus DFD (Data Flow Diagram) atau bagian dari DFD yangberfungsi
memetakan model lingkungan, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal
yang mewakili keseluruhan sistem.
Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu:
� Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain, dimana sistem
melakukan komunikasi yang disebut terminator
� Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu
� Data keluar, data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar
� Penyimpana data (data store), digunakan secaa bersamaan bersama
antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan
digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh lingkungan
dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan sistem data store
dalam diagram konteks dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut
merupakan bagian dari dunia di luar sistem
� Batasan antara sistem dan lingkungan (rest of the word)
Aturan-aturan konteks diagram:
� Jika terdapat banyak terminator yang mempunyai banyak masukan dan
keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali
sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai
secara khusus untuk menelaskan bahwa terminator yang dimaksud
adalah identik
� Jika terminator mewakili individu atau personil, sebaiknya diwakili
oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasan pertama adalah
kerana personil yang berfungsi melakukan itu dapat berganti
sedangkan diagram konteks harus tetap akurat walaupun personil
berganti. Alasan kedua adalah seorang personil dapat memainkan lebih
dari satu peran
� Karena fokus utama adalah mengembangkan model esensi, maka
penting untuk membedakan sumber (sources) dan pelaku (handler).
Pelaku adalah mekanisme, perangkat atau media fisik yang
mentransformasikan data ke atau dari sistem. Karena pelaku serig kali
familiar dengan pemakai dalam implementasi sistem berjalan, maka
sering menonjol sebagai sesuatu yang harus digambarkan lebih dari
sumber data itu sendiri. Sedangkan sistem baru dengan konsep
pengembangan teknologinya membuat pelaku menjadi sesuatu yang
tidak perlu digambarkan
2.3.2 Data Flow Diagram (DFD).
Menurut Pohan dan Bahri (1997:16) Data Flow Diagram (DFD) ini
menggambarkan model sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai
perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut
pandang yaitu sudut pandang fungsi. Pada sjumlah kasus, model ini biasa
dinamakan berbeda seperti buble chart, buble diagram, process model, work flow
diagram dan function model.
DFD ini tidak hanya dapat digunakan untuk memodelkan sistem
pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan
keseluruhan organisasi, sebagai perencana kerja dan perencana strategi.
Ada empat komponen dari Data Flow Diagram : (Pohan dan Bahri, 1997:16)
• Proses, merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
Gambar 2.8 Proses
(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)
• Arus Data, komponen ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan
luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan
untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Gambar 2.9 Aliran
(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)
• Simpanan Data, merupakan simpanan dari data yang dapat berupa database di
sistem komputer, arsip, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan
manual, dan agenda atau buku.
Gambar 2.10 Simpanan Data.
(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)
• Kesatuan Luar, merupakan kesatuan (entitas) di lingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Gambar 2.11 Kesatuan Luar
(Sumber : Kendall & Kendall, 2003:265)
Data Flow Diagram level n merupkan suatu diagram level yang berfungsi
menjabarkan diagram konteks (diagram level sebelumnya) pada suatu sistem.
Level tertinggi dalam DFD hanya mempunyai sebuah proses yang memodelkan
seluruh sistem. Pemberian nomor pada setiap proses dalam DFD berguna untuk
memudahkan penurunan DFD pada level yang lebih rendah.
2.3.3 Entity Relationship (ERD).
Menurut Edi Winarko (2006:13) Entity Relationship Diagram (ER-
Diagram) adalah sebuah digram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar
entitas (Entity), setiap entity terdiri atas satu atau lebih attribut yang
merepresentasikan seluruh kondisi atau fakta dari dunia nyata yang ditinjau.
Dengan ER-Diagram untuk mentransformasikan keadaan dari dunia nyata ke
dalam bentuk basis data.
Dalam pembahasan tentang ER-Diagram, terdapat bberapa komponen
yang terkait dan pelu dibahas:
1. Entitas.
Gambar 2.12 Simbol Entitas
(Sumber : winarko, 2006:13)
Dilambangkan dengan lingkaran elipse dengan keterangan nama field
didalamnya. Entitas memiliki fungsi sebagai simbol untuk identitas nama field
yang ada dalam tabel.
2. Tabel.
Gambar 2.13 Simbol Tabel
(Sumber : winarko, 2006:13)
Dilambangkan dengan persegi panjang dengan keterangan nama label di
dalamnya. Simbol ini akan berhubungan langsung dengan entitas dan
penghubung.
3. Penghubung.
Gambar 2.14 Simbol Penghubung
(Sumber : winarko, 2006:13)
Dilambangkan dengan belah ketupat yang akan berhubungan dengan
entitas yang menghubungkan antar tabel.
2.3.3.1 Kardinalitas atau Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Entitas-entitas pada
himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas , banyak entitas
atau bahkan tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Begitu juga
sebaliknya, entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dan ada pula yang
berelasi dengan satu entitas pada himpunan entitas mahasiswa.
Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut,
kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari
himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitujuga
sebaliknya. Hubungan maksimum dari himpunan entitas mahasiswa ke himpunan
entitas kuliah adalah banyak (lebih dari satu) dan demikian pula hubungan
maksimum dari himpunan entitas kuliah ke himpunan entitas mahasiswa adalah
banyak (lebih dari satu). Dengan demikian, kardinalitas relasi antara kedua
himpunan entitas adalah banyak ke banyak.
Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A
dan B) dapat berupa:
a. Satu ke satu (One to One)
Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu
sebaliknya setiap entitas pada himpunan etitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan entitas A
Gambar 2.15 Relasi satu ke satu
(Sumber: Fathansyah , 1999:77)
b. Satu ke banyak (One to Many)
Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya ,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B behubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.16 Relasi satu ke banyak
(Sumber: Fathansyah , 1999:78)
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A behubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya ,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan degan paling
banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
Gambar 2.17 Relasi banyak ke satu
(Sumber: Fathansyah , 1999:78)
d. Banyak ke banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.18 Relasi banyak ke banyak
(Sumber: Fathansyah , 1999:79)
2.4.4 Pengertian Sistem Database
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah
komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling
berhubungan dan saling bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses
atau pekerjaan tertentu (Fatansyah, 1999:9).
Sedangkan basis dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang
(Fatansyah, 1999:2), yaitu:
1. Himpunan kelompok data atau arsip yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan
3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis
secara umum sebuah basis data merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di
sebuah komputer) dan sekumpulan program DBMS yang memungkinkan
beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-
file (tabel-tabel) tersebut.
Dalam sebuah sistem basis data secara lengkap akan terdapat komponen-
komponen utama sebagai berikut:
1. Perangkat keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
3. Basis Data (Database)
4. Sistem (Aplikasi perangkat lunak) Pengelola Basis Data (DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)
Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipindah kedalam 2 bentuk
(Fatansyah, 1999:15), yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
Struktur skema basis data yang menggambarkan atau mewakili desain
basis data secara keseluruhan disefinisikan dengan bahasa khusus yang
disebut Data Definition Language (DDL). Dengan bahasa inilah dapat
membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur
penyimpanan tabel, dan sebagainya. Hasil dari kompilasi perintah DDL
adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khususnya yang disebut
kamus data (Data Dictionary).
Kamus Data merupakan suatu metadata atau superdata yaitu data yang
mendeskripsikan data sesungguhnya. Kamus data ini akan selalu diakses
dalam suatu operasi basis data sebelum suatu file data sesungguhnya diakses.
2. Data Manipulation Language (DML)
Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan
manipulasi dalam pengambilan data dalam suatu basis data. Manipulasi data
dapat berupa:
• Penyisipan dan penambahan data baru ke suatu basis data
• Penghapusan data dari suatu basis data
• Pengubah data di suatu basis data
2.4.5 Bagan Alir (Flowchart.)
Bagan alir dapat didefinisikan sebagai sebuah bagan yang menunjukkan
aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Jogianto, 1999: 75).
Flowchart ini biasanya digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus kegiatan
dari keseluruhan sistem. Bagan ini menjelaskan urutan–urutan dari prosedur–
prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang
dikerjakan di sistem.
Pedoman untuk menggambarkannya:
1. Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu
halaman
2. Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan
3. Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili
suatu pekerjaan
4. Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar
5. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas
oleh simbol penghubung
6. Digunakan simbol-simbol yang standar
Ada lima macam bagan alir :
a. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan :
• Bagan yg menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari
sistem.
• Menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam
sistem.
• Menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem
• Simbol-simbol
Simbol Dokumen;
menunjukkan
I / O baik proses
manual, mekanik
Atau komputer
Simbol manual;
menunjukkan
pekerjaan
manual
Simbol simpanan
offline ; file
nonkomputer
yang diarsip urut
angka(numerical)
Simbol simpanan
offline; file
nonkomputer
Yang diarsip
urut huruf
(akphabetical)
Simbol simpanan
offline; file non
komputer yang
diarsip urut
tanggal
(chronological)
Simbol kartu
punc;
menunjukkan i/o
yang
menggunakan
kartu punch
Simbol Proses;
menunjukkan
kegiatan proses
dari operasi
program komputer
Simbol operasi
luar;
menunjukkan
operasi yang
dilakukan diluar
operasi komputer
Simbol sort
offline;
menunjukkan
proses
pengurutan data
diluar proses
komputer
Simbol pita
magnetic;
menunjukkan i/o
menggunakan
pita
magnetic
Simbol disk ;
menunjukkan i/o
menggunakan
harddisk
Simbol diskette;
menunjukkan i/o
dengan
menggunakan
Disket
Drum magnetik;
menunjukkan i/o
menggunakan
drum magnetic
Pita kertas
berlubang;
menunjukkan i/o
menggunakan
pita
kertas pita
berlubang
Keyboard;
menunjukkan
input yang
menggunakan
Display;
menunjukkan
output yang
ditampilkan di
online
keyboard
monitor
Hubungan
komunikasi;
menunjukkan
proses transmisi
Data melalui.
Saluran
komunikasi
Garis alir;
Menunjukkan
arus dari proses
Penjelasan;
Menunjukkan
penjelasan dari
suatu proses
Penghubung;
Menunjukkan
penghubung ke
Halaman yang
sama atau
halaman lain
Pita Kontrol; menunjukkan penggunaan pita kontrol
(control tape) dlm batch control utk pencocokan di proses
batch processing
Gambar 2.19 Simbol-simbol bagan alir sistem
(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-
2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)
a. Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan :
• Bagan alir yg menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya
• Menggunakan simbol-simbol yg sama dengan bagan alir sistem
b. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart)
Merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan
komunikasi kepada orang yg kurang mengerti dgn simbol-simbol bagan
alir.
c. Bagan Alir Program (Program flowchart)
• Merupakan bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah
dari proses program.
• Terdiri dari 2 bentuk :
a. Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap
langkah didalam program komputer secara logika.
b. Bagan alir komputer terinci Menggunakan simbol-simbol sbb :
Input/output;
digunakan untuk
mewakili data i/o
Proses; digunakan
untukmewakili
suatu proses
Garis alir;
Menunjukkan
arus dari proses
Keputusan;
digunakan untuk
suatu seleksi
Penghubung;
Menunjukkan
penghubung ke
halman yang sama
atau halaman lain
Proses terdefinisi;
menunjukkan
operasi yang
ditunjukkan
ditempat lain
Persiapan;
memberikan nilai
awal besaran
Terminal;
menunjukkan
awal & akhir proses
Gambar 2.20 Simbol-simbol bagan alir program
(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-
2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)
d. Bagan Alir Proses
Merupakan bagan alir yg banyak digunakan di teknik industri.
Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur.
Juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang
lainnya serta waktu yg diperlukan oleh suatu kegiatan
Simbol-simbol :
Menunjukkan suatau operasi
Menunjukkan suatu pemindahan
Menunjukkan suatu simpanan
Menunjukkan suatu inspeksi
Menunjukkan suatu penundaan/delay
Gambar 2.21 Simbol-simbol bagan alir proses
(Sumber:http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-
2004-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)
2.5 PHP (Hypertex Preprocessor)
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan pada sebuah
web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server.. Sintak PHP
mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya sering digunakan bersama web
server Appache di beragam sistem operasi. PHP juga men-support ISAPI dan
dapat digunakan bersamadengan Microsoft IIS di Windows (Sunyoto, 2007:119).
Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat
menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi
yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion
ataupun Perl.
2.5.1 Kelebihan PHP
PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Mudah dibuat dan dijalankan
2. Mampu berjalan pada web server dengan sistem operasi yang berbeda-
beda: PHP mampu berjalan dengan sistem operasi UNIX, keluarga
windows dan machintos
3. PHP bisa didapatkan secara gratis
4. Dapat berjalan pada web server yang berbeda: PHP mampu berjalan
pada web server yang berbeda-beda, seperti Microsoft personal Web
Server, Apache, IIS, Xitami
5. Dapat di-embeded: PHP dapat diletakan dalam tag HTML
2.5.2 Skrip PHP
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML
(Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar membuat halaman-
halaman web (Kadir, 2001:2). Adapun kode berikut adalah contoh kode
php yang berada di dalam kode HTML:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> menyapa dunia </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Hello Duniaku.<BR>
<?php
printf(“tanggal, sekarang: %s “, Date(“d F Y”));
?>
</BODY>
</HTML>
Kode diatas disimpan dengan ekstensi .php.
Perhatikan baris-baris berikut:
<?php
printf(“tanggal, Ssekarang: %s ”, Date(“d F Y”));
?>
Kode inilah yang merupakan kode PHP. Kode PHP diawali dengan <?php
dan diakhiri dengan ?>. pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai
tag kode PHP.
2.6 My SQL
MySQL adalah suatu database server merupakan open source SQL
database (Sunyoto, 2007:145). My SQL merupakan database server dimana
pemrosesan data terjadi di server dan client hanya mengirim data dan memindah
data. Pengaksesan dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja dengan catatan
komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database dekstop dimana
segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data harus
dilakukan pada komputer yang bersangkutan.
MySQL termasuk database yang terstruktur dalam pengolahan dan
penampilan data. MySQL merupakan Relational Database Management System
(RDBMS) yaitu hubungan antar tabel yang berisi data-data pada suatu database
(Kadir, 2001:353). Tabel-tabel tersebut di-link oleh suatu relasi yang
memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel ketika seorang
user menginginkan menampilkan informasi dari suatu database.
2.7 Tolong Menolong Dalam Prespektif Islam
Tolong menolong atau ta’awun adalah kebutuhan hidup manusia yang tidak
dapat dipungkiri. Kenyataan membuktikan, bahwa suatu pekerjaan pasti
membutuhkan pihak lain, dan tidak akan dapat dilakukan sendirian oleh
seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini
menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu adalah keharusan
dalam hidup manusia .Allah Ta’ala telah berfirman,
��������� �� �� ��
�������� ������������ � ����
��������� �� �� ����� �
!"#��$%������� & ���'�( ��� )*� � ("��
)*� %,-%⌧) �/��-���� 01!
Artinya : ”.......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-
Nya.”. (QS. Al Maidah /05:02)
2.7.1 Klasifikasi Manusia dalam Ta’awun.
Ada empat klasifikasi manusia di dalam tolong-menolong, yaitu:
(Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:106)
A. Al-mu’in wal Musta’in.
Yaitu orang yang memberi pertolongan dan juga minta tolong. Orang ini
memiliki sikap timbal balik dan inshaf (seimbang). Ia laksanakan kewajibannya
dan ia juga mengambil apa yang menjadi haknya. Ia seperti orang yang berutang
ketika sangat butuh, dan mengutangi orang lain ketika sedang dalam kecukupan.
B. La Yu’in wa la Yasta’in.
Yaitu orang yang tidak mau menolong dan juga tidak minta tolong. Ia ibarat
orang yang hidup sendirian dan terasing, tidak mendapatkan kebaikan, namun
juga tidak mendapat kejelekan orang. Dia tidak dicela karena tidak pernah
mengganggu, namun tidak pernah mendapatkan kebaikan dan ucapan terima
kasih karena tidak melakukan sesuatu untuk orang lain. Namun posisinya lebih
dekat pada posisi tercela.
C.Yasta’in wa la Yu’in.
Yaitu orang yang maunya minta tolong saja, namun tidak pernah mau
menolong. Ia adalah orang yang paling tercela, terhina dan terendah. Ia sama
sekali tidak punya semangat berbuat baik dan tidak punya perasaan khawatir
mengganggu orang. Tidak ada kebaikan yang diharapkan dari orang bertipe ini,
maka cukuplah seseorang dianggap hina jika ketidakberadaannya membuat orang
lain lega dan merdeka. Ia tidak mendapatkan loyalitas dan ukhuwah. Dan di
masyarakat, ia bahkan sering menjadi penyakit dan racun yang mengganggu.
D. Yu’in wa la Yasta’in
Yaitu orang yang selalu menolong orang lain, namun dia tidak meminta
balasan pertolongan mereka. Ini merupakan orang yang paling mulia dan berhak
mendapatkan pujian. Dia telah melakukan dua kebaikan dalam hal ini, yaitu
memberi pertolongan dan menahan diri dari mengganggu orang. Tidak pernah
merasa berat di dalam memberi bantuan dan tidak pernah mau berpangku tangan
ketika ada orang lain butuh pertolongan.
2.7.2 Beberapa Faedah Ta’awun
Dalam ta’awun ada banyak sekali manfaat yang dapat diambil, di
antaranya : (Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:107)
A. Dengan tolong-menolong, pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan lebih
sempurna. Sehingga jika di satu sisi ada kekurangan, maka yang lain dapat
menutupinya.
B. Dengan ta’awun dakwah akan lebih sempurna dan tersebar.
C. Ta’awun dan berpegang teguh kepada al-jama’ah adalah perkara ushul
(pokok) dalam ahlus sunnah wal jama’ah. Dengan tolong-menolong, maka
telah terealisasi salah satu pokok ajaran Islam.
D. Dengan saling menolong dan kerja sama, maka akan memperlancar
pelaksanaan perintah Allah, membantu terlaksananya amar ma’ruf dan
nahi munkar. Saling merangkul dan bergandeng tangan akan menguatkan
antara satu dengan yang lain, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Rasulullah Sallallahu ‘alahi wasallam.
E. Ta’awun melahirkan cinta dan belas kasih antara orang yang saling
menolong dan menepis berbagai macam fitnah.
F. Ta’awun mempercepat tercapainya target pekerjaan, dengannya pula
waktu dapat dihemat. Sebab waktu amat berharga bagi kehidupan seorang
muslim.
G. Ta’awun akan memudahkan pekerjaan, memperbanyak orang yang
berbuat baik, menampakkan persatuan dan saling membantu. Jika
dibiasakan, maka itu akan menjadi modal kehidupan sebuah ummat.
2.7.3 Bagaimana Mewujudkan Ta’awun
Agar ta’awun dapat terwujud dengan baik, maka harus diperhatikan kiat-
kiat berikut ini: (Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi, 2001:108)
A. Mengerti Masalah Khilaf.
Perbedaan pendapat itu ada dua macam, yaitu perbedaan
tanawwu’(variatif) dan perbedaan tadhad (kontradiktif). Perbedaan
tanawwu’ adalah perbedaan yang hanya menyangkut jenis dan macam
amalan dan bukan masalah yang prinsip sehingga tidak diperbolehkan
mengingkari pelakunya. Orang yang tidak faham masalah ini akan
menganggap, bahwa setiap perbedaan adalah berlawanan (tadhad) dan
bertentangan, sehingga siapa saja yang tidak sama dengannya dianggap
sebagai lawan atau musuh. Masuk dalam perbedaan tanawwu’ yaitu
perbedaan bidang kerja dan spesialisasi orang perorang. Ada yang memiliki
kemampuan dalam bidang tulis-menulis, ada yang pandai berorasi, ada
yang mampu berinfaq membangun masjid atau sekolah dan ada yang
menangani bidang sosial kemanusiaan dst. Maka dalam hal ini, seseorang
tidak boleh mencela yang lainnya, saling mengejek dan menganggap apa
yang ia kerjakan adalah yang paling baik.
B. Menjauhi Penyakit Hati.
Kerja sama dan saling menolong tidak akan terealisasi, jika masing-
masing elemen terkena penyakit hati, seperti hasad (dengki), benci dan
dendam, amarah dan saling buang muka. Semua itu akan menyebabkan
perpecahan serta menjadi penghalang dari terjalinnya ta’awun.
C. Mensosialisasikan Hadits Nabi Sallallahu ‘alahi wasallam, yang
menjelaskan, bahwa orang-orang mukmin di dalam saling cinta,
bergandengan dan berkasih sayang, seperti satu tubuh. Jika satu anggota
sakit, maka bagian tubuh yang lain juga akan merasakan sakit.
D. Memperbaiki Hubungan Sesama Muslim.
Memperbaiki hubungan sesama muslim sangat mendukung
terlaksananya ta’awun. Dengan hubungan yang baik, akan mencegah
permusuhan dan menyambung tali ta’awun dan ukhuwah.
E. Menyatukan Barisan dan Meminimalisir Perbedaan.
Dengan anjuran agar saling mempererat hubungan dan tolong-menolong
serta menjauhi perpecahan umat, maka persatuan sangat mungkin diraih.
Kita sadar, bahwa di antara tipu daya orang-orang kafir dan munafik adalah
dengan mencerai beraikan persatuan dan melemahkan semangat ta’awun.
F. Membudayakan Sikap Ringan Tangan.Yaitu membiasakan diri agar
mudah memberi bantuan kepada sesamamuslim, dan merasa senang
dengannya. Merasa berat, dan enggan jika dimintai bantuan.
G. Menyadari Bahwa Ta’awun adalah Sebuah Keharusan di Setiap Tempat.
Baik dengan anggota keluarga, sesama muslim dan tetangga, maka kapan
seseorang merasa bahwa ta’awun adalah sebuah keharusan, maka dengan
sendirinya ia akan cepat terealisasi.
H. Membiasakan Tepat Waktu.
Disiplin dan tepat waktu ketika melakukan pekerjaan bersama akan
menumbuhkan semangat ta’awun. Karena ini menunjukkan adanya
perhatian dan anggapan penting akan pekerjaan tersebut.
I. Pembagian Kerja.
Membagi pekerjaan sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing ,
sangat membantu proses ta’awun. Sebab seseorang yang melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya akan merasa senang dan
menjadikan kerja sama lebih kuat dan membuahkan hasil yang efisien dan
optimal .
J. Menyadari Pentingnya Da’wah.
Dengan mengetahui pentingnya da’wah dan tujuan yang akan dicapai,
maka akan mempererat jalinan ta’awun. Sebab seorang da’i pasti
membutuhkan pihak-pihak yang membantu dan mendukungnya.
K. Menyadari bahwa salah satu sebab kemunduran dan lemahnya umat
Islam adalah karena sikap saling menjauh antara mereka.
BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Dalam pembangunan sistem berbasis pengetahuan, pengetahuan yang
telah diekstrak dipresentasikan ke dalam bentuk yang dapat di proses oleh
komputer. Representasi pengetahuan merupakan kombinasi sistem berdasarkan
dua elemen, yaitu struktur data dan penafsiran prosedur yang digunakan sebagai
pengetahuan untuk menyimpan struktur data.
Basis pengetahuan merupakan inti program dari sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge
Representation) dari seorang pakar.
3.1.1. Blok Diagram Area Permasalahan
Pembuatan blok diagram dimaksudkan untuk membatasi lingkup
permasalahan yang dibahas dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada
domain yang lebih luas. Pada blok diagram ini, dapat dilihat bahwa penyakit ayam
yang dijadikan sebagai area permasalahan. Sedangkan yang akan di prototipekan
hanyalah sebuah bagian dari domain permasalahan penyakit ayam pada yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.
Gambar 3.1. Blok Diagram Area Permasalahan
3.1.2. Blok Diagram Fokus Permasalahan
Setelah menentukan area permasalahan yang akan diprototipekan yaitu
penyakit ayam yang disebabkan oleh virus dan bakteri, maka proses selanjutnya
adalah membentuk ke dalam blok diagram tertentu. Pada blok diagram fokus
permasalahan terdapat permasalahan yaitu penyakit ayam yang terfokus pada
gejala yang terdapat pada beberapa organ tubuh ayam yang tampak secara fisik.
Blok diagram fokus permasalahan digunakan untuk menjelaskan situasi
penentuan keputusan untuk identifikasi penyakit ayam berdasarkan klasifikasi
gejala yang tampak. Untuk menjelaskan jenis penyakit yang terdapat pada ayam,
maka dibentuk blok diagram sub fokus permasalahan berdasarkan gejala yang
diamati.
Gejala Gejala Gejala
Penyakit Ayam
Gambar 3.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan
3.1.3 Blok Diagram Faktor Kritis
Blok diagram faktor kritis pada gambar 3.3 merupakan blok diagram yang
dipakai untuk menegaskan faktor-faktor kritis dalam area target keputusan yang
akan diprototipekan. Gejala-gejala yang menjadi faktor kritis yang berjalan dalam
pembuatan aplikasi ini adalah Gejala, gejala klinis baik yang ada dalam tubuh
ayam, pola prilaku ayam, maupun keadaan farm atau kandang ayam. Dari
masukan gejala yang dirasakan oleh pengguna kemudian digabungkan, maka akan
didapatkan pencapaian hasil konsultasi berupa saran pencegahan dan saran
pengobatan penyakit ayam.
Gambar 3.3 Blok Diagram Faktor Kritis
3.1.4. Dependency Diagram
Dependency diagram merupakan diagram yang mengindikasikan
hubungan antara pertanyaan, aturan, nilai dan rekomendasi dari suatu basis
pengetahuan. Bentuk segitiga menunjukkan himpunan aturan (rule set) dan nomor
dari himpunan tersebut. Bentuk kotak menunjukkan hasil dari rule baik berupa
kesimpulan awal, maupun saran. Sedangkan tanda tanya menunjukkan kondisi
yang akan mempengaruhi isi dari rule.
Dari dependency diagram pada gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa
beberapa jenis gangguan dan gejala yang ada menghasilkan kesimpulan awal
berupa klasifikasi jenis gangguan berdasarkan gejala yang ada. Selanjutnya, hasil
dari identifikasi tersebut , membentuk rule set 1 dengan penambahan kondisi yaitu
gejala. Sehingga dalam rule set 1, terdapat basis pengetahuan berupa aturan yang
telah diklasifikasikan Kemudian menghasilkan hasil identifikasi berupa saran
pencegahan dan pengobatan.
Gambar 3.4 Dependency Diagram
Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada
Ayam
P002P003
P004 P005P006
P007P008
P009
P011
P012 P013
P001
P014P015
P010
G001 G002 G004
G003
G009 G007
G032
G035G015
G016
G020
G007
G008
G006
G011
G011
G027
G007
G009G018
G002
G029
G022
G020
G002
G020
G021
G026
G036
G028
G035
G020
G019
G038
G011
3.1.5. Perancangan Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit ayam
Diagram pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan
untuk membangun sebuah sistem pakar, di dalam diagram pohon keputusan
tersebut akan dicari solusi hasil akhir dari setiap pemeriksaan. Diagram pohon
keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan
serta menentukan faktor kepastian dari setiap pelaksanaan identifikasi gejala pada
penyakit ayam..
Gambar 3.5 Pohon Keputusan Identifikasi Penyakit ayam
3.1.5.1 Pembentukan Aturan (Rule)
Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan rule dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti
berdasarkan rule-rule yang ada. Berikut adalah keterangan dari pohon keputusan :
Tabel 3.1. Pembentukan Rule
Jenis Gangguan Gejala
P001
Penyakit Cacar
� G001 : Bungkul-bungkul kecil di dalam mulut
� G002 : Produksi telur merosot
P002
Marek’s Disease
� G003 : Mata Berwarna Kelabu
� G004 : Bentuk Pupil Tidak Normal
P003
Chicken Anemia
Agent (CAA)
� G007 : Terjadi pendarahan diseluruh organ
� G009 : Hati Membesar
P004
Blue Comb
(Jengger Biru)
� G032 : Tembolok berbau asam
� G035 : Nafsu Makan Ayam Hilang
P005
Gumboro
� G015 : Mencret Putih
� G016 : ada luka infeksi
� G020 : penyebaran penyakit cepat
P006
Leucocytozoonosis
� G007 : Terjadi pendarahan diseluruh organ
� G008 : Muntah Darah
P007
Kolera
� G006: Berak Hijau
� G011 : Angka kematian banyak dan cepat
P008 � G011 : Angka kematian banyak dan cepat
ND (Newcastle
Disease)
� G027 : terjadi gangguan syaraf/ ayam terlihat
lesu
P009
Coccidiosis
� G013: Hati terihat esar dari keadaan Normal
� G014: ginjal Pucat dan Bengkak
� G006 : Berak Hijau
P010
Cronic Respiratory
Disease (CRD)
� G002 : Produksi Telur Merosot
� G018 : Ayam bernapas ter-engah-engah
� G029 :Penularan Penyakit Lambat
P011
Infectious
Bronchitis (IB)
� G002 : Produksi Telur Merosot
� G020 : penyebaran penyakit cepat
� G022 : Ayam berderik atau ngorok
P012
Snot/Pillek
� G020 : penyebaran penyakit cepat
� G021 : Keluar cairan kental dari hidung dan mata
P013
Infctious
Laryngotracheitis
(ILT)
� G011 : Angka kematian banyak dan cepat
� G026 : yam bernapas dengan cara menjulurkan
lidahnya keatas
� G028 : Ada gumpalan darah pada dinding
kandang
P014
Swallon Head
Syndrome (SHS)
� G034 : Ayam Kurus
� G035 : Nafsu Makan Ayam Hilang
input rule
input username passwordadmin
Hasil Identifikasi
Info Username
Info Data Identifikasi Gejala
Info Saran
Login User Sukses
Input Saran
input Identifikasi
Daftar Identifikasi
Input username Passworduser
Laporan Gejala
Laporan User
Laporan Saran Kritik
Laporan Rule
Laporan Penyakit
Login Admin Sukses
Input Penyakit
Input Gejala
0
Sistem Pakar
Penyakit Ayam
+
Pakar Penyaki Ayam
User
� G036 : Bulu Kusam
� G038 : Kulit Telur Tipis
� G018 : Ayam kurus
� G014 : Ayam Lesu (tidak bersemangat)
P015
Avian Influenza
(Flu Burung)
� G011 : Angka kematian banyak dan cepat
� G019: Ayam batuk dan bersin-bersin
� G020 : penyebaran penyakit cepat
3.2. Analisis Sistem
3.2.1. Diagram Konteks (Data Context Diagram)
Diagram konteks merupakan aliran yang menggambarkan hubungan
antara sistem dengan entitas. Selain itu diagram konteks merupakan diagram yang
paling awal yang terdiri dari suatu proses data dan menggambarkan ruang lingkup
suatu sistem secara garis besarnya. Aliran dalam diagram konteks memodelkan
masukan ke sistem dan keluaran dari sistem.
Gambar 3.6. Data Context Diagram Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam
Diagram konteks diatas menerangkan bahwa arus data secara umum yang
melibatkan dua buah entitas, yaitu :
a. User merupakan pengguna dari aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi
penyakit ayam melalui gejala yang tampak, yaitu peternak ayam, masyarakat
umum baik dari kalangan akademis maupun non akademis yang ingin
mengetahui tentang penyakit ayam. Pada entitas user terdapat sembilan aliran
data, dimana empat aliran data menuju ke sistem, yaitu input saran, daftar
identifikasi, input username dan passworduser, serta inputidentifikasi, dan
lima aliran data yang menuju entitas user yaitu login user sukses, info saran,
info data identifikasi gejala, hasil identifikasi, dan info username.
b. Pakar Penyakit Ayam dapat di kategorikan dokter hewan atau dalam
bahasa Jawa disebut “mantri pitẻk” yang mempunyai spesialisasi keahlian
kesehatan pada bidang penyakit ayam, bias juga peternak yang berpengalaman
atau siapapun yang memahami permasalahan mengenai penyakit ayam.,
dimana pakar penyakit ayam ini merupakan seseorang yang ditunjuk untuk
mengelola situs dikarenakan mempunyai pemahaman yang lebih luas
mengenai permasalahan mengenai penyakit ayam. Pakar penyakit ayam dapat
menghapus, merubah dan menambah data yang nantinya digunakan oleh
sistem. Terdapat sepuluh aliran data, dimana empat aliran data menuju ke
sistem, yaitu input username dan password admin, input gejala, input
penyakit, dan input rule. Serta enam aliran data dari sistem menuju ke admin,
yaitu laporan gejala, laporan penyakit, laporan rule, laporan data peternak,
input username dan password admin, dan laporan saran.
3.2.2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram ini menjelaskan proses yang ada pada Aplikasi
Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gangguan Penyakit ayam Secara terperinci
dan jelas sebagai gambaran awal.
3.2.2.1. Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram Level 1 menjelaskan mengenai kegiatan arus data
yang terjadi dalam sistem pakar identifikasi penyakit ayam. Pada diagram ini
terdapat dua entitas dan lima proses yang merupakan proses utama dari sistem,
yaitu proses login, proses administrator, proses pendaftaran, proses saran dan
kritik serta proses identifikasi. Serta data store yang masing-masing adalah
pengguna_admin, pendaftaran, peternak, penyakit,gejala dan buku tamu.
74
input rule
input username passwordadmin
Simpan Penyakit
data Penyakit
data jenis penyakit
Data Peternak
Data Saran
Data Gejala
Simpan Data Gejala
Data Gejalla
input Identifikasi
Login User Sukses
Hasil Identifikasi
Info Data Identifikasi Gejala
update Saran
Info Saran
Input Saran
Info Username
Input username Passworduser
Daftar Identifikasi
Data User
Username dan Password User
Verifikasi password
User Password admin
Input Penyakit
Input Gejala
Laporan Penyakit
Laporan Gejala
Laporan Rule
Laporan Saran Kritik
Laporan User
Login Admin Sukses
Pakar Penyaki
Ayam
User
1
Login
+
2
Saran Kritik
+
3
Pendaftaran
+
4
Administrasi
+
1 User_admin
2 Peternak
3 Buku Tamu
5
Identifikasii
+
4 Gejala
5 Penyakit
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1
75
data gejala yang dipilih
Info Data Identifikasi Gejala
data jenis penyakit
Hasil Identifikasi
input Identifikasi
Data Gejalla
User
4 Gejala
5 Penyakit
4
pertanyaan
+
5
hasil identifkasi
3.2.2.2. Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi
Data Flow Diagram Level 2 Proses identifikasi memiliki dua proses, yaitu proses
pertanyaan dan proses hasil identifikasi. Untuk memperjelas input dan output Data Flow Diagram
Level 2 Proses Identifikasi ini, akan diuraikan dalam spesifikasi proses sesudah gambar berikut :
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi
Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari
Proses Identifikasi:
Tabel 3.2 Deskripsi Proses Pertanyaan
Nomor 4
Nama Proses Pertanyaan
Input Input_Identifikasi, Data_Penyakit, Data_Gejala
Output Data_Gejala_yang_Pilih
Keterangan Proses Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel
gejala. Kemudian user memasukan gejala sebagai
akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Data
yang di masukan oleh user diterima oleh proses secara
sementara sampai semua data jawaban terkumpul.
keluaran dari proses ini adalah Data_Yang_Dipilih
yang langsung menuju pada proses hasil identiikasi.
Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel
penyakit.
Tabel 3.3 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi
Nomor 5
Nama Proses Hasil Identiikasi
Input Data_Gejala_yang_Dipilih
Output Hasil_Identifikasi
Keterangan Proses Dalam proses hasil identiikasi ini akan menampilkan
hasil identifikasi kepada user, hasil identifikasi yang
ditampilkan berdasarkan atas inputan gejala oleh user
pada proses pertanyaan, data gejala yang dipilih
kemudian diberikan melalui proses pertanyaan kepada
proses hasil identifikasi, dan memunculkannya pada
sistem.
74
input rule
Laporan Buku Tamu
Data Buku Tamu
Laporan User
Data user
Data Rule
Simpan rule
Laporan Rule
Laporan Penyakit
Simpan Penyakit
data Penyakit
Input Penyakit
Laporan GejalaData Gejala
Simpan Data Gejala
Input Gejala
Pakar Penyaki
Ayam
4 Gejala
3 Buku Tamu
2 Peternak
5 Penyakit
1
Input Gejala
2
Laporan
Gejala
3
Input penyakit
4
Laporan
Penyakit
5
Laporan rule
6
input rule
7
laporan user
8
laporan buku
tamu
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrasi
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Administrator
Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam
subprocess dari Proses Administrasi :
Tabel 3.4 Deskripsi Proses Input Gejala
Nomor 1
Nama Proses Input Gejala
Input Input_Gejala
Output Simpan_Gejala
Keterangan Proses Admin dalam proses Gejala ini memberikan masukan
berupa Gejala penyakit yang juga meliputi Id gejala, nama
gejala, dan direktori gambar. Kemudian data-data tersebut
disimpan sebagai data gejala oleh sistem ke dalam tabel
gejala
Tabel 3.5 Deskripsi Proses Laporan Gejala
Nomor 2
Nama Proses Laporan Gejala
Input Data_ Gejala
Output Laporan_Gejala
Keterangan Proses Proses input berkaitan dengan proses Laporan gejala di
mana dalam proses ini, Data Gejala yang sudah tersimpan
dalam table gejala akan ditamplkan pada sistem..
Tabel 3.6 Deskripsi Proses Input Penyakit
Nomor 3
Nama Proses Input Penyakit
Input Input Penyakit
Output Simpan Penyakit
Keterangan Proses Admin dalam proses input penyakit ini memberikan
masukan berupa nama penyakit yang juga meliputi
Id,nama penyakit, pencegahan, pengobatan, dan gejala.
Kemudian data-data tersebut disimpan sebagai data
penyakit oleh sistem ke dalam tabel penyakit.
Tabel 3.7 Deskripsi Proses Laporan Penyakit
Nomor 4
Nama Proses Laporan Penyakit
Input Data_Penyakit
Output Laporan_Penyakit
Keterangan Proses Proses laporan Penyakit ini ditampilkan berdasarkan hasil
pengisian yang dialakukan oleh admin berupa Jenis
penyakit baru. Masukan tersebut di simpan dalam tabel
penyakit, kemudian sistem akan mendapatkan data, berupa
data penyakit. Setelah itu, sistem akan memberikan
tampilan dalam bentuk laporan penyakit yang dapat dilihat
oleh admin
Tabel 3.8 Deskripsi Proses Laporan rule
Nomor 5
Nama Proses Laporan Rule
Input Data_Rule
Output Laporan_Rule
Keterangan Proses Proses Laporan rule masih berhubungan dengan proses
input rule, dimana dalam proses kedua tersebut, data yang
disimpan dalam tabel rule kemudian dikirimkan kedalam
sistem sehingga mendapatkan data berupa rule. Setelah itu
sistem akan menampilkan kepada admin berupa laporan
rule.
Tabel 3.9 Deskripsi Proses Laporan User
Nomor 7
Nama Proses Laporan User
Input Data User
Output Laporan User
Keterangan Proses Proses laporan user user merupakan laporan yang
dihasilkan dari masukan user pada proses pendaftaran dan
kemudian tersimpan di dalam tabel pendaftaran. Dari tabel
ini, sistem mendapatkan data berupa data pendaftaran
yang kemudian menghasilkan tampilan laporan data user.
Sehingga admin dapat melihat tiap orang yang telah
terdaftar.
Tabel 3.10 Deskripsi Proses laporan buku tamu
Nomor 8
Nama Proses Laporan Buku Tamu
Input Data Buku Tamu
Output Laporan Buku Tamu
Keterangan Proses Proses laporan Buku Tamu merupakan laporan yang
dihasilkan dari masukan pengunjung yang berisi saran dan
kritik yang terdapat pada menu buku tamu dan kemudian
tersimpan di dalam tabel buku tamu. Dari tabel ini, sistem
mendapatkan data berupa data buku tamu yang kemudian
menghasilkan tampilan laporan data buku tamu yang
berupa saran dn kritik dari pengunjung. Sehingga admin
dapat melihat tiap orang yang memberikan saran pada
sistem.
id_gej al a=i d_gej ala
no=no
username=usernam
id_gej al a=i d_gej ala
Penyakit
id
nama_penyakit
Pencegahan
pengobatan
gejala
id gejala
gejala
id gejala
gejala
direktori
username
buku_tamu
no
nama
saran
peternak
username
password
nama
alamat
telepon
user_admin
user
password
no
id gejala
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antara entity dengan
database dan objek–objek (himpunan entitas) yang dilibatkan dalam sebuah basis
data dan hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut.
ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan
relasi yang masing-masing dilengkapi dengan beberapa atribut yang
mempersentasikan seluruh fakta yang ditinjau dari keadaan yang nyata. Dimana
dapat digambarkan secara lebih sistimatis dengan menggunakan ERD. Gambar
berikut menunjukkan hubungan-hubungan antara tabel database dengan
relationship entitas yang lainnya, dimana terdapat empat relasi database yaitu
tabel penyakit, gejala, peternak, user_admin dan buku_tamu.
Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)
3.2.4 Struktur Basis Data
Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur basis data dari file yang
terdapat pada Entity Relationship Diagram. Adapun tabel - tabel yang digunakan
dalam aplikasi ini antara lain :
1. Nama Tabel : User_Admin
Kunci Utama (*) : User
Fungsi : Untuk menyimpan username dan password admin
Kamus Data : User_Admin
{User* + Password}
Tabel 3.11 Basis Data User_Admin
No Field Tipe Panjang Keterangan
1 User Varchar 10 KU
2 Passwords Varchar 225 -
2. Nama Tabel : Peternak
Kunci Utama (*) : username
Fungsi :Untuk menyimpan data hasil pendaftaran user yang
ingin melakukan proses identifikasi
Kamus Data : Pendaftaran
{Username* + Passwords + Nama + Alamat +
Telp}
Tabel 3.12 Basis Data Peternak
No Field Tipe Panjang Keterangan
2 Username Varchar 20 -
3 Passwords Varchar 25 -
4 Nama Varchar 40 -
5 Alamat Varchar 40 -
6 Telp Varchar 20 -
3. Nama Tabel : buku_tamu
Kunci Utama (*) : no
Fungsi : Untuk menyimpan saran dan kritik user
Kamus Data : Saran
{no* + nama + email + saran }
Tabel 3.13 Basis Data buku_tamu
No Field Tipe Panjang Keterangan
1 No Integer 5 KU
2 Nama Varchar 50 -
3 Email Varchar 20 -
4 Saran text - -
4. Nama Tabel : Penyakit
Kunci Utama (*) : Id
Fungsi : Untuk menyimpan data penyakit dan menghubungkan
dengan tabel gejala
Kamus Data : Jenis Gangguan
{nama_penyakit + pencegahan + pengobatan +
gejala + id*}
Tabel 3.14 Basis Data Penyakit
No Field Tipe Panjang Keterangan
1 Nama_penyakit Varchar 40 -
2 Pencegahan Text - -
3 Pengobatan Text 40 -
4 Gejala Text - -
5 Id Varchar 10 KU
5. Nama Tabel : Gejala
Kunci Utama (*) : Id_gejala
Fungsi : Untuk memasukkan gejala yang ada
Kamus Data : Gejala
{Id_gejala *+ gejala + direktori}
Tabel 3.15 Basis Data Gejala
No Field Tipe Panjang Keterangan
1 Id_gejala Varchar 10 KU
2 Gejala Text 5 -
3 Direktori varchar 100
3.3 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining)
Suatu kaidah disusun berdasarkan pengetahuan dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan. Selanjutnya bagian fakta sendiri
dikelompokkan lagi menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian
masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah kaidah yang memiliki
sebuah kesimpulan tertentu.
Dalam hal ini, akan dijelaskan bagaimana aliran proses jika menggunakan
metode forward chaining yang dapat dilihat pada flowchart di bawah ini:
Gambar 3.11 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju
Dari flowchart di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses inferensi
penalaran maju (foward chaining) yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Masukan berupa fakta yang diberikan oleh user adalah data user, gejala
yang tampak. Kemudian data-data tersebut disusun ke dalam kaidah berbasis
aturan, dimana setelah itu terjadi pengecekan apakah kaidah-kaidah tersebut
sesuai atau tidak. Jika tidak maka user akan kembali mengisikan fakta-fakta yang
lain, akan tetapi jika kaidah tersebut sesuai maka, kaidah atau fakta tersebut
tersimpan di dalam file berbasis pengetahuan berupa basis data yang kemudian
diproses hingga user bisa melakukan proses identifikasi.
Dari identifikasi tersebut, akan terlihat gejala yang dimasukkan
menghasilkan suatu kesimpulan tentang penyakit atau bahkan penyakit tidak
ditemukan karena tidak ada dalam kaidah. Dan di akhir program akan dihasilkan
sebuah kesimpulan dan solusi berupa saran pencegahan dan pengobatan sesuai
dengan jenis penyakitnya.
3.4 Flowchart
3.4.1. Flowchart Pendaftaran
Gambar 3.12 Flowchart Pendaftaran
Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan proses identifikasi, user diwajibkan untuk
medaftarkan diri pada menu daftar untuk medapatkan username (users) dan
password yang nantinya akan digunakan sebagai login saat akan memasuki proses
identifikasi.
Dalam tahap awal proses sistem user memberikan masukan berupa
username, password, nama, alamat, telepon. Dari hasil masukan tersebut,
kemudian sistem akan memproses dan melihat apakah username telah diisi, jika
belum, maka proses akan kembali lagi ke tahap pengisisan data. Akan tetapi jika
username tersebut telah terisi, maka query akan dijalankan dengan memasukan
username, password, alamat, telepon yang baru pada tabel peternak.
Sedangkan bila memilih untuk menambah penyakit yang baru, maka
admin harus memasukkan id dan nama penyakit yang baru. Jika keseluruhan
proses dan tahap di atas telah dilakukan, sistem akan berlanjut menuju pada
kondisi nomor 1 yaitu flowchart login user.
3.4.2 Flowchart Login User
Gambar 3.13 Flowchart Login User
Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart
program pendaftaran, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Setelah user melakukan proses pendaftaran dan mendapatkan username
dan password, kemudian user melakukan proses login dengan memasukan
username dan password yang telah di dapatkan dari pengisian proses pendaftaran
sebelumnya.
Kemudian sistem melakukan proses query dengan mencari username dan
password yang telah dimasukan pada tabel peternak. Jika sudah mendapatkan,
maka sistem akan melihat apakah username dan password tersebut benar atau
tidak. Apabila username dan password tidak benar, maka sistem akan
mengembalikan pada proses awal berupa masukan data. Akan tetapi jika benar
maka proses berlanjut menuju pada kondisi nomor 2 yaitu flowchart identifikasi.
use rs
Q ue ry = ca ri ge ja la da ri tabe l= “ge ja la ”
2
T am p il ge ja la
P ilih ge ja la
Lakukan p roses d iagnosa
3
3.4.3 Flowchart Input Nama Peternak dan Identifikasi
Gambar 3.14 Flowchart Input Data Peternak dan identifikasi
Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart
program login user, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Setelah validasi pada proses login user berhasil, maka sistem akan
menampilkan proses masukan untuk data user.
3
Tampilkan user
Query = cari gejala yang dipilih pada tabel “gejala” berdasarkan rule di tabel “penyakit”
Pilihanan gejalaMenampilkan nama
penyakit,pengobatan&pencegahannya yang dipilih saja
ya
tidak
Menampilkan semua data yang di tabel “penyakit”
End
Kemudian, proses berlanjut meuju pada kondisi nomor 3 yaitu flowchart
hasil identifikasi.
3.4.4 Flowchart Hasil Identifikasi
Gambar 3.15 Flowchart Hasil Identifikasi
Flowchart program di atas, merupakan lanjutan proses dari flowchart input
data user dan identifikasi, dapat dijelaskan langkah-langkah proses pada sistem
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Dalam proses hasil identifikasi data user yang telah diinputkan pada proses
sebelumnya, kemudian ditampilkan kembali. Setelah data gejala ditampilkan,
proses selanjutnya query bekerja dalam sistem untuk mencari gejala yang dipilih
pada tabel penyakit.
S tart
nam a, em ail, saran
N am a =T idak D iisi
?
Q uery = m asukan nam a , alam at, te lepon , em ail, saran yang baru , pada
tabel=“buku_tam u”
H asil input dari tabe l=”buku_tam u”
End
tidak
ya
Setelah itu akan tampil penyakit yang diderita oleh ayam melalui gejala
yang tampak yang telah diinputkan pada proses identifikasi.
3.4.5 Flowchart Saran dan Kritik
Gambar 3.16 Flowchart Saran dan Kritik
Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Saran kritik merupakan salah satu menu dalam aplikasi sistem pakar untuk
identifikasi penyakit ayam dimana pengunjung dapat memberikan saran serta
kritikan yang membangun pada aplikasi ini.
Saat sistem siap untuk dijalankan, kemudian user memberikan inputan ke
pada sistem berupa nama, email dan saran. Setelah itu sistem akan melihat apakah
nama telah terisi atau tidak. Jika tidak terisi maka proses akan kembali pada tahap
inputan awal, akan tetapi jika nama telah terisi maka sistem akan melihat untuk
tahap berikutnya yaitu menjalankan query dimana nama, email, dan saran yang
baru diinputkan disimpan pada tabel saran, yang kemudian akan ditampilkan hasil
inputan pada tabel saran. Apabila semua proses telah dilakukan maka proses saran
kritik selesai.
3.4.6 Flowchart Input Jenis Penyakit
Gambar 3.17 Flowchart Input Penyakit
Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Proses input Penyakit dilakukan oleh admin, dimana kaidah berbasis
pengetahuan akan di dapatkan ketika terdapat inputan berupa fakta-fakta yaitu
nama penyakit, pencegahan dan pengobatan, gejala.
Saat sistem siap untuk dijalankan, kemudian admin melakukan proses
inputan berupa klasifikasi id, nama_penyakit, pencegahan, pengobatan, gejala.
Setelah itu, sistem akan melihat apakah id telah terisi oleh admin. Jika tidak, maka
sistem akan kembali pada tahap pertama yaitu proses inputan. Akan tetapi jika ya,
maka query akan dijalankan dimana id, nama_penyakit, pencegahan, pengobatan
baru akan dimasukan pada tabel penyakit. Proses berikutnya admin dapat melihat
laporan hasil inputan yang telah dilakukan dan diambil dari tabel penyakit.
Apabila semua proses telah dilakukan dapat dikatakan proses input
penyakit telah selesai dikerjakan.
3.4.7 Flowchart Input Gejala
Gambar 3.18 Flowchart Input Gejala
Dari flowchart program di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Proses ini mengecek apakah apakah id_gejala telah diisi atau tidak. Jika
tidak, maka sistem akan kembali pada tahap awal yaitu proses inputan, Apabila
id_gejala telah diisi, maka query bekerja pada sistem yaitu dengan memasukan
data baru berupa, id_gejala, gejala dalam tabel gejala.
Apabila semua proses telah dilakukan maka proses input gejala telah
selesai dikerjakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Implementasi
Pemanfaatan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam
adalah sebagai bentuk upaya untuk saling tolong – menolong antar sesama demi
terciptanya masyarakat “peternak” yang berpengetahuan tentang penyakit ayam
karena dalam pemanfaatanya juga akan bernilai ibadah, sesuai dengan firman
Allah SWT, :
Artinya : .......... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat
berat siksa-Nya. (Q.S: Al-maidah : 2)
Firman diatas menjelaskan bahwa manusia memepunyai kewajiban
untuk saling membantu sesama agar dapat meningkatkan kualitas sebagai seorang
muslim baik dimata Allah SWT maupun dimata manusia.
Dengan berpedoman pada beberapa klasifikasi ta’awun yang ada, maka
sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam ini termasuk bentuk
implementasi ta’awun dalam kategori Al-mu’in wal Musta’in, dengan
menganalogikan sistem pakar yang memberi pertolongan kepada pada pengguna
sistem, dan harapan ada kerjasama yang baik dari pakar atau sistem untuk
mendapatkan bantuan dari pengguna berupa saran dan kritik yang diberikan yang
akan digunakan untuk pengembangan sistem selanjutnya.
Berikut ini beberapa perangkat keras dan perangkat lunak komputer
yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Sistem Pakar Berbasis WEB
Identifikasi Penyakit Ayam ini:
a. Hardware dan software untuk pembuatan aplikasi:
Hardware:
1. Komputer PC Pentium IV.
2. Memory 256 Mbytes
3. Hardisk 40 Gbytes.
4. VGA 128 Mbytes.
5. Monitor HP 17”.
Software:
� Windows XP SP 2.
� Appserv 2.5.9
� Adobe Pothosop 7.
� Macromedia Dreamweaver MX
� Micrososft Office 2003
b. Hardware dan software minimal untuk menjalankan progam:
Hardware:
� Processor Pentium III 450 MHz.
� Memory 128 MB, Hardisk 20 GB.
� Mouse, Keyboard, dan Monitor.
Software:
� Windows XP Profesional
� Appserv 2.5.9
4.2. Struktur Menu Program
Desain menu dalam program Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit
Ayam, user serta admin yang merupakan seorang pakar penyakit ayam
dihadapkan pada halaman yang terdeskripsi dalam struktur menu program berikut
ini.
4.2.1. Struktur Menu Program Pengguna
Gambar 4.1 Struktur Menu Program Pengguna
4.2.2. Struktur Menu Program Admin
Gambar 4.2 Struktur Menu Program Admin
4.3. Penjelasan Program
Didalam penjelasan program ini dijelaskan tentang alur pembuatan dan
kegunaan program yang dibuat beserta tampilan desain. Berikut ini tampilan-
tampilan halaman yang ada dalam program yang dibuat :
4.3.1. Halaman Menu Program Pengguna
Dalam halaman menu proram pengguna akan ditampilkan halaman menu
yang dapat diakses oleh pengguna, Adapun halaman menu tersebut adalah sebagai
berikut :
4.3.1.1. Halaman Menu Home
Halaman pada menu home ini merupakan tampilan awal saat progam
dijalankan, dimana dalam home ini terdapat deskripsi mengenai tujuan pembuatan
program serta informasi mengenai ayam, Adapun desain halamannya adalah :
Gambar 4.3 Halaman Menu Home
4.3.1.2. Halaman Menu Info Penyakit
Dalam menu ini pengunjung akan memperoleh informasi mengenai jenis
penyakit yang dapat didiagnosa oleh Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ayam ini.
Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Halaman Menu Sistem Pakar
4.3.1.3. Halaman Profil
Halaman pada menu profil menjelaskan mengenai programer yang
membuat dan merancang Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam. Adapun
desain halamannya adalah :
Gambar 4.5 Halaman Menu Profil
4.3.1.4. Halaman Menu Daftar
Dalam halaman ini, apabila pengguna ingin melakukan proses
identifikasi, maka sebelumnya pengguna diwajibkan untuk mendaftarkan diri pada
halaman daftar, sehingga pengguna akan mendapatkan username dan password
yang nantinya digunakan untuk login pada halaman menu member login. Adapun
desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6 Halaman Menu Daftar
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan
data mengenai daftar pengguna baru :
<?
include ('server.php');
$T1= ucwords($T1);
$T2= ucwords($T2);
$T3= ucwords($T3);
$T5= ucwords($T5);
$T6= ucwords($T6);
if ($simpan)
{
if (empty($T1))
{
echo "anda belum mengisi username !<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
else
{
$berhasil=mysql_query("insert into peternak
(Username, password, nama, alamat, telepon)
VALUES('$T1','$T2','$T3','$T5','$T6')");
if($berhasil)
{
include "pendaftaran_berhasil.php";
exit;
}
else
{
echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";
echo "<BR>";
echo "Ada Username Yang Sama";
echo "<BR>";
echo "Pilih lagi yang lain !";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
} }
}
else
{
include ('Program_Pendaftaran.php');
} ?>
4.3.1.5. Halaman Menu Tips Triks
Halaman pada menu Tips Triks ini menyajikan beberapa tips dan triks
cara beternak ayam yang baik. Adapun desain halamannya adalah
Gambar 4.7 Halaman Menu Tips Trik
4.3.1.6. Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung
Halaman pada menu Buka Tamu Pengunjung ini merupakan halaman
untuk menerima saran dan kritik dari para pengguna sistem pakar identifikasi
penyakit ayam. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.8 Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan data
mengenai menu Buku tamu Pengunjung :
<?
include ('server.php');
$T1= ucwords($T1);
$T2= ucwords($T2);
$T3= ucwords($T3);
if ($simpan)
{
if (empty($T1))
{
echo "anda belum mengisi nama !<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
else
{
$berhasil=mysql_query("insert into buku_tamu (nama,
email, saran)
VALUES('$T1','$T2','$T3')");
echo "TERIMA KASIH ATAS SARAN YANG TELAH ANDA
BERIKAN!!!<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
}
else
{
include ('Program_buku_tamu.php');
} ?>
4.3.1.7. Halaman Menu Bantuan
Halaman menu Bantuan dimaksudkan unutuk memberikan panduan
kepada pengguna untuk menggunakan sistem ini. Adapun desain halamannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.9 Halaman Menu Bantuan
4.3.1.2. Halaman Menu Member Login
Halaman menu member login dimaksudkan jika pengguna ingin
melakukan proses identifikasi. Username dan password yang dimasukan dalam
menu member login ini, didapatkan dari proses sebelumnya yaitu pendaftaran
pada menu daftar yang dilakukan oleh pengguna. Adapun desain halamannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10 Halaman Menu Buku Tamu Pengunjung
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menyimpan data
mengenai menu member login :
<?
include ('server.php');
$sql="SELECT * FROM peternak WHERE username='$T1' AND
password='$T2'";
if(!$hasil=mysql_query($sql))
{
echo mysql_error();
return 0;
}
$baris=mysql_num_rows($hasil);
if($baris>=1)
{
include "diagnosa.php";
exit;
}
else
{
include "salahinput.php";
exit;
}
?>
4.3.1.2.1. Halaman Pertanyaan
Halaman pertanyaan merupakan halaman inti dari sistem pakar
identifikasi penyakit ayam ini terdapat pertanyaan bagi pengguna yang ingin
melakukan proses identifikasi penyakit ayam diharuskan untuk memilih gejala
sesuai dengan gejala yang ada gambar ilustrasinya. Adapun desain halamannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11 Halaman Identifikasi Gejala
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan pada proses Identifikasi
berupa gejala yang terjadi pada ayam :
<?php
$sqlData="SELECT * FROM gejala";
if ($result=mysql_query($sqlData,$koneksi))
{
$i=0;
while ($row=mysql_fetch_array($result))
{
echo "<tr $class align=\"left\">";
echo "<td>
<input name=\"id_gejala$i\" type=\"checkbox\"
value=\"a\">".$row['id_gejala']."
<input name=\"gejala$i\" type=\"hidden\"
size=\"25\" value=\"".$row['gejala']."\">".$row['gejala']."
<input name=\"id$i\" type=\"hidden\" size=\"6\"
value=".$row['id_gejala']."
</td>
<td><img src=\"".$row['direktori']."\" width=\"80\"
height=\"60\" /></td>";
$i =$i+1;
} }
echo "<input name=\"no\" type=\"hidden\" value=\"$i\">";
?>
4.3.1.2.2. Halaman Hasil Identifikasi
Halaman hasil Identifikasi merupakan halaman yang memberikan
informasi hasil dari masukan pengguna yang melakukan proses diagnosa..
Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.12 Halaman Hasil Identifikasi
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk menghasilkan sebuah
proses konsultasi dalam hal diagnosa Identifikasi Penyakit ayam :
<?php include ("server.php");
$username= ucwords($username);
if ($submit)
{
echo "Saudara = $X1 <br/>";
echo "<br/>";
echo "Gejala yang saudara pilih adalah : <br/>";
$no=$_POST['no']-1;
for ($i = 0; $i <= $no ; $i++)
{
echo "$gejala[$i]";
$id_gejala[$i]=$_POST["id_gejala$i"];
$gejala[$i]=$_POST["gejala$i"];
$id[$i]=$_POST["id$i"];
$gjl[$i]=$_POST["gjl$i"];
if ($id_gejala[$i]=='')
{
} else
{
echo "* $gejala[$i] <br> ";
}
}
echo "<br/>";
echo "<hr/>";
echo "Penyakitnya adalah : <br/>";
$kata="SELECT * FROM penyakit where nama_penyakit<>''";
$no=$_POST['no']-1;
for ($i = 0; $i <= $no ; $i++)
{
$id_gejala[$i]=$_POST["id_gejala$i"];
$id[$i]=$_POST["id$i"];
if ($id_gejala[$i]=='')
{
// $kata = $kata . "and gejala like '%$id_gejala[$i]%'";
// echo "$id[$i]";
} else
{
$kata = $kata . "and gejala like '%$id[$i]%'";
}
}
}
$sql=mysql_query("$kata",$koneksi);
$no=0;
while ($hs = mysql_fetch_array($sql))
{
if ($i==0)
{
echo "- $hs[nama_penyakit]";
echo "<br>";
echo"[<a
href=javascript:history.go(-1)>$hs[nama_penyakit]</a>]";
$i++;
}
else
{ $no=$no+1;
echo "<font color='#FF0000'
size='4'><strong>~ $hs[nama_penyakit] ~</strong></font>";
echo "<br>";
echo "<font
color='#3333FF'> <strong> Pencegahan </strong></font>"; echo
"<br>";
echo "
$hs[pencegahan]"; echo "<br>";
echo "<font
color='#3333FF'> <strong> Pengobatan </strong></font>"; echo
"<br>";
echo "
$hs[pengobatan]"; echo "<br>";
echo "<br>";
$i--;
}
$no++;
}
if ($no ==0)
{
echo "<font color='#FF0000'
size='4'><strong>~ DATA TIDAK ADA ~</strong></font>";
echo "<br>"; echo "<font color='#3333FF'>
<strong> Gejala yang anda masukkan belum ada dalam rule kami
</strong></font>"; echo "<br>";
echo "<font color='#3333FF'> <strong> Sehingga penyakit tidak
ditemukan </strong></font>"; echo "<br>";
echo "<br>"; } ?>
4.3.2. Halaman Menu Program Admin
Dalam halaman menu program admin (pakar penyakit) akan ditampilkan
halaman menu yang dapat diakses oleh admin, Adapun halaman menu tersebut
adalah sebagai berikut :
4.3.2.1. Halaman Login Admin
Halaman login merupakan halaman bagi admin untuk mengisikan
username dan password jika ingin mengakses halaman admin berikutnnya.
Adapun desain halamannya adalah :
Gambar 4.13 Halaman Login Admin
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses validasi
username dan password yang telah dimasukan oleh admin :
<?
include ('server.php');
$sql="SELECT * FROM user_admin WHERE users='$T1' AND passwords
='$T2'";
if(!$hasil=mysql_query($sql))
{
echo mysql_error();
return 0;
}
$baris=mysql_num_rows($hasil);
if($baris>=1)
{
include "home.php"; exit;
}
else
{
echo "maaf data tidak ada, silahkan ulangi!!";
echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";
} ?>
4.3.2.2. Halaman Home admin
Halaman home admin merupakan tampilan pertama setelah melakukan
login. Pada halaman home ini, terdapat penjelasan mengenai menu kerja dalam
administrator dan penjelasan untuk admin itu sendiri. Adapun desain halamannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.14 Halaman Home Admin
4.3.2.3. Halaman Input Jenis Gejala
Halaman input jenis gejala berfungsi untuk memasukan data-data atau
fakta basis pengetahuan dalam Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit Ayam
berupa id gejala dan gejala. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.15 Halaman Input Gejala
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input jenis
gejala :
<?
include ('server.php');
$T1= $T1;
$T2= $T2;
$lokasi_gambar= $T3;
$direktori= "admin/gambargejala/$lokasi_gambar";
echo "$T1 +";
echo "$T2 +";
echo "$T3 +";
echo "$lokasi_gambar +";
echo "$direktori";
if ($simpan)
{
if (empty($T1))
{
echo "anda belum mengisi id gejala !<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";
}
else {
move_uploaded_file($lokasi_gambar,"$direktori");
echo "$lokasi_gambar ";
$berhasil=mysql_query("insert into gejala (id_gejala,
gejala, direktori)
VALUES('$T1','$T2','$direktori')");
if($berhasil)
{
echo "Selamat !";
echo "<BR>";
echo "Data Berhasil di Simpan !";
echo"[<ahref=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
else
{
echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";
echo "<BR>";
echo "Ada id Penyakit yang Sama";
echo "<BR>";
echo "Pilih lagi yang lain !";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
}
}
else
{
include ('Program_Gejala.php');
} ?>
4.3.2.3.1. Halaman Laporan Gejala
Halaman laporan jenis gangguan ini menampilkan hasil dari masukan
admin pada proses input jenis gangguan. Adapun desain halamannya adalah
sebagai berikut :
Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.16 Halaman Laporan Gejala
4.3.2.3.2. Halaman Edit Gejala
Halaman edit gejala berfungsi untuk merubah dari hasil laporan gejala
yang perlu mendapatkan update informasi didalamnya, karena ada kesalahan atau
penambahan data yang kemudian akan menghasilkan informasi yang baru .
Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut
Gambar 4.17 Halaman Edit Gejala
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit gejala :
<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>
<?php
$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);
}
if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==
"form1")) {
$updateSQL = sprintf("UPDATE gejala SET gejala=%s, direktori=%s
WHERE id_gejala=%s",
GetSQLValueString($_POST['Gejala'],
"text"),
GetSQLValueString('admin/gambargejala/'.$_POST[direktori], "text")
GetSQLValueString($_POST['id'], "text"));
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or
die(mysql_error());
$updateGoTo = "gejala.php";
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";
$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];
} header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));
} $colname_gejala = "-1";
if (isset($_GET['id_gejala'])) {
$colname_gejala = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['id_gejala']
: addslashes($_GET['id_gejala']);
}
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$query_gejala = sprintf("SELECT * FROM gejala WHERE id_gejala =
'%s'", $colname_gejala);
$gejala = mysql_query($query_gejala, $koneksi) or
die(mysql_error());
$row_gejala = mysql_fetch_assoc($gejala);
$totalRows_gejala = mysql_num_rows($gejala);
$currentPage = $_SERVER["PHP_SELF"];
$queryString_penyakit = "";
if (!empty($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$params = explode("&", $_SERVER['QUERY_STRING']);
$newParams = array();
foreach ($params as $param) {
if (stristr($param, "pageNum_penyakit") == false &&
stristr($param, "totalRows_penyakit") == false) {
array_push($newParams, $param);
} }
if (count($newParams) != 0) {
$queryString_penyakit = "&" . htmlentities(implode("&",
$newParams));
} }
$queryString_penyakit = sprintf("&totalRows_penyakit=%d%s",
$totalRows_penyakit, $queryString_penyakit);
?>
4.3.2.4 Halaman Input Rule
Halaman laporan data memasukkan rule-rule dalam system. Adapun
desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.18 Halaman Input Rule
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input rule :
<?
include ('server.php');
$T1= ucwords($T1);
$T2= ucwords($T2);
$T3= ucwords($T3);
if ($simpan)
{
if (empty($T1))
{
echo "anda belum mengisi id gejala !<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";
}
else
{
$berhasil=mysql_query("UPDATE penyakit SET gejala='$T3' WHERE
id='$T1'");
if($berhasil)
{
echo "Selamat !";
echo "<BR>";
echo "Data Berhasil di Simpan !";
}
else
{
echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";
echo "<BR>";
echo "Ada id Penyakit yang Sama";
echo "<BR>";
echo "Pilih lagi yang lain !";
}
}
}
else
{
include ('Program_Rule.php');}
?>
4.3.2.4.1. Halaman Laporan Rule
Halaman laporan rule ini menampilkan hasil dari masukan admin pada
proses input rule. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.19 Halaman Laporan Rule
4.3.2.4.2. Halaman Edit Rule
Halaman edit rule berfungsi untuk merubah dari hasil laporan rule yang dirasa
masih terdapat kesalahan didalamnya kemudian menghasilkan informasi yang
baru. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut
:
Gambar 4.20 Halaman Edit Rule
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit gejala atau
rule :
<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>
<?php
$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);
}
if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==
"form1")) {
$updateSQL = sprintf("UPDATE rule SET id_gejala=%s WHERE
id_penyakit=%s",
GetSQLValueString($_POST['idgejala'],
"text"),
GetSQLValueString($_POST['idpenyakit'],
"text"));
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or
die(mysql_error());
$updateGoTo = "datarule.php";
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";
$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];
}
header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));
}
$colname_rule = "-1";
if (isset($_GET['nomor'])) {
$colname_rule = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['nomor'] :
addslashes($_GET['nomor']);
}
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$query_rule = sprintf("SELECT * FROM rule WHERE nomor = %s",
$colname_rule);
$rule = mysql_query($query_rule, $koneksi) or die(mysql_error());
$row_rule = mysql_fetch_assoc($rule);
$totalRows_rule = mysql_num_rows($rule);
?>
4.3.2.5 Halaman Input Penyakit
Halaman input penyakit digunaka untuk memasaukkan jenis penyakit-
penyakit baru berserta pencegahan, pengobatan dan gejala-gejalanya, adapun
desainya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.21 Halaman Input Penyakit
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses input Penyakit :
<?
include ('server.php');
$T1= ucwords($T1);
$T2= ucwords($T2);
$T3= ucwords($T3);
$T4= ucwords($T4);
if ($simpan)
{
if (empty($T1))
{
echo "anda belum mengisi id Penyakit !<br><br>";
echo"[<a href=javascript:history.go(-1)>Kembali</a>]";
}
else
{
$berhasil=mysql_query("insert into penyakit (id,
nama_penyakit, pencegahan, pengobatan)
VALUES('$T1','$T2','$T3','$T4')");
if($berhasil)
{
echo "Selamat !";
echo "<BR>";
echo "Data Berhasil di Simpan !";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
else
{
echo "Data Tidak Berhasil di Simpan !";
echo "<BR>";
echo "Ada id Penyakit yang Sama";
echo "<BR>";
echo "Pilih lagi yang lain !";
echo"[<a href=javascript:history.go(-
1)>Kembali</a>]";
}
}
}
else
{
include ('Program_Penyakit.php');
}
?>
4.3.2.5.1 Halaman Laporan Penyakit
Halaman laporan penyakit ini menampilkan daftar penyakit ayam
yang telah di inputkan oleh admin, adapaun desainya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.22 Halaman Laporan Penyakit
4.3.2.5.2 Halaman Edit Penyakit
Halaman edit penyakit berfungsi untuk merubah dari hasil laporan
penyakit yang didalamnya terdapat kesalahan atau adanya informasi baru
sehingga membutuhkan update data terbaru guna menghasilkan informasi tentang
penyakit yang baru. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut
Gambar 4.23 Halaman Edit Penyakit
Di bawah ini merupakan scipt PHP yang digunakan untuk proses edit penyakit :
<?php require_once('../Connections/koneksi.php'); ?>
<?php
$editFormAction = $_SERVER['PHP_SELF'];
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$editFormAction .= "?" . htmlentities($_SERVER['QUERY_STRING']);
}
if ((isset($_POST["MM_update"])) && ($_POST["MM_update"] ==
"form1")) {
$updateSQL = sprintf("UPDATE penyakit SET nama_penyakit=%s,
pencegahan=%s, pengobatan=%s WHERE id=%s",
GetSQLValueString($_POST['nama'], "text"),
GetSQLValueString($_POST['pencegahan'],
"text"),
GetSQLValueString($_POST['pengobatan'],
"text"),
GetSQLValueString($_POST['id'], "text"));
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$Result1 = mysql_query($updateSQL, $koneksi) or
die(mysql_error());
$updateGoTo = "1penyakit.php";
if (isset($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$updateGoTo .= (strpos($updateGoTo, '?')) ? "&" : "?";
$updateGoTo .= $_SERVER['QUERY_STRING'];
}
header(sprintf("Location: %s", $updateGoTo));
}
$colname_penyakit = "-1";
if (isset($_GET['id'])) {
$colname_penyakit = (get_magic_quotes_gpc()) ? $_GET['id'] :
addslashes($_GET['id']);
}
mysql_select_db($database_koneksi, $koneksi);
$query_penyakit = sprintf("SELECT nama_penyakit, pencegahan,
pengobatan, id FROM penyakit WHERE id = '%s'", $colname_penyakit);
$penyakit = mysql_query($query_penyakit, $koneksi) or
die(mysql_error());
$row_penyakit = mysql_fetch_assoc($penyakit);
$totalRows_penyakit = mysql_num_rows($penyakit);
$currentPage = $_SERVER["PHP_SELF"];
$queryString_penyakit = "";
if (!empty($_SERVER['QUERY_STRING'])) {
$params = explode("&", $_SERVER['QUERY_STRING']);
$newParams = array();
foreach ($params as $param) {
if (stristr($param, "pageNum_penyakit") == false &&
stristr($param, "totalRows_penyakit") == false) {
array_push($newParams, $param);
} }
if (count($newParams) != 0) {
$queryString_penyakit = "&" . htmlentities(implode("&",
$newParams));
}}
$queryString_penyakit = sprintf("&totalRows_penyakit=%d%s",
$totalRows_penyakit, $queryString_penyakit);
?>
4.3.2.6 Halaman Laporan Pengguna
Laporan pengguna menampilkan user yang telah mendaftarkan diri pada
sistem, adapun desainya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.24 Halaman Laporan Pengguna
4.3.2.7 Halaman Laporan Saran Kritik
Laporan saran menampilkan saran-saran dari pengunjung, aapun desainya adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.25 Halaman Laporan Saran dan Kritik
4.4. Pengujian Sistem
Pengujian dalam hal kelayakan penggunaan aplikasi Sistem Pakar Untuk
Identifikasi Penyakit Ayam yaitu dengan menjalankan program aplikasi yang
dilakukan oleh pengguna. Kemudian diamati mengenai tampilan aplikasi selain
itu pengguna juga mengamati beberapa hal mengenai materi yang disuguhkan
dalam aplikasi.
Setelah melakukan pengujian serta pengamatan terhadap program aplikasi
sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam, responden diminta untuk
mengisi angket mengenai hasil pengujian dan penilaian mereka terhadap program
aplikasi ini dimana terdapat beberapa pertanyaan menurut klasifikasinya yaitu
dalam hal tampilan dan desain, keakuratan dan kelayakan serta tanggapan secara
umum mengenai aplikasi.
Keakuratan serta kelayakan sistem pakar ini bergantung dari hasil
kesimpulan yang didasarkan atas pengisian kuisioner yang dilakukan oleh kawan-
kawan peternak ayam 10 orang responden yaitu orang yang pernah atau sedang
memelihara ayam.
Penilaian berdasarkan kriteria sebagai berikut :
� SB : Sangat Baik
� B : Baik
� C : Cukup
� K : Kurang
4.4.1. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain Sistem
Untuk pengujian tampilan aplikasi Sistem Pakar Untuk Identifikasi Penyakit
Ayam, responden diberikan beberapa pertanyaan mengenai bentuk tampilan,
komposisi warna, penggunaan huruf, bahasa, tata letak, kesesuaian gambar, dan
kemudahan penggunaan.
Hasil dari rekapitulasi penilaian 10 responden terhadap tampilan dan desain
program aplikasi sistem pakar ini ditunjukkan dalam Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Tampilan dan Desain Sistem
No Uraian Jumlah Penilaian Responden
SB B C K
1. Bentuk Tampilan 1 5 3 1
2. Komposisi Warna 2 8
3. Tulisan (Penggunaan Huruf) 2 5 3
4. Bahasa yang Digunakan 3 5 2
5. Tata Letak 2 5 1 2
6. Kesesuaian Gambar 2 6 2
7. Kemudahan Penggunaan 5 2 3
Dari hasil rekapitulasi yang dapat dilihat pada tabel diatas, di dapatkan
bahwa bentuk tampilan pada aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Ayam
termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 5 dari 10 responden,
komposisi warna, penggunaan huruf, tata letak, dan kemudahan penggunaan dapat
dikatakan baik dengan jumlah responden secara berurutan adalah 8, 5, dan 5
responden dari 10 responden, adapun yang terdapat pada bahasa yang digunakan
sebagian besar responden mengatakan cukup. Sedangkan dalam kesesuaian
gambar 6 responden mengatakan baik.
Sehingga di dapatkan kesimpulan secara umum bahwa dalam Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Ayam dapat dikatakan baik tampilan dan desain sistem.
4.4.2. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan
Sistem
Pengujian kelayakan sistem aplikasi sistem pakar ini, diadasrkan pada
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan beberapa permasalahan
pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang ditanyakan dalam kuisisoner .
Hasil dari rekapitulasi penilaian 10 orang responden terhadap keakuratan
dan kelayakan program aplikasi sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit
ayam ditunjukkan dalam Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Mengenai Keakuratan dan Kelayakan Sistem
No Uraian Jumlah Penilaian Responden
SB B C K
1. Materi (Informasi pada aplikasi) 6 3
2. Akurasi Kesimpulan atau solusi 7 3
3. Kelayakan Sistem 7 2 1
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil kuisisoner dari 10 responden yang
menjawab mengenai keakuratan dan kelayakan sistem, terlihat bahwa 7 responden
menjawab baik, 3 responden menjawab cukup untuk akurasi, dan untuk kelayakan
sistem terdapat 2 responden menjawab dengan cukup, 1 responden mengatakan
kurang, sementara untuk pertanyaan mengenai materi atau informasi yang
disampaikan pada sistem aplikasi ini 6 responden mengatakan baik dan 3
responden mengatakan cukup.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi ini memiliki materi atau
informasi, akurasi serta kelayakan yang disampaikan kepada pengguna dengan
cukup baik, untuk mengidentifikasi penyakit ayam
Kesimpulan dari hasil kuisioner secara menyeluruh menunjukan bahwa,
program cukup bermanfaat dalam memberikan informasi dan hasil identifikasi
penyakit ayam, dan dapat dikatakan layak untuk digunakan, sehingga membantu
pengguna dalam mendapatkan informasi, melakukan proses identifikasi penyakit
ayam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Ada beberapa kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan penulis
sebagai hasil dari evaluasi pengembangan sistem dalam laporan tugas akhir ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui
laporan ini, maka terdapat beberapa kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi sistem pakar berbasis web identifikasi
penyakit ayam ini cukup membantu memberikan pengetahuan pengguna
tentang pengetahuan penyakit ayam berdasarkan identifikasi yang telah
dilakukan, ini berdasarkan data kuisioner dengan 6 responden menjawab
baik dan 3 responden menjawab cukup pada pertanyaan informasi yang
disampaikan pada aplikasi, sedanglan untuk akurasi kesimpulan terapat 7
responden menjawab baik dan 3 responden menjawab cukup, untuk
kelayakan sistem 7 responden menjawab baik, 2 responden menjawab
cukup, dan 1 responden menjawab kurang.
2. Inference engine bekerja dengan baik, sesuai dengan rule yang telah
diprogramkan sebelumnya.
5.2. Saran
Setelah pengembangan sistem pakar ini dilakukan, ada beberapa saran
yang harus diterapkan guna pengembangan sisten pakar lebih lanjut:
1. Adanya pengembangan sumber informasi yang diperlukan untuk membantu
dalam melakukan identifikasi penyakit ayam yang dapat dijadikan media
yang tepat bagi penggunanya dalam menerima informasi yang akurat,
terpercaya, dan memiliki nilai yang efektif serta efisien bagi pengguna.
2. Pengetahuan sistem pakar berbasis web identifikasi penyakit ayam dapat
semakin diperkaya dengan penambahan kompleksitas gejala yang diberikan,
agar dapat memberikan penjelasan informasi kepada pengguna yang lebih
komplek.
3. Adanya pengembangan ruang lingkup sistem lebih lanjut, misalnya dengan
menambahkan jenis penyakit dan jenis gejala-gejalanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakata: ANDI.
Kadir, Abdul. 2002. Penuntun Praktis belajar SQL, Yogyakarta: ANDI.
Kendall, Kendall. 2003 Analisis dan Perancangan Sistem, Jakarta: Indeks
PHP Manual. 2007 the PHP Documentation Group
Polana, Agustin. 2005. Aneka Penyakit Pada Ayam dan Cara Mengatasinya.
Depok: Agromedia Pustaka.
Kadir, A. 2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Yogyakarta: ANDI.
Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogakarta: ANDI.
Al-Qurasyi, Abdullah bin Sulaim. .At-Ta’awun wa Atsaruhu fi at-Taghyir.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasinya).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zaman, Syahiduz. 2006. Hand Out Perancangan Sistem. Malang: UIN Malang.
Nugroho, Bonafit. 2008. Membangun Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan
Editor Dreamwafer. Yogyakarta: GAYA MEDIA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kuisioner
Aplikasi Sistem Pakar berbasis Web
Identifikasi Penyakit Ayam
Nama :
Pekerjaan :
Di bawah ini beberapa pertanyaan mengenai “Aplikasi Sistem Pakar Berbasis
Web Identifikasi Penyakit Ayam”. Berilah jawaban dengan memberikan tanda
silang (X) sesuai dengan pendapat Anda.
• Pilihan jawaban SB = “ Sangat Baik “
• Pilihan jawaban B = “ Baik “
• Pilihan jawaban C = “ Cukup ”
• Pilihan jawaban K = “ Kurang “
1. Bagaimana tanggapan Anda mengenai tampilan Aplikasi Sistem Pakar
Berbasis Web Identifikasi Penyakit Ayam ?
No. Uraian SB B C K
1. Bentuk Tampilan
2. Komposisi Warna
3. Tulisan (Penggunaan Huruf)
4. Bahasa yang Digunakan
5. Tata Letak
6. Kesesuaian Gambar
7. Kemudahan Penggunaan
2. Bagaimana tanggapan Anda secara umum mengenai materi yang disuguhkan
dalam aplikasi ini ?
No. Uraian SB B C K
1. Materi (Informasi pada aplikasi)
2. Akurasi Kesimpulan / Solusi
3. Kelayakan Sistem
3. Bagaimana tanggapan (saran dan kritik) Anda secara umum mengenai
Aplikasi Sistem Pakar Idnetifikasi Penyakit Ayam ?
........................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................